new ppt anak

8/18/2019 New Ppt Anak

1/52

GANGGUAN VENTILASI DAN

OKSIGENASI PADA PNEUMONIA

OLEH :

CUT NOVA APRIANTI R

PEMBIMBING :

dr. NORA SOVIRA, M.Ked(Ped), Sp. A


2/52

Pendahuluan


3/52

TINJAUANPUSTAKA


4/52

Defnisi• Pneumonia adalah penyakit

peradangan pada parenkim

paru yang disebabkan oleh

bermacam bakteri, virus,

mikoplasma, jamur atau

benda asing yang

teraspirasi dengan akibattimbulnya

ketidakseimbangan

ventilasi dengan perfusi

(ventilation-perfusion

mismatch).


5/52

Epidemiolo

gi

• Diperkirakan 20 dari seluruhkematian pada anak di ba!ah lima

tahun disebabkan oleh infeksi

saluran pernafasan akut

(pneumonia, bronkiolitis dan

bronkitis) dengan "0 di antaranyadisebabkan oleh pneumonia.

• #ejadian pneumonia di $ndonesia

pada balita diperkirakan %0&20

per tahun dengan angka kematian '

per %000.


6/52

Etiologi

• Pola kuman penyebab pneumonia berbeda sesuai dengan distribusi umuranak.

• ecara keseluruhan penyebab virus memiliki persentase yang besar pada

anak&anak berusia minggu sampai * tahun. ecara umum, virus yang

paling sering diisolasi adalah respiratory syncytial virus (+),

parainfluen-a, influen-a dan /, dan adenovirus.

• treptococcus pneumoniae merupakan bakteri penyebab paling umum pada

pneumonia yang disertai demam pada anak usia minggu sampai * tahun.


7/52


8/52


9/52

Fisiologi Pernapasanksigenasi 3 pemenuhan akan kebutuhan oksigen.


10/52

• Pemindahan gas secara efektif antara alveolus dan kapiler paru

membutuhkan distribusi merata dari udara dalam paru dan perfusi

(aliran darah) dalam kapiler paru.

• 4ilai rata&rata rasio antara ventilasi terhadap perfusi (56) adalah 0,7.

entilasi dan perfusi seimbang (56 normal 8 0,7)


11/52

• 1asalah timbul jika terjadi ketidakseimbangan antara ventilasi alveolar () dengan

perfusi (6) yang la-im disebut V/Q imbalance.

• #etidakseimbangan antara proses ventilasi&perfusi terjadi pada kebanyakan penyakit

pernapasan dan sering menyebabkan gangguan ventilasi dan perfusi yang

menimbulkan hipoksemia dan hiperkarbia

idak semua 2 sempat

diambil sehingga

dinamai dead space

Darah deoksigenasi

bercampur dengan darah

yang teroksigenasi

A. Unit ruang mati

(dead space):

ventilasi normal,

tidak ada perfusi

B. Unit pirau (shunt): perfusi normal, tidak ada

ventilasi

9. :nit diam3 tidak adaventilasi, tidak ada perfusi


12/52

/eberapa mekanisme yang menyebabkan terjadinya hipoksemia, antara lain3

Ketidaksesuaian ventilasi dan perfusi pada paru

•Penyebab tersering dari hipoksemia.

•9th3 PP#, asma, dan emfisema, retensi sputum, atau penyakit jantung

Hipoventilasi alveolar

•9th3 overdosis obat (seperti morfin atau barbiturat), penyakit susunan saraf pusat

(seperti ensefalitis, kelainan konduksi medula spinalis) atau kelumpuhan saraf

perifer (seperti pada sindrom ;uillain&/arre), gangguan taut saraf&otot pada

myastenia gravis, atau kelainan paru, seperti eksaserbasi akut PP# dan sleep

apneu.


13/52

Pirau (shunt )

•Pembuluh kapiler paru yang mele!ati alveoli yang tidak terventilasi (deoksigenasi)

bercampur dengan darah yang telah teroksigenasi di vena pulmonalis sehingga menyebabkan

hipoksemia.

