p u t u s a n - pn-sibolga.go.id · tempat tinggal : perumahan afdeling ii pt.sgsr kelurahan po...
TRANSCRIPT
1
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
P U T U S A N No 86/PID.B/2014/PN-SBG
DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA
Pengadilan Negeri Sibolga yang mengadili perkara pidana dengan acara
pemeriksaan biasa dalam tingkat pertama menjatuhkan putusan sebagai berikut
dalam perkara terdakwa :
Nama lengkap : AGUSTINUS ZILIWU.
Tempat lahir : Bori (Kota Gunung Sitoli).
Umur/tanggal lahir : 20 tahun/ 05 Agustus 1993.
Jenis kelamin : Laki-laki.
Kebangsaan : Indonesia.
Tempat tinggal : Perumahan Afdeling II PT.SGSR Kelurahan PO
Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten
Tapanuli Tengah.
Agama : Kristen Protestan.
Pekerjaan : Buruh Harian Lepas (BHL) PT.SGSR.
Terdakwa ditahan oleh :
1. Penyidik, sejak tanggal 11 Januari 2014 s/d tanggal 30 Januari 2014.
2. Perpanjangan Penahanan, sejak tanggal 31 Januari 2014 s/d tanggal 11 Maret
2014.
3. Jaksa Penuntut Umum, sejak tanggal 06 Maret 2014 s/d tanggal 25 Maret
2014.
4. Hakim Pengadilan Negeri Sibolga, sejak tanggal 18 Maret 2014 s/d tanggal 16
April 2014.
5. Perpanjangan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga, sejak tanggal 17 April 2014
s/d tanggal 15 Juni 2014.
Menimbang, bahwa terdakwa dipersidangan menyatakan akan menghadapi
sendiri perkaranya tanpa didampingi Penasehat Hukum.
PENGADILAN NEGERI TERSEBUT.
Setelah membaca surat penetapan Ketua Pengadilan Negeri Sibolga No
86/PID.B/2014/PN-SBG tertanggal 18 Maret 2014 tentang penunjukan Majelis
Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara terdakwa tersebut.
Setelah membaca dan mempelajari berkas perkara berikut surat dakwaan
Penuntut Umum sebagaimana tersebut dan terlampir dalam surat pelimpahan
perkara acara pemeriksaan biasa dari Kepala Kejaksaan Negeri Sibolga tertanggal
14 Maret 2014 No. B-661/N.2.13/Ep.1/03/2014.
2
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Setelah membaca surat penetapan Hakim Ketua Majelis tertanggal 18 Maret
2014 No 86/PID.B/2014/PN-SBG tentang penentuan hari pertama persidangan
perkara ini.
Setelah mendengar pembacaan surat dakwaan Penuntut Umum di
persidangan.
Setelah mendengar keterangan para saksi dan terdakwa di persidangan.
Setelah membaca dan memperhatikan tuntutan pidana Penuntut Umum
No. Reg. Perk. PDM-24/SIBOL/03/2014 yang dibacakan dan diserahkan
dipersidangan pada tanggal 03 Juni 2014 yang pada akhir uraiannya Penuntut
Umum berkesimpulan : Menuntut supaya Majelis Hakim yang memeriksa dan
mengadili perkara ini memutuskan:
1. Menyatakan terdakwa AGUSTINUS ZILIWU telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “Penganiayaanyang
menyebabkan luka berat” sebagaimana diatur dalam dakwaan Pasal 351
ayat (2) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dalam dakwaan Kedua.
2. Agar terdakwa AGUSTINUS ZILIWU dijatuhi pidana penjara selama 5 (lima)
tahun dikurangi selama terdakwa berada dalam tahanan.
3. Menyatakan barang bukti berupa :
1 (satu) bilah parang (golok) yang panjangnya sekira 40 (empat puluh)
centimeter bergagang plastik warna hitam yang sudah dibakar.
Dirampas untuk dimusnahkan.
4. Menetapkan agar terdakwa AGUSTINUS ZILIWU membayar biaya perkara
sebesar Rp. 1000,-(seribu rupiah).
Setelah mendengar pembelaan dari terdakwa yang disampaikan secara lisan
di persidangan yang pada pokoknya menyatakan berkeberatan atas tuntutan
pidana yang diajukan oleh Penuntut Umum tersebut, untuk itu terdakwa memohon
keringanan dan terdakwa telah menyatakan penyesalannya serta berjanji tidak
akan mengulanginya lagi, atas pembelaan terdakwa tersebut Penuntut Umum
bertetap pada tuntutan pidananya.
