panduan kesenian kab.dompu

40
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu merupakan suatu kegiatan yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik Sekolah Dasar. Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya sekarang ini di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu tidak lagi menjadi sebuah mata pelajaran yang berdiri sendiri tetapi menjadi satu kesatuan dalam sebuah pembelajaran tematik. Terkait dengan hal itu maka mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya di kelas kurang dapat diimplementasikan secara utuh untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa alasan yang terkait dengan kenyataan tersebut disebabkan antara lain karena: 1) keterbatasan wawasan dan keterampilan seni yang dimiliki oleh guru kelas, dan 2) kemampuan guru kelas dalam pengelolaan pembelajaran di kelas. Berdasarkan kenyataan di atasmaka diperlukan kegiatan tambahan di luar jam sekolah yang dapat memberi kesempatan bagi para peserta didik Sekolah Dasar untuk melakukan beragam pengalaman praktik berkesenian, seperti senimusik, seni tari, seni rupa, ataupun seni teater. Dalam hal ini, kegiatan pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian lebih menekankan pada aktivitas “belajar sambil melakukan” (learning by doing), sebagai upaya menstimuli keberanian peserta didik Sekolah Dasar untuk mengekspresikan ide atau gagasan seni mereka dalam bidang seni musik, seni tari,seni rupa, ataupun seni teater.Kegiatan Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 1

Upload: moh-rangga-eko-trisna

Post on 18-Aug-2015

112 views

Category:

Internet


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Panduan kesenian  kab.dompu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu

merupakan suatu kegiatan yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya dan

Prakarya serta untuk membantu pengembangan peserta didik sesuai dengan

kebutuhan, potensi, bakat, dan minat peserta didik Sekolah Dasar. Mata Pelajaran

Seni Budaya dan Prakarya sekarang ini di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu

tidak lagi menjadi sebuah mata pelajaran yang berdiri sendiri tetapi menjadi satu

kesatuan dalam sebuah pembelajaran tematik. Terkait dengan hal itu maka mata

pelajaran Seni Budaya dan Prakarya di kelas kurang dapat diimplementasikan

secara utuh untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa alasan yang terkait

dengan kenyataan tersebut disebabkan antara lain karena: 1) keterbatasan

wawasan dan keterampilan seni yang dimiliki oleh guru kelas, dan 2) kemampuan

guru kelas dalam pengelolaan pembelajaran di kelas.

Berdasarkan kenyataan di atasmaka diperlukan kegiatan tambahan di luar

jam sekolah yang dapat memberi kesempatan bagi para peserta didik Sekolah

Dasar untuk melakukan beragam pengalaman praktik berkesenian, seperti

senimusik, seni tari, seni rupa, ataupun seni teater. Dalam hal ini, kegiatan

pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian lebih menekankan pada aktivitas “belajar

sambil melakukan” (learning by doing), sebagai upaya menstimuli keberanian

peserta didik Sekolah Dasar untuk mengekspresikan ide atau gagasan seni mereka

dalam bidang seni musik, seni tari,seni rupa, ataupun seni teater.Kegiatan

Ekstrakurikuler Kesenian ini juga dipandang penting sebagai suatu kegiatan yang

dapat menumbuhkembangkan kreativitas peserta didik Sekolah Dasar. Kreativitas

ini merupakan elemen penting dalam Pendidikan Kesenian dan hanya dapat

diperoleh dengan melakukan beragam pengalaman praktik secara terus-menerus.

Cara belajar peserta didik Sekolah Dasar yang lebih mengutamakan kreativitas

kesenian memiliki pendekatan dalam proses pembelajaran.

Pendekatan dalam proses pembelajaran yang dilakukan khususnya pada

kegiatanEkstrakurikuler Kesenian lebih menekankan pada interaksi guru-siswa.

Kegiatan tersebutsebagai upaya untuk menggali ide atau gagasan peserta didik

dalam berkesenian. John Dewey, sebagaimana dikutip oleh Elliot (1995), pernah

menyatakan bahwa “educational objectives are… the outcomes of teaching-

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 1

Page 2: Panduan kesenian  kab.dompu

learning interactions.”. Sesuai dengan pernyataan Dewey tersebut maka kegiatan

Ekstrakurikuler Kesenian dipandang dapat mendukung pencapaian tujuan

pembelajaran Kesenian yang diharapkan.

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian diharapkan dapat menjadi salah satu

wadah dalam upaya menanamkan pembentukan nilai-nilai karakter peserta didik

untuk melakukan perubahan perilaku, seperti jujur, disiplin, tanggung jawab, dan

toleransi.Oleh karena itu, dibutuhkan suatu panduan teknis ekstrakurikuler yang

dapat digunakan oleh para guru di sekolah.

B. Dasar Hukum

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian berlandaskan pada pedoman, peraturan,

dan keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI sebagai berikut;

1. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

2. Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 125/U/2002 tentang

Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah.

3. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan.

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No. 39 Tahun 2008 tentang Standar

Pembinaan Kesiswaan.

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 54 Tahun 2013 tentang

Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 65 Tahun 2013 Standar

Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 66 Tahun 2013 tentang

Standar Penilaian Pendidikan.

