panduan kegiatan akademik pada masa pandemi …
TRANSCRIPT
1 PANDUAN KEGIATAN AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA
PANDUAN KEGIATAN AKADEMIK PADA MASA PANDEMI COVID-19
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PANCASILA
2020
PENDAHULUAN
Masa Pandemi Covid 19 yang mulai ditetapkan pada pertengahan Maret 2020 menuntut perubahan pada
sistem pendidikan termasuk pendidikan tinggi. Fakultas Psikologi turut adaptif dalam menghadapi
perubahan yang ada terutama pada kegiatan perkuliahan. Perubahan ini membutuhkan panduan dan
protokol yang perlu diikuti oleh seluruh civitas akademika.
Skenario pelaksanaan protokol akademik ini bersifat dinamis, disesuaikan dengan kondisi dan
perkembangan pandemi Covid 19, terdapat setidaknya terdapat 3 skenario berdasarkan prediksi waktu
yaitu secara optimisti, tengahan dan pesimistik. Adapun skenario tersebut diuraikan pada tabel berikut:
Tabel 1. Skenario Pelaksanaan Protokol Akademik
TAHAP PANDEMI TRANSISI TATANAN BARU
Indikator Pandemi belum menunjukkan tanda penurunan konsisten secara nasional
Pandemi sudah dapat dikendalikan, tetapi masih menyebar meski dalam kecepatan yang rendah dan stabil secara nasional
Pandemi sudah dapat dikendalikan dan penyebaran sangat rendah dan stabil; atau sudah tidak ditemukan kasus baru nasional; atau vaksin sudah ditemukan
Prediksi waktu
Optimistik
Sampai dengan Agustus 2020
September 2020- Februari 2021
Mulai Maret 2021
Semester Genap 2019/2020
Semester Ganjil 2020/2021
Semester Genap 2020/2021
Tengahan
Sampai dengan Februari 2021
Maret-Agustus 2021 Mulai September 2021
Semester Ganjil 2020/2021 Semester Genap 2020/2021
Semester Ganjil 2021/2022
Pesimistik
Sampai dengan Agustus 2021
September 2021- Februari 2022
Mulai Maret 2022
Semester Genap 2020/2021
Semester Ganjil 2021/2022
Semester Genap 2021/2022
2 PANDUAN KEGIATAN AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA
Mahasiswa Hanya sebagian kecil mahasiswa yang melakukan aktivitas fisik di kampus (jika sangat diperlukan, misalnya pengambilan ijazah, pengumpulan skripsi, dll), seluruh perkuliahan dilakukan secara daring
Proporsi mahasiswa yang menjalankan aktivitas di kampus bertambah. Sebagian besar aktifitas pembelajaran dilakukan secara daring, mahasiswa mengikuti aktivitas pembelajaran yang tidak dapat dijalankan optimal secara daring dan memerlukan pertemuan fisik, di kampus
Semua mahasiswa dapat melakukan aktivitas di kampus
Persentase mahasiswa yang beraktivitas di kampus
0-20% 30-50% Sampai 100%
Protokol Kesehatan Semua aktivitas menggunakan protokol kesehatan yang ketat
Semua aktivitas menggunakan protokol kesehatan yang ketat
Menyesuaikan situasi
PROTOKOL KESEHATAN DI LINGKUNGAN KAMPUS
Pembuatan protokol akademik ini disesuaikan dengan kondisi pada masa pandemic dan transisi:
A. Kewajiban sivitas akademika saat berada di kampus:
1. Mengenakan masker dengan baik dan disiplin selama berada di kampus (menutupi minimal
hidung dan mulut). Memberikan sanksi bagi yang melanggar.
2. Melakukan pemeriksaan suhu sebelum masuk ke lingkungan Universitas Pancasila.
3. Mencuci tangan dan memeriksakan suhu badan saat masuk ke Gedung Fakultas Psikologi
Universitas Pancasila. Suhu harus di bawah 37,5 derajat Celsius. Jika di atas suhu tersebut tidak
diperkenankan masuk.
