repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50295/1/sp1904… · nim...
TRANSCRIPT
Manajemen Arsip Digital Berbasis SIMAK dalam Peningkatan Layanan
Administrasi di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh :
Winka Surya Fatahillah
NIM. 11150251000007
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1441 H / 2019 M
i
LEMBAR PENGESAHAN
MANAJEMEN ARSIP DIGITAL BERBASIS SIMAK DALAM PENINGKATAN
LAYANAN ADMINISTRASI DI MADRASAH PEMBANGUNAN UIN JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Adab dan Humaniora untuk memenuhi persyaratan
memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
WINKA SURYA FATAHILLAH
NIM. 11150251000007
Di Bawah Bimbingan
ALFIDA, MLIS.
NIP. 19710215 199903 2 001
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1440/2019 M
ii
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Winka Surya Fatahillah
NIM : 11150251000007
Program Studi : Ilmu Perpustakaan
Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Manajemen Arsip Digital
Berbasis SIMAK dalam Peningkatan Layanan Administrasi di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta” adalah benar merupakan karya sendiri dan tidak
melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi dan saya telah
mencantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka.
Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undang-
undang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari
karya orang lain.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari
menjadi tanggung jawab saya.
Jakarta, 10 Juli 2019
Winka Surya Fatahillah
iii
ABSTRAK
Winka Surya Fatahillah (NIM. 11150251000007). Manajemen Arsip Digital
Berbasis SIMAK dalam Peningkatan Layanan Administrasi di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta. Di bawah bimbingan Alfida, MLIS (19710215
199903 2 001) Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan
Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manajemen arsip digital
berbasis SIMAK dalam peningkatan layanan administrasi di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, dengan teknik pengumpulan data
melalui wawancara, observasi dan studi pustaka. Berdasarakan hasil penelitian
menunjukan bahwa, penerapan manajemen arsip digital berbasis SIMAK di
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta sudah menyesuaikan dengan teori
manajemen arsip digital. SIMAK memiliki peran terhadap penciptaan arsip
digital, penemuan kembali informasi, dan SIMAK sudah menyesuaikan
perkembangan teknologi. Meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital
didalam SIMAK dengan cara menguasai menggunakan SIMAK, memenuhi
kebutuhan pengguna SIMAK, dan penggabungan keseluruhan arsip.
Kata Kunci : Pengelolaan Arsip Digital, Layanan Administrasi Sekolah,
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
iv
ABSTRACT
Winka Surya Fatahillah (NIM. 11150251000007.) Digital Archive Management
Based on "SIMAK" in improving Administrative services in Madrasah
Development University of Islamic Negeri Jakarta. Under the guidance
of Alfida, MLIS (19710215 199903 2 001) library science study program
Faculty of Adab and Humanities Syarif Hidayatullah state the University
of Islamic Negeri Jakarta.
This research focus on SIMAK-based digital archive management in improving
administrative services in Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. The method of
this research is descriptive-qualitative method. The data collection collected
through interviews, observation and literature. Based on the observations of the
researcher, SIMAK has a role in managing digital records in Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta has adjusted to the theory of digital archive
management. SIMAK has a role in the creation of digital archives, information
recovery, and SIMAK has adjusted technological developments. Improve the
quality of managing digital records within SIMAK by mastering using SIMAK,
meeting the needs of SIMAK users, and merging the entire archive.
The keywords : Digital Archive Management, School Administration Services,
Madrasah UIN Jakarta.
v
KATA PENGANTAR
Bismillahirahmanirrahim.
Puji syukur kehadirat Allah SWT telah memberikan nikmat ihsan, iman
dan islam, penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Manajemen Arsip
Digital Berbasis SIMAK Dalam Peningkatan Layanan Administrasi Di
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta” ini dengan baik terdapat banyak
kendala dan juga hambatan yang penulis hadapi saat penulisan skripsi ini, namun
itu semua penulis jadikan pembelajaran yang berharga dalam kehidupan bahwa
dibalik kesulitan pasti ada kemudahan hidayah yang didapatkan.
Kepada semua pihak yang selalu memberikan semangat serta motivasi
kepada penulis untuk dapat menyelesaikan skripsi ini, penulis ucapkan
terimakasih. Setiap perkataan, perbuatan, bantuan yang diberikan, waktu dan juga
tenaga yang disisihkan sangatlah berarti bagi penulis. Terlebih kepada kedua
orang tua penulis, Ayah Chasmon Evwin dan Ibu Afriyani M Tanjung, serta adik-
adik Chairul Ivankha dan Farela Yadika atas kesabaran, keikhlasan, doa dan
dukungan lahir maupun bathin yang tiada habisnya dengan itu penulis mampu
bertahan menyelesaikan dan melalui ini semua.
Kepada pihak-pihak yang telah terlibat dalam proses penyelesaian skripsi
ini, izinkan penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Prof. Dr. Hj. Amany Burhanuddin Umar Lubis, Lc., MA, selaku
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Syaiful Umam, M,A Ph. D, selaku Dekan Fakultas Adab dan
Humaniora
vi
3. Ibu Siti Maryam, M. Hum, selaku Ketua Program Studi Ilmu
Perpustakaan.
4. Bapak Amir Fadhila, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu
Perpustakaan.
5. Ibu Alfida, MLIS selaku dosen pembimbing penulis yang selalu
memberikan masukan-masukan serta arahan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi.
6. Seluruh Bapak/Ibu dosen program studi Ilmu Perpustakaan atas ilmu yang
diberikan selama penulis melalui bangku perkuliahan.
7. Pihak Madrasah Pembangunan UIN Jakarta yang telah memberikan
kesempatan kepada penulis untuk menjadikan tempat penelitian.
Khususnya Bapak/Ibu Guru, Karyawan DIKJAR, Bapak Yon Sugiyono,
dan Keluarga Besar Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
8. Sahabat penulis Febby Priscilya atas segala waktu yang diluangkan untuk
mencari referensi skripsi, Mega Rahmadini penghibur penulis dalam suka
maupun duka selama pelaksanaan skripsi, dan Sultan Luthfi MT atas
segala waktu dan tenaga yang disempatkan untuk membantu mengerjakan
skripsi, memberikan motivasi masa depan agar dapat menyelesaikan
skripsi dengan cepat.
9. Teman-teman seperjuangan mengerjakan skripsi dan sudah mengenal
penulis suka maupun duka selama 4tahun dibangku perkuliahan Annisa
Tri O, Syafira Dwi Cahyani, Yuliani Safitri, Novanda Sekarvia, Ika Destry
vii
L, Ira Rahmawati, Dita Zukhrotussholihah, JIPERS A 2015, JIPERS 2015,
HMJ IP.
10. Tidak lupa pula kepada sahabat-sahabat penulis sejak SMP s/d SMA Erni,
Tika, Dina, Nina, Venny, Intan, Audy, Kori, Mila, dan Indah atas
memberikan semangat dan motivasi dalam mengerjakan skripsi.
11. Teman-teman perjuangan selama KKN Formicidae 019 2018 satu bulan di
Kronjo Tangerang khususnya Fay, Lulu, Nadya, dan Kamila yang telah
memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi.
12. Kepada pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu,
namun tidak mengurangi rasa terimakasih penulis atas segala bantuan doa
baik moral maupun materil, waktu dan tenaga yang dihabiskan.
Penulis memahami betul terdapat banyak kekurangan dalam
menyelesaikan skripsi ini, maka kritik dan saran yang positif sangat
penulis harapkan. Akhir kata, penulis berharap semoga kebaikan yang
telah diberikan kepada penulis akan mendapatkan balasan yang setimpal
oleh Allah SWT. Amin ya robbal alamin.
Jakarta, 10 Juli 2019
Winka Surya Fatahillah
viii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................................ iii
ABSTRACT ...................................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL ........................................................................................................... xii
BAB 1 PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah ................................................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
D. Definisi Istilah ........................................................................................................ 8
E. Sistematika Penulisan ........................................................................................... 9
BAB II TINJAUAN LITERATUR ................................................................................ 11
A. Manajemen Arsip Digital ................................................................................... 11
1. Penciptaan Arsip Digital ................................................................................... 13
2. Penyimpanan Arsip Digital ............................................................................... 15
3. Penemuan Kembali Informasi Arsip Digital ..................................................... 17
4. Jadwal Retensi Arsip Digital ............................................................................. 19
5. Peralatan Arsip Digital ...................................................................................... 22
B. Arsip Digital ........................................................................................................ 25
1. Sejarah Arsip Digital ......................................................................................... 28
2. Kriteria Arsip Digital ........................................................................................ 30
C. Layanan Administrasi Sekolah .......................................................................... 32
1. Administrasi Sarana dan Prasarana Sekolah ..................................................... 36
2. Administrasi Kesiswaan .................................................................................... 37
ix
D. Penelitian Terdahulu .......................................................................................... 39
BAB III METODE PENILITIAN ................................................................................. 42
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ....................................................................... 42
B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................. 43
C. Sumber Data ........................................................................................................ 48
D. Penetapan Informan ........................................................................................... 48
E. Teknis Analisis Data ........................................................................................... 52
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................................... 54
A. Setting Lokasi Penelitian ......................................... Error! Bookmark not defined.
1. Selayang Pandang Madrasah Pembangunan UIN Jakarta ................................ 54
2. Struktur Organisasi ........................................................................................... 58
3. Visi, Misi, dan Tujuan ...................................................................................... 59
4. SIMAK .............................................................................................................. 61
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan ..................................................................... 63
1. Manajemen Arsip Digital berbasis SIMAK di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta ................................................................................................................ 63
a. Penciptaan Arsip Digital ......................................................................... 64
b. Penyimpanan dan Penemuan Kembali Arsip .......................................... 66
c. Manipulasi Arsip Digital…………………….………………………….68
d. Distribusi Arsip Digital…………………………………………………70
e. Penyusutan Arsip Digital……………………………………………….72
2. Peran SIMAK dalam pengelolaan arsip digital di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta ................................................................................................................ 73
a. Penciptaan Arsip Digital ......................................................................... 74
b. Penemuan Kembali Informasi................................................................. 81
c. Penyesuaian Perkembangan Teknologi .................................................. 84
3. Cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam SIMAK ................ 90
a. Menguasai menggunakan SIMAK .......................................................... 90
x
b. Memenuhi Kebutuhan Pengguna SIMAK .............................................. 93
c. Penggabungan Keseluruhan Arsip .......................................................... 98
BAB V PENUTUP ......................................................................................................... 103
A. Kesimpulan ........................................................................................................ 103
B. Saran .................................................................................................................. 104
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................... 106
LAMPIRAN
BIODATA
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 ........................................................................................................... 51
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 ............................................................................................................. 30
Tabel 3.1 ............................................................................................................. 43
Tabel 3.2 ............................................................................................................. 48
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seiring berkembangnya zaman, informasi sudah menjadi kebutuhan
pokok bagi manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari, pada hakikatnya
manusia merupakan makhluk yang rasa keingin tahuan akan informasi sangat
banyak dan tidak pernah puas. Sumber informasi terpercaya di zaman
teknologi canggih sekarang tidak hanya dari internet maupun buku saja
melainkan arsip, di setiap perusahaan pemerintah maupun swasta pasti
dilibatkan oleh pengelolaan arsip sebagai salah satu aktivitas yang
berpengaruh besar dalam melakukan pelayanan administrasi.
Salah satu pekerjaan kantor yang utama adalah mengelola arsip. Arsip
dapat diartikan sebagai segala kertas naskah, buku, foto, film, microfilm,
rekaman suara, gambar peta, bagan, atau dokumen-dokumen lain dalam segala
macam bentuk dan sifatnya, aslinya atau salinannya, serta dengan segala cara
penciptaanya, dan yang dihasilkan atau diterima oleh suatu badan sebagai
bukti atau tujuan organisasi, fungsi-fungsi, kebijaksanaan-kebijaksanaan,
keputusan-keputusan, prosedur-prosedur, kerjaan-pekerjaan, atau kegiatan-
kegiatan suatu organisasi, atau karena pentingnya informasi yang terkandung
di dalamnya.1
Arsip merupakan hasil catatan rekaman kegiatan atau sumber
informasi dengan berbagai macam bentuk yang dibuat oleh lembaga,
1 Suparjati,Tuginem, dan Pudji Rahayu, Tata Usaha dan Kearsipan (Yogyakarta,
Penerbit Kanisius, 2000), . 10
2
organisasi maupun individu. Arsip bisa berupa berbagai media berupa surat,
piagam, buku, laporan, panggilan telpon, dan sebagainya. Dalam Undang-
Undang Nomor 43 tahun 2009 tentang Kearsipan disebutkan bahwa arsip
adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media
sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat
dan diterima oleh lembaga negara, pemerintahan daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisasi politik, organisasi kemasyarakatan, dan pereorang
dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.2
Pengelolaan Arsip memegang peranan penting bagi jalannya suatu
organisasi, yaitu sebagai sumber informasi dan sebagai pusat sejarah organiasi
tersebut yang bermanfaat untuk penelitian, pengambilan pertimbangan
keputusan, atau penyusunan program kerja yang telah berkembang dari
organisasi tersebut. Menurut nilai atau kegunannya, ada bermacam-macam
arsip, misalnya arsip yang mempunyai nilai informasi (pengumuman,
pemberitahuan, undangan, dan sebagainya), arsip yang mempunyai nilai
kegunaan administrasi (ketentuan-ketentuan organisasi, surat keputusan,
prosedur kerja, uraian tugas pegawai, dan sebagainya), arsip yang mempunyai
nilai kegunaan hukum (akte pendirian perusahaan, akte kelahiran, peraturan-
peraturan, surat perjanjian, surat kuasa, kuitansi, berita acara, keputusan
peradilan, bukti kejahatan, dan sebagainya).3
2 Sambas Ali Muhidin dan Hendri Winata, Manajemen Kearsipan: untuk Organisasi
Publik, Bisnis, Sosial, Politik, dan Kemasyarakatan (Bandung, Pustaka Setia Bandung, 2015), .1 3 Suparjati, Tuginem, dan Pudji Rahayu, Tata Usaha dan Kearsipan (Yogyakarta,
Penerbit Kanisius, 2000), 11.
3
Sesuai perkembangan teknologi yang canggih selalu terhubung dengan
pengolahan data yang menghasilkan informasi baru, yang berpengaruh
terhadap perencanaan dan pengembangan sistem infromasi di perusahaan
maupun organisasi bertujuan untuk melaksanakan visi dan misi dari
perusahaan atau organisasi tersebut. Pengolahan arsip sudah mengalami
kemajuan menjadi arsip elektronik. Pada dasarnya arsip elektronik merupakan
arsip yang diolah, digunakan dan dipelihara dengan menggunakan sistem
komputer. Menurut Australia Archieve dalam buku Managing Electronic
Record, arsip elektronik adalah arsip yang tercipta dan terpelihara sebagai
bukti dari transaksi, aktivitas dan fungsi lembaga atau individu yang ditransfer
dan diolah didalam dan di antara sistem komputer.4
Perkembangan teknologi selalu menghadirkan update terbaru
mempengaruhi proses kegiatan pendidikan, berhubung dengan penciptaan
arsip elektronik sekolah memiliki fungsi memudahkan pekerjaan penginputan
arsip, menghemat kertas maupun tempat penyimpanan arsip sekolah, memiliki
nilai informasi terakurat, proses penemuan kembali informasi dengan cepat
dan lengkap. Secara teknis arsip elektronik mudah dibuat dan digunakan tetapi
tidak untuk perawatan dan pelestariannya. Arsip elektronik memiliki
kekurangan dan kelebihan masing-masing, arsip elektronik akan menjadi
bentuk arsip di masa depan, di mana arsip kertas akan tergantikan akibat
mudahnya pembuatan dan penggunaan arsip elektronik.
4 Agus Sugiharto dan Teguh Wahyono, Manajemen Kearsipan Elektronik: Panduan
Pengembangan Aplikasi Kearsipan Elektronik (Yogyakarta, Penerbit Gava Media, 2014), 85.
4
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai pembina kearsipan
nasional mempunyai kewajiban dalam membuat pedoman serta standar di
dalam pengelolaan arsip dinamis dan statis. Dikarenakan kewajiban inilah
maka ANRI membuat sebuah model aplikasi untuk pengelolaan arsip dinamis
dan model aplikasi untuk pengolahan dan pengelolaan arsip statis. Model
aplikasi tersebut saat ini disebut sebagai Sistem Informasi Kearsipan Dinamis
(SIKD) dan Sistem Informasi Kearsipan Statis (SIKS). Aplikasi tersebut bebas
digunakan oleh instansi atau lembaga yang membutuhkan dengan cuma-
cuma.5
Kualitas layanan dapat mempengaruhi kemajuan suatu organisasi
dalam memuaskan kebutuhan konsumen, organisasi pendidikan memiliki
kualitas yang baik tergantung dengan kinerja organisasi tersebut. Fungsi dari
Administrasi sekolah menjangkau keseluruhan aktivitas organisasi sekolah
tersebut, layanan administrasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan
oleh pegawai bagian tata usaha dalam melayani pihak yang berada di
lingkungan sekolah.
Manajemen layanan khusus di sekolah pada dasarnya ditetapkan dan
diorganisasikan untuk mempermudah atau memperlancar pembelajaran, serta
dapat memenuhi kebutuhan khusus peserta didik sekolah. Layanan khusus
diselenggarakan di sekolah dengan maksud untuk memperlancar pelaksaaan
pengajaran dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan di sekolah. Pendidikan
5 Imam Mulyantono, Materi pokok otomasi dalam kearsipan (Banten, Penerbit
Universitas Terbuka, 2016), 3.11.
5
di sekolah juga berusaha agar peserta didik senantiasa berada dalam keadaan
baik, yang menyangkut aspek jasmani maupun rohaninya.6
Tidak semua sekolah memperhatikan kepentingan nilai guna arsip
hanya memfokuskan saja dalam bidang pendidikan, di Madrasah
Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sangat memprioritaskan arsip
untuk kegunaan informasi jika dibutuhkan selalu tersedia. Masalah dalam
bidang kearsipan pada kenyataannya masih banyak orang yang tidak
memperhatikan yang terlalu mendalam, maka dari itu seklah merupakan
organisasi yang dapat menyempurnakan pengelolaan kearsipan sekolah itu
sendiri secara optimal agar mencapai tujuan dari sekolah tersebut.
Umat manusia sebagai khalifah di bumi harus melakukan hal kebaikan
mempertanggung jawabkan segala pekerjaan yang sudah diberikan amanah.
Allah berfirman dalam Al-Quran Surat Ali Imran ayat 22 yang berbunyi :
“Mereka itulah orang-orang yang sia-sia pekerjaannya di dunia dan di akhirat, dan
mereka tidak memperoleh penolong.”
Makna dari ayat al-qur‟an diatas dengan penelitian ini bahwa, pentingnya
meningkatkan kualitas program kinerja yang telah dibuat harus dilaksanakan jika
manusia tidak menjalankan tugas kewajiban dan tanggung jawab yang telah
diberikan akan rugi dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat, maka dari itu
6 Wildan Zulkarnain, Manajemen Layanan Khusus Di Sekolah (Jakarta: Bumi Aksara,
2018), 4.
6
kita sebagai umat manusia harus melaksanakan tugas yang ada selama masih
hidup dan tidak akan menyesal di akhirat nanti.
Dewasa ini telah banyak hadir aplikasi terkait pengelolaan arsip dan
otomasi kearsipan, Sistem Informasi Manajemen Akademik (SIMAK) ONLINE
merupakan sistem digital arsip yang dimiliki oleh Bagian Tata Usaha Madrasah
Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang terbentuk sejak Januari 2015
yang bekerja sama dengan pihak ketiga, berisikan segudang informasi arsip
penting tentang kurikulum Madrasah Pembangunan. Sistem tersebut belum
berjalan secara optimal dikarenakan beberapa kendala, tenaga khusus ahli arsip
tidak tersedia, tumpukan arsip lama tidak diinput ke dalam sistem.
Berdasarkan hasil observasi awal pada Madrasah Pembangunan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dalam pengelolaan kearsipan terdapat beberapa kendala.
Kendala pertama keefektivitasan dan keefisienan dalam mengelola arsip lama
menggunakan banyak waktu di Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta, Kendala kedua hanya memfokuskan kepada arsip baru saja arsip lama
tidak dikelola dalam sistem SIMAK, Kendala ketiga kurangnya tenaga ahli dalam
bidang khusus arsip (Arsiparis).
Seiring permasalahan yang telah terjadi di Madrasah Pembangunan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta dan ketertarikan penelitian mengenai pengelolaan
kearsipan, maka peneliti melalui sejumlah pertimbangan penulis tertarik untuk
meneliti dan mengkaji lebih lanjut mengenai pengelolaan kearsipan ini kemudian
dijelaskan kedalam skripsi yang berjudul “Manajemen Arsip Digital berbasis
SIMAK di Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”
7
B. Pembatasan dan Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang yang sudah dijelaskan diatas, penulis
akan memfokuskan penelitian terhadap manajemen arsip digital berbasis
simak dalam peningkatan layanan administrasi sekolah. Fokus penelitian ini
dibuat agar tidak menyimpang dari apa yang diteliti sehingga maksud yang
diinginkan dapat disampaikan terhadap pembaca yang ingin memenuhi
kebutuhan informasinya.
Berdasarkan penjelasan pembatasan masalah di atas, penulis
menetapkan beberapa rumusan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana Manajemen Arsip Digital berbasis SIMAK di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
2. Bagaimana peran SIMAK dalam pengelolaan arsip digital di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
3. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam
SIMAK Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Dari rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui manajemen arsip digital berbasis SIMAK di Madrasah
Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Untuk mengetahui peran SIMAK dalam proses pengelolaan arsip digital di
Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3. Untuk mengetahui cara meningkatkan kualitas arsip didalam SIMAK di
Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
8
Dari penjelasan tujuan penelitian, dapat menghasilkan manfaat yang
diharapkan dari peneliti yaitu :
1. Dapat menambah ilmu pengetahuan, pengalaman, wawasan terhadap
pengelolaan kearsipan di Madrasah Pembangunan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Memberikan rujukan dan pemahaman dalam pengelolaan kearsipan dalam
pembelajaran.
3. Syarat penting untuk mendapatkan gelar Strata 1 Jurusan Ilmu
Perpustakaaan.
D. Definisi Istilah
Manajemen proses pengelolaan atau pengarahan suatu organisasi
dalam mencapai tujuan utama dari organisasi tersebut melalui sumber daya
yang lengkap dari masing-masing divisi dengan proses tahapan manajemen
dan fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang manajer atau
pemimpin, yaitu Perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing),
Kepemimpinan (Leading), dan pengawasan (Controlling)..
Arsip Digital atau yang lebih sering didengar sekarang yaitu arsip
elektronik memiliki transformasi dari manual berupa berbentuk fisik beralih
menjadi data perangkat lunak yang menggunakan sistem komputer.
SIMAK Online Sistem Informasi Manajemen Akademik atau
disingkat SIMAK Online Madrasah Pembangunan yang berfungsi untuk
mengatur jadwal akademik sekolah untuk mempermudah orangtua untuk
mengetahui perkembangan nilai dari siswa tersebut tanpa menunggu moment
9
mengambil nilai rapot siswa kesekolah dimanapun dan kapanpun dengan
menggunakan jaringan internet lalu memiliki akun dari website SIMAK agar
bisa mengetahui informasi nilai siswa.
Administrasi merupakan proses pekerjaan dalam melayani seseorang
dalam mengelola dan mengatur masuk dan keluarnya kegiatan organisasi
tersebut.
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta lahir berawal dari keinginan
tokoh-tokoh di Departemen Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta akan
adanya pendidikan Islam yang representatif. Pada awal tahun 1972, Panitia
Pembangunan Gedung Madrasah Komprehensif dibentuk oleh Rektor IAIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. H.M. Toha Yahya Omar (alm).
E. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Bab ini terdiri atas landasan pemikiran yang menjadi latar belakang
penelitianini harus dilakukan, diikuti dengan uraian pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab II : Tinjauan Literatur
Bab ini ditulis untuk memberikan gambaran kepada pembaca dan
membahas tentang landasan-landasan teori yang digunakan, sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, yang diambil dari
literature-literatur yang berkaitan dan penelitian yang relevan
10
dengan topik penelitian meliputi : pengertian arsip, pengelolaa
ndigitalisasi arsip sekolah, jenis arsip sekolah
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini membahas mengenai jenis pendekatan yang digunakan,
teknik pengumpulan data yang dilakukan, dan teknik pengolahan
serta analisis data dalam memperoleh hasil penelitian.
Bab IV : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini membahas hasil penelitian yang mencakup profile objek
penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan.
Bab V : Penutup
Bab ini merupakan akhir dari penelitian, terdiri atas penarikan
kesimpulan kesimpulan dan beberapa rekomendasi berupan saran-saran.
11
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Manajemen Arsip Digital
Istilah manajemen secara umum bisa digunakam untuk bermacam-
macam organisasi, baik yang menghasilkan laba maupun jasa, misalnya
perusahaan besar/kecil/sedang, sekolah, rumah sakit, dan sebagainya. Istillah
tersebut juga digunakan untuk mengelola berbagai pekerjaan kantor, seperti
manajemen sumber daya manusia, manajemen pembelanjaan atau keuangan.7
Tujuan Manajemen ialah untuk memenuhi misi yang diemban, yaitu
menyelesaikan tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Manajemen merupakan suatu alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan.
Tujuan itu akan dapat dicapai tepat pada waktunya jika dalam keadaan baik.
Manajemen yang baik ialah manajemen yang tidak jauh menyimpang dari
konsep dan yang sesuai dengan objek yang ditangani serta tempat organisasi
itu berada.8
Manajemen arsip pada dasarnya adalah dapat menciptakan penataan
arsip yang sistematis, jaminan dan mutu penyimpanan arsip dengan aman dan
terpelihara hingga penyelamatan arsip sebagai bahan bukti dan sumber
informasi. Manajemen kearsipan ini secara umum menyajikan tentang
pengelolaan arsip kantor, baik arsip konvensional maupun arsip elektronik,
7 Laksmi, dkk, Manajemen Perkantoran Modern (Jakarta: Rajawali Press, 2016), 21.
8 Rohiat, Manajemen Sekolah : Teori Dasar Dan Praktik Dilengkapi Dengan Contoh
Rencana Strategis Dan Rencana Operasional (Bengkulu: PT Refika Aditama, 2012), 4.
12
dengan harapan dapat membantu para praktisi perkantoran apabila mengalami
kesulitan dalam pengelolaan arsip.9
Manajemen kearsipan di era teknologi yang sudah maju ini
menghadirkan inovasi terus-menerus dalam hal pengelolaan kearsipan yang
sudah berubah dari manual menjadi digital, dalam penerapan manajemen
kearsipan digital dimulai dari perencanaan, pengawasan, pengarahan,
pengorganisasian, pelatihan, pengembangan Aktivitas organisasi dapat berupa
pengelolaan sumber daya organisasi maupun proses pelaksanaan kerja yang
diperlukan untuk mencapai tujuan organisasi. Untuk menjamin agar aktivitas
tersebut dapat mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan upaya manajemen
dalam pelaksanaan aktivitasnya.10
Melaksanakan manajemen kinerja akan memberikan manfaat bagi
organisasi, tim, dan individu. Manajemen kinerja mendukung tujuan
menyeluruh organisasi dengan mengaitkan pekerjaan dari setiap pekerja dan
manajer pada keseluruhan unit kerjanya. Pekerja memainkan peran kunci atas
keberhasilan organisasi . Seberapa baik seseorang pemimpin mengelola
kinerja bawahan akan secara langsung memengaruhi kinerja individu, unit
kerja, dan seluruh organisasi.11
Kehadiran arsip elektronik secara tidak langsung juga telah menuntut
pengelolaanya untuk berfikit dan bekerja diluar kapasistasnya. Dalam
9 Sularso Mulyono, “Manajemen Kearsipan,” UNNES Press Semarang, Khazanah, Jurnal
Pengembangan Kearsipan 9, No. 3 (2011): 65. 10
Wibowo, Manajemen Kinerja (depok: PT Raja Grafindo, 2017), 11. 11
Wibowo, Manajemen Kinerja (Depok: PT Raja Grafindo, 2017), 3.
13
mengelola arsip elektronik, tentu membutuhkan pengetahuan dan kemampuan
khusu dalam tata kelola kearsipan ditambah dengan pengetahuan komputer.12
Hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan dan
penerapan manajemen arsip digital maupun sistem informasi kearsipan harus
memiliki komponen sistem yang terdiri dari sejumlah komponen yang saling
berinteraksi, saling kerjasama membentuk satu kesatuan
Pelaksanaan Manajemen Arsip yang baik, sangat diperlukan oleh
sebuah lembaga pendidikan, karena kegiatan arsip atau kearsipan mencakup
proses penyusunan dan penyimpanan dokumen-dokumen dari mulai sekolah
itu didirikan, pencatatan dan penerimaan siswa baru, siswa keluar atau pindah,
kelulusan siswa, pencatatan seluruh data personel tenaga pendidik dan
kependidikan di sekolah itu.13
1. Penciptaan Arsip Digital
Seperti arsip cetak atau manual, pengelolaan arsip digital juga
membutuhkan berbagai macam peralatan. Peralatan yang digunakan untuk
mengelola arsip digital berupa perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software). Hardware merupakan peralatan berupa fisik yaitu
komputer yang dapat kita lihat dan rasakan, sedangkan software
12
Machsun Rifauddin, “Pengelolaan Arsip Elektronik Berbasis Teknologi,” UIN Sunan
Kalijaga, Yogyakarta, Khizanah Al-Hikmah, Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kerasipan
4, No. 2 (2016): 169. 13
Zenith Mar‟atussolehah, “Manajemen Arsip Bidang Kesiswaan Di SMP Muhammadiyah 31
Jakarta,” Improvement, Jurnal Ilmiah Untuk Peningkatan Ilmiah, Manajemen Pendidikan 1, No. 1
(2014): 3.
14
merupakan program-program dari komputer yang berguna untuk
menjalankan suatu pekerjaan sesuai dengan yang dikehendaki.
