repository.ugm.ac.id novita.pdf · 2018-11-13 · kesimpulan epbmm merupakan produk alam dari...
TRANSCRIPT
KIRBY-BAUER TEST EKSTRAK PERAS BUAH MAJA MATANG SEBAGAI INHIBITOR UREASE
DAN INHIBITOR NITRIFIKASI PADA E.coli
KESIMPULAN
EPBMM merupakan produk alam dari tanaman berpotensi sebagai inhibitor ureasedan nitrifikasi di tanah melalui proteksi urea, urin, atau manure untuk mencegah emisigas amonia dan GHG nitrous oksida. Peningkatan potensi EPBMM sebagai sumber IUdan IN dilakukan melalui identifikasi senyawa apa saja yang terkandung didalamnya.
PENDAHULUAN
Proses kehilangan nitrogen tanah menjadi gas seperti amonia (NH3) dan nitrous oksida (N2O) akibat suhu panas lingkungan dan aktivitas mikroorganisme merupakan kerugian pada
tahap pemupukan tanah dan menjadi penyebab polusi lingkungan. Pupuk urea yang bersumber dari urin ternak akan berubah menjadi amonium (NH4) ditanah tetapi sebagian menjadi gas
amoniak (NH3) oleh suhu panas dan aktivitas bakteri urease (Sagar et al., 2013). Gas amonia bukan salah satu hasil proses greenhouse gas (GHG) tetapi merupakan salah satu metabolit
sekunder GHG yaitu nitrous oksida (N2O) melalui proses nitrifikasi (Zaman et al., 2013). Usaha pencegahan kehilang nitrogen setelah pemupukan urin atau urea dilakukan dengan
penambahan bahan bersifat menghambat/inhibitor urease (IU) dan inhibitor nitrifikasi (IN). Indonesia memiliki kekayaan jenis tanaman yang beraneka ragam. Penelitian ini
mengembangkan sumber IU dan IN dari tanaman pada bagian daging buah Maja yang diekstrak secara peras (EPBMM) dan mengujikanya pada urin ternak sebagai IU dan NaNO2 serta
(NH4)2SO4 sebagai IN.
MATERI DAN METODE
Medium Pertumbuhan E.coli. Bakteri E.coli diperoleh dari koleksi bakteri yang dimiliki oleh
Pusat Antar Universitas Univeraitas Gadjah Mada (PAU UGM). E.coli diremajakan dan
diujikan pada 1/10 medium nutrisi komersial CM001 dengan menambahkan 1,5% untuk
medium padat. Sumber urea urin sebanyak 5% untuk pengujian IU berasal dari ternak: sapi
potong, sapi perah, kambing, dan domba yang dipelihara di kandang Fakulas Peternakan
UGM, Yoagyakarta Indonesia dan pengujian IN menggunakan sumber nitrogen NaNO2 dan
(NH4)2SO4 sebanyak 0,02%.
Pembuatan Ekstrak Peras Buah Maja Matang (EPBMM). Buah Maja matang memilikibentuk bundar dengan kulit luar keras menyerupai tempurung berwarna hijau kekuninganberbintik hitam dan daging buah berwarna coklat kehitaman atau coklat tua. Daging buahkemudian dihancurkan secara manual hingga halus kemudian diperas dan disaring denganukuran lubang jaring 0,1mm untuk memperoleh cairan ekstrak buah Maja matang (EPBMM).EPBMM dilarutkan dengan akuades untuk memperoleh konsentrasi 20%, 10%, dan 5%dengan perhitungan volume per volume.
