operasi plastik dalam islam

24
AGAMA ISLAM II OLEH : KELOMPOK V ALIH JENIS II B Dina Putri yulianti (101411123036) Ervin Putri Puspitasari (101411123097) Iffi Ni’mah Kholisoh (101411123114) Karunia Friska Pratama (101411123028) Laily Mitha Anggraini (101411123082) Marta Hadi Putra (101411123103) Maydiya Restacendi (101411123006) Vidia Sabrina Budihardjo (101411123021) FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015

Upload: resa

Post on 23-Dec-2015

36 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Operasi plastik dalam Islam ada yang mudah dan haram

TRANSCRIPT

AGAMA ISLAM IIOLEH :

KELOMPOK V ALIH JENIS II B

Dina Putri yulianti (101411123036)Ervin Putri Puspitasari (101411123097)Iffi Ni’mah Kholisoh (101411123114)Karunia Friska Pratama (101411123028)Laily Mitha Anggraini (101411123082)Marta Hadi Putra (101411123103)Maydiya Restacendi (101411123006)Vidia Sabrina Budihardjo (101411123021)

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKATUNIVERSITAS AIRLANGGA

SURABAYA2015

“BIOETIKA DALAM KERANGKA BERPIKIR ISLAM”

Apa pengertian dari bioetika?

Apa pengertian dari bedah plastik?

Apa saja jenis dari bedah plastik?

Bagaimana bedah plastic jika dikaitkan dengan UU di Indonesia?

Apa saja jenis operasi yang dilakukan pada tubuh manusia dan hukumnya menurut Islam?

Bagaimana hukum bedah plastic menurut Al Qur’an dan hadis?

BIOETIKA Bioetika merupakan istilah yang relatif baru dan terbentuk dari dua kata Yunani (bios = hidup dan “ethos” = adat istiadat atau moral), yang secara harfiah berarti etika hidup.

Bioetika dapat digambarkan sebagai ilmu pengetahuan untuk mempertahankan hidup dan terpusat pada penggunaan ilmu-ilmu biologis untuk memperbaiki mutu hidup. Dalam arti yang lebih luas, bioetika adalah penerapan etika dalam ilmu-ilmu biologis, obat, pemeliharaan kesehatan dan bidang-bidang terkait.

BEDAH PLASTIK

Bedah plastik, berasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu “plastikos” yang berarti “membentuk” atau “memberi bentuk” dalam hal jaringan tubuh (tissue).

Operasi plastik atau dikenal dengan “Plastic Surgery” (ing) atau dalam bahasa arab “Jirahah Tajmil” adalah bedah/operasi yang dilakukan untuk mempercantik atau memperbaiki satu bagian didalam anggota badan, baik yang nampak atau tidak, dengan cara ditambah, dikurangi atau dibuang, bertujuan untuk memperbaiki fungsi dan estetika (seni) tubuh.

5 alasan mengapa seseorang melakukan bedah plastik...

Alasan ksehatan

Kecelakaan

Self esteem

Rekonstruksi

Vanity

JENIS JENIS BEDAH PLASTIK

1. Bedah kosmetik 6. Liposuction

2. Facelift 7. Breast aumentation

3. Rhinoplasty 8. Lip augmentation

4. Eyelid surgery 9. Botox

5. Cheek implant 10. Vaginoplasty, Hymenoplasty, dan labioplasty

BEDAH PLASTIK MENURUT UU DI INDONESIA

Berkaitan dengan hal tersebut, di dalam penjelasan Pasal 37 (1) UU No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan telah dirumuskan pengertian Bedah Plastik dan Rekonstruksi sebagai suatu rangkaian tindakan Medis yang dilakukan untuk memulihkan keadaan fisik seseorang pada kondisi tubuhnya termasuk Bedah Kosmetika dan Estetika yang berbunyi:

• Bedah plastik dan rekonstruksi hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenangan untuk itu dan dilakukan di sarana kesehatan tertentu.

• Bedah plastik dan rekonstruksi tidak boleh bertentangan dengan norma yang berlaku dalam masyarakat.

• Ketentuan mengenai syarat dan tatacara bedah plastik dan rekonstruksi sebagaimana dimaksud dalam Ayat (1) dan Ayat (2) ditetapkan dengan Peraturan Pemeintah.

JENIS OPERASI YANG DILAKUKAN PADA TUBUH MANUSIA DAN HUKUMNYA MENURUT ISLAM

Operasi plastik atau dikenal dengan “Plastic Surgery” (ing) atau dalam bahasa arab “Jirahah Tajmil” adalah bedah/operasi yang dilakukan untuk mempercantik atau memperbaiki satu bagian didalam anggota badan, baik yang nampak atau tidak, dengan cara ditambah, dikurangi atau dibuang, bertujuan untuk memperbaiki fungsi dan estetika (seni) tubuh.

