oleh - digilib.unhas.ac.iddigilib.unhas.ac.id/uploaded_files/temporary/digitalcollection/... · con...
TRANSCRIPT
ANALISIS PENGGUNAAN POLISEMI VERBA KIRU (切る)
PADA KALIMAT BAHASA JEPANG
(Suatu Tinjauan Semantik)
SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Salah Satu Syarat Ujian Guna
Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Jepang pada Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Hasanuddin
Oleh:
Elye Surya
( F911 13 501 )
DEPARTEMEN SASTRA JEPANG
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2017
“ Everyone wants happiness,
no one wants pain,
but you can’t make a rainbow
without a little rain
- Ella Banana
vi
ABSTRAK
Surya, Elye. 2013. “Analisis Penggunaan Polisemi Verba Kiru (切る)
pada Kalimat Bahasa Jepang”. Skripsi. Departemen Sastra Jepang.
Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Hasanudin. Pembimbing 1. Taqdir,
S.Pd, M.Hum. 2. Fithyani Anwar, S.S., M.A
Polisemi (tagigo) adalah kata yang memiliki makna lebih dari satu.
Hampir semua kelas kata memiliki polisemi, tidak terkecuali dengan verba
kiru (切る). Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan makna yang
terdapat pada verba kiru (切る) serta hubungan antar makna verba kiru (切
る) yang dipengaruhi oleh gaya bahasa.
Pengumpulan data dilakukan dengan menjaring kalimat yang
mengandung verba kiru (切る) yang diambil dari sumber data berupa koran
digital Asahi Shinbun Digital Edisi Maret 2017–Mei 2017. Data dianalisis
dengan cara menentukan klasifikasi makna verba kiru (切る ). Contoh
kalimat yang akan dianalisis berdasarkan makna tersebut diklasifikasikan
berdasarkan jenis maknanya. Selanjutnya, hubungan antara makna yang
dimiliki verba kiru (切る ) dideskripsikan dengan menganalisis gaya
bahasa yang menentukan perluasan maknanya.
Dari sumber data yang diperoleh disimpulkan bahwa terdapat 9
makna verba kiru (切る ) yaitu 1) memutuskan hubungan atau ikatan
sesuatu; memisahkan; 2) membatasi sesuatu; 3) melakukan hingga lelah;
melakukan sesuatu sampai akhir; 4) menghalangi lawan dengan
menempatkan batu pada papan permainan sugoroku; memotong hubungan
batu lawan pada permainan igo; 5) memulai sesuatu dari awal; berinisiatif;
6) mengubah arah tujuan; 7) menyisihkan sesuatu yang tidak memenuhi
standar; 8) lebih kecil dari angka yang ada; dan 9) melakukan terlebih
dahulu. Adapun perluasan makna yang terjadi pada verba kiru (切る)
dipengaruhi oleh 2 gaya bahasa, yaitu metafora dan metonimi.
Kata Kunci: kiru, polisemi, verba,
vii
要旨
この論文のタイトルは「日本語の文章における『切る』の多義語の
使用分析」である。(Taqdir, S.Pd, M.Hum. 先生と Fithyani Anwar,
S.S., M.A 先生のもとで研究しました)。
多義語と言うのは一つの語が二つ以上意味を持つ単語である。
品詞には多義語のことを持ちます。動詞の『切る』にも例外ではあ
りません。この研究は「きる」に含まれる意味を記述します。それ
で、比喩の影響でその意味にはどういう関係があるのかを知るため
である。
データの収集は 2017 年 3 月から 5 月までのデジタル朝日新聞
に 「切る」を含む分を選択します。データは「切る」の意味の分
類を決定することを分析されました。その意味に基づいて分析され
る文の例は、その意味の種類に基づいて分類されます。さらに、
「切る」の意味の間の関係は意味の拡張を決定する比喩を分析する
によって説明されました。
得られたデータから、「切る」は九つ意味を持つと結論づけ
ました。その意味は 1) 「連結や結合しているものを断つ。離す。」
2) 「物事を限定する。」 3) 「尽きるようにする。物事を最後まで
やる。」 4) 「双六で、相手の邪魔になる所へ石をやる。囲碁で、
相手の石の連絡を断つ。」 5) 「最初に何かはじめる。先鞭をつけ
る。」 6) 「方向をかえる。」 7) 「基準に合わないものを捨てる。
はずす。除く。」 8) 「ある数字より少なくなる。」 9) 「まっさき
にする。」 である。そして、それぞれの「切る」の意味の拡張は
二つの比喩で影響されました。その比喩は「隠喩」と「韓愈」であ
る。
キーワード:切る、多義語、動詞
viii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul Analisis Penggunaan Polisemi Verba
Kiru (切る ) pada Kalimat Bahasa Jepang sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana Sastra. Tak lupa pula penulis mengirimkan
shalawat dan salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah
menunjukkan jalan yang diridhoi oleh Allah SWT.
Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
menyampaikan banyak terima kasih dan rasa hormat kepada:
1. Kedua orang tuaku, Bapak Syamsuddin, S.H dan Ibu Bungatang yang
sangat saya cintai dan hormati, yang selama ini tak pernah berhenti
memberikan doa,dukungan, materi, nasehat, kasih sayang dan motivasi
hingga sampai saat ini penulis tetap bersemangat dalam menyelesaikan
studi.
2. Kakak-kakakku, Rochxy, S.H, Novia Dessy Andriani Annisa, S.H,
Suryadi, Herawati, dan seluruh keluarga besar yang selalu memberikan
doa, bantuan dan motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung.
ix
3. Bapak Taqdir, S.Pd, M.Hum. selaku pembimbing I yang telah
memberikan ijin atas penulisan skripsi ini dan telah meluangkan waktu
untuk membimbing serta memberikan masukan dan arahan dalam
penulisan skripsi ini.
4. Ibu Fithyani Anwar, S.S., M.A selaku pembimbing II yang juga
meluangkan waktu untuk membimbing serta memberikan masukan dan
arahan dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Nursidah, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua Departemen Sastra Jepang
Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanudin yang telah memberikan
ilmu, masukan dan bantuan kepada penulis.
6. Segenap sensei di Departemen Sastra Jepang yang tak pernah lelah
berbagi ilmu dan memberi masukan selama masa perkuliahan di Jurusan
Sastra Jepang Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanudin, sertra Ibu
Mayang yang senantiasa memberi berbagai macam bantuan kepada
penulis.
7. Keluarga Besar 向日葵 (HIMAWARI) ’13: terkhusus untuk A.M.
Nurfitrah I.A yang selalu setia menemani, mendukung, serta menjadi
penyemangat langsung dan tidak langsung bagi penulis, terima kasih
untuk segalanya ^_^; sahabat-sahabat kuaciku, Nur Rifqah, S.S. Tjinmin
Muslimin, Nina Ainuddin, Dian Andriani, Rennisa Vidya Palupi, Shofia
Ulpah, A. Khusnul Khatimah, Aryuni Ginastri, A. Nilam Indah P, Alqis
Niathri, Afifah Az-Zahrah, Murad Ardiansyah, A. Purwanti, Jansen
x
Sinaga, Andi Dalasari, Bilal M.F, Rismayanti, Heriady Hendra, Ibrahim,
Rati Matajang, Erwin J, Amandita S, Jacklyn J. Effendi, Dina Amalia A,
Cahyawati, Milka Yuniastri K, Nurul Akbari S, Ahmad Gazali, Ismah
Fakhriyah, Nelson Malihu, A. Ichsan, dan Fauzan Firdaus, kenangan
dan kegilaan kalian tak akan pernah terlupakan. Tak lupa juga untuk
Miftah, Fitri, Ade, Uni, Uyun, Mia, Lidya, Michi, dan Dika, serta
Hasbih (sosok paling misterius di Himawari), terima kasih atas
pertemuan singkat kita yang berharga.
8. Teman-teman Pattingalloang 2013 yang tidak bisa penulis sebutkan satu
persatu, terima kasih telah menemani hari-hari penulis dari awal masuk
fakultas hingga saat ini.
9. Senpai-tachi dan kohai-tachi di HIMASPA KMFIB-UH yang telah
memberi banyak bantuan dan motivasi baik secara langsung maupun
tidak langsung, serta pengalaman dan kenangan-kenangan berharga
yang mungkin tak akan bisa penulis dapatkan di tempat lain.
10. Kanda-kanda, teman-teman, serta adik-adik di KOSASTER KMFIB-UH,
terima kasih atas pengalaman dan kenangan yang telah diberikan kepada
penulis.
11. Kak Ishak Purwanto, yang senantiasa memberikan bantuan kepada
penulis dari awal kuliah hingga saat ini.
xi
12. Pihak-pihak lainnya yang tidak sempat penulis sebutkan satu persatu,
yang telah membantu penulis baik secara langsung maupun tidak
langsung. Semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian. Amin.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
kata sempurna. Oleh karena itu, penulis memohon maaf yang sebesar-
besarnya jika terdapat kesalahan dalam penulisan skripsi ini. Penulis
menghargai kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan
penulisan serupa di masa yang akan datang. Semoga skripsi ini dapat
memberi manfaat dan dapat bernilai positif bagi pihak-pihak yang
membutuhkan.
Makassar, November 2017
Penulis
xii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................... i
MOTTO ............................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................. iii
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................. iv
LEMBAR PENERIMAAN .............................................................. v
ABSTRAK ......................................................................................... vi
要旨 ......................................................................................... vii
KATA PENGANTAR ....................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ............................................................................. xv
DAFTAR SINGKATAN ................................................................... xvi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2. Identifikasi Masalah ............................................................. 4
1.3. Batasan Masalah .................................................................. 5
xiii
1.4. Rumusan Masalah ................................................................ 6
1.5. Tujuan Penelitian ................................................................. 6
1.6. Manfaat Penelitian ............................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori ..................................................................... 8
2.1.1. Semantik .................................................................... 8
2.1.2. Makna ........................................................................ 9
2.1.3. Relasi Makna ............................................................. 11
2.1.4. Jenis Makna ............................................................... 13
2.1.5. Polisemi ...................................................................... 15
2.1.6. Hubungan Antarmakna dalam Polisemi .................... 17
2.1.7. Identifikasi Makna Verba Kiru (切る) ....................... 19
2.2. Penelitian yang Relevan ........................................................ 27
2.3. Kerangka Pemikiran .............................................................. 29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian ................................................................ 30
3.2. Instrumen Penelitian ............................................................ 31
3.3. Sampel dan Populasi Penelitian ........................................... 31
3.4. Tehnik Pengumpulan Data ................................................... 31
3.5. Tehnik Analisis Data ............................................................ 32
xiv
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Klasifikasi Makna Verba Kiru (切る) ................................. 34
4.2. Hubungan Antarmakna Verba Kiru (切る) ......................... 53
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan .......................................................................... 69
5.2. Saran .................................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 72
LAMPIRAN ....................................................................................... 75
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Identifikasi makna verba kiru (切る)
Tabel 2 Hubungan antarmakna polisemi verba kiru (切る)
Tabel 3 Data penelitian
xvi
DAFTAR SINGKATAN
c : copula (kopula; verba yang menghubungkan subjek dengan
komplemen)
con : conjunction (konjungsi; kata atau ungkapan penghubung antarkata,
antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat)
exp : expression (ekspresi; pengungkapan atau proses menyatakan
maksud, gagasan, perasaan, dan sebagainya)
p : particle (partikel; kata yang biasanya tidak dapat diderivasikan
atau diinfleksikan, mengandung makna gramatikal dan tidak
mengandung makna leksikal)
suf : suffix (sufiks; afiks yang ditambahkan pada bagian belakang kata
dasar, biasa juga disebut akhiran)
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahasa merupakan hal yang sangat penting dan dibutuhkan dalam
kehidupan umat manusia, terutama dalam hal berkomunikasi. Bahasa hidup
di dalam masyarakat dan dipakai oleh warganya untuk berkomunikasi dan
berinteraksi satu sama lain. Seperti yang diungkapkan oleh Kridalaksana
(2008: 24), "Bahasa merupakan sistem lambang bunyi yang dipergunakan
oleh para anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri. Bahasa juga merupakan suatu alat komunikasi
verbal".
Dengan berbahasa, manusia dapat menyampaikan pikiran dan
perasaannya kepada manusia lainnya. Namun, seringkali maksud yang ingin
disampaikan tidak sesuai dengan apa yang ditangkap oleh orang lain
dikarenakan penggunaan kata-kata yang memiliki makna lebih dari satu.
Dalam bahasa Indonesia, kata-kata seperti ini disebut dengan polisemi.
Kunihiro dalam Sutedi (2011: 161) menyatakan bahwa "Polisemi
(tagigo) adalah kata yang memiliki makna lebih dari satu, dan setiap makna
tersebut ada pertautannya''. Tidak jauh berbeda dengan itu, Machidaken
dalam Tanjung (2010:11) menyatakan bahwa:
“多義語は、複数の間に何らかの関連性ある場合です。異なる意味が
2
ありますが相互に何らかの関係性も感じられます。”
“Tagigo wa, fukusuu no ma ni nanrakano kanrensei ga aru baai desu.
Kotonaru imi ga arimasuga sougo ni nanrakano kankeisei mo kanjiraremasu.”
“Polisemi adalah apabila diantara arti yang banyak mempunyai sesuatu
keterkaitan makna, meskipun ada sedikit perbedaan arti tetapi saling
merasakan keterkaitan satu sama lain.”
Bentuk polisemi juga dapat ditemui dalam bahasa Jepang. Ada banyak
kosakata bahasa Jepang yang memiliki padanan makna yang beragam dalam
bahasa Indonesia dan maksud yang ingin disampaikan pun berbeda sesuai
dengan konteks penggunaannya. Keberagaman makna ini sering membuat
pembelajar bahasa Jepang sulit untuk menerjemahkan dan menentukan
padanan makna yang sesuai dengan konteks kalimatnya.
Salah satu kosa kata bahasa Jepang yang berpolisemi adalah kiru (切る).
Verba ini memiliki banyak padanan makna dalam bahasa Indonesia.
Keberagaman makna dalam verba ini dapat dilihat pada contoh berikut:
1) いつも、どの木を切るかは迷います。
Itsumo, dono ki wo kiru ka wa mayoimasu. Selalu, / (yang) mana / pohon / p / memotong / p / p / bingung.
(Sumber: Asahi Shinbun, edisi 29 November 2016)
2) 日本の国是である「非核三原則」に徹して、米国の「核の傘」と
きっぱり縁を切る こと。
3
Nihon no kokuze de aru [Hikaku San Gensoku] ni tooshite, Jepang / p / politik / c / [tiga prinsip anti nuklir Jepang] / melalui /
Beikoku no [Kaku no Kasa] to kippari en wo kiru koto. Amerika / p / 「payung nuklir」 / p / jelas / hubungan / p / putus / hal.
(Sumber: Asahi Shinbun, edisi 25 Juli 2016)
3) コンニャクは手でちぎり、ゆでてからしっかり水を切る。
Konyaku wa te de chigiri, yudete kara shikkari mizu wo Konyaku / p / tangan / p / menyobek, / merebus / dari / dengan kuat / air / p /
kiru. menyaring.
(Sumber: Asahi Shinbun, edisi 04 Februari 2017)
Makna dasar dari verba kiru (切る) dalam kalimat (1) memiliki makna
„memotong suatu benda dengan benda tajam atau sejenisnya‟. Sedangkan
dalam kalimat (2) verba kiru (切る) tidak lagi bermakna „memotong‟, tetapi
bermakna „menghilangkan sesuatu yang mengikat‟. Kalimat ini mengalami
perluasan secara metafora, dimana „memotong‟ tidak dimaknai secara fisik.
Makna kiru (切る) di sini berarti memutuskan hubungan yang mengikat
Jepang dan Amerika.
Sedangkan pada kalimat (3), makna „memotong‟ meluas menjadi
„menghilangkan air dari suatu benda‟. Secara metafora, makna kalimat ini
berkembang dari makna pada kalimat (2), Hubungan makna kalimat ini
dengan makna kalimat (2) lebih dekat dibandingkan dengan makna dasar
verba kiru (切る). Karena, antara keduanya terdapat kesamaan sifat, yaitu
menghilangkan sesuatu yang sama-sama mengikat. Jika pada kalimat (2)
4
yang dihilangkan adalah „hubungan yang mengikat‟, maka pada kalimat (3)
ini yang dihilangkan adalah „air yang mengikat konyaku‟.
Berdasarkan hal-hal yang telah diungkapkan di atas, maka perlu
dilakukan penelitian untuk mengetahui makna perluasan dari verba kiru (切
る). Penelitian ini juga bertujuan untuk memperjelas pemaknaan verba kiru
(切る) agar tidak ada lagi kesalahan dalam memaknai verba ini dalam suatu
konteks kalimat.
Adapun yang menjadi objek penelitian ini adalah Asahi Shinbun Digital.
Objek ini dipilih karena kalimat-kalimat yang terdapat dalam koran ini lebih
beragam serta mudah untuk dijangkau oleh para pembaca, khususnya bagi
para pengguna internet.
1.2. Identifikasi Masalah
Seperti halnya bahasa Indonesia, bahasa Jepang juga memiliki banyak
kosa kata yang berpolisemi. Hal ini kemudian menjadi masalah tersendiri
bagi pembelajar bahasa Jepang untuk menentukan padanan makna yang
sesuai dengan bahasa sasarannya. Oleh karena itu perlu diketahui lebih
mendalam tentang polisemi dalam bahasa Jepang, dalam hal ini polisemi
verba kiru (切る).
