paper kosmetik
TRANSCRIPT
SEDIAAN KOSMETIKA BAYI
PENDAHULUAN
Sehat menirut WHO adalah keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan
ekonomis. Dalam arti kata yang sempit sehat berarti tidak sakit. Kulit yang sehat
adalah kulit yang tidak menderita suatu penyakit baik dari luar maupun dari dalam
tubuh. Setiap organ tubuh manusia, termasuk kulit, mempunyai fungsi tertentu
untuk kesehatan. Kulit dengan luas kurang lebih 1,2 m2 dan berat kurang lebih
15% dari berat badan terduru dari susunan sel-sel yang membentuk lapisan-
lapisan kulit epodermis, dermis dan jaringan bawah dermis. Kulit mempunyai
fungsi proteksi, termoregulasi, sekresi, sensorik, ekspresi, produksi(vit.D),
respirasi dan absorpsi, yang dilakukan baik oleh sel-sel kulitnya maupun oleh
appandagesnya seperti otot, kelenjar lemak, kelenjar keringat, rambut atau kuku.
Kulit yang sehat terlihat sebagai kulit yang optimal secara fisik maupun fisiologis.
Secara fisis kulit yang sehat trlihat dari warna, konsistensi, kelenturan, struktur
bemtuk dan besarnya sel-sel dan jaringan kulit lain. Secara fisiologis terlihat dari
keratinisasi, pigmentasi, persarafan, pembentukan keringat, pembentukan minyak
ulit, perrtumbuhan rambut.
Untuk kesehatan kulit, kegunaan terutama terletak pada kemampuan
perawatan dan pemeliharaannya. Berbeda dengan kulit dewasa yangbtebal dan
mantap. Kulit bayi dan balita relatif tipis dengan ikatan antar sel yang longgar.
Karena itu kulit anak lebih rentan trhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Secara
struktural kulit bayi dan balita belum berkembang dan berfungsi optimal sehingga
diperlukan perawatan khusus. Perawatan yang lebih menekankan pada
pemeliharaan kulit keimbang dekorasi ini diharapkan bisa meningkatkan fungsi
utama kulit sebagai pelindung dari pengaruh luar tubuh.
Perawatan kulit bayi dan balita bisa dimulai dari kegiatan sehari-hari.
Misalnya dengan memandikan secara teratur, membersihkan rambut dan
mengganti popok atau baju pada saat tepat. Mandi misalnya, diwajibkan dua hari
sekali, pagi dan sore. Dalam memandikan, perhatikan hal-hal berikut : suhu air
disesuaikan dengan umur anak, gunakan sabun bayi yang lunak, gunakan sampo
bayi untuk membersihkan rambut, keringkan dengan handuk sendiri sampai
lipatan kulit, dan berikan bedak dengan sapuan tipis.
Selain itu. Perlu diperhatikan bahwa perbandingan luas permukaan kulit
dengan berat badan pada bayi lebih besar daripada orang dewasa, “ sehingga,
kemungkunan keracunan berbagai bahan toksis menjadi lebih besar pada bayi.
Karena tingginya penyerapan melalui kulit,” kata dokter spesialis kulit, dr. Lily
Soepardiman, SpKK, dalam seminar tentang Perawatan Kulit Pada Bayi dan
Balita beberapa waktu lalu. Karena itu, “Orang tua sebaiknya memperhatikan
label bahan pembuat kosmetik yang akan dipakai.” Nah, kosmetik apa saja yang
harus diperhatikan?
PENGERTIAN
Sediaan kosmetika bayi merupakan sediaan yang dapat digunakan dalam
merawat kulit bayi
TUJUAN PENGGUNAAN
Sebagai emolien untuk melindungi kulit bayi yang kering
Mencegah iritasi
Membersihkan tubuh bayi
Mengontrol pertumbuhan mikroorganisme
Mencegah infeksi
PENGGOLONGAN
1. Bedak bayi (baby powder)
2. Losion & kream bayi (baby Lotion & cream)
3. Minyak bayi (baby oil)
4. Shampo bayi (baby shampo)
5. Sabun bayi (baby soap)
1. Bedak Bayi (Baby Powder)
Definisi :
Sediaan berbentuk serbuk digunakan untuk mempercepat penguapan
keringat juga sebagai zat pelicin.
Tujuan penggunaan :
Menahan radiasi panas dan mempunyai efek penyejuk.
Sering ditambahkan antiseptik untuk mengontrol pertumbuhan
mikroorganisme pada kulit
Menyerap uap lembab dan mencegah lecet.
Zat yang biasa digunakan :
kaolin, hidrat Al silikat, magnesium, kapur presipitat dan kanji.
2. Losion dan Krim bayi (Baby Lotion and Cream)
Definisi :
Lotion merupakan sediaan yang banyak mengandung air untuk
membersihkan kotoran yang menempel pada kulit serta memberikan rasa
segar dan dingin
Krim merupakan sediaan yang berbentuk emulsi air dalam minyak
dengan kadar lemak relatif tinggi sebagai pelembut dan pelembab kulit.