Menimbang, bahwa menurut surat dakwaan Penuntut Umum tertanggal
18 Maret 2014 No. Reg Perk : PDM-24/SIBOL/03/2014, terdakwa diajukan ke
persidangan karena didakwa telah melakukan perbuatan pidana sebagai berikut :
DAKWAAN :
KESATU :
3
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Bahwa ia terdakwa AGUSTINUS ZILIWU bersama-sama dengan Temajaro
Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziluwu (DPO) pada hari Jumat tanggal 10
Januari 2014, sekira pukul 21.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu hari
dalam bulan Januari 2014, bertempat di Lokasi perumahan Afdeling II PT. SGSR
kebun Manduamas PT. SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas
Kabupaten Tapanuli Tengah, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang
termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Sibolga, barang siapa secara
terbuka dan secara bersama-sama melakukan kekerasan terhadap manusia
yaitu saksi korban Nasrullah Lahagu yang menyebabkan luka berat, perbuatan
mana dilakukan terdakwa dengan cara :
Berawal pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.00 Wib
ketika saksi korban Nasrullah Lahagu sedang duduk-duduk didepan rumah Arman
Ziliwu yang berada di Perumahan Afdeling II PT SGSR bersama dengan tetangga-
tetangga korban, kemudian korban mendengar ada suara keributan dari dalam
rumah milik terdakwa kemudian pada saat terdakwa, Temajaro Ziliwu alias
Kadema Ziliwu dan Agustinus Ziliwu keluar dari rumah, kemudian korban menegur
Yuniso Ziliwu, Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu, dan terdakwa agar tidak
membuat keributan di Perumahan Afdeling II PT. SGSR tersebut namun terdakwa
emosi dan memaki saksi korban kemudian terdakwa datang kearah korban sambil
membawa sebilah kelewang sepanjang + 1 (satu) meter yang gagangnya terbuat dari
plastik lalu membacik kepala korban sebanyak 1 (Satu) kali, kemudian Temajaro
Ziliwu alias Kadema Ziliwu datang dan langsung memukul kepala bagian belakang
korban sebanyak 2 (dua) kali lalu korban melarikan diri kedepan rumah saksi
Ridwan, selanjutnya Yuniso Ziliwu melemparkan 1 (satu) unit fiber (Gagang Agrek/
alat untuk memanen buah kelapa sawit), sepanjang 1.5 meter kearah punggung
korban dan mengenai punggung korban hingga korban terjatuh ketanah kemudian
datang Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu sambil membawa sebilah parang
sepanjang + 30 (tiga puluh) centimeter yang gagangnya terbuat dari kayu dan
hendak membacok kepala korban namun korban menangkisnya dengan
menggunakan tangan kanan korban sehingga mengenai pergelangan tangan kanan
korban, kemudian Temazaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu membacok paha sebelah
kanan korban sebanyak 2 (dua) kali lalu datang terdakwa membacok tangan kiri
korban sebanyak 3 (tiga) kali dan kemudian membacok kaki kanan korban
sebanyak 2 (dua) kali, setelah itu korban tidak sadarkan diri namun korban sempat
melihat Yuniso Ziliwu, Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan terdakwa pergi
meninggalkan korban dalam keadaan terluka.
Bahwa akibat perbuatan terdakwa mengakibatkan saksi Nasrullah Lahagu
mengalami luka robek pada kepala atas sebelah kiri P=12cm, L=1cm sampai
ketulang, luka robek pada lengan kiri P=10cm sampai ketulang, luka robek pada
siku tangan kiri P=15cm, L=10 cm sampai ketulang, luka robek pada lengan kanan
P=7cm, L=0,5cm, D=0,5cm, pergelangan tangan kanan putus (sisa kulit) luka robek
pada pergelangan tangan kiri P=5cm, L=1cm sampai ketulang, luka robek pada
paha kanan ada 2 (dua) tempat masing-masing (I) P=15cm L=7cm sampai ketulang,
4
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
(II) P=5cm, L=1cm, luka robek pada lutut kanan P=10cm, L=3cm sampai ketulang,
luka robek pada tumit kaki kanan P=3cm, L=0,5 cm , sebagaimana Visum Et
Repertum Nomor : 445/0294/ /I/2014 tanggal 11 Januari 2014, yang dibuat dan
ditanda tangani oleh dr. Ronald Sihite, dokter pada RSU Dr. Ferdinand Lumban
Tobing Sibolga.
Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam Pidana dalam Pasal
170 ayat (2) ke-2 KUHP.
ATAU
KEDUA :
Bahwa ia terdakwa AGUSTINUS ZILIWU bersama-sama dengan Temajaro
Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziluwu (DPO) pada hari Jumat tanggal 10
Januari 2014, sekira pukul 21.30 Wib atau setidak-tidaknya pada suatu hari
dalam bulan Januari 2014, bertempat di Lokasi perumahan Afdeling II PT. SGSR
kebun Manduamas PT. SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas
Kabupaten Tapanuli Tengah, atau setidak-tidaknya pada suatu tempat yang
termasuk dalam wilayah hukum Pengadilan Negeri Sibolga, orang yang
melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan itu
melakukan penganiayaan terhadap saksi korban Nasrullah Lahagu yang
mengakibatkan luka berat, perbuatan mana dilakukan terdakwa dengan cara :
Berawal pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.00 Wib
ketika saksi korban Nasrullah Lahagu sedang duduk-duduk didepan rumah Arman
Ziliwu yang berada di Perumahan Afdeling II PT SGSR bersama dengan tetangga-
tetangga korban, kemudian korban mendengar ada suara keributan dari dalam
rumah milik terdakwa kemudian pada saat terdakwa, Temajaro Ziliwu alias
Kadema Ziliwu dan Agustinus Ziliwu keluar dari rumah, kemudian korban menegur
Yuniso Ziliwu, Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu, dan terdakwa agar tidak
membuat keributan di Perumahan Afdeling II PT. SGSR tersebut namun terdakwa
emosi dan memaki saksi korban kemudian terdakwa datang kearah korban sambil
membawa sebilah kelewang sepanjang + 1 (satu) meter yang gagangnya terbuat dari
plastik lalu membacik kepala korban sebanyak 1 (Satu) kali, kemudian Temajaro
Ziliwu alias Kadema Ziliwu datang dan langsung memukul kepala bagian belakang
korban sebanyak 2 (dua) kali lalu korban melarikan diri kedepan rumah saksi
Ridwan, selanjutnya Yuniso Ziliwu melemparkan 1 (satu) unit fiber (Gagang Agrek/
alat untuk memanen buah kelapa sawit), sepanjang 1.5 meter kearah punggung
korban dan mengenai punggung korban hingga korban terjatuh ketanah kemudian
datang Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu sambil membawa sebilah parang
sepanjang + 30 (tiga puluh) centimeter yang gagangnya terbuat dari kayu dan
hendak membacok kepala korban namun korban menangkisnya dengan
menggunakan tangan kanan korban sehingga mengenai pergelangan tangan kanan
korban, kemudian Temazaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu membacok paha sebelah
kanan korban sebanyak 2 (dua) kali lalu datang terdakwa membacok tangan kiri
korban sebanyak 3 (tiga) kali dan kemudian membacok kaki kanan korban
sebanyak 2 (dua) kali, setelah itu korban tidak sadarkan diri namun korban sempat
5
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
melihat Yuniso Ziliwu, Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan terdakwa pergi
meninggalkan korban dalam keadaan terluka.