Semakin banyaknya volume data yang harus dikumpulkan, diolah,
dianalisis, diinterpretasikan, disimpan dan didistribusikan kepada
pengguna, maka pada masa teknologi modern seperti sekarang ini, telah
terbukti bahwa penanganan informasi akan lebih efisien bila dilakukan
dengan menggunakan alat-alat elektronik. Sistem pengelolaan arsip
dengan menggunakan sistem manajemen dokumen elektronik secara
terpadu, dapat dimulai dengan menyiapkan beberapa perangkat keras,
jaringan koneksi lokal dan memahami cara pengelolaan manual dokumen
fisik yang selama ini dilakukan.14
Media yang dapat menyimpan data digital memiliki bentuk yang
berbeda dengan fisik arsip aslinya. Media tersebut tidak dapat dibaca
secara langsung tanpa menggunakan alat bantu pembaca media digital,
seperti komputer atau lainnya. Media pembaca data digital yang saat
ini populer antara lain: Hard Disk Drive (HDD), kartu penyimpanan, SSD
atau bentuk lainnya. Sementara media penyimpanan digital yang sekarang
umum digunakan adalah menggunakan harddisk, karena memiliki
kapasitas yang besar, harga yang relatif murah, daya tahan yang cukup
baik, dan dapat dintegrasikan ke dalam sistem server komputer.15
14
Eva Mirza Syafitri, “Pengelolaan Arsip Elektronik Pada Bagian Administrasi Jurusan
Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Madiun,” Politeknik Negeri Madiun, Epicheirisi, Jurusan
Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri Madiun 2 , No. 1 (2018): 7. 15
Sambas Ali Muhidin, “Pengelolaan Arsip Digital,” Universitas Pendidikan Indonesia,
Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen 2, No. 3 (2016): 179.
15
Menghasilkan penciptaan arsip digital yaitu dengan cara
pemindaian dokumen, pemindaian dokumen adalah memindahkan
dokumen baik yang diterima (untuk disimpan) maupun yang akan dikirim,
dari bentuk hard file (print, cetak, hasil tik, tulisan tangan, foto, lukisan)
ke dalam bentuk soft file.
Pengarsipan dalam bentuk dokumen elektrik dengan menggunakan
data utama di input melalui scanner, hasil scanner disimpan dengan
meliputi 3 Jenis file yaitu:
a. File PDF digunakan untuk pencairan arsip (surat) atau dokumen
dan sekaligus dokumen dapat diprint
b. File JPG digunakan untuk menampilkan berupa gambar arsip
(surat) atau dokumen
c. File TXT digunakan untuk melakukan pengisian buku agenda
surat masuk dan surat keluar.16
2. Penyimpanan Arsip Digital
Proses penyimpanan arsip digital dengan aplikasi memiliki jenis
informasi sesuai klasifikasi, suatu file data bisa terdiri dari satu record atau
lebih. Penyimpana file diatur dalam direktori yang diciptakan dan diolah
oleh sistem operasi yang mempunyai fungsi sebagai daftar isi untuk media
yang bersangkutan.
Salah satu faktor keberhasilan kegiatan alih media adalah karena
ketepatan pemilihan media penyimpanan arsip elektronik hasil pemindaian
16
Imasita, “Pengembangan Model Pengelolaan Arsip (Surat) Dan Dokumen Pemerintah
Berbasis Web Pada Kantor Pemerintah Kabupaten Sidrap Provinsi Sulawesi Selatan,” Universitas
Hasanuddin Makassar, Sainsmat 4, No. 2 (2015): 201.
16
dimana pemilihan media penyimpanan tersebut mengacu pafa kriteria
tertentu. Salah satu cara sederhana dalam melakukan pemilihan media
penyimpanan adalah dengan mempertimbangkan periode akses
penggunaan arsip elektronik tersebut.
Selain itu, aneka format penyimpanan yang menjadi satu-satunya
tantangan yang harus dihadapi oleh arsiparis, dengan adanya web 2.0 para
pegawai dapat menciptakan, membagikan dan menyimpan informasi
dalam berbagai penyimpanan berbasis web seperti googledocs, blog, wiki,
slideshare, flickr, youtube, facebook dan banyak lagi. Informasi tidak lagi
hanya disimpan dalam server sebuah organisasi.17
Media penyimpanan yang berkapasitas besar sangat berpengruh
terhadap penyimpanan arsip digital, seperti hard disk atau disk optic yang
memiliki lebih dari satu gigabyte dapat dibagi dalam sektor-sektor,
sehingga dapat dipergunakan untuk aplikasi yang berbeda. Berarti dalam
satu media penyimpanan berbagai mecam informasi dapat diproses sesuai
dengan sistem aplikasinya.
Pemberian label nama file dalam arsip cukup penting didalam
penyimpanan arsip elektronik. Format label nama pada direktori atau
nama file dan media penyimpanan sebaiknya diberikan secara standar,
jelas dan lengkap, hal ini penting sebagai tanda identitas dari media
penyimpanan seperti floppy disk, hard disk dan sebagainya. Pemberian
nama label yang bersifat eksternal maupun internal secara standar,
17
Wiwiet Mardiati, “Tantangan Manajemen Arsip Elektronik Di Era Web 2.0,” Jurnal
Vokasi Indonesia, Journal of Vocation Program University of Indonesia 3, No. 2 (2015): 62.
17
terpadu dan konsisten akan memudahkan penemuan kembali
informasi. Guide indeks yang sesuai memungkinkan pengguna untuk
mengatur sistem pengindeksan.18
Dari proses di atas, dapat diketahui dalam menyimpan arsip harus
memperhatikan banyak faktor dalam penyimpanan arsip digital, yaitu
dalam memilih tempat penyimpanan arsip yang sesuai dengan jenis,
bentuk dan ukurannya, jika arsip digital berbentuk besar maupun kecil
disesuaikan dengan kemampuan kapasitas penyimpanan.
3. Penemuan Kembali Informasi Arsip Digital
Penemuan kembali informasi dari kandungan nilai arsip tidak
hanya sekedar menemukan kembali arsip dalam bentuk fisiknya saja,
akan tetapi juga menemukan informasi yang terkandung didalamnya.
Oleh karena itu, penemuan kembali ini sangat berhubungan dengan
keakuratan sistem pemberkasan dalam penyimpanannya.
Prosedur kegiatan pelaksanaan penemuan kembali arsip, adalah
sebagai berikut;
a. Permintaan arsip kegiatan, penemuan kembali arsip dimulai dengan
adanya pihak peminjam yang memerlukan arsip. Peminjam
mengajukan permohonan kepada pengelola dengan cara mengisi
kartu peminjam arsip.
b. Penentuan kata tangkap, setelah adanya sebuah permintaan
peminjaman arsip, hal yang dilakukan selanjutnya adalah
18
Daryono, “Pengelolaan Arsip Berbasis Elektronik,” 2011, 3,
https://daryono.staff.uns.ac.id/2011/12/22/pengelolaan-arsip-berbasis-elektronik/.
18
menentukan kata tangkap arsip yang dibutuhkan. Kata tangkap
berupa nama orang, nama badan, pokok masalah, serta waktu. Kata
tangkap ditentukan sesuai dengan sistem penyimpanan yang
digunakan.
c. Penentuan kode penyimpanan, setelah menentukan kata tangkap,
selanjutnya adalah menentukan kode penyimpanan. Kode
penyimpanan berupa huruf, angka, dan kombinasi angka serta huruf.
d. Pencarian arsip kegiatan, pencarian arsip merupakan langkah terakhir
dalam prosedur kegiatan penemuan kembali arsip. Mencari arsip
yang berada di tempat penyimpanan sesuai dengan kode
penyimpanan arsip yang ditentukan.19
Penelusuran informasi bagian dari sebuah proses penemuan
informasi yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan pengguna, dengan
bantuan berbagai alat penelusuran dan temu kembali informasi
terkandung dalam sebuah dokumen yang bersifat tekstual dan
menyediakan pemasok informasi berdasarkan kebutuhan pemakai.
Dalam hal ini penemuan kembali informasi berfungsi untuk
menganalisis pertanyaan pengguna yang merupakan representasi dari
kebutuhan informasi untuk mendapatkan pernyataan-pernyataan
pencarian yang tepat. Selanjutnya pernyataan-pernyataan pencarian
tersebut dipertemukan dengan informasi yang telah terorganisasi.
19
Dalila Putri Joana, “Analisis Pengelolaan Arsip Dinamis Aktif Surat Perintah Tugas
(Spt) Di Sub Bagian Administrasi Dan Umum Inspektorat Provinsi Jawa Tengah,” Universitas
Diponogoro, Jurnal Ilmu Perpustakaan, Fakultas Ilmu Budaya 7, No. 3 (2018): 8.
19
Tujuan yang utama dalam penemuan kembali arsip atau disebut
pula sistem penemuan kembali arsip (Retrieval system) adalah penemuan
informasi yang terkandung dalam surat atau arsip tersebut, jadi bukan
sistem semata-mata menemukan arsipnya.
Penemuan kembali sangat erat hubungannya dengan sistem
penyimpanan (filing system) yang kita pergunakan, sebab itu biasanya
sistem penyimpanan dan sistem penemuan kembali arsip sangat erat
kaitannya, kalau sistem penyimpanan salah maka dengan sendirinya
penemuan kembali arsip itu akan sulit.20
4. Jadwal Retensi Arsip Digital
Jadwal retensi merupakan jadwal pemindahan dan pemusnahan
arsip sesuai dengan lama arsip dan jenis arsipnya, dalam menentukan
waktu retensi arsip sebaiknya berdasarkan golongan arsip diantaranya,
“Arsip Vital, Penting, Berguna, dan Tidak Berguna”. Jadi tidak semua
arsip bisa dimusnahkan dan dipindahkan, akan tetapi ada beberapa
golongan arsip yang tidak boleh dimusnahkan dalam arti abadi, seperti
arsip vital yang di dalamnya terdapat hal-hal yang sangat penting bagi
perusahaan atau lembaga.21
Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
menegaskan bahwa Lembaga Negara, Pemerintah Daerah, Perguruan
20
Mulyadi, “Efektivitas Sistem Kearsipan Dinamis (Sikd) Sebagai Sarana Temu Kembali
Arsip Di Dinas Arsip, Perpustakaan Dan Dokumentasi (Arpusdok) Kota Palembang,” JIPI (Jurnal
Ilmu Perpustakaan Dan Informasi) UIN Raden Fatah Palembang 3, No. 1 (2018): 53. 21
Ade Dadan Nugraha, “Pola Pengelolaan Arsip Audio Visual : (Studi Kualitatif
Deskriptif Di Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Jawa Barat,” Universitas Pendidikan
Indonesia, Edulibinfo, Journal of Library and Information Science 4, No. 2 (2017): 6.
20
Tinggi dan BUMN dan atau BUMD wajib memiliki Jadwal Retensi
Arsip (JRA) dan ditetapkan oleh Kepala Daerah setelah mendapat
Rekomendasi dari Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia.
Arsip Nasional Australia memberikan suatu cara bagaimana
menentukan retensi arsip elektronik dengan mengidentifikasi
kemungkinan tanggal penentu dan kalkulasi tanggal evaluasi dari
penentuan tanggal tersebut, atau mengidentifikasi arsip yang memiliki
nilai guna sekunder dan menentukan tanggal evaluasinya.
Dalam kearsipan, retensi artinya lama sesuatu arsip disimpan
(ditahan) di file aktif atau file inaktif sebelum dipindahkan atau
dimusnahkan. Jadwal retensi arsip adalah jadwal pemindahan dan
pemusnahan arsip sesuai dengan lama masing-masing jenis arsip disimpan
pada file aktif, file inaktif, dan kemudian dimusnahkan. ”
”Jadwal Retensi mempunyai kegunaan yaitu;
a. Penyisihan arsip-arsip dengan tepat yang tidak memiliki
jangka waktu simpan yang lama,
b. Penyimpanan sementaara arsip-arsip yang tidak diperlukan
lagi bagi kepentingan administrasi,
c. Pemeliharaan arsip-arsip yang bernilai permanen.22
Menindak lanjuti hal tersebut pemusnahan arsip yang telah habis
retensi dan tidak memiliki nilai guna menggunakan sistem otomatis
22
Aselly Anggraini Saputri, “Proses Penyusutan Dan Pemusnahan Arsip Berdasarkan
Jadwal Retensi Arsip Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten
Ponorogo,” Universitas Negeri Surabaya, JPAP, Jurnal Administrasi Perkantoran 5, No. 3
(2017): 6.
21
pemusnah arsip, dengan membuat format khusus mengenai jadwal
retensi arsip didalam komputer seperti penghapusan virus di sistem
komputer memiliki jadwal peringatan pemilahan arsip yang yang tidak
digunakan.
Pemeliharaan arsip-arsip yang bernilai permanen Pedoman
pelaksanaan penyusutan adalah Jadwal Retensi Arsip (JRA). Penyusutan
merupakan proses pemindahan arsip inaktif dari unit pengolah ke unit
kearsipan, pemusnahan arsip yang telah habis masa retensinya dan
penyerahan arsip statis oleh lembaga pencipta kepada lembaga kearsipan.
Sistem Informasi Kearsipan Dinamis tidak dapat melakukan penyusutan
secara otomatis tetapi sistem tersebut memiliki menu untuk mencetak
Daftar Pertelaan Arsip (DPA). 23
Penerapan jadwal retensi arsip versi digital dengan cara
membedakan folder mana arsip yang sudah digunakan lalu dipindahkan
dengan folder arsip yang tidak akan digunakan lagi lalu dimusnahkan
dengan penghitungan jadwalnya. Arsiparis terlibat dalam membimbing
dan mengajar administrator dalam departemen administrasi pekerjaan
menyusun jadwal retensi arsip.
Oleh karena itu, arsiparis membutuhkan pengetahuan baik tentang
persyaratan legislatif untuk melakukan penilaian dan hal penting lainnya.
Arsiparis sering bekerja sebagai manajer dari repositori arsip. Memiliki
23
Yudha Saintika, “Perencanaan Strategid Pengembangan Dan Integrasi E-Goverment Di
Kabupaten Banyumas,” Insttitut Teknologi Telkom Purwokerto, Jurnal Simantec 6, No. 3 (2018):
3.
22
pengalaman dalam cara mengolah arsip menggunakan prinsip penataan
dan deskripsi untuk membuat arsip dapat diakses untuk umum.24
5. Peralatan Arsip Digital
Dalam proses diigitalisasi memerlukan peralatan yang handal dan
ruang simpan yang besar. Waktu terbesar dan konsentrasi tinggi yang
digunakan dalam digitalisasi adalah pada tahapan pembuatan daftar arsip
elektronik proses penciptaan arsip elektronik dari arsip konvensional
yang bertujuan untuk melindungi arsip konvensional itu sendiri. Proses
digitalisasi memerlukan tahapan-tahapan dimana setiap tahapan terdapat
aturan-aturan yang harus dipenuhi untuk menjaga keotentikan arsip
elektronik yang dihasilkan.
Untuk membangun sistem manajemen arsip yang baik dan
berbasiskan Electronic Document Management (EDM) sistem, beberapa
komponen dasar yang harus dimiliki, antara lain :
a. Document Repository, merupakan system storage penyimpanan
dokumen yang biasanya berada hardisk pada sebuah server.
Document Repository dapat berada pada satu lokasi server tertentu
atau dapat tersebar di beberapa server berbeda. Selain menyimpan
dokumen di dalam Document Repository, sistem juga harus memiliki
database untuk beberapa informasi dokumen yang disimpan. Data ini
biasanya disebut dengan metadata.
24
Fitri Handayani, “Analisis Kompetensi Arsiparis Profesional Di Indonesia,” Sekolah
Parcasajana Universitas Gajah Mada, JIPI, Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi 3, No. 2
(2018): 231.
23
b. Folder Structures, sistem EDM harus memungkinkan sistem
administrator untuk melakukan pengaturan dan pemeliharaan
struktrur folder yang terorganisasi untuk menyimpan dokumen pada
folder yang telah diklasifikasikan Folder dapat dibuat berdasarkan
struktur organisasi, berdasarkan project yang dilakukan atau
berdasarkan fungsi bisnisnya.
c. Integrasi dengan Aplikasi Desktop, sistem EDM perlu diintegrasikan
dengan aplikasi desktop, sehingga memungkinkan pengguna untuk
menyimpan dokumen langsung dari aplikasi yang digunakan untuk
pembuatan dokumen. Seperti integrasi dengan aplikasi desktop
perkantoran yang dimiliki windows, yaitu Microsoft office.
d. Checkin dan Checkout, merupakan fitur yang dapat mengawasi siapa
yang melakukan editing dokumen dan memastikan tidak lebih dari
pengguna yang melakukan proses edit dokumen.
e. Version Control, setelah dokumen diperbarui, diperlukan mekanisme
yang dapat melakukan pencatatan perubahan yang terjadi pada satu
dokumen. Ini dapat dicapai dengan memberikan version number pada
dokumen.
f. Auditing, fitur auditing akan memungkinkan pengguna yang
berwenang untuk mengetahui perubahan yang telah dibuat pada
dokumen sejak pertama kali dibuat. Misalnya,jika sebuah dokumen
saat ini ada di versi 1.3, maka fitur auditing akan memungkinkan
pengguna yang berwenang mengetahui kapan dokumen pertama kali
24
dibuat, tanggal diperbarui dan pengguna mana. Singkatnya, audit
memungkinkan Anda menemukan perubahan yang terjadi, kapan
mereka dibuat, dan siapa yang membuatnya.
g. Security, keamanan komponen yang sangat penting untuk penerapan
EDM yang benar. Keamanan harus terintegrasi secara ketat dengan
sistem file, sehingga memungkinkan izin akses keamanan diterapkan
pada tingkat yang berbeda dalam sistem. Misalnya, sistem harus
mengizinkan administrator untuk menerapkan pengaturan keamanan
tertentu ke dokumen individual, sehingga menentukan bahwa
pengguna tertentu atau grup pengguna tertentu dapat membaca dan
membuat perubahan pada dokumen tertentu, sedangkan pengguna
lain mungkin hanya dapat membaca dokumen itu tapi tidak membuat
perubahan; Pengguna lain mungkin bahkan tidak bisa melihat
dokumen itu.
h. Klasifikasi dan index, semua dokumen harus diklasifikasikan dan
diindeks menggunakan metadata, sehingga memungkinkan dokumen
dengan mudah diambil di kemudian hari dengan menggunakan
mekanisme pencarian. Metadata harus berisi informasi tentang
dokumen, seperti penulis, judul dokumen, tanggal pembuatannya,
subjek dokumen, dan departemen tempat dokumen tersebut berasal
dan beberapa informasi lainnya
i. Search dan Retrieval, bagian lain dari klasifikasi dan pengindeksan
dokumen. Ketika dokumen diklasifikasikan dan diindeks, mereka
25
ditempatkan di dalam repositori dokumen secara sistematis. Semakin
intuitif klasifikasi dan pengindeksan dokumen, semakin mudah untuk
menemukannya menggunakan mekanisme search dan retrieval
j. Optical Character Recognition (OCR), metode yang digunakan untuk
mengindeks dokumen yang kemudian memungkinkan dokumen
untuk dicari. Sebagai contoh Jika konten belum diindeks dengan
menggunakan OCR, maka pengguna hanya akan dapat menemukan
judul, pamlis dan subjek Namun jika konten dokumen telah diindeks
menggunakan OCR, konten dari dokumen juga dapat dicari, sehingga
pengguna dapat menemukan dokumen tersebut hanya dengan
mengetikan kata kata kunci saja tanpa harus tau judul penulis dan
subjeknya.25
B. Arsip Digital
Dalam penerepan pengelolaan arsip di era kemajuan teknologi, Digital
Arsip atau yang lebih sering didengar sekarang yaitu arsip elektronik memiliki
transformasi dari manual berupa berbentuk fisik beralih menjadi data perangkat
lunak yang menggunakan sistem komputer. Arsip elektronik mudah diciptakan
mengingat memakan tempat penyimpanan semakin menumpuk maka solusi
arsip elektronik sangat berguna, juga arsip elektronik bisa ditemukan dengan
waktu singkat.
Arsip digital adalah data (arsip) yang dapat disimpan dan
ditransmisikan dalam bentuk terputus-putus, atau dalam bentuk kode-kode
25
Daniel Arsa, “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Arsip Pada PT.
Datascrip Kantor Penjualan Cabang Jambi,” Pasca Sarjana STIKOM Dinamika Bangsa, Jambi,
Jurnal MSI, Manajemen Sistem Informasi 4, No. 1 (2019): 21.
26
biner yang dapat dibuka, dibuat atau dihapus dengan alat komputasi yang dapat
membaca atau mengolah data dalam bentuk biner, sehingga arsip dapat
pergunakan atau dimanfaatkan.26
Arsip yang merupakan objek atau informasi digital yang tersimpan
dalam sebuah simpanan kelembagaan. Objek atau informasi digital tersebut
merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa suatu lembaga. Saat ini
pengelolaan arsip digital penting untuk dilakukan, Hal ini tidak terlepas dari
faktor intensintas masyarakat dalam memanfaatkan produk-produk teknologi
informasi. Kondisi ini menyebabkan maraknya informasi kegiatan Lembaga
diciptakan dan disimpan dalam format digital.27
Arsip elektronik (digital) memiliki daur hidup mulai dari penciptaan,
penyimpanan dan penemuan kembali, pengolahan (manipulasi),
pendistribusian, dan penyusutan. Daur hidup arsip elektronik pada dasarnya
sama dengan pengelolaan arsip secara konvesional. Hal utama yang perlu
diperhatikan dalam pengelolaan arsip elektronik adalah kecepatan dan
ketepatan dalam penemuan kembali arsip atau informasi.28
Arsip elektronik mengandung informasi yang bisa dibaca mesin, bukan
informasi yang bisa dibaca manusia. Arsip elektronik dapat berisi semua jenis
informasi. Kemungkinan meliputi, tetapi tidak selalu terbatas pada, data
kuantitatif dari jenis yang terkandung dalam database dan file spreadsheet; teks
26
Sambas Ali Muhidin, “Pengelolaan Arsip Digital,” Universitas Pendidikan Indonesia
Jurnal Pendidikan Bisnis dan Manajemen 2, No. 3 (2016): 179. 27
Heri Abi Burachman Hakim, “Aplikasi Pengelolaan Arsip Digital Dalam Berbagai
Format,” Universitas Surakarta, Khazanah, Jurnal Pengembangan Kearsipan, 9 (2016): 25. 28
Agus Sugiarto, Manajemen Kearsipan Elektronik : Panduan Pengembangan Aplikasi
Kearsipan Elektronik (Yogyakarta: Gava Media, 2014), 85.
27
berkode karakter dari jenis yang terkandung dalam pemrosesan kata, file, dan
pesan e-mail; gambar, termasuk gambar dokumen elektronik serta gambar
video dan grafik yang dihasilkan komputer; dan suara, termasuk rekaman suara
dan musik. Arsip elektronik yang dibuat oleh komputer dan perangkat seperti
komputer biasanya berisi informasi kode digital.29
Untuk mendukung penerapan arsip elektronik agar berjalan dengan baik
diperlukan prosedur yang baik pula yaitu adanya peralatan dan perlengkapan
yang mendukung serta sumber daya manusia/personil yang mempunyai
keterampilan dan pengetahuan dalam penggunaan teknologi dan informasi di
bidang kearsipan. Dalam penerapan arsip elektronik dibutuhkan kondisi yang
baik untuk menunjang kegiatan yang dilaksanakan. Kondisi tersebut akan
mempermudah dalam melaksanakan penerapan arsip elektronik.30
Peran arsip sebagai bahan bukti pertanggungjawaban mengharuskan
arsip memiliki karakteristik otentim (authenticity), andal (reliability), utuh
(integrity), dan dapat digunakan (useability). Agar dapat memiliki karakteristik
tersebut maka arsip harus dikelola dengan sistem pengelolaan arsip yang andal
(reliability), utuh (integrity), sesuai peraturan (compliance), menyeluruh
(comprehensiveness), dan sistematik (systematic).31
Pentingnya prasarana arsip untuk menunjang pelaksanaan
penyelenggaraan kearsipan serta dengan memanfaatkan teknologi untuk
29
William Saffady, Managing Electronic Records (United State America: ARMA
International, 2009), 1. 30
Yunita, “Penerapan Arsip Elektronik Di Kantor Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi
Kota Bukittinggi,” Universitas Negeri Padang, Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan,
4 (2015): 328. 31
Muhammad Rustam, Pengelolaan Arsip Elektronik (Banten: Universitas Terbuka,
2015), 5.39.
28
mempermudah pengelolaan arsip, yaitu dalam sistem kearsipan elektronik
dengan menggunakan perangkat lunak/aplikasi khusus untuk menghimpun dan
mengelola kearsipan,mengenai perangkat lunak kearsipan yang berkembang,
dengan demikian pengelolaan arsip bisa lebih efektif jika didukung dengan
perangkat lunak/aplikasi yang menunjang bagi penyelenggaraan administrasi
perkantoran.32
1. Sejarah Arsip Digital
Sistem kearsipan yang terakhir adalah Sistem Kearsipan Nasional
(SKN). Berdasarkan Undang-undang nomor 43 Tahun 2009 tentang
Kearsipan, SKN adalah suatu sistem yang membentuk pola hubungan
berkelanjutan antar berbagai komponen yang memiliki fungsi dan tugas
tertentu, interaksi antar pelaku serta unsur lain yang saling mempengaruhi
dalam penyelenggaraan kearsipan secara nasional.
Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) mengelola Sistem
Informasi Kearsipan Nasional (SIKN) yang terdiri dari aplikasi Sistem
Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD)/e-record dan Sistem Informasi
Kearsipan Statis (SIKS)/e-archives dengan menggunakan sarana Jaringan
Informasi Kearsipan Nasional (JIKN) yang merupakan pengembangan
sistem arsip yang berbasis elektronik/digital seiring perkembangan
tekonologi informasi. SKN sebagai salah satu bentuk reformasi sistem,
merupakan bagian dari penyelenggaraan e-government dalam
meningkatkan proses pemerintahan (e-administration), menghubungkan
32
Novie Achmad Qodar, “Pengelolaan Arsip Dinamis Di Sekretarit DPRD Kabupaten
Ciamis,” FISIP Universitas Galuh, Dinamika 4, No. 4 (2018): 651.
29
dengan masyarakat (e-citizens dan e-services) dan membangun interaksi
dengan pihak lain (e-society) untuk mewujudkan pemerintahan yang
terbuka (open government).33
Pada tahun 2016 ANRI lakukan Uji Publik terhadap Sistem
Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD) yang merupakan produk sistem
kearsipan yang dibuat oleh ANRI. Kepala ANRI Mustari Irawan
memberikan sambutan dalam Uji Publik Aplikasiini . Dalam sambutannya
Mustari mengatakan uji publik ini dimaksudkan sebagai wahana untuk
mendapatkan feedback dari 176 stakeholder yang telah
mengimplementasikan aplikasi SIKD di instansinya.
Diharapkan dengan masukan ini ANRI mampu lebih
mengembangkan aplikasi untuk mendukung program RPJMN pemerintah
dalam kerangka e-Government yaitu pengelolaan arsip elektronik yang
tertib di setiap Kementerian/Lembaga Pemerintah pusat dan daerah,
Perguruan Tinggi dan BUMN/BUMD.
Kepala Pusat Data dan Informasi Widarno menyampaikan bahwa
aplikasi SIKD ini sangat penting sebagai jantung pendokumentasian
rekaman informasi di setiap lembaga, dan sangat penting
diimplementasikan untuk bisa mengelola arsip yang tercipta. Aplikasi
SIKD ini telah banyak digunakan oleh Kementerian/Lembaga, Perguruan
Tinggi, BUMN dan BUMD, dan Lembaga Kearsipan Provinsi dan
33
DPAD Jogjakarta, “Pengantar Sistem Informasi Kearsipan Dinamis,” 2018,
dpad.jogjaprov.go.id/article/.../pengantar-sikd-diy-9-12-okt-18-57...
30
Kabupaten/Kota. Diharapkan dengan adanya masukan dari berbagai
stakeholder dapat meningkatkan performance aplikasi ini.34
2. Kriteria Arsip Digital
Proses penilaian arsip tidak lepas dari kegiatan penyusutan arsip.
Untuk memusnahkan sebuah arsip harus diawali proses penilaian dan
kriteria. Dengan penilaian inilah seorang petugas atau yang berwenang
dalam manajemen kearsipan akan terbantu dalam proses penyusutan arsip.
Ada beberapa kriteria dalam proses penilaian arsip. Proses penilaian ini
didasarkan pada nilai guna suatu arsip
Tabel berikut memberikan perbandingan daur hidup arsip
elektronik dan arsip konvensional35 :
Tabel 2.1
Daur Hidup Arsip Elektronik dan Arsip Konvensional
Tahapan Arsip Elektronik Arsip Konvensional
1. Penciptaan Penciptaan
2. Penyimpanan dan Penemuan
Kembali
Pengelolaan dan
Distribusi
3. Manipulasi Penggunaan
4. Distribusi Pemeliharaan
5. Penyusutan Penyusutan
Daur hidup arsip elektronik dimulai dari penciptaan yaitu secara
elektronik atau dari hasil proses alih media. Kemudian dilakukan
penyimpanan dan diperlukan adanya sistem penemuan kembali baik secara
34
Arsip Nasional Republik Indonesia, “ANRI Lakukan Uji Publik Terhadap Sistem
Informasi Kearsipan Dinamis,” 2016, https://www.anri.go.id/index.php/detail/1041-ANRI-
Lakukan-Uji-Publik-terhadap-Sistem-Informasi-Kearsipan-Dinamis. 35
Muhammad Rosyid Budiman, “Dasar Pengelolaan Arsip Elektronik,” BPAD
Yogyakarta, 2009, 5.
31
manual maupun secara otomasi menggunakan aplikasi pemograman.