Tujuan penggunaan :
Membersihkan kotoran
Pelembut dan pelembab
Memberikan rasa dingin
Kandungan :
Heksaklorofan
Senyawa amonium kwarterner
ZnO
Alumunium
Magnesium
Kalsium stearat
Basis : malam, lanolin, petrolatum, dan pengemulsi air dalam
minyak lainnya.
Minyak silikon dan pasta.
3. minyak bayi (Baby Oil)
Definisi :
Sediaan minyak bayi merupakan sediaan kosmetik berbentuk minyak
jernih dengan penambahan zat pelembut untuk membersihkan kotoran dari
kulit termasuk sisa bedak dan krim.
Tujuan Penggunaan :
melindungi kulit dari basah dan luka
Komponen utama :
minyak mineral dengan kemurnian tinggi (jika digunakan minyak
sayur maka harus ditambahkan antioksidan)
4. Shampo Bayi (Baby Shampo)
Definisi :
Sediaan Shampo bayi merupakan sediaan yang digunakan untuk
membersihkan kulit kepala dan rambut bayi.
Tujuan Penggunaan :
Membersihkan kulit kepala dan rambut bayi
Karakteritis :
Surfaktan memiliki indeks iritasi mata yang sangat rendah
5. Sabun Bayi (Baby Soap)
Definisi :
Sediaan sabun bayi merupakn sediaan bayi yang berfungsi untuk
membersihkan kulit, memberikan kesegaran, menghaluskan &
melembutkan kulit.
Tujuan Penggunaan :
Membersihkan kulit,
memberikan kesegaran,
menghaluskan dan melembutkan kulit
Karakteristik :
Umumnya mempunyai pH 10
Mengandung banyak lemak, Berupa sabun lunak agar tidak
mengiritasi kulit
Biasanya dibuat dari asam lemak tinggi yang terdapat dalam
minyak-minyak lemak seperti ol. alivarum, ol. cocos dengan suatu
alkali.
Selain faktor-faktor diatas, ada syarat-syarat khusus untuk beberapa sediaan
bayi,antara lain:
1. Bedak Bayi
- Bahan yang dipakai harus steril
- Zat pembawa harus bersifat licin, membantu melemaskan kulit,
serta tidak menghalangi kulit, dan melekat baik pada kulit.
- Ukuran partikel yang dianjurknan adalah 10-40 µm.
- Zat pembawa tidak mudah mengendap uap lembap dan tidak dapat
digabung dengan absorben yang lain.
- Bilangan kuman tudak melebihi 500 per gram
2. Lotion dan Krim Bayi
- Tidak menimbulkan iritasi pada kulit.
- Tidak mengganggu aktivitas fisiologi pada kulit
- Tidak menghalangi keluarnya keringat.
- Tidak menimbulkan terbentuknya lapisan tipis dipermukaan kulit
(lotion bayi)
3. Minyak Bayi
- Tidak menimbulkan iritasi pada kulit.
- Tidak mengganggu aktivitas fisiologis dari kulit.
- Tidak menghalangi keluarnya keringat.
- Perlu ditambahkan antioksidan jika menggunakan minyak sayur.
- Konsentrasi pewangi tidak lebih dari 2% karena dapat
menyebabkan iritasi kulit (parfum yang tidak boleh digunakan
antara lain : Benzilidin aseton, cinnamat aldehid sitral, eugenol,
heliotropin, hidroksicitronellal, metal heptine karbonat, metal nonil
asetaldehide, resin olibanum, dan vanillin).
4. Shampo Bayi
- Tidak menimbulakan iritasi pada kulit kepala dan mata.
- Zat aktif yang digunakan harus mempunyai daya iritasi yang
sangat lemah terhadap kornea mata.
- Konsentrasi surfaktan tidak boleh terlalu tinggi,
- pH harus sesuai dengan pH cairan mata.
5. Sabun Bayi
- Tidak mengiritasi dan menyebabkan dermatitis pada kulit.
Formula umum sediaan kosmetika bayi
A. Bedak bayi
Zat pembawa : talk
Zat penyerap : koloidal kaolin, aluminium silikat terhidrasi
Pelembut dan penambah daya lekat : Zn, Li, Mg stearat 3-5%, minyak
zaitun 1-3%, ZnO 2-5%, setil atau stearil alkohol 0,5-15%.
Antiseptik : undesilenat, metal benzethonim klorida 0,05% (dipakai
jika pembawanya pati/ zat tepung pengganti talk).
Beberapa tipe formula bedak bayi :
1. Stearil talkum
Mg stearat
Kapur presipitat
parfum
2. Stearil talkum
Kaolin
Mg stearat
Gliseril mono stearat (non emulsi)
Setil alkohol
parfum
3. Stearil talkum 94,0%
Asam monoetanolamida 1,0%
Kanji 5,0%
Parfum qs
B. Lotion dan krim bayi
Zat pengemulsi : ester sukrosa dari asam palmitat dan asam stearat
(erodesta), trietanolamin stearat, sorbitol.
Zat pelembut : lanolin.
Antiseptik : p-diisobutil kresoksi, etoksietil, dimetil benzyl
ammonium klorida monohidrat, etil pirimidium
klorida, heksakloropen.
Monohidrat : etil piridinium klorida klorida, heksakloropen.