Bahwa akibat perbuatan terdakwa mengakibatkan saksi Nasrullah Lahagu
mengalami luka robek pada kepala atas sebelah kiri P=12cm, L=1cm sampai
ketulang, luka robek pada lengan kiri P=10cm sampai ketulang, luka robek pada
siku tangan kiri P=15cm, L=10 cm sampai ketulang, luka robek pada lengan kanan
P=7cm, L=0,5cm, D=0,5cm, pergelangan tangan kanan putus (sisa kulit) luka robek
pada pergelangan tangan kiri P=5cm, L=1cm sampai ketulang, luka robek pada
paha kanan ada 2 (dua) tempat masing-masing (I) P=15cm L=7cm sampai ketulang,
(II) P=5cm, L=1cm, luka robek pada lutut kanan P=10cm, L=3cm sampai ketulang,
luka robek pada tumit kaki kanan P=3cm, L=0,5 cm , sebagaimana Visum Et
Repertum Nomor : 445/0294/ /I/2014 tanggal 11 Januari 2014, yang dibuat dan
ditanda tangani oleh dr. Ronald Sihite, dokter pada RSU Dr. Ferdinand Lumban
Tobing Sibolga.
Perbuatan terdakwa tersebut sebagaimana diatur dan diancam pidana
dalam Pasal 351 ayat (2) KUHP Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Menimbang, bahwa terhadap Dakwaan Penuntut Umum tersebut, terdakwa
menyatakan telah mengerti dan menyatakan tidak mengajukan keberatan atau
eksepsi dan memohon agar pemeriksaan terhadap perkaranya dilanjutkan.
Menimbang, bahwa untuk membuktikan dakwaannya tersebut, Penuntut
Umum dalam perkara ini telah mengajukan 5 (lima) orang saksi guna didengar
keterangannya di persidangan, dan saksi dibawah sumpah pada pokoknya telah
memberikan keterangan sebagai berikut :
Saksi I. NASRULLAH LAHAGU, memberikan keterangan di bawah sumpah yang
pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib
bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling II PT.SGSR Kebun Manduamas
PT.SGSR Kelurahan PO Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, telah terjadi
kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan
temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).
- Bahwa terdakwa melakukan kekerasan tersebut dengan cara membacok sebilah
parang (golok) yang panjangnya 1 (satu) meter kekepala saksi sebanyak 1 kali
yang dibawa terdakwa sedangkan Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu atau
meninju tengkuk saksi sebanyak 2 (dua) kali dan Yuniso Ziliwu dengan cara
melemparkan 1 (satu) unit fiber gagang agrek atau alat untuk memanen buah
kelapa sawit panjangnya 1 ½ meter kearah punggung saksi sehingga mengenai
punggung saksi korban.
- Bahwa terdakwa melakukan kekerasan tersebut dikarenakan saksi korban
menegur terdakwa agar tidak membuat keributab dilokasi perumahan afdeling II
PT.SGSR karena sebelumnya terdakwa telah pernah membuat keributan dan
sebelumnya antara saksi dengan terdakwa tidak pernah ada perselisihan.
Bahwa akibat dari kekerasan tersebut korban mengalami luka pada telapak
tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok, luka robek pada bagian
6
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
kepala korban karena dibacok serta luka pada tangan dan kaki karena dibacok
serta luka bacok pada punggung.
Bahwa antara saksi dengan terdakwa belum berdamai.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa
membenarkannya dan tidak berkeberatan.
Saksi II. ANNISA WARUWU, memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada
pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib
bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT
SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli
Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa
bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan
Yuniso Ziliwu (DPO).
Bahwa pada saat terjadinya kekerasan tersebut saksi sedang berada didalam
rumah dan saat itu saksi mendengar suara ribut-ribut lalu saksi terbangun dan
keluar dari rumah dan saat itu saksi melihat korban sudah terkapar ditanah
karena dianiaya oleh terdakwa dan Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu.
Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka
pada telapak tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok, luka robek
pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada bagian kepala
korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki karena dibacok.
Bahwa antara saksi korban dengan terdakwa belum berdamai.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa
membenarkannya dan tidak berkeberatan.
Saksi III. ABDULLAH LUBIS, memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada
pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib
bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT
SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli
Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa
bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan
Yuniso Ziliwu (DPO).
Bahwa saksi mengetahui kejadiannya pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014
sekira pukul 21.30 Wib pada saat itu saksi sedang duduk-duduk bersama saksi
Ganovayato Harita didepan rumahnya dan saat itu saksi melihat korban
menjerit-jerit minta tolong karena dikejar oleh terdakwa dan Temajaro Ziliwu
alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).
Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka
pada telapak tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok, luka robek
7
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada bagian kepala
korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki karena dibacok.
Bahwa antara saksi korban dengan terdakwa belum berdamai.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa
membenarkannya dan tidak berkeberatan.
Saksi IV. ABADI NDUHA, memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada
pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib
bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT
SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli
Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa
bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan
Yuniso Ziliwu (DPO).
Bahwa saksi mengetahui kejadiannya pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014
sekira pukul 21.30 Wib pada saat itu saksi sedang duduk-duduk bersama saksi
Ganovayato Harita didepan rumahnya dan saat itu saksi melihat korban
menjerit-jerit minta tolong karena dikejar oleh terdakwa dan Temajaro Ziliwu
alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).
Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka
pada telapak tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok, luka robek
pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada bagian kepala
korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki karena dibacok.
Bahwa antara saksi korban dengan terdakwa belum berdamai.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa
membenarkannya dan tidak berkeberatan.
Saksi V. GANOVAYATO HARITA, memberikan keterangan di bawah sumpah yang
pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib
bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT
SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli
Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa
bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan
Yuniso Ziliwu (DPO).
Bahwa saksi mengetahui kejadiannya pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014
sekira pukul 21.30 Wib pada saat itu saksi sedang duduk-duduk bersama saksi
Ganovayato Harita didepan rumahnya dan saat itu saksi melihat korban
menjerit-jerit minta tolong karena dikejar oleh terdakwa dan Temajaro Ziliwu
alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).
8
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Bahwa cara terdakwa melakukan kekerasan tersebut adalah membacok sebilah
parang (golok) panjangnya ± 40 cm yang bergagang plastik warna hitam yang
telah dibakar kepada korban Nasrullah Lubis.
Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka
pada telapak tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok, luka robek
pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada bagian kepala
korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki karena dibacok.
Bahwa antara saksi korban dengan terdakwa belum berdamai.
Menimbang, bahwa terdakwa dalam perkara ini juga telah mengajukan 2
(dua) orang saksi yang meringankan (ade charge) yaitu :
Saksi VI JOSUA SIMANULLANG, memberikan keterangan di bawah sumpah yang
pada pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib
bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT
SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli
Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa
bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan
Yuniso Ziliwu (DPO).
Bahwa saksi mengetahui kejadiannya pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014
sekira pukul 21.30 Wib pada saat itu saksi sedang duduk-duduk bersama saksi
Ganovayato Harita didepan rumahnya dan saat itu saksi melihat korban
menjerit-jerit minta tolong karena dikejar oleh terdakwa dan Temajaro Ziliwu
alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).
Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka
pada telapak tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok, luka robek
pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada bagian kepala
korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki karena dibacok.
Bahwa antara saksi korban dengan terdakwa belum berdamai.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa
membenarkannya dan tidak berkeberatan.
Saksi VII. RIDWAN, memberikan keterangan di bawah sumpah yang pada
pokoknya sebagai berikut :
- Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib
bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT
SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli
Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa
bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan
Yuniso Ziliwu (DPO).
9
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Bahwa saksi melihat terdakwa mencari korban menegur terdakwa sehingga
terdakwa mendatangi korban dan terjadi perkelahian antara terdakwa dan
korban dipinggir jalan lalu datang Temajaro Ziliwu dari rumahnya sambil
berlari membawa sebilah parang mengejar korban lalu Temajora Ziliwu
membacokkan korban kebagian kepalanya sebanyak 3 (tiga) kali yang mengenai
bagian tangan korban, pada saat itu korban lari menghindar dengan tujuan
menyelamatkan diri dan pada saat itu saksi pergi melihat sampai dimana
dikejar oleh terdakwa dan pada saat didepan perumahan Afdeling II PT SGSR
Manduamas saksi melihat korban mengalami luka diseluruh tubuhnya karena
dibacok secara brutal sehingga saksi mengetahui terjadinya kekerasan
tersebut.
Bahwa cara terdakwa melakukan kekerasan tersebut adalah membacok sebilah
parang (golok) panjangnya ± 40 cm yang bergagang plastik warna hitam yang
telah dibakar kepada korban Nasrullah Lubis.
Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami luka
pada telapak tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok, luka robek
pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada bagian kepala
korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki karena dibacok.
Bahwa antara saksi korban dengan terdakwa belum berdamai.
Menimbang, bahwa atas keterangan saksi tersebut terdakwa
membenarkannya dan tidak berkeberatan.
Menimbang, bahwa di persidangan telah pula didengar keterangan terdakwa
yang pada pokoknya adalah sebagai berikut :
Keterangan Terdakwa : AGUSTINUS ZILIWU.
Bahwa keterangan yang terdakwa berikan kepada Penyidik adalah benar.
Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib
bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT
SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten
Tapanuli Tengah, telah terjadi kekerasan terhadap korban yang dilakukan
oleh terdakwa bersama-sama dengan temannya Temajaro Ziliwu alias
Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).
Bahwa cara terdakwa melakukan kekerasan tersebut adalah membacok
sebilah parang (golok) panjangnya ± 40 cm yang bergagang plastik warna
hitam yang telah dibakar kepada korban Nasrullah Lubis.
Bahwa terdakwa melakukan penganiayaan tersebut dengan cara awalnya
terjadi perkelahian antara terdakwa dengan korban didepan rumah terdakwa
dan pada saat itu datang Temajora Ziliwu dan melihat perkelahian tersebut
Temajora Ziliwu keluar dari rumah yang ditempat terdakwa dan mengejar
korban dengan membawa sebilah parang lalu membacokkan sebilah parang
kepada korban secara brutal, lalu terdakwa mendatangi Temajora Ziliwu
10
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
dengan tujuan mengambil parang yang dipengangnya, dan saat itu terdakwa
melihat korban sedang berlumuran darah dan pada saat itu korban masih
dapat menunjang terdakwa lalu terdakwa membacok kaki korban sebelah
kanan dekat dengkulnya sebanyak 1 (satu) kali dan melihat orang sudah
ramai datang terdakwa lari kerumah yang ditempatinya, sedangkan
Temajora Ziliwu juga lari namun terdakwa tidak mengetahui kemana
perginya.
Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami
luka pada telapak tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok,
luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada
bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki
karena dibacok.
