pantun n diorama

7
Diorama Yang dimaksud dengan diorama adalah medium berupa kotak atau bentuk tiga dimensi yang lain yang melukiskan suatu pemandangan yang mempunyai latar belakang dengan prespektif yang sebenarnya, sehingga menggambarkan suatu suasana yang sebenarnya. Diorama adalah merupakan gabungan antara model dengan gambar prespektif dalam suatu penampilan yang utuh. Dengan diorama kesan visual yang diperoleh siswa lebih hidup. Peragaan melalui medium diorama bisa dilengkapi dengan lampu warna tertentu sehingga lebih memberikan kesan hidup dan dramatis. Diorama dapat dibuat dalam ukuran yang diperkecil, tetapi dapat pula dibuat dalam ukuran yang sebenarnya. Adapun objek yang dapat dibuat diorama, misalnya kampung nelayan di pantai, rumah adat atau perkampungan tradisional suku tertentu dengan aktivitas penghuninya atau dapat pula dibuat diorama yang menggambarkan suatu peristiwa penting masa lalu yang dicatat dalam sejarah. Diorama yang dibuat dengan ukuran besar/sebenarnya dapat anda temukan misalnya di lantai dasar Monumen Nasional (Monas), museum Lobang Buaya, Museum Stratria Mandala Jakarta, di samping diorama tersebut dibuat dengan ukuran besar juga dilengkapi dengan lampu sebagai pemberi suasana agar berkesan hidup. Selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung suasana, sehingga menjadi nampak lebih “hidup”. Diorama yang dibuat dengan ukuran yang besar atau mendekati ukuran sebenarnya misalnya diorama yang terdapat/dibuat di lantai dasar Museum Nasional (MONAS) di Jakarta. Diorama ini menggambarkan sejarah perkembangan bangsa Indonesia ini mulai dari jaman purba sampai dengan jaman modern, yaitu sampai dengan peristiwa-peristiwa penting di tahun 1960-an. Dengan demikian maka para penonton akan mendapat gambaran yang agak lengkap dan runtut tentang sejarah perjalanan bangsa Indonesia dari waktu ke waktu. Demikian pula seri diorama yang terdapat di Museum Satria Mandala Jakarta juga dipajang sejumlah diorama yang mengambarkan sejarah perkembangan dari Tentara Nasional kita (TNI) mulai jaman pra- kemerdekaan sampai pada masa bangsa Indonesia sadah mengalami kemajuan seperti sekarang ini. Di Museum Lobang Buaya juga dilengkapi dengan ruang diorama yang dibuat mengenang peritiwa Lobang Buaya tahun 1965. Pada diorama tersebut selain ukuran model dari tokoh-tokohnya yang dibuat dalam ukuran asli juga dikenakan pakaian/kostum aslinya yang pernah dipakai oleh para tokoh dalam peristiwa sejarah tersebut. Sehingga dengan diorama yang dibuat

