paper post modern

35
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masa dimansebelum masa arsitektur post modern adalah masa arsitektur modern yang merupakan masa bangkitnya arsitektur. Bangunan- bangunan arsitektur yang sebelumnya mempunyai nilai seni yang sangat tinggi (memasukkan unsur tradisional) berubah menjadi sebuah karya arsitektur yang tidak memasukkan nilai seni, melainkan hanya memasukkan unsur ilmu saja dalam proses perancangannya. Pada alirana arsitektur modern yang ingin mewujudkan suatu karya terbaik,nomer satu serta berkuasa yang didukung oleh tersedianya bahan-bahan baru dan dibarengi dengan teknik pelaksanaan yang cukup canggih maka arsitek seperti lebih bebas berkreasi melalui karyanya. Sehingga karya-karya pada arsitektur modern di anggap kaku dan membosankan karena sebagian bentuknya monoton dan tidak adanya pemasukan unsur irama pada pengaplikasian bangunannya. Kesan-kesan yang di timbulkan dari kemonotonan dari aliran arsitektur modern itulah ang mengusik para arsitek yang memiliki dasar kemampuan seni untuk mengkritik. Mereka mulai tidak menyukai pada bentuk- 1

Upload: amannika-putri

Post on 02-Aug-2015

296 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Paper Post Modern

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Masa dimansebelum masa arsitektur post modern adalah masa arsitektur

modern yang merupakan masa bangkitnya arsitektur. Bangunan- bangunan

arsitektur yang sebelumnya mempunyai nilai seni yang sangat tinggi

(memasukkan unsur tradisional) berubah menjadi sebuah karya arsitektur yang

tidak memasukkan nilai seni, melainkan hanya memasukkan unsur ilmu saja

dalam proses perancangannya. Pada alirana arsitektur modern yang ingin

mewujudkan suatu karya terbaik,nomer satu serta berkuasa yang didukung oleh

tersedianya bahan-bahan baru dan dibarengi dengan teknik pelaksanaan yang

cukup canggih maka arsitek seperti lebih bebas berkreasi melalui karyanya.

Sehingga karya-karya pada arsitektur modern di anggap kaku dan membosankan

karena sebagian bentuknya monoton dan tidak adanya pemasukan unsur irama

pada pengaplikasian bangunannya.

Kesan-kesan yang di timbulkan dari kemonotonan dari aliran arsitektur

modern itulah ang mengusik para arsitek yang memiliki dasar kemampuan seni

untuk mengkritik. Mereka mulai tidak menyukai pada bentuk-bentuk yang kaku

dan monoton tersebut,bagi mereka tidak ada estetika yang timbul dari suatu maha

karya arsitektur pada aliran tersebut.Tidak adanya ekspresi seni yang timbul dari

seorang arsitek dalam menciptakan suatu karya bangunan yang baik.

Sehingga istilah pada aliran arsitektur modern yang mengganggap bahwa ‘less is

more” di ubah menjadi “less is bore”,kesederhanaan merupakan suatu hal yang

monoton,kaku,tidak berestetika dan membosankan.

Kemudia ,sekitar tahun 1970 salah seorang arsitek pada masa itu(charles

jenks) mengumumkan kematian dari arsitektur modern yang di anggap sebgai

suatu yang otoriter dan lemah,sehingga pada masa itulah kegagalan arsitektur

modern terjadi. Sejak dinyatakan kematian itu ,tahun 1975 aliran-aliran baru mulai

1

Page 2: Paper Post Modern

berkembang seiring dengan perkembangan jaman serta sebagai sebuah

kesinambungan dan jawaban atas tindak lanjut dari kejenuhan aliran arsitektur

modern. Munculah aliran-aliran baru yaitu arsitektur post modern beserta bagian-

bagian lain didalamnya. Salah satunya yatu aliran arsitektur neo modern.

2

Page 3: Paper Post Modern

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakan di atas,maka masalah yang dapat dirumuskan adalah :

1. Apakah yang dimaksud dengan aliran arsitektur Neo-Modern ?

2. Apa yang menjad latar belakang munculnya aliran arsitektur Neo-Modern ?

3. Aliran-aliran apa sajakah yang menjadi bagian dari aliran arsitektur Neo-

Modern ini ?

1.3 Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin di capai dari penulisan karya tulis ini adalah :

1. Mendeskripsikan mengenai pengertian aliran arsitektur Neo-modern

2. Menjelaskan mengenai latar belakang mengapa aliran arsitektur Neo-Modern

ini muncul

3. Menjelaskan secara lengkap mengenai bagian-bagian yang termasuk dalam

arsitektur Neo-Modern ini beserta contoh karya arsitektur serta arsitek

penciptanya.

