neuroimaging - 2014

17
6/12/2014 1 Page 1 PRINSIP DASAR PENCITRAAN NEUROIMAGING Oleh : dr. Fennie Rufini Sp.Rad Page 2 Pendahuluan : Indikasi pemeriksaan radiologik pada neuroimaging yaitu : Sakit kepala berat dan terus-menerus Pada post trauma Pasien dengan stroke Pasien dengan keluhan Low Back Pain Page 3 Alat atau pemeriksaan radiologi yang digunakan antara lain : Foto polos kepala dan vertebra CT scan MRI Ultrasonografi (Intracranial Doppler) Angiografi Myelografi. Page 4 FOTO POLOS KEPALA Tidak semua kelainan intracranial dapat terdeteksi melalui pemeriksaan ini. Proyeksi yg rutin dibuat adalah AP & Lateral. Aspek yang dinilai pd foto polos kepala, yaitu : - Bentuk dan ukuran tulang calvaria - Ada tidaknya kalsifikasi, erosi/ sklerotik lokal. - Bentuk dan ukuran sella tursica - Sutura-sutura - Vaskularisasi Page 5 Foto Kepala AP/lat normal Page 6 Kelainan-kelainan Perubahan pada calvaria akibat peningkatan Tekanan Intra Kranial, yaitu : - Diastasis sutura (pada anak-anak) - Erosi /penipisan dorsum sella - Erosi / Hiperostosis setempat - Impressio digitatae (thumb printing)

Upload: sundari

Post on 19-Jan-2016

94 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

1

Page 1

PRINSIP DASAR PENCITRAAN NEUROIMAGING

Oleh : dr. Fennie Rufini Sp.Rad

Page 2

Pendahuluan :

Indikasi pemeriksaan radiologik pada neuroimaging yaitu :

• Sakit kepala berat dan terus-menerus

• Pada post trauma

• Pasien dengan stroke

• Pasien dengan keluhan Low Back Pain

Page 3

Alat atau pemeriksaan radiologi yang digunakan antara lain :

• Foto polos kepala dan vertebra

• CT – scan

• MRI

• Ultrasonografi (Intracranial Doppler)

• Angiografi

• Myelografi.

Page 4

FOTO POLOS KEPALA

• Tidak semua kelainan intracranial dapat terdeteksi melalui pemeriksaan ini.

• Proyeksi yg rutin dibuat adalah AP & Lateral.

• Aspek yang dinilai pd foto polos kepala, yaitu :

- Bentuk dan ukuran tulang calvaria

- Ada tidaknya kalsifikasi, erosi/ sklerotik lokal.

- Bentuk dan ukuran sella tursica

- Sutura-sutura

- Vaskularisasi

Page 5

Foto Kepala AP/lat normal

Page 6

Kelainan-kelainan

Perubahan pada calvaria akibat

peningkatan Tekanan Intra Kranial, yaitu :

- Diastasis sutura (pada anak-anak)

- Erosi /penipisan dorsum sella

- Erosi / Hiperostosis setempat

- Impressio digitatae (thumb printing)

Page 2: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

2

Page 7

Foto kepala lateral :

Tanda-tanda peningkatan

tekanan intrakranial

Page 8

CT Scan Kepala

Densitas lesi dibagi atas :

• High density (hiperdens). Bila densitas lesi

lebih tinggi dari jaringan normal

sekitarnya.

• Isodensity. Bila densitas lesi sama dengan

jaringan sekitarnya

• Low density (hipodens). Bila densitas lesi

lebih rendah dari jaringan sekitarnya.

Page 9

Kelainan yang dapat ditemukan pada

CT scan kepala a.l :

• Tumor otak

• Kelainan cerebrovaskular

• Anomali

• Penyakit infeksi

• Atrofi serebral/peny.degeneratif

Page 10

Kelainan Cerebrovaskuler

Kelainan cerebrovaskuler terbagi atas :

• Hemoragi intracerebral oleh hipertensi

• Infark

• Aneurisma

• Malformasi arteriovenous

Page 11

Hemoragi intraserebral oleh

hipertensi

• Terjadi akibat pecahnya mikroaneurisma arteri-arteri kecil.

• Pada fase akut perdarahan akan terlihat sbg lesi hiperdens/isodens, bentuk bulat/oval/ireguler.

