paper/jurnal sistem pakar · pdf filecontoh kasus yang bisa kita cermati seperti pemakaian...
TRANSCRIPT
JURNAL SISTEM PAKAR AC
NAMA KELOMPOK : YANG KHAS DAN KHUSUS
ANGGOTA KELOMPOK : AKHSANAL HAFIDZ 14-011 6B
ASEP SAEFUL BACHRI 14-072 6F
ASRI INDAH PERMATASARI 14-135 6B
BRIAN AGE SAPUTRO 14-115 6F
DWI PUSPA ANJANI 14-094 6F
PIAN ADITYA 14-102 6F
REGGA FIJAR SYAHRIAR 14-134 6F
Energi listrik merupakan salah satu kebutuhan yang sangat vital bagi masyarakat makasudah seharusnya dalam pemanfaatan energi listrik tersebut diiringi dengan cara pemakaianyang bijak saja. Tetapi kenyataannya di masyarakat penggunaan listrik yang mubazir masihbanyak terjadi. Contoh kasus yang bisa kita cermati seperti pemakaian lampu dan AirConditioner (AC) yang dibiarkan tetap menyala pada ruangan kantor padahal di dalamruangan tidak ada orang sama sekali. Sehingga hal ini bisa menimbulkan pemborosan padapemakaian daya listrik tersebut. Umumnya, pengaturan penggunaan lampu dan AC hanyadilakukan secara manual tanpa mempertimbangkan intensitas cahaya, temperatur udara danbanyaknya orang dalam ruangan. Oleh karena itu, perlu suatu sistem yang mampu mengontrolpenggunaan lampu dan AC tersebut secara otomatis untuk mendapatkan efesiensi penggunaanlistrik. Sistem simulasi pengontrolan ini dirancang dengan prinsip kendali logika fuzzy denganmenggunakan sistem inferensi fuzzy adalah metode tsukamoto. Parameter yang digunakanuntuk mengatur pemakaian lampu berdasarkan intensitas cahaya yang ada. Sementaraparameter untuk mengatur temperatur AC berdasarkan banyak orang dan temperatur udara.Nilai tegas output yang dihasilkan berupa temperatur AC dan jumlah lampu yang bisadihidupkan. Sistem pengontrolan dengan logika fuzzy lebih efektif dibandingkan dengan carakonvensional, hal ini dikarenakan sistem pengontrolan dengan logika fuzzy dapat menyesuaikandengan banyak orang, temperatur udara dan intensitas cahaya yang terjadi di sebuah ruangan.
JUDUL JURNAL : SIMULASI SISTEM UNTUK PENGONTROLAN LAMPU DAN AIR CONDITIONER DENGAN
MENGGUNAKAN LOGIKA FUZZY
NAMA PENULIS : Nesi Syafitri. N
NAMA JURNAL : Jurnal Informatika
VOLUME : 10, NO. 1
TAHUN : 2016
LATAR BELAKANG
Listrik memang sangat membantu mempermudah pekerjaan dalam kehidupan kita sehari-
hari. Tetapi kemudahan yang didapatkan tidak diiringi dengan cara penggunaan yang
bijaksana. Masih banyak terjadi di masyarakat penggunaan listrik yang mubazir. Berbagai
kasus seperti di perkantoran AC dan lampu yang dibiarkan menyala pada ruangan-ruangan
padahal kondisi di ruangan sedang kosong atau bahkan jika ada orang di ruangan pun,
semua perangkat listrik AC dan lampu tersebut tetap menyala tanpa memperhatikan
kebutuhan orang yang berada di dalamnya. Hal yang sama juga terjadi di rumah tangga,
seperti membiarkan peralatan elektronik tetap tersambung pada pusat sumber listrik. Jika
tidak bijaksana dalam menggunakannya, maka penggunaan listrik tersebut dapat
menyulitkan masyarakat khususnya dalam hal finansial. Selain kerugian dari sisi financial,
penggunaan yang tidak bijaksana juga dapat mempercepat habisnya energi listrik itu
sendiri. Oleh karena itu masyarakat diminta untuk bisa menghemat penggunaan listrik
dalam kesehariannya.
TUJUAN PENELITIAN
Pada penelitian ini akan dirancang suatu system simulasi untuk mengontrol
penggunaan lampu dan AC pada ruangan-ruangan dengan menggunakan konsep
fuzzy logic. Jika kita dapat mengontrol penggunaan listrik dengan bijaksana,
maka dengan kata lain kita sudah turut berpartisipasi dalam penghematan
energi.
