oryza sativa disease

75
Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009 1 PENGARUH KEPADATAN POPULASI KEONG EMAS (Pomacea sp.) TERHADAP TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DI LAPANGAN SKRIPSI Oleh : PATAR SINARTA S. 030302034 DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009

Upload: dwi

Post on 13-Dec-2015

49 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

penyakit tanaman padi ^-^

TRANSCRIPT

Page 1: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

1

PENGARUH KEPADATAN POPULASI KEONG EMAS (Pomacea sp.)

TERHADAP TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DI LAPANGAN

SKRIPSI

Oleh :

PATAR SINARTA S. 030302034

DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2009

Page 2: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

2

PENGARUH KEPADATAN POPULASI KEONG EMAS (Pomacea sp.)

TERHADAP TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DI LAPANGAN

SKRIPSI

Oleh :

PATAR SINARTA S. 030302034

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Dapat Melaksanakan Ujian Akhir

Sarjana di Depatemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Disetujui Oleh

(Ir. Amansyah Siregar) (

2009

Ir. Yuswani Pangesti Ningsih, Msi.) Ketua Anggota DEPARTEMEN ILMU HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

Page 3: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

3

ABSTRACT

Patar Sinarta S, The Effect of Crowded Population of Applesnail (Pomacea sp.) to Rice Plant (Oryza sativa L.) in the field. The purpose of research is to knowing of the applesnail (Pomacea sp) population crowded’s influence to the bad effect for the rice plant (Oryza sativa L.)

This research was done in the field area of people in district of village head P. B.Selayang-1, District Medan Selayang, Kampung Susuk, Medan with the high ± 25 metres above the surface of sea. This research have done in June until August 2008. This research was using nonfactorial Block Randomized Design with 6 treatments and 3 replications consisting of T0 (control), T1 (2 applesnails /plot), T2 (4 applesnails/plot), T3 (6 applesnails /plot), T4 (8 applesnails /plot), T5 (10 applesnails /plot + Moluscisida) The observation parameter is attack persentage (%), the amount of eggs groups, and the amount of panicles. The result of research indicates that the number of applesnail population very effects to the destroy of the rice plant which is the highest attack is the observation II for T5 (10 applesnails) that is 27,71 % and the lowest is T0 (control) that is 0,00 %. The crowded number of population of applesnail for the average number of eggs group has the real effect which the highest observation in the observation II for T5 (10 applesnails) is 15,67 eggs groups and the lowest for T0 (control) is 0,00 eggs groups. The average number of panicles hasn’t the real different for the population number of these applesnails is caused by the old age of the rice pant and it is not disliked by the applesnail anymore which the highest number of panicle is T4 (8 applesnails). By giving moluscisida is very effective to reduce the field destroy by the applesnail’s attact. We can see it by the parameter graphic T5 (10 applesnails + Moluscisida) which show us the drastic decreasing when the moluscisida was applicated for T5.

Page 4: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

4

ABSTRAK

Patar Sinarta S, Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi ( Oryza sativa L. ) di Lapangan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepadatan populasi keong emas ( Pomacea sp.) terhadap daya rusak keong emas pada tanaman padi (Oryza sativa L.).

Penelitian ini dilaksanakan di lahan persawahan masyarakat Kelurahan P. B. Selayang-1 ,Kecamatan Medan Selayang, Kampung Susuk, Medan dengan ketinggian ± 25 m diatas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Agustus 2008. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri dari enam perlakuan dan tiga ulangan. Perlakuan terdiri dari T1 ( Tanpa Perlakuan ), T2 ( 2 ekor/plot ), T3 ( 4 ekor/plot ), T4 ( 6 ekor/plot ), T5 ( 8 ekor/plot ), T6 ( 10 ekor/plot + Moluskisida ). Parameter pengamatan adalah Persentase serangan ( % ), Jumlah kelompok telur dan Jumlah helai.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Jumlah populasi keong emas berpengaruh sangat nyata terhadap kerusakan tanaman padi dimana persentase serangan tertinggi terdapat pada pengamatan II pada T5 ( 10 ekor keong mas ) yaitu 24.71% dan terendah pada T0 ( kontrol ) yaitu 0.00 %.

Jumlah kepadatan populasi keong emas terhadap rataan jumlah kelompok telur berpengaruh sangat nyata dimana pengamatan tertinggi di pengamatan II pada T5 ( 10 ekor keong mas ) yaitu 15.67 kelompok telur dan terendah pada T0 (kontrol ) yaitu 0.00 kelompok telur.

Rataan Jumlah malai tidak berbeda nyata terhadap jumlah populasi keong emas hal ini disebabkan umur tanaman yang sudah tua tidak disukai lagi oleh hama keong emas dimana jumlah malai tertinggi terdapat pada T0 ( Kontrol ) sedangkan jumlah malai terendah pada T4 ( 8 ekor keong emas ) .

Pemberian moluscisida sangat efektif mengurangi kerusakan tanaman padi terhadap serangan keong mas hal ini dapat kita lihat dari grafik parameter T5 ( 10 ekor keong emas + Moluskisida ) yang melihatkan penurunan drastis sejak diaplikasikannya moluscisida ini pada T5

Page 5: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

5

RIWAYAT HIDUP

Patar Sinarta S., lahir tanggal 1 Agustus 1984 di Surabaya, putra dari

Ayahanda tercinta S. Silalahi dan Ibunda terkasih F. Sitorus. Penulis merupakan

anak keempat dari empat bersaudara.

Pendidikan dan pengalaman

1. Tahun 1996 lulus dari SDN 075 Bengkulu

2. Tahun 1999 lulus dari SLTP Cahaya Medan

3. Tahun 2002 lulus dari SMU Methodist I Medan

4. Tahun 2003 diterima di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan

Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan melalui jalur SPMB

5. Tercatat sebagai anggota IMAPTAN (Ikatan Mahasiswa Perlindungan

Tanaman) Departemen HPT-FP USU periode 2003-2008

6. Tahun 2006 s/d 2007 sebagai ketua Paduan Suara Transeamus FP USU

7. Mengikuti Praktek Kerja Lapang (PKL) di PT. Buana Estate Perkebunan

Cinta Raja, Stabat, Kabupaten Langkat dari tanggal 04 Juni-04 Juli 2007

8. Melaksanakan penelitian di lahan persawahan masyarakat Kelurahan

P.B. Selayang -1, Kec. Medan Selayang, Medan.

Page 6: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

6

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena

berkat rahmat dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

dengan baik.

Adapun judul dari skripsi ini adalah Pengaruh Kepadatan

Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi

(Oryza sativa L.) di Lapangan. Skripsi ini bertujuan untuk dapat melaksanakan

ujian akhir sarjana di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas

Pertanian, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

Bapak Ir. Amansyah Siregar selaku ketua komisi pembimbing dan

Ibu Ir. Yuswani Pangesti Ningsih, MSi selaku anggota komisi pembimbing dan

teman-teman yang telah memberikan banyak saran dan arahan serta kepada

keluarga yang telah memberikan dukungan sehingga skripsi ini dapat penulis

selesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi

kesempurnaan skripsi ini.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih. Semoga skripsi ini

bermanfaat bagi kita semua.

Medan, November 2009

Page 7: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

7

Penulis

DAFTAR ISI

ABSTRACT .................................................................................... i ABSTRAK ....................................................................................... ii RIWAYAT HIDUP ........................................................................ iii KATA PENGANTAR .................................................................... iv DAFTAR ISI ................................................................................... v DAFTAR TABEL ......................................................................... vii DAFTAR GAMBAR .................................................................... viii DAFTAR LAMPIRAN .................................................................. ix

PENDAHULUAN ........................................................................... 1 Latar Belakang .................................................................... 1 Tujuan Penelitian ................................................................ 3 Hipotesa Penelitian ............................................................. 3 Kegunaan Penelitian ........................................................... 3

TINJAUAN PUSTAKA .................................................................. 4 Biologi Hama Keong Emas ( Pomacea sp. ) ....................... 4 Gejala Serangan .................................................................. 8 Pengendalian..................................................................... 10 Moluscisida ...................................................................... 11 Hubungan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) dengan Tanaman Padi ....................................................... 12

BAHAN DAN METODA .............................................................. 14 Tempat dan waktu Penelitian ............................................ 14 Bahan dan Alat ................................................................. 14 Metode Penelitian ............................................................. 14 Pelaksanaan Penelitian ...................................................... 15

Penyemaian Benih ............................................. 15 Pengolahan Tanah .............................................. 16 Penanaman......................................................... 16 Aplikasi Keong Emas ........................................ 17 Pemupukan ........................................................ 17 Pemeliharaan ..................................................... 17

Parameter Pengamatan ...................................................... 18 Persentase Serangan Pomacea sp. ...................... 18 Jumlah Kelompok Telur ..................................... 18 Jumlah Malai .................................................... 18

HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................... 19

Page 8: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

8

Persentase Serangan ( % ) ................................................. 19 Jumlah Kelompok Telur .................................................... 22 Jumlah Malai .................................................................... 24

KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 26

Kesimpulan ....................................................................... 26 Saran ................................................................................ 26

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 9: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

9

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Uji beda rataan pengaruh kepadatan populasi keong emas (Pomacea sp.) terhadap persentase serangan pada tanaman padi (Oryza sativa L.). ......................................................................... 19

2. Uji beda rataan pengaruh kepadatan populasi keong emas (Pomacea sp.) terhadap jumlah kelompok telur. ........................... 22

3. Uji beda rataan pengaruh kepadatan populasi keong emas (Pomacea sp.) terhadap jumlah malai padi.................................... 25

Page 10: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

10

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Siklus Hidup Siput Murbei ........................................................... 4 2. Kelompok Telur Keong Mas ........................................................ 5 3. Keong Mas yang Baru Menetas .................................................... 7 4. Gejala Serangan Pomacea sp. ....................................................... 9 5. Grafik persentase serangan Pomacea sp pada tanaman padi

(Oryza sativa) .............................................................................. 21 6. Grafik jumlah kelompok telur Pomacea sp pada tanaman padi

