optimalisasi potensi industri pangan dengan pengolahan

12
Annual Conference on Community Engagement 26 – 28 Oktober 2018 Hotel Swiss-Bellin Airport Surabaya 1133 Endra Yuafanedi Arifianto | TI Universitas Brawijaya Malang Optimalisasi Potensi Industri Pangan Dengan Pengolahan Limbah Industri dan Pemasaran Digital Entrepreneur Endra Yuafanedi Arifianto, Rizky Nurul Arsy, Muhammad Arif Zuhri, Styan Agung Wicaksono, Qurrota A’yunin Teknik Industri, Universitas Brawijaya Malang [email protected] Abstrak: Kabupaten Malang Jawa Timur menjadi salah satu penghasil pertanian jeruk dan apel yang baik. Hasil pertanian ini menjadi bahan baku utama bergeraknya sektor usaha dan industri skala mikro, kecil dan menengah. Di era ekonomi negara yang mengalami tantangan global, terlebih tantangan digitalisasi dan industri 4.0 keberadaan industri kecil dan menengah (IKM) diharapkan mampu bersaing dan tetap tumbuh. Dalam rangka menjalankan kegiatan pengabdian kepada masyarakat Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya bersinergi dengan pemerintah Desa Selorejo Kabupaten Malang untuk mengoptimalkan potensi industi kecil dan menengah (IKM) di sektor pangan (olahan hasil pertanian). Konsep transfer keilmuan dari perguruan tinggi ke masyarakat pelaku industri pangan,, khususnya IKM Pia Toulip Desa Selorejo Kabupaten Malang, dikemas dalam penyampaian materi secara klasikal, workshop/praktik pembuatan pemasaran digital, pendampingan entrepreneur dan evaluasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki beberapa tahapan dimulai dari identifikasi permasalahan mitra IKM yaitu pemasaran produk kurang luas dan masih dari mulut ke mulut, perlunya pembekalan dan transfer keilmuan tentang konsep digital entrepereneur, perlunya keilmuan membuat business plan, adanya limbah dari pembuatan sari apel. Kegiatan ini memiliki luaran akhir berupa modul materi, produk sampingan hasil olahan limbah industri, pemahaman konsep industri pangan di era digitalisasi dan rencana media pemasaran digital. Kata Kunci: IKM, entrepreneur, pemasaran, industri pangan, Pia Toulip, digitalisasi

Upload: others

Post on 11-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Optimalisasi Potensi Industri Pangan Dengan Pengolahan

Annual Conference on Community Engagement

26 – 28 Oktober 2018

Hotel Swiss-Bellin Airport Surabaya

1133

Endra Yuafanedi Arifianto | TI Universitas Brawijaya Malang

Optimalisasi Potensi Industri Pangan Dengan Pengolahan Limbah Industri dan Pemasaran Digital Entrepreneur

Endra Yuafanedi Arifianto, Rizky Nurul Arsy, Muhammad Arif Zuhri, Styan Agung

Wicaksono, Qurrota A’yunin

Teknik Industri, Universitas Brawijaya Malang

[email protected]

Abstrak: Kabupaten Malang Jawa Timur menjadi salah satu penghasil

pertanian jeruk dan apel yang baik. Hasil pertanian ini menjadi bahan baku

utama bergeraknya sektor usaha dan industri skala mikro, kecil dan

menengah. Di era ekonomi negara yang mengalami tantangan global,

terlebih tantangan digitalisasi dan industri 4.0 keberadaan industri kecil

dan menengah (IKM) diharapkan mampu bersaing dan tetap tumbuh.

Dalam rangka menjalankan kegiatan pengabdian kepada masyarakat

Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya bersinergi dengan pemerintah

Desa Selorejo Kabupaten Malang untuk mengoptimalkan potensi industi

kecil dan menengah (IKM) di sektor pangan (olahan hasil pertanian).

