p1.pengaruh cara pemberian terhadap absorbsi obat
DESCRIPTION
laporan farmakologiTRANSCRIPT
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
1/2
PERCOBAAN I
PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP
ABSORBSI OBAT
I. TUJUAN PERCOBAAN
Mengenal, mempraktekan, dan membandingkan cara-cara pemberian obat terhadap
kecepatan absorpsinya, menggunakan analisis ANAVA dengan taraf kepercayaan 95%
sebagai tolok ukurnya.
II. DASAR TEORI
bat adalahbentuk sediaan tertentu dari bahan obat yang digunakan pada organisme
hidup dan dapat menimbulkan respon pada pemakainya. !isini kita mempela"ari tentang
farmakologi yang dapat didefinisikan secara sempit sebagai ilmu tentang interaksi antara
senya#a kimia dan sistem biologi.
$er"a suatu obat merupakan hasil dari banyak sekali proses dan umumnya ini didasari
suatu rangkaian reaksi yang dibagi tiga fase
a. Fase farmaseutik
&ase ini meliputi hancurnya bentuk sediaan obat dan melarutnya bahan obat,
dimana kebanyakan bentuk sediaan obat padat yang digunakan. $arena itu fase ini
terutama ditentukan oleh sifat-sifat galenik obat.
b. Fase farmakokinetika
&ase ini termasuk bagian proses in'asi dan proses eliminasi. (ang dimaksud dengan
in'asi adalah proses-proses yang berlangsung pada pengambilan suatu bahan obat
dalam organisme,sedangkan eliminasi merupakan proses-proses yang menyebabkan
penurunan konsentrasi obat dalam organisme.
c. Fase farmakodinamika
&ase farmakodinamik merupakan interaksi obat)reseptor dan "uga proses-proses
yang terlibat di mana akhir dari efek farmakologi ter"adi. !ari bentuk ker"a obat yang
digambarkan, "elas bah#a ini tidak hanya bergantung pada sifat farmakodinamika
bahan obat, tetapi "uga tergantung pada
* "enis dan tempat pemberian
* keterabsorpsian dan kecepatan absorpsi
* distribusi dalam organisme
* ikatan dan lokalisasi dalam "aringan
* biotransformasi
* keterekskresian dan kecepatan ekskresi
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
2/2
+uatu obat dapat diberikan baik pada permukaan tubuh, yakni pada kulit atau mukosa,
maupun disuntikkan dengan bantuan alat perforasi ke dalam bagian tubuh. empat
pemberian, cara pemberian dan bentuk sediaan obat diatur menurut
* sifat fisika dan kimia obat
* munculnya ker"a dan lama ker"a yang diinginkan
* tempat obat seharusnya beker"a
Apabila diinginkan ker"a yang cepat maka harus dipilih suatu cara pemberian yang
pada cara ini periode laten antara #aktu pemberian dan munculnya ker"a singkat yaitu
dengan meniadakan absorpsi. +ebaliknya "ika diinginkan ker"a yang tertunda,umumnya
yang mungkin ialah bentuk-bentuk pemberian yang melalui absorpsi.
Agar dapat diabsorpsi,obat harus dalam bentuk larutan. bat yang diberikan dalam
larutan akan lebih cepat diabsorbsi daripada yang harus larut dulu dalam cairan badan
sebelum diabsorpsi. Absorbsi obat dilakukan dengan menembus membran yang
memisahkan obat di tempat pemberian dengan tempat tempat ker"a obat.
e"alanan obat itu sendiri didalam tubuh melalui tahap /disebut fase farmakokinetik0,
yaitu
A. Absorpsi
Yaitupengambilan obat dari permukaan tubuh atau dari tempat-tempat tertentu
dalam organ dalaman ke dalam aliran darah atau system pembuluh limfe. !ari aliran
darah atau sistem pembuluh limfe ter"adi distribusi obat ke dalam organisme
keseluruhan. $arena obat baru berkhasiat apabila berhasil mencapai konsentrasi yang
sesuai pada tempat ker"anya maka suatu absorbsi yang cukup merupakan syarat untuk
suatu efek terapeutik,se"auh obat tidak digunakan secara intra'asal atau tidak langsung
dipakai pada tempat ker"anya. !ikatakan cukup apabila kadar obat yang telah
diabsorpsi tidak mele#ati batas $M, yaitu $adar oksik Minimum, namun masih
berada di dalam batas $1M, yaitu $adar 1fektif Minimum.
KTM
KEM
Kadar obat
dalam dara
!a"t#
JENDE$A
TERAPEUTIK
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
3/2
B. Distrib#si
Yaituproses penyebaran 2at aktif yang telah masuk ke peredaran darah ke seluruh
tubuh, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
C. M%tabolism% da& E"s"r%si ' El%mi&asi (.
bat harus melalui proses metabolisme dahulu agar dapat dikeluarkan dari badan.