1.4 Manfaat penulisan

Selain dibuat sebagai tugas dalam mata kuliah Arsitektur Post

Modern,karya tulis ini juga dapat bermanfaat yaitu sebagai :

1. Manfaat Teoritis

Kara tulis ini di buat dimaksudkan agar penulis dapat mengembangkan

pengetahuan maupun kemampuan berfikir ilmiah dan objektif dalam

menyelesaikan masalah yang berhubungan.

2. Manfaat Praktis

Agar penulis maupun pembaca mengetahui lebih banyak lagi mengenai

Arsitektur Post Modern yang akan digunakan untuk memperdalam

ilmu arsitektur selanjutnya.

1.5 Sistematika Pembahasan

Adapun pembahasan yang akan penulis lakukan adalah sebagai berikut :

Bab I merupakan bab pendahuluan yang akan mengandung informasi

mengenai latar belakang ,rumusan masalah,tujuan penulisan dan sistematika

pembahasan.

3

Page 4: Paper Post Modern

Bab II merupakan bab pembahasan yang membahas mengenai penjelasan

mengenai arsitektur Neo-Modern,latar belakang munculnya arsitektur Neo-

Modern serta bagian-bagian yang termasuk pada arsitektur Neo-Modern

beserta karya dan tokoh arsitektur yang berhubungan.

Bab III merupakan bab penutup yang berisikan kesimpulan dari karya tulis ini

serta saran-saran yang dapat penulis cantumkan setalah terselesaikannya karya

tulis ini.

4

Page 5: Paper Post Modern

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Arsitektur Neo-Modern

Pada awalnya diberi nama Late Modern oleh Charles Jenks dan

diindonesiakan oleh Josef Prijotomo menjadi Pascamodern

Tidak mengaplikasikan ornamen dan dekorasi lama tetapi menonjolkan teknologi

(The Arts of Contructions) arsitekturnya di munculkan dengan memperlihatkan

kecanggihan yang mutakhir terutama teknologinya.

Arsitektur Neo-Modern sepintas tidak jauh beda dengan arsitektur modern,tetapi pada

gaya ini cenderung mengaplikasikan tampilan geometri.

Menampikan bentuk-bentuk tri-matra sebgaai hasil dan teknik proyeksi dari

matra ( missal,tampak sebagai proyeksi dari denah),tetapi juga mengaplikasikan

bentukan yang trimatra yang murni (bukan sebagai proyeksi dari bentukan yang

foster).

Pda arsitektur Neo-modern ini yang cenderung menampilkan bentu geometri,tidak

meonjolkan warna dan tekstur ,mereka ini hanya ditampilkan sebagai aksen.

Meskipun demikian gaya ini memiliki warna favorit yaitu perak.

Bermula dari runtuhnya arsitektur modern terakhir yang disebut juga

“International Style”, arsitektur postmodern terus berkembang menjadi banyak aliran.

Diantarnya yaitu aliran neo-Modern. Arsitektur neo modern adalah suatu

aliran dalam dunia arsitektur yang lebih mengekspresikan arsitektur modern. Dalam

arsitektur neo modern, dunia arsitektur kembali diwarnai dengan seni, penerapan

kreatifitas dari para arsitek tidak hanya megandalkan ilmu dan teknik semata,

melainkan juga mengandalkan seni dalam berarsitektur.Kesan bangunan yang

ditimbulkan tidak lagi menjadi kaku dan monoton, tetapi menjadi lebih luwes dan

peduli terhadap lingkungan karena adanya penambahan bentuk-bentuk baru pada

bentuk dasar yang solid yang meskipun tidak dominan tetapi mampu melemahkan

bagian dominan yang mengandung unsure kaku teersebut.Dalam arsitektur neo

5

Page 6: Paper Post Modern

modern, warna dimunculkan sebagai upaya untuk menghias bangunan, menghadirkan

unsure irama supaya bangunan tidak kelihatan monoton. Bentuk-bentuk arsitektur neo

modern kebanyakan mengdopsi dari bentuk-bentuk arsitektur modern, tetapi tidak

diambil begitu saja. Bentukan arsitektur modern kemudian diolah kembali menjadi

suatu bentukan yang lebih berseni dengan menambahkan beberapa bentuk tambahan

dan ornamen-ornamen detail baik dari segi structural maupun dari segi pemilihan

warna.Pengolahan kembali bentuk dasar dari arsitektur modern ini mamppu

menciptakan suatu gaya arsitektur baru yang tidak lagi berkesan kaku dan monoton,

apalagi dengan masuknya unsure – unsure ilmu seni dalam berarsitektur seperti

komposisi, emphasis, irama.

