panjat tebing
DESCRIPTION
Panjat tebingTRANSCRIPT
7/17/2019 Panjat tebing
http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 1/9
Panjat tebing
Panjat Tebing atau istilah asingnya dikenal dengan Rock
Climbing merupakan salah satu dari sekian banyak olah
raga alam bebas dan merupakan salah satu bagian dari
mendaki gunung yang tidak bisa dilakukan dengan ca-
ra berjalan kaki melainkan harus menggunakan peralatan
dan teknik-teknik tertentu untuk bisa melewatinya. Pa-
da umumnya panjat tebing dilakukan pada daerah yang
berkontur batuan tebing dengan sudut kemiringan men-
capai lebih dari 45° dan mempunyai tingkat kesulitan
tertentu.[1]
Pada perkembangannya kegiatan panjat tebing berevolusimenjadi berbagai dimensi kegiatan: olahraga yang meng-
ejar prestasi, petualangan yang mengejar kepuasan pri-
badi, dan sebagai kegiatan profesi untuk mencari nafkah
yaitu Kerja pada Ketinggian.
1 Sejarah
1.1 Sejarah Panjat Tebing Indonesia
Pada sekitar tahun 1960, perkembangan panjat tebingdi Indonesia dimulai, dimana Tebing 48 di Citatah,
Bandung. mulai dipakai sebagai ajang latihan oleh pa-
sukan TNI AD.
Tahun 1976, merupakan awal mula panjat tebing modern
di Indonesia dimulai, yaitu ketika Harry Suliztiarto mu-
lai berlatih memanjat di Citatah, Bandung dan diterusk-
an dengan mendirikan SKYGERS ''Amateur Rock Clim-
bing Group'' bersama tiga orang rekannya, Heri Herma-
nu, Dedy Hikmat dan Agus R, yang pada tahun 1977.
Tahun 1979, Harry Suliztiarto memanjat atap
Planetarium Taman Ismail Marzuki, Jakarta. yang
merupakan upaya mempublikasikan olahraga panjattebing di Indonesia. Skygers mengadakan Sekolah
Panjat Tebing yang pertama pada tahun 1981.
Tahun 1980, Tebing Parang, Purwakarta, Jawa Barat.
Untuk pertama kalinya dipanjat oleh team ITB, dan ma-
sih pada tahun yang sama Wanadri menjadi team In-
donesia pertama yang melakukan ekspedisi ke Cartenzs
''Pyramide'', mereka gagal sampai puncak, namun berha-
sil di Puncak Jaya dan Cartenzs Timur.
Tahun 1982, terjadi tragedi dengan merenggut korban te-
was pertama panjat tebing Indonesia adalah Ahmad, sa-
lah satu pemanjat asal Bandung, tragedi terjadi ketikamelakukan pemanjatan pada Tebing 48 di Citatah.
Pada tahun1984, Skygers dan Gabungan Anak Petualang
memanjat Tebing Lingga di Trenggalek, Jawa Timur serta
Tebing Ulu Watu di Bali.
Tahun 1985, Tebing Sorelo, Lahat, Sumatra Selatan. di-
panjat oleh Team Ekspedisi Anak Nakal.
Pada tahun 1986, Kelompok Gabungan Exclusive berha-
sil memanjat Tebing Bambapuang di Sulawesi Selatan,
Lalu Kelompok Unit Kenal Lingkungan Universitas Pa-
djajaran memanjat Gunung Lanang di Jawa Timur, Team
Jayagiri merampungkan Dinding Ponot di Bendungan,
Si Gura-gura, Sumatra Utara. Ekspedisi Jayagiri meng-ulang pemanjatan Eiger, berhasil dengan menciptakan
lintasan baru. Sebagai catatan, bahwa kompetisi panjat
tebing pertama di dunia diselenggarakan di Uni Soviet,
kompetisi dilaksanakan pada tebing alam dan sempat di-
tayangkan oleh Televisi Republik Indonesia.
Tercatat pada tahun 1987, Ekspedisi Wanadri yang me-
nyelesaikan pemanjatan di Tebing Unta di Kalimantan
Barat, Kelompok Trupala memanjat Tebing Gajah di
Jawa Tengah dan Skygers memanjat Tebing Sepikul di
Jawa Timur. Pada tahun ini pula lomba panjat tebing
di Indonesia yang pertama dilaksanakan, yaitu di Tebing
Pantai Jimbaran, Bali.
Tahun 1988, Kantor Menpora bekerjasama dengan Ke-
dutaan Besar Perancis mengundang empat pemanjat me-
reka untuk memeperkenalkan dinding panjat serta mem-
berikan kursus pemanjatan. Pada akhir acara, terbentuk
Federasi Panjat Gunung dan Tebing Indonesia(FPTGI),
yang diketuai oleh Harry Suliztiarto. Pada tahun yang
sama Aranyacala Trisakti mengadakan ekspedisi panjat
tebing, pada Tower III, Tebing Parang, Jawa Barat. yang
dipanjat oleh kelompok yang kesemua anggotanya putri.
Kelompok putranya memanjat Tebing Gunung Kembar
di Citeureup, Bogor. Sandy Febryanto (Alm) dan Djati
Pranoto melakukan panjat kebut yang pertama dilakukan
di Indonesia, di Tower I Tebing Parang, yang mana me-
rupakan pemanjat tebing besar pertama yang dilakukan
tanpa menggunakan alat pengaman, waktu yang diper-
lukan adalah empat jam.
