panduan penyusunan surat keterangkan...
TRANSCRIPT
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
0
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
1
PANDUAN PENYUSUNAN
SURAT KETERANGKAN PENDAMPING IJAZAH
TIM PENYUSUN LPP
LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2017
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
2
DAFTAR ISI
halaman
Cover ...................................................................................................
Pengantar ...................................................................................................
Dasar Hukum ...................................................................................................
Pengertian ...................................................................................................
Data Pokok SKPI ...................................................................................................
Data tambahan ...................................................................................................
Lampiran ...................................................................................................
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
3
PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya
sehingga kita masih konsisten dalam menjalankan amanah para orang tua/wali dari
mahasiswa, yaitu dengan menjalankan proses pembelajaran yang terstruktur,
berstandar, berkualitas, dan berkarakter. Sebagai alumni lulusan perguruan tinggi
tentu sadar, bahwa perjuangannya setelah lulus itu belum selesai, mereka masih
harus berjuang untuk mendapatkan pekerjaan. Di samping itu lulusan masih harus
bersaing dengan alumni dari perguruan tinggi lain. Lulusan yang benar-benar siap
yang akan unggul dan cepat mendapatkan pekerjaan. Dalam rangka mempersiapkan
lulusan yang siap berkompetisi, maka perguruan tinggi dalam hal ini fakultas dan
program studi di samping menyelenggarakan proses pembelajaran yang terstruktur,
berstandar, berkualitas, dan berkarakter, juga wajib memberitahukan kepada
masyarakat tentang kualitas lulusannya, tidak hanya dalam bentuk ijazah dan
transkrip nilai, tetapi juga perlu didampingi dengan surat keterangan pendamping
ijazah (SKPI). Agar terdapat keseragaman semua program studi dalam memberikan
SKPI kepada para lulusannya, maka perlu disusun panduan penyusunan SKPI ini.
Kepala LPP
Suryanto, S.Pd.. M.A., Ph.D.
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
4
DASAR HUKUM
1. Undang Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi
2. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional
Indonesia
3. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 73
Tahun 2013 Tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang
Pendidikan Tinggi;
4. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81
Tahun 2014 Tentang Ijazah, Sertifikat Kompetensi, dan Sertifikat Profesi
Pendidikan Tinggi;
5. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pedidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015
Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi
PENGERTIAN
Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) atau Diploma Supplement adalah surat
pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi, berisi informasi tentang
pencapaian akademik atau kualifikasi dari lulusan pendidikan tinggi bergelar, diatur dalam
Permendikbud no 81 tahun 2014.
Kualifikasi lulusan diuraikan dalam bentuk narasi deskriptif yang menyatakan capaian
pembelajaran lulusan pada jenjang KKNI yang relevan, dalam suatu format standar yang
mudah dipahami oleh masyarakat umum.
SKPI bukan pengganti dari ijazah dan bukan transkrip akademik. SKPI juga bukan media
yang secara otomatis memastikan pemegangnya mendapatkan pengakuan, dikeluarkan
oleh institusi pendidikan tinggi yang berwenang mengeluarkan ijazah sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku, hanya diterbitkan setelah mahasiswa
dinyatakan lulus dari suatu program studi secara resmi oleh Perguruan Tinggi.