Upload: jamalina-samm

Post on 23-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


17 download

TRANSCRIPT

Page 1: Pantun n Diorama

DioramaYang dimaksud dengan diorama adalah medium berupa kotak atau bentuk tiga dimensi yang lain yang melukiskan suatu pemandangan yang mempunyai latar belakang dengan prespektif yang sebenarnya, sehingga menggambarkan suatu suasana yang sebenarnya. Diorama adalah merupakan gabungan antara model dengan gambar prespektif dalam suatu penampilan yang utuh. Dengan diorama kesan visual yang diperoleh siswa lebih hidup. Peragaan melalui medium diorama bisa dilengkapi dengan lampu warna tertentu sehingga lebih memberikan kesan hidup dan dramatis. Diorama dapat dibuat dalam ukuran yang diperkecil, tetapi dapat pula dibuat dalam ukuran yang sebenarnya.Adapun objek yang dapat dibuat diorama, misalnya kampung nelayan di pantai, rumah adat atau perkampungan tradisional suku tertentu dengan aktivitas penghuninya atau dapat pula dibuat diorama yang menggambarkan suatu peristiwa penting masa lalu yang dicatat dalam sejarah. Diorama yang dibuat dengan ukuran besar/sebenarnya dapat anda temukan misalnya di lantai dasar Monumen Nasional (Monas), museum Lobang Buaya, Museum Stratria Mandala Jakarta, di samping diorama tersebut dibuat dengan ukuran besar juga dilengkapi dengan lampu sebagai pemberi suasana agar berkesan hidup. Selain sebagai hiasan juga berfungsi sebagai pendukung suasana, sehingga menjadi nampak lebih “hidup”.Diorama yang dibuat dengan ukuran yang besar atau mendekati ukuran sebenarnya misalnya diorama yang terdapat/dibuat di lantai dasar Museum Nasional (MONAS) di Jakarta. Diorama ini menggambarkan sejarah perkembangan bangsa Indonesia ini mulai dari jaman purba sampai dengan jaman modern, yaitu sampai dengan peristiwa-peristiwa penting di tahun 1960-an. Dengan demikian maka para penonton akan mendapat gambaran yang agak lengkap dan runtut tentang sejarah perjalanan bangsa Indonesia dari waktu ke waktu.Demikian pula seri diorama yang terdapat di Museum Satria Mandala Jakarta juga dipajang sejumlah diorama yang mengambarkan sejarah perkembangan dari Tentara Nasional kita (TNI) mulai jaman pra-kemerdekaan sampai pada masa bangsa Indonesia sadah mengalami kemajuan seperti sekarang ini. Di Museum Lobang Buaya juga dilengkapi dengan ruang diorama yang dibuat mengenang peritiwa Lobang Buaya tahun 1965. Pada diorama tersebut selain ukuran model dari tokoh-tokohnya yang dibuat dalam ukuran asli juga dikenakan pakaian/kostum aslinya yang pernah dipakai oleh para tokoh dalam peristiwa sejarah tersebut. Sehingga dengan diorama yang dibuat dengan cara ini akan lebih memberikan kesan “hidup” atau menghidupkan kembali peristiwa masa lalu, serta bagi penonton yang melihatnya akan lebih berkesan mendalam baginya.Beberapa contoh diorama di atas semuanya adalah diorama yang dipajang secara permanen, sehingga penonton atau pengunjunglah yang berkeliling untuk menontonnya. Sedangkan untuk diorama yang dipertontonkan di kelas adalah diorama yang tidak permanen, artinya bisa dipindah-pindahkan sewaktu-waktu dan disimpan jika selesai digunakan. Oleh sebab itu diorama jenis ini harus dibuat dari bahan yang cukup ringan dan ukurannyapun tidak terlalu desar, tetapi dapat dilihat dengan jelas bila dipertontonkan di kelas. Berikut kita bahas tentang diorama yang dimanfaatkan

Page 2: Pantun n Diorama

sebagai media pembelajaran di kelas.

Pantun khazanah warisan bangsa dunia

Date: 07-06-2002Author: Salbiah AniSEMINAR Antarabangsa Pantun yang menghimpunkan lebih 150 cendekiawanpengajian Melayu dari seluruh dunia pada 1 dan 3 Julai lalu di HotelIstana, Kuala Lumpur, menyelongkarkhazanah sastera warisan semua bangsa.Ia bukan saja dikenali di alam Melayu tetapi juga di Perancis, Itali,Russia, Belanda dan Sri Lanka, sekalipun ia bertukar nama kepada pantong,panthung atau pantoum ibarat benih yang subur berkembang menjadi pulauwalau di mana ia tercampak.Pensyarah Jabatan Sastera, Universiti Sains Malaysia (USM), Prof DrMuhammad Salleh, dalam ucap utamanya percaya pantun tidak akan mati keranaia dekat dengan jiwa dan orang Melayu sepatutnya bangga mewarisinya."Akal budiorang Nusantara termasuk kebijaksanaan dan kepakaranmembentuk makna yang indah, lukisan rasa dan gerak hati mereka dapatdilihat melalui pantun dan lebih 100 manuskrip pantun terkumpul diperpustakaan di Leiden, Paris, London dan Berlin," katanya.Pantun dikatakan berkembang dalam masyarakat Nusantara dari satugenerasi ke generasi di alam Melayu dan koleksi pantun diterbitkan dalampelbagai dialek seperti Melayu, Betawi, Riau, Melaka, Jakarta Peranakan,Minangkabau, Ambon dan Acheh, pada akhir abad ke-19.Pensyarah Universiti Malaya, Prof Madya Dr Juli Edo, yang menelitiPantun dan Orang Asli: Tinjauan Sejarah Perkembangan Tradisi Ini diKalangan Orang Semai Di Perak, mendapati suku terbabit meminjam tradisi