Konsep transfer keilmuan dari perguruan tinggi ke masyarakat pelaku

industri pangan,, khususnya IKM Pia Toulip Desa Selorejo Kabupaten

Malang, dikemas dalam penyampaian materi secara klasikal,

workshop/praktik pembuatan pemasaran digital, pendampingan

entrepreneur dan evaluasi. Kegiatan pengabdian masyarakat ini memiliki

beberapa tahapan dimulai dari identifikasi permasalahan mitra IKM yaitu

pemasaran produk kurang luas dan masih dari mulut ke mulut, perlunya

pembekalan dan transfer keilmuan tentang konsep digital entrepereneur,

perlunya keilmuan membuat business plan, adanya limbah dari pembuatan

sari apel. Kegiatan ini memiliki luaran akhir berupa modul materi, produk

sampingan hasil olahan limbah industri, pemahaman konsep industri

pangan di era digitalisasi dan rencana media pemasaran digital.

Kata Kunci: IKM, entrepreneur, pemasaran, industri pangan, Pia Toulip,

digitalisasi

Page 2: Optimalisasi Potensi Industri Pangan Dengan Pengolahan

Annual Conference on Community Engagement

26 – 28 Oktober 2018

Hotel Swiss-Bellin Airport Surabaya

1134

Endra Yuafanedi Arifianto | TI Universitas Brawijaya Malang

A. Pendahuluan

Industri kecil dan menengah di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting

dan strategis untuk mewujudkan perekonomian daerah yang kokoh dalam

menunjang perekonomian nasional. Perekonomian daerah akan berkembang bila

industri kecil dan menengah yang ada di desa/kelurahan mampu tumbuh dan

bertahan hidup. Pemerintah Indonesia telah memberikan kebijakan khusus tentang

Perindustrian dalam Undang-Undang RI Nomor 3 Tahun 2014 dan berusaha

meningkatkan kemampuan industri kecil dan menengah menjadi industri yang

tangguh, mandiri, dan unggul. Industri adalah seluruh bentuk kegiatan ekonomi

yang mengolah bahan baku dan/atau memanfaatkan sumber daya industri sehingga

menghasilkan barang yang mempunyai nilai tambah atau manfaat lebih tinggi,

termasuk jasa industri (Pasal 1 angka 2 UU Perindustrian). Sedangkan proses

industri adalah proses pengolahan bahan mentah atau bahan baku menjadi barang

setengah jadi atau barang jadi. Memasuki era masyarakat ekonomi asean dan

revolusi industri 4.0, semua palaku industri kecil dan menengah (IKM) diharapkan

menyiapkan diri untuk terlibat secara langsung dan mampu beradaptasi dalam

persaingan usaha.

Kabupaten Malang salah satu penghasil hasil pertanian jeruk dan apel yang baik

di Provinsi Jawa Timur. Hasil pertanian jeruk dan apel bisa menajadi bahan baku

utama dalam kegiatan ekonomi khususnya industri pangan. Oleh karena itu, banyak

industri kecil dan menengah (IKM) yang tumbuh dan bergerak di sektor olahan hasil

pertanian dan mengahsilkan produk seperti sari buah, dodol buah, kripik buah, pia

buah dan sebagainya. Salah satu penerapan tri dharma perguruan tinggi, Jurusan

Teknik Industri Universitas Brawijaya bersinergi dalam melaksanaan pengabdian

kepada masyarakat pelaku industri kecil dan menengah (IKM) pangan di Desa

Selorejo Kabupaten Malang. Kegiatan pengabdian masyarakat diharapkan mampu

membantu memberikan alternatif solusi dari permasalahan mitra pelaku industri

pangan.

Berdasarkan pengalaman lapangan permasalahan utama industri kecil dan

menengah (IKM) di era ekonomi asean dan revolusi industri 4.0 adalah pemasaran.

Sebagian besar pelaku industri kecil dan menengah (IKM) masih menggunakan

pemasaran konvensional/tradisional yaitu dari mulut ke mulut atau getok tular dan

pamflet. Perlu di pahami, tidak semua pelaku industri kecil dan menengah (IKM)

memiliki sumber daya manusia yang siap dengan perubahan teknologi informasi.