Tahap selanjutnya adalah manipulasi yaitu dimana arsip elektronik
digunakan dalam proses administrasi, baik itu hanya dibuka kembali,
dilakukan duplikasi, penggandaan atau pengkopian, dilakukan editing dan
penyimpanan kembali. Setelah tahap manipulasi arsip elektronik
mangalami tahap distribusi yaitu periode dimana arsip elektronik
mengalami perpindahan baik untuk tujuan perawatan maupun untuk
penggandaan penggunaan. Perpindahan karena perawatan adalah dengan
mengganti media penyimpanan atau memperbaharui teknologi media
simpan.36
Sistem otomasi kearsipan yang berbasis komputer yang disebut
Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD). SIKD adalah aplikasi
berbasis web yang digunakan untuk mengolah kearsipan pada suatu Dinas.
Aplikasi ini dibangun untuk mempermudah manajemen dan
pendistribusian arsip sehingga diharapkan terdapat acuan dan keseragaman
dalam pengelolaan surat secara otomasi, aplikasi ini hadir dalam
mengupayakan pengelolaan arsip dinamis secara elektronik yang dapat
membawa pengaruh terjadinya transformasi informasi dari tekstual ke
bentuk digital. Dengan aplikasi tersebut dapat membantu dan
memudahkan arsiparis/ pegawai dalam mengelola arsip dinamis.
Pengelolaan arsip dinamis manual, masing-masing tahap berdiri
sendiri sebagai suatu proses kegiatan. Sedangkan pada pengelolaan arsip
36
Yunita, “Penerapan Arsip Elektronik Di Kantor Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi
Kota Bukittinggi,” 329.
32
dinamis elektronik, proses penciptaan dan penyimpanan berlangsung
dalam satu tahap, serta proses distribusi dan penggunaan juga berjalan
dalam satu tahap sehingga pengelolaan arsip dinamis elektronik lebih
efisien Dengan hadirnya SIKD ini, maka pengelolaan arsip dinamis akan
berjalan dalam satu tahap sehingga pengelolaan arsip menjadi lebih
efisien.37
Aplikasi SIKD ini sangat penting sebagai jantung
pendokumentasian rekaman informasi di setiap lembaga, dan sangat
penting diimplementasikan untuk bisa mengelola arsip yang tercipta.
Aplikasi SIKD ini telah banyak digunakan oleh Kementerian/Lembaga,
Perguruan Tinggi, BUMN dan BUMD, dan Lembaga Kearsipan Provinsi
dan Kabupaten/Kota. Diharapkan dengan adanya masukan dari berbagai
stakeholder dapat meningkatkan performance aplikasi ini.
C. Layanan Administrasi Sekolah
Kualitas civitas akademik Pendidikan di Madrasah Pembangunan
berpengaruh terhadap kurikulum sekolah, Administrasi sekolah merupakan
pengelolaan segala jenis aktivitas yang ada di lingkungan sekolah dimulai dari
pendaftaran peserta didik baru, penerimaan siswa baru / siswa keluar, nilai-
nilai siswa, data siswa, data guru maupun karyawan, laporan keuangan, secara
efektiv dan efisien dalam unsur pendidikan demi mencapai tujuan yang
bersistematika dalam mengelola lingkungan sosial di sekolah.
37
Yanuro Nisfi Nahariyah, “Implementasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (Sikd)
Dalam Pengelolaan Arsip Dinamis Di Subbag Umum Dan Kepegawaian Bappeda Provinsi Jawa
Tengah,” Jurusan Ilmu Perpustakaan, Universitas Diponegoro, Jurnal Ilmu Perpustakaan, 5
(2016): 2.
33
Dalam rangka mempertahankan kualitas layanan, maka diperlukan
pelayanan yang prima. Pelanggan adalah kunci untuk memepertahankan
kelangsungan hidup organisasi, Pelayanan dan kepuasan pelanggan adalah
merupakan tujuan utama dalam perusahaan karena tanpa pelaggan, perusahaan
tidak akan ada. Asset perusahaan sangat kecil nilainya tanpa keberadaan
pelanggan. Karena itu tugas utama perusahaan adalah penarik dan
mempertahankan pelanggan. Pelanggan ditarik dengan tawaran yang lebih
kompetitif dan dipertahankan dengan memberika kepuasan.38
Kualitas layanan dikatakan baik apabila penyedia jasa memberikan
layanan yang sesuai dengan harapan pelanggan begitupun sebaliknya kualitas
layanan dikatakan jelek apabila pelanggan memperoleh layanan yang lebih
rendah dari harapan mereka, dewasa ini unsur layanan sudahmenjadi tuntutan
dan merupakan hal yang strategis bagi perusahaan atau lembaga pendidikan
untuk bersaing di pasar.39
Pengembangan sumber daya manusia berpijak pada fakta bahwa setiap
tenaga kerja membutuhkan pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang
lebih baik. Pengembangan lebih terfokus pada kebutuhan jangka panjang.
Pengembangan juga membantu para karyawan untuk mempersiapkan diri
dalam menghadapi perubahan pekerjaan atau jabatan yang diakibatkan oleh
adanya teknologi baru atas pasar produk baru.40
38
Nina Rahmayanty, Manajemen Pelayanan Prima : Mencegah Pembelotan dan
Membangun Customer Loyality (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2010), h.5 39
Budi Haryono, How To Manage Costumer Voice (Yogyakarta: Andi Offset, 2013), 12. 40
R. Supomo, Manajemen Sumber Daya Manusia (Bandung: Penerbit Yrama Widya,
2018), 62.
34
Sedangkan pengetahuan tersembunyi merupakan pengetahuan yang
tersimpan dalam benak seorang individu serta memiliki keterkaitan yang
sangat erat dengan kecerdasan, keahlian, rasa dan persepsi masing-
masingsumber daya manusia yang memiliki pengetahuan tersebut. Karena
tidak diartikulasikan dalam bentuk dokumen, pengetahuan tersembunyi lebih
sulit untuk diakses dibandingkan dengan pengetahuan eksplisit. Perusahaan
dapat memanfaatkan modal manusia (human capital) dengan segala
pengetahuan dan kemampuannya dalam menjalankan kegiatan operasi
perusaaahn. Bahkan produk-produk baru yang inovatif lahir dari modal
manusia berkualitas yang dimiliki oleh perusahaan.41
Perusahaan merupakan bagian integral dari kehidupan masyarakat.
Perusahaan akan menjadi efektif selama menjalankan aktivitas yang
dibutuhkan masyarakat. Kontribusi perusahaan terhadap masyarakat
mengindikasikan bahwa faktor di luar organisasi akan berpengaruh terhadap
aktivitas dan kemajuan organisasi. Masyarakat mengharapkan perusahaan
bisnis untuk menyediakan produk dan jasa yang diperlukan dengan tingkat
harga yang wajar, bermutu, dan pengiriman yang tepat waktu. Masyarakat
mengharapkan perusahaan bisnis mematuhi nilai dan norma sosial.
Masyarakat mendayagunakan sumber daya manusia yang ada, dan pada
akhirnya masyarakat menghendaki agar setiap karyawan diperlakukan secara
adil dan bijaksana.42
41
Ismail Solihin, Manajemen Strategik (Bandung: Erlangga, 2012), 52. 42
Arif Yusuf Hamali, Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia (Yogyakarta:
Center for Academic Publishing Service, 2018), 16.
35
Peningkatan layanan administrasi sekolah berepengaruh terhadap
kualitas dari ketata usahaan sekolah sebagai tanggung jawab dan mengontrol
keperluan informasi, pusat ingatan dan sumber segala dokumen. Pada
hakikatnya, administrasi tata usaha melakukan kegiatan pencatatatn segala
sesuatu yang terjadi dalam organisasi untuk digunakan sebagai bahan
keterangan bagi pimpinan.
Setiap pekerjaan untuk mencapai tujuan suatu organisasi tentu
mempunyai segi ketatausahaan, dalam pengelolaan Administrasi sekolah
dinaungi oleh bagian tata usaha, tata usaha sangat penting inti dari organisasi
tersebut dan tidak bisa dipisahkan dari jalannya badan usaha atau tempat kerja.
Tata Usaha melayani pelaksanaan sesuatu pekerjaan operatif dengan
menyediakan pelbagai keterangan yang diperlukan. Keterangan itu
memudahkan tercapainya tujuan yang diinginkan atau memungkinkan
penyelesaian pekerjaan operatif yang bersangkutan secara lebih baik.43
Tata Usaha disebut sebagai pegawai kantor melakukan tugas yang
bervariasi dan terbagi dalam beberapa bagian spesifik dari kantor, yang di
dalamnya diperlukan pengetahuan terbatas mengenai prosedur dan sistem
manajemen kantor. Tugas-tugas tata usaha yang diberikan disesuaikan dengan
prosedur kantor pada keberadaan individu, dan termasuk kombinasi dari
menjawab telepon, pembukuan, mengetik atau mengolah kata, stenograf,
mengoperasikan mesin kantor, dan pengarsipan.44
43
Daryanto, Administrasi Pendidikan (Jakarta, PT Rineka Cipta, 2010), h.94 44
Khaerul Umam, Manajemen Perkantoran (Solo: Pustaka Setia, 2014), 40.
36
Keseluruhan aktivitas yang telah berjalan disekolah disusun oleh Tata
Usaha, aktivitas yang berkaitan dengan kesiswaan, kepegawaian, tugas dan
tanggung jawab pengelolaan satuan pendidikan dan peningkatan tata usaha
kepegawaian di sekolah. Sebagai perlengkapan tata laksana kepegawaian
disediakan format-format untuk menata pelaksanaan kegiatan tertentu yang
diperlukan.
Penggunaan format ini sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan suatu
kegiatan pelayanan administrasi dalam rangka pembinaan pegawai /guru
berkelangsungan, berdasarkan ketentuan perundang –undangan yang berlaku.
1. Administrasi Sarana dan Prasarana Sekolah
Dalam pelayanan administrasi sarana dan prasarana berada
dilingkungan sekolah yang menunjang atas tercapainya suatu tujuan dari
pendidikan, sebagai seorang personal pendidikan kita dituntut untuk
menguasi dan memahami administrasi sarana dan prasarana, untuk
meningkatkan daya kerja yang efektif dan efisien.
Serta mampu menghargai etika kerja sesama personal pendidikan,
sehingga akan tercipta keserasian, kenyamanan yang dapat menimbulkan
kebanggaan dan rasa memiliki baik dari warga sekolah maupun warga
masyarakat sekitarnya. Lingkungan pendidikan akan bersifat positif atau
negatif itu tergantung pada pemeliharaan administrasi sarana dan
prasarana itu sendiri.
Sarana mempunyai arti penting dalam Pendidikan. Gedung sekolah
misalnya sebagai tempat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di
37
sekolah. Sarana dan fasilitas mempengaruhi kegiatan belajar mengajar di
sekolah, anak didik tentunya dapat belajar dengan lebih baik dan
menyenangkan jika sekolah memenuhi kebutuhan belajar dari anak didik
itu sendiri.45
Prasarana Pendidikan juga didefinisikan sebagai semua perangkat
kelengkapan dasar yang digunakan secara tidak langsung menunjang
pelaksanaan proses pendidikan di sekolah.46
Sarana dan Prasana disekolah merupakan semua alat, fasilitas, atau
kelengkapan dasar yang digunakan secara langsung maupun tidak
langsung untuk mencapai tujuan pendidikan, seperti gedung, ruangan,
meja, kursi, papan tulis, perpustakaan, laboratoriun, halaman, taman, dsb.
2. Administrasi Kesiswaan
Suatu lembaga pendidikan memerlukan pengelolaan manajemen
yang baik untuk melayani kebutuhan masyarakat. Untuk itu administrasi
kesiswaan sangatlah berperan dilembaga pendidikan tersebut.
Administrasi kesiswaan lembaga pendidikan sangat lah menunjang sekali.
Apabila lembaga pendidikan pada erah globalisasi sekarang ini dalam
pengolahan data administrasi kesiswaan masih dilakukan secara manual,
dirasakan kurang efektif, karena untuk pencarian data memerlukan waktu
yang lama .47
45
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2011), 183. 46
Agustino Hermino, Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan (Jakarta: Gramedia,
2013), 178. 47
Deci Irmayani, “Sistem Informasi Administrasi Kesiswaan Pada Smk Pemda
Rantauprapat Berbasis Client Server,” Manajemen Informatika, AMIK Labuhan Batu, Informatika,
Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu, 2 (2014): 2.
38
Sebagai anggota yang berada dilingkungan sekolah siswa
mempunyai hak untuk memperoleh pelajaran, mengikuti kegiatan-
kegiatan tertentu, menggunakan fasilitas, memperoleh bimbingan dan
sebagainya. Disamping itu juga siswa mempunyai kewajiban untuk hadir
pada waktunya, mengikuti pelajaran, mengikuti ulangan dan mentaati tata
tertib yang berlaku.
Layanan administrasi kesiswaan merupakan salah satu usaha dan
kegiatan yang meliputi pengaturan tentang administrasi yang berkaitan
dengan biodata siswa yang mempunyai tujuan upaya pengembangan
potensi siswa. Administrasi kesiswaan berhubungan dengan segala
aktivitas siswa setiap harinya disekolah yang mana selalu tercatat dan
dimasukan kedalam administasi kesiswaan, kegiatan manajemen
kesiswaan meliputi :
a. Penetapan daya tampung
b. Penetapan persyaratan siswa yang akan diterima,
c. Pembentukan panitia penerimaan siswa baru
d. Memberikan orientasi siswa baru
e. Mencatat kehadiran siswa
f. Mencatat prestasi dan kegiatan siswa
g. Membina disiplin siswa
h. Membina siswa yang telah tamat48
i. Papan absensi siswa
48
Rohiat, Manajemen Sekolah : Teori Dasar Dan Praktik (Bandung: PT Refika Aditama,
2010), 25.
39
j. Buku absensi harian siswa
k. Rekapitulasi absensi siswa
l. Peraturan siswa
m. Pembinaan bakat siswa
n. Pemberdayaan organisasi siswa
Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-
kegiatan peserta didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses
pembelajaran di lembaga pendidikan (sekolah); lebih lanjut, proses
pembelajaran dapat berjalan lancer, tertib dan teratur sehingga dapat
memberikan kontribusi bagi pencapai tujuan sekolah dan tujuan
pendidikan secara keseluruhan.49
D. Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu sesuai dengan tema Manajemen Digital Arsip
Sekolah,yaitu :
1. Kini Hiriyanti (2016) Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga
Yogyakarta, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Manajemen
Pendidikan, dengan judul “Manajemen Kearsipan Dalam Upaya
Peningkatan Mutu Pelayanan Administrasi di SD Muhammadiyah
Condongcatur Yogyakarta”.
Persamaan dari penelitian tersebut dengan penelitian penulis adalah
didasarkan pada perumusan masalah implementasi manajemen kearsipan,
upaya meningkatkan mutu pelayanan administrasi di sekolah. Kedua
49
Mohamad Mustari, Manajemen Pendidikan (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2014),
109.
40
penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif, teknik
pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Perbedaaan penelitian tersebut dengan penelitian penulis adalah perbedaan
arsip yang diteliti merupakan arsip konvensional sedangkan penelitian
penulis arsip digital menggunakan system, perbedaan lokasi tempat
penelitian tersebut di SD Muhammadiyah Condogcatur Yogyakarta dan
lokasi tempat penelitian penulis di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
2. Dika Setiabudi (2017) Mahasiswa IAIN Purwokerto, Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Manajemen Pendidikan Islam, dengan
judul “Manajemen Kearsipan di Madrasah Tsanawiyah Negeri
Karanganyar Purbalingga”.
Persamaan dari penelitian tersebut dengan penelitian penulis adalah
penelitian tersebut menggunakan pendekatan kualitatif, teknik
pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan
dokumentasi.
Perbedaaan penelitian tersebut dengan penelitian penulis adalah perbedaan
perumusuan masalah manajemen kearsipan yang dilakukan MTs Negeri
Karanganyar, pelaksanaan pengorganisasian arsip MTs Negeri
Karanganyar, cara meningkatkan intensif pemeliharaan kearsipan MTs
Negeri Karanganyar sedangkan perumusan masalah penelitian penulis
adalah manajemen arsip digital berbasis SIMAK, peran SIMAK terhadap
pengelolaan arsip, cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital.
41
Perbedaan selanjutnya arsip yang diteliti merupakan arsip konvensional
sedangkan penelitian penulis arsip digital menggunakan system, dan
perbedaan lokasi tempat penelitian tersebut di MTs Negeri Karanganyar
lokasi tempat penelitian penulis di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
42
BAB III
METODE PENILITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian
1. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, yaitu
penelitian yang mendeskripsikan dan memberikan penjelasan mengenai
keadaan yang terjadi di tempat penelitian apa adanya. Secara harfiah,
metode deksriptif adalah metode penelitian untuk membuat gambaran
mengenai situasi atau kejadian, sehingga metode ini berkehendak
mengadakan akumulasi data dasar belaka.50 Tujuan penelitian yang hendak
dicapai dalam penelitian deskriptif adalah untuk mendapatkan informasi
lebih dalam mengenai Manajemen Digital Arsip Berbasis Website SIMAK
dalam Peningkatan Layanan Administrasi di Madrasah Pembangunan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang temuan-
temuannya tidak diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan
lainnya. Contohnya dapat berupa penelitian tentang kehidupan, riwayat,
dan perilaku seseorang, disamping juga tentang peranan organisasi,
pergerakan sosial, atau hubungan timbal balik.51
50
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), 55. 51
Moh. Nazir, Metode Penelitian (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), 57.
43
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta, Komplek UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Jalan Ibnu Tamia
IV, Pisangan, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, 15419.
Alasan penulis memilih penelitian ini adalah melihat dari fenomena
yang unik penerapan arsip digital dengan menggunakan SIMAK di
sekolah, tidak semua sekolah memperhatikan kerapihan dan ketertiban
mengelola arsip di sekolah.
2. Waktu Penelitian
Waktu pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada bulan November
2018 s/d April 2019, gambaran secara rinci disajikan pada tabel
berikut :
Tabel 3.1
Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Waktu Pelaksanaan
1. Observasi November 2018
2. Penelitian Penjajakan Desember 2018
3. Wawancara Penelitian Maret - April 2019
Tabel diatas merupakan waktu pelaksanaan penelitian dibuat pada 08 April 2019.
a. Observasi dilaksanakan pada 26 November 2018.
b. Penelitian penjajakan dilaksanakan pada 20 Desember 2018.
c. Wawancara penelitian dilaksanakan pada 29 Maret dan dilanjutkan
kembali pada 08 April 2019.
44
C. Sumber Data
Jenis sumber data dibedakan berdasarkan jenis data yang diperlukan
secara umum dibagi menjadi dua : penelitian primer dan penelitian sekunder.
1. Data Primer
Data Primer merupakaan penelitian yang membutuhkan data atau
informasi dari sumber pertama, biasanya kita sebut dengan responden.
Data atau informasi diperoleh melalui pertanyaan tertulis dengan
menggunakan kusioner atau lisan dengan menggunakan metode
wawancara. Data sekunder dapat digunakan untuk mengidentifikasi
masalah baik masalah praktis maupun masalah teoritis.
a. Observasi
Pengamatan terhadap suatu objek yang diteliti baik secara
langsung maupun tidak langsung untuk memperoleh data yang
harus dikumpulkan dalam penelitian. Secara langsung adalah terjun
ke lapangan terlibat seluruh pancaindra. Secara tidak langsung
adalah pengamatan yang dibantu melalu media visual/audiovisual,
misalnya teleskop, handycam,dll untuk mengetahui keberadaan
objek, situasi, konteks dan maknanya dalam upaya mengumpulkan
data penelitian.52
Proses observasi dimulai dengan mengidentifikasi tempat
yang hendak diteliti. Setelah tempat penelitian diidentifikasi,
dilanjutkan dengan membuat pemetaan, sehingga diperoleh
52
Djam‟an Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2016), 105.
45
gambaran umum tentang sasaran penelitian. Kemudian peneliti
mengidentifikasi siapa yang akan diobservasi, kapan, berapa lama
dan bagaimana.53
Peneliti telah mengidentifikasi dari pengamatan yang
didapat, dimulai dari melihat situs website Madrasah Pembangunan
di google situs tersebut menampilkan SIMAK jika ingin
mengakses SIMAK harus log-in dan memasukan password,
bagaimana cara pengguna mengakses SIMAK, bagaimana reaksi
dan sikap pengguna terhadap SIMAK.
Pengguna pertama yaitu admin pusat pengelolaan SIMAK
yaitu bagian Tata Usaha atau disebut bagian DIKJAR disingkat
pendidikan dan pengajaran, sebagai admin pusat dalam hal
penggunaan SIMAK mendapatkan perhatian dan peralatan khusus
seperti komputer, hardisk, antivirus yang memadai untuk
menyimpan keseluruhan data dalam hal melayanin administrasi di
sekolah.
Pengguna kedua yaitu guru sebagai penghasil penciptaan
arsip yang dibutuhkan oleh orangtua maupun siswa, dalam hal
penggunaan SIMAK diinput ke dalam excel, dan dipindahkan
kedalam laptop masing-masing, arsip akan ditampilkan jika ada
perubahan semester.
53
J.R. Raco, Metode Penelitian Kualitatif : Jenis, Karakterisktik Dan Keunggulannya
(Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010), 112.
46
Pengguna ketiga yaitu orangtua dan siswa, sebagai
pengguna yang dilayani oleh sekolah dalam penggunaan SIMAK
langsung menggunakan gadget seperti laptop, computer maupun
handphone bisa diakses kapanpun.
b. Wawancara
Suatu teknik pengumpulan data untuk mendapatkan
informasi yang digali dari sumber data langsung melalui
percakapan atau tanya jawab. Wawancara dalam penelitian
kualitatif sifatnya mendalam karena ingin mengeksplorasi
informasi secara holistic dan jelas dari informan, mengungkapkan
perspektif emic : bagaimana informan memandang persoalan atau
keadaan dari segi perspektifnya-menurut pikiran dan perasaan.54
Sedangkan definisi wawancara adalah percakapan dengan
maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak yaitu
pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu.55
Pelaksanaan wawancara dilakukan untuk mengetahui
permasalahan yang diketahui hasil dari persepsi informan yang
telah merasakan permasalahan yang ada ditempat penelitian.
Dengan melaskanakan wawancara menghasilkan saran dan solusi
terhadap permasalahan yang terjadi di tempat penelitian.
54 Djam‟an Satori, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: Alfabeta, 2013), 131.
55 Dani Kurniawan, “Komunikasi Model Laswell Dan Stimulus-Organism-Response
Dalam Mewujudkan Pembelajaran Menyenangkan,” Universitas Sebelas Maret 2 (2018): 65.
47
2. Data Sekunder
Data Sekunder merupakan penelitian yang menggunakan bahan
yang bukan dari sumber pertama sebagai sarana untuk memperoleh data
atau informasi untuk menjawab masalah yang diteliti. Penelitian ini juga
dikenal dengan penelitian yang menggunakan studi kepustakaan dan yang
biasanya digunakan oleh para peneliti yang menganut paham pendekatan
kualitatif.
Data sekunder adalah data yang diperoleh tidak langsung dari
subyek penelitian. Data sekunder sudah dikumpulkan dan disajikan oleh
pihak lain, baik dengan tujuan komersial maupun nonkomersial. Data
sekunder biasanya berupa data statistic hasil penelitian dari buku laporan
survey, majalah/surat kabar, dokumentasi maupun arsip-arsip resmi.56
a. Kajian Kepustakaan
Kajian kepustakaan merupakan penelitian yang datanya diambil
teutama atau atau seluruhnya dari kepustakaan (buku, dokumen,
artikel, jurnal, laporan, koran, dan lain-lain).57
Penelitian ini
melakukan pencarian data menggunakan bahan-bahan pustaka
yang terkait dengan permasalahan penelitian baik berupa fisik
maupun elektronik.
b. Dokumentasi
Dalam penelitian ini, penulis mengumpulkan data melalui
dokumen-dokumen file setiap folder yang terdapat pada file di
56
Suliyanto, Metode Penelitian Bisnis (Yogyakarta: Andi Offset, 2018), 158. 57
Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian : Pengantar Teori Dan Panduan Praktis
Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa Dan Penelitian Pemula (Jakarta: STIA LAN Press, 2003), 87.
48
SIMAK dikomputer, dan foto-foto yang penulis ambil sendiri setelah
mendapat izin dari pihak Tata Usaha Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta dengan tujuan sebagai bahan bukti dan data yang diperlukan
dalam penyusunan skripsi.
Metode dokumentasi adalah informasi yang berasal dari
catatan penting baik dari lembaga atau organisasi maupun dari
perorangan. Dokumentasi penelitian ini merupakan pengambilan
gambar oleh peneliti untuk memperkuat hasil penelitian, dokumentasi
bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental dari
seseorang.58
D. Penetapan Informan
Pemilihan informan bertujuan untuk memberikan informasi yang
terlengkap sehingga penulis mendapatkan informasi yang lengkap dalam
penulisan penelitian. Dalam penelitian, peneliti harus cermat dalam memilih
orang-orang yang akan diwawancara (informan). 59
Dalam menentukan informan pertimbangan adalah keakuratan dan
validitas informasi yang diperoleh. Berdasarkan hal ini maka jumlah informan
sangat tergantung pada hasil yang dikehendaki. Bila mereka yang menjadi
informan adalah orang-orang yang benar-benar menguasai masalah yang
diteliti, maka informasi tersebut dijadikan bahan analisis.
58
Heri Saputra, “Peran Partai Aceh Dalam Upaya Mensejahterahkan Mantan Inong Balee
Kabupaten Pidie,” Universitas Syiah Kuala 3 (2018): 10. 59
Emzir, Analisis Data : Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rajawali Press,
2011), 53.
49
Peneliti diberi kewenangan dalam menemukan siapa saja yang menjadi
informan, bisa saja peneliti membuang informan yang dianggap tidak layak.60
Kriteria penetapan informan yang ditetapkan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah Petugas Tata Usaha, Guru, Walimurid, dan Murid.
Dalam penelitian ini, penulis mengambil informan yang memahami
tentang Manajemen Arsip Digital berbasis SIMAK di Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta, berikut data dari beberapa informan yaitu :
Tabel 3.2
Daftar Data Informan
NO Nama Informan Jabatan
1. Efron Faulia Kepala TU
2. Tubagus Mutaqqin Karyawan TU
3. Yon Sugiyono Kepala P3JM
4. Syukrini Irfiyanda Guru MI
5. Khaironi Agustini Guru MTS
6. Silvia Wahyuni Komite Sekolah
7. Raisa Alesandra OSIS MTS
8. Raden Naufal OSIS MA
Tabel penetapan informan diatas dibuat oleh penulis pada 16 Agustus 2017.
Dari daftar daftar tabel diatas data informan terdapat 3 kategori
informan yaitu :
1. Informan dengan mempunyai tugas pelayanan admin pusat SIMAK dalam
melayani administrasi sekolah, yaitu :
60
Emi Suwarni, “Peluang Dan Hambatan Pengembangan Usaha Mikro Pada Era
Ekonomi Digital,” Universitas Bina Darma 2 (2018): 31.
50
Efron Faulia, S.E (Kepala Divisi DIKJAR Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta)
Penulis memutuskan memilih beliau sebagai informan karena beliau
memiliki wewenang dan tanggung jawab terhadap kinerja dari Sistem
Informasi Manajemen Akademik Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
yang menjabat sebagai Kepala Pendidikan dan Pengajaran atau disingkat
DIKJAR, beliau bekerja dari tahun 2004 hingga sekarang.
Tubagus Muttaqin, S.Pd (Staf Keuangan dan Kepegawaian Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta)
Penulis memutuskan memilih beliau sebagai informan karena beliau
mengerti dalam pengelolaan dari Sistem Informasi Manajemen Akademik
Madrasah Pembangunan, beliau bekerja dari tahun 2014 sampai sekarang.
2. Informan dengan mempunyai tugas yang menghasilkan data dan arsip,
yaitu guru-guru di Madrasah Pembangunan:
Drs. Yon Sugiono (Ketua P3JM)
Penulis memilih beliau sebagai informan karena beliau sebagai user
SIMAK, beliau merupakan menjabat Ketua P3JM di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta atau biasa disingkat Pusat Penelitian
Pegembangan dan Jaminan Mutu, beliau juga sebagai guru mengajar di
Madrasah Ibtidaiyah. Beliau bekerja di Madrasah Pembangunan sejak
tahun 1994 s/d sekarang
Syukrini Irfiyanda, S.Pd (Wali Kelas 1E, Guru Matapelajaran Tematik dan
Fiqih Al-Qur‟an)
51
Penulis memilih beliau sebagai informan karena beliau sebagai user
SIMAK dan sebagai guru wali kelas di Madrasah Ibtidaiyah yang
menghasilkan data didalam SIMAK. Beliau bekerja dari tahun 2009
hingga sekarang.
Khaironi Agustini, S.Pdi (Wali Kelas 7C, Guru Matapelajaran Akidah dan
Akhlak)
Penulis memilih beliau sebagai informan karena beliau sebagai user
SIMAK dan sebagai guru wali kelas di Madrasah Tsanawiyah yang
menghasilkan data didalam SIMAK. Beliau bekerja dari tahun 2009
hingga sekarang.
3. Informan memiliki tugas dilayani oleh pihak sekolah yaitu Pengguna
ketiga Orangtua Siswa dengan diwakili oleh komite sekolah dan OSIS :
Drg. Silvia Wahyuni (Ketua Umum Komite Sekolah Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta)
Penulis memilih beliau sebagai informan karena beliau merupakan
perwakilan dari orangtua yang menggunakan jasa layanan SIMAK. Beliau
sudah menjabat sebagai Ketua Umum Komite sejak 2009 s/d sekarang,
beliau sudah mengalami banyak perkembangan dan peristiwa yang terjadi
di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
Raisa Alesandra (Ketua OSIS MTS Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
Periode 2019/2020)
Penulis memilih siswa tersebut sebagai informan, karena mewakili dari
jenjangan Madrasah Tsanawiyah siswa yang menggunakan SIMAK, siswa
52
tersebut mengenyam Pendidikan sejak Madrasah Ibtidaiyah 2009 s/d
sekarang di Madrasah Tsanawiyah tingkatan kelas 9 G.
