panduan_mini_pkm_gt_undiksha_2015.pdf

83
PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 Disadur dari Berbagai Sumber Oleh: POKJA KIM UNDIKSHA Universitas Pendidikan Ganesha Tahun 2015

Upload: dermawan-purba

Post on 25-Dec-2015

44 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

panduan pkm-gt 2015

TRANSCRIPT

Page 1: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM – GT UNDIKSHA 2015

Disadur dari Berbagai Sumber

Oleh: POKJA KIM UNDIKSHA

Universitas Pendidikan Ganesha

Tahun 2015

Page 2: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 1

PKM – GT

Program Kreativitas Mahasiswa – Gagasan Tertulis (PKM

GT) merupakan wahana bagi mahasiswa dalam berlatih

menuliskan ide-ide kreatif sebagai respons intelektual atas

persoalan-persoalan aktual yang dihadapi masyarakat. Ide

tersebut seyogyanya unik, kreatif dan bermanfaat sehingga

idealisasi kampus sebagai pusat solusi dapat menjadi

kenyataan. Sebagai intelektual muda, mahasiswa umumnya

cenderung pandai mengungkapkan fakta-fakta sosial, namun

melalui PKM GT, level nalar mahasiswa tidak hanya dituntut

sampai sebatas mengekspos fakta tetapi justru harus mampu

memberi atau menawarkan solusi. Beda PKM GT dengan

PKM Hibah terletak pada perealisasian ide. Pada PKM Hibah,

pengusul yang PKM-nya lolos akan melaksanakan ide PKM

tersebut sesuai jadwal kegiatan yang telah dirancang,

sedangkan pada PKM-GT hal itu tidak ada. Pengusul PKM

GT yang dinyatakan lolos akan memperoleh hadiah uang

tunai senilai Rp 3.000.000,- tanpa harus melaksanakan

apapun. Tujuan dari kegiatan PKM GT adalah untuk

menumbuhkembangkan karya tulis mahasiswa dalam bentuk

penuangan gagasan atau ide kreatif.

Kriteria Penulisan PKM – GT

1) Pengusul PKM-GT adalah kelompok mahasiswa yang

sedang aktif dan terdaftar mengikuti program pendidikan

S-1 atau Diploma;

2) Anggota kelompok pengusul berjumlah 3 orang;

3) Nama-nama pengusul (ketua dan anggota) harus ditulis

lengkap dan tidak boleh disingkat;

Page 3: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 2

4) Seorang mahasiswa hanya boleh mengusulkan satu judul

kegiatan sebagai ketua;

5) PKM diketik pada kertas ukuran A4, margin kiri 4 cm,

margin kanan, atas, dan bawah masing-masing 3 cm,

dengan menggunakan jenis huruf Times New Roman

ukuran 12.

6) Ringkasan di ketik dengan spasi 1.

7) Isi PKM diketik maksimal 10 halaman dengan spasi 1,15.

8) Seorang dosen diperkenankan membimbing maksimum

sepuluh kelompok (untuk seluruh bidang kegiatan

PKM).

9) Mahasiswa pengusul dapat berasal dari berbagai program

studi yang berbeda atau dari satu program studi yang

sama, namun masih dalam satu perguruan tinggi yang

sama;

10) Keanggotaan setiap kelompok PKM-GT disarankan

berasal dari minimal dua angkatan yang berbeda;

11) Seorang mahasiswa diperkenankan masuk ke dalam dua

kelompok pengusul PKM-GT yang berbeda, yaitu satu

sebagai ketua dan satu sebagai anggota, atau kedua-

duanya sebagai anggota kelompok; dan

12) Keseluruhanusulan disimpan dalam satu file format PDF

dengan ukuran file maksimum 5 MB dan diberi nama

Nama Ketua Peneliti_Nama PT_PKM GT.pdf, contoh: I

Gede Dana Santika_Universitas Pendidikan

Ganesha_PKM GT.pdf, kemudian diunggah ke SIM-

LITABMAS. Hardcopy dikumpulkan di perguruan tinggi

masing-masing.

Page 4: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 3

Tips Agar PKM – GT Lolos

Tabel berikut merupakan kriteria penilaian PKM GT. Bobot

setiap penilaian berbeda-beda sesuai dengan prioritas kriteria

penilaian yang disusun oleh tim reviewer. Agar PKM GT mu

lolos, maka Kamu harus memperhatikan bobot setiap kriteria

penilaian dan memaksimalkannya.

Page 5: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 4

Materi PKM – GT

Materi yang ditulis tidak harus sejalan dengan bidang ilmu

yang sedang ditekuni oleh penulis. Kesempatan ini diberikan

kepada mahasiswa yang memiliki ide kreatif dan mampu

menuangkannya dalam bentuk tulisan, walau yang

bersangkutan tidak sedang belajar secara formal di bidang

tersebut. Materi karya tulis merupakan isu/permasalahan

mutakhir atau aktual yang berkembang di masyarakat dan

belum ditemukan solusinya.

Berikut merupakan beberapa bidang ilmu yang dapat

dipilih.

1. Bidang Kesehatan, yang meliputi: farmasi, gizi, kebidanan,

kedokteran, kedokteran gigi, keperawatan, kesehatan

masyarakat, psikologi

2. Bidang Pertanian, yang meliputi: kedokteran hewan,

kehutanan, kelautan, perikanan, pertanian, peternakan,

teknologi pertanian

3. Bidang MIPA, yang meliputi: astronomi, biologi, geografi,

fisika, kimia, matematika

4. Bidang Teknologi dan Rekayasa, yang meliputi:

informatika, teknik, teknologi pertanian

5. Bidang Sosial Ekonomi, yang meliputi : agrobisnis

(pertanian), ekonomi, ilmu sosial dan ilmu politik ,

6. Bidang Humaniora, yang meliputi : agama, bahasa,

budaya, filsafat, hukum, sastra, seni

7. Bidang Pendidikan, yang meliputi program studi ilmu-ilmu

pendidikan di bawah fakultas kependidikan.

Page 6: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 5

Tips menemukan ide PKM – GT

Contoh alur berpikir penulis PKM –GT

Diketahui:

1) Stroke iskemik merupakan salah satu penyakit berbahaya

dan mahal pengobatannya.

2) Sifat-sifat lintah menurut berbagai rujukan menunjukkan

potensi sebagai bahan alternatif pengobatan stroke

iskemik.

3) Beberapa hasil penelitian dasar menunjukkan adanya

bahan aktif dalam lintah yang mampu memberikan efek

pengenceran darah.

4) Keberadaan lintah sebagai sumber bahan alternatif

melimpah.

Perumusan ide:

Mengingat mahalnya pengobatan bagi penyakit stroke

iskemik, maka perlu dilakukan pengobatan dengan bahan

alternatif alamiah yang murah dan bisa dipertanggung-

jawabkan secara medis. Merujuk pada berbagai pustaka, baik

teori maupun hasil2 riset yang pernah dilakukan, ekstrak

bahan aktif dalam lintah dapat diolah menjadi bahan untuk

pengobatan stroke iskemik yang murah namun dapat

dipertanggungjawabkan secara medis. Ide ini menghasilkan

gagasan mengembangkan obat stroke iskemik yg murah dan

efektif berbahan dasar lintah.

Page 7: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 6

Contoh-contoh Judul PKM GT Lolos PIMNAS

Penerapan Green Accounting Sebagai Informasi

Pertanggungjawaban Sosial terhadap Lingkungan di Rumah

Sakit

Inovasi Strategi Pengembangan Pendidikan Karakter Nasional

untuk Membentuk Generasi Unggul Bangsa

Kawasan Ekonomi Terpadu (Integrated Economic Region)

untuk Mempercepat Perkembangan Wilayah Perbatasan.