!imana pada saat inilah badan berusaha merubahnya men"adi metabolit yang bersifat
hidrofil agar mudah dikeluarkan melalui sistem ekskresi, misal le#at anus, paru, kulit,
dan gin"al.
bat pada a#alnya akan menembus barrier membrane atau biasa disebut sebagai
sa#ar absorbsi. +a#ar absorbsi yaitu batas pemisah antara lingkugan dalam dan
lingkungan luar, ialalah membrane permukaan sel. Absorpsi dan sama halnya
distribusi dan ekskresi tidak mungkin tet"adi tanpa suatu transport melalui membrane.
enetrasi senya#a melalui membrane dapat ter"adi sebagai
* difusi / pasif murni 0
* difusi terfasilitasi / melalui pemba#a 0
* transport aktif
* pinositosis, fagositosis, dan persorpsi.
Absorbsi kebanyakan obat ter"adi secara pasif melalui difusi. $ecepatan absorpsi dan
kuosien absorpsi bergantung pada banyak factor. !iantaranya yang terpenting adalah
a. sifat fisikokimia bahan obat terutama sifat stereokimia dan kelarutannya
b. besar partikel dan "enis permukaan
c. sediaan obat
d. dosis
e. rute pemberian dan tempat pemberian
f. #aktu kontak dengan permukaan absorbsi
g. besarnya luas permukaan yang mengabsorbsi
i. nilai p3 dalam darah yang mengabsorbsi
". integritas membrane
k. aliran darah organ yang mengabsorbsi
4at aktif obat harus dibuat suatu bentuk yang cocok serta dipilih pula rute penggunaan
obat yang sesuai agar tu"uan pengobatan dapat tercapai. emberian obat dapat melalui cara
). P%r oral
ara per oral merupakan salah satu cara pemberian obat melalui mulut. ara ini
merupakan cara pemberian obat yang paling umum dilakukan karena mudah, aman,
dan murah. $erugiannya adalah banyak factor yang dapat mempengaruhi
bioa'ailibilitasnya. !imana bioa'ailibilitasnya adalah "umlah obat dalam persen
terhadap dosis yang mencapai sirkulasi sistemik dalam bentuk utuh maupun aktif.
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
4/2
Adapun kerugian yang ditimbulkan dari cara per oral adalah beberapa "enis obat dapat
rusak oleh adanya en2im saluran cerna, dan perlu ker"asama dari penderita6 tidak dapat
dilakukan bila pasien koma. Absorpsi obat secara oral dipengaruhi oleh absorpsi,
ionisasi, kecepatan aliran darah, bentuk sediaan, integritas fungsional cerna, pengaruh
makanan dan obat lain, dan bagi bentuk padat sangat dipengaruhi oleh kecepatan
disintegrasi dan disolusi.
*. S#bli&+#al
emberian dengan sublingual adalah cara pemberian obat melalui mukosa mulut.
$euntungan cara pemberian ini adalah obat lebih cepat diabsorpsi dibandingkan
dengan pemberian secara per oral, kerugian dari cara pemberian ini adalah tidak dapat
digunakan untuk obat-obatan yang rasanya pahit dan tidak enak sehingga "enis obat
yang dapat diberikan secara sublingual terbatas.
,. P%r r%-tal
er rectal biasanya diberikan pada penderita muntah-muntah, tidak sadar, dan bagi
pasien pasca bedah. 7mumnya metabolisme lintas pertamanya hanya 59%. Namun per
rectal memiliki efek mengiritasi mukosa rectum, absorpsi tidak lengkap dan tidak
teratur
ara parental antara lain secara suntikan
+ecara garis besar memiliki keuntungan
a. 1fek lebih cepat dan teratur
b. !apat diberikan pada pasien yang tidak koperatif
c. 8erguna pada keadaan darurat
Adapun kerugiannya, adalah
a. ara asepsis, rasa nyeri
b. 8ahaya penularan hepatitis serum
c. +ukar dilakukan sendiri, tidak ekonomis
ara suntikan bisa bermacam-macam diantaranya intra'ena, subcutan, intramuscular,
intraperitonial
. I&tra /%&a
8iasanya tidak mengalami absorpsi, kadar diperoleh dengan cepat, tepat dan dapat
disesuaikan respon serta dapat digunakan untuk larutan iritatif. Namun, cara
pemberian intra'ena biasanya efek toksik mudah ter"adi, dan tidak dapat ditarik "ika
ter"adi kesalahan perhitungan dosis, "uga bagi obat yang larut dalam larutan minyak
tidak boleh diberikan karena mengendapkan konstituen darah, serta bagi intra'ena
penyuntikan dengan cara perlahan-lahan sambil menga#asi respon.
