panduan pemantauan - komisiyudisial.go.id pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah...

101

Upload: hoangnguyet

Post on 14-Mar-2019

288 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi
Page 2: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

PANDUAN PEMANTAUANPERSIDANGAN

SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI YUDISIALREPUBLIK INDONESIA

Page 3: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

TIM PENYUSUN

ii PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Penanggung JawabDanang Wijayanto

RedakturKMS. A Roni

Penyunting/EditorNiniek Ariyani

Imran

SekretariatTa’ti Masruhati

NarwantoFrida Aprilia

Rohmah D Cahyaningsih

Desain Grafis & SampulHeri Sanjaya Putra

ISBN:

Diterbitkan oleh Sekretariat Jenderal Komisi Yudisial Republik IndonesiaCetakan Pertama, Agustus 2018

Hak cipta dilindungi undang-undangDilarang mengcopy atau memperbanyak sebagian atau keseluruhan

isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit

PANDUAN PEMANTAUANPERSIDANGAN

Page 4: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

DAFTAR ISI

iiiPEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Tim Penyusun ii

Daftar Isi ____________________________________________ iii

Kata Pengantar Ketua Komisi Yudisial ________________________________ v

Kata Pengantar Ketua Bidang Pengawasan Hakim dan Investigasi ________ vii

Kata Pengantar Sekretaris Jenderal Komisi Yudisial _____________________ ix

BAB I PENDAHULUAN ______________________________ 1A. Latar Belakang ____________________________________ 1B. Check and Balance oleh Komisi Yudisial _____________ 2C. Komisi Yudisial dan Akuntabilitas Peradilan __________ 4

BAB II MAKNA FILOSOFI PEMANTAUAN ____________ 9A. Menjaga Harkat Martabat Hakim ___________________ 10B. Menjaga Independensi, Transparansi dan Akuntabilitas Hakim ___________________________________________ 11C. Menjaga Prinsip-Prinsip Peradilan Yang Adil Tidak Memihak ___________________________________ 15

BAB III KODE ETIK & PEDOMAN PERILAKU HAKIM KERANGKA KERJA PEMANTAUAN __________ 19

BAB IV PARTISIPASI PUBLIK DAN PENGAWASAN __ 29

BAB V. PELAKSANAAN PEMANTAUAN _____________ 35

DAFTAR ISI

Page 5: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

DAFTAR ISI

iv PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

LAMPIRAN1. Form Permohonan Pemantauan2. Laporan Hasil Pemantauan

Page 6: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

v

KATA PENGANTAR KETUA KOMISI YUDISIAL

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Kata PengantarKetua Komisi Yudisial

Gagasan pembentukan Komisi Yudisial (KY) sudah muncul sejak lama. Gagasan ini muncul pertama kali ketika pembahasan Rancangan Undang Undang tentang

Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman (RUU Ketentuan-Ketentuan Pokok Kekuasaan Kehakiman) pada tahun 1968. Pada saat itu diusulkan pembentukan lembaga yang bernama Majelis Pertimbangan Penelitian Hakim (MPPH). Akan tetapi, usaha untuk merealisasikan gagasan ini menemui kendala.

Gagasan pembentukan KY akhirnya diakomodir di tahun 2001 melalui amandemen ketiga UUD 1945. Eksistensinya diatur di dalam Pasal 24B UUD 1945 hasil amandemen. Setahun berikutnya, aturan operasional dari Pasal 24B itu diundangkan yaitu UU No. 22 Tahun 2004 yang kemudian dikurangi oleh Mahkamah Konstitusi (MK) lewat putusannya Nomor 05/PUU-IV/2006. Maka kemudian muncul Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 yang berisi aturan baru untuk memberi penguatan dalam tugas-tugas KY.

Pembentukan Komisi Yudisial (KY) bukanlah sekadar mengikuti kecendrungan (trend) yang terjadi di banyak negara, tetapi suatu keniscayaan dalam reformasi peradilan dan konstitusi. Embrio gagasan sudah lama muncul sebagai bagian dari upaya menjaga dan meningkatkan integritas hakim dan sistem peradilan. Dengan kata lain, KY turut berperan serta dan memiliki tanggungjawab untuk mengupayakan tercapainya kondisi ideal dari fungsi dan kewenangan lembaga peradilan yang mandiri.

Di dalam UUD 1945 ditegaskan bahwa KY adalah lembaga mandiri yang diberi kewenangan melakukan rekrutmen hakim agung dan kewenangan lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim. Dengan

Page 7: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

vi

KATA PENGANTAR KETUA KOMISI YUDISIAL

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

mandat konstitusional terakhir, KY kemudian dikukuhkan sebagai pengawas eksternal untuk menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, dan perilaku hakim berdasarkan hukum dan kode etik serta pedoman perilaku hakim (lihat UU 18/2011).

Salah satu tugas KY dalam menjaga kehormatan dan keluhuran martabat hakim yaitu pemantauan yang diatur dalam Pasal 20 ayat (1) a. UU No. 18/2011 Pemantauan perilaku hakim ini bertujuan untuk mencegah hakim agar tidak melanggar Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim sehingga tercipta peradilan yang bersih dan berwibawa. Oleh karena itu penyusunan modul pemantauan ini diharapkan mampu menjadi instrumen deseminasi atas gagasan-gagasan KY untuk menjaga harkat dan martabat Hakim.

Jakarta, Juli 2018

Ketua Komisi Yudisial

Dr. Jaja Ahmad Jayus, S.H., M.H.,

Page 8: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

vii

KATA PENGANTAR KETUA KOMISI YUDISIAL

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Kata PengantarKetua Bidang Pengawasan Hakim

dan Investigasi

Komisi Yudisial merupakan lembaga negara yang lahir pada era reformasi mengemban misi mulia mewujudkan peradilan bersih, khususnya melakukan pengawasan

terhadap perilaku Hakim. Kewenangan Komisi Yudisial dalam mengawasi Hakim tercantum di dalam Undang Undang Dasar 1945 dan selanjutnya diatur dalam Pasal 13 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Komisi Yudisial.

Dalam melakukan perannya menjaga dan menegakan kehormatan, keluhuran martabat serta perilaku Hakim, Komisi Yudisial salah satunya menggunakan metode pemantauan pengadilan. Komisi Yudisial memantau apa dan bagaimana suasana pengadilan, khususnya peran Hakim dalam memimpin sidang dan berujung memutus perkara. Dengan demikian Komisi Yudisial mewakili masyarakat dalam melihat dan merasakan ada tidaknya ‘rasa keadilan’ dalam proses persidangan. Pemenuhan ‘rasa keadilan’ merupakan tuntutan utama masyarakat, termasuk bagi kaum marginal yang selama ini menganggap hal tersebut masih jauh dari harapan.

Sebagai lembaga yang lahir pada awal era reformasi Komisi Yudisial mempunyai ciri khas berupa pelibatan peran serta masyarakat secara intens dalam kerja-kerjanya. Sampai saat ini Komisi Yudisial telah membangun kerjasama dengan lebih dari 200 lembaga atau yang selama ini dikenal dengan Jejaring Komisi Yudisial. Dalam melaksanakan tugas pemantauan pengadilan Komisi Yudisial juga melibatkan peran Jejaring dan masyarakat umum, sehingga pemberdayaan publik menjadi ujung tombak pemantauan pengadilan. Selain pertimbangan luas geografis

Page 9: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

Indonesia dan terbatasnya sumber daya manusia Komisi Yudisial, dengan kolaborasi bersama jejaring dan masyarakat Komisi Yudisial dapat melakukan pemantauan peradilan yang lebih efektif dan menjangkau berbagai wilayah Indonesia.

Untuk melakukan pemantauan pengadilan yang berkwalitas dan efektif dibutuhkan sebuah panduan pemantauan persidangan. Untuk itu Komisi Yudisial mengembangkan dan menyusun Buku PANDUAN PEMANTAUN PERSIDANGAN yang diharapkan akan menjadi pegangan bagi Komisi Yudisial dan Jejaring Komisi Yudisial maupun masyarakat untuk bersama-sama memantau pengadilan, dalam rangka menjaga perilaku Hakim demi terwujudnya Peradilan Bersih.

Jakarta, Agustus 2018

Sukma Violetta

Page 10: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

ix

KATA PENGANTAR SEKJEN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Kata PengantarSekretaris Jenderal Komisi Yudisial

Komisi Yudisial yang tahun 2018 tepat berulang tahun ke 13 telah mengalami perjalanan dinamis ibarat usia manusia Komisi Yudisial tumbuh menuju Dewasa sebagai

lembaga negara. Dengan kewenangan yang dimiliki sesuai Pasal 13 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 yang berbunyi, “Komisi Yudisial mempunyai wewenang: a) Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan; b) Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, sertaperilaku hakim; c) Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim bersama-sama dengan Mahkamah Agung; dan d) Menjagadan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim.” Dalam peran Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta hakim selain menerima laporan dari masyarakat tentang dugaan pelanggaran Kode Etik Perilaku Hakim Komisi Yudisial juga menjalan fungsi pengawasan aktif dengan melakukan pemantauan pengadilan baik melalui permohonan pemantauan oleh masyarakat maupun insiatif dari Komisi Yudisial sendiri. Kerja-kerja pemantauan pengadilan selama ini dilakukan oleh Komisi Yudisial dalam hal ini termasuk kantor penghubung Komisi Yudisial di 12 Provinsi dan melibatkan Jejaring Komisi Yudisial .

Untuk melakukan kerja-kerja pemantauan pengadilan selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi Yudisial telah merampungkan buku “Panduan Pemantauan Persidangan” diharapkan buku ini bisa menjadi acuan bersama Komisi Yudisial dan Jejaring Komisi Yudisial maupun masyarakat

Page 11: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

KATA PENGANTAR TIM PENYUSUN

x PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

umum, dalam melakukan pemantaun pengadilan sehingga terjadi senergitas antara Komisi Yudisial dan Jejaring Komisi Yudisial serta masyarakat umum dalam melakukan kerja-kerja pemantauan pengadilan .

Jakarta , Agustus 2018

Danang Wijayanto

Page 12: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

BAB

I

PENDAHULUAN

Page 13: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi
Page 14: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

BAB I

1PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

PENDAHULUAN

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu pilar dalam penegakan hukum yaitu pengadilan yang dijalankan (oleh hakim). Pengadilan memiliki peran yang sangat penting dalam implementasi konsep negara

hukum. Disinilah semua hal yang berkaitan dengan sengketa hak dan kewajiban diselesaikan demi terciptanya keadilan. Lembaga ini memberikan tempat bahkan membantu kepada mereka yang dirampas hak-haknya dan memaksa kepada pihak-pihak agar bertanggung jawab atas perbuatan yang dilakukan yang merugikan pihak lainnya.

Pengadilan dan hakim adalah dua komponen yang tidak terpisahkan, satu menjadi bagian yang lain. Hakim menjadi entitas yang utama yang memaknai kata “pengadilan” tempat diselenggarakannya proses yang disebut mengadili. Sementara pengadilan sebagai lembaga atau institusi dituntut untuk menyelenggarakan proses mengadili secara profesional dengan dukungan administrasi yang profesional pula.1

Hakim sebagai orang yang mengadili dan memutus suatu perkara bukan saja menjalankan apa yang termuat dalam undang-undang, tetapi harusnya mampu mengkontruksi undang-undang itu berdasarkan bukti, fakta persidangan, nilai keadilan.

Hakim tidak hanya dituntut untuk memiliki kemampuan intelektual dalam membuat putusan, tetapi diharapkan juga

1 Amzulian Rifai dkk, “Wajah Hakim dalam Putusan”, Pusham-UII, NCHR dan Komisi Yudisial, 2007, hlm 30

Page 15: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

BAB I

2

PENDAHULUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

memiliki moral dan integritas tinggi. Bukan hanya itu, pada titik tertentu hakim bahkan harus mempunyai kadar iman dan takwa yang tinggi, mampu berkomunikasi dengan baik, disamping sanggup menjaga peran, wibawa, dan statusnya di hadapan masyarakat. Jika semua persyaratan ini dipenuhi, diharapkan hasil kerja hakim akan mencerminkan rasa keadilan, menjamin kepastian hukum dan bermanfaat bagi masyarakat.

B. Checks and Balances Oleh Komisi Yudisial

Amandemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah memunculkan perubahan format dan sistem kekuasaan di Indonesia. Bila sebelum amandemen kedaulatan rakyat dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR dan kini kedaulatan ada ditangan rakyat dan dilakukan menurut Undang-Undang Dasar Tahun 1945. Perubahan format kedaulatan rakyat ini menyebabkan pola kekuasaan yang semula bersifat vertikal dan berpucuk pada MPR menjadi berubah karena bersifat horizontal, dimana lembaga tinggi negara menjadi setara sesuai dengan hak, kewajiban dan kewenangannya. Pada format kekuasaan demikian maka diperlukan sistem dan mekanisme cheks and balances atau saling imbang dan saling kontrol.2 Saling imbang dan saling kontrol tersebut dimaksudkan agar tidak ada lembaga yang bekerja menyalahgunakan kekuasaannya. Dengan adanya prinsip ‘check and balances’ ini, maka kekuasaan negara dapat diatur, dibatasi dan bahkan dikontrol dengan sebaik-baiknya, sehingga penyalahgunaan kekuasaan oleh aparat penyelenggara negara ataupun pribadi-pribadi yang kebetulan sedang menduduki jabatan dalam lembaga-lembaga negara yang bersangkutan dapat dicegah dan ditanggulangi dengan sebaik-baiknya.3

2 Bambang Wijayanto, “Komisi Yudisial, Cheks and Balances dan Urgensi Kewenangan” dalam buku Bunga Rampai KY, 2009, hlm 113

3 Jimmly Asiddiqqi, “Struktur Ketatanegaraan Indonesia Setelah Perubahan

Page 16: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

BAB I

3PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

PENDAHULUAN

Salah satu cabang kekuasaan yang kemudian berkembang pasca amandemen Undang-Undang Dasar Tahun 1945 adalah kekuasan kehakiman. Paling tidak ada 4 perubahan penting dalam cabang kekuasaan. Pertama, apabila sebelum perubahan Undang-Undang Dasar Tahun 1945 jaminan kekuasaan kehakiman yang merdeka hanya terdapat dalam Penjelasannya, maka setelah perubahan jaminan tersebut secara eksplisit disebutkan dalam batang tubuh. Kedua, Mahkamah Agung dan lain-lain badan kehakiman tidak lagi menjadi satu-satunya pelaku kekuasaan kehakiman (judicial power), karena di sampingnya ada Mahkamah Konstitusi yang juga berfungsi sebagai pelaku kekuasaan kehakiman. Ketiga, adanya lembaga baru yang bersifat mandiri dalam struktur kekuasaan kehakiman, yaitu Komisi Yudisial yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Keempat, adanya wewenang kekuasaan kehakiman dalam hal ini dilakukan oleh Mahkamah Konstitusi untuk melakukan pengujian undang-undang terhadap Undang-Undang Dasar (UUD), memutus sengketa kewenangan lembaga negara yang kewenangannya diberikan oleh UUD, memutus pembubaran partai politik, dan memutus perselisihan tentang hasil pemilihan umum (pemilu)4. Dengan amandemen ini kemudian memunculkan dua institusi yaitu Mahkamah Konstitusi dan Komisi Yudisial.