• Lesi dikelilingi edema perifokal yg biasa disertai efek massa berupa kompresi atau herniasi.

• Pada fase kronik hematoma menjadi isodens atau hipodens, ventrikel sistem dan sulcus akan melebar akibat atrofi.

• Pada pemberian kontras : terjadi penyangatan homogen atau bentuk cincin.

Page 12

Klasifikasi:

Klinis : Perdarahan parenchymal dan subarachnoid.

-Parenchhymal: Basal ganglia(37%) – Frontal

(21%) Parietooccipital (15%)

Cerebellum (8%) Pons (4%)

Klinis: - Terjadi saat aktifitas

Gejala eksplosif : Nyeri kepala,muntah,gangguan

kesadaran,gangguan pernafasan, pupil mengecil

dan kaku kuduk (+)

Sub arachnoid : umur muda (25-35 th) gejala hampir

sama

Page 3: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

3

Page 13

Waktu Catatan

Stroke : Hyperakut 4 - 6 jam hyperdens

Akut 7 - 72 jam hyperdens & hypodens

Subakut Dini 4 - 7 hari hyperdens & isodens

Subakut lanjut 1 - 4 mg isodens & hypodens

Kronik > 1 bl hypodens

Page 14

CT scan pada fase akut: - Lesi hyperdens Oval – bulat – ireguler- Beberapa jam: tepi hypodens(plasma darah)- Hari ke 3 – 4 hypodens bertambah (edema)Lebih besar hematom Efek massa herniasi

- Hari ke 7 efek massa berkurang.- Setelah 1 bulan: isodens atau hypodens

Page 15

- 2 – 3 bulan: hypodens, Ventrikel

melebar, sulci lebar karena atrofi,

kalsifikasi, hematom jarang.

- CT dengan kontras

Minggu ke 2 – 6 lesi hyperdens samar

ditepi hematom akan menyangat

Bentuk Target – dinding ireguler –

homogen, karena hypervascularisasi

jaringan granulasi sekitar hematom.

Page 16

Page 17 Page 18

Page 4: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

4

Page 19

Perdarahan intracerebri

Page 20

Perdarahan intraventrikuler

Page 21

Perdarahan Epidural

Page 22

Perdarahan Subarachnoid

Pecahnya aneurysma kecil,darah masuk LCS

Lesi Hyperdens dalam subarachnoid atau ventrikel

Darah :

- Dalam ruang sisterna chiasma/septum pelucidum :

ruptur a communicans anterior.

- Dalam ruang ventrikel : aneurysma a.communicans

anterior- a.carotis atau a cerebri media.

- Pada fisura Sylvii: aneurysma a.cerebri media.

- 75 % karena ruptur aneurysma dan 5 % oleh AVM.

Page 23

Perdarahan Subarachnoid

Page 24

Page 5: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

5

Page 25

Aneurisma

• Sebagai kelainan vaskuler, maka

pemeriksaan angiografi lebih tepat untuk

diagnosis.

• CT berperan dalam mendeteksi komplikasi

akibat lesi seperti : hematom intra -

serebral, infark, dan edema.

Page 26

Malformasi arteriovenous

• Pada AVM darah mengalir dari arteri langsung ke vena tanpa melewati kapiler.

• Pada plain CT terlihat area kalsifikasi, hiperdens kadang disertai intraparenkim dan hidrosefalus.

• Pada pemberian kontras tampak enhancement bentuk tubuler / berkelok-kelok.

Page 27

Infark cerebri

• Terjadi akibat oklusi pembuluh darah cerebral hingga terbentuk nekrosis iskemik jaringan otak yang disebabkan oleh :

- Trombosis

- Emboli

• Pada stadium akut biasanya tak tampak kelainan pada CT scan.

• Sesudah 4 hari akan memperlihatkan area hipodens, batas tegas, bentuk bulat/oval/ireguler.