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
5/2
0. I&tra m#s-#lar
$elarutan dalam air menentukan kecepatan absorpsi dimana absorpsi di deltoid atau
'astas lateralis ari pada gluteus maksimus, dan biasanya bagi obat yang berupa larutan
minyak atau suspensi diabsorpsi sangat lambat dan konstan, selain itu cara
intramuscular diberikan apabila obat terlalu iritatif "ika diberikan secara subcutan.
1. S#b -#ta&
emberian dengan cara mengin"eksikan obat ke ba#ah "aringan kulit pada tengkuk
mencit. ara ini termasuk cara parental /di luar saluran pencernaan pemberian obat
secara subcutan dapat menghindari first pass effect di lambung dan usus. !aerah
subcutan mempunyai suplai yang baik dan kapiler-kapiler dan pembuluh limpa.
2. I&tra p%rito&%al
bat diin"eksikan pada rongga perut tanpa terkena usus atau terkena hati, karena dapat
mengakibatkan kematian. !i dalam rongga perut ini obat diabsorpsi secara cepat karena
pada mesentrium banyak mengandung pembuluh darah. !engan demikian absorbsinya
lebih cepat dibandingkan per oral dan intramuskular. bat yang diberikan secara intra
peritoneal akan diabsorpsi pada sirkulasi portal sehingga akan dimetabolisme di dalam
hati sebelum mencapai sirkulasi sistemik.
P%&total yang biasa disebut Natrium-thiopental merupakan obat yang termasuk
golongan barbiturate. urunan barbiturate beker"a dengan menekan transmisi sinaptik pada
system pengaktifan retikula di otak dengan cara mengubah permeabilitas membrane sel,
sehingga mengurangi rangsangan polisinaptik dan menyebabkan deakti'asi korteks
serebral. +andberg /950 membuat postulat bah#a untuk memberi efek penekanan system
saraf pusat, turunan asam barbiturate harus bersifat asam lemah dan mempunyai nilai
koefisien partisi lemak:air dengan batas tertentu. /$imia Medisinal ;, +is#andono M+ dan
!r. 8ambang +oekard"o, +7., ;
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
6/2
$ecepatan masuknya ke dalam system saraf pusat menentukan cepat ker"anya pada sistem
saraf pusat tersebut.
8arbiturat beker"a pada seluruh sistem saraf pusat, #alaupun pada setiap tempat tidak
sama kuatnya. !osis nonanestesi terutama menekan respon pasca sinaps. 8ariturat
memperlihatkan beberapa efek yang berbeda pada eksitasi dan inhibisi transmisi sinaptik.
8arbiturat beker"a pada seluruh sistem saraf pusat, #alaupun pada setiap tempat tidak sama
kuatnya. $apasitas barbiturate membantu ker"a >A8A sebagian menyerupai ker"a
ben2adia2epin, namun pada dosis tinggi barbiturt menimbulkan depresi sistem saraf pusat
yang berat.
hiopental, obat anestesi sistemik turunan tiobarbiturat, mempunyai a#al dan masa ker"a
yang sangat singkat, sehingga dimasukan dalam golongan barbiturate dengan ker"a sangat
singkat. hiopental berdifusi sangat cepat keluar dari otak dan "aringan lain yang mendapat
aliran darah banyak dan selan"utnya mengalami redistribusi menu"u otot bergaris, lemak,
dan akhirnya ke seluruh "aringan tubuh. !engan barbiturate, keseimbangan plasma otak
ter"adi dengan cepat, karena kelarutan dalam lipid yang tinggi. hiopental berdifusi sangat
cepat keluar dari otak dan "aringan lain yang mendapat aliran darah banyak dan selan"utnya
mengalami redistribusi menu"u otot bergaris, lemak, dan akhirnya ke seluruh "aringan
tubuh. leh karena perpindahannya yang cepat dari "aringan otak, maka satu dosis
thiopental lama ker"anya sangat pendek.
Metabolisme thiopental "auh lebih lambat bila dibandingkan redistribusinya dan terutama
ter"adi di hati. $urang dari % dari dosis thiopental yang diberikan mengalami eliminasi
dalam bentuk tidak berubah le#at gin"al. hiopental mengalami metabolisme dengan
kecepatan ;%-?% per "am dalam tubuh manusia setelah pemberian dosis tunggal. !alam
dosis tinggi, thiopental menyebabkan tekanan darah arteri, 'olume sekuncup, dan curah
"antung yang efeknya bergantung pada dosis.
hiopental /p$a @ ,?0, mempunyai nilai koefisien partisi lemak:air @
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
7/2
Cndikasi entothal anestesi sebelum pemberian anestesi lain, "uga sebagai anestesi
tunggal untuk operasi singkat. $ontra indikasi kehilangan rasa sakit secara sempurna,
status asmatikus, porfiria, laten, atau monifes. 3ati-hati pada hipertensi sedang, penyakit
kardio'askuler parah, bertambahnya tekanan intrakarnial, asma, miestemia gra'is, dan
anemia parah. 1fek samping dari obat ini dapat berupa depresi pernafasan, depresi otot"antung, artemia "antung, bersin, batuk, bronkostamus, dan laringospasmus.
