nilam.doc

2
Menurut Rivai (2004:122): “Ada tiga macam gaya kepemimpinan yang mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai, yaitu : 1. Gaya Kepemimpinan Otoriter Kepemimpinan otoriter disebut juga kepemimpinan direktif atau diktator. Pemimpin memberikan instruksi kepada bawahan, menjelaskan apa yang harus dikerjakan, selanjutnya karyawan menjalankan tugasnya sesuai dengan yang diperintahkan oleh atasan. Gaya kepemimpinan ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi. Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi . Jakarta : Raja Grafindo Persada Peran Manajer dapat mempengaruhi faktor motivasi dan lingkungan. Tetapi faktor lain yang mungkin mempengaruhi tergantungnya tugas, khususnya bagaimana manajer bekerja dalam suatu organisasi. Secara umum peran manajer dapat dinilai dari kemampuannya dalam memotivasi dan meningkatkan kepuasan staf. Kepuasan kerja staf dapat dilihat dari terpenuhinya kebutuhan fisik, psikis, dimana kebutuhan psikis tersebut dapat terpenuhi melalui peran manajer dalam memperlakukan stafnya. Hal ini dapat ditanamkan kepada manajer agar diciptakan suasana keterbukaan dan memberikan kesempatan kepada staf untuk melaksanakan tugas dengan sebaik – baiknya. Manajer mempunyai lima dampak terhadap faktor lingkungan dalam tuga professional sebagaimana dibahas sebelumnya (Nursalam, 2002). Menurut Rewland & Rewland (1997), ada dua belas kunci utama dalam kepuasan kerja yaitu: input, hubungan manajer dengan staf,

Upload: markusmakualdo

Post on 23-Jan-2016

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NILAM.doc

Menurut Rivai (2004:122):

“Ada tiga macam gaya kepemimpinan yang mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi

tercapai, yaitu :

1.   Gaya Kepemimpinan Otoriter      Kepemimpinan otoriter disebut juga kepemimpinan direktif atau diktator. Pemimpin memberikan

instruksi kepada bawahan, menjelaskan apa yang harus dikerjakan, selanjutnya karyawan menjalankan tugasnya sesuai dengan yang diperintahkan oleh atasan. Gaya kepemimpinan ini menggunakan metode pendekatan kekuasaan dalam mencapai keputusan dan pengembangan strukturnya, sehingga kekuasaanlah yang paling diuntungkan dalam organisasi.

Rivai, Veithzal. 2004. Kepemimpinan Dan Perilaku Organisasi. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Peran Manajer dapat mempengaruhi faktor motivasi dan lingkungan. Tetapi faktor lain yang

mungkin mempengaruhi tergantungnya tugas, khususnya bagaimana manajer bekerja dalam

suatu organisasi. Secara umum peran manajer dapat dinilai dari kemampuannya dalam

memotivasi dan meningkatkan kepuasan staf. Kepuasan kerja staf dapat dilihat dari terpenuhinya

kebutuhan fisik, psikis, dimana kebutuhan psikis tersebut dapat terpenuhi melalui peran manajer

dalam memperlakukan stafnya. Hal ini dapat ditanamkan kepada manajer agar diciptakan

suasana keterbukaan dan memberikan kesempatan kepada staf untuk melaksanakan tugas dengan

sebaik – baiknya. Manajer mempunyai lima dampak terhadap faktor lingkungan dalam tuga

professional sebagaimana dibahas sebelumnya (Nursalam, 2002).

Menurut Rewland & Rewland (1997), ada dua belas kunci utama dalam kepuasan kerja

yaitu: input, hubungan manajer dengan staf, disiplin kerja, lingkungan tempat kerja, istirahat dan

makanan yang cukup, diskriminasi, kepuasan kerja, penghargaan penampilan, klarifikasi

kebijaksanaan, prosedur, dan keuntungan, mendapatkan kesempatan, pengambilan keputusan,

dan gaya manajer.

1.      Brown, Montague. 1997. Manajemen Perawatan Kesehatan. Jakarta : EGC

2.      Kuntoro, Agus. 2010. Buku Ajar Manajemen Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika

3.      Potter dan Perry. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta : EGC

4.      Suarli dan Bahtiar, Yanyan. 2002. Manajemen Keperawatan. Jakarta : Erlangga

5.      Swansburg,Russel C.2000.Pengantar Kepemimpinan dan manajemen keperawatan untuk perawat klinis.Jakarta:EGCManajer adalah forcing mediator : Konflik selalu terjadi pada setiap tim dan organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus dapat menjadi seorang mediator (penengah).

Page 2: NILAM.doc

Referensi: Purwanto, M. Ngalim. 1991. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Robbins, Stephen P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi. Jakarta: Erlangga.Thoha, Miftah. 1983. Kepemimpinan dalam Manajemen. Jakarta: Rajawali Pers. Servant Leadeship atau Kepemimpinan Hamba oleh Meme Mery, SE, Trainer di PT PHILLIPS, Inc JKT.

Copy the BEST Traders and Make Money : http://bit.ly/fxzulu