DATA POKOK SKPI
SKPI minimal wajib memuat data berikut:
I. Informasi tentang identitas diri pemegang SKPI
– Nama Lengkap
– Tempat dan tanggal lahir
– Nomor Induk Mahasiswa
– Tahun Masuk
– Tahun Lulus
– Nomor Ijazah
– Gelar/sebutan lulusan
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
5
II. Informasi tentang identitas Penyelenggara Program
– Nama Perguruan Tinggi
– Status Akreditasi Perguruan Tinggi saat SKPI ditandatangani (optional)
– Nomor SK Akreditasi Perguruan Tinggi saat SKPI ditandatangani (optional)
– Nama Program Studi
– Status Akreditasi Program Studi saat SKPI ditandatangani (optional)
– Nomor SK Akreditasi Program Studi saat SKPI ditandatangani (optional)
– Jenis pendidikan (akademik, vokasi, atau profesi)
– Jenjang pendidikan
– Jenjang kualifikasi sesuai KKNI
– Persyaratan penerimaan
– Bahasa pengantar kuliah
– Sistem penilaian (Uraian gradasi penilaian dan penjelasannya)
– Lama studi reguler
– Jenis dan jenjang pendidikan lanjutan
– Status profesi (bila ada)
III. Informasi tentang isi kualifikasi dan hasil yang dicapai
Bagian ini berisi Capaian Pembelajaran (CP) lulusan yang berdasarkan Uudang
Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Undang
Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dinyatakan sebagai
Kompetensi Lulusan (KP), dituangkan dalam deskripsi sikap dan tata nilai,
kemampuan di bidang kerja, pengetahuan yang dikuasai dan hak/wewenang dan
tanggung jawab. Berdasarkan Permenristekdikti Nomor 44 Tahun 2015 Tentang
Standar Nasional Pendidikan Tinggi, dituangkan dalam deskripsi sikap, pengetahuan,
ketrampilan umum, dan ketrampilan khusus
IV. Sistem pendidikan tinggi di Indonesia dan Kerangka
kualifikasi Nasional Indonesia
Bagian ini disiapkan oleh Ditjen Dikti (dapat mengikuti/mengcopy contoh dalam
lampiran panduan ini)
V. Pengesahan SKPI
– Tanggal
– Tandatangan
– Nama Jelas
– Jabatan (minimal Dekan)
– Nomor Identifkasi pejabat penandatangan
– Cap PT (official stamp)
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
6
Data Tambahan
1. Tambahan informasi terkait dengan prestasi lulusan (selama menjadi mahasiswa) dapat
ditambahkan disini seperti perolehan penghargaan atau keikutsertaan yang
bersangkutan dalam berbagai organisasi yang kredibel, perolehan sertifikat dari
organisasi yang kredibel (penempatannya setelah Informasi tentang isi kualifikasi
dan hasil yang dicapai).
2. SKPI diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris dan diterbitkan
mengunakan kertas khusus (barcode/hologram security paper) berlogo Perguruan
Tinggi, yang diterbitkan secara khusus oleh Perguruan Tinggi.
3. Penerima SKPI dicantumkan dalam situs resmi Perguruan Tinggi.
PENUTUP
Syukur Alhamdulillah buku panduan ini telah selesai disusun. Buku panduan ini disusun
sebagai acuan bagi semua Program Studi di lingkungan Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta dalam menerbitkan SKPI. Terima kasih diucapkan kepada semua pihak yang
telah membantu dan memberikan masukan dalam penyusunan buku panduan ini. Semoga
bermanfaat bagi sebanyak-banyak
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
7
SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH (SKPI)
DISUSUN OLEH :
TIM LEMBAGA PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN (LPP)
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA 2017
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
8
SURAT KETERANGAN PENDAMPING IJAZAH (SKPI)
UK U
K
NI
UU - PT
&
KKNI
DIKTI
(BELMAWA)
SN-DIKTI
INDIKATOR
PENILAIAN PT
BAN PT /
LAM
SERTIFIKASI
BNSPBNSP
PERGURUAN TINGGI
SPMI
KURIKULUM
PERATURAN MENTERI
ͽ PENERAPAN KKNI
ͽ SKPI
ͽ RPL
ͽ NOMEN KLATUR
PANDUA-PANDUAN
LULUSAN PRODI
IJASAH
SKPI
TRANNSKRIP AKADEMIK
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
9
DASAR HUKUM:
UU No 12 Tahun 2012: Tentang Pendidikan Tinggi
Permenristekdikti No 44 Tahun 2015: Standar Nasional Pendidikan
Tinggi
Permendikbud No 81 Tahun 2014: Tentang Ijazah, Sertifikat
Kompetensi, Dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
UU No 12 Tahun 2012: Tentang Pendidikan Tinggi
Permenristekdikti No 44 Tahun 2015: Standar Nasional Pendidikan
Tinggi
Permendikbud No 81 Tahun 2014: Tentang Ijazah, Sertifikat
Kompetensi, Dan Sertifikat Profesi Pendidikan Tinggi
IJAZAH, TRANSKRIP AKADEMIK & SKPI
Ijazah, adalah dokumen pengakuan prestasi belajar dan/atau penyelesaian suatu jenjang
pendidikan tinggi setelah lulus ujian yang diselenggarakan oleh perguruan tinggi.