(Oryza sativa) .............................................................................. 24 7. Grafik jumlah malai tanaman padi (Oryza sativa) ......................... 25 8. Foto serangan hama keong emas................................................... 61 9. Foto sample. ................................................................................. 61 10. Foto lahan .................................................................................... 62 11. Foto peletakan telur ...................................................................... 62 12. Foto keong mas berkopulasi ......................................................... 63 13. Foto supervisi ............................................................................... 63

Page 11: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

11

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1. Data Pengamatan I Persentase Serangan Keong Mas (%) ............. 29 2. Data Pengamatan II Persentase Serangan Keong Mas (%) ............ 31 3. Data Pengamatan III Persentase Serangan Keong Mas (%) ........... 33 4. Data Pengamatan IV Persentase Serangan Keong Mas (%) .......... 35 5. Data Pengamatan V Persentase Serangan Keong Mas (%) ............ 37 6. Data Pengamatan VI Persentase Serangan Keong Mas (%) .......... 39 7. Data Pengamatan VII Persentase Serangan Keong Mas (%) ......... 41 8. Data Pengamatan I Jumlah Kelompok Telur ................................. 43 9. Data Pengamatan II Jumlah Kelompok Telur ............................... 45 10. Data Pengamatan III Jumlah Kelompok Telur .............................. 47 11. Data Pengamatan IV Jumlah Kelompok Telur .............................. 49 12. Data Pengamatan V Jumlah Kelompok Telur ............................... 51 13. Data Pengamatan VI Jumlah Kelompok Telur .............................. 53 14. Data Pengamatan VII Jumlah Kelompok Telur ............................. 55 15. Data Pengamatan Jumlah Malai Padi ............................................ 57 16. Bagan Penelitian .......................................................................... 59 17. Bagan Satu Plot Penelitian ........................................................... 60 18. Foto Lahan ................................................................................... 61

Page 12: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

12

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Padi merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman

pertanian kuno berasal dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan

subtropis. Bukti sejarah memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang

(Cina) sudah dimulai pada 3.000 tahun Sebelum masehi. Fosil butir padi dan

gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh India sekitar 100-800 SM. Selain

Cina dan India, beberapa wilayah asal padi adalah, Bangladesh Utara, Birma,

Thailand, Laos, Vietnam ( Anonim, 2007 ).

Ekosistem pertanian atau agroekosistem merupakan salah satu ekosistem

yang ditujukan untuk memperoleh produk pertanian dalam memenuhi kebutuhan

manusia. Di dalam ekosistem alami yang stabil, tidak akan terdapat masalah hama

karena semua komponen ekosistem berada dalam keseimbangan. Akan tetapi

sejak manuasia mengusahakan lahan-lahan pertanian (bercocok tanam) ekosistem

pertanian menjadi tidak alami lagi ( Untung, 1996 ).

Dalam bercocok tanam, banyak faktor yang mempengaruhi hasil yang

dicapai, kadangkala tidak sesuai dengan yang diinginkan. Salah satu penyebabnya

adalah gangguan hama yang dapat merusak bahkan menggagalkan panen

( Sugeng, 2001 ).

Page 13: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

13

Pentingnya padi sebagai sumber utama makanan pokok dan dalam

perekonomian bangsa Indonesia tidak seorangpun yang menyangsikannya. Oleh

karena itu setiap faktor yang mempengaruhi tingkat produksinya sangat penting

diperhatikan. Salah satu faktor itu adalah hama dan penyakit ( Harahap, 1988 ).

Dalam bercocok tanam, banyak faktor yang mempengaruhi hasil yang

dicapai, kadangkala tidak sesuai dengan yang diinginkan. Salah satu penyebabnya

adalah gangguan hama yang dapat merusak bahkan menggagalkan panen

( Baehaki, 1993 ).

Menurut Oka (1995), pendekatan secara ekologi untuk pengelolaan hama

yaitu dengan memadukan semua teknik kedalam kesatuan program sehingga

populasi dapat dikelola dengan sempurna. Salah satu keberhasilan usaha

pengendalian hama dan penyakit padi adalah identifikasi terhadap jasad

pengganggunya. Identifikasi ini selain dilakukan langsung pada jasad

pengganggunya, juga dapat dibantu dengan pengenalan terhadap gejala serangan

yang ditimbulkannya. Jika jasad pengganggu telah diketahui, maka berdasarkan

sifat-sifatnya cara pengendalian yang sesuai dapat diterapkan

( Harahap & Tjahjono, 2003 ).

Keong emas atau siput murbei atau siput emas (Pomacea sp.) adalah salah

satu jenis keong air tawar yang berasal dari benua Amerika, khususnya dari

Amerika Utara dan Amerika Selatan. Keong emas ini awalnya dimasukkan ke

Asia sebagai menu makanan orang lokal dan juga berpotensi untuk produk eksport

lalu hama ini dilepaskan begitu saja ( Cowie, 2005 ).

Kehadiran siput murbei pertama kali di Indonesia, hingga kini belum

diketahui dengan pasti. Menurut Direktorat Perlindungan Tanaman siput murbei

Page 14: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

14

masuk ke Indonesia pada tahun 1980. Kemudian pada tahun tersebut siput murbei

telah dijual belikan sebagai ikan hias di Yogyakarta. Pada tahun – tahun

berikutnya siput murbei tersebut telah tersebar luas di beberapa propinsi

di Indonesia ( Pitojo, 1996 ).

Keong emas mempunyai kemampuan reproduksi yang tinggi dan sangat

cepat, walaupun ketika kondisi lingkungan kekurangan air (kekeringan) keong

selalu saja dapat menyelamatkan dirinya. Toleransi hama ini terhadap polusi dan

kekurangan oksigen juga tinggi. Keong emas dapat hidup baik dalam berbagai

macam kondisi pertanaman, hama ini sering disebut dengan eating machines

(mesin pemakan) dikarenakan pola hidupnya yang bisa makan 24 jam sehari

( Mohan, 2002 ).

Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui pengaruh kepadatan populasi keong emas

(Pomacea sp.) terhadap daya rusak keong emas pada tanaman padi

(Oryza sativa L.)

Hipotesis Penelitian

Semakin tinggi kepadatan populasi keong emas (Pomacea sp.) maka

semakin tinggi pula daya rusak keong emas pada tanaman padi (Oryza sativa L.)

yaitu pada perlakuan T5(10 ekor/plot), T4(8 ekor/plot), T3(6 ekor/plot),

T2(4 ekor/plot), T1(2 ekor/plot), dan T0(control).

Kegunaan Penelitian

Page 15: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

15

1. Sebagai salah satu syarat untuk dapat melakukan praktek penelitian

di Departemen Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan.

2. Sebagai sumber informasi bagi pihak – pihak yang membutuhkan.

TINJAUAN PUSTAKA

Biologi Hama Keong Emas ( Pomacea sp. )

Klasifikasi Keong Emas adalah sebagai berikut:

Phylum : Mollusca

Klas : Gastropoda

Ordo : Mesogastropoda

Family : Ampullariidae

Genus : Pomacea

Spesies : Pomacea sp.

(Adalla dan Rejesus, 1989).

Perkembangan siklus hidup siput murbei dapat dilihat pada gambar

Page 16: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

16

Gambar 1. Siklus Hidup Siput Murbei (Sumber:http://www.applesnail.net/pestalert/management_guide/pest_

management.php.). Siput murbei dewasa meletakkan telur secara berkelompok, setiap

kelompok telur berisi 300 – 500 butir tergantung dari ukuran induknya. Telur

diletakkan berkelompok, bentuk telur umumnya oval. Seekor induk betina selama

satu bulan dapat menghasilkan sekitar 15 kelompok telur. Kelompok telur yang

baru diletakkan berwarna merah murbei dengan panjang 3 cm, lebar 1 – 3 cm.

telur akan menetas dalam waktu 14 – 16 hari ( Alimuso, 1993 ).

Telur diletakkan secara berkelompok berwarna merah jambu seperti buah

murbei. Penetasan suatu kelompok telur memerlukan waktu 7 – 14 hari,

kemungkinan penetasannya mencapai 80%. Satu induk murbei selama hidupnya

diperkirakan dapat menghasilkan keturunan kurang lebih sekitar 3.600 – 6.000

ekor ( Anonim, 1993 ).

Page 17: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

17

Gambar 2. Kelompok Telur Keong Mas ( Sumber foto langsung )

Telur diletakkan pada bagian tanaman diatas permukaan air dan tempat-

tempat atau benda-benda yang mengapung diatas permukaan air seperti di dinding

saluran irigasi atau kolam atau bak pemeliharaan, tonggak kayu, bambu, sarana

angkutan air dan sebagainya ( Harry, 1990 ).

Kelompok telur yang baru dihasilkan oleh imago betina, pada bilah tempat

bertelur berwarna pink strawberry dan lama-kelamaan berubah menjadi warna

pink terang jika telur menetas ( Slamet, 1992 ).

Siput murbei bertelur ditempat kering yaitu 10-23 cm dari permukaan air

dengan selang 2 hari selama kurang lebih 1 bulan ( Anonim, 1992 ).

Siput murbei yang baru menetas, sel-sel kulit luarnya atau tempurung

sangat lembut, dan menjatuhkan diri ke permukaan air yang ada dibawahnya dan

Page 18: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

18

akhirnya menempel pada permukaan tembok, tanaman atau pada siput yang lebih

besar. Selnya mulai mengeras setelah dua hari dari penetasan. Siput murbei yang

baru menetas berukuran 2 – 5 mm. Makanannya adalah algae atau lumut dan

berbagai macam daun tanaman terutama yang banyak mengandung air atau

sukulen. Siput ini berkembang cepat dan cepat untuk mencapai kematangan

seksual ( Anonim, 1992 ).

