nutrriziii gizii ingga
DESCRIPTION
NUTRRIZIII GIZII INGGA.docxTRANSCRIPT
VARIABEL PERKEMBANGAN DALAM MENINGKATKAN DAN
MEMPERTAHANKAN NUTRISI YANG SEHAT
PENGERTIAN GIZI
Ilmu gizi adalah ilmu dan seni yang berkaitan dengan seluk beluk makanan dalam
hubungannya dengan kesehatan tubuh manusia. Menurut Kamus Gizi Indonesia yang
dikeluarkan oleh Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), 2009 ilmu Gizi adalah ilmu
pengetahuan yang membahas sifat-sifat gizi yang terkandung dalam makanan, pengaruh
metabolismenya serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan atau kekurangan zat gizi.
A. Konsep Gizi Seimbang
1. Diit Seimbang
a. Pertumbuhan dan perkembangan fisik
b. Mempertahankan kesehatan
c. Mengganti jaringan tubuh
d. Mendukung kesehatan reproduksi
2. Tujuan Diit
Mengatur asupan nutrisi yang baik, yaitu pola diit seimbang dan
bervariasi untuk meningkatkan fungsi reproduksi sehingga dapat menunjang
fertilitas.
B. Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil
1. Dasar perlunya gizi seimbang bagi ibu hamil pada masa kehamilan
merupakan masa kehamilan merupakan masa terjadinya stres fisiologi pada
ibu hamil karena masa penyesuaian tubuh ibu terhadap perubahan fungsi
tubuh.
Diit ibu hamil sebenarnya sama dengan pada ibu yang tidak hamil, namun
kualitas dan kuantitasnya harus ditingkatkan melalui pola makan dengan
baik. Pola makan dan kebiasaan makan yang baik disini adalah menu
seimbang dengan jenis makanan yang bervariasi. Pada masa kehamilan
kebutuhan nutrisi tidaklah konstan.
2. Tahap Perkembangan Janin dan Kebutuhan Nutrisi
1) Trimester I
1) Kualitas diit pada masa ini sangatlah penting.
2) Dua minggu setelah pembuahan, maka sel telur yang telah
dibuahi menempel pada endometrium, kemudian terjadi
pembelahan sel dengan cepat, terjadi pembentukan plasenta.
3) Masa penyesuaian tubuh ibu.
4) Pertumbuhan janin masih lambat sehingga kebutuhan nutrisi
terutama kalori belum banyak.
5) Perubahan fisiologis dengan manifestasi ngidam, mual, dapat
menyebabkan nafsu makan menurun dan berakibat asupan
nutrisi kurang.
2) Trimester II
1) Pada masa ini pertumbuhan janin sangat pesat.
2) Pada minggu III-VIII adalah masa pembentukan organ penting
seperti jantung, hati, ginjal, otak.
3) Dibutuhkan tambahan nutrisi baik dari segi kualitas maupun
kuantitas, untuk menghindari defesiansi asupan nutrisi dan cacat
bawaan, menyimpan lemak dan nutrisi lainnya, serta persiapan
partus dan laktasi.
3. Trimester III
1) sejak minggu VIII hingga menjelang persalinan sel-sel tubuh janin
mengalami perbanyakan dan pembesaran.
2) Pada masa ini tambahan nutrisi dibutuhkan untuk pertumbuhan
janinyang cepat, persiapan persalinan dan persiapan menyusui.
4. Syarat Diit Gizi Seimbang Bagi Ibu Hamil
a. Cukup kalori, protein, lemak.
b. Cukup vitamin dan mineral.
c. Mudah cerna dan tidak merangsang.
d. Cukup serat dan cairan
5. Kebutuhan Nutrisi Bagi Ibu Hamil
Tabel Tambahan Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil
NUTRISI KEBUTUHAN
TIDAK HAMIL/HARI
TAMBAHAN
KEBUTUHAN
HAMIL/HARI
Kalori 2000-2200 kalori 300 - 500 kalori
Protein 75 gr 8 – 12 gr
Lemak 53 gr Tetap
Fe 28 gr 2 – 4 gr
Ca 500 mg 600 mg
Vit A 3500 IU 500 UI
Vit C 75 gr 30 mg
Asam Folat 180 gr 400 mg
6. Faktor Yang Mempengaruhi Gizi Ibu Hamil
a. Usia, lebih mudah usia ibu hamil maka kebutuhan energi lebih banyak.