4. Membawa perlengkapan personal secara mandiri (alat makan/minum, sajadah, cairan pencuci
tangan, masker cadangan).
5. Menjaga jarak fisik (minimal 1 meter) dan mengurangi kontak fisik antar sivitas selama
beraktivitas di kampus.
6. Melakukan kerja dan belajar dari rumah serta tidak memasuki lingkungan kampus jika
mengalami demam (di atas 37,5 derajat Celcius), flu dan batuk.
3 PANDUAN KEGIATAN AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA
B. Kewajiban Fakultas:
1. Menyediakan tempat cuci tangan dan sabun di depan setiap pintu masuk gedung.
2. Menyediakan handsanitizer dan sabun di kamar mandi maupun tempat-tempat yang dianggap
strategis karena digunakan oleh banyak orang.
3. Menyediakan semprotan disinfektan untuk dapat digunakan oleh sivitas akademika
4. Melakukan pemeriksaan suhu tubuh setiap orang yang masuk gedung. Orang dengan suhu 37,5
derajat Celcius ke atas tidak diizinkan untuk masuk ke Gedung Fakultas Psikologi Universitas
Pancasila
5. Mengatur jarak tempat duduk baik di ruang kerja, ruang tamu, ruang rapat, ruang kelas, dan
perpustakaan, dengan kapasitas hanya diisi 50 % dari kapasitas penuh di kelas.
6. Memfasilitasi kebutuhan pembuatan video perkuliahan sesuai dengan Rencana Pembelajaran
Semester yang dibuat
KEGIATAN PENYAMBUTAN MAHASISWA BARU
1. Menyiapkan kegiatan PKKMB Fakultas Psikologi UP TA 2020/2021 secara daring
2. Mendesain kuliah perdana untuk menyambut mahasiswa baru secara daring.
3. Menyiapkan sistem jelajah kampus secara maya (virtual campus tour) yang terintegrasi pada
acara PKKMB.
PEMBELAJARAN DAN UJIAN
Proses Pembelajaran
1. Seluruh pertemuan kuliah selama masa pandemik dilaksanakan melalui sesi daring (online
session)
2. Sesi daring adalah sesi pembelajaran yang dilakukan memanfaatkan aktivitas dan media
pembelajaran daring yang dilengkapi dengan komunikasi 2 arah yang dapat disetarakan dengan
sesi tatap muka.
3. Dosen membuat kelas pada googleclassroom, mengundang Bagian Akademik sebagai co lecturer.
Mahasiswa masuk ke dalam kelas googleclassroom sesuai dengan mata kuliah yang diambil.
4 PANDUAN KEGIATAN AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA
4. Dosen mengunggah Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan materi serta tugas pada setiap
pertemuan di googleclassroom.
5. Komunikasi 2 arah yang dimaksud pada butir 2 adalah bahwa terdapat minimal salah satu
interaksi berikut:
1. Interaksi antara dosen dengan mahasiswa serta antar mahasiswa baik secara sinkron
maupun asinkron, dan/atau
2. Pemberian feedback atau umpan balik atas hasil penugasan mahasiswa baik dari dosen
ataupun dimungkinkan juga dari mahasiswa lainnya. Idealnya masing-masing mahasiswa
memperoleh umpan balik, namun dimungkinkan pula dalam bentuk pemberian umpan
balik secara umum misalnya pembahasan seluruh soal yang diberikan beserta butir-butir
kesalahan umum yang teridentifikasi dari hasil penugasan.
6. Terdapat dua jenis aktivitas pembelajaran daring yang dapat dilaksanakan, yakni aktivitas
pembelajaran sinkron dan aktivitas pembelajaran asinkron.
a. Aktivitas pembelajaran sinkron adalah aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan secara
live, melibatkan interaksi antara dosen dan mahasiswa serta antar mahasiswa pada waktu
yang bersamaan. Contoh aktivitas pembelajaran sinkron adalah teleconference, live
webinar, kuis daring, dan diskusi melalui chatting.
b. Aktivitas pembelajaran asinkron adalah aktivitas pembelajaran daring yang tidak
dilaksanakan secara live. Interaksi antara dosen dan mahasiswa ataupun antar mahasiswa
dilakukan dalam durasi waktu yang lebih lama, misalnya antara satu hingga beberapa
hari. Contoh pembelajaran asinkron adalah penugasan, forum diskusi, dan modul
pembelajaran mandiri.