Moluska jenis ini hidup di perairan jernih, bersubstrat lumpur dengan

tumbuhan air yang melimpah. Menyukai tempat-tempat yang aliran airnya lambat,

drainase tidak baik dan tidak cepat kering. Keong mas dapat bertahan hidup

sampai 6 bulan di dalam tanah yang mengalami kekeringan. Hewan ini dapat

hidup pada air yang memiliki pH 5-8, serta toleransi suhu antara 18-28 derajat

Celsius ( Sulistiono, 2007 ).

Gambar 3. Keong Mas yang Baru Menetas ( Sumber foto langsung )

Page 19: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

19

Dua sampai tiga bulan sejak menetas siput menjadi dewasa dan siap untuk

kawin serta bertelur. Siput murbei terdiri dari jantan dan betina. Sulit dibedakan

siput jantan dan siput betina, namun menurut para ahli umumnya siput jantan

lebih kecil dari siput betina. Siput murbei betina penutup tubuh letaknya kedalam

(cekung) dari lubang dibanding dengan penutup tubuh milik siput jantan. Tepi

mulut tutup rumah murbei betina melengkung kedalam sedangkan jantan

melengkung keluar. Siput murbei betina jika akan bertelur kedapatan merayap

pada dinding pemeliharaan keatas permukaan air atau merayap pada bilah atau

tonggak yang disediakan ( Anonim, 1991a ).

Keong ini termasuk hewan berjenis kelamin tunggal. Perkawinan keong

mas dapat dilakukan sepanjang musim. Seekor keong mas mampu memproduksi

sekitar 1.000-1.200 butir telur tiap bulan atau 200-300 butir tiap minggu. Stadium

paling merusak ketika keong mas berukuran 10 mm (kira-kira sebesar biji jagung)

sampai 40 mm (kira-kira sebesar bola pingpong) ( Sulistiono, 2007 ).

Keong mas dewasa memiliki cangkang yang berdiameter sekitar 4 cm dan

berat 10-20 gram. Pertumbuhan cangkang dipengaruhi oleh ketersediaan kalsium

sebagai bahan pembentuk cangkang. Selain itu, lingkungan yang kaya dengan zat-

zat makanan akan membentuk cangkang yang lebih besar, tebal dan kuat. Hewan

ini dapat hidup 2-6 tahun dengan fertilitas yang tinggi ( Sulistiono, 2007 ).

Keong emas betina bertelur pada malam hari dan menyenangi perairan

tenang seperti rawa, sawah, kolam, dan sebagainya ( Anonim, 1991a ).

Gejala Serangan

Page 20: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

20

Dilahan sawah hama ini memakan bagian akar tanaman padi. Hama ini

sangat berbahaya pada umur satu sampai tiga minggu setelah tanam, karena suka

makan tanaman padi muda yang manis dan empuk. Sewaktu tanaman masih muda

sejumlah kecil siput mampu menimbulkan kerusakan berat sehingga pertanaman

harus ditanam ulang ( Anonim, 1992 ).

Padi yang baru ditanam sampai 15 hari setelah tanam mudah dirusak siput

murbai, untuk padi tanam benih langsung (tabela) ketika 4 sampai 30 hari setelah

tebar. Siput murbai melahap pangkal bibit padi muda. Siput murbai bahkan dapat

mengkonsumsi seluruh tanaman muda dalam satu malam, adanya rumpun yang

hilang, dan adanya potongan daun yang mengambang dipermukaan air

( Anonim, 2003 ).

Hasil percobaan dibalai budi daya air tawar Sukabumi, diperoleh bahwa

siput ini tidak hanya menyerang atau memakan bagian bawah tanaman padi tetapi

daun-daun yang jatuh bekas gigitan tikus habis dimakan oleh siput ini. Setelah

tujuh hari investasi siput dipersemaian dapat merusak 96,5% persemaian muda

sepuluh hari setelah semai (hss), dan 16,6% pada persemaian muda 20 hss.

Sedangkan dipertanaman daya rusak 13,16% pada tanaman 10 hari setelah tanam

(hst), 9,75% pada tanaman padi 2 hari setelah tanam, dan 10,25% pada tanaman

padi 30 hst ( Anonim, 1991b ).

Keong mas merusak tanaman dengan cara memarut jaringan tanaman dan

memakannya, menyebabkan adanya bibit yang hilang di per-tanaman. Bekas

potongan daun dan batang yang diserangnya terlihat mengambang

( Suyamto, 2005 ).

Page 21: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

21

Persentase rumpun yang terserang meningkat cepat setelah delapan hari

pelepasan siput murbei, atau sebelas hari setelah tanam. Proses perkembangan

siput murbei sangat cepat (60 hari), dalam waktu singkat dapat memakan habis

tanaman padi di persemaian dan pertanaman, dimana tanaman yang ada disawah

terlihat rumpunnya tidak ada dan tinggal hanya akarnya ( Anonim, 1992 ).

Gambar 4.Gejala Serangan Pomacea sp.

( Sumber foto langsung ) Menurut Hendarsih, keong mas mempunyai kebiasaan memakan berbagai

tanaman yang lunak termasuk padi yang masih muda. Biasanya keong mas

memarut pangkal batang yang berada dibawah air dengan lidahnya hingga patah,

kemudian patahan tanaman yang rebah tersebut dimakan. Bila populasi keong

mas tinggi dan air selalu tergenang, bisa mengakibatkan rumpun padi mati,

sehingga petani harus menyulam atau menanam ulang ( Hermawan, 2007 ).

Pengendalian

1. Pengendalian secara kultural dan fisik

Page 22: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

22

Pemungutan keong dan menghancurkan telur dan keong ,tempatkan

tongkat bambu untuk menarik keong dewasa agar meletakkan telurnya.

2. Pengendalian secara mekanik

Tempatkan penyaring dari kawat atau anyaman bambu pada saluran keluar

dan masuk irigasi utama untuk mencegah masuknya keong.

3. Pengendalian secara biologi

Menggunakan Semut merah memakan telur keong, sedangkan Bebek / itik

memakan keong muda.

4. Pengendalian secara kimia

Terdapat beberapa jenis racun yang disarankan untuk keong emas. Yang

boleh digunakan diantaranya ialah niclosamide, saponin dan lain-lain.

( Suyamto, 2005 ).

Moluscisida

Untuk menghilangkan mimpi buruk petani karena masalah ini, Hendarsih

menyarankan penggunaan bahan nabati untuk dijadikan pestisida alternatif dalam

mengendalikan keong mas. Saran ini didasari penelitian dan pengujian lebih

dalam yang dilakukannya bersama rekan-rekannya, hasilnya, beberapa bahan

nabati pun bisa digunakan sebagai pestisida nabati atau moluskisida untuk keong

mas. Saponin, rerak, pinang, tembakau dan daun sembung cukup efektif sebagai

moluskisida nabati. Penggunaan bahan nabati dianjurkan Hendarsih dilakukan

Page 23: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

23

sebelum tanam, karena pada saat itu keong akan terganggu daya makannya,

sehingga kurang merusak padi yang baru tanam ( Hermawan, 2007 ).

Dalam uji efektivitas yang dilakukan Hendarsih disebutkan bahwa biji teh

(Camellia spp) dapat membunuh keong pada konsentrasi 0,1 gram/liter.

Sedangkan untuk limbah teh dibutuhkan 10 gram/liter agar dapat membunuh

keong mas, dan bekerja lebih lambat dibandingkan dengan biji teh. Adapun daya

kerja gadung basah terbukti lambat, baru pada 72 JSA dengan konsentrasi

15 sampai 25 gram/liter bisa membuat keong mati, dengan tingkat efektivitas

antara 98% sampai dengan 100%, hasil di lapangan juga menunjukkan saponin

yang dapat mengurangi tingkat serangan keong mas dan tingkat keefektifannya

tidak berbeda dengan moluskisida sintetis niklosamida. Saponin merupakan

ampas dari pembuatan minyak biji teh, Kandungan racun dari biji teh juga

berpotensi sebagai pestisida ( Hermawan, 2007 ).

Hubungan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) dengan Tanaman Padi

Keong emas ini sangat berbahaya karena sewaktu menyerang tanaman

padi muda mereka juga mampu berkembangbiak dengan menempelkan

telur – telurnya diantara bagian tanaman padi yang keras. Dengan demikian

serangan siput ini akan berlangsung terus sampai tanaman padi tersebut mati.

Kemudian mereka beradaptasi dan berkembangbiak (Susanto, 1995).

Mulanya keong mas disenangi masyarakat, tapi lama-kelamaan akibat

dibiarkan lepas tanpa pengawasan, hewan ini masuk ke sawah dan menjadi hama

Page 24: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

24

utama tanaman padi. Tahun 1986, tercatat sekitar 300 hektar sawah irigasi

di wilayah Filipina mengalami rusak berat. Tahun 1987 serangan meningkat,

menjadi sekitar 9.000 hektare, dan bulan Januari 1990 sudah mencapai 350.000

hektare. Dari 3 juta hektare sawah di Filipina, sekitar 1,2 sampai 1,6 juta hektare

terserang keong ini. Pada tahun 1990, sekitar 212 juta Peso diperlukan untuk

mengendalikan hama ini ( Sulistiono, 2007 ).

Di Indonesia khususnya di Kabupaten Lampung Selatan pernah dilaporkan

bahwa sampai bulan Juni 1992, serangan keong mas telah mencapai 4.500 hektare

dengan rata-rata populasinya antara 2-23 ekor per meter persegi. Menurut Susanto

(1995), sejak keong mas dibudidayakan pada tahun 1987 dan diadakan

pemantauan sekitar tahun 1990, tercatat 8 provinsi sudah terkontaminasi keong

mas. Daerah tersebut adalah Sumatera Utara, Jambi, Lampung, DKI Jakarta, Jawa

Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Timur. Akhir-akhir ini

penyebarannya semakin luas, bahkan sampai wilayah Kalimantan, Sulawesi dan

wilayah lainnya. Keong mas sangat mengganggu lahan pertanian sehingga disebut

hama unggul, karena memakan segala tanaman terutama tanaman padi muda dan

bibit ( Sulistiono, 2007 ).