DATA YANG DIGUNAKAN
Untuk dapat mengetahui apa yang mesti diteliti lebih lanjut atau melakukan
pengembangan penelitian dari penelitian sebelumnya yang sudah ada maka disini
diperlukannya study literature. Study literature digunakan sebagai landasan ilmiah yang
berkaitan dengan kebutuhan penelitian yang ada. Selain study literature juga dilakukan
observasi, yaitu aktivitas yang dilakukan oleh seorang pengamat terhadap suatu objek
dengan bermaksud untuk mengetahui sebuah fenomena atau kebiasaan dari objek yang
akan diteliti kemudian mengambil pengetahuan dari objek yang diamati. Observasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasi.
Fuzzy Inference System (FIS) merupakan sistem penarikan kesimpulan dari
sekumpulan kaidah fuzzy, dapat berupa input nilai eksak maupun rules dalam
kaidah fuzzy. Untuk memahami cara kerja logika fuzzy, gambar ini merupakan
struktur elemen dasar sistem inferensi fuzzy:
METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN
Untuk pengontrolan temperatur AC, dipengaruhi oleh banyak orang di dalam
ruangan dan temperatur udara saat itu. Jika Semakin banyak orang dalam
ruangan dan temperatur udara panas, maka temperatur AC akan diatur semakin
dingin. Hal ini dibuktikan pada percobaan 3. Namun jika jumlah orang sedikit
dalam ruangan dan temperatur udara dalam kondisi dingin maka temperatur AC
akan diatur lebih tinggi, terbukti pada percobaan 2.
HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI
KESIMPULAN
Simulasi untuk pengontrolan Temperatur AC juga dapat mengatur suhu AC dengan
lebih fleksibel sesuai dengan kondisi yang terjadi dalam ruangan, sehingga
efektifitas dalam menggunakan listrik akan semakin hemat dan efisien.
Air conditioner (AC) merupakan suatu alat elektronik yang digunakan untuk mendinginkan
udara dalam ruangan dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant dengan proses
refrigerasi. AC Split yang merupakan salah satu jenis AC yang banyak sekali digunakan oleh
masyarakat pada umumnya. Dalam penggunaannya AC split akan mengalami bila
penggunaan yang dilakukan dalam kurun waktu cukup lama dan terus menurus tanpa
adanya suatu pemeliharan secara berkala atau dalam pemakaiannya yang tidak mengikuti
aturan. Hal ini karena kurangnya suatu informasi yang diketahui oleh masyarakat dalam
gejala kerusakan maupun dalam pemeliharaannya. Sistem Pakar (Expert System)
merupakan suatu sistem yang menggunakan pengetahuan manusia dalam komputer untuk
memecahkan masalah yang biasanya dikerjakan oleh pakar. Dengan sistem pakar ini, orang
awam pun dapat menyelesaiakan masalah yang cukup rumit yang sebenarnya hanya dapat
diselesaikan dengan bantuan para ahli . Penulis berhasil mengimplementasikan sebuah
sistem pakar berbasis WEB yang dapat mengatasi nilai derajat kepercayaan atau faktor
kepastian data yang diperoleh dari hasil konsultasi dengan pakar dalam bidang
AC split melalui metode certainty factor. Dimana, nilai CF berada pada kisaran 0 sampai
dengan 1, jika keluaran CF bernilai 1, maka kepastiannya mendekati benar. Harapan
penulis sistem ini dapat membantu pengguna AC / masyarakat awam yang kurang begitu
paham tentang AC Split dalam mengambil keputusan ketika mendiagnosa kerusakan pada
AC Split.
JUDUL JURNAL : SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA AC SPLIT DENGAN METODE “CERTAINTY FACTOR”
BERBASIS WEB
NAMA PENULIS : Moch. Arif Maradhon, Ade Eviyanti, S.Kom.