Zat tambahan : pewangi
Beberapa tipe formula lotion dan krim bayi :
1. Tipe anionik
Minyak mineral ringan 26,00%
Lanolin 1,04%
Stearil alkohol 0,94%
Cetyl alkohol 0,52%
Propil p-hidroksibenzoat 0,15%
Asam stearat 0,94%
Trietanolamin 0,52%
Metil p-hidroksibenzoat 0,09%
Natrium alginat 0,36%
Perfume 0,25%
Air 69,19%
2. Tipe nonionik
Minyak mineral ringan 35,5%
Lanolin 1%
Setil alkohol 1%
Arlecal 80 2,1%
Tween 80 4,9%
Cairan silicon 5,0%
Proppol p-hidroksibenzoat 0,15%
Air 50,0%
Metil p-hidroksibenzoat 0,15%
Parfum 0,1%
C. Minyak bayi
Zat pembawa : minyak mineral jernih, minyak tumbuhan, trigliserid cair.
Zat pelembut : minyak tumbuhan (minyak zaitun, biji kapas, dll), lanolin
atau derivat minyak terlarutnya (isopropyl ester).
Antiseptik : bithionol.
Antioksidan : butyl hidroksi anisol (BHA), butyl hidroksi toluen (BHT),
propil galat, tokoperol, dll.
Pewangi : < 0,2%
Beberapa tipe formula umum minyak bayi :
1. Minyak nineral ringan 90%
lanolin cair 3%
etil stearat 4%
isopropyl myristat 3%
2. Minyak mineral ringan 64,95%
isopropyl myristat 5,00%
minyak zaitun 25,00%
Minyak silikon 5,00%
Propil gallat 0,05%
Parfum qs
D. Shampo bayi
Contoh formula umum shampo bayi yang tidak mengiritasi kulit dan
mata :
Minarol 2 M.C.A (termodifikasi) 20,0%
Hexylen glikol 0,5%
Parfum 0,1%
Air 79,4%
ANALISIS KUALITATIF DAN KUANTITATIF SEDIAAN UNTUK BAYI
I. Zat / bahan umum terkandung dalam sediaan kosmetika bayi dan wangi-
wangian
I.1 Pelembut/ pelunak (Emolient)
a. Golongan minyak hidrokarbon dan malam
- Parafin
- Vaselin
- Cera
b. Golongan minyak silicon
- Dimetil polisilikon
- Silicone Oil
c. Asam-asam lemak dan alkohol lemak
- Asam stearat
d. Minyak tumbuhan dan lemak
e. Ester-ester Metil
f. Ester Sitogliserida
g. Etoksilasi gliserida
h. Lanolin, sterol
I.2 Bedak Bayi (Baby Powder)
Kandungan secra umum :
- Talk
- Magnesium stearat
- Endapan CaCO3
- Pewangi
- Lanolin
- Glyseril monostearat
- Cetyl alkohol
- Benzalkonium klorida
- Asam undesilenat
- Amilum
I.3 Sabun Bayi (Baby Soap)
- Basa (NaOH, KOH)
- Asam lemak tinggi (Oleum cocos)
I.4 Minyak Bayi ( Baby Oil )
Kandungan secara umum :
- Minyak- minyak mineral
- Larutan lanolin
- Ethyl sterat
- Isopropyl myristate
- Minyak zaitun
- Minyak silikon
- Propil gallat
I.5 Baby Lotion dan Krim
Kandungan secara umum :
- Minyak-minyak mineral
- Adeps lanae
- Stearyl alkohol
- Cetyl alkohol
- Propyl p-hidroksibenzoat
- Asam steart
- Triethanolamin
- Metil p-hidroksibenzoat
- Natrium alginat
- Pewangi
- Air
- Isopropyl palmitat
- Beeswax
- PEG 400 mono stearat
- Propilen glikol
- Arlacel 80
- Tween 80
- Cairan silicone f 110/1000
- Gliseri monostearat
- Larutan sorbitol 70%
- Air destilasi
- Atlas G-1425
- Atlas G-1441
I.6 Shampo Bayi (Baby shampo)
Kandungan secara umum :
- Miranol 2 M.C.A
- Hexylen glikol
- Pewangi
- Air
II. Analisis bahan yang terkandung dalam sediaan kosmetika bayi dan wangi-
wangian
1. Sediaan kosmetika bayi
1.1 Pelembut/ pelunak/ Emolient yang biasa di analisis:
a. Golongan minyak hidrokarbon dan malam
- Parafin
Parafin padat adalah campuran hidrokarbon yang diperoleh
dari minyak mineral.
Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol
(95%)p, larut dalam kloroform P.
efek farmakologis : laksativum
- Vaselin
Uji flouresensi : warna biru lemah
- Cera
Cera alba (malam putih)
Dibuat dengan memutihkan malam yang diperoleh dari
sarang lebah Apis mellifera L atau spesies Apis lain, praktis
tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol (95%) P
dingin, larut dalam kloroform P, dalam eter P hangat, dalam
minyak lemak dan minyak atsiri.
b. Golongan Minyak Silikon
Dimetil Polisilokson
Silicone Oil
Uji keasaman :
2 g tambahkan 25 ml campuran etanol dan ester (1:1)
tambahkan 0,2 ml brom tymol biru kocok, tidak lebih dari
0,15 ml 0,01 M NaOH dibutuhkan untuk merubah warna
indikator menjadi biru.
c. Asam-asam Lemak dan Alkohol Lemak
Asam stearat
Saat dibakar ada bau seperti malam
Bereaksi asam terhad lakmus
500 mg zat + 10 cc spiritus + 100 mg K2CO3
Sampai larut pada pendinginan, kristal putih
Larutan + NaOH dikocok, seperti agar berbusa pada
pengenceran
Zat + HCl encer, jernih, tetes minyak pada permukaan
(juga tanpa HCl), dinginkan : memadat.
1.2 Bedak Bayi (Baby Powder)
1.2.1 Bahan dasar : talk : dalam tabung reaksi berisi air mendaki
dinding tabung.
Mikroskopik mengambang diatas permukaan air.
1.2.2 Bahan Penyerap :
Amilum : tambah aqua iod seperti kanji + HCl biru hitam
kembali.
MgCO3 + aqua + HCl encer.
Secara kuantitatif : Titrasi Kompleksiometri.
1 ml Na EDTA 0,05 M ~ 2,015 MgO (MgCO3 mengandung 40-
45 % MgO).
1.2.3 Bilangan kuman : cara uji (Uji hayati jasad renik)
Cara Pengujian :
Perhitungan banyaknya jasad renik aerob.
Timbang seksama 10 g zat uji atau ukur seksama 10 ml cairan yang diuji,
masukkan kedalam labu ukur 100 ml, tambahkan dapar pospat (pH 7,2)
secukupnya hingga 100 ml, campur. Jika campuran yang diperoleh berupa
larutan atau cairan bening, lanjutkan pengujian dengan cara lempeng, jika
campuran tidak berupa larutan atau cairan bening, lanjutkan pengujian
dengan cara tabung.
Untuk Gelatin, lakukan menurut cara nomor 2.
a.) Cara Lempeng
Jika perlu lanjutkan pengenceran hingga 1 ml diharapkan
menghasilkan antara 30 dan 300 koloni. Pipet 1 ml pengenceran kedalam
masing-masing 2 cawan petri steril, segera tambahkan masing-masing 15
ml sampai 20 ml perbenihan A, yang sebelumnya telah dicairkan dan
dibiarkan hingga suhu lebih kurang 45. Tutup masing-masing cawan,
campur dengan memiringkan atau memutar cawan, biarkan membeku pada
suhu kamar. Balikkan cawan, inkubasikan pada suhu antara 30 dan 35
selama 72 jam.
Jika terdapat pertumbuhan, hitung banyaknya koloni masing-
masing cawan, dengan menggunakan alat yang cocok dan tetapkan jumlah
rata-rata jasad renik per g atau per ml sediaan uji.
b.) Cara Tabung
Masukkan 9 ml perbenihan B kedalam masing-masing 14 tabung
20x150mm, bagi tabung dalam 4 kelompok, kelompok pertama dan kedua
masing-masing terdiri dari 4 tabung, kelompok ketiga dan keempat masing-
masing terdiri 3 tabung. Pipet 1ml larutan atau zat yang diuji kedalam
masing-masing tabung kelompok pertama, campur : sisihkan 1 tabung
hingga kelompok pertama tinggal 3 tabung.
Pipet 1ml dari tabung yang disisihkan kedalam masing-masing
tabung kelompok kedua tinggal 3 tabung. Pipet 1ml dari tabung yang
disisihkan kedalam masing-masing tabung kelompok tiga, campur, buang
tabung yang sudah disisihkan. Kelompok pertama mengandung 100mg
atau 0,1ml sediaan yang diuji, kelompok kedua 10mg atau 0,01ml,
kelompok ketiga 1mg atau 0,001ml dan kelompok keempat digunakan
sebagai blangko.
Inkubasikan pada suhu antara 30 dan 50 selama 24 jam sampai 48
jam. Amati adanya pertumbuhan pada masing-masing tabung tiap
kelompok ; pada tabung blangko tidak terdapat pertumbuhan.
Jika zat yang diuji adalah gelatin, pipet 1ml sediaan yang diuji yang
dikocok baik-baik kedalam masing-masing 2 cawan petri 15mm x 100mm,
tambahkan segera 10ml perbenihan A atau memutar cawan. Bekukan
secepat mungkin, balikkan cawan dan inkubasikan pada suhu antara 30-35
selama 48 jam. Jika terdapat pertumbuhan, hitung jumlah koloni masing-
masing cawan dengan menggunakan alat yang cocok, dan tetapkan jumlah
rata-rata jasad renik tiap g zat yang diuji.
Zat penambah daya rekat :
Cetil alkohol : 1 bagian zat + asam stearat 20 bagian di water bath larut +
kromat hijau.
1.3 Sabun Bayi (Baby Soap)
Penetapan berat jenis kuman sama seperti pada bedak.
Basa
NaOH
Uji Na : Uji nyala dengan kawat nikrom memberikan warna kuning
emas.