Menurut uji coba preferensi berbagai jenis makanan, di sentral Peramalan

Hama dan Penyakit Tanaman Pangan Jatisari, pada musim tanam 1990/1991

menunjukkan bahwa siput murbei pada persemaian padi pada umur 20 hari

perkembangbiakkan dapat mencapai 96,5 % dan pada tanaman padi umur 10 hari

dapat mencapai 13,16 %. Pengalaman di lapangan menunjukkan kalau kerusakan

pertanaman padi muda bervariasi dari 10 % hingga 100 %, tergantung tingkat

populasi siput murbei di persawahan tersebut ( Pitojo, 1996 ).

Page 25: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

25

Di Lampung khususnya 3 musim tanam terakhir (1989/1990, 1990, dan

1990/1991), serangan siput murbei telah meluas di Kabupaten Lampung Selatan.

Kerusakan yang ditimbulkan pada pertanaman menjelang umur 30 hst dapat

menimbulkan kerusakan 20% ( Anonim, 1992 ).

BAHAN DAN METODE

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini di laksanakan di lahan persawahan masyarakat Kelurahan

P. B. Selayang-1 ,Kecamatan Medan Selayang, Kampung Susuk, Medan dengan

ketinggian ± 25 m diatas permukaan laut. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Mei 2008 sampai Agustus 2008

Bahan dan Alat

Page 26: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

26

Adapun bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah benih varietas

Ciherang, pupuk Urea, pupuk TSP, pupuk KCL, Moluskil 10 G Saponin 10%.

Adapun alat yang digunakan pada penelitian ini adalah cangkul, garu,

meteran, kalkulator, alat tulis, ember, papan nama, Kawat jaring, dan paku.

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan di lapangan dengan menggunakan metode

Rancangan Acak Kelompok (RAK) non faktorial yang terdiri dari 7 perlakuan

dengan luas plot 2 x 3 m dan jarak tanam 25 x 25 cm.

Adapun perlakuan yang diuji adalah:

T0 = Tanpa Perlakuan

T1 = 2 ekor keong mas / plot

T2 = 4 ekor keong mas / plot

T3 = 6 ekor keong mas / plot

T4 = 8 ekor keong mas / plot

T5 = 10 ekor keong mas / plot + Moluskisida

Jumlah ulangan (r) = 3

Jumlah unit percobaan = 18 Plot

Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan sidik ragam

berdasarkan model linier, sebagai berikut :

Y ijk =µ + ρI + βk +(αβ)jk + ∑ijk

Yij : hasil pengamatan pada perlakuan pada taraf ke-j dengan beberapa varietas

ke-i

Page 27: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

27

µ : nilai tengah sebenarnya

ρ1 : pengaruh blok ke-I

βk : pengaruh beberapa varietas pada taraf ke-k

(αβ)jk : pengaruh interaksi pada taraf ke-j dan taraf ke-k

∑ijk : pengaruh galat pada unit percobaan.

Pelaksanaan Penelitian

Penyemaian benih

Tanah untuk media semai dibersihkan, diratakan dan dibuat bedengan

dengan ketinggian 10 cm dengan ukuran 1,5 m x 1,5 m. Ditaburkan pupuk urea

sebanyak 2 kg dan TSP 200 gram untuk seluruh bedengan tersebut. Sebelum

penyemaian benih, benih dimasukkkan kedalam goni dan direndam selama

(48 jam), setelah 2 hari benih ditaburkan secara merata diatas bedengan.

Pengolahan Tanah

Pembersihan

Sebelum tanah sawah dibajak harus dibersihkan lebih dahulu dari jerami

atau rumput yang ada. Dikumpulkan disuatu tempat dan dibakar atau dijadikan

kompos.

Pembajakan

Page 28: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

28

Pembajakan dengan jetor sebanyak 2 kali , yang pertama pembajakan kasar

dan setelah seminggu kemudian dilakukan pembajakan halus dengan kedalaman

12 – 20 cm.

Penggaruan

Penggaruan dilakukan berulang – ulang sehingga lahan benar – benar

bersih dari sisa jerami.

Pembagian Plot

Pembagian plot menggunakan benteng – benteng tanah dengan lebar ± 30

cm, benteng ini selain untuk membatasi plot juga berfungsi mencegah berpindahnya

keong emas.

Penanaman

Bibit yang akan dicabut adalah bibit yang sudah berumur 25 – 30 hari,

berdaun 5 – 7 helai. Bibit yang digunakan adalah bibit yang sehat, tingginya

± 25 cm, batangnya besar dan kuat, bebas dari serangan hama dan penyakit dan

tingginya seragam. Pencabutan bibit dilakukan pada pagi hari. Bibit diikat untuk

mempermudah pengangkutan. Penanaman dilakukan dengan berjalan mundur,

tangan kiri memegang bibit dan tangan kanan menanam, tiap lubang ditanam 2

atau 3 batang bibit dengan kedalaman ± 3 cm. Penanaman tegak lurus.

Aplikasi Keong Emas

Keong emas yang akan diaplikasikan adalah keong emas pada stadia paling

merusak dengan ukuran ±3 cm dan dikumpulkan dari areal persawahan.

Page 29: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

29

Keong emas yang telah dikumpulkan di dalam ember dipilih yang sehat dan

diaplikasikan ke tanaman 2 minggu setelah tanam pada waktu pagi hari.

Pemupukan

Pemupukan tanaman dilakukan pada saat tanaman berumur

2, dan 7 minggu setelah masa tanam (mst) dengan kebutuhan untuk seluruh

tanaman adalah :

1. Urea 4 kg/ 200 m2

2. Urea 2 kg/ 200 m2

TSP 1 kg/200 m2

KCl 1 kg/ 200 m2

Pemupukan dengan cara menebarkan keseluruh tanaman secara merata.

Pemeliharaan

Penyulaman dilakukan pada pagi/sore hari bila ada tanaman yang mati

atau rusak sebelum keong emas diaplikasikan. Tanaman disiangi dari gulma

setiap minggunya dan sebelum dilakukan pemupukan. Setiap hari lahan harus

selalu diatur irigasinya agar sawah tetap tergenang oleh air.

Parameter Pengamatan

Persentase Serangan Pomacea sp.

Pengamatan persentase serangan dilakukan 3 hari setelah aplikasi keong

emas ke lapangan dan diamati dengan interval pengamatan 3 hari selama 7 kali

pengamatan. Untuk Serangan OPT yang menimbulkan kerusakan mutlak pada

Page 30: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

30

suatu rumpun/batang, maka penghitungan persentase serangan dalam suatu

hamparan digunakan rumus sebagai berikut:

P = a

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persentase Serangan ( % )

x 100 % a + b

P = Persentase serangan (%) a = Banyaknya anakan padi yang rusak mutlak atau dianggap rusak mutlak b = Banyaknya anakan yang tidak terserang (tidak menunjukkan gejala serangan)

( Anonim, 2005 ).

Jumlah Kelompok Telur

Dengan cara menghitung berapa banyak kelompok telur yang diletakkan

oleh keong emas ada pada setiap perlakuannya, dengan interval pengamatan 4

hari selama 7 kali pengamatan.

Jumlah Malai

Dengan cara menghitung jumlah malai pada saat menjelang panen,

dimana jumlah malai pada tanaman sampel tiap plot dihitung dengan sampel 3

rumpun / plot.

Hasil analisis sidik ragam pengamatan persentase serangan hama

Pomacea sp. (Lampiran 1 - 7) menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata

Page 31: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

31

mulai dari pengamatan I sampai pengamatan VII. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Uji beda rataan pengaruh kepadatan populasi keong emas

(Pomacea sp.) terhadap persentase serangan pada tanaman padi (Oryza sativa L.).

PERLAKUAN

PENGAMATAN I II III IV V VI VII

T0 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00 c 0.00 c T1 6.39 b 8.26 b 8.45 b 5.77 b 3.76 b 1.45 b 0.45 b T2 7.91 b 15.68 a 8.69 b 13.11 a 10.39 a 5.86 a 1.29 b T3 10.44 a 21.96 a 11.69 a 13.70 a 11.56 a 6.18 a 2.44 a T4 11.85 a 24.00 a 15.77 a 14.15 a 15.00 a 6.89 a 2.68 a T5 14.85 a 24.71 a 9.15 a 8.35 a 8.74 a 1.54 b 0.47 b

Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama

menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 % menurut Uji Jarak Duncan

Pada pengamatan I diperoleh hasil bahwa T0 (Kontrol) berbeda nyata

dengan perlakuan lainnya. Perlakuan T1 (2 ekor/plot) tidak berbeda nyata dengan

T2 (4 ekor/plot), tetapi berbeda nyata dengan T3 (6 ekor/plot), T4 (8 ekor/plot),

dan T5 (10 ekor/plot). Persentase serangan terendah pada setiap pengamatan

terdapat pada T0 yaitu 0.00 % dan tertinggi terdapat pada T5 yaitu 14.85%, dan

pada pengamatan II diperoleh hasil bahwa T0 berbeda nyata dengan perlakuan

lainnya. Perlakuan T1 berbeda nyata dengan T2, T3, T4, dan T5. Persentase

serangan tertinggi terdapat pada T5 (10 ekor/plot) yaitu 24.71%. Dari hasil

pengamatan I dan II dapat disimpulkan bahwa tingginya serangan pada T5

disebabkan karena jumlah keong mas yang diaplikasikan lebih banyak

dibandingkan perlakuan lainnya sehingga daya rusaknya lebih tinggi. Hal ini

Page 32: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

32

sesuai dengan pernyataan Pitojo (1996) yang menyatakan bahwa kerusakan

pertanaman padi muda bervariasi dari 10 % hingga 100 %, tergantung tingkat

populasi siput murbei di persawahan.