NAMA JURNAL : Jurnal Teknik Informatika
TAHUN : 2015
LATAR BELAKANGDengan perkembangan teknologi saat ini, maka perlu kita ketahui banyak sekali dunia industri elektronik
yang membuat inovasi baru untuk memenuhi kebutuhan manusia, salah satunya dengan adanya Air
Conditioner (AC). AC sendiri merupakan suatu alat elektronik yang digunakan untuk mendinginkan udara
dalam ruangan dengan cara mensirkulasikan gas refrigerant dengan proses refrigerasi. Banyak sekali AC
yang dapat kita temukan di perkantoran, mall, hotel, gedung sekolah, maupun perumahan yang
digunakan sebagai fasilitas kenyamanan untuk mendinginkan suhu dalam ruangan dan juga
membersihkan polusi udara dalam ruangan itu sendiri. Setiap AC akan mengalami suatu permasalahan
ataupun kerusakan yang sebenarnya hal yang tidak kita inginkan dalam AC, akan tetapi karena
penggunaan yang dilakukan dalam waktu cukup lama dan terus-menurus tanpa adanya pemeliharan
berkala ataupun juga dalam pemakaian tidak mengikuti aturan penggunaan standarisasi AC maka hal
tersebut membuat AC mengalami kerusakan. AC Split merupakan salah satu jenis AC yang banyak sekali
digunakan masyarakat pada umumnya. Biasanya AC split dapat kita temukan di perkantoran, sekolah,
dan perumahan. Karena pada dasarnya AC split itu sendiri merupakan sistem pendinginan udara yang
paling sederhana dan biasanya digunakan untuk kebutuhan ruangan berkapasitas kecil maupun sedang
tergantung penggunaannya. Adapun kerusakan yang biasanya terjadi pada AC split namun masyarakat
pada umumnya kurang begitu mengerti tentang AC split itu sendiri. Jadi biasanya masyarakat
mempercayakan untuk perbaikan AC split kepada para teknisi AC. Dan itu menjadikan suatu kesempatan
untuk para teknisi yang tidak bertanggung jawab dengan memanfaatkan ketidak pengertian masyarakat
tentang kerusakan yang terjadi pada AC split itu sendiri untuk mengambil keuntungan dalam jasa
perbaikan tersebut. Karena dengan adanya teknologi yang terkomputerisasi maka disini penulis
memanfaatkan hal tersebut untuk membantu pengguna AC dalam mendiagnosa kerusakan yang terjadi
pada AC split sebelum pengguna tersebut melakukan perbaikan pada AC split dalam tingkat lanjutnya.
Banyak kita bisa temukan saat ini aplikasi maupun sistem yang terkomputerisasi baik itu system
informasi ataupun sistem pakar pada dasarnya digunakan untuk membantu masyarakat pada umumnya.
TUJUAN PENELITIAN
Dengan mengandalkan kemajuan teknologi dan informasi, pengembangan sebuah
sistem pakar yang diyakini mampu mendiagnosa kerusakan-kerusakan yang
terjadi pada AC split secara tepat dan akurat sangat diperlukannya sistem pakar
dalam proses penanganannya.
DATA YANG DIGUNAKAN
Dalam proses ini dimana kita menganalisa data yang kita peroleh dari informasi
yang kita dapat dari proses sebelumnya (pengumpulan data), salah satunya
diambil dari pakar ac yang mendapat banyak keluhan-keluhan yang didapat dari
servis yang telah mereka lakukan, dan dari beberapa pengguna ac.
Faktor kepastian (certainty factor) diperkenalkan oleh Shortliffe Buchanan dalam pembuatanMYCIN. Certainty factor (CF) merupakan nilai parameter klinis yang diberikan MYCIN untukmenunjukkan besarnya kepercayaan. Rumus dasar faktor kepastian:
CF(H,E) = MB(H,E) – MD(H,E)
Keterangan:CF(H,E) : Certainty factor dari hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala (evidence) E. Besarnya CFberkisar antara –1 sampai dengan 1. Nilai –1 menunjukkan ketidakpercayaan mutlak sedangkannilai 1 menunjukkan kerpercayaan mutlak.
MB(H,E) : Ukuran kenaikan kepercayaan (measureof increased belief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.
MD(H,E): Ukuran kenaikan ketidakpercayaan (measure of increased disbelief) terhadap hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E Suatu sistem pakar seringkali memiliki kaidah lebih dari satu danterdiri dari beberapa premis yang dihubungkan dengan AND atau OR. Pengetahuan mengenai premisdapat juga tidak pasti, hal ini dikarenakan besarnya nilai (value) CF yang diberikan oleh pasien saatmenjawab pertanyaan sistem atas premis (gejala) yang dialami pasien atau dapat juga dari nilai CF hipotesa. Formula CF untuk beberapa kaidah yang mengarah pada hipotesa yang sama dapatdituliskan sebagai berikut.
METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN
AC Split yang merupakan salah satu jenis AC yang banyak sekali digunakan
masyarakat. Karena pada dasarnya AC split itu sendiri merupakan sistem
pendinginan udara yang paling sederhana dan biasanya digunakan untuk
kebutuhan ruangan berkapasitas kecil maupun sedang tergantung
penggunaannya. Adapun permasalahan yang biasanya terjadi yaitu Kerusakan
pada AC split, namun masyarakat pada umumnya kurang begitu mengerti
Informasi tentang kerusakan pada AC Split. Untuk itu sistem pakar ini dibuat agar
masyarakat dapat mengetahui tentang informasi kerusakan pada AC Split.
HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI
KESIMPULAN
Sistem Pakar diagnosa kerusakan pada AC Split dengan Metode Certainty Factor
digunakan untuk mendiagnosa kerusakan pada AC Split dengan tingkat
kepercayaan yang telah ditentukan oleh pakar terhadap gejala-gejala yang
mempengaruhi probabilitas terjadinya suatu kerusaan tersebut. Sistem ini akan
optimal jika seorang atau sekelompok pakar dalam hal seorang teknisi AC yang
telah mendefenisikan ecara jelas nilai faktor kepastian pada setia gejala yang
terjadi yang memungkinkan terjadinya kerusakan pada AC Split.
Air Conditioning (AC) umumnya digunakan untuk mendapatkan kenyamanan termal dalam
beraktifitas di ruangan. Pada saat digunakan, kalor yang diserap di evaporator (indoor unit)
dibuang di kondensor (outdoor unit) tanpa dimanfaatkan sama sekali. Panas buang di
kondensor ini kalornya cukup besar, sehingga dapat dimanfaatkan untuk memanaskan air
sekaligus dapat menaikkan kinerja sistem AC. Penggunaan AC untuk mendapatkan
kenyamanan termal dan sekaligus untuk memanaskan air di kondensor dummy, dikenal
sebagai Air Conditioning Water Heater (ACWH). Penggunaaan AC sebagai ACWH akan
mempengaruhi kinerja sistem AC secara keseluruhan, sehingga perlu dilakukan analisis
kinerja sistem AC sebagai ACWH. Hasil pengujian menunjukkan bahwa: daya pendinginan di
ruangan turun sekitar 5,64% - 7,8%, namun penurunan ini diimbangi dengan naiknya COP
sistem AC sebesar 32%, dengan manfaat air panas yang diperoleh sebesar 30% dibandingkan
terhadap daya pendinginan, dan dapat menghemat energi listrik untuk pemanasan 50 L air
sebesar 1,21 kW, dimana daya yang digunakan untuk menggerakkan kompresor yang
cenderung tetap sebesar 0,67 kW. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan ACWH tidak
mempengaruhi kinerja sistem AC secara keseluruhan dan memberikan manfaat tambahan
sebagai pemanas air.
JUDUL JURNAL : ANALISIS KINERJA AIR CONDITIONING SEKALIGUS SEBAGAI WATER HEATER (ACWH)
NAMA PENULIS : Azridjal Aziz
NAMA JURNAL : SNTI Universitas Trisakti
VOLUME : IV
TAHUN : 2014
LATAR BELAKANG
Penggunaan Air Conditioning sekaligus sebagai Water Heater (ACWH) untukmendapatkan kenyamanan termal dan air panas digunakan pertama kali sekitartahun 1950-an. Pada masa awal penggunaan ACWH, keandalannya kurang danmembutuhkan biaya pemeliharaan tinggi. Akibat krisis minyak bumi tahun 1970-an, untuk meningkatkan efisiensi energi, penggunaan ACWH mengalamiperkembangan pesat (E.F.Gorzelnik, 1977). Pesatnya penggunaan ACWH, karenabiaya listrik yang cukup besar untuk kebutuhan pemanasan dapat dihemat,karena daya pemanasan yang didapatkan dari kondensor jauh lebih besar daridaya listrik yang digunakan untuk menggerakkan kompresor yang akanmenghasilkan daya pemanasan di kondensor tersebut. Dalam 20 tahun terakhir,berbagai penelitian telah dilakukan untuk merancang ACWH dengan kehandalantinggi dan kepraktisan dalam penggunaannya, dan banyak produsen mulai beralihdan menawarkan ACWH didasarkan pada pelestarian lingkungan danpenghematan energi. Di Afrika Selatan, ACWH telah memperoleh 16% pangsapasar untuk pemanas air komersial (Fei Liu dkk, 2008).
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan Pada penelitian ini yaitu dilakukannya analisis kinerja AC yang
sekaligus sebagai pemanas air atau ACWH, sehingga penggunaan AC sekaligus
sebagai pemanas air dapat diterapkan pada AC baru maupun AC yang sudah
digunakan.