Transkrip Akademik, adalah dokumen yang berisi semua mata kuliah yang telah
ditempuh dan lulus, bobot sks, dan nilai yang telah diperoleh mulai dari semester
pertama sampai dengan semster akhir dan indeks prestasi
Surat Keterangan Pendamping Ijazah yang selanjutnya disingkat SKPI, adalah
dokumen yang memuat informasi tentang pencapaian akademik atau kualifikasi
dari lulusan pendidikan bergelar.
Pengertian SKPI
Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) atau Diploma Supplement,
adalah surat pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Perguruan Tinggi, berisi
informasi tentang pencapaian akademik atau kualifikasi dari lulusan
pendidikan tinggi bergelar.
Kualifikasi lulusan diuraikan dalam bentuk narasi deskriptif yang menyatakan
capaian pembelajaran lulusan pada jenjang KKNI yang relevan, dalam suatu
format standar yang mudah dipahami oleh masyarakat umum.
SKPI bukan pengganti dari ijazah dan bukan transkrip akademik.
SKPI juga bukan media yang secara otomatis memastikan pemegangnya
mendapatkan pengakuan.
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
10
Manfaat SKPI untuk lulusan:
Merupakan dokumen tambahan yang menyatakan kemampuan kerja, penguasaan
Pengetahuan, dan sikap/moral seorang lulusan yang lebih mudah dimengerti oleh
pihak
Pengguna di dalam maupun luar negri dibandingkan dengan membaca transkrip
Merupakan penjelasan yang obyektif dari prestasi dan kompetensi pemegangnya
Meningkatkan kelayakan kerja (employability) terlepas dari kekakuan jenis dan
jenjang
Program studi.
Manfaat SKPI untuk insitusi pendidikan tinggi
Menyediakan penjelasan terkait dengan kualifikasi lulusan, yang lebih mudah
dimengerti oleh masyarakat, dibandingkan dengan membaca transkrip
Meningkatkan akuntabilitas penyelenggaraan program dengan pernyataan capaian
pembelajaran suatu program yang transparan. Pada jangka menengah dan panjang,
hal ini akan meningkatkan �trust� dari pihak lain dan sustainability dari institusi.
Menyatakan bahwa institusi pendidikan berada dalam kerangka kualifikasi nasional
yang diakui secara nasional dan dapat disandingkan dengan program pada institusi
LN melalui
qualification framework masing-masing negara.
Meningkatkan pemahaman tentang kualifikasi pendidikan yang dikeluarkan pada
konteks pendidikan yang berbeda-beda
Substansi Pokok SKPI
SKPI pada intinya akan menjabarkan pemenuhan Standard Kompetensi Lulusan
(SKL) sebagaimana diamanahkan oleh Pasal 52 ayat (3) dan Pasal 54ayat (1) huruf
a Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. SKL
merupakan Capaian Pembelajaran Minimum (CPM) lulusan.