Pada tahun ini(1988), Ekspedisi Jayagiri Speed Climbing
memerlukan waktu lima hari pemanjatan dan menjadi
penyebab kagagalan untuk memenuhi target dua hari pe-
manjatan di Dinding Utara Eiger, Alpen, Perancis. Se-
dangkan ekspedisi dari Pataga Jakarta berhasil mencip-
takan lintasan baru pada dinding yang sama. Keberang-
katan Sandy Febriyanto dan Djati Pranoto ke Yosemite,
AS. untuk memanjat Half Dome guna memecahkan re-
kor Speed Climbing, pada tahun 1988, dan mengalami
kegagalan pula di El Capitan.
1
7/17/2019 Panjat tebing
http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 2/9
2 1 SEJARAH
1.1.1 Sejarah Panjat Tebing Modern di Indonesia
21 April 1988 14.45 WIB Kaum Pendaki Te-
bing/Gunung menyatakan Pembentukan Federasi
Pemanjat Gunung Indonesia di Tugu Monas. DOkumen
ini pada perjalanannya berubah menjadi Federasi PanjatTebing Indonesia. Dan hingga ini federasi pendaki
gunung masih belum keliatan.
Tahun 1989, dunia panjat tebing Indonesia merunduk
dilanda musibah dengan gugurnya salah satu pemanjat
terbaik: Sandy Febriyanto, terjatuh di Tebing Pawon,
Citatah, Bandung. Tapi tak lama, semangat almarhum
seolah justru menyebar ke segala penjuru, memacu pen-
cetakan prestasi panjat tebing di bumi pertiwi ini, seper-
ti: Ekspedisi Putri Lipstick Aranyacala memanjat Tebing
Bambangpuang, lalu dari Arek Arek Young Pioner Ma-
lang memanjat Tebing Gajah Mungkur di seputaran Ka-
wah Gunung Kelud, Kelompok Mega dari Univeritas Ta-ruma Negara mengadakan Ekspedisi Marathon Panjat
Tebing yang merambah tebing-tebing Citatah, Parang,
Gajah Mungkur dan berakhir di Uluwatu, Bali. dalam
waktu hampir sebulan, ini merupakan marathon panjat
tebing pertama di Indonesia.
Pada tahun ini(1989) tak kurang sepuluh kejuaraan pan-
jat tebing diselenggarakan, beberapa yang besar dianta-
ranya: Unpad Bandung, Tri Sakti Jakarta, ISTN Jakarta,
Markas Kopassus Grup I di Serang, dua kali oleh Trupa-
la Jakarta (Balai Sidang Ancol). Kelompok Kapa Ul dan
Geologi ITB. Di akhir tahun 1989, ditutup dengan ge-
brakan Budi Cahyono yang melakukan pemanjatan solodi Tebing Tower III Parang, ini merupakan artificial solo
Climbing pertama pada tebing besar di Indonesia.
Tahun 1990, Lomba Panjat Dinding Nasional (LPDN)
di gelar di Jakarta, dengan ketinggian 15 meter dan di-
bangun empat sisi. Pada tahun ini pula, Pataga Jakarta
mendaki Puncak Carstenz Pyramide dan Puncak Jaya.
Tahun 1991, Rapat Paripurna Nasional FPTI yang per-
tama di selenggarakan di Puncak Jabar. Pada tahun ini,
untuk pertama kalinya Indonesia mengirimkan atlit pan-
jat tebing di kejuaraan Oceania- Australia, empat atlit
yang dikirim hanya Andreas dan Deden Sutisna yang
mendapat peringkat keempat dan lima. Dengan keiku-tsertaan ini membuka mata dunia panjat tebing Interna-
sional, bahwa Indonesia sudah memepunyai atlit panjat
tebing berskala Internasional. FPTI mengeluarkan per-
aturan panjat dinding pertama dan Pengda FPTI Jatim
bekerjasama dengan Impala Univeritas Merdeka Malang
yang mengadakan Climbing Party di Lembah Kera, di-
ikuti oleh puluhan pemanjat, membuat jalur-jalur pada
Lembah Kera dan diskusi panjat tebing.
Gabungan tim panjat tebing Putri yang terdiri dari Atlet
Aranyacala Trisakati, Mahitala Unpar dan IKIP Bandung
Mengadakan pemanjatan di Half Dome, AS. Ekspedisi
pemanjatan putri tahun 1991 di Cima, Ovest, Italy. Pa-da tahun ini pula tercatat beberapa kecelakaan di dinding
panjat: Zainudin tewas di Samarinda karena tidak me-
masang pengaman, tiga pemanjat lagi jatuh dan cedera
(lumpuh dan patah tulang), semua kejadian tersebut di-
sebabkan oleh tidak diikutinya prosedur keselamatan pe-
manjatan. Satu prestasi lagi dilakukan oleh Maully MW
Wibowo, melakukan pemanjatan solo (free solo) perta-
ma di Bambapuang.
Tahun 1992, Kejurnas Panjat Tebing I, di selenggarakan
di Padang. Tampil sebagai juara adalah kontingen dari
Jakarta. Ronald Marimbing dan Panji Santoso mengiku-
ti Asian Championship di Seoul. Sementara Mamay S,
Salim dan Maully MW Wibowo mengikuti kursus Juri
dan Pembuat Jalur disambung dengan Rapat CICE Asia.
Budi Cahyono, yang dikontrak oleh perusahaan Rokok,
berangkat ke Taiwan untuk melakukan Pemanjatan Ikl-
an. FPTI diterima secara resmi menjadi anggota UIAA,
disusul dengan pengiriman ke Rapay CICE Asia di Hong-
kong.