•9th3 pneumonia, sindrom distres pernapasan akut, atelektasis, edema paru akut, dan emboli

paru.Gangguan difusi

•erjadi akibat penebalan daerah antara alveoli dan kapiler seperti yang dijumpai pada

edema atau fibrosis interstitial.


14/52


15/52

Gangguan ventilasi-perusi pada

pneumonia• Pada pneumonia terjadi gangguan pada komponen

volume dari ventilasi akibat kelainan langsung di

parenkim paru, sehingga tubuh berusaha

mengkompensasinya dengan cara meningkatkanvolume tidal dan frekuensi nafas

• kibat penurunan ventilasi maka rasio optimal

antara ventilasi perfusi tidak tercapai (56 < 0,7)

yang disebut ventilation perfusion mismatch

• /erkurangnya volume paru secara fungsional

karena proses inflamasi maka akan mengganggu

proses difusi dan menyebabkan gangguan

pertukaran gas yang berakibat terjadinya hipoksia.


16/52

Diagnosis

• Didahului oleh $P

• /atuk

•#esulitan bernafas

• Demam tinggi terus&menerus

• ;elisah, re!el, sesak, nyeri dada

• 1enggigil (pada anak), kejang (pada bayi)

• nak suka berbaring pada sisi yang terkena

• idak dapat menyusu atau minum5makan, atau memuntahkan semuanya


17/52

Diagnosis

• akipnea

• =etargis5tidak sadar

• uhu tubuh meningkat > "?9

• +etraksi dinding dada, merintih dan penggunaan otot bantu napas

• 4afas cuping hidung, sianosis, gerakan dinding dada berkurang

• @remitus taktil menurun

• Perkusi normal atau redup

• uara nafas melemah, ronki basah halus nyaring, suara nafas bronkial


18/52

Diagnosis

• #onsolidasi lobus ba!ah kanan

pada pasien dengan pneumonia

bakteri

• #onsolidasi lobar atau segmental

disertai adanya air bronchogram,

biasanya disebabkan infeksi akibat

pneumococcus atau bakteri lain.


19/52

• Pneumonia interstisial, biasanyakarena virus atau 1ycoplasmaAgambaran berupa corakan

bronchovaskular bertambah, peribronchial cuffing, danoveraeriation


20/52

• =eukosit B %C.000 ul dengandominasi netrofil seringdidapatkan pada pneumonia

bakteri

• rombositopeni bisa didapatkan pada "0 penderita pneumoniadengan empiema.

• /iakan darah jarang positif, hanya positif pada &%% saja, tetapiuntuk pneumokokus dan .influen-ae kemungkinan positifadalah 2C&"C .


21/52

Tatalaksana

• nak di ra!at jalan

• ntibiotik3 #otrimoksasol (* mg 1P5kg //5kali) 2 kali sehari selama

hari atau moksisilin (2C mg5kg //5kali) 2 kali sehari selama hari

• njurkan ibu untuk memberi makan anak.

• 4asihati ibu untuk memba!a kembali anaknya setelah 2 hari, atau lebih

cepat kalau keadaan anak memburuk atau tidak bisa minum atau menyusu.


22/52

• nak dira!at di rumah sakit

• /eri ampisilin/amoksisilin (2C&C0 mg5kg//5kali $ atau $1 setiap ' jam),dipantau dalam 2* jam selama E2 jam pertama. /ila anak memberi respons yang

baik maka diberikan selama C hari.

• /ila keadaan klinis memburuk sebelum *7 jam, atau terdapat keadaan yang berat (tidak dapat menyusu atau minum5makan, atau memuntahkan semuanya,kejang, letargis atau tidak sadar, sianosis, distres pernapasan berat) makaditambahkan kloramfenikol (2C mg5kg//5kali $1 atau $ setiap 7 jam).

• /ila pasien datang dalam keadaan klinis berat, segera berikan oksigen dan pengobatan kombinasi ampilisin-kloramfenikol atau ampisilin-gentamisin.

• ebagai alternatif, beri seftriakson (70&%00 mg5kg// $1 atau $ sekali sehari).


23/52

Terapi Oksigen

•/eri oksigen pada semua anak dengan pneumonia berat

•;unakan pulse oximetry sebagai panduan untuk terapi oksigen (berikan pada anakdengan saturasi oksigen < "0)

Peraatan penun!ang

•/ila anak disertai demam beri parasetamol.