JENISNYA

Operasi Ghairu Ikhtiyariyah (tidak dikehendaki)

Yaitu suatu operasi yang bertujuan untuk mengobati penyakit yang

terjadi tanpa kekuasaan seseorang.

Operasi Ikhtiyariyah( yang sengaja dilakukan)

Yaitu operasi yang dilakukan bukan karena alasan medis, namun mutlak hanya hasrat

seseorang dalam memperindah diri .

HUKUM BEDAH PLASTIK DALAM ISLAM

1. Operasi Plastik yang MubahOperasi plastik yang mubah adalah yang bertujuan untuk memperbaiki cacat sejak lahir (al-uyub al-khalqiyyah) seperti bibir sumbing, atau cacat yang datang kemudian (al-uyub al-thari`ah) akibat kecelakaan, kebakaran. bedah plastik (kosmetik dan estetik) hukumnya boleh (mubah), manakala bertujuan:

• Memulihkan fisik atau fungsi organ yang tidak normal, rusak atau cacat.

• Memperindah penampakan fisik yang tidak normal, rusak atau cacat.

Operasi plastik untuk memperbaiki cacat yang demikian ini hukumnya adalah mubah, berdasarkan keumuman dalil yang menganjurkan untuk berobat (al-tadawiy). Nabi SAW bersabda, "Tidaklah Allah menurunkan suatu penyakit, kecuali Allah menurunkan pula obatnya." (HR Bukhari, no.5246). Nabi SAW bersabda pula, "Wahai hamba-hamba Allah berobatlah kalian, karena sesungguhnya Allah tidak menurunkan satu penyakit, kecuali menurunkan pula obatnya." (HR Tirmidzi, no.1961).

Lanj…

2.Operasi Plastik yang Diharamkan

Adapun operasi plastik yang diharamkan adalah yang bertujuan semata untuk mempercantik atau memperindah wajah atau tubuh, tanpa ada hajat untuk pengobatan atau memperbaiki suatu cacat. Contohnya operasi untuk memperindah bentuk hidung, dagu, buah dada, atau operasi untuk menghilangkan kerutan-kerutan tanda tua di wajah, dan sebagainya.

Mengenai hal tersebut Allah berfirman :

PEMBAHASANHadist Nabi riwayat Bukhori "Allah mengutuk para wanita tukang tato, yang meminta ditato, yang menghilangkan bulu muka, yang meminta dihilangkan bulu mukanya, dan pada wanita yang memotong (pangur) giginya, yang semuanya itu dikerjakan dengan maksud untuk kecantikan dengan mengubah ciptaan Allah”. (Al-Sayuthi, Al-Jamiush Shoghir). Namun disisi lain terdapat hadis: “Sesungguhnya Allah itu indah (jamil) dan menyenangi keindahan” (Al-Hadist).

Maka perlu dipahami tentang hakekat tujuan (maqosidusy-syar'i) larangan merubah ciptaan Allah yaitu:

• Terkait dengan penyembahan (ritual) yang diidentifikasikan sebagai perbuatan setan atau tradisi agama Jahiliyah.

• Mengubah ciptaan Allah yang sudah indah untuk lebih memperindah berlebih-lebihan kesombongan/keangkuhan (tidak mensyukuri pemberian Allah).

• Mengubah ciptaan Allah dengan dalih untuk memperindah dapat berakibat sebaliknya atau malah membahayakan diri (larangan yang bersifat mencegah kerusakan = saddudz -Tdzara'i).

Lanj…

Hukum Melakukan Operasi Plastik

• Tujuan untuk Kecantikan.Merubah bentuk anggota tubuh dalam logika manusia dipandang baik (lebih cantik,/tampan Namun , merupakan tindakan yang tidak percaya dengan pemberian Allah (bentuk penghinaan terhadap Allah).Firman Allah dalam Q.S. an-Nisa ayat 119 :

Melakukan operasi plastik, yang hanya bertujuan mempercantik diri termasuk perbuatan setan yang dilaknat Allah. Persoalan ini apabila dilihat dari kaidah yang disebutkan sebelumnya bahwa operasi plastik dengan tujuan untuk mempercantik [jirahah at-tajmil], maka hukumnya adalah haram. Hal tersebut disebabkan karena akan membentuk sikap tabarruj atau pamer kecantikan serta menghambur-hamburkan uang tanpa faedah tertentu.