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 67 Tahun 2013 tentang

Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

9. Kerangka Dasar Kurikulum 2013 pada Landasan Filosofis disebutkan bahwa

pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan

bangsa masa kini dan masa mendatang, dan pada waktu bersamaan tetap

mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan

orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62

tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler Pada Pendidikan Dasar dan

Pendidikan Menengah.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 2

Page 3: Panduan kesenian  kab.dompu

C.Tujuan Dan Manfaaat

1. Tujuan

1.1 Tujuan Umum:

Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian disusun dengan tujuan umum

sebagai:

a. Pedoman pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07

Woja Kabupaten Dompu.

b. Pedoman sekolah untuk mengaktifkan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di

SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu

c. Pedoman sekolah untuk pengembangan diri peserta didik di SDN No.07

Woja Kabupaten Dompu

d. Pedoman sekolah dalam mengembangkan kompetensi peserta didik di

bidang seni

1.2 Tujuan Khusus:

Tujuan khusus dibuatnya Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian ini

sebagai:

a. Pedoman sekolah dalam melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler seni musik

dan seni tari secara teknis.

b. Pedoman sekolah dalam menyelenggarakan kegiatan seni musik dan seni

tari sebagai upaya untuk menumbuh kembangkan nilai-nilai karakter peserta

didik di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu.

c. Pedoman sekolah untuk mengembangkan bakat,minat, dan kreativitas

peserta didik dalam bidang seni musik dan seni tari.

d. Pedoman sekolah untuk mengembangkan aspek kognitif, afektif, dan

psikomotorik peserta didik dalam bidang seni musik dan seni tari.

2. Manfaat Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian

Pendidikan Seni Budaya dan Ketrampilan diberikan di sekolah karena

keunikan,kebermaknaan, dan kebermanfaatan terhadap kebutuhan perkembangan

peserta didik, yang terletak pada pemberian pengalaman estetik dalam bentuk

kegiatan berekspresi/berkreasi dan berapresiasi melalui pendekatan: “belajar dengan

seni”, ”belajar melalui seni” dan “belajar tentang seni”.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 3

Page 4: Panduan kesenian  kab.dompu

Pendidikan seni budaya dan ketrampilan memiliki sifat multilingual,

multidimensional, dan multikultural. Multilingual bermakna pengembangan

kemampuan mengekspresikan diri secara kreatif dengan berbagai cara dan media

seperti bahasa rupa, bunyi, gerak,peran dan berbagai perpaduannya.

Multidimensional bermakna pengembangan beragam kompetensi melingkupi

konsepsi( pengetahuan, pemahaman, analisis, evaluasi), apresiasi, dan kreasi dengan

cara memadukan secara harmonis unsur estetika, logika, kinestetik, dan etika. Sifat

multikultural mengandung makna pendidikan seni, menumbuhkembangkan kesadaran

dan kemampuan apresiasi terhadap beragam budaya nusantara.Ini merupakan wujud

pembentukan sikap demokratis yang memungkinkan seseorang hidup secara beradab

serta toleran dalam masyarakat dan budaya majemuk.

Pendidikan seni budaya dan ketrampilan memiliki peranan dalam pembentukan

pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan

perkembangan anak dalam mencapai multikecerdasan yang terdiri atas kecerdasan

intrapersonal, interpersonal, spasial, musikal, linguistik, logika matematik, naturalis,

serta kecerdasan adversitas, kecerdasan kreatifitas, kecerdasan spiritual dan moral,

dan kecerdasan emosional.

D. Sistematika

Sistematika panduan Ekstrakurikuler Kesenianterdiri dari: Pendahuluan, Konsep

Dasar Pengembangan Ekstrakurikuler Kesenian, Strategi Pelaksanaan dan

Implementasi, serta Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 4

Page 5: Panduan kesenian  kab.dompu

BAB II

KONSEP DASAR DAN INDIKATOR

PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER KESENIANDI SDN NO.07 WOJA

KABUPATEN DOMPU

A. Konsep Dasar Pengembangan Ekstrakurikuler Kesenian

1. Pengertian

Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan diluar jam mata

pelajaran di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu. Kegiatan ekstrakurikuler merupakan

bentuk kegiatan yang dilakukan para peserta didik di luar jam pelajaran dan dapat

dilaksanakan di dalam maupun di luar sekolah. Kegiatan ekstrakurikuler adalah

kegiatan tambahan atau pilihan karenakegiatan ini tidak termasuk dalam kegiatan

intrakurikuler dan kokurikuler. Definisi yang sama juga dikemukakan oleh Direktorat

Pendidikan Menengah Kejuruan.

2. Tujuan

Ekstrakurikuler Kesenian bertujuan sebagai media atau wadah dalam

mengembangkan minat dan bakatpeserta didik di bidang kesenian untuk menjadi

manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,

sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi

serta bertanggungjawab.

3. Fungsi

Kegiatan ekstrakurikuler Kesenian pada satuan pendidikan dasar memiliki:

a. Fungsi Pengembangan, yaitu mendukung berkembangnya kecerdasan

personal peserta didik melalui pengembangan minat, bakat/potensi, kreativitas,

pembentukan karakter, dan `kepemimpinan.

b. Fungsi Sosial yaitu mengembangkan kemampuan/kompetensi dan rasa

tanggung jawab sosial peserta didik, dengan memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk memperluas pengalaman sosial, praktik keterampilan

sosial, kemampuan berkomunikasi, dan internalisasi nilai moral dan nilai

sosial.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 5

Page 6: Panduan kesenian  kab.dompu

c. Fungsi Rekreatif dari kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks

dan menyenangkan.

d. Suasana ini menunjang proses perkembanganpotensi/kemampuan

personalpeserta didik. Selain itu, kegiatan ekstrakurikuler harus dapat

menjadikan suasana sekolah lebih menantang dan lebih menarik bagi peserta

didik.

e. Fungsi Persiapan kariruntuk memfasilitasi kesiapan karir peserta didik melalui

pengembangan bakat dan minat peserta didik dalam bidangseni.