Bahwa terdakwa belum pernah dihukum.
Bahwa antara saksi korban dengan terdakwa belum berdamai.
Bahwa terdakwa merasa bersalah dan menyesal atas perbuatannya serta
berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Menimbang, bahwa selain menghadapkan saksi-saksi, Penuntut Umum di
dalam perkara ini ada mengajukan barang bukti ke muka persidangan yaitu berupa
:
1 (satu) bilah parang (golok) yang panjangnya sekira 40 (empat puluh)
centimeter bergagang plastik warna hitam yang sudah dibakar.
Masing-masing dikenal dan dibenarkan oleh saksi-saksi dan terdakwa.
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan saksi-saksi dan keterangan
terdakwa, yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan, maka Majelis Hakim
memperoleh fakta-fakta hukum sebagai berikut :
Bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib
bertempat di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT
SGSR Kelurahan PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten
Tapanuli Tengah, telah terjadi penganiayaan terhadap korban Nasrullah
Lahagu yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan temannya
Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).
Bahwa cara terdakwa melakukan kekerasan tersebut adalah membacok
sebilah parang (golok) panjangnya ± 40 cm yang bergagang plastik warna
hitam yang telah dibakar kepada korban Nasrullah Lubis.
Bahwa terdakwa melakukan penganiayaan tersebut dengan cara awalnya
terjadi perkelahian antara terdakwa dengan korban didepan rumah terdakwa
dan pada saat itu datang Temajora Ziliwu dan melihat perkelahian tersebut
Temajora Ziliwu keluar dari rumah yang ditempat terdakwa dan mengejar
korban dengan membawa sebilah parang lalu membacokkan sebilah parang
kepada korban secara brutal, lalu terdakwa mendatangi Temajora Ziliwu
11
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
dengan tujuan mengambil parang yang dipengangnya, dan saat itu terdakwa
melihat korban sedang berlumuran darah dan pada saat itu korban masih
dapat menunjang terdakwa lalu terdakwa membacok kaki korban sebelah
kanan dekat dengkulnya sebanyak 1 (satu) kali dan melihat orang sudah
ramai datang terdakwa lari kerumah yang ditempatinya, sedangkan
Temajora Ziliwu juga lari namun terdakwa tidak mengetahui kemana
perginya.
Bahwa terdakwa dalam melakukan penganiayaan terhadap saksi korban
Nasrullah Lahagu dengan menggunakan sebilah parang.
Bahwa akibat dari kekerasan tersebut mengakibatkan korban mengalami
luka pada telapak tangan sebelah kanan sehingga putus karena dibacok,
luka robek pada bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada
bagian kepala korban karena dibacok serta luka robek pada tangan dan kaki
karena dibacok sesuai dengan Visum Et Repertum Nomor : 445/0294/
/I/2014 tanggal 11 Januari 2014, yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr.
Ronald Sihite, dokter pada RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga.
Bahwa antara terdakwa dengan saksi korban belum ada perdamaian.
Bahwa terdakwa merasa menyesal dan bersalah dan berjanji tidak akan
mengulanginya lagi.
Menimbang, bahwa untuk mempersingkat Putusan ini maka segala sesuatu
yang terjadi di persidangan telah termuat dalam Barita-Acara Persidangan yang
merupakan satu kesatuan utuh dan tidak terpisahkan dengan Putusan ini.
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan mempertimbangkan
apakah terdakwa dapat dipersalahkan melakukan tindak pidana sebagaimana yang
dikemukakan oleh Jaksa Penuntut Umum dalam Surat Dakwaannya.
Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan meninjau apakah dengan fakta
yuridis yang telah ternyata tersebut terdakwa dapat dipersalahkan sebagaimana
dalam Pasal undang-undang hukum pidana yang telah didakwakan oleh Penuntut
Umum kepadanya dan untuk itu akan dipertimbangkan apakah unsur-unsurnya
telah terpenuhi adanya.
Menimbang, bahwa Terdakwa telah diajukan kepersidangan dengan surat
dakwaan yang disusun secara Alternatif yaitu Kesatu Pasal 170 ayat (2) ke 2 KUHP,
Atau Kedua Pasal 351 ayat (2) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP sehingga terhadap
dakwaan yang demikian susunannya, Majelis dalam mempertimbangkan dakwaan
tersebut setelah melihat fakta yang terungkap dipersidangan, apakah dari dakwaan
yang diajukan oleh Penuntut Umum tersebut dapat dibuktikan oleh Penuntut
Umum.
Menimbang, bahwa Penuntut Umum dalam tuntutan pidananya telah
berpendapat bahwa perbuatan terdakwa telah memenuhi unsur-unsur dari Pasal
12
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
351 ayat (2) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP, sehingga dakwaan alternatif Kedua
tersebut telah terbukti pula secara sah menurut hukum dan meyakinkan.
Menimbang, bahwa sehubungan dengan itu, Majelis akan meninjau apakah
benar dakwaan alternatif Kedua tersebut telah dapat dibuktikan secara sah
menurut hukum dan meyakinkan oleh Penuntut Umum ataukah tidak.
Menimbang, bahwa dakwaan alternatif Kedua Pasal 351 ayat (2) Jo Pasal
55 ayat (1) ke-1 KUHP tersebut mempunyai unsur-unsur sebagai berikut :
1. Barang siapa.
2. Dengan sengaja melakukan penganiayaan terhadap orang lain yang
mengakibatkan luka berat.
3. Orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut melakukan
perbuatan itu.
Ad. 1. Barang siapa.
Menimbang, bahwa mengenai unsur ke-1 tersebut di atas, yaitu “barang
siapa” Majelis akan mempertimbangkan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan barang siapa disini adalah
orang atau pribadi yang merupakan subyek hukum yang melakukan suatu
perbuatan pidana atau subyek pelaku dari pada suatu perbuatan pidana.