7. Untuk mode belajar pada RPS dapat dipilih salah satu dari kode berikut
• TM : aktivitas yang memerlukan tatap muka langsung di kelas
• TMD : aktivitas yang memerlukan tatap muka secara daring (tatap
maya/virtual);
• ASM : aktivitas daring asinkron mandiri;
• ASK : aktivitas daring asinkron kolaborasi;
8. Media pembelajaran dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuknya sebagai berikut
a. Tertulis misalnya buku ajar, diktat, handout, artikel, dan narasi subtitle dalam bentuk
dokumen atau pdf
b. Audio seperti podcast
5 PANDUAN KEGIATAN AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA
c. Visual seperti slide, infografik, poster
d. Multimedia seperti animasi, video
9. Berdasarkan sumbernya media pembelajaran daring dapat dibedakan menjadi
a. Dibuat sendiri oleh dosen
b. Hasil kurasi, dosen mencari dan memilihkan media pembelajaran yang bersumber di
internet
c. Mahasiswa mencari dan mengelola sendiri sumber belajarnya
10. Dosen dapat menggunakan media pembelajaran (penggunaan LMS UP, video/teleconference,
googleclassroom, googlemeet, whatsapp, youtube streaming, email, dll), disesuaikan dengan
Capaian Pembelajaran yang telah ditetapkan
11. Dosen mengisi daftar hadir mahasiswa di setiap pertemuan pada Sistem Informasi Akademik
(siak.univpancasila.ac.id) serta melaporkan bahan kajian pada setiap pertemuan.
12. Jika memang akhirnya diputuskan untuk memberikan ruang untuk pembelajaran dengan
pertemuan tatap muka, aktivitas pembelajaran dilakukan secara blended learning → Dari 14
pertemuan, 8 daring dan 6 tatap muka (3 sebelum UTS, 3 sebelum UAS). Untuk mensiasati
terbatasnya jumlah ruangan dan jumlah kelas per mata kuliah yang akan bertambah banyak,
dibuat jadwal kelas luring perminggunya. Terdapat pergantian shift mata kuliah setiap minggunya.
13. Protokol Kesehatan yang harus dilaksanakan jika dilakukan pembelajaran tatap muka adalah
adalah:
a. Ruang kelas ditata ulang, kapasitas maksimal 50% disetiap kelas (ruangan dengan kapasitas
maksimal 40 orang misalnya, hanya bisa diisi 20 orang)
b. Ventilasi udara wajib dibuka setiap pagi (untuk memastikan keamanan sirkulasi udara)
c. Mahasiswa dimohon hadir 30 menit sebelum kelas dimulai, untuk mengurangi penumpukan
pada saat pemeriksaan
d. Microphone harus ditutup dengan sarung penutup microphone, yang bisa diambil di bagian
akademik (diganti setiap pergantian mata kuliah)
e. Setiap dosen, wajib mencuci tangan sebelum dan setelah mengajar atau dengan hand
sanitizer.
f. Pengisian daftar hadir dilakukan oleh dosen dengan memanggil nama setiap mahasiswa
untuk mengurangi kemungkinan penularan lewat penggunaan kertas dan alat tulis.
6 PANDUAN KEGIATAN AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA
14. Meminimalkan kerja kelompok di lingkungan kampus dan mengganti dengan metode daring
berkelompok/aktivitas daring berkolaborasi. Jika pun dilakukan, harap tetap menjaga physical
distancing.
15. Melaksanakan ujian-ujian (Ujian Tengah Semester, Ujian Akhir Semeser, Prasidang Skripi dan
Sidang Skripsi) secara daring. Prosedur pada masing-masing ujian dibuat terpisah dari naskah ini.