•/ila ditemukan adanya wheezing , beri bronkhodilator kerja cepat

•/ila terdapat sekret kental di tenggorokan yang tidak dapat dikeluarkan oleh anak,hilangkan dengan alat pengisap secara perlahan.

•Pastikan anak memperoleh kebutuhan cairan rumatan sesuai umur anak

•njurkan pemberian $ dan cairan oral. Fika anak tidak bisa minum, pasang pipanasogastrik

•/eri makanan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak dalam menerimanya


24/52

Komplikasi• Pneumonia "tafilokokus

9uriga ke arah ini jika terdapat perburukan klinis secara cepat !alaupun sudah

diterapi

• #mpiema

9uriga ke arah ini apabila terdapat demam persisten, ditemukan tanda klinisdan gambaran foto dada yang mendukung.

• Tu$erkulosis

eorang anak dengan demam persisten > 2 minggu dan gejala pneumonia

harus dievaluasi untuk /.


25/52

LAPORAN KASUS


26/52

Identitas penderita

Nama : ZNo! "# : $-%&-&'-() *enis Kelamin : +aki-laki Tanggal +ahir : %& Novem,er (%$.mur Kronologis : $ tahun $$ ,ulan $ hari

/uku : 0ehgama : 1slamlamat : *eulingke2 3anda 0eh

Tanggal #asuk 4/ : & 5kto,er (%$'

Tanggal Pemeriksaan : 6 5kto,er (%$'


27/52

Anamnesis

/esak naas•Kejang•Demam

•Batuk•Pilek


28/52

Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang di,a7a oleh orang tua dengan keluhan sesak 8ang

dialami se9ak $ hari /#4/! /esak dikeluhkan semakin mem,erat' 9am /#4/! /esak 9uga dirasakan ketika pasien ,eristirahat! 1,upasien mengeluhkan tiga hari se,elum masuk rumah sakit2pasien mengalami ,atuk ,erdahak ,eserta pilek dan demam8ang tidak terlalu tinggi! Keluhan terse,ut mun0ul setelah pasiendan keluargan8a pulang ,epergian dari suatu o,9ek 7isata!

Keluhan lain 8ang dialami pasien adalah ke9ang satu kali $ 9am/#4/! Ke9ang tim,ul pada saat pasien demam tinggi ;pada suhu< =">! Ke9ang diseluruh tu,uh selama $' detik! 33 dan 3Kdalam ,atas normal2 tidak di9umpai kelainan! 1,u pasien 9uga

mengeluhkan anakn8a adari7a8at tersedak dikarenakan selamasakit pasien lemah dan minum susu dalam posisi tidur!


29/52

4P5

4PK Tidak ada anggota keluarga dengan keluhan 8ang

sama!

Pasien diberi paracetamol 1x, namun demam tidak hilang.

Pasien belum pernah mengalami hal yang sama sebelumnya.


30/52

1,u pasien N" teratur di,idan selamakehamilan!

R. Imunisasi

R. Natal

R. Prenatal

Pasien lahir spontan se0ara pervaginamdengan kehamilan 0ukup ,ulan2 ditolong ,idan2segera menangis setelah lahir! 3erat ,adanlahir ?%% gram! Pasien merupakan anaktunggal!

Pasien ,elum pernah di imunisasi!

R. Pemberian

makan

%-& ,ulan : /1&-$( 3ulan : /1 @ /usu Formula

$( ,ulan- sekarang : #P /1 @ /usuormula


31/52

VITAL SIGN


32/52

.sia : $ tahun $$ ,ulan $ hari33 lahir : ?%% gram33 : $$ kgP3 : )' 0m

BB/U : ;-( /D> sAd ;@( /D>

TB/U : ;-( /D> sAd ;@( /D>BB/BBI : $$A$$2' B


33/52

- -

Ke,utuhan "airan:B $%%% @ ;$'%> B $%%% @ '% B $%'% 00A hari!

Ke,utuhan Kalori: B $%( $$ kgB $$(( KkalA ari!

Ke,utuhan Protein: B $2( $$ kgB $2( grA ari!