Komisi Yudisial, kemudian disebutkan dalam BAB IX tentang Kekuasaan Kehakiman menunjukan arti yang sangat penting sebagai penyeimbang kekuasaan agar kekuasaan kehakiman itu dapat dikontrol dan dijaga. Dengan menjaga ini, hubungan antara Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung dapat dikatakan bersifat mandiri tetapi saling berkait (independent but interrelated);

Keempat UUD Tahun 1945” Makalah Seminar Pembangunan Hukum ke-8, Bali, 14-18 Juli 2003

4 A. Ahsin Tohari, “Komisi Yudisial dan Reformasi Peradilan”, Elsam, 2004, hlm 2

Page 17: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

BAB I

4

PENDAHULUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Pengaturan tentang Komisi Yudisial kemudian dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial yang setelah dua tahun berjalan, kewenangannya dikurangi oleh Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005/PUU-IV/2006. Pasca putusan Mahkamah Konstitusi tersebut muncul Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial. Jika dicermati, beberapa pasal yang terdapat dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 secara tegas memperkuat kewenangan Komisi Yudisial. Penguatan terhadap kewenangan Komisi Yudisial diatur dalam Pasal 13 Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 yang berbunyi, “Komisi Yudisial mempunyai wewenang”:

1. Mengusulkan pengangkatan hakim agung dan hakim ad hoc di Mahkamah Agung kepada DPR untuk mendapatkan persetujuan;

2. Menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim;

3. Menetapkan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim bersama-sama dengan Mahkamah Agung; dan

4. Menjaga dan menegakkan pelaksanaan Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim.

C. Komisi Yudisial dan Akuntabilitas Peradilan

Setiap putusan pengadilan didahului dengan pernyataan “Demi Keadilan Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”. Pernyataan ini merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban (akuntabilitas) Hakim kepada Tuhan. Hal ini untuk memastikan agar setiap putusan dapat dimintai pertanggungjawabannya.

Mekanisme akuntabilitas bertujuan memastikan hakim bertindak independen, imparsial dan profesional dalam proses

Page 18: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

BAB I

5PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

PENDAHULUAN

ajudikasi. Sehingga fungsi yudisial dapat berjalan secara efektif dan efisien. Barda Nawawi Arief menjelaskan mengenai akuntabilitas peradilan tidak hanya terkait dengan masalah tanggung jawab individual, tetapi juga tanggung jawab institusional. Tanggung jawab individual menuntut adanya kematangan integritas moral dan hati nurani para pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan/proses peradilan. Tanggung jawab institusional menuntut adanya manajemen/administrasi peradilan yang baik untuk menunjang pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development).5

Model akuntabilitas peradilan dijelaskan oleh Fajrul Falaakh dalam beberapa tipe, yaitu6:

a. Political, constitutional accountability: peradilan bertanggung jawab kepada lembaga politik termasuk dimakzulkan (impecahment) oleh parlemen, dan tunduk kepada konstitusi.

b. Societal accountability: kontrol masyarakat melalui media massa, eksaminasi putusan hakim, kritik terhadap putusan yang dipublikasikan, kemungkinan dissenting opinion dalam putusan (ini juga merupakan bentuk akuntabilitas profesional).

c. Legal (personal) accountability: hakim dapat diberhentikan dari jabatannya melalui majelis kehormatan hakim, hakim bertanggung jawab atas kesalahan putusannya. Untuk itu tersedia upaya hukum terhadap putusan hakim (Indonesia: dari banding hingga kasasi dan peninjauan kembali).

d. Legal (vicarious) accountability: negara bertanggungjawab (state liability) atas kekeliruan atau kesalahan putusan hakim, negara dapat meminta hakim untuk ikut bertanggungjawab

5 Barda Nawawi Arif, “Masalah Penegakan Hukum dan Kebijakan Hukum Pidana dalam Penanggulangan Kejahatan”, Jakarta, 2007, Kencana, 41

6 Lihat: Muhammad Fajrul Falaakh, Denpasar, 22-26 Juni 2010 dan Bandung 29 Juni-3 Juli 2010, “Transparansi dan Akuntabilitas Yudikatif”, makalah Materi Pelatihan HAM bagi jejaring Komisi Yudisial hlm. 5

Page 19: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

BAB I

6

PENDAHULUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

bersama (concurrent liability).Akuntabilitas merupakan pelengkap independensi. Aturan

konflik kepentingan, mekanisme pencegahan suap, dan pengawasan hakim merupakan contoh mekanisme akuntabilitas yang bertujuan memastikan hakim bertindak independen, imparsial, dan profesional dalam proses ajudikasi. Dengan begitu, mekanisme akuntabilitas tidak bisa dilihat sebagai ancaman terhadap independensi, melainkan lebih menumbuhkan kepercayaan publik terhadap hakim dan peradilan.

Peran Komisi Yudisal sebagai lembaga pengawas tidak hanya didefinisikan dalam fungsi yang bersifat represif melainkan juga bersifat preventif. Preventif ini bertujuan untuk mencegah terjadinya pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. Salah satu kewenangan Komisi Yudisial dalam tindakan yang preventif dilakukan melalui pemantauan perilaku hakim. Pemantauan perilaku hakim menjadi penting agar proses persidangan dapat berjalan secara independen, transparan dan akuntabel.

Page 20: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

BAB

II

MAKNA

FILOSOFIS

PEMANTAUAN

Page 21: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi
Page 22: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

9

BAB II

MAKNA FILOSOFIS PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

BAB IIMAKNA FILOSOFIS PEMANTAUAN

Wewenang Komisi Yudisial dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim dapat dilihat dalam dua aspek penting

yaitu preventif dan represif. Hal ini sejalan dengan pendapat Mahkamah Konstitusi dalam putusan Nomor 005/PUU-IV/2006 yaitu:

“Dengan demikian, maksud dari Pasal 24B ayat (1) UUD 1945 adalah seluruhnya merujuk pada pelaksanaan kode etik dan kode perilaku hakim. Bedanya adalah kata ”menjaga” bersifat preventif, sedangkan kata ”menegakkan” bersifat korektif dalam bentuk kewenangan untuk mengajukan rekomendasi kepada Mahkamah Agung. Kewenangan korektif demikian dapat bermuara pada dilakukannya tindakan represif yaitu apabila rekomendasi yang diajukan oleh Komisi Yudisial kepada Mahkamah Agung ditindaklanjuti oleh Mahkamah Agung dengan penjatuhan sanksi dalam hal Mahkamah Agung menilai rekomendasi tersebut beralasan.”

Pendapat Mahkamah Konstitusi di atas memberikan makna tentang kata “menjaga” agar tidak terjadi perbuatan-perbuatan yang melanggar kode etik dan kode perilaku. Untuk itu maka pemantauan merupakan suatu tindakan untuk mencermati apakah perilaku hakim itu telah berjalan sesuai dengan yang telah ditentukan oleh Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH). Pemantauan tidak hanya akan berdampak pada kepatuhan hakim dalam menjalankan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim, namun memberikan implikasi bagi masyarakat terutama dalam pemenuhan haknya sebagai pencari keadilan, dan pada saat yang bersamaan juga memberikan kepercayaan masyarakat terhadap proses-proses peradilan di persidangan.

Page 23: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

10

BAB II

MAKNA FILOSOFIS PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

A. Menjaga Harkat Martabat Hakim

Di antara berbagai cara menjaga martabat hakim sebagai aktor utama pengadilan adalah dirumuskannya prinsip-prinsip dan kode etik yang berlaku universal, seperti dimuat dalam Bangalore Principle yaitu hakim harus menjaga: (a) Independensi (independence); (b) Imparsialitas (imparciality); (c) Integritas (integrity); (d) Kesopanan (propriety); (e) Persamaan (equality); (f) Kompetensi dan Ketekunan (competence and dilligence).

Enam prinsip yang dimuat dalam Bangalore Principle itu menjadi dasar dirumuskannya Kode Etik Profesi Hakim serta Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim yang termuat dalam Surat Keputusan Bersama Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial yang memuat 10 (sepuluh) poin, yaitu: (a) Berperilaku Adil; (b) Berperilaku Jujur; (c) Berperilaku Arif dan Bijaksana; (d) Bersikap Mandiri; (e) Berintegritas Tinggi; (f) Bertanggung Jawab; (g) Menjunjung Tinggi Harga Diri; (h) Berdisiplin Tinggi; (i) Berperilaku Rendah Hati, dan (j) Bersikap Profesional.

Seluruh kualifikasi hakim yang dimuat dalam Bangalore Principle yang kemudian diterjemahkan dan diperluas ke dalam 10 (sepuluh) pedoman perilaku hakim itu adalah kewajiban kumulatif dan bukan alternatif bagi hakim, hak bagi setiap orang yang diadili serta hak bagi masyarakat luas.

Masyarakat umum yang tidak sedang berurusan dengan hukum berhak pula mendapatkan kepercayaan dan keyakinan yang sama bahwa pengadilan (Hakim) adalah pemegang kekuasaan kehakiman yang dipercaya dan diyakini akan menegakkan hukum demi keadilan. Artinya, membangun kepercayaan umum tidak bisa diraih tanpa terlebih dahulu terbangunnya kepercayaan orang-orang yang berurusan dengan pengadilan.

Kehormatan adalah kemuliaan atau nama baik yang senantiasa harus dijaga dan dipertahankan dengan sebaik-baiknya oleh para hakim dalam menjalankan fungsi pengadilan. Hakim

Page 24: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

11

BAB II

MAKNA FILOSOFIS PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

yang memiliki kehormatan dalam kedinasan dapat diidentifikasi melalui kedisiplinannya dalam menghadiri sidang, sikap dan perilakunya dalam persidangan, kata dan ucapannya, kecermatan dan kesungguhan dalam memeriksa, mengadili dan memutus perkara; termasuk di dalamnya pertimbangan yang melandasi putusan itu, yang bukan saja berlandaskan peraturan perundang-undangan, tetapi juga rasa keadilan dan kearifan dalam masyarakat.

Selain itu gambaran keluhuran martabat hakim, dapat dilihat dari tingkat harkat kemanusiaan atau harga diri yang sepatutnya tidak hanya dimiliki, tetapi harus dijaga dan dipertahankan oleh hakim melalui sikap tindak atau perilaku yang berbudi pekerti luhur. Hanya dengan sikap tindak atau perilaku yang berbudi pekerti luhur itulah keluhuran martabat hakim dapat dijaga dan ditegakkan. Perilaku, ucapan dan sikap seorang hakim sesuai dengan apa yang dianggap pantas oleh kaidah-kaidah hukum dan etika yang berlaku.

B. Menjaga Independensi, Tranparansi dan Akuntabilitas Peradilan

Kekuasaan kehakiman yang merdeka (independency of judiciary) merupakan syarat mutlak (conditio sine qua non) tegaknya hukum dan keadilan dan harus mendapat jaminan konstitusional yang kuat dari negara. Independensi itu bukanlah pemberian negara atau pemberian hukum. Kemerdekaan hakim tersebut bukan merupakan privilege atau hak istimewa hakim, melainkan merupakan hak yang melekat (indispensable right atau inherent right) pada hakim dalam rangka menjamin pemenuhan hak asasi dari warga negara untuk memperoleh peradilan yang bebas dan tidak berpihak (fair trial).7

7 Pertimbangan Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 005/PUU-IV/2006 hlm 172.

Page 25: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

12

BAB II

MAKNA FILOSOFIS PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Wilayah independensi hakim yang harus di jaga mencakup etika dan perilaku di luar dan di dalam sidang. Di luar sidang, hakim harus menghindarkan diri dari perilaku tercela, citra negatif, dan konflik kepentingan atau tindakan-tindakan yang potensial mendistorsi independensinya. Dalam cerita lama, hakim lebih baik basah kuyup diguyur hujan daripada menerima pinjaman payung dari siapapun, karena dikhawatirkan si pemberi payung berperkara di pengadilan. Sementara di dalam persidangan, hakim wajib menjaga dan menjamin bahwa proses pemeriksaan, proses mengadili, dan menjatuhkan putusan bebas dari campur tangan siapapun.

Pentingnya independensi peradilan dijamin oleh negara terlihat dalam pernyataan Basic Principles on the Independence of the Judiciary yang menegaskan bahwa independensi kekuasaan kehakiman (peradilan) harus ditetapkan dalam konstitusi atau undang-undang negara, dan menjadi tugas pemerintah serta lembaga-lembaga lainnya untuk menghormati dan menjaganya.

Independensi dapat diemban dengan baik dan benar, apabila hakim mempunyai kekuatan moral dan intelektual yang tangguh sehingga memiliki kendali pikiran yang bisa memberikan arahan dalam berpikir dan bertindak dalam menjalankan aktivitas kehakimannya. Menjadi hakim berarti menjadi intelektual, menjadi cendekiawan, menjadi penjaga moral yang tidak pernah berhenti berpikir dan menjaga kebersihan diri. Kemerdekaan juga berjalan seiring dengan akuntabilitas yang diwujudkan dengan pengawasan. Secara institusional, independensi peradilan harus juga diimbangi dengan pertanggungjawaban peradilan (judicial accountability).

