news · pdf filelokakarya pengelolaan lumpur tinja perkotaan 14. ... instalasi pengolahan air...

14
NEWS VOL 005 - JUNI 2013 ARTIKEL EDISI INI: Peraturan Presiden Membuka Pintu untuk Pembiayaan Jangka Panjang bagi PDAM Kendal 1 Kabupaten Mojokerto Menuai Manfaat Program Pengelolaan Air Baku dan Adaptasi Perubahan Iklim 3 PDAM Pematangsiantar Berlakukan Sistem Tagihan dalam Jaringan 4 PDAM Berkomitmen Replikasi Proyek Percontohan Pengurangan Air Tak Berekening 5 Kemitraan Pemerintah - Swasta Perluas Layanan PDAM Gresik 6 PDAM Jeneponto Bergiat Tingkatkan Kualitas Air 7 Akhir Indah Program ‘HEBAT‘ 8 Kekuatan Persuasi dalam Peningkatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat 9 Revitalisasi IPLT Benahi Sanitasi di Kabupaten Batang 10 Menata Sanitasi Menuju Makassar Global City 11 Antusiasme Media Terhadap Isu Sanitasi 12 Penutupan Program INSIST dan Serah Terima Kedoteng 13 Lokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14 KENDAL. PDAM Kabupaten Kendal berencana membangun instalasi pengolahan air bersih berkapasitas 310 liter per detik senilai Rp 300 miliar untuk meningkatkan cakupan layanan kepada calon pelanggan dan menjamin peningkatan akses terhadap air bersih bagi penduduk Kabupaten Kendal. PDAM kabupaten Kendal telah merampungkan dokumen rancangan rinci konstruksi (detail engineering design/DED) yang terdiri dari rancangan rinci, rancangan awal, hitungan teknis dan kalkulasi terkait lainnya yang dibutuhkan untuk membeli peralatan dan bahan untuk pembangunan instalasi pengolahan air. Rancangan rinci konstruksi ini telah dibahas dengan para pemangku kepentingan terkait, seperti Dinas Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Satuan Kerja Provinsi dan Pemerintah Daerah, guna mendapatkan dana dari pemerintah pusat dan daerah. Peraturan Presiden Membuka Pintu untuk Pembiayaan Jangka Panjang bagi PDAM Kendal Berbekal Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2009, PDAM Kabupaten Kendal mencari alternatif pembiayaan jangka panjang dari sektor perbankan untuk meningkatkan cakupan layanan dan akses air bersih di Kendal. Kabupaten Kendal yang terletak 30 KM di sebelah barat Kota Semarang memiliki jumlah penduduk sekitar 900.000 jiwa. PDAM Kabupaten Kendal kini memiliki cakupan layanan 24 persen dengan melayani 46.000 sambungan air perpipaan. KREDIT FOTO: PDAM KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH

Upload: vominh

Post on 05-Feb-2018

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NEWS · PDF fileLokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14. ... Instalasi pengolahan air di Kabupaten . ... Labuhan Batu dan Langkat

NEWSVOL 005 - JUNI 2013

ARTIKEL EDISI INI:

Peraturan Presiden Membuka Pintu untuk Pembiayaan Jangka Panjang bagi PDAM Kendal 1

Kabupaten Mojokerto Menuai Manfaat Program Pengelolaan Air Baku dan Adaptasi Perubahan Iklim 3

PDAM Pematangsiantar Berlakukan Sistem Tagihan dalam Jaringan 4

PDAM Berkomitmen Replikasi Proyek Percontohan Pengurangan Air Tak Berekening 5

Kemitraan Pemerintah - Swasta Perluas Layanan PDAM Gresik 6

PDAM Jeneponto Bergiat Tingkatkan Kualitas Air 7

Akhir Indah Program ‘HEBAT‘ 8

Kekuatan Persuasi dalam Peningkatan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat 9

Revitalisasi IPLT Benahi Sanitasi di Kabupaten Batang 10

Menata Sanitasi Menuju Makassar Global City 11

Antusiasme Media Terhadap Isu Sanitasi 12

Penutupan Program INSIST dan Serah Terima Kedoteng 13

Lokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14

KENDAL. PDAM Kabupaten Kendal berencana membangun instalasi pengolahan air bersih berkapasitas 310 liter per detik senilai Rp 300 miliar untuk meningkatkan cakupan layanan kepada calon pelanggan dan menjamin peningkatan akses terhadap air bersih bagi penduduk Kabupaten Kendal.

PDAM kabupaten Kendal telah merampungkan dokumen rancangan rinci konstruksi (detail engineering design/DED) yang terdiri dari rancangan rinci, rancangan awal, hitungan teknis dan kalkulasi terkait lainnya yang dibutuhkan untuk membeli peralatan dan bahan untuk pembangunan instalasi pengolahan air. Rancangan rinci konstruksi ini telah dibahas dengan para pemangku kepentingan terkait, seperti Dinas Sumber Daya Air Kementerian Pekerjaan Umum, Satuan Kerja Provinsi dan Pemerintah Daerah, guna mendapatkan dana dari pemerintah pusat dan daerah.

Peraturan Presiden Membuka

Pintu untuk Pembiayaan Jangka

Panjang bagi PDAM Kendal

Berbekal Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2009, PDAM Kabupaten Kendal mencari alternatif pembiayaan jangka panjang dari sektor perbankan untuk meningkatkan cakupan layanan dan akses air bersih di Kendal.

Kabupaten Kendal yang terletak 30 KM di sebelah barat Kota Semarang memiliki jumlah penduduk sekitar 900.000 jiwa. PDAM Kabupaten Kendal kini memiliki cakupan layanan 24 persen dengan melayani 46.000 sambungan air perpipaan.

KREDIT FOTO: PDAM KABUPATEN KENDAL, JAWA TENGAH

Page 2: NEWS · PDF fileLokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14. ... Instalasi pengolahan air di Kabupaten . ... Labuhan Batu dan Langkat

2 | iuwashnews vol 005 - Juni 2013

Tambahan dana untuk membiayai instalasi pengolahan air harus didapatkan dari sektor swasta. Tahun lalu, IUWASH telah memfasilitasi PDAM Kendal dan pemangku kepentingan setempat untuk memperoleh bantuan keuangan dari bank-bank BUMN, yaitu Bank Rakyat Indonesia dan Bank Pembangunan Daerah cabang Jawa Tengah. Menyusul dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 29/2009 tentang Pemberian Jaminan dan Subsidi Bunga oleh Pemerintah Pusat untuk Percepatan Penyediaan Air Minum, upaya mendapatkan dana dari bank komersial untuk pembiayaan jangka panjang bagi investasi perusahaan air menjadi alternatif yang patut dilakukan.

Sektor air minum belum populer di kalangan industri perbankan Indonesia. Peraturan Presiden (Perpres) dikeluarkan untuk mendorong industri perbankan nasional agar memulai investasi di sektor ini, sehingga dapat mempercepat pencapaian Tujuan Pembangunan Millenium (MDGs) sasaran 7C, yaitu mengurangi setengah proporsi jumlah penduduk yang tidak memiliki akses berkelanjutan terhadap air minum yang aman dan sanitasi dasar pada tahun 2015.