Using the Social Capital: Salah Satu Solusi Meningkatkan

Keberhasilan Program Ketahanan Pangan

Green Contitutional Konstitusionalisasi Lingkungan Hidup

sebagai Upaya Perubahan Paradigma Berwawasan

Lingkungan di Indonesia

Solusi-Solusi Alternatif Pencapaian Program Swasembada

Gula Tahun 2013 di Provinsi Jawa Tengah

Restorasi Pesantren dengan Konsepsi Iqra: Langkah Strategis

Membangun Pesantren Sebagai Pusat Peradaban Islam di

Indonesia

Penerapan Sistem Automatic Bluetooth Timer untuk

Meningkatkan Kualitas Pelayanan Bis Kota di DKI Jakarta

Museum Terapung, Solusi Pemanfaatan Potensi Perairan

Sungai Musi sebagai Wisata Sejarah di Sumatera Selatan

Page 8: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 7

Inovasi Internal Fire Safety Ship Strategy pada Kapal Ferry

Jenis Roll On Roll Off (Roro): Upaya Mitigasi Kebakaran

Kapal di Indonesia

Pemanfaatan Citizen Intelligence Board sebagai Upaya

Kreatif Pemberantasan Perilaku Negatif Polisi demi

Terwujudnya Citra Aparat Kepolisian yang Ideal

Menggagas Ragi sebagai Alat Kontrasepsi untuk

Memperlancar Program KB di Indonesia

Konversi Sawit ke Model Agroforestry Agrowood Bernilai

Tinggi sebagai Upaya Merekonstruksi Heart of Borneo

(HOB)

KPK: Komisi Penegak Kejujuran? Berantas Korupsi

Berlandaskan “The Law Of Attracton”

Revitalisasi Puskesmas Melalui Model “PUBLIC SAFETY

CENTER” sebagai Strategi Starta Pertama Penanggulangan

Bencana

Orphaneur Development Strategy: Optimalisasi Peran

BAZNAS Sebagai Social Enterpeneur dalam Penerapan

Strategi Pengembangan Panti Asuhan Mandiri

Nursing Health Center: Solusi Permasalahan Kesehatan 121

Negara dalam Komitmen Millenium Development Goals

(Mdgs) dengan Meningkatkan Pemerataan Akses Layanan

Kesehatan yang Efektif dan Efisien

Page 9: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 8

Smart Flying Float Pelampung Terbang Penyelamat pada

Penumpang Kecelakaan Pesawat Terbang yang Jatuh di Air

Sars (System of Animals Rescue) Sebuah Sistem Evakuasi dan

Rehabilitasi Ternak Ruminansia Pra Hingga Pasca Bencana

Pendirian ASYAPADA (Asuransi Berbasis Syariah bagi

Pahlawan Devisa) dengan Sistem Takaful Berakad

Mudharabah sebagai Perwujudan Kepedulian Pemerintah

Terhadap Kesejahteraan TKI Di Luar Negeri

Jalan Apung Atasi Masalah Akses Jalan Akibat ROB di

Daerah Pesisir

Sistem Terpadu Peringatan Dini Bencana Kelautan Di Pesisir

Selatan Jawa Barat

Sangkuriang: Sarana Angkutan Massal Ramah Lingkungan

Kota Bandung

Inovasi Proses Produksi Garam Untuk Kemandirian Indonesia

Zakat Pembangunan Pertanian: Solusi Alternatif Mengatasi

Masalah Pertanian Melalui Mekanisme Trickle Down Effect

dari Sektor Industri ke Sektor Pertanian

Agroindustri Kreatif sebagai Pembangun Ekonomi Berdaya

Saing dan Solusi Ketersediaan Lapangan Pekerjaan

Panen Energi Listrik dari Rail Base dengan Memanfaatkan

Piezoelektrik

Page 10: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 9

Jakarta Mangrove Waterfront City (JMWFC): Konsep Kota

Terapung dengan Branding Image Mrac (Mangrove

Rhizophorachitecture) sebagai Kota Alternatif Hijau Masa

Depan

Green Village Effect sebagai Solusi dari Greenhouse Effect

Fla-Mos: Konsep Inovasi Flashdisc dengan Gelombang

Ultrasonik Pembasmi Nyamuk

Culturepreneurship sebagai Paradigma Baru Pelestarian

Budaya Indonesia

Batechsant (Battery Technology Of Sound Power Plant):

Inovasi Teknologi Baterai Pembangkit Listrik Masa Depan

Melalui Pemanfaatan Energi Suara pada Mesin Induk Kapal

Bajaj E-Lith (Green Mobile untuk Angkutan Umum Masa

Depan)

Atlantis The Underwater City: Artificial Reef Hasil

Pemanfaatan Anjungan Lepas Pantai Pasca Produksi sebagai

Upaya Penyelamatan Ekosistem Terumbu Karang di

Indonesia

Sistem Ranjau Laut Berbasis Sensor Hall sebagai Pertahanan

Laut Nasional

Pemberlakuan Restorative Justice Terhadap Whistle Blower

dalam Tindak Pidana Korupsi

Page 11: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 10

Integrasi Aeromodelling dengan Geotagging Berbasis Sistem

Informasi Geografis untuk Strategi Evakuasi Korban Bencana

Inovasi Teknologi untuk Membantu Kepolisian Mendapatkan

Informasi Status Keamanan pada Bank Secara Real Time

Menggunakan Konsep D-Bonet

Green Deep: Solusi Alternatif Eliminasi Penggunaan Mesin

Sirkulasi Udara di Area Lahan Parkir Bawah Tanah Basement

Disaster Management System for Animal Sebuah Upaya

Mengurangi Risiko Bencana Merapi Terhadap Hewan Ternak

Page 12: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 11

Sistematika Penulisan PKM – GT

Usulan PKM-GT ditulis dengan menggunakan huruf Times

New Roman ukuran 12 dengan spasi 1,15 kecuali ringkasan (1

spasi) dan ukuran kertas A-4, margin kiri 4 cm, margin kanan,

atas, dan bawah masing-masing 3 cm, serta mengikuti

sistematika penulisan sebagai berikut.

HALAMAN SAMPUL

HALAMAN PENGESAHAN

DAFTAR ISI

RINGKASAN

PENDAHULUAN

GAGASAN

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Penyusun

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan

Pembagian Tugas

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pengusul

Format Cover PKM GT yang Benar

- Margin: kiri = 4 cm; atas, kanan, bawah = 3 cm.

- Lambang UNDIKSHA terbaru dan transparan, ukuran 5

cm x 5 cm

- Keanggotaan pengusul minimal berasal dari dua angkatan

berbeda.

- Semua font di ketik kapital dengan font berjenis Times

New Roman

- Semua font berukuran 12

- Semua font berspasi 1,15

8 – 10 halaman

Page 13: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 12

- Semua font di-bold

- Kata-kata yang merupakan istilah dalam judul, di-italic

- Terhitung bernomor halaman (i), namun tidak

dicantumkan.

Contoh Cover PKM GT Mahasiswa UNDIKSHA

Page 14: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 13

Format Halaman Pengesahan yang Benar

Harus 1 halaman. Font: Times New Roman. Size: 12. Spasi:

1,15. Penomoran halaman: pojok kanan bawah (romawi).

Page 15: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 14

Kata Pengantar

Contoh:

Page 16: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 15

Daftar Isi

Contoh:

Page 17: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 16

Daftar Gambar

Daftar gambar dicantumkan hanya jika di dalam isi PKM

terdapat gambar.

Contoh:

Page 18: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 17

Daftar Tabel

Daftar tabel dicantumkan hanya jika di dalam isi PKM

terdapat tabel.

Contoh:

Page 19: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 18

Apa yang harus saya tulis di Ringkasan?

Ringkasan (bukan abstrak) disusun maksimum 1 (satu)

halaman yang mencerminkan isi keseluruhan gagasan, mulai

dari latar belakang, tujuan, landasan teori yang mendukung,

metoda penulisan, pembahasan, kesimpulan dan rekomendasi.

Font: Times New Roman. Size: 12. Spasi: 1. Penomoran

halaman: pojok kanan bawah. Berikut merupakan contoh

ringkasan PKM – GT.

Page 20: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 19

Apa yang harus saya tulis di Pendahuluan?

Bagian Pendahuluan berisi latar belakang, tujuan, dan manfaat

yang ingin dicapai. Latar belakang yang bagus memaparkan

hal-hal berikut secara berurut: 1) harapan/kondisi yang ideal

yang harusnya terjadi; 2) kenyataan/fakta atau permasalahan

yang terjadi di lapangan; 3) ketidaksesuaian antara harapan

dan kenyataan; 4) pemaparan singkat solusi yang akan

ditawarkan. Font: Times New Roman. Size: 12. Spasi: 1,15.

Penomoran halaman: pojok kanan atas.

Page 21: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 20

Page 22: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 21

Apa yang harus saya tulis di Gagasan?

Font: Times New Roman. Size: 12. Spasi: 1,15. Penomoran

halaman: pojok kanan atas. Bagian gagasan berisi uraian

tentang:

1) Kondisi kekinian pencetus gagasan (diperoleh dari bahan

bacaan, wawancara, observasi, imajinasi yang relevan);

2) Solusi yang pernah ditawarkan atau diterapkan

sebelumnya untuk mem-perbaiki keadaan pencetus

gagasan;

3) Seberapa jauh kondisi kekinian pencetus gagasan dapat

diperbaiki melalui gagasan yang diajukan;

4) Pihak-pihak yang dipertimbangkan dapat membantu

mengimplementasikan gagasan dan uraian peran atau

kontribusi masing-masingnya; dan

5) Langkah-langkah strategis yang harus dilakukan untuk

mengimplementasikan gagasan sehingga tujuan atau

perbaikan yang diharapkan dapat tercapai.