Pada tahun 1994, Tim FPTI gagal berangkat ke Fixroydan Aconcagua. Secara resmi FPTI menjadi Anggota
KONI yang ke 50. Ronald M dan Nunun Masruruh men-
duduki peringkat ke sembilan dan keduabelas di kejuara-
an Asia ke III di Jepang, sementara Hendricus Mutter ra-
pat CICE di Jepang. Mamay S’Salim dan Kresna Huiarna
melakukan pembuatan jalur di tebing-tebing Taiwan.
Tahun 1995, Rapat Paripuma Nasional FPTI III, terse-
lenggara di Kaliurang, Yogyakarta. Kejumas Panjat Te-
bing ke III diadakan di Alun-alun Utara Yogyakarta, dan
Juara Umum diboyong oleh DKI Jakarta dengan meng-
geser kontingen Jawa Barat dan Sumatra Barat. Dalam
Kejumas III ini pula mulai dilombakan kelas panjat Spe-
ed yang pertama diadakan di Indonesia. Masih pada bul-
an yang sama, tahun 1995, di Yogyakarta diadakan pula
kursus Juri dan Pembuat Jalur, diikuti oleh Pengurus Pe-
ngda FPTI series dari ABRI dan Pramuka.
Pada tahun 1997, Asmujiono dan disusul Missirin (Ko-
passus) yang tergabung dalam expedisi gabungan sipil
dan militer ke Puncak Everest, berhasil mencapai pun-
cak dan berhasil menjadi orang Asia Tenggara pertama
yang mencapai Puncak Everest.
Tahun 2000, panjat tebing resmi menjadi cabang olah ra-
ga yang dipertandingkan di Pekan Olahraga Nasional ke
XV, di Surabaya sebagai cabang olahraga mandiri. Pa-da tahun yang sama, Sekolah Vertical Rescue angkatan
pertama diselengggarakan oleh Perguruan Panjat Tebing
SKYGERS Indonesia dengan jenazah Roni Aral yang
berhasil dievakuasi oleh tim vertical rescue SKYGERS
dari kedalaman 600m di Gunung Cikuray, Jawa Barat.
Tahun 2001, tim vertical rescue SKYGERS terlibat dalam
evakuasi dua jenazah di Gunung Salak, Jawa Barat.
Pada tahun 2003, rekor baru pembuatan jalur panjat te-
bing alam terbanyak tercipta sebanyak 400 buah jalur pe-
manjatan oleh Tedi Ixdiana. Tebing Siung di Kawasan
Yogjakarta digempur oleh tim SKYGERS , berakhir de-
ngan terciptanya 45 jalur. Tedi Ixdiana dan Tim MATRA
membuat jalur free climbing pertama di Gunung Kraka-
7/17/2019 Panjat tebing
http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 3/9
1.1 Sejarah Panjat Tebing Indonesia 3
tau, Selat Sunda.
Pada Tahun 2004, Pemanjatan Tebing Pantai Jawa
dan Bali oleh SKYGERS dan Tim EXPEDITION ME-
TRO TV 2004. termasuk pemanjatan Tebing Mandu,
Indonesia.
Tahun 2004 panjat tebing resmi menjadi cabang olahra-ga yang memperebutkan medali di PON 2004. Sesuai
SK FPTI No. 108/SKEP-PPFPTI/07.04 cabang panjat
tebing pada PON 2004 memperebutkan 14 medali emas
yaitu:
1. Perorangan kesulitan putra
2. Perorangan kesulitan putra
3. Perorangan kecepatan putra
4. Perorangan kecepatan putri
5. Perorangan jalur-pendek putra
6. Perorangan jalur-pendek putri
7. Beregu kesulitan putra
8. Beregu kesulitan putri
9. Beregu kecepatan putra
10. Beregu kecepatan putri
11. Beregu jalur-pendek putra
12. Beregu jalur-pendek putri
13. Beregu ganda-campuran kesulitan
14. Beregu ganda-campuran kecepatan
Tahun 2005, Indonesia menggirimkan Tedi Ixdiana dan
Murjayanti untuk mengikuti kejuaraan panjat tebing
alam “International Invitation Tournament ”, di Huguan
Taihang Mountain Gorges, Chiangzhi, China. Pada ta-
hun yang sama pula, pemanjatan pada tujuh air terjun di
Indonesia diprakarsai oleh tim EXPEDITION-MERTO
TV dan SKYGERS.
[2]
Pedoman Kompetisi (PDK) Panjat Tebing Indonesia di-
terbitkan. PDK berisi peraturan untuk mempersiapk-
an dan menjalankan kompetisi panjat tebing yang sangat
komprehensif. Isi PDK mengacu pada Competition Ru-
les yang dikeluarkan oleh UIAA.
Tahun 2006 Sirkuit Panjat Tebing Indonesia pertama
kali digelar di Musi Banyuasin. Amri (Jawa Barat) dan
Emi Zainah (DKI Jakarta) sebagai juara untuk nomor le-
ad putra dan putri. Nomor kecepatan putra dan putri di-
juarai oleh Abudzar Yulianto (Jawa Timur) dan Evi Ne-
liwati (Jawa Timur), sedangkan nomor Jalur-pendek ke-
luar sebagai juara pertama adalah kembali Abudzar Yu-lianto dan Hj WIlda keduanya mewakili propinsi Jawa
Timur.
Sirkuit Panjat Tebing Indonesia II dilakukan di Sa-
marinda, Kalimantan Timur pada tanggal 1 September
2006. Pada sirkuit ini pertama kali dilombakan kompe-
tisi untuk para pemanjat dari kalangan militer/kepolisian
dimana Praka Bobby Sahanaya (Denarhanud Rudal 002
Bontang) keluar sebagai juara di nomor kecepatan se-
dangkan untuk nomor kecepatan peringkat pertama di-raih oleh Agus Setiawan (Brimob Satuan III/Pelopor Ke-
lapa Dua Jakarta).
