osling 6 - nilai ekonomis laut dan pesisir.pdf

OS 3106 Oseanografi Lingkungan/ Dr. Susanna Nurdjaman/Ivonne M. R, Ph.D

Program Studi

OSEANOGRAFI

NILAI EKONOMIS LAUT DAN PESISIR

Program Studi

OSEANOGRAFI

OS 3106 OSEANOGRAFI LINGKUNGAN/ Dr. Susanna Nurdjaman/Ivonne M. R, Ph.D Fig. 11-2, p. 238

All water Fresh water Readily accessible fresh water

Oceans and

saline lakes

97.4%

Fresh water

2.6%

Groundwater

0.592%

Ice caps

and glaciers

1.984%

Soil

moisture

0.005%

Biota

0.0001%

Rivers

0.0001%

Atmospheric

water vapor

0.001%

0.014%

Lakes

0.007%

Earth’s Water Budget

Program Studi

OSEANOGRAFI

OS 3106 OSEANOGRAFI LINGKUNGAN/ Dr. Susanna Nurdjaman/Ivonne M. R, Ph.D

Distribution of Water on Earth

Program Studi

OSEANOGRAFI


Water Content of Organisms and Food

Program Studi

OSEANOGRAFI


Daily Water Use (per capita)

Program Studi

OSEANOGRAFI


High None

Stress

Fig. 11-6, p. 241

Stress on World’s River Basins

North

America

Europe

Asia

Australia

Africa

South

America

Program Studi

OSEANOGRAFI


Transportasi Laut

Konservasi

Perikanan Tangkap

Wisata Bahari

Jaringan Kabel

Pertambangan

Arkeologi Bawah Air

Perikanan Budidaya

Supangat, 2006

POTENSI WILAYAH LAUT

Program Studi

OSEANOGRAFI


Nilai Ekonomis Pesisir

• Kawasan pesisir sangat produktif dan mengandung potensi

pembangunan yang tinggi.

85% kehidupan biota laut tropis bergantung pada ekosistem

pesisir (Odum and Teal, 1976; Berwick,1982)

Coastal zone (6%of the world’s surface) comprising the nearshore

marine environments (I.e estuaries, coastal wetlands, mangroves,

coral reefs, continental shelves) provides 43% of the world’s

ecosystem goods and services (Costanza, et.al, 1997)

90% hasil tangkap ikan berasal dari laut dangkal/pesisir (FAO,

1998)

• Kawasan pesisir menerima dampak negatif berupa pencemaran,

sedimentasi, dan perubahan regim hidrologi akibat aktivitas

manusia & pembangunan di daratan.

• 80% masyarakat pesisir masih miskin (BPS, 1998)

Program Studi

OSEANOGRAFI


Nilai Ekonomis Pesisir

• Kawasan pesisir merupakan multiple-use zone:

Kemudahan akses transportasi

Lahan darat dan perairan yang subur

Relatif mudah dan muah sebagai pembuangan limbah

Kemudahan akses mendapatkan coolingwater untuk industri

Keindahan panorama

OLEH KARENA ITU

50%-70% dari jumlah penduduk dunia (5,3 milyar) tinggal di kawasan pesisir (Edgren, 1993)

2/3 kota-kota besar dunia terdapat di wilayah pesisir (Cicin-Sain dan Knecht, 1998)

Program Studi

OSEANOGRAFI


Ancaman Utama

• Overeksploitasi SDH

• Penggunaan Teknik dan Peralatan

Penangkapan Ikan yg merusak lingkungan

• Degradasi Fisik Habitat

• Pencemaran

• Introduksi Spesies Asing

• Konversi Kawasan Perlindungan Laut

• Perubahan Iklim Global dan Bencana Alam

Program Studi

OSEANOGRAFI


Overeksploitasi SDH

• Sumber daya perikanan laut : 63,49%

dimanfaatkan

• Dibbrp tempat overfishing. Contoh S. malaka,

pantura, S. Bali, Sulawesi Selatan.

Program Studi

OSEANOGRAFI


Penggunaan Teknik dan Peralatan

Penangkapan Ikan yg merusak lingkungan

• Alat Pengumpul ikan

• Bahan peledak, bahan beracun dan pukat

harimau

Program Studi

OSEANOGRAFI


Degradasi Fisik Habitat • Kerusakan fisik telah terjadi pada ekosistem terumbu

karang, padang lamun, estuaria dan hutan mangrove

• Dahuri et. Al (1996) mengidentifikasi bbrp faktor penyebab kerusakan ekosistem mangrove:

– Konversi hutan menj. Tambak, pemukiman dan kawasan industri

– Terjadi tumpang tindih pemanfaatan hutan mangrove utk berbagai kegiatan pembangunan

– Penebangan mangrove melebihi kemampuan utk pulih (renewable capacity)

– Pencemaran

– Pengendapan

– Proyek pengairan yg dpt mengurangi aliran masuk air tawar ke dlm ekosistem mangrove

– Proyek pembangunan yg dpt menghalangi /mengurangi sirkulasi arus pasut

Program Studi

OSEANOGRAFI


Kerusakan terumbu karang

• 52,4 % KBI, 41,8 % KTI

• Penyebab kerusakan terumbu karang di

Indonesia (Dahuri et al., 1996)

– Penambangan batu karang

– Penangkapan ikan dgn bahan peledak, bahan beracun

– Pencemaran

– Pengendapan dan peningkatan kekeruhan

– Eksploitasi berlebihan

Program Studi

OSEANOGRAFI


Tabel 1. Sumber pencemar di wilayah pesisir dan laut

Bahan pencemar Perta

nian

Limba

h cair

Limbah

cari kota

Sumber

Pertamb

a- ngan

Budid

aya

Perikanan

Industri

Pelayara

n

Sedimen *** ** *** *** * * *

Nutrien *** *** ** ** *

Logam Beracun * * * *** *** *

Zat Kimia beracun * ** * * * ** *

Pestisida *** * * * **

Organisme eksotik * **

Organisme

patogen *** * *

Sampah * * *** * **

Bahan- bahan

penyebab

turunnya oksigen

* *** ** ** *

Program Studi

OSEANOGRAFI


Pencemaran

• Sedimentasi

– Menutupi biota laut susah bernafas mati lemas

– Peningkatan kekeruhan air menghalangi penetrasi

cahaya

– Menimbulkan eutrofikasi (dr pertanian)

– Mengubah sistem perairan menjadi daratan

• Eutrofikasi

• Kekurangan Oksigen

• Masalah kesehatan umum

• Pengaruh terhadap perikanan

Program Studi

OSEANOGRAFI


Konversi Kawasan Perlindungan Laut

• Pembangunan kawasan pemukiman

• Kegiatan rekreasi dan pariwisata bahari

• Konversi hutan mangrove

• Kegiatan pembangunan industri

Program Studi

OSEANOGRAFI


Perubahan Iklim Global dan Bencana Alam

• Efek rumah kaca menyerap radiasi ultra

merah dan menghambat pemantulannya keluar

• Dampak :

– Peningkatan suhu global

– Penurunan rata-rata curah hujan

– Mencairnya es di kutub (permukaan laut naik, salinitas

menurun, sedimentasi meningkat)

osling 6 - nilai ekonomis laut dan pesisir.pdf

Documents