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
8/2
III. CARA PERCOBAAN
B.) A$AT da& BAHAN
D Alat
- +puit in"eksi dan "arum /-; ml0
- Earung beru"ung tumpul /untuk peroral0
- +arung tangan
- +top #atch
D 8ahan
- Natrium tiopental
- 3e#an u"i Mencit
B.* CARA KERJA
Mahasis#a melihat rekaman 'ideo
1mpat ekor mencit ditimbang satu persatu, dan diberi tanda
Menghitung 'olume Na-tiopental yang akan diberikan
Na-tiopental diberikan secara
eroral +ubcutan Cntramuskular intraperitonial
Mengamati dan mencatat #aktu hilangnya reflek balik badan
nset dan durasi #aktu tidur Na-tiopental dari masing-masing percobaan dihitung
3asilnya dibandingkan dengan menggunakan u"i statistik Fanalisa 'arian pola satu arahG
dengan taraf kepercayaan 95 %
B., ANA$ISA DATA
Amati dan atat #aktu hilangnya reflek balik badan
3itung onset dan durasi dari tiap percobaan
8andingkan hasilnya dengan u"i statistika
Analisis 'arian pola searah dengan taraf kepercayaan 95%
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
9/2
I3. HASI$ PERCOBAAN
CaraP%mb%ria&
K%lompo" !a"t# 'M%&it(Onset Durasi
P.O
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
10/
BB 5 )444 H 9
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
11/
7 48*);2 m+
d( I&tram#s"#lar 'B%rat m%&-it 7 *081 +ram(
*081 +ram 9 :4 m+5K+ BB
Dosis 7
)444
7 *8,4 m+
*081 +ram 5 )444 9 :4 m+5K+ BB
3ol#m% Na6tiop%&tal 7
04
7 4841 m+
3. PEMBAHASAN
u"uan praktikum pada kali ini adalah untuk mengenal, mempraktekkan, dan
membandingkan cara-cara pemberian obat terhadap kecepatan absorpsinya, menggunakan
data farmakologi dengan analisis ANVA dengan taraf kepercayaan 95% sebagai tolok
ukurnya. !ari percobaan diharapkan dapat diketahui pengaruh cara pemberian obat
terhadap daya absorbsi yang selan"utnya berpengaruh terhadap efek farmakologi obat.
(aitu dengan melihat #aktu yang diperlukan obat mulai dari proses pemberian sampai
mencapai sirkulasi sistemik dan menimbulkan efek /onset0. +edangkan durasi adalah
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
12/
#aktu yang diperlukan suatu obat mulai memberikan efek sampai hilangnya efek. Absorbsi
/penyerapan0 merupakan proses perpindahan obat dari tempat aplikasi menu"u sirkulasi
sistemik, menyangkut kecepatan proses dan kelengkapan yang biasa dinyatakan dalam %
dari "umlah obat yang diberikan.
3e#an u"i yang digunakan adalah ekor mencit. enggunaan mencit didasarkan
pada analog system faal mencit dengan sistem faal manusia /Mus musculus0, menurut buku
Iaboratory Animals an Cntroduction for Ne# 1Hperimental halaman 9. +elain itu harga
mencit tergolong murah dibandingkan dengan harga he#an u"i lainnya. +ebelum diberi
perlakuan lebih lan"ut, mencit ditimbang terlebih dahulu, untuk mengetahui berat badan
masing-masing mencit. !ata berat badan ini digunakan dalam perhitungan 'olume
pemberian obat terhadap masing-masing mencit, karena semua bentuk sediaan larutan yang
akan diberikan memiliki 'olume maksimal untuk setiap cara pemberian. +emakin pan"ang
rute penggunaan suatu obat, maka semakin kecil konsentrasi obat yang mencapai sel target,
sehingga 'olume yang diberkan "uga berbeda. Masing-masing mencit yang telah ditimbang
diberi nomor untuk memudahkan dalam pembedaan cara pemberian.
1fek farmakologi yang diamati ialah hilangnya reflek membalik badan yang
ditandai dengan hilangnya kemampuan mencit untuk membalikkan badan dari keadaan
telentang. 1fek balik badan adalahkemampuan mencit untuk membalikkan badannya dari
posisi terlentang ketika badannya ditelentangkan. bat-obat hipnotik-sedatif memiliki efek
inhibisi atau refleks polisinaptik dan tramsmisi internunsius, dan pada dosis tinggi bisa
menekan transmisi dan sambungan neuromuskuler otot rangka. $er"a selektif ini
menyebabkan relaksasi otot 'olunter yang berkontraksi pada penyakit sendi atau spasme
otot /&armakologi !asar dan $linik, edisi CV, $at2ung0. !engan timbulnya efek ini dapat
diketahui onset dan durasi dari masing-masing cara pemberian.
