nyanyian duniawi oleh ws rendra -...

23
NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra Ketika bulan tidur dikasur tua Gadis itu kucumbu di kebun mangga Hatinya liar dan brahi Lapar dahaga ia injak dengan kakinya Di dalamkemlaratan kami berjamah Di dalam remang-remang dan bayang-bayang Menderu gairah pemberontakan Kami. Dan gelaknya yang ankuh Membuat hatiku gembira. Didalam bayangan pohon-pohon Tubuh nya bercahaya Bagaikan kijang bercahaya. Susunya belum juga tumbuh Bagai buah setengah matang. Bau tubuhnya murni Bagaikan bau rumputan. Kudekap ia Bagai kudekap hidup dan matiku. Dan napasnya yang cepat

Upload: trinhhuong

Post on 02-Mar-2019

253 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

NYANYIAN DUNIAWI

Oleh WS rendra

Ketika bulan tidur dikasur tua

Gadis itu kucumbu di kebun mangga

Hatinya liar dan brahi

Lapar dahaga ia injak dengan kakinya

Di dalamkemlaratan kami berjamah

Di dalam remang-remang dan bayang-bayang

Menderu gairah pemberontakan

Kami.

Dan gelaknya yang ankuh

Membuat hatiku gembira.

Didalam bayangan pohon-pohon

Tubuh nya bercahaya

Bagaikan kijang bercahaya.

Susunya belum juga tumbuh

Bagai buah setengah matang.

Bau tubuhnya murni

Bagaikan bau rumputan.

Kudekap ia

Bagai kudekap hidup dan matiku.

Dan napasnya yang cepat

Page 2: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

Ia bisikkan ke telingaku

Betapa ia kagum

Pada biang lala

Yang muncul dari mata terpejam

Muncul dari pusat kegagalan

Datang mendekat

Dengan pakaian compang-camping

Dan mereka berjongkok

Menonton kami.

Page 3: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

TELUK JAYAKATERA

Oleh Amir Hamzah

Ombak memecah di tepi pantai

angin berhembus lemah lembut

puncak kelapa melambai-lambai

di ruang angkasa awan bergelut.

Burung terbang melayang-layang

serunai berseru "adikku sayang"

perikan bernyanyi berimbang-imbang

laut harungan hijau terbentang.

Asap kapal bergumpal-gumpal

melayari tasik lautan jawa

beta duduk berhati kesal

melihat perahu menuju Semudera.

Musafir tinggal di tanah Jawa

seorang diri sebatang kara

hati susah tiada terkata

tidur sekali haram cendera.

Pikiranku melayang entah ke mana

sekali ke timur sekali ke utara

mataku memandang jauh ke sana

di pertemuan air dengan angkasa.

Di hadapanku hutan umurnya muda

tempat ashik bertemu mata

tempat ma'shuk melagukan cinta

tempat bibir menyatukan anggota.

Pikiran lampau datang kembali

menggoda kalbu menyusahkan hati

mengintagkan untung tiada seperti

Yayi lalu membawa diri.

Ombak mengempas ke atas batu

bayu merayu menjauhkan hati

Page 4: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

gelak gadis membawaku rindu

terkenangkan tuan ayuhai yayi.

Teja ningsun buah hatiku

lihatlah limbur mengusap gelombang

ingatlah tuan masa dahulu

adik guring di pangkuan abang

Page 5: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

Blues untuk Bonnie

Oleh WS Rendra

Kota Bostron lusuh dan layu

kerna angin santer, udara jelek,

dan malam larut yang celaka.

Di dalam café itu

seorang penyanyi Negro tua

bergitar dan bernyanyi.

Hampir-hampir tanpa penonton.

Cuma tujuh pasang laki dan wanita

berdusta dan bercintaan di dalam gelap

mengepulkan asap rokok kelabu,

seperti tungku-tungku yang menjengkelkan.

Ia bernyanyi.

Suaranya dalam.

Lagu dan kata ia kawinkan

Lagu beranak seratus makna.

Georgia.

Georgia yang jauh.

Di sana gubug-gubug kaum Negro.

Atap-atap yang bocor.

Cacing tanah dan pellagra

Georgia yang jauh disebut dalam nyanyinya.

Orang-orang berhenti bicara.

Dalam café tak ada suara.

Kecuali angin menggetarkan kaca jendela.

Georgia.

Dengan mata terpejam

si Negro menegur sepi.

