paparan pemilu legislatif 2014
TRANSCRIPT
BAHAN PAPARAN SEPUTAR PEMILU LEGISLATIF 2014
Berapa Banyak wajah
yang Anda temukan ?
Kategori Kecerdasan
• Sangat bodoh : 1-3 wajah• Bodoh : 4-6 wajah• Sedang : 7-9 wajah• Pintar : 10-11 wajah• Genius : 12-13 wajah
Gambar Apakah
ini ?
Menghadap Kemana Kepala Kuda ini ?
Cara pandang setiap orang terhadap
sebuah situasi akan berbeda-beda,
termasuk terhadap gambar tadi kita
persepsikan menjadi sebuah masalah
Tentu saja yang mengatahui apa masalah sesungguhnya.
Apakah Anda tipe melihat matahari yang cerah bakal terbit esok pagi. Atau
anda tipe melihat suramnya masa depan sebelum berupaya mengatasi masalahnya.
Siapakah yang akan lebih mudah keluar dari sebuah
masalah?
3 Tipe orang dalam menghadapi masalah
1. Tipe Visioner. Orang tipe ini sudah menyadari akan ada masalah sebelum datang masalah. Orang ini bukan sakti mandraguna tetapi memiliki pengalaman. Dia sudah melihat pola-pola masalah sebelumnya dan kecenderungannya. Mereka pandai membaca tanda-tanda dan perulangan pola. Pola-pola yang baku itu dia pelajari dan berangkat dari situ dapat diramalkan bahkan dipastikan. Perilaku orang ini antisipatif. Cara berpikirnya maju ke depan. Mengapa harus antisipatif? Karena dia tahu kalau dia tidak bertindak hari ini akan sengsara kelak. Ada cara agar kita bisa visioner adalah dengan simulasi krisis atau rekayasa krisis.
2.Tipe Waspada. Orang ini menyadari ada masalah pada saat masalah itu sudah di depan mata atau dia sedang mangalaminya. Sebenarnya orang kayak begini telat. Namun, lumayan karena dia berusaha mencari tahu dan berusaha keras keluar dari masalah. Kelompok tipe ini akan resah karena menyadari ada masalah dan membayangkan ancaman dari keadaan bila masalah tidak ditanggulangi. Mereka sadar bahwa masalah tetap menyediakan dampak merusak yang harus diatasi. Bisa sukses bisa gagal.
3. Tipe Terlena. Mereka tidak sadar bahwa di luar dan di dalam dirinya banyak masalah. Kesalahan terbesar nya adalah tidak sadar bahwa dirinya bermasalah. Orang seperti ini gak pengaruh ada masalah atau tidak, ada gempa atau tsunami tidak tergoyahkan. Ini tipe adem ayem yang menikmati hidup tapi kebangetan.Kelompok tipe ini adalah tipe EGP (Emang Gua Pikirin).
Cara Mengatasi Masalah
Tetaplah Berpikir Positif Seseorang akan bertindak mencari solusi jika dia memiliki pikiran
positif. Orang yang berpikiran negatif akan cepat menyerah sehingga tidak akan mendapatkan solusi. Untuk mengatasi masalah, langkah pertamanya ialah tetaplah optimis bahwa Anda akan mampu mengatasi masalah tersebut. Ini adalah langkah awal yang penting. Saat Anda mengatakan Anda bisa mengatasi masalah, maka hati, pikiran, emosi, dan tubuh Anda akan bekerja selaras untuk mengatasi masalah. Jika Anda berpikiran negatif, merasa masalah tidak mungkin dipecahkan, maka tidak akan ada lagi usaha untuk memecahkan masalah tersebut.
Berpikirlah Kreatif
Berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru. Ide-ide tersebut diperlukan
untuk memecahkan masalah Anda. Jika satu ide tidak berhasil, maka carilah ide lain, dan seterusnya. Jadi, agar Anda tangguh menghadapi masalah apa pun yang datang, Anda perlu berpikir kreatif. Bagaimana agar kita berpikir kreatif? Kuncinya ialah informasi, berpikir mengolah informasi, dan terbuka terhadap hal-hal baru. Anda pun bisa jenius, Anda pun bisa berpikir kreatif, dan mampu menghasilkan ide-ide cemerlang untuk mengatasi masalah Anda.
