paper identitas ruang - abed nego baputra

Upload: abed-nego-baputra

Post on 09-Oct-2015

26 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

aaa

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Paper Identitas Ruang - Abed Nego Baputra

    1/6

    KARAKTERISTIK KOTA MENURUT TEORI KEVIN LYNCH

    Abed Nego Baputra

    1206244270

    Mata Kuliah Geografi Manusia I

    Pendahuluan

    Identitas suatu kota pada dasarnya adalah sesuatu yang mampu memberikan kesan

    dalam sebuah proses imajinasi manusia dan pada akhirnya menciptakan kesan unik tersendiri.

    Identitas suatu kota tidak sekedar simbolis arsitektural semata seperti mengartikan identitas

    suatu kota cukup dengan membuat landmark saja. Memahami identitas kota tidak hanya

    berorientasi pada keberadaan elemen-elemen fisik maupun kejelasan struktur kota namun

    yang lebih penting adalah makna yang terkandung di dalamnya serta bagaimana keberjalinan

    antara manusia dengan objek fisik dapat terbangun. Seperti faktor lingkungan sosial,

    ekonomi, budaya dapat mempengaruhi terbentukya identitas suatu kota. Sehingga adanya

    sebuah sense yang memberikan makna bagi setiap orang. Identitas suatu kota tidak dapat

    terbentuk secara langsung, namun butuh proses yang cukup lama untuk membentuknya.

    Pembentukan karakter suatu kota didasari pada 5 unsur utama, yaitu nodes, paths, districts,

    landmarks, dan edges. Ketika dilakukan wawancara terhadap beberapa informan usia tua dan

    usia muda yang pernah tinggal di Jakarta, didapati perbedaan mengenai karakter kota Jakarta

    berdasarkan 5 unsur utama tersebut. Hal ini terjadi karena ruang jelajah orang berusia tua

    relatif lebih luas dibandingkan orang yang masih berusia muda. Kemudian dapat

    dibandingkan juga perkembangan suatu kota dari informasi serta mental maporang berusia

    tua dan orang yang masih berusia muda.

    Identitas Kota

    Identitas kota adalah citra mental yang terbentuk dari ritme

    biologis tempat dan ruang tertentu yang mencerminkan waktu

    (sense of time), yang ditumbuhkan dari dalam secara mengakar

    oleh aktivitas sosial-ekonomi-budaya masyarakat kota itu sendiri

    (Lynch, 1960). Ketika berbicara mengenai identitas kota, tidak

    akan pernah lepas dari bentukan-bentukan fisik tiga dimensi

    bangunan-bangunan serta sudut pandang kehidupan manusia yang

    menghuni di dalamnya. Manusia akan mampu merasakan keunikan

    dari sebuah kota tidak hanya secara fisik namun juga keunikan dan kekhasan kehidupan

    Gambar 1. Monumen Nasional

  • 5/19/2018 Paper Identitas Ruang - Abed Nego Baputra

    2/6

    sosial, budaya, ekonomi, politik, dan spiritual penghuninya. Kota adalah sumber kenangan

    (collective memory) masa lampau. Kota bukan sekedar gambaran manusia masa kini,

    melainkan juga sebagai sumber kenangan masa lampau dan arena berfantasi ke masa depan

    (Budiharjo, 1991). Sehingga sangat jelas bahwa kota tidak boleh dipahami sebatas fisik

    semata, namun lebih ditekankan bagaimana interaksi sosial antara berbagai elemen terjadi.

    Identitas kota tidak lepas dari simbol yang ada pada suatu

    kota. Simbol ini memiliki banyak makna jika dipandang dari

    sudut pandang material, kultural, dan struktural. Penyandang

    simbol paling utama adalah bangunan-bangunan monumental dan

    patung-patung kolosal. Sebagai contoh pada kota Jakarta, semua

    orang sudah mengenal Monumen Nasional (Monas) sebagai

    simbol dari Kota Jakarta. Ada pula Patung Pancoran, Stadion

    Gelora Bung Karno, dan bangunan-bangunan lainnya. Namun

    tidak hanya itu, selain bentuk fisik tersebut ada unsur sosial budaya, seperti simbol dari Kota

    Jakarta adalah masyarakat suku Betawi dengan segala adat istiadatnya.