Menimbang, bahwa di dalam persidangan terdakwa telah menerangkan
bahwa ia adalah orang atau pribadi yang beridentitas seperti apa yang disebutkan
dalam surat dakwaan Penuntut Umum.
Menimbang, bahwa untuk menetapkan apakah benar terdakwa sebagai
subyek pelaku dari pada suatu perbuatan pidana dalam perkara ini perlu
dibuktikan apakah terdakwa tersebut benar telah melakukan suatu rangkaian
tingkah laku perbuatan sebagaimana yang didakwakan. jika benar terdakwa
melakukan suatu rangkaian tingkah laku perbuatan yang memenuhi semua unsur-
unsur dari pasal undang-undang hukum pidana yang didakwakan, maka dengan
sendirinya unsur barang siapa tersebut telah terpenuhi, bahwa terdakwa adalah
pelaku dari perbuatan pidana dalam perkara ini.
Menimbang, bahwa untuk itu Majelis akan melihat unsur-unsur berikutnya
apakah telah terpenuhi adanya oleh perbuatan terdakwa.
Ad. 2. Dengan sengaja melakukan penganiayaan terhadap orang lain yang
mengakibatkan luka berat.
Menimbang, bahwa mengenai unsur ke-2 yaitu “Dengan sengaja
melakukan penganiayaan terhadap orang lain yang mengakibatkan luka berat”
Majelis akan memberikan pertimbangan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan penganiayaan adalah dengan
sengaja menyebabkan rasa tidak enak, rasa sakit atau luka.
13
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan persidangan yaitu dari
keterangan terdakwa dan saksi-saksi yang saling berkaitan diperoleh fakta hukum
bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.00 Wib ketika
saksi korban Nasrullah Lahagu sedang duduk-duduk didepan rumah Arman Ziliwu
yang berada di Perumahan Afdeling II PT SGSR bersama dengan tetangga-tetangga
korban, Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu, dan terdakwa agar tidak membuat
keributan di Perumahan Afdeling II PT. SGSR kemudian Temajaro Ziliwu alias
Kadema Ziliwu datang dan langsung memukul kepala bagian belakang korban
sebanyak 2 (dua) kali lalu korban melarikan diri kedepan rumah saksi Ridwan,
selanjutnya Yuniso Ziliwu melemparkan 1 (satu) unit fiber (Gagang Agrek/ alat
untuk memanen buah kelapa sawit), sepanjang 1.5 meter kearah punggung korban
dan mengenai punggung korban hingga korban terjatuh ketanah kemudian datang
Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu sambil membawa sebilah parang sepanjang +
30 (tiga puluh) centimeter yang gagangnya terbuat dari kayu dan hendak
membacok kepala korban namun korban menangkisnya dengan menggunakan
tangan kanan korban sehingga mengenai pergelangan tangan kanan korban,
kemudian Temazaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu membacok paha sebelah kanan
korban sebanyak 2 (dua) kali lalu datang terdakwa membacok tangan kiri korban
sebanyak 3 (tiga) kali dan kemudian membacok kaki kanan korban sebanyak 2
(dua) kali, sebagaimana Visum Et Repertum Nomor : 445/0294/ /I/2014 tanggal
11 Januari 2014, yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Ronald Sihite, dokter
pada RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga.
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian diatas, maka unsur ini telah
terpenuhi.
Ad. 3. Melakukan penganiayaan terhadap orang lain yang mengakibatkan luka
berat.
Menimbang, bahwa mengenai unsur ke-3 yaitu “melakukan penganiayaan
terhadap orang lain yang mengakibatkan luka berat” Majelis akan memberikan
pertimbangan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan penganiayaan adalah dengan
sengaja menyebabkan rasa tidak enak, rasa sakit atau luka.
Menimbang, bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan persidangan yaitu dari
keterangan terdakwa dan saksi-saksi yang saling berkaitan diperoleh fakta hukum
bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.00 Wib ketika
saksi korban Nasrullah Lahagu sedang duduk-duduk didepan rumah Arman Ziliwu
yang berada di Perumahan Afdeling II PT SGSR bersama dengan tetangga-tetangga
korban, Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu, dan terdakwa agar tidak membuat
keributan di Perumahan Afdeling II PT. SGSR kemudian Temajaro Ziliwu alias
Kadema Ziliwu datang dan langsung memukul kepala bagian belakang korban
sebanyak 2 (dua) kali lalu korban melarikan diri kedepan rumah saksi Ridwan,
selanjutnya Yuniso Ziliwu melemparkan 1 (satu) unit fiber (Gagang Agrek/ alat
untuk memanen buah kelapa sawit), sepanjang 1.5 meter kearah punggung korban
14
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
dan mengenai punggung korban hingga korban terjatuh ketanah kemudian datang
Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu sambil membawa sebilah parang sepanjang +
30 (tiga puluh) centimeter yang gagangnya terbuat dari kayu dan hendak
membacok kepala korban namun korban menangkisnya dengan menggunakan
tangan kanan korban sehingga mengenai pergelangan tangan kanan korban,
kemudian Temazaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu membacok paha sebelah kanan
korban sebanyak 2 (dua) kali lalu datang terdakwa membacok tangan kiri korban
sebanyak 3 (tiga) kali dan kemudian membacok kaki kanan korban sebanyak 2
(dua) kali, sebagaimana Visum Et Repertum Nomor : 445/0294/ /I/2014 tanggal
11 Januari 2014, yang dibuat dan ditanda tangani oleh dr. Ronald Sihite, dokter
pada RSU Dr. Ferdinand Lumban Tobing Sibolga.
Ad.4. Orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut
melakukan perbuatan itu..