Tahun 2007 FPTI menggelar Musyawarah Nasional
yang menghasilkan perubahan Anggaran Dasar dan Ang-
garan Rumah Tangga yang telah menyesuaikan dengan
UU Sistem Keolahragaan Nasional (UU No. 3 tahun
2005).
Evi Neliwati mencatatkan namanya sebagai pemanjat te-
bing Indonesia pertama yang meraih peringkat pertama
pada Seri Kejuaraan Dunia (World Cup Series) 2007
yang dilaksanakan di Singapura. Evi menyisihkan saing-an terberatkan dari Rusia. Catatan ini seolah menghapus
kutukan bahwa para pemanjat kita seperti Etta Handra-
wati, Erianto Rojak dan lainnya yang selalu kalah dari
para pemanjat Rusia.
Pada PON 2008 Kalimantan Timur, cabang olahraga
panjat tebing memperebutkan 21 medali emas dari no-
mor perorangan dan beregu.
May 2010 Sport Climbing resmi menjadi cabang ola-
hraga resmi SEA Games 2011, hal ini diputuskan da-
lam Pertemuan the SEA Games Federation di Jakarta 30
May 2010. Berita Gembira merupakan hasil dari perju-
alan panjang komunitas panjat tebing se-Asia Tenggarayang dimotori oleh The Southeast Asia Climbing Federa-
ion (SEACF) sejak terbentukan lembega tersebut tahun
1996 di Jakarta.
Pada 2011 panjat tebing pertama kali menjadi cabang
olahraga yang memperebutkan medali yaitu sebanyak 10
medali emas pada SEA Games 2011 Palembang, Indo-
nesia. Keputusan itu dihasilkan pada pertemuan the SEA
Games Federation Maret 2011 di Bali, Indonesia.
13 Nopember 2011 Aan Aviansyah (21) atlit panjat te-
bing Indonesi berhasil mengukirkan namanya sebagai at-
lit pertama yang meraih medali emas pada cabang ola-
hraga Panjat Tebing pada ajang SEA Games XXVI 2011
di Jakabaring, Palembang, Sumetara Selatan. Tim panjat
tebing Indonesia meraih 9 dari 10 emas yang diperebutk-
an, hasil ini menjadi penghalang utama cabang panjat te-
bing pada SEA Games berikutnya.
Pemandu WIsata Panjat Tebing: Standar Kompeten-
si Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Pemandu Wisata
Panjat Tebing terbit sesuai Surat Keputusan Menteri Te-
naga Kerja dan Transmigrasi No.194 Tahun 2011. Stan-
dar ini sejatinya untuk memastikan bahwa tebing-tebing
Indonesia akan menjadi target tujuan wisata global dan
pemandu pemanjatan adalah anak bangsa sendiri.
7/17/2019 Panjat tebing
http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 4/9
4 3 PERALATAN PANJAT TEBING
1.1.2 Panjat Tebing Post Modern
12 Desember 2012 Tedi Ixdiana dan kawan-kawan mep-
roklamirkan berdirinya Komunitas Panjat Tebing Merah
Putih yang mempunyai fokus kegiatan pada panjat tebing
alam antara lain pembukaan dan pembuatan jalur peman-
jatan, pendataan tebing dan jalur pemanjatan, konservasitebing alam, pembentukan jejaring vertikal rescue.
30 Desember 2013 Katalog Panjat Tebing Indonesia ter-
bit secara online di media Internet. Katalog ini berisi
data-data kawasan, tebing dan jalur panjat tebing yang
ada di seluruh Indonesia. Pada perjalanannya katalg juga
berisi istilah dan dokumen terkait dengan panjat tebing.
Katalog ini merupakan kontribusi dari Komunitas Panjat
Tebing Merah Putih dimana pengumpulan data dilakuk-
an sejak pertengahan tahun 2011.
19-26 Nopember 2013 Komunitas Panjat Tebing Merah
Putih membuka kawasan pemanjatan pertama di Kabu-
paten Raja Ampat, Papua Barat. Pada kegiatan tersebut
dituntaskan pembuatan Jalur ke-1.000 untuk Indonesia
di tebing Mama Painemo, Teluk Kabui, Kabupaten Raja
Ampat, Papua Barat.
10 Januari 2014 berdiri komunitas panjat tebing di Ka-
bupaten Raja Ampat, Papua Barat dibawah naungan Ko-
munitas Panjat Tebing Merah Putih.
Gerakan post modern ini sepertinya ingin mengembalik-
an ruh kegiatan panjat tebing pada tebing alam yang ter-
bentang dari Sabang sampai Merauke yang jumlahnya ri-
buan itu, yang jika tidak mulai dipikirkan hanya akan jadi
tontonan tuan rumah.
15 Mei 2014 sudah dipastikan bahwa panjat tebing ti-
dak menjadi cabang olahraga yang dilombakan pada pes-
ta olahraga Asia Tenggara (SEA Games) 2015 di Singa-
pura. Kepastian ini berdasarkan hasil pertemuan the SEA
Games Federation yang diadakan di Singapura.