Pada umumnya kebanyakan masyarakat memanfaatkan teknologi informasi hanya

untuk menjalin hubungan komunikasi dengan orang lain. Padahal keberadaan

teknologi informasi bisa mendukung kegiatan ekonomi khususnya dalam hal

Page 3: Optimalisasi Potensi Industri Pangan Dengan Pengolahan

Annual Conference on Community Engagement

26 – 28 Oktober 2018

Hotel Swiss-Bellin Airport Surabaya

1135

Endra Yuafanedi Arifianto | TI Universitas Brawijaya Malang

pemasaran produk. Kemampuan pelaku industri kecil dan menengah (IKM)

beradaptasi dengan kemajuan teknologi akan mempengaruhi tingkat keberhasilan

dalam menjalankan usahanya. Secara tidak langsung kemampuan berdaptasi

dengan teknologi informasi berarti pelaku industri kecil dan menengah (IKM)

mampu memasarkan produknya secara luas tanpa tersekat geografis. Pemasaran

adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan

untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan

barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan, baik kepada pembeli yang ada

maupun pembeli potensial (Stanton, 1997). Dalam pengertian lainnya, pemasaran

adalah proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan

mempertukarkan produk dengan pihak lain (Kotler, 2000).

B. Metode Kegiatan

Tahapan-tahapan yang dilaksanakan untuk mendukung kegiatan pengabdian

kepada masyarakat dalam mengoptimalkan potensi industri pangan di industri

kecil dan menengah (IKM) Pia Toulip Desa Selorejo Kabupaten Malang sebagai

berikut :

a. Identifikasi Permasalahan Mitra Industri Kecil dan Menengah

Mitra adalah pelaku industri kecil dan menengah (IKM) Pia Toulip Desa Selorejo

Kecamatan Dau Kabupaten Malang Jawa Timur. Pemilihan IKM Pia Toulip sebagai

mitra berdasarkan rekomendasi pemerintah Desa Selorejo karena dianggap yang

sudah berjalan usahanya, memiliki jumlah karyawan penduduk asli dan potensial

dikembangkan lagi. Berdasarkan diskusi bersama mitra IKM Pia Toulip, tim

berhasil mengidentifikasi permasalahan utama mitra yaitu : pemasaran produk

kurang luas dan masih dari mulut ke mulut, perlunya pembekalan dan transfer

keilmuan tentang konsep digital entrepereneur, perlunya keilmuan membuat

business plan, adanya limbah dari pembuatan sari apel.

b. Studi Pustaka

Dalam penyusunan modul untuk materi – materi dalam kegiatan ini memerlukan

rujukan dari berbagai buku atau referensi sehingga ada penggabungan antara

konsep keilmuan secara teori dan pengalaman tim pelaksana proram pengabdian

masyarakat.

c. Pembuatan Modul Materi

Menyusun modul materi yang digunakan untuk bahan panduan mitra IKM Pia

Toulip diantaranya : materi digital entrepreneur, materi pembuatan business

plan, materi pemasaran digital dengan pemanfaatan sosial media, materi inovasi

Page 4: Optimalisasi Potensi Industri Pangan Dengan Pengolahan

Annual Conference on Community Engagement

26 – 28 Oktober 2018

Hotel Swiss-Bellin Airport Surabaya

1136

Endra Yuafanedi Arifianto | TI Universitas Brawijaya Malang

produk. Modul materi dibagikan ke peserta supaya lebih mudah dimengerti dan

diaplikasikan.

d. Praktik Pengolahan Limbah Industri

Praktik pengolahan limbah produk IKM Pia Toulip khususnya produk hasil inovasi

baru, sari apel. Limbah hasil rebusan apel berupa potongan dadu apel yang

masih terasa manis karena kandungan glukosanya yang tinggi. Praktik

pengolahan limbah dilakukan oleh tim pelaksana kegiatan pengabdian

masyarakat bersama IKM Pia Toulip secara bertahap. Hasil pengolahan limbah

industri ini disebut sebagai produk sampingan.

e. Penyampaian Materi, Workshop dan Evaluasi

Kegiatan penyampaian materi dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Desa Selorejo

yang dihadiri oleh perangkat desa, pelaku IKM Pia Toulip (pemilik dan karyawan)

dan tim pelaksana. Penyampaian materi dilaksanakan dengan model klasikal,

ceramah dan diskusi. Dalam kegiatan ini hanya sebagai pengantar dari semua

rangakain pengabdian masyarakat dan dilanjukan lebih intens dalam

pendampingan.