Menimbang, bahwa mengenai unsur ke-4 yaitu “ Orang yang melakukan,
yang menyuruh melakukan atau turut melakukan perbuatan itu.” Majelis akan
memberikan pertimbangan sebagai berikut :
Menimbang, bahwa Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tersebut mengatur
mengenai deelneming (keturutsertaan) pada suatu delict atau perbuatan pidana
dan menggolongkan pelaku perbuatan pidana menjadi tiga, yaitu :
1. Orang yang melakukan perbuatan (plegen, dader).
2. Orang yang menyuruh lakukan perbuatan (doen plegen).
3. Orang yang turut serta melakukan perbuatan (medeplegen, mededader).
Menimbang, bahwa oleh karenanya Majelis akan meninjau apakah
perbuatan yang telah terbukti tersebut dilakukan bersama-sama. Jika dilakukan
oleh para terdakwa secara bersama-sama tentunya perlu dilihat sampai sejauh
mana peranan dan hubungan para terdakwa dalam melakukan perbuatan pidana
yang didakwakan kepadanya.
Menimbang, bahwa menurut Memorie van Toelichting (MvT) disebutkan
bahwa ada orang yang turut serta melakukan perbuatan apabila ada 2 (dua) orang
atau lebih ikut serta dalam pelaksanaan perbuatan Kemudian Drs. PAF.
Lamintang dalam bukunya Dasar-dasar Hukum Pidana Indonesia, halaman 600-
601 yang mendukung ajaran “objectieve deelnemings theorie” mensyaratkan
diantara para peserta tersebut harus ada kesadaran bahwa mereka telah
melakukan suatu kerja sama untuk melakukan suatu perbuatan pidana, karena
faktor kesadaran melakukan kerja sama tersebut sebagai faktor yang sangat
menentukan untuk dapat dikatakan ada suatu medeplegen. Lebih lanjut Simons
dan Langemeijer menegaskan apabila kesadaran tentang adanya suatu kerja sama
itu ternyata tidak ada, maka orang juga tidak dapat mengatakan bahwa disitu
terdapat suatu perbuatan turut melakukan. Adanya kerja sama tersebut tidaklah
perlu sebelumnya para peserta memperjanjikan suatu kerja sama seperti itu,
15
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
melainkan cukup apabila pada saat suatu perbuatan pidana itu dilakukan setiap
orang diantara para peserta itu mengetahui bahwa mereka itu bekerja sama dengan
orang lain.
Menimbang, bahwa dari keterangan saksi-saksi dan pengakuan terdakwa,
bahwa pada hari Jumat tanggal 10 Januari 2014 sekira pukul 21.30 Wib bertempat
di Lokasi Perumahan Afdeling III PT.SGSR Kebun Manduamas PT SGSR Kelurahan
PO Manduamas Kecamatan Manduamas Kabupaten Tapanuli Tengah, telah terjadi
kekerasan terhadap korban yang dilakukan oleh terdakwa bersama-sama dengan
temannya Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO). Oleh
karena itu unsur “sebagai orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan,
dan turut serta melakukan perbuatan” telah terpenuhi.
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian diatas maka perbuatan terdakwa
telah memenuhi unsur ke empat tersebut.
Menimbang, bahwa sebagaimana telah disebutkan di muka, Pasal 55 ayat (1)
ke-1 KUHP tersebut mengatur mengenai deelneming (keturutsertaan) pada suatu
delict atau perbuatan pidana dan menggolongkan pelaku perbuatan pidana menjadi
tiga, yaitu:
1. Orang yang melakukan perbuatan (plegen, dader).
2. Orang yang menyuruh lakukan perbuatan (doen plegen).
3. Orang yang turut serta melakukan perbuatan (medeplegen, mededader).
Sehingga oleh karenanya Majelis akan meninjau apakah perbuatan yang telah
terbukti tersebut hanya dilakukan terdakwa sendiri ataukah dilakukan bersama-
sama dengan saksi Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO).
Jika dilakukan oleh terdakwa, dan saksi Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan
Yuniso Ziliwu (DPO). secara bersama-sama tentunya perlu dilihat sampai sejauh
mana peranan dan hubungan terdakwa dengan saksi Temajaro Ziliwu alias Kadema
Ziliwu dan Yuniso Ziliwu (DPO). dalam melakukan perbuatan pidana yang
didakwakan kepadanya.
Menimbang, bahwa dengan melihat peranan dan tugas terdakwa tersebut,
nampaklah bahwa antara terdakwa saksi Temajaro Ziliwu alias Kadema Ziliwu dan
Yuniso Ziliwu (DPO), terdapat kerja sama yang cukup erat dan kerja sama
tersebut sedemikian rupa yang apabila salah satu dari pelaku tidak ikut serta
dalam pelaksanaan perbuatan, maka perbuatan tersebut tidak akan terlaksana
dengan sempurna. Dengan perkataan lain terdakwa telah secara bersama-sama
dalam pelaksanaan perbuatan atau tindakan sebagaimana dimaksudkan dalam
Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya unsur ke-2, dan ke-3, dari Pasal
351 ayat (2) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tersebut, maka dengan sendirinya pula
unsur ke-1 “barang siapa” di muka telah terpenuhi pula bahwa terdakwa adalah
pelaku dari perbuatan pidana dalam perkara ini, yaitu sebagai “orang yang dengan
sengaja melakukan penganiayaan menyebabkan luka berat ”.
16
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya semua unsur-unsur dari Pasal
351 ayat (2) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP tersebut, maka Majelis berpendapat
dan sependapat dengan Penuntut Umum dalam tuntutan pidananya bahwa
dakwaan Penuntut Umum pada dakwaan alternatif Kedua telah dapat dibuktikan
secara sah menurut hukum dan meyakinkan.