1.1.3 Lembaga Panjat Tebing di Indonesia
1. Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI)
2. Pengurus di tingkat propinsi adalah:
(a) Pengurus Daerah Propinsi Aceh
(b) Pengurus Daerah Propinsi Sumatera Utara
(c) Pengurus Daerah Propinsi Sumatera Barat
(d) Pengurus Daerah Propinsi Riau
(e) Pengurus Daerah Propinsi Kepulauan Riau
(f) Pengurus Daerah Propinsi Sumatera Selatan
(g) Pengurus Daerah Propinsi Jambi
(h) Pengurus Daerah Propinsi Bengkulu
(i) Pengurus Daerah Propinsi Lampung
(j) Pengurus Daerah Propinsi Banten
(k) Pengurus Daerah Propinsi Jawa Barat
(l) Pengurus Daerah Propinsi Jawa Tengah
(m) Pengurus Daerah Propinsi DI Yogyakarta
(n) Pengurus Daerah Propinsi Jawa Timur
(o) Pengurus Daerah Propinsi Bali
(p) Pengurus Daerah Propinsi Nusa Tenggara Ba-
rat
(q) Pengurus Daerah Propinsi Nusa Tenggara Ti-
mur
(r) Pengurus Daerah Propinsi Sulawesi Selatan
(s) Pengurus Daerah Propinsi Sulawesi Tengah
(t) Pengurus Daerah Propinsi Sulawesi Utara
(u) Pengurus Daerah Propinsi Kalimantan Selatan
(v) Pengurus Daerah Propinsi Kalimantan Barat
(w) Pengurus Daerah Propinsi Kalimantan Timur
(x) Pengurus Daerah Propinsi Kalimantan Tengah
(y) Pengurus Daerah Propinsi Papua Barat
3. Badan Standarisasi Pemanjatan Indonesia
4. Lembaga Pelatihan dan Sertifikasi Panjat Tebinng
Indonesi
DI setiap propinsi ada pengurus tingkat kota atau kabu-
paten.
2 Jenis Batuan Tebing
Jenis batuan tebing yang biasa digunakan untuk peman-
jatan dalam olah raga panjat tebing adalah sebagai beri-
kut; [3]
• Batu Andesit
• Batu Kapur (Limestone)
• Batu Karang
3 Peralatan Panjat Tebing
Jumlah setiap peralatan yang digunakan akan dipenga-
ruhi oleh jumlah pemanjat, tehnik pemanjatan maupun
medan pemanjatan. Macam peralatan akan dipengaruhi
oleh kesiapan pemanjat, baik kemampuan maupun anti-
sipasinya.
Berikut beberapa peralatan dasar yang digunakan untuk
memanjat tebing:[4]
• Helm, pada pemanjatan tebing berfungsi kurang lebih
sama dengan helm pada umumnya yaitu untuk melindu-
ngi kepala dari benturan. Helm digunakan untuk peman-
jatan pada tebing alam, selain untuk menhindari bentur-
an kepada pada tebing juga untuk mengurangi risiko jikatertimpa banda jatuh. Untuk pemanjatan artifisial (teru-
tama saat kompetisi) penggunaan helm tidak lazim.
7/17/2019 Panjat tebing
http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 5/9
5
• Kernmantle rope /Tali kernmantle, merupakan pera-
latan pengaman utama bagi pemanjat dari kejatuhan de-
ngan jarak ketinggian tertentu. Panjang Kernmantle rope
rata-rata adalah 70 meter. Jenis kernmantle untuk pe-
manjatan terbagi menjadi dua: dinamik dan statik. Tali
dinamis biasa digunakan untuk pemanjatan dengan tek-
nik lead (rintisan) karena ketika pemanjat terjatuh akanmempunyai elastitas yang cukup baik sehingga menghin-
dari terjadi cedera dalam (khususnya tulang belakang).
Tali statik pun tidak sarankan untuk digunakan mengi-
ngat elastitasnya yang sangat rendah yang berbahaya pa-
da energi yang terpaksa harus diterima oleh tubuh jika
terbebani saat pemanjat terjadi.
• Climbing Shoes /Sepatu Panjat untuk panjat tebing
maupun panjat dinding memiliki kesamaan fungsi, yaitu
untuk membantu pemanjat untuk berpijak pada permu-
kaan vertikal, dan melindungi kaki dari tajamnya beba-
tuan maupun gesekan bebatuan yang kasar.
• Chalk bag /Kantung kapur, merupakan sebuah tas
kantung untuk menampung bubuk magnesium klorida,
yang membantu pemanjat mengurangi kelembapan pada
telapak tangan ketika melakukan pemanjatan, sehingga
dapat membuat pegangan pemanjat tetap stabil.
• Sling , sangat bermanfaat pada panjat tebing maupun
panjat dinding, sling dapat digunakan sebagai runners ,
back up maupun menjadi bagian pengaman lainnya. Sling
dibagi menjadi dua macam, sling prusik dan sling we-
bbing, untuk panjang dan diameter sling memiliki banyak
variasi.
• Full Body harness, merupakan peralatan panjat yangdikenakan pada tubuh. Body harness biasa digunakan
untuk dunia kerja, rescue dan flying fox. Body harness
membantu penggunanya untuk tetap dalam posisi duduk.
• Seat harnes, selain Full Body harness dikenal juga seat
harness. Untuk pemanjatan sport dan petualangan (mo-
unteineering) lazim digunakan seat harness, karena sim-
ple. Sedangkan full body harness digunakan di dunia in-
dustri. Perbedaan full-body dan seat-haness adalah saat
pemanjat jatuh full body harness akan mempunyai ke-
mungkinan yang sangat besar pemanjat akan jatuh de-
ngan posisi kaki dibawah, sedangkan seat-harness mem-
punyai kemungkinan kepala berada dibawah ketika terja-tuh. Sehingga untuk dunia kerja yang sangat menghindari
risiko, seat harness tidak dibenarkan untuk digunakan.
• Sarung tangan, akan melindungi tangan bagi belayer
ketika mengamankan pemanjat maupun rapler dari ba-
haya gesekan telapak tangan dengan tali pengaman.
• Hammer /palu, sangat dibutuhkan untuk pemasangan
pengaman buatan berupa piton pada panjat tebing, cara
membawa hammer akan lebih mudah bagi pemanjat jika
tali pada hammer disilangkan pada bahu pemanjat.