    Dari beberapa informan yang telah diwawancarai, semua telah mengenal Monas

    sebagai simbol dari Kota Jakarta, dan hanya orang yang berumur sudah agak tua yang

    mengetahui adanya monumen-monumen maupun bangunan-bangunan lainnya yang menjadi

    simbol Kota Jakarta. Begitu juga ketika ditanya identitas Kota Jakarta, semua informan hanya

    menjawab Monas yang begitu kental sebagai identitas Kota Jakarta.

    Karakteristik Kota

    Suatu kota pasti memiliki karakter yang berbeda-beda antara satu kota dengan kota

    yang lainnya. Kevin Lynch (1918-1989) dalam bukunya yang berjudul The Image of The

    City mengemukakan bahwa kota memiliki ciri khas yang dapat membuat seseorang menilai

    suatu kota sebagai tempat yang unik dan tak terlupakan karena kota tersebut memiliki

    karakter dan keunikan yang khusus. Menurut Kevin Lynch terdapat 5 unsur yang terdapat

    dalam kota yang membuat suatu kota berkarakter, yaitu nodes, paths, districts, landmarks,

    dan edges.

    Nodes atau simpul merupakan pertemuan antara

    beberapa jalan/lorong yang ada di kota, sehingga

    membentuk suatu ruang tersendiri. Masing-masing simpul

    memiliki ciri yang berbeda, baik bentukan ruangnya

    maupun pola aktivitas umum yang terjadi. Biasanya

    Gambar 2. Suku Betawi

    Gambar 3. Bundaran HI

  • 5/19/2018 Paper Identitas Ruang - Abed Nego Baputra

    3/6

    bangunan yang berada pada simpul tersebut sering dirancang secara khusus untuk

    memberikan citra tertentu atau identitas ruang. Nodes merupakan suatu pusat kegiatan

    fungsional dimana disini terjadi suatu pusat inti/core region dimana penduduk dalam

    memenuhi kebutuhan hidup semuanya bertumpu di nodes. Nodes ini juga juga melayani

    penduduk di sekitar wilayahnya. Nodes dapat berupa persimpangan lalu lintas, stasiun,

    lapangan terbang, jembatan, kota secara keseluruhan dalam skala makro besar, pasar, taman,,

    square, dan sebagainya. Node mempunyai identitas yang lebih baik jika tempatnya memiliki

    bentuk yang jelas (karena lebih mudah diingat), serta tampilan berbeda dari lingkungannya.

    Berdasarkan wawancara terhadap informan yang berusia >40 tahun, nodes yang

    paling diingat adalah Bundaran HI. Karena bundaran tersebut adalah persimpangan jalan

    besar yang cukup unik dan terdapat air mancur besar serta dikelilingi gedung-gedung

    pencakar langit. Sementara informan yang berusia 40 tahun, paths yang paling diingat adalah jalan

    Veteran Bintaro, karena jalan tersebut selalu terjadi kemacetan

    lalu lintas setiap pagi. Sedangkan informan yang berusia

  • 5/19/2018 Paper Identitas Ruang - Abed Nego Baputra

    4/6

    Districts adalah suatu daerah yang memiliki ciri-ciri yang hampir sama dan

    memberikan citra yang sama. Distrik yang ada dipusat kota berupa daerah komersial yang

    didominasi oleh kegiatan ekonomi. Daerah pusat kegiatan yang dinamis, hidup tetapi gejala

    spesialisasinya semakin ketara. Daerah ini masih merupakan tempat utama dari perdagangan,

    hiburan-hiburan dan lapangan pekerjaan. Hal ini ditunjang oleh adanya sentralisasi sistem

    transportasi dan sebagian penduduk kota masih tingal pada bagian dalam kota-kotanya