Aliran Neo Modern muncul pada masa antara tahun 1980 seiring dengan

perkembangan jaman sejak dinyatakannya kematian arsitektur modern (1975) dan

kemudian ditandai munculnya bangunan-bangunan baru postmodern. Neo Modern

juga berkembang bersamaan dengan aliran Dekonstruksi dimana arsitek-arsitek besar

pada masa itu seperti Frank Gehry, Peter Eisenman, Rem Koolhaas, Bernard

Tschumi, Zaha Hadid, Fumihiko Maki, Kazuo Shinoara, dan lain-lain yang

menghasilkan karya-karya Neo Modern dan Dekonstruksi. Karya-karya arsitektur

Neomodern sangat bertentangan dengan sifat klasik (clasissism).

Paham- paham yang dianut dalam arsitektur neo modern ini antara

lain adalah :

-         Menggunakan bentuk-bentuk / style secara tidak sadar

 ( unconscious style), bebas berekspresi tanpa terikat oleh aturan –aturan

yang ada maupun oleh kekuasaan manapun.

-         Pragmatic, menyangkut hal-hal praktis dalam proses perancangannya.

-         Menghilangkan kesan – kesan yang tidak cocok.

-         Menganut paham late- capitalist.

-         Mengandung bentuk- bentuk artistic yang mengejutkan.

-         Merupakan golongan elit yang professional.

-         Merupakan karya- karya yang murni ( holistic).

6

Page 7: Paper Post Modern

-         Para arsiteknya dituntut untuk memberi kelengkapan pada setiap karyanya.

Ciri-ciri yang mendasar pada bangunan-bangunan Neomodern yaitu :

1. Memiliki konsep yang spesifik seperti bangunan-bangunan postmodern aliran

lainnya pada umumnya. Dapat bersifat abstrak tetapi juga merepresentasikan

sesuatu, tidak hanya sebagai stilasi dari suatu bentukan tertentu.

2. Masih memperlihatkan keelasan dan sainsnya dengan ide-ide yang

inovativ,beralasan dan masuk akal.

3. pertimbangan yang sangat mendasar terhadap karakter bangunan dengan tetap

memperhatikan segi manusia yang menggunakanya.

4. Pada umumnya merupakan pengembangan / lanjutan dari bentukan-bentukan

sederhana melalui konsep-konsep dan rekayasa baik secara karakter bangunan

maupun fungsi struktur serta sains dengan pemikiran yang mendalam.

5. Keseragaman dan keserasian pada facade bangunan lebih diutamakan dengan

penggunaan bahan dan warna terkadang bersifat monoton namun inovatif.

6. Memadukan unsur-unsur yang berkesan mungkin dan yang tidak mungkin.

Ciri-ciri diatas merupakan ciri-ciri umum yang dapat terlihat secara visual dari

bangunan Neomodern. Untuk mengungkapkannya, para arsitek Neomodern

memanfaatkan bentuk, penggunaan material dan warna serta struktur dan

teknologi yang membuat Neomodern berkembang juga menjadi beberapa aliran

7

Page 8: Paper Post Modern

seperti,Plastism,Supermatism,High-Tech dan lain-lain.Dalam aliran Plastism,

banyak digunakan bentukan-bentukan yang berkesan fleksibel dengan banyak

kurva serta leAngkung. Bentukan yang fleksibel ini membuat bangunan lebih

dinamis dan memiliki karakter. Bentukan tersebut tidak selalu bersifat struktural,

seringkali bersifat dekoratif namun menyatu dengan bangunan dan bukan sekedar

“tempelan” baik secara facade maupun interior bangunan caranya dengan

menggunakan warna dan material bangunan yang inovatif. Intinya aliran Plastism

berusaha mengemukakan ide melalui bentukan-bentukan yang tidak umum dari

sebuahbangunan .

Aliran Suprematism mengutamakan perekayasaan bentuk dari bentukan yang

umum. Dari arti kata “suprematis” sendiri yaitu melawan hal-hal yang bersifat

lampau dan natural, aliran ini berusaha mengiterpretasikannya kedalam bangunan

dengan merekayasa segala hal yang bersifat umum pada bangunan. Misalnya

dinding, kolom bahkan lantai yang miring. Istilah disposisi merupakan hal yang

wajar dalam aliran Suprematism dalam mengemukakan ide dan konsep. Namun

aliran ini memusatkan perhatian pada bangunan dari segi konsep bentukan yang

mengarah pada karakter bangunan tanpa mempertimbangkan fungsi secara

mendalam. Sense of art sangat terlihat dalam bangunan-bangunan karya aliran

Neomodern-suprematism.