• Carabiners, diciptakan untuk menggabungkan berbagai
jenis peralatan. Carabiners memiliki banyak bentuk danvariasi, umumnya carabiners dibagi menjadi dua jenis,
yaitu carabiner non screw gate dan carabiner screw gate.
Carabiners biasa dihubungkan pada tali maupun pengam-
an untuk pemanjatan, carabiner sangat kuat karena sebu-
ah nyawa disandarkan pada carabiner ketika dilakukan
suatu pemanjatan dari bahaya jatuhnya pemanjat dari ke-
tinggian.
• Quickdraw/runner , merupakan gabungan antara prusik dan dua buah carabiner . Biasanya digunakan untuk men-
jadi bagian penyambung antara chocks , friends , tricams ,
bolts ataupun pitons terhadap tali carnmantel .
• Hand ascender , merupakan peralatan yang digunak-
an untuk membantu pemanjat dalam menaiki tebing dan
bertumpu pada bantuan tali, secara otomatis hand ascen-
der maupun jenis ascender lainnya akan mencatut tali ji-
ka diberi beban dan akan mudah digeser jika tidak me-
miiki beban.
• Ascender handle, juga merupakan jenis ascender .
Ascender handle merupakan pengembangan dari hand
ascender dengan fungsi yang dimiliki kurang lebih sama.
• Rigger plate, berfungsi sebagai plat conector dari an-
chor point ke lintasan, karena dalam beberapa kasus di-
butuhkan beberapa lintasan dalam satu anchor point fix .
Rigger plate terdiri dari sebuah plat yang memiliki bebe-
rapa lubang, yang dapat ditempati oleh lebih dari 2 pe-
ngaman.
• Edge Rollers, Merupakan pelindung tali yang didesign
untuk mencegah terjadinya gesekan antara tali dengan su-
dut bidang, dinding batu, dan sebagainya.
• Padding , berfungsi untuk memberi perlindungan pada
tali dari gesekan benda tajam, seperti gesekan tali dengansudut tebing, dinding,dll. Padding terbuat dari bahan ter-
pal, canvas, matras, karet tebal yang tahan terhadap ge-
sekan.
• Cams/ friends/ spring loaded camming device (SLCD),
Friends merupakan salah satu jenis pengaman sisip yang
digunakan dalam panjat tebing, anda dapat menarik tu-
as baja yang membuat bagian ujung friends menyempit
dan melepaskannya pada celah yang diinginkan. Friends
sangat fleksible, karena dapat digunakan pada berbagai
ukuran celah/rongga.
• Pitons, merupakan pengaman yang ditancapkan pada
rongga-rongga tebing, piton memiliki empat jenis yaituBongs, Bugaboons, Knife-blades dan Angle.
• Nuts/Chock friends merupakan jenis pengaman sisip
yang dimana cara penggunaannya dengan menyelipkan
nuts pada sebuah rekahan yang sesuai. Nuts/Chock fri-
ends memiliki ukuran yang berbeda-beda untuk itu nuts
biasanya tersedia dalam set.
• Hexes/chock hexentris, memiliki fungsi yang sama de-
ngan nuts tetapi hexes berbentuk tabung segi enam. Hexes
tetap memiliki kekuatan yang baik walaupun agak sulit
dalam penggunaannya. Hexes tersedia dalam beberapa
ukuran.• Tricams, merupakan pengaman sisip selanjutnya. wala-
7/17/2019 Panjat tebing
http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 6/9
6 5 JENIS PEMANJATAN BERDASARKAN PEMAKAIAN PERALATAN
upun berbeda bentuk, tetapi fungsinya sama dengan nuts
dan hexes . Pemakaiannya relatif sulit, tidak dianjurkan
dipakai untuk pemula.
• Figure eight /figur delapan, peralatan ini termasuk
salah satu Descender adalah alat bantu yang digunakan
untuk menuruni medan vertical dan tali sebagai jalur.Bentuknya menyerupai angka 8, ukuran dan bentuknya
bermacam-macam, rate strange 3000 kg., menggunakan
alat ini menyebabkan puntiran pada tali salah satu kele-
mahan alat ini ketika digunakan.
• Autostop, berfungsi sebagai desender dan ini di-design
untuk pengereman automatis, system kerja pengereman
automatis akan bekerja ketika handle kita lepaskan. Se-
lain itu alat ini dapat juga digunakan sebagai alat belay
(belay device) untuk menurunkan korban dari ketinggi-
an, atau dapat juga kita gunakan untuk ascending dengan
tambahan kombinasi ascender .
4 Teknik Panjat Tebing
Tehnik-tehnik pemanjatan yang dapat digunakan untuk
menyelesaikan seluruh medan tebing, antara lain:[5]
• Face Climbing , Yaitu pemanjatan pada permukaan te-
bing yang memanfaatkan tonjolan batu( point ) atau rong-
ga yang memadai yang digunakan sebagai pijakan kaki,
pegangan tangan maupun penjaga keseimbangan tubuh.
• Friction / Slab Climbing , Teknik ini semata-mata hanya
mengandalkan gaya gesekan sebagai gaya penumpu. Inidilakukan pada permukaan tebing yang tidak terlalu ver-
tical , kekasaran permukaan cukup untuk menghasilkan
gaya gesekan. Gaya gesekan terbesar diperoleh dengan
membebani bidang gesek dengan bidang normal sebesar
mungkin. Sol sepatu yang baik dan pembebanan maksi-
mal di atas kaki akan memberikan gaya gesek yang baik,
sehingga pemanjatan dapat dilakukan dengan lebih mu-
dah.