Page 23: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 22

Contoh:

Page 24: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 23

Page 25: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 24

Page 26: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 25

Page 27: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 26

Page 28: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 27

Page 29: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 28

Page 30: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 29

Page 31: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 30

Fokus contoh ini adalah ke isi, PKM tetap maksimal 10 halaman

Page 32: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 31

Page 33: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 32

Page 34: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 33

Apa yang harus saya tulis di Kesimpulan?

Kesimpulan merupakan bagian akhir tulisan yang membawa

pembaca keluar dari pembahasan. Secara umum kesimpulan

mengungkapgagasan yang diajukan, teknik implementasi

yang akan dilakukan, dan prediksi hasil yang akan diperoleh

(manfaat dan dampak gagasan). Font: Times New Roman.

Size: 12. Spasi: 1,15. Penomoran halaman: pojok kanan atas.

Page 35: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 34

NB: fokus contoh hanya ke konten, jumlah halaman tetap 8 -

10 halaman.

Page 36: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 35

Apa yang harus saya tulis di Daftar Pustaka?

Daftar Pustaka ditulis untuk memberi informasi sehingga

pembaca dapat dengan mudah menemukan sumber yang

disebutkan. Format perujukan pustaka mengikuti Harvard

style. Untuk setiap pustaka yang dirujuk dalam naskah harus

muncul dalam daftar pustaka, begitu juga sebaliknya, setiap

pustaka yg muncul dalam daftar pustaka harus pernah dirujuk

dalam tubuh tulisan. Font: Times New Roman. Size: 12.

Spasi: 1,15. Penomoran halaman: tidak berisi nomor halaman.

Page 37: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 36

Apa yang harus saya tulis di Lampiran?

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota Penyusun

Contoh:

Page 38: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 37

Page 39: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 38

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan

Pembagian Tugas

Contoh:

Page 40: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 39

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Pengusul

Contoh:

Page 41: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 40

Kutipan dan Daftar Pustaka (Disadur dari Dibia, I Ketut dan I Putu Mas Dewantara. 2013. Bahasa Indonesia

Keilmuan. Singaraja: Undiksha.)

Pengantar

Dalam membuat sebuah karya ilmiah, penulis tentunya akan

meramu pendapat dari berbagai ahli untuk menunjang,

memperkuat, dan membandingkan pendapat-pendapat yang

ada. Proses pemindahan pendapat dari sebuah buku, jurnal,

atau karya lain diajukan oleh seseorang ke dalam sebuah

tulisan inilah yang dinamakan pengutipan. Pengutipan bisa

dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Untuk

mengetahui dan sebagai pertanggungjawaban atas pengutipan

yang dilakukan, seorang penulis membuat sebuah daftar

identitas dimana kutipan tersebut diperoleh. Daftar itu

setidaknya memuat nama penulis kutipan, tahun, udul, dan

identitas penerbitan. Daftar identitas inilah yang disebut

dengan daftar pustaka.

Kutipan

Apabila kita perhatikan makalah ataupun jenis karya ilmiah

yang lain, penulis karya ilmiah tersebut mengemukakan

pendapat orang lain yang berasal dari buku atau sumber lain

seperti artikel, laporan penelitian, dan sebagainya. Pendapat

oranglain itu ditandai dengan adanya keterangan dalam tanda

kurung, seperti (Prayitno, 2000). Pendapat orang lain itu

memperkuat pendapat yang dikemukakan oleh penulis karya

ilmiah tersebut. Pendapat yang dikutip itu disebut kutipan.

Prabawa (2000) menyatakan bahwa kutipan adalah pinjaman

kalimat atau pendapat seorang pengarang atau ucapan orang

terkenal yang terdapat dalam buku, majalah, jurnal, surat

Page 42: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 41

kabar, antologi, hasil penelitian, dan penerbitan-penerbitan

lain. Lebih jauh dari itu, Prabawa (2000) menyatakan bahwa

tujuan membuat kutipan, yaitu:

a. Sebagai barang bukti untuk menunjang pendapat penulis

b. Sebagai bahan bukti untuk membedakan dengan

pendapat penulis

c. Sebagai bahan bukti untuk perbandingan dengan

pendapat penulis

d. Sebagai bahan bukti yang disanggah penulis

Kutipan dibedakan antara kutipan langsung dan kutipan tidak

langsung. Kutipan langsung adalah kutipan yang langsung

mengambil dari sumber asli tanpa mengubah bahasanya.

Sementara itu, kutipan tidak langsung adalah kutipan yang

hanya mengambil intisarinya saja, bahasa yang dituangkan

dalam kutipan menggunakan bahasa penulis karya ilmiah itu

sendiri. Untuk memperjelas pemahaman mengenai kutipan

langsung dan tidak langsung dapat diperhatikan dari uraian

berikut.

a. Kutipan langsung

Kutipan langsung dapat diartikan sebagai cara meminjam

pendapat para ahli secara utuh atau lengkap baik itu

berupa frase atau kalimat. Kutipan langsung dapat

dibedakan pula atas:

(1) Kutipan langsung yang kurang atau sama dengan

empat baris (kutipan langsung pendek).

(2) Kutipan langsung yang lebih dari empat baris

(kutipan langsung panjang).

Teknik penulisan kutipan langsung pendek.

(1) Kutipan ditulis serangkai dengan teks;

Page 43: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 42

(2) Spasi kutipan menyesuaikan dengan teks;

(3) Memakai tanda petik dua di awal dan ai akhir

kutipan;

(4) Menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit,

dan halaman tempat mengutip; penulisan nama

pengarang dapat di awal kutipan atau di belakang

kutipan.

Contoh:

…... (teks) …… King (2007) berpendapat bahwa

“berbicara merupakan bentuk komunikasi manusia yang

paling mendasar, yang membedakan kita sebagai suatu

spesies”. …… (teks) …….

Atau

…... (teks) …… “berbicara merupakan bentuk

komunikasi manusia yang paling mendasar, yang

membedakan kita sebagai suatu spesies” King (2007).

…… (teks) …….

Teknik penulisan kutipan langsung panjang

(1) Dipisahhkan dari teks;

(2) Spasi dalam kutipan adalah 1 spasi

(3) Dapat menggunakan tanda petik dua atau tidak

(opsional)

(4) Menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit,

dan halaman tempat mengutip; penulisan nama

pengarang dapat di awal kutipan atau di belakang

kutipan.

Page 44: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 43

Contoh:

…… (teks) ….. Lebih luas dari itu, Tarigan dan

Suhender (1986) menyatakan sebagai berikut.

Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk

mengekspresikan, menyatakan, serta menyampaikan

pikiran, gagasan, dan perasaan. Berbicara lebih dari

sekadar menucapkan bunyi-bunyi atau kata-kata. Berbicara untuk mengomunikasikan gagasan yang

disusun serta dikembangkansesuai dengan kebutuhan

pendengar. …… (teks) …..

b. Kutipan tidak Langsung

Kutipan tidak langsung dapat diartikan sebagai cara

meminjam pendapat para ahli tidak secara utuh. Penulis

mengambil intinya atau topiknya saja, lalu

dikembangkan dengan pendapat penulis (tak terdapat

perbedaan).

Teknik penulisan kutipan tidak langsung

(1) Kutipan disatukan dengan teks;

(2) Spasi kutipan menyesuaikan dengan teks;

(3) Tanpa tanda petik dua;

(4) Mencantumkan nama belakang pengarang, tahun,

dan halaman.

Contoh:

……………… (teks)………………… Berbicara adalah

suatu keterampilan menyampaiakan pesan secara lisan

(Wendra, 2006). ……………. (teks) ………………..

Page 45: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 44

Kutipan tidak langsung untuk kutipan yang

bersumber dari kutipan lain

Seorang penulis kadangkala mengutip pendapat ahli dari

buku ataupun teks lain karena tidak menemukan sumber

asli dari pendapat ahli tersebut. Jika demikian, penulis

haruslah mengemukakan tempat dimana ia memperoleh

kutipan tersebut. Berikut adalah contoh kutipan yang

dikutip dari kutipan lain.

…………….. (teks)…………….. Thompson (dalam

Mudini & Purba, 2009) menyatakan bahwa komunikasi

merupakan fitur mendasar dari kehidupan social dan

bahasa merupakan komponen utamanya. …...

(teks)……..

