panduan pelatihan manajemen stres · 2020. 7. 4. · panduan pelatihan manajemen stres i kata...

32

Upload: others

Post on 02-Dec-2020

19 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)
Page 2: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

MANAJEMENSTRES

PANDUAN PELATIHAN

Page 3: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Judul Buku:Panduan Pelatihan – MANAJEMEN STRES

Penyusun:Palang Merah Indonesia (PMI)

Editor:Palang Merah Indonesia (PMI)

Penerbit:

Markas Pusat Palang Merah Indonesia Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 96, JakartaEmail : pmi.or.id Laman : www.pmi.or.idTwitter : @palangmerahFacebook : Palang Merah IndonesiaYoutube : Palang Merah Indonesia

Design Sampul, Illustrasi & Tata LetakeLBe Creative | [email protected]

Copyright@2015

Cetakan Pertama, Februari 2015

ISBN 978-979-3575-83-4

Page 4: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

I

KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan) di bidang kemanusiaan semakin bertambah di berbagai bidang melalui sarana lembaga sosial dan kemanusiaan yang ada. Mitra perusahaan dengan sumber daya manusia dan sumber dayanya sangat berpotensi melakukan kegiatan kemanusiaan membantu sesama. Palang Merah Indonesia (PMI) sebagai satu-satunya perhimpunan nasional organisasi palang merah, tumbuh dan berkembang bersama komponen masyarakat telah secara bersama memberikan pelayanan kepada sesama di saat darurat maupun dalam situasi normal.

Tegas tercantum dalam amanat UU no. 24 tahun 2007 bahwa lembaga usaha bersama lembaga internasional berkesempatan berperan dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana. PMI sebagai wadah bagi sukarelawan bidang kemanusiaan, membuatkan secara khusus sistim bagi mitra perusahaan untuk bersama-sama melakukan kegiatan kemanusiaan.

Tersedianya buku ini diharap mampu menambah keterampilan bagi pembelajar dari mitra perusahaan dan tentunya meningkatkan rasa kesukarelawanan dalam memberikan pelayanan kemanusiaan bersama PMI. Kebutuhan-kebutuhan terkini serta situasi kondisi di bidang kemanusiaan yang terus berkembang tentunya dapat menambah khasanah dan konten buku selanjutnya.

Kelengkapan pelatihan mitra ini terdiri atas 7 (tujuh) buku yakni Basic Training, Emergency Assessment, Relief Distribution, Disaster Risk Reduction, Hygiene Promotion in Emergency, Stress Management dan Kurikulum Pelatihan Mitra berisikan materi pengenalan terhadap perhimpunan nasional Palang Merah Indonesia serta keterampilan di bidang penanggulangan bencana dan kesehatan. Buku panduan pelatihan diperuntukkan bagi pembelajar sebagai pegangan dalam proses pelatihan sedangkan buku kurikulum menjadi panduan tim pelatih dan penyelenggara pelatihan dalam pelaksanaannya.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan buku ini, semoga menjadi acuan bagi peningkatan keterampilan sumber daya manusia pihak mitra perusahaan dalam semangat kesukarelawanan bersama PMI.

Jakarta, 11 Februari 2015

Page 5: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

II

DAFTAR ISIKATA PENGANTAR ISTRES 1PERBEDAAN STRESS DAN TRAUMA 4SUMBER STRES (STRESSOR) 5REAKSI STRES 5REAKSI TRAUMA 6MENGENAL GEJALA-GEJALA KELELAHAN MENTAL DAN KEJENUHAN DALAM PEKERJAAN (BURN OUT) 7TRAUMA SEKUNDER 8• Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Munculnya Trauma Sekunder 8• Gejala-Gejala Trauma Sekunder 9

MANAJEMEN STRES 10• Mengelola Stres 10

RELAKSASI 21

Page 6: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

1

I. STRES

Stres merupakan bagian yang normal dari kehidupan kita

sehari-hari dan dibutuhkan sebagai dorongan agar kita dapat

menjalankan kegiatan-kegiatan. Contoh stres dalam kehidupan

sehari-hari misalnya orang dewasa dituntut untuk bekerja dan

menghidupi diri dan keluarganya, orangtua dituntut untuk

mengasuh dan memelihara anaknya, anak-anak dituntut untuk

mengerjakan tugasnya, dan sebagainya. Segala sesuatu yang

dapat menghasilkan stres disebut sebagai stressor. Contoh

stressor adalah kantor dan pekerjaan, keluarga dan pasangan,

sekolah, kondisi kesehatan, kondisi keuangan, lalu lintas,

keadaan cuaca dan sebagainya.