Mulai

Identifikasi Masalah

Mitra (IKM)

Pembuatan Modul

Penyampaian Materi,

Workshop dan Evaluasi

Selesai

Studi Pustaka

Praktik Pengolahan

Limbah Produk IKM

Pendampingan/

Monitoring dan Evaluasi

Laporan Kegiatan

Gambar 1. Diagram Alir Metode Pelaksanaan Kegiatan

Page 5: Optimalisasi Potensi Industri Pangan Dengan Pengolahan

Annual Conference on Community Engagement

26 – 28 Oktober 2018

Hotel Swiss-Bellin Airport Surabaya

1137

Endra Yuafanedi Arifianto | TI Universitas Brawijaya Malang

f. Pendampingan/Monitoring dan Evaluasi

Proses pendampingan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilaksanakan

setiap dua minggu sekali selama empat bulan, bentuk pendampingan adalah

menyampaikan materi lanjutan secara bertahap, mempraktikan pengolahan

limbah dan membuat media sosial. Sedangkan evaluasi dilakukan setiap selesai

pendampingan guna mendapatkan perbaikan.

g. Laporan Kegiatan

Tahapan terakhir adalah penyusunan laporan kegiatan sebagai bentuk

pertanggungjawaban atas terlaksananya kegiatan. Harapannya laporan kegiatan

akan menjadi langkah awal pengembangan usaha masyarakat khususnya industri

kecil dan menengah pangan. Dari laporan kegiatan dapat direncanakan kegiatan

pembinaan kedepan baik oleh pemerintah Desa Selorejo maupun dari perguruan

tinggi.

C. Pembahasan dan Hasil

3.1. Hasil Kegiatan Berupa Modul Materi

Kegiatan pengabdian masyarakat di IKM Toulip Desa Selorejo Kabupaten Malang

menghasilkan beberapa modul diantaranya sebagai berikut :

a. Modul tentang digital entrepreneur

Berisi materi pentingnya semangat dan jiwa entrepreneur dimiliki oleh semua

orang, perlunya komunitas usaha guna meningkatkan jaringan dan kerjasama,

tantangan usaha industri di era digital, tren usaha industri digital.

b. Modul tentang pembuatan business plan

Berisi materi tahapan menyusun dan membuat business plan/ rencana usaha.

Materi ini memungkinkan peserta menyusun sendiri rencana usahanya kedepan.

Salah satu harapannya adalah hasil pembuatan business plan bisa digunakan

untuk pembiayaan usaha.

c. Modul tentang pemasaran digital dengan pemanfaatan sosial media

Materi tren pemasaran saat ini berbasis teknologi informasi, pengenalan website,

pengenalan e-commerce sederhana, pengenalan market place, sosial media FB

Ads dan Instagram.

d. Modul tentang inovasi produk

Materi pentingnya inovasi dalam pengembangan produk, inovasi dalam

pengolahan limbah, inovasi dalam desain kemasan, inovasi dalam

penjualan/promosi.

Page 6: Optimalisasi Potensi Industri Pangan Dengan Pengolahan

Annual Conference on Community Engagement

26 – 28 Oktober 2018

Hotel Swiss-Bellin Airport Surabaya

1138

Endra Yuafanedi Arifianto | TI Universitas Brawijaya Malang

3.2. Hasil Kegiatan Pengolahan Limbah Industri

Mitra IKM Pia Toulip memiliki produk baru yang masih dalam proses pengujian dan

belum di launching karena belum ada perijinan yang lengkap. Produk barunya

berupa sari apel, inovasi ini untuk menambah jenis produk dan merambah

segmentasi pasar baru. Produk baru sari apel memiliki limbah industri berupa

potongan dadu apel hasil rebusan.

