obat bahan alam indonesia.pdf

48
Obat Bahan Alam Indonesia

Upload: christian-toar

Post on 26-Oct-2015

151 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

materi obat asli indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Obat Bahan Alam Indonesia

Page 2: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Obat Bahan Alam Indonesia

Obat Bahan Alam yang diproduksi di Indonesia

Page 3: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Jamu

Jamu adalah obat tradisional yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan dan

mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang

belum dibekukan dan dipergunakan dalam upaya pengobatan berdasarkan

pengalaman.

Bentuk sediaan berwujud sebagai serbuk seduhan, rajangan untuk seduhan dan

sebagainya.

Istilah penggunaanya masih memakai pengertian tradisional seperti galian singset,

sekalor, pegel linu, tolak angin dan sebagainya.

Page 4: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Jamu

Jamu adalah obat tradisional yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan dan

mineral dan atau sediaan galeniknya atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang

belum dibekukan dan dipergunakan dalam upaya pengobatan berdasarkan

pengalaman.

Bentuk sediaan berwujud sebagai serbuk seduhan, rajangan untuk seduhan dan

sebagainya.

Istilah penggunaanya masih memakai pengertian tradisional seperti galian singset,

sekalor, pegel linu, tolak angin dan sebagainya.

Page 5: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Obat Herbal Terstandar (Scientific based

herbal medicine)

obat tradisional yang disajikan dari ekstrak atau penyarian bahan alam yang dapat

berupa tanaman obat, binatang, maupun mineral.

Untuk melaksanakan proses ini membutuhkan peralatan yang lebih kompleks dan

berharga mahal, ditambah dengan tenaga kerja yang mendukung dengan

pengetahuan maupun ketrampilan pembuatan ekstrak.

Selain proses produksi dengan teknologi maju, jenis ini pada umumnya telah ditunjang

dengan pembuktian ilmiah berupa penelitian-penelitian pre-klinik seperti standart

kandungan bahan berkhasiat, standart pembuatan ekstrak tanaman obat, standart

pembuatan obat tradisional yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis.

Page 6: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Diapet

Komposisi :

Ekstrak Psidii folium 23,55 %

Ekstrak Curcumae domesticate rhizome 2,5%

Ekstrak Coix lacrima jobi semen 18 %

Ekstrak Phellodendri radix 23 %

Ekstrak Coptidis rhizoma 23 %

Indikasi :

Mengobati mencret dan memadatkan kembali feces yang cair, mengatasi rasa mulas

Page 7: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

fitofarmaka

fitofarmaka adalah sediaan obat yang telah dibuktikan keamanannya

dan khasiatnya, bahan bakunya terdiri dari simplisia atau sediaan

galenik yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku.

Istilah cara penggunaannya menggunakan pengertian farmakologik

seperti diuretik, analgesik, antipiretik dan sebagainya.

Page 8: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

STIMUNO

Komposisi

Tiap kapsul Stimuno mengandung ekstrak Phyllanthus niruri 50 mg

Indikasi

Membantu memperbaiki dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Page 9: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Menurut UU No. 23/1992 tentang kesehatan

obat tradisonal adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan

tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (galenik) atau

campuran dari bahan tersebut yang secara turun-temurun telah digunakan

untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.

Page 10: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Bentuk sediaan Obat Tradisional yang diizinkan beredar di Indonesia menurut

Kepmenkes no.661/Menkes/SK/VII/1994 antara lain: rajangan, serbuk, pil, dodol,

pastiles, kapsul, tablet, cairan obat dalam, parem, pilis, tapel, koyok, salep atau

krim (Depkes,1994).

Page 11: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Purnomo (1998), menyebutkan bahwa secara garis besar obat tradisional dapat dibagi

menjadi :

1. Hasil Toga

Obat tradisional hasil TOGA yang pemanfaatannya pada umumnya digunakan oleh

keluarga yang bersangkutan, standarisasi yang perlu dilakukan adalah kebenaran tanaman

yang digunakan dan kebersihan dalam proses pembuatannya.