PENGEMBANGAN AKTIVITAS PEMBELAJARAN DARING
Seperti juga pada perkuliahan tatap muka, aktivitas pembelajaran daring juga perlu untuk direncanakan.
Secara umum pengembangan pembelajaran daring dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Dua
kerangka kerja yang dibahas dalam panduan ini adalah pengembangan berorientasi pada penyampaian
materi dan pengembangan berorientasi pada penugasan.
KERANGKA KERJA 1: BERORIENTASI PADA PENYAMPAIAN MATERI
Pada skema ini fokus pengembangan adalah pada bagaimana menyediakan materi untuk dapat
disampaikan kepada mahasiswa. Pada pembelajaran daring penyampaian materi dilakukan menggunakan
berbagai alternatif media pembelajaran seperti video, animasi, podcast, buku ajar, handout, diktat, slide,
poster, dan infografis.
Untuk pengembangan berorientasi pada penyampaian materi setelah meninjau capaian
pembelajaran/kriteria yang dituju maka dipilih topik/tema materi sebagai sumber belajar. Dalam
•DISKUSI
•LATIHAN/KUIS
•PENUGASAN
PENYAMPAIAN MATERI UJIAN
7 PANDUAN KEGIATAN AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA
pelaksanaannya penyampaian materi khususnya menggunakan media pembelajaran video dapat
dilakukan dengan sinkron dan asinkron. Berikut adalah contoh penyampaian materi secara sinkron dan
asinkron.
• Secara sinkron: dosen menyampaikan materi secara live, misalnya menggunakan aplikasi Google
Meet, Zoom, Cisco WebEx, atau Youtube Streaming. Kemudian di sela-sela penyampaian atau
setelahnya mahasiswa dapat melakukan diskusi/tanya jawab dengan dosen atau antar
mahasiswa melalui chatting. Sebenarnya beberapa aplikasi tersebut memungkinkan peserta
berinteraksi melalui video (gambar dan suara) namun disarankan untuk dibatasi untuk
mengurangi beban sistem aplikasi dan jaringan. Jika diperlukan dapat dibuat bergantian hanya
satu atau beberapa peserta yang mengaktifkan videonya.
• Secara asinkron: dosen membuat media pembelajaran terlebih dahulu atau dapat juga
mengkurasi sumber yang ada di internet dengan memilihkan sumber yang menarik dan relevan
untuk kemudian menyediakannya untuk dapat diakses kepada mahasiswa. Media pembelajaran
dalam bentuk video dapat diunggah di Youtube kemudian tautannya dapat dibagikan di Google
Classroom ataupun pula dapat langsung diunggah dan ditampilkan di Google Classroom.
Setelah tahapan penyampaian materi mahasiswa diminta untuk menunjukkan hasil belajarnya melalui
diskusi latihan, kuis, maupun penugasan. Asesmen sumatif umumnya dilakukan melalui ujian meskipun
tidak menutup kemungkinan melalui teknik asesmen lain.
KERANGKA KERJA 2: BERORIENTASI PADA PENUGASAN
pemicupenyelesaiantugas (do, think, reflect)
bukti pembelajaran
refleksi
INSTRUKSI PERTANYAAN PETUNJUK PENJELASANUMPAN
BALIK
PENUGASAN
BANTUAN DOSEN
8 PANDUAN KEGIATAN AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA
Skema kedua dikembangkan berdasarkan pendekatan pembelajaran berpusat pada mahasiswa atau
Student Centered Learning (SCL), yaitu pendekatan pembelajaran yang mendorong mahasiswa aktif dalam
mengkonstruksikan sikap, pengetahuan dan keterampilan. Keaktifan mahasiswa saat belajar dapat
dilakukan saat melakukan suatu hal, berpikir, berefleksi, dan berinteraksi (Learning by Doing, Thinking,
Reflecting, and Interacting). Untuk itu pada skema ini fokus perancangan adalah hal apa yang dilakukan,
dipikirkan, dan direfleksikan oleh mahasiswa serta bagaimana interaksinya (antara dosen mahasiswa
ataupun antar mahasiswa) untuk dapat mendorong mahasiswa aktif belajar melalui penugasan.