Kirby-Bauer Test dan Viabilitas Sel Bakteri. Urin sebagai sumber urea berasal dari ternak:sapi potong, sapi perah, kambing, dan domba sebanyak 5% dan 10% pada medium padatmaupun cair dan disterilisasi untuk pengujian EPBMM konsentrasi 100%, 20%, 10%, dan 5%sebagai IU. Penambahan 0,02% sodium nitrit (NaNO2) dan amonium sulfate (NH4)2SO4 )pada medium padat untuk menguji EPBMM konsentrasi 100%, 20%, 10%, dan 5% sebagaiIN. Pengujian EPBMM sebagai IU dan IN pada medium padat bakteri E.coli menggunakanKirby-Bauer Test yang diperantarai kertas serap bahan yang diujikan berbentuk bulatberdiameter 15 mm dan 4 mm dengan ketebalan 1 mm (Biemer, 1973). EPBMM padamedium cair untuk pengujian IU diikutan dalam proses sterilisasi dengan vertical autoclavekemudian didinginkan dan sel bakteri E.coli ditambahkan hingga nilai absorbasi 0,2 denganUV-VIS Spectrophotometry pada panjang gelombang 600nm. E.coli pada medium cairkemudian diletakan pada mesin open rotary shaker hingga sel berumur semalam atau 12jam. Cairan berumur semalam tersebut dipergunakan untuk pengujian IU dengan metodeviabilitas sel koloni yang dapat ditumbuhkan kembali secara tetesan/droplet 10 µl denganmikropipet pada medium padat 1/10 nutrisi. Koloni E.coli ditumbuhkan pada inkubator padasuhu 35oC. Hasil Kirby-Bauer test dan viabilitas sel bakteri E.coli terhadap EPBMM disajikandalam bentuk hasil foto yang disertai narasi deskriptif. Pengolahan hasil pemotretan denganmenggunakan software Microsoft Paint.
A
CD
B
A B C D
1. Daya hambat EPBMM pada E.coli* EPBMM telah dipanaskan hingga 170o C
Konsentrasi
EPBMMNilai pH
100%* 4
A 100% 4
B 20% 4
C 10% 4
D 5% 4
2. Inhibitor urease (IU) EPBMM dengan
konsentrasi yang berbeda pada 5% urea
urin ternak : A. sapi potong, B. sapi perah,
C. kambing, dan D. domba. Respon E.coli
terhadap EPBMM konsentrasi tertinggi
berbeda dengan EPBMM konsentrasi
rendah. E.coli melakukan pertahanan
dengan membuat benteng lingkaran tebal
disekitar 100% EPBMM.
3. Inhibitor nitrifikasi (IN) EPBMM dengan
konsentrasi yang berbeda : A. 0,02% NaNO2
diameter penghambatan mencapai 2cm dan
B. 0,02%(NH4)2SO4 diameter penghambatan
mencapai 1,5cm .
4. Viabilitas sel E.coli yang ditumbuhkan kembali setelah
diperlakukan dengan medium cair urin 5% dan
EPBMM pada konsentasi yang berbeda : 1. tanpa
EPBMM, 2. 5% EPBMM,3. 10% EPBMM, 4. 20%,EPBMM
dan 5.100% EPBMM. A. 1/10 medium nutrisi + 5% urin
sapi, B. 1/10 medium nutrisi. E.coli tidak tumbuh
setelah 12 jam bercampur dengan 100% EPBMM.
DAFTAR PUSTAKA
1. Biemer, J.J. 1973. Antimicrobial Susceptibility Testing by the Kirby-Bauer Disc Diffusion Method. Ann
Clin Lab Sci 3 (2): 135-140.
2. Saggar, S., J. Singh, D.L. Giltrap, M. Zaman, J. Luo , M. Rollo , D.-G. Kim , G. Rys , and T.J. van der
Weerden. 2013. Quantification of reductions in ammonia emissions from fertiliser urea and animal urine
in grazed pastures with urease inhibitors for agriculture inventory: New Zealand as a case study.
Science of the Total Environment 465: 36–146. http://dx.doi.org/10.1016/j.scitotenv.2012.07.088
3. Zaman, M., S. Zaman, M.L. Nguyen, T.J. Smith, and S. Nawaz. 2013. The effect of urease and nitrification
inhibitors on ammonia and nitrous oxide emissions from simulated urine patches in pastoral system: A
two-year study. Science of the Total Environment 465: 97–106.
http://dx.doi.org/10.1016/j.scitotenv.2013.01.014
Novita Kurniawati1, Nanung. A. Fitriyanto2, Ambar Pertiwiningrum3, Yuny Erwanto4, dan M. Zainal Abidin5
1,2,3,4,5 Departemen Teknologi Hasil Peternakan, Fakultas Peternakan, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 55281, Indonesia Email penulis: [email protected]
HASIL DAN PEMBAHASAN1
2
3
4