STRES• Stres adalah TEKANAN• Hal-hal yang bisa menyebabkan stres atau

sumber stres disebut STRESSOR, bisa berasal baik dari dalam diri sendiri ataupun dari luar (lingkungan)

• Reaksi tubuh terhadap stres disebut Stress Response

• Kondisi penuh tekanan baik yang berasal dari luar maupun dalam diri individu yang mengakibatkan terganggunya keseimbangan hidup, sehingga menuntut individu melakukan penyesuaian secara fisik dan psikologis

Page 7: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

2

Stres bisa menganggu kesehatan fisik maupun mental jika melebihi

kemampuan seseorang dalam menghadapinya. Kondisi di mana

beban stres sudah terlampau besar disebut sebagai distress.

Seseorang bisa mengalami distress secara bertahap atau tiba-tiba.

Distress bertahap terjadi akibat beban-beban yang menumpuk

tanpa diimbangi dengan bertambahnya kekuatan seseorang untuk

menghadapi atau menyelesaikan masalah. Sementara Distress

tiba-tiba terjadi karena adanya suatu peristiwa luar biasa yang

melebihi batas kemampuan seseorang untuk menghadapinya.

Contoh peristiwa luar biasa adalah bencana, meninggalnya orang

terdekat, penyakit yang serius dan sebagainya. Penyintas bencana

umumnya mengalami distress secara tiba-tiba, sementara pekerja

cenderung untuk mengalami distress secara bertahap.

TRAUMA• Istilah ‘trauma’ pada awalnya digunakan dalam

bidang kedokteran untuk menggambarkan luka akibat suatu benturan.

• Sederhananya, trauma merupakan luka yang sangat menyakitkan atau dapat juga dikatakan sebagai suatu kekagetan (shock).

• Dalam bidang psikologi, trauma merupakan suatu pengalaman mental yang luar biasa menyakitkan karena melampaui batas kemampuan individu untuk menanggungnya. Trauma bersumber pada pengalaman traumatik.

Page 8: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

3

Page 9: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

4

PERBEDAAN STRES DAN TRAUMA

STRES TRAUMA

Tidakdidahuluperistiwatraumatis

Didahuluiperistiwatraumatis

Bertahap,menumpuk,sedikit demi

sedikit

Mendadak

Dampakhilang ketika

stressor hilang

Umumnyaberdampak

jangka panjang

Pengaruh stresberbeda untuk

setiap seseorang

Pengaruh traumaumumnya sama untuk

setiap orang, yaitu menakutkan

Page 10: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

5

SUMBER STRES (STRESSOR)

• Sangat subyektif (berbeda-beda pada masing-masing orang).

• Tergantung penghayatan/pemaknaan yang diberikan seseorang

kepada hal tersebut.

• Stressor dapat dimodifikasi/diubah, baik secara langsung melalui

tindakan nyata atau dengan mengelola pikiran dan emosi.

REAKSI STRESS

PIKIRAN

• “Hidup saya sengsara”

• “Semua orang membenci saya”

• “Tidak ada gunanya lagi berusaha”

• “Saya harus menyenangkan semua orang”

• “Saya harus mendapatkan semua keinginan saya”

PERASAAN

• Malu• Bersalah• Cemas• Sedih• Putus asa• Jengkel

SENSASI FISIK

• Jantung berdebar-debar

• Keringat dingin• Mual• Pusing• Nyeri-nyeri

PERILAKU

• Gangguan Tidur• Gangguan pola

makan (kurang atau berlebih)

• Produktivitas kerja rendah

• Pengaturan waktu buruk (telat, menunda pekerjaan)

• Kurang rapi dan teliti

• Tergesa-gesa

Reaksi – reaksi yang muncul tersebut merupakan reaksi yang NORMAL dalam situasi yang TIDAK NORMAL.