Machida dan Momiyama dalam Sutedi (2011: 163) mengemukakan
beberapa langkah yang perlu ditempuh dalam menganalisis suatu polisemi,
yaitu memilah makna (imi-kubun), menentukan makna dasar (kihongi no
5
nintei) dan mendeskripsikan hubungan antarmakna dalam bentuk struktur
polisemi (tagi-kouzou no hyouji). Pada penelitian ini penulis menggunakan
dua dari tiga langkah tersebut, yaitu memilah makna dan mendeskripsikan
hubungan antarmakna dalam bentuk struktur polisemi.
Selanjutnya penelitian ini berangkat dari permasalahan yang
diidentifikasi sebagai berikut:
1) Klasifikasi makna verba kiru (切る ) sebagai polisemi dalam bahasa
Jepang.
2) Deskripsi makna dasar dan makna perluasan verba kiru (切る ) pada
bahasa Jepang.
3) Mensubtitusikan makna verba kiru (切る) pada verba lain yang berbahasa
Jepang.
4) Hubungan antarmakna polisemi verba kiru (切る) pada kalimat bahasa
Jepang.
1.3. Batasan Masalah
Pada penelitian ini, penulis tidak membahas keseluruhan masalah
seperti yang dikemukakan dalam identifikasi masalah. Mengingat luasnya
cakupan masalah serta kemampuan penulis, maka penulis merasa perlu
untuk membatasi masalah yang akan dibahas. Pembatasan masalah ini juga
dimaksudkan untuk memudahkan penguraian setiap permasalahan dengan
baik.
6
Dalam penelitian ini, penulis membahas mengenai klasifikasi makna
verba kiru (切る) sebagai polisemi dalam bahasa Jepang, dan bagaimana
hubungan antarmakna polisemi verba kiru (切る) pada kalimat bahasa Jepang.
1.4. Rumusan Masalah
Bertolak dari batasan masalah, maka pembahasan dalam penelitian ini
dapat dirumuskan sebagai berikut:
1) Bagaimana klasifikasi makna verba kiru (切る) sebagai polisemi dalam
bahasa Jepang?
2) Bagaimana deskripsi hubungan antarmakna polisemi verba kiru (切る)
pada kalimat bahasa Jepang?
1.5. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menghadirkan sebuah
karya ilmiah yang relevan dan memberikan informasi mengenai penggunaan
polisemi verba kiru (切る) dalam kalimat bahasa Jepang.
Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1) Untuk mengklasifikasikan makna verba kiru (切る ) sebagai polisemi
dalam bahasa Jepang.
2) Untuk mengetahui hubungan antarmakna polisemi verba kiru (切る) pada
kalimat bahasa Jepang.
7
1.6. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki dua manfaat, yaitu manfaat teoritis dan manfaat
praktis. Manfaat teoritis yang didapat dari penelitian ini yaitu dapat
menambah pemahaman dan pengetahuan mengenai verba kiru (切る) sebagai
polisemi bahasa Jepang. Adapun manfaat praktisnya yaitu dapat menjadi
referensi bagi pembelajar bahasa Jepang dan peneliti berikutnya mengenai
verba kiru (切る) sebagai polisemi dalam bahasa Jepang.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori
Beberapa unsur teori yang berhubungan dengan penelitian ini
diuraikan sebagai berikut:
2.1.1. Semantik
Semantik merupakan salah satu cabang linguistik yang
mengkaji tentang makna. Menurut Alwasilah dalam Gising (2006:
124), semantik secara etimologis berasal dari kata ''semainen'' yang
berarti ''bermakna atau berarti'', atau dari kata ''semaino'' yang berarti
''tanda, marka, dan sign''. Verhaar (1983: 9) juga menyatakan bahwa
semantik adalah cabang sistematik bahasa yang menyelidiki makna
atau arti. Sejalan dengan itu, Kridalaksana (2008: 216) juga
mengungkapkan bahwa semantik adalah bagian struktur bahasa yang
berhubungan dengan makna ungkapan dan juga dengan struktur makna
suatu wicara.
Semantik mencakup bidang yang sangat luas, baik dari segi
struktur dan fungsi bahasa maupun dari segi interdisiplin bidang ilmu.
Tetapi, dalam hal ini ruang lingkup semantik terbatas pada hubungan
ilmu makna itu sendiri di bidang linguistik.
9
Dalam sebuah skripsi yang ditulis oleh Agustin (2013: 33),
objek kajian semantik antara lain sebagai berikut:
1) Makna kata (go no imi)
Komunikasi dengan menggunakan suatu bahasa seperti
bahasa Jepang baru akan berjalan dengan lancar jika setiap kata
yang digunakan oleh pembicara memiliki makna atau maksud yang
sama dengan yang apa ditangkap oleh lawan bicara.
2) Relasi makna antara satu kata dengan kata lainnya (go no imi
kankei)
Hasil dari relasi makna antara satu kata dengan kata lainnya
dapat dijadikan bahan untuk menyusun kelompok kata berdasarkan
kategori tertentu.
3) Makna frase (ku no imi)
Dalam bahasa Jepang ada frase yang hanya bermakna secara
leksikal saja, ada frase yang bermakna secara ideomatikalnya saja,
dan ada juga yang bermakna kedua-duanya.
4) Makna kalimat (bun no imi)
Dalam bahasa Jepang suatu kalimat ditentukan oleh makna
setiap kata dan strukturnya.
2.1.2. Makna
Menurut pandangan Ferdinand de Saussure dalam Chaer (1994:
287), makna adalah pengertian atau konsep yang dimiliki atau
terdapat pada sebuah tanda linguistik. Sejalan dengan itu, Alwasilah
10
(1985: 145) dalam bukunya juga mengungkapkan beberapa teori
tentang makna, antara lain sebagai berikut:
1) Conceptual theory
Menurut teori ini, makna adalah mental image si pembicara
dari subyek yang ia bicarakan.
2) Reference atau correspondend theory
Menurut teori ini, makna adalah hubungan langsung antara
simbol-simbol linguistik dengan acuannya.
3) Contextual theory
Menurut teori ini, makna adalah kata-kata dengan
perantaraan sanding kata (collocation) yang biasa ditemukan.
Kata dijelaskan dengan perantaraan sanding kata yang umum
digunakan atau berkaitan dengan kata yang ingin ditentukan
maknanya.
4) Field theory
Teori ini menafsirkan kaitan makna antara anggota-anggota
dalam kesatuan bidang semantik tertentu.
5) Componential theory
Teori ini mempelajari bagaimana seperangkat kata atau
istilah terbentuk dari ciri-ciri semantik umum. Atau dengan kata
lain, menganalisis seperangkat kata-kata yang berhubungan ke
dalam komponen terkecil dari maknanya.
11
6) Combinatorial semantiks atau semotactics
Teori ini menyelidiki arti leksis dari setiap butir kata juga
penyusunan sintaksisnya.
7) Generative semantiks
Teori ini menyimpulkan makna-makna dasar dari kalimat
kemudian mentranformasikan makna-makna ini ke dalam
ujaran/kalimat nyata (performance).
2.1.3. Relasi Makna
Dalam linguistik terdapat bermacam-macam hubungan makna
(relasi makna). Menurut Chaer (1994: 297), relasi makna adalah
hubungan semantik yang terdapat antara satuan bahasa yang satu
dengan satuan bahasa lainnya. Satuan bahasa tersebut dapat berupa
kata, frase, maupun kalimat; dan relasi semantik itu dapat menyatakan
kesamaan makna, pertentangan makna, ketercakupan makna,
kegandaan makna, atau juga kelebihan makna. Chaer (1994: 297-310)
menuliskan pembahasan relasi makna yang meliputi hal-hal berikut:
1) Sinonim
Sinonim atau sinonimi adalah hubungan semantik yang
menyatakan adanya kesamaan makna antara satu satuan ujaran
dengan satuan ujaran lainnya. Relasi sinonimi ini bersifat dua arah.
Artinya, jika satu satuan ujaran A bersinonim dengan satuan ujaran
B, maka satuan ujaran B itu bersinonim dengan satuan ujaran A.
12
Akan tetapi, dua buah kata yang bersinonim tidak selamanya dapat
dipertukarkan atau disubtitusikan.
2) Antonim
Antonim atau antonimi adalah hubungan semantik antara
dua buah satuan ujaran yang maknanya menyatakan kebalikan,
pertentangan, atau kontras antara satu dengan yang lain. Hubungan
antara dua satuan ujaran yang berantonim juga bersifat dua arah.
3) Polisemi
Polisemi adalah sebuah kata atau satuan ujaran yang
mempunyai makna lebih dari satu. Pada polisemi, biasanya makna
pertama adalah makna sebenarnya, makna leksikalnya, makna
denotatifnya, atau makna konseptualnya.
4) Homonim
Homonim atau homonimi adalah dua buah kata atau satuan
ujaran yang bentuknya kebetulan sama, tetapi memiliki makna
yang berbeda, karena masing-masing merupakan kata atau bentuk
ujarang yang berlainan. Relasi antara dua buah ujaran yang
berhomonimi juga berlaku dua arah.
5) Hiponim
Hiponim atau hiponimi adalah hubungan semantik antara
sebuah bentuk nujaran yang maknanya tercakup dalam makna
bentuk ujaran yang lain.
13
6) Ambiguiti
Ambiguiti atau ketaksaan adalah gejala dapat terjadinya
kegandaan makna akibat tafsiran gramatikal yang berbeda.
Perbedaan ini biasanya terjadi pada bahasa tulis, karena unsur
suprasegmentalnya tidak dapat digambarkan dengan akurat.
7) Redundasi
Redundasi adalah pemakaian unsur segmental dalam suatu
bentuk ajaran. Dalam ragam bahasa baku, biasanya kita dituntut
untuk menggunakan kata-kata yang efisien, sehingga kata-kata
yuang dianggap berlebihan sepanjang tidak mengurangi atau
mengganggu makna harus dibuang. Namun dalam analisis
semantik setiap penggunaan unsur segmental dianggap membawa
makna masing-masing.
2.1.4. Jenis Makna
Bahasa tidak dapat luput dari berbagai kegiatan dan keperluan
kehidupan bermasyarakat. Pandangan terhadap bahasa yang berbeda-
beda pun menjadikan makna bahasa menjadi bermacam-macam pula.
Menurut Sutedi (2011: 130-134), jenis makna dapat dibedakan
menjadi tiga bagian berikut:
1) Makna Leksikal dan Makna Gramatikal
Makna leksikal (jishoteki-imi atau goiteki-imi) adalah makna
kata yang sesungguhnya sesuai dengan referensinya sebagai hasil
14
pengamatan indra dan terlepas dari unsur gramatikalnya.
Sederhananya, makna leksikal merupakan makna asli dari suatu
kata.
Adapun yang dimaksud dengan makna gramatikal
(bunpouteki-imi) adalah makna yang muncul akibat proses
gramatikalnya.
2) Makna Denotatif dan Makna Konotatif
Makna denotative (meijiteki-imi atau gaien) adalah makna
yang berkaitan dengan dunia luar bahasa, dan bisa dijelaskan
dengan analisis komponen makna. Sedangkan yang dimaksud
makna konotatif (anjiteki-imi atau naihou) adalah makna yang
ditimbulkan karena perasaan atau pikiran pembicara dan lawan
bicaranya. Machida dkk. dalam Sutedi (2011: 132) menyatakan
bahwa salah satu akibat munculnya polisemi adalah adanya
perluasan dari makna denotativ ke makna konotatif.
3) Makna Dasar dan Makna Perluasan
Makna dasar (kihon-gi) adalah makna asli yang dimiliki oleh
suatu kata. Sedangkan yang dimaksud dengan makna perluasan
(ten-gi) adalah makna yang muncul sebagai hasil perluasan dari
makna dasar, di antaranya akibat penggunaan secara kiasan atau
majas (hiyu). Perubahan makna suatu kata terjadi karena berbagai
faktor, seperti perkembangan peradaban manusia pemakai bahasa
15
tersebut, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, atau
pengaruh bahasa asing.
2.1.5. Polisemi
Polisemi menunjukkan bahwa suatu kata memiliki lebih dari satu
makna. Palmer dalam Pateda (2001:213) mengatakan, “It is also the
case that the same word many have a set of different meanings,” suatu
kata yang mengandung seperangkat makna yang berbeda, mengandung
makna ganda.
Tidak jauh berbeda dengan itu, Kridalaksana (2008: 197)
menyatakan bahwa polisemi adalah pemakaian bentuk bahasa seperti
kata atau frase dengan makna yang berbeda-beda. Sedangkan menurut
Kunihiro dalam Sutedi (2011: 161), polisemi (tagigo) adalah kata yang
memiliki makna lebih dari satu, dan setiap makna tersebut ada
pertautannya.
Menurut Chaer (1994: 301-302), pada polisemi, biasanya makna
pertama adalah makna sebenarnya, makna leksikalnya, makna
denotatifnya, atau makna konseptualnya. Yang lain adalah makna-
makna yang dikembangkan berdasarkan salah satu komponen makna
yang dimiliki kata atau satuan ujaran itu. Oleh karena itu, makna-
makna pada kata atau satuan ujaran yang berpolisemi masih berkaitan
satu sama lain. Dari pendapat para ahli di atas, disimpulkan bahwa
16
polisemi adalah makna ganda dari suatu kata yang saling berhubungan,
berkaitan baik makna denotasi maupun konotasi.
Untuk menganalisis suatu polisemi, Machida dan Momiyama
dalam Sutedi (2011: 163) mengemukakan beberapa langkah yang perlu
ditempuh, yaitu:
1) Pemilahan Makna
Pemilahan makna (imi-kubun) dapat dilakukan dengan
beberapa cara, yaitu:
(1) Mencari persamaan atau sinonimnya.
(2) Mencari lawan kata atau antonimnya.
(3) Melihat hubungan super ordinat dari setiap makna yang ada.
(4) Melihat variasi padanan kata dalam bahasa yang lain.
2) Penentuan Makna Dasar (Prototype)
Machida dan Momiyama dalam Sutedi (2011: 164)
mengemukakan dua cara untuk menentukan makna dasar (kihongi
no nintei) suatu kata, yaitu:
(1) Menyebarkan angket kepada responden untuk memilih salah
satu yang dianggap makna dasar dari berbagai contoh kalimat
yang disajikan, atau meminta responden untuk membuat
contoh kalimat yang dianggap mengandung makna dasar dari
suatu kata.
(2) Menelaah unsur kebahasaannya. Makna kata yang bisa
digunakan secara bebas dalam kalimat dianggap sebagai
17
makna dasar, sedangkan yang memerlukan unsur lainnya
dianggap bukan makna dasar.
3) Deskripsi Hubungan Antarmakna dalam Bentuk Struktur
Polisemi
Sutedi (2011:168) dalam bukunya mengemukakan
bahwa para linguistik kognitif mendeskripsikan hubungan
antarmakna dalam polisemi dengan menggunakan majas atau
gaya bahasa (hiyu) sebagai sudut pandangnya, yaitu berupa
metafora, metonimi, dan sinekdok.
Dilihat dari kategori katanya, polisemi dibagi menjadi beberapa
kategori, yaitu polisemi verba (kata kerja), polisemi nomina (kata
benda), dan polisemi adjektiva (kata sifat).
2.1.6. Hubungan Antarmakna dalam Polisemi
Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, untuk mendeskripsikan
hubungan antarmakna dalam polisemi dapat diwakili dengan tiga jenis
gaya bahasa/majas berikut:
1) Metafora (Inyu)
Metafora (inyu) merupakan gaya bahasa yang digunakan
untuk mengungkapkan suatu hal atau perkara dengan cara
mengumpamakannya dengan perkara atau hal lain berdasarkan
pada sifat kemiripan atau kesamaannya.
18
Lakoff & Johnson dalam Sutedi (20011: 211)
menggambarkan bahwa metafora bisa dinyatakan dalam bentuk
„…(A)…is…(B)…‟, dan dalam bahasa Jepang bisa diekspresikan
dalam bentuk „…(A)…wa…(B)…de aru‟, sedangkan dalam bahasa
Indonesia dapat dipadankan dengan „…(A)…adalah…(B)‟. Akan
tetapi ini bukan merupakan suatu ungkapan kepastian, bahwa (A)
adalah 100% (B), tetapi hanya sekedar perumpamaan saja.
2) Metonimi (Kanyu)
Metonimi (kanyu) merupakan gaya bahasa yang digunakan
untuk mengungkapkan suatu hal atau perkara dengan cara
mengumpamakannya dengan perkara atau hal lain berdasarkan
pada sifat kedekatannya atau keterkaitan antara kedua hal tersebut.
Kedekatan yang dimaksud di sini mengacu pada kedekatan ruang
dan waktu.
3) Sinekdok (Teiyu)
Sinekdok (teiyu) merupakan gaya bahasa yang digunakan
untuk mengungkapkan suatu hal atau perkara yang umum dengan
hal atau perkara yang khusus, atau sebaliknya.
Polisemi suatu kata muncul akibat adanya berbagai perkembangan
yang terjadi dalam masyarakat pemakai bahasa itu sendiri.
19
2.1.7. Identifikasi Makna Verba Kiru (切る)
Berikut adalah beberapa makna dari verba kiru menurut beberapa
ahli:
Tabel 1 Identifikasi makna verba kiru (切る)
No. Sumber Makna verba kiru (切る) Terjemahan
1. Haruhiko
(1977: 264)
1. 刃物などで、ものをい
くつかにたち切った
り、傷つけたりする。
1. Memotong suatu benda
dengan benda dengan
benda tajam atau
sejenisnya.
2. むすびつきやつながり
をなくす。
2. Menghilangkan sesuatu
yang mengikat.
3. 物事にくぎりをつけ
る。 そこまででやめ
る。
3. Mengistirahatkan
sesuatu. Berhenti sampai
disitu.
4. 水分などをなくす。
4. Menghilangkan air dari
suatu benda.
5. トランプやカルタで、
よくまぜあわせる。
5. Mengocok kartu remi
atau kartu permainan
dengan baik.