Page 28

- Penyebab kematian ke 3

- 750 000 / tahun (USA)

- Sequelae , pencegahan,

penanggulangan dini – tepat –

prognosa (3 – 6 jam)

- Diagnosa cepat – akurat

Neuroimejing – CT Scan

Page 29

Neuroimejing stroke iskhemik

- CT Scan

- CT Angiografi

- Angiografi

- USG

- MRI

- MR Angiografi

Physiological brain

imaging :

-Perfusion CT

- Perfusion –

Diffusion MR

- MR Spectroscopy

- PET

- SPECT

Page 30

CT Angiografi

Page 6: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

6

Page 31

Perfusion CT

Page 32

Perfusion and Diffusion Weighted

MR

Page 33

Klasifikasi Stroke iskhemik

Mekanisme penyakit: aterotrombotik-

emboli-hemodinamik

Kategori klinis : aterotrombotik-

kardioemboli-lakuner

Lokasi lesi : a.carotis

interna.media,anterior,st.vertebrobasiler

Page 34

ETIOLOGI Stroke iskhemik

‘ Caplan’ dkk :

- Tromboemboli 50%

- Kardioemboli 20%

- Lakuner 25%

Page 35

ETIOLOGI Stroke iskhemik

( ‘Filsberg’ )

1. Atherosclerosis ( large vessels )

2. Atherosclerosis ( small vessels )

3. Hypoxia / anoxia

4. Dissection

5. Fibromuscular dysplasia

Page 36

ETIOLOGI Stroke iskhemik

(‘Felsberg’)

6.Vasculitis

7. Basal arteriovasculer

occlusive disease

8. Venous thrombosis

9. Miscellaneous

Page 7: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

7

Page 37

DIAGNOSIS IMEJING Stroke

Imejing parenkhimal Imejing vasculer

Page 38

Imejing parenkhimal stroke

- Identifikasi lesi , stroke ?

- Tipe stroke , iskhemik vs hemoragik

- Lokasi

- Ukuran

- Umur

Page 39

DIAGNOSIS IMEJING (CT Scan)

Stroke iskhemik

- Non invasif

- Cepat

- Murah

- Interpretasi

- Deteksi perdarahan

Page 40

Infark Cerebri

Page 41

DIAGNOSIS IMEJING (MRI)

Stroke iskhemik

- Lebih sensitif

- Functional MRI

(DWI,PWI,MRSpectroscopy)

Page 42

M R I

• Salah satu cara pemeriksaan

diagnostik dalam ilmu kedokteran

khususnya radiologi, yg

menghasilkan gambaran potongan

tubuh manusia dengan menggunakan

medan magnet tanpa menggunakan

sinar X.

Page 8: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

8

Page 43

KEUNTUNGAN MRI

1. Tidak memakai sinar X

2. Tidak merusak kesehatan pada

penggunaan yg tepat

3. Banyak pemeriksaan yg dpt dilakukan

tanpa memerlukan zat kontras.

4. MR dpt menunjukkan parameter biologik

(spektroskopi)

5. Potongan dpt 3 dimensi.

Page 44

KERUGIAN MRI

1. Alatnya mahal

2. Waktu pemeriksaan cukup lama

3. Pasien yg mengandung metal tak dpt

diperiksa (alat pacu jantung dll).

Page 45

INDIKASI MRI KEPALA

1. Tumor

2. Infark perdarahan / tidak perdarahan.

3. Penyakit demyelinisasi ( multiple

sklerosis)

4. Kelainan vaskuler.

5. Infeksi

6. Metastasis.

Page 46

MRI Kepala Normal

Page 47 Page 48

Page 9: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

9

Page 49

DIAGNOSIS IMEJING (MRI)

Stroke iskhemik

Page 50

CT Scan Stroke Iskhemik

Hiperakut : < 24 jam

Page 51

CT Scan Stroke Iskhemik

Akut : 24 jam – 7 hari

Page 52

CT Scan Stroke Iskhemik

Subakut :1– 2 minggu

Page 53

CT Scan Stroke iskhemik khronik

Page 54

DIAGNOSIS DIFERENSIAL

Stroke iskhemik

- Tumor

- Encephalitis

- Contusio cerebri

- Metastase

- Gliomatosis

- Tuberosclerosis

Page 10: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

10

Page 55

Atrofi cerebri

• Pada CT tampak jarak antara tabula

interna dan tepi luar korteks serebri

menjadi lebih lebar. Sulcus, fisura

lateralis sylvii, sistem ventrikel dan

sisterna basalis juga melebar.

Page 56

Atrofi Cerebri

Page 57

Myelografi

• Myelografi adalah suatu pemeriksaan

radiologis dengan tujuan melihat struktur

kanalis spinalis dengan memakai kontras.