Page 11: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

6

REAKSI TRAUMA

• Secara umum, apapun peristiwa yang menjadi latar belakang-

nya (pemerkosaan, penganiayaan ataupun bencana alam yang

dahsyat) reaksi yang muncul dapat dikelompokkan menjadi 3

hal yaitu:

1. Ingatan yang menganggu

2. Reaksi menghindar

3. Munculnya gangguan fisik

Page 12: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

7

SUMBER STRES PADA PEKERJA KEMANUSIAAN

a. Diri Sendiri

b. Keluarga

c. Pekerjaan

d. Masyarakat

MENGENALI GEJALA-GEJALA KELELAHAN MENTAL DAN KEJENUHAN DALAM PEKERJAAN (BURN OUT):

• Merasa sangat lelah secara fisik maupun mental

• Kehilangan semangat dalam melakukan aktivitas, merasa jenuh

• Ketidakmampuan untuk berkonsentrasi

• Sulit tidur

• Sinis

• Tidak efisien dalam menjalankan tugas/pekerjaan

• Tidak mempercayai rekan kerja atau pimpinan

• Penggunaan alkohol berlebih termasuk konsumsi kafein dan

merokok secara berlebih

• Gejala psikosomatik

• Tidak bahagia/sedih

• Hubungan tidak baik dgn orang lain

• Tidak produktif

• Merasa terperangkap

• Tidak memiliki keyakinan/kepercayaan

• Tidak sesuai harapan/cita-cita

• Lelah

• Tidak berdaya Beban kerja terlalu berlebih tidak ada habis-

habisnya

• Merasa takut

• Tidak peduli

Page 13: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

8

TRAUMA SEKUNDER

Trauma sekunder adalah luka batin (dalam bentuk respon stres

traumatik) yang bisa terjadi karena menyaksikan atau mengetahui

penderitaan atau pengalaman buruk orang lain.

Pekerja kemanusiaan seringkali dihadapkan pada orang-orang

yang terkena dampak bencana secara langsung, sehingga dapat

mengidentifikasikan dirinya seperti mereka.

Respon emosional seperti yang dialami oleh orang-orang yang

terkena dampak langsung dari suatu bencana bisa juga dialami

oleh pekerja kemanusiaan yang tidak mengalami langsung

bencana tersebut.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MUNCULNYA TRAUMA SEKUNDER

• Intensitas (kuat-lemah)

Ketika peristiwa tersebut sangat kuat dampaknya sehingga

meningmbulkan ingatan yang kuat pula

• Frekuensi (tingkat keseringan)

Ketika peristiwa tersebut sering terjadi atau pekerja tersebut

sering terpapar dengan peristiwa-peristiwa yang sama

• Identifikasi (kemiripan-kesamaan)

Pekerja mengalami peristiwa yang hampir sama dengan peristi-

wa yang pernah disaksikan

• Daya tahan emosional

Daya tahan emosional seorang pekerja dalam menghadapi suatu

peristiwa, tentunya masing-masing orang akan berbeda-beda

Page 14: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

9

GEJALA-GEJALA TRAUMA SEKUNDER

• Terlalu memikirkan (“kepikiran”)

• Gelisah, gugup, mudah kaget

• Sulit memisahkan kehidupan pribadi dan pekerjaan

• Terpengaruh kejadian traumatik

• Mudah tersinggung, mudah marah dgn ketidakadilan

• Merasa depresi (sedih, tidak berdaya, tidak berarti)

• Mengalami pengalaman negatif orang lain

• Menghindari kejadian yang mirip dengan korban

• Lupa dengan detail dari trauma penyitas

• Ketakutan

Page 15: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

10

II. MANAJEMEN STRES

MENGELOLA STRESS

Untuk melakukan pemeliharan dan penguatan diri secara optimal

perhatikan Lima prinsip dasar berikut:

1. Kenali diri sendiri

Mengenali diri sendiri merupakan langkah dasar dan

pertama dalam melakukan pengelolaan stress

yang efektif. Tiap individu unik, memiliki

kekurangan, kelebihan dan batas masing-

masing. Bagaimana cara mengelola dan

Page 16: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

11

menghadapi stress bersifat sangat individual dan bisa berbeda-

beda antar tiap individu. Seseorang yang tidak atau kurang

mengenal batasan-batasan dirinya bisa diibaratkan seperti

kendaraan tanpa penunjuk isi bahan bakar atau penunjuk

kecepatan, dapat berfungsi namun rawan mengalami kecelakaan

dan kehabisan tenaga tanpa disadari.