Sejak tahun 2013, lima PDAM di tiga kabupaten yaitu Bogor, Ciamis dan Lombok Timur, Kota Malang serta Kota Banjarmasin, telah menikmati kredit

Mata air Telogo Mili, salah satu sumber air baku PDAM Kabupaten Kendal.

investasi jangka panjang dari bank nasional melalui Perpres ini. Butuh waktu dua tahun bagi lima PDAM tersebut untuk memenuhi semua persyaratan demi mengamankan dana berdasarkan skema yang ditetapkan dalam peraturan tersebut. Saat ini, 11 PDAM sedang menunggu jatah pembiayaan dari Direktorat Pelayanan Air Minum Kementerian Pekerjaan Umum.

Perpres No. 29/2009 memfasilitasi dua hal penting dalam pembiayaan investasi utama PDAM, yaitu subsidi bunga dan jaminan dari pemerintah pusat. Perpres ini menjamin bahwa bunga pinjaman akan didasarkan pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan pemerintah pusat akan menanggung sampai dengan lima persen dari bunga yang tersisa berdasarkan tingkat suku bunga pasar efektif. Skema ini membuat program tersebut menarik bagi PDAM dan pemberi modal.

Nilai tambah lain yang dimiliki Perpres No. 29/2009 adalah bahwa pemerintah pusat akan menanggung 70 persen dari kegagalan pengembalian hutang, sedangkan 30 persen sisanya ditanggung bank pemberi kredit. Skema ini juga sangat menarik bagi dunia perbankan karena bank umumnya memiliki proses penilaian kredit yang ketat untuk meminimalkan risiko investasi dalam jumlah besar.

PDAM Kendal kini sedang menunggu komitmen pembiayaan pemerintah daerah melalui DPRD, yang telah memutuskan untuk menyetujui pembiayaan untuk pembangunan instalasi pengolahan air melalui sidang paripurna. Setelah DPRD menyetujui pembiayaan tersebut, PDAM akan meminta komitmen pembiayaan dari pemerintah pusat melalui Direktorat Pelayanan Air Minum di Kementerian Pekerjaan Umum dan melalui Kementerian Keuangan.

Namun, proses sidang paripurna bisa memakan waktu dan sepenuhnya tergantung DPRD selaku badan legislatif. Proses pengambilan keputusan tertentu paling cepat perlu waktu sekitar enam bulan, sedangkan proses yang lebih lama dapat memakan waktu hingga dua tahun. Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Kendal telah menyetujui untuk mendanai pembebasan lahan dan biaya terkait lainnya.

Instalasi pengolahan air di Kabupaten Kendal ditargetkan dapat melayani 24.000 sambungan yang akan menyediakan air bersih untuk sekitar 120.000 jiwa pada tahun 2015. Nugroho Andwiwinarno, Ardita Çaesari/ IUWASH Jakarta

PDA

M K

ABU

PATE

N K

END

AL,

JAW

A T

ENG

AH

Page 3: NEWS · PDF fileLokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14. ... Instalasi pengolahan air di Kabupaten . ... Labuhan Batu dan Langkat

iuwashnews vol 005 - Juni 2013 | 3

TOOL BOX

MOJOKERTO. Kajian kerentanan suplai air bersih yang dilakukan oleh IUWASH dan Universitas Brawijaya menemukan bahwa debit air di tujuh mata air di Kabupaten Mojokerto mengalami penurunan yang memprihatinkan yaitu 50 persen hingga 70 persen. Salah satunya, mata air Jubel yang merupakan sumber utama air baku PDAM Kabupaten Mojokerto saat ini hanya memiliki debit air dengan laju 18,4 liter per detik, atau turun sebesar 74 persen dari debit semula yaitu 70 liter per detik.

IUWASH telah menyampaikan hasil studi ini kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto dan para pemangku kepentingan terkait dalam lokakarya pada Desember 2012 lalu. Sadar dengan masalah ini, Pemerintah Kabupaten Mojokerto pun menyambut baik program pelestarian sumber daya air yang digagas oleh Coca Cola Foundation Indonesia (CCFI) bekerjasama dengan IUWASH.

Sebagai bagian dari skema pengelolaan air baku dan adaptasi perubahan iklim, program pelestarian air di Mojokerto merupakan program kerjasama kedua antara CCFI dan IUWASH, setelah inisiatif serupa yang dilakukan di Sibolangit, Sumatera Utara. Di Mojokerto, CCFI menyerahkan hibah sebesar US$ 225.000 untuk membangun 650 sumur resapan dan memberikan advokasi bagi pelestarian lingkungan untuk mendukung program desa pariwisata berkelanjutan di lokasi mata air Padusan, Kecamatan Pacet.

CCFI dan IUWASH telah menunjuk Yayasan Lingkungan Hidup Seloliman (YLHS) sebagai mitra pelaksana untuk program ini. Berdasarkan pemetaan geohidrologis IUWASH tentang titik resapan air, proyek ini diawali dengan sosialisasi program di tiga desa sasaran yaitu Claket, Padusan dan Kembang Belor. Baik pemerintah daerah maupun anggota masyarakat menyambut

Kabupaten Mojokerto Menuai Manfaat Program

Pengelolaan Air Baku dan Adaptasi Perubahan Iklim

Pembangunan 650 sumur resapan diperkirakan dapat memberi manfaat bagi 2.600 rumah tangga di Kabupaten Mojokerto.

Wakil Bupati Mojokerto, Choirun Nissa beserta perwakilan Bappeda dan PDAM Mojokerto saat mendampingi tim IUWASH dan USAID Senior Climate Change Specialist,

Jennifer Frankel-Reed untuk meninjau pembangunan sumur resapan di Yayasan Lingkungan Hidup Seloliman dan Desa Claket, Kabupaten Mojokerto.

YAYA

SAN

LIN

GKU

NG

AN

HID

UP

SELO

LIM

AN

hangat inisiatif tersebut. Pemerintah Mojokerto bahkan telah meminta Dinas Lingkungan Hidup untuk menyusun strategi pelestarian dan pengelolaan sumber daya air di tingkat kabupaten.

Bentuk dukungan lain yaitu adanya kebijakan baru dari Bupati Mojokerto yang mewajibkan desa-desa penerima bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri untuk mengalokasikan dana bagi pembangunan sumur resapan di semua desa guna mengatasi tingginya tingkat erosi oleh air hujan.

Pada Mei 2013, IUWASH juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan Perum Perhutani Unit II Jawa Timur. Berdasarkan perjanjian ini, sebanyak 175 sumur resapan akan dibangun untuk mengembalikan debit air dalam tanah di sekitar daerah tangkapan mata air Jubel dan Ubalan yang terletak di kawasan Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BKPH) Pacet di bawah Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Pasuruhan, Mojokerto. Selama pembangunan sumur resapan, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) atau organisasi masyarakat lokal yang tinggal di sekitar BKPH Pacet juga dilibatkan secara aktif untuk menjamin manfaat jangka panjang dari program ini.