6. まっさきにする。
6. Melakukan terlebih
dahulu.
7. «ほかのことばのあと
について»
7. (Jika ditambahkan di
akhir kata)
20
…してしまう。
…し終わる。
… melakukan hingga
selesai.
2. Izuru
(1876: 758)
1. 連結.結合しているもの
を断つ。離す。
a. 刃物などで断つ。刃
物で相手を傷つけ
る。鋏み断つ。
b. 結びついているも
の、続いているもの
などを分かちはな
す。まっぷたつにす
る。
c. (続いている行為
を)やめる。うち切
る。
d. 受ける。横断する。
e. 両替をする。
1. Memutuskan hubungan
atau ikatan sesuatu.
Memisahkan.
a. Memutuskan dengan
benda tajam atau
sejenisnya.
Menyakiti dengan
benda tajam.
Menggunting.
b. Melepaskan/
menghentikan
sesuatu yang terikat,
berkelanjutan atau
sejenisnya. Tepat di
tengahnya.
c. Menghentikan
(diikuti oleh
tindakan). Berhenti.
d. Menyeberang.
e. Menukar.
2. 物事を限定する。
a. 期限を定める。限
る。
b. 決定する。
2. Membatasi sesuatu.
a. Menetapkan batas
waktu. Membatasi.
b. Menentukan.
21
3. 尽きるようにする。物
事を最後までやる。
a. 振ったりなどして水
分を去る。したむ。
b. 動詞の連用形につい
て、「はっきりけじ
めをつける」「終え
る」「果たす」「尽
くす」などの意をあ
らわす。
3. Melakukan hingga lelah.
Melakukan sesuatu
sampai akhir.
a. Menghilangkan
kelembaban dengan
menggoyang-
goyangkannya/
mengguncangnya.
b. Meghubungkan kata
kerja, hingga
bermakna
(penempatan
perbedaan yang
jelas),
(menyelesaikan),
(mencapai),
(menghabiskan), atau
sejenisnya.
4.
a. カルタの札などをま
ぜ合わせる。
b. トランプで、切り札
を出して他の札を押
さえ取る。
c. 双六で、相手の邪魔
になる所へ石をや
る。
4.
a. Mengocok kartu.
b. Mengeluarkan kartu
remi dengan
mengambil kartu lain
pada permainan
kartu truf.
c. Menghalangi lawan
dengan
menempatkan batu
pada papan
22
d. 囲碁で、相手の石の
連絡を断つ。
permainan sugoroku.
d. Memotong hubungan
batu lawan pada
permainan igo.
5. きめこむ。する。
5. Berpura-pura.
6. 最初に何かはじめる。
先鞭をつける。
6. Memulai sesuatu dari
awal. Berinisiatif.
7. (鷹詞)鷹が鳥を取り
損う。
7. (Takashi) Sejenis burung
elang yang berbahaya.
8. (取引用語)損失勘定
となった客が追証拠金
を入れぬため、取引員
がその建玉を任意に転
売・買戻しをして整理
する。
8. (Istilah kesepakatan)
Agar pelanggan tidak
memasukkan laporan
kerugian deposit, bagian
perdagangan mengatur
pembelian kembali pada
kontrak pembelian
apapun.
9. 能で、顔を強く一方へ
動かして物を見こみ、
または左石へ連続的に
動かして見回す。
9. Dalam noh, sangat
mengantisipasi
pergerakan wajah, juga
melihat dari kiri ke
kanan secara berturut-
turut.
23
10. (演劇用語)「幕を切
る」は幕を閉める。
「見得を切る」は見得
をする。また地方の興
行で毎日の炊捨または
消え物の費用や料金を
毎日の入場料の揚り高
から差し引く。
10. (Istilah teater) [Maku wo
kiru] artinya menutup
tirai. [Mie wo kiru]
artinya berpose. Dalam
wilayah industry
hiburan, setiap harinya
tarif/biaya masuk
dikurangi berdasarkan
tingkatan penjualan
perhari.
11. (Cut) 庭球・卓球など
でカットする。
11. Mematahkan (serangan)
pada permainan tenis,
tenis meja atau
sejenisnya.
3. Kyousuke
(1965: 271)
1. はもので切りはなす。
きずをつける。
1. Memotong dengan
benda tajam. Membuat
luka.
2. やめる。終わりにす
る。
2. Berhenti. Mengakhiri.
3. 水分を取りさる。
3. Menghilangkan
kelembaban.
4. まぜ合わす。
4. Mengocok.
5. ある数字より少なくな
る。
5. Lebih kecil dari angka
yang ada.
24
6. 区切りをつける。
6. Menghentikan.
7. 新しく始める。
7. Memulai sesuatu yang
baru.
8. 方向をかえる。
8. Mengubah arah.
9. 「切る」(言葉の下に
ついて)すっかりし終
える。
9. Melakukan hingga
selesai (mengikuti di
akhir kata).
4. Tadao, dkk.
(1995: 571)
1. 刃物などで物を分けは
なす。
1. Membagi suatu benda
dengan benda tajam
atau sejenisnya.
2. 人とのつながりをた
つ。
2. Mengakhiri hubungan
dengan seseorang.
3. 刃物で傷つける。
3. Melukai/menyakiti
sesuatu/seseorang
dengan benda tajam.
4. 横切る。
4. Menyeberang/ melintasi.
5. 水気を取り去る。
5. Menghilangkan
kelembaban.
6. トランプなどの順序を
くずして、まぜ合わせ
6. Mengocok kartu remi
atau sejenisnya.
Kemudian, menurunkan/
25
る。また、切り札を出
す。
memasang kartu.
7. 日時・数量などをそこ
までを限る。
7. Membatasi kuantitas
atau sejenisnya, seperti
tanggal dan waktu.
8. きわだったことをす
る。きっぱりと思いき
った行動をする。
8. Melakukan hal yang
mencolok. Suatu
tindakan yang berani.
9. 連続していた行為・事
柄に区切りをつける。
やめる。
9. Menghentikan/
mengakhiri hal/ keadaan
yang berlangsung secara
terus-menerus.
10. かたい物をこすりつけ
て火を出す。
10. Menggosokkan pada
benda keras hingga
mengeluarkan api.
11. 数値がある基準に到達
しない。下まわる。
11. Tidak mencapai standar.
Kurang dari standar.
12. 中を分けるようにして
勢いよく進む。
12. Maju dengan kekuatan
penuh hingga membelah
di bagian tengah.
13. 進む向きを変える。
13. Mengubah arah tujuan.
14. テニスや卓球で球に逆
回転を与えるように打
14. Memukul kembali bola
pada permainan tennis
26
つ。カットする。 atau tennis meja.
Memotong.
15. 発行する。
15. Menerbitkan/
mengeluarkan.
16. はさみを入れる。
16. Melubangi.
17. ある行動を最初に始め
る。起こす。
17. Memulai suatu kegiatan.
18. ある事柄を強く非難す
る。欠点を明らかにし
て糾弾する。
18. Mengkritik keras suatu
keadaan. Menyalahkan
dengan memperjelas
kekurangan/kesalahan.
19. 基準に合わないものを
捨てる。はずす。除
く。
19. Menyisihkan sesuatu
yang tidak memenuhi
standar. Mencabut.
Menghapus.
20.⦅動詞の連用形に付い
て⦆
a. …し終える。完了す
る。
b. …するのをやめる。
c. 非常に…する。
十分に…する。
20. (Dihubungkan dengan
kata kerja lain)
a. … melakukan hingga
selesai.
Menyelesaikan.
b. … berhenti
melakukan.
c. Sangat …
Cukup …
27
Keempat pendapat tentang makna verba kiru (切る ) di atas
digunakan sebagai dasar untuk menentukan klasifikasi makna verba
kiru (切る) yang terdapat pada sumber data. Adapun pemilihan makna
yang digunakan, disesuaikan dengan makna verba kiru (切る) yang
ditemukan dalam sumber data tersebut dengan melihat konteks
kalimatnya.
2.2. Penelitian yang Relevan
Adapun penelitian mengenai polisemi pada verba sebelumnya pernah
dilakukan oleh beberapa orang, yaitu Renny Puspitasari pada tahun 2013,
yang merupakan mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Jepang S1 Jurusan
Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri
Semarang dengan judul penelitian ''Analisis Makna Verba Tsukuru dalam
Kalimat Bahasa Jepang''. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa klasisfikasi
makna yang terdapat pada verba tsukuru ada 3, yaitu menghasilkan sesuatu
baru yang berbeda, mengadakan sesuatu yang tidak ada, dan
menginformasikan/ melaporkan.
Pada tahun yang sama, penelitian lainnya dilakukan oleh Chyindhi
Maya Agustin yang merupakan mahasiswa yang sejurusan dengan peneliti
yang disebutkan sebelumnya. Adapun judul penelitiannya yaitu ''Analisis
Verba Tsukeru sebagai Polisemi dalam Bahasa Jepang''. Hasil yang
didapatkan dari penelitian tersebut bahwa terdapat 7 buah makna verba
tsukeru yaitu 1) membuat keadaan dua benda menjadi tidak terpisahkan;
28
2) menyertakan suatu benda dengan benda lain; 3) menyertakan suatu benda
ke benda lain; 4) mengfungsikan perasaan dan kekuatan; 5) sesuai dengan
yang lain; 6) dipakai di tubuh; 7) menempatkan pada suatu posisi atau tempat.
Tidak ditemukan 3 buah makna verba tsukeru, yaitu 1) melekatkan pada kata
kerja lain yang menyatakan kebiasaan melakukan atau terbiasa; 2) menempel
pada verba yang menunjukan perasaan keras/ nada yang kuat;
3) menyampaikan bentuk utama dari 「~につけて」 yang bermakna
mengenai, menurut, dan memberi alasan.
Pada tahun 2014, penelitian tentang polisemi juga dilakukan oleh
mahasiswa Sastra Jepang Fakultas Sastra Universitas Hasanuddin bernama
Sarmiati Usman. Penelitian ini berjudul ”Hubungan Antarmakna Polisemi
Verba Tsukuru ( 作る ) pada Asahi Shinbun Digital”, dan hasil yang
didapatkan adalah terdapat 9 makna pada verba tsukuru, 1 di antaranya
adalah makna dasar dan 8 lainnya merupakan makna perluasan. Kesembilan
makna tersebut, yaitu 1) membuat (menggunakan bahan dengan mengikuti
campuran tangan sehingga menjadi suatu barang yang berbeda;
2) membentuk; 3) memelihara; 4) memproduksi; 5) menciptakan; 6)
membuat hubungan, rencana, dan peraturan; 7) menulis, mengarang, dan
mengubah; 8) membangun; 9) mencetak. Dalam pembahasan hubungan
antarmakna verba tsukuru, ditemukan 7 contoh yang memiliki hubungan
secara metafora, 2 contoh memiliki hubungan secara metonimi, dan
hubungan secara sinekdok tidak ditemukan sama sekali.
29
Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh penulis dengan penelitian-
penelitian di atas yaitu, pada penelitian ini, penulis tidak hanya sekedar
mengklasifikasikan pemaknaan dari verba kiru, tetapi penulis juga akan
mendeskripsikan hubungan antarmakna polisemi verba tersebut.
2.3. Kerangka Pemikiran
Berikut adalah kerangka berpikir yang menjadi acuan dasar penulis
dalam menjawab rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya.
Kalimat-kalimat yang menggunakan
verba kiru (切る) dalam Asahi
Shinbun Digital
Pengklasifikasian kalimat yang menggunakan verba
kiru (切る) berdasarkan teori makna dasar verba
kiru (切る)
Pendeskripsian hubungan antarmakna verba
dalam bentuk polisemi verba kiru (切る) dengan
menggunakan sudut pandang gaya bahasa (majas)
Simpulan
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian
Mahsun (2007: 72) menyatakan bahwa metode penelitian merupakan
cara penelitian yang di dalamnya mencakup bahan atau materi penelitian, alat,
jalan penelitian, variabel, dan data yang hendak disediakan, serta analisis data.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kualitatif deskriptif. Menurut Sugiono dalam Usman (2014: 27) metode
penelitian kualitatif adalah metode yang berdasarkan pada filsafat, digunakan
pada kodisi objek yang alamiah di mana peneliti diposisikan sebagai
instrumen penelitian. Dalam penelitian ini penulis memiliki pandangan dalam
menjabarkan suatu pembahasan yang sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
Penelitian ini menggunakan sumber subtansi dalam pengambilan jenis
sumber data. Sudaryanto dalam Usman (2014: 27) mengemukakan bahwa
sumber subtansi merupakan bahan mentah data, yang dalam bentuk kongkret
tampak sebagai segenap tuturan-tuturan apapun yang dipilih oleh si peneliti
karena dipandang cukup mewakili (representatif)". Penulis mengumpulkan
bahan dengan menganalisa data-data baik melalui buku-buku kepustakaan
yang memiliki keterkaitan dengan penelitian ini maupun melalui internet.
Selanjutnya penulis membedakan data-data yang ada menjadi dua jenis, yaitu
data dasar dan data penunjang. Yang dimaksud dengan data dasar adalah data
yang menjadi objek analisis, dalam hal ini mencakup kalimat-kalimat yang di
31
dalamnya mengandung polisemi verba kiru (切る). Adapun yang dimaksud
dengan data penunjang adalah data yang dapat menunjang kerja analisis,
dalam hal ini berupa teori-teori yang berasal dari literatur-literatur yang
relevan dengan objek penelitian.
3.2.Instrumen Penelitian
Pada penelitian ini, peneliti bertindak sebagai human instrument,
dimana peneliti berfungsi untuk menetapkan fokus penelitian, memilih
informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai
kualitas data, menganalisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan
atas semuanya.
3.3. Sampel dan Populasi Penelitian
Penelitian penulis memilih Asahi Shinbun Digital sebagai sampel
penelitian. Sampel ini dipilih karena penulis menginginkan sampel kalimat
yang lebih beragam dalam berbagai aspek. Untuk populasinya, penulis
membatasi hanya pada Edisi Maret 2017 - Mei 2017 saja dikarenakan
cakupan sampel yang sangat besar sehingga penulis merasa kewalahan jika
mengambil keseluruhan sampel yang ada. Oleh karena itu penulis hanya
memilih populasi yang dianggap mewakili sampel secara keseluruhannya.
3.4.Tehnik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini penulis menggunakan tehnik catat sebagai tehnik
pengumpulan data. Penulis memilih tehnik catat karena tehnik ini telah
32
mewakili beberapa langkah untuk mengetahui data dari sumber data. Penulis
menjaring sumber data berupa koran digital berbahasa Jepang, dalam hal ini
Asahi Shinbun Digital, namun difokuskan pada Edisi Maret 2017 - Mei 2017
saja untuk membatasi objek penelitian. Setelah itu, penulis mencatat kalimat-
kalimat bahasa Jepang yang menggunakan verba kiru (切る) untuk dianalisis.
3.5. Tehnik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan tehnik pilih unsur penentu (TPUP), yaitu
memilih data dari sumber data, dalam hal ini adalah kalimat-kalimat yang
mengandung verba kiru (切る) yang merupakan objek yang akan diteliti.
Langkah-langkah analisis data yang akan dilakukan penulis adalah sebagai
berikut:
1) Menentukan pokok masalah yang akan diangkat dalam pembahasan.
2) Menentukan objek penelitian yang akan diangkat sebagai objek
pembahasan.
3) Menentukan teori-teori pendukung dalam proses penelitian.
4) Menentukan sumber data.
5) Mencari kalimat-kalimat yang mengandung verba kiru (切る).
6) Mengelompokkan kalimat-kalimat yang mengandung verba kiru (切る).
7) Mengklasifikasi kalimat ke dalam makna verba kiru (切る) berdasarkan
teori.
8) Menganalisis kalimat-kalimat yang mengandung verba kiru (切る).
33
9) Mendeskripsikan hubungan antarmakna yang terdapat pada verba kiru (切
る) berdasarkan sudut pandang gaya bahasa (majas).
10) Menarik kesimpulan dari analisis penelitian.
34
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada dasarnya verba kiru (切る ) memiliki beberapa pemaknaan yang
berbeda seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya. Keberagaman
makna ini seringkali membuat para pembelajar bahasa Jepang mengalami
kesulitan untuk menerjemahkan dan menentukan padanan makna yang sesuai
dengan konteks di dalam kalimat. Pada penelitian ini, penulis akan
mengklasifikasikan dan menganalisis makna yang terkandung dalam verba kiru
(切る) sebagai polisemi dalam bahasa Jepang serta hubungan antarmakna yang
terkandung dalam verba kiru (切る) pada kalimat bahasa Jepang.
4.1. Klasifikasi Makna Verba Kiru (切る)
Dengan menggunakan teknik catat, penulis telah mengidentifikasi makna
verba kiru (切る) dengan kalimat-kalimat yang terdapat pada sumber data
yaitu Asahi Shinbun Digital Edisi Maret 2017 - Mei 2017. Dari identifikasi
tersebut ditemukan beberapa makna verba kiru (切る) sebagai berikut.
1) Memutuskan hubungan atau ikatan sesuatu. Memisahkan.
Pada data yang diperoleh, ditemukan 82 kalimat yang bermakna
“memutuskan hubungan atau ikatan sesuatu; memisahkan”.
35
Data (44)
初めて夏の野外でのフルラヴということで、リハーサル時
には、エゕコンを 切ったスタジオで、サウナスーツを着て体
を慣らすなど、待っているフゔンに、いつも通りの熱いラ
ヴを届けようとする気持ちを強く感じるような準備をしてい
たというのだ。
Hajimete natsu no yagai de no furu raivu to iu koto Pertama kali / musim panas / p / di luar rumah / p / p / full live / katanya /
de, rihaasaru toki ni wa, eakon o kitta sutajio de, sauna p / latihan / saat / p / AC / p / mematikan / studio / p / sauna /
suutsu o kite karada o narasu nado, matte iru suit / p / memakai / badan / p / membiasakan diri / p / menunggu /
fan ni, itsumo doori no atsui raivu o todokeyou to suru penggemar / p / seperti biasa / p / panas / live / p / menyampaikan / mencoba /
kimochi o tsuyoku kanjiru youna junbi o shite ita to iu perasaan / p / kuat / merasakan / seperti / persiapan / p / melakukan / mengatakan /
no da. exp.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/03/27)
Pada data (44) verba kiru (切る) memiliki makna mematikan.
