optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada

24
STUDI PENGARUH STIMULASI ELEKTRIK (ES) PADA PROSES PERCEPATAN PENYEMBUHAN LUKA KULIT MARMUT (Cavia Cobaya) Fuad Ama Nrp: 2208204003 Dosen Pembimbing Achmad Arifin, S.T., M.Eng., Ph.D Djoko Legowo, MKes., drh

Upload: duongmien

Post on 16-Dec-2016

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada

STUDI PENGARUH STIMULASI

ELEKTRIK (ES) PADA PROSES

PERCEPATAN PENYEMBUHAN

LUKA KULIT MARMUT

(Cavia Cobaya)

Fuad Ama

Nrp: 2208204003

Dosen Pembimbing

Achmad Arifin, S.T., M.Eng., Ph.D

Djoko Legowo, MKes., drh

Page 2: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada

Latar Belakang Hasil eksperimen sebelumnya telah menghasilkan penetapan durasi 30 menit dengan amplitudo sekitar (25-30)volt. Pemberian ES sebagai terapi pengobatan tambahan secara konvensional, dilakukan dengan cara memberikan aliran listrik ke jaringan luka melalui dua elektroda flexible self adhering dengan diameter 75 mm atau 50 mm dan ditempatkan pada kulit sehat dengan jarak kurang lebih tiga cm dari tepi luka (Aleksandra, 1994). Pemanfaatan stimulasi elektrik (ES) sebagai metode non konvensional dalam penyembuhan luka pada kulit belum banyak digunakan pada dunia medik di Indonesia. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui potensi pemanfaatan ES open

loop pada proses penyembuhan luka kulit marmut, dengan mengamati perubahan histopatologi serta melalui analisa image.

Page 3: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada

Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, maka permasalahan yang timbul adalah : 1. Apakah stimulasi elektrik (ES) berpotensi untuk penyembuhkan luka kulit pada marmut melalui pemeriksaan histopatologi ? 2. Apakah stimulasi elektrik (ES) berpotensi untuk penyembuhkan luka kulit pada marmut melalui analisa image ?

Page 4: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada

Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah: Mengetahui potensi stimulasi elektrik (ES) dalam penyembuhan luka kulit pada marmut melalui pemeriksaan histopatologi.

Page 5: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada

Prosedur Pengambilan Data Pada Eksperimen Pertama (Pendahuluan) sebagai berikut:

Page 6: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada

1. Luka dibuat pada bagian punggung belakang marmut, sebelum dilukai rambut pada kulit dihilangkan terlebih dahulu, lalu marmut dilakukan operasi oleh dokter hewan pada kulit marmut sampai dermis untuk membuat luka full thickness, yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan jaringan sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tidak mengenai otot . 2. Marmut yang sudah dilukai oleh dokter hewan, selanjutnya diterapi stimulasi elektrik dengan dosis pemberian stimulasi elektrik dengan menggunakan amplitudo 30 volt dan durasi 30 menit dilakukan satu hari sekali selama 14 hari, melalui elektroda yang diletakkan sekitar luka.

Page 7: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada

Preparat

Skor

Rata-

Rata

Skor

Epitelisasi

Densitas

Jaringan Ikat

kolagen

Angiogenesi

s

Maturasi

Struktur

Jaringan

Kolagen

Inflamasi

SK-1 1 4 8 0 11 4,8

SP-1 1 4 8 0 11 4,8

SK-2 1 4 8 0 11 4,8

SP-2 2 4 8 0 11 5,0

DK-1 2 4 8 0 0 2,8

DP-1 2 5 9 0 11 5,4

DK-2 1 5 9 0 11 5,2

DP-2 3 5 9 0 11 5,6

Tabel 4.1. Hasil Skoring Dari Pemeriksaan

Histopatologi Penyembuhan Luka Pada

Eksperimen Pertama

Page 8: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada
Page 9: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada
Page 10: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada
Page 11: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada
Page 12: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada

Kesimpulan: hasil analisa dari eksperimen pertama ternyata dari nilai skor rata-rata antara hewan marmut luka satu pada satu marmut dengan hewan marmut luka dua yang sama-sama diberi terapi stimulasi elektrik mempunyai nilai skor rata-rata jaringan marmut luka dua lebih besar dari pada nilai skor rata-rata jaringan marmut luka satu, sehingga dengan semakin besar skornya menunjukkan proses kesembuhan semakin cepat dan percepatannya sebesar 5,76%.