Hal-hal mendasar yang perlu dikenali dari dalam sendiri:

• Hal-hal apa yang paling disukai (menimbulkan emosi positif)

• Hal-hal apa yang paling tidak disukai (menimbulkan emosi negatif)

• Hal-hal apa yang dianggap sebagai kekuatan

• Hal-hal apa yang dianggap kelemahan

• Hal-hal apa yang dianggap paling penting dalam hidup

Pengetahuan akan diri sendiri berfungsi sebagai “peta” dalam

diri, sehingga dapat diketahui mana area yang perlu didekati dan

mana area yang perlu dihindari. Dalam hidup tidak terhindarkan

ada saat-saatnya memasuki bagian dari “peta” yang tidak disukai,

namun dengan mengenali diri dan tujuan diri maka kita tidak

akan terperangkap dan tersesat di area negatif dan dapat menuju

tempat yang kita inginkan dalam hidup.

2. Peduli diri sendiri

Setelah sudah mengenali diri sendiri, langkah selanjutnya adalah

memenuhi kebutuhan-kebutuhan diri sendiri atau peduli terhadap

diri sendiri. Peduli diri sendiri berarti menghargai dan menjaga

keselamatan dan kesehatan diri, juga memenuhi kebutuhan-

kebutuhan yang kita miliki agar dapat berfungsi dengan baik

dan optimal. Seringkali kali peduli diri sendiri juga memerlukan

kedisiplinan karena walau kita sudah menyadari batasan-batasan

dan kebutuhan-kebutuhan yang ada namun kita cenderung

mengabaikannya. Pekerja-pekerja kemanusiaan juga sering

Page 17: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

12

“mengalahkan” diri sendiri dalam proses menolong orang lain.

Hal tersebut salah karena prinsip dasarnya adalah kita perlu

peduli terhadap diri sendiri dulu baru bisa menolong orang lain.

Ibaratnya sebuah kendaraan, jika tidak diisi bensin terlebih

dahulu apakah dapat mengangkut penumpang? Tentu tidak.

Berikut adalah sebagian cara-cara umum untuk peduli terhadap

diri sendiri:

1. Cukup makan, tidur dan istirahat

2. Selingi waktu kerja dengan aktifitas yang menyenangkan

3. Bersosialisasi secara baik dengan orang lain, miliki teman berbagi

4. Temukan sesuatu yang bisa membuat anda tertawa

5. Terima emosi-emosi diri sendiri, izinkan diri untuk menangis

kalau perlu

6. Luangkan waktu untuk refleksi diri dan pengalaman-pengalaman

yang sudah terjadi

7. Lakukan kegiatan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan

yang anda miliki

8. Kembangkan pengetahuan diri, pelajari hal-hal baru yang anda

anggap menarik

9. Miliki dan jalani sebuah atau beberapa hobi

10. Rencanakan hidup anda secara baik dan realistis

11. Beri penghargaan untuk diri anda sendiri, tidak ada salahnya

memanjakan diri anda sesekali seperti mengambil liburan,

membeli barang-barang hiburan yang anda sukai dan

sebagainya

12. Sadari bahwa kita memang tidak mampu melakukan segalanya,

bantulah sesuai kemampuan kita

Hal-hal berikut perlu dihindari sebagai cara untuk mengatasi

stress terutama oleh pekerja kemanusiaan:

1. Menggunakan obat terlarang, terlalu banyak merokok, atau

Page 18: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

13

minum minuman keras untuk melupakan masalah,

2. Memikirkan masalah terus-menerus,

3. Mengkritik orang lain, merendahkan orang lain,

4. Membawa ketegangan dalam pekerjaan ke rumah atau sebaliknya,

5. Melampiaskan kemarahan atau kekesalan secara berlebih atau

terlalu sering pada orang lain,

6. Lari dari masalah,

7. Berusaha untuk selalu menyenangkan semua orang meski kondisi

tidak memungkinkan merupakan suatu beban/sumber stress

pekerja kemanusiaan. Belajarlah untuk mengatakan “tidak”

ketika kita memang tidak mau, atau tidak mampu melakukan

apa yang diminta orang lain pada kita.