Izuru (1876:758) menyatakan bahwa salah satu makna dari verba
kiru (切る) yaitu(続いている行為を)やめる。うち切る。
( (Tsudzuite iru koui o) yameru. Uchi kiru. ) yang artinya
menghentikan (diikuti oleh tindakan); berhenti. AC merupakan salah
satu alat elektronik yang berfungsi untuk menyejukkan udara.
Pengoperasian alat elektronik tergantung pada aliran listrik yang
terhubung pada alat tersebut. Ketika AC dimatikan, aliran listrik
yang terhubung pada AC tersebut juga akan terputus dan fungsinya
36
juga akan berhenti. Oleh karena itu, kata mematikan di sini berarti
menghentikan fungsi dari AC dengan melakukan tindakan berupa
memutuskan aliran listrik yang terhubung ke AC tersebut.
Data (55)
正方形の食パンの耳を 切り、対角線を包丁で切って三角形に
して具材を挟んでいた。
Seihoukei no shokupan no mimi o kiri, taikakusen o Persegi / p / roti / p / telinga / p / memotong / diagonal / p /
houchou de kitte sankakkei ni shite guzai o hasande ita. pisau dapur / p / potong / segitiga / menjadi / bahan / p / kedua sisinya .
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/04/01)
Verba kiru (切る) pada data (55) memiliki makna memotong.
Pada data (55) Subjek memotong bagian telinga dari sebuah roti
berbentuk persegi menggunakan pisau dapur yang merupakan benda
tajam. Pada dasarnya memotong memiliki arti memutuskan dengan
barang tajam (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Hal ini serupa
dengan pendapat Izuru (1876:758) yaitu memutuskan dengan benda
tajam atau sejenisnya. Oleh karena itu kata memotong pada kalimat
ini diartikan memutuskan atau memisahkan suatu benda dengan
menggunakan benda tajam atau sejenisnya.
Data (77)
「軍の関与があったか」と尋ねると、「いや、何も起きてい
ない」と前言を翻し、電話は 切れた。
[Gun no kan‟yo ga atta ka] to tazuneru to , [ Iya, nani [Militer / p / terlibat / p / (ada) / apa] / p / bertanya / ketika / [Tidak, / apa /
37
mo okite inai ] to zengen o hirugaeshi, denwa wa kireta. p / terjadi /tidak ada] / p / kata-kata / p / membalikkan / telepon / p / memutuskan.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/04/06)
Pada data (77) verba kiru (切る) memiliki makna memutuskan.
Kata memutuskan berarti menjadikan (menyebabkan) putus, tidak
bersambung atau berhubungan lagi; menyudahi, mengakhiri sesuatu
yang sebelumnya belum berakhir (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Hal ini sejalan dengan pendapat Izuru (1876:758) yaitu
melepaskan/menghentikan sesuatu yang terikat, berkelanjutan, atau
sejenisnya, tepat di tengahnya. Saat menelfon, pembicara dan lawan
bicaranya terhubung oleh sebuah jaringan yang mengubah
gelombang suara menjadi aliran/sinyal listrik yang kemudian
diterima oleh masing-masing dari mereka. Pada data (77) lawan
bicara Subjek memutuskan sambungan telepon yang sebelummya
menghubungkan mereka tepat di tengah percakapan. Oleh karena itu
kata memutuskan pada kalimat ini diartikan memutuskan hubungan
telepon antara Subjek dan lawan bicaranya.
Data (106)
空を 切ったバットを手に糸井が驚いたような表情を浮かべる。
Sora o kitta batto o te ni Itoi ga odoroita youna Langit / p / melintasi / bat / p / tangan / p / Itoi / p / kaget / seperti /
hyoujou o ukaberu. ekspresi / p / memperlihatkan.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/04/15)
38
Verba kiru (切る) pada data (106) memiliki makna melintasi.
Pada dasarnya kata melintasi memiliki arti melewati, menyeberangi
(Kamus Besar Bahasa Indonesia). Izuru (1876:758) juga menyatakan
bahwa 横断する (oudan suru) yang berarti menyeberang, melintang
merupakan salah satu bagian dari makna verba kiru (切る) yaitu
memutuskan hubungan atau ikatan sesuatu; memisahkan.
Ketika kelelawar terbang di udara, dari penglihatan Subjek,
kelelawar tersebut akan terlihat berpindah tempat dari satu sisi ke sisi
seberangnya, misalnya dari sisi kanan menuju sisi kiri Subjek. Oleh
karena itu, kata melintasi di sini berarti melewati Subjek dengan
terbang melintang dari salah satu sisi ke sisi lainnya di atas langit.
2) Membatasi sesuatu.
Pada data yang diperoleh, ditemukan 12 kalimat yang bermakna
“membatasi sesuatu”.
Data (148)
期日を 切るということは、物事を進めていくうえで重要だ。
Kijitsu o kiru to iu koto wa, monogoto o susumete iku Penetapan waktu / p / batas / artinya / p / hal / p / kelanjutan /
ue de juuyouda. lebih / p / penting.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/05/14)
Pada data (148) verba kiru (切る) memiliki makna batas. Pada
dasarnya kata batas memiliki arti pemisah antara dua bidang berupa
ruang, daerah, dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Hal
39
ini tidak jauh berbeda dengan pendapat Izuru (1876:758) yaitu
menetapkan batas waktu, membatasi. Pada data (148) kata batas
merujuk pada menentukan batasan waktu untuk berlangsungnya
suatu kegiatan. Seperti yang kita ketahui, waktu adalah sesuatu yang
tidak bisa dihentikan dan akan terus-menerus berlanjut. Oleh karena
itu Subjek menetapkan batas waktu untuk suatu kegiatan sehingga
kegiatan tersebut dapat terkontrol dan tidak melebihi porsi waktu
yang semestinya.
3) Melakukan hingga lelah. Melakukan sesuatu sampai akhir.
Pada data yang diperoleh, ditemukan 11 kalimat yang bermakna
“melakukan hingga lelah; melakukan sesuatu sampai akhir”.
Data (86)
煮立ったら弱火にしてふたをし、ニンジンにおよそ火が入っ
たら水気を 切った豆腐と削り節を加えます。
Nitattara yowabi ni shite futa o shi, ninjin ni oyoso hi Merebus / mendidih / sampai / tutup / p / con / wortel / p / sekitar / api /
ga haittara mizuke o kitta toufu to kezuribushi o p / memasukkan / kelembaban / p / menghilangkan / tahu / p / kezuribushi / p /
kuwaemasu. menambahkan.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/04/08)
Pada data (86) verba kiru ( 切 る ) memiliki makna
menghilangkan. Izuru (1876:758) menyatakan bahwa salah satu
makna dari verba kiru (切る) yaitu 振ったりなどして水分を去る。
40
したむ。(Futtari nado shite suibun o saru. Shitamu.) yang artinya
menghilangkan kelembaban dengan menggoyang-
goyangkannya/mengguncangnya. Kelembaban merupakan
konsentrasi uap air yang terdapat di udara. Volume uap air yang
terdapat pada tahu mengisi tiap rongga kosong dan menyebabkan
kelembaban pada tahu tersebut. Subjek menghilangkan air yang
menyebabkan kelembaban pada tahu dengan cara ditiriskan pada
saringan kemudian digoyang-goyangkan agar volume air yang
menyerap pada tahu bisa dihilangkan. Oleh karena itu, kata
menghilangkan di sini berarti menghilangkan kelembaban pada tahu
dengan cara mengguncangkannya dalam saringan.
Data (96)
どれも OEM 生産のモデルだが、サイズの異なる 3 製品で 1 万
円を 切る価格を実現している。
Dore mo OEM seisan no moderu da ga, saizu no kotonaru Setiap / OEM / produksi / p / model / c / p / ukuran / p / berbeda /
3 seihin de 1 man en o kiru kakaku o jitsugen shiteiru. 3 / produk / p / 10.000 / Yen / p / mencapai / harga / p / merealisasikan.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/04/11)
Pada data (96) verba kiru (切る) memiliki makna mencapai.
Menurut Izuru (1876:758), salah satu makna lain dari verba kiru (切
る ) selain dari makna-makna yang telah disebutkan sebelumnya
yaitu menghubungkan kata kerja, hingga bermakna [penempatan
perbedaan yang jelas], [menyelesaikan], [mencapai], [menghabiskan],
41
atau sejenisnya. Pada dasarnya kata mencapai memiliki arti
memperoleh (mendapat) sesuatu dengan usaha (Kamus Besar Bahasa
Indonesia). Pada data (96), Subjek melakukan berbagai usaha sampai
akhirnya bisa merealisasikan penjualan 3 produk dengan ukuran
berbeda dan mencapai harga 10.000 Yen. Oleh karena itu, kata
mencapai di sini berarti tersampaikannya maksud dan tujuan yang
ingin diperoleh oleh Subjek dari hasil usaha yang dilakukannya.
4) Menghalangi lawan dengan menempatkan batu pada papan permainan
sugoroku. Memotong hubungan batu lawan pada permainan igo.
Pada data yang diperoleh, ditemukan 18 kalimat yang bermakna
“menghalangi lawan dengan menempatkan batu pada papan permainan
sugoroku; memotong hubungan batu lawan pada permainan igo”.
Data (163)
白18のサガリに黒は19と 切る。
Shiro 18 no sagari ni kuro wa 19 to kiru. Putih / 18 / p / menurun / p / hitam / p / 19 / p / memotong.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/05/24)
Pada data (163) verba kiru (切る) memiliki makna memotong.
Kata memotong di sini tidak dimaknai secara harfiah. Kalimat pada
data (163) menunjukkan pergerakan batu pada permainan igo. Igo
adalah sebuah permainan papan startegis antar dua pemain, dimana
batu-batu berbentuk bola gepeng diletakkan di atas papan kayu
dengan garis-garis yang digambar di atasnya. Kedua pemain, hitam
42
dan putih bertempur untuk memaksimalkan wilayah yang mereka
kuasai, mengelilingi daerah besar di papan, menjebak batu-batu
musuh menyusup dan melindungi batu mereka dari penangkapan.
Pada kalimat ini, Subjek meletakkan batu nomor 18 secara menurun
sehingga membuat hubungan batu lawan menjadi terputus. Jika
dilihat secara konteks, hal ini sesuai dengan pendapat Izuru
(1876:758) tentang salah satu makna dari verba kiru (切る) yaitu 囲
碁で、相手の石の連絡を断つ(Igo de, aite no ishi no renraku o
tatsu) yang artinya memotong hubungan batu lawan pada permainan
igo.
5) Memulai sesuatu dari awal. Berinisiatif.
Pada data yang diperoleh, ditemukan 32 kalimat yang bermakna
“memulai sesuatu dari awal; berinisiatif”.
Data (50)
日本一を目指し、新たな環境でスタートを 切った。
Nippon‟ichi o mezashi, aratana kankyou de sutaato Yang terbaik di Jepang / p / tujuan / baru / lingkungan / p / awal /
o kitta. p / memulai.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/03/29)
Pada data (50) verba kiru (切る) memiliki makna memulai.
Secara harfiah kata memulai memiliki arti mengawali untuk
berbuat sesuatu. Hal ini sejalan dengan pendapat Izuru (1876:758)
43
tentang salah satu makna dari verba kiru (切る) yaitu 最初に何か
はじめる。先鞭をつける。(Saisho ni nani ka hajimeru. Senben
o tsukeru) yang artinya memulai sesuatu dari awal, berinisiatif.
Sesuai dengan hal tersebut, kata memulai pada data (50) berarti
mulai bertanding di lingkungan yang baru. Jika sebelum-
sebelumnya Subjek hanya melakukan pertandingan di
lingkungannya sendiri, maka demi mencapai tujuannya untuk
menjadi yang terbaik di Jepang, Subjek melakukan terobosan baru
dengan mulai melakukan pertandingan di lingkungan yang baru.
Data (70)
県内でも3日、多くの社会人1年生がスタートを 切った。
Kennai demo mikka, ooku no shakaijin 1 (dalam) prefektur / walaupun / hari ke-3 / banyak / p / orang yang bekerja / pertama /
nensei ga sutaato o kitta. tahun / p / awal / p / memulai.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/04/04)
Tidak jauh berbeda dari contoh sebelumnya, pada data (70)
verba kiru (切る) juga memiliki makna memulai. Hal ini juga
sesuai dengan pendapat Izuru (1876:758) tentang makna dari verba
kiru (切る) yaitu 最初に何かはじめる。先鞭をつける。(Saisho
ni nani ka hajimeru. Senben o tsukeru) yang artinya memulai
sesuatu dari awal, berinisiatif. Kata memulai pada kalimat ini
berarti mulai melakukan suatu kegiatan di awal tahun. Pada tahun
baru, umumnya pekerja di Jepang akan mendapatkan cuti untuk
44
sekedar berlibur atau menghabiskan waktu dengan keluarga.
Namun di beberapa prefektur, pada hari ketiga tahun baru, banyak
pekerja khususnya mereka yang baru bekerja pada tahun pertama,
mulai kembali melanjutkan aktifitasnya di kantor, terutama mereka
yang bekerja di kantor resmi pemerintah yang ada di prefektur.
Berdasarkan hal tesebut, kata memulai pada data (70) memiliki arti
memulai pekerjaan di awal tahun.
Data (159)
中曽根さんの長い、憲法改正の夢が、安倍首相のもとで実現
の幕を 切ろうとしている。
Nakasone san no nagai, kenpou kaisei no yume ga, Abe Nakasone / suf / p / lama / konstitusi / reformasi / p / mimpi / p / Abe /
shushou no moto de jitsugen no maku o kirou Perdana Menteri / p / awal / realisasi / p / tirai / p / menutup /
to shite iru. memutuskan.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/05/23)
Verba kiru (切る) pada data (159) memiliki makna menutup
tirai. Izuru (1876:758) menyebutkan bahwa salah satu makna dari
verba kiru (切る) yaitu「幕を切る」は幕を閉める。([Maku o
kiru] wa maku o shimeru) yang artinya (Maku o kiru) berarti
menutup tirai. Pada data (159), kata menutup tirai merupakan
ekspresi dramatis penutur dan tidak dimaknai secara harfiah, tetapi
diartikan sebagai memulai sesuatu. Hal ini serupa dengan istilah
45
teater yaitu menurunkan tirai, yang berarti pertunjukan akan
dimulai.
Shinzou Abe merupakan salah satu mantan Perdana Menteri
Jepang. Di awal pemerintahannya, Abe memutuskan untuk
melakukan reformasi terhadap konstitusi Jepang dan melanjutkan
mimpi Yasuhiro Nakasone, salah satu mantan Perdana Menteri
Jepang yang memerintah pada tahun 1982-1987. Reformasi
konstitusi ini merupakan bentuk nyata dari janji politik Abe
terhadap kaum ultra nasionalis Jepang. Berdasarkan hal tersebut,
kata menutup tirai pada kalimat ini memiliki arti memulai untuk
melanjutkan mimpi salah satu mantan Perdana Menteri Jepang.
6) Mengubah arah tujuan.
Pada data yang diperoleh, ditemukan 23 kalimat yang bermakna
“mengubah arah tujuan”.
Data (8)
そして今、新規出店にかじを 切る。
Soshite ima, shinki shutten ni kaji o kiru. Lalu / sekarang / baru / toko / p / kemudi / p / mengubah.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/03/06)
Pada data (8) verba kiru (切る) memiliki makna mengubah.
Menurut Kyousuke (1965: 271), salah satu makna dari verba kiru
(切る ) yaitu 方向をかえる。 (Houkou o kaeru) yang artinya
46
mengubah arah. Hal ini ditunjukkan pada data (8) pada kata kaji o
kiru yang berarti mengubah kemudi. Kata kemudi di sini merujuk
ke arah tujuan yang akan dituju selanjutnya. Makna mengubah
pada kalimat ini berarti mengubah lokasi dari suatu toko menuju ke
toko lainnya yang baru dibuka. Konteks kalimat di atas
menjelaskan bahwa dikarenakan suatu kondisi, Subjek
memutuskan untuk berganti tempat dan mengubah tujuannya
menuju sebuah toko baru yang baru dibuka.
Data (91)
実車による診断では、助手席の指導員から指示を受け、ハン
ドルを 切った。
Jissha ni yoru shindan de wa, joshu seki no shidouin Taksi / p / karena / pemeriksaan / p / kursi penumpang / p / pemandu /
kara shiji o uke, handoru o kitta. dari / perintah / p / mendapat / (pegangan) kemudi / p / mengubah.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/04/09)
Sama seperti contoh data (8), pada data (91) verba kiru
(切る) juga memiliki makna mengubah. Akan tetapi pada data
(91), makna mengubah kemudi merujuk ke arti sebenarnya. Makna
mengubah pada kalimat ini berarti memutar kemudi pada stir mobil
sehingga arah perjalanan menjadi berubah. Subjek mendapatkan
instruksi dari penumpang untuk mengubah arah haluan karena di
depan jalan yang akan mereka lewati sedang diadakan pemeriksaan
taksi. Berdasarkan hal tersebut, kata mengubah pada data (91)
47
memiliki makna mengubah arah dengan memutar stir pada mobil.
Hal ini juga sesuai dengan pendapat Kyousuke (1965: 271), yaitu
方向をかえる。(Houkou o kaeru) yang artinya mengubah arah.