Aliran High-tech biasanya menggunakan struktur yang ekstrim untuk

“memaksakan” bentuk yang sesuai dengan konsep/ide. Namun dalam hal ini juga

dipertimbangkan fungsi secara sains yang menunjang kenyamanan manusia

penggunanya. Aliran-aliran dalam Neomodern sebenarnya tidak baku karena

setiap arsitek dalam mengemukakan idenya berbeda-beda, namun tujuan dan

pemikiran dasar dapat dikategorikan dalam Neomodern.

Anti-Postmodern, Anti-Clasisisme, Anti-Disneyland, Anti-Deniel, juga Neo-

Classic/Classicisme. Kadang mengembangkan postmodern dan late modern

sebagai perbendaharaan abstrak. Gehry telah mengembangkan ruang Postmodern

dari Charles Moore serta Late modern sebagai perbendaharaan absrak dari karya-

karyanya. Gehry juga menyimpulkan argumentasi-argumentasi mengenai

Postmodern yang dianut oleh Charles Jenks, Charles Moore, Michael Grraves

tetapi tidak menganutnya.

8

Page 9: Paper Post Modern

2.2. Latar Belakang Munculnya Arsitektur Neo-Modern

Sebagai bagian dari arsitektur post modern, munculnya arsitektur neo modern

tentunya dilatar belakangi juga oleh faktor- faktor seperti yang telah disebutkan di

atas. Para tokoh arsitektur neo modern mulai berpikir bagaimana mengembalikan citra

seorang arsitek yang mempunyai jiwa seni dan menampilkan kembali karya arsitektur

yang mempunyai nilai seni, bukan karya yang kaku dan monoton seperti pada karya

arsitektur modern. Pemikiran inilah yang mendorong para arsitek pada waktu itu

untuk kembali memasukkan unsur seni dalam berarsitektur dan mulai memikirkan

bentukan yang tidak menimbulkan kesan otoriter, melainkan sebuah bentukan yang

berkesan ramah dan lebih luwes dengan façade yang seakan-akan begerak karena

berirama.

9

Page 10: Paper Post Modern

 Neo Modern juga berkembang bersamaan dengan aliran Dekonstruksi dimana

arsitek-arsitek besar pada masa itu seperti Frank Gehry, Peter Eisenman, Rem

Koolhaas, Bernard Tschumi, Zaha Hadid, Fumihiko Maki , Kazuo Shinoara, dan lain-

lain yang menghasilkan karya-karya Neo Modern dan Dekonstruksi.

Frank Gehry Peter Eisenman Rem Koolhaas

Bernard Tschumi Zaha Hadid Fumihiko Maki

2.3 Aliran-aliran dalam Arsitektur Neo-Modern

1. Electicism (1950-1980-an)

Electicism merupakan aliran dalam arsitektur neo modern yang karya-karya

arsitekturnya mempunyai sebuah citarasa bangunan yang baik.Setiap karya

arsitektur yang dihasilkan menampilkan kekhidmatan, keseriusan, dan

berkesan monumentalis. Para perancangnya mempunyai kebebasan penuh

10

Page 11: Paper Post Modern

dalam memilih setiap style yang diinginkannya tanpa harus terikat oleh

pemerintah dan peraturan manapun.

Setiap kesan yang ingin ditampilkan itu diwujudkan dalam karyanya yang

kebanyakan terdiri atas kolom-kolom yang besar dengan balok-balok yang

besar pula sehingga kelihatan menonjol. Selain itu, karya- karya arsitektur

pada aliran ini membagi bangunan menjadi tiga bagian utama, yaitu kepala,

badan, dan kaki. Ketiga bagian bangunan itu merupakan hirarki dari suatu

bangunan dan sering pula disebut sebagai prinsip antrophomarphisasi. 

Karya arsitektur pada aliran ini selalu mengutamakan unsur manusia

didalamnya, sehingga representasi ide dari pemiliknya sangat diutamakan

sedangkan fungsionalisme hanya dianggap sebagai syarat perancangan, karena

menurut aliran ini selama ini fungsionalisme tidak selalu sesuai dengan

keiginan pemilik.Oleh karena itu, dalam proses perancangannya, pemilik

selalu diikutkan untuk memberikan informasi mengenai apa yang menjadi

keinginannya sehingga karya yang akan dihasilkan nantinya akan menjadi

sebuah karya yang benar- benar sesuai dengan apa yang menjadi keinginan

pemiliknya.

Ciri-ciri lain dari aliran ini antara lain:

Dalam proses perancangan sebuah karya arsitektur, para

perancangnya selalu memulainya dengan meneliti bagaimana

kehidupan yang baik itu (semiotic group) dan berusaha melihat

bagaimana latar belakang kehidupan manusia.