Dan sepi menjawab

dengan sebuah tendangan jitu

tepat di perutnya.

Maka dalam blingsatan

ia bertingkah bagai gorilla.

Gorilla tua yang bongkok

meraung-raung.

Sembari jari-jari galak di gitarnya

Page 6: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

mencakar dan mencakar

menggaruki rasa gatal di sukmanya.

Georgia.

Tak ada lagi tamu baru.

Udara di luar jekut.

Anginnya tambah santer.

Dan di hotel

menunggu ranjang yang dingin.

Serentak dilihat muka majikan café jadi kecut

lantaran malam yang bangkrut

Negro itu menengadah.

Lehernya tegang.

Matanya kering dan merah

menatap ke surga.

Dan surga.

melemparkan sebuah jala

yang menyergap tubuhnya

Bagai ikan hitam

ia menggelepar dalam jala

Jumpalitan

dan sia-sia.

Marah

terhina

dan sia-sia.

Angin bertalu-talu di alun-alun Boston.

Bersuit-suit di menara gereja-gereja.

Sehingga malam koyak moyak.

Si Negro menghentakkan kakinya

Menyanyikan kutuk dan serapah.

Giginya putih berkilatan

meringis dalam dendam.

Bagai batu lumutan

wajahnya kotor, basah dan tua

Maka waktu bagaikan air bah

melanda sukmanya yang lelah.

Sedang di tengah-tengah itu semua

ia rasakan sentakan yang hebat

pada kakinya.

Kaget

Page 7: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

hampir-hampir tak percaya

ia merasa

encok yang pertama

menyerang lututnya.

Menuruti adat pertunjukan

dengan kalem ia menahan kaget.

Pelan-pelan duduk di kursi

Seperti guci retak

di toko tukang loak.

Baru setelah menarik napas panjang

ia kembali bernyanyi.

Georgia.

Georgia yang jauh disebut dalam nyanyinya.

Istrinya masih di sana

setia tapi merana

Anak-anak Negro bermain di selokan

tak krasan sekolah.

Yang tua-tua jadi pemabuk dan pembual

banyak hutangnya.

Dan di hari Minggu

mereka pergi ke gereja yang khusus untuk Negro

Di sana bernyanyi

terpesona pada harapan akherat

kerna di dunia mereka tak berdaya.

Georgia.

Lumpur yang lekat di sepatu.

Gubug-gubug yang kurang jendela.

Duka dan dunia

sama-sama telah tua

Sorga dan neraka

keduanya usang pula.

Dan Georgia?

Ya, Tuhan

Setelah begitu jauh melarikan diri,

masih juga Georgia menguntitnya.

Page 8: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

MALU AKU JADI ORANG INDONESIA

Oleh Taufik Ismail

l

Di negeriku yang didirikan pejuang religius

Kini dikuasai pejabat rakus

Kejahatan bukan kelas maling sawit melainkan permainan lahan duit

Di negeriku yang dulu agamis

Sekarang bercampur liberalis sedikit komunis

Ulama ulama diancam karena tak punya pistol

Yang mengancam tinggal dor

Hukum hukum keadilan tergadai kepentingan politis

Akidah akidah tergadai materialistis

Aku hidup di negara mayoritas beragama Islam

Tapi kami tersudut dan terancam

Telah habis sabarku

Telah habis sabar kami

Pada presiden yang tak solutif

Pada dewan dan majelis yang tak bermufakat

Pada semua bullshit yang menggema saat pemilu

Pada nafsu yang didukung asing dan aseng

Rakyat kelas teri tak berdosa pun digoreng

Kusaksikan keindahan negara yang menegakkan khilafah

Diceritakan hidup mereka sejahtera

Lalu ditanyai dari mana asalku

Kusembunyikan muka

Tak kujawab aku dari Indonesia

Negara yang kini tumbuh benih islamophobia

Page 9: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

CINTAKU JAUH DI PULAU

Oleh Chairil Anwar

Cintaku jauh di pulau,

gadis manis, sekarang iseng sendiri

Perahu melancar, bulan memancar,

di leher kukalungkan ole-ole buat si pacar.

angin membantu, laut terang, tapi terasa

aku tidak 'kan sampai padanya.

Di air yang tenang, di angin mendayu,

di perasaan penghabisan segala melaju

Ajal bertakhta, sambil berkata:

"Tujukan perahu ke pangkuanku saja,"

Amboi! Jalan sudah bertahun ku tempuh!

