optimalisasi tanaman obat keluarga (toga) dalam

26
LAPORAN PENGABDIAN KLUSTER: KKN-PPM (Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat) OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM MENINGKATKAN TARAF KESEHATAN MASYARAKAT DESA MOJOLEGI Posko/Pesantren : Mojolegi Blok/Dusun : Romali Desa : Mojolegi Kecamatan : Gading Kabupaten : Probolinggo Disusun oleh: Ketua: Rojabi Azharghany, M.Sos. (NIDN: 02126038603) 1. Novi Firdausiatun N (1530500054) 2. Kiki Fatmala (1530500046) 3. Uswatun Hasanah (1530304627) 4. Novi Nurul Hidayah (1520801858) 5. Umamah Alisha (1520801895) 6. Khusnia Zulfi (1520801843) 7. Suhartatik (1530304652) 8. Zilviyatul Hasanah (1530304655) 9. Gesti Wahyuni (1520801820) 10. Eki Hasanah Balqiah (152100020) 11. Ismawati (152100045) 12. Siti Khodijah (1520801874) 13. Putri Naily Rahmatika (1530304620) 14. Mufassirah LEMBAGA PENERBITAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LP3M) UNIVERSITAS NURUL JADID PAITON PROBOLINGGO TAHUN 2018

Upload: others

Post on 22-Oct-2021

20 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

LAPORAN PENGABDIAN

KLUSTER: KKN-PPM

(Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat)

OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA)

DALAM MENINGKATKAN TARAF KESEHATAN

MASYARAKAT DESA MOJOLEGI

Posko/Pesantren : Mojolegi

Blok/Dusun : Romali

Desa : Mojolegi

Kecamatan : Gading

Kabupaten : Probolinggo

Disusun oleh:

Ketua: Rojabi Azharghany, M.Sos. (NIDN: 02126038603)

1. Novi Firdausiatun N (1530500054)

2. Kiki Fatmala (1530500046)

3. Uswatun Hasanah (1530304627)

4. Novi Nurul Hidayah (1520801858)

5. Umamah Alisha (1520801895)

6. Khusnia Zulfi (1520801843)

7. Suhartatik (1530304652)

8. Zilviyatul Hasanah (1530304655)

9. Gesti Wahyuni (1520801820)

10. Eki Hasanah Balqiah (152100020)

11. Ismawati (152100045)

12. Siti Khodijah (1520801874)

13. Putri Naily Rahmatika (1530304620)

14. Mufassirah

LEMBAGA PENERBITAN, PENELITIAN, DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LP3M)

UNIVERSITAS NURUL JADID

PAITON PROBOLINGGO

TAHUN 2018

Page 2: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan akhir Kuliah Kerja Nyata Universitas Nurul Jadid Paiton Probolinggo Tahun

2018 diposko Desa Dusun: Romali Desa: Mojolegi Kecamatan: Gading Kabupaten:

Probolinggo Tanggal 17 Juli s/d 27 Agustus 2018 dinyatakan diterima dan disetujui pada:

Hari :

Tanggal :

Disahkan Oleh:

Ketua Kelompok Dosen Pembimbing Lapangan

NOVI FIRDAUSIATUN N. ROJABY AZHARGHANY, M.Sos

Mengetahui

Kepala LP3M UNUJA

ACHMAD FAWAID, MA.MA

Page 3: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ......................................................................................................ii

ABSTRAK ..........................................................................................................1

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................2

A. Isu Aktual.......................... ........................................................................2

B. Alasan Memilih Dampingan .....................................................................4

C. Riset Pendahuluan ....................................................................................6

BAB II STRATEGI AKSI DAN TARGET PROGRAM ..................................7

A. Strategi Aksi .............................................................................................7

B. Target Program .........................................................................................7

BAB III KELAYAKAN PROGRAM ................................................................11

A. Keterlibatan Stakeholder ...........................................................................11

B. Resources Yang Sudah Dimiliki ...............................................................12

BAB IV PELAKSANAAN PROGRAM ............................................................13

A. Program Istana Toga Bekerjasama dengan Kumpulan Wanita Tani

(KWT) Desa Mojolegi...................................................................................14

B. Program Istana Toga yang bekerjasama dengan Masyarakat Desa

Mojolegi ...................................................................................................16

BAB V BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN ...................................................17

A. Anggaran Biaya ........................................................................................17

B. Jadwal Kegaiatan ......................................................................................18

BAB VI PENUTUP ............................................................................................20

Kesimpulan ..........................................................................................................20

Page 4: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

Daftar Pustaka ......................................................................................................21

Page 5: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

1 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

Abstrak

Tanaman Obat Keluarga (TOGA) merupakan salah satu

pengobatan alternatif yang telah lama dilakukan oleh

masyarakat Indonesia secara tradisional. Keberhasilan

pemanfaatan TOGA ini sangat dipengaruhi oleh pengetahuan

masyarakat mengenai manfaat dari setiap jenis tanaman yang

berkhasiat.