Semua yang ada di dalam electicism belum tentu dapat dimengerti

sepenuhnya oleh modern karena estetika yang diwujudkan dalam

karya- karya electicism merupakan penerapan dari karya arsitektur

modern yang diekstrimkan.

Karya-karya dalam electicism tidak berkesan monoton dan

meniru gaya dari arsitektur tertentu.

Untuk bangunan tingkat tinggi, electicism berusaha untuk

tidakmenciptakan sebuah bangunan tingkat tinggi yang berkesan

kotak.Jika bentuk dasarnya kotak maka untuk membuatnya tidak

berkesan kotak, dilakukan pengolahan bentuk terutama pada sisi

luarnya (façade).

11

Page 12: Paper Post Modern

Dalam setiap karyanya, electicism menambahkan adanya unsur

emosional dan symbol- symbol. Unsur – unsur ini tidak dapat

ditemukan dalam karya-karya arsitektur modern.

Menganut prinsip “good taste”.

Menganut gaya internasionalis (bisa ditempatkan dimana

saja)                                                                             

The IBM Building

 

Pada gambar The IBM Building ini terlihat adanya pembagian bangunan,

yaitu kepala, badan, dan kaki.Bagian kepala merupakan lantai- lantai teratas,

digunakan sebagai ruang   Me, bagian badan adalah ruang- ruang  efektif, dan

bagian kaki adalh lantai dasar, dengan pengolahan pada tampak. Pada TheIBM

Building ini terlihat jelas mana yang termasuk kepala, badan, ataupun

kaki. Pembedaan itu tampak karena pengolahan facadenya yang berbeda.

 

2. Brutalism

Aliran ini sangat menentang kesan-kesan yang ditimbulkan dalam karya-karya

arsitektur moder seperti kesan kaku dan monoton. Karya- karya pada aliran ini

lebih bersifat tertutup, ringan, struktur terkesan kuat meski mengambang,

12

Page 13: Paper Post Modern

menampilkan kesan berat bangunan karena kebanyakan menggunakan bahan

fabricated (seperti beton).

Para perancang bangunan dalam aliran ini mengutamakan bentuk – bentuk

sculpture, melawan perfeksionisme, melawan vernacular, berusaha

mengutamakan bentuk–bentuk rasional, memunculkan kesan kejujuran, serta

pemilihan material yang berkualitas.

Dalam aliran ini, karya-karyanya sangat memperhatikan skala, terutama dalam

hubungan antara proporsi bangunan, lingkungan, dan kebudayaan

manusia.Karya-karya dalam aliran ini condong ke arah aliran stucturalism

dalam era modern yang mengekspos struktur, aliran Art Nouveau dengan

bentuknya yang sangat ekstrim dan terkesan kacau, serta organic architecture

dalam modern expressionist.

 

3. Regionalism

Munculnya aliran ini dilatarbelakangi oleh adanya protes terhadap karya-karya

arsitek seperti Walter Grophius dan Le Corbusier.Karya arsitektur yang

dihasilkan pad amasa aliran ini berusaha menyesuaikan ciri bangunan dengan

kebudayaan, iklim, dan struktur daerah setempat. Jadi berdasarkan kondisi

lingkungan sekitar akan diciptakan suatu bangunan yang khas. Aliran

ini mirip  dengan aliran arsitektur modern yang mana segala sesuatunya harus

fungsional dan analityc.Hanya bedanya jika fungsionalisme dulu terkesan rapi

dan monotonic, maka pada aliran regionalism ini akan lebih abstrak, lebih

berani dalam menggunakan elemen-elemen  klasikal maupun modern.

Dalam aliran ini, karya-karya yang dihasilkan merupakan hasil pengolahan

yang unik dan fantastis.Bentuk–bentuk dominan dalam karya arsitektur

modern seperti kotak, diubah menjadi bentuk elips pada karya aliran

ini.Sesuatu yang biasanya tidak diekspose pada tampilan luar bangunan

menjadi diekspose dalam karya aliran ini. Elemen-elemen structural menjadi

unsure yang dominan dan diekspose dalam karya arsitektural aliran ini.

Penggunaan material dari masa arsitektur modern seperti kaca, beton, dan baja

diperlihatkan dengan jujur pada karya aliran ini.