DATA YANG DIGUNAKAN
Penelitian tentang pemanfaatan AC sebagai pemanas air (ACWH) telah banyakdilakukan. Pemakaian AC domestik sebagai pemanas air yang terintegrasi dengansistem AC untuk iklim subtropis sekaligus yang dapat berfungsi sebagai pompa kalormaupun sebagai pemanas air telah dilakukan oleh Jie Ji dkk, 2003, Jie Ji dkk, 2005,serta Fei Liu dkk, 2008. Mehmet Yilmaz, 2003, telah melakukan analisis kinerja pompakalor kompresi uap menggunakan refrigran campuran zeotropic untuk mengetahuikarakteristik efisiensi pompa kalor berdasarkan hukum kedua termodimanika. Padapenggunaan AC sebagai pemanas air, temperatur air dalam tangki dapat meningkatdari 25°C menjadi 42°C dan bersamaan dengan itu temperatur evaporator turun dari27°C menjadi 17°C selama 7 menit (M. M. Rahman, 2007). Hasil penelitian Jie Ji dkk,2005, diperoleh bahwa performansi sistem pompa kalor domestic multi fungsionalakan memberikan energi yang lebih baik dan menghasilkan polusi termal yang lebihsedikit. Penggunaan AC sekaligus sebagai water dispenser telah dilakukan oleh U. V.Kongre dkk, 2013, pemanfaatan AC sebagai ACWH akan memberikan efisiensi danmeningkatkan COP sistem. Penggunaan AC sekaligus sebagai pemanas air, akanmemberikan karateristik dan kinerja yang berbeda jika dibandingkan hanya sebagai ACstandar.
METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimental dari sebuah alat uji
system AC yang telah dimodifikasi dengan menambahkan sebuah kondensor
dummy yang ditempatkan di dalam sebuah tangki air berkapasitas 50L. AC yang
digunakan adalah AC tipe lowWatt 1PK dengan daya 670W, dengan kapasitas
pendinginan 8.900 Btu/h. Diagram skematik ACWH yang digunakan, alat uji yang
digunakan pada penelitian ini sama dengan alat uji yang digunakan dalam
penelitian sebelumnya (Azridjal dkk, 2013) . Katup kontrol digunakan untuk
mengatur dua fungsi sistem AC. AC akan berfungsi sebagai AC standar jika katup
2a dan katup 2b ditutup kemudian katup 2 dibuka. Sebaliknya, AC akan berfungsi
sekaligus sebagai pemanas air atau ACWH jika katup 2 ditutup dan katup 2a dan
katup 2b dibuka. Alat ukur tekanan dan temperatur ditempatkan pada titik 1, 2,
3, 4 dan 5.
HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI
Pada penelitian ini, untuk mengetahui kinerja AC yang sekaligus sebagai pemanas air
(ACWH) pengujian dilakukan dalam empat jenis kondisi pengujian. Setiap kondisi dilakukan
selama 120 menit dan pengambilan data dilakukan setiap 5 menit. Temperatur rata-rata air
masuk tangki air panas dan temperatur air di dalam tangki sebelum ACWH dioperasikan
adalah 28, 23°C. Distribusi daya kompressor, evaporator, kondensor dan kondensor dummy
pada penggunaan AC sekaligus sebagai pemanas air (ACWH) selama 120 menit. Daya rata-
rata kompresor, evaporator, kondensor dan kondensor dummy, berturut turut adalah 0,685
kW, 3,792 kW, 4,477 kW dan 1208 kW. Coefficient of Performance (COP) adalah kinerja AC
yang merupakan rasio antara kalor yang bermanfaat terhadap energy input. Pada AC
standar kalor yang bermanfaat adalah besarnya kalor yang dapat diserap di evaporator
(indoor unit) atau daya pendinginan di evaporator atau dinyatakan sebagai COPc.
Sedangkan pada ACWH kalor yang bermanfaat adalah daya pendinginan di evaporator dan
daya pemanasan air di kondensor dummy atau dinyatakan sebagai COPc+w. Berkurangnya
daya pemanasan yang dihasilkan ini sebanding dengan besarnya daya pendinginan yang
diperoleh di evaporator.