Tanaman obat sudah banyak sekali digunakan oleh manusia

sejak zaman dahulu. Bahkan dipercaya mempunyai khasiat

yang lebih ampuh dari obat-obat dokter. Namun, karena

perkembangan zaman yang semakin meningkatnya

pengetahuan manusia tentang ilmu kedokteran, banyak

masyarakat yang beralih ke obat-obatan dokter karena lebih

mempercayai obat-obatan kimia yang telah teruji khasiatnya

secara laboratorium, dibandingkan dengan obat tradisional

yang masih belum bisa dibuktikan secara laboratorium.

Pemanfaatan tanaman TOGA tidak hanya sebagai bumbu

masakan, tetapi jika ditekuni dengan sepenuh hati akan

memberikan nilai kepuasan, bahkan sebagai penopang

kehidupan. Banyak bagian tumbuhan yang bisa digunakan

sebagai obat, diantranya adalah bagian buah, batang, daun,

dan akar atau umbi.

Tujuan program kerja unggulan ini untuk memberitahu dan

mengajak warga Desa Mojolegi Kecamatan Gading

Kabupaten Probolinggo untuk memanfaatkan tanaman obat

keluarga sebagai sumber kesehatan, keindahan, kelestarian

lingkungan, dan aspek ekonomi.

Pemanfaatan tumbuhan tanaman obat keluarga (TOGA) ini

dilakukan dengan metode observasi, penyuluhan,

pendampingan dan demonstrasi bersama-sama dengan ibu-ibu

sarwah di Desa Mojolegi khususnya Dusun Romali. Hasil

program kerja ini dilakukan dengan wawancara kepada

beberapa ibu-ibu di Desa Mojolegi yang menunjukkan bahwa

warga sudah memiliki pengetahuan mengenai cara menanam

tanaman obat keluarga, mengetahui manfaat tanaman obat

keluarga serta meningkatkannya kesadaran warga untuk

menanam tanaman obat di lingkungan sekitar mereka,

mengingat daerah ini memiliki tanah yang subur dan cuaca

yang dingin sehingga tanaman ini cepat sekali tumbuh.

Kata Kunci: Tanaman Obat Keluarga, Kesehatan, Desa

Mojolegi.

Page 6: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

2 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. ISU AKTUAL

Obat tradisional di Indonesia sangat besar peranannya dalam pelayanan

kesehatan, sehingga obat tradisonal sangat berpotensi untuk dikembangkan.

Indonesia kaya akan tanaman obat-obatan, yang mana masih belum dimanfaatkan

secara optimal untuk kesehatan. Indonesia diketahui memiliki keragaman hayati

terbesar kedua di dunia setelah Brazil.

Dalam memanfaatkan dan mengembangkan tanaman obat, juga harus

diperhatikan pelestarian dan pelidungannya. Pemanfaatan obat tradisional unutk

pemeliharaan kesehatan dan gangguan penyakit hingga saat ini masih sangat

dibutuhkan dan perlu dikembangkan, terutama dengan melonjaknya gaya

pengobatan dan harga obat-obatan.adanya kenyataan bahwa tingkat

kebutuhanmsyarakat terhadap pengobatan semakin meningkat, sementara taraf

kehidupan sebagian masyarakat kita masih banyak yang kemampuannya pas-

pasan. Maka dari itupengobatan dengan bahan alam yang ekonomis merupakan

solusi yang baik untuk menanggulangi masalah tersebut.

Penggunaan tanaman obat di kalangan masyarakat sangat luas, mulai

untuk bahanpenyedap hingga bahan baku industri obat-obatan dankosmetik.

Namun, di dalam sistem pelayan masyarakat, kenyataannya peran obat-obat alami

belum sepenuhnya diakui, walaupun secara empiris manfaat obata-obat alami

tersebut telah terbukti. Sebagaisalah satu contoh adalah pengguanaan obat-obat

herbal sebagai oabat pegal linu, mempertahankan keayuan, pereda sakit saat

datang bulan, dan lain-lain. Memang disadari bahwa pemanfaatan obat-obat

herbal belum banyak disentuh oleh hasil-hasil penelitian disebabkan para

produsen pada umumnya masih berpegang teguh pada ramuan yang diturunkan

turun-temurun. Akibatnya hingga saat ini tanaman toga masih merupakan bahan

pengobatan alternatif di samping obat modern. Tetapi, hal ini bisa membuka

peluang bagi pengusaha atau petani tanaman obat untuk menjadikan ramuan obat

tradisionalnya menjadi bahan pengobatan primer, tidak hanya sebagai alternatif.

Page 7: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

3 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

TOGA (Tanaman Obat Keluarga) merupakan upaya untuk meningkatkan

pemanfaatan tanaman berkhasiat obat. Selain sebagai sarana untuk menjaga

kesehatan masyarakat, TOGA juga berfungsi sebagai sarana penghijauan, sarana

untuk pelestarian alam, dan sarana keindahan pekarangan atau lingkungan.