Secara keseluruhan, 650 sumur resapan ditargetkan akan selesai pada Oktober 2013 (250 di antaranya sudah selesai dibangun pada Mei 2013). Diperkirakan sekitar 2.600 rumah tangga akan mendapatkan keuntungan dari program ini. CCFI dan IUWASH selanjutnya juga akan memfasilitasi pembuatan kebijakan tentang pengelolaan air baku dan adaptasi perubahan iklim di Kabupaten Mojokerto seperti yang telah dibahas bersama wakil bupati. Siti Ngaisah, Yudyana Viernadi/IUWASH Jawa Timur, Alifah Lestari, Virgi Fatmawati/IUWASH Jakarta

Page 4: NEWS · PDF fileLokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14. ... Instalasi pengolahan air di Kabupaten . ... Labuhan Batu dan Langkat

4 | iuwashnews vol 005 - Juni 2013

PARD

IAN

SYA

H/ P

DA

M T

IRTA

ULI

PEMATANGSIANTAR. Mulai April 2013, PDAM Tirta Uli di Pematangsiantar, Sumatera Utara, secara resmi menerapkan sistem tagihan dalam jaringan (online) menyusul pengembangan sistem administrasi internal melalui Sistem Informasi dan Komputerisasi Administrasi (SISKA) yang difasilitasi oleh IUWASH.

Sebelum menggunakan SISKA, PDAM Tirta Uli memberikan layanan secara manual. Sistem komputerisasi unit layanan pelanggan tidak terhubung satu sama lain, sehingga pembayaran tagihan air hanya dapat dilakukan di kantor pusat PDAM Tirta Uli atau lokasi pembayaran PDAM tertentu yang ditunjuk.

Selama Juli hingga Agustus 2012, IUWASH telah memfasilitasi pemasangan perangkat lunak untuk sistem tagihan dalam jaringan serta memberikan pelatihan bagi 20 staf PDAM untuk mengoperasikan sistem jaringan ini. Dengan adanya sistem baru yang terkomputerisasi, kini pelanggan dapat membayar tagihan air di lokasi

PDAM Pematangsiantar Berlakukan Sistem

Tagihan dalam Jaringan

Salah satu unit pelayanan konsumen PDAM Pematangsiantar yang kini telah menerapkan sistem tagihan dalam jaringan (online billing)

Pembuatan selebaran sosialisasi online billing yang difasilitasi oleh IUWASH.

Sistem dalam jaringan (online) yang baru dikembangkan membantu peningkatan layanan pelanggan.

FIELD NOTE | AIR BERSIH

pembayaran mana pun, karena seluruh data konsumen dapat diakses dari loket mana saja.

Layanan terpadu ini juga memungkinkan PDAM untuk memantau dengan cepat jumlah pemakaian air dan tagihannya. Melalui pengelolaan data tambahan, sistem online billing ini juga akan mampu membantu PDAM melacak tingkat pemakaian air tak berekening (non-revenue water - NRW).

Saat peluncuran sistem online billing pada April 2013 lalu, Walikota Pematangsiantar, Hulman Sitorus, SE menyatakan kegembiraannya atas kemajuan terbaru yang dicapai oleh PDAM Tirta Uli. Khususnya, dalam komitmen dan kerjasama dengan IUWASH untuk mengembangkan komputerisasi administrasi dan sistem pembayaran dalam jaringan, demi memberikan layanan yang lebih baik kepada masyarakat.

Sementara itu, Direktur PDAM Tirta Uli, Badri Kalimantan mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan dan kinerja keuangan PDAM, yang salah satunya akan ditempuh melalui penyesuaian tarif air baru. PDAM Tirta Uli tidak pernah menaikkan tarif air dalam 13 tahun terakhir. Hal inilah yang memberatkan biaya operasional dan membuat PDAM terus merugi.

IUWASH akan memfasilitasi PDAM Tirta Uli untuk menghitung penyesuaian tarif air yang wajar sehingga tarif baru akan dapat memenuhi kebutuhan kedua belah pihak, baik PDAM maupun pelanggan.

Sepanjang 2012 hingga 2013, IUWASH telah memfasilitasi perbaikan sistem akuntansi dan administrasi di tujuh PDAM yaitu di Pematangsiantar, Tanjungbalai, Tebing Tinggi, Binjai, Asahan, Labuhan Batu dan Langkat. Benny Djumhana, Virgi Fatmawati/ IUWASH Jakarta

Page 5: NEWS · PDF fileLokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14. ... Instalasi pengolahan air di Kabupaten . ... Labuhan Batu dan Langkat

iuwashnews vol 005 - Juni 2013 | 5

FIELD NOTE | AIR BERSIH

PDAM Berkomitmen Replikasi Proyek Percontohan

Pengurangan Air Tak Berekening

SEMARANG. Tingginya angka air tak berekening (non-revenue water - NRW) dapat mengancam kondisi finansial PDAM karena mencerminkan jumlah volume air yang hilang melalui kebocoran, pencurian atau pengukuran pemakaian air yang tidak akurat, sehingga tidak dapat ditagihkan kepada pelanggan dan akhirnya hanya akan meningkatkan biaya operasional PDAM. Selain itu, NRW juga dapat memperburuk kualitas air yang “dihasilkan” oleh PDAM sebelum air mencapai rumah pelanggan.

Untuk mengatasi masalah ini, IUWASH telah memfasilitasi PDAM Semarang, PDAM Kendal dan PDAM Kudus untuk melakukan proyek percontohan pengurangan NRW selama April 2012 hingga Februari 2013. Dukungan yang diberikan kepada staf di tiga PDAM tersebut antara lain berupa bantuan teknis, pelatihan dan praktek di lapangan untuk mendeteksi lokasi kebocoran dan mengurangi tingkat kehilangan air.

Tiga PDAM di Jawa Tengah telah menyiapkan anggaran untuk menurunkan tingkat air tak berekening (NRW).

Setelah mendapatkan dukungan teknis dan peningkatan kapasitas, PDAM di Semarang, Kudus dan Kendal kemudian membentuk tim pengurangan NRW untuk mempercepat proyek percontohan ini di daerah masing-masing.

Sejak Februari 2013, berdasarkan pemantauan bersama terhadap proyek percontohan NRW yang dilaksanakan di tiga kabupaten, IUWASH dan tim PDAM telah mengurangi tingkat NRW sebesar dua persen di perumahan Banyu Biru (Kabupaten Semarang), 13 persen di perumahan Purwokerti Indah dan 37 persen di PERUMDA (Kabupaten Kendal), serta sekitar delapan persen di Perumahan Muria Indah (Kabupaten Kudus).

Hasil tersebut telah memotivasi PDAM Semarang, Kudus, dan Kendal untuk mereplikasi proyek percontohan yang sama di beberapa lokasi sasaran lainnya di wilayah layanan mereka. IUWASH juga telah mendorong PDAM untuk mengalokasikan anggaran

Staf PDAM Kabupaten Semarang berlatih menggunakan alat deteksi kebocoran air sebagai upaya pengurangan air tak berekening.

Monitoring air tak berekening di Perumahan Banyu Biru, Kabupaten Semarang.

WID

IYAT

MO

KO/ I

UW

ASH

JAW

A T

ENG

AH

WID

IYAT

MO

KO/ I

UW

ASH

JAW

A T

ENG

AH

untuk program pengurangan NRW. Mengingat pentingnya program ini untuk penyehatan keuangan internal mereka, PDAM Semarang setuju untuk menyiapkan dana sebesar Rp 2,1 miliar, sementara PDAM Kendal sebesar Rp 725 juta dan PDAM Kudus mengalokasikan Rp 840 juta pada tahun 2013 ini.

Anggaran tersebut akan dimanfaatkan untuk pembentukan zona NRW, pembelian perlengkapan dan peralatan instalasi, pemantauan jaringan dan biaya operasional lainnya.