Purnomo, Sri. 1998. Pengembangan Obat Tradisional Dalam Dunia Pengobatan.

Artikel. http: // maneuver. Virtualave.net/obat.htm.

Page 12: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

2. Jamu

Digunakan untuk pengobatan sendiri, terdiri atas :

· Tidak memerlukan izin produksi, hal tersebut sesuai dengan permenkes

no.246/Menkes/Per/V/1990. Meliputi “Jamu racikan ”dan “Jamu gendong”.

Seperti halnya dengan obat tradisional hasil TOGA standar yang dibutuhkan adalah

kebenaran tanaman yang digunakan dan kebersihan proses pembuatannya.

· Harus ada izin produksi dan izin edar, yaitu jamu yang diproduksi dan diedarkan oleh :

- Industri Obat Tradisional (IOT)

- Industri Kecil Obat Tradisional (IKOT)

· Stndar yang harus dipenuhi adalah standar mutu dan keamanan, sedangkan untuk proses

pembuatannya harus sesuai dengan ketentuan CPOTB (Cara Pembutan Obat Tradisional

yang Baik) terutama untuk IOT.

Page 13: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Fitofarmaka

Dapat digunakan pada pelayanan kesehatan formal. Berbagai uji

Laboratorium merupakan persyaratan mutlak yang harus dilakukan

untuk sediaan fitofarmaka, beberapa uji yang harus dilakukan antara

lain :

Page 14: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Penapisan fitofarmaka untuk mengetahui jenis kandungan

senyawa pada kandungan tersebut.

· Uji toksisitas untuk mengetahui keamanan bila dikonsumsi

untukpengobatan.

.Uji farmakologi eksperimental terhadap binatang percobaan.

· Uji klinis untuk memastikan efek farmakologi, keamanan dan

manfaat klinis untuk pencegahan, pengobatan penyakit atau gejala

penyakit.

Page 15: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Berdasarkan tahap pengembangannya, tanaman obat atau obat

tradisional dapat diarahkan menjadi 3 yaitu : tetap tradisional,

produk terstandar dan mencari zat kimia tunggal (lead

compound). Tahap pengembangan hingga diperolehnya zat kimia

tunggal merupakan tahap pengembangan menjadi obat modern

(Depkes, 2004).

Departemen Kesehatan RI. 2004. Kajian Potensi Tanaman Obat. Pusat Penelitian dan Pengembangan Farmasi dan obat Tradisional.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Page 16: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Simplisia

bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami

pengolahan apapun juga dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang

telah dikeringkan

Page 17: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Simplisia

1. Simplisia nabati adalah simplisia yang berupa tanaman utuh , bagian tanaman atau

eksudat tanaman (isi sel yang secara spontan keluar dari tanaman atau yang dengan cara

tertentu dikeluarkan dari selnya, atau zat-zat nabati lainnya yang dengan cara tertentu

dipisahkan dari tanamannya) dapat berupa simplisia nabati, simplisia hewani dan simplisia

pelikan atau mineral..

2. Simplisia hewani adalah simplisia yang berupa hewan utuh, bagian hewan atau zat-zat

berguna yang dihasilkan oleh hewan.

3. Simplisia mineral atau pelikan adalah simplisia yang berupa bahan pelikan atau

mineral yang belum diolah atau telah diolah dengan cara sederhana dan belum berupa zat

kimia murni (Depkes,1985).Cara Pembuatan Simplisia. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta.

Page 18: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Kualitas simplisia dipengaruhi oleh faktor bahan baku dan proses

pembuatannya.

Page 19: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

a. Bahan Baku Simplisia

Berdasarkan bahan bakunya, simplisia bisa diperoleh dari tanaman liar atau dari

tanaman yang dibudidayakan.

Jika simplisia berasal dari tanaman yang dibudidayakan maka keseragaman umur,

masa panen, dan galur (asal usul dan garis keturunan) tanaman dapat dipantau.

Sementara jika diambil dari tanaman liar maka banyak kendala dan variabilitasnya

yang tidak bisa dikendalikan seperti asal tanaman, umur, dan tempat tumbuh.