Perahu yang bersama 'kan merapuh!

Mengapa Ajal memanggil dulu

Sebelum sempat berpeluk dengan cintaku?!

Manisku jauh di pulau,

kalau 'ku mati, dia mati iseng sendiri.

Page 10: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

SELAMAT PAGI INDONESIA

Oleh Sapardi Djoko Damono

Selamat pagi, Indonesia, seekor burung mungil mengangguk

dan menyanyi kecil buatmu.

aku pun sudah selesai, tinggal mengenakan sepatu,

dan kemudian pergi untuk mewujudkan setiaku padamu

dalam kerja yang sederhana;

bibirku tak bisa mengucapkan kata-kata yang sukar

dan tanganku terlalu kurus untuk mengacu terkepal.

selalu kujumpai kau di wajah anak-anak sekolah,

di mata para perempuan yang sabar,

di telapak tangan yang membatu para pekerja jalanan

kami telah bersahabat dengan kenyataan

untuk diam-diam mencintaimu.

pada suatu hari tentu kukerjakan sesuatu

agar tak sia-sia kau melahirkanku.

seekor ayam jantan menegak, dan menjeritkan salam padamu,

kubayangkan sehelai bendera berkibar di sayapnya.

aku pun pergi bekerja, menaklukan kejemuan,

merubuhkan kesangsian,

dan menyusun batu demi batu ketabahan, benteng kemerdekaanmu

pada setiap matahari terbit, o anak jaman yang megah,

biarkan aku memandang ke Timur untuk mengenangmu

wajah-wajah yang penuh anak-anak sekolah berkilat,

para perempuan menyalakan api,

dan di telapak tangan para lelaki yang tabah

telah hancur kristal-kristal dusta, khianat dan pura-pura.

Selamat pagi, Indonesia, seekor burung kecil

memberi salam kepada si anak kecil

Terasa benar, aku tak lain milikmu

Page 11: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

SURAT INI ADALAH SAJAK TERBUKA

Oleh Taufik Ismail

Surat ini adalah sebuah sajak terbuka

Ditulis pada sebuah sore yang biasa. Oleh

Seorang warganegara biasa

Dari republik ini

Surat ini ditujukan kepada

Penguasa-penguasa negeri ini. Mungkin dia

Bernama Presiden. Jenderal. Gubernur.

Barangkali dia Ketua MPRS

Taruhlah dia anggota DPR

Atau pemilik sebuah perusahaan politik

(bernama partai)

Mungkin dia Mayor, Camat atau Jaksa

Atau Menteri. Apa sajalah namanya

Malahan mungkin dia saudara sendiri

Jika ingin saya tanyakan adalah

Tentang harga sebuah nyawa di negara kita

Begitu benarkah murahnya? Agaknya

Setiap bayi dilahirkan di Indonesia

Ketika tali-nyawa diembuskan Tuhan ke pusarnya

Dan menjeritkan tangis-bayinya yang pertama

Ketika sang ibu menahankan pedih rahimnya

Di kamar bersalin

Dan seluruh keluarga mendoa dan menanti ingin

Akan datangnya anggota kemanusiaan baru ini

Ketika itu tak seorangpun tahu

Bahwa 20, 22 atau 25 tahun kemudian

Bayi itu akan ditembak bangsanya sendiri

Dengan pelor yang dibayar dari hasil bumi

Serta pajak kita semua

Di jalan raya.di depan kampus atau di mana saja

Dan dia tergolek di sana jauh dari ibu, yang

Melahirkannya. Jauh dari ayahnya

Yang juga mungkin sudah tiada

Page 12: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

Bayi itu pecahlah dadanya. Mungkin tembus keningnya

Darah telah mengantarkannya ke dunia

Darah kasih sayang

Darah lalu melepasnya dari dunia

Darah kebencian

Yang ingin saya tanyakan adalah

Tentang harga sebuah nyawa di negara kita

Begitu benarkah gampangnya?

Apakah mesti pembunuhan itu penyelesaian

Begitu benarkah murahnya? Mungkin sebuah

Nama lebih penting

Disiplin tegang dan kering

Mungkin pengabdian kepada negara asing

Lebih penting

Mungkin

Surat ini adalah sebuah sajak terbuka

Maafkan para studen sastra. Saya telah

Menggunakan bahasa terlalu biasa

Untuk puisi ini. Kalaulah ini bisa disebut puisi

Maalkan saya menggunakan bahasa terlalu biasa

Karena pembunuhan-pembunuhan di negeri inipun

Nampaknya juga sudah mulai terlalu biasa

Kita tak bisa membiarkannya lebih lama)

Kemudian kita dipenuhi pertanyaan

Benarkah nyawa begitu murah harganya?