Raden Naufal (Ketua OSIS MA Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
Periode 2019/2020)
Penulis memilih siswa tersebut sebagai informan, karena mewakili dari
jenjangan Madrasah Aliyah siswa yang menggunakan SIMAK, siswa
tersebut mengenyam Pendidikan sejak Madrasah Ibtidaiyah 2009 s/d
sekarang di Madrasah Tsanawiyah tingkatan kelas 12 MIA 2.
E. Teknik Analisis Data
Teknis analisis data kualitatif yaitu sebuah kegiatan untuk mengatur
mengurutkan, mengelompokkan, memberi kode/tanda, dan
mengkategorikannya sehingga diperoleh suatu temuan berdasarkan fokus
masalah yang ingin dijawab. Adapun Teknik analis data yang digunakan
yaitu61
:
1. Reduksi Data
Reduksi data merupakan kegiatan merangkum, memilih hal-hal pokok,
memfokuskan pada hal-hal penting serta mencari tema dan polanya.
Reduksi data ini akan memperoleh gambaran yang jelas mengenai topik
yang sedang diteliti. Dalam reduksi data ini peneliti mengumpulkan data
dengan berbagai cara dari berbagai sumber lalu menganalisisnya, sehingga
mendapatkan gambaran/pemahaman yang lebih dalam dan tajam lagi
mengenai masalah yang diangkat.
61
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif : Teori Dan Praktik (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013), 209.
53
2. Penyajian Data
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun, digunakan
untuk lebih meningkatkan pemahaman dan analisis sajian data. Peneliti
akan menyajikan data dalam bentuk teks yang akan bersifat teks naratif.
Selain itu penyajian data juga dapat mencakup berbagai jenis sumber
berupan table, jaringan kerja dan bagan. Dalam penelitian ini, peneliti
melakukan kegiatan wawancara dan observasi lapangan di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan Kesimpulan merupakan hasil penelitian yang menjawab fokus
penelitian berdasarkan analisis data dan disajikan dalam bentuk deskriptif
objek penelitian dengan berpedoman pada kajian penelitian. Setelah
melakukan penelitian lebih lanjut hingga diperoleh data lapangan yang
sesuai dengan konteks masalah, maka tahap akhir peneliti akan
menyimpulkan serta membandingkan dengan teori yang telah ada. Setelah
itu barulah peneliti menuliskan pada bagian pembahasan dan kesimpulan
peneliti.
54
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Setting Lokasi Penelitian
1. Selayang Pandang Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
Madrasah Pembangunan Uin Jakarta terletak di Jl. Ibnu Taimia IV
Komplek UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tangerang
Selatan, Banten15419 Indonesia. TEL: (021) 7402172, (021) 7401143.
Lahirnya Madrasah Pembangunan UIN Jakarta berawal dari keinginan
akan adanya lembaga pendidikan Islam yang representatif dari para tokoh
di Departemen Agama dan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada awal
tahun 1972, Panitia Pembangunan Gedung Madrasah Komprehensif
dibentuk oleh Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof. H. M. Toha
Yahya Omar (alm).
Bulan Juni 1972, bertepatan dengan Lustrum III IAIN Syarif
Hidayatullah Jakarta, dimulai pembangunan gedung madrasah yang
ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Menteri Agama RI pada
masa itu, yaitu Prof. H.A. Mukti Ali dan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah.
Tanggal 17 November 1973, gedung madrasah diserah-terimakan dari
Pimpinan Bagian Proyek Pembinaan Bantuan Untuk Madrasah Swasta
Pemda DKI Jakarta kepada IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Tahun 1974, pertama kali Madrasah Pembangunan membuka
tingkat Ibtidaiyah. Jumlah muridnya baru 58 orang, terdiri dari Kelas I: 43
orang, Kelas II: 8 orang, dan Kelas III: 7 orang. Permulaan kegiatan
55
belajar mengajar dimulai pada tanggal 7 Januari 1974.Tanggal inilah yang
kemudian ditetapkan sebagai „Hari Kelahiran‟ Madrasah Pembangunan.
Pada awal tahun 1977, Madrasah Pembangunan membuka tingkat
Tsanawiyah. Peserta didik angkatan pertama berjumlah 19 orang. Bulan
Juli 1991, dibuka kelas jauh tingkat Ibtidaiyah di Pamulang, bekerja sama
dengan Yayasan Al Hidayah sebagai penyedia lahan.
Sesuai dengan keputusan Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
sejak awal September 1974 pembinaan Madrasah Pembangunan
dilaksanakan oleh Tim Pembinaan yang dipimpin oleh Dekan Fakultas
Tarbiyah. Tugas tim ini di antaranya adalah menyiapkan Madrasah
Pembangunan sebagai 'madrasah laboratorium' Fakultas Tarbiyah IAIN
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada tahun 1978, Madrasah Pembangunan ditetapkan sebagai
Madrasah Pilot Proyek Percontohan (yakni madrasah dengan kurikulum
yang bermuatan pendidikan umum dan agama sehingga lulusan madrasah
dapat melanjutkan ke sekolah umum sederajat) oleh Departemen Agama
RI melalui Surat Keputusan Dirjen Bimas Islam Depag RI Nomor:
Kep/D/03/1978. Berdasarkan keputusan tersebut, kemudian
diselenggarakan kegiatan penataran penulisan modul dan uji coba
pembelajaran dengan sistem modul. Empat modul bidang studi Al-Quran
Hadits, Bahasa Arab, Bahasa Indonesia, dan Matematika telah
diujicobakan sampai dengan tahun 1985.
56
Mulai tahun 1988, berdasarkan Surat Keputusan Rektor IAIN
Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor: 06 Tahun 2008, wewenang pembinaan
dan pengelolaan Madrasah Pembangunan dilipahkan kepada Yayasan
Syarif Hidayatullah Jakarta. Pengembanan sebagai 'madrasah
laboratorium' dilaksanakan bersama-sama dengan Fakultas Tarbiyah IAIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun Pelajaran 1991/1992 Madrasah
Pembangunan membuka tingkat Aliyah. Peserta didik yang diterima
pertama kali sebanyak 32 orang terdiri dari 10 laki-laki dan 22 perempuan.
setelah empat tahun berjalan, berkenaan dengan kebijakan pemerintah
dalam hal pendidikan (khususnya Madrasah Aliyah), pada Tahun Pelajaran
1995/1996 MA Pembangunan tidak menerima pendaftaran peserta didik
baru lagi. Tahun 1996/1997, sebanyak 31 orang peserta didik terakhir lulus
dari MA Pembangunan IAIN Jakarta.
Seiring dengan perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta
menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, sejak
tahun 2002 Madrasah Pembangunan IAIN Jakarta mengikuti perubahan
nama menjadi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta. Tahun Pelajaran
2006/2007 atas dorongan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
banyaknya permintaan masyarakat, Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
kembali membuka tingkat Aliyah.Jumlah peserta didik pertama yang
diterima adalah 47 peserta didik terbagi dalam 2 rombongan belajar.
Setelah tiga tahun berjalan, akhir tahun 2009 Madrasah Aliyah
57
Pembangunan UIN Jakarta telah diakreditasi dengan hasil grade A
kategori Memuaskan, sama dengan perolehan akreditasi MI dan MTs.
Pada Tahun Pelajaran 2010/2011 telah dimulai rintisan program
bilingual di tingkat tsanawiyah yang secara intens dievaluasi dan
disempurnakan. Pada Tahun Pelajaran 2015/2016 MA Pembangunan UIN
Jakarta membuka Kelas Bahasa dengan program utamanya penguasaan
TOEFL (peserta didik kelas X) dan IELTS (peserta didik kelas XI). Dan
pada tahun pelajaran 2016/2017 MA Pembangunan UIN Jakarta telah
dicanangkan sebagai Madrasah Berbasis Riset. Pada aspek manajemen
Madrasah Pembangunan UIN mengimplementasikan Sistem Manajemen
Mutu (SMM) dan telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008
No.QSC:00863 untuk pelayanan pendidikan pada seluruh satuan
pendidikan.62
62
Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Panduan Peserta Didik :
Tahun Pelajaran 2018/2019 (Ciputat: Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,
2018).
58
2. Struktur Organisasi
Gambar 4.1 Stuktur Organisasi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
Stuktur Organisasi Madrasah Pembangunan UIN Jakarta telah mencakupi
keseluruhan kalangan dan memiliki peran tugas masing-masing dalam mengurus
dan menciptakan suasana di lingkungan sekolah sebagaimana mestinya, beberapa
dari struktur organisasi tersebut sepeerti komite, tata usaha, guru merupakan
bagian dari pengelolaan, penciptaan, dan pengguna SIMAK.
59
3. Visi, Misi, dan Tujuan
a. Visi
Misi lembaga pendidikan terkemuka dalam pembinaan keislaman,
keilmuan, dan keindonesiaan, dengan mengapresiasi potensi peserta didik.
b. Misi
1) Menyelenggarakan pendidikan dasar dan menengah yang akan
melahirkan lulusan beriman dan bertaqwa serta memiliki kemampuan
kompetitif dan keunggulan komparatif.
2) Melakukan pembinaan kesehatan fisik sehingga terbentuk
keseimbangan antara kekuatan keilmuan dengan perkembangan jasmani
peserta didik serta dapat melahirkan lulusan yang cerdas, kuat dan
sehat.
3) Melakukan inovasi kurikulum dengan aksentuasi pada pembinaan
leislaman, sains dan teknologi serta apresiatif terhadap kecenderungan
globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian Indonesia.
4) Melakukan pembinaan tenaga pendidikan sebagai tenaga professional
yang menguasai aspek keilmuan, keterampilan mengajar, kepribadian
pedagogis serta komunikasi global yang dijiwai akhlak mulia.
5) Melakukan pembinaan tenaga kependidikan yang professional yang
menguasai bidang ilmu yang mendukung tugasnya, etos kerja yang
tinggi, serta kepribadian yang Islami.
6) Mengupayakan tersedianya sarana prasarana dan fasilitas belajar
mengajar yang dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik
60
untuk dapat megikuti kegiatan belajar seluas-luasnya, sehingga
madrasah benar-benar berfungsi sebagai pusat pembelajaran.
7) Melakukan pembinaan kemandirian dan team work melalui berbagai
aktivitas belajar baik intra maupun ekstrakurikuler.
c. Tujuan
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta mempunyai tujuan:
1) Terselenggaranya pendidikan dasar dan menengah yang akan
melahirkan lulusan beriman dan bertaqwa serta memiliki kemampuan
kompetitif dan keunggulan komparatif.
2) Terwujudnya peserta didik yang memiliki keseimbangan antara
kekuatan jasmani dan rohani serta kepekaan dan kepedulian social.
3) Terwujudnya kurikulum yang memiliki kekuatan pada pembinaan
keislaman, sains dan teknologi serta apresiatif terhadap kecenderungan
globalisasi dengan tetap berpijak pada kepribadian Indonesia dan
kemampuan potensi anak.
4) Tersedianya pendidikan sebagai tenaga professional yang menguasai
bidang keilmuan yang diasuhnya secara luas, mandalam dan
komprehensif serta memiliki kemampuan untuk mengajarkannya
(teaching skill), berkepribadian pedagogis, dan berakhlak mulia.
5) Tersedianya tenaga kependidikan professional yang dalam
melaksanakan tugasnya didukung oleh ilmu pengetahuan yang relevan,
memiliki etos kerja, loyalitas, dan dedikasi yang tinggi yang dilandasi
akhlak mulia.
61
6) Tersedianya sarana prasarana dan fasilitas sumber belajar yang dapat
memberikan kesempatan kepada para peserta didik untuk dapat belajar
seluas-luasnya, sehingga madrasah benar-benar berfungsi sebagai pusat
pembelajaran.
7) Terwujudnya peserta didik yang mandiri yang mampu melakukan team
work melalui berbagai aktivitas belajar baik intra maupun
ekstrakurikuler.
4. SIMAK
Sistem Informasi Manajemen Akademik atau disingkat SIMAK Online
Madrasah Pembangunan yang terbentuk pada awal tahun 2015 bulan Januari
yang bekerjasama dari pihak ketiga rekanan pengelolaan dibidang kurikulum
penilaian. Berawal dari kebijakan Madrasah Pembangunan ingin memfasilitasi
akses yang bertujuan mempermudah memperoleh informasi untuk guru, siswa,
orangtua, manajemen madrasah pembangunan.
SIMAK memiliki fungsi untuk mempermudah orangtua untuk
mengetahui perkembangan nilai dari siswa tersebut tanpa menunggu moment
mengambil nilai rapot siswa kesekolah dimanapun dan kapanpun dengan
menggunakan jaringan internet lalu memiliki akun dari website SIMAK agar
bisa mengetahui informasi nilai siswa.
Saat ini pihak Madrasah Pembangunan sedang mengusahakan rencana
untuk membuat sistem sendiri karena keterbatasan tenaga ahli khusus belum
memadai. Arsip yang diinput dikelola dalam bentuk digital hanya arsip baru
saja dari kurikulum tahun 2015, sedangkan arsip lama dipisahkan ditempat
62
penyimpanan arsip dalam bentuk file karena keterbatasan waktu untuk
memindahkannya jadi hanya ada satu komputer dikhususkan penyimpanan
arsip lama dalam bentuk excel dan diklasifikasikan.
Rencana pemindahan arsip lama masih diusahakan dengan perencanaan
proyek membuat system sendiri tetapi masih bergantung dengan kebijakan
Madrasah Pembangunan karena memakan waktu dan biaya.
Jenis arsip yang sering digunakan merupakan pengelolaan nilai raport
digital. Pembuatan arsip digital langsung saja diinput oleh guru mata
pelajaran, wali kelas dan pegawai dalam pengelolaan nilai dengan memiliki
akun dan password yang telah dibuat. Berikut beberapa arsip yang ada di
Madrasah Pembangunan :
1) Nilai siswa
2) Data siswa
3) Jadwal kegiatan siswa
4) Ekstrakulikuler
5) Mata Pelajaran siswa
6) Data Guru dan Pegawai
7) Orang tua siswa
Setelah diupload nilai oleh guru orangtua bisa mengakses dengan cara
mendownload melihat nama anak yang bersangkutan. Pengelolaan nilai selalu
dilakukan update setiap semesternya dengan memiliki tampilan jendela baru.
SIMAK memiliki sistem yang fleksibel tergantung keinginan user dengan cara
upload dan download data tersebut.
63
B. Hasil Penelitian dan Pembahasan
Pada bagian ini penulis akan memaparkan hasil penelitian yang diperoleh
melalui serangkaian metode penelitian seperti observasi , wawancara
dilapangan, dan studi literatur mengenai peran SIMAK dalam pengelolaan
arsip digital di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dan cara meningkatkan
kualitas pengelolaan arsip digital dalam SIMAK sehingga menghasilkan
manajemen yang baik di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta, penulis juga
akan memaparkan hasil wawancara dengan para informan.
1. Manajemen Arsip Digital berbasis SIMAK di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta
Pelaksanaan Manajemen Arsip yang baik, sangat diperlukan oleh
sebuah lembaga pendidikan, karena kegiatan arsip atau kearsipan
mencakup proses penyusunan dan penyimpanan dokumen-dokumen dari
mulai sekolah itu didirikan, pencatatan dan penerimaan siswa baru, siswa
keluar atau pindah, kelulusan siswa, pencatatan seluruh data personel
tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah itu.63
Penerapan manajemen
arsip digital didalam SIMAK harus menyesuaikan dengan pedoman dan
teori manajemen arsip digital, yang telah ditetapkan agar terus berjalan dan
mendapatkan peningkatan, dimulai dari Penciptaan, Penyimpanan dan
Penemuan Kembali, Manipulasi, Distribusi, dan Penyusutan.64
63
Zenith Mar‟atussolehah, “Manajemen Arsip Bidang Kesiswaan Di SMP
Muhammadiyah 31 Jakarta,” 3. 64
Muhammad Rosyid Budiman, “Dasar Pengelolaan Arsip Elektronik,” 5.
64
a. Penciptaan Arsip Digital
Lembaga pendidikan dan sekolah memiliki kebijakan dan
cara tersendiri dalam hal mengelola arsip sekolah, SIMAK menjadi
ciri khas Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dalam hal tersebut.
SIMAK sudah memiliki standarisasi dari rujukan kurikulum
nasional dan menyesuaikan dengan karakter kebutuhan penilaian
yang ada di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
Penciptaan arsip digital didalam SIMAK dimulai dengan
alur pembuatan database terdahulu, dasar dari SIMAK adalah
website. Setelah database dibuat semua data terutama data individu
diinput kedalam SIMAK terdahulu, SIMAK merupakan arsip
digital yang berisikan dengan arsip biodata dan nilai-nilai siswa.
Proses penciptaan arsip digital didalam SIMAK dilakukan
oleh guru-guru, setiap aktivitas dan mata pelajaran yang sudah
dilaksanakan siswa akan diberikan penilaian dan menghasilkan
arsip didalam SIMAK. Setiap guru memiliki catatan dan nilai-nilai
menggunakan laptop masing-masing, mengingat jangka waktu
yang lama hanya disetiap pergantian semester sebelum guru-guru
65
mengisi nilai nya dengan SIMAK terlebih dahulu setiap guru
menggunakan excel.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“SIMAK Sistem Informasi Manajemen Akademik yang itu hanya untuk
pengarsipan nilai siswa tidak kemudian mencakup seluruh arsip yang
terjadi di MP tidak, hanya untuk siswa dan itu dikelola oleh bagian
DIKJAR, pertama ketika SIMAK itu kita create karena yang akan
terlibat disana admin dan guru itu sendiri, guru sebagai penginput
nilai karena yang bersangkutan lebih mengetahui nilai anak itu sendiri,
nah setelah guru mapel menginput maka nilai itu masuk kedalam
akunnya wali kelas nah kita dibagian DIKJAR itu membantu mencetak
nya jadi tidak sedikitpun terlibat untuk pemberian nilai tapi lebih ke
pencetakan.”65
Pentingnya prasarana arsip untuk menunjang pelaksanaan
penyelenggaraan kearsipan serta dengan memanfaatkan teknologi
untuk mempermudah pengelolaan arsip, yaitu dalam sistem
kearsipan elektronik dengan menggunakan perangkat
lunak/aplikasi khusus untuk menghimpun dan mengelola
kearsipan,mengenai perangkat lunak kearsipan yang berkembang,
dengan demikian pengelolaan arsip bisa lebih efektif jika didukung
dengan perangkat lunak/aplikasi yang menunjang bagi
penyelenggaraan administrasi perkantoran.66
65
Tubagus Muttaqin, Hasil Wawancara Penelitian, 2019. 66
Novie Achmad Qodar, “Pengelolaan Arsip Dinamis Di Sekretarit DPRD Kabupaten
Ciamis,” FISIP Universitas Galuh, Dinamika 4, No. 4 (2018): 651.
66
b. Penyimpanan dan Penemuan Kembali Arsip Digital
Media penyimpanan yang berkapasitas besar sangat
berpengaruh terhadap penyimpanan arsip digital, seperti hard disk
atau disk optic yang memiliki lebih dari satu gigabyte dapat dibagi
dalam sektor-sektor, sehingga dapat dipergunakan untuk aplikasi
yang berbeda. Penyimpanan arsip digital didalam SIMAK tidak
menggunakan hard disk langsung tersimpan didalam satu server
database tersebut sewaktu proses SIMAK diciptakan.
Aneka format penyimpanan yang menjadi satu-satunya
tantangan yang harus dihadapi oleh arsiparis, dengan adanya web
2.0 para pegawai dapat menciptakan, membagikan dan menyimpan
informasi dalam berbagai penyimpanan berbasis web seperti
googledocs, blog, wiki, slideshare, flickr, youtube, facebook dan
banyak lagi. Informasi tidak lagi hanya disimpan dalam server
sebuah organisasi.67
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Kalau di SIMAK semua data yang telah terinput tersimpan diserver
sehingga misalnya kita punya data siswa yang ketika dia 3-4tahun yang
lalu disini jika kita ga punya sistem digital informasi seperti itu yang
dikelola SIMAK kita bisa kesulitan, tapi kalau dengan adanya SIMAK
selama nilai itu terinput disistem kita bisa buka kapanpun itu”68
Penyimpanan arsip harus memperhatikan banyak faktor
dalam penyimpanan arsip digital, yaitu dalam memilih tempat
67
Wiwiet Mardiati, “Tantangan Manajemen Arsip Elektronik Di Era Web 2.0,” Jurnal
Vokasi Indonesia, Journal of Vocation Program University of Indonesia 3, No. 2 (2015): 62. 68
Efron Faulia, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
67
penyimpanan arsip yang sesuai dengan jenis, bentuk dan
ukurannya, jika arsip digital berbentuk besar maupun kecil
disesuaikan dengan kemampuan kapasitas penyimpanan.
SIMAK sudah mendapatkan eksistensi hasil dari kinerja nya
dalam penemuan kembali informasi, penemuan kembali arsip
digital didalam SIMAK dengan melihat sub-sub menu yang sudah
berisikan arsip yang akan dicari ketika dibutuhkan tidak
menggunakan waktu lama dan informasi yang didapat sangat
terpercaya hal tersebut dirasakan oleh pengguna guru maupun wali
murid.
Penemuan kembali informasi berfungsi untuk menjawab
pertanyaan dan kebutuhan pengguna yang merupakan suatu
kebutuhan informasi untuk mendapatkan pernyataan-pernyataan
pencarian yang tepat. Selanjutnya pernyataan-pernyataan pencarian
tersebut dipertemukan dengan informasi yang telah tersusun dan
terorganisasi.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“SIMAK sangat membantu dalam hal penemuan kembali informasi,
jadi masuk sistem digital jadi semua terekap untuk jangka waktu
beberapa tahun disitu kalau ada kejadian kehilangan nilai kita sudah
punya data nya. Kemudian wali murid bisa mengakses kapan saja,
kapanpun dia mau bisa masuk kedalam SIMAK itu. Iya, jadi di SIMAK
itu nggak hanya nilai rapot, ada informasi agenda bulanan kalender
68
akademik ada semua. Maksudnya semua orangtua punya handphone ya
jadi bisa akses dimanapun.”69
Tujuan yang utama dalam penemuan kembali arsip atau
disebut pula sistem penemuan kembali arsip (Retrieval system)
adalah penemuan informasi yang terkandung dalam surat atau arsip
tersebut, jadi bukan sistem semata-mata menemukan arsipnya.
Penemuan kembali sangat erat hubungannya dengan sistem
penyimpanan (filing system) yang kita pergunakan, sebab itu
biasanya sistem penyimpanan dan sistem penemuan kembali arsip
sangat erat kaitannya, kalau sistem penyimpanan salah maka
dengan sendirinya penemuan kembali arsip itu akan sulit.70
c. Manipulasi Arsip Digital
Tahap selanjutnya adalah manipulasi yaitu dimana arsip
elektronik digunakan dalam proses administrasi, baik itu hanya
dibuka kembali, dilakukan duplikasi, penggandaan atau
pengkopian, dilakukan editing dan penyimpanan kembali. Setelah
tahap manipulasi arsip elektronik mangalami tahap distribusi yaitu
periode dimana arsip elektronik mengalami perpindahan baik untuk
tujuan perawatan maupun untuk penggandaan penggunaan.
69
Syukrini Irfiyanda, Hasil Wawancara Penelitian, 2019. 70
Mulyadi, “Efektivitas Sistem Kearsipan Dinamis (Sikd) Sebagai Sarana Temu Kembali
Arsip Di Dinas Arsip, Perpustakaan Dan Dokumentasi (Arpusdok) Kota Palembang,” JIPI (Jurnal
Ilmu Perpustakaan Dan Informasi) UIN Raden Fatah Palembang 3, No. 1 (2018): 53.
69
Perpindahan karena perawatan adalah dengan mengganti media
penyimpanan atau memperbaharui teknologi media simpan.71
Manipulasi arsip digital merupakan proses menyalin dari
arsip yang asli atau biasa dengan kita sebut dengan copy paste file
dari yang asli, fungsi dari manipulasi arsip digital menjaga jika
terjadi hal kerusakan server arsip yang asli hilang kehilangan dari
arsip yang asli sudah dilakukan penggandaan arsip yang asli.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Kalau error paling karena kita kan bekerjasama paling kalau ada
maintenance menginformasikan ke kita bahwa dalam jangka sekian
belum bisa diakses karena gangguan maintenance, ada
pemberitahuannya. Cara mengatasinya menunggu kabar dari dia,
kalau misalnya urgent dan belum terselesaikan kita coba kontak
bahkan kalau perlu kita datengin karena ada agreement. Error ga
banyak paling 1-2kali bukan error sih ya sinkron karena kan kita ini
jumlah siswa nya nggak sedikit dan bukan tidak ada tingkat
kerumitannya sehingga memakan waktu.”72
Manipulasi arsip digital didalam SIMAK dengan cara
keseluruhan pengguna sudah mempersiapkan duplikasi,
penggandaan, pengkopian arsip dilaptop masing-masing pengguna
baik guru maupun orangtua, , dilakukan editing dan penyimpanan
kembali baik dengan nama yang sama atau dengan nama yang
berbeda.
71
Yunita, “Penerapan Arsip Elektronik Di Kantor Perpustakaan, Arsip Dan Dokumentasi
Kota Bukittinggi,” 329. 72
Tubagus Muttaqin, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
70
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Kalau arsip lama ya bisa kita tanyakan ke TU apabila dibutuhkan
yang diluar SIMAK kalau gurunya rajin menyimpan dokumentasikan ya
ga hilang, hanya guru masing-masing megang terserah guru mau
disimpan atau gak.”73
Manipulasi arsip didalam SIMAK terjaga sangat aman,
penyimpanan kembali dengan nama yang sama boleh jadi karena
ditimpa dengan tidak sengaja yang berakibat hilangnya informasi
dari data sebelumnya atau dengan kata lain hilangnya arsip digital
yang asli.
d. Distribusi Arsip Digital
Proses digitalisasi tidak sekedar hanya melakukan
pemindaian pada arsip atau dokumen tetapi juga harus diperhatikan
proses pencarian data yang dengan mudah dapat dilakukan serta
proses distribusi yang dapat dengan mudah tersebar dengan cepat.74
Pengelolaan arsip yang mengikuti dinamika perkembangan
teknologi yang terjadi di masyarakat, saat ini masyarakat akrab
dengan produk-produk teknologi informasi dalam mendukung
aktivitas hariannya. Intensitas interaksi masyarakat dengan produk-
produk teknologi menyebabkan arsip mulai diproduksi dalam
format digital. Arsip yang terlahir dalam format digital
73
Syukrini Irfyanda, Hasil Wawancara Penelitian, 2019. 74
Muhammad Sholeh, “Pengelolaan Arsip Berbasis Digital Dengan Menggunakan Tanda
Tangan Elektronik Dan Implementasi Aplikasi Arsip Menggunakan Arteri,” AKPRIND
Yogyakarta, Jurnal Dharma Bakti-LPPM IST AKPRIND Yogyakarta 1, No. 2 (2018): 142.
71
menyebabkan unit pengelola arsip perlu memikirkan strategi
pengelolaan arsip digital.75
Pendistribusian dan pengelolaan arsip digital menggantikan
struktur birokrasi dan administratif yang kaku dengan kelompok
kerja yang lebih fleksibel dalam suatu institusi, penggunaan dan
kenyamanan internet yang sudah sedemikian melekat dalam
kehidupan sehari-hari masyarakat, respon pengelolaan arsip
terhadap tren terbaru mampu memberikan sumbangsih sosial yang
penting, seperti berpartisipasi dalam peningkatan kualitas layanan
dan kebijakan publik dengan memanfaatkan teknologi
berjejaring.76
Proses pendistribusian arsip digital didalam SIMAK
memiliki kekurangan dalam hal penyimpanan, pada saat
mengakses tidak bisa langsung tersimpan langsung di komputer,
laptop, maupun handphone pengguna walimurid/murid. Pengguna
SIMAK hanya bisa melihat/screenshoot saja. Hal tersebut sudah
menjadi kebijakan dari pihak Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta untuk memilih penyimpanan dan pengamanan arsip hanya
dalam berbentuk legger dan ketika diakses lalu di download
75
Heri Abi Burachman Hakim, “Aplikasi Pengelolaan Arsip Digital Dalam Berbagai
Format,” Universitas Surakarta, Khazanah, Jurnal Pengembangan Kearsipan 9, No. 1 (2016): 24. 76
Widiatmoko Adi Putranto, “Pengelolaan Arsip Di Era Digital: Mempertimbangkan
Kembali Sudut Pandang Pengguna,Pengelolaan Arsip Di Era Digital: Mempertimbangkan
Kembali Sudut Pandang Pengguna,” Program Studi Kearsipan, Sekolah Vokasi, Universitas
Gadjah Mada, Diplomatika 1, No. 1 (2017): 4.
72
berubah menjadi dalam bentuk PDF hanya untuk guru-guru dan
pihak tata usaha.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Tampilannya mudah digunakan tidak hanya nilai kita bisa melihat
tampilan lainnya seperti eksul, dan segalam macem tampilan yang ada di
SIMAK, tetapi data yang ada di SIMAK tidak bisa disimpan dan
didownload hanya bisa di screen shoot saja. Kalau soal mendownload
dan disimpan saya kurang paham dan tidak tersedia didalam SIMAK tapi
untuk mengakses hanya screenshoot saja membuka saja lalu melihat.”77
e. Penyusutan Arsip Digital
Tujuan dari penyusutan arsip yaitu menghindari
tercampurnya arsip-arsip aktif dengan arsip-arsip inaktif atau arsip
bernilai penting dengan arsip tidak penting, memudahkan temu
kembali arsip, mengehemat biaya, mengatasi masalah
penyimpanan, mengatasi masalah penyimpanan arsip. Dalam
manajemen arsip elektronik, proses penyusutan arsip bisa
dilakukan kapan saja, berbeda dengan manajemen arsip
konvensional. Dalam manajemen arsip konvensional penyusutan
dilakukan pada tahap akhir manajemen arsip. Kegiatan penyusutan
ini dilakukan untuk mengurangi jumlah arsip untuk mendapatkan
efisiensi dan penghematan ruangan, peralatan dan tenaga.78
77
Raisa Alesandra, Hasil Wawancara Penelitian, 2019. 78
Devi Ermawati, “Manajemen Arsip Elektronik : Analisis Deskriptif Terhadap Standard
Manajemen Arsip Elektronik Di Indonesia Virtual Art Archive (IVAA) Yogyakarta,” UIN Sunan
Kalijaga Yogyakarta, DigiLib 1, No. 1 (2017), 49.