4. Visi dan Misi

a. Visi

Visi kegiatan ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07 Kec.Woja Kabupaten

Dompu adalah berkembangnya potensi seni,kreativitas,bakat, minat,

kemampuan, kepribadian, dan kemandirian peserta didik secara optimal

melalui kegiatan-kegiatan di luar kegiatan intrakurikuler.

b. Misi

Misi kegiatan ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07 Woja Kabupaten

Dompu adalah sebagai berikut:

1) Memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan potensi, bakat, dan

minat peserta didik dalam bidang kesenian.

2) Menyelenggarakan sejumlah kegiatan kesenian yang memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk dapat mengekspresikan dan

mengaktualisasikan diri secara optimal melalui kegiatan mandiri dan

kelompok.

5. Prinsip Pengembangan Ekstrakurikuler Kesenian

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian pada satuan pendidikan Sekolah Dasar

dikembangkan berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:

a. Prinsip Dasar

1) Bersifat individual, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan

sesuai dengan potensi/bakat peserta didik masing-masing.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 6

Page 7: Panduan kesenian  kab.dompu

2) Bersifat pilihan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan sesuai

dengan minat dan diikuti oleh peserta didik secara sukarela.

3) Keterlibatan aktif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler menuntut

keikutsertaan peserta didik secara penuh sesuai dengan minat dan pilihan

masing-masing.

4) Menyenangkan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan dalam

suasana yang menggembirakan bagi peserta didik.

5) Membangun motivasi, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan

dan dilaksanakan dengan prinsip membangun semangat peserta didik untuk

berlatih dengan baik dan giat.

6) Kemanfaatan sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dikembangkan

dan dilaksanakan dengan tidak melupakan kepentingan masyarakat.

b. Prinsip Pengembangan Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian

1) Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler

a) Seni Musik

b) Seni Tari

2) Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler dalam Setiap Bidang Seni

a) Seni Musik

(1) Bernyanyi

(2) Bermain Musik

b) Seni Tari

(1) Tari Tradisi

(2) Tari Kreasi

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 7

Page 8: Panduan kesenian  kab.dompu

3) Uraian Materi KegiatanEkstrakurikuler Kesenian

Materi ekstrakurikuler Kesenian menekankan pada pengembangan nilai-nilai

lokal pada masing-masing bentuk kesenian yang diajarkan.

a) Materi Seni Musik

Seni Musik terdiri dari dua materi, yaitu: Bernyanyi dan Bermain Musik. Materi

Bernyanyi dapat dibedakan menjadi dua kegiatan, yaitu bernyanyi tunggal (solo) dan

kelompok. Bernyanyi tunggal (solo) adalah bernyanyi yang dilakukan oleh satu

orang. Penekanan utama dalam bernyanyi solo adalah teknik dasar menyanyi. Lagu-

lagu yang dapat digunakan dalam bernyanyi solo disesuaikan dengan daerah

setempat sebagai upaya untuk mendukung pelestarian nilai-nilai lokal di daerah itu,

contohnya macapat, bawa, kidung, dan sindhen.

Bernyanyi berkelompok merupakan kegiatan bernyanyi yang dilakukan oleh

beberapa orang dalam bentuk duet (2 orang), trio (3 orang), dan kuartet (4 orang),

atau melibatkan lebih banyak penyanyi, seperti vocal group dan paduan suara. Dalam

prosesnya, bernyanyi berkelompok lebih memfokuskan pada keseimbangan dan

keselarasan atau sonoritas bunyi yang dihasilkan, sedangkan bernyanyi solo

memfokuskan pada penguasaan teknik bernyanyi secara individual.

Materi Bermain Musik dapat dilakukan secara perorangan (suling, Angklung,

gitar, dll.) maupun berkelompok dengan menggunakan beragam instrumen musik,

termasuk suara manusia. Bermain musik secara bersama/kelompok dapat disebut

ansambel, yaitu kegiatan bermain musik yang melibatkan dua orang atau lebih.

Bermain musik secara bersama/ansambel dapat dibagi menjadi dua sub-jenis,

ansambel sejenis dan ansambel gabungan. Materi musik yang dapat dimainkan

dalam kegiatan bermain musik perorangan dan kelompok dapat berupa musik tradisi

dan musik kreatif

b) Seni Tari

Seni Tari terdiri dari dua materi, yaitu: Tari Tradisi dan Tari Kreasi.Tari Tradisi

adalah bentuk, ragam, dan gaya tari yang diwariskan secara turun temurun.Contoh

dari bentuk tari tradisi adalah Wura Bongi Monca. Tari Tradisi yang dipelajari dalam

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 8

Page 9: Panduan kesenian  kab.dompu

ekstrakurikuler tari disesuaikan dengan tari tradisi yang ada di daerah masing-masing,

misalnya tarian Wura Bongi Monca dan lain-lain.

Tari Kreasi adalah tari yang berpijak pada tari tradisi dan mengangkat nilai-nilai

tradisi, merupakan pengembangan dari gerak tari tradisi daerah setempat dan/atau

Nusantara. Contoh bentuk tari kreasi adalah poco-poco, tari merak, rantak, dan

jaipong. Berdasarkan jumlah penarinya, tari dapat dibedakan menjadi tari tunggal,

duet, trio, kwartet, dan tari kelompok.