Contoh : Abteiburg Museum, Hans Hollein. Banguann Abteiburg Museum ini

mempunyai ciri-ciri regional tersendiri. Atapnya berbentuk datar dimaksudkan

untuk menghindari hisapan angin pada atap. Selain itu juga terlihat

13

Page 14: Paper Post Modern

menggunakan atap tembus pandang dan banyak glazing pada facadenya.Hal

ini dikarenakan oleh daerah yan gmembutuhkan panas pada musim dingin

sehingga dengan adanya elemen tembus pandang, maka sebagian panas

matahari yang masuk bisa tersimpan di dalam banguann

 

4. Contextual Architecture

Munculnya aliran ini dipengaruhi oleh factor lingkungan sejarah untuk keluar

dari modern classicism dan dogma kompleks dari fungsionalisme. Hal ini

menyebabkan karya arsitektur yang muncul menjadi berbeda satu sama lain,

dan berusaha untuk menjadi landmark di kawasannya masing-masing dengan

memodifikasi ciri-ciri bangunan modern sekitar yang diteruskan, dengan

bentuk-bentuk yang agak ekstrim. Karena adanya keinginan untuk menjadikan

karya arsitekturalnya sebagai sebuah landmark itu akhirnya timbul suatu

hubungan yang positif dengan lingkungna sekitarnya. Inilah yang disebut

sebagai contextual architecture. Karya arsitektur aliran ini menggabungkan

antara arsitektur lama dan arsitektur baru melalui penggunaan ornamen-

ornamen dekoratif yang memiliki nilai yang mendukung lingkungan sekiarnya

secara keseluruhan.

Jadi, pada aliran contextual architecture ini sebenarnya bentuk yang diambil

ialah bentuk – bentuk dari arsitektur modern, hanya saja kesan monoton dan

keseragaman bentuk yang ditimbulkan dalam arsitektur modern dihilangkan,

yaitu dengan cara memadu bentuk yang satu dengan bentuk yang lain secara

lebih berani. Meskipun demikian, secara umum karya-karya yang dihasilkan

dalma iliran ini tetap kelihatan menyatu dan bahkan terkadang monoton

terhadap bangunan sekitarnya.

 

5. Struturalism

Sekitar tahun 1960-an, Reinhard Gieselmann dan Oswald Mathias Ungers

menulis artikel yang isinya menentang pemikirna yang sempit mengenai

bangunan yang sangat funsional, yang kemudian menjadi perdebatan yang

memisu munculnya argumen-argumen baru. Pada waktu itu pula, Giancarlo de

Carlo yang melihat adanya krisis yang dihubungkan antara penghargaan yang

diberikan terhadap teknologi dengan suaut keyakinan bahwa melalui

14

Page 15: Paper Post Modern

teknikakan dimungkinkan mencapai sejarah tertinggi dna ukuran internasional,

menuntut adanya suatu konsep arsitektur baru.

Richard Geiselmann dan Oswald Mathias Ungers kemudian mengeluarkan

pendapat bahwa arsitektur adalah bagian dari ciptaan dan setiap proses kreatif

adalah sebuah seni. Proses kreatifitas ini layak mendapatkan kedudukan

spiritual tertingi. Teknik adalh aplikasi dari pengetahuan dan

pengalaman. Teknik dan konstruksi adalah sumber dari perwujudan nyata, jadi

teknik bukan seni.Sehingga pandangan bahwa setiap hal artistic dalam

arsitektur adalah kemewahan yang sangat tinggi, sebagaimana fungsional,

tidak akan memiliki hal tersebut.Aliran ini sebenarnya hampir sama dengan

aliran modern, hanya saja pada masa inilebih menekankan pada bentuk-

bentuk  yang isometric dengan permainan bentuk yang lebih berani dari

structural rationalism pada era modern…. Selain itu juga mendeskripsiakn

bangunan seperti fungsi awalnya. Ini pula yang membedakan dangan

structuralism era lama, yang mana karena terlalu fungsional, sehingga bentuk

bangunan menjadi seragam, monoton, dan kacau. Tampak bangunan

tidak akan bisa mencerminkan fungsi dari bangunan tersebut, jika bangunan

itu terlalu fungsionalis. Jika seseorang mengikuti teknik – teknik metode dari

arsitektur fungsional, maka hsilnya adalah bentuk- bentuk yang seragam dan

monoton (terlihat jelas pada karya-karya hasil arsitektur modern). Dan dengan

demikian, arsitektur kehilangan kesempatan untuk mengekspresikan

dirinya. Hasil akhirnya adalah sebuah karya arsitektur yang tidak sesuli

dengan fungsi dan kegunaannya. Misalnya, daerah peerumahan yang tampak

seperti sekolah, sekolah yang tampak seperti bangunan perkantoran, dan

bangunan perkantoran yang tampak seperti pabrik.

Ciri-ciri aliran ini yaitu hampir tidak ada yang menyesuaikan dengan formula

modern yang biasa digunakan. Dengan pengelompokan yang sangat curam

dan pemotongan dari solid danvoid memesah, berubah  ubah, dan mengejutan

karena kontradiksi yang nyata dari semua ide arsitektur yang umum,

menciptakan struktur yang kompleks dan multi valen yang menunjukkan

kecenderungan pemberian prioritas pada bentuk yang isometric. Selain itu,

karya arsitektur pada aliran ini menggunakan elemen- elemen detail yang

biasanya diambil dari lingkungan setempat.