Tahap awal penugasan adalah penyampaian pemicu kepada mahasiswa. Pemicu adalah segala sesuatu
yang dapat dimanfaatkan untuk memicu mahasiswa belajar. Pemicu dapat berupa:
• Soal/Pertanyaan
• Cerita
• Kasus
• Berita
• Trending topic
• Kutipan
• Video
• Gambar
• Infografik
Syarat utama pemicu adalah haruslah menggugah mahasiswa untuk dapat belajar, sehingga pemicu
haruslah relevan dan menarik untuk mahasiswa serta memicu mahasiswa untuk
bertindak/berpikir/berefleksi/berdiskusi/berkolaborasi. Pemicu mungkin saja kontroversial,
kontradiktif, ambigu, ataupun hanya menyediakan asumsi minimal untuk menumbuhkan kemampuan
berpikir kritis dan analitis mahasiswa.
Tahap berikutnya adalah tahap utama dalam penugasan yaitu proses bertindak/berpikir/berefleksi
utamanya melalui berdiskusi/berkolaborasi sebagai tahapan penyelesaian tugas dan sekaligus sebagai
wahana mahasiswa aktif belajar. Proses belajar aktif dapat dilakukan dengan berbagai macam aktivitas.
Berikut adalah contoh beberapa aktivitas penyelesaian tugas yang dapat dilakukan pada pembelajaran
daring.
• Berdiskusi melalui chatting atau forum diskusi baik secara sinkron maupun asinkron
• Kuis atau tes mandiri
9 PANDUAN KEGIATAN AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA
• Menyelesaikan soal
• Mengeksplorasi sumber belajar dari internet
• Mencatat dan merangkum
• Membuat gambar, diagram, bagan, peta pikiran, diagram, ataupun graph organizer
• Membuat slide dan mempresentasikannya
• Mengidentifikasi persamaan dan perbedaan
• Mengklasifikasi atau menyusun konsep
• Menyelesaikan masalah
• Membuat desain
• Merefleksikan pengalaman
Selain diskusi aktivitas penyelesaian penugasan dapat dikerjakan perorangan ataupun berkolaborasi. Pada
Google Apps tersedia aplikasi yang dapat digunakan untuk pengerjaan kolaboratif seperti Google Docs,
Google Sheet, dan Google Slide yang memungkinkan beberapa mahasiswa “mengeroyok” satu file, baik
secara sinkron maupun asinkron, untuk menyelesaikan tugas.
Tahapan penyelesaian tugas dapat pula dilakukan dengan dengan durasi yang lebih panjang dibandingkan
penugasan biasa, atau yang biasa dikenal sebagai penugasan proyek. Durasi penugasan proyek dapat
berkisar antara beberapa kali sesi pembelajaran sampai satu semester penuh. Contoh penugasan proyek
untuk pembelajaran daring adalah proyek pembuatan karya/produk, proyek penelitian, dan proyek
perancangan.
Selama tahapan penyelesaian penugasan dosen dapat memberikan bantuan kepada mahasiswa melalui
berbagai macam cara seperti
• Memberikan instruksi/petunjuk
• Memberikan daftar pertanyaan
• Menyediakan sumber belajar yang dapat dilakukan secara sinkron ataupun asinkron, baik yang
dibuat sendiri oleh dosen maupun hasil kurasi dari sumber daring, melalui berbagai alternatif
media pembelajaran seperti video, animasi, podcast, buku ajar, handout, diktat, slide, poster, dan
infografis.
• Pemberian feedback atau umpan balik atas hasil penugasan mahasiswa baik dari dosen ataupun
dimungkinkan juga dari mahasiswa lainnya. Idealnya masing-masing mahasiswa memperoleh
10 PANDUAN KEGIATAN AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA
umpan balik, namun dimungkinkan pula dalam bentuk pemberian umpan balik secara umum
misalnya pembahasan seluruh soal yang diberikan beserta butir-butir kesalahan umum yang
teridentifikasi dari hasil penugasan.