Capaian Pembelajaran menurut Peraturan Presiden no 8 tahun 2012 tentang
KKNI, adalah kemampuan yang diperoleh melalui internalisasi pengetahuan,
sikap, ketrampilan, kompetensi, dan akumulasi pengalaman kerja. Uraian tersebut
memuat uraian outcome dari semua proses pendidikan baik formal, non
formal, maupun informal, yaitu suatu proses internasilisasi dan akumulasi empat
parameter utama yaitu: (a) Ilmu pengetahuan (science), atau pengetahuan
(knowledge) dan pengetahuan praktis (know-how), (b) keterampilan (skill), (e)
afeksi (affection) dan (f) kompetensi kerja (competency)
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
11
SKPI PALING SEDIKIT MEMUAT
Logo perguruan tinggi;
Nama perguruan tinggi;
Nomor keputusan pendirian perguruan tinggi;
Nama program studi;
Nama lengkap pemilik SKPI;
Tempat dan tanggal lahir pemilik SKPI;
Nomor pokok mahasiswa (NPM);
Tanggal, bulan, tahun masuk dan kelulusan;
Nomor seri ijazah;
Gelar yang diberikan beserta singkatannya;
Jenis pendidikan akademik, vokasi, atau profesi;
Program pendidikan (diploma, sarjana terapan, magister terapan, doktor terapan,
sarjana, magister, doktor, profesi, atau spesialis);
Capaian pembelajaran lulusan sesuai kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
secara naratif;
Level Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI);
Persyaratan penerimaan;
Bahasa pengantar kuliah;
Sistem penilaian;
Lama studi;
Jenis d a n program pendidikan tinggi lanjutan; dan
Skema tentang sistem pendidikan tinggi.
SKPI DAPAT MEMUAT
Informasi tambahan tentang prestasi lulusan selama berstatus mahasiswa; dan/atau
Jabatan dalam profesi.
SKPI minimal wajib memuat data berikut:
I. Informasi tentang identitas diri pemegang SKPI
Nama Lengkap
Tempat dan tanggal lahir
Nomor Induk Mahasiswa
Tahun Masuk
Tahun Lulus
Nomor Ijazah
Gelar/sebutan lulusan
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
12
II. Informasi tentang identitas Penyelenggara Program
Nama Perguruan Tinggi
Status Akreditasi Perguruan Tinggi saat SKPI ditandatangani (optional)
Nomor SK Akreditasi Perguruan Tinggi saat SKPI ditandatangani (optional)
Nama Program Studi
Status Akreditasi Program Studi saat SKPI ditandatangani (optional)
Nomor SK Akreditasi Program Studi saat SKPI ditandatangani (optional)
Jenis pendidikan (akademik, vokasi, atau profesi)
Jenjang pendidikan
Jenjang kualifikasi sesuai KKNI
Persyaratan penerimaan
Bahasa pengantar kuliah
Sistem penilaian (Uraian gradasi penilaian dan penjelasannya)
Lama studi reguler
Jenis dan jenjang pendidikan lanjutan
Status profesi (bila ada)
III. Informasi tentang isi kualifikasi dan hasil yang dicapai
Bagian ini berisi Capaian Pembelajaran (CP) lulusan yang berdasarkan UU no
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan UU no 12 tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi dinyatakan sebagai Kompetensi Lulusan (KP),
dituangkan dalam deskripsi sikap, penguasaan pengetahuan, keterampilan
umum, dan keterampilan khusus yang dikuasai.
Tambahan informasi terkait dengan prestasi lulusan (selama menjadi mahasiswa)
dapat ditambahkan disini seperti perolehan penghargaan atau keikutsertaan yang
bersangkutan dalam berbagai organisasi yang kredibel, perolehan sertifikat dari
organisasi yang kredibel.