Menimbang, bahwa perbuatan terdakwa yang telah terbukti tersebut
menurut undang-undang adalah kejahatan.
Menimbang, bahwa oleh karena perbuatan terdakwa telah terbukti secara
sah menurut hukum dan meyakinkan, maka kepada terdakwa harus dinyatakan
bersalah dan karena itu sudah sepantasnya pula dijatuhi pidana yang setimpal
dengan kesalahannya, karena sepanjang pemeriksaan dipersidangan pada waktu
terdakwa melakukan perbuatan tersebut dalam keadaan sehat jasmani dan rohani
serta tidak ditemukan adanya alasan pemaaf dan pembenar yang dapat
membebaskan dan atau melepaskan terdakwa dari segala tuntutan hukum atas
perbuatan dan kesalahannya itu.
Menimbang, bahwa sebelum Majelis menetapkan pidana kepada terdakwa,
maka terlebih dahulu akan dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan dan yang
meringankan pidana bagi terdakwa yaitu sebagai berikut :
Hal-hal yang memberatkan :
Bahwa perbuatan terdakwa mengakibatkan saksi korban mengalami luka.
Bahwa antara terdakwa dengan saksi korban belum ada perdamaian.
Hal-hal yang meringankan :
Terdakwa belum pernah dihukum.
Terdakwa mengakui terus-terang perbuatannya dan berlaku sopan selama
persidangan.
Terdakwa menyesali perbuatannya dan berjanji tidak akan mengulangi
perbuatannya.
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut
diatas, maka Majelis berpendapat telah tepat dan adil kiranya pidana yang
dijatuhkan terhadap diri terdakwa adalah sebagaimana yang akan ditentukan
dalam amar putusan ini.
Menimbang, bahwa setelah dipertimbangkan hal-hal yang memberatkan
dan meringankan bagi terdakwa, demikian pula akan maksud dan tujuan
pemidanaan, maka cukup beralasan jika kepada terdakwa diberikan hukuman
atau dijatuhi dipidana.
Menimbang, bahwa oleh karena tujuan pemidanaan bukanlah merupakan
suatu tindakan balas dendam dari negara melainkan bersifat Prefentif, Represif dan
edukatif, sehingga pidana yang dijatuhkan terhadap terdakwa diharapkan nantinya
dapat memberikan kesempatan kepada terdakwa untuk memperbaiki diri
dikemudian hari, sehingga dengan demikian menurut Majelis putusan yang
17
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
dijatuhkan di dalam amar putusan di bawah ini adalah tepat dan adil bagi
terdakwa.
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi
pidana, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 22 ayat (4) KUHAP akan dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dalam perkara ini ditahan dalam
tahanan RUTAN, maka cukup alasan bagi Majelis untuk memerintahkan kepada
terdakwa supaya tetap berada dalam tahanan RUTAN hingga putusan ini
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Menimbang, bahwa terhadap barang bukti yang berupa 1 (satu) bilah
parang (golok) yang panjangnya sekira 40 (empat puluh) centimeter bergagang
plastik warna hitam yang sudah dibakar, oleh karena itu terhadap barang bukti
tersebut akan ditentukan dalam amar putusan ini.
Menimbang, bahwa oleh karena terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi
pidana, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 222 ayat (1) KUHAP kepada
terdakwa harus pula dibebani untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan
ditentukan dalam amar putusan ini.
Mengingat akan pasal-pasal dari Undang-undang dan peraturan lain yang
bersangkutan terutama Pasal 351 ayat (2) Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP dan
Undang-Undang RI No. 81 Tahun 1981 Tentang KUHAP, serta peraturan-peraturan
lain yang berkaitan dengan perkara ini.
M E N G A D I L I
1. Menyatakan tedakwa AGUSTINUS ZILIWU telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana “TURUT SERTA
MELAKUKAN PENGANIAYAAN YANG MENGAKIBATKAN LUKA BERAT”.
2. Menjatuhkan pidana kepada terdakwa oleh karena itu dengan pidana
penjara selama 4 (EMPAT) TAHUN DAN 6 (ENAM) BULAN.
3. Menetapkan masa penahaan yang telah dijalani terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan tersebut.
4. Menetapkan terdakwa tetap ditahan.
5. Menetapkan barang bukti berupa :
1 (satu) bilah parang (golok) yang panjangnya sekira 40 (empat puluh)
centimeter bergagang plastik warna hitam yang sudah dibakar.
Dirampas untuk dimusnahkan.
6. Membebankan kepada terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.
2000,-(dua ribu rupiah).
18
Direktori Putusan Pengadilan Negeri Sibolga pn-sibolga.go.id
Demikianlah diputuskan dalam musyawarah Majelis Hakim Pengadilan
Negeri Sibolga pada hari : RABU tanggal 04 JUNI 2014 oleh kami : EMANUEL ARI
BUDIHARJO, SH selaku Hakim Ketua Majelis, HERMAN F.A. DAULAY, SH., MH
dan ANTONI TRIVOLTA, SH masing-masing selaku Hakim Anggota, putusan mana
diucapkan pada hari itu juga dalam persidangan yang terbuka untuk umum oleh
Majelis Hakim tersebut, dibantu oleh PUNIA HUTABARAT, SH Panitera Pengganti
pada Pengadilan Negeri serta dihadiri HIRAS AFANDY SILABAN, SH Penuntut
Umum pada Kejaksaan Negeri Sibolga danterdakwa.
HAKIM ANGGOTA HAKIM KETUA
HERMAN F.A. DAULAY, SH., MH EMANUEL ARI BUDIHARJO, SH
ANTONI TRIVOLTA, SH
PANITERA PENGGANTI
PUNIA HUTABARAT, SH