Persoalannya bagaimana jaminan independensi dan pertanggungjawaban dapat dijalankan secara seimbang. Keberadaan akuntabilitas adalah untuk memastikan bahwa kewenangan kekuasaan kehakiman dilaksanakan dengan baik dan sumber daya dipakai secara patut, atau untuk mencegah timbulnya “tirani yudisial” yang pada akhirnya akan menghancurkan prinsip

Page 26: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

13

BAB II

MAKNA FILOSOFIS PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

independensi kekuasaan kehakiman itu sendiri.Akuntabilitas peradilan dapat dibangun melalui transparansi

terhadap proses peradilan. United Nation Development Program menjelaskan korelasi antara transparansi dan akuntabilitas, yaitu “Other relevant concepts are ‘transparency’ and ‘accountability’. Transparency and accountability are strongly interrelated. Unless there is accountability, transparency is of little value. Without transparency, it would be difficult to hold public sector entities to account. The existence of both conditions is a prerequisite to effective, efficient, and equitable management in public institutions. As defined by the United Nations Committee of Experts on Public Administration (2006): ‘Transparency’ is the unfettered access to timely and reliable information on decisions and performance. ‘Accountability’ is the set of mechanisms to report on the use of public resources and consequences for failing to meet stated performance objectives.8 Konsep relevan lainnya adalah ‘transparansi’ dan ‘akuntabilitas’. Transparansi dan akuntabilitas sangat berkaitan. Kecuali dengan adanya akuntabilitas, transparansi tidak banyak nilainya. Tanpa transparansi, akan sulit untuk meminta entitas sektor publik untuk memperhitungkannya. Adanya kedua kondisi tersebut merupakan prasyarat bagi pengelolaan yang efektif, efisien, dan merata di institusi publik. Seperti yang didefinisikan oleh Komite Pakar untuk Administrasi Publik Perserikatan Bangsa-Bangsa (2006): ‘Transparansi’ adalah akses tak terbatas terhadap informasi keputusan dan kinerja yang tepat waktu dan dapat diandalkan. Akuntabilitas adalah seperangkat mekanisme untuk melaporkan penggunaan sumber daya publik dan konsekuensi karena gagal mencapai tujuan kinerja yang sesuai. Dengan demikian akuntabilitas tidak dapat diwujudkan tanpa adanya transparansi.

8 A Transparent And Accountable Judiciary To Deliver Justice For All , UNDP, halaman 10, http://www.asiapacific.undp.org/content/dam/rbap/docs/Research%20&%20Publications/democratic_governance/RBAP-DG-2016-Transparent-n-Accountable-Judiciary.pdf. Diunduh pada tanggal 10 Februari 2018 Pukul 05.05.

Page 27: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

14

BAB II

MAKNA FILOSOFIS PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Transparansi peradilan dibangun dengan memberikan akses kepada masyarakat maupun media massa untuk hadir dalam proses persidangan. Tidak hanya akses untuk menghadiri persidangan, namun pengadilan perlu untuk memberikan keterbukaan terhadap prosedural perkara dan dokumen-dokumen hukum yang dikeluarkan oleh pengadilan. United Nation Office on Drugs And Crime (UNODC) memberikan rekomendasi untuk mengembangkan transpransi peradilan, antara lain:

a. Granting physical access to court sessions;

b. Offering full and understandable information about court procedures and their availability and distribution to all citizens;

c. Assistance in starting proceedings, standard forms and blanks which are easy to use, booklets and brochures, etc.;

d. Communication with the lawyers and attorneys, granting the inspection of the records, protocols of court sessions, etc.;

e. Regular publication of court decisions for the legal professions and for the public (newspaper articles, court bulletins, websites, databases, volumes with collections of judgments, legal commentaries, etc.);

f. Inviting journalists to press conferences and press releases, preparing press speakers of the courts; and

g. Organizing conferences and seminars of judges, inviting representatives of society, of the business community, journalists and experts on the discussed subjects.9

9 Resource Guide on Strengthening Judicial integtity and Capacity,UNODC, 2011, halaman 100, diunduh dari https://www.unodc.org/documents/treaties/UNCAC/Publications/ResourceGuideonStrengtheningJudicialIntegrityandCapacity/11-85709_ebook.pdf, pada tanggal 10 Februari 2018 Pukul 05.05.

Page 28: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

15

BAB II

MAKNA FILOSOFIS PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

C. Menjaga Prinsip-Prinsip Peradilan yang Adil tidak Memihak

Peradilan yang adil dan tidak memihak adalah roh negara hukum seperti Negara Indonesia mendasarkan hukum sebagai panglima tertinggi. Prinsip-prinsip peradilan yang tidak memihak adalah norma HAM internasional yang dirancang untuk melindungi individu dari pembatasan yang tidak sah dan sewenang-wenang atau perampasan atas hak-hak dasar dan kebebasan-kebebasan lainnya.10

Peradilan yang adil dan tidak memihak adalah rangkaian proses peradilan dari Pra ajudikasi, Ajudikasi, dan Pasca ajudikasi. Dalam setiap tahap peradilan itu terdapat hak-hak pencari keadilan yang wajib diberikan kepada tersangka, terdakwa, dan terpidana. Hak-hak pada masa Pra ajudikasi, yaitu: a) larangan dilakukannya penahanan sewenang-wenang; b) hak untuk tahu alasan dilakukannya penangkapan dan penahanan; c) hak atas penasihat hukum; d) hak menguji keabsahan penangkapan dan penahanan; e) hak untuk tidak disiksa, f) hak untuk diperlakukan manusiawi selama penahanan; serta g) hak untuk diajukan dengan segera ke hadapan hakim dan persidangan. Hak-hak dalam masa Persidangan, yaitu: a) hak atas pemeriksaan yang adil dan terbuka; b) hak untuk segera diberitahukan tuduhan pidana yang diberikan; c) hak untuk diadili oleh pengadilan dan hakim yang kompeten; d) hak untuk mendapatkan waktu dan fasilitas yang cukup untuk mempersiapkan pembelaan; e) hak untuk membela dirinya sendiri atau melalui penasihat hukum; (f) hak atas pemeriksaan saksi; g) hak untuk mendapatkan penerjemah secara gratis; h) larangan untuk memaksa seseorang memberikan keterangan yang akan memberatkan dirinya sendiri (self-incrimination); i) hak untuk diadili tanpa penundaan persidangan. Hak-hak Pasca Peradilan, yaitu: a) hak atas upaya-upaya hukum; dan b) mendapatkan kompensasi

10 Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia, Fair Trial ,Prinsip-Prinsip Peradilan Yang Adil Dan Tidak Memihak,1997

Page 29: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

16

BAB II

MAKNA FILOSOFIS PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

atas putusan pengadilan yang salah.Keseluruhan hak-hak pencari keadilan tersebut bersifat

universal dan wajib dijalankan oleh setiap negara pada bangsa-bangsa beradab. Ukuran utama peradaban adalah pada ada atau tidaknya peradilan yang fair. Karena itulah, di semua negara yang menganut prinsip negara hukum dan demokrasi, martabat dalam proses hukum di pengadilan dalam rangka memeriksa, mengadili dan memutus perkara dijaga dengan ketat.

Page 30: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

BAB

III

KODE ETIK DAN PEDOMAN

PERILAKU HAKIM KERANGKA KERJA

PEMANTAUAN

Page 31: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi
Page 32: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

19

BAB III

KEPPH KERANGKA KERJA PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

BAB III KODE ETIK DAN PEDOMAN

PERILAKU HAKIM KERANGKA KERJA PEMANTAUAN

Kehidupan masyarakat modern tidak hanya menimbulkan kemajuan dalam peradaban, namun juga melahirkan konflik antar sesama manusia. Konflik yang terjadi dapat

menimbulkan ketidakstabilan dalam kehidupan bermasyarakat. Agar konflik dapat diselesaikan, maka diperlukan lembaga yang menegakkan norma hukum dan mengembalikan ketertiban dalam masyarakat. Pengadilan merupakan pilar utama dalam menegakkan hukum dan keadilan.

Tegaknya hukum dan keadilan serta penghormatan terhadap keluhuran nilai kemanusiaan menjadi prasyarat tegaknya martabat dan integritas negara. Hakim menjadi aktor utama dalam memberikan putusan atas penyelesaian konflik atau masalah yang dihadapkan kepadanya. Putusan hakim akan berimplikasi kepada pihak-pihak yang berperkara, bahkan putusan hakim dapat membawa seseorang kehilangan hak kemerdekaannya.

Salah satu faktor yang penting bagi masyarakat adalah perilaku hakim, baik dalam menjalankan tugas yudisialnya maupun dalam kehidupan kesehariannya di dalam lingkungan kerja maupun hubungan sosial kemasyarakatan. Dalam melaksanakan wewenang dan tugas hakim dituntut menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta etika dan perilaku hakim. Kehormatan adalah kemuliaan atau nama baik yang senantiasa harus dijaga dan dipertahankan dengan sebaik-baiknya oleh para hakim dalam menjalankan fungsi pengadilan.

Keluhuran martabat merupakan tingkat harkat kemanusiaan

Page 33: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

20

BAB III

KEPPH KERANGKA KERJA PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

atau harga diri yang mulia yang sepatutnya tidak hanya dimilki, tetapi harus dijaga dan dipertahankan oleh hakim melalui sikap tindak atau perilaku yang berbudi pekerti luhur. Etika adalah kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak mengenai benar dan salah yang dianut satu golongan atau masyarakat. Perilaku dapat diartikan sebagai tanggapan atas reaksi individu dalam gerakan (sikap) dan ucapan yang sesuai dengan yang dianggap pantas oleh kaidah-kaidah yang berlaku di masyarakat baik agama, sosial maupun hukum.

Secara garis besar, etika mengajarkan dua tolok ukur untuk mengukur baik-buruk. Tolok ukur pertama adalah perilaku. Tolok ukur kedua adalah akibat, yaitu baik-buruknya perilaku ditentukan dari konsekuensi yang didapat kemudian. Etika ini kemudian dirumuskan dalam bentuk aturan (code) tertulis yang secara sistematik sengaja dibuat berdasarkan prinsip-prinsip moral yang dibutuhkan sebagai alat untuk menghakimi segala macam tindakan yang secara logika-rasional umum (common sense) dinilai menyimpang dari kode etik. Dengan demikian, etika adalah refleksi dari apa yang disebut dengan “self control”, karena segala sesuatunya dibuat dan diterapkan dari dan untuk kepentingan kelompok suatu profesi yang kemudian disebut Kode Etik Profesi.

Menindaklanjuti amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung, Komisi Yudisial dan Mahkamah Agung membuat Surat Keputusan Bersama Ketua Mahkamah Agung RI dan Komisi Yudisial RI Nomor 047/KMA/SKB/IV/2009 jo. 02/SKB/P.KY/IV/2009 tentang Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim yang ditetapkan pada tanggal 8 April 2009. Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim merupakan panduan keutamaan moral bagi hakim, baik dalam tugas profesinya maupun dalam hubungan kemasyarakatan di luar kedinasan. Prinsip-prinsip dasar Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim diimplementasikan ke dalam 10 (sepuluh) aturan perilaku sebagai berikut:

Page 34: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

21

BAB III

KEPPH KERANGKA KERJA PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

1. BERPERILAKU ADIL

Adil bermakna menempatkan sesuatu pada tempatnya dan memberikan yang menjadi haknya, yang didasarkan pada suatu prinsip bahwa semua orang sama kedudukannya di depan hukum. Dengan demikian, tuntutan yang paling mendasar dari keadilan adalah memberikan perlakuan dan memberi kesempatan yang sama (equality and fairness) terhadap setiap orang. Oleh karenanya, seseorang yang melaksanakan tugas atau profesi di bidang peradilan yang memikul tanggung jawab menegakkan hukum yang adil dan benar harus selalu berlaku adil dengan tidak membeda-bedakan orang.

2. BERPERILAKU JUJUR

Kejujuran bermakna dapat dan berani menyatakan bahwa yang benar adalah benar dan yang salah adalah salah. Kejujuran mendorong terbentuknya pribadi yang kuat dan membangkitkan kesadaran akan hakikat yang hak dan yang bathil. Dengan demikian, akan terwujud sikap pribadi yang tidak berpihak terhadap setiap orang baik di dalam persidangan maupun di luar persidangan.

3. BERPERILAKU ARIF DAN BIJAKSANA

Arif dan bijaksana bermakna mampu bertindak sesuai dengan norma-norma yang hidup dalam masyarakat baik norma-norma hukum, norma-norma keagamaan, kebiasan-kebiasan maupun kesusilaan dengan memperhatikan situasi dan kondisi pada saat itu, serta mampu memperhitungkan akibat dari tindakannya. Perilaku yang arif dan bijaksana mendorong terbentuknya pribadi yang berwawasan luas, mempunyai tenggang rasa yang tinggi, bersikap hati-hati, sabar, dan santun.

Page 35: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

22

BAB III

KEPPH KERANGKA KERJA PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

4. BERSIKAP MANDIRI

Mandiri bermakna mampu bertindak sendiri tanpa bantuan pihak lain, bebas dari campur tangan siapapun dan bebas dari pengaruh apapun. Sikap mandiri mendorong terbentuknya perilaku hakim yang tangguh, berpegang teguh pada prinsip dan keyakinan atas kebenaran sesuai tuntutan moral dan ketentuan hukum yang berlaku.

5. BERINTEGRITAS TINGGI

Integritas bermakna sikap dan kepribadian yang utuh, berwibawa, jujur, dan tidak tergoyahkan. Integritas tinggi pada hakikatnya terwujud pada sikap setia dan tangguh berpegang pada nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku dalam melaksanakan tugas.

Integritas tinggi akan mendorong terbentuknya pribadi yang berani menolak godaan dan segala bentuk intervensi, dengan mengedepankan tuntutan hati nurani untuk menegakkan kebenaran dan keadilan serta selalu berusaha melakukan tugas dengan cara-cara terbaik untuk mencapai tujuan terbaik.

6. BERTANGGUNG JAWAB

Bertanggung jawab bermakna kesediaan untuk melaksanakan sebaik-baiknya segala sesuatu yang menjadi wewenang dan tugasnya, serta memiliki keberanian untuk menanggung segala akibat atas pelaksanaan wewenang dan tugasnya tersebut.

7. MENJUNJUNG TINGGI HARGA DIRI

Harga diri bermakna bahwa pada diri manusia melekat martabat dan kehormatan yang harus dipertahankan dan dijunjung tinggi oleh setiap orang. Prinsip menjunjung tinggi harga diri, khususnya hakim, akan mendorong dan membentuk pribadi yang

Page 36: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

23

BAB III

KEPPH KERANGKA KERJA PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

kuat dan tangguh, sehingga terbentuk pribadi yang senantiasa menjaga kehormatan dan martabat sebagai aparatur Peradilan.

8. BERDISIPLIN TINGGI

Disiplin bermakna ketaatan pada norma-norma atau kaidah-kaidah yang diyakini sebagai panggilan luhur untuk mengemban amanah serta kepercayaan masyarakat pencari keadilan. Disiplin tinggi akan mendorong terbentuknya pribadi yang tertib di dalam melaksanakan tugas, ikhlas dalam pengabdian, dan berusaha untuk menjadi teladan dalam lingkungannya, serta tidak menyalahgunakan amanah yang dipercayakan kepadanya.

9. BERPERILAKU RENDAH HATI

Rendah hati bermakna kesadaran akan keterbatasan kemampuan diri, jauh dari kesempurnaan dan terhindar dari setiap bentuk keangkuhan. Rendah hati akan mendorong terbentuknya sikap realistis, mau membuka diri untuk terus belajar, menghargai pendapat orang lain, menumbuh kembangkan sikap tenggang rasa, serta mewujudkan kesederhanaan, penuh rasa syukur, dan ikhlas di dalam mengemban tugas.