Pada pengamatan III diperoleh data persentase serangan tertinggi terdapat

pada T4 (8 ekor/plot) yaitu 15.77% bukan pada T5 (10 ekor/plot) yaitu 9.15 %

dan juga diikuti dengan pengamatan berikutnya, hal ini disebabkan adanya

pemberian Saponin yang berasal dari biji teh (Moluscisida) yang bersifat toksin

terhadap keong mas 2 hari sebelumnya pada T5, hal ini sesuai dengan pernyataan

Hermawan (2007) yang menyatakan bahwa dalam uji efektivitas yang dilakukan

disebutkan bahwa biji teh (Camellia spp) dapat membunuh keong mas.

Pada pengamatan VI dan VII menunjukkan bahwa T5 (10 ekor/plot) tidak

berbeda nyata dengan T1 (2 ekor/plot) dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa

pemberian moluscisida dengan bahan aktif saponin sangat efektif untuk

mengendalikan dan membunuh hama keong mas hal ini dapat dilihat dari

banyaknya keong mas yang mati, hal ini sesuai dengan pernyataan

Hermawan (2007) yang menyatakan bahwa Saponin cukup efektif sebagai

moluskisida nabati.

Page 33: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

33

0.00

5.00

10.00

15.00

20.00

25.00

30.00

I II III IV V VI VII

PENGAMATAN

PERS

ENTA

SE S

ERAN

GAN

(%)

T0T1T2T3T4T5

Gambar 5. Grafik persentase serangan Pomacea sp pada tanaman padi (Oryza sativa)

Dari grafik pada gambar 4 dapat dilihat bahwa persentase serangan

terendah adalah T0 hal ini dikarenakan tidak adanya hama keong emas pada

perlakuan ini sedangkan tertinggi terdapat pada pengamatan II. Tingginya

serangan pada pengamatan itu disebabkan karena umur tanaman yang masih muda

yaitu 18 sampai 20 hari setelah tanam, pada pengamatan I serangan lebih sedikit

diakibatkan masih adanya pilihan makanan lainnya bagi hama ini dan efek pada

hama akibat perlakuan saat pemindahan ke lahan. Setelah pengamatan II grafik

persentase serangan pada pengamatan berikutnya berangsur – angsur menurun

akibat semakin tuanya tanaman padi maka semakin tidak disukai oleh hama ini.

Hal ini sesuai dengan pernyataan Anonim (1992) yang menyatakan hama ini

sangat berbahaya pada umur satu sampai tiga minggu setelah tanam, karena suka

makan tanaman padi muda yang manis dan empuk serta serangan siput murbei

yang telah meluas di Kabupaten Lampung Selatan menjelang umur 30 hst dapat

menimbulkan kerusakan 20%.

Page 34: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

34

Jumlah Kelompok Telur

Hasil analisis sidik ragam pengamatan jumlah kelompok telur hama

Pomacea sp. (Lampiran 8 - 14) menunjukkan hasil yang berbeda sangat nyata

mulai dari pengamatan I sampai pengamatan VII. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada Tabel 2

Tabel 2. Uji beda rataan pengaruh kepadatan populasi keong emas (Pomacea sp.) terhadap jumlah kelompok telur.

Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama

menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5 % menurut Uji Jarak Duncan

Pada pengamatan I diperoleh hasil bahwa T0 berbeda nyata dengan

perlakuan lainnya. Sedangkan T2 tidak berbeda nyata dengan T3, T4, dan T5

tetapi berbeda nyata dengan T0 dan T1. Jumlah kelompok telur tertinggi terdapat

pada T5 sebesar 5.67 kelompok telur dan terendah pada T0 sebesar 0.00

kelompok telur. Tingginya jumlah kelompok telur pada T5 disebabkan karena

jumlah keong mas yang diaplikasikan pada T5 lebih banyak dari pada perlakuan

lainnya. Banyaknya jumlah keong mas berpengaruh terhadap jumlah kelompok

telur. Hal ini sesuai dengan pernyataan Alimuso (1993) yang menyatakan bahwa

seekor induk betina selama satu bulan dapat menghasilkan sekitar 15 kelompok

telur.

Pada pengamatan II diperoleh hasil bahwa T0 berbeda nyata dengan

perlakuan lainnya. Sedangkan T1 tidak berbeda nyata dengan T2 tetapi berbeda

nyata dengan T0, T3, T4, T5. Jumlah kelompok telur tertinggi terdapat pada T5

Page 35: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

35

sebesar 15.67 kelompok telur dan terendah pada T0 sebesar 0.00 kelompok telur.

Pada pengamatan ini didapati jumlah rataan kelompok telur tertinggi hal ini

disebabkan oleh faktor makanan yang masih sangat disukai hama ini karena

tanaman masih muda sehingga dapat memenuhi kebutuhan keong emas untuk

memproduksi telur secara optimal.

Pada pengamatan III diperoleh hasil bahwa T0 berbeda nyata dengan

perlakuan lainnya. Sedangkan T1 tidak berbeda nyata dengan T5 tetapi berbeda

nyata dengan T0, T2, T3, dan T4. Jumlah kelompok telur tertinggi terdapat pada

T4 sebesar 6.00 kelompok telur dan terendah pada T0 sebesar 0.00 kelompok

telur. Pada pengamatan ini dan pengamatan selanjutnya jumlah kelompok telur

pada T5 lebih rendah dari pengamatan sebelumnya hal ini disebabkan adanya

keong yang mati karena pemberian moluskisida yang diaplikasikan 5 hari

sebelumnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Hermawan (2007) disebutkan

bahwa biji teh (Camellia spp) dapat membunuh keong mas.

Pada pengamatan VI diperoleh hasil bahwa T0 tidak berbeda nyata dengan

T1, dan T5 tetapi berbeda nyata dengan T2, T3, dan T4. Jumlah kelompok telur

tertinggi terdapat pada T4 sebesar 7.00 kelompok telur dan terendah pada T0 dan

T5 sebesar 0.00 kelompok telur dan pada pengamatan VII diperoleh hasil bahwa

T0 tidak berbeda nyata dengan T5 tetapi berbeda nyata dengan T1, T2, T3, dan

T4. Sedangkan T4 berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Jumlah kelompok

telur tertinggi terdapat pada T4 sebesar 5.33 kelompok telur dan terendah pada T0

dan T5 sebesar 0.00 kelompok telur. Pada pengamatan VI dan VII ini kita dapati

bahwa jumlah kelompok telur pada T5 sudah tidak ada lagi dikarenakan aplikasi

Page 36: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

36

moluscisida yang sudah 3 kali dan berpengaruh terhadap populasi keong mas dan

daya reproduksinya untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 5 dibawah ini.

0.00

2.00

4.00

6.00

8.00

10.00

12.00

14.00

16.00

18.00

I II III IV V VI VII

PENGAMATAN

JUM

LAH

KELO

MPO

K TE

LUR

T0T1T2T3T4T5

Gambar 6. Grafik jumlah kelompok telur Pomacea sp pada tanaman padi

(Oryza sativa) Dari grafik pada gambar 6 dapat kita lihat pada pengamatan IV sampai VII

jumlah produksi telur semakin menurun hal ini juga terjadi pada daya makan

hama ini sehingga dapat kita simpulkan bahwa faktor makanan juga

mempengaruhi daya reproduksi telur pada hama keong emas.

Jumlah Malai

Hasil analisis sidik ragam pengamatan jumlah malai padi (Lampiran 15)

menunjukkan hasil yang tidak nyata. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada

tabel 3.

Tabel 3. Uji beda rataan pengaruh kepadatan populasi keong emas (Pomacea sp.) terhadap jumlah malai padi

Page 37: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

37

Keterangan: Angka menunjukkan tidak nyata pada taraf 5 % menurut Uji Jarak Duncan

Pada tabel 3 diperoleh hasil bahwa T0 tidak beda nyata dengan dengan

perlakuan lainnya hal ini disebabkan pola hidup hama ini yang tidak menyukai

tanaman yang sudah keras atau sudah berumur tua. Jumlah malai tertinggi

terdapat pada T0 sebesar 24.33 malai dan terendah pada T4 sebesar 16.33 malai.

Tingginya jumlah malai pada T0 disebabkan karena tidak adanya keong mas yang

diaplikasikan sehingga tanaman padi dapat tumbuh dengan baik. Sedangkan

jumlah malai terendah terdapat pada T4 dikarenakan populasi keong mas yang

tinggi dan tanpa perlakuan moluscisida, sedangkan T5 populasi keong mas

tertinggi namun telah diaplikasikan moluscisida. Untuk lebih jelasnya dapat

dilihat dari grafik pada gambar 5.

Gambar 7. Grafik jumlah malai tanaman padi (Oryza sativa)

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

1. Jumlah populasi keong emas berpengaruh sangat nyata terhadap kerusakan

tanaman padi dimana persentase serangan tertinggi terdapat di pengamatan

0.00 5.00

10.00 15.00 20.00 25.00 30.00

T1 T2 T3 T4 T5 T6 PERLAKUAN

JUMLAH MALAI

Jumlah Malai

Page 38: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

38

II pada T5(10 ekor keong mas) yaitu 24.71% dan terendah pada T0

(kontrol) yaitu 0.00 %.

2. Jumlah kepadatan populasi keong emas terhadap rataan jumlah kelompok

telur berpengaruh sangat nyata dimana pengamatan tertinggi di

pengamatan II pada T5(10 ekor keong mas) yaitu 15.67 kelompok telur

dan terendah pada T0(kontrol) yaitu 0.00 kelompok telur.

3. Rataan Jumlah malai tidak berbeda nyata terhadap jumlah populasi keong

emas yang disebabkan tanaman yang keras tidak disukai lagi oleh hama

keong emas.

4. Aplikasi moluscisida sangat efektif mengurangi kerusakan tanaman padi

terhadap serangan keong mas.

5. Hama keong emas masih sangat menyukai tanaman padi berumur 18

sampai 20 hari setelah tanam.

Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengaplikasikan keong mas

pada tanaman padi 1 minggu setelah tanam.

DAFTAR PUSTAKA

Adalla, C.B and B.M. Rejesus, 1989. The Golden Apple Snail Pomacea sp.

Aserius Pest of the Lowland Rice in the Philiphines. Slugs and Snail in World Agriculture. BCDC mono.