Page 20: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

b. Proses Pembuatan Simplisia

Dasar pembuatan simplisia meliputi beberapa tahapan. Adapun tahapan tersebut

dimulai dari pengumpulan bahan baku, sortasi basah, pencucian, pengubahan

bentuk, pengeringan, sortasi kering, pengepakan dan penyimpanan (Gunawan

dan Sri, 2004).

Gunawan, Didik dan Sri mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam (Farmakognosi) Jilid I.

Penerbit Swadaya. Jakarta.

Page 21: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

PROSES PENGOLAHAN

Pengeringan adalah suatu proses pengeluaran air yang terkandung dalam bahan hasil

pertanian, dengan jalan menguapkan atau menyublimkan air tersebut sebagian atau

seluruhnya. Pengeringan dilakukan terhadap bahan yang berbentuk padat dengan hasil

proses berbentuk padat pula. Keberhasilan pengeringan bahan hasil pertanian dipengaruhi

oleh beberapa faktor. Faktorfaktor yang mempengaruhi pengeringan adalah :

a. Suhu b. Kelembaban

c. Luas Permukaan d. Tebal tipisnya bahan yang dikeringkan

e. Kadar air

Page 22: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Pascapanen merupakan kelanjutan dari proses panen terhadap tanaman

budidaya. Tujuannya agar hasil panen berkualitas baik, tidak mudah rusak, serta

lebih mudah disimpan untuk dilakukan proses selanjutnya. Proses pascapanen

secara umum dibagi menjadi beberapa tahap, antara lain :

Page 23: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

1. Penyortiran bahan

Penyortiran basah dilakukan untuk memisahkan kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing

lainnya dari bahan tanaman atau simplisia, misalnya kotoran atau bahan asing pada simplisia

jenis akar adalah tanah, kerikil, rumput, akar rusak, bagian tanaman lain selain akar dan lain-

lain.

2. Pencucian

Pencucian bertujuan untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang melekat pada simplisia.

Pencucian juga berguna untuk mengurangi mikroba-mikroba yang terdapat pada simplisia.

Pencucian simplisia dilakukan dengan menggunakan air bersih seperti air dari mata air, air

sumur atau air PAM. Jika digunakan air kotor maka jumlah mikroba pada simplisia tidak akan

berkurang bahkan akan bertambah.

Page 24: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

3. Perajangan

Perajangan pada simplisia dilakukan untuk mempermudah proses selanjutnya, seperti

pengeringan, pengemasan dan penyimpanan.

Perajangan biasanya hanya dilakukan pada simplisia yang tebal dan tidak lunak seperti

akar, rimpang, batang dan lain-lain.

4. Pengeringan

Proses pengeringan dilakukan untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak

sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.

Dalam proses ini, kadar air dan reaksi-reaksi zat dalam simplisia akan berkurang sehingga dapat menghindari penurunan atau kerusakan kualitas simplisia. Metode pengeringan

simplisia dapat dilakukan dengan bantuan sinar matahari atau dengan alat pengering atau

oven.

Page 25: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Pengeringan dengan bantuan sinar matahari

Metode pengeringan ini merupakan cara yang paling mudah dan murah.

Caranya adalah dengan membiarkan bahan simplisia terhampar secara merata di

udara terbuka di atas alas yang tersedia seperti plastik, tikar atau tampah.

Page 26: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Pengeringan dengan bantuan alat pengeringan

Dengan alat pengering dapat diperoleh simplisia dengan mutu yang lebih baik

karena pengeringan akan lebih merata dan stabil serta waktu pengeringan akan

lebih cepat.

Page 27: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Penyortiran kering

Penyortiran kering bertujuan untuk memisahkan benda-benda asing seperti bagian

tanaman yang tidak diinginkan dan pengotor lain yang masih ada dan tertinggal

pada simplisia kering.

6. Pengemasan

Pengemasan simplisia harus menggunakan bahan yang bersih, kering dan terbuat

dari bahan yang tidak beracun atau tidak bereaksi dengan bahan.