b. Berat badan : berat badan ibu hamil akan menentukan jumlah kebutuhan
nutrisi. Kenaikan berat badan yang kurang lebih beresiko terhadap
pertumbuhan janin.
c. Aktifitas
d. Kesehatan
e. Pendidikan dan kesehatan
f. Ekonomi
g. Kebiasaan dan pandangan terhadap makanan, termasuk disini adanya
pantangan yang harus dipatuhi oleh ibu hamil karena peraturan makan
kepala keluarga dan anak-anak.
h. Diit pada masa sebelum hamil dan masa hamil.
i. Lingkungan
j. Psikologis
7. Pengaruh status gizi terhadap kehamilan, jika status gizi ibu hamil buruk,
maka dapat berpengaruh pada :
a. Janin : kegagalan pertumbuhan, BBLR, prematur, lahir mati, cacat
bawaan, keguguran.
b. Ibu hamil : KKP, anemia, produksi ASI kurang.
c. Persalinan : Sektio Sesario, pendarahan, persalinan lama.
8. Menu Seimbang Bagi Ibu Hamil
a. Perencenaan menu seimbang bagi ibu hamil :
1) Sumber zat tenaga : 9 porsi
2) Sumber zat pembangun : 10 porsi
3) Sumber zat pengatur : 6 porsi
b. Prosentase pembagian makanan dalam sehari :
1) Makan pagi : jam 07.00 : 25%
2) Selingan pagi : jam 10.00 : 10%
3) Makan siang : jam 12.00 : 25%
4) Selingan sore : jam 15.00 :10%
5) Makan malam : jam 18.00 : 20%
6) Selingan malam : jam 20.00 : 10%
c. Tambahan jumlah bahan makanan untuk ibu hamil :
Bahan Makanan Tdk Hamil/Hamil
Trimester I ( gr )
Hamil Trimester II dan
Trimester III (ekstra/gr)
Beras 250 gr = nasi gr/5 gls 25 gr = nasi 50 gr/1,5
gls
Protein hewani 100 ( 2 potong ) 50 ( 1 potong )
Telur 50 ( 1 butir ) -
Protein nabati 100 ( 4 potong ) 50 ( 2 potong )
Kacang-kacangan 25 ( 2,5 sdm ) 25 ( 2,5 sdm )
Sayuran 200 ( 2 gelas ) 100 ( 1 gelas )
Buah 200 ( 2 poto ng ) 100 ( 1 potong )
Minyak 25 ( 2,5 sdm ) -
Gula 25 ( 2,5 sdm ) 25 ( 2,5 sdm )
Susu bubuk 25 ( 2,5 sdm ) 25 ( 2,5 sdm )
C. Gizi Seimbang Bagi Ibu Menyusui
1. Dasar
a. Kebutuhan nutrisi lebih banyak dari pada ibu hamil.
b. Nutrisi di perlukan untuk produksi ASI dan memulihkan kesehatan ibu.
2. Tujuan Diit Bagi Ibu Menyusui
a. Memberikan nutrisi yang adekuat untuk produksi ASI > kualitas dan kuantitas
ASI maksimal.
b. Untuk pemulihan dan menjaga kesehatan ibu.
3. Syarat Diit Seimbang Bagi Ibu Menyusui
a. Tinggi kalori dan protein
b. Cukup vitamin dan mineral
c. Mudah cerna dan tidak merangsang.
d. Tinggi cairan : 800 – 100 ml/hr
e. Tinggi konsumsi sayuran dan buah segar.