Page 13: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada

Dari eksperimen pertama menghasilkan marmut dua luka lebih baik dari marmut satu luka, maka pada eksperimen kedua hanya menggunakan marmut dua luka. Pada eksperimen kedua dilakukan pada hewan coba marmut jantan berumur (6-7) bulan dengan bobot (600–650) gr, dan sebanyak 6 ekor hewan coba.

Page 14: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada

Prosedur eksperimen kedua sebagai berikut: 1. Sebelum dilukai rambut pada kulit dibersihkan terlebih dahulu. 2. selanjutnya marmut dilakukan operasi oleh dokter hewan untuk dilukai, dan lukanya jenis luka dalam (full thickness). 3. Operasi dilakukan pada marmut pada bagian punggung belakang sebelah kanan dan sebelah kiri. 4. Pada eksperimen kedua ini dosis pemberian stimulasi elektrik dengan menggunakan amplitudo 30 volt dan durasi 30 menit dilakukan satu hari sekali selama 28 hari.

Page 15: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada

Preparat

Skor

Rata -

rata

Skor

Epitelisasi

Densitas

Jaringan Ikat

kolagen

Angiogenesi

s

Maturasi

Struktur

Jaringan

Kolagen Inflamasi

M1L 1 4 8 0 11 4,8

M1R 3 7 9 10 11 8.0

M2L 3 6 9 0 11 5,8

M2R 3 7 9 10 11 8,0

M3L 1 4 9 0 11 5,0

M3R 1 6 9 10 0 5,2

M4L 3 6 9 10 11 7,8

M4R 3 7 8 10 11 7,8

M5L 1 6 8 10 11 7,2

M5R 1 7 9 10 11 7,6

M6L 2 4 8 0 11 5,0

M6R 3 4 9 10 11 7,4

Tabel 4.2. Hasil Skoring Dari Pemeriksaan

Histopatologi Penyembuhan Luka Pada

Eksperimen Kedua

Page 16: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada
Page 17: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada
Page 18: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada
Page 19: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada
Page 20: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada
Page 21: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada
Page 22: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada

Kesimpulan: Dari penelitian terhadap hewan coba marmut (cavia cobaya) tentang pengaruh terapi stimulasi elektrik (ES) pada proses penyembuhan luka kulit marmut dapat ditarik kesimpulan rata-rata skor pada hari ke 14 menunjukkan bahwa marmut satu luka yang diterapi stimulasi elektrik mengalami percepatan proses penyembuhan sebesar 1.02 dari luka sebelah kiri tanpa stimulasi elektrik sebagai kontrol. Sedangkan marmut dua luka menunjukkan luka yang diterapi stimulasi elektrik mengalami percepatan proses penyembuhan sebesar 3.25 dari luka tanpa stimulasi elektrik sebagai kontrol. Sedangkan perbandingan marmut yang diterapi stimulasi elektrik antara dua luka dengan satu luka terjadi perbedaan percepatan rata-rata skor sebesar 3.19.

Page 23: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada

Dari hasil histopatologi eksperimen kedua pada hari ke 28 nilai skor rata-rata marmut luka yang diterapi stimulasi elektrik (R) menunjukkan proses percepatan penyembuhan lebih besar dari luka tanpa stimulasi elektrik (L) sebesar 1.5 dengan rincian tiap unsur-unsurnya; percepatan pembentukan jumlah lapisan jaringan epitel sebesar 1.27 dari jumlah lapisan epitel pada luka kulit kontrol, percepatan pembentukan jumlah densitas kolagen sebesar 1.27 dari luka kulit kontrol, percepatan angiogenesis (pembuluh darah baru) sebesar 1.04 dari luka kulit kontrol, dan stimulasi elektrik (ES) dapat mempengaruhi maturasi (keteraturan struktur jaringan ikat kolagen) dengan skor sebesar 3 kali dari luka kulit kontrol.

Page 24: optimasi amplitudo tegangan dan durasi stimulasi elektrik pada

TERIMA KASIH