Miliki Motivasi Untuk Bertindak
Setelah Anda memiliki ide untuk mengatasi masalah, langkah berikutnya ialah mengambil tindakan untuk menerapkan ide tersebut. Ide akan percuma jika tidak Anda aplikasikan. Untuk itu Anda perlu terus mempertahankan motivasi agar terus bertindak sampai masalah Anda terselesaikan
POTENSI MASALAH- MASALAH PEMILU
No Pemilu Jumlah Peserta
1. 1955 172 peserta
2. 1971 10 partai
3. 1977, 1982, 1987, 1992, 1997 3 partai
4. 1999 48 partai
5. 2004 24 Partai
6. 2009 38 partai + 6 parpol lokal di Aceh
7. 2014 12 parpol + 3 parpol lokal di Aceh
Peserta Pemilu dari Pemilu ke Pemilu
PEMILU DALAM ANGKA
Pemilu Pemenang Persentase suara
1955 PNI DPR (22,32 %), Konstituanter (23,97 %)1971 Golkar 62,82 %
1977 Golkar 62,11 %
1982 Golkar 68,34 %
1987 Golkar 73,16 %
1992 Golkar 68,10 %
1997 Golkar 74,51 %
1999 PDIP 33,74 %
2004 Golkar 21,58 %
2009 Demokrat 26,40 %
PEMILU DALAM ANGKA
Pemenang Pemilu dari Pemilu ke Pemilu
PEMILU DALAM ANGKA
Pemilu Terbuka/Tertutup Proporsional/Distrik/Campuran1971
Tertutup Proporsional
1977 19821987199219971999
Komponen Sistem Pemilu
2014 Terbuka Campuran (proporsional dan distrik berwakil banyak)
2009 Terbuka Campuran (proporsional dan distrik berwakil banyak)
2004 Terbuka Campuran (proporsional dan distrik berwakil banyak)
Permasalahan Pemilu yang sering muncul
Akurasi jenis dan jumlah logistik
Distribusi logistik terlambat dan salah sasaran
Potensi Masalah Teknis
Akurasi daftar pemilih tetap
Kecukupan anggaran
Akurasi hasil pemungutan dan penghitungan suara
Akurasi sistem informasi
Prosedur pencairan anggaran
Lemahnya kapasitas badan ad hoc
Permasalahan Pemilu
Politik uang, intimidasi dan kekerasan
Kriminalisasi terhadap penyelenggara Pemilu
Potensi Masalah Nonteknis
Partisipasi pemilih yang rendah
Saling serang melalui media massa dan media sosial
Bentrokan antar masa pendukung saat kampanye
Black campaign antar parpol dan antar kandidat
Penggunaan fasilitas negara oleh parpol tertentu untuk kampanye
Kepercayaan publik terhadap peserta pemilu yang rendah
Isu Strategis
Sistem Informasi Penghitungan Suara
Kualitas Daftar Pemilih
Logistik Pemilu
Dana Kampanye
Isu-Isu Strategis
Penanganan Isu Strategis
Sistem Informasi
Penghitungan Suara
Memastikan akurasi dan keamanan teknologi informasi
yang digunakan
Melakukan pengawasan internal secara ketat terhadap proses
entri data
Mengatur tata kelola proses publikasi hasil penghitungan
suara
Memastikan keaslian dokumen sertifikat hasil penghitungan
suara yang dientri
Penanganan Isu Strategis
Kualitas Daftar Pemilih
Konsolidasi dan sinkronisasi data DP4 dengan data Pemilu terakhir
Pengecekan data ganda, fiktif dan anomali pada DP4 dengan Sidalih
Verifikasi faktual DP4 ke lapangan
Pengolahan hasil verifikasi faktual dengan menggunakan Sidalih