KESIMPULAN
Temperatur air panas yang dihasilkan ACWH di kondensor dummy saat penggunaan secara
kontinu adalah 35,22°C - 34,86°C yang merupakan 1,21 kW panas bermanfaat untuk
pemanasan air sebesar 30% dibandingkan terhadap daya pendinginan, dimana temperatur
ruangan rata-rata 21,5°C. Kerja kompresor pada berbagai kondisi adalah 0,67 kW - 0,68 kW
dengan perbedaan sekitar 1,47%, dengan daya pendinginan di evaporator 3,76 kW - 4,08
kW (perbedaan sekitar 5,64% - 7,84%) dan panas buang di kondensor 4,37 kW - 4,76
kW(perbedaan sekitar 4,83% - 8,19%). Coefficient of Performance (COP) ACWH naik dari 5,5
menjadi 7,3. Dengan ACWH COP sistem AC naik sebesar 32%, dengan kerja kompresor yang
cenderung tetap, dan daya pendinginan diruangan turun sekitar 5,64% - 7,8%. Penggunaan
ACWH untuk mendapatkan kenyamanan termal, dapat menghemat penggunaan listrik untuk
kebutuhan air panas sebesar 1,21 kW untuk memanaskan 50L air. Penggunaan ACWH tidak
mempengaruhi kinerja dari system AC secara keseluruhan dan memberikan manfaat
tambahan sebagai pemanas air.
JUDUL JURNAL : SISTEM PAKAR DIAGNOSA KERUSAKAN PADA MESIN PENDINGIN RUANGAN DENGAN METODE
FORWARD CHAINING
NAMA PENULIS : Guntur, Nita Merlina
NAMA JURNAL : Pilar Nusa Mandiri
VOLUME : XII, No.1
TAHUN : 2016
Pada saat ini, mesin pendingin ruangan sudah menjadi kebutuhan dasar bagibanyak masyarakat. Dalam penggunaan mesin pendingin ruangan kemungkinanbesar membutuhkan perawatan secara berkala, hal ini yang mendorongpembangunan sistem pakar untuk mendiagnosa kerusakan mesin pendinginruangan. Sistem pakar merupakan salah satu cabang kecerdasan buatan yangmempelajari bagaimana mengadopsi cara seorang pakar berpikir dan bernalardalam menyelesaikan suatu permasalahan, dan membuat suatu keputusanmaupun mengambil kesimpulan dari sejumlah fakta yang ada. Metode inferensiyang digunakan adalah forward chaining, yaitu proses inferensi yang memulaipencarian dari premis atau data masukan berupa gejala menuju pada konklusiatau kesimpulan kerusakan serta memberikan solusi mengenai kerusakantersebut. Hasil Pengujian yang dibuat berdasarkan kuesioner menunjukkanbahwa, program mudah digunakan, bermanfaat dalam memberikan informasitentang kerusakan mesin pendingin ruangan dan membuat konsultasi lebih efisiendengan hasil yang sesuai dengan diagnosa teknisi AC.
LATAR BELAKANG
Penggunaan mesin pendingin ruangan atau AC (Air Conditioner) semakin
dibutuhkan saat ini. Hal ini terbukti hampir semua masyarakat memasangnya
baik untuk ruangan kantor atau rumah. Mesin ini memiliki fungsi yang penting
dalam membuat ruangan terhindar dari hawa panas, gangguan kerusakan pada
mesin ruangan akan mempengaruhi kenyamanan masyarakat, terlebih jika
masyarakat tidak mengetahui bagaimana gejala awal kerusakan mesin pendingin
ruangan. Seorang teknisi (pakar) yang dipanggil untuk memperbaiki mesin
pendingin ruangan diharapkan mampu dengan cepat mendiagnosa kerusakan yang
terjadi. Begitu juga dengan masyarakat umum diharapkan mampu menangani
masalah-masalah kecil yang terjadi pada mesin pendingin ruangan.
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dari penelitian yaitu membuat sebuah program yang mudah
digunakan, dan bermanfaat dalam memberikan informasi tentang kerusakan
mesin pendingin ruangan dan membuat konsultasi lebih efisien dengan hasil yang
sesuai dengan diagnosa teknisi AC.
DATA YANG DIGUNAKAN
Penulis mengadakan pengamatan langsung pada tempat atau ruang lingkup pada
instansi yang diteliti, yang dilakukan untuk mengetahui proses diagnosa
kerusakan pada mesin pendingin ruangan. Wawancara dilakukan pada teknisi
mesin pendingin ruangan. Dari wawancara ini dapat diperoleh penjelasan lebih
mendetail tentang penanggulangan kerusakan mesin pendingin ruangan. Studi
Pustaka Metode yang dilakukan dengan cara mengumpulkan dan membaca buku,
jurnal, literatur lainnya yang erat kaitannya untuk dapat dipakai sebagai
referensi dasar dalam penulisan ini.