6. Pengembangan Metode dan Evaluasi Pembelajaran Ekstrakurikuler

Hasil yang ingin dicapai dalam Ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07 Woja

Kabupaten Dompu akan maksimal apabila memiliki cara

pengorganisasian,pembelajaran, cara evaluasi yang maksimal dari seluruh

komponen. Kegiatan ini dimulai dari bagaimana menentukan metode pembelajaran

Ekstrakurikuler Kesenian disetiap bidang seni antara lain:

a. Metode Pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian

Dalam metode pembelajaran yang diperlukan adalah bagaimana seorang guru

mampu menguasai kelas sehingga tercipta proses belajar yang menyenangkan.

Adapun jenis-jenis metode yang dapat digunakan diantaranya: ceramah, diskusi,

demonstrasi, eksperimental, dan pelatihan, dengan berbagai pendekatan. Penerapan

metode pembelajaran dari masing-masing bidang seni dapat dilihat pada lampiran.

b. Evaluasi Pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian

Evaluasi pembelajaran adalah proses mengumpulkan, menganalisis, dan

mengintepretasi, informasi secara sistematik untuk mendapatkan sejauhmana

ketercapaian sebuah pembelajaran.Kegiatan evaluasi pembelajaran memiliki fungsi

menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai

dasar untuk mengambil keputusan.Evaluasi pembelajaran bertujuan menghimpun

informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, perkembangan,

pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru yang mencakup kegiatan

pengukuran dan penilaian.

Evaluasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler kesenian merupakan sebuah

kegiatan yang terencana untuk mengetahui kondisi pembelajaran ekstrakurikuler

dengan menggunakan instrumen. Untuk mendapatkan hasil evaluasiyang maksimal

dalam Ekstrakurikuler Kesenian dimulai dengan perencanaan, pelaksanaan,

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 9

Page 10: Panduan kesenian  kab.dompu

pengolahan hasil dan pelaporan. Penerapan evaluasi pembelajaran Ekstrakurikuler

Kesenian untuk masing-masing bidang kesenian dapat dilihat dalam lampiran.

B. Indikator

1. Tercapainya persamaan persepsi Tim Pembina Ekstrakurikuker Kesenian

Sekolah Dasar mengenai Panduan Pelaksanaan Ekstrakurikuker Kesenian.

2. Terlaksananya kegiatan Ekstrakurikuker Kesenian Sekolah Dasar..

3. Tercapainya penggalian dan pengembangan seni budaya lokal di SDN No.07

Woja Kabupaten Dompu.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 10

Page 11: Panduan kesenian  kab.dompu

BAB III

STRATEGI PELAKSANAAN DAN IMPLEMENTASI

A. Strategi Pelaksanaan

1. Manajemen Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian

a. Struktur Organisasi

Struktur organisasi kegiatan Ekstrakurikuler Keseniandi SDN No.07

Woja Kabupaten Dompu ditetapkan bersama antara pihak sekolah dan komite

sekolah. Struktur ini dibentuk sesuai kebutuhan dan ketersediaan sumber daya

manusia yang ada.

Adapun struktur organisasi Ekstrakurikuler Kesenian meliputi: a)Tim

Pengembang (Pengawas Sekolah), b) Penanggung jawab (Kepala Sekolah),

c)Penasehat (Komite Sekolah), dan d) Instruktur Ekstrakurikuler (Seni musik

dan seni tari).

Gambar 1. Struktur Organisasi Ekstrakurikuler Keseniandi SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 11

Penanggung jawabAMRUDDIN, S.Pd

Pelaksana TeknisHARYONO, S.Pd

Instruktur EkstrakurikulerSeni Tari

NURFAIDAH, S.Pd

Penasehat

Instruktur EkstrakurikulerSeni Musik

NANANG

Tim PengembangKASTURI H.THALIB

Page 12: Panduan kesenian  kab.dompu

b. Unsur Pelaksana Kegiatan

1) Tim Pengembang adalah Pengawas Sekolah

2) Penanggung Jawab adalah Kepala Sekolah

3) Penasehat adalah Komite Sekolah

4) Pelaksana TeknisEkstrakurikuler Kesenian adalah Guru yang ditunjuk oleh

Kepala Sekolah,

5) Instruktur Ekstrakurikuler adalah guru atau orang yang ditunjuk oleh Kepala

Sekolah yang secara khusus memiliki kompetensi di bidang kesenian.`

c. Tugas Pokok dan Fungsi

1) Tim Pengembang (Pengawas Sekolah)

a) Mensosialisasikan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Kabupaten Dompu

kepada penanggungjawab kegiatan di masing-masing Sekolah/gugus.

b) Mengembangkan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di Kabupaten Dompu di

masing-masing Sekolah/gugus.

c) Menginstruksikan kepada Kepala Sekolah di Kabupaten/ Kota agar

melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah masing-masing.

2) Penanggung Jawab (Kepala Sekolah)

a) Melaksanakan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah sesuai instruksi

Tim Pengembang (Pengawas Sekolah) di sekolah,

b) Memberikan saran pada pelaksana teknis (Guru) atas pelaksanaan program

kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.

c) Mengevaluasi pelaksanaan program kerja pembinaan Ekstrakurikuler

Kesenian di sekolah.

d) Memberikan motivasi, inspirasi serta masukan kepada koordinator kegiatan

ekstrakurikuler di sekolah (Kepala Sekolah).

e) Bertanggungjawab dalam menetapkan pelaksana teknis

f) Bersama Pelaksana teknis menetapkan Instruktur

g) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian

di sekolah masing-masing,

h) Kepala Sekolah bersama Komite Sekolah memfasilitasi dan menganggarkan

dana untuk kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah,

i) Memberikan arahan dan masukan serta saran kepada pelaksana teknis

(guru) dalam kegiatan Ekstrakurikuler kesenian di sekolah.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 12