IV. Sistem pendidikan tinggi di Indonesia dan Kerangka kualifikasi Nasional
Indonesia
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI)
Menanggapi berbagai permasalahan dan tantangan ke depan yang
akan dihadapi oleh Indonesia di sektor pendidikan dan ketenagakerjaan
tesebut maka pada akhir Tahun 2009 Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
KEMENDIKBUD, melalui kegiatan yang dikembangkan di dalam lingkungan
Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (BELMAWA), mengambil
inisiatif yang sejalan dengan gagasan Direktorat Bina Instruktur dan Tenaga
Kepelatihan, KEMENNAKERTRANS untuk mengembangkan kerangka
kualifikasi di tingkat nasional yang kemudian diberi nama Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia atau disingkat dengan KKNI. Selama periode
pengembangan konsep-konsep dasar KKN I tersebut,
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
13
Pihak-pihak di dalam lingkungan KEMENDIKBUD dan
KEMENNAKERTRANS serta pihak-pihak lain yang terkait seperti misalnya
asosiasi industri, asosiasi profesi, badan atau lembaga sertifikasi profesi,
institusi pendidikan dan pelatihan tingkat menengah dan tinggi, badan atau
lembaga akreditasi, telah diikutsertakan secara intensif untuk menjamin
terciptanya suatu landasan pengembangan KKNI yang handal dan
komprehensif. KKNI diatur dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia
Nomor 8 tahun 2012. KKNI merupakan perwujudan mutu dan jati diri
bangsa Indonesia terkait dengan sistem pendidikan nasional, sistem
pelatihan kerja nasional dan sistem penilaian kesetaraan nasional, yang
dimiliki Indonesia untuk menghasilkan sumberdaya manusia dari capaian
pembelajaran, yang dimiliki setiap insan pekerja Indonesia dalam
menciptakan hasil karya serta kontribusi yang bermutu di bidang
pekerjaannya masing-masing. Prinsip dasar yang dikembangkan dalam
KKNI adalah menilai unjuk kerja seseorang dalam aspek-aspek keilmuan,
keahlian dan keterampilan sesuai dengan capaian pembelajaran (learning
outcomes) yang diperoleh melalui proses pendidikan, pelatihan atau
pengalaman yang telah dilampauinya, yang setara dengan deskriptor
kualifikasi untuk suatu jenjang tertentu. Terkait dengan proses pendidikan,
capaian pembelajaran merupakan hasil akhir atau akumulasi proses
peningkatan keilmuan, keahlian dan keterampilan seseorang yang
diperoleh melalui pendidikan formal, informal atau nonformal. Dalam arti
yang lebih luas, capaian pembelajaran juga diartikan sebagai hasil akhir
dari suatu proses peningkatan kompetensi atau karir seseorang selama
bekerja. Pinsip dasar ini sesuai dengan pendekatan yang dilakukan oleh
negara-negara lain dalam mengembangkan kerangka kualifikasi masing-
masing. Pada proses penyusunan konsep-konsep KKNI, studi banding juga
telah dilakukan ke berbagai negara untuk dapat mengembangkan KKNI
yang sebanding dengan kerangka kualifikasi negara-negara lain.
Kesepadanan antara KKNI dengan kerangka kualifikasi negara-negara lain
sangat diperlukan agar KKNI dapat dipahami dan diakui sebagai sebuah
sistem kualifikasi yang handal dan terpercaya. Selanjutnya, dengan adanya
pengakuan dan kepercayaan terhadap KKNI maka