Page 39: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

39

Alimuso, S., 1993. Siput Murbei dan Pengendaliannya di Propinsi Daerah Istimewa Aceh. Disajikan dalam rangka Pertemuan Koordinasi Bimas Propinsi Daerah Istimewa Aceh. 9 – 11 September 1993. Direktorat Jendral Pertanian Tanaman Pangan. Balai Proteksi Pertanian Tanaman Pangan I. Medan.

Anonim., 1991a. Pengembangan dan Pengendalian Siput Murbei di Indonesia,

Direktorat Jenderal Pertanian Tanaman Pangan, Jakarta. ------------.,1991b. Waspada Terhadap Siput Murbei di Indonesia, Direktorat

Jenderal Pertanian Tanaman Pangan, Jakarta. ------------.,1992. Pengendalian Hama Keong Emas, Program Nasional Pelatihan

dan Pengembangan Pengendalian Hama Terpadu, Jakarta. ------------.,1993. Siput Emas dan Pengendaliannya, Direktorat Jenderal Pertanian

Tanaman Pangan, Jakarta. ------------., 2003. Management options for the Golden Apple Snail. Diakses dari

http://www.applesnail.net/pestalert/management_guide/pest_management.php. Pada tanggal 15 Maret 2008.

------------., 2005. Pedoman Pengumpulan Data Tanaman

Pangan dan Hortikultura. Diakses dari http://ppvt.setjen.deptan.go.id/pusdatin/statistik/metodologi/sp_bab5a.pdf. pada tanggal 29 Januari 2008

------------., 2007. Sejarah Singkat Tanaman Padi. Diakses dari:

http://www.naturalnusantara.co.id pada tanggal 29 Januari 2008 Baehaki, S. E., 1993. Berbagai Hama Serangga Tanaman Padi. Angkasa,

Bandung. Cowie, R. H., 2005. Pomacea canaliculata (mollusc). Diakses dari:

http://www.issg.org/database/species/ecology.asp?si=135&fr=1. pada tanggal 23 Januari 2008

Harahap, I., 1988. Pengendalian Hama Penyakit Padi. Penebar Swadaya. Jakarta. Harahap, I. S., & B. J. Tjahjono, 2003. Pengendalian Hama Penyakit Padi.

Penebar Swadaya, Jakarta. Harry, S., 1990. Keong Emas Yang Berpotensi Menjadi Hama. Majalah Pertanian

Trubus. Nomor. 248; tahun XXI.

Page 40: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

40

Hermawan, E., 2007. Rerak dan Saponin Mampu Usir Keong Mas. Diakses dari: http://www.litbang.deptan.go.id/berita/one/484/. pada tanggal 20 Maret 2008

Mohan, N., 2002, Introduced Species Summary Project Apple Snail (Pomacea canaliculata). Diakses dari: http://www.columbia.edu/itc/cerc/danoff-burg/invasion_bio/inv_spp_summ/Pomacea_canaliculata.html. pada tanggal 8 Januari 2008

Pitojo, S, 1996. Petunjuk Pengendalian dan Pemanfaatan Keong Mas, Trubus

Agriwidjaya. Unggaran. Slamet, S., 1992, Keong Emas Yang Menjadi Hama dan Bukan Hama. Majalah

Trubus Nomor;273, Tahun XXII. Jakarta. Suyamto, 2005. Masalah Lapang Hama Penyakit Hara pada Padi. Diakses dari:

http://124.81.86.181/rkb/knowledgeBank/regionalSites/indonesia/docs/bukletHama3RIR.pdf. pada tanggal 10 April 2008

Sugeng.H., 2001. Bercocok Tanam Padi. Aneka Ilmu. Semarang. Sulistiono, 2007, Keong Mas “Si Lelet” Perusak Padi. Diakses dari:

http://plnntt.co.id/forum/showthread.php?t=5340. pada tanggal 17 Februari 2008

Susanto, H. 1992. Siput Murbei, Pengendalian dan Pemanfaatannya. Penerbit

Kanasius, Jakarta. Untung, K., 1996. Pengantar Pengelolaan Hama Terpadu. Gajah Mada University

Press, Yogyakarta.

Page 41: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

41

Uji Jarak duncan Sy = 0.32 P 2 3 4 5 6

Page 42: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

42

SSR 0.05 3.15 3.30 3.37 3.43 3.46 3.47 LSR 0.05 1.00 1.04 1.07 1.09 1.09 1.10 Perlakuan T0 T1 T2 T3 T4 T5 Rataan 0.71 2.89 4.01 4.67 4.91 5.01

a .b .c

Lampiran 3. Data Pengamatan III Persentase Serangan Keong Mas (%) Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III

Page 43: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

43

T0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T1 11.94 6.83 6.58 25.35 8.45 T2 9.09 8.07 8.90 26.06 8.69 T3 15.35 9.21 10.51 35.07 11.69 T4 20.89 9.86 16.56 47.31 15.77 T5 5.47 7.76 14.22 27.45 9.15

Total 62.74 41.73 56.77 161.24 Rataan 10.46 6.96 9.46 8.96

Data Pengamatan III Persentase serangan Keong Mas Transformasi Y= √ Y+ 0.5 Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III T0 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 T1 3.53 2.71 2.66 8.90 2.97 T2 3.10 2.93 3.07 9.09 3.03 T3 3.98 3.12 3.32 10.42 3.47 T4 4.62 3.22 4.13 11.97 3.99 T5 2.44 2.87 3.84 9.15 3.05

Total 18.38 15.55 17.72 51.65 Rataan 3.06 2.59 2.95 2.87

Daftar Sidik Ragam Transformasi Y= √Y+ 0.5

SK db JK KT Fhit F0.05 F0.01 Ulangan 2 0.73 0.37 1.66 tn 4.10 7.56

Perlakuan 5 19.10 3.82 17.31 ** 3.33 5.64 Galat 10 2.21 0.22 Total 17 22.03

FK = 148.21 Ket : ** : sangat nyata KK = 16.37 % tn : tidak nyata

Uji Jarak Duncan Sy = 0.27

Page 44: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

44

P 2 3 4 5 6 SSR 0.05 3.15 3.30 3.37 3.43 3.46 3.47 LSR 0.05 0.85 0.89 0.91 0.93 0.94 0.94 Perlakuan T0 T1 T2 T5 T3 T4 Rataan 0.71 2.97 3.03 3.05 3.47 3.99

a

b .c

Lampiran 4. Data Pengamatan IV Persentase Serangan Keong Mas (%)

Page 45: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

45

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T1 6.74 6.03 4.53 17.30 5.77 T2 14.29 13.01 12.04 39.34 13.11 T3 16.70 10.60 13.81 41.11 13.70 T4 22.41 9.69 10.36 42.46 14.15 T5 4.02 5.18 15.85 25.05 8.35

Total 64.16 44.51 56.59 165.26 Rataan 10.69 7.42 9.43 9.18

Data Pengamatan IV Persentase serangan Keong Mas Transformasi Y= √Y+ 0.5

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 T1 2.69 2.56 2.24 7.49 2.50 T2 3.85 3.68 3.54 11.06 3.69 T3 4.15 3.33 3.78 11.26 3.75 T4 4.79 3.19 3.30 11.27 3.76 T5 2.13 2.38 4.04 8.55 2.85

Total 18.30 15.85 17.61 51.76 Rataan 3.05 2.64 2.94 2.88

Daftar Sidik Ragam Transformasi Y= √Y+ 0.5

SK db JK KT Fhit F0.05 F0.01 Ulangan 2 0.54 0.27 0.72 tn 4.10 7.56

Perlakuan 5 21.17 4.23 11.42 ** 3.33 5.64 Galat 10 3.71 0.37 Total 17 25.41

FK = 148.85 Ket : ** : sangat nyata KK = 21.18 % tn : tidak nyata

Uji Jarak Duncan

Page 46: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

46

Sy = 0.35 P 2 3 4 5 6 SSR 0.05 3.15 3.30 3.37 3.43 3.46 3.47 LSR 0.05 1.11 1.16 1.18 1.21 1.22 1.22 Perlakuan T0 T1 T5 T2 T3 T4 Rataan 0.71 2.50 2.85 3.69 3.75 3.76 a

.b .c Lampiran 5. Data Pengamatan V Persentase Serangan Keong Mas (%)

Page 47: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

47

Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III T0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T1 5.37 3.60 2.32 11.29 3.76 T2 15.22 5.87 10.09 31.18 10.39 T3 18.43 7.86 8.38 34.67 11.56 T4 24.13 6.97 13.91 45.01 15.00 T5 7.37 6.19 12.67 26.23 8.74

Total 70.52 30.49 47.37 148.38 Rataan 11.75 5.08 7.90 8.24

Data Pengamatan V Persentase serangan Keong Mas Transformasi Y= √Y+ 0.5 Perlakuan Ulangan Total Rataan

I II III T0 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 T1 2.42 2.02 1.68 6.13 2.04 T2 3.96 2.52 3.25 9.74 3.25 T3 4.35 2.89 2.98 10.22 3.41 T4 4.96 2.73 3.80 11.49 3.83 T5 2.81 2.59 3.63 9.02 3.01

Total 19.21 13.47 16.05 48.73 Rataan 3.20 2.24 2.67 2.71

Daftar Sidik Ragam Transformasi Y= √Y+ 0.5

SK db JK KT Fhit F0.05 F0.01 Ulangan 2 2.76 1.38 4.63 * 4.10 7.56

Perlakuan 5 19.73 3.95 13.22 ** 3.33 5.64 Galat 10 2.98 0.30 Total 17 25.48

FK = 131.90 Ket : ** : sangat nyata KK = 20.18 % * : nyata

Page 48: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

48

Uji Jarak Duncan Sy = 0.32 P 2 3 4 5 6 SSR 0.05 3.15 3.30 3.37 3.43 3.46 3.47 LSR 0.05 0.99 1.04 1.06 1.08 1.09 1.09 Perlakuan T0 T1 T5 T2 T3 T4 Rataan 0.71 2.04 3.01 3.25 3.41 3.83 a .b .c