7. Penyimpanan

Sebaiknya tempat penyimpanan simplisia adalah di gudang khusus yang bersih,

jauh dari bahan lain yang dapat menyebabkan kontaminasi dan terbebas dari

hama gudang

Page 28: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

Tujuan penanganan dan pengelolaan pascapanen tanaman obat pada

umumnya adalah sebagai berikut :

a. Mencegah kerugian karena perlakuan prapanen yang tidak tepat.

b. Menghindari kerusakan akibat waktu dan cara panen yang tidak tepat.

c. Menghindari kerusakan pada waktu pngumpulan, pengangkutan dan pemasukan saat

pendistribusian hasil panen.

d. Menghindari kerusakan karena teknologi pascapanen yang kurang tepat.

e. Menekan penyusutan kuantitatif dan kualitatif hasil.

f. Terjaminnya pasokan bahan baku produksi meskipun bukan pada musimnya.

g. Pengelolaan limbah hasil pertanian dapat memberikan nilai tambah bagi produsen simplisia.

h. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya alam dan menjamin kelestariannya.

Page 29: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

PENGARUH KUALITAS SIMPLISIA

TERHADAP KANDUNGAN KIMIA DAN

EFEK TERAPINYA

Page 30: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

BUDIDAYA PASCA PANEN

KUALITAS

SIMPLISIA

KANDUNGAN PENAMPILAN EFEK

KIMIA FISIS TERAPI

Page 31: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

TEKNOLOGI PASCA PANENSortasi, Pencucian, Perajangan,

Pengeringan, Pengepakan,

Penyimpanan

Kandungan air bahan

Pengaruh sinar ultraviolet

Faktor pemanasan

Pengaruh pH

Page 32: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

KANDUNGAN AIR BAHAN

TUMBUHAN BAHAN BAHAN

HIDUP DIPETIK KERING

Proses Kandungan Kandungan

metabolisme air tinggi air rendah

Enzim tidak Enzim Enzim

merusak merusak tidak aktif

Mikroba tidak Mikroba Mikroba

tumbuh tumbuh mati

Page 33: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

ENZIM PERUSAK KANDUNGAN KIMIA

Hidrolase : Ester

Glikosida

Polisakarida

Oksidase : Terpenoid (menjadi gelap)

Polifenol

Polimerase : Terpenoid (membentuk resin)

Polifenol

Page 34: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

ENZIM HIDROLASE

Ester : Metil salisilat

Daun gondopura

Gaultheria fragrantissima Wall

Komponen balsam

Bensil asetat

Bunga melati

Jasminum officinale L.

Parfum dan Aromaterapi

OC

OH3C

C

O

OCH3

OH

Page 35: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

ESTER (lanjutan)

Kencur (Kaempferia galanga L.)

Etil p-metoksi sinamat

Ekspektoran

Analgetik

Selasih (Ocimum basilicum L.)

Linalil asetat

Parfum dan Aromaterapi

O

C CH3

O

OCH3

C CH

CO

OC2H5

H

Page 36: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

HIDROLISIS GLIKOSIDA

SELEDRI (Apium graveolens L.)

Apigenin-7-O-apiosil-glukosida

Apiin Apigenin

Polar Semipolar

larut dalam air larut dalamalkohol

Apiosil-glukosil-O O

O

OH

OH

O

O

OH

OH

HO

Page 37: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

HIDROLISIS POLISAKHARIDA

Biji Sangkobak (Plantago major L.)

Daun Jati blanda (Guazuma ulmifolia Lamk.)

POLISAKHARIDA MONO/DISAKHARIDA

- Water soluble fiber - Glukosa, galaktosa

- Musilago - Sakharosa, laktosa

- Molekul besar - Molekul kecil

- Sulit diabsorpsi - Mudah diabsorpsi

- Memperlancar defekasi - Sumber kalori

- Menekan nafsu makan - Menambah berat

- Pelangsing badan

Page 38: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

ENZIM OKSIDASE & POLIMERASE

Mono dan seskuiterpen

(penyusun minyak atsiri)

oksidasi

Menjadi lebih gelap

polimerisasi

Resin

Tidak larut, toksik

Page 39: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

PENGARUH SINAR ULTRAVIOLET

Azulen - Temuhitam (Curcuma aeruginosa)