7) Lebih kecil dari angka yang ada.
Pada data yang diperoleh, ditemukan 8 kalimat yang bermakna
“lebih kecil dari angka yang ada”.
Data (128)
その後の米欧経済はけっこう良好で、国内も失業率が3%を
切る完全雇用状態で悪くない。
Sono ato no beiou keizai wa kekkou ryoukou Itu / setelah / p / Amerika dan Eropa / ekonomi / p / cukup / baik /
de, kokunai mo shitsugyou ritsu ga 3 paasento o p / dalam negeri / p / tingkat pengangguran / p / 3 / persen / p /
kiru kanzen koyou joutai de warukunai. menurun / kerja penuh / keadaan / p / (tidak) buruk..
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/04/25)
Pada data (128) verba kiru (切る) memiliki makna menurun.
Pada dasarnya kata menurun memiliki arti berangsur-angsur turun,
berkurang, surut (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Kyousuke
(1965: 271) menyatakan bahwa salah satu makna dari verba kiru
(切る) yaitu ある数字より少なくなる (Aru suuji yori sukunaku
naru) yang berarti lebih kecil dari angka yang ada. Makna menurun
pada data (128) menunjukkan perubahan kuantitas yang lebih kecil
dari yang sebelumnya. Pada bulan Juni tahun lalu, Perdana Menteri
Abe tiba-tiba memutuskan untuk menunda kenaikan pajak ditengah
48
krisis ekonomi global. Setelah itu perekonomian Amerika dan
Eropa mulai membaik. Hal ini juga mempengaruhi perekonomian
Jepang dan menyebabkan tingkat pengangguran di Jepang
berkurang sebesar 3%. Berdasarkan hal tersebut, kata menurun
pada data (128) memiliki arti turunnya tingkat pengangguran di
Jepang sebesar 3%.
Data (130)
15年に1億2709万人の人口が1億人を 切るのは53
年と見込んでいる。
15 nen ni 1 oku 2709 man nin no jinkou ga 1 oku nin 15 / tahun / p / 127.090.000 / orang / p / populasi / p / 100.000.000 / orang /
o kiru no wa 53 nen to mikonde iru. p /berkurang / p / 53 / tahun / p / diperkirakan.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/04/28)
Pada data (130) verba kiru ( 切 る ) memiliki makna
berkurang. Sama halnya dengan kata menurun, kata berkurang
juga dapat diartikan menjadi kurang, susut. Makna berkurang pada
data (130) menunjukkan terjadinya perubahan kuantitas yang lebih
kecil dari yang sebelumnya. Adapun perubahan yang terjadi yaitu
populasi penduduk yang sebelumnya berjumlah 127.090.000 orang
diperkirakan dalam waktu 53 tahun akan mengalami penurunan
sebanyak 100.000.000 penduduk. Penurunan jumlah ini disebabkan
oleh beberapa faktor seperti kematian dan migrasi. Berdasarkan hal
tersebut, kata berkurang pada kalimat ini memiliki arti
49
berkurangnya jumlah penduduk di Jepang. Hal tersebut juga sesuai
dengan pendapat Kyousuke (1965: 271) tentang makna verba kiru
(切る) yaitu ある数字より少なくなる (Aru suuji yori sukunaku
naru) yang berarti lebih kecil dari angka yang ada.
8) Menyisihkan sesuatu yang tidak memenuhi standar.
Pada data yang diperoleh, ditemukan 1 kalimat yang bermakna
“menyisihkan sesuatu yang tidak memenuhi standar”.
Data (108)
でも、相手が異文化人の場合、これらを一概にマナーが悪い
と 切って捨てていいかどうかは、議論の余地がある。
Demo, aite ga ibunka bito no baai, korera o ichigai ni Tetapi / rekan / p / budaya asing / orang / p / kalau / semua ini / p / secara umum /
manaa ga warui to kitte sutete ii ka dou ka wa, tata krama / p / buruk / p / menyisihkan / membuang / bagus / atau tidak / p /
giron no yochi ga aru. perdebatan / p / ruang / p / ada.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/04/15)
Pada data (108) verba kiru ( 切 る ) memiliki makna
menyisihkan. Makna menyisihkan pada kalimat ini berarti
menghilangkan sesuatu yang bersifat tidak baik. Hal-hal yang
bersifat tidak baik biasanya dianggap kurang dari standar yang
ditentukan oleh seseorang atau suatu oknum tertentu. Hal ini
sejalan dengan salah satu makna verba kiru ( 切る ) yang
dinyatakan oleh Tadao, dkk. (1995: 571) yaitu 基準に合わないも
50
のを捨てる。はずす。除く。(Kijun ni awanai mono o suteru.
Hazusu. Nozoku.) yang artinya menyisihkan sesuatu yang tidak
memenuhi standar, mencabut, menghapus.
Selalu menghormati dan sopan terhadap orang lain
merupakan salah satu budaya orang Jepang yang telah dibentuk
sejak lama. Akan tetapi bagi orang lintas budaya hal tersebut
terkadang masih membingungkan sehingga mereka kadang-kadang
dianggap memperlihatkan tata karma yang buruk. Pada kalimat ini
Subjek menggambarkan tentang perdebatan akan baik tidaknya
untuk menghilangkan perilaku tata karma yang buruk yang
dilakukan oleh orang-orang lintas budaya. Berdasarkan hal tesebut,
kata menyisihkan pada data (108) memiliki arti menyisihkan atau
menghilangkan tata krama yang buruk yang dilakukan oleh orang-
orang lintas budaya.
9) Melakukan terlebih dahulu.
Pada data yang diperoleh, ditemukan 2 kalimat yang bermakna
“melakukan terlebih dahulu”.
Data (2)
Zen? 絶芸? 最強は UEC杯 シリーズの先陣を 切るの
は18、19日、東京都調布市の電気通信大学で開かれる
「UEC杯コンピュータ囲碁大会」。
Zen? Zetsugei? Saikyou wa UEC-hai shiriizu no senjin o Zen? / Zeggei? / terkuat / p / UEC Piala / seri / p / pelopor / p /
51
kiru no wa 18, 19 nichi, Toukyouto Choufushi no mempelopori / p / 18 / 19 / tanggal / Kota Chofu, Tokyo / p /
Denkitsuushin Daigaku de akareru [ UEC-hai konpyuuta igo Universitas Telekomunikasi / p / terbuka / [ Piala UEC / computer / igo /
taikai]. turnamen].
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/03/02)
Pada data (2) verba kiru ( 切 る ) memiliki makna
mempelopori. Pada dasarnya kata mempelopori memiliki arti
memimpin, memberi contoh atau teladan (Kamus Besar Bahasa
Indonesia). Makna mempelopori pada kalimat ini berarti
melakukan sesuatu lebih dahulu sebelum yang lainnya. Hal ini
sejalan dengan salah satu makna verba kiru (切る) yang dinyatakan
oleh Haruhiko (1977:264) yaitu まっさきにする。(Massaki ni
suru) yang artinya melakukan terlebih dahulu.
Makna mempelopori pada kalimat ini berarti melakukan
sesuatu lebih dahulu sebelum yang lainnya. Yang terkuat pada
permainan informal yang ada di internet menjadi pelopor pada
Turnamen Igo Komputer UEC Cup yang diadakan oleh Universitas
Telekomunikasi Kota Chofu, Tokyo. Hal ini akan membuat para
peserta turnamen tersebut semakin bersemangat untuk mengikuti
turnamen dan terinspirasi untuk menjadi yang terkuat berikutnya.
Berdasarkan hal tersebut, kata mempelopori pada data (2) berarti
menjadi contoh atau teladan bagi peserta turnamen untuk menjadi
yang terkuat.
52
Data (104)
1970 年代から日本ポップス界のパイオニア的存在として多
くのアーティストに影響を与えながら時代の先陣を 切って
きた吉田拓郎の軌跡を辿り、世代を越えたアーティストたち
が新たな息吹を吹き込み、珠玉の楽曲が新たに蘇生された。
1970 nendai kara Nihon poppusu-kai no paionia-teki sonzai 1970 / era / dari / Jepang / dunia pop / p / seperti pelopor / eksistensi /
to shite ooku no aatisuto ni eikyou o atae nagara jidai bahkan / banyak / p / musisi / p / pengaruh / p / memberikan / sambil / masa /
no senjin o kitte kita Yoshida Takurou no kiseki o tadori, p / pelopor / p / mempelopori / Yoshida Takurou / p / keajaiban / p / mengejar /
sedai o koeta aatisuto-tachi ga aratana ibuki o generasi / p / melampaui / para musisi / p / baru / napas / p /
fukikomi, shugyoku no gakkyoku ga arata ni sosei menghembuskan / permata / p / komposisi musik / p / baru / p / regenerasi /
sareta. melakukan.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/04/13)
Sama halnya dengan data (2), pada data (104) verba kiru (切
る ) juga memiliki makna mempelopori. Yoshida Takurou telah
terlebih dahulu memasuki eksistensi dunia pop Jepang sebagai
musisi. Hal ini kemudian membuat para musisi generasi baru
merasa terilhami untuk mengikuti jejak dari Yoshida sehingga
membuat regenerasi pada komposisi musik hingga terciptalah
musik pop Jepang seperti sekarang. Berdasarkan hal terbut, kata
mempelopori pada data (104) memiliki makna menjadi yang
pertama eksis di dunia musisi hingga kemudian menjadi teladan
bagi generasi musisi setelahnya. Hal ini juga sesuai dengan
53
pendapat Haruhiko (1977:264) yaitu まっさきにする。(Massaki
ni suru) yang artinya melakukan terlebih dahulu.
Berdasarkan seluruh data yang diperoleh disimpulkan bahwa ada 9 makna
verba kiru (切る) yang ditemukan dalam koran digital Asahi Shinbun Edisi
Maret – Mei 2017 yaitu memutuskan hubungan atau ikatan sesuatu;
memisahkan (82 kalimat), membatasi sesuatu (12 kalimat), melakukan
hingga lelah; melakukan sesuatu sampai akhir (11 kalimat), menghalangi
lawan dengan menempatkan batu pada papan permainan sugoroku;
memotong hubungan batu lawan pada permainan igo (18 kalimat), memulai
sesuatu dari awal; berinisiatif (32 kalimat), mengubah arah tujuan (23
kalimat), lebih kecil dari angka yang ada (8 kalimat), menyisihkan sesuatu
yang tidak memenuhi standar (1 kalimat), melakukan terlebih dahulu
(2 kalimat).
4.2. Hubungan Antarmakna Verba Kiru (切る)
Seperti yang dikemukakan oleh Sutedi (2011:168), para linguistik kognitif
mendeskripsikan hubungan antarmakna dalam polisemi dengan
menggunakan gaya bahasa (hiyu) sebagai sudut pandangnya. Deskripsi
hubungan antarmakna pada verba kiru (切る) sebagai polisemi dalam bahasa
Jepang akan dihubungkan dengan 3 jenis gaya bahasa, yaitu metafora (inyu),
metonimi (kanyu), dan sinekdok (teiyu).
54
1) Memutuskan hubungan atau ikatan sesuatu. Memisahkan.
Data (3)
手作業で丸太を 切るのは大変だけど、達成感のある仕事。
Tesagyou de maruta o kiru no wa taihen dakedo, Manual / p / batang kayu / p / memotong / p / sulit / con /
tasseikan no aru shigoto. rasa bangga / p / ada / pekerjaan.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/03/03)
Verba kiru (切る) pada data (3) memiliki makna memotong.
Pada kalimat tersebut yang menjadi objek adalah batang kayu.
Objek tersebut merujuk ke kata maruta o kiru yang artinya
memotong batang kayu. Saat memotong kayu, Subjek akan
memutus ikatan yang terdapat pada pohon tersebut. Batang kayu
yang awalnya hanya terdiri dari satu bagian akan terpisah menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil, struktur jaringan penyusun batang
pohon yang sebelumnya saling terhubung juga akan terputus ketika
batang pohon tersebut dipotong.
Untuk memotong batang kayu tersebut, diperlukan alat-alat
yang memiliki sisi yang tajam seperti gergaji, parang, atau benda-
benda tajam lainnya. Hal ini menggambarkan kedekatan makna
memotong pada data (3) dengan makna memutuskan dengan benda
tajam atau sejenisnya. Makna memotong pada kalimat ini berarti
memutuskan ikatan yang ada pada batang kayu dengan
menggunakan benda tajam atau sejenisnya.
55
Berdasarkan penjelasan di atas, secara metafora, makna
verba kiru (切る) pada data (3) telah mengalami perluasan dari
makna yang memutuskan hubungan atau ikatan sesuatu;
memisahkan karena di antara keduanya terdapat kesamaan sifat.
Akan tetapi hubungan makna pada data (3) jauh lebih dekat dengan
makna memutuskan dengan benda tajam atau sejenisnya.
Data (27)
「妻は一度つきあった人間と妻の方から関係を切ることはし
ない考え方だ」。
[Tsuma wa ichido tsukiatta ningen to tsuma no kata [ Istri / p / 1 kesempatan / menemani / seseorang / p / istri / p / orang /
kara kankei o kiru koto wa shinai kangaekata karena / hubungan / p / memutuskan / p / p / (tidak melakukan ) / cara berpikir /
da]. c ].
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/03/18)
Makna verba kiru (切る) pada data (27) yaitu memutuskan.
Pada kalimat tersebut yang menjadi objek adalah hubungan sosial.
Objek tersebut merujuk ke kata kankei o kiru yang berarti
memutuskan hubungan. Hubungan merupakan ikatan atau pertalian
yang terjalin antarindividu, sosial, energi, gaya, gramatikal, dan
sebagainya. Data (27) menggambarkan tentang pikiran untuk
memutuskan hubungan sosial dengan orang lain. Pada kalimat
tersebut, istri Subjek memiliki pemikiran umtuk tidak terlebih
dahulu memutuskan sosial yang terjalin di antara mereka.
56
Hubungan yang dimaksud di sini adalah hubungan sosial yang
terjalin antara istri dan suaminya.
Berdasarkan penjelasan di atas, secara metafora verba kiru
(切る ) pada data (27) telah mengalami perluasan dari makna
memutuskan hubungan atau ikatan sesuatu; memisahkan karena
diantara keduanya terdapat kesamaan sifat.
Data (125)
バットが空を 切ると、固く目をつぶった。
Batto ga sora o kiru to, kataku me o tsubutta. Kelelawar / p / langit / p / melintasi / p / kuat / mata / p / memejamkan.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/04/24)
Verba kiru (切る) pada data (125) memiliki makna melintasi.
Ketika kelelawar terbang di udara, jika dilihat dari daratan,
kelelawar tersebut akan terlihat berpindah tempat dari satu sisi ke
sisi seberangnya, misalnya dari sisi kanan menuju sisi kiri. Kata
melintasi di sini berarti terbang melintas dari salah satu sisi ke sisi
lainnya di atas langit.
Dari penjelasan di atas, sama seperti contoh data sebelumnya,
makna verba kiru ( 切る ) pada data (125) juga mengalami
perluasan secara metafora dari makna memutuskan hubungan atau
ikatan sesuatu; memisahkan. Jika dibandingkan dengan makna
tersebut, hubungan makna kalimat ini dengan makna menyeberang
jauh lebih dekat karena antara keduanya terdapat kesamaan sifat.
57
Data (135)
ぼうぜんとする運転手の女性に、誰かが「エンジンを 切れ、
切れ」と叫んでいた。
Bouzento suru untenshu no josei ni, dare ka ga [enjin o Mengejutkan / supir / p / perempuan / p / seseorang / p / [mesin / p /
kire, kire!] to sakende ita. matikan! / matikan!] / p / berteriak.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/05/02)
Pada data (135) verba kiru (切る) memiliki makna matikan.
Pada kalimat tersebut yang menjadi objek adalah mesin. Objek
tersebut merujuk ke kata enjin o kire yang artinya matikan
mesinnya. Mesin merupakan alat mekanik atau elektrik yang
mengirim atau mengubah energi menjadi sebuah keluaran, yang
melakukan tugas yang telah disetel. Mesin pada kalimat ini
merujuk pada mesin mobil yang berfungsi untuk menjalankan
mobil. Ketika mesin dimatikan, aliran listrik yang terhubung pada
mesin tersebut juga akan terputus dan fungsinya juga akan
berhenti. Oleh karena itu, kata mematikan pada kalimat di sini
berarti menghentikan fungsi dari mesin dengan melakukan
tindakan berupa mematikan mesin yang membuat aliran energi
yang terhubung antara mesin dan mobil menjadi terputus.
Berdasarkan penjelasan tersebut, secara metafora makna verba
kiru (切る) pada data (135) juga mengalami perluasan dari makna
memutuskan hubungan atau ikatan sesuatu; memisahkan. Akan
tetapi jika dibandingkan dengan makna tersebut, hubungan makna
58
kalimat ini dengan makna menghentikan (diikuti oleh tindakan);
berhenti jauh lebih dekat karena antara keduanya terdapat
kemiripan.
2) Membatasi sesuatu. Menentukan.
Data (85)
五輪道路がすべて完成したのは、開幕まで2カ月を 切った
時期だった。
Gorin douro ga subete kansei shita no wa, kaimaku made Olimpiade / jalan raya / p / semuanya / menyempurnakan / p / pembukaan / sampai /
nika getsu o kitta jiki datta. dua / bulan / p / batas / waktu / c.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/04/08)
Pada data (85) verba kiru (切る) memiliki makna batas. Pada
kalimat tersebut objek merujuk pada kata nika getsu o kitta jiki
yang artinya dalam batas waktu dua bulan. Kata batas di sini
berarti menentukan batasan waktu yang tersisa sebelum suatu
kegiatan dimulai.