• Fissure Climbing , Teknik pemanjatan dengan fissure
climbing ini lebih memanfaatkan celah yang dipergunak-
an oleh anggota badan untuk melakukan panjatan.
Dengan cara demikian, maka beberapa pengembangan
dari fissure climbing, dikenal teknik-teknik dengan teh-
nik sebagai berikut ;
a. Jamming , teknik memanjat dengan memanfaatkan ce-
lah yang tidak begitu besar. Jari-jari tangan, kaki, atau-
pun bagian-bagian tangan hingga bahu pemanjat dapat
dimanfaatkan sebagai tehnik untuk memanjat dengan ca-
ra memanfaatkan crack /retakan pada tebing untuk mela-
kukan pemanjatan. Peralatan yang digunakan secara ma-
yoritas adalah pengaman sisip.
b. Chimneying , teknik memanjat celah vertical yang cu-
kup lebar pada tebing(chimney). Badan masuk di anta-ra celah, dengan punggung menempel dan mendorong di
salah satu sisi tebing. Sebelah kaki menempel pada sisi
tebing depan, dan sebelah lagi menempel ke tebing yang
berrada dibelakang pemanjat. Kedua tangan diletakkan
menempel pada tebing. Kedua tangan membantu men-
dorong ke atas bersamaan dengan kedua kaki yang men-
dorong dan menahan berat badan.
c. Bridging , teknik memanjat pada celah vertical yangcukup besar ( gullies ).Tehnik ini menggunakan kedua ta-
ngan dan kaki sebagai pegangan pada kedua permukaan
tebing. Posisi badan mengangkang, kaki sebagai tumpu-
an dibantu oleh tangan yang juga berfungsi sebagai pen-
jaga keseimbangan.
d. Lay back , teknik memanjat pada celah vertical dengan
menggunakan kekuatantangan dan kaki. Pada teknik ini
jari tangan mengait tepi celah tersebut dengan posisi bad-
an membeban ke belakang dan menempel kesisi tebing,
untuk memperkuat pegangan pemanjatnya. kedua kaki
berpijak dan mendorong pada tepi celah yang berlawan-
an untuk menghasilkan daya angkat.e. Hand traverse, Teknik memanjat pada tebing dengan
gerak menyamping (horizontal ). Hal ini dilakukan bila
pegangan yang ideal sangat minim dan untuk memanjat
vertical sudah tidak memungkinkan lagi. Teknik ini sa-
ngat rawan, dan banyak memakan tenaga karena seluruh
berat badan tertumpu pada tangan, sedapat mungkin pe-
gangan tangan dibantu dengan pijakan kaki (ujung kaki)
agar berat badan dapat terbagi lebih rata.
f. Mantelself , Teknik memanjat tonjolan-tonjolan
(teras-teras kecil) yang letaknya agak tinggi, namun cu-
kup besar untuk diandalkan sebagai tempat berdiri se-
lanjutnya. Kedua tangan digunakan untuk menarik beratbadan, dibantu dengan pergerakan kaki. Bila tonjolan-
tonjolan tersebut setinggi paha atau dada maka posisi
tangan berubah dari menarik menjadi menekan untuk
mengangkat berat badan yang dibantu dengan dorongan
kaki.
strategi sangat diperlukan dalam setiap pemanjatan te-
bing, selalu sensitif membaca keadaan, baik terhadap ke-
mampuan diri maupun keadaan medan yang ada, sensitif
dengan keketerbatasan-keterbatasan yang mungkin tim-
bul dan selalu dapat mengambil keputusan untuk memn-
faatkan kemampuan diri maupun alat semaksimal mung-
kin, me-manage semua sumber daya sebaik mungkin un-tuk dapat meraih tujuan pemanjatan.
5 Jenis Pemanjatan Berdasarkan
Pemakaian Peralatan
Berikut jenis-jenis pemanjatan berdasarkan peralatan
yang digunakan dalam pemanjatan tebing:
a. Free Climbing , Sesuai dengan namanya, pada free
climbing alat pengaman yang paling baik adalah diri sen-
diri. Namun keselamatan diri dapat ditingkatkan denganadanya keterampilan yang diperoleh dari latihan yang ba-
ik dan mengikuti prosedur yang tepat. Pada free climbing,
7/17/2019 Panjat tebing
http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 7/9
7
peralatan berfungsi hanya sebagai pengaman bila jatuh.
Dalam pelaksanaanya ia bergerak sambil memasang, jadi
walaupun tanpa alat-alat tersebut ia masih mampu berge-
rak atau melanjutkan pendakian. Dalam pendakian tipe
ini seorang pendaki diamankan oleh belayer .
b. Artificial (Aid) Climbing , Pemanjatan tebing denganbantuan peralatan tambahan, seperti piton, bolt , dll. Per-
alatan tersebut harus digunakan karena dalam pendakian
sering sekali dihadapi medan yang kurang atau tidak sa-
ma sekali memberikan tumpuan atau peluang gerak yang
memadai. Tujuan dari aid climbing adalah untuk me-
nambah ketinggian.
c. Free Solo Climbing , Merupakan bagian dari free clim-
bing, tetapi si pendaki benar-benar melakukan dengan se-
gala resiko yang siap dihadapinya sendiri. Dalam perge-
rakannya ia tidak memerlukan peralatan pengaman. Un-
tuk melakukan free soloing climbing, seorang pendaki
harus benar-benar mengetahui segala bentuk rintangandan keputusan untuk pergerakan pada rute yang dilalui.