Page 13: Panduan kesenian  kab.dompu

j) Menjalin kerjasama dengan semua pihak guna mendukung kelancaran

kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah masing-masing.

c. Pelaksana Teknis (Guru)

a) Bertanggung jawab pada pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan

Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.

b) Menyusun, mengatur, dan melaksanakan kebijakan kegiatan yang telah

telah ditetapkan sekolah.

c) Memantau perkembangan peserta didik selama kegiatan

EkstrakurikulerKesenian berlangsung.

d) Mengevaluasi ketercapaian pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program

yang ditetapkan.

e) Membuat laporan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di sekolah.

d. Instruktur

a) Melaksanakan pembelajaran Ekstrakurikuler Kesenian sesuai dengan

program yang telah ditetapkansekolah sesuai dengan panduan,

b) Melakukan penilaian atau evaluasi terhadap unjuk kerja peserta didik yang

mengikuti kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian,

c) Membuat laporan kegiatan ekstrakurikuler yang dibimbingnya.

e. Pembiayaan

Pembiayaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07 Woja Kabupaten

Dompu bersumber darianggaran sebagai berikut;

1) Swadaya sekolah,

2) Komite Sekolah,

3) Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah),

4) Sponsor, dan

5) Sumber dana lainnya.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 13

Page 14: Panduan kesenian  kab.dompu

Pembiayaan kegiatan dialokasikan untuk:

No Jenis Kebutuhan Keterangan1. Manajerial Kegiatan Honor Tim Pengembang

Honor Penasehat Honor Penanggung Jawab, Honor Pelaksana Teknis Honor Instruktur

2. Kesekretariatan Pengadaan ATK

3. Sarana dan Prasarana

Bahan dan Alat, Media Audio Visual

4. Biaya Produksi Konsumsi, Transportasi, Dokumentasi, Publikasi, dll.

1) Peserta Kegiatan dan Penjaringan Peserta

Peserta kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian adalah seluruh peserta didik dari

kelas 1 (satu) sampai 5 (lima) yang dikelompokkan berdasarkan minat dan bakat.

Penjaringan dan penentuan tingkat kemampuanpeserta pada masing-masing bidang

seni dilakukan sebagai berikut:

a) Seni Musik

Penjaringan peserta didik dilakukan melalui kegiatan penelusuran minat dan bakat

dengan mengisi formulir pendaftaran.

b) Seni Tari

Penjaringan peserta didik dilakukan melalui kegiatan penelusuran minat dan

bakatdengan mengisi formulir pendaftaran. Peserta didik dikelompokkan ke dalam

kelompok dasar dan lanjut, sesuai dengan kemampuan awal yang dimiliki.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 14

Page 15: Panduan kesenian  kab.dompu

2) Jadwal Pelaksanaan dan Penyusunan Program Kegiatan Ekstrakurikuler

Kesenian

a) Jadwal Pelaksanaan

Penjadwalan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dirancang pada awal semester

oleh Kepala Sekolah sebagai Penanggung Jawab kegiatan Eksktrakurikuler

Kesenian. Jadwal waktu kegiatan diatur di luar jam mata pelajaranagar tidak

menghambat pelaksanaan kegiatan Kurikuler.

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu

dilaksanakan 1 (satu) minggu sekali dengan durasi 1–2 jam. Dalam satu

semester dilaksanakan maksimal 18 kali pertemuan.

b) Penyusunan Program Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian

Jadwal pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dibuat dan disesuaikan

dengan jumlah minggu efektif per semester atau pertahun. Jadwal

pelaksanaan kegiatan untuk masing-masing bidang dapat dilihat pada

lampiran. Adapun contoh bagan jadwal persemester atau pertahun sebagai

berikut.

Jadwal Per semester (18 x pertemuan)

No. KegiatanPertemuan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1. Seni Tari√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

2. Seni Musik√ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

Jadwal Per Tahun (36 x pertemuan)

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 15

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36

1

2

3

4

5

6

No KegiatanPertemuan

Page 16: Panduan kesenian  kab.dompu

3) Mekanisme Penetapan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian

Para Kepala Sekolah sebagai Penanggung Jawab melaksanakan instruksi dari

Tim Pengembang (Pengawas Sekolah) untuk menyelenggarakan kegiatan

Ekstrakurikuler Keseniandi sekolah masing-masing. Mekanisme penetapan kegiatan

di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu harus mempertimbangkan beberapa hal

berikut:

(a) Kesesuaian Kurikulum Sekolah Dasar yang berlaku,

(b) Perkembangan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik peserta didik,

(c) Kesesuaian minat dan bakat peserta didik,

(d) Sarana dan prasarana yang tersedia,

(e) Ketersediaan sumber daya manusia (guru/instruktur),

(f) Ketersediaan dan kecukupan dana.

Berdasarkan beberapa pertimbangan di atas, sekolah dapat menetapkan

kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian melalui rapat bersama dengan Komite Sekolah.

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian tersebut mencakup dua cabang seni, yaitu Seni

Musik, Seni Tari,.