Dengan semakin tingginya biaya pengobatan dan obat-obat kimia, serta

banyaknya efek samping yang ditimbulkan dengan mengkonsumsi obat-obatan

kimia sudah saatnya masyarakt sekarang lebih mengenal dan memanfaatkan lagi

tanaman berkhasiat obat yang tidak mempunyai efek samping yang cukup

mengkhawatirkan bagi pemakainya, karena efek tanaman berkhasiat obat bersifat

alamiah. Dan didasari juga dengan kenyataan bahwa tingkat kebutuhan

masyarakat terhadap pengobatan semakin besar, tetapi taraf kehidupan

masyarakat masih banyak yang kemampuannya pas-pasan.oleh karena itu, perlu

dilakukan strategi pengembangan tanaman berkhasiat obat agar dapat bersaing

dengan obat-obatan kimia yang ada dan dapat meningkatkan kepercayaan

masyarakat akan khasiat dan manfaat dari tanaman obat tersebut. Sehingga

penggunanaan tanaman bekhasiat obat tersebut semakin meningkat.

Salah satu pengembangan tanaman ini bisa dimulai melalui tanaman obat

keluarga (TOGA). Ibu-ibu sarwah muslimatan merupakan salah satu wadah yang

tepat untuk menggerakkan program tanaman keluarga obat ini. Dengan

melakukan penyuluhan berbagai pengetahuan mengenai tanaman obat keluarga

dan mengajak ibu-ibu sarwah untuk menggalakkan kegiatan menanam tanaman

obat. Depo adalah lahan yang kami manfaatkan untuk membuat istana tanaman

obat keluarga. Keadaan inilah yang mendorong kami melakukan kegiatan

Optimalisasi Tanaman Obat Keluarga dalam Meningkatkan Taraf Kesehatan

Masyarakat. Dengan harapan kedepannya agar dapat menjadi sumber tanaman

obat bagi warga yang membutuhkan. Selain itu warga juga berkeinginan untuk

membuat tanaman obat keluarga di pekarangan rumah masing-masing, serta

semua warga mengetahui jenis dan khasiat tanaman obat itu sendiri.

TOGA adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai

obat. Tanaman ini biasanya hidup pada sebidang tanah, baik di halaman rumah,

kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang

berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan obat-obatan dalam

Page 8: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

4 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

keluarga maupun masyarakat di sekitarnya. Semakin lama tanaman obat ( TOGA

) mendapat banyak perhatian dari masyarakat luas dan mulai diberdayakan di

berbagai tempat/daerah sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di

daerah tersebut.

B. ALASAN MEMILIH DAMPINGAN

Mayoritas warga desa mojolegi beragama islam, dan bertempat di

debuahpegununangan. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi

terealisasikannya program penghijaun kedepan,sebagai penduduk agama islam

sendiri sangat mengancurkan untuk melakukan rebiosasi atau penghijauan ada

bayak ayat menginstruksikan umat muslim untuk menjaga lingkungan,sebaimana

hadist berikut ini:

فلا يئغر س المسلم غرسا فياكل منه انسان ولا دابة ولا طير الا كان له صد قة الى يو م القيا مة

Artinya : tidaklah seorang muslim menanam tanaman lalu tanaman itu

dimakan manusia, binatang ataupun burung melainkan tanaman itu menjadi

sedekah baginya sampai hari kiamat

Dapat dijelaskan bahwa hadist ini merupakan dalil dalil yang mengenai

anjuran untuk bercocok tanam, karena didalah bercocok tanam terdapat dua

manfaat yaitu manfaat dunia dan manfaat akhirat. Manfaat yang bersifat dunia

dari bercocok tanam adalah menghasilakan produksi (menyediakan bahan

makanan ) karena dalam bercocok tanam, yang biasa mengambil manfaatnya

selain petani itu sendiri juga masyarat dan negrinya. Manfaat yang bersifat agama

yaitu brupa pahala atau ganjaran.

Sebagian besar penduduk di Indonesia masih banyak yang tinggal di

pedesaan atau di daerah pegunungan yang pada umumnya masih belum

terjangkau oleh pelayanan kesehatan yang memadai, baik dari pemerintah

maupun swasta. Mereka masih banyak yang berekonomi lemah atau kurang

mampu. Di daerah seperti itu umumnya masih sedikit atau sulit ditembus dengan

peredaran obat yang harganya semakin mahal. Padahal problem kesehatan disana

sangat berfariasi dan ada kalanya sulit pula cara penanggulangannya.

Page 9: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

5 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

Posisi semacam inilah obat tradisional ditampilkan sebagai salah satu

pengobatan alternatif yang sangat penting artinya, khususnya untuk

penanganan/pelayanan kesehatan primer (PKP), baik sebagai obat

preventif maupun sebagai pengobatan (kuratif). Pengobatan tradisional dengan

menggunakan tanaman obat tidaklah asing bagi masyarakat Indonesia, karena

sebelum rakyat Indonesia merdeka pun, masyarakat pelosok desa sudah

menggunakan tanaman obat tersebut hingga sekarang, pengobatan tradisonal

masih diakui keberadaannya di kalangan masyarakat luas. Ini sejalan dengan

kebijakan pemerintah yang terus membina dan mengembangkannya,

penanganan/pelayanan kesehatan primer (PKP), baik sebagai obat preventif

maupun sebagai pengobatan tradisonal.