Page 46: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 45

Daftar Pustaka Daftar pustaka adalah daftar yang ada dalam karya ilmiah

yang berisikan identitas sumber kutipan yang disusun berurut

secara alfabetis. Daftar pustaka memiliki sejumlah fungsi

sebagai berikut.

1. Menunjukkan bahwa tulisan itu ilmiah

2. Menginformasikan bahwa karya ilmiah itu memiliki

referensi dan akumulasi dari karya ilmiah terdahulu

3. Merupakan alat control pada landasan teori atau tinjauan

pustaka

Daftar pustaka berisi data sebagai berikut.

1. Nama pengarang yang dibalik dan dipisahkan tanda

koma. Gelar akademik tidak ditulis.

2. Tahun terbit.

3. Judul.

4. Tempat terbit.

5. Nama penerbit.

Contoh:

Penulis satu orang

Badudu, J. S. 1989. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar III.

Jakarta: PT Gramedia.

Penulis dua orang

Djamarah, S. B. & Aswan Z. 2002. Strategi Belajar

Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Keterangan:

Nama penulis kedua ditulis biasa, tanpa adanya pembalikan

nama.

Page 47: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 46

Penulis tiga orang atau lebih

Isjoni, H., dkk. 2007. Pembelajaran Visioner: Perpaduan

Indonesia-Malaysia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Keterangan:

Hanya nama penulis pertama yang dicantumkan. Nama-nama

penulis lainnya diganti dengan et al. atau dkk.

Terdapat beberapa cara penulisan daftar pustaka sesuai

dengan jenis sumbernya (buku, artikel, jurnal, internet, dll).

Sumber Kutipan dari Buku

Teknik penulisan daftar pustaka yang bersumber dari buku

menggunakan teknik sebagaimana yang telah dipaparkan pada

bagian sebelumnya, baik buku yang ditulis oleh satu orang

pengarang, dua orang pengarang, maupun tiga orang

pengarang atau lebih. Jika pengarangnya memiliki dua buku

yang diterbitkan dalam tahun yang sama dengan judul buku

yang berbeda, maka teknik yang digunakan adalah dengan

menambahkan huruf (a,b) di belakang tahunterbit buku

tersebut.

Contoh:

Djamarah, S. B. 2002a. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka

Cipta.

Djamarah, S. B. 2002b. Rahasia Sukses Belajar. Jakarta:

Rineka Cipta.

Sumber berupa buku terjemahan memiliki teknik penulisan

yang berbeda. Dalam hal ini, nama pengarang yang

disebutkan adalah nama pengarang asli, tahun terbitnya adalah

tahun terbit naskah terjemahan, ditambahkan kata terjemahan

diikuti kata penerjemah serta judul naskah asli dan tahun

Page 48: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 47

terbitnya, terakhir adalah kota penerbit dan penerbit

penerjemahan.

Contoh:

Gagne, R. M. 1990. Kondisi Belajar dan Teori Pembelajaran.

Terjemahan Munandir, disunting oleh Handy

Kartawirata. The Condition of Learning and Theory of

Instruction (Fourth Edition). 1997. Jakarta: Antar

Universitas/iUC (Bank Dunia XVII).

Sumber Kutipan dari Artikel

Sebuah artikel bisa terdapat dalam buku kumpulan karangan

ilmiah atau bisa juga dalam jurnal, makalah, bulletin, dan

koran. Dalam hal ini, judul artikel ditempatkan diantara tanda

petik dua (“…..”), hurufnya dicetak biasa.

Contoh:

Sumber Artikel dari Jurnal

Dantes, N. 2007. Pengembangan materi dan model pendidikan

multikultur dalam pembelajaran IPS SMP. Jurnal

Pendidikan dan Humaniora. 2(1): 12-25. Singaraja:

Lembaga Penelitian Undiksha.

Sumber Artikel dari Majalah/Bulletin

Lasmawan, W., dkk. 2009. Vonis mati terhadap mayat:

Rekonstruksi pemakaian adat istiadat pada

masyarakat Hindu Bali”. Media Komunikasi Ilmu

Sosial, 3(17): 75-79.

Sumber Artikel dari Koran

Wibisono, E. 2009. Meretas nilai-nilai demokrasi dalam

praktek pendidikan di era otonomi”. Pikiran Rakyat,

21 Januari 2009, halaman 5, kolom 2-6.

Page 49: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 48

Sumber Kutipan dari Makalah

Dantes, N. 2009. Penelitian kuantitatif. Makalah. Disajikan

pada Workshop Penelitian Bagi Dosen UNHI Bali,

tanggal 23-24 Oktober 2009.

Sumber Kutipan dari Internet

Estherlydia. 2011. Hubungan guru dan murid. Dalam

http://hal 022-049 Faktor-faktor Kesulitan Belajar

Akuntansi Siswa IPS SMAK BPK PENABUR

Sukabumi. Diunduh 4 Januari 2012.

Sumber Kutipan dari Undang-undang

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2009

tentang Tata Cara Pengelolaan Keuangan Negara.

2009. Jakarta: Kementerian Keuangan RI.

Sumber Kutipan dari Skripsi, Tesis, dan atau Disertasi

Atmadja, INB. 1998. Memudarnya demokrasi desa. Disertasi

(tidak diterbitkan). Jakarta: Program Pascasarjana

Universitas Indonesia.

Page 50: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 49

Tabel dan Gambar Dalam penulisan PKM, adakalanya Kita menambahkan tabel

atau gambar tertentu untuk mendukung gagasan Kita. Berikut

merupakan teknis penambahan tabel dan gambar pada isi

PKM.

a. Tabel

Judul tabel diberikan nomor terurut sesuai dengan

kemunculan tabel dalam isi PKM. Judul tabel ditulis rata

tengah di atas table dilengkapi sumber pengutipan gambar.

Jika table dibuat sendiri, tidak usah diisi sumber.

Contoh:

Page 51: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

PANDUAN MINI PKM GT UNDIKSHA 2015 – POKJA KIM UNDIKSHA 50

b. Gambar

Judul gambar diberikan nomor terurut sesuai dengan

kemunculan gambar dalam isi PKM. Judul gambar ditulis

rata tengah di bawah gambar dilengkapi sumber

pengutipan gambar.

Contoh:

Page 52: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

BERIKUT CONTOH PKM-GT

UNDIKSHA LOLOS PIMNAS

TAHUN 2014

Page 53: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

SINGARAJA MEFLOPORT: BANDARA MASA DEPAN DENGAN

KONSEP MEGAFLOAT SEBAGAI SOLUSI

PEMERATAAN PEMBANGUNAN DI KAWASAN BALI UTARA

BIDANG KEGIATAN:

PKM-GAGASAN ILMIAH

OLEH:

I Nengah Adi Mahendra 1213011037 Angkatan 2012

Bagus Ngurah Alit Putra Wiryawan 1013021005 Angkatan 2010

I Gusti Ngurah Bayu Sucitra 1213031022 Angkatan 2012

Gde Parie Perdana 1113021059 Angkatan 2011

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2014

Page 54: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf
Page 55: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

iii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... ii

DAFTAR ISI ............................................................................................. iii

DAFTAR TABEL .................................................................................... iv

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ iv

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ iv

RINGKASAN ........................................................................................... v

PENDAHULUAN

Latar Belakang ........................................................................................... 1

Tujuan ........................................................................................................ 1

Manfaat ...................................................................................................... 2

GAGASAN

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan ......................................................... 2

Solusi yang Pernah Ditawarkan ................................................................. 3

Gagasan Baru yang Ditawarkan ................................................................. 3

Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan Singaraja Mefloport . 8

KESIMPULAN

Konsep Singaraja Mefloport ...................................................................... 8

Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan ................................... 9

Prediksi Keberhasilan Gagasan Singaraja Mefloport ................................. 9

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 56: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kelemahan solusi yang pernah ditawarkan .................................. 4

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Jumlah Penumpang Bandara Ngurah Rai Periode 2008-2012 .. 2

Gambar 2. Indeks Gini Ratio Provinsi Bali dengan Kabupaten Buleleng .. 3

Gambar 3. Airview Desain Singaraja Mefloport ....................................... 4

Gambar 4. Struktur Pondasi Singaraja Mefloport ..................................... 4

Gambar 5. Struktur Modul Floating ........................................................... 5

Gambar 6. Lokasi Pembangunan Singaraja Mefloport .............................. Lamp

Gambar 7. Desain Runway Singaraja Mefloport ....................................... Lamp

Gambar 8. Desain Singaraja Mefloport ...................................................... Lamp

Gambar 9a. Desain Struktur Concrete Modules ......................................... Lamp

Gambar 9b. Desain Penampang Concrete Modules .................................... Lamp