3. Perhatikan Keseimbangan

Kebutuhan-kebutuhan yang kita miliki tidak terdiri dari satu

jenis saja, melainkan terdiri dari beragam. Oleh karena itu dalam

melakukan pemeliharaan dan penguatan diri tidak cukup me-

menuhi satu aspek kebutuhan saja namun harus memperhatikan

keseimbangan. Bisa dibayangkan misalnya apa yang terjadi ketika

seseorang hanya memenuhi kebutuhan akan makan saja secara

berlebih namun tidak pernah olahraga atau istirahat yang cukup,

apakah akan sehat? Tentu tidak.

Berikut adalah lima aspek pemeliharaan diri yang perlu dipenuhi

secara seimbang:

A. Aspek Mental Emosional

Terkait dengan perasaan kita secara umum sehari-hari, baik terhadap

diri sendiri maupun lingkungan sekitar. Seseorang yang cukup

terpenuhi kebutuhan mental emosionalnya akan terlihat senang,

percaya diri dan tenang dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.

Aspek mental emosional dapat dipenuhi antara lain dengan memiliki

Page 19: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

14

hubungan sosial yang baik, teman berbagi atau tempat untuk

menyalurkan emosinya secara sehat (misalnya mampu menangis

ataupun tertawa secara lepas tanpa merasa dinilai/dihakimi).

B. Aspek Intelektual

Terkait kebutuhan kita untuk berpikir, belajar hal-hal baru,

berkembang dan berkarya. Seseorang yang kurang terpenuhi

aspek intelektualnya akan mudah merasa jenuh dan bosan, dalam

jangka tertentu bisa menyebabkan rasa frustasi dan meningkat-

nya stress. Aspek intelektual dapat dipenuhi antara lain dengan

membaca, berdiskusi dengan orang lain, menonton berita, belajar

ketrampilan baru dan sebagainya.

C. Aspek Fisik

Terkait kesehatan dan kebugaran fisik. Fisik dan mental sangat

terkait satu sama lain. Tubuh yang sehat akan mendukung

terbentuknya jiwa sehat yang memiliki daya tahan yang kuat

terhadap stress. Aspek fisik dapat terpenuhi antara lain dengan

beragam kegiatan olahraga, makan makanan yang sehat dan

berimbang dan sertaistirahat yang cukup.

D. Aspek Spiritual

Terkait bagaimana hubungan kita dengan Tuhan dan juga alam

semesta, bagaimana kita menyikapi hal-hal di luar batas

pemikiran manusia dan mencapai kedamaian jiwa. Seseorang

yang terpenuhi kebutuhan spiritualnya akan dapat lebih mudah

bersyukur, pasrah, tabah, dan juga sabar. Aspek spiritual dapat

dipenuhi antara lain dengan melakukan kegiatan ibadah, meditasi,

perenungan, menikmati dan mensyukuri keindahan alam dan

sebagainya.

Page 20: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

15

E. Aspek Rekreasional

Terkait dengan aspek hiburan dan pemenuhan kebutuhan untuk

bersenang-senang. Seseorang yang cukup terpenuhi aspek

rekreasionalnya akan lebih bersemangat, ceria dan relaks dalam

menjalani kehidupan sehari-hari. Aspek ini dapat dipenuhi antara

lain dengan mengambil liburan, melakukan hobby, melakukan

permainan dan sebagainya.

Page 21: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

16

Gambar di atas merupakan ilustrasi dari diri manusia dengan

kebutuhan-kebutuhannya. Bayangkan diri manusia ibarat sebuah

pohon, di bagian akarnya terdapat hal-hal dasar manusia yang

terbentuk dari kecil atau bahkan dibawa dari lahir. Kegiatan-

kegiatan peduli dan pemeliharaan diri dapat diibaratkan

menyiram pohon tersebut sehingga tumbuh dan berkembang

menjadi sehat dan kuat. Individu yang sehat kemudian memiliki

lima aspek kebutuhan yang juga terus harus dipelihara agar tetap

sehat.