Uji OH : membirukan lakmus merah.
Uji K : Uji nyala dengan kawat nikrom memberikan warna merah
ungu.
Uji OH : membirukan lakmus merah.
Asam lemak tinggi :
Oleum Cocos :
Minyak kelapa adalah minyak lemak yang diperoleh dengan
pemerasan endosperm kering cocos nucifera L.
Pemerian : cairan jernih, tidak berwarna atau kuning pucat, bau
khas tidak tengik.
Suhu lebur 23-26 C.
Bilangan penyabunan 250-264
1.4 Minyak Bayi (Baby Oil)
1.4.1 Lanolin (Adeps lanae)
Lemak bulu domba adalah zat serupa lemak yang
dimurnikan, diperoleh dari bulu domba Ovis aries Linne (Fam
Bovidae) mengandung air tidak lebih dari 0,25 %.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol (95%)P, mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Identifikasi :
500 mg larutan + 5 ml kloroform P + 1 ml asetat anhidrat P dan 2
tetes asam sulfat P, terjadi warna hijau tua.
1.4.2 Isopropil Miristat
Bilangan penyabunan 202-212
Bilangan asam tidak lebih dari 1
Bilangan yodium tidak lebih dari 1
1.4.3 Minyak Silikon
Uji keasaman
2 g tambahkan 25 ml campur dengan etanol dan eter (1:1).
Tambahkan 0,2 ml bromtimol biru, lalu kocok, tidak lebih dari
0,15 ml 0,01 M sodium hidroksida dibutuhkan untuk merubah
warna indikator menjadi biru.
1.4.4 Propil Galat
Titik leleh 150 C
1.5 Baby cream dan Baby Lotion
1.5.1 Lanolin (Adeps lanae)
Lemak bulu domba adalah zat serupa lemak yang
dimurnikan, diperoleh dari bulu domba Ovis aries Linne (Fam
Bovidae) mengandung air tidak lebih dari 0,25 %.
Kelarutan : Praktis tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol (95%)P, mudah larut dalam kloroform P dan dalam eter P.
Identifikasi :
500 mg larutan + 5 ml kloroform P + 1 ml asetat anhidrat P
dan 2 tetes asam sulfat P, terjadi warna hijau tua.
1.5.2 Cetyl alcohol
1 bagian zat + asam asetat 20 bagian di water bath larut +
kromat hijau.
1.5.3 Asam Stearat
Identifikasi :
Lebur 5 g, kocok dengan air panas denganvolume sama selama 2
menit, dinginkan, saring. Pada filtrate tambahkan 1 tetes larutan
jingga metil P, tidak terjadi warna merah.
1.5.4 Trietanol Amina
Trietanolamina adalah campuran dari trietanolamina,
dietanolamina, dan monoetanolamina.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan dalam etanol (95%)
P, larut dalam kloroform P.
Identifikasi :
Pada 1 ml + 0,1 ml larutan tembaga (II) sulfat P, terjadi
warna biru tua. Tambahkan 5 ml larutan NaOH encer P, didihkan
hingga sisa sepertiga volume semula, warna biru tetap. Timbang
seksama 2 g, dimasukkan ke dalam labu erlenmeyer 300 ml
tambahkan 75 ml air. Titrasi dengan HCl 1 N menggunakan
indikator 2 tetes larutan merah metil P, 1 nl asam klorida 1 N setara
dengan 149,2 mg trietanolamina, dihitung sebagai N(C2H4OH)3.
1.5.5 Propilen Glikol
Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau, rasa agak
manis, higroskopik.
Kelarutan : dapat campur dengan air, dengan etanol (95%)P
dan dengan lkoroform P, larut dalam 6 bagian eter P,tidak dapat
bercampur dengan eter minyak tanah P dan dengan minyak
lemak.
Identifikasi :
Panaskan perlahan-lahan dengan kalium bisulfat P, terjadi
uap berbau enak. Lanjutkan pemanasan hingga kering, tidak
terjadi bau akrolein.
SEDIAAN KOSMETIKA MANDI
i. Pendahuluan
Mandi, selain membuat tubuh bersih juga menyehatkan. Kini, jenis
dan bahan yang digunakan untuk mandi semakin beragam. Dimulai dari
rempah-rempah, susu, garam yang amat murah, dan cokelat. Orang-orang tua
bilang bahwa selain menyegarkan, mandi juga menyehatkan itu. Namun,
perlu lebih dulu duketahui mandi bagaimana yang menyegarkan dan
menyehatkan itu. Seperti diungkapkan Janny Bodhiphala, Presiden Direktur
Centre de Beaute, sebuah pusat perawatan tubuh di bilangan Kebayoran Baru
Jakarta Selatan, mandi yang menyehatkan bukan sekedar menyiramkan air ke
seluruh badan. Yang dimaksud adalah mandi berendam memakai bahan-
bahan tertentu. “ Boleh dibilang, berendam itu seperti ritual mandi tapi punya
unsur rekreasi untuk memperbaiki kesehatan tubuh, menghaluskan kulit,
sekaligus untuk kenyamanan pikiran” kata Janny. Diyakini kulit manusia
sehari-harinya secara langsung sudah terkontaminasi polusi asap kendaraan
atau stres. Dalam proses berendam itulah, pori0pori kulit akan terbuka dan
mengeluarkan kotoran “Setelah dibilas dengan air bersih, pori-pori kulit akan
bersih kembali. Resapan ramuan khusus yang ditambahkan pada air
rendaman tersebut selain merilekskan, juga membuat yang bersangkutan
kembali segar karena perdaran darah dalam tubuhnya lancar” ungkapnya.
ii. Pengertian dan Tujuan Pemakaian
Sediaan kosmetika mandi merupakan sediaan yang dapat digunakan dalam air
mandi, selama mandi, atau segera setelah mandi.