Ga,bar 10. Konsep Floating Pembangkit Listrik Tenaga Angin ................ Lamp

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua,Anggota Kelompok, Dosen Pembimbing

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun dan Pembagian Tugas

Lampiran 3. Surat Pernyataan Ketua Tim

Lampiran 4. Desain dan Struktur Singaraja Mefloport

Page 57: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

v

RINGKASAN

Pertumbuhan penumpang bandara berdampak pula terhadap pertumbuhan

perekonomian Bali. Ngurah Rai International Airport adalah pintu gerbang

kegiatan ekonomi utama pariwisata di Indonesia. Kondisi ideal yang diharapkan

adalah Bali memiliki bandara yang mampu menampung 25 juta penumpang per

tahun. Tahun 2011, Bandara Ngurah Rai menerima 12,7 juta penumpang melebihi

42,81% dari kapasitas terminal. Selama tahun 2011-2012, pertumbuhan

penumpang naik 15,5%.Pengembangan kegiatan ekonomi di Bali perlu dilakukan

melalui peningkatan pelayanan bandara. Hal ini dilakukan untuk membagi beban

lalu lintas penumpang Bandara Ngurah Rai dan peningkatan perekonomian di

wilayah Bali Utara. Ketimpangan ekonomi Bali terhadap wilayah Kabupaten

Buleleng dinyatakan dengan indeks nilai gini ratio. Bali memiliki gini ratio

0,4017 sedangkan Buleleng sebesar 0,330. Rencana pemerataan perekonomian

melalui pembangunan bandara merupakan solusi yang direncanakan pemerintah

Bali, namun saat ini belum ada kepastian pembangunan. Kendala yang dihadapi

adalah wilayah Bali Utara yang berada dibalik perbukitan, sehingga tidak

memenuhi standar pembangunan bandara. Selain itu, pemerintah berencana untuk

membangun bandara dengan mereklamasi pantai utara Bali, sehingga ini akan

memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

Singaraja Mefloport merupakan konsep bandara dengan desain terapung.

Megaproyek struktur terapung ini merupakan suatu konsep yang saat ini memiliki

keunggulan modern dan ramah lingkungan. Konsep ini sangat layak

dikembangkan di Bali Utara karena (1) tidak memerlukan pembebasan lahan di

daratan, (2) tidak terhalangi oleh perbukitan Bali Utara, dan (3) tidak berdampak

pada lingkungan. Bentuk desain terminal bandara disesuaikan seperti di Bandara

Ngurah Rai yang memiliki ciri arsitektur Bali. Struktur Singaraja Mefloport

Singaraja Mefloport terdiri atas 4 komponen yaitu (1) struktur poonton

terapung yang luas, (2) pondasi penguat, (3) jembatan pengakses dari darat ke

wilayah terapung, dan (4) pemecah gelombang. Modul beton (concrete modules)

melibatkan platform besar dengan udara yang terjebak di dalam silinder beton

berongga. Pneumatic stabilized platforms dirancang untuk melawan kekuatan

gerakan gelombang. Sistemnya adalah silinder beton terbuka di bagian bawah,

tapi udara yang terjebak di dalam kolom membuat terapung. Platform ini

menghubungkan silinder dengan memberikan stabilitas. Komponen-komponen

utama dari struktur terapung antara lain: (1) Precast slab dengan pelindung, slab

berfungsi untuk mengirimkan beban ke bagian pendukung dan bertindak sebagai

flange kompresi baja komposit. Momen lentur maksimum adalah k.ft./ft., (2) Deck

framing yang terdiri dari grid baja struktural, (3) Kolom dan diagonal yang

berfungsi mendukung struktur deck dan mengirimkan beban ke dalam ruang

apung, (4) Ruang buoyancy sebagai kontinuitas elastis ynag mendukung kolom,

(5) Sistem anchorage yaitu sistem pelabuhan yang terdiri dari kabel mooring dan

jangkar massa yang berfungsi untuk struktur baik secara vertikal dan horizontal.

Konsep Singaraja Mefloport ini untuk mengantisipasi meningkatnya penumpang

transportasi udara yang tidak mampu dilayani di Bandara Ngurah Rai akibat

perkembangan pariwisata dan mengantisipasi kesenjangan pembangunan Bali

Utara dengan Bali Selatan. Pembangunan bandara terapung ini diharapkan tetap

dapat melindungi biota laut dan ekosistemnya serta melalui rekayasa teknik

mampu menciptakan bandara yang nyaman dan ramah lingkungan.

Page 58: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pertumbuhan penumpang bandara berdampak pula terhadap pertumbuhan

perekonomian Bali. Ngurah Rai International Airport adalah pintu gerbang

kegiatan ekonomi utama pariwisata di Indonesia. Pertumbuhan pariwisata tahun

2010, hampir 40% melalui Bali (MP3EI, 2012). Bandara tersibuk ini memiliki

kelebihan kapasitas terminal penumpang. Bandara Ngurah Rai sebelumnya

memiliki kapasitas penumpang 7 juta per tahun, dan setelah dilakukan renovasi

hanya memiliki kapasitas 14 juta per tahun (Angkasa Pura, 2013). Kondisi ideal

yang diharapkan adalah Bali memiliki bandara yang mampu menampung 25 juta

penumpang per tahun. Tahun 2011, Bandara Ngurah Rai menerima 12,7 juta

penumpang melebihi 42,81% dari kapasitas terminal. Selama tahun 2011-2012,

pertumbuhan penumpang naik 15,5% (Tempo, 2012).

Pengembangan kegiatan ekonomi di Bali perlu dilakukan melalui

peningkatan pelayanan bandara. Hal ini dilakukan untuk membagi beban lalu

lintas penumpang Bandara Ngurah Rai dan peningkatan perekonomian di wilayah

Bali Utara. Berdasarkan data BPS Provinsi Bali (2012), ketimpangan ekonomi

Bali terhadap wilayah Kabupaten Buleleng dinyatakan dengan indeks nilai gini

ratio. Bali memiliki gini ratio 0,4017 sedangkan Buleleng sebesar 0,330. Rencana

pemerataan perekonomian melalui pembangunan bandara merupakan solusi yang

direncanakan pemerintah Bali, namun saat ini belum ada kepastian pembangunan.

Kendala yang dihadapi adalah wilayah Bali Utara yang berada dibalik perbukitan,

sehingga tidak memenuhi standar pembangunan bandara. Selain itu, pemerintah

berencana untuk membangun bandara dengan mereklamasi pantai utara Bali,

sehingga ini akan memberikan dampak buruk bagi lingkungan.

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan PKM GT ini adalah sebagai berikut.

1. Mendeskripsikan permasalahan Bandara Ngurah Rai dan ketidakmerataan

pembangunan di wilayah Bali khususnya Bali Utara.

2. Menganalisis rekayasa teknik dalam membangun bandara di kawasan Bali

Utara dengan konsep megafloat airport yang modern berkelanjutan dan

bersinergi dengan arsitektur Bali pada Singaraja Mefloport.

Page 59: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

2

0

2000000

4000000

6000000

8000000

10000000

12000000

14000000

16000000

2008 2009 2010 2011 2012

Manfaat Penulisan

Manfaat dari PKM GT ini adalah sebagai berikut.

1. Memberikan solusi atas rencana pembangunan bandara di wilayah Bali Utara

yang hingga saat ini belum disetujui lokasi pembangunannya dan alternatif

solusi bandara yang aman akibat wilayah perbukitan Bali Utara.

2. Menciptakan bandar udara yang mampu menjadi penunjang kapasitas Bandara

Ngurah Rai dan menjadi upaya pemerataan pembangunan di Bali Utara serta

menjadi ikon bandara terapung pertama dan terbesar di Indonesia.

GAGASAN

Kondisi Kekinian Pencetus Gagasan

Pariwisata masih menjadi kegiatan ekonomi utama yang dikembangkan di

Bali. Menurut perspektif nasional, Bali merupakan pintu gerbang utama

pariwisata Indonesia dan hampir 40% wisatawan masuk melalui Bali (MP3EI,

2012). Bandara Ngurah Rai menerima rata-rata 2 juta penumpang setiap bulannya.

Pertumbuhan penumpang di bandara ini diprediksikan tidak mampu ditampung

pada tahun 2020. Banyaknya penumpang Bandara Ngurah Rai 2008-2012

disajikan pada Gambar 1.