f. Susunana menu bervariasia dan seimbang
4. Kebutuhan Ibu Menyusui
Tabel kebutuhan ibu menyusui :
Nutrisi Kebutuhan Tidak Menyusui/Hr Tambahan Kebutuhan
Menyusui/Hr
Kalori 2000 kalori 500-800 kalori
Protein 75 gr 25 gr
Lemak 53 gr Tetap
Fe 28 mg 15 mg
Ca 500 mg 25 mg
Vit A 3500 UI 30 gr
Vit B 75 mg 25 mg
Vit B12 2 mcg 25 gr
Asam Folat 180 mcg 15 gr
Tabel Tambahan Jumlah Untuk Ibu Menyusui :
Bahan
Makanan
Tidak
Menyusui (gr)
Menyusui 0-6
bln (gr)
Menyusui 7-12
bln (gr)
Menyusui
13-24 bln
(gr)
Beras 250 = nasi 500
gr/5 gls
50 = nasi 100
gr/1 gls
50 50
Protein
hewani
100 (2 potong) 50 (1 potong) 50 50
Telur 50 (1 butir) 50 (1 potong) 50 50
Protein nabati 100 (4 potong) 50 (2 potong) 50 50
Kacang hijau 25 (2,5 sdm) 51 (5 sdm) - -
Sayuran 200 (2 gelas) 100 (1 gelas) 100 100
Buah 201 (2 potong) 100 (1 potong) 100 100
Minyak 25 (2,5 sdm) 25 (2,5 sdm) 25 25
Gula 25 (2,5 sdm) 25 (2,5 sdm) 25 25
Susu bubuk 25 (2,5 sdm) 30 (5 sdm) 50 25
5. Faktor Yang Mempengaruhi Produksi ASI
a. Nutrisi
b. Psikologis
c. Kesehatan
d. Pengetahuan dan pendidikan tentang pantangan, kesukaan, kebutuhan.
e. Sosial ekonomi
f. Bayi tidak mau menyusu
g. Masalah pada payudara
6. Pengaruh Status Gizi Pada Ibu Menyusui
a. Ibu menyusui dengan diit yang adekuat tentu status gizinya baik. Hal tersebut
akakn berpengaruh pada kualitas dan kuantitas produksi ASI sehingga kecukupan
nutrisi pada bayi terpenuhi dan bayi akan tumbuh dan berkembang dengan
optimal.
b. Lain halnya dengan ibu menyusui dengan diit yang tidak adekuat, maka akan
mengakibatkan gizi buruk. Jika gizi ibu menyusui buruk akan sangat berpengaruh
terhadap kualitas dan kuantitas produksiASI. Hal ini dapat menyebabkan
gangguan tumbuh kembang pada bayi berupa byai mudah sakit, bayi mudah
terkena infeksi, angka kesakitan dan kematian bayi tinggi, dan defisien vitamin A
dan D.
D. Gizi Seimbang Pada Bayi
a. Dasar
Nutrisi yang adekuat tidak menjamin anak tumbuh kembang dengan baik, tetapi
nutrisi yang tidak adekuat dapat menghambat anak mencapai derajat kesehatan yang
optimal.
b. Makanan pendamping ASI ( PASI ) adalah makanan yang secara berangsur diberikan
kepada bayi utuh memenuhi kebutuhan nutrisi menjelang dan sesudah disapih
sebelum bayi diberikan makanan anak.
c. Pengenalan PASI dilaksanakan secara bertahap dan berangsur-angsur.
d. Pengaturan makanan bayi meliputi penggunaan ASI secara tepat dan benar,
pemberian PASI yang tepat waktu dan tepat mutu.
e. Jenis Makanan Bayi
Macam makanan bayi :
1) Makanan utama : ASI/PASI
2) Makanan pelengkap atau pendamping ASI : Sari buah, makanan lumat
(contoh : bubur susu, bubur tepung) makanan lembek (contoh : tim saring
lengkap, bubur beras lengkap, puree campur, makaroni).
f. ASI
Perikanan kebutuhan ASI pada bayi usia 1 – 24 mgg :
1) Minggu 1 : 100 – 450 ml
2) Minggu 2 – 3 : 450 – 500 ml
3) Minggu 4 – 7 : 500 – 650 ml
4) Minggu 8 – 12 : 650 – 750 ml
5) Minggu 12 – 24 : 750 – 850 ml
g. PASI
Berdasarkan usia bayi PASI di bagi 2 golongan :
1) PASI formula awal (FA)
Fa lengkap manis (Complete Starting Formula)
2) PASI formula tidak lanjut (FTL)
3) PASI formula diit (formula prematur, formula rendah laktosa, dan bebas laktosa,
formula untuk BBLR).
h. Tujuan Pemberian Makanan Pendamping ASI
1) Melengkapi nutrien yang kurang terdapat pada ASI/PASI.
2) Mengembangkan kemampuan bayi untuk menerima bermacam makanan dengan
berbagai tekstur dan rasa.
3) Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
4) Melakukan adaptasi terhadap makanan yang mengandung energi tinggi.
i. Faktor Yang Mempengaruhi Pemberian Makanan Bayi :
1) Umur
2) Jenis dan jumlah makanan yang diberikan
3) Waktu dan frekuensi pemberian
4) Kondisi kesehatan bayi antara lain :
Gastroentritis, alergi, keadaan mulut, gigi.