Tujuan Penggunaan :
- Menambah harum pada tubuh
- Membersihkan tubuh dengan menghilangkan kotoran
- Memperhalus kulit
- Menyegarkan bagi penggunanya
- Menambah kenyamanan, misalnya dengan wangi-wangian dan warna
- Mencegah noda pada bak mandi
iii. Penggolongan
1. Tablet Mandi (Bath Tablet)
Bath tablet merupakan sediaan kosmetika mandi yang berguna untuk
membersihkan dan menyegarkan badan.
Contoh formula :
NaHCO3 55%
Asam tartat 20%
Na-sequikarbonat 20%
Parfum dan Pewarna 5%
Tablet mandi dibuat untuk mencegah garam-garam halus, minyak
parfum, dan pewarna sukar larut. Tablet mandi sering mengandung
kristal-kristal asam organik (seperti asam sitrat atau tartat) dalam natrium
karbonat, sesquikarbonat, atau dikarbonat. Segera setelah dimasukkan
dalam air akan mengeluarkan CO2 dengan efek effervescent.
Tablet ini mudah terurai dan terlarut, jika tablet mandi sudah
mengandung sabun(bahan penbentuk sabun. Seperti natrium lauryl sulfat),
maka gas CO2 yang terbentuk akan membantu pembentukan busa. Tablet
mandi juga sering mengandung garam yang melepaskan oksigen dalam
air, contohnya adalah natrium perborat atau kompleks hidrogen peroksida-
urea. Oksigen tersebut dapat menyegarkan badan.
2. Garam Mandi (Bath Soap)
Dalam buku Cosmeticology, garam mandi didefinisikan sebagai bahan
aditif untuk keperluan mandi yang terdiri dari campuran beberapa bahan
kimia anorganik yang mudah larut yang diberi bahan pewangi (essentials
oil), pewarna, dan mungkin juga senyawa enzim.
Garam mandi ini dirancang untuk menimbulkan keharuman,
pewarna, kebugaran, kesehatan, dan juga menurunkan kesadahan air.
Berdasarkan definisi di atas, jenis garam mandi dapat dibagi berdasarkan
komposisi bahannya yaitu garam mandi yang hanya me-ngandung garam-
garam anorganik, mengandung garam anorganik plus essentials oils,
essentials oil dan pewarna, essentials oil, pewarna, dan enzim.
Komponen utama garam mandi adalah garam-garam anorganik
seperti natrium karbonat deka/mono hidrat (Na2CO3, H2O/10 H2O),
natrium seskuikarbonat (Na2CO3.NaHCO3.2H2O), natrium klorida (NaCl),
natrium ke-ksametafosfat, asam tartrat, dan asam sitrat. Sumber garam
anorganik terdiri dari bahan natural yang berasal dari laut, salah satunya
bersumber dari laut mati yang banyak mengandung sumber garam.
Keuntungan garam mandi yang bersumber dari laut mati kaya akan
unsur renik yaitu kalsium (Ca), kalium (K), magnesium (Mg), besi (Fe),
mangan (Mn), tembaga (Cu), dan seng (Zn). Natrium seskuikarbonat
(Na2CO3.NaHCO3. 2 H2O) merupakan campuran garam anorganik yang
banyak digunakan dalam pembuatan garam mandi.
Dipilihnya garam-garam karbo-nat, karena sifat fisika dan kimia
garam tersebut sangat menguntungkan yaitu ukuran kristal relatif
serbasama, stabil, mudah mengalir, dan tidak membentuk kerak. Selain itu,
pembuatannya sangat menguntungkan ditandai oleh sifatnya yang mudah,
cepat, dan larut sempurna di dalam air, mudah dicampur dengan zat warna
dan pewangi, sangat baik untuk menurunkan kesadahan, serta memiliki pH
sekira 9,8 pada konsentrasi satu persen b/v.
Syarat yang harus dipenuhi garam mandi adalah :
a. Harus mudah larut dan melunakkan air sadah dengan efektif
b. Harus memiliki bentuk yang menarik dan stabil pada kondisi
iklim biasa dan mudah diberi zat pewarna dan pewangi
c. Bersifat netral
d. Ekonomis
Tipe utama garam mandi :
a. Tipe pelunak air, biasanya didasarkan pada satu sediaan fosfat
atau sodium sekuikarbonat.