(BPS, 2012)

Gambar 1. Jumlah Penumpang Bandara Ngurah Rai Periode 2008-2012

Jumlah yang hampir mencapai 14 juta penumpang di tahun 2012 dengan

kapasitas ideal yang hanya 7 juta per tahun memberikan dampak buruk bagi

Bandara Ngurah Rai. Selain itu, permasalahan yang muncul saat ini adalah

ketidakmerataan pembangunan di Bali. Perkembangan pembangunan hanya

dilakukan di daerah Bali Selatan, padahal Bali Utara memiliki potensi. Kawasan

ini terbukti ketika masih menjadi ibukota Provinsi Bali dahulu. Ketimpangan

perekonomian Provinsi Bali dengan Kabupaten Buleleng yang dihitung

berdasarkan indeks nilai gini ratio disajikan pada Gambar 2.

Page 60: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

3

0

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

2010 2011 2012

Buleleng

Bali

(BPS, 2013)

Gambar 2. Indeks Gini Ratio Provinsi Bali dengan Kabupaten Buleleng

Solusi yang Pernah Ditawarkan

Solusi yang pernah ditawarkan dalam mengatasi permasalahan

pertumbuhan penumpang Bandara Ngurah Rai dan ketidakmerataan pembangunan

di Bali adalah dengan memperluas bandara dan merencanakan pembangunan

bandara di kawasan Bali Utara. Pemerintah Provinsi Bali dan Pihak Angkasa Pura

I berupaya dengan melakukan perkembangan bandara Ngurah Rai menjelang

pelaksanaan KTT APEC 2013, namun saat ini hanya mampu menampung 14 juta

penumpang per tahun.

Selain itu, untuk menyeimbangkan pembangunan Bali, pemerintah

provinsi dan Kabupaten Buleleng merencanakan pembangunan bandara di Bali

Utara untuk menunjang Bandara Ngurah Rai dan percepatan pembangunan.

Namun, saat ini pula belum mampu ditetapkan solusi pembangunan bandara

tersebut. Beberapa hal yang menjadi penyebabnya yaitu: (1) kawasan Bali Utara

berada di balik perbukitan dengan jarak yang kurang dari 15 km sehingga belum

memenuhi standar internasional pembangunan bandara, (2) lahan Bali Utara tidak

memungkinkan di bangun bandara akibat lahan yang ada sudah dimanfaatkan

masyarakat. Bali Utara memiliki lapangan terbang Letkol Wisnu yang juga

menjadi salah satu solusi, tetapi panjang runway hanya 700 meter sehingga belum

memenuhi. Selain itu, pembangunan bandara juga diisukan mengambil lahan di

Kubutambahan Buleleng dengan melakukan reklamasi. Padahal, reklamasi saat ini

bukan menjadi solusi yang ramah lingkungan.

Solusi yang tepat dan ramah lingkungan adalah dengan membangun

bandara terapung seperti yang dibangun di Kanzai International Airport Jepang.

Berbagai solusi yang dikembangkan untuk mengatasi beban Bandara Ngurah Rai

dan melakukan pemerataan pembangunan di Bali Utara disajikan pada Tabel 1.

Page 61: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

4

Tabel 1. Kelemahan Solusi yang Pernah Ditawarkan

Pengembangan

Ngurah Rai

Rekonstruksi Letkol

Wisnu

Pembangunan Bandara

Baru

Perluasan kawasan

bandara tidak dapat

dilakukan lagi akibat

sudah tidak ada lahan

Runway yang dimiliki

hanya 700 m,

persyaratan sebagai

bandara internasional

terkendala bukit

Dilakukan pembebasan

lahan 1000 Ha di

Kubutambahan dengan

pembangunan runway

dilakukan dengan reklamasi

Gagasan Baru yang Ditawarkan

1. Konsep Singaraja Mefloport

Singaraja Mefloport merupakan konsep bandara dengan desain terapung.

Megaproyek struktur terapung ini merupakan suatu konsep yang saat ini memiliki

keunggulan modern dan ramah lingkungan. Konsep ini sangat layak

dikembangkan di Bali Utara karena (1) tidak memerlukan pembebasan lahan di

daratan, (2) tidak terhalangi oleh perbukitan Bali Utara, dan (3) tidak berdampak

pada lingkungan. Bentuk desain terminal bandara disesuaikan seperti di Bandara

Ngurah Rai yang memiliki ciri arsitektur Bali.

2. Struktur Singaraja Mefloport

Singaraja Mefloport terdiri atas 4 komponen yaitu (1) struktur poonton

terapung yang luas, (2) pondasi penguat, (3) jembatan pengakses dari darat ke

wilayah terapung, dan (4) pemecah gelombang. Struktur poonton ini merupakan

tempat dibangunnya bandara dengan konsep 2 runway, terminal penumpang, dan

parker. Struktur poonton merupakan tempat pembangunan fasilitas bandara yang

meliputi Landing Movement (LM), Terminal Area, dan Terminal Traffic Control

(TCC). Poonton ini dibuat dengan kemampuan menahan bangunan dan lalu lintas

pendaratan pesawat. Pondasi penguat difungsikan sebagai penahan agar struktur

terapung tetap pada posisinya. Jembatan pengakses ini difungsikan sebagai

penghubung daratan dengan struktur terapung yang memungkinkan seperti

jembatan layang. Pemecah gelombang berfungsi untuk menahan gelombang

sehingga struktur terapung tidak bergerak akibat hantaman gelombang laut.

Modul beton (concrete modules) melibatkan platform besar dengan udara

yang terjebak di dalam silinder beton berongga. Pneumatic stabilized platforms

dirancang untuk melawan kekuatan gerakan gelombang. Sistemnya adalah silinder

beton terbuka di bagian bawah, tapi udara yang terjebak di dalam kolom membuat

Page 62: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

5

terapung. Platform ini menghubungkan silinder dengan memberikan stabilitas.

Platform dibuat dengan modul terpisah, yang dapat dibangun dan dirakit di tempat

yang dirancang. Setiap modul berisi dinding 12-120 silinder beton. Diameter

silinder adalah 22 kaki. Desain yang besar memberikan kestabilan platform

pneumatic. Platform ini juga dirancang untuk dapat mendistribusikan kekuatan

gelombang. Ketika gelombang menghantam platform, silinder dibagian bawah

terbuka dan saling berhubungan sehingga udara yang terjebak dapat bergerak,

sehingga air bergerak naik melalui silinder dan memaksa udara yang terperangkap

untuk bergerak di bawah deck platform. Hal ini dapat mengurangi kekuatan

gelombang sampai menghilang sepenuhnya. Secara umum, struktur Singaraja

Mefloport disajikan pada Gambar 3 dan 4.

Gambar 3. Airview Desain Singaraja Mefloport

Gambar 4. Struktur Pondasi Singaraja Mefloport

Landing movement merupakan suatu areal utama dari bandara yang terdiri

dari runway, taxiway, dan apron. Runway yang digunakan pada Singaraja

Mefloport adalah runway dua jalur karena runway ini mampu menampung 70%

Page 63: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

6

lebih banyak lalu lintas daripada runway satu jalur. Terminal area merupakan

suatu areal utama yang memepunyai interface antara lapangan udara dan bagian-

bagian dari bandara yang lain. Sehingga dalam hal ini mencakup fasilitas-fasilitas

pelayanan penumpang, penanganan barang kiriman, perawatan dan administrasi

bandara. Terminal traffic control merupakan fasilitas pengatur lalu lintas udara

dengan berbagai peralatannya seperti sistem radar dan navigasi.

Komponen-komponen utama dari struktur terapung antara lain: (1) Precast

slab dengan pelindung, slab berfungsi untuk mengirimkan beban ke bagian

pendukung dan bertindak sebagai flange kompresi baja komposit. Momen lentur

maksimum adalah k.ft./ft., (2) Deck framing yang terdiri dari grid baja struktural,

(3) Kolom dan diagonal yang berfungsi mendukung struktur deck dan

mengirimkan beban ke dalam ruang apung, (4) Ruang buoyancy sebagai

kontinuitas elastis ynag mendukung kolom, (5) Sistem anchorage yaitu sistem

pelabuhan yang terdiri dari kabel mooring dan jangkar massa yang berfungsi

untuk struktur baik secara vertikal dan horizontal. Kriteria desain terapung harus

diperhitungkan dari beban diantaranya: (1) beban layanan yang diperbolehkan

adalah 710.000 lbs sampai 775.000 lbs (tipe pesawat Boeing 747B), (2) gaya

konstruksi (gaya tarikan dan gaya akibat gelombang), (3) gaya lingkungan (angin,

laut, dan suhu), dan (4) beban perjalanan dan gaya accidental (Weidlenger, 1969).

Gambar 5. Struktur Modul Floating (Weidlenger, 1969)

Page 64: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

7

3. Sistem Kawasan Singaraja Mefloport

Sistem transportasi bandara

Sistem transportasi Singaraja Mefloport menggunakan angkutan umum

dan angkutan pribadi yang dapat masuk ke areal parkir bandara. Transportasi

bandara melintasi jembatan penghubung dari daratan Bali ke bandara terapung.