Gambar 2. Mesin Perebus Sari Apel Gambar 3. Mesin Kemasan Sari Apel

Pembuatan sari apel dimulai dari perajangan apel, perebusan apel, pengambilan

sari apel dan pengemasan. gambar 2. Adalah mesin yang digunakan untuk merebus

apel yang sudah dipotong dadu. Sedangkan gambar 3. Adalah mesin

sealer/pengemasan produk sari apel. Dalam kegiatan pembuatan inovasi produk

baru sari apel dihasilkan limbah industri potongan apel berbentuk dadu yang masih

manis dan enak. Selama ini ada kebingungan limbahnya belum diolah, padahal bisa

sangat potensi perhari menghasilkan minimal 25kg limbah industri potongan dadu

apel. Hal ini dapat dilihat seperti gambar 4.

Gambar 4. Ampas Apel Berbentuk Dadu Gambar 5. Ampas Apel Hasil Blender

Page 7: Optimalisasi Potensi Industri Pangan Dengan Pengolahan

Annual Conference on Community Engagement

26 – 28 Oktober 2018

Hotel Swiss-Bellin Airport Surabaya

1139

Endra Yuafanedi Arifianto | TI Universitas Brawijaya Malang

Kegiatan pengolahan limbah industri dari ampas apel selanjutnya di blender dan

hasilnya seperti gambar 5. Hasil blender akan dikeringkan nampak seperti gambar

6, pada tahap ini 1 kg ampas apel yang sudah di blender untuk di keringkan

dengan menghasilkan ± 30-40 % ampas yang sudah kering yang artinya pada 1 kg

ampas apel yang sudah di blender hanya menghasilkan 300 gr sampai dengan 400

gr ampas kering apel. Pengubahan ampas apel yang sudah mengering, dan kasar

dapat di buat menjadi bentuk bubuk/ tepung dengan cara menghaluskan dengan

mesin disk mill atau mesin slap menjadi butiran yang lebih halus dan dapat menjadi

standar dalam membuat adonan dalam suatu olahan makanan. Dengan menjadikan

tepung apel maka lebih menambah nilai keuntungan dalam daya tahan apel

semakin lama untuk disimpan dan menjadikan tepung apel juga dapat mudah

untuk membuat olahan makanan berbasis apel karena bersifat tepung seperti

gambar 7. Tekstur yang kering dan lebih lembuh akan memudahkan dalam

penyimpanan sebagai bahan baku pembuatan berbagai olahan makanan.

Gambar 6. Ampas Apel Kering Gambar 7. Tepung Ampas Apel

Produk tepung ampas apel bisa digunakan untuk bahan dasar pembuatan adonan

kue dan cookies. Pembuatan produk olahan setelah menjadi bubuk atau tepung

ampas apel dapat di olah menjadi cookies dengan campurkan 150 gr mentega, 250

tepung terigu, 100 gr susu bubuk, 3 butir kuning telur tambahkan 250 gr gula

halus ke dalam adonan, dan tambahkan 650 gr tepung apel dalam adonan lalu

cetak . Dengan komposisi tersebut dapat di hasilkan ± 60 cookies dengan diameter

5 cm yang dapat dilihat pada gambar 8.

Page 8: Optimalisasi Potensi Industri Pangan Dengan Pengolahan

Annual Conference on Community Engagement

26 – 28 Oktober 2018

Hotel Swiss-Bellin Airport Surabaya

1140

Endra Yuafanedi Arifianto | TI Universitas Brawijaya Malang

Gambar 8. Cookies Limbah Industri Ampas

Apel

Gambar 9. Desain Kemasan Cookies

Cookies hanyalah salah satu alternatif produk olahan dari limbah industri

pembuatan sari apel yang potensial untuk dijual/bernilai ekonomis. Bentuk dan

model cookies sesuai selera IKM Pia Toulip dan kemampuan dalam mengolah

makanan. Gambar 8 adalah salah satu bentuk yang sudah dilaksanakan dalam

kegiatan pengabdian masyarakat di IKM Pia Toulip Desa Selorejo Kabupaten Malang

sebagai produk sampingan. Sedangkan gambar 9 hasil desain tim untuk kemasan

produk sampingan cookis apel.