Kerjasama atau program penyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan antara Indonesia dengan negara-negara lain akan lebih mudah diwujudkan. Indonesia menganut unified system atau sistem terpadu. Capaian pembelajaran untuk jenis pendidikan akademik, vokasi maupun profesi untuk jenjang kualifikasi yang sama atau setara, bahkan dapat disetarakan dengan hasil pendidikan nonformal atau informal, mendapat perhatian dalam KKNI. Oleh karena itu,
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
14
KKNI di Indonesia disusun sebagai satu kesatuan kerangka kualifikasi untuk seluruh sektor pendidikan, pelatihan, dan ketenagakerjaan. Sebagai sebuah kebijakan yang memiliki implikasi luas di masyarakat, KKNI harus dikembangkan dengan teliti, disertai dengan tahapan-tahapan yang jelas dan mendorong keikutsertaan semua pihak yang berkepentingan dalam mengambil keputusan sehingga hasil-hasil yang dicapai merupakan kesepakatan bersama. Implementasi KKNI diharapkan dapat: (a) meningkatkan mutu pendidikan dan pelatihan nasional; (b) meningkatkan pengakuan masyarakat internasional terhadap hasil pendidikan dan pelatihan nasional; (c) meningkatkan pengakuan terhadap hasil pendidikan nonformal dan informal oleh sistem pendidikan formal; serta (d) meningkatkan kepercayaan para pemangku kepentingan terhadap kualitas dan relevansi tenaga kerja yang dihasilkan oleh sistem pendidikan dan pelatihan nasional. Peran KKNI Secara umum KKNI diharapkan dapat melahirkan suatu sistem penyetaraan kualifikasi ketenagakerjaan di Indonesia dan memiliki peran sebagai berikut :
• KKNI harus mampu secara komprehensif dan berkeadilan menampung kebutuhan semua pihak yang terkait dengan ketenagakerjaan serta memperoleh kepercayaan masyarakat luas • KKNI diharapkan memiliki jumlah jenjang dan deskripsi kualifikasi yang jelas dan terukur serta secara transparan dapat dipahami oleh pihak penghasil dan pengguna tenaga kerja baik di tingkat nasional, regional maupun internasional • KKNI yang akan dikembangkan harus bersifat lentur (flexible) sehingga dapat mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, kebutuhan keilmuan, keahian dan keterampilan di tempat kerja serta selalu dapat diperbaharui secara berkelanjutan. Sifat lentur yang dimiliki KKNI harus dapat pula memberikan peluang seluas-luasnya bagi seseorang untuk mencapai jenjang kualifikasi yang sesuai melalui berbagai jalur pendidikan, pelatihan atau pengalaman kerja termasuk perpindahan dari satu jalur ke jalur kualifikasi yang lain. • KKNI hendaknya menjadi salah satu pendorong program-program peningkatan mutu baik dari pihak penghasil maupun pengguna tenaga kerja sehingga kesadaran terhadap peningkatan mutu sumber daya manusia dapat diwujudkan secara nasional. • KKNI harus mencakup pengembangan sistem penjaminan mutu yang memiliki fungsi pemantauan (monitoring) dan pengkajian (assessment) terhadap badan atau lembaga yang terkait dengan proses-proses penyetaraan capaian pembelajaran dengan jenjang kualifikasi yang sesuai. • KKNI harus secara akuntabel dapat memberikan peluang pergerakan tenaga kerja dari Indonesia ke negara lain atau sebaliknya. • KKNI harus dapat menjadi panduan bagi para pencari kerja yang baru maupun lama dalam upaya meningkatkan taraf hidup atau karir ditempat kerja masing-masing.