• Membagikan rubrik penilaian di awal penugasan
• Job/task aid
Setelah mahasiswa menyelesaikan penugasan maka dosen dapat melakukan penilaian melalui bukti
pembelajaran yang ditunjukkan oleh mahasiswa. Pada dasarnya terdapat tiga hal yang dapat
menunjukkan bukti pembelajaran, yaitu kinerja, perilaku, dan produk. Dalam konteks pembelajaran
daring bukti pembelajaran dalam bentuk kinerja dan perilaku memang terbatas, namun dapat ditunjukkan
misalnya:
• saat diskusi dan presentasi
• secara tidak langsung misalnya melalui log book perkembangan penyelesaian tugas atau rekaman
video/gambar saat mahasiswa mempraktikkan suatu kemampuan.
Adapun bukti pembelajaran daring yang lebih mudah diperoleh adalah melalui produk yang dihasilkan
mahasiswa seperti
• Lembar jawaban soal/pertanyaan
• Essay/paper
• Dokumen proposal/laporan
• Desain
• Aplikasi
• Media visual: gambar, diagram, bagan, peta pikiran, graph organizer, slide, poster, infografik
• Multimedia: video
• Tulisan refleksi
Setiap penugasan sangat disarankan untuk diakhiri dengan sesi refleksi. Pada sesi refleksi ini mahasiswa
merefleksikan apa yang telah dipelajarinya dengan pengalaman atau situasi yang pernah/sedang dialami
oleh masing-masing mahasiswa
‘Terdapat dua fungsi refleksi pembelajaran
• Pengembangan sikap/perilaku dan kinerja di masa mendatang
11 PANDUAN KEGIATAN AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA
• Pengembangan kemampuan metakognisi, yaitu kemampuan merencanakan, memonitor, dan
mengevaluasi pembelajaran sendiri
MANA YANG DIPILIH?
Pengembangan menggunakan kedua kerangka kerja tetap wajib memperhatikan capaian pembelajaran
mata kuliah atau kriteria yang dituju.
Perbedaan di antara kedua kerangka kerja adalah pada fokus awal pengembangan. Pada kerangka kerja
1 fokus utama pada penyampaian materi, sedangkan pada kerangka kerja 2 penyampaian materi
merupakan salah satu bantuan dosen untuk menyelesaikan tugas. Sehingga penyampaian materi dapat
dibagi menjadi bingkah-bingkah kecil (chunking) sesuai dengan kebutuhan penyelesaian penugasan.
Harapannya dengan bingkah-bingkah kecil mahasiswa lebih mudah mempelajarinya pada saat
membutuhkannya dalam konteks penyelesaian penugasan sehingga diharapkan mereka lebih menyadari
konteks mengapa mereka mempelajari topik tersebut.
Sebenarnya kedua kerangka kerja tersebut dapat dipilih salah satu atau bahkan dapat dikombinasikan.
Meski demikian dalam rangka mengembangkan pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa maka
dosen disarankan untuk dapat mengeksplorasi kerangka kerja berorientasi pada penugasan saat
merancang aktivitas pembelajarannya termasuk aktivitas pembelajaran daring.
PEMBIMBINGAN SKRIPSI
1. Menggunakan kanal daring secara maksimal untuk mendukung proses pembimbingan skripsi
mahasiswa. Dosen dapat memberikan pembimbingan secara langsung melalui
video/teleconference ataupun tertulis melalui review pada naskah.
2. Pengambilan data dalam bentuk survey lebih diutamakan menggunakan survey secara online,
pengambilan data secara tatap muka dapat dilakukan dengan protokol kesehatan
3. Jika proses pembimbingan memerlukan pertemuan fisik menjadi pilihan terakhir maka tetap
harus memperhatiakn protokol kesehatan.