Secara harfiah, waktu merupakan seluruh rangkaian proses,
perbuatan, atau keadaan yang berlangsung. Ketika menentukan
batas waktu, secara tidak langsung Subjek telah membuat pembatas
berupa ruang waktu yang akan menjadi penyekat antara waktu
yang sedang berlangsung sekarang dengan waktu pada dua bulan
yang akan datang.
59
Dari penjelasan di atas, secara metafora makna verba kiru (切
る) pada data (85) mengalami perluasan dari makna membatasi
sesuatu; menentukan. Hubungan makna kalimat ini dengan makna
menetapkan batas waktu, membatasi lebih dekat dibandingkan
dengan makna membatasi sesuatu; menentukan karena antara
keduanya terdapat kesamaan sifat.
3) Melakukan hingga lelah. Melakukan sampai akhir.
Data (52)
水にとって冷まし、水気を 切ります。
Mizu ni totte samashi, mizuke o kirimasu. Air / p / mengambil / kedinginan / kelembaban / p / menghilangkan.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/03/31)
Pada data (52) verba kiru ( 切 る ) memiliki makna
menghilangkan. Pada kalimat tersebut yang menjadi objek adalah
kelembaban. Objek tersebut merujuk ke kata mizuke o kiru yang
artinya menghilangkan kelembaban. Data (52) menggambarkan
bahwa untuk mengambil air dari suatu benda, Subjek harus
menghilangkan kelembaban yang terdapat pada benda tersebut.
Kelembaban merupakan konsentrasi uap air yang terdapat di suatu
tempat atau benda. Untuk menghilangkan kelembabannya, Subjek
harus melakukan usaha sampai airnya betul-betul keluar. Usaha
yang dilakukan bisa bermacam macam, salah satunya yaitu
60
meletakkan benda tersebut pada saringan kemudian menggoyang-
goyangkannya hingga volume air pada benda tersebut dapat
menetes keluar.
Dari penjelasan di atas, secara metafora makna verba kiru (切
る) pada data (52) mengalami perluasan dari makna melakukan
hingga lelah; melakukan sampai akhir. Dibandingkan dengan
makna tersebut, hubungan makna kalimat ini dengan makna
menghilangkan kelembaban dengan menggoyang-
goyangkannya/mengguncangnya jauh lebih dekat karena antara
keduanya terdapat kemiripan.
4) Menghalangi lawan dengan menempatkan batu pada papan permainan
sugoroku. Memotong hubungan batu lawan pada permainan igo.
Data (12)
黒8で9にアテ、白8と 切るコウも、白aのコウダテが
あり、やれるはずです。
Kuro 8 de 9 ni ate, shiro 8 to kiru kou mo, Hitam / 8 / p / 9 / p / menuju / putih / 8 / p / memotong / seperti ini / p /
shiro a no koudate ga ari, yareru hazu desu. putih / a / p / meluncur / p / ada / melakukan / harus / c.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/03/09)
Pada data (12) verba kiru (切る) memiliki makna memotong.
Pada kalimat tersebut objek merujuk pada kata shiro 8 to kiru yang
artinya (batu) putih nomor 8 (akan) memotong. Konteks kalimat ini
menunjukkan situasi pada permainan igo. Terlihat bahwa batu
61
hitam nomor 8 akan diletakkan di sisi batu hitam nomor 9 dan hal
tersebut akan membuat kedua batu tersebut terhubung. Untuk
memutus hubungan batu tersebut, batu putih nomor 8 harus
diletakkan diantara keduanya. Dari konteks kalimat tersebut,
disimpulkan bahwa kata memotong pada data (12) berarti
memotong hubungan batu lawan pada permainan igo.
Dari penjelasan di atas, secara metafora makna verba kiru (切
る) pada data (12) mengalami perluasan dari makna menghalangi
lawan dengan menempatkan batu pada papan permainan
sugoroku; memotong hubungan batu lawan pada permainan igo
karena antara keduanya terdapat kesamaan sifat.
Data (19)
名前のとおり全長が3メートルを 切る、いわばミニ・カー
である。
Namae no toori zenchou ga 3 meetoru o kiru, Nama / p / sesuai / panjangnya / p / 3 / meter / p / mencapai /
iwaba mini-kaa dearu. dikatakan / mini car / c.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/03/13)
Pada data (19) verba kiru (切る) memiliki makna mencapai.
Pada kalimat tersebut objek merujuk pada kata 3 meetoru o kiru
yang artinya mencapai 3 meter. Mobil pada umumnya berukuran 4
meter ke atas. Namun setelah melalui berbagai usaha dan
modifikasi, akhirnya para mekanik dapat menciptakan sebuah mini
62
car yang ukurannya hanya mencapai 3 meter. Kata mencapai di
sini menunjukkan panjang dari mini car yang hanya 3 meter.
Dari penjelasan tersebut, secara metafora makna verba kiru
(切る) pada data (19) mengalami perluasan dari makna melakukan
hingga lelah; melakukan sesuatu sampai akhir. Dibandingkan
dengan makna tersebut, hubungan makna kalimat ini dengan
makna meghubungkan kata kerja, hingga bermakna [penempatan
perbedaan yang jelas], [menyelesaikan], [mencapai],
[menghabiskan], atau sejenisnya jauh lebih dekat karena antara
keduanya terdapat kesamaan sifat.
5) Memulai sesuatu dari awal. Berinisiatif.
Data (53)
いいスタートを 切りたいということで、菊池に開幕戦を
託した。
Ii sutaato o kiritai to iu koto de, Kikuchi ni Baik / awal / p / (ingin) memulai / p / mengatakan / p / Kikuchi / p /
kaimaku- sen o takushita. permainan pembuka / p / dipercayakan.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/03/31)
Pada data (53) verba kiru (切る) memiliki makna memulai.
Pada kalimat tersebut yang menjadi objek adalah awal yang baik.
Objek tersebut merujuk ke kata ii sutaato o kiru yang artinya
memulai awal yang baik. Demi tujuannya untuk mendapatkan awal
yang baik pada pertandingan pembuka, Kikuchi yang merupakan
63
salah satu pemain terbaik dipercayakan untuk melakukan
pertandingan pertama. Kata memulai pada kalimat ini berarti
memulai pertandingan dengan awal yang baik.
Dari penjelassan di atas, secara metafora makna verba kiru
(切る) pada data (53) mengalami perluasan dari makna memulai
sesuatu dari awal; berinisiatif karena antara keduanya terdapat
kesamaan sifat.
6) Mengubah arah tujuan.
Data (20)
サウジが投資へかじを 切るのに呼応して企業も動いてい
る。
Sauji ga toushi e kaji o kiru no ni kooushite Saudi / p / investasi / p / kemudi / p / mengubah / p / sebagai tanggapan /
kigyou mo ugoite iru. perusahaan / p / bergerak.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/03/14)
Pada data (20) verba kiru (切る) memiliki makna mengubah.
Pada kalimat tersebut yang menjadi objek adalah kemudi. Objek
tersebut merujuk ke kata kaji o kiru yang artinya mengubah
kemudi. Seperti yang diketahui, kemudi memiliki fungsi untuk
mengatur arah. Pada kalimat ini, yang diatur bukanlah arah, tetapi
berupa kebijakan. Makna mengubah pada kalimat ini berarti
mengubah arah kebijakan perusahaan dengan melakukan investasi
dengan pihak Saudi.
64
Dari penjelasan tersebut, secara metafora makna verba kiru
(切る) pada data (20) mengalami perluasan dari makna mengubah
arah, tujuan dan diantara keduanya terdapat kesamaan sifat.
7) Lebih kecil dari angka yang ada.
Data (46)
英国はEU離脱を決めた後も経済指標は良好で、失業率も1
月現在、5%を 切っている。
Igirisu wa EU ridatsu o kimeta ato mo Inggris / p / EU / penarikan diri / p / memutuskan / setelah / p /
keizai-shihyou wa ryoukou de, shitsugyou ritsu mo 1 gatsu indikator ekonomi / p / menguntungkan / p / tingkat pengangguran / p / 1 / bulan /
genzai, 5 paasento o kitte iru. sekarang / 5 / persen / p / menurun.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/03/27)
Pada data (46) verba kiru (切る) memiliki makna menurun.
Pada kalimat tersebut objek merujuk pada kata 5 paasento o kiru
yang artinya menurun sebesar 5 persen. Makna menurun pada
kalimat ini menunjukkan perubahan kuantitas yang lebih kecil dari
yang sebelumnya. Secara konteks, digambarkan bahwa indikator
perekonomian Inggris tetap membaik meskipun mereka telah
memutuskan untuk melakukan penarikan diri dari Uni Eropa.
Baiknya indikator perekonomian Inggris in menyebabkan tingkat
pengangguran yang ada di sana menurun sebanyak 5%.
65
Dari penjelasan di atas, secara metonimi makna verba kiru
(切る) pada kalimat ini mengalami perluasan dari makna lebih
kecil dari makna yang ada dan diantara keduanya terdapat
hubungan sebab akibat.
8) Menyisihkan sesuatu yang tidak memenuhi standar.
Data (108)
でも、相手が異文化人の場合、これらを一概にマナーが悪い
と 切って捨てていいかどうかは、議論の余地がある。
Demo, aite ga ibunka bito no baai, korera o ichigai ni Tetapi / rekan / p / budaya asing / orang / kalau / semua ini / p / secara umum /
manaa ga warui to kitte sutete ii ka dou ka wa, tata krama / p / buruk / p / menyisihkan / membuang / bagus / atau tidak / p /
giron no yochi ga aru. perdebatan / p / ruang / p / ada.
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/04/15)
Pada data (108) verba kiru ( 切 る ) memiliki makna
menyisihkan. Pada kalimat tersebut yang menjadi objek adalah tata
krama yang buruk. Objek tersebut merujuk pada kata manaa ga
warui to kitte yang artinya menyisihkan tata krama yang buruk.
Makna menyisihkan pada kalimat ini berarti menghilangkan
sesuatu yang bersifat tidak baik. Hal-hal yang bersifat tidak baik
biasanya dianggap kurang dari standar yang ditentukan oleh
seseorang atau suatu oknum tertentu. Seperti yang telah kita
ketahui, di Jepang sopan santun merupakan salaha satu hal yang
sangat penting. Akan tetapi bagi orang lintas budaya hal tersebut
66
terkadang masih membingungkan sehingga mereka kadang-kadang
dianggap memperlihatkan tata karma yang buruk. Pada kalimat ini
Subjek menggambarkan tentang perdebatan akan baik tidaknya
untuk menghilangkan perilaku tata karma yang buruk yang
dilakukan oleh orang-orang lintas budaya.
Dari penjelasan tersebut, secara metafora makna verba kiru
( 切 る ) pada data (108) mengalami perluasan dari makna
menyisihkan sesuatu yang tidak memenuhi standar karena
keduanya terdapat kesamaan sifat.
9) Melakukan terlebih dahulu.
Data (2)
Zen? 絶芸? 最強は UEC杯 シリーズの先陣を 切るの
は18、19日、東京都調布市の電気通信大学で
開かれる「UEC杯コンピュータ囲碁大会」。
Zen? Zetsugei? Saikyou wa UEC-hai shiriizu no senjin o Zen? / Zeggei? / terkuat / p / UEC Piala / seri / p / pelopor / p /
kiru no wa 18, 19 nichi, Toukyouto Choufushi no mempelopori / p / 18 / 19 / tanggal / Kota Chofu, Tokyo / p /
Denkitsuushin Daigaku de akareru [ UEC-hai konpyuuta igo Universitas Telekomunikasi / p / terbuka / [ Piala UEC / computer / igo /
taikai]. turnamen].
(Sumber: Asahi Shinbun, 2017/03/02)
Pada data (2) verba kiru ( 切 る ) memiliki makna
mempelopori. Pada kalimat tersebut objek merujuk pada kata
UEC-hai shiriizu no senjin o kiru yang artinya pelopor yang
67
mempelopori seri Piala UEC. Makna mempelopori pada kalimat ini
berarti melakukan sesuatu lebih dahulu sebelum yang lainnya.
Yang terkuat pada permainan informal yang ada di internet
menjadi pelopor pada Turnamen Igo Komputer UEC Cup yang
diadakan oleh Universitas Telekomunikasi Kota Chofu, Tokyo.
Hal ini akan membuat para peserta turnamen tersebut semakin
bersemangat untuk mengikuti turnamen dan terinspirasi untuk
menjadi yang terkuat berikutnya.
Berdasarkan penjelesan di atas, secara metonimi makna verba
kiru (切る ) pada kalimat ini mengalami perluasan dari makna
melakukan terlebih dahulu dan keduanya terhubung oleh hubungan
sebab akibat.
Jadi dari pembahasan di atas mengenai deskripsi hubungan makna verba
kiru (切る ) sebagai polisemi dalam bahasa Jepang yang diperoleh dari
sumber data Asahi Shinbun Digital Edisi Maret 2017 - Mei 2017, dapat
disimpulkan bahwa kalimat-kalimat yang menggunakan verba kiru (切る)
tersebut hanya dipengaruhi oleh dua buah majas yaitu majas metonomi dan
majas metafora. Majas metonimi pada kalimat-kalimat yang telah diperoleh
menyatakan hubungan sebab akibat. Sesuai dengan penjelasan di atas, untuk
mempermudah melihat hubungan antarmakna polisemi verba kiru (切る)
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
68
Tabel 2 Hubungan antarmakna polisemi verba kiru (切る)
No.
Makna verba kiru (切る) Hubungan antarmakna
Metafora Metonimi Sinekdok
1. Memutuskan hubungan
atau ikatan sesuatu.
Memisahkan.
+ - -
2. Membatasi sesuatu. + - -
3. Melakukan hingga lelah.
Melakukan sesuatu sampai
akhir.
+ - -
4. Menghalangi lawan dengan
menempatkan batu pada
papan permainan sugoroku.
Memotong hubungan batu
lawan pada permainan igo.
+ - -
5. Memulai sesuatu dari awal.
Berinisiatif.
+ - -
6. Mengubah arah tujuan. + - -
7. Lebih kecil dari angka
yang ada.
- + -
8. Menyisihkan sesuatu yang
tidak memenuhi standar.
+ - -
9. Melakukan terlebih dahulu. - + -
Keterangan:
+ : Memiliki hubungan
- : Tidak memiliki hubungan
69
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab
sebelumnya, ditemukan 9 makna verba kiru (切る ) yang terdapat pada
sumber data Asahi Shinbun Digital Edisi Maret 2017 - Mei 2017, yaitu:
1) Memutuskan hubungan atau ikatan sesuatu. Memisahkan.
2) Membatasi sesuatu.
3) Melakukan hingga lelah. Melakukan sesuatu sampai akhir.
4) Menghalangi lawan dengan menempatkan batu pada papan permainan
sugoroku. Memotong hubungan batu lawan pada permainan igo.
5) Memulai sesuatu dari awal. Berinisiatif.
6) Mengubah arah tujuan.
7) Lebih kecil dari angka yang ada.
8) Menyisihkan sesuatu yang tidak memenuhi standar.
9) Melakukan terlebih dahulu.
Pendeskripsian 9 makna verba kiru (切る) tersebut dengan jenis-jenis
kalimat yang berbeda telah dilakukan pada bab sebelumnya sesuai dengan
teori yang mendukung.
70
Untuk menentukan hubungan antarmakna pada polisemi verba kiru
(切る ) penulis menggunakan gaya bahasa (hiyu) sebagai sudut pandang.
Ketiga gaya bahasa tersebut yaitu metafora, metonimi, dan sinekdok. Pada
sumber data, ditemukan 8 makna yang memiliki hubungan secara metafora, 2
makna yang memiliki hubungan secara metonimi, dan hubungan secara
sinekdok tidak ditemukan sama sekali, sehingga pada penelitian ini, data
yang dimukan hanya dipengaruhi oleh dua gaya bahasa saja, yaitu metafora
dan metonimi. Hubungan metafora terjadi karena adanya kesamaan sifat atau
kemiripan, yang meliputi: 1) memutuskan hubungan atau ikatan sesuatu;
memisahkan; 2) membatasi sesuatu; 3) melakukan hingga lelah; melakukan
sesuatu sampai akhir; 4) menghalangi lawan dengan menempatkan batu
pada papan permainan sugoroku; memotong hubungan batu lawan pada
permainan igo; 5) memulai sesuatu dari awal; berinisiatif; 6) mengubah
arah tujuan; dan 7) menyisihkan sesuatu yang tidak memenuhi standar.
Adapun hubungan metonimi terjadi dikarenakan adanyan hubungan sebab
akibat, yang meliputi: lebih kecil dari angka yang ada; dan melakukan
terlebih dahulu.
5.2. Saran
Pada penelitian ini, penulis hanya berfokus pada koran digital Asahi
Shinbun saja, tidak memperluas penelitian pada sumber-sumber lain berupa
jurnal, novel, atau buku-buku yang mengandung kalimat-kalimat bahasa
Jepang yang lebih beragam. Oleh karena itu, bagi peneliti yang ingin
melakukan penelitian sejenis, disarankan agar memilih sumber data yang bisa
71
memuat kalimat yang lebih beragam dan memiliki makna yang bervariasi
karena hal tersebut berdampak pada majas apa saja yang mempengaruhi
suatu kalimat.
Selain itu, penelitian ini juga masih bisa ditindak lanjuti dengan
menambah ruang lingkup kalimat dikarenakan pada penelitian ini tidak
ditemukan sama sekali kalimat yang dipengaruhi oleh majas sinekdok karena
adanya batasan objek penelitian.
72
DAFTAR PUSTAKA
Agustin, Cyindhi Maya. 2013. “Analisis Verba Tsukeru sebagai Polisemi dalam
Bahasa Jepang”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahsa Jepang Jurusan
Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri
Semarang.
Alwasilah, A. Chaedar. 1985. Linguistik: Suatu Pengantar. Bandung: Angkasa.