P ik !i ik


34/52

Noro!e"#a$i% rab&'#i'a% (is'rib&si era'a%

s&kar (i!ab&')

*arin+ #i"ereis ,-.%bibir "&!a' ,-.% $i(a#bes$a+ ,-.%Tonsi$ T/T%"eb)KGB ,-.

Noro'ia% 0er&en ,-/-.%"era(an+an ,-.0ekre' ,1/1. NCH ,1.

Kon2&n+'i3a "a$") In4)"&!a' ,-/-.% sk$eraik'erik ,-/-.% "&"i$ isokor%re4$ek !a#a5a ,1/1.

B6 I7B6 II% re+&$er%bisin+ ,-.

0oe"e$% n5eri 'ekan ,-.%"eris'a$'ik ,1.%(is'ensi ,-.

Akra$ #an+a'% CRT 8 9(e'ik% e(ea ,-/-.%"&!a' ,-/-.

Pemeriksaa !isik

0ie'ris% sonor ,1/1.%3es ,1/1.% r# ,1/1.basa#% # ,-/-.% Re'raksi

,-.

Laki-$aki% an&s ,1.% 'i(ak

(i2&"ai ke$ainan


35/52

enis

Pemeriksaan

!"#$"%$#

&

'"#$"%$#

&Nilai Normal Satuan

()*AT+L+GI

emoglo,in $%2 $%2 $(2% - $?2' gAd+

ematokrit % - ? CEritrosit '2( '2( 2) - '2' $%&Amm

+eukosit '2) 2? &2% - $62' $%Amm

Trom,osit &< $%$ $'% - ?'% $%Amm

1gG Negati Negati

1g# Negati Negati

(IT,NG )NIS

Eosinofl % % % & C

3asofl % % % ( C

Netrofl segmen &' ?< '% - 6% C

Netrofl 3atang % % ( & C

+imosit (( ?? (% - ?% C#onosit $ 6 ( ) C

)L)-TR+LIT

Natrium $% $< $' - $?' mmolA+

Kalium '2% ?2% 2' - ?2' mmolA+

"lorida


36/52


37/52

spirasi

Pneumonia

;IAGNO0I0 KER6A

Ke9ang Demam/imple


38/52

- )

Penatalaksanaan

Suporti •5( nasal kanul +A menit•1IDF 4+ $'% 00 ha,is dalam $ 9am2 selan9utn8a 1IFD (:$ ?(tetesAmenit ;mikro>•Diet susu %-?% 00A 9am

*edikamentosa•1n9eksi Novalgin $'% mgA )9am•1n9eksi "eotaim '% mgA) 9am

•"etriJine sirup ( $A(0th•Para0etamol sirup $ 0th ;9ika suhu tidak turun dengan Novalgin>•/tesolid supp $% mg ;9ika ke9ang>


39/52

<

Prognosis


40/52

ANALISA KASUS


41/52

Teori-asus

• Ananesis :

Pasien (a'an+ (ibaa o$e#ib&n5a (en+an ke$ansesak na4as) Pasien 2&+aen+a$ai (ea 'in++i%

ke2an+% ba'&k (an "i$ek)

• Ge2a$a 5an+ "a$in+ k#as 5an+

en&n2&kkan a(an5a"ne&onia "a(a anak-anaka(a$a# (ea% sianosis (an$ebi# (ari sa'& (ari 'an(a-'an(a (is'res "erna4asan

berik&': 'aki"nea% ba'&k%na4as !&"in+ #i(&n+% re'raksi%ronki (an s&ara na"as 5an+en&r&n)


42/52

Teori

• kri'eria (ia+nosis "ne&onia

en!ak&" ba'&k (an a'a&kes&$i'an berna"as (i'aba#inia$ sa$a# sa'& #a$ berik&':

• Perna"asan !&"in+ #i(&n+• Tarikan (in(in+ (a(a ba+ian

baa# ke (a$a• *o'o (a(a en&n2&kkan

+abaran "ne&onia• Na"as !e"a'•

0&ara erin'i# , +r&n'in+ . "a(aba5i &(a• Pa(a a&sk&$'asi 'er(en+ar:

– Cra!k$es ,ronki. – 0&ara "erna"asan en&r&n

-asus

Pa(a "eeriksaan 4isik "asien

(i2&"ai a(an5a na4as !&"in+#i(&n+ (an "a(a a&sk&$'asi'er(a"a' s&ara na4as 'aba#anber&"a ronk#i basa# "a(a ke(&a$a"an+an "ar&)


43/52

Pa(a "asien ini 'e$a# (i2&"ai a(an5a (is'ress

"erna"asan 5an+ (i'an(ai (en+an na"as !e"a'% na"as!&"in+ #i(&n+ (an (iser'ai s'ri(or) ;is'ress "erna"asaner&"akan ko"ensasi '&b 'er#a(a" kek&ran+anoksi+en% karena konsen'rasi oksi+en 5an+ ren(a#% akanens'i&$&s sara4 "&sa' &n'&k enin+ka'kan 4rek&ensi"erna"asan) 6ika &"a5a 'erseb&' 'i(ak 'erko"ensasiaka akan 'er2a(i +an++&an s'a'&s oksi+enasi (ari'in+ka' rin+an #in++a bera')


44/52

Pa(a "ne&onia 'er2a(i +an++&an "a(a ko"onen 3o$&e (ari3en'i$asi akiba' ke$ainan $an+s&n+ (i "arenki "ar&) Gan++&an3en'i$asi akiba' +an++&an 3o$&e ini '&b akan ber&sa#aen+ko"ensasin5a (en+an !ara enin+ka'kan 3o$&e 'i(a$ (an4rek&ensi na4as se#in++a se!ara k$inis 'er$i#a' 'aki"nea (an(is"nea (en+an 'an(a-'an(a ins"ira'or5 e44or') Akiba' "en&r&nan3en'i$asi aka rasio o"'ia$ an'ara 3en'i$asi "er4&si 'i(ak 'er!a"ai,V/< 8 =/>. 5an+ (iseb&' 3en'i$a'ion "er4&sion isa'!#% '&b

ber&sa#a enin+ka'kann5a se#in++a 'er2a(i &sa#a na4as eks'ra (an"asien 'er$i#a' sesak) 0e$ain i'& (en+an berk&ran+n5a 3o$&e "ar&se!ara 4&n+siona$ karena "roses in4$aasi aka akan en++an++&"roses (i4&si (an en5ebabkan +an++&an "er'&karan +as 5an+berakiba' 'er2a(in5a #i"oksia) Pa(a kea(aan 5an+ bera' bisa

'er2a(i +a+a$ na4as)


45/52

Teori-asus

• ;ari #asi$ "eeriksaan

"en&n2an+ 5ai'& ber&"a"eeriksaan $abora'ori&'i(ak (i2&"ai a(an5a$e&kosi'osis)

• Pa(a "asien ini 2&+a (i$ak&kan"eeriksaan 4o'o '#oraks%na&n #asi$n5a (a$a ba'asnora$)

Le&kosi' 7 >)??? &$ (en+an

(oinasi ne'ro4i$ serin+ (i(a"a'kan"a(a "ne&onia bak'eri) Pa(a "asienini (i2&"ai 'robosi' 5an+ ren(a#

5an+ berkai'an (en+an 'eori 5an+en5eb&'kan ba#a 'robosi'o"enibisa (i(a"a'kan "a(a @?

"en(eri'a "ne&onia)

Pa(a ba5i (an anak 5an+ ke!i$+abaran ra(io$o+i serin+ka$i 'i(akses&ai (en+an +abaran k$inis)Ti(ak 2aran+ se!ara k$inis 'i(ak(i'e&kan a"a-a"a 'e'a"i +abaran4o'o 'oraks en&n2&kkan "ne&oniabera'% be+i'& "&$a seba$ikn5a)


46/52

Teori-asus

Pa(a "asien ini (iberikan 'era"i:

• O9 nasa$ kan&$ L/ eni'• IV;* RL >? !! #abis (a$a

2a% se$an2&'n5a IV*; 9: =9'e'es/eni' ,ikro.