12 PANDUAN KEGIATAN AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA
PENGGUNAAN PERKAKAS VIDEO/TELECONFERENCING UNTUK PERKULIAHAN ONLINE SECARA
SINKRON
Perangkat dasar yang dibutuhkan
1. Laptop/Komputer
2. WebCam atau Camera USB
3. Speaker
4. Koneksi internet dengan kecepatan minimal 1Mbps (lebih tinggi lebih baik)
KETERAMPILAN PENUNJANG
• TRAINING PENGGUNAAN GOOGLEMEET
Google Meet adalah layanan milik Google untuk melakukan video/teleconference. Untuk detail
penggunaan, bisa diperoleh melalui tautan berikut ini:
https://support.google.com/a/users/answer/9282720
• TRAINING PENGGUNAAN ZOOM
https://blog.zoom.us/wordpress/2020/03/13/how-to-use-zoom-for-online-learning/
Berikut adalah beberapa tutorial online yang tersedia di YouTube tentang detail penggunaan
Zoom:
a. https://www.youtube.com/watch?v=UTXUmoNsgg0
b. https://www.youtube.com/watch?v=EJUXlL3rHzA
• TRAINING PENGGUNAAN FREE CISCO WEBEX
https://help.webex.com/en-us/n80v1rcb/Cisco-Webex-Available-Free-in-These-Countries-
COVID-19-Response
13 PANDUAN KEGIATAN AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA
ETIKA PERKULIAHAN SINKRON DENGAN VIDEO/TELECONFERENCE
Etika secara etimologis berasal dari kata ethos dalam Bahasa Yunani yang berarti adat kebiasaan (ta etha,
jamak). Dalam istilah filsafat etika berarti ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat
kebiasaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan etika sebagai ilmu pengetahuan tentang asas-asas
akhlak.
Etika mengandung arti ilmu tentang apa yang baik dan kewajiban moral; Kumpulan asas atau nilai yang
berkenaan dengan akhlak; Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Jadi, etika adalah nilai-nilai dan norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam
mengatur tingkah lakunya.
Adapun etika perkuliahan dengan video/teleconference adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan diri sebelum tanggal dan waktu telekonferensi.
Pastikan untuk mengingat kapan kelas video/telekonferensi akan dilakukan. Letakkan link atau
ID meeting dan password di tempat yang mudah dilihat agar tidak sibuk mencari-cari pada saat-
saat terakhir kelas video/teleconference akan dimulai
2. Masuk ke kelas video/teleconference beberapa menit sebelum dimulai
Pastikan tidak terlambat masuk ruangan telekonferensi, terutama jika akan berkontribusi dalam
percakapan.
3. Berdandan dan berpenampilan baik
Beraktivitas seperti layaknya berada di kampus. Mandi, sisir rambut, berdandan, dan memakai
pakaian yang sopan dan layak (bukan kaos oblong dan semacamnya)
4. Pastikan sinyal baik.
Pastikan berada di lokasi yang dapat menerima sinyal dengan baik agar suara dapat terdengar
dengan jelas dan sebaliknya atau bahkan terputus.
5. Berada di ruangan khusus dan jangan berjalan-jalan.
Jika memungkinkan, carilah ruangan yang sepi dan jauh dari hingar bingar
agar video/teleconference nyaman dan terdengar dengan jelas. Apalagi jika di rumah, anak atau
orang rumah kerap lalu lalang dan mengganggu video/teleconference. Jangan bergerak atau
berjalan-jalan karena akan mengganggu konsentrasi peserta lain.
6. Gunakan tombol mute ketika sedang tidak berbicara dan pastikan suara latar belakang
seminimal mungkin.
14 PANDUAN KEGIATAN AKADEMIK FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PANCASILA
Dengan mengaktifkan fitur mute akan mencegah masuknya suara-suara yang dapat
mengganggu peserta lain seperti suara-suara lain yang ada di lingkungan, seperti suara musik,
suara anak-anak bermain dan berlari atau suara kendaraan lalu lalang di jalan.
7. Gunakan nama lengkap sebagai pengenal. Pastikan di dalam setting formal, menggunakan
nama lengkap sebagai pengenal.
8. Fokus, tetap memperhatikan dan dengarkan
Pada saat mengikuti telekonferensi akan banyak gangguan yang bisa mencuri perhatian. Pada
saat video sedang menyala, gerak-gerak kita akan terpantau oleh orang lain dan mungkin
mengganggu konsentrasi orang lain.