 

15

Page 16: Paper Post Modern

6.   High Tech

Karya- karya arsitektur aliran ini mengambil bentuk- bentuk dari kary a –

karya arsitektur modern untuk diekstrimkan melalui kecanggihan teknologi

yang berkembang masa itu. Penggunaan elemen-eleman structural sangat

dominan dengan penggunaan material bangunan dari era modern seperti kaca,

beton , dan baja yang di ekspose, serta pemilihan warna- warna yang

menunjaukkan suatu arsitektur teknologi canggih yang seolah-olah berkiblat

ke arah arsitektur masa depan.

Tokyo   International Forum

Arsitek :   Rafael Vinoly

 

Kesan high tech pada bangunan ini terlihat pada bagian interiornya yang

menggunakan rangka-rangka baja. Tuntutan bentang lebar yang bebas kolom menjadi

dorongan utama pada proses perancangan bangunan ini, selain keinginan untuk

mengekspose system strukturnya menjadi sebuah ornamen yang menimbukan kesan

tersendiri pada banguanan ini.

 

 

16

Page 17: Paper Post Modern

 

Kamioka   Town Hall

Arsitek :   Arata Isozaki

 

Bangunan Kamioka Town Hall ini juga menambahkan bentuk- bentuk

geometri lain ke dalam bentuk dasarnya. Penataan massa yang tepat dan

komposisimassa yang enak dilihat tercipta pada bangunan ini, sehingga

penambahan massa / bentuk-bentuk lain pada bangunan ini mendukung massa utama

secara keseluruhan.Penambahan dan pengaturan massa pada bangunan ini terlihat

jelas baik pada denah maupun pada wujud tiga dimensinya. 

 

Lawson Residence

Arsitek :     Margaretha L Wooley

 

17

Page 18: Paper Post Modern

Ada penggabungan bentuk-bentuk geometri sehingga tampilan bangunan tidak

terlihat rata, tetapi menunjukkan adanya pengolahan massa. Untuk

mengolah massa ini diperlukan unsur komposisi, bagaimana supaya bentukan yang

tercipta dari gabungan massa- massa itu menjadi satu kesatuan yang seimbang.

Lawson Residence yang sebenarnya terdiri atas beberapa massa, menjadi

terlihat sebagai satu kesatuan karena penataan massa yang tepat dan kompak.

Pemilihan material kaca juga merupakan pemilihan yang tepat karena mampu

memenuhi keinginan pemilik  untuk dapat menikmati view luar dari dalam

bangunan.Komposisi yang menjadikan bangunan ini enak dilihat tercipta melalui

penyusunan dan penempatan jendela-jendela kaca yang tidak monoton.

 

The Beach

Arsitek :   Antoine Predock

 

Sama dengan bangunan Lawson Residence, bangunan The Beach juga terdiri

dari beberapa massa bangunan yang dikomposisikan sedemikian rupa sehingga

muncul sebuah bangunan yang berkesan kompak, tidak ada kesan kaku dalam

tampilannya.

 

18

Page 19: Paper Post Modern

Nippon   Electric Glass

Arsitek :   Arata Isozaki

 

Menampilkan bentuk-bentuk structural dan konstruksinya sebagai

ornamen. Karya–karya dalam arsitektur neo modern juga menampilkan system

strukturnya sebagai ornamen pada dinding luarnya. Seperti pada bangunan Nippon

Electric Glass dibawah ini,, bracing- bracing diagonal diekspose sebagai ornamen

pada bangunan. Dengan demikian, bracing- bracing tersebut berfungsi ganda, yaitu

sebagai elemen structural yang memperkaku bangunan dan juga sebagai ornamen

untuk menghias bangunan.Penampilan banguanna yang memperlihatkan ssecara jujur

elemen strukturnya itu menunjukkan bahwa bangunan tersebut masih mengikuti gaya

banguan arsitektur pada masa modern, tetapi masih dapat dibedakan melalui penataan

massa dan pemilihan bentuknya. Meskipun mengadopsi gaya dari banguann arsitektu

rmodern, bangunan Nippon Electric Glass di bawah tidak terlihat kaku, dan

pengeksposan elemen structural lebih ditujukan sebagai ornamen yang memperindah

bangunan.