Page 3: Pantun n Diorama

terbabit daripada orang Melayu hasil hubungan sosial yang begitu lama."Pantun menjadi darah daging kelompok Proto-Melayu seperti orang Kuala,Temuan, Jakun dan Selatar manakala kelompok Semai, Semang dan Negritomeminjam tradisi ini daripada orang Melayu. Pinjaman ini berlaku serentakdengan hidangan di antara orang Semai dengan pembesar Melayu zaman silam,"katanya.Pantun dalam masyarkat terbabit bukan saja berfungsi sebagai hiburantetapi juga pemasaran kepada peraturan sosial dan politikal, kini tradisiitu semakin terancam akibat perkembangan budaya dan pemikiran baru.Pensyarah Kanan Institut Negara-Negara Asia Afrika, Universiti NegaraMoscow, Dr Victor A Pogadaev, pula menjelaskan pantun Melayu di Russiapopular sehingga kini dan kebenaran ini dapat dilihat melalui kehadiranbeberapa penerbitan pantun Melayu."Antologi puisi tradisional dan moden Melayu, Ruchei (Sumur Di Ladang),Moscow, 1996, disediakan Dr Boris Parnickel memuatkan terjemahan lebih 50pantun Melayu dan selain Dr Boris, beberapa penyair moden Russia jugatertarik kepada pantun," katanya.Salah seorang penyair Russia yang meminati pantun dan menciptakanpuisinya dengan menggunakan irama pantun termasuklah Svetlana Gorshunova(1974-2001) lewat karyanya, Pantun Malaysky Stikh (Pantun Sajak Melayu).Selain itu, Dr Pogadaev menjelaskan, beberapa pengkaji Russia melihatciri persamaan antara pantun dengan folklore Russia, Chastuskha, yangkebetulan mempunyai empat barisan dan struktur yang hampir sama."Sama seperti di Malaysia yang menggunakan peraduan dan televisyensebagai sebahagian daripada usaha mengelakkan kepupusan tradisi sasteraMelayu, kami juga berusaha memelihara folklore Russia melalui kaedah yangsama," katanya.Pensyarah Fakultas Sastera dan Filsafat Instituto Universitario, Itali,Prof Madya Sitti Faizah Soenoto Rivai pula menjelaskan, pantun Melayudikenali di Eropah seperti Portugal, Belanda, Jerman dan Itali sejakberabad-abad dan setiap tempat cuba membandingkannya dengan puisi rakyatmasing-masing."Terjemahan pantun ke bahasa Itali mengutamakan isi dan makna pantun,bukannya bentuk. Rima a-b-a-b tidak diberi perhatian. Kebanyakan pantunMelayu yang diterjemahkan ke dalam bahasa Itali tidak disertakan denganpantun asalnya," katanya dalam kertas kerjanya Pantun Melayu di Itali.Khalayak seminar diberitahu, orang Itali pertama yang memberi perhatiankepada pantun Melayu dan banyak memberi sumbangan memperkenalkan pantun