Page 22: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

17

4. Bersikap Proaktif dalam Mencegah Gangguan Stress

Mencegah tentu lebih daripada mengobati atau memperbaiki.

Walau langkah 1 sampai dengan 3 dapat dilakukan ketika masalah

atau beban stress berlebih sudah dialami, namun akan jauh lebih

efektif dilakukan pada saat hal tersebut belum muncul. Proaktif

dapat diartikan memulai mengambil tindakan terlebih dahulu atas

dasar kesadaran dan kemauan diri sendiri, dalam hal ini berarti

rutin dan berkelanjutan melakukan kegiatan-kegiatan merawat

diri sendiri.

5. Sinergi

Sinergi berarti menyatukan dan bekerja sama. Pemeliharaan dan

penguatan diri terbaik dapat dicapai apabila:

A. Kelima langkah yang ada dilakukan secara berurutan dan terpadu.

B. Dilakukan secara bersama-sama oleh kumpulan individu yang

memiliki kesadaran dan kemauan bersama untuk melakukan

pemeliharaan dan penguatan diri sehingga bisa saling men-

dukung dan mengingatkan.

COPING STRESSUsaha individu untuk melalui pengalaman pahit, mengurangi reaksi negatif stres dan mencegah munculnya masalah yang lebih serius. Masing-masing individu adalah unik, sehingga masing-masing individu memiliki coping stress yang berbeda-beda.

Page 23: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRESPanduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

18

MENOLONG ORANG LAIN

PERTOLONGAN PERTAMA PSIKOLOGIS (PFA)

Selain mengelola stres pada diri sendiri, kita juga bisa membantu

teman atau orang lain dalam mengelola stres mereka, yaitu

melalui Pertolongan Pertama Psikologis. Apa itu pertolongan

pertama psikologis dan bagaimana melakukannya, kita lihat

keterangan selanjutnya.

Apa yang Dimaksud PFA?

PFA merupakan tindakan pertama yang dilakukan dalam durasi

singkat kepada seseorang yang baru saja mengalami situasi krisis

untuk membantu keadaan pada saat itu.

Siapa Saja yang dapat memberikan PFA?

Pertolongan Pertama Psikologis dapat dipelajari dan dilakukan

oleh siapa saja, karena bersifat umum dan sederhana, dan bukan

merupakan tindakan penanganan profesional.

Tujuan dan Manfaat PFA

PFA bertujuan untuk, mengurangi tingkat stres yang dialami,

dan memperkuat daya adaptasi alami, sehingga bisa mencegah

dampak gangguan yang lebih parah dan membantu proses

pemulihan alami.

5 Langkah Memberikan PFA:

1. Penuhi Kebutuhan Yang Mendesak

2. Mendengarkan

3. Terima segala bentuk perasaan yang ditumpahkan

Page 24: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

19

4. Bantu dengan langkah lebih lanjut

5. Arahkan dan tindak lanjuti

1. Penuhi Kebutuhan Yang Mendesak

Kebutuhan mendesak adalah hal-hal yang dibutuhkan penyintas

saat itu juga, biasanya bersifat sederhana, dan dapat disadari

ataupun tidak disadari oleh penyintas yang bersangkutan.

Hal-hal yang termasuk kebutuhan mendesak; Makanan, air,

pakaian, Kebutuhan akan keamanan secara fisik, informasi,

dan lain-lain.

2. Mendengarkan. Cara menjadi pendengar yang baik:

• Tidak menyela pembicaraan. Hindari terlalu banyak bicara,

beri kesempatan orang untuk bicara.

• Menunda memberikan penilaian, kritik, nasehat.

• Menunjukkan perhatian yang tulus dan penuh, pandangi orang

yang anda dengarkan dengan lembut, jangan sibuk sendiri

(misalnya mempergunakan telepon seluler anda).

• Bersikap tenang dan berempati terhadap pemberi pesan.

Berempati adalah turut merasakan seperti seakan-akan

berada dalam posisi orang yang kita dengarkan.