Tanaman obat merupakan salah satu unsur penting dalam upaya

pelaksanaan pengendalian kesehatan. Tanaman obat sudah dikenal sejak dahulu

dalam pengobatan tradisional, namun pengunaannya sebagai bahan baku belum

dimanfaatkan secara optimal, sedangkan upaya yang telah dilakukan masih tertuju

kepada khasiat dan kegunaannya saja.

Hal ini didukung oleh kebijakan Departemen Kesehatan RI tentang

pengobatan tradisional seperti yang tercantum dalam UU No 23 tahun 1992 pasal

47 tentang pengobatan tradisional dan dalam Kepmenkes No 1076/SK /VII/2003

tentang peyelenggaraan pengobatan tradisional yang menggunakan tanaman obat-

obatan. Indonesia sebagai negara kepulauan merupakan kawasan yang kaya

dengan keaneka ragaman hayati. Sampai saat ini telah diketahui sekitar 30.000

jenis tumbuhan yang tumbuhan liar maupun yang sudah dibudidayakan, sebagai

tanaman obat tradisonal. Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM, 2003).

Program pemerintah Kabupaten yaitu Gerakan Pembangunan ISTANA

TOGA salah satu pilarnya adalah memprioritaskan pembangunan yaitu

peningkatan pertanian secara luas dan usaha pemberdayaan ekonomi

keluarga, pengembangan tanaman obat keluarga melalui kelompok ibu-ibu

KWT, PKK di tingkat ibu-ibu rumah tangga dan dikelola oleh masing-masing

desa, salah satu program desa yang dikembangkan oleh ibu-ibu PKK adalah

tanaman obat keluarga (TOGA). Pengembangan TOGA bertujuan untuk

Page 10: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

6 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

meningkatkan pendapatan keluarga pengembangan TOGA dipengaruhi oleh

banyak faktor, baik yang bersifat menunjang maupun menghambat.

C. RISET PENDAHULUAN

Gading merupakan kecamatan yang terletak di provinsi jawa timur, di

kecamatan gading ini terdapa banyak desa – desa diantaranya desa mojolegi

sendiri. Desa mojolegi ini mempunyai luas 419,45 Hektar, mempunyai kordinat

bujur 113’2557 E, koordinat lintang 7’4945 S dan juga mempunyai ketinggian

DPL (M) 110 DPL.

Iklim didesa mojolegi, sebagaimana desa – desa lain diwilayah indonesia

mempunyai iklim kemarau dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh

langsung terhadap pola tanaman yang ada di desa mojolegi kecamatan gading,

karena terkenalnya khususnya di desa mojolegi ini adanya alam hijau yang mana

disana terdapat banyak macam tanaman - tanaman. Analisis kami mengangkat

bahwa pentingnya penanaman dan pengembangan penanaman Tanaman Obat

Keluarga. Ada banyak manfaat dalam mengembangkan penanaman Tanaman

Obat (TOGA) sehingga dapat mengembangkan dunia usaha bagi petani-petani

desa. Minim sekali para petani mengembangkan tanaman obat sebagai

penghasilan pokok dalam meningkatkan taraf ekonomi.

Page 11: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

7 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

BAB II

STRATEGI AKSI DAN TARGET PROGRAM

A. Strategi Aksi

Dalam pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata Berbasis Pesantren dan

Desa Mitra, riset di Desa Mojolegi, kami melakukan Observasi untuk memahami

keadaan atau kondisiwarga yang ada di Desa Mojolegi khususnya Dusun Romali.

Observasi dilakukan dengan melibatkan partisipasi dari masyarakat.Pendekatan

yang dilakukan bertujuan untuk menghasilkan rancangan program yang relevan

dengan harapan dan keadaan masyarakat terutama di Dusun Romali. Selain itu,

hal ini dilakukan juga bertujuan agar masyarakat juga mampu menganalisa

keadaan mereka sendiri dan diwujudkan dengan melakukan perencanaan dan

realisasi dapat berkembang sehingga dapat membuat program dan

melaksanakannya kemudian disertai dengan evaluasi.

Gambar.1.1 analisis problem lingkungan

Untuk mengidentifikasi masalah yang ada di Desa Mojolegi, maka

dilakukan Observasi kurang lebih satu minggu dengan mendatangi berbagai stake

horders (Ketua Yayasan Al-Barokah, Perangkat Desa, dan tokoh Masyarakat

lainnya) untuk menggali informasi tentang keadaan kondisi warga yang ada di

Desa Mojolegi khusunya Dusun Romali.

B. Target Program

Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Nurul Jadid Paiton

Probolinggo pada periode 2018 yang di laksanakan pada tanggal 17 Juli dan

berakhir pada tanggal 27 Agustus. Waktu pelaksanaan KKN tersebut relatif

Page 12: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

8 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

singkat, maka kami membuat atau menyusun beberapa rencana kegiatan yang

kami peroleh setelah melakukan penjajakan ke lokasi KKN setelah kami

wawancara dengan para tokoh masyarakat Desa Mojolegi Untuk program yang

kami ajukan dalam pelaksanaan KKN di Desa Mojolegi ialah:

1. Pembangunan sungai syar’i

Pembangunan sungai syar’i dilakukan atas dasar reseach yang

dilakukan oleh mahasiswi UNUJA posko Mojolegi. Karena

banyaknya masyarakat desa yang membuka auratnya di tempat umum,

makam mahasiswa UNUJA berinisiatif untuk membangun sungai

syar’i untuk meminimalisir hal tersebut. Karena, membuka aurat

adalah halyang di larang oleh agama.