METODE/TEKNIK YANG DI TERAPKAN
Dalam pembuatan sistem pakar ini penulis menggunakan metode forward
chaining. Forward chaining (Pelacakan ke depan) adalah pendekatan yang
dimotori data (data-driven), Dalam pendekatan ini pelacakan dimulai dari
informasi masukan, dan selanjutnya mencoba menggambarkan kesimpulan.
Pelacakan ke depan mencari fakta yang sesuai dengan bagian IF dari aturan IF-
THEN.
HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI
Perangkat lunak yang digunakan dalam program ini menggunakan perangkat
lunak untuk web server dan client. Adapun perangkat lunak yang digunakan
untuk web server adalah Operating System WindowsXP, Windows 7 dan yang
terbaru, Bahasa pemrograman menggunakan PHP, DatabaseMySQL, Web server
menggunakan AppServer, Database Tools PHP MyAdmiN. Dalam pembuatan desain
penulis menggunakan database ERD dengan software architechture UML yang
terdiri dari use case diagram, activity diagram, component diagram, dan
deployment diagram. Dan tampilan interface terdiri dari menu login, menu
utama, menu diagnose dan menu admin. Program berbasis website ini dibuat
menggunakan Bahasa pemrograman PHP dan MySQL sebagai tempat penyimpanan
database. Perancangan sistem dalam pengerjaan ini menggunakan konsep
pemrograman terstruktur.
KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah bahwa sistem
pakar dapat digunakan untuk membantu memecahkan permasalahan dalam
beragam bidang salah satunya adalah diagnosa kerusakan mesin pendingin
ruangan. Secara garis besar penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut:
1. Adanya sistem pakar diagnosa kerusakan mesin pendingin ruangan dengan
metode forward chaining berbasis website.
2. Kemudahan dalam konsultasi kerusakan mesin pendingin ruangan dengan
berbasis website lebih efisien. Dengan adanya program sistem pakar ini maka
teknisi baru dan masyarakat awam dapat mengetahui berbagai macam gejala dan
kerusakan mesin pendingin ruangan beserta solusi untuk mengatasi kerusakan
tersebut.
JUDUL JURNAL : PERANCANGAN PERANGKAT LUNAK SIMULASI AIR CONDITIONER (AC) DENGAN MENGGUNAKAN
ALGORITMA LOGIKA FUZZY
NAMA PENULIS : Fernando Elfriedo Manurung
NAMA JURNAL : Pelita Informatika Budi Darma,
VOLUME : V, NO. 1
TAHUN : 2013
Logika Fuzzy adalah cabang dari sistem kecerdasan buatan (Artificial Inteligent) yang
mengemulasi kemampuan manusia berfikir kedalam bentuk algoritma yang kemudian
dijalankan oleh mesin. Algoritma ini digunakan dalam berbagai aplikasi pemrosesan data
yang tidak dapat dipresentasekan dalam bentuk biner. Adapun saat ini yang sangat umum
digunakan untuk pendingin ruangan adalah Air Conditioner yang berfungsi sebagai
pendingin ruangan, namun sering kekeliruan untuk memilih jenis AC yang cocok untuk
ruangan berdasarkan volume dan tempat tinggalnya tersebut, sehingga perlu adanya
sebuah simulasi untuk menjelaskan sebuah kinerja Air Conditioner (AC). Air Conditioner
adalah teknologi terbaik dalam kategori pendingin udara dimana suhunya bisa diatur
dengan bebas sesuai dengan kebutuhan, dan teknologi Air Conditioner sudah memilki
sensor control sendiri yaitu mengontrol suhu panas ruangan dan akan langsung
mengaktifkan Air Conditioner tersebut dan mengeluarkan suhu yang sesuai dengan panas
ruangan tersebut. dalam mensimulasikan Air Conditioner (AC), maka penulis menggunakan
alat bantu tool’s program yaitu menggunakan bahasa pemrograman Visual Studio.Net 2008.
Aplikasi yang dihasilkan membantu pengguna untuk menentukan kecenderungan sensasi
termal yang dirasakan. Dengan hasil pengujain dengan hasil simulasi yang di buat dapat
diambil kesimpulan bahwa logika fuzzy dapat di terapkan pada simulasi dari permasalahan
yag dimiliki.