“Pembangunan kapasitas dan bantuan teknis yang diberikan oleh IUWASH telah memberikan kami keterampilan dan optimisme untuk bisa mencapai target penurunan NRW di Kudus pada akhir 2013. Terutama karena kami sekarang telah memiliki anggaran khusus untuk mereplikasi program pengurangan NRW ini.” kata Zainal, Kepala Divisi Teknis PDAM Kabupaten Kudus. Ronny Sutrisno/IUWASH Jawa Tengah, Virgi Fatmawati/IUWASH Jakarta

Page 6: NEWS · PDF fileLokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14. ... Instalasi pengolahan air di Kabupaten . ... Labuhan Batu dan Langkat

6 | iuwashnews vol 005 - Juni 2013

HAS

AN Z

UN

AID

I/IU

WAS

H JA

WA

TIM

UR

IUW

ASH

JAW

A TI

MU

R

Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang baru dibangun dengan kapasitas 100 liter per detik di Desa Krikilan, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik.

Lokakarya untuk membahas hasil studi kelayakan guna membantu PDAM Gresik

mendapatkan pembiayaan jangka panjang.

GRESIK. PDAM Kabupaten Gresik saat ini memiliki 70.000 sambungan rumah tangga, atau 33 persen dari total penduduk yang mencapai 1.248.177 jiwa. Sementara cakupan area layanan PDAM saat ini adalah 60 persen, meliputi Kota Gresik, Gresik Utara, Gresik Tengah dan Gresik Selatan.

Hingga kini, PDAM Gresik masih menghadapi tantangan besar dalam hal pendanaan dan terbatasnya sumber daya air untuk memperluas wilayah layanan. Tarif berlangganan air yang tidak berubah selama 10 tahun terakhir menyebabkan PDAM terus merugi. IUWASH memfasilitasi PDAM Gresik untuk menyusun usulan penyesuaian tarif dan telah disampaikan kepada Dewan Pengawas pada Maret 2013.

Dalam hal penyediaan sumber daya air baku untuk memperluas layanannya, Direktur PDAM Gresik, Muhammad, SE terinspirasi untuk membuat ‘terobosan baru’ dengan membangun kemitraan dengan sektor swasta

Kemitraan Pemerintah - Swasta Perluas Layanan

PDAM Gresik

Bermitra dengan PT. Drupadi Agung Lestari melalui skema kemitraan pemerintah-swasta, PDAM Kabupaten Gresik menyasar perluasan layanan hingga 20.000 sambungan baru.

melalui skema Kemitraan Pemerintah Swasta (Public Private Partnership/PPP).

Pada tahap awal, PDAM Gresik meminta IUWASH untuk memfasilitasi studi kelayakan tentang peluang PPP bagi Kabupatan Gresik wilayah tengah. Muhammad juga telah mengeluarkan surat keputusan untuk membentuk tim beranggotakan 11 orang yang terdiri dari kepala divisi dan subdivisi untuk melaksanakan program PPP tersebut.

Berdasarkan hasil studi kelayakan yang dipaparkan oleh IUWASH dalam lokakarya pada September 2012, PDAM Gresik lalu menunjuk PT. Drupadi Agung Lestari sebagai mitra PPP melalui skema Rehabilitasi, Peningkatan, Pengoperasian dan transfer (Rehabilitation, Uprating, Operate and Transfer/RUOT). Investasi yang dilakukan adalah sebesar Rp 86 miliar di bawah kontrak selama 25 tahun dan harga air curah yang disepakati yaitu Rp 2.085 per meter kubik.

Sebagai tindak lanjut, PT. Drupadi baru-baru ini membangun sebuah Instalasi Pengolahan Air (IPA) baru dengan kapasitas 100 liter per detik (l/s). Sementara itu, perningkatan kapasitas IPA di Krikilan dari kapasitas 150 l/s menjadi 300 l/s masih dalam tahap analisis perencanaan rancangan. Kedua IPA yang terletak di Desa Krikilan, Kecamatan Driyorejo, Gresik itu akan melayani Kecamatan Benjeng dan Balungpanggang, serta meningkatkan layanan PDAM Gresik di Kecamatan Cerme, Menganti dan Kedamean.

Dengan meningkatnya debit air sebesar 250 liter per detik, PDAM Gresik berharap dapat memperluas sambungan baru bagi 20.000 rumah tangga pada tahun 2016, terutama di Kecamatan Balungpanggang dan Benjeng.

Sebagian besar calon pelanggan di kedua kecamatan tersebut berasal dari kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. Sekitar 3.000 sambungan baru diperkirakan butuh dukungan pembiayaan mikro dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Syariah Mandiri (BSM) yang akan difasilitasi oleh IUWASH. Rudhy Wahyu Finansyah/IUWASH Jawa Timur, Virgi Fatmawati/IUWASH Jakarta

FIELD NOTE | AIR BERSIH

Page 7: NEWS · PDF fileLokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14. ... Instalasi pengolahan air di Kabupaten . ... Labuhan Batu dan Langkat

iuwashnews vol 005 - Juni 2013 | 7

NU

R SU

DIB

YO/IU

WA

SH S

ULA

WES

I SEL

ATA

N

Staf PDAM Jeneponto dan PDAM Bantaeng saat kunjungan paparan pemantauan

kualitas air ke PDAM Maros.

JENEPONTO. Pemantauan kualitas air adalah rutinitas yang sangat penting bagi PDAM untuk memastikan bahwa air yang didistribusikan kepada pelanggan memiliki kualitas terbaik. Seiring dengan upaya PDAM Kabupaten Jeneponto untuk meningkatkan kualitas air di wilayah layanannya, IUWASH memberikan Pelatihan Pemantauan Kualitas Air pada tanggal 28-30 Nopember 2012 untuk 40 staf PDAM.

Pelanggan PDAM Kabupaten Jeneponto sering mengeluhkan air keran yang keruh. Berdasarkan analisis kualitas air yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan setempat, air keran tersebut juga mengandung bakteri E. Coli. PDAM Kabupaten Jeneponto terus berusaha meningkatkan pengelolaan dan pelayanannya untuk meraih lebih banyak pelanggan melalui skema pembiayaan mikro untuk akses air. Oleh karena itu, pemantauan kualitas air pun menjadi prioritas utama.

Staf PDAM Kabupaten Jeneponto memahami pentingnya kualitas air yang baik. Namun, mereka tidak memiliki pengetahuan yang memadai tentang kadar bahan kimia yang tepat yang diperlukan untuk mengubah air baku menjadi air bersih. Pelatihan ini lalu memperkenalkan fungsi laboratorium air, penanganan alat-alat laboratorium, dan penyegaran kembali pengetahuan peserta tentang pengujian kualitas air dan metode pengolahan air baku.

Materi penting yang juga diberikan dalam pelatihan tersebut adalah penentuan formula komponen kimia tertentu yang dapat digunakan oleh staf laboratorium, selain pemanfaatan catatan data harian tentang analisis air dan dosis bahan kimia yang digunakan. IUWASH menekankan pentingnya mematuhi prosedur ini dalam pengolahan air baku dan perawatan instalasi pengolahan air secara teratur.

PDAM Jeneponto Bergiat Tingkatkan Kualitas Air

Pelatihan pemantauan kualitas air telah menuntun PDAM Kabupaten Jeneponto untuk memenuhi standar Kementerian Kesehatan.