5) Berat badan bayi
j. Menyusun Menu Makanan Bayi
Pola pemberian makanan bayi :
Umur
bayi
(bln)
Kalori ASI√ Buah Mak.
Lumat
Mak.
Lembe
k
Telur
0 – 3 300 √
3 – 4 400 √ √
4 – 6 500 √ √ √
6 – 9 800 √ √ √ √
9 - 12 900 √ √ √ √ √
Frekuensi Pemberian Makanan Bayi
Umur Jenis dan Frekuensi makan
0 – 3 bln ASI sekehendak
3 – 4 bln ASI sekehendak
Buah, 1 – 2 kali
4 – 6 bln ASI sekehendak
Buah, 1 – 2 kali
Makanan lumat, 1 – 2 kali
6 – 9 bln ASI sekehendak
Buah, 1 – 2 kali
Makanan lembek, 1 kali
9 – 12 bln ASI/PASI, 2 kali
Buah, 1 – 2 kali
Makanan lumat, 1 kali
Makanan lembek, 2 kali
Telur, 1 kali
E. Gizi Seimbang Bagi Balita
1. Dasar
a) Pertumbuhan balita tidak sepesat usia bayi, tetapi aktifitas lebih banyak.
b) Nafsu makan menurun dikarenakan aktif bermain dengan lingkungannya dan
merupakan periode transisidari makanan bayi ke makanan dewasa.
c) Kelompok usia yang paling rentan menderita KKP, anemia, infeksi , defisiensi
vitamin.
d) Mudah terkena inveksi maupun lainnya.
2. Syarat Diit Gizi Seimbang Bagi Balita
a) Cukup kalori untuk aktivitas.
b) Protein tinggi untuk pertumbuhan.
c) Lemak cukup, vitamin dan mineral cukup.
d) Mudah cerna dan tidak merangsang.
e) Porsi kecil dan sering.
f) Menu bervariasi dan seimbang.
3. Kecukupan Gizi Balita
Umur
(Thn)
BB
(kg)
Energi
(Kal)
Protein
(gr)
Ca
(Mg)
Fe
(Mg)
Vit A
(UI)
Vit C
(Mg)
Vit B
(Mg)
1 – 3 11,5 1210 23 500 10 1500 20 0,5
4 – 6 16,5 1600 29 500 10 1800 20 0,6
4. Faktor Yang Mempengaruhi Nutrisi Balita
a. Umur 1 – 3 tahun ( Toddler )
1) Bersifat konsumen pasif, dalam arti makanan balita tergantung yang di
sediakan ibu.
2) Gigi susu tumbuh ⟶ penting perhatikan konsistensi makanan.
3) Kemampuan motorik meningkat, todler lebih tertarik dengan lingkungan dari
pada dengan makanan ⟶ aktifitas tinggi, asupan nutrisi kurang.
4) Laju pertumbuhan todler melambat tapi kebutuhan protein tinggi.
5) Keadaan kesehatan todler antara lain penyakit lain saluran cerna, infeksi, paru,
influenza.
6) Variasi makanan dan suasana makan sangat menentukan jumlah makanan
yang dikonsumsi.
7) Sosial ekonomi keluarga, pendidikan pengetahuan.
b. Umur 4 – 6 tahun ( Pra Sekolah )
1) Aktifisitas fisik dan motorik meningkat ⟶ penting perhatikan asupan nutrisi,
jenis makanan, waktu makan, dan porsi makan.
2) Bersifat konsumen aktif ⟶ memilih makanan, dan suka jajan yang tidak
bergizi, tidak suka sayur dan buah.
3) Edukatif mengenai gizi mulai diberikan ⟶ agar makan bervariasi, dan tepat
waktu.
4) Sosial ekonomi, pendidikan, pengetahuan keluarga.
5) Sangat rawan penyakit, infeksi dan kurang gizi.