Penyandingan data DPSHP KPU dengan DP4 Kementerian Dalam Negeri
Pencermatan ulang terhadap DPT yang sudah ditetapkan KPU Kab/Kota
Penanganan Isu Strategis
Logistik Pemilu
Pengadaannya dilakukan melalui perencanaan yang matang
Proses lelang dilakukan secara terbuka, efektif dan efesien
Kerja sama dengan ITB dan BIGs untuk pemetaan wilayah distribusi
Penandaan khusus untuk formulir C1 dan C2
Penandaan khusus surat suara dengan microtext atau hologram
Penanganan Isu Strategis
Kampanye
Pengaturan jumlah, media dan zona pemasangan alat peraga
Pengaturan sumber dan besaran sumbangan dana kampanye
Kewajiban melaporkan sumbangan setiap 4 bulan
Pelaporan dana kampanye parpol di dalamnya termasuk laporan dana kampanye setiap caleg
Potensi Konflik Pemilu
Potensi dan Pemicu Konflik
Bentrokan antar massa pendukung parpol/caleg saat kampanye rapat
umum
Tindakan saling merusak alat peraga kampanye antar massa/simpatisan
parpol dan caleg
Politik uang, intimidasi dan tindak kekerasan
Saling serang melalui media massa dan media sosial
Penggunaan fasilitas negara oleh partai tertentu untuk kepentingan kampanye
Kecurangan dalam pemungutan dan penghitungan suara
Antisipasi dan Penanganan Konflik
Antisipasi Konflik
Pengaturan zona dan jadwal kampanye rapat umum
Pengaturan zona, jumlah dan jenis alat peraga kampanya parpol dan caleg
Koordinasi yang intensif antara penyelenggara dan peserta Pemilu
Dukungan Polri untuk pengamanan kegiatan kampanye rapat umum
Pendidikan politik yang intensif kepada masyarakat
Komitmen penyelenggara dan parpol untuk Pemilu yang bersih, jujur dan adil
PEMILU DALAM ANGKA
No Pemilu Tingkat Partisipasi1. 1971 94 %2. 1977 90 %3. 1982 90 %4. 1987 90 %5. 1992 90 %6. 1997 90 %7. 1999 93 %
8. 2004 84 %
9. 2009 71 %
Partisipasi Pemilih dari Pemilu ke Pemilu
Problem Partisipasi
Hasil survei Indonesia Network Election Survey (INES) baru 63,3 persen mengetahui Pemilu 9 April 2014
Tren Partisipasi Pemilu dan Pemilukada Menurun
KPU sampai ke tingkat PPS memiliki kewajiban melakukan sosialisasi Pemilu
Waktu yang tersisa untuk melakukan sosialisasi sebelum 9 April 2014 tinggal 3 bulan
Pemilih yang tahu dengan Pemilu 9 April 2014 belum tentu menggunakan hak pilihnya
85.8482.97
82.92
82.28
82.1982.0181.02
80.92
80.60
80.5480.45
80.06
SUKASARISURIANSUMEDANG SELATANTANJUNGSARICONGGEANGJATIGEDEBUAHDUATANJUNGMEDARSUMEDANG UTARARANCAKALONGPAMULIHANCIMALAKA
Tingkat Partisipasi Pemilih di Kab. SumedangPada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Tahun 2013
Diagram 1Kategori > 80%
TINGKAT PARTISIPASI PEMILIHPEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
JUMLAH SUARA JUMLAH(SAH+TDK SAH)
DPT
Tingkat Partisipasi
(%) SAH
TIDAK SAH