Mencit yang akan diberi perlakuan dalam percobaan harus dipuasakan terlebih
dahulu selama ; "am. 3al ini disebabkan absorbsi dihambat oleh adanya makanan dalam
lambung. leh karenanya, lambung harus dikosongkan agar absorbsi berlangsung lebih
cepat.
&aktor yang mempengaruhi absorpsi adalah
a. kelarutan obat
b. kemampuan obat mele#ati membrane sel
c. kadar obat
d. sirkulasi darah pada tempat absorpsi
e. luas permukaan kontak obat
f. bentuk sediaan obat
g. rute penggunaan obat
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
13/
Mencit kemudian diberi thiopental dengan dosis
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
14/
+ecara teoritis, pemberian obat secara peroral memiliki onset paling pan"ang
karena obat harus mele#ati barbagai proses dan rute yang pan"ang sebelum
mencapai tempat aksinya. !alam percobaan, mencit yang diberi thiopental secara
peroral bahkan tidak tidur sama sekali. 3al ini disebabkan Natrium hiopental
terurai oleh en2im lambung menghasilkan ion NaK dan thiopaental bebas.
hiopental bersifat asam lemah karena membentuk tautomerisasi triokso yang
sukar terionisasi karena sifatnya yang asam, sehingga thiopental cenderung untuk
terabsorbsi di lambung /suasana asam0 daripada terabsorbsi di usus /suasan basa0.
+elain menguraikan ikatan ionic pada garam Na thiopental, en2im-en2im lambung
"uga akan merusak atau menghidrolisis thiopental itu sendiri.
$ecepatan absorpsi obat melalui oral tergantung ketersediaan obat terhadap
cairan biologis yang disebut ketersediaan hayati. $etersediaan hayati adalah
persentase obat yang diabsorpsi tubuh dari suatu dosis yang diberikan dan tersedia
untuk memberi efek terapeutiknya./er"alanan dan Nasib bat !alam 8adan, Moh.
Anief., ;
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
15/
a. Iarutan
b. 1liksir
c. +irup
d. +uspensi oral
ada he#an u"i, Natrium-thiopental itu sendiri menstimulasi fungsi hati dan
merangsang en2im mikrosom hati, yang merupakan en2im yang dapat merusak
barbiturat-barbiturat, menurut buku &armakologi dan erapi edisi = halaman ;
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
16/
embuluh darah
Earingan lemak $elen"ar keringat
Sumber : www.harunyahya.com
7mumnya merupakan larutan isotonis, pada mencit, "umlah larutan yang
disuntikkan tidak lebih dari ml. !isuntikkan ke dalam "aringan diba#ah kulit ke
dalam Fal'eolaG. Iarutan harus sedapat mungkin isotonis, sedang p3-nya
sebaiknya netral, dimaksudkan untuk mengurangi iritasi "aringan dan mencegah
kemungkinan ter"adi nekrosis /kematian "aringan0
+ecara teoritis, pemberian obat secara subcutan memberikan absorbsi yang
lambat dan konstan, sehingga efek bertahan lama. enthothal merupakan bentuk
garam dari thiopental, sehingga sifatnya polar dan lebih mudah larut dalam air, dan
cenderung untuk dimetabolisme dan diekskresikan daripada diabsorbsi melalui
membran lipid. leh karenanya absorbsi ber"alan lambat sehingga efeknya lama
karena selain absorbsi berlangsung konstan, obat "uga hanya terhalang oleh barrier
lipid dan tidak terurai atau terhidrolisis oleh en2im apapun .
D $euntungan
. 1fek yang ditimbulkan lebih cepat dan teratur bila dibandingkan dengan
pemberian peroral
;. !apat diberikan pada penderita yang tidak sadar, tidak kooperatif, atau muntah-
muntah
=. +angat berguna dalam kondisi darurat
D $erugian
. 3anya untuk obat yang tidak menyebabkan iritasi "aringan
;. Absorpsi biasanya lambat
,( I&tra m#s-#lar 'i.m(
Merupakan larutan atau suspensi dalam air atau minyak atau emulsi.
!isuntikkan masuk otot daging dan 'olume sedapat mungkin tidak lebih dari ml,
untuk mencit pada praktikum kali ini 'olume yang digunakan tidak boleh melebihi
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
17/
cukup luas untuk memba#a obat pergi ke bagian yang ditu"u, maka factor pokok
yang mempengaruhi absorpsi obat adalah pelepasan obat dari bentuk sediannya.
Cn"eksi obat pada otot paha /gluteus maHimus0 merupakan cara pemberian
secara i.m. +ecara teoritis pemberian obat secara i.m memiliki onset yang cepat
karena seluruh kadar obat dapat langsung masuk ke sirkulasi sistemik tanpa ter"adi
&irst ass 1limination, hidrolisis oleh en2im-en2im pencernaan dan tidak ada
barrier lipid. +atu-satunya barrier yang ada ialah pembuluh kapiler.
emberian obat secara i.m dilakukan pada otot paha dengan sudut 5 antara
spuit dan kaki mencit. 3al ini dilakukan untuk memudahkan pemberian obat pada
mencit.