Page 49: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

49

Lampiran 6. Data Pengamatan VI Persentase Serangan Keong Mas (%)

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T1 0.89 0.53 2.92 4.34 1.45 T2 8.02 3.65 5.90 17.57 5.86 T3 3.78 5.28 9.48 18.54 6.18 T4 6.79 5.43 8.45 20.67 6.89 T5 1.46 1.53 1.62 4.61 1.54

Total 20.94 16.42 28.37 65.73 Rataan 3.49 2.74 4.73 3.65

Data Pengamatan VI Persentase serangan Keong Mas Transformasi Y= √ Y+ 0.5

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 T1 1.18 1.01 1.85 4.04 1.35 T2 2.92 2.04 2.53 7.49 2.50 T3 2.07 2.40 3.16 7.63 2.54 T4 2.70 2.44 2.99 8.13 2.71 T5 1.40 1.42 1.46 4.28 1.43

Total 10.97 10.02 12.69 33.69 Rataan 1.83 1.67 2.12 1.87

Daftar Sidik Ragam Transformasi Y= √ Y+ 0.5

SK db JK KT Fhit F0.05 F0.01 Ulangan 2 0.61 0.31 3.21 tn 4.10 7.56

Perlakuan 5 10.11 2.02 21.26 ** 3.33 5.64 Galat 10 0.95 0.10 Total 17 11.67

FK = 63.06 Ket : ** : sangat nyata KK = 16.48 % tn : tidak nyata

Page 50: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

50

Uji Jarak Duncan Sy = 0.18 P 2 3 4 5 6 SSR 0.05 3.15 3.30 3.37 3.43 3.46 3.47 LSR 0.05 0.56 0.59 0.60 0.61 0.62 0.62 Perlakuan T0 T1 T5 T2 T3 T4 Rataan 0.71 1.35 1.43 2.50 2.54 2.71

a

b .c

Page 51: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

51

Lampiran 7. Data Pengamatan VII Persentase Serangan Keong Mas (%)

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T1 0.37 0.99 0.00 1.36 0.45 T2 0.95 1.17 1.74 3.86 1.29 T3 1.48 2.49 3.36 7.33 2.44 T4 2.89 2.53 2.63 8.05 2.68 T5 0.00 1.05 0.37 1.42 0.47

Total 5.69 8.23 8.10 22.02 Rataan 0.95 1.37 1.35 1.22

Data Pengamatan VII Persentase serangan Keong Mas Transformasi Y= √ Y+ 0.5

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 T1 0.93 1.22 0.71 2.86 0.95 T2 1.20 1.29 1.50 3.99 1.33 T3 1.41 1.73 1.96 5.10 1.70 T4 1.84 1.74 1.77 5.35 1.78 T5 0.71 1.24 0.93 2.88 0.96

Total 6.80 7.93 7.58 22.31 Rataan 1.13 1.32 1.26 1.24

Daftar Sidik Ragam Transformasi Y= √ Y+ 0.5

SK db JK KT Fhit F0.05 F0.01 Ulangan 2 0.11 0.06 1.51 tn 4.10 7.56

Perlakuan 5 2.88 0.58 15.43 ** 3.33 5.64 Galat 10 0.37 0.04 Total 17 3.36

FK = 27.66 Ket : ** : sangat nyata KK = 15.58 % tn : tidak nyata

Page 52: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

52

Uji Jarak Duncan Sy = 0.11 P 2 3 4 5 6 SSR 0.05 3.15 3.30 3.37 3.43 3.46 3.47 LSR 0.05 0.35 0.37 0.38 0.38 0.39 0.39 Perlakuan T0 T1 T5 T2 T3 T4 Rataan 0.71 0.95 0.96 1.33 1.70 1.78

a b

.c

Page 53: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

53

Lampiran 8. Data Pengamatan I Jumlah Kelompok Telur

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T1 1.00 2.00 3.00 6.00 2.00 T2 2.00 6.00 4.00 12.00 4.00 T3 3.00 5.00 5.00 13.00 4.33 T4 4.00 3.00 5.00 12.00 4.00 T5 7.00 7.00 3.00 17.00 5.67

Total 17.00 23.00 20.00 60.00 Rataan 2.83 3.83 3.33 3.33

Data Pengamatan I Jumlah Kelompok Telur Keong Mas Transformasi Y= √Y+ 0.5

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 T1 1.22 1.58 1.87 4.68 1.56 T2 1.58 2.55 2.12 6.25 2.08 T3 1.87 2.35 2.35 6.56 2.19 T4 2.12 1.87 2.35 6.34 2.11 T5 2.74 2.74 1.87 7.35 2.45

Total 10.24 11.79 11.26 33.30 Rataan 1.71 1.97 1.88 1.85

Daftar Sidik Ragam Transformasi Y= √Y+ 0.5

SK db JK KT Fhit F0.05 F0.01 Ulangan 2 0.21 0.10 0.83 tn 4.10 7.56

Perlakuan 5 5.96 1.19 9.63 ** 3.33 5.64 Galat 10 1.24 0.12 Total 17 7.41

FK = 61.59 Ket : ** : sangat nyata KK = 19.03 % tn : tidak nyata

Page 54: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

54

Uji Jarak duncan Sy 0.12 P 2 3 4 5 6 SSR 0.05 3.15 3.30 3.37 3.43 3.46 3.47 LSR 0.05 0.37 0.39 0.40 0.40 0.41 0.41 Perlakuan T0 T1 T2 T4 T3 T5 Rataan 0.71 1.56 2.08 2.11 2.19 2.45

a .b .c

Page 55: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

55

Lampiran 9. Data Pengamatan II Jumlah Kelompok Telur

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T1 4.00 4.00 4.00 12.00 4.00 T2 2.00 7.00 8.00 17.00 5.67 T3 8.00 8.00 11.00 27.00 9.00 T4 8.00 15.00 7.00 30.00 10.00 T5 18.00 15.00 14.00 47.00 15.67

Total 40.00 49.00 44.00 133.00 Rataan 6.67 8.17 7.33 7.39

Data Pengamatan II Jumlah Kelompok Telur Keong Mas Transformasi Y= √Y+ 0.5

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 T1 2.12 2.12 2.12 6.36 2.12 T2 1.58 2.74 2.92 7.24 2.41 T3 2.92 2.92 3.39 9.22 3.07 T4 2.92 3.94 2.74 9.59 3.20 T5 4.30 3.94 3.81 12.05 4.02

Total 14.54 16.36 15.68 46.58 Rataan 2.42 2.73 2.61 2.59

Daftar Sidik Ragam Transformasi Y= √Y+ 0.5

SK db JK KT Fhit F0.05 F0.01 Ulangan 2 0.28 0.14 0.74 tn 4.10 7.56

Perlakuan 5 19.29 3.86 20.43 ** 3.33 5.64 Galat 10 1.89 0.19

Total 17 21.46 FK = 120.54 Ket : ** : sangat nyata KK = 16.79 % tn : tidak nyata

Page 56: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

56

Uji Jarak duncan Sy 0.14 P 2 3 4 5 6 SSR 0.05 3.15 3.30 3.37 3.43 3.46 3.47 LSR 0.05 0.46 0.48 0.49 0.50 0.50 0.50 Perlakuan T0 T1 T2 T3 T4 T5 Rataan 0.71 2.12 2.41 3.07 3.20 4.02 .a

b c

.d

Page 57: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

57

Lampiran 10. Data Pengamatan III Jumlah Kelompok Telur

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T1 4.00 2.00 0.00 6.00 2.00 T2 2.00 2.00 3.00 7.00 2.33 T3 2.00 6.00 3.00 11.00 3.67 T4 6.00 7.00 5.00 18.00 6.00 T5 1.00 1.00 2.00 4.00 1.33

Total 15.00 18.00 13.00 46.00 Rataan 2.50 3.00 2.17 2.56

Data Pengamatan III Jumlah Kelompok Telur Keong Mas Transformasi Y= √Y+ 0.5

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 T1 2.12 1.58 0.71 4.41 1.47 T2 1.58 1.58 1.87 5.03 1.68 T3 1.58 2.55 1.87 6.00 2.00 T4 2.55 2.74 2.35 7.63 2.54 T5 1.22 1.22 1.58 4.03 1.34

Total 9.76 10.38 9.08 29.23 Rataan 1.63 1.73 1.51 1.62

Daftar Sidik Ragam Transformasi Y= √Y+ 0.5

SK db JK KT Fhit F0.05 F0.01 Ulangan 2 0.14 0.07 0.44 tn 4.10 7.56

Perlakuan 5 5.80 1.16 7.30 ** 3.33 5.64 Galat 10 1.59 0.16 Total 17 7.54

FK = 47.46 Ket : ** : sangat nyata

Page 58: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

58

KK = 24.55 % tn : tidak nyata Uji Jarak duncan Sy = 0.13 P 2 3 4 5 6 SSR 0.05 3.15 3.30 3.37 3.43 3.46 3.47 LSR 0.05 0.42 0.44 0.45 0.46 0.46 0.46 Perlakuan T0 T5 T1 T2 T3 T4 Rataan 0.71 1.34 1.47 1.68 2.00 2.54 .a b

c .d

Page 59: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

59

Lampiran 11. Data Pengamatan IV Jumlah Kelompok Telur

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T1 1.00 2.00 4.00 7.00 2.33 T2 7.00 0.00 1.00 8.00 2.67 T3 10.00 3.00 4.00 17.00 5.67 T4 16.00 4.00 12.00 32.00 10.67 T5 3.00 1.00 0.00 4.00 1.33

Total 37.00 10.00 21.00 68.00 Rataan 6.17 1.67 3.50 3.78

Data Pengamatan IV Jumlah Kelompok Telur Keong Mas Transformasi Y= √Y+ 0.5

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 T1 1.22 1.58 2.12 4.93 1.64 T2 2.74 0.71 1.22 4.67 1.56 T3 3.24 1.87 2.12 7.23 2.41 T4 4.06 2.12 3.54 9.72 3.24 T5 1.87 1.22 0.71 3.80 1.27