4) Perencanaan Kegiatan

a)Rencana kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian

Rencana kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianmerupakan tahapan kegiatan

yang disusun dan dilaksanakan untuk satu tahun pelajaran. Rencana

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian ini merupakan bagian dari Rencana Kerja

Sekolah (RKS)/Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS).

b) Penyusunan Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian meliputi;

1) Melaksanakan rapat guru dengan pengurus Komite Sekolah untuk

memasukkan rancangan kegiatan Ekstrakurikuler ke dalam RKAS,

2) Menyusunan rancangan kegiatan Ekstrakurikuler untuk 1 semester atau

1 tahun

3) Memasukkan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian sesuai hasil

kesepakatan rapat Komite Sekolah pada RKAS,

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 16

Page 17: Panduan kesenian  kab.dompu

4) Mengkoordinasikan program kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dengan

pihak terkait agar pelaksanaan program Ekstrakurikuler Kesenian dapat

berjalan dengan lancar,

5) Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada tim pelaksana

Ekstrakurikuler Kesenian sesuai dengan bidangnya,

6) Membuat rencana evaluasi pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler

Kesenian secara keseluruhan,

7) Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja tim pelaksana agar tercapai

kesesuaian hasil kerja.

c) Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Rencana Kegiatan

Ekstrakurikuler Kesenianadalah sebagai berikut:

(1) Kompetensi Instruktur.

(2) Komitmen pihak sekolah.

(3) Pengadaan sarana prasarana kegiatan.

5) Pelaksanaan Kegiatan

Keberhasilan pelaksanaan kegiatan terkait dengan beberapa hal sebagai berikut:

a. Ketersediaan sarana dan prasarana

b. Ketersediaan instruktur

c. Ketersediaan Program

6) Sarana

Disesuaikan dengan kebutuhan di masing-masing lokasi.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 17

Page 18: Panduan kesenian  kab.dompu

BAB IV

MONITORING, EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Monitoringdan Evaluasi Kegiatan

Monitoring dan Evaluasi dilakukan dalam rangka pengawasan,

pengontrolan,dan pengendalian kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian. Kegiatan yang

dilakukan dalam Monitoring dan Evaluasi adalah sebagai berikut:

No UraianPelaksanaan Keterangan

Ya TidakA Penyusunan Rencana Kegiatan

Ekstrakurikuler Kesenian1. Menyusun rencana kegiatan untuk 1

(satu) tahun berdasarkan ketentuan RKS/RKAS yang berlaku sebagai pedoman kerja.

2. Membahas Rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenianpada rapat pengurus Komite Sekolah untuk dimasukkan pada RKAS.

3. Memasukkan rencana Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian sesuai hasil kesepakatan rapat Komite Sekolah pada RKAS.

4. Mengkoordinasikan program kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dengan pihak terkait agar pelaksanaan program Ekstrakurikuler Kesenian dapat berjalan dengan lancar.

5. Mengatur dan mendistribusikan tugas kepada tim pelaksana Ekstrakurikuler Kesenian sesuai dengan bidangnya.

6. Membuat rencana evaluasi pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian secara keseluruhan.

7. Memeriksa dan mengevaluasi hasil kerja tim pelaksana agar tercapai kesesuaian hasil kerja. √

B Pelaksanaan Kegiatan1. Ketersediaan program 2. Ketersediaan sarana dan prasarana3. Ketersediaan instruktur

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 18

Page 19: Panduan kesenian  kab.dompu

B. Pelaporan Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian

Instruktur kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian bersama-sama dengan Pelaksana

Teknis (Guru) menyusun laporan hasil pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler yang

kemudian dilaporkan kepada Penanggung jawab Kegiatan (Kepala Sekolah). Laporan

ini kemudian akan menjadi laporan kegiatan sekolah yang dipertanggungjawabkan

kepada Tim Pengembang (Pengawas sekolah), serta Komite Sekolah dan orang tua

peserta didik.

Secara umum, pelaporan kegiatan berisi tentang susunan program kegiatan

Ekstrakurikuler Kesenian per-semester atau per-tahun, pelaksanaan kegiatan, dan

hasil evaluasi.Sistematika laporan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian dapat

ditampilkan sebagai berikut.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 19

Page 20: Panduan kesenian  kab.dompu

SISTEMATIKA LAPORAN KEGIATAN

EKSTRAKURIKULER KESENIAN

Halaman Judul

Identitas Sekolah

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I. SUSUNAN PROGRAM KEGIATAN

A. Program kegiatan terdiri atas:

1. Seni Musik

2. Seni Tari

Program kegiatan disesuaikan dengan fasilitas yang tersedia di sekolah.

Susunan kegiatan,berupa susunan materi dan rencana program, dibuat dalam

bentuk tabel sebagai berikut:

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 20

Page 21: Panduan kesenian  kab.dompu

Tabel 1.Rencana Program

Bidang Seni :Tari

No.RencanaProgram

Pertemuan1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

BAB II. PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Catatan kegiatan per pertemuan

Berisi catatan kegiatan (Seni Rupa, seni tari, Seni Musik) pada setiap

pertemuan.Catatan dibuat dalam bentuk tabel (Tabel 2).

Tabel 2. Catatan Kegiatan

PERTEMUAN MATERI KEGIATAN KETERANGANPertemuan ke-1Pertemuan ke-2Dst

B. Catatan perkembangan siswa

Catatan perkembangan peserta didik dilihat dari input awal dan akhir

pembelajaran.Input awal diperoleh berdasarkan hasil pre tes dan output akhir

pembelajaran diperoleh dari hasil pos tes.

Catatan perkembangan peserta didik disajikan dalam bentuk tabel dengan

uraian deskriptif( Tabel 3).

Tabel 3: Catatan Absensi Siswa

Jadwal Per semester (18 x pertemuan)

No.Nama Siswa

Pertemuan1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18

1. Neni

2. Atun

3. Linda

4. Ayu

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 21

Page 22: Panduan kesenian  kab.dompu

BAB III. HASIL KEGIATAN DAN EVALUASI

Evaluasi kegiatan dilakukan setelah proses kegiatan berlangsung, yaitu pada

saat peserta didik telah selesai melaksanakan kegiatan. Teknik evaluasi dilakukan

dengan cara observasi dan kuesioner. Observasi dilakukan untuk melihat bagaimana

kualitas karya yang dihasilkan dan dibuat dalam bentuk tabel (Tabel 4).