Direktur PDAM Jeneponto, H. Burhan setelah pelatihan ini lalu menugaskan beberapa staf untuk bekerja tiga kali seminggu di laboratorium. Ia juga meningkatkan jumlah staf untuk bekerja dalam tiga regu dan memastikan bahwa operator air dan tim laboratorium bekerjasama erat guna memantau kualitas air secara teratur. Burhan juga mendorong perawatan besar-besaran terhadap instalasi pengolahan air yang dilakukan pada Januari 2013. Sebagai hasilnya, pada bulan Februari 2013, kualitas air yang diproduksi oleh PDAM Jeneponto telah dinyatakan memenuhi standar Kementerian Kesehatan.

PDAM Jeneponto kini melayani 6.643 sambungan air atau baru mencakup 12 persen dari total jumlah penduduk di Kabupaten Jeneponto. Kapasitas produksi saat ini sebesar 113 liter per detik. Nur Sudibyo, RidwanHabibie/IUWASH Sulawesi Selatan & Indonesia Timur, Ardita Caesari/IUWASH Jakarta

NU

R SU

DIB

YO/IU

WA

SH S

ULA

WES

I SEL

ATA

N

Peserta pelatihan sedang meneliti kualitas air dan menentukan kadar zat alum atau tawas yang tepat untuk pengolahan air baku.

FIELD NOTE | AIR BERSIH

Page 8: NEWS · PDF fileLokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14. ... Instalasi pengolahan air di Kabupaten . ... Labuhan Batu dan Langkat

8 | iuwashnews vol 005 - Juni 2013

TEBING TINGGI. Anak laki-laki itu mengambil napas dalam sambil mempersiapkan diri untuk naik ke panggung. Saat itu berlangsung acara penutupan Program ‘HEBAT’ (Hidup Energik, Bersih dan Sehat) yang berlangsung di Desa Tanjung Marulak Hilir, Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Para penonton menunggu dengan antusias. Rocky Rangkuti (12) pun dengan cepat naik ke panggung dan membacakan sebuah puisi yang ditulisnya sendiri.

“.. Kau membawa kami bermain dan bersenang-senang Dan kau juga mengajarkan kami pengetahuan Dulu kami tidak peduli kesehatan Tapi sekarang kami peduliDulu kami tidak berani berbicara Tapi sekarang kami berani .. “

Puisi tersebut memuji Program ‘HEBAT’ yang dilaksanakan oleh Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Indonesia (YAKMI), sebuah yayasan non-pemerintah yang menerima hibah dari USAID-IUWASH untuk mempromosikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Program ini mempromosikan penggunaan fasilitas umum untuk mandi, cuci dan kakus (MCK) serta pengolahan air limbah komunal untuk masyarakat di Kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara.

Rocky mengetahui Program ‘HEBAT’ melalui sekelompok perempuan tetangganya. Sebagai pengguna fasilitas MCK, mereka telah terlibat dengan program ini dalam waktu singkat. Kelompok perempuan ini meminta Rocky bergabung dengan ‘HEBAT’ karena program ini juga memiliki kegiatan untuk anak-anak.

Melalui Program ‘HEBAT’, YAKMI terus mendorong masyarakat setempat untuk berhenti buang air besar sembarangan, dan mulai tertib menggunakan fasilitas MCK di lingkungan mereka. YAKMI juga mendampingi masyarakat dalam

Akhir Indah Program ‘HEBAT‘

membentuk kelompok untuk mengelola dan memelihara fasilitas MCK. Setiap keluarga dikenakan biaya sekitar Rp 1.000 setiap kali menggunakan MCK. Uang inilah yang dikumpulkan untuk biaya perawatan fasilitas MCK.

Keunikan Program ‘HEBAT’ adalah bagaimana program ini dapat merangkul anak-anak dan mengajarkan sanitasi dasar, seperti mencuci tangan dengan benar pada lima waktu penting dan mengapa buang air besar sembarangan yang biasanya dilakukan anak-anak, berbahaya bagi kesehatan. Anak-anak seperti Rocky, menjadi agen perubahan yang aktif dalam keluarga dan di antara mereka sendiri untuk memberi contoh pola hidup bersih dan sehat (PHBS).

IUWASH bekerjasama dengan YAKMI dalam mempromosikan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)kepada masyarakat di Kota Tebing Tinggi dan Tanjungbalai.

SIE

KET

LIO

NG

/IUW

ASH

SU

MAT

ERA

UTA

RA

Walikota Tebing Tinggi, Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan saat melihat dokumentasi kegiatan Program ‘HEBAT’ didampingi Kepala Bappeda Bukit Tinggi, Gulbakhri Siregar dan IUWASH Chief of

party, Louis O’Brien menjelang Partnership Workshop untuk Program Hebat, Februari 2013 lalu.

FIELD NOTE | SANITASI

SIE

KET

LIO

NG

/IUW

ASH

SU

MAT

ERA

UTA

RA

Rocky Rangkuti saat membacakan puisi.

Program ‘HEBAT’ menerima tanggapan positif dari masyarakat dan pemerintah setempat. Di Kota Tebing Tinggi dan Tanjungbalai, Program ‘HEBAT’ dilaksanakan di enam kelurahan dan pemerintah daerah sangat ingin mereplikasi program ini di lokasi lainnya.

Walikota Tebing Tinggi, Ir. H. Umar Zunaidi Hasibuan dalam sambutannya mengatakan, “Kelompok-kelompok masyarakat akan menjadi agen perubahan bagi komunitas mereka. Kami berencana untuk meningkatkan Program ‘HEBAT’ di bawah pengawasan Satuan Kerja Pemerintah Daerah terkait.”

Pada penutupan Program ‘HEBAT’ Januari 2013 lalu, dilaporkan bahwa melalui program ini 1.205 warga Kota Tebing Tinggi dan Tanjungbalai telah memperoleh akses terhadap layanan sanitasi yang baik, 354 rumah tangga bersedia membayar untuk perbaikan sarana sanitasi, 13 kelompok masyarakat sipil telah melaksanakan program untuk memobilisasi peningkatan akses terhadap air minum yang aman dan sanitasi yang memadai, serta 954 orang telah berpartisipasi dalam kegiatan pelatihan.Hetty Tambunan/IUWASH Sumatera Utara, Ardita Caesari/IUWASH Jakarta

Page 9: NEWS · PDF fileLokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14. ... Instalasi pengolahan air di Kabupaten . ... Labuhan Batu dan Langkat

iuwashnews vol 005 - Juni 2013 | 9

FIELD NOTE | SANITASI

Kekuatan Persuasi dalam Peningkatan Sanitasi

Total Berbasis Masyarakat

TANGERANG. IUWASH telah mendukung Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang untuk melaksanakan program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) di tiga desa sejak 2011. Melihat kesuksesan yang diraih dua desa dalam pelaksanaan yang pertama, Dinas Kesehatan lalu mereplikasi program ini di tiga kelurahan lainnya, yaitu Kresek, Jatimulya dan Teluk Naga.

Dalam waktu hanya dua minggu, 42 jamban individu dibangun warga Teluk Naga, tepatnya di Kebon Cau dan Babakan Asem yaitu kampung-kampung dengan 70 persen dari sekitar 18.000 penduduknya masih melakukan praktik buang air besar sembarangan di sepanjang sungai terdekat.