Gambar.1.2 Pembangunan sungai syar’i

2. Sorogan dan Pembinaan Al-Qur’an

Pembinaan al_qur’an dilakukan untuk mengajarkan anak-anak yang

ingin belajar baik ilmu umum maupun ilmu agama. Pembimbingan di

lakukan dengan harapan agara anak-anak tersebut mempunyai

wawasan yang luas serta kaya akan ilmu guna untuk mempermudah

berjalan dalam memrangi dunia global.

Gambar 1.3 pembinaan al-Qur’an

3. KBM di SD dan SMP

Page 13: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

9 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

Mengajar di sebuah instansi adalah tempat dimana kita mengabdi

untuk mentranfer pengetahuan serta melakukan berbagai macam

pembinaan. Melakukan kegiatan belajar mengajar dilakukan sebagai

kegiatan ekstra kurikuler. Yang mana, tempat yangkita mengajar

berada di SDN Mojolegi dan Yayasan Al_Barokah.

Gambar 1.4 kegiatan KBM

4. Pembangunan istana TOGA.

Pembanguna istana TOGA dilakun sebagai programunggulan yang di

rancang oleh mahasiswa Universitas Nurul Jadid. Dimana, Istana Toga

disini akan di kembangkan oleh masyarakat desa sebagi sumber

penghasilan dan peningkatan taraf ekonomi, khususnya untuk

masyarakat desa mojolegi.

Gambar 1.5 penanaman bibit TOGA

Untuk program kerja yang dilakukan pada masyarakat sekitar ialah:

a. Kegiatan rutinan Rotibul Haddad

b. Lomba Menyambut Hari Kemerdekaan

c. Kerja bakti

d. Penyuluhan pemanfaatan tanaman obat keluarga.

Page 14: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

10 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

Dari beberapa program kerja yang disusun oleh kami bersama, kemudian

dibagi menjadi duajenis program.Yaitu Program Unggulan dan Program Ekstra.

BAB III

Page 15: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

11 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

KELAYAKAN PROGRAM

A. Keterlibatan Stakeholders

1. UNUJA merupakan lembaga perguruan tinggi yang berada dibawah naungan

yayasan pondok nurul jadid, sebuah lembaga pesantren terbesar di

probolinggo yang berbasis di kecamatan paiton sejak dulu, unuja sudah

terlibat dalam berbagai lingkungan. Dalam konteks program ini, unuja,

utamanya melalui vatalta fakultas tarbiah pencinta lingkungan dapat

menyediakan basis teoritis dab aplikatif dalam memperdayakan masyarakat

paiton melalui program ekologinya Karena itulah pihak unuja mulai

vatartanya akan diajak sebagi mitra dalam bentuk (1) penanaman pohon (2)

proyek kegiatan course (3) sosialisasi program (4) perencanaan aksi lapangan.

2. Kelompok Alam hijau, tentu saja keterlibatan alam hijau yang terpenting

dalam program ini, posisinya ini bukan hanya strategis dalam program ini

melainkan juga kontributif dalam menentukan keberlanjutan ekosistem yang

sehat. Alam hijau mempunyai suatu program dan sarana yang terbilang

penting dalam masyarakat.

3. Pemerintah desa mojolegi. Pemerintah desa ini memiliki kepentingan utama

yaitu memberi sarana umum dan dana . instansi ini memiliki sistem, struktur,

aparat dan dana. Sumber daya yang diharapkan dari desa ini adalah berupa

keterlibatan dalam program yang memberi informasi serta diajak

meningkatkan kualitas masyarakat desa mojolegi.

4. Kelompok Wanita Tani (KWT) berbasis desa mojolegi RT 09 RW 03

memiliki tujuan awal untuk memperdayakan para petani untuk tetap solid

dan saling bekerjasama dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dalam

pertanian. Dalam konteks beragam ini kelompok wanita tani ini dilibatkan

untuk tujuan yang lebih mengarah pada kondisi pertanian jangka panjang.

Mereka saling memberi informasi dalam kegiatan sharing dalam waktu satu

minggu sekali, dan dilatih menjalankan aksi-aksi yang nyata demi terciptanya

lingkungan yang sehat.

B. RESOURCES YANG DIMILIKI

Page 16: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

12 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

1. Lembaga penerbitan , penelitian, dan pengabdian kepda masyarakat (LP3M)

unuversitas nurul jadid sudah sejak lama menyelenggarakan program

pemberdayaan baik yang berhubungan dengan pemberdayaan komunitas,

layanan komunikasi, dan keagamaan, program bina desa unggul,

penegmbangn teknologi, tempat guna dan ramah lingkungan, penerbitan hak

paten,dan publikasi. Mengingat lp3m universitas nurul jadid selama ini lebih

banyak memfokuskan programnya pada pemberdayaan dibidang sosial dan

keagamaan, maka beberapa sumberdaya yang di harapkan muncul adalah

sebagi beriku:

2. Penguasaan mediasi dan negoisasi dalam perencanaan pembuatan istana toga.

3. Sosialisasi penanaman tanaman obat keluarga untuk pemahaman masyarakat

dalam mengobati secara herbal

4. Penguasaan macam “ obat keluarga kepada masyarakat

5. Penguasaan penanaman tanaman obat keluarga.

Komposisi tim fasilitator program ini terdiri atas seorang ketua tim dan

dibantu oleh semua anggota kelompok kkn mojolegi.