Persediaan energi dan air bersih bandara

Singaraja Mefloport menggunakan sumber energi listrik ramah

lingkungan. Energi listrik yang dikembangkan menggunakan konsep hybrid, yaitu

memanfaatkan energi panas matahari dan energi angin dengan membangun kincir

angin terapung (Gambar pada Lampiran 4). Selain itu, sumber energi yang

memungkinakan untuk diterapkan adalah energi dari gelombang laut dan dari

perbedaan suhu laut. Penggunan water purification akan difungsikan sebagai

penyedia air bersih diseluruh kawasan Singaraja Mefloport dengan memanfaatkan

air laut yang telah diproses sehingga dapat diminum.

4. Pengembangan Singaraja Mefloport

Megaproyek kawasan Singaraja Mefloport membutuhkan sumber daya

yang besar, baik dari segi teknis dan pendanaan. Berkembangnya teknologi dan

pengetahuan mampu memberikan optimisme terhadap sesuatu yang mustahil

mampu terwujud. Beberapa perkembangan teknologi dan pengetahuan yang

mampu untuk mendukung pembangunan Singaraja Mefloport yaitu: (a)

perkembangan bahan bangunan dan konstruksi berkualitas tinggi untuk menopang

beban yang berat dan mampu dikembangkan diperairan, dan (b) munculnya

rekayasa teknik terhadap struktur bangunan terapung seperti yang telah

dikembangkan oleh arsitek dunia.

Singaraja Mefloport diprediksi akan mampu dibangun pada tahun 2015.

Pada tahun 2015, diperlukan studi mengenai sistem dan teknologi dalam

membangun kawasan dengan menggandeng para arsitek Jepang yang telah

berhasil membangun floating airport untuk mengkaji di kawasan Bali Utara.

Setelah selesai, selama 5 tahun akan dilakukan pembangunan kawasan Singaraja

Mefloport. Pada tahun 2020, kawasan ini mulai dibuka dan difungsikan sebagai

bandara. Target tahun 2020 diambil karena pada tahun ini jumlah penumpang ke

Page 65: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

8

Bali tidak mampu tertampung di Bandara Ngurah Rai dan kesenjangan daerah

Bali Utara akan semakin melebar berdasarkan prediksi yang dilakukan saat ini.

Pihak yang Dapat Mengimplementasikan Gagasan Singaraja Mefloport

Pihak-pihak yang dapat membantu agar dapat mengimplementasikan

konsep Singaraja Mefloport adalah sebagai berikut.

1. Arsitek: merupakan pemeran utama untuk mampu mewujudkan Singaraja

Mefloport ini dalam hal mentransformasi material bangunan, membuat desain

dan menganalisa distribusi keruangan. Transformasi material dilakukan pada

konstruksi baja menjadi struktur yang mampu terapung serta sentuhan green

building pada setiap bangunan.

2. Konsultan perencana: memiliki peranan dalam menganalisa daya dukung tanah

dan pondasi, kekuatan konstruksi, mekanika teknik, hidrolika, hidrologi, dan

teknologi bahan konstruksi, serta pemilihan material yang sesuai. Selain itu,

konsultan perencana mampu merancang sistem-sistem yang akan dipergunakan

pada kawasan Singaraja Mefloport.

3. PT. Angkasa Pura I: sebagai pendukung dan pengelola bandara diluar

pengelolaan pemerintah untuk kawasan Indonesia Timur. Hal ini dilakukan

untuk meningkatkan nilai komersial dan inovasi sehingga tercapai kepuasan

konsumen dan masyarakat pengguna transportasi udara di Bali Utara.

4. Pemerintah dan BUMD: pemerintah memiliki peran penting dalam hal

pengambil kebijakan, baik yang dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum,

Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Daerah.

Disamping itu juga diperlukan peran pemerintah dibagian kelautan dan

lingkungan hidup. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) juga memiliki peran

dalam pengelolaan energi, air dan transportasi publik Singaraja Mefloport

5. Masyarakat: merupakan tujuan akhir dari pembangunan Singaraja Mefloport.

Masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengembangkan dan melindungi

wilayah ini dengan tetap mengacu pada kebijakan pemerintah.

KESIMPULAN

Konsep Singaraja Mefloport

Megaproyek Singaraja Mefloport merupakan pembangunan bandara

internasional terapung masa depan Bali dengan peruntukannya dalam jangka

Page 66: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

9

menengah sebagai solusi padatnya penumpang Bandara Ngurah Rai yang

diprediksikan terjadi pada tahun 2020 akibat perkembangan pariwisata dan

melakukan pemerataan pembangunan di wilayah Bali Utara. Singaraja Mefloport

dibangun berdasarkan filosofi lokal berstandar internasional dalam

pembangunannya. Konsep bandara ini diharapkan menjadi solusi pilihan terhadap

permasalahan rencana pembangunan bandara di Bali Utara yang dilakukan dengan

mereklamasi laut Kubutambahan Buleleng yang akan mengancam lingkungan.

Langkah-Langkah Strategis Implementasi Gagasan

Langkah strategis direncanakan dengan matang agar bandara terapung ini

dapat terealisasi dengan baik dan berkelanjutan. Adapun langkahnya yaitu:

1. Tahap Perencanaan dan Studi Lanjut: merupakan tahap penyusunan tujuan

megaproyek dan pelaksanaan studi kelayakan ini dengan melibatkan

stakeholder pemerintah, perusahaan konstraktor, dan para akademisi.

2. Tahap Pengembangan Kerjasama: sebagai sebuah megaproyek, kerjasama

seluruh pihak diperlukan untuk menyatukan konsep dalam hal teknis dan

finansial sebagai pijakan sebelum dilakukan pembangunan.

3. Tahap Pembangunan: dilakukan oleh pemerintah dan swasta. Tahap ini akan

mengimplementasikan semua rancangan yang telah dipersiapkan sebelumnya.

4. Tahap Evaluasi Pembangunan: evaluasi sangat diperlukan sebagai bahan kajian

pembangunan megaproyek serupa dilokasi lain.

Prediksi Keberhasilan Gagasan Singaraja Mefloport

Rencana Pemerintah Provinsi Bali untuk membangun bandar udara di

kawasan Bali Utara dengan melakukan reklamasi terhadap Laut Kubutambahan

Buleleng dan pembebasan lahan seluas 1000 Ha menjadi permasalahan yang akan

bergejolak di masyarakat. Dampak yang muncul menjadikan reklamasi bukan

sebuah solusi yang tepat, sehingga dapat diyakini konsep terapung merupakan

jawabannya. Konsep Singaraja Mefloport ini untuk mengantisipasi meningkatnya

penumpang transportasi udara yang tidak mampu dilayani di Bandara Ngurah Rai

akibat perkembangan pariwisata dan mengantisipasi kesenjangan pembangunan

Bali Utara dengan Bali Selatan. Pembangunan bandara terapung ini diharapkan

tetap dapat melindungi biota laut dan ekosistemnya serta melalui rekayasa teknik

mampu menciptakan bandara yang nyaman dan ramah lingkungan.

Page 67: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

10

Wilayah Singaraja dipilih sebagai penerapan Singaraja Mefloport karena

pusat Bali Utara terletak di Singaraja, apalagi Singaraja pernah menjadi ibukota

Provinsi Bali. Pembangunan struktur terapung akan memberikan solusi atas

kondisi alam Bali Utara yang sangat dekat dengan perbukitan yang dapat

mengganggu lalu lintas penerbangan. Kawasan bandara yang dipertimbangkan

saat ini memiliki jarak 3,5-4 km dari bukit, sehingga tidak memenuhi standar

minimal 8 km dari perbukitan, sehingga konsep terapung ini mampu memberikan

solusi terhadap kendala tersebut. Pembangunan struktur terapung juga sangat

cocok sebagai pilihan menolak reklamasi Laut Kubutambahan dan pembebasan

lahan yang akan berdampak meluas bagi lingkungan dan masyarakat. Kerjasama

semua pihak akan memberikan dampak pada keberhasilan megaproyek ini.

DAFTAR PUSTAKA

Angkasa Pura. 2013. Daya tampung Bandara I Gusti Ngurah Rai menjadi yang

terbesar di Indonesia saat ini. Artikel Online. Tersedia pada:

http://www.angkasapura1.co.id/detail/berita/daya-tampung-bandara-i-gusti-

ngurah-rai-menjadi-yang-terbesar-di-indonesia-saat-ini. (Diakses pada 2

Maret 2014)

BPS Bali. 2012. Banyaknya penumpang terbang, penumpang yang datang dan

berangkat dari/ke Bandara Ngurah Rai sert transit per bulan tahun 2012.