• Memberikan reaksi-reaksi singkat saat mendengarkan seperti

menganggukkan kepala, mengatakan kata-kata singkat yang

menunjukkan bahwa anda mendengarkan seperti “iya”,

“oh..”, “baiklah” dan sebagainya.

3. Terima segala bentuk perasaan yang ditumpahkanKenapa penting untuk menerima segala bentuk perasaan yang ditumpahkan penyintas tanpa kecuali? Karena ketika seorang mengalami situasi krisis, reaksi yang normal terjadi adalah meningkatnya perasaan negatif (cemas, rasa bersalah, marah, sedih, depresi, dan sebagainya). Namun para individu seringkali merasa/ memandang reaksi ini sebagai hal yang sangat menekan. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah melalui psikoedukasi (penyuluhan psikologis) dan penerimaan orang lain

Page 25: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRESPanduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

20

atas emosi mereka. Yakinkan para penyintas bahwa respon negatif mereka bukanlah sebuah tanda bahwa mereka ‘gila’. Mereka juga perlu memahami bahwa tidak semua orang mengalami gejala yang sama.

4. Bantu Dengan Langkah Lebih Lanjut• Petakan kebutuhan selanjutnya yang diperlukan: peralatan

kesehatan, penghidupan, kerumahtanggaan, kebutuhan emosional.

• Berdasarkan kebutuhan yang ada, rencanakan sebuah aktivitas untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sediakan informasi yang dibutuhkan untuk memberi masukan pada individu. Bangun juga jalinan kerja sama dengan lembaga lain yang sekiranya bisa membantu memenuhi kebutuhan penyintas.

• Bantu mereka untuk menyadari bahwa dengan bekerja dan memiliki rutinitas lagi akan mempercepat proses pemulihan.

• Jika memungkinkan, minta individu untuk segera memulai kembali tugas dan kegiatan hidup mereka sehari-hari.

• Tanyakan, siapakah yang akan menjaga mereka• Berikan informasi yang faktual mengenai di mana dan

bagaimana mereka dapat memperoleh apa yang mereka butuhkan

• Biarkan orang yang selamat menilai potensi yang ada pada dirinya dan mengembangkan rasa percaya dirinya

5. Arahkan dan Tindak Lanjuti• Identifikasi, temu-kenali penyintas yang sekiranya

membutuhkan pertolongan atau dukungan psikologis lebih lanjut.

• Arahkan mereka ke tempat yang banyak tersedia dukungan bagi mereka

• Fasilitasi penyintas agar dapat kembali ke rutinitas mereka seperti sebelum terjadinya bencana.

• Evaluasi dan lihat apa ada kemajuan dalam hidup para survivor.

Page 26: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

21

III. RELAKSASI

RELAKSASI DAN PEREGANGAN

Beberapa contoh yang bisa dilakukan dalam mengurangi ketegangan

adalah sebagai berikut:

1. Latihan Mengatur Pernafasan

Instruksi:

Sebelum kita memulai sesi relaksasi ini, Saya

minta Anda untuk duduk tegak dengan posisi

senyaman dan serileks mungkin. Pusatkan

perhatian Anda pada apa yang saya sampaikan

dan abaikan hal lain yang ada di sekitar Anda.

Sekarang pejamkan mata Anda dan ikuti apa

yang Saya instruksikan. Kita akan melakukan

relaksasi dengan cara mengatur pernafasan

kita. Kita akan menarik nafas dalam tiga hitungan,

menahan nafas dan menghembuskannya dalam

lima hitungan. Sekarang silakan tarik nafas

Anda, perlahan-lahan......1...2...3..., tahan

nafas Anda, 1..2...3...4...5, hembuskan

perlahan...1...2...3...4...5...ulangi selama

3 kali.

Page 27: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

22

2. Latihan Peregangan (Relaksasi Otot)

Instruksi:

Dalam kondisi tertekan, tubuh memberikan respon terhadap apa

yang kita pikirkan. Reaksi fisik dapat muncul berupa sakit dibagian

punggung, kaku pada leher, dan sakit persendian, dan lain-lain.

Untuk mengatasi hal ini kita dapat melakukan teknik peregangan

otot yang sederhana:

Peregangan Bagian Atas:

Kepala dimiringkan ke kanan, tarik ke arah bahu (sedekat yang

anda mampu), tahan beberapa detik, lalu kembali ke tengah

perlahan-lahan. Lakukan sebanyak 3x dan ke arah sebaliknya.