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
15
• KKNI diharapkan dapat menguatkan integrasi dan koordinasi badan atau lembaga penjaminan atau peningkatan mutu yang telah ada, seperti Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), Badan Akreditasi Nasional (BAN), Badan Nasional Sertifikasi Pekerja (BNSP), Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan lain-lain. • KKNI diharapkan mencakup sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sedemikian sehingga dapat menjamin terjadinya fleksibilitas pengembangan karir atau peningkatan jenjang kualifikasi. Jenjang Kualifikasi pada KKNI KKNI menyediakan sembilan jenjang kualifikasi, dimulai dari Kualifikasi jenjang 1 sebagai kualifikasi terendah dan kualifikasi jenjang 9 sebagai kualifikasi tertinggi. Penetapan jenjang 1 sampai 9 dilakukan melalui pemetaan komprehensif kondisi ketenagakerjaan di Indonesia ditinjau dari sisi penghasil (supply push) maupun pengguna (demand pull) tenaga kerja. Diskripsi setiap jenjang kualifikasi juga disesuaikan dengan mempertimbangkan kondisi negara secara menyeluruh, termasuk perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, perkembangan sektor-sektor pendukung perekonomian dan kesejahteraan rakyat seperti perindustrian, pertanian, kesehatan, hukum, dan lain-lain, serta aspek-aspek pembangun jati diri bangsa yang tercermin dalam Bhineka Tunggal Ika, yaitu komitmen untuk tetap mengakui keragaman agama, suku, budaya, bahasa dan seni sebagai ciri khas bangsa Indonesia. Penjenjangan kualifikasi pada KKNI dengan jenjang sembilan sebagai jenjang tertinggi tidak serta-merta berarti bahwa jenjang tertinggi KKNI tersebut lebih tinggi dari jenjang kualifikasi 7 yang berlaku di Eropa (8 jenjang) dan Hongkong (7 jenjang) atau sebaliknya lebih rendah dari jenjang kualifikasi yang berlaku di Selandia Baru (10 jenjang). Hal ini lebih tepat dimaknai bahwa jenis kualifikasi pada KKNI dirancang untuk memungkinkan setiap jenjang kualifikasinya bersesuaian dengan kebutuhan bersama antara penghasil dan pengguna lulusan, kultur pendidikan/pelatihan/kursus di Indonesia saat ini dan gelar lulusan setiap jalur pendidikan yang berlaku di Indonesia. Di dalam pengembangannya, jenjang-jenjang kualifikasi pada KKNI merupakan jembatan untuk menyetarakan capaian pembelajaran yang diperoleh melalui pendidikan formal, informal, dan nonformal dengan kompetensi kerja yang dicapai di dunia kerja, melalui pelatihan berbasis kompetensi (Competence Based Training = CBT) atau program peningkatan jenjang karir. Secara skematik pencapaian setiap jenjang atau peningkatan ke jenjang yang lebih tinggi pada KKNI dapat dilakukan melalui empat tapak jalan (pathways) atau kombinasi dari keempatnya. Tapak jalan tersebut seperti diilustrasikan pada Gambar (di bawah), terdiri dari tapak jalan melalui pendidikan formal, pengembangan profesi, peningkatan karir di industri, dunia kerja atau melalui akumulasi pengalaman individual.
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
16
Dengan pendekatan tersebut maka KKNI dapat dijadikan rujukan oleh 4 (empat) pemangku kepentingan yang menggunakan pendekatan masing-masing dalam peningkatan jenjang kualifikasi. Misalnya, sektor pendidikan formal dapat menggunakan KKNI sebagai rujukan dalam merencanakan sistem pembelajaran perguruan tinggi di Indonesia sehingga dapat dengan tepat memposisikan kemampuan lulusannya pada salah satu jenjang kualifikasi KKNI dan memperkirakan kesetaraannya dengan jenjang karir di dunia kerja. Dari sisi lain, pengguna lulusan, asosiasi industri atau dunia kerja secara umum juga dapat merujuk KKNI untuk memperkirakan kualifikasi yang dimiliki oleh pencari kerja dan memposisikannya pada jenjang karir serta memberikan remunerasi yang sesuai. Hal yang sama juga dapat dilakukan oleh penjenjangan keprofesian di ranah asosiasi profesi. Pemangku kepentingan dari kelompok masyarakat luas juga diakui