73
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut:
“Tidak ada penyusutan arsip, karena sistem nya digital paling itu saja
terkunci oleh tahun pelajaran dan juga semester, jadi ketika semester
ganjil sudah selesai dia akan terkunci, walaupun arsip 10 tahun
kedepan tidak dimusnahkan karena arsip berjalan terus kalau arsip
penilaian kecuali arsip keuangan mungkin ada data misalnya 10 atau
20 tahun bisa ada audit pertahun, kalau kita bagian penilaian tidak
akan terhapus. Kalau data nya banyak biasanya kita upgrade saja
misalnya di memori nya, ataupun sudah terlihat penuh dari
pengelolaan SIMAK nya memberi tahu ke kita atau mau diupgrade
kapasitasnya.”79
Penyusutan arsip digital didalam SIMAK tidak berlaku,
ketentuan dari pihak Madrasah Pembangunan UIN Jakarta tidak
mengadakan Jadwal Retensi Arsip, pihak sekolah sangat
menghargai nilai kearsipan dari segi jenis arsip apapun didalam
SIMAK. Penyimpanan arsip didalam SIMAK sudah menyanggupi
menampung banyak dan tidak memungkinkan adanya pemeriksaan
otomatis retensi dokumen.
2. Peran SIMAK dalam pengelolaan arsip digital di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta
SIMAK menghasilkan output nilai mapun data siswa yang dimulai
dari pelaksanaan kegiatan administrasi di sekolah, SIMAK memiliki peran
dalam pengelolaan arsip digital terutama dalam hal arsip penilaian
individu siswa, SIMAK mampu memenuhi kebutuhan para penggunannya
dan melaksanakan sesuai dengan fungsinya. Pengguna SIMAK terdiri atas
79
Efron Faulia, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
74
guru, karyawan, orangtua, dan lingkungan sekitar madrasah pembangunan
yang berkepentingan diberi izin untuk mengakses SIMAK.
Proses tahaapan dari siklus kinerja SIMAK menghasilkan beberapa
peran yang dimulai dari :
a. Penciptaan Arsip Digital
SIMAK berperan terhadap hasil dari pengamatan guru
terhadap siswa untuk menghasilkan nilai, setelah nilai dikumpulkan
menjadi satu menghasilkan dokumen yang akan langsung dimasukan
kedalam SIMAK dengan cara pemindaian dokumen dari bentuk hard
file (print, cetak, hasil tik, tulisan tangan, foto) yang akan berubah
menjadi berbentuk soft file yaitu arsip digital penilaian yang tersedia di
isi masing-masing sub menu SIMAK.
Setelah menghasilkan arsip digital yang sudah diinput kedalam
SIMAK keseluruhan arsip akan tersimpan secara otomatis apabila
mengikuti langkah-langkah yang sudah diajarkan dalam penggunaan
SIMAK, mengingat kapasitas hard disk berbentuk database yang
dimiliki SIMAK sudah dirancang oleh pihak vendor mampu untuk
menyimpan dokumen banyak dengan menyeimbangi kebutuhan
lingkungan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta tidak perlu
khawatirkan.
Sumber penciptaan arsip disekolah sangat banyak diperoleh
mulai dari kegiatan aktivitas sehari-hari disekolah saja sudah
menghasilkan arsip. Arsip terbesar disekolah adalah nilai siswa karena
75
mengingat sumber utama sekolah merupakan siswa, hal tersebut
menghasilkan output pengarsipan nilai digital yang didapat dengan
mengingat proses penemuan kembali informasi dengan menyesuaikan
kebutuhan yang digunakan mencari sumber informasi yang tepat
dengan memilah isi sub menu yang ada di SIMAK.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Peran simak itu ya sangat membantu dengan hal pengarsipan,berkaitan
dengan pengarsipan data terutama data nilai karena sudah terprogram
dengan sistem jadi pengelolaannya jadi lebih mudah lebih simple jadi
dalam satu database semuanya tersimpan untuk semua anak,semua kelas,
semua guru, semuanya jadi satu tempat lah. Kalau belum terdatabase jadi
satu kan biasanya kepisah-pisah nih masih ada di guru masing-masing
atau masih di laptop guru maupun karyawan kalau dengan penggunaan
SIMAK ini semuanya jadi lebih mudah untuk melakukannya seperti it uterus
bisa dibuka dimana saja kan karena mengaksesnya dengan database jadi
kalau dirumah mau minta data kita tinggal buka aja gitu”80
Hasil informasi dari informan, menjawab sesuai dengan teori
yang telah dijelaskan bahwa dijaman yang modern ini arsip digital
didalam SIMAK sangat berperan penting terutama pada sekolah-
sekolah yang membutuhkan pengelolaan data yang cepat dan efisien.
Arsip yang merupakan objek atau informasi digital yang
tersimpan dalam sebuah simpanan kelembagaan. Objek atau informasi
digital tersebut merupakan rekaman kegiatan atau peristiwa suatu
lembaga. Saat ini pengelolaan arsip digital penting untuk dilakukan,
80
Efron Faulia, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
76
hal ini tidak terlepas dari faktor intensintas masyarakat dalam
memanfaatkan produk-produk teknologi informasi. Kondisi ini
menyebabkan maraknya informasi kegiatan Lembaga diciptakan dan
disimpan dalam format digital.81
Lembaga pendidikan tersebut juga mengikuti perkembangan
teknologi dalam pengarsipan, karena lebih bermanfaat dibandingkan
dengan penggunaan manual yang membutuhkan waktu yang lama dan
tempat penyimpanan yang memakan ruang, oleh karena itu arsip
digital harus dipergunakan semaksimal mungkin untuk membantu para
organisasi yang membutuhkan pengelolaan data seperti arsip.
Penciptaan arsip sebelum di input ke dalam SIMAK, awal mula
penciptaan arsip yang akan di input ke dalam SIMAK dengan
membuat database berbasis website yang telah dirancang oleh pihak
vendor yang bekerjasama dengan Madrasah Pembangunan, dari
sebelum SIMAK dibuat pihak DIKJAR Madrasah Pembangunan
bagian Tata Usaha sebaga admin utama sudah melakukan promosi cara
penggunaan dan pekerjaan dari SIMAK tersebut.
Setelah SIMAK dibuat para pengguna bisa langsung
mengoperasikan dan menginput keseluruhan biodata individu siswa
yang meliputi penilaian, kesehatan, prestasi, dan data orangtua siswa
tersebut yang akan menjadi arsip didalam SIMAK secara online.
81
Heri Abi Burachman Hakim, “Aplikasi Pengelolaan Arsip Digital Dalam Berbagai
Format,” 25.
77
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Kalau di SIMAK alurnya adalah kita membuat database nya dulu karena
memang basis nya website maka semua data terutama data individu nya
dahulu ya, karena SIMAK itu arsip digital nya itu adalah arsip biodata dan
nilai-nilai siswa itu yang diarsipkan, setelah itu disesuaikan dengan
kebutuhan penilaian yang ada di MP karena karakter setiap sekolah
berbeda-beda walaupun rujukan nya adalah juknis secara nasional cuma
ada beberapa item yang memang menjadi ciri khas MP itu yang di
sesuaikan di database SIMAK nya setelah itu baru guru-guru dapat mengisi
nilai nya melalui SIMAK.”82
Pembahasan teori tersebut sama dengan penciptaan arsip digital
yang mana, arsip elektronik mengandung informasi yang bisa dibaca
mesin, bukan informasi yang bisa dibaca manusia. Arsip elektronik
dapat berisi semua jenis informasi.
Kemungkinan meliputi, tetapi tidak selalu terbatas pada data
kuantitatif dari jenis yang terkandung dalam database dan file
spreadsheet; teks berkode karakter dari jenis yang terkandung dalam
pemrosesan kata, file, dan pesan e-mail; gambar, termasuk gambar
dokumen elektronik serta gambar video dan grafik yang dihasilkan
komputer; dan suara, termasuk rekaman suara dan musik. Arsip
elektronik yang dibuat oleh komputer dan perangkat seperti komputer
biasanya berisi informasi kode digital.83
Penciptaan Arsip Digital didalam SIMAK dimulai dari
pengguna utama yaitu para guru keseluruhan Madrasah Pembangunan
82
Efron Faulia, Hasil Wawancara Penelitian, 2019. 83
William Saffady, Managing Electronic Records, 1.
78
UIN Jakarta yang mana berperan dalam menghasilkan arsip dinamis
yang akan digunakan terus menerus dari siswa tersebut masuk hingga
menjadi alumni tetap tersedia, apabila guru tersebut mendapat giliran
sebagai wali kelas maka semakin banyak arsip yang disimpan maupun
diciptakan,bagian Tata Usaha atau DIKJAR hanya sebagai
adminpengelolaan arsip digital yang mana mengsinkronisasikan agar
tetap berjalan sesuai dengan kebutuhan keseluruhan pengguna.
Manfaat serangkaian kinerja SIMAK yang memberikan
kemudahan dalam pengelolaan kearsipan dan sudah dirasakan
langsung oleh para pengguna yang mendukung terhadap keseluruhan
maupun kelangsungan pekerjaaan, SIMAK sudah tertata rapih sesuai
klasifikasi.
SIMAK sudah memenuhi kebutuhan tugas pokok organisasi
dan sesuai dengan keinginan maupun fungsinya, kinerja yang telah
dilakukan para pengguna mampu tersusun dengan rapih dan sesuai
dengan klasifikasi karena banyak beberapa item bagan-bagan yang ada
di SIMAK sangat bermacam-macam jadi mudah ditemukan.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Kalau sejauh ini sih SIMAK MP sudah lumayan ya, maksudnya sesuai
dengan fungsinya cuman mungkin kalau ada kesulitan ketika mau ngedata
tuh gabisa dicopy, misalnya guru sudah punya nilai data di excel mau
dicopy nilainya tuh gabisa ke SIMAK, jadi setiap anak harus diinput satu-
satu. Jadi kita rata-ratakan dulu baru kita masukan kedalam SIMAK.”84
84
Syukrini Irfiyanda, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
79
Informasi yang bisa didapatkan dilihat dari berbagai item-item
yang ada di menu SIMAK telah tersusun dengan rapih dan tidak ada
yang kosong semuanya. Disetiap item terisi oleh arsip-arsip yang telah
dikelola oleh admin maupun pengguna sesuai dengan klasifikasi dan
penyusunannya.
Arsip yang sudah diinput didalam SIMAK memiliki
identifikasi dan pengelompokan masing-masing, dimulai dari individu
siswa tersebut biodata, kesehatan, prestasi siswa, aktivitas siswa yang
diikuti, penilaian yang diperoleh siswa tersebut. Pengelompokan
pembedaan kelas, tingkatan dari MI – MA juga berbeda-beda semakin
naik level kelasnya semakin banyak item-item yang ada didalam
SIMAK.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Kalau pengelompokan arsip didalam SIMAK itu sendiri kita pengarsipan
nya itu pilihan nya bisa persiswa bisa perkelas karena dikelas itu terdapat
beberapa siswa, terus juga bisa perparalel lalu bisa pertahun akademik,
jadi pengelompokkan nya seperti itu. Jadi kalau kita butuh nilai ditahun
misalnya 1 atau 2tahun tinggal nyari aja ajaran mana yang kita inginkan
lalu dari SIMAK nya sendiri menyajikan data-data atau nilai-nilai yang ada
di tahun tersebut seperti itu untuk pengelompokkan arsip nya.”85
Pengelompokan arsip didalam SIMAK itu berbeda-beda
tergantung dari divisi dan jabatan para pengguna arsip dilingkungan
Madrasah Pembangunan, jika pengguna hanya guru mata pelajaran
85
Efron Faulia, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
80
saja maka arsip yang diinput hanya mata pelajaran saja berbeda dengan
guru wali kelas yang menyimpan arsip keseluruhan siswa yang
dipegang dan mata pelajaran dikelas lainnya juga diinput semakin
banyak.
SIMAK membedakan dalam hal nilai guna arsip yang bersifat
rahasia maupun terbuka tergantung dengan sisi akun penggunanya, jika
guru mata pelajaran ingin mengakses nilai bukan siswa didikannya
tidak bisa mengakses hanya siswa dan kelas tertentu yang bisa diakses,
guru wali kelas juga hanya bisa melihat siswa didikanya saja.
Wali murid hanya bisa mengakses nilai dan kegiatan anaknya
saja, jika wali murid belum membayar dan melunaskan uang SPP
SIMAK langsung otomatis terkunci dan tidak bisa mengakses, ketika
wali murid sudah membayar SIMAK bisa diakses kembali, jadi
SIMAK memiliki sistem buka – tutup otomatis dddalam hal tersebut.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Untuk pembedaan nilai guna arsip itu yang bersifat rahasia atau terbuka
sih saya masih belum paham, tapi biasanya kalau kita butuh arsip yang
lama kita langsung ke admin nya “pak saya butuh arsip 2017 nih karena
kemaren data manual nya hilang sebagainya, nilai-nilai nyabisa diprint out
lg ga pak” gitu biasanya kita langsung ke admin.”86
Hasil informasi dari informan, tidak sesuai dengan apa yang
penulis bayangkan yakni SIMAK memiliki arsip yang bernilai rahasia
dan terbuka, jadi arsip yang ada didalam SIMAK bisa difilter yang
86
Khaironi Agustini, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
81
bersifat rahasia tidak bisa diakses begitu saja dengan pengguna, jika
arsip bernilai terbuka bisa langsung diakses.
Selain itu, yang terlibat dalam pembuatan projek SIMAK dari
keseluruhan lingkungan Madrasah Pembangunan merupakan orang-
orang yang terlibat dalam projek SIMAK dimulai dari pihak
Manajemen memberikan surat berita ke pusat yakni Direktur,
pimpinan; unit kepala masing-masing madrasah dari MI-MTS-MA.
b. Penemuan Kembali Informasi
SIMAK memiliki peran terhadap penemuan kembali informasi
arsip digital dengan memahami keinginan pengguna yang memiliki
aktivitas sehari-hari harus mendapatkan informasi dengan cepat,
dimulai dari permintaan pengguna, penentuan informasi yang
dibutuhkan, penentuan klasifikasi isi dari setiap folder yang ada di
SIMAK, tahap terakhir dengan melakukan pencarian arsip oleh
pengguna.
Para pengguna SIMAK mampu menelusuri di setiap bagian
menu yang ditujukan seperti folder nama siswa sesuai tingkatan MI -
MA, tahun angkatan, maupun pelajaran. Tujuan utama dari arsip
digital berbasis SIMAK ini dibuat untuk memudahkan kebutuhan para
pengguna dalam mencari informasi dengan cepat dan tepat dan mampu
membantu pekerjaan para pengguna.
Dimulai berawal dari penggunaan secara manual hingga
berbasis digital, dengan adanya SIMAK para pengguna yaitu para guru
82
dalam menjalankan aktivitas utamanya mengelola peniliaian siswa
dilingkungan sekolah tidak terlepas dari SIMAK.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Iya, jadi di SIMAK itu nggak hanya nilai rapot, ada informasi agenda
bulanan kalender akademik ada semua. Maksudnya semua orangtua punya
handphone ya jadi bisa akses dimanapun.”87
Hasil informasi dari informan, sesuai dengan teori yang telah
dipaparkan dalam fungsi arsip digital yang mana peran arsip sebagai
bahan bukti pertanggungjawaban mengharuskan arsip memiliki
karakteristik otentim (authenticity), andal (reliability), utuh (integrity),
dan dapat digunakan (useability).
Agar dapat memiliki karakteristik tersebut maka arsip harus
dikelola dengan sistem pengelolaan arsip yang andal (reliability), utuh
(integrity), sesuai peraturan (compliance), menyeluruh
(comprehensiveness), dan sistematik (systematic).88
SIMAK sudah mendapatkan eksistensi hasil dari kinerja nya
dalam penemuan kembal informasi, para guru merasakan manfaat dari
SIMAK yang dapat membantu dan meringangkan pekerjaan dalam
pengelolaan nilai siswa yang semakin banyak setiap tahun ajarannya.
Pengelolaan arsip yang tertib para wali murid mempercayakan
SIMAK dengan prestasi siswa, sekolah sebagai salah satu sarana
87
Syukrini Irfiyanda, Hasil Wawancara Penelitian, 2019. 88
Muhammad Rustam, Pengelolaan Arsip Elektronik, 5.39.
83
pendidikan formal memerlukan banyak hal yang mendukung yaitu
antara lain kepentingan dan kualitas yang baik dari kepala sekolah dan
guru, peran aktif dinas pendidikan atau pengawas sekolah, peran aktif
orangtua dan peran aktif masyarakat sekitar sekolah.
Kewajiban para orang tua untuk menciptakan lingkungan yang
kondusif sehingga dapat memancing keluar potensi anak, kecerdasan
dan rasa percaya diri. Orangtua mempercayakan SIMAK dalam
memantau stastistik prestasi dan perkembangan anaknya tersebut di
sekolah.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Iya, bisa jadi acuan untuk nilai-nilai angka, tapi untuk nilai sosial segala
macam perkembangan pasti tetap untuk konsultasi dengan gurunya, itu kan
hanya keluar angka-angka saja kan atau mungkin keterangan deskripsinya
tetapi untuk keseharian anak tetap diskusi dengan gurunya. Paling gak
mereka udah punya gambaran lah nilai anaknya semester sekarang dan
semester depan gitu.”89
Dalam memantau perkembangan kemampuan akademik dan
sikap anak, orang tua diminta untuk tetap berdiskusi dengan guru wali
kelas ke sekolah tidak hanya mempercayakan saja dengan SIMAK,
memeriksa nilai-nilai ulangan dan tugas anak mereka.
Memantau efektifitas jam belajar di sekolah. Orang tua dapat
menanyakan aktifitas yang dilakukan anak mereka selama berada di
sekolah. Dan tugas-tugas apa saja yang diberikan oleh guru mereka.
Kebanyakan siswa tingkat SMP dan SMA tidak melaporkan adanya
89
Sukrini Irfiyanda, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
84
kelas-kelas kosong dimana guru mereka berhalangan hadir. Sehingga
pembelajaran yang ideal di sekolah tidak terjadi dan menjadi tidak
efektif.
c. Penyesuaian Perkembangan Teknologi
Peralatan arsip digital yang digunakan oleh SIMAK sangat
berperan terhadap kebutuhan dan menyesuaikan perkembangan
teknologi sesuai dengan standar nasional dimulai dari database,
klasifikasi folder, kode pengaman.
Saat ini pengelolaan arsip digital penting untuk dilakukan, Hal
ini tidak terlepas dari faktor intensintas masyarakat dalam
memanfaatkan produk-produk teknologi informasi. Kondisi ini
menyebabkan maraknya informasi kegiatan Lembaga diciptakan dan
disimpan dalam format digital.90
Sebelum projek SIMAK diciptakan para pengguna terutama
guru dalam penginputan nilai dengan menggunakan cara manual yaitu
dengan menggunakan peralatan buku nilai, alat tulis, serta
penghitungan statistik nilai pun dengan manual. Guru memiliki
kesulitan dalam hal itu mengingat bertambahnya siswa didik semakin
banyak dengan tempat penyimpanan yang sangat terbatas.
Projek SIMAK dibuat membuat perubahan perpindahan dari
proses manual ke digital menjadi lebih ringan dan terbantu,
mempersingkat waktu penemuan kembali informasi, informasi yang
90
Heri Abi Burachman Hakim, “Aplikasi Pengelolaan Arsip Digital Dalam Berbagai
Format,” 25.
85
didapat juga lengkap dan sesuai dengan klasifikasi. Para wali murid
bisa melihat perkembangan anaknya dengan mudah secara online.
Kurikulum pemberi informasi mengoreksi tampilan dari isi dari
kinerja SIMAK, ketatausahaan sebagai admin utama dala pengelolaan
SIMAK yang dinaungi oleh DIKJAR (Pendidikan dan Pengajaran),
Guru dan Orangtua memberikan saran dan masukan sebagai pengguna
utama dari projek SIMAK.
Biaya yang sudah dikeluarkan oleh pihak Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta dalam pembuatan projek SIMAK sangat
besar karena mengingat lingkungan Madrasah Pembangunan sangat
luas dan sesuai kebutuhan sekolah banyak.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Oke dalam projek SIMAK yang terlibat yaitu; Dari pihak vendor sebagai
pengelola atau pembuat website atau database nya, lalu dari pihak MP nya
Manajemen berkaitan dengan persetujuan ataupun penerbitan surat berita
kerjasama Direktur, pimpinan; dari unit kepala madrasah maupun dari
wakil kepala madrasah, kurikulum, pemberi informasi sebagai koreksi
terkait dengan tampilan ataupun isi dari SIMAK; ketatausahaannya terlibat
sebagai admin yang ada di MP yang dapat merubah secara umum dan
megang pengelolaan terkait database, dalam hal ini dikelola oleh unit
DIKJAR (Pendidikan dan pengajaran); Orangtua memberikan masukan,
juga siswa nya. Biaya dalam projek SIMAK ada di Manajemen ya, karena
kalau di DIKJAR itu hanya pengelolaan saja cuma untuk biaya itu beda
tempat lagi. Dinilai dari segi besar projek SIMAK ini kan besar sesuai
kebutuhan sekolah, semakin sekolah itu besar dan banyak kebutuhannya
86
jadi perkiraaan biaya nya besar cuman kita tidak mengetahui berapa
nominalnya.”91
Pembuatan projek SIMAK bersifat terbuka sebelum dibuat
diadakan rapat dan pemberitahuan keseluruhan keluarga besar
lingkungan Yayasan Madrasah Pembangunan UIN Jakarta mengetahui
akan projek tersebut, akan tetapi dalam hal anggaran biaya pembuatan
projek SIMAK sangat tertutup tidak bisa dijelaskan berapa nominal
yang sudah dikeluarkan mengingat lingkungan dan kebutuhan sekolah
yang sangat besar, jadi bisa dibayangkan biaya yang sudah sikeluarkan
banyak.
Dampak sebelum dan sesudah menggunakan SIMAK, sebelum
SIMAK diciptakan para pengguna melakukan aktivitas penginputan
nilai secara manual dengan menggunakan alat tulis dan buku-buku
yang berbeda dimulai dari absen, perizinan, data siswa semakin banyak
dan memamakan tempat.
Sesudah menggunakan SIMAK para pengguna merasakan
sendiri dampak positif yang didapatkan, penyesuaian setelah
menggunakan SIMAK ada beberapa pengguna merasakan kesulitan
karena penginputan berbasis teknologi ini dengan adanya pemahaman
secara perlahan mempelajari dan membiasakan menggunakan SIMAK
pengguna bisa menyesuaikannya.
91
Efron Faulia, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
87
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Dampak nya sih positif ada sisi nya yang kurang juga jadi agak ribet.
Kalau positif yang pertama SIMAK bantu kita cepat menganalisa angka-
angka yang kita butuhkan terus kedua anak bisa langsung dari rumah tapi
kekurangan nya gini seumpamanya kita input masih di buku nilai terus kita
input ke SIMAK yang belum KKM ulang lagi ke manual dulu nanti setelah
KKM input ulang ke SIMAK jadi ada dua kali kerja, kalau nilai belum KKN
nilai tetap keluar setelah test remedial baru nilai diperbarui lagi, tapi kalau
manual kan ada tahapan-tahapan nilai perubahan-perubahan nilai yang
didapat siswa.”92
Kefektivitasan SIMAK dalam kinerja nya memiliki hasil yang
positif dari para pengguna, dari sebelum SIMAK diciptakan dengan
cara manual menggunakan tangan serta alat tulis setelah menggunakan
SIMAK para pengguna harus menyesuaikan perkembangan teknologi
yang semakin maju jadi para pengguna dituntut untuk mengikutinya
dengan tujuan untuk mempermudah pekerjaan dengan menggunakan
SIMAK.
SIMAK sudah mnyesuaikan perkembangan teknologi, kriteria
SIMAK dengan Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD ) yang
dikeluarkan oleh ANRI, SIMAK tidak menyesuaikan dengan kriteria
Sistem Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD ) oleh ANRI, karena
SIMAK sendiri membuatnya dengan pihak vendor bukan diperoleh
dari ANRI, karena pihak Madrasah Pembangunan tidak mempunyai
rujukan ke ANRI dan belum mnegusulkan kesana.
92
Khaironi Agustini, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
88
Secara umum SIMAK sudah memenuhi kebutuhan karakter
yang ada di Madrasah Pembangunan dengan memiliki ciri khas
sendiri, rujukan yang dianut oleh Madrasah Pembangunan didalam
SIMAK ini sesuai dengan standar kurikulum nasional dalam
penanganan penilaian siswa.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Saya kurang tahu apa yang disyaratkan dan dikritetriakan oleh ANRI
belum kesana cuma yang jelas SIMAK ini ada kemudahan untuk mengakses
nilai anaknya, untuk memonitor nilai anaknya udah gitu aja dan itu sudah
cukup dirasakan mereka melihatnya sebagai suatu yang positif.”93
Hasil informasi dari informan, tidak sesuai dengan penulis
bayangkan dari awal pembuatan SIMAK sudah mengikuti dan
menerima rujukan diperoleh dari pusat pembuatan arsip dinamis
berbasis website oleh ANRI dengan menyesuaikan Sistem Informasi
Kearsipan Dinamis oleh ANRI dengan mengimplementasikan aplikasi
SIKD di setiap instansi diharapkan dengan masukan ini ANRI mampu
lebih mengembangkan aplikasi untuk mendukung program pemerintah
dalam pengelolaan arsip elektronik yang tertib.
SIMAK tidak melaksanakan JRA yang mana sesuai dengan
ketentuan pengelolaan arsip oleh ANRI, Arsip yang ada didalam
SIMAK tidak akan dimusnahan mengingat kebijakan yang dilakukan
oleh pihak Madrasah Pembangunan yang akan tetap melakukan
93
Tubagus Muttaqin, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
89
terhadap arsip-arsip tersebut hanya disimpan saja sampai 10 tahun
kedepan atau selamanya.
Mengingat kebutuhan yang diperlukan oleh pengguna arsip
yang ada dilingkungan Madrasah Pembangunan harus selalu stand by
siap siaga jika suatu saat diperlukan sudah dilakukan dan disetujui oleh
pihak Madrasah Pembangunan yang berwenang.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Kalau di SIMAK semua data yang telah terinput tersimpan diserver
sehingga misalnya kita punya data siswa yang ketika dia 3-4tahun yang lalu
disini jika kita ga punya sistem digital informasi seperti itu yang dikelola
SIMAK kita bisa kesulitan, tapi kalau dengan adanya SIMAK selama nilai
itu terinput disistem kita bisa buka kapanpun itu, bahkan jangan sampai
ada yang dihanguskan ga ada data yang sudah expired dibuang ga ada
semuanya tersimpan. Selama itu terinput ada, misalkan ibu sekolah disini
10 tahun lagi sudah lulus butuh nilai kita masih ada.”94
Hasil informasi dari informa, tidak sesuai dengan penulis maksud
yang mana dalam pengelolaan arsip itu harus ada JRA nya karena itu
sudah menjadi ketentuan oleh pihak pusat pengelolaan arsip ANRI,
dengan adanya JRA pihak lembaga sekolah mampu menginformasikan
bahwa telah ada koordinasi yang baik antara ANRI mengenai tata naskah
dinas. Diharapkan dengan adanya koordinasi yang baik tidak terdapat
kerancuan lagi dan dengan adanya JRA ini akan ada pengelolaan arsip
yang sistematik.
94
Tubagus Muttaqin, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
90
3. Cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam SIMAK
SIMAK merupakan sistem yang berdatabase menggunakan
teknologi pada umumnya, SIMAK harus ada perkembangangan dan
menyesuaikan zaman kecanggihan teknologi agar tidak tertinggal. Kualitas
yang SIMAK punya disini maupun siswa tersebut jumlahnya milyaran
masih mampu menampung skala jumlah yang tidak terhingga dengan
kelibihan tersebut siswa yang sudah tidak disekolah masih bisa mengkases
nilai-nilai dari sebelum siswa tersebut lulus.
Tidak semua lembaga sekolah memperhatikan kepentingan penilaian
arsip siswa setelah siswa tersebut tidak ada disekolah tersebut terutama
ketika siswa tersebut pindah, keluar, maupun lulus dari sekolah.
a. Menguasai menggunakan SIMAK
Hasil penciptaan projek SIMAK yang telah melakukan kerjasama
pihak Madrasah Pembangunan UIN Jakarta dengan pihak ketiga vendor,
pihak Madrasah Pembangunan hanya sebagai pengelola dan pengguna
saja tetapi dalam urusan kerusakan diserahkan kepada ahlinya pihak
vendor yang mampu mengatasi jika ada hambatan kerusakan database,
harus menguasai dan mempelajari keseluruhan jika terjadi beberapa
kendala, sehingga mampu menanganinya tanpa perlu jauh menghampiri
pihak vendor SIMAK dalam urusan kerusakan tidak diserahkan kepada
ahlinya pihak vendor yang mampu mengatasi jika ada hambatan
kerusakan database.
91
Admin pusat pengguna SIMAK di bagian DIKJAR harus
menguasai hal tersebut dalam menangani permasalahn yang terjadi jika
suatu saat terjadi kesalahan maka tidak bergantung dengan
mengandalkan pihak vendor jadi pengguna admin bisa terbiasa mandiri.