Untuk suatu penyelesaian

Benarkah harga-diri manusia kita

Benarkah kemanusiaan kita

Begitu murah untuk umpan sebuah pidato

Sebuah ambisi

Sebuah ideologi

Sebuah coretan sejarah

Benarkah?

Page 13: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

LUKISAN BERWARNA

Oleh Joko Pinurbo

untuk Andreas dan Dorothea

Hujan beratus warna

tumpah di hamparan kanvas senja.

Pohon-pohon bersorak gembira

sebab dari ranting-rantingnya yang sakit

kuncup jua daun-daun beratus warna.

Burung-burung bernyanyi riang,

terbang riuh dari dahan ke dahan

dengan sayap beratus warna.

Dua malaikat kecil menganyam cahaya,

membentangkan bianglala

di bawah langit beratus warna.

Airmata beratus warna kautumpahkan

ke celah-celah sunyi

yang belum sempat tersentuh warna.

Page 14: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

SYAIR EMPAT KARTU DI TANGAN

Oleh Taufik Ismail

Ini bicara blak-blakan saja, bang

Buka kartu tampak tampang

Sehingga semua jelas membayang

Monoloyalitas kami

sebenarnya pada uang

Sudahlah, ka-bukaan saja kita bicara

Koyak tampak terkubak semua

Sehingga buat apa basi dan basa

Sila kami

Keuangan Yang Maha Esa

Jangan sungkan buat apa yah-payah

Analisa psikis toh cuma kwasi ilmiah

Tak usahlah sah-susah

Ideologiku begitu jelas

ideologi rupiah

Begini kawan, bila dadaku jalani pembedahan

Setiap jeroan berjajar kelihatan

Sehingga jelas sebagai keseluruhan

Asas tunggalku

memang keserakahan.

1998 (Taufik Ismail)

Page 15: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

KE PELABUHAN

Oleh Toety Heraty

benarkah setiap senja

matahari masih terbenam juga

kasihku?

pernah kupelajari, sudah sekian waktu

yang lalu, bahwa bulan mengitari

dunia, dan dunia matahari –

bulan, yang bagai mangga kemuning

menyandarkan diri pada awan-awan

yang bergerigi

dan matahari terbakar merajai hati

sewaktu mobil menyusur kali dan kali

mengalir ke laut, lautan luas –

benarkah setiap senja?

karena sebelah kiri hanya tampak

nyala jingga langit merenggut-renggut lambaian bendera

dan cakrawala dirembeti gubuk-gubuk, rapuh dan kelabu

benarkah begitu; bahwa

suatu saat matahari dan lautan

akan bersentuhan, dan berjanji

bagai kedahsyatan yang menghilang

dan akan kembali lagi

Page 16: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

COCKTAIL PARTY

Oleh Toety Heraty

meluruskan kain-baju dahulu

meletakkan lekat sanggul rapi

lembut ikal rambut di dahi

pertarungan dapat dimulai

berlumba dengan waktu

dengan kebosanan, apabila

pertarungan ilusi

seutas benang dalam taufan

amuk badai antara insan

taufan? ah, siapa

yang masih peduli

tertawa kecil, mengigit jari adalah

perasaan yang dikebiri

kedahsyatan hanya untuk dewa-dewa

tapi deru api unggun atas

tanah tandus kering

angin liar, cemburukan halilintar

mengiringi

perempuan seram yang kuhadapi, dengan garis alis dan cemuh

Page 17: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

kejam

tertawa lantang -

aju tercebak, gelas anggur di tangan

tersenyum sabar pengecut menyamar -

ruang menggema

dengan gumam hormat, sapa menyapa

dengan mengibas pelangi perempuan

itu pergi, hadirin mengagumi

mengapa tergoncang oleh cemas

dalam-dalam menghela nafas, kemas

hadapi saingan dalam arena?

kata orang hanya maut pisahkan cinta

tapi hidup merenggut, malahan maut

harapan semu tempat bertemu

itu pun hanya kalau kau setuju

keasingan yang mempesona, segala

tersayang yang telah hilang -

penenggelaman

dalam akrab dan lelap

kepanjangan mimpi tanpa derita

dan amuk badai antara insan?