Chamazulen – Bunga kamomila (Matricaria chamomilla)

Sesquiterpen dg banyak ikatan rangkap

Berwarna biru kehitaman

Memucat oleh sinar matahari langsung

Kurkuminoid – Memucat oleh sinar UV

Klorofil daun – Menjadi abu-abu

Pengeringan dg ditutup kain hitam

Menghindari desinfektasi dg sinar radiasi

Page 40: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

FAKTOR PEMANASAN

Minyak atsiri

- Terpenoid hidrokarbon bertitik didih rendah

menguap, hilang

- Seskuiterpen lakton tidak stabil oleh panas

Senyawa dg banyak ikatan rangkap

- Karotenoid

- Kurkuminoid

Page 41: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

FAKTOR pH

Pada MMI III th 1979

- Nonaktivasi enzim dg pendidihan irisan

temulawak segar coklat kuning

menyala

- Eksportir Yogya mendidihkan dg air kapur

- Kesalahan besar

- Minyak atsiri menguap bersama uap air

- Kurkumin terurai menjadi asam ferulat

Page 42: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

KERUSAKAN FISIK SIMPLISIA

Kelembaban tinggi (Daerah tropis)

- Bahan higroskopik (agar-agar)

mengempal, basah, mencair

Diberi bahan penyerap air

Kelembaban rendah (Timur tengah, Eropa)

- Simplisia kehilangan air secara perlahan

- Menjadi kisut

Pengepakan kedap udara

Page 43: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

PENTINGNYA STANDARDISASI BERKAITAN DG

KANDUNGAN KIMIA DAN EFEK TERAPI

KANDUNGAN SIMPLISIA :

- Zat aktif – kadar berkaitan dg efek terapi

- Zat ballast - karbohidrat, protein, lemak,

klorofil, resin, tanin

- tidak terkait dg efek terapi

- membuat jenuh cairan penyari

- mempengaruhi kadar zat aktif

yang tersari

- Harus distandardisasi

Page 44: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

KOMBINASI EFEK KANDUNGAN KIMIA

DALAM SATU BAHAN NABATI

KONTRA INDIKASI

- Temulawak : - penurun kholesterol

kurkuminoid

- penambah nafsu makan

minyak atsiri

- Kelembak : - laksansia antrakinon

- anti diare tanin

Page 45: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

PERSYARATAN TERTENTU

- Jaringau/dlingo (Acorus calamus)

- Asaron bersifat karsinogenik

- Untuk obat dalam harus bebas asaron

- Budidaya konvensional atau kultur jaringan

simplisia tidak mengandung asaron- Kulit kayu manis (Cinnamomi Cortex)

- Asal Ambarawa berlendir tidak untuksediaan

serbuk (menggumpal bila diseduh)

- Asal Purwokerto tidak berlendir untukserbuk

Page 46: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

PARAMETER STANDARDISASI SIMPLISIA

NON SPESIFIK

- Kadar air - Cemaran logam berat

- Kadar abu total - Cemaran mikroba

- Kadar abu tak larut asam

- Cemaran residu pestisidaSPESIFIK

- Kadar sari larut air dan Kadar sari larut alkohol

- Kadar zat aktif/zat identitas/ profil kromatografi

Page 47: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

PEMILIHAN JENIS SIMPLISIA UNTUK

DIKEMBANGKAN

- Tanaman mudah tumbuh dan dibudidayakan (Purwoceng ?)

- Memiliki kegunaan lain selain bahan baku obat

- Ramah lingkungan (bukan akar pohon yang besar)

- Kandungan kimia stabil (lakton, kumarin !)

- Tidak bersifat toksik atau berefek samping merugikan (jaringau, daun tapak dara, komfrey)

- Memiliki kegunaan sesuai dg tren pola penyakit di Indonesia (metabolik dan degeneratif, bukan anti infeksi)

Page 48: Obat Bahan Alam Indonesia.pdf

TERIMAKASIH