10. BERSIKAP PROFESIONAL

Profesional bermakna suatu sikap moral yang dilandasi oleh tekad untuk melaksanakan pekerjaan yang dipilihnya dengan kesungguhan, yang didukung oleh keahlian atas dasar pengetahuan, keterampilan, dan wawasan luas. Sikap profesional akan mendorong terbentuknya pribadi yang senantiasa menjaga dan mempertahankan mutu pekerjaan, serta berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan kinerja, sehingga tercapai setinggi-tingginya mutu hasil pekerjaan, efektif, dan efisien.

Page 37: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

24

BAB III

KEPPH KERANGKA KERJA PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim merupakan pedoman bagi Komisi Yudisial dalam melaksanakan fungsi pengawasan eksternal. Guna menciptakan kepastian dan kesepahaman antara Komisi Yudisial dengan Mahkamah Agung dalam menegakkan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim, maka Komisi Yudisial dengan Mahkamah Agung menyusun panduan penegakan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH).

Panduan penegakan KEPPH berdasarkan pada prinsip-prinsip:

1. Independensi hakim dan pengadilan dimaksudkan bahwa pelaksanaan pengawasan tidak boleh mengurangi kebebasan hakim dalam memeriksa dan memutus perkara.

2. Praduga tidak bersalah dimaksudkan bahwa hakim yang diawasi maupun diperiksa berkaitan dengan adanya dugaan pelanggaran dianggap tidak bersalah sampai dengan dinyatakan bersalah dan dijatuhi sanksi berdasarkan keputusan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.

3. Penghargaan terhadap profesi hakim dan pengadilan dimaksudkan bahwa kegiatan pengawasan dan penanganan dugaan pelanggaran dilaksanakan sedemikian rupa agar sedapat mungkin tidak menciderai kewibawaan hakim dan pengadilan.

4. Transparansi dimaksudkan bahwa masyarakat dapat selalu mengakses, baik secara aktif maupun secara pasif, informasi publik yang berkaitan dengan kegiatan pengawasan dan penanganan dugaan pelanggaran.

5. Akuntabilitas dimaksudkan bahwa dalam setiap kegiatan pengawasan dan penanganan dugaan pelanggaran kode etik dan pedoman perilaku hakim, setiap pejabat pelaksana berkewajiban mempertanggungjawabkan setiap tindakan

Page 38: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

25

BAB III

KEPPH KERANGKA KERJA PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

dan/atau kebijakan yang diambilnya, baik secara internal kepada kolega dan atasannya, maupun secara eksternal kepada masyarakat.

6. Kehati-hatian dan kerahasiaan. Kerahasiaan dimaksudkan bahwa setiap kegiatan pemeriksaan yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim dilakukan secara hati-hati dan hasilnya bersifat rahasia.

7. Obyektivitas dimaksudkan bahwa setiap kegiatan pengawasan dan penanganan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim didasarkan pada kriteria dan parameter yang jelas.

8. Efektivitas dan efisiensi dimaksudkan bahwa pengawasan dan pemeriksaan terhadap dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim dilakukan secara tepat waktu dan tepat sasaran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

9. Perlakuan yang sama dimaksudkan bahwa dalam penanganan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim, Pelapor dan Terlapor memiliki hak dan diberi kesempatan yang sama.

10. Kemitraan dimaksudkan bahwa Mahkamah Agung dan Komisi Yudisial bekerjasama dan saling mendukung dalam pengawasan dan penanganan dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim.

Page 39: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi
Page 40: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

BAB

IV

PARTISIPASI PUBLIK

DAN PENGAWASAN

Page 41: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi
Page 42: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

29

BAB IV

PARTISIPASI PUBLIK DAN PENGAWASAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

BAB IVPARTISIPASI PUBLIK DAN

PENGAWASAN

Komisi Yudisial mempunyai peranan penting dalam usaha mewujudkan kekuasaan kehakiman yang merdeka. Kewenangan Komisi Yudisial dalam menjaga

dan menegakkan kehormatan dan keluhuran martabat hakim dirumuskan dalam Pasal 20 ayat (1) Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial yang menyatakan bahwa dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim, Komisi Yudisial mempunyai tugas:

1. Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perilaku hakim;

2. Menerima laporan dari masyarakat berkaitan dengan pelanggaran Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim;

3. Melakukan verifikasi, klarifikasi, dan investigasi terhadap laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim secara tertutup;

4. Memutuskan benar tidaknya laporan dugaan pelanggaran Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim; dan

5. Mengambil langkah hukum dan/atau langkah lain terhadap orang perseorangan, kelompok orang, atau badan hukum yang merendahkan kehormatan dan keluhuran martabat hakim.Dalam Upaya untuk memperbaiki dunia peradilan Komisi

Yudisial memerlukan dukungan penuh dari elemen-elemen masyarakat sipil. Kehadiran peradilan yang bersih dengan jaminan

Page 43: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

30

BAB IV

PARTISIPASI PUBLIK DAN PENGAWASAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

kepastian dan putusannya yang adil merupakan kebutuhan bersama baik masyarakat maupun pemerintah. Kondisi objektif sekarang ini, Komisi Yudisial hanya ada di ibukota negara dan sejak awal kehadirannya Komisi Yudisial telah berkomitmen untuk melibatkan peran serta masyarakat sipil (civil society) untuk membangun kemitraan dan sinergi dalam mendukung pelaksanaan tugas Komisi Yudisial.

Komisi Yudisial telah menegaskan pentingnya peranan elemen-elemen masyarakat dan untuk itu mereka dipandang perlu untuk memiliki komitmen, informasi, pengetahuan, dan program aksi bersama untuk menciptakan peradilan yang bersih. Dengan keterlibatan publik, ide atau kebijakan yang dihasilkan akan matang dan bermanfaat karena merupakan hasil dari suatu proses dialektika. Di sisi lain, pembuat dan pelaksana kebijakan tidak akan bisa berbuat sewenang-wenang karena sadar bahwa mereka tidak hidup di ruang hampa. Lebih dari itu, diharapkan dengan peran serta publik, tidak sekadar ikut mengawasi para hakim, tetapi agar publik tidak menjadi bagian dari judicial corruption.

Komisi Yudisial menyadari bahwa keberadaannya dimaksudkan untuk menjembatani kepentingan masyarakat dalam penyelenggaraan negara, utamanya dalam mewujudkan peradilan bersih. Oleh karenanya, Komisi Yudisial menempatkan diri sebagai katalisator dalam menjembatani hubungan antara masyarakat dan badan peradilan untuk mendapatkan akses keadilan melalui peradilan bersih. Partisipasi masyarakat dalam mendukung tugas dan wewenang Komisi Yudisial diwujudkan dalam pembentukan penghubung dan jejaring.

Penghubung

Penghubung adalah Institusi Komisi Yudisial di daerah, Penghubung dibentuk dengan tujuan untuk mendekatkan

Page 44: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

31

BAB IV

PARTISIPASI PUBLIK DAN PENGAWASAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

pelayanan Komisi Yudisial kepada masyarakat di daerah. Komisi Yudisial telah membentuk penghubung di 12 (dua belas) provinsi antara lain Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Maluku.

Tugas Penghubung Komisi Yudisial meliputi:11

1. melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perilaku hakim;

2. menerima laporan dari masyarakat berkaitan dengan dugaan pelanggaran Kode Etik dan/atau Pedoman Perilaku Hakim;

3. melakukan verifikasi terhadap Laporan Dugaan Pelanggaran KEPPH secara tertutup;

4. mengambil langkah hukum dan/atau langkah lain terhadap orang perseorangan, kelompok orang, atau badan hukum yang merendahkan kehormatan dan keluhuran martabat hakim; dan

5. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisi Yudisial.

Jejaring

Jejaring adalah lembaga lembaga yang telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Komisi Yudisial. Jejaring Komisi Yudisial tersebar di seluruh Indonesia, dan berperan dalam penyiapan SDM calon hakim, melakukan riset, kampanye publik/ sosialisasi, dan diseminasi atau melakukan pemantauan. Sampai saat ini unsur publik atau masyarakat sipil yang dilibatkan dalam jejaring adalah perguruan tinggi, lembaga swadaya masyarakat, organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan dan organisasi kemahasiswaan.

11 Penghubung wajib melakukan koordinasi dengan Komisi Yudisial RI

Page 45: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

32

BAB IV

PARTISIPASI PUBLIK DAN PENGAWASAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Keberadaan penghubung yang secara institusional merupakan bagian dari Komisi Yudisial, maupun jejaring sebagai bentuk kerjasama dengan masyarakat sipil berperan dalam mendorong partisipasi publik. Dalam konteks pencegahan, partisipasi publik diwujudkan untuk menjadi mata dan telinga serta berperan aktif dalam pelaksanaan pemantaun perilaku hakim didasarkan pada Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. Di dalam melakukan pemantauan, jejaring berpedoman kepada buku pedoman dan uraian tugas yang diberikan oleh Komisi Yudisial Republik Indonesia.

Page 46: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

BAB

V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

Page 47: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi
Page 48: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

35

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

BAB VPELAKSANAAN PEMANTAUAN

A. Terminologi Pemantauan

Terminologi pemantauan secara eksplisit tercantum dalam Pasal 20 ayat (1) huruf a Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2004 tentang Komisi Yudisial yang telah diubah dengan Undang-

Undang Nomor 18 Tahun 2011, yaitu “Melakukan pemantauan dan pengawasan terhadap perilaku hakim”. Pemantauan merupakan salah satu bentuk sistem pengawasan eksternal yang dilakukan oleh Komisi Yudisial terhadap perilaku hakim dalam mengadili suatu perkara. Dalam kegiatan pemantauan, maka aktivitas yang dilakukan tersebut bukanlah merupakan pengawasan hakim dalam kerangka represif. Terminologi pengawasan terdiri dari pengertian menghukum dan wewenang untuk memberikan tindak lanjut atas suatu sengketa, bahkan hukuman terhadap suatu pelanggaran. Pengawasan biasanya memiliki status atau kedudukan yang lebih tinggi dari yang diawasi. Pengawasan dalam kerangka pencegahan, kedudukan pemantau tidak lebih tinggi dari yang dipantau atau yang diamati, dan pemantau tidak memiliki kewenangan untuk menghukum, Seorang pemantau melakukan kegiatan pengamatan secara seksama atas pelaksanaan proses persidangan.

Pemantauan adalah suatu kegiatan pengamatan, pendeskripsian, pengecekan secara langsung yang dilakukan oleh Komisi Yudisial terhadap jalannya proses persidangan dan/atau pengadilan secara cermat dan berkesinambungan yang bertujuan sebagai kontrol agar tidak terjadi pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim.

Page 49: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

36

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

B. Pola Pemantauan Komisi Yudisial

Dalam menjalankan tugasnya, Komisi Yudisial menyelenggarakan pemantauan didasarkan pada dua hal yaitu:

1. Permohonan Masyarakat

Masyarakat dapat mengajukan permohonan untuk dilakukan pemantauan terhadap suatu perkara dalam laporannya. Masyarakat (pelapor) harus menguraikan secara jelas alasan-alasan untuk dilakukan pemantauan persidangan. Dapat atau tidaknya dilakukan pemantauan oleh KY sangat ditentukan dalam analisis permohoan pemantauan tersebut.

2. Inisiatif Komisi Yudisial

Pemantauan ini didasarkan pada informasi media dan/atau analisa suatu perkara. Perkara yang akan dipantau tersebut oleh Komisi Yudisial dianalisa terlebih dahulu untuk ditentukan apakah layak atau tidak untuk dipantau.

Inisaitfi pemantauan oleh KY di dasarkan pada kriteria sebagai berikut :

1.1. Berdasarkan data awal (laporan masyarakat dan/atau informasi usulan Komisi Yudisial) diduga berpotensi terjadi dugaan pelanggaran kode etik oleh hakim yang menanganinya.

1.2. Memperoleh perhatian publik yang didasarkan pada: 1.2.1. Laporan dan/atau informasi perkara yang terkait

dengan hak warga negara atas kebebasan memperoleh informasi dan keadilan. Khususnya yang menyangkut diri para pencari keadilan (pihak yang berperkara).

1.2.2. Menyangkut kepentingan banyak pihak atau bersentuhan dengan masyarakat yang menjadi korban atau yang dirugikan dengan adanya perkara tersebut.

Page 50: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

37

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

1.2.3. Memiliki nilai yang cukup besar dari segi ekonomi yang memberi dampak pada kerugian negara.

1.2.4. Menyangkut isu yang berpotensi akan mengesampingkan nilai-nilai hukum dan keadilan.

1.2.5. Rekam jejak hakim yang memeriksa perkara dimana apabila pada waktu sebelumnya hakim yang bersangkutan diduga melakukan praktik peradilan yang tidak bersih sehingga perlu dilakukan pemantauan sebagai early warning sistem atau deteksi dini.

C. Tujuan Pemantauan Peradilan

Pemantauan peradilan adalah kegiatan pengamatan, pendeskripsian, pengecekan secara langsung terhadap jalannya proses persidangan dan/atau pengadilan secara cermat dan berkesinabungan. Pemantauan bertujuan untuk:

1. Mencegah hakim melakukan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim;

2. Mengawal persidangan yang fair dan adil bagi semua pihak yang berperkara di persidangan;

3. Menemukan bukti awal di persidangan apabila adanya dugaan pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim;

4. Hasil pemantauan peradilan sebagai database profiling hakim untuk pengembangan karir hakim dan pengadilan;

5. Mendorong kesadaran masyarakat untuk melakukan pemantauan peradilan agar tercipta peradilan yang fair dan adil, serta terjaganya perilaku hakim.

Page 51: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

38

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

D. Manfaat Pemantauan Peradilan

Secara khusus pemantauan peradilan bagi Komisi Yudisial berguna untuk mengukur hakim dalam melakukan proses pemeriksaan perkara telah menjalankan Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. Pemantauan peradilan tidak hanya memberikan manfaat bagi penegakkan Kode Etik dan Pedoman Perilaku hakim, namun dalam konteks yang lebih luas akan memberikan manfaat untuk mengidentifikasi dan menilai apakah badan peradilan telah memberikan akses keadilan bagi pencari keadilan dan menerapkan prinsip-prinsip yang pengadilan adil dan tidak memihak. Manfaat pemantauan peradilan diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi Komisi Yudisial dalam konteks pengawasan, tetapi mengidentifikasi dan merumuskan rekomendasi kebijakan-kebijakan bagi perbaikan sistem hukum di Indonesia.