D $euntungan
. 1fek yang ditimbulkan lebih cepat dan teratur bila dibandingkan
dengan pemberian peroral
;. !apat diberikan pada penderita yang tidak sadar, tidak kooperatif,
atau muntah-muntah
=. +angat berguna dalam kondisi darurat
D $erugian
. bat-obatan dalam larutan minyak atau bentuk suspensi akan
diabsorpsi sangat lambat
;. bat yang sukar larut dalam air pada p3 fisiologik misalnya digoksin,
fenitoin, dan dia2epam akan mengendap di tempat suntikan sehingga
absorpsinya akan ber"alan dengan lambat, tidak teratur, dan tidak
lengkap
( I&tra p%rito&%al 'i.p(
Merupakan in"eksi yang disuntikkan langsung ke dalam rongga perut, pada
praktikum kali ini 'olume maksimal yang dapat disuntikkan adalah sebanyak
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
18/
Cn"eksi Cntra peritoneal dalam percobaan memberikan harga onset paling kecil
atau dengan kata lain dapat menimbulkan efek paling cepat daripada cara
pemberian lainnya. 3al ini disebabkan karena dalam rongga perut terdapat banyak
pembuluh darah sehingga dapat mencapai sirkulasi sistemik dalam #aktu yang
singkat.
D $euntungan
. 1fek yang ditimbulkan lebih cepat dan teratur bila dibandingkan
dengan pemberian peroral
;. !apat diberikan pada penderita yang tidak sadar, tidak kooperatif, atau
muntah-muntah
=. +angat berguna dalam kondisi darurat
D $erugian
. idak dapat dilakukan pada manusia karena bahaya infeksi dan adhesi
terlalu besar
+ubcutan, Cntra muscular, dan intra peritoneal termasuk dalam cara pemberian
dengan cara diin"eksikan. 7ntuk suatu larutan yang akan diin"eksikan, harus
memiliki persyaratan, yaitu
. Ama&
idak boleh menyebabkan iritasi "aringan atau efek toksis. 7ntuk meyakinkan
keamanan pemakaian pada manusia pelarut dan bahan penolong harus dicoba
dulu pada he#an
;. Har#s
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
19/
c.Cnfusi, dapat menimbulkan hemolisa /pecahnya sel butir-butir
darah merah0
?. Har#s st%ril
+uatu bahan dinyatakn steril bila sama sekali bebas dari mikroorganisme
hidup yang pathogen maupun yang tidak, baik dalam bentuk 'egetatif,
maupun dalam bentuk tidak 'egetatif /spora0
ara sterilisasi
A. Secara meanis
!engan memakai penyaring bakteri, sehingga bakteri dan spora akan
tersaring
!. Secara "imia
(ang digunakan adalah
- &ormaldehid dalam bentuk gas
- 1tilen oksid dalam bentuk gas
#. Secara fisis
. !engan sinar ultra 'iolet /7V0
;. !engan partikel electron
D. Den$an Pemanasan
a. emanasan kering
b. emanasan 8asah /dengan uap air0
. B%bas piro+%&
irogen adalah senya#a kompleks polisakarida yang mengandung radikal
yang ada unsur N, . +elama radikal masih terikat, selama itu masih dapat
menimbulkan demam. irogen adalah termostabil
7ntuk mengetahui keakuratan dan dan untuk mengetahui apakah terdapat
signifikasi yang berarti dari masing-masing cara pemberian tersebut, maka dilakukan u"i
ANAVA /Analisis Varian0. ANAVA adalah u"i untuk menetapkan signifikasi lebih dari ;
data. !ari data ini dapat diketahui +! /+tandar !e'iasi0 dari masing-masing cara
pemberian terhadap +! total. +! menun"ukkan harga reprodusibilitas atau keseragaman
nilai dari masing-masing replikasi data.
+uatu pengulangan data memiliki reprodusibilitas yang baik apabila +! memiliki harga
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
20/
adalah ?;, %. 3asil ini memberikan gambaran bah#a cara pemberian pada percobaan kali
ini tidak berpengaruh terhadap duras obat /Na-tiopental0 atau tidak memberikan perbedaan
yang bermakna /tidak signifikan0. etapi, untuk cara pemberian pada percobaan kali ini
berpengaruh terhadap onset atau memberikan perbedaan yang bermakna /signifikan0. 3al
ini dapat disebabkan oleh beberapa factor, antara lain
H%=a& #
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
21/
keamanannya sangat sempit, sehingga dapat menimbulkan ge"ala o'erdosis berupa
depresi kardiorespiratori. Iarutannya bersifat sangat alkali dan karena itu bersifat
iritatif bila penyuntikan keluar dari 'ena dan untuk in"eksi arteri sangat berbahaya.
emulihan kesadaran dari pembiusan dengan thiopental dosis menengah ter"adi cepat
karena obat mengalami redistribusi di dalam tubuh.