Publikasi Laporan BPS. Tersedia pada: http://bali.bps.go.id/tabel_

detail.php?ed=610004&od=10&id=10 (Diakses pada 2 Maret 2014)

BPS Bali. 2013. Pola konsumsi dan distribusi pendapatan Provinsi Bali 2012.

Denpasar: Arysta Jaya

Hideyuki, S. 2005. Overview of megafloat: Concept, design criteria, analysis, and

design. Marine Structure 18 (2005) 111-132.

MP3EI. 2012. MP3EI Koridor Bali-Nusa Tenggara: Pintu gerbang pariwisata

nasional. Jakarta: Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian

Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan Udara nomor: SKEP/77/VI/2005

tentang persyaratan teknis pengoperasian fasilitas teknik bandar udara

Sandhyavitri, A. & Taufik, H. 2005. Teknik lapangan terbang 1: Teori dasar.

Pekanbaru: Jurusan Teknik Sipil Universitas Riau

Tempo. 2012. AP I catat penumpang domestik naik 18,64%. Artikel Online.

http://www.tempo.co/read/news/2012/07/24/090419048/AP-I-Catat-

Penumpang-Domestik-Naik-1864-Persen (Dikases pada 2 Maret 2014)

Weidlenger, P. 1969. Report on the design of floating airport. New York:

Weidlenger Association

Page 68: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf
Page 69: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf
Page 70: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf
Page 71: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf
Page 72: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf
Page 73: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

Lampiran 2. Susunan Organisasi Tim Penyusun Dan Pembagian Tugas

No Nama/

NIM

Program

Studi

Bidang

Ilmu

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

Uraian Tugas

1. I Nengah

Adi

Mahendra/

1213011037

Pend.

Matematika

Matematika 14 jam/

minggu

1. Mengurus seluruh

administrasi tim PKM-GT

2. Menganalisis referensi

dalam menjelaskan

gagasan

3. Mensintesis gagasan secara

keseluruhan

4. Melakukan bimbingan

dengan dosen pembimbing

2. Bagus

Ngurah Alit

Putra

Wiryawan /

1013021005

Pend.

Fisika

Fisika 14 jam/

minggu

1. Mengumpulkan data

terkait struktur terapung

2. Mengumpulkan data gini

ratio Bali

3. Mensintesis gagasan secara

keseluruhan

4. Melakukan bimbingan

dengan dosen pembimbing

3. I Gusti

Ngurah

Bayu

Sucitra/

1213031022

Pend.

Kimia

Kimia 14 jam/

minggu

1. Mengumpulkan data

penumpang bandara

Ngurah Rai Bali

2. Menganalisis solusi yang

pernah ada terkait

penyediaan lahan

3. Melakukan bimbingan

dengan dosen pembimbing

4. Gde Parie

Perdana /

1113021059

Pend.

Fisika

Fisika 14 jam/

minggu

1. Mentransformasi gagasan

ke dalam gambar-gambar

untuk menunjang isi PKM

2. Mensintesis gagasan secara

keseluruhan

3. Melakukan bimbingan

dengan dosen pembimbing

Page 74: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf
Page 75: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

Lampiran 4. Desain dan Struktur Singaraja Mefloport

Gambar 6. Lokasi Pembangunan Singaraja Mefloport

Gambar 7. Desain Runway Singaraja Mefloport

Gambar 8. Desain Singaraja Mefloport

Page 76: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

24 kaki

Diameter silinder

22 kaki

Jarak antar silinder

digunakan sebagai

akses perbaikan

(a) (b)

Gambar 9.(a) Desain Struktur Concrete Modules, (b)Desain Penampang

Concrete Modules

Gambar 10. Konsep Floating Pembangkit Listrik Tenaga Angin

Page 77: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

CONTOH POSTER PKM GT

Page 78: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

633

PUSKESMAS STELSEL BERDINDING BOTOL: SOLUSI INOVATIF MENINGKATKAN AKSES PELAYANAN KESEHATAN DI DAERAH ENDEMIK MALARIA

Ariyani Novita Savitri, Dwi Rizki Purnamasari, Fuzna Alfiani,

I#ita Rakhma Ikrima, Lulu Octaviani

Universitas Indonesia

ABSTRAK

Beberapa daerah di Indonesia merupakan daerah endemis malaria dengan Na-tional Annual Parasite Incidence (API) adalah 2,4%. Ketimpangan dalam jumlah puskesmas merupakan salah satu penyebab tingginya tingkat penularan malaria. Solusi dari masalah ini adalah membangun puskesmas baru di daerah itu. Biaya konstruksi dapat dikurangi dengan memanfaatkan limbah botol plastik untuk menggantikan batu bata sebagai dinding puskesmas. Selanjutnya, puskesmas berdinding botol akan dibangun dalam sistem stelsel dalam rangka meningkat-kan akses ke pelayanan kesehatan di daerah endemik malaria. Dengan demikian, tingkat penularan malaria dapat ditekan sehngga diharapkan angka API akan terus menurun dari waktu ke waktu.

Page 79: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

634

Ditlitabmas Ditjen DIKTI

PKM Gagasan Tertulis

Page 80: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

657

AVA (AKASA VANA ASTHANA): INOVASI HUTAN PANGGUNG UNTUK PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG MENYOKONG KESEJAHTERAAN HIDUP MANUSIA DAN KELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Nugroho Rinadi Pamungkas, Eka Ramadhan Hariadhi, Prihantari Muk!

Ibrani, Maria Veronika Kartjito, Frenty Yohana Laurencya Maramis

Universitas Airlangga

ABSTRAK

Pembangunan berkelanjutan adalah kegiatan pembangunan yang berlangsung terus-menerus dan bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan manusia tanpa melampaui kemampuan ekosistem pendukung kehidupannya. Namun demikian, aktivitas konversi hutan menjadi perkebunan, transmigrasi, permukiman, per-tambangan dan penebangan liar, serta pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH) yang kurang bertanggungjawab bertentangan dengan pembangunan berkelanjutan. Konsep Hutan Panggung AVA (Akasa Vana Asthana) adalah ja-waban dari tantangan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan dengan menyediakan lahan hutan baru sebagai pengganti atau penambah luas hutan. Konsep ini diutamakan untuk diaplikasikan di perkotaan, karena bertujuan menghadirkan kembali fungsi hutan dan fungsi tambahan untuk mengatasi berbagai permasalahan ekologis di perkotaan. Gagasan dalam kegiatan ini ada-lah membuat hutan di atas wilayah kota yang akan menghasilkan kelestarian lingkungan hidup. Lahan terpilih adalah landscape di kawasan Surabaya, sebagai respon yang bersifat empiris atas permasalahan di tengah-tengah masyarakat. Konsep ini dapat diaplikasikan di kota-kota besar lain di Indonesia.

Page 81: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

658

Ditlitabmas Ditjen DIKTI

PKM Gagasan Tertulis

Page 82: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

661

SURABAYA FRISHAPP KOTA TERAPUNG MASA DEPAN DENGAN DESAIN “FLOATING RING SHAPED PLATE”

Puput Wiyono, Rigan Satria Asmara Putra, Titis Wahyu Pratiwi

Ins�tut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya

ABSTRAK

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Indonesia Maritime Magazine tahun 2030, Indonesia akan kembali kehilangan sekitar 2.000 pulau akibat global warm-ing. Sementara itu, rata-rata laju pertumbuhan penduduk di Indonesia di-perkirakan mencapai 6% per tahun. Hal ini berakibat pada jumlah lahan yang semakin berkurang untuk dijadikan sebagai wilayah pemukiman. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang dapat mengatasi berbagai permasalahan tersebut. Reklamasi yang sering menjadi jawaban atas permasalahan tersebut, justru mengakibatkan kerusakan ekosistem laut. Surabaya Frishapp merupakan konsep kota terapung yang menggunakan pendekatan konsep “floating ring shaped plate”. Kota ini didesain berkapasitas 36.000 orang, yang artinya lebih dari cukup untuk menampung penduduk sebuah kota. Kota ini menggunakan sistem stuktur yang memungkinkan komponen kota bergerak fluktuatif mengikuti level air laut. Berbagai upaya sinergi dengan alam diusahakan pada hampir semua sistem kota sehingga kerusakan laut dan alam lebih lanjut dapat dihindari.

Page 83: PANDUAN_MINI_PKM_GT_UNDIKSHA_2015.pdf

662

Ditlitabmas Ditjen DIKTI

PKM Gagasan Tertulis