5. Menyusun dan Mengatur Benu Balita
a) Makanan anak mulai umur 1 tahun sama dengan makanan dewasa/menu keluarga
yaitu konsistensi agak lunak dan agak pedas.
b) Pemberian makan disesuaikan dengan umur.
c) Makan dengan menu seimbang dan bervariasi dengan tujuan memenuhi kebutuhan
nutrisi dan melatih anak makan bervariasi.
d) Jumlah makanan lebih banyak, selingan diberikan 2 kali.
e) Jangan memaksa anak makan makanan yang tidak disukai, waktu yang tepat
adalah tunggu sampai anak lapar.
f) Belum mempunyai motivasi untuk makan.
g) Waktu makan disesuaikan dengan kebiasaan makan keluarga.
h) Makan tidak teratur akan merangsang pengosongan lambung sehingga lapar tidak
menentu.
i) Batasi makanan manis dan gurih akan sebabnyakenyang dan mengurangi nafsu
makan.
F. Gizi Seimbang Bagi Anak Remaja dan Dewasa
1. Karakteristik Anak dan Remaja
a. Bersifat konsumen aktif
b. Berfikir kritis terhadap makanan, mempunyai motivsi makan.
c. Kegiatan fisik lebih banyak, membentuk kelompok sosial, banyak perhataian dan
kegiatan diluar rumah sehingga lupa waktu makan.
d. Remaja putri mulai menarche disertai oleh hilangnya zat besi hal ini disebabkan
meningkatnya asupan diit pembentuk sel darah merah.
e. Remaja putra aktifitas lebih banyak harusnya diikuti kuantitas diit lebih banyak
pula.
f. Faktor gizi berperan dalam menentukan postur dan perfomance diusia dewasa.
g. Semua hal tersebut diatas menjadikan anak dan remaja sering melakukan diit
dengan caranya senduri.
2. Masalah Yang Sering Dihadapi Anak dan Remaja
a. Sering jajan diluar rumah ⟶ makanan rendah gizi.
b. Terburu-buru, tidak sarapan sehingga menyebabkan terjadinya hipoglikemi dan
menyebabkan konsentrasi belajar rendah.
c. Aktifitas fisik dapat menyebabkan makan tidak teratur.
d. Perhatian terhadap bentuk badan membuat remaja diit dengan cara sendiri.
3. Tujuan Diit Pada Anak dan Remaja
a. Untuk pertumbuhan fisik dan perkembangan mental yang optimal.
b. Memberikan nutrisi yang seimbang sesuai aktifitas dan kondisi kesehatan.
c. Edukatif tentang gizi.
4. Tujuan Diit Dewasa
a. Memberikan nutrisi yang seimbang untuk membantu mempertahankan kesehatan
yang optimal.
b. Untuk memelihara kesehatan dan mengganti jaringan tubuh yang rusak.
c. Untuk bekerja.
d. Mempertahankan tau mencegah timbulnya penyakit degeneratif.
5. Masalah gizi pada anak dan remaja adalah gizi lebih, gizi kurang, anemi defisiensi Fe.
6.Angka kecukupan gizi yang dianjurkan
Golonga
n Umur
(thn)
Energi
(Kal)
Protein
(Gr)
Ca (Mg) Fe (Mg) Vit A
(IU)
Vit B
(Mg)
Vit C
(Mg)
Pria 1900 37 500 10 2400 0,8 20
7 – 9 1950 46 700 10 3450 0,9 30
10 – 12 2100 56 700 18 4000 0,9 30
13 – 15 2600 58 600 15 4000 1,0 30
16 – 19 2530 51 500 9 4000 1,0 30
20 – 39 2470 51 500 9 4000 1,0 30
40 – 59 2020 51 500 9 4000 0,9 30
>60
Wanita
10 – 12 1700 49 700 12 3450 0,8 30
13 – 15 1900 56 700 24 3500 0,8 30
16 – 19 1950 46 600 24 3500 0,8 30
20 – 39 1880 40 500 28 3500 0,8 30
40 – 59 1740 40 500 12 3500 0,7 30
>60 1500 40 500 8 3500 0,6 30
7. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Nutrisi
a. Pertumbuhan
1) Pertumbuhan ditandai dengan bertambahnya materi penyusun badan dan
bagian-bagiannya. Fase ini dimulai dari kandungan sampai usia remaja.
Kebutuhan nutrisi sangat penting untuk pertumbuhantubuh agar terbentuk
tulang, otot yang kuat, cadangan lemak yang cukup untuk melindungi tubuh
dan organ-organnya.
2) Perkembangan motorik pada anak dan remaja merangsang anak dan remaja
untuk muli kritis dalam memilih makanan.