• ;ie' s&s& ?-=? !!/ 2a• In2eksi No3a$+in >? +/ 2a• In2eksi Ce4o'aDi >? +/ 2a• Ce'rizine sir&" 9D /9!'#• Para!e'ao$ sir&" !'# ,2ika

s& 'i(ak '&r&n (en+anNo3a$+in.

• 0'eso$i( s&"" ? + ,2ikake2an+.)

Pena'a$aksanaan "a(a "ne&onia

ber&"a "eberian an'ibio'ik%"eberian 'era"i oksi+en% (an"en+oba'an si"'oa'ik) Berioksi+en "a(a se&a anak (en+an"ne&onia) Bi$a 'erse(ia "&$seoDie'r5% +&nakan seba+ai "an(&an

&n'&k 'era"i oksi+en ,berikan "a(aanak (en+an sa'&rasi oksi+en 8 @?%bi$a 'erse(ia oksi+en 5an+ !&k&".)

Bi$a anak (ea ,7 @FC. 5an+'a"akn5a en5ebabkan (is'res%beri an'i"ire'ik) Pas'ikan anake"ero$e# keb&'an !airanr&a'an ses&ai &&r anak% (anan2&rkan "eberian A0I/s&s& ser'a!airan ora$)

Tanggal Iital /ign "atatan Terapi


47/52


%&A$%A(%$'

%

4 : $?&Amenit

44: ??Amenit

T : 2 4"+ ;@A@>2

4"T+ ;@A@>

Kardiovaskular

4: $?&A menit2 4eguler

;@>2 ,ising ;->2 akral hangat2

"4T H( detik!

Diuresis : &2?00Akg33A9am

4espirator8

44 : ??A menit2 /at 5(

2

rhonki ;@A@>2 7heeJing

;-A->2 stridor ;@>!

& 5( sungkup ?+Amenit

& 1IFD N' &%00A9am

& 1n9! "eotaime

'%mgA)9am 1I

& 1n9! Novalgin

$'%mgA)9am 1I

& Para0etamol sirup $

0th ;9ika suhu

tidak turun dengan

novalgin>

& "etriJine sirup (

0th

& Diet susu %-?% 00A 9am

& /tesolid supp $% mg

;9ika ke9ang>

Tanggal Iital /ign "atatan Terapi%&A$%A(%$ 4 : $?&Amenit #eta,olik


48/52

%&A$%A(%$

'

%

4 : $?&Amenit

44: ??Amenit

T :


49/52



50/52

%6A$%A(%$

'

$

4 : $?(Amenit

44: )Amenit

T : 62' ="

#eta,olik

GD/ :$$ mgAd+2

Elektrolit Na : $< L K :

?2% L "l : $%?!

1neksi

Demam ;->2 /uhu 62'

="! +eukosit : 2?

$%Amm!

ematologi

Pu0at ;->2 Perdarahan;->2 , $%2 gAd+2

trom,osit $%$

$%Amm!

Kulit

1kterik ;->2 turgorkem,ali 0epat!

,domen

/oepel2 distensi ;->2

timpani ;@>2 peristaltik

;@>Etremitas


51/52

-)SI*P,LANPneumonia adalah pen8akit peradangan pada parenkim

paru 8ang dise,a,kan oleh ,erma0am ,akteri2 virus2mikoplasma2 9amur atau ,enda asing 8ang teraspirasi denganaki,at tim,uln8a ketidakseim,angan ventilasi dengan perusi;ventilation-perfusion mismatch>!

Pneumonia pada anak merupakan ineksi 8ang serius dan,an8ak diderita anak-anak di seluruh dunia! Pada pneumoniater9adi gangguan pada komponen volume dari ventilasi aki,atkelainan langsung di parenkim paru! Distress pernapasanmerupakan kompensasi tu,uh terhadap kekurangan oksigen2 9ika upa8a terse,ut tidak terkompensasi maka akan ter9adigangguan status oksigenasi dari tingkat ringan hingga ,erat!

Penatalaksanaan pada pneumonia ,erupa pem,eriananti,iotik2 pem,erian terapi oksigen2 dan pengo,atansimptomatik! Pastikan anak memperoleh nutrisi dan 0airan8ang sesuai dengan umur anak!


52/52

new ppt anak

Documents