memiliki jenjang kualifikasi tertentu dalam KKNI karena memiliki pengalaman otodidak yang memenuhi atau sesuai dengan deskripsi kualifikasi pada jenjang tertentu. Konsep dasar KKNI tersebut mengandung makna kesetaraan dan pengakuan yang disepakati bersama antar pemangku kepentingan. Oleh karena itu KKNI harus dilengkapi dengan mekanisme dan aturan-aturan yang diperlukan untuk mewujudkan kesetaraan dan adanya saling pengakuan. Dalam ranah pendidikan, dunia kerja dan keprofesian, mekanisme dan aturan-aturan tersebut mungkin telah ada dan disusun dengan baik, akan tetapi untuk ranah masyarakat luas hal ini memerlukan panataan yang komprehensif dengan memperhatikan unsur-unsur mutu, akuntabilitas dan integritas. Gambar 1: Penjenjangan KKNI melalui 4 jejak jalan (pathways) serta kombinasi ke-empatnya
Secara konseptual, setiap jenjang kualifikasi dalam KKNI disusun oleh enam parameter utama yaitu (a) Ilmu pengetahuan (science), (b) pengetahuan (knowledge), (c) pengetahuan prakatis (know-how), (d) keterampilan (skill), (e) afeksi (affection) dan (f) kompetensi (competency) Ke-enam parameter yang terkandung dalam masing-masing jenjang disusun dalam bentuk deskripsi yang disebut Deskriptor Kualifikasi. Dengan demikian ke-9 jenjang kualifikasi dalam KKNI memuat deskriptor-deskriptor yang menjelaskan kemampuan di bidang kerja, lingkup kerja berdasarkan pengetahuan yang dikuasai dan kemampuan
manjerial. Uraian tentang parameter pembentuk setiap Deskriptor KKNI adalah sebagai berikut:
Panduan Penyusunan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI)
17
1. Kemampuan di bidang kerja. Komponen ini menjelaskan kemampuan seseorang yang sesuai dengan bidang kerja terkait, mampu menggunakan metode/cara yang sesuai dan mencapai hasil dengan tingkat mutu yang sesuai dan memahami kondisi atau standar proses pelaksanaan pekerjaan tersebut.
2. Lingkup kerja berdasarkan pengetahuan yang dikuasai, dimaksudkan bahwa deskriptor kualifikasi harus menjelaskan cabang keilmuan yang dikuasai seseorang dan mampu mendemonstrasikan kemampuan berdasarkan cabang ilmu yang dikuasainya tersebut.
3. Kemampuan manajerial, menunjukkan bahwa deskriptor kualifikasi harus menjelaskan lingkup tanggung jawab seseorang dan standar sikap yang dimilikinya untuk melaksanakan pekerjaan di bawah tanggung jawabnya tersebut.
Penjenjangan dalam KKNI memiliki karakteristik. dimana dalam setiap deskriptor KKNI untuk pada jenjang kualifikasi yang sama dapat mengandung atau terdiri dari komposisi unsur-unsur keilmuan (science), pengetahuan (knowledge), pemahaman (know-how atau understanding) dan keterampilan (skill) yang bervariasi satu dengan yang lain. Hal ini berarti pula bahwa setiap capaian pembelajaran suatu pendidikan dapat memiliki kandungan keterampilan (skill) yang lebih menonjol dibandingkan dengan keilmuan-nya (science), akan tetapi diberikan pengakuan penjenjangan kualifikasi yang setara. Karakteristik lainnya adalah jenjang kualifikasi yang semakin tinggi akan memiliki deskriptor KKNI yang semakin berkarakter keilmuan (science), sedangkan semakin rendah suatu kualifikasi akan semakin menekankan pada penguasaan keterampilan (skill).
V. Pengesahan SKPI
Tanggal
Tandatangan
Nama Jelas
Jabatan (minimal Dekan)
Nomor Identifkasi pejabat penandatangan
Cap PT (official stamp)
Catatan Resmi: (bagian ini dicantumkan sebagai footnote)
SKPI dikeluarkan oleh institusi pendidikan tinggi yang berwenang mengeluarkan
ijazah sesuai dengan paraturan perundang-undangan yang berlaku.
SKPI hanya diterbitkan setelah mahasiswa dinyatakan lulus dari suatu program
studi secara resmi oleh Perguruan Tinggi.
SKPI diterbitkan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
SKPI yang asli diterbitkan mengunakan kertas khusus (barcode/hallogram security
paper) berlogo Perguruan Tinggi, yang diterbitkan secara khusus oleh Perguruan
Tinggi
Penerima SKPI dicantumkan dalam situs resmi Perguruan Tinggi