Page 4: Pantun n Diorama

kepada masyarakat Itali ialah Elio Modiglianii, yang membandingkan pantundengan puisi rakyat di Itali tengah, Stornello toscano.Lima puluh tahun selepas Modiglianii, puisi rakyat Melayu turut menarikperhatian pakar pengajian Melayu, Giacomo Prampolini, seorang poligraf danotodidak Itali, yang menulis rencana mengenai pantun dan menerbitkanCinquanta Pantun Indonesiani.SittiFaizah berkata, karya Prampolini itu diterbitkan pada tahun 1953dalam bentuk edisi mini yang cantik dan bersimpul kain sutera inimemuatkan terjemahan 50 pantun Melayu dalam bahasa Itali tetapi naskhahini kini tidak mungkin diperoleh lagi."Orang Italiterakhir yang menulis mengenai pantun dalam bahasa Italipula ialah Massimo Sarappa lewat karyanya, Una forma di poesia popolareMalese: Pantun (1993), memaparkan sejarah dan teori mengenai pantun Melayuyang memaparkan sejarah dan teori mengenai pantun Melayu," katanya.Pensyarah Universiti Sains Malaysia (USM), Prof Dr Md Salleh Yapar, yangmemperkatakan Jatuh Ke Laut Menjadi Pulau: Mengamati Hubungan PantunMelayu dan Pantoum Barat, menjelaskan pantun berkait menarik perhatianpenyair Perancis abad ke-19."Mereka mencipta satu bentuk baru yang dikenali sebagai pantoum dancirinya tidak sepenuhnya sama dengan pantun. Walaupun ia berasal daripantun tetapi ia muncul sebagai satu genre tersendiri. Ia mempunyai tempattersendiri dalam kesusasteraan Perancis dan ikut memperkayakannya,"katanya.Dari Perancis, pantoum dikatakan masuk ke dalam kesusasteraan Inggerisdan pada abad ke-20 pantoum mempengaruhi kesusasteraan lain di Baratseperti Czeschoslavakia dan kesusasteraan Amerika. Kini ia turutdikembangkan dalam ruang siber.Prof Md Salleh menyifatkan pantun berpeluang berkembang menjadi pantoumdi Barat kerana ia berasal dari genre yang ampuh dan indah selainbentuknya digemari di sana-sini sehingga ia dapat bertahan zaman berzaman."Jika selama ini sastera kita memperlihatkan alir hubungan dari Barat kedunia Melayu tetapi dalam kes pantun, perkara sebaliknya berlaku dan kitaboleh berbangga dengan fenomena ini kerana pantun kini menjadi milik semuabangsa," katanya.Penyair Belanda, Youetta de Jager, yang memperkatakan Melestari Tradisi:Gambaran Awal Penggunaan Semasa Pantun Di Kalangan Penduduk Moluccan diBelanda menjelaskan Melayu Molukan tidak melihat pantun sebagai satu genresastera dan ia hanya berfungsi sebagai bahan hiburan."Pada mulanya ia hanya diajar kepada kanak-kanak Melayu Molukan disekolah rendah dan dilagukan tetapi kini ia turut diajar kepada kanak-kanak keturunan lain selepas berlaku penghijrahan meluas Melayu Molukan,"katanya.Jager yang menulis kertas kerja berkenaanberdasarkan temuramah denganseorang wanita Melayu Moluccan menjelaskan puak berkenaan menulis pantundalam bahasa mereka dan hanya National Support Point for Education ofMolluccans yang menerbitkan pantun dalam bahasa Belanda.