Bahkan kadang-kadang ia harus menghafalkan dahulu se-
gala gerakan, baik itu tumpuan ataupun pegangan, se-
hingga biasanya orang akan melakukan free soloing clim-
bing bila ia sudah pernah mendaki pada lintasan yang sa-
ma. Resiko yang dihadapi pendaki tipe ini sangat fatal se-
kali, sehingga hanya orang yang mampu dan benar-benar
professional yang akan melakukannya. Teknik peman-
jatan ini sangat tidak disarankan mengingat risikoa yang
dihadapi adalah tertinggi dari teknik pemanjatan lain.
6 Istilah
1. Kawasan panjat tebing adalah wilayah pemanjatan
yang terdiri minimal dari satu tebing alam peman-
jatan.
2. Tingkat Kesulitan Jalur Pemanjatan adalah ska-
la subyektif untuk mengukur seberapa sulit sulit su-
atu jalur pemanjatan. Tingkat kesulitan diukur oleh
para pemanjat yang mencoba suatu jalur, berdasark-
an percobaan itu ditentukanlah tingkat kesulitan. Di
dunia dikenal berbagai sistem pengukuran. Yang
banyak digunakan di Indonesia adalah skala pengu-
kuran US Yosemite System yaitu menggunakan no-
tasi 5.xx (5.1 - 5.15). Jalur tersulit yang ada di Indo-
nesia adalah di tingkat 5.13b yaitu jalur Si Berat di
Tebing 125, Kawasan Pemanjatan Citatah, Kabu-
paten Bandung Barat, Jawa Barat. Sedangkan ke-
banyakan tingkat kesulitan pemanjatan di Indonesia
adalah berkisar di 5.9-5.10.
3. Tebing artifisial adalah fasilitas dinding panjat
yang dibuat manusia.
4. Tebing alam (natural rock) adalah tebing batu yangdapat dilakukan sebagai tempat untuk melakukan
pemanjatan tebing
5. Bouldering (jalur-pendek) adalah cara memanjat
suatu jalur yang berisi minimal satu titik-fokus kesu-
litan. Jenis jalur bouldering mempunyai ketinggian
maksimum yang aman dilakukan pemanjatan tanpa
menggunakan mengaman tali.
6. Crux adalah titik tersulit pada jalur pemanjatan.
7. Red-point adalah nilai yang diperoleh seorang pe-
manjat jika berhasil melakukan pemanjatan tanpa
membebankan tali pengaman pada suatu jalur pe-
manjatan setelah melakukan percobaan pemanjatan
lebih dari satu kali.
8. On-sigth adalah nilai tertinggi yang diperoleh oleh
seorang pemanjat jika berhasil melakukan peman-
jatan tanpa membebankan tali pengaman dengan sa-
tu percobaan dan tanpa melihat pemanjat lain sebe-
lumnya melakukan pemanjatan pada jalur tersebut.
9. Lead climbing adalah teknik memanjat jalur pe-
manjatan dimana pemanjat pertama memasang per-
alatan pengaman dan diamankan oleh seorang pe-
ngaman (belayar ) dari bawah. Teknik pemanjatan
ini cocok untuk pemanjat yang telah mempunyai ke-
mampuan memadai untuk melakukan pemanjatan.
10. Top-rope climbing adalah teknik memanjat suatu
pemanjatan dimana tali pengaman pemanjatan telah
terpasang pada titik akhir pemanjatan dan pemanjat
tidak perlu memasang sendiri pengamanan selama
pemanjatan. Pada pemanjatan ini pemanjat nyaris
tidak mungkin jatuh jika gagal melakukan peman-jatan. Teknik ini digunakan untuk pemanjat pemula
yang akan melakukan pemanjatan suatu jalur.
11. Jalur-tersedia adalah jalur pemanjatan telah dibu-
at oleh pemanjat sebelumnya yang telah diberi pe-
ngaman permanen (berupa hanger atau piton) se-
hingga pemanjat lain tinggal mengaitkan cincin kait
untuk mengamankan pemanjatannya.
7 Referensi
[1]
[2]
[3]
[4]
[5]
8 Pranala luar
1. http://www.ifsc-climbing.org (International Fede-
ration of Sport Climbing)
7/17/2019 Panjat tebing
http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 8/9
8 8 PRANALA LUAR
2. http://seacf.org[] (Southeast Asia Climbing Federa-
tion)
3. http://indonesia.panjattebing.org (Federasi Panjat
Tebing Indonesia)
4. http://merahputih.panjattebing.org (Komunitas
Panjat Tebing Merah Putih)
5. http://lps.panjattebing.org (Lembaga Pelatihan dan
Sertifikasi Panjat Tebing Indonesia)
6. http://katalog.panjattebin.org (Katalog Panjat Te-
bing Indonesia)
7/17/2019 Panjat tebing
http://slidepdf.com/reader/full/panjat-tebing 9/9
9
9 Text and image sources, contributors, and licenses
9.1 Text
• Panjat tebing Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Panjat%20tebing?oldid=8278911 Kontributor: Mimihitam, Hysocc, OrophinBot,
Empu, Kenrick95Bot, Mamanh, Antrivanropes, SamanthaPuckettIndo dan Pengguna anonim: 3
9.2 Images
• Berkas:Question_book-4.svg Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/6/64/Question_book-4.svg Lisensi: CC-BY-
SA-3.0 Kontributor: Created from scratch in Adobe Illustrator. Originally based on Image:Question book.png created by User:Equazcion.
Pembuat asli: Tkgd2007
• Berkas:Text_document_with_red_question_mark.svg Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/a/a4/Text_
document_with_red_question_mark.svg Lisensi: Public domain Kontributor: Created by bdesham with Inkscape; based upon
Text-x-generic.svg from the Tango project. Pembuat asli: Benjamin D. Esham (bdesham)
9.3 Content license
• Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0