Chaer, Abdul. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta..
Djajasudarma, T. Fatimah. 1999. Semantik 1: Pengantar ke Arah Ilmu Makna.
Bandung: PT Refika Aditama.
_______. 2009. Semantik 1: Makna Leksikal dan Gramatikal. Bandung: PT
Refika Aditama.
Gising, Basrah. 2006. Linguistik Umum: Pengantar Belajar Bahasa. Makassar:
Eramedia
Haruhiko, Kindaichi. 1977. Gakushuu Koku Go Hyakka Jiten. Japan: Sanseido.
Izuru, Shinmura. 1876. Koujien. Japan: Iwanami.
Kridalaksana, Harimurti. 2008. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Kyousuke, Kindaichi. and Satou Norimasa. 1965. Koku Go Jiten. Japan:
H. Kindaiti.
73
Mahsun. 2007. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan
Tekniknya. Ed.Revisi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Pateda. Mansoer. 2001. Semantik Leksikal. Ed.Kedua. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Puspitasari, Renny. 2013. “Analisis Makna Verba Tsukuru dalam Kalimat Bahasa
Jepang”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Bahasa Jepang S1 Jurusan
Bahasa dan Sastra Asing Fakultas Bahasa dan Seni. Universitas Negeri
Semarang.
Sutedi, Dedi. 2011. Dasar-Dasar Linguistik Bahasa Jepang. (four ed.). Ed.Revisi.
Bandung: Humaniora.
Tadao, Umesao, et al. 1995. Nihongo Dai Jiten (The Great Japanese Dictionary)
(second ed.). Japan: Kodansha.
Tanjung, Ariani. 2010. “Polisemi : Tomeru「とめる」”. Jurnal Bahasa dan Seni.
Vol. 11, No. 1:11-16.
Usman, Sarmiati. 2014. “Hubungan Antarmakna Polisemi Verba Tsuku-ru (作る)
pada Asahi Shinbun Digital (Tinjauan Semantik)”. Skripsi. Jurusan Sastra
Jepang Fakultas Sastra. Universitas Hasanuddin.
Verhaar, J. W. M. 1983. Pengantar Linguistik. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
_______. 1999. Asas-Asas Linguistik Umum. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
74
Aplikasi:
Moeljadi, David, et al. 2006. Aplikasi Resmi Kamus Besar Bahasa Indonesia
Edisi Kelima (KBBI V). Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa,
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Indonesia
75
LAMPIRAN
Tabel 3 Data Penelitian
No. Kalimat yang mengandung
verba kiru (切る)
Klasifikasi
makna
Hubungan
antarmakna
1. 「口頭では全然伝わらず、半
ば諦めて電話を 切る人もい
た。レストラン案内のよう
に、簡単に検索できるものが
あればいいと思った」と話
す。(2017/03/01)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
2. Zen? 絶芸? 最強は UEC
杯 シリーズの先陣を 切るのは
18、19日、東京都調布市
の電気通信大学で開かれる
「UEC杯コンピュータ囲碁
大会」。(2017/03/02)
Melakukan
terlebih dahulu.
Metonimi
3. 手作業で丸太を 切るのは大変
だけど、達成感のある仕事。
(2017/03/03)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
4. 木を 切る角度に固定した作業
台や「つみき」の枠を作り、
素人でも規格のそろったもの
ができるように工夫した。
(2017/03/04)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
5. 布目に沿ってハサミでスーッ
と 切ると、女の子が驚いて言
った。(2017/03/04)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
76
6. もし日本が財政危機に陥った
ら短期間で自ら身を 切るよう
な財政再建をしないと、危機
を乗りきれないでしょう。
(2017/03/04)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
7. 日本は7日に東京ドームでの
B組初戦となるキューバ戦
で、2大会ぶりの優勝に向け
て ス タ ー ト を 切 る 。
(2017/03/06)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
8. そして今、新規出店にかじを
切る。(2017/03/06)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
9. 大西氏は「雇用を守る大前提
で議論してきたが、赤字を垂
れ流すわけにはいかなかっ
た」と語っていたが、社内で
はリストラにかじを 切る大西
氏の「責任を問う声が出てい
た 」 ( 関 係 者 ) と い う 。
(2017/03/06)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
10. 高枝切りバサミは、手元の引
き金を握れば、長い棒の先に
ついたハサミが動く仕組み
で、脚立やはしごに上らなく
ても、地上にいたまま高い枝
を 切ることの出来る便利な道
具だ。(2017/03/08)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
77
11. つらい気持ちを笑顔になるこ
とで乗り越えてきた経験を糧
に、シャッターを 切る。
(2017/03/08)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
12. 黒8で9にゕテ、白8と 切る
コウも、白aのコウダテがあ
り 、 や れ る は ず で す 。
(2017/03/09)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
lawan pada
permainan igo.
Metafora
13. 手づかみなのか、箸でミート
ボールを 切るべきなのか。
(2017/03/10)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
14. シャッターを 切る指先は重
く、体調も崩しがちになっ
た。(2017/03/10)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
15. 寸法と角度を正確に測り木を
切る。(2017/03/11)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
16. 「被害にあわないと思う理
由」を複数回答で尋ねると、
65歳以上では「知らない電
話に出ない、不審な電話はす
ぐ 切る」が57・8%で最も
高く、「だまされない自信が
ある」が50・4%で続い
た。(2017/03/12)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
78
17. J1復帰、そして、フゔン
ダー越しに笑顔がたくさん見
られることを願い、今季もお
ばちゃんはシャッターを 切
る。(2017/03/12)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
18. 一塁走者が出れば、ほぼ全員
がスタートを 切るふりをして
揺さぶった。(2017/03/12)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
19. 名前のとおり全長が3メート
ルを 切る、いわばミニ・カー
である。(2017/03/13)
Melakukan
hingga lelah.
Melakukan
sesuatu sampai
akhir.
Metafora
20. サウジが投資へかじを 切るの
に呼応して企業も動いてい
る。(2017/03/14)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
21. 孫氏はフゔンド サウジが投資
へかじを 切るのに呼応して企
業も動いている。(2017/03/15)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
22. 【作り方】春菊は塩をひとつ
まみ入れた熱湯でさっとゆで
て冷水にさらし、かるく水を
切って2~3センチの長さに
切る。(2017/03/16)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
23. 【作り方】春菊は塩をひとつ
まみ入れた熱湯でさっとゆで
て冷水にさらし、かるく水を
切って2~3センチの長さに
切る。(2017/03/16)
Melakukan
hingga lelah.
Melakukan
sesuatu sampai
akhir.
Metafora
79
24. 東芝が海外原子力事業のリス
クを遮断する方向にかじを 切
るなど経営改善に取り組んで
いることについては、「一つ
ひとつに全力で取り組み、信
頼回復に努めてもらいたい」
とした。(2017/03/16)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
25. 政府はルールを明確にしたう
えで追認し、普及をめざす方
向にかじを 切る。(2017/03/16)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
26. つまむ、 切る、ほぐすといっ
たさまざまな動作を2本の棒
で一手に引き受けるお箸。
(2017/03/18)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
27. 「妻は一度つきあった人間と
妻の方から関係を切ることは
し な い 考 え 方 だ 」 。
(2017/03/18)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
28. 小高商と小高工は、政府の避
難指示に伴い小高区から避難
をしていたが、今年4月に小
高産業技術に統合され、小高
区で再スタートを 切る。
(2017/03/20)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
29. 子どもたちは思い思いの場所
へ向かい、シャッターを 切
る。(2017/03/21)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
80
30. 白14に黒16とノビるのは
重い発想で、白C以下符号順
に白Gと 切られ、とても戦え
ない。(2017/03/21)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
lawan pada
permainan igo.
Metafora
31. ゕコーステゖックギターのサ
ウンドとリズムを刻むタンバ
リンを軸に構成された、 ゆず
にとって 2003 年発売の 19th シ
ングル「歩⾏者優先 /濃」以
来、約 14 年ぶりとなる弾き語
りシングルで、 遊び⼼あふれ
ながらも、万⼈の背中を押す
優しくも⼒強い歌詞は、ゆず
20 周年にふさわしい、 新たな
スタートダッシュを 切る楽曲
になっている。(2017/03/21)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
32. 一方、膣壁を 切る方法では
5%いた。(2017/03/22)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
33. 「髪の毛を 切るのを作業的に
したくない。ベント性だけ
じゃなく、美容室に行った時
と同じように質の高いサービ
スを提供したい」とエリック
さん。(2017/03/23)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
81
34. その後も快進撃を続け、開幕
4連勝で単独首位という最高
のスタートを 切りました。
(2017/03/24)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
35. 頭にきて、サッカーと縁を 切
ることにした。(2017/03/24)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
36. 母 が 電 源 を 切 っ た 。
(2017/03/26)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
37. 勝ち越せた要因については
「気持ちを 切らさなかったこ
と で す 」 と 話 し た 。
(2017/03/26)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
38. 勝ち越せた要因については
「気持ちを 切らさなかったこ
と で す 」 と 話 し た 。
(2017/03/26)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
39. カウント1―2から外角に沈
む112キロにバットが空を
切る。(2017/03/26)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
40. 白16の踏み込みに、黒は1
7、19とツケ 切った。「白
24と 切られてコウになり、
危険な打ち方のようですが、
白の弱点を狙っています」と
金解説者。 山下は黒29の 切
り を 打 ち た か っ た の だ 。
(2017/03/26)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
lawan pada
Metafora
82
permainan igo.
41. 堺市の小学4年堀亀栞(ほり
かめしおり)さん(10)は
3年前から伸ばした髪を 切っ
た。(2017/03/27)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
42. それでも丸い背中をかがめシ
ャッターを 切る。(2017/03/27)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
43. それでも丸い背中をかがめシ
ャッターを 切る。(2017/03/27)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
44. 初めて夏の野外でのフルラ
ヴということで、リハーサル
時には、エゕコンを 切ったス
タジオで、サウナスーツを着
て体を慣らすなど、待ってい
るフゔンに、いつも通りの熱
いラヴを届けようとする気
持ちを強く感じるような準備
をしていたというのだ。
(2017/03/27)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
45. 新しい組織体制の下、F1 を活
気づけるために大きなレギュ
レーション変更が行われた今
シーズンは、最良の形でスタ
ートを 切った。(2017/03/27)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
83
46. 英国はEU離脱を決めた後も
経済指標は良好で、失業率も
1月現在、5%を 切ってい
る。(2017/03/27)
Lebih kecil dari
angka yang ada.
Metonimi
47. 足利義持が明兆さんの描いた
大涅槃(ねはん)図に感動し
て何か褒美をとたずねた時、
明兆さんは『桜の木を全部 切
ってほしい』と願ったそうで
す。(2017/03/28)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
48. その後は減少の一途で、20
10年には男子2980グラ
ム、女子2910グラムと、
ともに3千グラムを 切りまし
た。(2017/03/28)
Lebih kecil dari
angka yang ada.
Metonimi
49. 爪切りで爪を 切るようになっ
たのは、宝塚に入ってからだ
と記憶する。(2017/03/29)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
50. 日本一を目指し、新たな環境
でスタートを 切った。
(2017/03/29)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
51. こどもたちは隊のスタッフら
から指導を受け、食材を洗
い、 切ったり、小分けしたり
して弁当箱に詰め、グループ
に分かれて味わった。
(2017/03/30)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
84
52. 水にとって冷まし、水気を 切
ります。 (2017/03/31)
Melakukan
hingga lelah.
Melakukan
sesuatu sampai
akhir.
Metafora
53. いいスタートを 切りたいとい
うことで、菊池に開幕戦を託
した。(2017/03/31)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
54. 岐阜市の美容師らが保護者に
整髪のコツを教える「パパマ
マカット応援団」が、保護者
が子どもと会話を楽しみなが
ら簡単に前髪を 切ることがで
きるキットを開発した。
(2017/04/01)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
55. 正方形の食パンの耳を 切り、
対角線を包丁で切って三角形
にして具材を挟んでいた。
(2017/04/01)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
56. 「シャッターを 切る瞬間の刺
激が忘れられなかった」 地元
のバンドを撮影するうち、元
ピンク・フロドの伝説的な
ミュージシャン、シド・バレ
ットを撮る機会に恵まれる。
(2017/04/01)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
57. ふせんが 切れたら既存の「コ
コフセン」を付け替えてね。
(2017/04/01)
Membatasi
sesuatu.
Metafora
85
58. 最高のスタートを 切ったが、
浮かれない。プロ17年目の
戦いが始まった。(2017/04/01)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
59. ゕマチュゕカメラマンらがシ
ャ ッ タ ー を 切 っ た 。
(2017/04/02)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
60. また相手DFを背負うプレー
に関しても、ボールが来る場
所が確認できた瞬間、ボール
の軌道から目を 切って、マー
クする相手をみて体をぶつ
け、自分のプレーエリゕを確
保してからボールに寄るとい
う 動 き が で き て い ま す 。
(2017/04/02)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
61. では白34から38までの利
かしを保留して白40に 切る
とどうなるか。(2017/04/02)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
lawan pada
permainan igo.
Metafora
62. 黒43で44とオサえるの
は、白Aと 切られてそれま
で。(2017/04/02)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
Metafora
86
hubungan batu
lawan pada
permainan igo.
63. 黒35にもう一つ白36を決
め、38から40と 切ったの
があざやかな決め手だった。
(2017/04/02)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
lawan pada
permainan igo.
Metafora
64. 1日からは「独協大学前〈草
加松原〉駅」と名前を改め、
新たなスタートを 切った。
(2017/04/02)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
65. 肩口に届く髪を 切り、オール
バックに変身した志磨遼平。
(2017/04/03)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
66. そして大河歴史マンガで成功
を収めた後、2001年から
11年かけてフゔーストガン
ダムをマンガでリメクした
「機動戦士ガンダム THE O
RIGIN」を連載し、縁を
切ったはずのゕニメ界に戻っ
て2015年からゕニメ版
「THE ORIGIN」総監
督。(2017/04/03)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
87
67. わたしは真っ青のワンピース
を着て、暑い夏へのスタート
を 切るのだ。(2017/04/03)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
68. 実戦の▲6八銀は後手の攻め
を正面から受ける方針だが、△
4四角が継続の好手で、この
攻めは簡単には 切れない。▲
4五歩の催促に対し、行方が
角 切りを決断したのが午後5
時前。(2017/04/04)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
lawan pada
permainan igo.
Metafora
69. 初々しいスーツ姿の若者たち
が、希望や緊張を抱きながら
社会人のスタートを 切った。
(2017/04/04)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
70. 県内でも3日、多くの社会人
1年生がスタートを 切った。
(2017/04/04)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
71. 私立大に対する補助も15年
度、44年ぶりに運営費全体
の1割を 切った。(2017/04/04)
Lebih kecil dari
angka yang ada.
Metonimi
72. ――勾留中の5カ月間はどう
過ごしたのですか 最初の容疑
は、有刺鉄線を木の枝に引っ
かけている針金を 切っただ
け。(2017/04/05)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
88
73. 有志の代表格である永島統信
(つねのぶ)さん(77)ら
が自分たちで竹や不要な木を
切りながら平地にしていっ
た。(2017/04/05)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
74. 再起の一年へ、32歳が幸先
いいスタートを切った。
(2017/04/05)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
75. 私が教授に昇進した 90 年代
末、教授懇談会に「新しい
道」という提案書を配布し、
国が予算化した核融合という
目的研究から、大学にふさわ
しい大型基礎学術研究へ舵を
切る提案をした。が、議論に
もならず無視された。
(2017/04/05)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
76. 一方で家族に「見た目が重た
い」「長い抜け毛を拾うのは
たいへん」と言われ、そろそ
ろ 切ろうかなと思っていた矢
先だった。(2017/04/06)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
77. 「軍の関与があったか」と尋
ねると、「いや、何も起きて
いない」と前言を翻し、電話
は 切れた。(2017/04/06)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
78. 県内での義務教育学校の開校
は初めてで、新1年生を含む
児童生徒55人が新たなスタ
ートを切る。(2017/04/06)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
89
79. 県内では6日、公立の小学校
261校と中学校79校で入
学式があり、児童生徒が新し
いスタートを 切った。
(2017/04/07)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
80. 昨年、時事ネタの生討論にか
じを 切ったリニューゕルが実
を結んでいる形だ。
(2017/04/07)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
81. つまりシュレーダーは、国民
の負担を増やし、企業の負担
を減らす方向にかじを 切った
のだ。(2017/04/07)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
82. フラッシュメモリーは、電源
を 切ってもデータが消えない
記憶媒体で、カーナビやスマ
ートフォンなど幅広く使われ
ている。(2017/04/08)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
83. しきりにシャッターを 切りな
がら、「ラストランと聞いて
いても立ってもいられなく
て。(2017/04/08)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
84. その「絶対王者」が、開幕ま
で1年を 切った平昌(ピョン
チャン)五輪に向けて思いを
語った。(2017/04/08)
Membatasi
sesuatu.
Metafora
85. 五輪道路がすべて完成したの
は、開幕まで2カ月を 切った
時期だった。(2017/04/08)
Membatasi
sesuatu.
Metafora
90
86. 煮立ったら弱火にしてふたを
し、ニンジンにおよそ火が入
ったら水気を 切った豆腐と削
り節を加えます。(2017/04/08)
Melakukan
hingga lelah.
Melakukan
sesuatu sampai
akhir.
Metafora
87. 2014 年 11 月 18 日、愛知県豊
橋市でスタートを切った本ツ
ゕーは今回の香川公演で 24 回
目を数える。(2017/04/08)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
88. 東京都議選(7月2日投開
票)まで3カ月を 切り、各党
の攻防が激しくなっている。
(2017/04/09)
Membatasi
sesuatu.
Metafora
89. 白が38から 切ったのは白4
0を先手にするため。
(2017/04/09)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
lawan pada
permainan igo.