Dan semua anggota mempunyai kedudukan untuk menyelesaikan tugas.

sepeti Humas, program, keagamaan, di antaranya:

a. Ketua : Novi firdausiyatun Nikmah

b. Wakil ketua : Kiki fatmala

c. Sekretaris : Uswatun hasanah

d. Bendahara : Novi nurul hidayah

e. Penjab :Semua anggota crew KKN Mojolegi

BAB IV

PELAKSANAAN PROGRAM

Page 17: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

13 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

A. Program Istana Toga Bekerjasama dengan Kumpulan Wanita Tani (KWT)

Desa Mojolegi

Program Istana Toga yang bekerjasama dengan kumpulan wanita tani

(KWT) Desa Mojolegi untuk mengevaluasi lingkungan yang berdasarkan

penelitian oleh KWT dengan KKN unuja terhadap lingkungan dan keadaan yang

ada. Metode yang dipaparkan tersebut untuk meningkatkan dampak yang positif

dan mengurangi dampak yang negatif seperti kurang perhatiannya masyarakat

kepada tanaman obat tersebut dan kurang pahamnya masyarakat dalam memilih

obat untuk kesehatan masyarakat setempat.

Untuk melakukan evaluasi lingkungan yang berdasarkan analisis KKN

UNUJA terhadap keadaan Desa Mojolegi diperlukan metode yang dapat

meningkatkan dampak positif dan mengurangi dampak negatif dengan

pengelolahan lingkungan yang di bimbing oleh KWT desa mojolegi agar

menghasilkan kinerja program lingkungan dengan baik.

Lingkungan alam desa mojolegi Keadaan alam di Desa mojolegi adalah

desa yang sangatlah subur,mayoritas masyarakat disini adalah seorang petani.

Kemudian, sebagian masyarakat di desa ini menjadi seorang perantau untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya. Desa mojolegi adalah desa yang sangat asri,

setiap pagi masyarakat desa ini berbondong-bondong pergi ke sawah untuk

bercocock tanam. Disitulah mereka membangun usahanya sebagai sumber mata

pencaharian mereka. Biasanya, masyarakat di desa mojolegi menanam padi,

tembakau, dan jagung. Di desa ini banyak tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk

pengembangan usaha mereka, seperti halnya tanaman TOGA.

Tanaman Obat Keluarga di daerah desaini sangatlah mudah di temukan.

Jika membeli tanaman tersebut harganya lumayan sangat murah.

Namun,masyarakat didesa ini kurang tertarik untuk mengembangkan usaha dalam

tanaman TOGA tersebut. Ada hal yang sangat menarik dengan tanaman TOGA

disini, yang pada umumnya masyarakat desa hanya mengetahui bahwa manfaat

dari tanaman TOGA hanyalah sebagai bumbu dapur saja. Itulah maindsett yang

salah. Masyarakat sangat minim wawasan dalam mengatahui seluk beluk

tanaman TOGa. bayangkan saja, jika ada salah satu seorang petani mempunyai

1hektar sawah kemudian ditanamilah tanaman obat keluarga ( TOGA ) setelah itu

Page 18: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

14 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

di produksi tanaman-tanaman tersebut menjadi obat-obatan tradisional yang

sangat bermanfaat sekali baik untuk masyarakat didesa ini maupun masyarakat

luar.

B. Program Istana Toga yang bekerjasama dengan Masyarakat Desa Mojolegi

Program Istana Toga yang bekerjasama dengan masyarakat Desa Mojolegi

untuk mengevaluasi lingkungan yang berdasarkan penelitian oleh KKN unuja

terhadap lingkungan dan keadaan yang ada. Metode yang dipaparkan tersebut

untuk meningkatkan dampak yang positif dan mengurangi dampak yang negatif

seperti kurang perhatiannya masyarakat kepada tanaman obat tersebut dan kurang

pahamnya masyarakat dalam memilih obat untuk kesehatan masyarakat setempat.

Dalam program ini setidaknya ada beberapa aspek yang menjadi tolak

ukur agar program tersebut bisa berjalan dengan lancar dan bisa membuat

masyarakat setempat tidak merasa dirugikan. Melainkan masyarakat menerima

baik adanya Istana Toga tersebut yang banyak sekali mengandung manfaat,

seperti halnya: lingkungan setempat, keadaan desa mojolegi, ekonomi

masyarakat, kesuburan tanah, sosial, dan budaya desa mojolegi. Setelah ada

beberapa aspek yang mencakup semua dalam menjalankan program tersebut

maka aspek tersebut dibutuhkan rekomendasi tindakan untuk menyelesaikan

aspek-aspek yang kurang tersebut.