    (innersections). Proses perubahan yang cepat terjadi pada daerah ini sangat sering sekali

    mengancam keberadaan bangunan-bangunan tua yang bernilai historis tinggi. Pada daerah-

    daerah yang berbatasan dengan distrik masih banyak tempat yang agak longgar dan banyak

    digunakan untuk kegiatan ekonomi antara lain pasar lokal, daerah-daerah pertokoan untuk

    golongan ekonomi rendah dan sebagian lain digunakan untuk tempat tinggal. Districts

    merupakan kawaan-kawasan kota dalam skala dua dimensi. Sebuah kawasan district

    memiliki ciri khas yang mirip (bentuk, pola, dan wujudnya) dan khas pula dalam batasnya, di

    mana orang merasa harus mengakhiri atau memulainya. Districtsmempunyai identitas yang

    lebih baik jika batasnya dibentuk dengan jelas tampilannya dan dapat dilihat homogenya,

    serta fungsi dan posisinya jelas.

    Berdasarkan wawancara terhadap informan yang

    berusia >40 tahun, districs yang paling diingat adalah

    kawasan industri Karawang, karena di kawasan tersebut,

    hampir semua bangunannya adalah pabrik industri

    namun tertata rapi dan bersih. Sedangkan informan yang

    berusia

  • 5/19/2018 Paper Identitas Ruang - Abed Nego Baputra

    5/6

    Berdasarkan wawancara terhadap informan yang

    berusia >40 tahun, landmarks yang paling diingat adalah

    Monas, karena Monas adalah salah satu landmarks Jakarta

    yang paling ramai setiap harinya, apalagi ketika hari besar

    nasional, Monas akan semakin ramai serta bentuknya yang

    menjulang tinggi dan indah ketika malam hari. Sedangkan

    informan yang berusia 40 tahun, tidak

    mengetahui edgessebagai pemabatas suatu daerah yang secara fungsional berbeda di Jakarta,

    yang diketahui hanya perbatasan administrasi antara Provinsi DKI Jakarta Dengan Banten

    yang berupa rel kereta api. Sedangkan informan yang berusia

  • 5/19/2018 Paper Identitas Ruang - Abed Nego Baputra

    6/6

    Kesimpulan

    Identitas suatu kota belum dapat ditentukan dari semua usia masyarakat yang

    menempati kota tersebut. Karena identitas kota merupakan citra mental yang terbentuk dari

    ritme biologis tempat dan ruang tertentu yang mencerminkan waktu (sense of time), yang

    ditumbuhkan dari dalam secara mengakar oleh aktivitas sosial-ekonomi-budaya masyarakat

    kota itu sendiri. Sehingga diperlukan informan berusia cukup tua, >40 tahun, karena telah

    memiliki pengalaman lebih banyak untuk dapat menjelaskan identitas maupun simbol suatu

    kota. Kota-kota besar maupun kecil di Indonesia pada masa sekarang ini masing-masing

    mempunyai simbolik yang mengkristal yang disebabkan oleh berbagai macam perbedaan

    sifat dan asal usul.

    Semua orang memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang karakter suatu kota

    berdasaran 5 unsur utama nodes, paths, districts, landmarks, dan edges dari teori Kevin

    Lynch. Sehingga dari informasi beberapa informan yang diwawancarai didapati karakter

    suatu kota. Karena mereka tidak hanya melihat dari aspek fisiknya saja, namun juga dari

    aspek sosio-kulturalnya.

    Daftar Pustaka

    Budihardjo, E., 1991, Arsitektur dan Kota di Indonesia, Cetakan ke-3, Alumni, Bandung

    Lynch, Kevin, 1960, The Image of The City, MIT Press, Cambridge

    Nas, PJM., 2004, Simbolik Perkotaan Indonsia (Terj.)

    Nas, PJM. Boender, Welmoet, 2002, Kota Indonesia dalam Teori Perkotaan (Terj.)

    Zahnd, Markus. 1999. Perancangan Kota secara Terpadu. Yogyakarta: Kanisius

    http://digilib.its.ac.id/ITS-Article-3400012000258/18279FAKTOR-FAKTOR TATA RUANG PEMBENTUK

    IDENTITAS KOTA BARU

    http://digilib.its.ac.id/ITS-Article-3400012000258/18279http://digilib.its.ac.id/ITS-Article-3400012000258/18279http://digilib.its.ac.id/ITS-Article-3400012000258/18279