E. Obyek Pemantauan Peradilan

Penentuan objek pemantauan dimaksudkan agar tercapainya pemantauan yang fokus dan tepat sasaran serta memberikan kemudahan bagi petugas pemantau untuk melaksanakan tugas pemantauan, beberapa objek yang dilakukan pemantauan adalah sebagai berikut:

1. Pemantauan Perilaku Hakim

Pemantauan peradilan yang difokuskan pada perilaku hakim dengan berpedoman pada Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim. Secara kontekstual perilaku diwujudkan dalam sikap tindakan seorang hakim di dalam persidangan maupun di luar persidangan, yaitu:

1.1. Di dalam persidangan: 1.2.1. Sikap di persidangan apakah hakim menjaga

Page 52: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

39

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

kewibawaan serta martabat lembaga peradilan dan profesi di dalam persidangan;

1.2.2. Perkataan di persidangan apakah menunjukkan rasa suka atau tidak suka, tidak merendahkan para pihak yang bersidang; dan

1.2.3. Interaksi dengan para pihak yang sedang bersidang, apakah hakim memberikan kesempatan yang sama dan menghargai persidangan itu sendiri atau tidak.

1.2. Di luar persidangan: 1.2.1. Hubungan horisontal terhadap rekan sejawat;1.2.2. Hubungan vertikal terhadap atasan/bawahan;1.2.3. Hubungan profesional dengan pencari keadilan atau

kuasa hukumnya dan pejabat penegak hukum lain, serta pejabat instansi lain;

1.2.4. Hubungan personal dengan lingkungan disekitarnya; dan

1.2.5. Perilaku hakim di luar persidangan baik di lingkungan pengadilan maupun di luar pengadilan.

2. Pemantauan Proses Persidangan

Pemantauan dilakukan melalui observasi atau pengamatan. Pemantau langsung mengamati obyek observasi dan tidak menggunakan media perantara. Dalam kegiatan pemantauan proses persidangan, pemantau harus mencatat seluruh proses persidangan sejak persidangan dimulia hingga selesai sidang dengan berpedoman kepada Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim dan hukum acara yang berlaku.

Dalam tahapan persidangan di pengadilan tingkat pertama, pemantauan tidak hanya berfokus pada penerapan hukum acara, namun juga harus memperhatikan suasana di persidangan akan

Page 53: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

40

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

dibawa ke mana oleh majelis hakim atau para pihak yang bersidang. Pada prinsipnya seluruh perkara yang disidangkan dapat dilakukan pemantauan karena persidangan dimaksud terbuka untuk umum.

Dalam perkara-perkara tertentu seperti perkara kesusilaan, perceraian, dan tindak pidana yang dilakukan oleh anak yang proses persidangannya bersifat tertutup, pemantaun tidak dapat dilakukan tanpa persetujuan dari majelis hakim dan pihak yang berperkara. Oleh karena itu pemantau wajib meminta ijin ke ketua majelis atau ketua pengadilan.

Hal-hal yang perlu dicatat dalam proses pemantauan persidangan:

Komponen Hal yang perlu dicatat

Pelaksanaan Pemantauan ¾ Waktu sidang pada saat sidang dibuka untuk umum dan ditutup.

¾ Nama Pemantau

¾ Nomor Perkara

¾ Tempat Sidang

¾ Agenda SidangInformasi Perkara ¾ Majelis Hakim

¾ Panitera Pengganti

¾ Pihak-pihak yang berperkara (Penggugat/Tergugat/Penuntut Umum/Terdakwa)

¾ Kasus posisi

Page 54: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

41

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Komponen Hal yang perlu dicatat

Proses Persidangan ¾ Perilaku hakim di dalam persidangan

¾ Pengetahuan hakim tentang perangkat hukum, referensi, dan penguasaan kasus

¾ Perilaku hakim mengedepankan praduga tak bersalah (presumption of innocence) atau menghakimi

¾ Hakim menyatakan sidang dibuka dan terbuka untuk umum

¾ Dalam proses pemeriksaan saksi, Hakim menanyakan hubungan saksi dengan terdakwa/para pihak

¾ Hakim memberikan kesempatan yang sama bagi pihak-pihak berperkara untuk membela haknya, mengajukan bukti, saksi/ahli

¾ Pertanyaan yang disampaikan hakim dan pihak yang berperkara

¾ Jawaban atas pertanyaan yang disampaikan hakim dan pihak-pihak yang berperkara

¾ Hakim memperhatikan keberatan-keberatan yang disampaikan para pihak terhadap saksi atau ahli maupun bukti surat

Dalam proses peradilan pemantauan akan berhadapan dengan perkara-perkara yang melibatkan kelompok rentan. Kelompok rentan tidak dirumuskan secara eksplisit dalam peraturan perundang-undangan. Pasal 5 ayat (3) Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa “setiap orang

Page 55: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

42

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

yang termasuk kelompok masyarakat yang rentan berhak memperoleh perlakuan dan perlindungan lebih berkenaan dengan kekhususannya”. Dalam Penjelasan pasal disebutkan bahwa yang dimaksud dengan kelompok masyarakat yang rentan antara lain adalah orang lanjut usia, anak-anak, fakir miskin, wanita hamil dan penyandang disabilitas.

Hal-hal yang perlu dicatat sebagaimana tercantum sebelumnya, pemantau juga harus memperhatikan:Komponen Hal yang perlu dicatatProses Persidangan ¾ Hakim menyediakan bantuan

hukum, pendamping psikologis, pendamping bagi penyandang disabilitas dan juru bahasa.

¾ Hakim menyediakan alat bantu yang digunakan oleh penyandang disablitas.

¾ Hakim berinteraksi secara sabar, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, serta berkomunikasi dengan intonasi dan artikulasi yang jelas.

¾ Hakim mengajukan pertanyaan secara ramah dan tidak bersifat menghakimi.

¾ Hakim mempertimbangkan profile assesment bagi penyandang disabilitas yang menjadi korban tindak pidana, pelaku ataupun saksi.

¾ Pengadilan menyediakan dokumen hukum misalnya dengan huruf braille, penerjemah bahasa isyarat, kursi roda dll.

Page 56: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

43

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

3. Situasi dan Kondisi Pengadilan

Situasi dan kondisi pengadilan sangat berpengaruh terhadap proses persidangan baik yang dirasakan oleh masyarakat pencari keadilan, pengunjung maupun hakim. Adanya tempat yang layak dan akses informasi yang mudah bagi pencari keadilan dan pengunjung pengadilan akan memberikan suasana dan kondisi pengadilan yang kondusif dan perjalanan sidang berjalan dengan baik. Kondisi dan situasi pengadilan akan dapat memtoret kedisplinan hakim dalam bersidang, produktifitas dalam menyelesaikan perkara hingga kemampuan hakim dalam memeriksa, mengadili dan memutus perkara yang tekanan masanya tinggi. Disisi yang lain situasi dan kondisi pengadilan akan menjadi tanggungjawab ketua pengadilan dalam memimpin pengadilan tersebut.

Adapun yang bisa dipantau situasi dan kondisi pengadilan adalah:

1.1. Agenda dan Jadwal sidang Layanan informasi bagi pengunjung sidang merupakan bagian transparansi pengadilan terutama untuk para pencari keadilan. Peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan tidak mungkin terwujud tanpa adanya akses terhadap informasi jadwal persidangan. Oleh karena itu, Pemantau perlu mencatat agenda sidang dan jadwal sidang yang diselenggarakan pada hari pelaksanaan pemantauan.

1.2. Administrasi persidanganSalah bentuk transparansi peradilan dapat dinilai melalui administrasi persidangan. Administrasi persidangan yang dapat dilihat di pengadilan antaralain layanan informasi tentang prosedur perkara, biaya perkara, dan tersedianya layanan untuk mendaftarkan perkara, mengambil salinan putusan/penetapan.

Page 57: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

44

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

1.3. Susunan majelis hakimUntuk mengetahui kinerja hakim, salah satunya diukur melalui produktivitas dalam memutus perkara. Produktivitas berhubungan dengan rasio jumlah hakim dan beban perkara. Pemantau perlu melakukan pengamatan dan pencatatan terhadap majelis hakim yang akan melakukan sidang pada saat pemantauan dilakukan.

1.4. Dukungan dan fasilitas di pengadilanSarana dan prasarana menjadi salah satu faktor yang mendukung akses keadilan bagi para pencari keadilan. Pemantau perlu memperhatikan dan mencatat ketersediaan fasilitas yang meliputi ruang sidang, ruang tahanan, Pos Bantuan Hukum (Posbakum), ruang hakim, ruang pegawai pengadilan, daftar hakim, layanan informasi, dan layanan khusus bagi penyandang disabilitas.

1.5. Suasana di ruang sidang dan di luar sidangSuasana di ruang sidang dan di luar sidang merupakan kondisi yang bersifat non-hukum. Bisa jadi para pihak yang marah-marah, pengunjung yang ribut atau demonstrasi masyarakat atas suatu kasus merupakan situasi non hukum yang dapat mempengaruhi jalannya persidangan. Pemantau mengamati dan mencatat secara langsung situasi di dalam dan luar persidangan terkait, pengamanan, pengunjung sidang yang rebut/marah atau aksi massa yang terjadi. Pemantau mencatat jumlah personel baik polisi maupun TNI, pihak-pihak yang melakukan aksi massa, jumlah massa, isi tuntutan, dan atribut yang digunakan. Serta kemampuan ketua, wakil, hakim dalam menyelesaikan persoalan non-hukum tersebut.

Page 58: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

45

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

F. Tahapan Pemantauan Persidangan

Pemantauan dilakukan melalui observasi atau pengamatan. Pemantau perlu untuk menjaga jarak antara pemantauan dengan obyek yang dipantau mengingat subyektivitas pribadi sulit dikendalikan jika jarak antara pemantauan dengan obyek yang dipantau terlalu akrab. Pemantau harus menempatkan dirinya sebagai seorang observer karena tugasnya dapat dekat dengan obyek pemantauan dan dapat pula meninggalkan obyeknya. Nilai-nilai profesionalisme dan kesadaran atas tugas yang dilaksanakan harus di kedepankan. Beberapa tahapan pemantauan sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan

Persiapan ini dilakukan dalam rangka memenuhi persiapan dan penyelesaian administrasi sebelum dilakukannya pemantauan yang terdiri atas: 1.1. Legalitas pemantauan, berupa surat tugas penunjukan

tim pemantau.

1.2. Perlengkapan pendukung pemantauan, seperti: voice recorder dan/atau handycam, kaset, baterai, ballpoint, kertas atau blocknote, identitas pemantau atau identitas lain serta form pemantauan.

1.3. Mempersiapkan referensi perkara yang akan dipantau, undang-undang, pendapat ahli, yurisprudensi.

1.4. Berkaitan dengan kasus yang akan dipantau diupayakan mendapat jawaban 5 W+H (apa, siapa, dimana, kapan, mengapa, dan bagaimana kasus tersebut).

1.5. Mengupayakan untuk menemukan informasi dan fakta terhadap obyek yang akan dipantau, diantaranya melalui:

1.5.1. Pengenalan terlebih dahulu terhadap daerah atau tempat atau lokasi yang akan dipantau dengan tepat dan benar, kenali tempat lokasi dengan

Page 59: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

46

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

mengetahui jalur kendaraan umum menuju ke tempat lokasi.

1.5.2. Telah mempunyai kontak pribadi atau kenalan di lokasi dimana ia bertugas.

1.5.3. Berpenampilan yang sopan dan santun, baik dalam berpakaian maupun dalam berperilaku.

1.5.4. Bersikap ramah dan hormat terhadap orang di sekitar lokasi maupun terhadap calon narasumber.

1.5.5. Membangun hubungan baik dengan orang-orang yang menjadi sumber informasi, key person, dan tokoh masyarakat.

1.5.6. Menyusun target, sasaran, dan langkah-langkah yang akan ditempuh dan jumlah waktu yang diperlukan untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan.

1.5.7. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan fokus pemantauan atau peristiwa yang terjadi dalam proses persidangan.

1.5.8. Jika mendapatkan informasi hendaknya melakukan cross check antara temuan awal dengan hubungannya dengan aktivitas pemantauan.

Page 60: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

47

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

2. Tahap Pelaksanaan PemantauanPada tahap ini pemantau melakukan:

1. Mendatangi langsung pengadilan untuk melakukan pemantauan persidangan berupa observasi (pengamatan langsung). Pemantauan dapat menginformasikan kehadiran pemantau kepada pengadilan yang akan dipantau, baik sebelum dan/atau sesudah dilakukannya pemantauan. Proses ini menjadi bagian dari early warning system bagi penyelenggara proses peradilan akan langkah Komisi Yudisial untuk memantau persidangan.

2. Mengamati dan mencatatat proses persidangan.

3. Melakukan wawancara terhadap pihak yang dianggap perlu untuk memperoleh informasi terkait dengan obyek yang akan dipantau. Informasi dapat diperoleh melalui pihak yang berperkara, pejabat yang bersangkutan, (seperti Hakim, Jaksa, ataupun Panitera Pengganti), akademisi, praktisi hukum (Advokat), jurnalis yang meliput, LSM, dan Organsasi Pemantau. Untuk mendukung informasi yang diperoleh secara langsung, pemantau juga dapat melakukan pengumpulan informasi secara tidak langsung melalui media cetak, media elektronik, dan laporan-laporan yang dikeluarkan oleh berbagai sumber dan berkepentingan terhadap kegiatan proses persidangan.

Wawancara merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi karena mampu memberikan informasi awal yang cukup akurat. Efektifitas wawancara tergantung pada pewancaranya. Wawancara yang baik dipengaruhi beberapa faktor. Pertama, karakterikstik sosial pewancara yang

Page 61: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

48

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

dipahami terlebih dahulu untuk menghindari salah pengertian dalam wawancara. Kedua, keterampilan pewancara terutama dalam berbicara dengan narasumber. Sebaiknya menyiapkan daftar pertanyaan yang telah dimengerti oleh pewancara sebelum melakukan wawancara. Ketiga, motivasi individu yang mendorong pewancara untuk bekerja keras dalam menggali informasi yang dibutuhkan. Keempat, rasa aman bagi narasumber untuk menyampaikan informasi. Kemampuan pewancara maupun narasumber dipengaruhi oleh situasi dan kondisi, sehingga dalam melakukan wawancara pemantau harus bijak menentukan waktu dan tempat untuk melakukan wawancara.

3. Tahap Pasca Pemantauan

Hasil dari pelaksanaan pemantauan haruslah dipertanggungjawabkan dalam bentuk laporan hasil pemantauan. Beberapa hal yang patut diperhatikan dalam menyusun dan publikasi laporan pemantauan:

1. Akuntabilitas (dapat dipertanggungjawabkan). Laporan memuat bukti-bukti pendukung dan nama-nama penanggung jawab serta pelaksana pemantauan.