1. Pengelolaan lingkungan TOGA di Desa Mojolegi

Berdasarkan hasil pengelolaan kualitas lingkungan desa mojolegi:

lingkungan desa mojolegi dapat dikatakan desa mojolegi sudah

mencapai desa yang dalam upaya terpadu menurut dari beberapa segi

seperti halnya dari segi pemanfaatan lingkungan, penataan

lingkungan, pemeliharaan lingkungan, pengawasan lingkungan,

pengendalian lingkungan, pemulihan, dan pengembangan lingkungan

hidup.

a) Keadaan Desa Mojolegi

Pengkajian keadaan desa merupakan tahapan

penting dalam perencanaan pembangunan di desa.

Page 19: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

15 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

Tujuan tersebut untuk mendapatkan data yang akurat

agar mendukung program-program pembangunan

lingkungan.

Kegiatan utama berupa perencanaan penyelesaian

masalah pengembangan lingkungan alam hijau yang

menjadi sorotan utama dalam program Istana Toga

yang sesuai dengan keadaan desa secara jelas dan

lengkap, terutama dinamika masyarakat desa.

b) Kesuburan tanah

Kondisi alam di desa mojolegi memili kondisi

tanah yang subur sehingga sangat cocok untuk

pertanian. Mayoritas penduduk disana bermata

pencaharian sebagai petani. Pertanian yag ada seperti

: tanamn padi, jagung dll. Dalam kondisi tersebut

kami terinspirasi melakukan program istana toga

(tanaman obat keluarga ).

c) Sosial dan budaya

Setiap daerah memiliki adat istiadat atau kebiasaan

yang berbeda-beda sesuai dengan struktur sosial

dalam masyarakat tersebut. Dan didalam masyarakat

desa mojolegi antara warganya mempunyai hubungan

yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan

denga masyarakat pedesaan lainnya diluar batas-batas

wilayahnya. Sistem kehidupan umumnya

berkelompok dengan dasar kekeluargaan dan

sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari

pertanian dan pekerjaan-pekerjaan yang bukan

pertanian merupakan pekerjaan sembilan. Budaya

masyarakat desa mojolegi adalah budaya bertani

dimana semua masyarakat hanya bekerja sebagai

petani.

Page 20: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

16 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

2. Analisis terhadap pengelolaan lingkungan TOGA di Desa

Mojolegi

a. Kualitas lingkungan desa mojolegi

Hasil dari pemantauan menunjukkan bahwa masyarakat

sekitar kurang melestarikan lingkungan, padahal, lingkungan

di desa mojelgi memiliki kesuburan yang sangat baik.

Rekomendasi tindakan: memperhatikan lingkuangan atau

melestarikan lingkuangn sekitar. Misalnya membudidayakan

tanaman yang kurang terawat.

b. Keadaan desa mojolegi

Hasil dari pemantauan menunjukkan bahwa di desa

mojolegi memiliki tanah yang subur sehingga dapat

membantu dalam pelestarian alam hijau yang ada di desa

mojolegi, rekomendasi tindakan : upayah pendukung

pelestarian alam hijau. Misalnya ; mendampingi masyarakat

dalam memahami kelestarian alam hijau.

c. Kesuburan tanah

Kondisi tanah yang ditunjukkan di desa mojolegi sangat

subur , hal ini dapat dilihat dari mata pencaharian masyarakat

di desa mojolegi yang mayoritas berprofesi petani.

Rekomendasi , tindakan. Misalnya ; memberi sarana agar para

petani lebih giat dalam bertani.

d. Sosial dan budaya

Untuk ketenagakerjaan masih ada sebagian masyarakat

yang menganggur, karena kurangnya aktivitas yang

dilakukan oleh masyarakat rekomendasi tindakan : memberi

peluang terhadap masyarakat. Misalnya dengan mengajak

masyarakat dalam menanam tanaman toga yang memiliki

banyak manfaat bagi masyarakat khususnya dalam memberi

peluang pkerjaan.

BAB V

BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN

Page 21: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

17 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

A. ANGGARAN BIAYA

Program ini membutuhkan sebanyak 1.582.500,. (Satu Juta Lima Ratus

Delapan Puluh Dua Ribu Lima Ratus Rupiah). Adapun rincian rencana

anggaran terlampir.