SIMAK mampu meningkatkan keseluruhan kegiatan aktivitas
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta sebagai suatu alat Manajemen
kegiatan aktivitas di sekolah dimulai dari kegiatan aktivitas dari siswa
maupun kegiatan-kegiatan yang diadakan disekolah.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Salah satunya mungkin iya aktivitas pembelajaran akademik, input nilai,
input kesehatan, input sikap, ekskul, SIMAK itu hanya sarana yang
memudahkan kita gitu kalau sebelumnya sistem nya manual sekarang sudah
beralih ke sistem digital.”95
Meningkatkan kegiatan aktivitas disekolah dengan melaksanakan
manajemen kinerja akan memberikan manfaat bagi organisasi, tim, dan
individu. Manajemen kinerja mendukung tujuan menyeluruh organisasi
dengan mengaitkan pekerjaan dari setiap pekerja dan manajer pada
keseluruhan unit kerjanya. Pekerja memainkan peran kunci atas
keberhasilan organisasi .
Seberapa baik seseorang pemimpin mengelola kinerja bawahan
akan secara langsung memengaruhi kinerja individu, unit kerja, dan
95
Syukrini Irfiyanda, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
92
seluruh organisasi.96
Dari penjelasan teori tersebut menyebutkan bahwa
SIMAK sudah menerapkan keberhasilan kinerja organisasi tersebut
memperngaruhi keseluruhan aktivitas kegiatan yang ada disekolah
Pihak DIKJAR dalam mengatasi permasalahan yang ada di
SIMAK ketika mengalami hack, error/sistem down pasti pernah dialami
dikarenakan menggunakan sistem database pasti memiliki kesalahan
teknis. Ada banyak penyebab mengapa mengalami Internal Server Error
yang paling banyak terjadi disebabkan karena kesalahan konfigurasi di
file.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Emm kalau hack nggak, kalau error paling karena kita kan bekerjasama
paling kalau ada maintenance menginformasikan ke kita bahwa dalam jangka
sekian belum bisa diakses karena gangguan maintenance, ada
pemberitahuannya. Cara mengatasinya menunggu kabar dari dia, kalau
misalnya urgent dan belum terselesaikan kita coba kontak bahkan kalau perlu
kita datengin karena ada agreement. Error ga banyak paling 1-2kali bukan
error sih ya sinkron karena kan kita ini jumlah siswa nya nggak sedikit dan
bukan tidak ada tingkat kerumitannya sehingga memakan waktu.”97
Meskipun pada umumnya kesalahan ditemukan di website error
juga bisa teradi karena kesalahan file permissions di script itu sendiri,
atau file lain pada saat sinkronisasi karena bertambah banyak data siswa
yang di input, jika kesalahan sudah terlalu rumit pihak vendor lah yang
menangani kesalahan tersebut.
96
Wibowo, Manajemen Kinerja, 2017, 3. 97
Tubagus Muttaqin, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
93
Proses penanganan arsip lama yang tidak dikelola didalam
SIMAK banyaknya berupa kertas yang belum diinput oleh pihak admin
SIMAK dikarenakan memakan tempat dan memakan waktu dalam
penginputan, memungkinkan salah satu arsip mudah terselip, hilang,
ataupun rusak.
b. Memenuhi Kebutuhan Pengguna SIMAK
Proses peningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam
SIMAK yang sedang berjalan dengan cara pihak DIKJAR sebagai admin
pengelolaan SIMAK meminta pendapat saran dari keseluruhan pengguna
apa saja yang belum memenuhi kebutuhan permintaan dari semua
pengguna yang belum tersedia didalam SIMAK sehingga menghasilkan
Manajemen yang baik di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
Meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital yang didalam
SIMAK perlu yang perlu diperhatikan pembaharuan tampilan dan sistem,
tampilan merupakan sumber penilaian utama yang dapat dinilai dari
pengguna tidak hanya kinerja dan fungsinya saja akan tetapi perlu
diperhatikan tampilannya agar pengguna lebih merasakan eksistensi dari
SIMAK tersebut.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Pembaharuan ya so far so good ya, maksudnya kita melihat sudah
terakomodir lah semua kebutuhan baik guru,siswa tapi bukan berarti kita
94
berhenti untuk berinovasi ada, cuman sejauh ini kita lihat ya sudah lumayan.
Ya inovasi perlu tapi itu belum dilakukan selama SIMAK itu ada.”98
Kegiatan pembaruan tampilan pada SIMAK belum terlaksanakan
karena mengingat kinerja dari SIMAK sudah memenuhi kebutuhan
masih nyaman dengan posisi tampilan yang sekarang, yang dilakukan
oleh pihak DIKJAR sedang memproses rancangan dan menambahkan
tampilan apa saja yang perlu dimasukan, yang bertujuan untuk mendapat
memudahkan dan mempercepat hubungan pertukaran yang memuaskan
dalam lingkungan yang dinamis melalui penciptaan tampilan terbaru dari
SIMAK.
Arsip-arsip yang berbentuk kertas, selain kekuatan bahan yang
hanya bisa bertahan untuk beberapa tahun, juga harus terjaga dari
kelembapan udara dan mengantisipasi jika sewaktu-waktu terjadi hal-hal
yang tidak diinginkan, seperti bencana alam dan human error.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Kalau arsip lama ya bisa kita tanyakan ke TU apabila dibutuhkan yang
diluar SIMAK kalau gurunya rajin menyimpan dokumentasikan ya ga hilang,
hanya guru masing-masing megang terserah guru mau disimpan atau gak”99
Banyaknya arsip lama yang tidak dikelola menyebabkan salah
satu faktor penghambat berkembangnya organisasi dan hanya
memfokuskan dengan arsip-arsip baru saja, bila tidak dikelola dengan
baik bisa mengakibatkan peengguna mengalami kesulitan ketika harus
98
Tubagus Muttaqin, Hasil Wawancara Penelitian, 2019. 99
Syukrini Irfiyanda, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
95
mencari arsip yang dibutuhkan, tentunya hal ini membutuhkan waktu
yang tidak sedikit.
Mengelola kualitas arsip diperlukan perawatan dan pengamanan
arsip yang ada didalam SIMAK untuk meningkatkan terus menerus
kualitas arsip, hal tersebut harus mampu mengatasi masalah perawatan
arsip dan penanganan jika terjadi bencana alam.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Keamanan di SIMAK karena pake sistem login user jadi kalau dia gak punya
login user dan gabisa login ya gabisa dan yang bisa login juga orang-orang
tertentu. Perawatan hanya dari pihak vendornya saja kalau kita update
data.”100
Pengamanan dan perawatan didalam SIMAK tidak terlalu intensif
karena hanya menyerahkan dengan pihak vendor saja, membuat
perencanaan yang menjelaskan tindakan pencegahan atau
meminimumkan akibat bencana potensial itu sangat penting, tindakan
yang perlu diambil bila benar-benar terjadi bencana, dan tindakan untuk
merawat arsip setelah terjadi bencana, disegi lain manusia dengan
menggunakan sistem teknologi dapat mengendalikan lingkungan
sehingga terkendalikan namun biasanya tidak dapat diramalkan.
Tidak sepenuhnya sempurna ada beberapa terdapat hambatan
selama menggunakan SIMAK yang dirasakan oleh pengguna dalam
proses penginputan.
100
Tubagus Muttaqin, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
96
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Teknis tampilan sih misalnya kalau ditombol SIMAK ada masukin nilai-nilai
per-anak kan kalau kita enter itu ada bagian bawah ada tulisan save dan batal, nah
posisi save dan batalnya tuh kebalik save nya disebelah sini jadi kesini, jadi kalau
komputernya agak lemot ke enter ya jd ke enter batal, harusnya posisi save nya tuh
sebelah kanan bukan kiri. Kalau lemot sih tergantung internetnya ya, kalau sinyal nya
lemot yang bisa ilang semua datanya.”101
Hambatan yang dirasakan oleh pengguna ketika menginput jika
dalam keadaan terdesak deadline tidak bisa mengcopas data yang sudah
ada melainkan dengan mengetik ulang satu persatu, proses dalam
penginputan berpengaruh jika mengalami lemahnya jaringan data akan
hilang tidak tersimpan, untuk mendukung sistem informasi dan kearsipan
elektronik pada Madrasah Pembangunan diperlukan perbaikan perubahan
kualitas sistem dengan tujuan memenuhi kebutuhan informasi yang baik.
Proses memperhatikan penanganan arsip lama yang tidak ada
dikelola didalam SIMAK sudah dipisahkan ada yang berbentuk kertas
dan soft copy, dan sedang dalam proses dikerjakan oleh pihak DIKJAR
mengingat semakin banyak dan fasilitas yang dibutuhkan sedang dalam
proses permintaan.
Kondisi ini terjadi karena beberapa hal diantaranya disebabkan
karena kurangnya pengetahuan petugas pengelola arsip maupun masih
101
Syukrini Irfiyanda, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
97
adanya anggapan bahwa arsip adalah sesuatu yang kurang atau tidak
penting.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut:
“SIMAK itu berjalan kurang lebih 3tahun yang lalu, adapun sebelum itu
terdokumentasikan secara fisik dan soft copy jadi kita punya arsip digital
bukan berbasis sistem dan arsip berbentuk laporan, legger dan sebagainya
tapi semenjak ada SIMAK semua arsip menjadi digital. Pokoknya arsip yang
lima tahun kebelakang masih di kita diruangan namanya arsip aktif, dokumen
aktif tapi kalau udah lebih dari itu kita alihkan keatas.”102
Oleh karena hal tersebut disampaikan oleh informan bahwa arsip
yang tidak dimasukan kedalam SIMAK merupakan bahan kerja di
instansi yang sedang dalam proses pengelolaan dan tetap dijaga dengan
baik, arsip tersebut masih dalam proses kita yang sering dibutuhkan
sebagai referensi dalam pengambilan keputusan atau kebijakan sehingga
harapannya arsip dapat mengakses dengan mudah.
Mengingat dalam meningkatkan pengelolaan arsip digital terdapat
materi yang ada didalam SIMAK yang belum didapat oleh bagian Tata
Usaha dan diperlukan jabatan fungsional Arsiparis melalui pengelolaan
dan pemanfataan arsip yang autentik dan terpercaya; menjaga
keselamatan dan kelestarian arsip sebagai bukti pertanggungjawaban
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara; dan
Menyediakan informasi guna meningkatkan kualitas pelayanan publik
dalam pengelolaan dan pemanfaatan arsip yang autentik dan terpercaya.
102
Tubagus Muttaqin, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
98
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Kurang tau yaa hmmm, karena saya pengen nya tuh SIMAK juga bisa
nyimpen materi-materi nih anak bisa belajar dirumah pengen nya gitu kan
udah punya akun dan password masing-masing, kalau bisa ditingkatkan
kayanya lebih mudah dalam memberikan materi bukan karena lebih mudah
tapi efektivitas belajar siswa jadi ketika mereka belum mengerti disekolah
mereka bisa belajar lagi dirumah dengan menggunakan buku SIMAK pun juga
bisa. Menurut saya perlu ya Arsiparis karena arsip lama kelamaan makin
banyak ya apa lagi disini sekolah nya banyak unit difokuskan, jadi sih
perlu”103
Profesi arsiparis sangat dibutuhkan lembaga pemerintahan,
banyak yang menganggap bahwa profesi arsiparis merupakan profesi
buangan. Mau tidak mau kenyataan dan anggapan ini masih hidup dan
berkembang di lembaga-lembaga pemerintah.
Otomatis hal ini berpengaruh terhadap psikologis pegawai yang
ditempatkan atau dimutasi ke unit kearsipan. Oleh karena merasa sebagai
“orang buangan”, etos kerjanya pun menurun. Hal ini tentunya
berpengaruh terhadap pengelolaan arsip yang kurang maksimal. Hasilnya
tentu saja bisa ditebak, arsip sulit ditemukan saat dibutuhkan.
c. Penggabungan Keseluruhan Arsip Digital
Pihak DIKJAR sedang merencanakan proses penggabungan
keseluruhan arsip manual menuju digital yang ada di lingkungan
Madrasah Pembangunan, tidak hanya arsip penilaian saja melainkan
bagian integrasi keuangan pun juga sedang diusahakan untuk masuk
kedalam SIMAK, dengan menambahkan item-item baru yang belum
103
Khaironi Agustini, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
99
tersedia di SIMAK mampu mendapatkan nilai eksistensi yang tinggi
mampu mengembangkan dan meningkatkan kualitas sesuai kebutuhan
keseluruhan pengguna SIMAK.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut:
“Meningkatkan kualitas nya paling dengan menambahkan item-item yang
belum ada di SIMAK itu ditambahkan jadi lebih banyak fungsinya banyak
kegunaan arsipnya yang tidak hanya baru penilaiain nya saja kedepan
mungkin lebih variatif jadi bisa terintegrasi dengan keuangan jadi tidak hanya
penilaian saja tapi juga dari segi keuangannya baik itu SPP, uang pangkal
dan uang kewajiban yang ada di siswa semuanya juga terintegrasi di SIMAK
jadi untuk pengelolaan terus juga pengontrolan dan jadi pengarsipan sudah
jadi satu. Satu database yang semuanya didalam satu wadah yang
memudahkan dan orang tua juga bisa mengakses dan melihat langsung jadi
kayak mengecek SPP mana ajanih yang sudah dibayar ataau mana yang
belum dibayar jadi suatu saat bisa dilihat seperti itu.”104
Hasil informasi dari informan, sesuai dengan teori yang
dijelaskan dalam fungsi penerapan manajemen untuk meningkatkan
kualitas pengelolaan arsip digital yang ada didalam SIMAK, pencapaian
tujuan organisasi menunjukkan hasil kerja atau prestasi kerja organisasi
dan menunjukkan sebagai kinerja atau perfoma organisasi. Hasil kerja
organisasi diperoleh dari serangkaian aktivitas yang dijalankan
organisasi.
Aktivitas organisasi dapat berupa pengelolaan sumber daya
organisasi maupun proses pelaksanaan kerja yang diperlukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Untuk menjamin agar aktivitas tersebut
104
Efron Faulia, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
100
dapat mencapai hasil yang diharapkan, diperlukan upaya manajemen
dalam pelaksanaan aktivitasnya.105
Menghasilkan manajemen yang baik dalam suatu organisasi
diperlukan keterampilan yang mutlak dengan mengkoordinasikan
berbagai kegiatan yang ada dalam organisasinya, mengelola timnya
secara efektif mengendalikan sumber daya yang ada memiliki skill dan
kualitas yang mumpuni agar dapat melakukan tugasnya dengan baik
dalam meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital yang ada didalam
SIMAK.
SIMAK mudah digunakan dan mampu memenuhi kebutuhan,
tampilan yang ada didalam SIMAK user friendly dan mampu memenuhi
kebutuhan para pengguna utama seperti Guru-guru danWali Murid.
Mudah diakses dimanapun dan kapanpun selama jaringan internet seperti
WiFi dan mobile data handphone memadai.
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara penulis
dengan informan, sebagai berikut:
“Alhamdulillah ya kita guru-guru ga ada keluhan ya sesuai lah dengan
fungsinya, bisa didownload bisa diprint. Biasanya kita ngeinput nilai mentah
nanti keluar dengan bentuk pdf, jadi bisa diprint.”106
Mempertahankan kualitas layanan yang disebutkan pada teori,
maka diperlukan pelayanan yang prima. Pelanggan adalah kunci untuk
memepertahankan kelangsungan hidup organisasi, Pelayanan dan
105
Wibowo, Manajemen Kinerja, 2017, 11. 106
Syukrini Irfiyanda, Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
101
kepuasan pelanggan adalah merupakan tujuan utama dalam perusahaan
karena tanpa pelaggan, perusahaan tidak akan ada.
Asset perusahaan sangat kecil nilainya tanpa keberadaan
pelanggan. Karena itu tugas utama perusahaan adalah penarik dan
mempertahankan pelanggan. Pelanggan ditarik dengan tawaran yang
lebih kompetitif dan dipertahankan dengan memberika kepuasan.107 Arsip
yang diakses mudah didapatkan dari item-item yang terdapat di menu
SIMAK dan langsung otomatis tersimpan bila sedang dibutuhkan.
Pegawai Tata Usaha (DIKJAR) mengikuti pelatihan jabatan
fungsional arsiparis dalam rangka meningkatkan kualitas pengelolaan
kearsipan sebagai sarana dan prasarana, hal yang menentukan baik
buruknya pengelolaan arsip sangat tergantung oleh sumber daya manusia
yang mampu untuk mengelola arsip tersebut.
Dalam pemerintahan orang yang bertugas mengelola arsip serta
yang memiliki kompetensi di bidang kearsipan diperoleh melalui
pendidikan formal atau pendidikan dan pelatihan kearsipan, serta
mempunyai fungsi, tugas, dan tanggung jawab melaksanakan kegiatan
kearsipan yang diangkat oleh pejabat yang berwenang di lingkungan
lembaga negara, pemerintahan daerah, pemerintahan desa dan satuan
organisasi perguruan tinggi negeri dinamakan Jabatan Fungsional
Tertentu Arsiparis.
107
Nina Rahmayanty, Manajemen Pelayanan Prima : Mencegah Pembelotan dan
Membangun Customer Loyality (Yogyakarta, Graha Ilmu, 2010), h.5
102
Fenomena kondisi diatas sesuai dengan hasil wawancara
penulis dengan informan, sebagai berikut :
“Kalau untuk karyawan sendiri sudah pernah melaksanakan kegiatan workshop
ataupun seminar berkaitan arsiparis ya, itu di saya lupa tahunnya sekitar
berapa ya 3 atau 4 tahun yang lalu ya sudah, cuma rencana nya di tahun ini
paling tidak di awal tahun ajaran baru ketika kita raker kita akan usulkan untuk
adanya kegiatan workshop ataupun seminar arsiparis, karena kan karyawannya
kebetulan ada yang baru bahkan ada yang beberapa sudah pindah dan sekarang
banyak yang baru butuh pengetahuan berkaitan tentang arsiparis, usulannya sih
sudah masuk kedalam program untuk arsiparis.”108
Arsiparis terlibat dalam membimbing dan mengajar administrator
dalam departemen administrasi pekerjaan menyusun jadwal retensi arsip.
Oleh karena itu, arsiparis membutuhkan pengetahuan baik tentang
persyaratan legislatif untuk melakukan penilaian dan hal penting lainnya.
Arsiparis sering bekerja sebagai manajer dari repositori arsip. Memiliki
pengalaman dalam cara mengolah arsip menggunakan prinsip penataan
dan deskripsi untuk membuat arsip dapat diakses untuk umum.109
108
Efron Faulia, Hasil Wawancara Penelitian, 2019. 109
Fitri Handayani, “Analisis Kompetensi Arsiparis Profesional Di Indonesia,” 231.
103
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarakan hasil penelitian di atas mengenai “Manajemen Arip
Digital berbasis SIMAK dalam peningkatan layanan Administrasi di
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta ”, maka dapat penulis simpulkan bahwa:
1. Manajemen Arsip Digital berbasis SIMAK di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta telah menerapkan dan mengacu pada teori manajemen arsip digital
yang telah ditetapkan dimulai dari tahapan penciptaan, penyimpanan dan
penemuan kembali, manipulasi. Namun demikian dari keseluruhan tahapan
manajemen arsip digitalmasih terdapat kekurangan pada tahapan distribusi
dan penyusutan arsip digital.
2. Peran SIMAK dalam pengelolaan arsip digital di Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta merupakan peralatan sistem kinerja penciptaan arsip digital,
proses temu kembali informasi dengan menggunakan SIMAK menjadi
tertata rapih dan sistematis, arsip digital didalam SIMAK sudah mengikuti
perkembangan teknologi. Akan tetapi dalam hal penemuan kembali
informasi SIMAK memiliki batasan tergantung dengan jabatan dan tugas
dari pengguna SIMAK.
3. Meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam SIMAK Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta, dengan cara menguasai penggunaan SIMAK
jika terjadi kendala kerusakan atau maintanance, memenuhi kebutuhan
pengguna SIMAK menambahkan item-item terbaru, penggabungan
104
keseluruhan arsip kedalam SIMAK. Untuk meningkatkan kualitas
pengelolaan arsip dengan menggabungkan keseluruhan arsip memiliki
waktu dan keterbatasan sumber daya manusia nya yang ada di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas, berikut saran yang dapat penulis
berikan :
1. Manajemen Arsip Digital berbasis SIMAK di Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta masih terdapat kekurangan dalam hal penerapan manajemen
arsip digital seperti pendistribusian arsip dan penyusutan arsip harus
diperhatikan. Penulis menyarankan agar wali murid dan murid memiliki
wewenang dalam menyimpan arsip tersebut tidak hanya melihat dan di
screenshoot saja dan sebaiknya didalam SIMAK diadakan jadwal retensi
arsip didalam SIMAK harus diterapkan.
2. Peranan SIMAK terhadap arsip digital di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta dalam penemuan kembali informasi, penulis menyarankan tidak
hanya guru yang terkait mata pelajaran saja untuk keseluruhan bisa
mencari dan menemukan informasi yang dibutuhkan.
3. Cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital SIMAK dengan
menambahkan item terbaru dari SIMAK, tidak harus selalu fokus
terhadap perihal arsip penilaian siswa saja. penulis menyarankan
sebaiknya memiliki nilai di bidang pendidikan mengadakan belajar
mengajar mengingat SIMAK berada di lingkungan sekolah, diharapkan
105
dengan hal tersebut SIMAK menjadi peranan utama dan sangat
bepengaruh terhadap Madrasah Pembangunan UIN Jakarta.
4. Berdasarkan dari hasil penelitian ini yang berjudul “Manajemen Arsip
Digital berbasis SIMAK dalam peningkatan layanan Administrasi di
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta” penulis menemukan dan
menyarankan untuk penelitian selanjutnya untuk meneliti tentang Jadwal
Retensi Arsip Digital yang ada didalam SIMAK Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta.
106
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Agustino Hermino. Asesmen Kebutuhan Organisasi Persekolahan. Jakarta:
Gramedia, 2013.
Agus Sugiarto. Manajemen Kearsipan Elektronik : Panduan Pengembangan
Aplikasi Kearsipan Elektronik. Yogyakarta: Gava Media, 2014.
Arif Yusuf Hamali. Pemahaman Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Center for Academic Publishing Service, 2018.
Budi Haryono. How To Manage Costumer Voice. Yogyakarta: Andi Offset, 2013.
Djam‟an Satori. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta, 2013.
Emzir. Analisis Data : Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Press,
2011.
Imam Gunawan. Metode Penelitian Kualitatif : Teori Dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara, 2013.
Irawan. Logika Dan Prosedur Penelitian : Pengantar Teori Dan Panduan Praktis
Penelitian Sosial Bagi Mahasiswa Dan Penelitian Pemula. Jakarta: STIA
LAN Press, 2003.
Ismail Solihin. Manajemen Strategik. Bandung: Erlangga, 2012.
J.R. Raco. Metode Penelitian Kualitatif : Jenis, Karakterisktik Dan
Keunggulannya. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2010.
Khaerul Umam. Manajemen Perkantoran. Solo: Pustaka Setia, 2014.
Laksmi, dkk. Manajemen Perkantoran Modern. Jakarta: Rajawali Press, 2016.
Moh. Nazir. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia, 2013.
107
Mohamad Mustari. Manajemen Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2014.
Muhammad Rustam. Pengelolaan Arsip Elektronik. Banten: Universitas Terbuka,
2015.
R. Supomo. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung: Penerbit Yrama
Widya, 2018.
Rohiat. Manajemen Sekolah : Teori Dasar Dan Praktik. Bandung: PT Refika
Aditama, 2010.
Sambas Ali Muhidin. “Pengelolaan Arsip Digital.” Universitas Pendidikan
Indonesia 2 (2016): 179.
Suliyanto. Metode Penelitian Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset, 2018.
Syaiful Bahri Djamarah. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2011.
Wibowo. Manajemen Kinerja. depok: PT Raja Grafindo, 2017.
Wildan Zulkarnain. Manajemen Layanan Khusus Di Sekolah. Jakarta: Bumi
Aksara, 2018.
William Saffady. Managing Electronic Records. United State America: ARMA
International, 2009.
JURNAL
Ade Dadan Nugraha. “Pola Pengelolaan Arsip Audio Visual : (Studi Kualitatif
Deskriptif Di Dinas Perpustakaan Dan Kearsipan Daerah Jawa Barat.”
Universitas Pendidikan Indonesia, Edulibinfo, Journal of Library and
Information Science 4, No. 2 (2017).
108
Arsip Nasional Republik Indonesia. “ANRI Lakukan Uji Publik Terhadap Sistem
Informasi Kearsipan Dinamis,” 2016.
Aselly Anggraini Saputri. “Proses Penyusutan Dan Pemusnahan Arsip
Berdasarkan Jadwal Retensi Arsip Pada Kantor Dinas Kependudukan Dan
Pencatatan Sipil Kabupaten Ponorogo.” Universitas Negeri Surabaya,
JPAP, Jurnal Administrasi Perkantoran 5, No. 3 (2017).
Dalila Putri Joana. “Analisis Pengelolaan Arsip Dinamis Aktif Surat Perintah
Tugas (Spt) Di Sub Bagian Administrasi Dan Umum Inspektorat Provinsi
Jawa Tengah.” Universitas Diponogoro, Jurnal Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Ilmu Budaya 7, No. 3 (2018).
Dani Kurniawan. “Komunikasi Model Laswell Dan Stimulus-Organism-Response
Dalam Mewujudkan Pembelajaran Menyenangkan.” Universitas Sebelas
Maret, Jurnal Komunikasi Pendidikan 2, No. 1 (2018).
Daniel Arsa. “Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Manajemen Arsip Pada
PT. Datascrip Kantor Penjualan Cabang Jambi.” Pasca Sarjana STIKOM
Dinamika Bangsa, Jambi, Jurnal MSI, Manajemen Sistem Informasi 4,
No. 1 (2019).
Daryono. “Pengelolaan Arsip Berbasis Elektronik,” 2011.
https://daryono.staff.uns.ac.id/2011/12/22/pengelolaan-arsip-berbasis-
elektronik/.
Deci Irmayani. “Sistem Informasi Administrasi Kesiswaan Pada Smk Pemda
Rantauprapat Berbasis Client Server.” Manajemen Informatika, AMIK
109
Labuhan Batu, Informatika, Jurnal Ilmiah AMIK Labuhan Batu 2, No. 2
(2014).
DPAD Jogjakarta. “Pengantar Sistem Informasi Kearsipan Dinamis,” 2018.
dpad.jogjaprov.go.id/article/.../pengantar-sikd-diy-9-12-okt-18-57...
Emi Suwarni. “Peluang Dan Hambatan Pengembangan Usaha Mikro Pada Era
Ekonomi Digital.” Universitas Bina Darma, Ikhra-ITH Ekonomika 2, No.
2 (2018).
Eva Mirza Syafitri. “Pengelolaan Arsip Elektronik Pada Bagian Administrasi
Jurusan Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Madiun.” Politeknik Negeri
Madiun, Epicheirisi, Jurusan Administrasi Bisnis, Politeknik Negeri
Madiun 2, No. 1 (2018).
Fitri Handayani. “Analisis Kompetensi Arsiparis Profesional Di Indonesia.”
Sekolah Parcasajana Universitas Gajah Mada, JIPI, Jurnal Ilmu
Perpustakaan dan Informasi 3, No. 2 (2018).
Heri Abi Burachman Hakim. “Aplikasi Pengelolaan Arsip Digital Dalam
Berbagai Format.” Universitas Surakarta, Khazanah, Jurnal
Pengembangan Kearsipan 9, No. 1 (2016).
Imasita. “Pengembangan Model Pengelolaan Arsip (Surat) Dan Dokumen
Pemerintah Berbasis Web Pada Kantor Pemerintah Kabupaten Sidrap
Provinsi Sulawesi Selatan.” Universitas Hasanuddin Makassar, Sainsmat
4, No. 2 (2015).
110
Machsun Rifauddin. “Pengelolaan Arsip Elektronik Berbasis Teknologi.” UIN
Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Khizanah Al-Hikmah, Jurnal Ilmu
Perpustakaan Informasi dan Kerasipan 4, No. 1 (2016).
Muhammad Rosyid Budiman. “Dasar Pengelolaan Arsip Elektronik.” BPAD
Yogyakarta, 2009.
Mulyadi. “Efektivitas Sistem Kearsipan Dinamis (Sikd) Sebagai Sarana Temu
Kembali Arsip Di Dinas Arsip, Perpustakaan Dan Dokumentasi
(Arpusdok) Kota Palembang.” JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan Dan
Informasi) UIN Raden Fatah Palembang, JIPI (Jurnal Ilmu Perpustakaan
dan Informasi) 3, No. 1 (2018).
Novie Achmad Qodar. “Pengelolaan Arsip Dinamis Di Sekretarit DPRD
Kabupaten Ciamis.” FISIP Universitas Galuh, Dinamika 4, No. 4 (2018).
Sularso Mulyono. “Manajemen Kearsipan.” UNNES Press Semarang, Khazanah,
Jurnal Pengembangan Kearsipan 9, No. 3 (2016).
Widiatmoko Adi Putranto, “Pengelolaan Arsip Di Era Digital:
Mempertimbangkan Kembali Sudut Pandang Pengguna,” Program Studi
Kearsipan, Sekolah Vokasi, Universitas Gadjah Mada, Diplomatika 1, No.
1 (2017).
Wiwiet Mardiati. “Tantangan Manajemen Arsip Elektronik Di Era Web 2.0.”
Jurnal Vokasi Indonesia, Journal of Vocation Program University of
Indonesia 3, No. 2 (2015).
Yanuro Nisfi Nahariyah. “Implementasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis
(Sikd) Dalam Pengelolaan Arsip Dinamis Di Subbag Umum Dan
111
Kepegawaian Bappeda Provinsi Jawa Tengah.” Jurusan Ilmu
Perpustakaan, Universitas Diponegoro, Jurnal Ilmu Perpustakaan 5, No. 4
(2016).
Yudha Saintika. “Perencanaan Strategid Pengembangan Dan Integrasi E-
Goverment Di Kabupaten Banyumas.” Insttitut Teknologi Telkom
Purwokerto, Jurnal Simantec 6, No. 3 (2018).