Tabel 4. Evaluasi hasil kegiatan (Sesuai masing-masing bidang)

a. Proses

No ASPEK YANG DINILAISKOR

KETERANGAN (INDIKATOR)3 4 5

1 Koreografi √

2 Properti √

3 Pola Lantai √

4 Penampilan √

5 Kreatifitas √

6 Gerak √

b. HASIL

No ASPEK YANG DINILAI

SKOR

KETERANGAN3 4 5

1 Koreografi √

2 Properti √

3 Pola Lantai √

4 Penampilan √

5 Kreatifitas √

6 Gerak √

Jumlah 8 25

Jumlah item 10 penilaian dengan maksimum nilai 5x10 =50/50 x 100 = 100minimum nilai 3x10 = 30/50 x 100 = 60

Keterangan:A = Sangat Baik B = Baik

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 22

Page 23: Panduan kesenian  kab.dompu

C = Cukup

BAB IV. PENUTUPA. Kesimpulan

Berisi uraian tentang rangkuman seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan selama satu semester/tahun.

B. SaranBerisi uraian tentang rekomendasi untuk kegiatan selanjutnya.

LAPORAN

PELAKSANAAN KEGIATANEKSTRAKURIKULER KESENIAN

SEKOLAH DASAR NEGERI NO.07 KEC.WOJA

KABUPATEN DOMPU

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 23

Page 24: Panduan kesenian  kab.dompu

PEMERINTAH KABUPATEN DOMPUDINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN LAHRAGA

KABUPATEN DOMPU2015

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 24

Page 25: Panduan kesenian  kab.dompu

LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATANEKSTRAKURIKULER KESENIAN

IDENTITAS SEKOLAH

Nama Sekolah SD Negeri 07 Woja Kabupaten Dompu

Tahun berdiri 1973

NSS 0000000000000

NPSN 5205...

Akreditasi A

Alamat Jl. Lintas Sumbawa Kandai Dua Dompu

Telepon 0373……..

email -

Mengetahui:Kepala SD Negeri 02 Kabupaten

Dompu,

Cap/ttd

Sutarman, S.PDNIP.19590303 197911 1 005

Dompu, 06 Juni 2015

Koordinator Pelaksana,

ttd

Hj. Jauhari, S.PdNIP 19610520 198103 2 006

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 25

Contoh Lembar Identitas/pengesahan

Page 26: Panduan kesenian  kab.dompu

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 26

Page 27: Panduan kesenian  kab.dompu

BAB V

PENUTUP

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu

merupakan suatu kegiatan yang mendukung mata pelajaran Seni Budaya dan

Prakarya. Dalam hal ini, peserta didik berkesempatan untuk melakukan beragam

pengalaman praktik berkesenian yang mencakup bidang seni musik dan seni Tari.

Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengembangkan bakat, minat, intelektual,

kreativitas, wawasan kebangsaan, keterampilan sesuai dengan bidang seninya, serta

dapat membentuk karakter seperti disiplin, tanggung jawab, jujur, saling menghargai,

kerjasama, komitmen dan berbagai macam karakter lainnya.

Kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu terbuka

bagi seluruh peserta didik mulai kelas 1 sampai kelas 6. Bakat dan minat para peserta

didik Sekolah Dasar dikelompokkan berdasarkan kompetensi siswa. Metode

pembelajaran yang digunakan meliputi ceramah, diskusi, demonstrasi, eksperimental,

pelatihan, dan lain-lain sesuai dengan bidang seni yang dikembangkan.Pelaksanaan

kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian ini dilaksanakan di luar jam sekolah intrakurikuler.

Berdasarkan uraian di atas maka Panduan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian di

SDN No.07 Woja Kabupaten Dompu tidak lepas dari landasanPedoman Peraturan

dan Keputusan Menteri Nasional Republik Indonesia. Untuk memperlancar proses

kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian diperlukan tata kelola Ekstrakurikuler Kesenian

dengan manajemen kegiatan yang terdiri dari struktur organisasi, kriteria pelaksanaan

kegiatan, tugas pokok dan fungsi (tupoksi), pembiayaan, waktu pelaksanaan,

mekanisme penetapan kegiatan Ekstrakurikuler Kesenian, perencanaan kegiatan,

pelaksanaan kegiatan, maupun monitoring dan evaluasi kegiatan.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 27

Page 28: Panduan kesenian  kab.dompu

DAFTAR PUSTAKA

Akbar-Hawadi, Reni, Sihadi Darmo Wihardjo, dan Mardi Wiyono.2001. Kreativitas.Grasindo, Jakarta.

Asfandiar, Andi Yudha. 2009.Kenapa Guru Harus Kreatif?Bandung: Mizan.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia. 2013. Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Kemendikbud RI.

Bandem, I Made dan Sal Murgiyanto.1996. Teater Daerah Indonesia.Yogyakarta: Kanisius.

Ellfeldt, Lois. 1976. Dance, from Magic to Art. Dubuque. IA: Wim. C. Brown Publishers.

Elliott, David J. 1995. Music Matters: A New Philosophy. New York: Oxford University Press.

Evans, Joy, dan Tanya Skelton. 2001. How to Teach Art to Children, Grades 1-6, Monterey. Canada: Evan Moor Corp.

Forster, Margaret, dan Masters G. 1996. Performance Assessment Resource Kit. Camberwell, Melborne: The Australian Council for Educational Research Ltd.