Total 13.84 8.21 10.42 32.47 Rataan 2.31 1.37 1.74 1.80

Daftar Sidik Ragam Transformasi Y= √Y+ 0.5

SK db JK KT F F0.05 F0.01 Ulangan 2 2.68 1.34 3.62 tn 4.10 7.56

Perlakuan 5 12.02 2.40 6.48 ** 3.33 5.64 Galat 10 3.71 0.37 Total 17 18.42

Page 60: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

60

FK = 58.58 Ket : ** : sangat nyata KK = 33.76 % tn : tidak nyata Uji Jarak duncan Sy = 0.20 P 2 3 4 5 6 SSR 0.05 3.15 3.30 3.37 3.43 3.46 3.47 LSR 0.05 0.64 0.67 0.68 0.70 0.70 0.70 Perlakuan T0 T5 T2 T1 T3 T4 Rataan 0.71 1.27 1.56 1.64 2.41 3.24 .a .b

c

.d

Page 61: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

61

Lampiran 12. Data Pengamatan V Jumlah Kelompok Telur

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T1 2.00 1.00 2.00 5.00 1.67 T2 3.00 0.00 5.00 8.00 2.67 T3 2.00 7.00 8.00 17.00 5.67 T4 13.00 4.00 10.00 27.00 9.00 T5 1.00 0.00 1.00 2.00 0.67

Total 21.00 12.00 26.00 59.00 Rataan 3.50 2.00 4.33 3.28

Data Pengamatan V Jumlah Kelompok Telur Keong Mas Transformasi Y= √Y+ 0.5

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 T1 1.58 1.22 1.58 4.39 1.46 T2 1.87 0.71 2.35 4.92 1.64 T3 1.58 2.74 2.92 7.24 2.41 T4 3.67 2.12 3.24 9.04 3.01 T5 1.22 0.71 1.22 3.16 1.05

Total 10.64 8.21 12.01 30.86 Rataan 1.77 1.37 2.00 1.71

Daftar Sidik Ragam Transformasi Y= √Y+ 0.5

SK db JK KT F F0.05 F0.01 Ulangan 2 1.24 0.62 2.23 tn 4.10 7.56

Perlakuan 5 11.08 2.22 7.97 ** 3.33 5.64 Galat 10 2.78 0.28 Total 17 15.09

Page 62: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

62

FK = 52.91 Ket : ** : sangat nyata KK = 30.75 % tn : tidak nyata Uji Jarak duncan Sy = 0.18 P 2 3 4 5 6 SSR 0.05 3.15 3.30 3.37 3.43 3.46 3.47 LSR 0.05 0.55 0.58 0.59 0.60 0.61 0.61 Perlakuan T0 T5 T1 T2 T3 T4 Rataan 0.71 1.05 1.46 1.64 2.41 3.01 .a .b

c

d

Page 63: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

63

Lampiran 13. Data Pengamatan VI Jumlah Kelompok Telur

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T1 1.00 0.00 1.00 2.00 0.67 T2 3.00 2.00 6.00 11.00 3.67 T3 1.00 8.00 5.00 14.00 4.67 T4 9.00 6.00 6.00 21.00 7.00 T5 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Total 14.00 16.00 18.00 48.00 Rataan 2.33 2.67 3.00 2.67

Data Pengamatan VI Jumlah Kelompok Telur Keong Mas Transformasi Y= √Y+ 0.5

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 T1 1.22 0.71 1.22 3.16 1.05 T2 1.87 1.58 2.55 6.00 2.00 T3 1.22 2.92 2.35 6.49 2.16 T4 3.08 2.55 2.55 8.18 2.73 T5 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71

Total 8.82 9.17 10.08 28.07 Rataan 1.47 1.53 1.68 1.56

Daftar Sidik Ragam Transformasi Y= √Y+ 0.5

SK db JK KT Fhit F0.05 F0.01 Ulangan 2 0.14 0.07 0.32 tn 4.10 7.56

Perlakuan 5 10.89 2.18 9.91 ** 3.33 5.64 Galat 10 2.20 0.22

Page 64: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

64

Total 17 13.23 FK = 43.77 Ket : ** : sangat nyata KK = 30.07 % tn : tidak nyata Uji Jarak duncan Sy 0.16 P 2 3 4 5 6 SSR 0.05 3.15 3.30 3.37 3.43 3.46 3.47 LSR 0.05 0.49 0.52 0.53 0.54 0.54 0.54 Perlakuan T0 T5 T1 T2 T3 T4 Rataan 0.71 0.71 1.05 2.00 2.16 2.73 .a

b

c

Page 65: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

65

Lampiran 14. Data Pengamatan VII Jumlah Kelompok Telur

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 T1 1.00 0.00 0.00 1.00 0.33 T2 1.00 2.00 1.00 4.00 1.33 T3 0.00 1.00 5.00 6.00 2.00 T4 4.00 5.00 7.00 16.00 5.33 T5 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Total 6.00 8.00 13.00 27.00 Rataan 1.00 1.33 2.17 1.50

Data Pengamatan VII Jumlah Kelompok Telur Keong Mas Transformasi Y= √Y+ 0.5

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71 T1 1.22 0.71 0.71 2.64 0.88 T2 1.22 1.58 1.22 4.03 1.34 T3 0.71 1.22 2.35 4.28 1.43 T4 2.12 2.35 2.74 7.21 2.40 T5 0.71 0.71 0.71 2.12 0.71

Total 6.69 7.27 8.43 22.39 Rataan 1.12 1.21 1.40 1.24

Daftar Sidik Ragam Transformasi Y= √Y+ 0.5

SK db JK KT Fhit F0.05 F0.01 Ulangan 2 0.26 0.13 0.82 tn 4.10 7.56

Page 66: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

66

Perlakuan 5 6.28 1.26 7.85 ** 3.33 5.64 Galat 10 1.60 0.16 Total 17 8.14

FK = 27.86 Ket : ** : sangat nyata KK = 32.15 % tn : tidak nyata Uji Jarak duncan Sy = 0.13 P 2 3 4 5 6 SSR 0.05 3.15 3.30 3.37 3.43 3.46 3.47 LSR 0.05 0.42 0.44 0.45 0.46 0.46 0.46 Perlakuan T0 T5 T1 T2 T3 T4 Rataan 0.71 0.71 0.88 1.34 1.43 2.40 .a

b c

Page 67: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

67

Lampiran 15. Data Pengamatan Jumlah Malai Padi

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 27.00 20.00 26.00 73.00 24.33 T1 18.00 19.00 18.50 55.50 18.50 T2 19.50 16.00 16.50 52.00 17.33 T3 17.00 18.50 14.00 49.50 16.50 T4 24.00 14.00 11.00 49.00 16.33 T5 15.00 18.50 16.50 50.00 16.67

Total 120.50 106.00 102.50 329.00 Rataan 20.08 17.67 17.08 18.28

Data Pengamatan Jumlah Malai Padi Transformasi Y= √Y+ 0.5

Perlakuan Ulangan Total Rataan I II III

T0 5.24 4.53 5.15 14.92 4.97 T1 4.30 4.42 4.36 13.08 4.36 T2 4.47 4.06 4.12 12.66 4.22 T3 4.18 4.36 3.81 12.35 4.12 T4 4.95 3.81 3.39 12.15 4.05 T5 3.94 4.36 4.12 12.42 4.14

Total 27.09 25.53 24.95 77.57 Rataan 4.51 4.26 4.16 4.31

Daftar Sidik Ragam Transformasi Y= √Y+ 0.5

Page 68: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

68

SK db JK KT Fhit F0.05 F0.01 Ulangan 2 0.41 0.20 1.31 tn 4.10 7.56

Perlakuan 5 1.75 0.35 2.26 tn 3.33 5.64 Galat 10 1.55 0.16 Total 17 3.71

FK = 334.29 Ket : tn : tidak nyata KK = 9.14 % Uji Jarak duncan Sy 0.13 P 2 3 4 5 6 SSR 0.05 3.15 3.30 3.37 3.43 3.46 3.47 LSR 0.05 0.41 0.43 0.44 0.45 0.45 0.46 Perlakuan T4 T3 T5 T2 T1 T0 Rataan 4.05 4.12 4.14 4.22 4.36 4.97

Page 69: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

69

Lampiran 16. Bagan Penelitian

11 m

Ulangan I Ulangan III Ulangan II

Page 70: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

70

Lampiran 17. Bagan Satu Plot Penelitian

T5

T4

T0

T2

T2

T0

T4

T3

T1

T2

T1 T0

T5 T3

T1

T5 T4 T3

50 cm

50 cm

16 m

Page 71: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

71

Keterangan: X = tanaman sample X = tanaman padi Luas lahan = 11 m x 16 m Luas plot = 2 m x 3 m Jarak antar plot = 50 cm Jarak antar ulangan = 50 cm Jumlah plot = 18 plot Jarak tanam = 25 cm x 25 cm Jumlah tanaman / plot = 88 tanaman Jumlah seluruh tanaman = 1584 tanaman Jumlah tanaman sampel / plot = 10 tanaman

Lampiran 18. Foto Lahan

17 cm

x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x x

25 cm

25 cm

25 cm

Page 72: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

72

Gambar 8. Foto serangan hama keong emas ( Sumber foto langsung )

Gambar 9. Foto sample ( Sumber foto langsung )

Page 73: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

73

Gambar 10.Foto lahan ( Sumber foto langsung )

Gambar 11. Foto peletakan telur

Page 74: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

74

( Sumber foto langsung )

Gambar 12. Foto keong mas berkopulasi ( Sumber foto langsung )

Page 75: Oryza sativa disease

Patar Sinarta S. : Pengaruh Kepadatan Populasi Keong Emas (Pomacea sp.) Terhadap Tanaman Padi (Oryza sativa L.) Di Lapangan, 2009. USU Repository © 2009

75

Gambar 13. Foto supervisi ( Sumber foto langsung )