odds ratio

5
  ODDS RATIO TUGAS ILMU DASAR KEPERAWATAN II B ANGGOTA: 1. FARADILA RISKY S (1023101010 18) 2. YOLAND SEPTIANE U (102310101066) PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2011

Upload: hasnah-cholida-s

Post on 09-Oct-2015

15 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

epidemiologi

TRANSCRIPT

ODDS RATIO

TUGASILMU DASAR KEPERAWATAN II B

ANGGOTA:1. FARADILA RISKY S(102310101018)2. YOLAND SEPTIANE U(102310101066)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANUNIVERSITAS JEMBER2011

Odds Ratio

Odds Ratio merupakan cara yang digunakan untuk mengetahui tingkat hubungan suatu kejadian penyakit. Jika suatu kejadian memiliki peluang sebesar P maka rasio antar P dan Q (P/Q), dimana (Q=1-P) disebut Oods. Dengan demikian maka odds ratio adalah ratio antara peluang terjadinya suatu kejadian dengan peluang tidak terjadinya suatu kejadian tersebut. Bila nilai ini dikaitkan dengan peristiwa penyakit atau gangguan kesehatan lainnya maka OR merupakan peluang untuk terjadinya penyakit tertentu dengan peluang untuk tidak terjadinya penyakit tertentu.RUMUSOdds =ket: a : jumlah kasus yang tepapar c : jumlah kasus yang tidak terpaparMisalnya: Pada suatu pengamatan ditemukan bahwa dari 100 orang perokok, 60 orang di antaranya menderita penyakit kanker paru-paru dan 40 orang tidak menderita penyakit tersebut. Dengan demikian maka peluang untuk menderita kanker paru-paru dari 100 orang tersebut adalah 60/100, sedangkan peluang untuk tidak menderita menjadi 40/100.Penyelesaian:OR = a/c = 60/40 =1,5Besarnya odds dari 100 orang tesebut untuk menderita kanker adalah (60/100) : (40/100) atau (60/40) atau lebih sering ditulis 1,5. Nilai 1,5 memiliki arti bahwa kemungkinan atau resiko untuk menderita kanker paru-paru bagi perokok 1,5 lebih besar daripada mereka yang tidak merokok.Odds ratio juga dapat digunakan untuk mencari peluang antara dua odds dimana dua odds tersebut diambil dari suatu kelompok sebagai kasus (case) dan suatu kelompok sebagai kontrol (control). Maka dapat dirumuskan sebagai berikut:

a/c

b/d

OR= (jumlah kasus terpapar) (jumlah kasus kontrol yang tidak terpapar)

(jumlah kasus yang tidak terpapar) (jumlah kontrol yang terpapar)

OR=

Contoh kasus:Suatu wilayah A dengan jumlah penduduk 300 orang yang tidak menerapkan kebiasaan mencuci tangan. 200 orang diantaranya menderita penyakit diare dan 100 orang lainnya tidak menderita penyakit diare. Kemudian di suatu wilayah B dengan jumlah penduduk yang sama menerpakan kebiasaan mencuci tangan. 50 orang diantaranya menderita penyakit diare dan 250 orang lainnya tidak menderita penyakit diare.Tentukan besarnya OR pada kasus di atas?Jawab: Odds wil A = a/c = 200/100 = 2Odds wil B = b/d =50/250 = 0,2OR = a/c : b/d = 2/0,2 = 10 Jadi, peluang untuk menderita penyakit diare pada penduduk di wilayah A 10 kali lebih besar dibanding dengan penduduk di wilayah B. Maka dalam hal ini kebiasaan tidak menerapkan mencuci tangan merupakan faktor resiko terjadinya penyakit tersebut.Ada 2 hal dimana OR menjadi cukup penting, yakni:1. Pada penyakit dengan prevalensi rendah (penyakit yang jarang pda masyarakat) nilai OR sangat mendekati nilai resiko relatif.2. Perhitungan OR dapat juga diginakan pada penelitian kasus kelola atau penelitian kohor. Secara umum penggunaan OR lebih tepat pada penelitian kohor, namun pada studi kasus kelola, besarnya dapat diperkirakan dengan menggunakan perhitungan perkiraan OR.Di bawah ini digambarkan suatu tabel umum tentang perhitungan OR dengan pengertian terpapar adalah mereka yang memepunyai faktor resiko positif dan sebaliknya tidak terpapar adalah mereka dengan faktor resiko negatif.Kasus (penderita)Bukan kasus (bukan penderita)

Terpapar (faktor risiko +)ab

Tidak terpapar (faktor risiko -)cd

Penggunaan tabel dalam perhitungan OR tergantung pada jenis penelitian yang digunakan untuk mendapatkan nilai-nilai dalam tabel tersebut.Untuk penelitian kasus kelola (case control) maka perhitungan odds ratio seperti yang diuaraikan di bawah ini:a) Odds untuk resiko positif pada kelompok kasus adalah a/cb) Odds untuk resiko positif pada kelompok kontrol atau bukan kasus adalah b/dDengan demikian besarnya OR adalah a/c : b/d atau ad/bc. Sedangkan untuk penelitian kohor dapat digunakan perhitungan seperti berikut. Odds untuk menjadi kasus pada kelompok resiko positif adalah a/b, sedangka odds untuk menjadi kasus pada kelompok resiko negatif sebesar c/d. Dengan demikian besarnya OR adalah a/b : c/d atau ad/bcApabila nilai OR =1 maka hal ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antar faktor resiko dengan kejadian penyakit karena keadaan ini menandakan bahwa besarnya kedua nilai odds baik yang resiko positi maupun yang negatif adalah sama. Sedangkan nilai OR < 1 menunjukkan bahwa ada hubungan yang antagonistis atau faktor tersebut mempunyai pengaruh pencegahan terhadap terjadinya penyakit.

REFERENSINoor, Nur Nasri. 2008. Epidemiologi. Edisi Revisi. Jakarta: Rineka CiptaTimmreck, Thomas C. 2005. Epidemiologi. Edisi Revisi. Jakarta: EGC