Page 5: Pantun n Diorama

Khalayak diberitahu, Melayu Molukan yang menetap di sebuah perkampungankecil di timur Belanda berhampiran sempadan Jerman mula menggunakan pantunpada majlis keramaian mereka pada 1970-an dan kini hanya generasi pertamamereka mampu membuat pantun secara spontan."Sampai sekarang suku Melayu Molukan suka menggunakan bahasa Melayuuntuk menulis pantun sekalipun penguasaan bahasa mereka tidak begitu baikkerana bahasa Belanda tidak sesuai digunakan untuk menulis pantun keranabunyinya kedengaran sumbang," katanya.Seorang lagi Pensyarah USM, Dr Sohaimi Abdul Aziz, yang memperkatakanpantun dan Haiku Di Eropah dan Amerika: Satu Tinjauan dan Bandingan,mengakui pantun dan pantoum mempunyai ciri yang berbeza tetapi mempunyaipersamaan dari segi berkaitnya."Terjemahan mengembangkan pantun di Perancis tetapi dalam bentuk dannama berlainan iaitu pantoum. Bentuk pantun berkait mempengaruhi VictorHugo dan beberapa penyair lain Perancis pada abad ke-19 seperti CharlesBaudelaire," katanya.Mereka dikatakan terpengaruh dengan pantunberkait yang diterjemahkankerana ia didapati sesuai dengan aliran anutan mereka, aliran romantismeyang melihat seni bersifat alamiah seperti pantun dan tipisnya ciri pantundi dalam pantoum kerana Hugo tidak mengenali pantun Melayu secara lebihdekat.Pensyarah Pusat Pengajian Bahasa, Kesusasteraan dan Kebudayaan Melayu,Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM), Dr Shaiful Bahri Md Radzi, yangmemperkatakan Pantun Dalam Masyarakat Orang Asli Mah Meri, menjelaskanpantun masyarakat itu kebanyakannya bertemakan cinta dan kasih sayang."Motif pantun masyarakat ini mempunyai hubungan erat dengan persekitaranmereka di Pulau Carey dan mereka melagukannya dalam persembahan tarianJo'oh iaitu tarian warisan tradisi mereka turun temurun," katanya yangmenulis kertas kerja terbabit berdasarkan penelitian di Kampung SungaiJudah dan Kampung Bumbun, Pulau Carey, Kuala Langat, Selangor.Pantun masyarakat Mah Meri adalah bentuk puisi terikat dengan empatbaris serangkap dan mereka tidak mempunyai bentuk dua, enam, lapan, 10atau 12 kerat seperti pantun Melayu dengan dua baris pertama pembayang dandua baris akhir maksud serta terikat dengan rima.Selain itu, penelitian Dr Shaiful Bahri juga menunjukkan pantunmasyarakat Orang Asli Mah Meri mempunyai persamaan yang ketara denganpantun Melayu sama ada dari segi pembayang dan maksud, rima akhir a-b-a-b,jumlah suku kata sebaris mahupun jumlah baris serangkap pantun.Pensyarah USM, Dr Jelani Harun, yang memperkatakan Manuskrip Panthongdari Sri Lanka menjelaskan salahsatu perubahan ketara yang berlakuterhadap pantun Sri Lanka ialah cara bagaimana perkataan pantun dieja ataudisebut."Manuskrip Pantung Indera Quraisy (MS 447) dan Kumpulan Pantun Ibadat(MS 449) memuatkan pantun Melayu hasil salinan atau karangan peng

Page 6: Pantun n Diorama

arangdari Sri Lanka. Bagaimanapun Ketab Panthong Suwatu (MS 431) yang ditulisdalam tulisan rumi, penulis dapati perkataan pantun dieja sebagaipantong," katanya.Dr Jelani percaya kemungkinan perkataan pantun disebut masyarakat Melayudi Sri Lanka sebagai pantung atau panthong dan sebahagian besardaripadanya masih mengekalkan struktur asal pantun, di samping tidakkurang pula dengan pelbagai ragam bentuk yang baru."Hakikat keunggulan pantun sebagai satu bentuk pengucapan seni masihkekal mempertalikan urutan sejarah dan budaya bangsa masyarakat Melayudengan Sri Lanka hingga ke hari ini, menuju ke masa depan yang lebihakrab," katanya.Sudah pasti beberapa dapatan pada seminar anjuran bersama Dewan Bahasadan Pustaka (DBP) dengan Universiti Sains Malaysia (USM) bolehdimanfaatkan bagi tujuan pembinaan laman web pantun sebagaimana disarankanNaib Canselor USM, Prof Datuk Dzulkifli Abdul Razak.Hasrat membina laman web pantun dalam bahasa Melayu dan Inggeris