2. Penulisan yang memudahkan untuk dibaca. Tujuan pelaporan adalah untuk menginformasikan proses persidangan. Oleh karena itu, laporan disajikan untuk dapat dibaca dan dipahami oleh orang, baik yang memiliki latar belakang hukum maupun tidak.

Page 62: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

49

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

G. Etika Bagi Pemantau

Keberadaan pemantau di Pengadilan memiliki peran strategis dalam mendukung Komisi Yudisial untuk melaksanakan wewenang menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Oleh karena itu, pelaksanaan pemantauan tidak akan lepas dari etika yang melekat pada petugas pemantauan. Etika tersebut diwujudkan dalam nilai dasar, kewajiban dan larangan bagi pemantauan.

1. Nilai dasar 1.1. Integritas, yaitu sikap, perilaku, dan jujur terhadap

diri sendiri dan lingkungan, bersikap objektif dalam menghadapi permasalahan;

1.2. Profesional, yaitu berpengetahuan luas dan berketerampilan tinggi, sehingga memiliki kompetensi handal dan berkomitmen memberikan hasil terbaik;

1.3. Transparan, yaitu setiap pelaksanaan tugas dapat terukur dan dapat dipertanggungjawabkan serta senantiasa dievaluasi secara berkala dan terbuka.

2. Kewajiban2.1. menerapkan prinsip independen dan imparsial;2.2. menerapkan prinsip kejujuran dan objektifitas;2.3. menerapkan prinsip kehati-hatian dan ketelitian;2.4. menghormati, mempercayai dan dapat bekerjasama

dengan baik;2.5. mempunyai komitmen tinggi untuk bekerja sesuai

dengan standar yang telah ditetapkan;2.6. menjaga dan menyimpan rahasia.

3. Larangan 3.1. melakukan intervensi terhadap pengadilan atau

majelis hakim yang menyidangkan perkara;3.2. menerima pemberian atau fasilitas dalam bentuk

apapun baik langsung maupun tidak langsung yang

Page 63: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

50

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

diduga atau patut diduga dapat mempengaruhi pelaksanaan tugas dan wewenangnya;

3.3. memberikan nasehat hukum yang melibatkan salah satu pihak dalam perkara yang dipantau;

3.4. merangkap jabatan dan/atau profesi yang menimbulkan benturan kepentingan dengan tugas dan wewenangnya;

3.5. memberikan janji kepada pihak yang berkepentingan di luar tugas dan kewenangannya;

3.6. menyalahgunakan data dan/atau informasi yang diketahui, didengar, atau di dengarnya terutama berkaitan dengan tugas-tugasnya yang wajib di rahasiakan kepada media massa maupun kepada pihak-pihak lain yang tidak berhak tanpa persetujuan dari pimpinan Komisi Yudisial;

3.7. melakukan komunikasi atau mengadakan pertemuan atau suatu aktifitas dengan pihak yang berkepentingan untuk keuntungan pribadi atau kelompok;

3.8. melakukan intimidasi atau tekanan kepada para pihak yang berkepentingan;

3.9. merangkap jabatan sebagai advokat untuk beracara secara aktif di pengadilan atau jabatan lainnya yang dapat menimbulkan benturan kepentingan dengan pelaksanaan fungsi dan kewenangan Komisi Yudisial.

3.10. Tidak melayani wawancara kepada pihak manapun.

Page 64: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

51

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

PEN

ERA

PAN

PR

INSI

P K

OD

E ET

IK D

AN

PED

OM

AN

PER

ILA

KU

HA

KIM

SER

TA C

ON

TOH

PEL

AN

GG

AR

AN

SEB

AG

AI P

AN

DU

AN

UN

TUK

MEL

IHA

T

AD

A T

IDA

KN

YA P

ELA

NG

GA

RA

N K

OD

E ET

IK D

AN

PED

OM

AN

PER

ILA

KU

HA

KIM

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

Berp

erila

ku A

dil

¾

Hak

im w

ajib

m

elak

sana

kan

tuga

s-tu

gas

huku

mny

a de

ngan

men

ghor

mat

i as

as p

radu

ga ta

k be

rsal

ah, t

anpa

m

engh

arap

kan

imba

lan.

¾

Hak

im d

ilara

ng

mem

beri

kan

kesa

n ba

hwa

sala

h sa

tu p

ihak

ya

ng te

ngah

ber

perk

ara

atau

kua

sany

a te

rmas

uk

penu

ntut

dan

sak

si

bera

da d

alam

pos

isi

yang

istim

ewa

untu

k m

empe

ngar

uhi h

akim

ya

ng b

ersa

ngku

tan.

¾

Di d

alam

per

sida

ngan

Hak

im

bert

anya

den

gan

men

ggun

akan

ka

limat

, sep

erti:

“ke

napa

kam

u m

encu

ri?”

“di

man

a ka

mu

men

curi

?”

Page 65: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

52

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im w

ajib

tida

k m

emih

ak, b

aik

di

dala

m m

aupu

n di

lu

ar p

enga

dila

n,

dan

teta

p m

enja

ga

sert

a m

enum

buhk

an

kepe

rcay

aan

mas

yara

kat p

enca

ri

kead

ilan.

¾

Hak

im d

alam

m

enja

lank

an tu

gas

yudi

sial

nya

dila

rang

m

enun

jukk

an ra

sa

suka

ata

u tid

ak

suka

, keb

erpi

haka

n,

pras

angk

a, a

tau

pele

ceha

n te

rhad

ap

suat

u ra

s, je

nis

kela

min

, ag

ama,

asa

l keb

angs

aan,

pe

rbed

aan

kem

ampu

an

fisik

ata

u m

enta

l, us

ia, a

tau

stat

us s

osia

l ek

onom

i mau

pun

atas

das

ar k

edek

atan

hu

bung

an d

enga

n pe

ncar

i kea

dila

n at

au

piha

k-pi

hak

yang

terl

ibat

da

lam

pro

ses

pera

dila

n ba

ik m

elal

ui p

erka

taan

m

aupu

n tin

daka

n.

¾

haki

m m

enya

taka

n ke

pada

sa

lah

satu

pih

ak “

perk

ara

anda

su

lit d

imen

angk

an!”

(di d

alam

at

aupu

n di

luar

per

sida

ngan

).

Page 66: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

53

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im w

ajib

m

engh

inda

ri

hal-h

al y

ang

dapa

t m

enga

kiba

tkan

pe

ncab

utan

hak

nya

untu

k m

enga

dili

perk

ara

yang

be

rsan

gkut

an.

¾

Hak

im d

ilara

ng

bers

ikap

, men

gelu

arka

n pe

rkat

aan

atau

m

elak

ukan

tind

akan

la

in y

ang

dapa

t m

enim

bulk

an k

esan

m

emih

ak, b

erpr

asan

gka,

m

enga

ncam

, ata

u m

enyu

dutk

an p

ara

piha

k at

au k

uasa

nya,

at

au s

aksi

-sak

si, d

an

haru

s pu

la m

ener

apka

n st

anda

r per

ilaku

yan

g sa

ma

bagi

adv

okat

, pe

nunt

ut, p

egaw

ai

peng

adila

n at

au p

ihak

la

in y

ang

tund

uk

pada

ara

han

dan

peng

awas

an h

akim

yan

g be

rsan

gkut

an.

¾

Penj

atuh

an h

ukum

an d

alam

Pe

rkar

a M

bok

Min

ah, p

encu

rian

su

su fo

rmul

a ba

yi.

Page 67: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

54

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im d

alam

sua

tu

pros

es p

ersi

dang

an

waj

ib m

emin

ta

kepa

da s

emua

pih

ak

yang

terl

ibat

pro

ses

pers

idan

gan

untu

k tid

ak m

enun

jukk

an

rasa

suk

a at

au ti

dak

suka

, keb

erpi

haka

n,

pras

angk

a, a

tau

pele

ceha

n te

rhad

ap

suat

u ra

s, je

nis

kela

min

, aga

ma,

as

al k

eban

gsaa

n,

perb

edaa

n ke

mam

puan

fisi

k at

au

men

tal,

usia

, ata

u st

atus

sos

ial e

kono

mi

mau

pun

atas

das

ar

kede

kata

n

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

yuru

h/m

engi

zink

an

pega

wai

pen

gadi

lan

atau

pih

ak-p

ihak

lain

un

tuk

mem

peng

aruh

i, m

enga

rahk

an, a

tau

men

gont

rol j

alan

nya

sida

ng, s

ehin

gga

men

imbu

lkan

per

beda

an

perl

akua

n te

rhad

ap

para

pih

ak y

ang

terk

ait

deng

an p

erka

ra.

¾

Mem

inta

ban

tuan

pan

itera

ata

u pe

gaw

ai p

enga

dila

n un

tuk

men

ghub

ungi

par

a pi

hak,

unt

uk

kepe

ntin

gan

tert

entu

.

Page 68: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

55

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

hubu

ngan

den

gan

penc

ari k

eadi

lan

atau

pi

hak-

piha

k ya

ng

terl

ibat

dal

am p

rose

s pe

radi

lan

baik

mel

alui

pe

rkat

aan

mau

pun

tinda

kan.

¾

Hak

im h

arus

m

embe

rika

n ke

adila

n ke

pada

sem

ua p

ihak

da

n tid

ak b

eriti

kad

sem

ata-

mat

a un

tuk

men

ghuk

um.

¾

Hak

im ti

dak

bole

h be

rkom

unik

asi d

enga

n pi

hak

yang

ber

perk

ara

di lu

ar p

ersi

dang

an,

kecu

ali d

ilaku

kan

di

dala

m li

ngku

ngan

ge

dung

pen

gadi

lan

dem

i kep

entin

gan

kela

ncar

an p

ersi

dang

an

yang

dila

kuka

n se

cara

te

rbuk

a, d

iket

ahui

pi

hak-

piha

k ya

ng

berp

erka

ra, t

idak

m

elan

ggar

pri

nsip

pe

rsam

aan

perl

akua

n da

n ke

tidak

berp

ihak

an.

Page 69: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

56

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im h

arus

m

embe

rika

n ke

sem

pata

n ya

ng

sam

a ke

pada

set

iap

oran

g kh

usus

nya

penc

ari k

eadi

lan

atau

kua

sany

a ya

ng m

empu

nyai

ke

pent

inga

n da

lam

su

atu

pros

es h

ukum

di

Peng

adila

n.

Page 70: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

57

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

Berp

erila

ku Ju

jur

¾

Hak

im h

arus

be

rper

ilaku

juju

r (fa

ir)

dan

men

ghin

dari

pe

rbua

tan

yang

te

rcel

a.

¾

Hak

im h

arus

be

rper

ilaku

juju

r (fa

ir)

dan

men

ghin

dari

pe

rbua

tan

yang

dap

at

men

imbu

lkan

kes

an

terc

ela.

¾

Hak

im ti

dak

bole

h m

emin

ta/m

ener

ima

dan

haru

s m

ence

gah

suam

i ata

u is

tri h

akim

, or

ang

tua,

ana

k at

au

angg

ota

kelu

arga

hak

im

lain

nya,

unt

uk m

emin

ta

atau

men

erim

a ja

nji,

hadi

ah, h

ibah

, war

isan

, pe

mbe

rian

, pen

ghar

gaan

da

n pi

njam

an a

tau

fasi

litas

dar

i: ad

voka

t;

penu

ntut

; ora

ng y

ang

seda

ng d

iadi

li; p

ihak

la

in y

ang

kem

ungk

inka

n ku

at a

kan

diad

ili;

¾

Hak

im m

embi

arka

n an

ggot

a ke

luar

gany

a be

rhub

unga

n de

ngan

pih

ak (A

dvok

at,

Penu

ntut

, Ora

ng y

ang

seda

ng

diad

ili, d

ll) y

ang

mem

iliki

ke

pent

inga

n ba

ik la

ngsu

ng

mau

pun

tidak

lang

sung

.

¾

Tida

k m

engh

adir

i pan

ggila

n pe

mer

iksa

an p

ada

wak

tuny

a.

¾

Hak

im s

ebag

ai n

aras

umbe

r di

beri

hon

or y

ang

mel

ebih

i ho

nor y

ang

seha

rusn

ya

dite

rim

a.

Page 71: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

58

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im h

arus

m

emas

tikan

bah

wa

sika

p, ti

ngka

h la

ku

dan

tinda

kann

ya, b

aik

di d

alam

mau

pun

di lu

ar p

enga

dila

n,

sela

lu m

enja

ga

dan

men

ingk

atka

n ke

perc

ayaa

n m

asya

raka

t, pe

nega

k hu

kum

la

in s

erta

par

a pi

hak

berp

erka

ra, s

ehin

gga

terc

erm

in s

ikap

ke

tidak

berp

ihak

an

haki

m d

an

lem

baga

per

adila

n (im

part

ialit

y).

¾

Piha

k ya

ng m

emili

ki

kepe

ntin

gan

baik

la

ngsu

ng m

aupu

n tid

ak

lang

sung

terh

adap

su

atu

perk

ara

yang

se

dang

dia

dili

atau

ke

mun

gkin

an k

uat

akan

dia

dili

oleh

hak

im

yang

ber

sang

kuta

n ya

ng s

ecar

a w

ajar

(r

easo

nabl

e) p

atut

di

angg

ap b

ertu

juan

ata

u m

enga

ndun

g m

aksu

d un

tuk

mem

peng

aruh

i H

akim

dal

am

men

jala

nkan

tuga

s pe

radi

lann

ya.

Page 72: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

59

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im w

ajib

m

elap

orka

n se

cara

te

rtul

is g

ratifi

kasi

ya

ng d

iteri

ma

kepa

da

Kom

isi P

embe

rant

asan

K

orup

si (K

PK),

Ket

ua

Mud

a Pe

ngaw

asan

M

ahka

mah

Agu

ng,

dan

Ket

ua K

omis

i Yu

disi

al p

alin

g la

mba

t 30

(tig

a pu

luh)

har

i ke

rja te

rhitu

ng s

ejak

ta

ngga

l gra

tifika

si

ters

ebut

dite

rim

a.

¾

Peng

ecua

lian

dari

but

ir

ini a

dala

h pe

mbe

rian

at

au h

adia

h ya

ng

ditin

jau

dari

seg

ala

kead

aan

(cir

cum

stan

ces)

tid

ak a

kan

diar

tikan

ata

u di

mak

sudk

an u

ntuk

m

empe

ngar

uhi h

akim

da

lam

pel

aksa

naan

tu

gas-

tuga

s pe

radi

lan,

ya

itu p

embe

rian

yan

g be

rasa

l dar

i sau

dara

at

au te

man

dal

am

kese

mpa

tan

tert

entu

se

pert

i per

kaw

inan

, ul

ang

tahu

n, h

ari b

esar

ke

agam

aan,

upa

cara

ad

at, p

erpi

saha

n at

au

peri

ngat

an la

inny

a se

suai

ada

t ist

iada

t yan

g be

rlak

u, y

ang

nila

inya

tid

ak m

eleb

ihi R

p.