Yunita. “Penerapan Arsip Elektronik Di Kantor Perpustakaan, Arsip Dan
Dokumentasi Kota Bukittinggi.” Universitas Negeri Padang, Jurnal Ilmu
Informasi Perpustakaan dan Kearsipan 4, No. 1 (2015).
Zenith Mar‟atussolehah. “Manajemen Arsip Bidang Kesiswaan Di SMP
Muhammadiyah 31 Jakarta,” Improvement, Jurnal Ilmiah Untuk
Peningkatan Ilmiah, Manajemen Pendidikan 1, No. 1 (2014).
WAWANCARA
Efron Faulia. Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
Khaironi Agustini. Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
Madrasah Pembangunan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Panduan Peserta
Didik : Tahun Pelajaran 2018/2019.
Raisa Alesandra. Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
Raden Naufal. Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
Silvia Wahyuni. Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
Syukrini Irfiyanda. Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
Tubagus Muttaqin. Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
Yon Sugiyono. Hasil Wawancara Penelitian, 2019.
Lampiran 2
Draft Pertanyaan Wawancara
Pertanyaan Wawancara Penelitian
Guru Madrasah Pembangunan Uin Jakarta
1. Bagaimana peran SIMAK dalam pengelolaan arsip digital di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
a. Apakah SIMAK membantu temu kembali informasi dengan cepat dan
lengkap?
b. Apakah SIMAK sudah tertata rapih sesuai klasifikasi? Dan penyusunannya
dimulai dari bagian apa saja?
c. Bagaimana SIMAK membedakan nilai guna arsip yang bersifat rahasia dan
terbuka?
Bagaimana dampak sebelum dan sesudah menggunakan SIMAK di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
d. Apakah dengan menggunakan SIMAK, para wali murid menjadi
mempercayakan dalam memantau prestasi Siswa Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta?
2. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam SIMAK
sehingga menghasilkan Manajemen yang baik di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta?
a. Apakah tampilan SIMAK mudah digunakan (user friendly) dan mampu
memenuhi kebutuhan Bapak/Ibu Guru maupun Wali Murid? Dan arsip yang
diperoleh dapat di peroleh serta download lalu disimpan?
b. Apakah SIMAK mampu meningkatkan keseluruhan kegiatan aktivitas
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
c. Bagaimana dengan penanganan arsip lama Bapak/Ibu Guru yang tidak
dikelola didalam SIMAK?
d. Apakah ada hambatan selama Bapak/Ibu Guru dalam menggunakan SIMAK?
e. Sebagai pengguna SIMAK, dalam meningkatkan pengelolaan arsip digital
apakah ada materi yang belum didapat oleh Tata Usaha dalam menangani
arsip? Dan perlukah jabatan fungsional Arsiparis?
Pertanyaan Wawancara Penelitian
Tata Usaha Madrasah Pembangunan Uin Jakarta
1. Bagaimana peran SIMAK dalam pengelolaan arsip digital di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
a. Bagaimana cara penciptaan arsip didalam SIMAK sebelum diinput? Apakah
diidentifikasi sesuai klasifikasi atau dideskripsikan dahulu?
b. Bagaimana pengelompokan arsip didalam SIMAK? Apakah berdasarkan
subjek, program kerja, tugas pokok, atau kegiatan aktivitas sekolah?
c. Dalam projek SIMAK siapa saja yang terlibat? Dan berapa biaya yang
sudah dikeluarkan oleh pihak Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
d. Apakah SIMAK sudah memenuhi standar sesuai dengan Sistem Informasi
Kearsipan Dinamis (SIKD ) oleh ANRI?
e. Bagaimana Jadwal Retensi Arsip (JRA) yang ada didalam SIMAK di
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
2. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam SIMAK
sehingga menghasilkan Manajemen yang baik di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta?
a. Apakah SIMAK perlu pembaharuan tampilan dan sistem (update)? Dan
berapa kali SIMAK perlu pembaharuan tampilan dan sistem (update)?
b. Apakah SIMAK pernah mengalami hack, error/sistem down? Bagaimana
cara mengatasinya?
c. Bagaimana cara perawatan dan pengamanan arsip yang ada didalam
SIMAK? Apakah ada penanganan khusus?
d. Bagaimana dengan penanganan arsip lama yang tidak ada dikelola didalam
SIMAK?
e. Apakah pegawai Tata Usaha sudah mengikuti kegiatan pelatihan dan
pengembangan jabatan fungsional arsiparis dalam rangka meningkatkan
kualitas pengelolaan kearsipan?
Wawancara Komite Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
1. Bagaimana Manajemen Arsip Digital berbasis SIMAK di Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta?
a. Apakah fungsi dari SIMAK sudah memenuhi visi misi yang ada di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta ?
b. Apakah SIMAK digunakan oleh keseluruhan berbagai jenjang tingkat pimpinan
di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
c. Apakah kinerja SIMAK sudah diterapkan dalam aktivitas sehari-hari di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
d. Bagaimana kondisi arsip sebelum dan sesudah menggunakan SIMAK di
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
e. Bagaimana hasil kinerja output dari SIMAK, apa ada kepuasan pribadi dan
servisnya lebih baik?
2. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam SIMAK
sehingga menghasilkan Manajemen yang baik di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta?
f. Apakah tampilan SIMAK mudah digunakan (user friendly) dan mampu
memenuhi kebutuhan Bapak/Ibu Guru, Wali Murid, maupun Murid? Dan
arsip yang diperoleh dapat di peroleh serta download lalu disimpan?
g. Apakah SIMAK mampu meningkatkan keseluruhan kegiatan aktivitas
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
h. Apakah dengan menggunakan SIMAK, para wali murid menjadi
mempercayakan dalam memantau prestasi Siswa Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta?
i. Apakah ada hambatan selama Bapak/Ibu Guru dalam menggunakan SIMAK?
j. Sebagai pengguna SIMAK, dalam meningkatkan pengelolaan arsip digital
apakah ada materi yang belum didapat oleh Tata Usaha dalam menangani
arsip? Dan perlukah jabatan fungsional Arsiparis?
Wawancara Siswa Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
1. Bagaimana Manajemen Arsip Digital berbasis SIMAK di Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta?
a. Apakah fungsi dari SIMAK sudah memenuhi visi misi yang ada di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta ?
b. Apakah SIMAK digunakan oleh keseluruhan berbagai jenjang tingkat pimpinan
di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
c. Apakah kinerja SIMAK sudah diterapkan dalam aktivitas sehari-hari di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
d. Bagaimana kondisi arsip sebelum dan sesudah menggunakan SIMAK di
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
e. Bagaimana hasil kinerja output dari SIMAK, apa ada kepuasan pribadi dan
servisnya lebih baik
2. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam SIMAK
sehingga menghasilkan Manajemen yang baik di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta?
a. Apakah tampilan SIMAK mudah digunakan (user friendly) dan mampu
memenuhi kebutuhan Bapak/Ibu Guru, Wali Murid, maupun Murid? Dan
arsip yang diperoleh dapat di peroleh serta download lalu disimpan?
b. Apakah SIMAK mampu meningkatkan keseluruhan kegiatan aktivitas
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
c. Apakah dengan menggunakan SIMAK, para wali murid menjadi
mempercayakan dalam memantau prestasi Siswa Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta?
d. Apakah ada hambatan selama Bapak/Ibu Guru dalam menggunakan SIMAK?
e. Sebagai pengguna SIMAK, dalam meningkatkan pengelolaan arsip digital
apakah ada materi yang belum didapat oleh Tata Usaha dalam menangani
arsip? Dan perlukah jabatan fungsional Arsiparis?
Lampiran 3
Hasil Wawancara
Nama Drs. H. Yon Sugiono
Status Kepala Pusat Penelitian, Pengembangan, dan Jaminan Mutu
Pertimbangan
Penentuan
Informan
Beliau memiliki tugas dan wewenang jika ada yang ingin
mengadakan penelitian, memberikan izin, dan memberikan
masukan serta saran terhadap penelitian di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta
Analisis Pak Yon data peningkatan SIMAK
1. Bagaimana perkembangan SIMAK dari pertama kali dibuat sampai dengan sekarang ?
Perkembangan atau peningkatan dari SIMAK itu sendiri mengalami peningkatan-
peningkatan yang signifikan dari awal diterapkannya aplikasi SIMAK 3 tahun yang
lalu dengan fitur-fitur yang masih sangat sederhana dan standar penilaian pada
umumnya. Karena sesuai dengan karakteristik Madrasah Pembangunan model
penilaiannya diatas rata-rata maka kebutuhan Madrasah Pembangunan sedikit demi
sedikit disempurnakan lewat sistem aplikasi SIMAK, sehingga dari tahun ke tahun
SIMAK selalu diperbaharui sesuai kebutuhan peniliaian yang terus berkembang.
2. Apakah ada kesulitan selama menggunakan SIMAK?
Jadi penilaian-penilaian harus masuk kedalam penilaian KI 1, KI 2, KI 3, s/d KI 4 jadi
harus masuk disitu, ketika pada proses input nilai ternyata didapati fitur-fitur yang
kurang dari kebutuhan guru maka bisa dilaporkan kepada adminnya lalu di settings
dibuatkan sesuai kebutuhan, aplikasi SIMAK itu bersifat dinamis sesuai dengan
kebutuhan sekolah, jadi update nya dilakukan secara terus menerus sesuai dengan
kebutuhan.
3. Apakah SIMAK sudah memenuhi kebutuhan pengguna yang ada di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta ?
Peningkatan SIMAK sesuai dengan update kebutuhan pengguna dilakukan setiap
tahunnya, sewaktu SIMAK baru dibuat belum bisa menyimpan arsip lama itu menjadi
sebuah kelemahan SIMAK kemudian itu dilaporkan sebagai temuan, kemudian pada
update berikutnya sudah bisa menyimpan arsip lama yang ada di tahun sebelum-
sebelumnya dengan di copy dari file-file yang ada di excel ada mekanisme dan aturan
didalam SIMAK, kalau hari ini ada siswa yang sudah naik kelas 3tahun yang lalu
ditengah-tengah rapotnya hilang mereka datang kesini untuk print out itu tidak butuh
waktu lama karena memang datanya masih tersimpan bisa diambil lewat SIMAK nanti
di transfer ke excel bisa. Jadi file-file nilai yang tersimpan di SIMAK itu berbentuk
excel. Dahulu untuk memprinotut K13 sangat memerlukan 6 lembar kertas dengan
adaya SIMAK bisa diringkas lembaran halamannya menjadi 2 lembar.
4. Bagaimana dengan arsip lama yang tidak dikelola didalam SIMAK ?
Memudahkan guru tidak menulis dan memindahkan kedalam nilai raport satu persatu
dengan adanya SIMAK jadi dipermudah Mengelola arsip lama yang tidak ada di
SIMAK menginput ulang satu-persatu kedalam excel lalu dimasukan ke SIMAK
belum ada proses scan, artinya SIMAK masih bisa ditingkatkan fungsi nya dan
kebutuhan-kebutuhan kita, namanya juga teknologi pasti terus menerus berkembang
5. Apakah ada data dari perkembangan SIMAK ?
Aplikasi sulit dijelaskan dalam bentuk data hanya bahasa-bahasa deskripsi saja,
perkembangan SIMAK mulai dari fitur yang sederhana sampai dengan sekarang
masih terus diolah lagi.
Nama Syukrini Irfiyanda, S.Pd
Status Wali Kelas 1E Madrasah Ibditiyah, Guru Mata Pelajaran Tematik,
Fiqih Al-Qur‟an.
Pertimbangan
Penentuan
Informan
Beliau merupakan informan yang direkomendasikan oleh kepala
pusat penelitian mampu menjawab pertanyaan wawancara karena
sangat memahami penggunaan SIMAK, mengingat beliau
merupakan guru sekaligus wali kelas di MI MP UIN Jakarta.
1. Bagaimana peran SIMAK dalam pengelolaan arsip digital di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
Sangat berperan banget, kalau dulu sebelumnya kita mengisi rapot sistem nya
manual. Jadi paling nilai-nilai rapot hanya terekap oleh guru, dan itu
pemberitahuan ke orangtua hanya ketika pembagian rapot dengan buku rapot,
jadi masuk sistem digital jadi semua terekap untuk jangka waktu beberapa tahun
disitu kalau ada kejadian kehilangan nilai kita sudah punya data nya. Kemudian
wali murid bisa mengakses kapan saja, kapanpun dia mau bisa masuk kedalam
SIMAK itu.
a. Apakah SIMAK membantu temu kembali informasi dengan cepat dan
lengkap?
Iya, jadi di SIMAK itu nggak hanya nilai rapot, ada informasi agenda
bulanan kalender akademik ada semua. Maksudnya semua orangtua punya
handphone ya jadi bisa akses dimanapun.
b. Apakah SIMAK sudah tertata rapih sesuai klasifikasi? Dan penyusunannya
dimulai dari bagian apa saja?
Kalau sejauh ini sih SIMAK MP sudah lumayan ya, maksudnya sesuai
dengan fungsinya cuman mungkin kalau ada kesulitan ketika mau ngedata
tuh gabisa dicopy, misalnya guru sudah punya nilai data di excel mau
dicopy nilainya tuh gabisa ke SIMAK, jadi setiap anak harus diinput satu-
satu. Jadi kita rata-ratakan dulu baru kita masukan kedalam SIMAK.
c. Bagaimana SIMAK membedakan nilai guna arsip yang bersifat rahasia
dan terbuka?
Kalau SIMAK di MP itu sudah ada sistem kunci nya sudah ada, jadi
misalnya kalau pembagian rapot UTS atau UKK dalam jangka tertentu
tidak bisa diakses, misalnya orangtua belum bayar SPP tidak bisa melihat
nilai anaknya kalau belum selesai bayaran, terus misalnya pada saat
pembagian PTS SIMAK dikunci dulu agar orangtua tertarik datang ke
sekolah untuk diskusi perkembangan anaknya, setelah pembagian rapot
SIMAK nya sudah dibuka lagi gitu ada sistem buka tutupnya.
d. Bagaimana dampak sebelum dan sesudah menggunakan SIMAK di
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
Tergantung kalau misalnya guru-gurunya up to date tuh sebenernya sangat
membantu nilai nya tuh KD nya sudah jelas nilai yang kita masukan sudah
jelas, tapi sebagian guru-guru yang sudah senior belum point 4.0 agak
kesulitan juga, tapi setelah pembelajaran sih Alhamdulillah samapai
sekarang ga ada yang bermasalah semuanya bisa pakai dari yang tua sampai
yang muda bisa pakai.
e. Apakah dengan menggunakan SIMAK, para wali murid menjadi
mempercayakan dalam memantau prestasi Siswa Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
Iya, bisa jadi acuan untuk nilai-nilai angka, tapi untuk nilai sosial segala
macam perkembangan pasti tetap untuk konsultasi dengan gurunya, itu
kan hanya keluar angka-angka saja kan atau mungkin keterangan
deskripsinya tetapi untuk keseharian anak tetap diskusi dengan gurunya.
Paling gak mereka udah punya gambaran lah nilai anaknya semester
sekarang dan semester depan gitu.
2. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam
SIMAK sehingga menghasilkan Manajemen yang baik di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
Untuk pengelolaan nya mungkin bagian TU ya, kalau guru kan sebenernya
kan bukan pengelolanya jadi istilahnya pengguna gitu kan kita cuma sekedar
user untuk pengelolaan segala macem gak kita yang pegang, cuman sebelum
SIMAK ini ada emang bagian TU minta pendapat kita bagaimana design,
bagian-bagian apa yang harus masuk kedalam SIMAK itu kita mengusulkan
harus ada KD nya, bagian manajemen pasti gaktau KD itu apa, peran Guru
untuk KD semester 1 apa KD semester 2 apa nanti kita buat laporan nya gitu,
jika ada kesalahan KD guru bisa mengedit/disetting.
a. Apakah tampilan SIMAK mudah digunakan (user friendly) dan mampu
memenuhi kebutuhan Bapak/Ibu Guru maupun Wali Murid? Dan arsip
yang diperoleh dapat di peroleh serta download lalu disimpan?
Alhamdulillah ya kita guru-guru ga ada keluhan ya sesuai lah dengan
fungsinya, bisa didownload bisa diprint. Biasanya kita ngeinput nilai
mentah nanti keluar dengan bentuk pdf, jadi bisa diprint.
b. Apakah SIMAK mampu meningkatkan keseluruhan kegiatan aktivitas
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
Salah satunya mungkin iya aktivitas pembelajaran akademik, input nilai,
input kesehatan, input sikap, ekskul, SIMAK itu hanya sarana yang
memudahkan kita gitu kalau sebelumnya sistem nya manual sekarang
sudah beralih ke sistem digital.
c. Bagaimana dengan penanganan arsip lama Bapak/Ibu Guru yang tidak
dikelola didalam SIMAK?
Kalau arsip lama ya bisa kita tanyakan ke TU apabila dibutuhkan yang
diluar SIMAK kalau gurunya rajin menyimpan dokumentasikan ya ga
hilang, hanya guru masing-masing megang terserah guru mau disimpan
atau gak.
d. Apakah ada hambatan selama Bapak/Ibu Guru dalam menggunakan
SIMAK?
Teknis tampilan sih misalnya kalau ditombol SIMAK ada masukin nilai-
nilai per-anak kan kalau kita enter itu ada bagian bawah ada tulisan save
dan batal, nah posisi save dan batalnya tuh kebalik save nya disebelah
sini jadi kesini, jadi kalau komputernya agak lemot ke enter ya jd ke
enter batal, harusnya posisi save nya tuh sebelah kanan bukan kiri.
Kalau lemot sih tergantung internetnya ya, kalau sinyal nya lemot yang
bisa ilang semua datanya.
e. Sebagai pengguna SIMAK, dalam meningkatkan pengelolaan arsip digital
apakah ada materi yang belum didapat oleh Tata Usaha dalam menangani
arsip? Dan perlukah jabatan fungsional Arsiparis?
Kalau bagian Tata Usaha sih saya kurang tau, kalau guru sih udah
sebelum penggunaan SIMAK tuh kita sudah dikasih pembekalan
tentang itu, kayaknya sih TU bisa semua soalnya guru apa-apa ngadu ke
TU untuk dibantu. Jabatan TU hanya DIKJAR menurut saya sih sudah
cukup tidak perlu Arsiparis, karena TU sudah mampu mengatasinya.
Nama Khaironi Agustini, S.Pdi
Status Wali Kelas 7C Madrasah Tsanawiyah, Guru Mata Pelajaran
Akidah Akhlak
Pertimbangan
Penentuan
Informan
Beliau merupakan informan yang direkomendasikan oleh kepala
pusat penelitian mampu menjawab pertanyaan wawancara karena
sangat memahami penggunaan SIMAK, mengingat beliau
merupakan guru sekaligus wali kelas di MTS MP UIN Jakarta.
1. Bagaimana peran SIMAK dalam pengelolaan arsip digital di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
Peran SIMAK di Madrasah Pembangunan sangat membantu, pertama dalam
pengarsipan nilai-nilai, kan terkadang kalau masih manual by paper itu suka lupa
naro tapi kan kalau di SIMAK sudah bisa print out lagi dokumen-dokumen yang
sedang kita butuhkan gitu.
a. Apakah SIMAK membantu temu kembali informasi dengan cepat dan
lengkap?
Iya membantu sekali.
b. Apakah SIMAK sudah tertata rapih sesuai klasifikasi? Dan penyusunannya
dimulai dari bagian apa saja?
Menurut saya sih tertata rapih, tapi kalau untuk bagian-bagian nya karena
saya sebagai wali kelas yang pertama saya bisa melihat nilai siswa sesuai
mata pelajaran, terus yang kedua saya juga bisa melihat legger nya, terus
absensi, ekskul, kita bisa lihat juga bisa input juga terus bagian yang paling
penting tuh ketika nilai siswa sudah atau belum KKM jadi kita bisa kasih tau
informasinya dan mereka juga bisa lihat dari rumah kan.
c. Bagaimana SIMAK membedakan nilai guna arsip yang bersifat rahasia dan
terbuka?
Untuk pembedaan nilai guna arsip itu yang bersifat rahasia atau terbuka sih
saya masih belum paham, tapi biasanya kalau kita butuh arsip yang lama kita
langsung ke admin nya “pak saya butuh arsip 2017 nih karena kemaren data
manual nya hilang sebagainya, nilai-nilai nyabisa diprint out lg ga pak” gitu
biasanya kita langsung ke admin.
d. Bagaimana dampak sebelum dan sesudah menggunakan SIMAK di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
Dampak nya sih positif ada sisi nya yang kurang juga jadi agak ribet. Kalau
positif yang pertama SIMAK bantu kita cepat menganalisa angka-angka yang
kita butuhkan terus kedua anak bisa langsung dari rumah tapi kekurangan nya
gini seumpamanya kita input masih di buku nilai terus kita input ke SIMAK
yang belum KKM ulang lagi ke manual dulu nanti setelah KKM input ulang
ke SIMAK jadi ada dua kali kerja, kalau nilai belum KKN nilai tetap keluar
setelah test remedial baru nilai diperbarui lagi, tapi kalau manual kan ada
tahapan-tahapan nilai perubahan-perubahan nilai yang didapat siswa.
e. Apakah dengan menggunakan SIMAK, para wali murid menjadi
mempercayakan dalam memantau prestasi Siswa Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta?
Iyasih dari beberapa orangtua, “bu bagaimana nilainya gitu kan” terus saya
jawab ibu bisa lihat di SIMAK nah ketika mereka lihat dan mereka bisa
langsung nanya “oh bu ternyata anak saya kurang KKM nih” oh ya bu bisa
langsung ke guru mata pelajaran yang bersangkutan, sangat membantulah.
2. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam SIMAK
sehingga menghasilkan Manajemen yang baik di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta?
Kalau untuk kualitas sih gimana ya cukup sih, untuk meningkatkan nya selama
ini saya rasakan dari pengalaman penggunaaan SIMAK cara meningkatkannnya
itu hmm belum ada, itukan sistem ya dan programmer cukup standard an disitu
ada klasifikasi masing-masing dari yang dibutuhkan guru-guru dari nilai dan
legger itu sih.
a. Apakah tampilan SIMAK mudah digunakan (user friendly) dan mampu
memenuhi kebutuhan Bapak/Ibu Guru maupun Wali Murid? Dan arsip yang
diperoleh dapat di peroleh serta download lalu disimpan?
Ya mudah, jadi kalo saya seumpanya kan guru akidah butuh print out nilai
yang harus saya kasih ke masing-masing wali kelas itu bisa.
b. Apakah SIMAK mampu meningkatkan keseluruhan kegiatan aktivitas
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
Kalau keseluruhan kegiatan di Madrasah Pembangunan sih saya belum tau,
saya hanya fokus cuma di nilai saja.
c. Bagaimana dengan penanganan arsip lama Bapak/Ibu Guru yang tidak
dikelola didalam SIMAK?
Kita punya buku nilai , karena saya ini nya ke nilai arsip-arsip nilai ya kita
masih simpan yang manual nya ada.
d. Apakah ada hambatan selama Bapak/Ibu Guru dalam menggunakan
SIMAK?
Itu tadi hambatan nya mengenai anak yang belum KKM kita harus nunggu
dulu biar sampe KKM biar gampang juga di input ke SIMAK, tapi biasanya
saya tetep input ke SIMAK biar orangtua tau oh anak saya belum KKM tapi
kita jadi berulang-ulang buka lagi gitu sih.
e. Sebagai pengguna SIMAK, dalam meningkatkan pengelolaan arsip digital
apakah ada materi yang belum didapat oleh Tata Usaha dalam menangani
arsip? Dan perlukah jabatan fungsional Arsiparis?
Kurang tau yaa hmmm, karena saya pengen nya tuh SIMAK juga bisa
nyimpen materi-materi nih anak bisa belajar dirumah pengen nya gitu kan
udah punya akun dan password masing-masing, kalau bisa ditingkatkan
kayanya lebih mudah dalam memberikan materi bukan karena lebih mudah
tapi efektivitas belajar siswa jadi ketika mereka belum mengerti disekolah
mereka bisa belajar lagi dirumah dengan menggunakan buku SIMAK pun
juga bisa. Menurut saya perlu ya Arsiparis karena arsip lama kelamaan makin
banyak ya apa lagi disini sekolah nya banyak unit difokuskan, jadi sih perlu.
Nama Efron Faulia, S.E
Status Kepala Tata Usaha Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
Pertimbangan
Penentuan
Informan
Beliau merupakan informan yang direkomendasikan oleh kepala
pusat penelitian, sangat menguasai dalam pengelolaan SIMAK.
Mengingat beliau merupakan kepala tata usaha atau disebut
dengan bagian pendidikan dan pengajaran (DIKJAR) MP UIN
Jakarta.
1. Bagaimana peran SIMAK dalam pengelolaan arsip digital di Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta?
Peran simak itu ya sangat membantu dengan hal pengarsipan,berkaitan dengan
pengarsipan data terutama data nilai karena sudah terprogram dengan sistem jadi
pengelolaannya jadi lebih mudah lebih simple jadi dalam satu database semuanya
tersimpan untuk semua anak,semua kelas, semua guru, semuanya ajdi satu tempat lah.
Kalau belum terdatabase jadi satu kan biasanya kepisah-pisah nih masih ada di guru
masing-masing atau masih di laptop guru maupun karyawan kalau dengan
penggunaan SIMAK ini semuanya jadi lebih mudah untuk melakukannya seperti it
uterus bisa dibuka dimana saja kan karena mengaksesnya dengan database jadi kalau
dirumah mau minta data kita tinggal buka aja gitu.
a. Bagaimana cara penciptaan arsip didalam SIMAK sebelum diinput? Apakah
diidentifikasi sesuai klasifikasi atau dideskripsikan dahulu?
Kalau di SIMAK alurnya adalah kita membuat database nya dulu karena memang
basis nya website maka semua data terutama data individu nya dahulu ya, karena
SIMAK itu arsip digital nya itu adalah arsip biodata dan nilai-nilai siswa itu yang
diarsipkan, setelah itu disesuaikan dengan kebutuhan penilaian yang ada di MP
karena karakter setiap sekolah berbeda-beda walaupun rujukan nya adalah juknis
secara nasional cuma ada beberapa item yang memang menjadi ciri khas MP itu
yang di sesuaikan di database SIMAK nya setelah itu baru guru-guru dapat mengisi
nilai nya melalui SIMAK.
b. Bagaimana pengelompokan arsip didalam SIMAK? Apakah berdasarkan subjek,
program kerja, tugas pokok, atau kegiatan aktivitas sekolah?
Kalau pengelompokan arsip didalam SIMAK itu sendiri kita pengarsipan nya itu
pilihan nya bisa persiswa bisa perkelas karena dikelas itu terdapat beberapa siswa,
terus juga bisa perparalel lalu bisa pertahun akademik, jadi pengelompokkan nya
seperti itu. Jadi kalau kita butuh nilai ditahun misalnya 1 atau 2tahun tinggal nyari
aja ajaran mana yang kita inginkan lalu dari SIMAK nya sendiri menyajikan data-
data atau nilai-nilai yang ada di tahun tersebut seperti itu untuk pengelompokkan
arsip nya.
c. Dalam projek SIMAK siapa saja yang terlibat? Dan berapa biaya yang sudah
dikeluarkan oleh pihak Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
Oke dalam projek SIMAK yang terlibat yaitu :
1. Dari pihak vendor sebagai pengelola atau pembuat website atau database nya
2. Lalu dari pihak MP nya Manajemen berkaitan dengan persetujuan ataupun
penerbitan surat berita kerjasama Direktur, pimpinan
3. Dari unit kepala madrasah maupun dari wakil kepala madrasah, kurikulum,
pemberi informasi sebagai koreksi terkait dengan tampilan ataupun isi dari SIMAK
4. Ketatausahaannya terlibat sebagai admin yang ada di MP yang dapat merubah
secara umum dan megang pengelolaan terkait database, dalam hal ini dikelola oleh
unit DIKJAR (Pendidikan dan pengajaran)
5. Orangtua memberikan masukan, juga siswa nya
6. Biaya dalam projek SIMAK ada di Manajemen ya, karena kalau di DIKJAR itu
hanya pengelolaan saja cuma untuk biaya itu beda tempat lagi. Dinilai dari segi
besar projek SIMAK ini kan besar sesuai kebutuhan sekolah, semakin sekolah itu
besar dan banyak kebutuhannya jadi perkiraaan biaya nya besar cuman kita tidak
mengetahui berapa nominalnya.
d. Apakah SIMAK sudah memenuhi standar sesuai dengan Sistem Informasi
Kearsipan Dinamis (SIKD ) oleh ANRI?
Saya belum dapat referensi nya yang berkaitan langsung dengan ANRI nya ya,
cuma secara umum sesuai dengan kebutuhan karakter yang ada di MP dan rujukan
nya adalah seusuai standar kurikulum nasional karena berkaitan dengan penilaian
dan rapot, kalau unsur dari ANRI nya kita belum cuma secara juknis nasional
sudah terpenuhi seperti itu. Tidak sampai ke ANRI karena di Madrasah itu nanti
ada kegiatan akreditasi kayak audit-audit madrasah gitukalau dulu kita pakai iso itu
biasanya kita rujukannnya kesaana, cuma kalau sampai ke ANRI konsumi nya
masih secara lokal.
e. Bagaimana Jadwal Retensi Arsip (JRA) yang ada didalam SIMAK di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
Tidak ada, karena sistem nya digital paling itu saja terkunci oleh tahun pelajaran dan
juga semester, jadi ketika semester ganjil sudah selesai dia akan terkunci, walaupun
arsip 10 tahun kedepan tidak dimusnahkan karena arsip berjalan terus kalau arsip
penilaian kecuali arsip keuangan mungkin ada data misalnya 10 atau 20 tahun bisa ada
audit pertahun, kalau kita bagian penilaian tidak akan terhapus. Kalau data nya banyak
biasanya kita upgrade saja misalnya di memori nya, ataupun sudah terlihat penuh dari
pengelolaan SIMAK nya memberi tahu ke kita atau mau diupgrade kapasitasnya.
2. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam SIMAK
sehingga menghasilkan Manajemen yang baik di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta?