• Secara garis besar bahan kontras terbg

atas :

- kontras negatif : udara

- kontras positif : - water soluble

- oil soluble

Page 58

Kelainan yg dapat ditemukan pada

mielografi ialah:

• Hernia nukleus pulposus (HNP)

• Tumor, terbagi atas :

- tumor ekstradural

- tumor intradural, terdiri atas :

- intramedular

- ekstramedular

• Kelainan kongenital (malformasi) :

- meningokel

- meningomielokel

• Arakhnoiditis

Page 59

Definisi

• Herniasi nukleus pulposus (HNP)

keluarnya nukleus pulposus dari diskus

melalui robekan anulus fibrosus keluar ke

bagian dorsal menekan MS atau

mengarah ke dorsolateral menekan saraf

spinalis sehingga menimbulkan keluhan.

HNP dapat terjadi mulai dari servikal

sampai lumbal.sering tjd ke arah post & lat radikulopati

Kadang dpt jg ke arah medial myelopati.

DEFINISI

Page 60

ANATOMI

Page 11: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

11

Page 61

Anatomi diskus Intervertebralis

Page 62

• Setiap diskus terdiri atas bagian pinggir

anulus fibrosus dan bagian tengah yaitu

nukleus pulposus.

• Anulus fibrosus terdiri atas jaringan

fibrokartilago

• Nukleus pulposus terdiri atas zat gelatin

yang banyak mengandung air, sedikit

serabut kolagen, dan sedikit sel-sel tulang

rawan

Page 63

Anatomi nukleus pulposus

Page 64

Persarafan

• Medulla spinalis

• Radix spinalis

Page 65

• Meningen Medulla Spinalis

A. Duramater

B. Arakhonoidea mater

C. Piamater

Page 66

Page 12: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

12

Page 67

Gejala Klinis

• A. Herniasi diskus servikal1. Neck pain.

2. Nyeri menjalar. Nyeri bertambah dengan batuk, bersin

atau regangan.

3. Kelemahan pada otot lengan.

4. Numbness pada jari-jari tangan.

B. Herniasi diskus thorakalis

1. Nyeri radikal.

2. Melemahnya anggota tubuh bagian bawah.

3. Serangannya kadang-kadang mendadak

dengan paraplegia.

GEJALA KLINIS

Page 68

Gejala Klinis

• C. Herniasi diskus lumbalis

Nyeri menjalar ke satu sisi tungkai,

jarang menjalar ke kedua tungkai

secara bersamaan pada satu waktu.

GEJALA KLINIS

Page 69

Etiologi

• Beban kompresi nukleus pulposus

yg semicair menjadi gepeng.

• Dorongan terlalu kuat annulus

fibrosus robek nukleus pulposus

keluar, menonjol ke dalam kanalis

vertebralis menekan radix nervus

spinalis, nervus spinalis atau MS.

ETIOLOGI

Page 70

Patofisiologi

bertambahnya usia (proses degenerasi)

nukleus pulposus kehilangan turgornya

berkurangnya ketinggian pada diskus

intervertebralis berkurangnya tinggi

badan pada usia lanjut menyebabkan

kompresi radix saraf

PATOFISIOLOGI

Page 71

Klasifikasi HNP

1. Bulging : Bulging dari nukleus ke anulus yang lemah.

2. Protrusi : Ruptur dari nukleus ke anulus tetapi tidak sampai melewati ligamentum longitudinal posterior.

3. Ekstrusi : Nukleus pulposus menembus keluar dari anulus dan ligamentum longitudinal posterior.

4. Sequestrasi : bagian-bagian fragmen herniasi keluar dari anulus dan masuk ke dalam kanalis spinalis.

KLASIFIKASI HNP

Page 72

Klasifikasi HNP

Page 13: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

13

Page 73

Gambaran Radiologis

• CT scan : gambaran penekanan pada

daerah anterior dari saccus thecalis dan

herniasi jaringan lunak pada daerah

posterolateral yang menyebabkan

penekanan pada serabut saraf.

GAMBARAN RADIOLOGI

Page 74

Page 75 Page 76

• MRI : kompresi kanalis servikalis oleh

diskus yang mengalami herniasi dan

lokasi herniasi.