1 SUKASARI 19.039 1.121 20.160 23.486 85,842 SURIAN 7.475 159 7.634 9.201 82,973 SUMEDANG SELATAN 45.279 1.852 47.131 56.838 82,924 TANJUNGSARI 43.843 2.171 46.014 55.922 82,285 CONGGEANG 18.776 716 19.492 23.715 82,196 JATIGEDE 15.795 422 16.217 19.775 82,017 BUAHDUA 20.671 725 21.396 26.407 81,028 TANJUNGMEDAR 15.162 640 15.802 19.529 80,929 SUMEDANG UTARA 50.265 1.919 52.184 64.747 80,60
10 RANCAKALONG 23.658 714 24.372 30.261 80,5411 PAMULIHAN 32.034 1.153 33.187 41.251 80,4512 CIMALAKA 33.117 1.081 34.198 42.718 80,06
Keterangan Diagram 1
TOMO
TANJUNGKERTA
GANEAS
JATINANGOR
UJUNGJAYA
PASEHSITURAJA
CISITUCIM
ANGGUNG
JATINUNGGAL
CISARUA
WADO
DARMARAJA
64.00
66.00
68.00
70.00
72.00
74.00
76.00
78.00
80.00
79.95 79.33 78.65 78.5477.43 77.25 76.75 76.68 76.16 75.53
72.0070.72 70.18
Tingkat Partisipasi Pemilih Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Tahun 2013
Diagram 2 Kategori 70% s.d < 80%
TINGKAT PARTISIPASI PEMILIHPEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013
NO KECAMATAN JUMLAH SUARAJUMLAH
(SAH+ TDK SAH)
DPT Tingkat Partisipasi (%)
SAH TIDAK SAH 1 TOMO 14.989 414 15.403 19.265 79,952 TANJUNGKERTA 20.361 607 20.968 26.430 79,333 GANEAS 13.832 414 14.246 18.114 78,654 JATINANGOR 47.010 2.015 49.025 62.421 78,545 UJUNGJAYA 18.377 595 18.972 24.502 77,436 PASEH 21.321 670 21.991 28.468 77,257 SITURAJA 22.133 619 22.752 29.644 76,758 CISITU 15.840 554 16.394 21.379 76,689 CIMANGGUNG 42.278 2.185 44.463 58.384 76,16
10 JATINUNGGAL 23.813 783 24.596 32.566 75,5311 CISARUA 10.713 289 11.002 15.281 72,0012 WADO 22.842 932 23.774 33.616 70,7213 DARMARAJA 20.719 675 21.394 30.483 70,18
Keterangan Diagram 2
68,97 %
Tingkat Partisipasi Pemilih Pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar Tahun 2013
Diagram 3 Kategori < 70 %
TINGKAT PARTISIPASI PEMILIHPEMILIHAN GUBERNUR DAN WAKIL GUBERNUR JAWA BARAT TAHUN 2013
NO
KECAMATAN
JUMLAH SUARA JUMLAH (SAH+TDK SAH)
DPT
Tingkat Partisipasi (%)
SAH TIDAK SAH1 CIBUGEL 11.298 480 11.778 17.077 68,97
Pentingnya Partisipasi Masyarakat
Bentuk Partisipasi
Masyarakat
Sosialisasi Pemilu
Pendidikan Politik
Survei/Jajak Pendapat
Hitung Cepat
Lembaga yang melaksanakan
survei/jajak pendapat dan hitung cepat
biasanya banyak. KPU perlu mendorong
partisipasi masyarakat untuk sosialisasi dan
pendidikan politik
Strategi Sosialisasi untuk Peningkatan Partisipasi Masyarakat
Struktural Horizontal
Mengoptimalkan peran
penyelenggara mulai dari KPU
sampai PPS
Membangun Kemitraan
dengan Media Massa dan OMS
Perlu Memahami Ragam Media di
Daerah untuk Mengetahui Media yang Efektif untuk
Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih
Kualitas Demokrasi = Penyelenggaraan Pemilu yang Berintegritas
Penyelenggara Kompeten, Kredibel
dan Berintegritas
Pemilih Berintegritas
Masyarakat Sipil yang Berintegritas
Dukungan Pemerintah yang Berintegritas
Partai Politik/Kandidat
Berintegritas
KESIMPULAN
Terima Kasih