8arbiturat beker"a pada seluruh system saraf pusat, #alaupun pada setiap tempat
tidak sama kuatnya. $apasitas barbiturate membantu ker"a >A8A sebagian
menyerupai ker"a ben2adia2epin, namun pada dosis tinggi barbiturt menimbulkan
depresi system saraf pusat yang berat. 8erdasarkan masa ker"anya, turunan barbiturate
dibagi men"adi , yaitu
. urunan barbiturate dengan masa ker"a pan"ang /? "am atau lebih0
ontohnya barbiturate, metarbital, fenobarbital
;. urunan barbiturate dengan masa ker"a sedang /=-? "am0
ontoh alobarbital, amobarbital, aprobarbital, dan butabarbital berguna untuk
mempertahankan tidur dalam"angka #aktu yang pan"ang
=. urunan barbiturate dengan masa ker"a pendek /ugus karbonil pada posisi ; bersifat asam lemah, karena dapat bertautomerisasi
bentuk keto berada dalam keseimbangan dengan bentuk laktim /enol0. 8entuk laktim
bereaksi dengan alkali membentuk garam yang larut dalam air. enggantian unsur pada
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
22/
aton di posisi ; dengan unsure +, yang umumnya disebut tiobarbiturat, menaikkan
kelarutan lemak.
erubahan sruktur yang menaikkan kelarutannya dalam lemak, akan menurunkan
mula ker"a dan lama ker"a obat, menaikkan metabolisme pengrusakan dan ikatan terhadap
protein, serta sering kali menaikkan efek hipnotik.
emerian serbuk hablur, putih sampai hamper putih kekuningan atau kuning
kehi"auan pucat6 higroskopis6 berbau tidak enak. Iarutan bereaksi basa terhadap lakmus,
terurai "ika dibiarkan, "ika didihkan terbentuk endapan. Natrium-tiopental, merupakan obat
anestesi sistemik turunan tiobarbiturat, mempunyai a#al dan masa ker"a yang sangat
singkat sehingga dimasukkan ke dalam golongan barbiturate dengan ker"a sangat singkat.
Natrium-tiopental berdifusi sangat cepat keluar dari otak dan "aringan lain yang
mendapat aliran darah banyak dan selan"unya mengalami redistribusi menu"u otot bergaris,
lemak dan akhirnya ke seluruh "aringan tubuh. Natrium-thiopental merupakan obat yang
termasuk golongan barbiturate. hiopental, obat anestesi sistemik turunan tiobarbiturat,
mempunyai a#al dan masa ker"a yang sangat singkat, sehingga dimasukan dalam golongan
barbiturate dengan ker"a sangat singkat. ontoh paten obat golongan barbiturate dengan
a#al dan masa ker"a yang sangat cepat adalah hanodorn, cyclopal, medomin, ortal,
Nembutal sodium, ceconal.
ada praktikum kali ini hanya = ekor mencit yang tertidur, yaitu mencit yang
diberikan tiopental secara subcutan, intramuscular, dan intra peritoneal. +edangkan mencit
yang diberi tiopental secara peroral tidak tertidur, hanya lemas sa"a. ada mencit yang
diberi thiopental secara subcutan, setelah sadar dari tidurnya, ia berputar-putar dan
kemudian tertidur kembali. 3al tersebut mungkin disebabkan karena
a0 Ledistribusi
hiopental sangat mudah larut dalam lemak sehingga dengan cepat didistribusikan ke
"aringan otak atau sistem saraf pusat yang mengandung banyak "aringan lemak,
sehingga kadar dalam "aringan otak lebih besar dibandingkan kadar dalam plasma
darah dan ter"adi efek anestesi /a#al ker"a obat cepat0. hiopental yang berada dalam
plasma dengan cepat terdistribusikan dan dihimpun dalam depo lemak. 3al ini
menyebabkan penurunan kadar obat dalam plasma dan otak secara cepat, sehingga
efek anestesi tidak tercapai lagi dan segera berakhir. +etelah = "am pemberian, kadar
pemberian dalam depo lemak < kali lebih besar dibandingkan kadar obat dalam
plasma /depo lemak "enuh0 dan thiopental perlahan-lahan dilepaskan kembali setelah
anestesi berakhir.
b0 Leabsorbsi
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
23/
hiopental terdapat dalam bentuk tidak terionisasi 5
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
24/
. !ari hasil praktikum, cara pemberian tidak berpengaruh terhadap durasi obat atau
tidak memberikan perbedaan yang bermakna /tidak signifikan0
B. ara pemeberian obat pada percobaan kali ini berpengaruh terhadap onset atau
memberikan perbedaan yang signifikan
3III. DA@TAR PUSTAKA
Anief, Moh. ;
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
25/
metabolism or elimination0. bat demikian mempunyai bioa'alibilitas yang tidak
begitu tinggi meskipun absorpsinya mungkin hampir sempurna.