Lanj…

Suatu permasalahan yang perlu disinggung : para ahli medis operasi kecantikan tersebut biasanya tidak membedakan antara kebutuhan yang menimbulkan bahaya dengan kebutuhan yang tidak menimbulkan bahaya setiap orang bebas melakukan apa saja terhadap tubuhnya sendiri penyimpanganjasad ini adalah milik Allah, Dia-lah yang menetapkan ketentuan-ketentuan berkenaan dengannya sekehendak-Nya. Allah telah menjelaskan kepada kita metoda-metoda yang telah diikrarkan Iblis untuk menyesatkan bani Adam, di antaranya adalah firman Allah:"Dan aku akan suruh mereka (merobah ciptaan Allah), lalu mereka benar-benar merobahnya." (An Nisaa : 119)

Lanj…

• Memperbaiki Cacat atau Akibat KecelakaanHukum melakukan operasi plastik dengan tujuan untuk memperbaiki cacat yang dibawa sejak lahir (al-’uyub al-khalqiyyah) seperti bibir sumbing, atau cacat yang datang kemudian (al-’uyub at-thari`ah) akibat kecelakaan, kebakaran, atau semisalnya, seperti wajah yang rusak akibat kebakaran/kecelakaan mubah atau dibolehkan melakukan operasi tersebut. Cacat ada dua jenis:- Cacat yang merupakan pembawaan dari lahir (bibir sumbing, bentuk jari-jemari yang bengkok)- Cacat yang timbul akibat sakit yang diderita cacat yang timbul akibat penyakit kusta (lepra), akibat kecelakaan dan luka bakar

Syariat membolehkan si penderita menghilangkan cacat, memperbaiki atau mengurangi gangguan akibat cacat tersebut melalui operasi karena sangat dibutuhkan si penderita. Kebutuhan mendesak termasuk darurat sebagai salah satu alasan keluarnya dispensasi hukum. Selain itu juga mempengaruhi fisik maupun psikis penderita.Bolehnya menghilangkan kemudaratan berupa cacat sejak lahir atau cacat akibat kecelakaan adalah berdasarkan kaidah fikih yang berbunyi يزال kemudaratan itu“ الضررmesti dihilangkan”, sehingga operasi plastik pun legal dilakukan dengan ketentuan sesuai dengan tujuan yang disebutkan.

Lanj…

Jika pun operasi plastik terpaksa harus dilakukan, maka ulama membuat sejumlah kaidah agar tidak melanggar syariat Islam. Beberapa kaidah yang wajib dilaksanakan dalam menjalankan operasi plastik, antara lain:

• Bahwa operasi plastik tidak bertentangan dengan sesuatu yang dilarang oleh agama secara umum. Contohnya adalah operasi kelamin untuk mengubah seorang laki-laki menjadi perempuan atau sebaliknya. Diriwayatkan dari Ibn Abbas, bahwa Rasulullah saw bersabda, “Allah melaknat orang-orang yang (berusaha) menyerupai laki-laki menjadi perempuan, atau dari perempuan menjadi laki-laki.”

• Bahwa operasi plastik tidak membuat seseorang mendewakan kecantikan dan ketampanannya. Hal ini penting untuk menegaskan kepada pasien bahwa semua ciptaan Allah adalah sempurna.

Lanj…

• Bahwa operasi plastik memenuhi standar medis. Seperti, kemungkinan besar akan sukses ketika diputuskan untuk dilakukan operasi. Juga, wajib dilakukan oleh dokter (tenaga) yang professional. Sehingga tidak menyebabkan mal praktek dan kerugian yang lebih besar.Selain itu, bolehnya melakukan operasi plastik adalah berdasarkan keumuman (‘amm) dalil yang menganjurkan untuk berobat (at-tadawiy). Nabi SAW bersabda, الله مأأنزل

شفآء له أنزل إال Tidaklah Allah menurunkan suatu“ دآءpenyakit, kecuali Allah menurunkan pula obatnya.” (HR Bukhari, No.5246 dalam Program kutubuttis’ah).

KesimpulanBedah plastik adalah suatu cabang ilmu kedokteran yang bertujuan untuk merekonstruksi atau memperbaiki bagian tubuh manusia melalui operasi kedokteran. Jenis bedah plastik: pembedahan untuk rekonstruksi dan pembedahan untuk kosmetik ( Estetik ).Hukum operasi plastik ada yang mubah dan ada yang haram. Operasi plastik yang mubah adalah yang bertujuan untuk memperbaiki cacat sejak lahir (al-uyub al-khalqiyyah) atau cacat yang datang kemudian (al-uyub al-thari`ah) akibat kecelakaan. Adapun operasi plastik yang diharamkan, adalah yang bertujuan semata untuk mempercantik atau memperindah wajah atau tubuh, tanpa ada hajat untuk pengobatan atau memperbaiki suatu cacat. Contohnya, operasi untuk memperindah bentuk hidung, dagu atau operasi untuk menghilangkan kerutan-kerutan tanda tua di wajah.