Meningkatkan kualitas nya paling dengan menambahkan item-item yang belum ada di
SIMAK itu ditambahkan jadi lebih banyak fungsinya banyak kegunaan arsipnya
yang tidak hanya baru penilaiain nya saja kedepan mungkin lebih variatif jadi bisa
terintegrasi dengan keuangan jadi tidak hanya penilaian saja tapi juga dari segi
keuangannya baik itu SPP, uang pangkal dan uang kewajiban siswa semuanya juga
terintegrasi di SIMAK menjadi untuk pengelolaan terus juga pengontrolan dan jadi
pengaktifan sudah jadi satu. Satu database yang semuanya didalam satu wadah yang
memudahkan dan orang tua juga bisa mengakses dan melihat langsung jadi kayak
mengecek SPP mana ajanih yang sudah dibayar ataau belum dibayar jadi suatu saat
bisa dilihat seperti itu, dan juga pengarsipan itu menjadi satu database dalam satu
wadah dan juga lebih memudahkan orangtua juga bisa mengakses bisa melihat
langsung jadi kayak
a. Apakah SIMAK perlu pembaharuan tampilan dan sistem (update)? Dan berapa kali
SIMAK perlu pembaharuan tampilan dan sistem (update)?
Biasanya kita update security nah biasanya per dua sampai tiga tahun, kalau untuk
tampilan karena ini sifatnya dinamis jadi masih terus dikembangkan jadi ada apa
namanya ada item-item yang memang perlu ditampilkan ataupun perlu
dimunculkan biasanya sih kita akan minta ke pengembangan nya diakomodir
ataupun diadakan, yang tadinya hanya untuk penilaian saja cuma dalam saat ini ada
pengembangan terintegrasi dengan bagian keuangan.
b. Apakah SIMAK pernah mengalami hack, error/sistem down? Bagaimana cara
mengatasinya?
Kalau hack sih enggak ya, karena kan kita ada sistem security nya, terus kalo error
atau sistem down kalau awal-awal iya karena kan dulu itu kapasitas dari servernya
tuh masih terbatas memang masih dalam tahap uji coba ketika dalam satu semester
ternyata ada kejadian down gitu ya karena kan biasanya kalo down itu bukanya
yang akses banyak ya berkaitan sama jumlah akses, jadi kalau akses nya bersama-
sama akan down kalau dulu. Nah cara mengatasi nya kemaren sudah kita upgrade
diservernya untuk kapasitas dan kualitas diservernya, Alhamdulillah sekarang sudh
tidak mengalami seperti itu.
c. Bagaimana cara perawatan dan pengamanan arsip yang ada didalam SIMAK?
Apakah ada penanganan khusus?
Kalau perawatan dan pengamanan arsip sudah ada didalam sistem nya ya, dan itu
sudah ada jadi pas udah ada schedule nya berkaitan dengan perawatan server dan
pengamanan nya itu sudah terjadwal jadi kayak pengamanan gitu paling tidak
1atau 2 tahun dia akan update securitynya dan itu sudah terjadwal ataupun sudah
dikelola sama tim dari SIMAK nya seperti itu.
d. Bagaimana dengan penanganan arsip lama yang tidak ada dikelola didalam
SIMAK?
Arsip lamanya biasanya kita berupa soft copy ya, file itu ada di satu cpu walaupun
sekarang masih ada di masing-masing cpu dari TU nya DIKJAR nya cuman
sedang ada proses untuk pengumpulan arsip nih semuanya dijadikan satu tempat
yang dinamakan Bank Data, yang mana kita kumpulkan dan klasifikasikan kita
jadikan satu tempat di Bank Data itu kalau yang ada soft copy nya kalau yang
tidak ada softcopy nya biasanya kita ada print outnya kita kumpulkan kita
arsipkan, karena cukup banyak dan juga ada dimasing-masing komputernya
teman-teman di DIKJAR memang arsip kadang-kadang ada yang double ada
yang malah satu file itu ada double bukan double lagi bahkan tiga atau empat
yang sama ini yang perlu disortir diklasifikasi dan itu butuh proses seperti itu.
e. Apakah pegawai Tata Usaha sudah mengikuti kegiatan pelatihan dan
pengembangan jabatan fungsional arsiparis dalam rangka meningkatkan kualitas
pengelolaan kearsipan?
Kalau untuk karyawan sendiri sudah pernah melaksanakan kegiatan workshop
ataupun seminar berkaitan arsiparis ya, itu di saya lupa tahunnya sekitar berapa
ya 3 atau 4 tahun yang lalu ya sudah, cuma rencana nya di tahun ini paling tidak
di awal tahun ajaran baru ketika kita raker kita akan usulkan untuk adanya
kegiatan workshop ataupun seminar arsiparis, karena kan karyawannya kebetulan
ada yang baru bahkan ada yang beberapa sudah pindah dan sekarang banyak yang
baru butuh pengetahuan berkaitan tentang arsiparis, usulannya sih sudah masuk
kedalam program untuk arsiparis.
Nama Tubagus Muttaqin, S.Pd
Status Staff Keuangan dan Kepegawaian
Pertimbangan
Penentuan
Informan
Beliau merupakan informan yang direkomendasikan oleh kepala
pusat penelitian, sangat menguasai dalam pengelolaan SIMAK.
Mengingat beliau merupakan bagian dari petugas tata usaha.
1. Bagaimana peran SIMAK dalam pengelolaan arsip digital di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
Kalau dibicarakan arsip sekolah itu banyak dari surat menyurat, surat tugas tapi
kita memang ada namanya SIMAK Sistem Informasi Manajemen Akademik
yang itu hanya untuk pengarsipan nilai siswa tidak kemudian mencakup seluruh
arsip yang terjadi di MP tidak, hanya untuk siswa dan itu dikelola oleh bagian
DIKJAR, bagian DIKJAR itu bagian dari pendidikan dan pengajaran. Karena
bagian tata usaha itu dibagi menjadi tiga pertama bagian administrasi, kedua
bagian keuangan dan kepegawaian, ketiga bagian umum. Diumum ada arsip ada
tetapi dokumentasi didalam SIMAK tidak, dikepegawaian di arsip banyak dan
didokumentasi SIMAK tidak. Jadi SIMAK itu hanya bagian DIKJAR yang
terkait nilai siswa gitu.
a. Bagaimana cara penciptaan arsip didalam SIMAK sebelum diinput? Apakah
diidentifikasi sesuai klasifikasi atau dideskripsikan dahulu?
Pertama ketika SIMAK itu kita create karena yang akan terlibat disana
admin dan guru itu sendiri, guru sebagai penginput nilai karena yang
bersangkutan lebih mengetahui nilai anak itu sendir, nah setelah guru mapel
menginput maka nilai itu masuk kedalam akunnya wali kelas nah kita
dibagian DIKJAR itu membantu mencetak nya jadi tidak sedikitpun terlibat
untuk pemberian nilai tapilebih ke pencetakan.
b. Bagaimana pengelompokan arsip didalam SIMAK? Apakah berdasarkan
subjek, program kerja, tugas pokok, atau kegiatan aktivitas sekolah?
Karena terkait nilai siswa ya, jadi semuanya masuk kedalam akun wali kelas
jadi yang jadi wali kelas kita kasih akses dengan fitur yang lebih dibanding
dengan guru bidang studi ya, kalau guru bidang studi hanya input nilai , tapi
kalau wali kelas dia bisa melihat semua siswa dan bisa memberikan nilai
harian, absen, izin. Semua nya punya akun tetapi fitur nya berbeda-beda.
c. Dalam projek SIMAK siapa saja yang terlibat? Dan berapa biaya yang
sudah dikeluarkan oleh pihak Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
Kalau saya secara personal tidak bisa menjawab itu karena bukan saya yang
terlibat dalam pengadaan yamungkin nanti bisa diinikan dengan bapak
efron. Masalah pengadaan dan pembiayaan saya kurang tahu.
d. Apakah SIMAK sudah memenuhi standar sesuai dengan Sistem Informasi
Kearsipan Dinamis (SIKD ) oleh ANRI?
Saya kurang tahu apa yang disyaratkan dan dikritetriakan oleh ANRI belum
kesana cuma yang jelas SIMAK ini ada kemudahan untuk mengakses nilai
anaknya, untuk memonitor nilai anaknya udah gitu aja dan itu sudah cukup
dirasakan mereka melihatnya sebagai suatu yang positif.
e. Bagaimana Jadwal Retensi Arsip (JRA) yang ada didalam SIMAK di
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
Kalau di SIMAK semua data yang telah terinput tersimpan diserver
sehingga misalnya kita punya data siswa yang ketika dia 3-4tahun yang lalu
disini jika kita ga punya sistem digital informasi seperti itu yang dikelola
SIMAK kita bisa kesulitan, tapi kalau dengan adanya SIMAK selama nilai
itu terinput disistem kita bisa buka kapanpun itu, bahkan jangan sampai ada
yang dihanguskan ga ada data yang sudah expired dibuang ga ada semuanya
tersimpan. Selama itu terinput ada, misalkan ibu sekolah disini 10 tahun lagi
sudah lulus butuh nilai kita masih ada.
2. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam SIMAK
sehingga menghasilkan Manajemen yang baik di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta?
Pengelolaan yang dilakukan paling setiap tahunnya sinkron siapa saja yang
menjadi wali kelas tentunya nanti kita sesuaikan kalau dia jadi wali kelas fitur-
fitur akan masuk ke dia, penyesuaian itu ada disetiap tahun ajaran dan
penyesuaian guru mapel.
a. Apakah SIMAK perlu pembaharuan tampilan dan sistem (update)? Dan
berapa kali SIMAK perlu pembaharuan tampilan dan sistem (update)?
Pembaharuan ya so far so good ya, maksudnya kita melihat sudah
terakomodir lah semua kebutuhan baik guru,siswa tapi bukan berarti kita
berhenti untuk berinovasi ada, cuman sejauh ini kita lihat ya sudah lumayan.
Ya inovasi perlu tapi itu belum dilakukan selama SIMAK itu ada.
b. Apakah SIMAK pernah mengalami hack, error/sistem down? Bagaimana
cara mengatasinya?
Emm kalau hack nggak, kalau error paling karena kita kan bekerjasama
paling kalau ada maintenance menginformasikan ke kita bahwa dalam
jangka sekian belum bisa diakses karena gangguan maintenance, ada
pemberitahuannya. Cara mengatasinya menunggu kabar dari dia, kalau
misalnya urgent dan belum terselesaikan kita coba kontak bahkan kalau
perlu kita datengin karena ada agreement. Error ga banyak paling 1-2kali
bukan error sih ya sinkron karena kan kita ini jumlah siswa nya nggak
sedikit dan bukan tidak ada tingkat kerumitannya sehingga memakan waktu.
c. Bagaimana cara perawatan dan pengamanan arsip yang ada didalam
SIMAK? Apakah ada penanganan khusus?
Keamanan di SIMAK karena pake sistem login user jadi kalau dia gak
punya login user dan gabisa login ya gabisa dan yang bisa login juga orang-
orang tertentu. Perawatan hanya dari pihak vendornya saja kalau kita update
data.
d. Bagaimana dengan penanganan arsip lama yang tidak ada dikelola didalam
SIMAK?
SIMAK itu berjalan kurang lebih 3tahun yang lalu, adapun sebelum itu
terdokumentasikan secara fisik dan soft copy jadi kita punya arsip digital
bukan berbasis sistem dan arsip berbentuk laporan, legger dan sebagainya
tapi semenjak ada SIMAK semua arsip menjadi digital. Pokoknya arsip
yang lima tahun kebelakang masih di kita diruangan namanya arsip aktif,
dokumen aktif tapi kalau udah lebih dari itu kita alihkan keatas.
e. Apakah pegawai Tata Usaha sudah mengikuti kegiatan pelatihan dan
pengembangan jabatan fungsional arsiparis dalam rangka meningkatkan
kualitas pengelolaan kearsipan?
Kalau dikaitkan dengan SIMAK tadi semua yang memiliki user dan telibat
disana ada pembekalan itu, sehingga kedepannya mereka bisa dengan
masalah-masalah yang terjadi di sistem supaya prepare gitu. Kalau SIMAK
hanya DIKJAR dilatih untuk bisa menyelesaikan masalah-masalah yang ada
di SIMAK adapun diluar itu karena mereka ga punya akses kesana, tetapi
kalau kearsipan masing-masing unit selain DIKJAR ada juga dan itu juga
ada SOP nya dan sudah terarsipkan.
Nama Drg. Silvia Wahyuni
Status Ketua Umum Komite Madrasah Pembangunan UIN Jakarta
Pertimbangan
Penentuan
Informan
Beliau merupakan informan yang direkomendasikan oleh kepala
pusat penelitian, sangat menguasai dalam penyampaian dalam
penggunaan SIMAK dari pihak perwakilan orangtua.
1. Bagaimana Manajemen Arsip Digital berbasis SIMAK di Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta?
Jadi kita sudah mulai menggunakan manajemen arsip digital ini, mulai kita salah
satu ini dijelaskan bahwa SIMAK ya, sistem nilai anak itu dimasukan dari semua
informasi mengenai kegiatan belajar mengajar, nilai, sampai info-info yang perlu
diketahui orangtua itu bisa kita akses melalui SIMAK oleh orangtua dirumah, jadi
mereka ga mesti datang kemari harus ada edaran surat. Dengan mengakses
menggunakan nomor induk anak ya jadi sudah bisa mengakses, jadi kalau misalkan
ada ulangan kan bisa dipantau disitu UTS dan hasil ujian bisa dipantau. Juga
informasi yang terkait dengan biaya-biaya SPP atau biaya tambahan lainnya itu bisa
diakses, jadi orangtua yang sibuk bekerja tidak bisa datang ke sekolah jadi
dimudahkan.
a. Apakah fungsi dari SIMAK sudah memenuhi visi misi yang ada di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta ?
Iya sudah, memang itu salah satu visi misi ya untuk memudahkan orangtua ya
kan kita mengikuti perkembangan zaman teknologi informatikanya sudah maju
dan dengan adanya SIMAK sudah memenuhi semua.
b. Apakah SIMAK digunakan oleh keseluruhan berbagai jenjang tingkat pimpinan
di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
Ya, kitakan mulai ada jenjangan dari TK, MI, MTS, MA jadi semuanya sudah
mengikuti manajemen seperti ini. Mulai dari orangtua TK, MI, MTS, MA sudah
pakai SIMAK untuk manajemen.
c. Apakah kinerja SIMAK sudah diterapkan dalam aktivitas sehari-hari di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
Kalau sehari-hari belum full ya, jadi lebih kepada kesiapan masing-masing unit
siapa yang lebih cepat kinerja nya dalam menginput nilai maupun informasi-
informasi, tetapi ada juga yang menunggu beberapa bulan. Misalnya seperti
ulangan tidak selalu bersamaan ya, misalnya di unit ini kapan di unit sana kapan,
jadi ulangannya beda lagi. Jadi mereka memberikan informasi terkait dengan
kegiatan unit masing-masing, tidak mesti perhari misalnya 3 bulan paling cepat
atau tergantung semesteran.
d. Bagaimana kondisi arsip sebelum dan sesudah menggunakan SIMAK di
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
Iya sekarang lebih tersusun rapih ya tentunya, dengan sistem informasi digital
begini ya lebih rapih gitu kan lebih mudah, yang jelas kan orangtua tidak melalui
kertas kita bisa melalui online dan tidak perlu berhadapan langsung dengan pihak
manajemen sekolah, lebih tersusun rapih dan tertib. Arsip lama tetap di simpan di
Tata Usaha pelan-pelan dipindahkan ke dalam digital, kita mengurangi
pemakaian kertas juga yang konvensional mengurangi.
e. Bagaimana hasil kinerja output dari SIMAK, apa ada kepuasan pribadi dan
servisnya lebih baik?
SIMAK ini sudah berjalan selama 3 tahun ya, jadi memang bertahap sambal terus
diperbaiki, kalau misalnya ada kekurangan dan kelebihan wajar namanya juga
sedang dalam proses, ya memang kadang juga ada usernya itu orangtua merasa
kecewa sedang mengakses belum ada updatw apa-apa, tapi juga ada yang puas
terutama pada saat ulangan memang kita lebih terbantu, kalau pada saat kegiatan
aktivitas sehari-hari tidak diperlukan. Jadi orangtua hanya memerlukan pada saat
ulangan harian, ulangan semester, dan ulangan kenaikan kelas, kalau ada keluhan
ya itu kondisional yang terjadi di setiap unit.
2. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam SIMAK
sehingga menghasilkan Manajemen yang baik di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta?
Sebenarnya kalau mau menuju idealnya terutama pada SDM-nya kan harus paham
semua, mereka semua harus bisa meningkatkan terutama mengenai disiplin, me-
manage, me-maintance, pemakaian SIMAK ini kalau SDM-nya paham semua
otomatiskan mereka tidak ada kendala-kendala seperti misalnya tidak terupdate atau
tampilan dari situs MP nya kosong tidak berubah, kemudian mereka harus ada
kesadaran tinggi bahwa ini adalah bagian dari tanggung jawab bersama, untuk
informasi itu jangan berfikir bahwa ini tugas si a, si b, si c ini merupakan tugas
bersama-sama jadi jika ada kendala bisa saling membantu pada SDM. Kalau soal
perlatan dan teknis-teknis itu memang harus update terus ya, namanya juga teknologi
tidak ada habisnya jika tidak berusaha update nanti akan tertinggal
a. Apakah tampilan SIMAK mudah digunakan (user friendly) dan mampu
memenuhi kebutuhan Wali Murid ? Dan arsip yang diperoleh dapat di
peroleh serta download lalu disimpan?
Kalau untuk user friendly kalau diberi skala persen sekitar 70% an lah ya,
karena kami akui masih dalam tahap proses terus menerus memperbaiki, jadi
kadang-kadang kalau ada tampilan yang kurang menarik mungkin orang
yang sudah biasa kerja diluar teknologi nya cepat karena orangtua kita basic
dan backgroundnya berbeda mungkin ada yang dibagian IT gitu dan disini
SDM nya masih belajar.
b. Apakah SIMAK mampu meningkatkan keseluruhan kegiatan aktivitas
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
Sebenarnya kalau SIMAK nya itu baik artinya maksimal ya semua aktivitas
dan kegiatan itu bisa menjadi mudah, kalau ada perubahan informasi
mengenai anak nya tidak usah mencari-cari jika SIMAK ini sudah maksimal
dan fungsinya ditingkatkan
c. Apakah dengan menggunakan SIMAK, para wali murid menjadi
mempercayakan dalam memantau prestasi Siswa Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta?
Iya itu tadi kalau SIMAK nya sudah maksimal dan makin mudah
mempercayakan hasil prestasi siswa, kadang ada kejadian anak MTS
dititipkan pesan terhadap orangtua tidak disampaikan apalagi kalau pesannya
gaenak buat dia tidak akan disampaikan hanya disimpan saja, dan orangtua
komplain jika tiba-tiba anaknya medapatkan nilai jelek maupun sikap
anaknya disekolah tidak baik.
d. Apakah ada hambatan selama Wali Murid dalam menggunakan SIMAK?
Hambatan tidak ada kalau selama kita terus mau belajar, karena kan disini
ada pelatihannya, hambatannya ya ga terlalu besar sih.
e. Sebagai pengguna SIMAK, dalam meningkatkan pengelolaan arsip digital
apakah ada materi yang belum didapat oleh Tata Usaha dalam menangani
arsip? Dan perlukah jabatan fungsional Arsiparis?
Tata Usaha sudah bisa menghandle semua ya, kalau jabatan arsiparis sih
tidak perlu ya selama karena semuanya digital dengan sistem tidak semuanya
kan yang terpenting SDM nya sudah menguasai ilmunya jangan sampai
dengan dari sekian banyak pegawai yang paham hanya 1 atau 2 orang yang
sangat disayangkan, kalau untuk sekarang sih arsiparis perlu karena banyak
dari unit TK s/d Aliyah tapi kalau sudah makin berkembang SDM nya bisa
menguasai semua arsiparis tidak diperlukan lagi.
Nama Raden Naufal
Status Ketua OSIS Madrasah Aliyah 2019 / 2020
Pertimbangan
Penentuan
Informan
Informan merupakan hasil dari rekomendasi oleh kepala pusat
penelitian, informan merupakan perwakilan dari pihak siswa
dalam penggunaan SIMAK.
1. Bagaimana Manajemen Arsip Digital berbasis SIMAK di Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta?
Sudah bagus dan memudahkan siswa melihat nilainya lebih gampang kayak gitu sih.
a. Apakah fungsi dari SIMAK sudah memenuhi visi misi yang ada di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta ?
Kalau visi misi nya mungkin yang pasti tujuannya bagus dari SIMAK ini agar
kita mengurangi pemakaian kertas (paperless) dan kita jadi mengetahui
perkembangan teknologi.
b. Apakah SIMAK digunakan oleh keseluruhan berbagai jenjang tingkat pimpinan
di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
Tentu tapi jangka waktu nilai dimasukan dalam SIMAK penuhnya di akhir dan
tidak langsung masuk gitu.
c. Apakah kinerja SIMAK sudah diterapkan dalam aktivitas sehari-hari di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
Sudah dikerjakan nilai langsung masuk tapi gak semua guru langsung
memasukan nilai.
d. Bagaimana kondisi arsip sebelum dan sesudah menggunakan SIMAK di
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
Yang pasti lebih bagus, lebih terkoordinir buat pembagian nilainya, kalau dari
kami siswa ada nilai yang kurang dan belum kami bisa melihat tanpa langsung
menghadap ke guru tersebut, kalau arsip lama sewaktu saya di MI dan MTS guru
suka keteteran lupa dengan penginputan nilai yang tertinggal, semenjak saya MA
SIMAK ini sudah ada jadi memudahkan.
e. Bagaimana hasil kinerja output dari SIMAK, apa ada kepuasan pribadi dan
servisnya lebih baik?
Kalau dari saya pribadi sih sudah puas dengan pelayanan dari SIMAK dan
servisnya alhamdulillah sudah baik.
2. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam SIMAK
sehingga menghasilkan Manajemen yang baik di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta?
Kalau dalam pengelolaan arsip siswa tidak tau dengan jangka waktu nya kapan
diinput kedalam SIMAK, kalau bisa langsung saja masukan nilainya tanpa
menunggu pergantian semester.
a. Apakah tampilan SIMAK mudah digunakan (user friendly) dan mampu
memenuhi kebutuhan Murid? Dan arsip yang diperoleh dapat di peroleh serta
download lalu disimpan?
Tampilannya mudah digunakan tidak hanya nilai kita bisa melihat tampilan
lainnya seperti eksul, dan segalam macem tampilan yang ada di SIMAK,
tetapi data yang ada di SIMAK tidak bisa disimpan dan didownload hanya
bisa di screen shoot saja.
b. Apakah SIMAK mampu meningkatkan keseluruhan kegiatan aktivitas
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
Meningkatkan sih bisa kalau kita lebih aktiv lagi di website MP dan SIMAK
tersebut sih bisa.
c. Apakah dengan menggunakan SIMAK, para wali murid menjadi
mempercayakan dalam memantau prestasi Murid Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta?
Yang pasti bisa kadang wali murid banyak yang tidak percaya atau tidak tahu
kalau misalkan anak nya sendiri memiliki prestasi, dengan adanya SIMAK
ini mereka bisa memantau anaknya sendiri berprestasi.
d. Apakah ada hambatan selama Murid dalam menggunakan SIMAK?
Hambatan sih tidak ada, alhamdulillah lancar-lancar saja. SIMAK sendiri
jarang error jika sedang diakses dan saya pribadi belum pernah merasakan
error.
e. Sebagai pengguna SIMAK, dalam meningkatkan pengelolaan arsip digital
apakah ada materi yang belum didapat oleh Tata Usaha dalam menangani
arsip? Dan perlukah jabatan fungsional Arsiparis?
Seperti tadi Tata Usaha tidak langsung mempublikasikan nilai dan mungkin
ada beberapa yang menyebabkan hal itu tapi secara keseluruhan untuk
memantau yang jelas mempermudah. Kalau arsiparis sih perlu tapi kalau
misalkan tidak ada arsiparis dari sisi murid tidak mengetahui apa itu arsiparis.
Nama Raisa Alesandra
Status Ketua OSIS Madrasah Tsanawiyah 2019 / 2020
Pertimbangan
Penentuan
Informan
Informan merupakan hasil dari rekomendasi oleh kepala pusat
penelitian, informan merupakan perwakilan dari pihak siswa
dalam penggunaan SIMAK.
1. Bagaimana Manajemen Arsip Digital berbasis SIMAK di Madrasah Pembangunan
UIN Jakarta?
Manajemen di SIMAK itu sebelumnya arsipnya biasa kan manual dll, nah
menurutku dengan adanya SIMAK jadi lebih gampang aksesnya kayak misalnya
untuk ppdb aja sekarang online jadi lebih cepet dan nilai informasinya lebih cepet.
a. Apakah fungsi dari SIMAK sudah memenuhi visi misi yang ada di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta ?
Sudah cukup memenuhi sih
b. Apakah SIMAK digunakan oleh keseluruhan berbagai jenjang tingkat pimpinan
di Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
Iya dari MI, MTS, MA
c. Apakah kinerja SIMAK sudah diterapkan dalam aktivitas sehari-hari di Madrasah
Pembangunan UIN Jakarta?
Mungkin kalau untuk siswa ya biasa ya hanya untuk nilai dan lain-lain, dan
informasi yang lain kurang dimasukan kedalam SIMAK gitu, untuk point
penghargaan kurang di update sih dari beberapa menu yang lain sih kurang di
update.
d. Bagaimana kondisi arsip sebelum dan sesudah menggunakan SIMAK di
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
Seperti yang tadi saya bilang semuanya jadi lebih gampang karena yang tadinya
manual menjadi digital.
e. Bagaimana hasil kinerja output dari SIMAK, apa ada kepuasan pribadi dan
servisnya lebih baik?
Iya sih seneng karna untuk beberapa informasi bisa kita ketahui lebih dulu
daripada kita harus menunggu.
2. Bagaimana cara meningkatkan kualitas pengelolaan arsip digital dalam SIMAK
sehingga menghasilkan Manajemen yang baik di Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta?
Mungkin itu sih menu-menu baru nya ditambahkan dan update informasi nya lebih
banyak sesuai dengan waktunya.
a. Apakah tampilan SIMAK mudah digunakan (user friendly) dan mampu
memenuhi kebutuhan Murid? Dan arsip yang diperoleh dapat di peroleh serta
download lalu disimpan?
Iya mudah digunakan, kalau soal mendownload dan disimpan saya kurang
paham dan tidak tersedia didalam SIMAK tapi untuk mengakses hanya
screenshoot saja membuka saja lalu melihat.
b. Apakah SIMAK mampu meningkatkan keseluruhan kegiatan aktivitas
Madrasah Pembangunan UIN Jakarta?
Kalau untuk keselurah sih enggak hanya sebagian lebih kepada kayak nilai, dll.
Karena menurut saya ini kurang digunakan lebih maksimal lagi jadi memang
harusnya lebih baik lagi, untuk kegiatan belajar mengajar belum maksimal.
c. Apakah dengan menggunakan SIMAK, para wali murid menjadi
mempercayakan dalam memantau prestasi Murid Madrasah Pembangunan UIN
Jakarta?
Iya kalau dari orangtua saya sendiri jadi dia dapat memantau oh nilai saya yang
kurang disini, disini, jadi dia punya peta gitu.
d. Apakah ada hambatan selama Murid dalam menggunakan SIMAK?
Tidak ada kesulitan sih, malah gampang banget kalau saya lupa password
bisa saya recovery jadi ga ada sih hambatannya. Kalau forget password
sudah tersambung menggunakan email pribadi.
e. Sebagai pengguna SIMAK, dalam meningkatkan pengelolaan arsip
digital apakah ada materi yang belum didapat oleh Tata Usaha dalam
menangani arsip? Dan perlukah jabatan fungsional Arsiparis?
Mungkin perlu untuk beberapa hal misalnya bagus juga sih kalau di
SIMAK itu ada pemberitaan petugasnya mungkin perlu untuk
pembelajaran ke siswa nya.
Lampiran 4
Observasi dan Wawancara Informan
Observasi tempat penelitian dengan
Kepala Pusat Penelitian dan Jaminan Mutu MP UIN
Jakarta
Wawancara Penelitian dengan
Kepala Tata Usaha (DIKJAR) MP UIN Jakarta
Wawancara Penelitian dengan
Staff Keuangan dan Kepegawaian MP UIN Jakarta
Wawancara Penelitian dengan
Guru MI UIN Jakarta
Wawancara Penelitian dengan
Guru MTS UIN Jakarta
Lampiran 5
Wawancara Penelitian dengan Pengguna SIMAK
Wawancara penelitian dengan
Ketua Umum Komite MP UIN Jakarta
Wawancara penelitian dengan
Ketua OSIS MTS MP UIN Jakarta
Wawancara penelitian dengan
Ketua OSIS MA MP UIN Jakarta
BIODATA PENULIS
WINKA SURYA FATAHILLAH. Lahir di Jakarta 25 Maret
1997, merupakan anak pertama dari tiga saudara oleh Bapak
Chasmon Evwin dan Ibu Afriyani M Tanjung. Bertempat
tinggal di Jalan Amal Bakti Rengas, Ciputat Timur, Tangerang
Selatan. Penulis menempuh pendidikan sekolah dimulai dari
dasar sampai dengan atas di Jakarta, yaitu SDN 012 Pagi Jakarta (2009), SMPN
31 Jakarta (2012), SMAN 87 Jakarta (2015) dengan konstrasi jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Di tahun yang sama usai kelulusan dari Sekolah
Menengah Atas, penulis melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Program Studi Ilmu Perpustakaan. Selama
kuliah penulis sempat menjabat sebagai Bendahara Himpunan Mahasiswa Jurusan
Ilmu Peprustakaan periode 2016/2017, Bendahara Kuliah Kerja Nyata 019 di
Desa Kronjo, Tangerang pada tahun 2019, selain itu penulis juga pernah
mempunyai pengalaman praktik lapangan kerja di Perpustakaan Utama UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2018.