3) Dewasa nutrisi tidak untuk pertumbuhan, hanya untuk bekerja dan
mempertahankan kesehatan agar optimal.
b. Umur
1) Pada usia muda nutrisi diperlukan utuk pertumbuhan. Semakin tua kebutuhan
energi dan nutrisi lainnya mulai berkurang. Setelah usia 20 tahun proses
metabolisme mulai berangsur-angsur turun secara teratur dan kebutuhan nutrisi
pu menurun.
2) Mulai umur 10 tahun kebutuhan nutrisi antar laki-laki dan perempuan mulai
dibedakan.
c. Jenis kegiatan dan ukuran tubuh
1) Semakin banyak aktifitas fisik yang dilakukan maka kebutuhan. Energi dan
nutrisi lainnya semakin banyak.
2) Pada usia anak dan remaja nutrisi diperlukan untuk beraktifitas, pda dewasa
untuk bekerja, pada lansia untuk memelihara dan mempertahankan kesehatan.
d. Keadaan/Fisiologis Tubuh
1) Pada keadaan seperti infeksi atau demam akan terjadi perubahan metabolisme
pada saat seperti ini diperlukan asupan protein tinggi dan nutrisi lainnya.
2) Pada kondisi hamil dan menyusui diperlukan meningkatkan asupan nutrisi baik
kualitas maupun kuantitasnya.
3) Pada kondisi haid diperlukan peningkatan asupan makanan sumber
pembentukansel darah merah antara lain protein, Fe, Vitamin C, Vitamin B12,
Asam folat untuk hindari anemia.
G. Lansia
1. Dasar
a. Batasan
Lansia adalah mereka yang telah berusia 65 tahun ke atas. Durmin (1992)
membagi lansia menjadi Young Elderly (65 – 74 tahun), dan older ederly (75
tahun). Sementara Murno dkk., (1987) mengelompokkan older elderly ke dalam 2
bagian, yaitu usia 75 – 84 tahun dan 85 tahun. Dari sini kenudian muncul istilah
Lansia Resiko Tinggi (High Risk Elderly), dengan kritea :
1) Usia diatas 80 tahun
2) Hidup sendiri
3) Depresi
4) Gangguan intelektual
5) Jatuh beberapa kali
6) Inkontinensia urine
7) Di masa lalu tidak dapat menyesuaikan diri.
Status kesehatan lansia tidak boleh terlupakan karena berpengaruh dalam
penilaian kebutuhan akan zat gizi. Ada lansia yang tergolong sehat dan ada pula
yang mengidap penyakit kronis.
b. Tabel Kemunduran dan Kelemahan Lansia :
a. Pergerakan dan kestabilan terganggu
b. Intelektual terganggu (dementia)
c. Isolasi diri (depresi)
d. Inkontinensia dan impontensia
e. Defisiensi imunologis
f. Infeksi, konstipasi dan manultrasi
g. Latrogenesis dan insomnia
h. Kemunduran dan penglihatan, pendengaran, pengecepan, pembauan,
komunikasi, integritas kulit.
i. Kemudian proses penyembuhan
c. Informasi minimal yang harus diperoleh dalam menilai status gizi lansia :
1) Keterangan tentang diet
2) Berat dan tinggi badan
3) Lingkar perut dan lengan
4) Tebal lemak bawah kulit
5) Keadaan fungsi tubuh
6) Riwayat infeksi
d. Besaran kebutuhan zat gizi padaa lansia
Jenis Zat Gizi Besaran
Energi 1,4-1,8 kali BMR
Protein 0,9-1,1 g/kg BB/hari
Lemak 30%-35%
Lemak jenuh ≤ 8%
Air 30 cc/kg BB/hari
Kalsium 800-1200 mg/hari
Besi 10 mg/hari
Tembaga 1,3-1,5 mg/hari
Khromium 50 µg/hari
Magnesium 225-180 mg/hari
Selenium 50-70 µg/hari
Asam folat 400 µg/hari
Seng 7 Lk : 4,2-14,0 mg/hari
Pr : 3,0-9,8 mg/hari
Vitamin A Lk : 700 µg RE/hari
Pr : 600 µg RE/hari
Riboflavin Lk :1,3 mg/hari
Pr : 1,1 mg/hari
Vitamin B 12 2,5 µg/hari
Vitamin C 60-100 mg/hari
Vitamin D 10-20 µg/hari
Vitamin E 100-400 IU/hari
Vitamin K 60-90 mg/hari