B. JADWAL KEGIATAN

No PROGRAM MINGGU KE-1

No ADMINISTRASI BANYAKNYA SATUAN HARGA

SATUAN JUMLAH

1 Laporan Akhir 1 Buah 5.000 15.000

2 ATK 2 Paket 25.000 50.000

3 Cetak Banner 2 Buah 80.000 160.000

4 Surat-menyurat 15 Lembar 500 7.500

5 Bibit tanaman 50 Bibit 2.500 125.000

6 Polibek 50 Buah 5.000 250.000

7 Pupuk Organik 2 Karung 75.000 150.000

8 Brosur Tanaman

Toga 35 Lembar 5.000 175.000

9 VCD 1 Buah 10.000 10.000

10 Penyiraman

tanaman 3 Buah 15.000 45.000

11 Bahan-Bahan

Istana Toga 250.000

12 Terpal 3 Buah 75.000 225.000

13 Pilok 2 Buah 15.000 30.000

14 Ngedit

Sinematrografi 40.000

15 Transportasi 50.000

JUMLAH TOTAL 1.582.500

Page 22: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

18 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

JANGKA PENDEK 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1

2

1 MENGANALISIS

LINGKUNGAN DESA

2 MERANCANG

KEGIATAN

3 PELAKSANAAN

KEGIATAN PROGRAM

4 EVALUASI

MINGGU KE-2

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1

2

5 PENGAYAAN

6 MENSOSIALISASIKAN

PROGRAM

KELEMBAGA

PENDIDIKAN

7 PELATIHAN

PROGRAM JANGKA

MENENGAH

MINGGU KE-3

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

1

2

1 MENJALANKAN

PROGRAM UTAMA

2 MEMPERSIAPKAN

FASILITAS PROGRAM

3 MERANCANG

JADWAL

PELAKSANAAN

PROGRAM

4 BEKERJA SAMA

DENGAN

Page 23: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

19 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

KOMUNITAS WANITA

TANI

5 MELIBATKAN

MASYARAKAT

SETEMPAT

PROGRAM JANGKA

PANJANG

PASCA KKN

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1

2

1 MONITORING KERJA

SAMA

2 MENGAWASI

PELAKSANAAN

PROGRAM

3 MENDAFTAR

KEMAJUAN DAN

KEGAGALAN

BAB VI

PENUTUP

Kesimpulan

Page 24: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

20 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

Program Istana Toga yang bekerjasama dengan kumpulan wanita tani

(KWT) Desa Mojolegi untuk mengevaluasi lingkungan yang berdasarkan

penelitian oleh KWT dengan KKN unuja terhadap lingkungan dan keadaan yang

ada.

Program Istana Toga yang bekerjasama dengan masyarakat Desa Mojolegi

untuk mengevaluasi lingkungan yang berdasarkan penelitian oleh KKN unuja

terhadap lingkungan dan keadaan yang ada.

Masyarakat di desa mojolegi banyak yang menanam padi, tembakau, dan

jagung. Di desa ini banyak tanaman yang bisa dimanfaatkan untuk

pengembangan usaha mereka, seperti halnya tanaman TOGA.

Mengajak masyarakat dalam menanam tanaman toga yang memiliki

banyak manfaat bagi masyarakat khususnya dalam memberi peluang pekerjaan.

DAFTAR PUSTAKA

Agus, A. 2010: Tanaman Obat Indonesia. Jakarta: Salemba Medika.

Page 25: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

21 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

Asy-Shayim, M. 2006: Tumbuhan Pilihan, Sehat Alami secara Islami. Solo: Pustaka

Arafah.

Backer, C.A. and R.C.B van den brink . 1965: Flora of Java. Volume 1,2,3,. N.V.P.

Noordhoff,Gronigen,Netherlands.

Dharma, A. P. 2001: Tanaman Obat Tradisional. Jakarta: Balai Pustaka.

Ginting, E. Y. 2012: Studi Etnobotani Penggunaan Tanaman Obat Tradisional Etnis

Karo di Desa Jaranguda Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo. Pendidikan

Antropologi Sosial. Fakultas Ilmu Sosial. Universitas Negeri Medan. Skripsi.

Lauer, robert. H. 1993: Perspektif tentang Perubahan Sosial. Jakarta : PT. Rhineka

Cipta.

Murdiyatmoko, Janu. 2008: Sosiologi Memahami dan Mengkaji Masyarakat

bandung: Gcrafindo media pratama.

Soekanto, soerjono. 1991: Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Raja Grafinda

Persada.

Tukiman. Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga (toga) untuk Kesehatan Keluarga.

[internet]. 2004 diunduh dari: Library.usu.ac.id/download/fkm/fkm-

tukiman.pdf.

Raina, M. H. 2001. Ensiklopedia Tanaman Obat untuk kesehatan Yogyakarta:

Absolut.

Sampurno, 2007. Pedoman Cara Pembuatan Obat yang Baik. Jakarta Badan

Pengawas Obat dan Makanan Indonesia.

Hariana, A. 2007. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 2. Jakarta: Penebar Swadaya.

Kartasapoetra, 1992. Budidaya Tanaman Berhasiat Obat. Jakarta: Rineka Cipta.

Kintoko, 2006. Prospek Pengembangan Tanaman Obat.

Page 26: OPTIMALISASI TANAMAN OBAT KELUARGA (TOGA) DALAM

22 | K K N P O S K O D E S A M O J O L E G I ’ 1 8

Nugroho, H. S. 1995. Ramuan ObatJamu Tradional. Surabaya A pollo

Katnodan S. Pramono, 2006. Tingkat Manfaat dan Keamanan Tanaman Obat dan

Obat Tradisional.

Manik, S. 2012 Etnobotani Tanaman Berhasiat Obat. Pemanfaatan dan Perubahannya

Pada Masyarakat.

Khoirul, T. M dan Arifah F. Sapu Bersih Semua Penyakit dengan Ramuan

Tradisional.Jakarta: Buku Kita

Gunawan, dan S. Mulyani. 2004. Ilmu Obat Alam (farmakognosi) Jilid 1. Penebar

Swadaya. Jakarta.