500.

000,

- (lim

a ra

tus

ribu

ru

piah

).

Page 73: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

60

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im w

ajib

m

enye

rahk

an la

pora

n ke

kaya

an k

epad

a K

omis

i Pem

bera

ntas

an

Kor

upsi

seb

elum

, se

lam

a, d

an s

etel

ah

men

jaba

t, se

rta

bers

edia

dip

erik

sa

keka

yaan

nya

sebe

lum

, se

lam

a da

n se

tela

h m

enja

bat

¾

Pem

beri

an te

rseb

ut

term

asuk

dal

am

peng

ertia

n ha

diah

se

baga

iman

a di

mak

sud

deng

an g

ratifi

kasi

yan

g di

atur

dal

am U

ndan

g-U

ndan

g Ti

ndak

Pid

ana

Kor

upsi

.

Page 74: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

61

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

Berp

erila

ku A

rif

dan

Bija

ksan

a ¾

Hak

im w

ajib

m

engh

inda

ri ti

ndak

an

terc

ela.

¾

Hak

im, d

alam

hu

bung

an p

riba

diny

a de

ngan

ang

gota

pr

ofes

i huk

um

lain

yan

g se

cara

te

ratu

r ber

acar

a di

pen

gadi

lan,

w

ajib

men

ghin

dari

si

tuas

i yan

g da

pat

men

imbu

lkan

ke

curi

gaan

ata

u si

kap

kebe

rpih

akan

.

¾

Hak

im d

alam

m

enja

lank

an

tuga

s-tu

gas

yudi

sial

nya

waj

ib

terb

ebas

dar

i pen

garu

h ke

luar

ga d

an p

ihak

ke

tiga

lain

nya.

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

gadi

li pe

rkar

a di

man

a an

ggot

a ke

luar

ga h

akim

yan

g be

rsan

gkut

an b

ertin

dak

mew

akili

sua

tu p

ihak

ya

ng b

erpe

rkar

a at

au

seba

gai p

ihak

yan

g m

emili

ki k

epen

tinga

n de

ngan

per

kara

ters

ebut

.

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

gizi

nkan

tem

pat

kedi

aman

nya

digu

naka

n ol

eh s

eora

ng a

nggo

ta

suat

u pr

ofes

i huk

um

untu

k m

ener

ima

klie

n at

au m

ener

ima

angg

ota-

angg

ota

lain

nya

dari

pr

ofes

i huk

um te

rseb

ut.

¾

Men

jadi

ang

gota

clu

b ho

bby

yang

ber

angg

otak

an k

alan

gan

prof

esi h

ukum

lain

.

¾

Dal

am m

enan

gani

per

kara

ha

kim

ole

h ke

luar

ga a

tau

piha

k ke

tiga

mis

alny

a da

lam

be

ntuk

men

yam

paik

an

kelu

han,

kro

nolo

gis

perk

ara,

m

enaw

arka

n im

bala

n, d

ll.

¾

Mem

inta

fasi

litas

unt

uk p

riba

di,

kelu

arga

, ata

u pi

hak

ketig

a la

inny

a m

eleb

ihi h

akny

a ba

ik

dida

lam

ked

inas

an m

aupu

n ke

pada

pih

ak lu

ar.

¾

Hak

im m

embe

rika

n pe

ndap

at

men

gena

i sua

tu p

erka

ra.

Page 75: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

62

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

ggun

akan

wib

awa

peng

adila

n un

tuk

kepe

ntin

gan

prib

adi,

kelu

arga

ata

u pi

hak

ketig

a la

inny

a.

¾

Hak

im d

ilara

ng

mem

perg

unak

an

kete

rang

an y

ang

dipe

role

hnya

dal

am

pros

es p

erad

ilan

untu

k tu

juan

lain

yan

g tid

ak te

rkai

t den

gan

wew

enan

g da

n tu

gas

yudi

sial

nya.

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

gelu

arka

n pe

rnya

taan

kep

ada

mas

yara

kat y

ang

dapa

t mem

peng

aruh

i, m

engh

amba

t ata

u m

engg

angg

u be

rlan

gsun

gnya

pro

ses

pera

dila

n ya

ng a

dil,

inde

pend

en, d

an ti

dak

mem

ihak

.

Page 76: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

63

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

ggun

akan

wib

awa

peng

adila

n un

tuk

kepe

ntin

gan

prib

adi,

kelu

arga

ata

u pi

hak

ketig

a la

inny

a.

¾

Hak

im d

ilara

ng

mem

perg

unak

an

kete

rang

an y

ang

dipe

role

hnya

dal

am

pros

es p

erad

ilan

untu

k tu

juan

lain

yan

g tid

ak te

rkai

t den

gan

wew

enan

g da

n tu

gas

yudi

sial

nya.

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

gelu

arka

n pe

rnya

taan

kep

ada

mas

yara

kat y

ang

dapa

t mem

peng

aruh

i, m

engh

amba

t ata

u m

engg

angg

u be

rlan

gsun

gnya

pro

ses

pera

dila

n ya

ng a

dil,

inde

pend

en, d

an ti

dak

mem

ihak

.

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im ti

dak

bole

h m

embe

ri k

eter

anga

n at

au p

enda

pat m

enge

nai

subs

tans

i sua

tu

perk

ara

di lu

ar p

rose

s pe

rsid

anga

n pe

ngad

ilan,

ba

ik te

rhad

ap p

erka

ra

yang

dip

erik

sa a

tau

dipu

tusn

ya m

aupu

n pe

rkar

a la

in.

¾

Hak

im ti

dak

bole

h m

embe

ri k

eter

anga

n,

pend

apat

, kom

enta

r, kr

itik

atau

pem

bena

ran

seca

ra te

rbuk

a at

as s

uatu

pe

rkar

a at

au p

utus

an

peng

adila

n ba

ik y

ang

belu

m m

aupu

n ya

ng

suda

h m

empu

nyai

ke

kuat

an h

ukum

teta

p da

lam

kon

disi

apa

pun.

Page 77: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

64

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im ti

dak

bole

h m

embe

ri k

eter

anga

n,

pend

apat

, kom

enta

r, kr

itik

atau

pem

bena

ran

seca

ra te

rbuk

a at

as s

uatu

pu

tusa

n pe

ngad

ilan

yang

tela

h m

emili

ki

keku

atan

huk

um

teta

p, k

ecua

li da

lam

se

buah

foru

m il

mia

h ya

ng h

asiln

ya ti

dak

dim

aksu

dkan

unt

uk

dipu

blik

asik

an y

ang

dapa

t mem

peng

aruh

i pu

tusa

n ha

kim

dal

am

perk

ara

lain

.

Page 78: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

65

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

Man

diri

¾

Hak

im h

arus

m

enja

lank

an fu

ngsi

pe

radi

lan

seca

ra

man

diri

dan

beb

as d

ari

peng

aruh

, tek

anan

, an

cam

an a

tau

buju

kan,

ba

ik y

ang

bers

ifat

lang

sung

mau

pun

tidak

lang

sung

dar

i pi

hak

man

apun

.

¾

Hak

im w

ajib

beb

as

dari

hub

unga

n ya

ng

tidak

pat

ut d

enga

n le

mba

ga e

ksek

utif

mau

pun

legi

slat

if se

rta

kelo

mpo

k la

in y

ang

berp

oten

si m

enga

ncam

ke

man

diri

an

(inde

pend

ensi

) Hak

im

dan

Bada

n Pe

radi

lan.

¾

Hak

im ti

dak

bole

h m

enja

di p

engu

rus

atau

an

ggot

a da

ri p

arta

i po

litik

.

¾

Hak

im ti

dak

bole

h se

cara

te

rbuk

a m

enya

taka

n du

kung

an te

rhad

ap

sala

h sa

tu p

arta

i pol

itik.

¾

Hak

im ti

dak

bole

h at

au te

rlib

at d

alam

ke

giat

an y

ang

dapa

t men

imbu

lkan

pe

rsan

gkaa

n be

rala

san

bahw

a ha

kim

ters

ebut

m

endu

kung

sua

tu p

arta

i po

litik

.

¾

Hak

im m

embi

cara

kan

kons

ep

putu

san

deng

an p

ihak

tert

entu

.

¾

Mel

akuk

an k

omun

ikas

i den

gan

piha

k be

rper

kara

dan

pih

ak

ketig

a ya

ng b

erhu

bung

an

deng

an s

uatu

per

kara

.

¾

Men

erim

a ho

nor t

erka

it de

ngan

ke

dudu

kann

ya d

alam

foru

m

Mus

pida

Page 79: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

66

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im w

ajib

be

rper

ilaku

man

diri

gu

na m

empe

rkua

t ke

perc

ayaa

n m

asya

raka

t ter

hada

p Ba

dan

Pera

dila

n.

Beri

nteg

rita

s Tin

ggi

¾

Hak

im h

arus

be

rper

ilaku

tida

k te

rcel

a.

¾

Hak

im h

arus

m

engh

inda

ri

hubu

ngan

, bai

k la

ngsu

ng m

aupu

n tid

ak la

ngsu

ng d

enga

n ad

voka

t, pe

nunt

ut d

an

piha

k-pi

hak

dala

m

suat

u pe

rkar

a te

ngah

di

peri

ksa

oleh

hak

im

yang

ber

sang

kuta

n.

¾

Hak

im ti

dak

bole

h m

enga

dili

suat

u pe

rkar

a ap

abila

mem

iliki

kon

flik

kepe

ntin

gan,

bai

k ka

rena

hu

bung

an p

riba

di d

an

keke

luar

gaan

, ata

u hu

bung

an-h

ubun

gan

lain

yan

g be

rala

san

( rea

sona

ble)

pat

ut d

idug

a m

enga

ndun

g ko

nflik

ke

pent

inga

n.

¾

Mab

uk-m

abuk

an, t

erlib

at

nark

oba,

judi

, KD

RT, s

elin

gkuh

, pe

lece

han

seks

ual,

men

caci

-m

aki.

¾

Men

ghad

iri u

ndan

gan

atau

ke

giat

an so

cial

gat

herin

g ya

ng

diad

akan

ole

h pe

rkum

pula

n ad

voka

t, ya

ng m

empu

nyai

pe

rkar

a te

ngah

dip

erik

sa.

¾

Men

gadi

li su

atu

perk

ara

yang

m

elib

atka

n pa

ra p

ihak

, adv

okat

, da

n sa

ksi y

ang

mem

iliki

hu

bung

an p

riba

di d

an k

elua

rga

sam

pai d

eraj

at k

etig

a.

Page 80: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

67

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im h

arus

m

emba

tasi

hub

unga

n ya

ng a

krab

, bai

k la

ngsu

ng m

aupu

n tid

ak la

ngsu

ng d

enga

n ad

voka

t yan

g se

ring

be

rper

kara

di w

ilaya

h hu

kum

pen

gadi

lan

tem

pat h

akim

ters

ebut

m

enja

bat.

¾

Hak

im w

ajib

be

rsik

ap te

rbuk

a da

n m

embe

rika

n in

form

asi m

enge

nai

kepe

ntin

gan

prib

adi

yang

men

unju

kkan

tid

ak a

dany

a ko

nflik

ke

pent

inga

n da

lam

m

enan

gani

sua

tu

perk

ara.

¾

Hak

im d

ilara

ng

mel

akuk

an

taw

ar-m

enaw

ar

putu

san,

mem

perl

amba

t pe

mer

iksa

an p

erka

ra,

men

unda

eks

ekus

i at

au m

enun

juk

advo

kat t

erte

ntu

dala

m

men

anga

ni s

uatu

pe

rkar

a di

pen

gadi

lan,

ke

cual

i dite

ntuk

an la

in

oleh

und

ang-

unda

ng.

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

gadi

li su

atu

perk

ara

apab

ila m

emili

ki

hubu

ngan

kel

uarg

a,

Ket

ua M

ajel

is, h

akim

an

ggot

a la

inny

a,

penu

ntut

, adv

okat

, da

n pa

nite

ra y

ang

men

anga

ni p

erka

ra

ters

ebut

.

¾

Hak

im m

elak

ukan

taw

ar

men

awar

put

usan

, men

unju

k A

dvok

at te

rten

tu, d

an m

enun

da

ekse

kusi

den

gan

men

erim

a im

bala

n.

Page 81: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

68

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im h

arus

m

enge

tahu

i uru

san

keua

ngan

pri

badi

nya

mau

pun

beba

n-be

ban

keua

ngan

lain

nya

dan

haru

s be

rupa

ya

seca

ra w

ajar

unt

uk

men

geta

hui u

rusa

n ke

uang

an p

ara

angg

ota

kelu

arga

nya.

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

gadi

li su

atu

perk

ara

apab

ila h

akim

itu

mem

iliki

hub

unga

n pe

rtem

anan

yan

g ak

rab

deng

an p

ihak

ya

ng b

erpe

rkar

a,

penu

ntut

, adv

okat

, yan

g m

enan

gani

per

kara

te

rseb

ut.

Page 82: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

69

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im y

ang

mem

iliki

ko

nflik

kep

entin

gan

seba

gaim

ana

diat

ur

dala

m P

asal

9 a

yat (

5)

huru

f c d

an h

uruf

d

waj

ib m

engu

ndur

kan

diri

dar

i mem

erik

sa

dan

men

gadi

li pe

rkar

a ya

ng b

ersa

ngku

tan.

K

eput

usan

unt

uk

men

gund

urka

n di

ri

haru

s di

buat

sea

wal

m

ungk

in u

ntuk

m

engu

rang

i dam

pak

nega

tif y

ang

mun

gkin

tim

bul t

erha

dap

lem

baga

per

adila

n at

au p

ersa

ngka

an

bahw

a pe

radi

lan

tidak

di

jala

nkan

sec

ara

juju

r da

n tid

ak b

erpi

hak.

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

gadi

li su

atu

perk

ara

apab

ila p

erna

h m

enga

dili

atau

men

jadi

pe

nunt

ut, a

dvok

at

atau

pan

itera

dal

am

perk

ara

ters

ebut

pa

da p

ersi

dang

an d

i pe

ngad

ilan

tingk

at y

ang

lebi

h re

ndah

.

Page 83: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

70

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Apa

bila

mun

cul

kera

gu-r

agua

n ba

gi h

akim

m

enge

nai k

ewaj

iban

m

engu

ndur

kan

diri

, mem

erik

sa

dan

men

gadi

li su

atu

perk

ara,

w

ajib

mem

inta

pe

rtim

bang

an K

etua

.