• Dapat dilihat gambaran bulging, protrusi,

ekstrusi dan sequestrasi diskus

intervertebralis, penyempitan diskus

intervertebralis dan perkapuran dalam

diskus intervertebralis

GAMBARAN RADIOLOGI

Page 77

Potongan sagital dan axial T1WI dan T2WI menunjukkan protrusi pada bagian

kanan diskus disertai penekanan pada radix spinalis L2-3

Page 78

MRI potongan sagital T1 dan T2 pada C5-6 memperlihatkan ekstrusi diskus

sedang sampai berat yang mengakibatkan penekanan pada medula spinalis

dengan intensitas signal yang inhomogen pada medula spinalis

Page 14: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

14

Page 79

Radikulopati L5. Potongan sagital dan axial T1 & T2WI menunjukkan ekstrusi

yang berat pada diskus setinggi L5-S1 yang menekan saccus thecalis.Ekstrusi

ke arah kranial menyebabkan penekanan pada radix spinalis L5

Page 80

MRI potongan axial & sagital T1 dan T2 pd L4-5 memperlihatkan sekuestrasi

yg besar pd diskus yg mengakibatkan penekanan & stenosis pd radiks spinalis

Page 81

Terapi

• tirah baring di atas kasur yang keras dan datar

• OAINS

• terapi fisik

• pasien yang tidak mampu melakukan terapi fisik karena nyeri, suntikan kortikosteroid ke daerah herniasi mengendalikan nyeri selama beberapa bulan.

TERAPI

Page 82

Terapi

• herniasi servikalis collar servikalis

• Tindakan operasi diindikasikan segera apabila ditemukan tanda-tanda kompresi serabut saraf.

• merupakan pilihan terakhir bagi pasien yang mengalami nyeri persisten atau sering mengalami serangan nyeri walaupun sudah mendapat terapi konservatif atau memperlihatkan defisit neurologis yang luas

GAMBARAN RADIOLOGITERAPI

Page 83

• laminektomi parsial dengan eksisi diskus

intervertebralis

• diskektomi bedah minor

• kemonukleolisis

TERAPI

Page 84

Angiografi Cerebral

I Tujuan

- untuk penunjang diagnosis kelainan2

serebral tertentu, bilamana secara klinis

& CT scan belum jelas keberadaannya.

- untuk keperluan terapi alternatif

(radiologi intervensional)

Page 15: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

15

Page 85

II.Indikasi

1. Dugaan adanya perdarahan

subarachnoid

akibat AVM atau aneurisma serebral

2. Dugaan adanya AVF

3. Tumor tertentu, untuk keperluan

embolisasi

4. Untuk keperluan embolisasi pada AVM &

AVF

Page 86

III. Teknik Pemeriksaan

- Kateter transfemoral atau transbrakial, lalu

dilakukan :

1. Aortografi arcus aortae untuk melihat

cabang-cabang ke cerebral

2. Arteriografi selektif a.carotis communis,

a.carotis interna et externa, a.vertebralis

kanan kiri

Page 87

Teknik & Alat

• Jarum Seldinger, Abbocath

• Kateter : pigtail, head hunter, simmons,

yashiro, cobra head.

Ukuran : FR 3,5,6,7

• Guide wire

• Transduser

Page 88

Page 89

IV Penilaian & tindakan

A. Angiogram normal dari :

- a. Carotis communis, a.carotis interna

et externa, a.cerebri anterior & a.cerebri

media dan cabang-cabangnya, masing2

kanan & kiri

- a. Ventrikuli kanan&kiri, a.basilaris,

a.cerebri posterior & cabang-cabangnya.

Page 90

B. Angiogram patologik

- tumor jinak : hipervaskularisasi

- tumor ganas : hipervaskularisasi &

neovaskularisasi.

- AVM (arteriovenous malformasi)

- kongenital : hubungan langsung

antara arteri & vena, ditandai dgn

adanya nidus yaitu vaskuler yg

berkelok-kelok & bergerombol dgn

satu atau lebih feeding arteri

Page 16: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

16

Page 91

- AVF (Arteriovenous fistula)

- Post trauma

misalnya : caroticocavernosis fistula

Page 92

C. Tindakan terapi (alternatif)/Radiologi

interventional

Embolisasi :yaitu menutup hubungan

langsung A&V dgn gelfoam,coiled, ballon

detacable.

Page 93

Caroticocavernosis fistula

Page 94

Page 95 Page 96

Terapi Endovaskuler (coil, balon atau

kombinasi)

Page 17: Neuroimaging - 2014

6/12/2014

17

Page 97

Embolisasi Balon Transarterial

Page 98

Page 99