Keuntungan tipe garam ini yaitu mengandung pelarut air yang
membantu dalam proses pembersihan dan membantu
menurunkan tegangan permukaan air sehingga mudah
membasahi kulit. Sedangkan kerugiannya yaitu dapat
menimbulkan iritasi kulit bagi orang-orang yang sensitif
terhadap kadar alkali tinggi.
b. Dipermutasikan dengan kristal garam, zat pewarna dan zat
pewangi.
Tipe ini tidak melunakkan air sadah atau membantu dalam
membersihkan, karena garam kristalnya lambat laun larut
dalam air sadah.
Kristal mandi
Biasanya terdiri dari Natrium karbonat atau natrium sesquikarbonat.
Cara pembuatan : mula-mula semua bahan dihancurkan menjadi
bagian kecil, bila digunakan Na2CO3 harus ditambahkan zat penghancur
terlebih dahulu agar garam mudah larut dalam air. Zat penghancur yang
umum digunakan adalah Natrium Lauril Sulfat.
Formula umum:
Na2CO3
Na-sesquikarbonat
Na-tetraborat
3. Gelembung mandi (bubble Bath)
Gelembung mandi merupakan sediaan kosmetika yang berguna
untuk memenuhi bak mandi dengan gelembung atau busa-busa yang dapat
berfungsi untuk menghilangkan rasa lelah dan mencegah adanya noda
pada bak mandi.
Sediaan gelembung atau busa mandi harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut:
Mudah menggelembung tanpa memerlukan tekanan air yang
berlebihan
Gelembung harus tahan terhadap kesadahan air
Mencegah pembentukan noda-noda busa disekitar bak mandi
Larutan yang digunakan tidak mengiritasi kulit dan membran
mukosa
Harganya murah
Gelembung mandi dibuat dari deterjen, zat pembuat busa, dan pelunak
air yang tidak higroskopis. Gelembung mandi biasanya berbentuk serbuk,
cairan, tablet, granul atau manik-manik, larutan, gel, kapsul, kristal, dan
batang. Semua produk harus dites untuk melihat apakah terjadi endapan
yang keras pada kelembaban tinggi.
Contoh formula:
TEA Lauryl Sulfat Liquid 50%
Air 45%
Penstabil busa 5 %
Warna qs
Parfum qs
Na-Lauryl sulfat 80%
Parfum 10%
Lauric diethanolamide 5%
Hexylene glycol 5 %
4. Serbuk mandi (Bath Powder)
Dahulu serbuk mandi dibuat dari jagung, tepung beras, dan asam
borat, namun sekarang dibuat dari 60%-90% talk, MgCO3 sebanyak 5%
digunakan untuk menyerap parfum dan menahannya dalam produk akhir.
Titanium dioksida sebanyak 1-2% akan memberikan opacity pada talk,
kaolin akan membantu serbuk berkilau.
Contoh Formula:
Natrium alkyl benzene sulfonat 55%
Na-sesquikarbonat 21%
Amilum maidis 10%
Na-hexametafosfat 2%
5. Susu mandi (Bath Milk)
Susu mandi adalah sediaan kosmetika mandi yang berguna untuk
membersihkan dan menjaga kelembutan kulit. Susu mandi merupakan
emulsi m/a dimana fasa minyak hamper terdiri dari minyak parfum
seluruhnya. Sediaan ini akan terdispersi dalam air denan
mengeruhkannya.
Susu mandi mempunyai efek yang sama dengan minyak mandi
tetapi sedikit mahal dalam penyimpanannya. Zat aktif dari sediaan ini
adalah minyak lemak, karena gunanya adalah unutk melembutkan kulit.
Selain minyak lemak dapat digunakan garam-garam asam lemak atau
esternya, seperti natrium laurel sulfat, trietanolamin stearat.
Contoh formula:
Minyak pengharum (Lavender) 10
Na-Lauryl Sulfat 9
Aqua distilat 81
Urea (5% dalam alkohol) 2
Pembuatan : larutkan Natrium Laurel Sulfat dalam air dengan pemanasan
dan tambahkan unsur-unsur lain setelah dingin.
6. Minyak Mandi (Bath Oil)
Formula menurut Atlas industries:
Minyak mineral (Castrol oil/Olive oil) 46%
Isopropil myristate 48%
Parfum 5%
Artatone T 1%
Zat tambahan: Tween 81 untuk agent yang larut dalam air.
Minyak mandi merupakan sediaan kosmetika mandi yang berguna untuk
melembutkan, menghaluskan dan mencegah kekeringan kulit. Minyak
mandi tidak larut dalam air dan akan membentuk lapisan tipis yang
terapung diatas permukaan air mandi. Untuk meningkatkan efek
kelarutannya sering ditambahkan surfaktan yang larut ke dalam minyak
mandi.
Mekanisme kerja dari minyak mandi adalah mula-mula minyak mandi
diabsorbsi oleh permukaan kulit, dengan pertolongan surfaktan minyak
dapat menembus lapisan kulit paling atas kemudian minyak akan bekerja
sebagai pelembut, penghalus, dan pencegah kekeringan pada kulit.