gumam, senyum dan berjabatan tangan

Page 18: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

DALAM DOAKU

Oleh Sapardi Djoko Damono

Dalam doaku subuh ini kau menjelma langit yang semalaman tak

memejamkan mata, yang meluas bening siap menerima

cahaya pertama, yang melengkung hening karena akan

menerima suara-suara

Ketika matahari mengambang tenang di atas kepala, dalam doaku

kau menjelma pucuk-pucuk cemara yang hijau senantiasa,

yang tak henti-hentinya mengajukan pertanyaan muskil

kepada angin yang mendesau entah dari mana

Dalam doaku sore ini kau menjelma seekor burung gereja yang

mengibas-ibaskan bulunya dalam gerimis, yang hinggap di

ranting dan menggugurkan bulu-bulu bunga jambu, yang

tiba-tiba gelisah dan terbang lalu hinggap di dahan mangga

itu

Maghrib ini dalam doaku kau menjelma angin yang turun sangat

perlahan dari nun di sana, bersijingkat di jalan dan

menyentuh-nyentuhkan pipi dan bibirnya di rambut, dahi,

dan bulu-bulu mataku

Dalam doa malamku kau menjelma denyut jantungku, yang

dengan sabar bersitahan terhadap rasa sakit yang entah

batasnya, yang setia mengusut rahasia demi rahasia, yang tak

putus-putusnya bernyanyi bagi kehidupanku

Aku mencintaimu. Itu sebabnya aku takkan pernah selesai

mendoakan keselamatanmu

Page 19: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

SAJAK IBU

Oleh Wiji Thukul

ibu pernah mengusirku minggat dari rumah

tetapi menangis ketika aku susah

ibu tak bisa memejamkan mata

bila adikku tak bisa tidur karena lapar

ibu akan marah besar

bila kami merebut jatah makan

yang bukan hak kami

ibuku memberi pelajaran keadilan

dengan kasih sayang

ketabahan ibuku

mengubah rasa sayur murah

jadi sedap

ibu menangis ketika aku mendapat susah

ibu menangis ketika aku bahagia

ibu menangis ketika adikku mencuri sepeda

ibu menangis ketika adikku keluar penjara

Page 20: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

ibu adalah hati yang rela menerima

selalu disakiti oleh anak-anaknya

penuh maaf dan ampun

kasih sayang ibu

adalah kilau sinar kegaiban Tuhan

membangkitkan haru insan

dengan kebajikan

ibu mengenalkan aku kepada Tuhan.'

Page 21: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

HUJAN DI BULAN JUNI

Oleh Sapardi Djiko Damono

Tak ada yang lebih tabah

Dari hujan bulan juni

Dirahasikannnya rintik rindunya

Kepada pohon berbungga itu

Tak ada yang lebih bijak

Dari hujan bulan juni

Dihapuskannya jejak-jejak kakinya

Yang ragu-ragu di jalan itu

Tak ada yang lebih

Dari hujan bulan juni

Dibiarkannya yang tak terucapkan diserat akar bunga itu

Page 22: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang

AKTOR

Oleh Gunawan Mohamad

Aktor terakhir menutup pintu”

“Caesar, aku pulang”

Dan ruang-rais kosong. Cermin jadi dingin

Seperti wajah tua yang ditinggalkan

Siapapun pulang. Meski pada jas dengan punggung yang bergelombang

Ia masih rasakan ujung pisau

“teater”, sustradara selalau bergumam, “hanya kehidupan dua malam”

“tapi tetap kehidupan, “ia ingin menjawab.

Ia ingin selalu merasa bisa menjawab

Ia menyukai suaranya sendiri dan beberapa kata-kata.

Tapi pada tiap reruntukan panggung

ia lupa kata-kata

Pada tiap reruntuka panggung

Ia hanya tiga detik-tiga detik yakni:

Dalam lorong kapai-kapai, abu tak berhenti

Hanya karena cahaya tak ada lagi.

Ia tak menyukai melakoni.

Page 23: NYANYIAN DUNIAWI Oleh WS rendra - pbsi.umk.ac.idpbsi.umk.ac.id/files/Puisi_Pilihan_Lomba_FBB_PBSI_UMK_2018_ok.pdf · Yang muncul dari mata terpejam Muncul dari pusat kegagalan Datang