3.3. Hasil Kegiatan Pemasaran Digital

Kegiatan workshop pemasaran digital ini laksanakan dengan pemaparan materi

sekaligus praktik membuat langsung setiap tahapan pemasaran melalui media

sosial. Kegiatan ini menjadi solusi nyata dari permasalahan mitra IKM Pia Toulip

yang ingin menjangkau pemasaran yang lebih luas. Adanya teknologi informasi

produk dapat dipasarkan tanpa harus takut kondisi geografis yang terpencil. Dalam

kegiatan workshop pemasaran digital memiliki tujuan capaian yang diinginkan tim

pelaksana pengabdian masyarakat, diantaranya : memberikan informasi/wawasan

terkait tren pemasaran di dunia usaha industri saat ini, transfer keilmuan dasar

pengoptimalan media sosial untuk usaha industri, meningkatkan sumber daya

manusia khususnya karyawan IKM Pia Toulip dibidang internet marketing dan bisa

mempraktikan membuat secara sederhana dengan menggunakan akun pribadi.

Page 9: Optimalisasi Potensi Industri Pangan Dengan Pengolahan

Annual Conference on Community Engagement

26 – 28 Oktober 2018

Hotel Swiss-Bellin Airport Surabaya

1141

Endra Yuafanedi Arifianto | TI Universitas Brawijaya Malang

Gambar 10. Workshop Praktik Pemasaran Digital Gambar 11. Ig Toulip.id

Kegiatan workshop pemasaran digital dibuka langsung oleh Sekretaris Desa

Selorejo dan diikuti oleh perangkat desa, pemilik dan karyawan IKM Pia Toulip.

Praktik materi pemasaran digital menggunakan labtop dan android. Hasil instagram

Pia Toulip dapat dilihat pada gambar 11. Sedangkan beberapa produk IKM Pia

Toulip bisa dilihat pada gambar 12 dan gambar 13. Sesi ini mendapatkan respon

yang luar biasa dari peserta karena diajak langsung mengoptimalkan peran sosial

media untuk usaha.

Gambar 12. Produk IKM Pia Toulip Gambar 13. Produk Lain IKM Pia

Toulip

3.4. Hasil Evaluasi

Page 10: Optimalisasi Potensi Industri Pangan Dengan Pengolahan

Annual Conference on Community Engagement

26 – 28 Oktober 2018

Hotel Swiss-Bellin Airport Surabaya

1142

Endra Yuafanedi Arifianto | TI Universitas Brawijaya Malang

Dalam kegiatan evaluasi program pengabdian masyarakat menggunakan dua

pendekatan yaitu internal dan eksternal. Pendekatan eksternal dengan mangajukan

pertanyaan melalui kuisioner tertutup yang disebarkan kepeserta/mitra IKM Pia

Toulip. Sedangkan pendekatan internal dengan melakukan pengamatan dan

menganalisa kekurangan dan kebutuhan yang belum terpenuhi selama kegiatan

berlangsung.

Kuisioner Mitra

Evaluasi dilakukan oleh tim pelaksana pengabdian masyarakat guna memberikan

pelayanan yang terbaik. Berdaraskan grafik evaluasi pelatihan dapat disimpulkan

bahwa 90,48 % responden sejutu bahwa kegiatan pengabdian masyarakat

bermanfaat, 71,43% responden setuju kegiatan pelatihan produksi bermanfaat,

95.24% responden setuju bahwa ilmu bertambah setelah mengikuti pelatihan, dan

71.43% responden menyatakan bahwa keseluruhan kegiatan pelatihan sudah baik.