“Sukses ini berkat kekuatan persuasi,” kata dr. Yully Soenar Dewanti, Kepala Divisi Pencegahan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Ia juga mengapresiasi upaya dan kerja keras Junaidi Jatmiko, seorang sanitarian di Teluk Naga yang aktif melakukan kegiatan pemicuan di Kebon Cau hanya sebulan setelah ia berpartisipasi dalam pertemuan STBM yang didukung oleh IUWASH.

“Masyarakat di sini masih buang air besar sembarangan dan menggunakan sungai sebagai jamban terapung. Mereka juga menggunakan air dari sungai yang sama untuk mandi karena air tanah payau,” cerita Junaidi Jatmiko kepada tim IUWASH saat kegiatan pemantauan dan supervisi STBM, sambil menunjukkan sungai kecil berwarna kecoklatan yang berlokasi sangat dekat dengan perumahan masyarakat.

“Karakter masyarakat sini tidak memungkinkan kita untuk mengadopsi sanitasi total berbasis masyarakat secara tradisional. Kami lalu menambahkan stimulus pemasaran sebagai faktor pendorong pada pendekatan STBM tradisional dengan memberikan satu toilet leher angsa seharga Rp 55.000 untuk setiap rumah tangga yang berkomitmen mengubah perilaku sanitasinya,” tambah Junaidi Jatmiko.

Junaidi mengakui hal ini bukan proses yang mudah. Salah satu kendala utama misalnya, ketika seorang pemimpin lokal memprovokasi masyarakat untuk tidak berpartisipasi kecuali semua biaya konstruksi digratiskan. Meski demikian, 52 fasilitas sanitasi individu telah selesai

Stimulus pemasaran dan pendekatan persuasif dorong masyarakat untuk membangun toilet individu.

HA

ROD

NO

VAN

DI/I

UW

ASH

JAW

A B

ARA

T

HA

ROD

NO

VAN

DI/I

UW

ASH

JAW

A B

ARA

T

Junaidi Jatmiko saat meninjau salah satu rumah warga di Teluk Naga, Kabupaten Tangerang yang telah membangun jamban dengan tangki septik layak.

Tim IUWASH dan fasilitator STBM sedang meninjau akses sanitasi yang dibangun

oleh warga di Teluk Naga

dibangun sejak Maret 2013.

“Kami membebaskan setiap rumah tangga untuk menentukan jenis dan model jamban, tergantung pada kapasitas dan kebutuhan mereka,” jelas Junaidi sambil menunjukkan beberapa model jamban yang berbeda di Teluk Naga. Seperti jamban sederhana dengan mangkuk, lantai beton dan dinding kayu, dan jamban dengan ubin dan wadah air.

“Seorang warga bahkan bersedia meminjam Rp 2 juta dari kerabatnya untuk memperbaiki jamban,” ujarnya.

Junaidi terus mempromosikan praktik sanitasi yang layak kepada sesama petugas promosi kesehatan. Mereka bertekad untuk meningkatkan 100 fasilitas sanitasi, baik jamban dan tangki septik. Junaidi menghargai komitmen dan kontribusi dana dari masyarakat, tetapi ia mengaku akan terus berimprovisasi dan menggunakan strategi yang lebih inovatif, seperti memberikan stimulus dan kredit mikro karena pendekatan ini telah terbukti sangat efektif. Harod Novandi/IUWASH Jawa Barat, Ardita Caesari/IUWASH Jakarta

Page 10: NEWS · PDF fileLokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14. ... Instalasi pengolahan air di Kabupaten . ... Labuhan Batu dan Langkat

10 | iuwashnews vol 005 - Juni 2013

ON

Y H

ART

ON

O/IU

WA

SH J

AWA

TEN

GA

H

Kondisi IPLT Randukuning yang mangkrak lebih dari dua tahun.

BATANG. Bupati Kabupaten Batang, Yoyo Riyo Sudibyo memiliki komitmen yang sangat kuat dalam pembangunan sanitasi di wilayahnya. Hal itu diungkapkan dalam lokakarya penyelarasan visi (visioning workshop) Januari lalu tentang air bersih dan sanitasi yang juga dihadiri oleh kepala satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kabupaten Batang dan Chief of Party IUWASH, Louis O’Brien.

Yoyo sangat prihatin dengan buruknya sanitasi di Kabupaten Batang, khususnya kondisi Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu (IPLT) Randukuning yang tidak beroperasi sejak dua tahun terkahir.

“Sangat disayangkan berapa miliar rupiah dari APBD telah dihabiskan untuk membangun fasilitas IPLT Randukuning. Kita perlu segera mengatasi masalah ini dengan merevitalisasi IPLT dan sistem pengelolaan lumpur tinja di Kabupaten Batang sebelum kondisi sanitasi yang buruk berdampak negatif pada lingkungan dan kesehatan,” kata Yoyo.

Revitalisasi IPLT Benahi Sanitasi

di Kabupaten Batang

Instalasi Pengolahan Limbah Terpadu (IPLT) Randukuning akan kembali beroperasi pada tahun 2014.

IUW

ASH

JAW

A T

ENG

AH

Bupati Kabupaten Batang, Yoyo Riyo Sudibyo, saat Lokakarya Penyelarasan Visi.

“Dengan dukungan IUWASH, kami benar-benar berharap agar IPLT Randukuning segera dapat beroperasi kembali. Saya akan menginstruksikan segenap staf Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum dan instansi lainnya untuk mendukung IUWASH. Jika ada kesulitan berkoordinasi dengan mereka, jangan segan-segan untuk langsung menghubungi saya,” tekan Yoyo.

Pada kesempatan itu, ia juga meminta agar IUWASH memberikan yang terbaik dan berharap agar Kabupaten Batang mampu menjadi teladan di sektor sanitasi setelah proyek percontohan ini berakhir.

Dalam merevitalisasi IPLT Randukuning, IUWASH bekerjasama dengan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang dan Energi Sumber Daya Mineral (DCKTR - ESDM). IUWASH memfasilitasi perbaikan fasilitas IPLT tersebut melalui koordinasi dengan Unit Kesehatan Lingkungan Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (Satker PPLP) Provinsi Jawa Tengah yang menghasilkan komitmen pendanaan dari pemerintah pusat.

Melalui Satker PPLP Jawa Tengah, pemerintah pusat telah menyetujui pemberian dukungan keuangan untuk merevitalisasi IPLT Randukuning pada tahun fiskal 2014. Komitmen ini memberikan harapan besar bagi pembangunan sanitasi di Kabupaten Batang. Seandainya Bupati Batang tidak mengungkapkan keprihatinannya dalam lokakarya penyelarasan visi Januari lalu, nasib IPLT Randukuning yang mangkrak mungkin akan belum jelas hingga saat ini. Yudi Widjanarko/IUWASH Jawa Tengah, Virgi Fatmawati/IUWASH Jakarta

Pemerintah Kabupaten Batang pun menerima baik dukungan IUWASH. Mereka bahkan secara khusus meminta agar bantuan teknis pertama yang dilakukan di Kabupaten Batang adalah merevitalisasi IPLT Randukuning.

FIELD NOTE | SANITASI

Page 11: NEWS · PDF fileLokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14. ... Instalasi pengolahan air di Kabupaten . ... Labuhan Batu dan Langkat

iuwashnews vol 005 - Juni 2013 | 11

MAKASSAR. Data dari Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) Kota Makassar menunjukkan bahwa sejak tahun 2009 kota ini telah menerima bantuan besar untuk sektor sanitasi, yang sangat membantu peningkatan sistem sanitasi terpusat (on-site), sistem sanitasi individual (off-site) dan sistem sanitasi komunal.