Percobaan membuktikan bahwa 4 mL minyak mandi dalam 10 L air
mandi cukup untuk membentuk lapisan minyak pada kulit secara merata
dan setelah dicuci dengan sabun ternyata masih dapat diamati selama 3
jam setelah mandi. Sebetulnya sediaan ini tidak membersihkan kulit,
malah sebaliknya akan menghalangi terbentuknya busa dan tetap tinggal
sebagai lapisan tipis yang sukar dihilangkan pada bak mandi. Biasanya
sediaan minyak ini dijual dalam bentuk kantung plastik, botol atau kapsul
dari gelatin.
iv. Analisis formula Sediaan Kosmetika Mandi.
1. Tablet mandi
a. NaHCO3
Merupakan serbuk putih atau monoklin kecil, buram, tidak berbau,
rasa asin. Larut dalam 8 bagian air, praktis tidak larut dalam etanol
95% p.
Kualitatif
Uji HCO3 : dengan pendidihan akan membentuk gas CO2 yang dapat
diidentifikasi dengan air barit.
Kuantitatif
Larutkan 1 g zat yang ditimbang dengan seksama dalam 20 mL air.
Titrasi dengan HCl 0,5 N menggunakan indikator larutan metil jingga
p.
b. Asam tartrat
Merupakan hablur tidak berwarna atau warna putih, tidak berbau, rasa
asam, dan stabil di udara. Sangat mudah larut dalam air, sangat mudah
larut dalam etanol. Merupakan cairan kental, tidak berwarna hingga
kuning pucat, bau lemah mirip amoniak, rasa pahit, mudah larut,
higroskopis.
Kualitatif
Zat + Parri ungu
Zat + AgNO3 cincin perak
Kuantitaatif
Timbang seksama 2 g, masukkan ke dalam Erlenmeyer 300 mL,
tambahkan 75 mL air, titraasi dengan HCl 1 N menggunakan indikator
2 tetes larutan metil merah p.
2. Garam mandi
a. Na2CO3
Merupakan serbuk putih, mudah larut air dan alkalis.
Kualitatif
Uji Na : Uji nyala dengan kawat nikrom, memberikan warna
kuning
Uji CO3 : Tambahkan larutan Magnesium sulfat p akan terbentuk
endapan putih.
Kuantitatif
Larutan sisa yang diperoleh pada kadar air dalam 50 mL air, kemudian
titrasi dengan asam sulfat menggunakan indikator larutan metil jingga
p.
b. NaCl
Merupakan hablur heksahedral tidak berwarna/hablur putih, tak
berbau, rasa asin.
Kualitatif
Uji Cl: Tambahkan larutan perak nitrat p lalu terbentuk endapan putih
yang tidak larut, larut dalam ammonia encer p, setelah sebelumnya
dicuci dengan air, tambahkan asam nitrat p, maka trerjadi endapan
lagi.
Kuantitatif
Timbang seksama 250 mg, larutkan dalam 50 mL air. Titrasi dengan
perak nitrat 0,1 N menggunakan indikator kalium kromat p.
c. Boraks
Kualitatif
Campur sejumlah zat dengan asam sulfat p dan metanol p.
Kuantitatif
Timbang seksama 3 g, larutkan dalam 50 mL air. Tambahkanlarutan
metil merah p. Titrasi dengan asam klorida 0,5 N.
3. Gelembung mandi.
a. TEA
Merupakan cairan kental, tak berwarna hingga kuning pucat, bau lemah
mirip amoniak, rasa pahit, mudah larut air, higroskopis,.
Kualitatif
Uji : Zat + parri ungu
Zat + AgNO3 cincin perak
Kuantitatif
Timbang seksama 2gr, masukkan ke dalam labu elenmeyer 300 mL,
tambahkan 75 mL air, titrasi dengan HCl 1 N menggunakan indikator 2
tetes larutan merah metil p.
b. Natrium lauril sulfat
Pada 5gr yang telah dikeringkan pada suhu 105° hingga bobot tetap
tambahkan 25 mL H2SO4 1 N, refluks selama 2 jam, dinginkan. Bilas
pendingin dengan 30 mL etanol mutlak p kemudian dengan air titrasi
dengan NaOH 1 N menggunakan indikator larutan fenolptalein p.
4. Susu mandi
a. Urea
Merupakan hablur prismatik, transparan, tidak berwarna, tidak
berbau/praktis tidak berbau, rasa dingn dan asin, agak higroskopis.
Kualitatif
Reaksi biuret : ungu
Laco millon : endapan ungu
p-DAB HCL : hijau muda
Roux : merah darah anggur
Beilstein : hijau sebentar
NaOH : hijau lama-lama coklat
Kuantitatif
Titrasi asam basa.
b. Natrium lauril sulfat
Pada 5gr yang telah dikeringkan pada suhu 105° hingga bobot tetap
tambahkan 25 mL H2SO4 1 N, refluks selama 2 jam, dinginkan. Bilas
pendingin dengan 30 mL etanol mutlak p kemudian dengan air titrasi
dengan NaOH 1 N menggunakan indikator larutan fenolptalein p.
5. Minyak mandi
a. Isopropil Myristate
Bilangan penyabunan : 202-212
Bilangan asam tak lebih dari 1
Bilangan Iodium tak lebih dari 1
b. Olive Oil
Bilangan asam tak lebih dari 2
Bilangan Iodium 79-88