      

 

19

Page 20: Paper Post Modern

                                              The   Associates   Center ,Chicago

           

            Meskipun bentuknya sederhana, namun karya-karya arsitektur neo modern ini

mengolah bentuk- bentuk yang sederhana itu menjadi sebuah bentuk yang tidak

teratur (irregular) dan komplek.

            Karya- karya dalam arsitektur neo modern mengandung unsur slogan atau

simbol tertentu. Di satu sisi ada sebagian karya yang mencoba meghilangkan kesan

satu pengaruh dari daerah sekitarnya, di sisi yang lain malah mencerminkan daerah

sekitarnya.

Bangunan The associates Center seperti tampak pada gambar sepertinya terdiri

atas dua bagian bangunan yang terpisah. Kedua massa bangunan yang sebenarnya

hanya ada satu massa bangunan itu menyelimuti dirinya dengan façade bangunan

yang terbuka pada satu sisi, seperti celah sampai ke bagian atas bangunan.Massa

bangunan yang demikian solid, tiba- tiba dipisahkan oleh sebuah celah yang mampu

membuat bangunan seperti terdiri atas dua bangunan.

 

 

 

 

20

Page 21: Paper Post Modern

Nippon   Electric Gymnasium

 

Ada ruang – ruang isotropic yang ekstrim, berkesan mewah tetapi sederhana.

Seperti terlihat pada gambar, Nippon Electric Gymnasium memilikai ruang dengan

bentang yang sangat besar, dengan system structural yang diekspose di bagian

atasnya. Penerapan teknologi canggih yang ditemukan pada masa arsitektur modern

dimaksudkan unutk memenuhi tuntutan ruang yang sangat besar dan bebas

kolom.Demikian pula  penerapannya pada konstruksi atap.

Meskipun menggunakan teknologi yang canggih, namun tampilan ruangnya

tetap terlihat sederhana dengan konstruksi yang sederhana pula.

21

Page 22: Paper Post Modern

333 Wacker Drive

Arsitek :   Kohn Pederson Fox

 

Hyatt Regency Hotel Dallas

 

Meskipun karya-karya arsitektur neo modern memasukkan unsur irama pada

desainnya, namun ada juga perulangan yang monoton pada tampilannya.

22

Page 23: Paper Post Modern

Mempunyai tampilan luar yang licin, tertutup oleh kaca sehingga menutupi

bagian dalam ( konstruksi rangkanya) sampai tidak terlihat dari luar.Penggunaan

material kaca sebagai curtain wall ini mampu mengurangi kesan berat bangunan dan

menambah volume dan tekstur bangunan.

            Kedua bangunan pada kedua gambar di atas memekai material kaca pada

dinding luarnya. Material kaca yang menutupi areal yang luas ini mapu juga menutup

rangka yang menopang kaca itu sendiri. Disini, system konstruksi tidak diperlihatkan/

diekspose. Pemilihan material pada kedua bangunan ini ternyata mampu

menimbulkan kesan licin pada facade banguanan, sekaligus memberi kesan ringan

pada bangunan.

 

 

Cathedrale d’ Evry

Arsitek :   Mario Botta

 

Terdapat pengurangan kekakuan massa sehingga tidak terlihat sebagai suatu

bentuk bangunan yang monoton seperti pada karya-karya arsitektur modern, yaitu

dengan mengubah bentuk kotak menjadi bentuk yang lain pada salah satu sisinya.

Terdapat bentuk-bentuk yang ekstrim, biasanya menggunakan teknologi canggih

dengan reinforced concrete.    

Tampak pada gambar, bangunan Cathedrale d’ Evry ini  sangat berani dalam

pemilihan bentuk ( tabung terpancung). Pemilihan material yang digunakan dalam

23

Page 24: Paper Post Modern

banguann berupa beton yang diberi warna berani juga. Penambahan bentuk geometri

lain ( kotak) pada sisinya menjadi ornamen tersendiri dalam banguann ini karena

menghilangkan kesan monoton pada bentukan dasarnya.

 

West 104 th   Street Manhattan

 

Menambahkan ornamen tertentu pada sisi luar bangunan sebagai pemanis

gedung.

            Pada bangunan ini, terlihat tampak bangunan yang berkesan seni karena

terdapat pengolahan tampak melalui tekstur façade. Penambahan ornamen ini

dikomposisikan sedemikian rupa sehingga bagnunan tampak lebih indah.

 

 

 

 

 

24

Page 25: Paper Post Modern

 

 Etoh Clinic

Arsitektur :   Arata Isozaki

 

Menggunakan warna sebagai emphasis pada bangunan.Pada kedua bangunan

Etoh Clinic ini, tampak pemggunaaan warna yang kontras. Pembedaan warna tersebut

menunjukkan adanya beberapa massa pada bangunan yang digabungkan menjadi satu

kesatuan.

25