Pada tahun 2010, pemerintah daerah bekerjasama dengan Inisiatif Infrastruktur Indonesia untuk menghasilkan Rencana Induk Air Limbah Kota Makassar. Setahun kemudian, Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat (SLBM) telah berhasil membangun instalasi pengolahan air limbah komunal di tiga lokasi. Pada tahun yang sama, Makassar menjadi bagian dari Proyek Kesehatan dan Pengelolaan Sanitasi Metropolitan yang didanai oleh Asian Development Bank (ADB). Proyek ini telah berhasil mendirikan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Air Limbah. Saat ini, sektor

Menata Sanitasi Menuju Makassar Global City

sanitasi di Kota Makassar dibangun kembali oleh Sanitasi Perkotaan dan Infrastruktur Pedesaan, yang didanai oleh Asian Development Bank dan USAID-IUWASH.

Pemerintah Kota Makassar baru-baru ini menyetujui anggaran pembangunan untuk Saluran Pembuangan Limbah Kota dan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) Losari, sebuah proyek bernilai lebih dari Rp 600 miliar. Saat ini, 85 persen lahan untuk instalasi ini sudah tersedia, sedangkan 15 persen sisanya masih dalam tahap negosiasi. Sistem saluran pembuangan limbah kota terpadu ini diharapkan dapat mulai beroperasi pada tahun 2014.

Seiring dengan meningkatnya bantuan untuk bidang air bersih dan sanitasi, perbaikan di kedua sektor inipun pesat. Pemerintah daerah sendiri juga memberi prioritas lebih pada alokasi dana untuk sektor air dan sanitasi yang diambil dari APBD. Untuk tahun fiskal 2013,

Makassar mengalokasikan Rp 3,4 miliar untuk sanitasi dan Rp 1,27 miliar untuk Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) air limbah, sedangkan sektor air bersih mendapat Rp 2,4 miliar.

Imbang Muryanto dari Dinas Pekerjaan Umum dan Hasanudin dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar mengatakan, “Pemerintah berkomitmen untuk menjadikan Kota Makassar terbebas dari praktik buang air besar sembarangan dengan mengalokasikan 35 persen dari anggaran kota untuk mencapai tujuan tersebut.”

Dengan pembangunan pesat di bidang sanitasi, Makassar bertekad untuk menjadi kota pertama di bagian timur Indonesia yang memiliki instalasi saluran pembuangan limbah kota terpadu, menuju “Makassar Global City”. Selvi Hehanussa/IUWASH Makassar, Ardita Caesari/IUWASH Jakarta

Kota Makassar meningkatkan alokasi anggaran untuk sektor air dan sanitasi serta akan membangun instalasi pengolahan limbah kota senilai lebih dari Rp 600 miliar.

IUW

ASH

SU

LAW

ESI S

ELAT

AN

- IN

DO

NES

IA T

IMU

R

IUW

ASH

SU

LAW

ESI S

ELAT

AN

- IN

DO

NES

IA T

IMU

R

Rapat penentuan dana pengembangan sektor sanitasi Kota Makassar yang dipimpin oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar, Drs. Agar Jaya.

Pembangunan saluran pembuangan air limbah di Kampung Rappokalling, Makassar.

FIELD NOTE | SANITASI

Page 12: NEWS · PDF fileLokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14. ... Instalasi pengolahan air di Kabupaten . ... Labuhan Batu dan Langkat

12 | iuwashnews vol 005 - Juni 2013

Antusiasme Media Terhadap Isu Sanitasi

Media mulai menemukan jalinan isu-isu sanitasi yang menarik untuk diberitakan dan bagaimana sanitasi dapat menjadi sektor usaha yang menguntungkan.

MALANG & MAKASSAR. “Jamban sehat (tidak) mahal”, sebuah artikel yang ditulis oleh Muhaimin dari harian Malang Pos dan liputan berita oleh Ramon Hidayat dari stasiun TV Malang memenangkan Kompetisi Jurnalistik Peduli Sanitasi untuk Wartawan yang diselenggarakan di Kabupaten Malang pada 10 April lalu. Acara ini terselenggara atas kerjasama IUWASH dan Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL).

Sebelumnya pada 18 Maret, kompetisi serupa juga digelar di Makassar, Sulawesi Selatan. Terpilih sebagai pemenang yaitu Suriani Mappong dari Kantor Berita Antara dengan artikel yang berjudul “Jalan Panjang Menuju Bebas Buang Air Besar Sembarangan”, Usman Affandi dari Kompas TV dengan liputan yang berjudul “Jamban Ideal” dan fotografer Maman Sukirman dari harian Seputar Indonesia dengan fotonya “Pesisir Makassar”.

Selama ini banyak wartawan beranggapan bahwa permasalahan air bersih dan sanitasi kurang menarik untuk diberitakan. Namun, setelah menggali isu-isu di kedua sektor ini, wawasan mereka mulai terbuka dan bahkan dapat melihat jalinan masalah yang kompleks.

“Ketika saya pertama kali meliput isu-isu sanitasi di Kabupaten Jeneponto, saya sangat terkejut melihat bagaimana masyarakat tidak mampu mengakses jamban karena faktor kemiskinan. Namun, mereka tetap berusaha memiliki jamban dengan memanfaatkan skema kredit mikro. Selama ini saya pikir orang hanya mengajukan kredit untuk membeli rumah atau mobil, bukan jamban. Ini sungguh menarik perhatian saya sebagai wartawan,” ujar Usman Affandi dari TV Makassar.

Begitu juga dengan Ramon Hidayat dari TV Malang, ia mengaku heran ketika meliput usaha mikro dan menengah di

bidang sanitasi. Tidak pernah terlintas dalam benaknya bahwa kredit mikro jamban sehat bisa menjadi usaha yang menguntungkan. Sekaligus menyediakan akses terhadap sanitasi, meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan masyarakat.

Sebagian besar artikel dari peserta kompetisi jurnalistik ini berkisah tentang inisiatif masyarakat untuk membangun jamban yang baik dan sesuai standar, bagaimana upaya pemerintah daerah untuk memberantas praktik buang air besar sembarangan dan menggiatkan pembangunan jamban keluarga. Juga tentang sanitasi sebagai bidang usaha yang prospektif.

Kompetisi jurnalistik semacam ini diharapkan dapat membantu mengembangkan wawasan para wartawan tentang jalinan isu-isu di sektor air dan sanitasi. Sekitar 34 wartawan telah berpartisipasi dalam kompetisi yang menghasilkan 58 liputan berita di media cetak dan siaran ini. Andi Musfarayani, Ardita Çaesari/ IUWASH Jakarta

AJI

JAW

A T

IMU

R

AJI

MA

KASS

AR

Tim IUWASH dan perwakilan Pokja AMPL Kabupaten Malang berfoto bersama para pemenang Kompetisi Jurnalistik Peduli Sanitasi Kabupaten Malang, Jawa Timur.

Kompetisi Jurnalistik Peduli Sanitasi di Kota Makassar, Sulawesi Selatan.

FIELD NOTE | SANITASI

Page 13: NEWS · PDF fileLokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14. ... Instalasi pengolahan air di Kabupaten . ... Labuhan Batu dan Langkat

iuwashnews vol 005 - Juni 2013 | 13

Penutupan Program INSIST

dan Serah Terima Kedoteng

Mendorong masyarakat untuk memanfaatkan dan mengelola alternatif layanan sanitasi secara mandiri.