$adar bat
Makin tinggi kadar obat dalam larutan, akan makin cepat diabsorpsi
+irkulasi obat pada tempat absorpsi7ntuk memperlambat absorpsi obat dapat dilakukan dengan mempersempit
pembuluh darah
Iuas permukaan kontak obat
+emakin luas permukaan obat, maka akan semakin cepat diabsorpsi. ada usus
halus terdapat banyak 'ili yang memperluas dan mempercepat absorpsi
8entuk sediaan obat
$ecepatan obat tergantung dari kecepatan pelepasan obat dari bahan
pemba#anya.untuk mempercepat absorpsi obat dapat dilakukan dengan
memperkecil ukuran partikel obat /bentuk sediaan serbuk0 dan untuk
memperlambat absorpsi obat dengan obat bentuk ker"a pan"ang /tablet sustained
release0
ermeabilitas
3arga p$a obat
$ebanyakan obat adalah elektrolit lemah dan berdisosiasi parsial dalam larutan.
Molekul yang tidak terdisosiasi dapat larut dalam lipid sedangkan ion tida terlarut.
$arena itu konstanta disosiasi obat ikut berperan dalam penentuan kemampuan
obat melintasi membrane sel dan ini akan berpengaruh pula p3 lingkungan.
3ubungan antara konstanta disosiasi, p3 medium dan kelarutan obat dalam lemak
sering menentukan sifat absorbsinya dan menyusun teori partisi p3 dan absorpsi
obat. $onstanta disosiasi asam dan basa sering dinyatakan dengan p$a.
;. ara pemberian obat dapat mempengaruhi onset dan durasi obat pada kecepatan proses
penyerapan obat tempat pemberian hingga mencapai sirkulasi sistemik.
nset adalah #aktu mulai pemberian sampai timbul efek. bat harus melalui se"umlah
tempat untuk dapat sampai ke reseptor. ara pemberian obat yang berbeda akan
mempengaruhi #aktu onset, karena untuk masing-masing cara pemberian mempunyai
rute yang berbeda untuk mencapai reseptor. 8ila rutenya pan"ang, maka onsetnya akan
lama, misalnya per oral. Cntra 'ena mempunyai onset yang paling cepat karena obat tidak
mengalami absorpsi tapi langsung masuk sirkulasi darah. ara pemberian obat tidak
mempengaruhi durasi obat. +ebab 'olume masing-masing cara pemberian obat "uga
memiliki 'olume pemberian tersendiri. leh karenanya, dalam setiap cara pemberian
terdapat molekul obat yang cukup untuk berikatan dengan reseptornya dan menimbulkan
akti'itas intrinsic /efek0
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
26/
abel. ara pemberian obat, ketersediaan hayati, dan sifat-sifat umum
Lute $eterediaan hayati +ifat-sifat
Cntra'ena
-
5/24/2018 P1.PENGARUH CARA PEMBERIAN TERHADAP ABSORBSI OBAT
27/
$euntungan obat yang terlalu iritatif untuk s.c dapat diberikan dengan cara i.m
$erugian menimbulkan rasa sakit pada tempat pengin"eksian
d. Cntra peritoneal
$euntungan efek lebih cepat tercapai daripada i.m, s.c, dan p.o
$erugian menimbulkan bahaya infeksi pada manusia
e. Cntra 'ena
$euntungan
- tidak mengalami absorpsi sehingga kadar diperoleh dengan cepat, tepat, dan dapat
disesuaikan dengan respon
- dapat digunakan untuk larutan iritatif
$erugian
- 1fek toksik mudah ter"adi
- bat yang disuntikkan tidak dapat ditarik kembali
- bat dalam larutan minyak tidak boleh diberikan, karena akan mengendapkan
konstituen darah sehingga ter"adi hemolisis
f. +untikan intrarektal
$euntungan 1fek obat cepat dan setempat pada selaput otak atau sumbu serebrospinal,
seperti pada anesthesia spinal atau pengobatan infeksi ++ yang akut.
g. Cnhalasi
$euntungan Absorpsi ter"adi secara cepat karena permukaan absorpsi luas, terhindar
dari eliminasi lintas pertama di hati, dan pada penyakit paru-paru
misalnya bronchial, obat dapat diberikan langsung pada bronkus
$erugian !iperlukan alat dan metode khusus yang agak sulit menger"akannya, sukar
mengatur dosis, dan sering obatnya mengiritasi epitel paru-paru
h. opikal
$euntungan !apat diberikan pada kulit yang terkelupas atau terbakar
$erugian Eumlah obat yang diserap tergantung luas permukaan kulit yang
terpan"ang serta kelarutan obat dalam lemak. Absorpsinya lambat