Menjadi catatan kami dari hasil kuisioner yang disebar adalah tingkat pendidikan

karyawan IKM Pia Toulip beragam. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh

terhadap keinginan untuk melakukan inovasi dan terobosan dalam memajukan

sumber daya manusianya. Perlu pendekatan dan bertahap dalam menyampaikan

materi sesuai dengan responden yang kita hadapi.

Gambar 14. Grafik Evaluasi Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Diskusi Internal Tim

Page 11: Optimalisasi Potensi Industri Pangan Dengan Pengolahan

Annual Conference on Community Engagement

26 – 28 Oktober 2018

Hotel Swiss-Bellin Airport Surabaya

1143

Endra Yuafanedi Arifianto | TI Universitas Brawijaya Malang

Tim melaksanakan pengamatan selama kegiatan pengabdian masyarakat dan

mendiskusikan secara menyeluruh untuk bahan evaluasi, diantaranya :

a. Pemasaran dengan memanfaatkan teknologi informasi khususnya pemasaran

digital /media sosial diperlukan tenaga kerja khusus dengan istilah admin IKM

Pia Toulip

b. Perencanaan anggaran sarana dan prasarana pemasaran digital diperlukan

supaya mendapatkan hasil maksimal

c. Pengusulan dalam alokasi dana desa untuk penguatan sumber daya manusia

pelaku industri kecil dan menengah harus dilaksanakan secara bergantian dan

rutin.

d. Perlunya pemetaan potensi IKM di setiap desa yang siap untuk bersaing secara

nasional dan internasional

Gambar 15. Foto Tim Pengabdian Masyarakat, Perangkat Desa dan IKM Pia Toulip

Gambar 15 diatas, adalah hasil dokumentasi kegiatan pengabdian masyarakat yang

melibatkan banyak orang.

C. Simpulan

Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian kepada masyarakat,

maka secara umum dapat disimpulkan sebagai beriku : permasalahan pemasaran

produk IKM Pia Toulip dapat diatasi dengan pemanfaatan teknologi informasi

khususnya pemasaran digital menggunakan sosial media sehingga pemasaran

bisa optimal. Limbah hasil industri produksi sari apel dapat diolah menjadi

tepung apel dan cookies sebagai produk sampingan. Perlu adanya sinergi dalam

Page 12: Optimalisasi Potensi Industri Pangan Dengan Pengolahan

Annual Conference on Community Engagement

26 – 28 Oktober 2018

Hotel Swiss-Bellin Airport Surabaya

1144

Endra Yuafanedi Arifianto | TI Universitas Brawijaya Malang

membentuk model IKM potensial go Internasional.antara perguruan tinggi

khususnya Jurusan Teknik Industri Universitas Brawijaya, pemerintah Desa

Selorejo serta Dinas Perindustrian dan perdagangan Kabupaten Malang.

Daftar Pustaka

Arifianto, E. Y., 2014, “Peran Social Entrepreneurship Dalam Menumbuhkan

Kemandirian Ekonomi Mikro”. Seminar Nasional Teknik Industri BKSTI.

Bukittinggi.

Arifianto, E. Y., 2017, “Perancangan Produk Patch Tape Hand Dispenser Dengan

Pendekatan Industrial Design”. 4th Annual Conference in Industrial and System

Engineering. Semarang.

Arifianto, E. Y., 2018, “Application of Micro Business Marketing Strategy through

Social Media With PIECES Analysis Approach”. Seminar Nasional Inovasi

Teknologi. Kediri.

Canon, Joseph P. et.al. 2008. Pemasaran Dasar Pendekatan Manajerial Global. Alih

Bahasa Afia R.Fitriani dan Ria Cahyani. Jakarta:Salemba Empat.

Stanton, W. 1997. Fundamental of Marketing. Tokyo : Mc.Graw-Hill Book.

Kotler, P, 2000. Marketing Management : An Asian Perspective. Prentice Hall, Edisi

Milenium.