Foster, Susan L. 2003. Taken by Suprise, Improvisation in Dance and Mind. Taken by surprise: a Dance Improvisation Reader. pp. 3-12. Connecticut: Wesleyan University Press.

Fox, J. Englebright dan Robert Schirrmacher. 2014.Art and Creative Development for Young Children. Boston, MA.: Cengage Learning.

Gallagher, James J. 1999. Handbook of Creativity. New York: Cambridge University Press.

Geertz, Clifford. 1983. Local of Knowledge: Further Essays on Interpretive Anthropology. New York: Basic Books.

_______ . 1973. The Interpretation of Cultures: Selected Essays. New York: Basic Books.

Hardjana, Suka, Corat Coret Musik Kontemporer Dulu dan Kini. 2003. Jakarta: Ford Foundantion dan Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Harrop, John dan Sabih R. Epstein. 1990. Acting With Style. New Jersey: Prentice-Hall Inc.,

Harymawan, R.M.A. 1988. Dramaturgi.Bandung: Remaja Rosda Karya.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 28

Page 29: Panduan kesenian  kab.dompu

Hidayat, Robby. 2008. Seni Tari. Malang: Jurusan Seni dan Desain, Fakultas Sastra Universitas Malang.

Humphrey, Doris. 1964. The Art of Making Dance. New York: Holt, Rinehart, and Winson.

Kaeppler, A.L. 1978. Dance in Anthropological Perspective. Annual Review of Anthropology, JSTOR.

Kemententerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas).2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Kemendiknas

_______. 2008. Standar Pembinaan Kesiswaan. Jakarta: Kemendiknas

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).2013a. Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud

_______ . 2013b. Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarta: Kemendikbud

_______ . 2013c. Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Kemendikbud

_______ . 2013d. Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah. Jakarta: Kemendikbud

_______ . 2014. Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Jakarta: Kemendikbud

Latuconsina, Hudaya. 2014.Menuju Generasi Kreatif & Kemajuan Ekonomi Kreatif di Indonesia. Jakarta:Gramedia.

Lloyd, Marcia, L. 2014. Creative Dance a Manual for Teaching all Ages. Kuala Lumpur, Malaysia: University of Malaya Press.

Meri, La.1965. Dance Composition: The Basic Elements. Northampton, MA: Interlink Books.

Mueller, Daniel J. 1992. Mengukur Sikap Sosial Pegangan untuk Peneliti dan Praktisi. Bumi Aksara. Jakarta.

Munandar, Utami. 1999. Pengantar Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Murgiyanto, Sal. 2004. Tradisi dan Inovasi: Beberapa Masalah Tari di Indonesia. Yogyakarta: Wedatama Widya Sastra.

Parani, Yulianti. 1983. Tari Pendidikan, Pedoman Pengajaran dalam Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: LPKJ.

Rendra, W.S. 1985. Tentang Bermain Drama.Jakarta: Pustaka Jaya.

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 29

Page 30: Panduan kesenian  kab.dompu

Schwake, Susan dan Rainer Schwake (eds.). 2012.Art Lab for Kids: 52 Creative Adventures in Drawing, Painting, Printmaking, Paper, and Mixed Media-For Budding Artists of All Ages (Lab Series), Beverly, MA.: Quarry Books.

Sedyawati, Edy.1992. Budaya Indonesia: Kajian Arkeologi, Seni, dan Sejarah.Jakarta: Rajawali Press.

_____________ . 1984. Tari. Jakarta: Pustaka Jaya.

_____________ .1987. Tari: Bidang Seni yang Paling Maju dalam Proses Pembentukan Kesatuan Nasional. Universitas Indonesia: Fakultas Sastra.

Sedyawati, Edi dan Yulianti Parani, dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya. 1995. Ensiklopedi Tari Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jendral Kebudayaan, Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Proyek Pengkajian dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya.

Semiawan, Conny dan Utami Munandar. 2001. Mengembangkan Kreativitas. Jakarta: Pustaka Populer Obor.

Smith, Autard-Jacklyn. M. 1976. Dance Composition: A Practical Guide for Teachers. London: A&C Black Pub., Ltd.

_______ . 2010. Dance Composition: A Practical Guide to Creative Success in Dance Making. London: A&C Black Pub., Ltd.

Stewart. S., Martha.2013.Martha Stewart.s Favorite Crafts for Kids: 175 Projects for Kids of All Ages to Create, Build, Design, Explore, and Share [Kindle Edition], New York: Potter Craft.

Sugiarto, Iwan. 2011.Mengoptimalkan Daya Kerja Otak dengan Berpikir Holistik & Kreatif. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Sumandyo, Hadi. 2005. Sosiologi Tari. Yogyakarta: Pustaka.

Tabrani, Primadi. 2008.Proses Kreasi Apresiasi Belajar. Bandung: Penerbit ITB.

_______ . 2012. Kreativita dan Humanita. Bandung: Penerbit Jalasutra.

Tim Pusat Musik Liturgi.2009. Menjadi Dirigen Jilid II: Membentuk Suara. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

_______ . 2011. Menjadi Dirigen Jilid III: Membina Paduan Suara.Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.

Topal, Cathy Weisman. 1998.Children, Clay, And Sculpture. Worcester, MA: Davis Pub.

Tylor, Loren E., 1988.Drama dan Teater Remaja.Yogyakarta: Hanindita.

Wibowo, Fred.1988. Lokakarya Teater Rakyat: Studio Audio Visual.Yogyakarta: Puskat

Panduan Ekstrakurikuler Kesenian Sekolah Dasar | 30