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

gadi

li su

atu

perk

ara

apab

ila p

erna

h m

enan

gani

hal

-hal

yan

g be

rhub

unga

n de

ngan

pe

rkar

a at

au d

enga

n pa

ra p

ihak

yan

g ak

an

diad

ili, s

aat m

enja

lank

an

peke

rjaan

ata

u pr

ofes

i la

in s

ebel

um m

enja

di

haki

m.

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

gijin

kan

sese

oran

g ya

ng a

kan

men

imbu

lkan

ke

san

bahw

a or

ang

ters

ebut

sea

kan-

akan

be

rada

dal

am p

osis

i kh

usus

yan

g da

pat

mem

peng

aruh

i hak

im

seca

ra ti

dak

waj

ar

dala

m m

elak

sana

kan

tuga

s-tu

gas

pera

dila

n.

Page 84: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

71

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

gadi

li su

atu

perk

ara

yang

sala

h sa

tu p

ihak

nya

adal

ah o

rgan

isas

i ata

u ke

lom

pok

mas

yara

kat

apab

ila h

akim

ters

ebut

m

asih

ata

u pe

rnah

akt

if da

lam

org

anis

asi a

tau

kelo

mpo

k m

asya

raka

t te

rseb

ut.

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

gadi

li su

atu

perk

ara

yang

sala

h sa

tu p

ihak

nya

adal

ah p

arta

i pol

itik

apab

ila h

akim

ters

ebut

m

asih

ata

u pe

rnah

akt

if da

lam

par

tai p

oliti

k te

rseb

ut.

Page 85: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

72

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

ggun

akan

wib

awa

jaba

tan

seba

gai h

akim

un

tuk

men

geja

r ke

pent

inga

n pr

ibad

i, an

ggot

a ke

luar

ga a

tau

siap

apun

juga

dal

am

hubu

ngan

fina

nsia

l.

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

gijin

kan

piha

k la

in

yang

aka

n m

enim

bulk

an

kesa

n ba

hwa

sese

oran

g se

akan

-aka

n be

rada

da

lam

pos

isi k

husu

s ya

ng d

apat

mem

pero

leh

keun

tung

an fi

nans

ial.

Page 86: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

73

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

gadi

li su

atu

perk

ara

apab

ila h

akim

ters

ebut

te

lah

mem

iliki

pra

sang

ka

yang

ber

kaita

n de

ngan

sa

lah

satu

pih

ak a

tau

men

geta

hui f

akta

ata

u bu

kti y

ang

berk

aita

n de

ngan

sua

tu p

erka

ra

yang

aka

n di

sida

ngka

n.

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

erim

a ja

nji,

hadi

ah,

hiba

h, p

embe

rian

, pi

njam

an, a

tau

man

faat

la

inny

a, k

husu

snya

ya

ng b

ersi

fat r

utin

at

au te

rus-

men

erus

da

ri P

emer

inta

h D

aera

h, w

alau

pun

pem

beri

an te

rseb

ut

tidak

mem

peng

aruh

i pe

laks

anaa

n tu

gas-

tuga

s yu

disi

al.

Page 87: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

74

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

Bert

angg

ungj

awab

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

yala

hgun

akan

ja

bata

n un

tuk

kepe

ntin

gan

prib

adi,

kelu

arga

ata

u pi

hak

lain

.

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

gung

kapk

an

atau

men

ggun

akan

in

form

asi y

ang

bers

ifat

raha

sia,

yan

g di

dapa

t da

lam

ked

uduk

an

seba

gai h

akim

, unt

uk

tuju

an y

ang

tidak

ada

hu

bung

an d

enga

n tu

gas-

tuga

s tp

erad

ilan.

¾

Men

ggun

akan

jaba

tann

ya

untu

k m

emas

ukka

n an

ggot

a ke

luar

gany

a m

enja

di h

akim

.

¾

Men

ggun

akan

info

rmas

i ya

ng b

ersi

fat r

ahas

ia u

ntuk

m

elak

ukan

pem

eras

an.

Page 88: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

75

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

Men

junj

ung

Ting

gi

Har

ga D

iri

¾

Hak

im h

arus

men

jaga

ke

wib

awaa

n se

rta

mar

taba

t lem

baga

pe

radi

lan

dan

prof

esi

baik

di d

alam

mau

pun

dilu

ar p

enga

dila

n.

¾

Hak

im w

ajib

m

enga

njur

kan

agar

an

ggot

a ke

luar

gany

a tid

ak ik

ut d

alam

ke

giat

an y

ang

dapa

t m

enge

kspl

oita

si

jaba

tan

haki

m

ters

ebut

.

¾

Hak

im d

ilara

ng

terl

ibat

dal

am tr

ansa

ksi

keua

ngan

dan

tran

saks

i us

aha

yang

ber

pote

nsi

mem

anfa

atka

n po

sisi

se

baga

i hak

im.

¾

Hak

im d

ilara

ng m

enja

di

advo

kat,

atau

pek

erja

an

lain

yan

g be

rhub

unga

n de

ngan

per

kara

.

¾

Tidu

r, m

emba

ca s

urat

kab

ar,

men

ggun

akan

telp

on d

alam

pe

rsid

anga

n.

¾

Mel

akuk

an p

elec

ehan

sek

susa

l, K

DRT

, Min

um-m

inum

an k

eras

, be

rjudi

, dll.

¾

Men

jadi

arb

iter a

tau

med

iato

r da

lam

kap

asita

s pr

ibad

i.

¾

Men

jadi

eks

ekut

or,

adm

inis

trat

or a

tau

kuas

a pr

ibad

i lai

nnya

unt

uk u

rusa

n or

ang

lain

.

Page 89: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

76

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im d

ilara

ng b

eker

ja

dan

men

jala

nkan

fu

ngsi

seb

agai

laya

knya

se

oran

g ad

voka

t, ke

cual

i jik

a: h

akim

te

rseb

ut m

enja

di

piha

k di

per

sida

ngan

; m

embe

rika

n na

siha

t hu

kum

cum

a-cu

ma

untu

k an

ggot

a ke

luar

ga

atau

tem

an s

esam

a ha

kim

yan

g te

ngah

m

engh

adap

i mas

alah

hu

kum

.

¾

Hak

im d

ilara

ng

bert

inda

k se

baga

i arb

iter

dala

m k

apas

itas

prib

adi,

kecu

ali b

ertin

dak

dala

m

jaba

tan

yang

sec

ara

tega

s di

peri

ntah

kan

atau

di

perb

oleh

kan

dala

m

unda

ng-u

ndan

g at

au

pera

tura

n la

in.

Page 90: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

77

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

¾

Hak

im d

ilara

ng

bert

inda

k se

baga

i m

edia

tor d

alam

ka

pasi

tas

prib

adi,

kecu

ali b

ertin

dak

dala

m

jaba

tan

yang

sec

ara

tega

s di

peri

ntah

kan

atau

di

perb

oleh

kan

dala

m

unda

ng-u

ndan

g at

au

pera

tura

n la

in.

¾

Hak

im d

ilara

ng

men

jaba

t seb

agai

ek

seku

tor,

adm

inis

trat

or

atau

kua

sa p

riba

di

lain

nya,

kec

uali

untu

k ur

usan

pri

badi

ang

gota

ke

luar

ga H

akim

te

rseb

ut, d

an h

anya

di

perb

oleh

kan

jika

kegi

atan

ters

ebut

sec

ara

waj

ar (r

easo

nabl

e) ti

dak

akan

mem

peng

aruh

i pe

laks

anaa

n tu

gasn

ya

seba

gai H

akim

.

¾

Page 91: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

78

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Hak

im d

ilara

ng

mel

akuk

an ra

ngka

p ja

bata

n ya

ng d

itent

ukan

ol

eh p

erat

uran

pe

rund

ang-

unda

ngan

ya

ng b

erla

ku.

Berd

isip

lion

Ting

gi*

¾

Tida

k be

rusa

ha a

gar

pers

idan

gan

berja

lan

sesu

ai

deng

an ja

dwal

yan

g te

lah

dite

ntuk

an.

¾

Tida

k m

empe

rtim

bang

kan

selu

ruh

dalil

-dal

il pa

ra p

ihak

da

n fa

kta

pers

idan

gan

dala

m

men

gam

bil p

utus

an.

¾

Men

gizi

nkan

seo

rang

kua

sa

bera

cara

den

gan

sura

t kua

sa

khus

us y

ang

tidak

mem

enuh

i sy

arat

.

Page 92: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

79

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

¾

Men

olak

pen

gaju

an d

an a

tau

saks

i dar

i par

a pi

hak.

¾

Tida

k m

embe

rita

hu p

ihak

-pih

ak

tent

ang

hak-

hakn

ya d

alam

m

embe

la k

epen

tinga

nnya

.

¾

Ket

ua P

enga

dila

n m

endi

stri

busi

kan

perk

ara

kepa

da h

akim

tert

entu

yan

g m

empu

nyai

hub

unga

n ke

deka

tan.

Page 93: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

80

BAB IV

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

Berp

erila

ku

Ren

dah

Hat

i ¾

Men

olak

men

gadi

li pe

rkar

a te

rten

tu, m

isal

nya

tinda

k pi

dana

ring

an, p

erka

ra y

ang

tidak

bas

ah, p

erka

ra y

ang

men

gand

ung

resi

ko k

eam

anan

.

¾

Men

gelu

arka

n pe

rnya

taan

dan

at

au o

pini

men

gena

i sua

tu

perk

ara

di fo

rum

pub

lik.

Page 94: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

81

BAB V

PELAKSANAAN PEMANTAUAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

Prin

sip

Kew

ajib

anLa

rang

anC

onto

h Pe

lang

gara

n

Bers

ikap

Pr

ofes

iona

l* ¾

Men

olak

men

giku

ti ke

giat

an

dala

m ra

ngka

pen

gem

bang

an

kem

ampu

an d

i bid

ang

huku

m

dan

pera

tura

n pe

rund

ang-

unda

ngan

yan

g di

teta

pkan

ole

h M

A.

¾

Mel

akuk

an k

egia

tan

ekst

ra

yudi

sial

pad

a w

aktu

jam

ker

ja.

¾

Tida

k m

engi

si la

pora

n ke

giat

an

perk

ara.

¾

Men

ghad

iri u

ndan

gan

yang

si

fat p

riba

di, m

enga

jar,

dll p

ada

wak

tu ja

m k

erja

.

¾

Mel

akuk

an s

idan

g pe

rkar

a tid

ak

diru

ang

sida

ng.

¾

Men

disk

usik

an a

tau

mem

boco

rkan

kon

sep

putu

san

deng

an p

ihak

dilu

ar m

ajel

is.

*)

Men

gena

i but

ir B

erdi

sipl

in T

ingg

i dan

Pro

fesi

onal

pen

jaba

ran

etik

seb

agai

man

a ke

putu

san

bers

ama

MA

dan

K

Y N

o 04

7/K

MA

/SK

B/P/

KY/

IV/2

009

dan

No

02/S

KB/

P/.K

Y/IV

/200

9, te

lah

diuj

i mat

eri o

leh

MA

. Unt

uk it

u da

pat d

ijadi

kan

acua

n ad

a tid

akny

a pe

lang

gara

n, s

elai

n itu

dap

at b

erim

prov

isas

i dar

i mak

na b

utir

ters

ebut

.

Page 95: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi
Page 96: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

LAMPIRAN

Page 97: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi
Page 98: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

85

LAMPIRAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

KOMISI YUDISIALREPUBLIK INDONESIA

FORM PERMOHONAN PEMANTAUAN

I. Identitas Pemohon1. Nama :

2. Alamat :

3. No. Telepon/ Faksimile :

4. No. Handphone :

5. Email :

6. Kedudukan dalam perkara :

II. Identitas Perkara1. No. Perkara :

2. Majelis Hakim : 1.

2.

3.

3. Jadwal Persidangan :

4. Kronologis Perkara: :

Demikian permohonan ini saya buat, selanjutnya saya mohon kepada Komisi Yudisial Republik Indonesia untuk dapat melakukan pemantauan persidangan perkara a quo dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim.

(tanggal, bulan, tahun)

Pemohon,

(Nama )

Page 99: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

86

LAMPIRAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

LAPORAN HASIL PEMANTAUAN

Perkara ......... Nomor :

I. Pelaksanaan Pemantauan

1. Hari / Tanggal : (diisi)

2. Nama Petugas Pemantau : 1. Nama 1

2. Nama 2

3. Nomor Perkara : (diisi)

4. Tempat : Ruang Sidang (diisi) pada Pengadilan (diisi)

5. Bentuk Sidang : Sidang terbuka untuk umum/tertutup

6. Agenda Sidang : (diisi)

II. Informasi Perkara

1. Majelis Hakim : 1. (diisi)

2. (diisi)

3. (diisi)

2. Panitera Pengganti : (diisi)

3. Penggugat/Penuntut Umum : (diisi)

4. Kuasa Hukum : (diisi)

5. Tergugat/ Terdakwa Terdakwa : (diisi)

6. Kuasa Hukum : (diisi)

7. Klasifikasi Perkara : (diisi)

8. Kasus Posisi/Kronologis : (menjelaskan perihal hubungan hukum dan akibat hukum

yang terjadi pada perkara a quo)

Page 100: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi

87

LAMPIRAN

PEDOMAN PEMANTAUAN PERSIDANGAN

III. Hasil Pemantauan Persidangan

Waktu Para pihak Uraian

• Ketua Majelis Hakim;

• Hakim Anggota I & II;

• Penggugat/PH;

• Tergugat/PH;

• Saksi/Ahli

a.(disampaikan secara singkat kejadian

di dalam proses persidangan pada saat

itu) ex: Ketua Majelis Hakim menyatakan

sidang dibuka, diskors, dll;

b. (disampaikan apa yang menjadi pokok

pertanyaan/jawaban dari para pihak).

c. Keterangan saksi/ahli

IV. Analisis Hasil Pemantauan

(disampaikan analisis terhadap hasil pemantauan terhadap proses persidangan maupun terhadap informasi yang didapat oleh petugas pemantau).

V. Kesimpulan

(disampaikan kesimpulan yang diperoleh oleh petugas pemantau dari analisis hasil pemantauan mengenai pelanggaran terhadap Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim dan hukum acara).

VI. Saran

(disampaikan saran yang perlu untuk ditindaklanjuti terkait dengan hasil pemantauan).

Demikian laporan pemantauan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Page 101: PANDUAN PEMANTAUAN - komisiyudisial.go.id Pemantauan 2018.pdf · selama ini perlu disusun sebuah buku panduan pemantauan pengadilan, bertepatan dengan ulang tahun yang ke 13 Komisi