Kepala ditarik ke arah dada (sedekat yang anda mampu), tahan

beberapa detik, lalu kembali ke tengah perlahan-lahan. Lakukan

sebanyak 3x.

Dari posisi tegak, kepala di arahkan ke belakang, tengadahkan

sejauh yang anda mampu, tahan beberapa detik, lalu kembali ke

tengah perlahan-lahan. Lakukan sebanyak 3x.

Anda dapat merasakan dari otot-otot yang semula dirasa kaku/

tegang, perlahan berangsur lebih rileks.

Page 28: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

23

DAFTAR PUSTAKA- Asesmen Psikososial, Palang Merah Indonesia, 2014

- Bahan Bacaan Manual Dukungan Psikososial, Palang Merah Indonesia, 2014

- Modul Pelatihan Psikososial, Palang Merah Indonesia, 2014

- Petunjuk Pelaksanaan Tentang Pelayanan Kesehatan Pada Saat Darurat,

Palang Merah Indonesia, 2012

- Petunjuk Teknis Tentang Program DukunganPsikososial, Palang Merah Indonesia,

2012

Page 29: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

1. KEMANUSIAAN

Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah didirikan berdasarkan keinginan memberi pertolongan tanpa membedakan korban yang terluka di dalam

pertempuran, mencegah dan mengatasi penderitaan sesama manusia yang terjadi di mana pun. Tujuan gerakan adalah melindungi hidup dan kesehatan serta menjamin penghargaan

kepada umat manusia. Gerakan menumbuhkan saling pengertian, persahabatan, kerja sama dan perdamaian abadi bagi sesama manusia.

2. KESAMAAN

Gerakan ini tidak membuat perbedaan atas dasar kebangsaan, ras, agama,atau pandangan politik. Tujuannya semata-mata mengurangi penderitaan manusia

sesuai dengan kebutuhannya dan mendahulukan keadaan yang paling parah.

3. KENETRALAN

Agar senantiasa mendapat kepercayaan dari semua pihak, gerakan ini tidak boleh memihak atau melibatkan diri dalam pertentangan

politik, ras, agama, atau ideologi.

4. KEMANDIRIAN

Gerakan ini bersifat mandiri. Perhimpunan Nasional di samping membantu pemerintahnya dalam bidang kemanusiaan, juga harus menaati peraturan negaranya, harus selalu menjaga

otonominya sehingga dapat bertindak sejalan dengan prinsip-prinsip gerakan ini.

5. KESUKARELAAN

Gerakan ini adalah gerakan pemberi bantuan sukarela yang tidak didasari oleh keinginan untuk mencari keuntungan apapun.

6. KESATUAN

Di dalam satu negara hanya ada satu perhimpunan Palang Merah yang terbuka untuk semua orang dan melaksanakan

tugas kemanusiaan di seluruh wilayah.

7. KESEMESTAAN

Gerakan internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah bersifat semesta. Setiap perhimpunan nasional mempunyai status yang sederajat serta berbagi hak

dan tanggung jawab dalam menolong sesama manusia.

7 PRINSIP DASAR GERAKANDalam rangka usaha menjalin kasih sayang terhadap sesama manusia berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dan turut memelihara budi pekerti yang luhur menuju ke arah terwujudnya masyarakat yang berkeadilan sosial dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Untuk menjalankan misinya, Perhimpunan Palang Merah Indonesia berpegang teguh pada Prinsip-Prinsip Dasar yaitu:

Page 30: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

NOTE:

MANAJEMENSTRES

PANDUAN PELATIHAN

Page 31: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

NOTE:

MANAJEMENSTRES

PANDUAN PELATIHAN

Page 32: PANDUAN PELATIHAN MANAJEMEN STRES · 2020. 7. 4. · Panduan Pelatihan MANAJEMEN STRES I KATA PENGANTAR Peran serta dan kontribusi masyarakat khususnya kelompok lembaga usaha (perusahaan)

Panduan Pelatihan | MANAJEMEN STRES

NOTE:

MANAJEMENSTRES

PANDUAN PELATIHAN