JAKARTA. IUWASH bekerjasama dengan Mercy Corps mereplikasi program layanan terpadu untuk infrastruktur dan teknologi sanitasi (Integrated Services for Infrastructure and Sanitation Technology atau INSIST). Layanan penyedotan lumpur tinja berbasis masyarakat ini telah diujicobakan dari tahun 2007 hingga 2010 oleh Proyek Healthy Places Prosperous People yang didanai International Development Research Center (IDRC) dan USAID-ESP (Environmental Services Program). Proyek ini memperkenalkan pemanfaatan gerobak motor yang disebut Kedoteng (Kereta Sedot Tangki Septik) untuk melayani penyedotan lumpur tinja skala kecil di permukiman padat.

Program INSIST merupakan program baru yang dilaksanakan di RW 4 dan RW 11 di Kelurahan Pademangan, Jakarta Utara dari Juni 2012 hingga Mei 2013. Dengan jumlah penduduk 63.700 jiwa atau 24.982 rumah tangga, serta ukuran rumah berkisar antara 16 sampai 45 meter persegi, wilayah padat penduduk ini tidak memiliki akses terhadap air bersih dan fasilitas sanitasi yang memadai. Program INSIST bertujuan agar layanan

sanitasi dapat diakses dan terjangkau oleh masyarakat miskin perkotaan. Program ini juga dikombinasikan dengan promosi pola hidup bersih dan sehat (PHBS), pemanfaatan alternatif teknologi sanitasi melalui Kedoteng dan tangki septik rakit ulang, serta pembentukan sistem untuk menjalankan layanan program ini sebagai usaha berskala kecil berbasis masyarakat.

Untuk memastikan keberlanjutan program, Mercy Corps memfasilitasi pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) sebagai operator Kedoteng dan memprakarsai kerjasama dengan koperasi setempat yang menyediakan investasi modal untuk menjalankan usaha sanitasi.

Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (Satker PPLP) Jabodetabek juga menyumbangkan material untuk pembangunan tangki

VIRG

I FAT

MAW

ATI/

IUW

ASH

JAKA

RTA

Serah terima program INSIST kepada KSM Kelurahan Pademangan oleh Direktur Mercy Corps Indonesia, Paul Jeffery (kedua dari kanan) disaksikan Sekretaris Walikota Jakarta Utara, M. Yuliadi (kanan) dan Environment Foreign Service Officer USAID Indonesia/ Alternate

Contracting Officer’s Technical Representative - IUWASH , Heather D’Agnes (kiri).

septik rakit ulang dan penyimpanan lumpur tinja sementara, sedangkan IUWASH membantu penyediaan perangkat lunak dan kegiatan mobilisasi masyarakat.

Dilaporkan saat acara penutupan Program INSIST yang digelar April 2013 lalu, 95 unit tangki septik rakit ulang telah dipasang untuk digunakan 250 rumah tangga di Kelurahan Pademangan. Jasa penyedotan lumpur tinja juga telah siap dioperasikan dengan menggunakan empat unit Kedoteng dan tempat pembuangan lumpur tinja sementara di dua lokasi. Sistem layanan sanitasi ini telah diserahterimakan oleh IUWASH dan Mercy Corps Indonesia kepada KSM setempat yang akan dikelola oleh 28 anggotanya. Endah Shofiani, Usniati Umayah/IUWASH Jawa Barat, Virgi Fatmawati/IUWASH Jakarta

MER

CYCO

RPS

IND

ON

ESIA

Kedoteng (Kereta sedot tangki septik) yang melayani penyedotan lumpur tinja

skala kecil di permukiman padat

FIELD NOTE | SANITASI

Page 14: NEWS · PDF fileLokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja Perkotaan 14. ... Instalasi pengolahan air di Kabupaten . ... Labuhan Batu dan Langkat

14 | iuwashnews vol 005 - Juni 2013

IUWASH News adalah lembar berita elektronik yang diproduksi dan disebarluaskan oleh Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene.

Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH) adalah program lima tahun yang didanai oleh United States Agency for International Development (USAID) dan dilaksanakan di bawah kepemimpinan Development Alternatives, Inc. (DAI).

Berbagai pendapat yang dikemukakan oleh para penulis yang menyumbangkan tulisannya di lembar berita ini tidak mewakili pendapat IUWASH, lembaga mitranya, USAID, atau Pemerintah Indonesia. IUWASH News diterbitkan sebagai forum untuk berbagi opini dan informasi seputar kegiatan IUWASH.

Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH) Mayapada Tower lantai 10 Jl. Jenderal Sudirman Kav. 28 Jakarta 12920, Indonesia Tel. +62-21 522 - 0540 Fax. +62-21 522 - 0539

www.iuwash.or.id www.facebook.com/iuwash twitter @airsanitasi

Lokakarya Pengelolaan Lumpur Tinja PerkotaanJakarta, 9 April 2013

Tujuh aspek yang akan memastikan kesinambungan sistem pelayanan lumpur tinja (SLLT).

Lokakarya tentang sistem layanan lumpur tinja (SLLT) digelar April 2013 lalu untuk membangun kesepahaman dengan pemerintah daerah dan pemangku kepentingan kunci sektor sanitasi. Hasil analisis finansial dan teknis pada studi kelayakan tentang pengembangan pengelolaan lumpur tinja yang dilakukan oleh IUWASH dan WSP (Water and Sanitation Program) dipresentasikan dan dibahas dalam lokakarya ini. Pada lokakarya Juli 2013 mendatang, Direktorat Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Kementerian Pekerjaan Umum juga akan mempresentasikan SLLT ini kepada 130 kabupaten/kota se-Indonesia yang memiliki instalasi pengolahan limbah terpadu (IPLT) namun tidak berfungsi optimal (di Indonesia, hanya 5 persen IPLT berfungsi baik).

ATURANFINANSIAL

PROSEDURLEMBAGA

PELANGGAN

7PRASARANA

POLA OPERASI

VIRG

I FAT

MAW

ATI/

IUW

ASH

JAKA

RTA

VIRG

I FAT

MAW

ATI/

IUW

ASH

JAKA

RTA

VIRG

I FAT

MAW

ATI/

IUW

ASH

JAKA

RTA

RUD

Y YU

WO

NO

Diskusi Kelompok Terarah. Peserta lokakarya yang terdiri dari pemerintah daerah dan pemangku kepentingan kunci sanitasi

berdiskusi tentang sistem pengembangan layanan lumpur tinja; fungsi dan kewenangan unit pelaksana teknis dinas (UPTD) demi

kesinambungan pengelolaan lumpur tinja.

Direktur Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Kementerian Pekerjaan Umum, Djoko Mursito saat

membuka lokakarya di Ruang Sata Taruna, Kementerian PU.

IUWASH Deputy Chief of Party, Foort Bustraan (tengah): IUWASH telah menerapkan konsep SLLT di tiga kota;

Surakarta, Probolinggo dan Bogor. Untuk mendukung pengembangan SLLT ini, IUWASH juga membuat Detail Engineering Design (DED) IPLT yang kini telah diserahkan

kepada Direktorat PPLP Kementerian PU sebagai panduan kabupaten/kota.

GALERI IUWASH