Metafora
90. 友人とさいたま市から訪れた
萩尾英子さん(63)は「温
かいもてなしで良い旅のスタ
ートが切れた。(2017/04/09)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
91. 実車による診断では、助手席
の指導員から指示を受け、ハ
ンドルを 切った。(2017/04/09)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
91
92. 動物舎のバックヤードに入
り、清掃や野菜・果物を 切っ
てエサを作る飼育員の仕事を
体験できる。(2017/04/10)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
93. 15年前、第1回に参加した
埼玉出身の能登谷創さん(3
0)は、新潟県村上市の人口
600人弱の集落に暮らし、
山の木を 切る仕事をしてい
る。(2017/04/10)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
94. 電話をかける手順などを記憶
するこの半導体は、電源を 切
ってもデータが消えない。
(2017/04/11)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
95. 平昌冬季パラリンピック開幕
まであと1年を切った。
(2017/04/11)
Membatasi
sesuatu.
Metafora
96. どれも OEM 生産のモデルだ
が、サズの異なる 3 製品で 1
万円を 切る価格を実現してい
る。(2017/04/11)
Melakukan
hingga lelah.
Melakukan
sesuatu sampai
akhir.
Metafora
97. そこで白10と 切られて事件
だ。(2017/04/11)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
lawan pada
permainan igo.
Metafora
92
98. 「いろんなことに取り組んで
いる奥尻高校ならやっていけ
ると思った」 1960年代に
は8千人近くいた奥尻町の人
口はいま3千人を 切る。
(2017/04/11)
Lebih kecil dari
angka yang ada.
Metonimi
99. 「長い髪を見るとムラムラし
てしまい、髪を 切ってにおい
をかいだりしました」と容疑
を認めているという。
(2017/04/12)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
100. 今後については、まずは、ゕ
スショーに出るプロスケー
ターとして次の人生のスター
トを 切るという。(2017/04/12)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
101. シャッターを 切ることは、目
の前の場面と自分との関係性
を問うことだという。
(2017/04/13)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
102. ミラーレスなのでボデゖーサ
ズもコンパクトで、価格も
20 万を 切る価格で買いやすい
モデルだ。(2017/04/13)
Melakukan
hingga lelah.
Melakukan
sesuatu sampai
akhir.
Metafora
103. 黒33ツギには白34と 切る
一手に見えるが、羽根は昼休
みを挟んで46分かけた。
(2017/04/13)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
Metafora
93
lawan pada
permainan igo.
104. 1970 年代から日本ポップス界
のパオニゕ的存在として多
くのゕーテゖストに影響を与
えながら時代の先陣を 切って
きた吉田拓郎の軌跡を辿り、
世代を越えたゕーテゖストた
ちが新たな息吹を吹き込み、
珠玉の楽曲が新たに蘇生され
た。(2017/04/13)
Melakukan
terlebih dahulu.
Metonimi
105. 豚ばら肉の塊は5ミリ厚さに
切る。(2017/04/14)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
106. 空を 切ったバットを手に糸井
が驚いたような表情を浮かべ
る。(2017/04/15)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
107. 169センチ、70キロの体
で、息を 切らせ、顔を紅潮さ
せながら、自分より大きな男
子選手を投げ、寝技で抑え込
む。(2017/04/15)
Melakukan
hingga lelah.
Melakukan
sesuatu sampai
akhir.
Metafora
108. でも、相手が異文化人の場
合、これらを一概にマナーが
悪いと 切って捨てていいかど
うかは、議論の余地がある。
(2017/04/15)
Menyisihkan
sesuatu yang
tidak memenuhi
standar
Metafora
109. 一気に 切ると爪に負担がかか
るので、3回か4回にわけて
Memutuskan
hubungan atau
Metafora
94
一つの爪を切ります。
(2017/04/17)
ikatan sesuatu;
memisahkan.
110. ■MEMO:旅と料理写真 ロマ
ンチックな雰囲気もサービス
のひとつであるフゔンダ
ニングでは、あまりバシバシ
とシャッターを 切るのも考え
もの。 (2017/04/17)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
111. 白が32と 切る分かれになっ
た。(2017/04/17)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
lawan pada
permainan igo.
Metafora
112. 走者が投球と同時にスタート
を 切る状況を作り、シュート
を左前適時打とした。
(2017/04/17)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
113. 世論調査では50%を 切って
いた同氏の支持率は、クーデ
ター未遂後は65%に上昇。
(2017/04/17)
Lebih kecil dari
angka yang ada.
Metonimi
114. 演奏する androp 自身の姿に映
し出される夜明けからも、こ
の新曲で新たなスタートを 切
る気持ちが感じられる。
(2017/04/18)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
95
115. 移転を推進してきた都の主要
幹部らによる組織が移転断念
にかじを 切るのは考えにくい
ためだ。(2017/04/18)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
116. 2016 年に民主化にかじを 切っ
てから、ビジネスや観光で諸
外国との行き来も増え、ミャ
ンマーはにわかに注目を集め
つつある。(2017/04/18)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
117. というのも、建坪が 70 平米を
切ると、建売業者が手を出さ
ないので、ぐっと値段が下が
るのです。(2017/04/19)
Membatasi
sesuatu.
Metafora
118. という葉月(Vo)の第一声に
て「ADORE」でスタートを 切
ると、MC で葉月は『色々なこ
とがありました。悲しい思い
をさせました。(2017/04/19)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
119. これは軍事と学術を結びつけ
る、軍学共同に舵を 切るため
の動きではないのか。
(2017/04/19)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
120. 子どもが勝手に触って電源を
切るなどの誤作動を防ぐ電源
ロック機能も新たに付けた。
(2017/04/20)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
121. 黒2、4には白5、7から9
と 切る。(2017/04/20)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
Metafora
96
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
lawan pada
permainan igo.
122. 参加者は息を 切らしながら階
段を駆け上がり、約6分半で
避難を完了した。(2017/04/21)
Melakukan
hingga lelah.
Melakukan
sesuatu sampai
akhir.
Metafora
123. 心臓内部に入れるカテーテル
や血管を 切るメスといった医
療機器を再利用する仕組みを
厚生労働省がつくる。
(2017/04/22)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
124. 材料の竹を 切るために山に入
ると、何本もの竹が山道をふ
さぐように倒れ、地元自慢の
飫肥杉の周りにもはびこって
いた。(2017/04/23)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
125. バットが空を 切ると、固く目
をつぶった。(2017/04/24)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
126. 白10、12とツケ 切る勝負
手に訴えた河野も落ちついた
ものだった。(2017/04/24)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
lawan pada
Metafora
97
permainan igo.
127. 生まれ育った地元での初仕事
に、「名古屋で再スタートを
切ることができてうれしい。
また新たな気持ちでスタート
できている」と初々しい胸中
を語った。(2017/04/24)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
128. その後の米欧経済はけっこう
良好で、国内も失業率が3%
を 切る完全雇用状態で悪くな
い。(2017/04/25)
Lebih kecil dari
angka yang ada.
Metonimi
129. フランスに不平等はないとい
う考えとは、いますぐ手を 切
るべきだ。(2017/04/26)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
130. 15年に1億2709万人の
人口が1億人を 切るのは53
年と見込んでいる。
(2017/04/28)
Lebih kecil dari
angka yang ada.
Metonimi
131. 18年3月期は、国内外の家
電製品の品ぞろえを増やすな
ど、ふたたび成長路線にかじ
を 切る。(2017/04/29)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
132. 黒11から13のノゾキを決
められ、ズバッと15へ 切ら
れると、もう収拾がつかな
い。(2017/05/01)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Metafora
98
Memotong
hubungan batu
lawan pada
permainan igo.
133. 文科省は「脱ゆとり」にかじ
を 切った08年の学習指導要
領改訂で、小中学校の授業時
間を増やした。(2017/05/01)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
134. しかし、「働き方改革」の錦
の御旗の下、職場では残業申
告時間とパソコン稼働時間の
つじつま合わせに電源を 切っ
て仕事するといったひずみが
生じている。(2017/05/02)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
135. ぼうぜんとする運転手の女性
に、誰かが「エンジンを 切
れ、 切れ」と叫んでいた。
(2017/05/02)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
136. 13年3月期以降、採算重視
にかじを 切り、ネット通販大
手ゕマゾンとも提携を解消し
た。(2017/05/02)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
137. その後の有識者会議の議論を
経て、当面は文化などを紹介
する「ソフト路線」にかじを
切った。(2017/05/02)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
99
138. だが、首相が期限を 切って9
条改正論を掲げたことで、憲
法審の議論が混乱するのは確
実だ。(2017/05/04)
Membatasi
sesuatu.
Metafora
139. かつては地元の人がツル植物
を 切って木を守っていたが、
今では人の手も入らなくなっ
てきたという。(2017/05/06)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
140. ルペン氏は反欧州連合(E
U)や移民規制などの方針は
維持しつつ、人種差別的な発
言を封じ込めて「ふつうの政
党」路線にカジを 切った。
(2017/05/06)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
141. 続いて参考図1の白1の 切り
は成立しない。 (2017/05/07)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
lawan pada
permainan igo.
Metafora
142. (吉野太一郎、阿部健祐) ◇
在日本大韓民国民団中央本部
の呉公太(オゴンテ)団長は
大統領選を受けて談話を発表
し、新大統領に「分裂した国
論を一日も早く収束し、韓国
再生にかじ取りを 切る」こと
を要望した。(2017/05/10)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
100
143. 女性は自宅で出産し、救急隊
員にへその緒を 切ってもらっ
た。 (2017/05/11)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
144. 病院に間に合わず、救急隊員
がへその緒を 切ったケースで
も、出生証明書を出すかどう
かの判断は病院によって異な
る。(2017/05/11)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
145. 柳の若い枝を 切り、樹皮をと
り、火をおこしたあとの灰に
埋めて炭化させる。
(2017/05/13)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
146. 黒Aとノビれば白B、黒Cに
白Dと 切ってしまう。黒Bと
こちらにノビれば白A、黒
E、白Dの 切りだ。
(2017/05/13)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
lawan pada
permainan igo.
Metafora
147. マクロソフト社は12日、
サポート期限が 切れた古いO
Sのセキュリテゖー強化のた
めのゕップデートについて、
無料で再配布する異例の対応
を発表した。(2017/05/14)
Membatasi
sesuatu.
Metafora
148. 期日を 切るということは、物
事を進めていくうえで重要
だ。(2017/05/14)
Membatasi
sesuatu.
Metafora
101
149. 抽出後約 40 分で電源が 切れる
安全設計となっている。
(2017/05/15)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
150. XPは2014年にMSのサ
ポートが 切れ、最新OSへの
更新が求められているが、こ
の会社ではXPでしか動かな
いデータベースを今も使って
いるという。(2017/05/15)
Membatasi
sesuatu.
Metafora
151. ただ、頭の 切れる、リゕリス
トとしての岸さんは、米国が
押しつけてきたものものみこ
んで、現実の政治を優先し
た。(2017/05/19)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
152. フルカウントでスタートを 切
っていた一塁走者の柳田は、
左翼がバウンドに合わせて下
がったのを見て、一気に三塁
を回る。(2017/05/19)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
153. 若き日本が最高のスタートを
切った。(2017/05/22)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
154. パワフルでないがハンドルを
切ったときの動きは軽快。
(2017/05/22)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
155. 約450人が、標高差約14
0メートル、最大斜度37度
の急斜面を息を 切らして駆け
上がった。(2017/05/22)
Melakukan
hingga lelah.
Melakukan
sesuatu sampai
akhir.
Metafora
102
156. 参加者たちは「竹が倒れるか
ら気をつけて」などと声を出
し合いながら、のこぎりやチ
ェーンソーなどを使い、竹を
切った。(2017/05/23)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
157. 朴被告はチェ被告による国政
介入疑惑が表面化した昨年1
1月、国民向けの談話で「す
べての関係を 切った」と説明
し、半年ぶりにチェ被告と顔
を合わせた。(2017/05/23)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
158. 期限を 切るには理由が必要だ
が、何も説明していない。
(2017/05/23)
Membatasi
sesuatu.
Metafora
159. 中曽根さんの長い、憲法改正
の夢が、安倍首相のもとで実
現の幕を 切ろうとしている。
(2017/05/23)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
160. スマホを持ったまま片手でハ
ンドルを 切った。(2017/05/23)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
103
161. 【写真】ゕニソンに合わせて
ラブ感覚で運動する参加者
たち ゕニソンに合わせて楽し
く運動する「ゕニソンフゖッ
トネス」の魅力を広めるゕン
バサダーに先月就任したザ・
たっちは、1 ヶ月で「体重 70
キロを 切る」ことを目標に掲
げてダエットに挑戦。達成
できなければ、持ちネタ「幽
体離脱」の封印がかかってい
た。(2017/05/23)
Lebih kecil dari
angka yang ada.
Metonimi
162. マグロを 切るカッターを消毒
する際、塩酸と何らかの薬品
を混ぜる過程で塩素が発生し
たのが原因とみられる。
(2017/05/24)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
163. 白18のサガリに黒は19と
切る。(2017/05/24)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
lawan pada
permainan igo.
Metafora
164. フランス大統領にエマニュエ
ル・マクロン氏が選ばれたこ
とで、フランスと欧州は新た
なスタートを 切れるだろう
か?(2017/05/24)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
104
165. 特に大量の食材を 切るプロの
現場では、その 切れ味がどれ
くらい持つのかを重要視す
る。(2017/05/25)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
166. 山下は黒49とゕテてから5
1と 切った。 (2017/05/25)
Menghalangi
lawan dengan
menempatkan
batu pada papan
permainan
sugoroku.
Memotong
hubungan batu
lawan pada
permainan igo.
Metafora
167. ゕジゕカップは、練習拠点に
している川重スタジゕムが会
場となるなど有利な面もあ
り、2020年の東京五輪に
向けて好スタートを 切るため
の重要な大会になる。
(2017/05/25)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
168. ハンドルを回し、ボードに巻
き付いた毛糸をガドに合わ
せてハサミで 切ると、ポンポ
ン型の毛糸玉が出来上がる。
(2017/05/26)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
169. 若竹煮のワカメを 切る人、カ
レを揚げる人、すまし汁や
大豆入りご飯を作る人。
(2017/05/26)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
105
170. (セーフゕウト)野茂以来、
26年ぶりタ記録 バットが
空を 切ると、楽天の則本は右
手でガッツポーズした。
(2017/05/26)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
171. 「今までの官僚人生や人間関
係を 切ってでも訴えたかった
のだろう」とOBはその覚悟
を見る。(2017/05/27)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
172. この日は、紺のかすり、赤い
タスキに前掛け、すげ笠の早
乙女に扮した地元の女子高校
生5人が、枯れ始めた花びら
を摘み取るベントがあり、
多くのカメラマンが盛んにシ
ャッターを 切っていた。
(2017/05/27)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
173. ンフラの老朽化を懸念した
国は、橋などの長寿命化へと
かじを 切った。(2017/05/27)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
174. 対策として、足を結ぶひもを
切れやすいものや伸縮性の高
いものにして足が固定される
ことを防ぎ、倒れそうな時に
踏ん張れるようにする工夫な
どを挙げた。(2017/05/28)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
175. リリーから「愛ちゃんは髪を
切って、本当にUFOが呼べ
そうな感じになったね」と振
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
106
られると、橋本は「はい。U
FOいると思ってます」。
(2017/05/28)
176. 「先制してもらいましたが、
そのいい流れを切ってしまい
申し訳ない」 。(2017/05/28)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
177. 「すごい」「めちゃリゕル」
などと歓声をあげ、記念撮影
のシャッターを 切っていた。
(2017/05/28)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
178. しらたきは長さ4、5センチ
に 切り、熱湯で2、3分ゆで
てざるにあけ、水気を 切りま
す。 (2017/05/28)
Melakukan
hingga lelah.
Melakukan
sesuatu sampai
akhir.
Metafora
179. 中学生ボランテゖゕたちが
「いってらっしゃい」と元気
な声で見送るなか、高麗郷、
加治、精明、宮沢など距離ご
とに時間をずらしてスタート
を 切った。(2017/05/28)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
180. 素材選びから献立づくり、 切
り方、味付け、盛り付け、器
選び。(2017/05/29)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
181. 21 歳という若きドラマー・
MAKIを迎え、新 5 人体制で再
スタートを 切った。
(2017/05/29)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
107
182. ハンドルを 切ったときの動き
といい、エンジンの回転フゖ
ールといい純粋なスポーツカ
ーとはいえなかった。
(2017/05/29)
Mengubah arah
tujuan.
Metafora
183. 強打者のバットは空を 切っ
た。(2017/05/30)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
184. 好スタートを 切ったソフトバ
ンク・チーム・ジャパンは安
定した走りで2分34秒の大
差をつけた。(2017/05/30)
Memulai sesuatu
dari awal.
Berinisiatif.
Metafora
185. 他にも、猫が取引先との電話
を 切ってしまったり、パソコ
ンをシャットダウンしてしま
ったりと、仕事の邪魔はしょ
っちゅうだが、福田さんは
「そこから広がる笑いに癒や
されますよ」とうれしそう
だ。(2017/05/31)
Memutuskan
hubungan atau
ikatan sesuatu;
memisahkan.
Metafora
186. 開催まで 3 週間を 切ったやつ
いフェス。(2017/05/31)
Membatasi
sesuatu.
Metafora
187. 開催まで 3 週間を 切ったやつ
いフェス。(2017/05/31)
Membatasi
sesuatu.
Metafora
188. 相談者【C】は、親友が想いを
寄せる「伊藤」を寝取ってし
まう、男を 切らしたことがな
いタルト店の店員。
(2017/05/31)
Melakukan
hingga lelah.
Melakukan
sesuatu sampai
akhir.
Metafora