LATAR BELAKANG
Air Conditioner kepanjangan dari AC yang merupakan pendingin dalam ruangan, teknologi
Air Conditioner adalah teknologi terbaik dalam kategori pendingin udara dimana suhunya
bisa diatur dengan bebas sesuai dengan kebutuhan, udara Air Conditioner juga dapat
memasuki seluruh ruang yang ada dalam ruangan tersebut, dan teknologi Air Conditioner
sudah memilki sensor control sendiri yaitu mengontrol suhu panas ruangan dan akan
langsung mengaktifkan Air Conditioner tersebut dan mengeluarkan suhu yang sesuai dengan
panas ruangan tersebut. Besar satuan Air Conditioner yang digunakan adalah satuan PK (
Paard Kracht ) yang setara dengan 18000 BTU/hr (British Thermal Unit ). Suhu yang
optimal akan memberikan pengaruh positif bagi kesehatan dan penghematan Energy.
Logika Fuzzy adalah cabang dari sistem kecerdasan buatan (Artificial Inteligent) yang
mengemulasi kemampuan manusia berfikir kedalam bentuk algoritma yang kemudian
dijalankan oleh mesin. Algoritma ini digunakan dalam berbagai aplikasi pemrosesan data
yang tidak dapat dipresentasekan dalam bentuk biner. Logika fuzzy menginterpretasikan
statement yang samar menjadi sebuah pengertian yang logis, logika fuzzy juga memiliki
pembagian model atau metode yang memiliki fungsi dan kemampuan masing-masing model
dalam pemecahan permasalahan antaralain : Metode Tsukamoto, Metode Mamdani, dan
Metode Sugeno.
TUJUAN PENELITIAN
Adapun tujuan dalam melakukan penelitian ini yaitu, faktor-faktor yang
mempengaruhi perubahan suhu ruangan, menentukan rule untuk mengetahui
waktu mendinginkan ruangan dengan menggunakan logika fuzzy, dan merancang
perangkat lunak simulasi Air Conditioner (AC).
DATA YANG DIGUNAKAN
Untuk dapat mengetahui apa yang harus diteliti diperlukannya observasi, salah
satunya didapat dari pakar AC yang didapat dari servis yang telah mereka
lakukan, dan dari beberapa pengguna AC. Perancangan perangkat lunak Simulasi
AC ini menggunakan metode logika fuzzy, yaitu menggunakan beberapa rule
pembangun aplikasi simulasi yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi untuk
memberikan kesimpulan lama AC bekerja.
METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN
Metode atau teknik yang diterapkan dalam penelitian ini adalah metode logika
fuzzy. Logika Fuzzy adalah metodologi sistem kontrol pemecehan masalah, yang
cocok untuk diimplementasikan pada sistem, mulai dari sistem yang sederhana,
sistem kecil, embedded system, jaringan PC, multi channel atau work station
berbasis akuisisi data, dan sistem kontrol. Metodologi ini dapat diterapkan pada
perangkata keras, perangkat lunak, atau kombinasi keduanya. Dalam logika
klasik dinyatakan bahwa segala sesuatu berdifat biner, yang artinya adalah hanya
mempunayai dua kemungkinan, “Ya” atau “Tidak”, “Benar” atau “Salah”, “Baik”
atau “Buruk”, dan lain-lain. Oleh karena itu semua itu dapat mempunyai nilai
keanggotaan 0 atau 1.
HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSIAktifitas pertama dalam proses kinerja AC adalah gas refrigeran dihisap oleh kompresor
dan ditekan keluar dengan tekanan mencapai 15kg/cm2 dan suhu lebih kurang 70°C. gas
bertekanan dan suhu tinggi dialirkan ke kondensor. Dalam kondensor gas refrigeran
mendapat hembusan udara dari kipas pendingin sehingga panas yang terkandung di
dalamnya terbuang, akibatnya gas refrigeran berubah dari gas ke cair. Suhu refrigerant
menurun sekitar 15°C, refrigeran dalam bentuk cair ini selanjutnya mengalir menuju filter.
Pada filter refrigeran disaring, refrigeran yang sudah disaring selanjutnya akan
disemprotkan oleh katup ekspansi sehingga menjadi kabut refrigeran dan dialirkan ke
evaporator. Saat berada pada evaporator, refrigeran menyerap panas sekitarnya sehingga
proses penguapan gas terjadi lebih cepat, karena panas pada saluran evaporator diserap
oleh refrigeran, maka suhu saluran tersebut menurun. Dengan menghembuskan udara
didepan evaporator, maka udara yang bergerak melewati evaporator tersebut suhunya
akan turun (udara menjadi sejuk). Selanjutnya gas refrigeran kembali dihisap oleh
kompresor. Pada kutub ekspansi terdapat pipa kapiler yang dihubungkan dengan sebuah
tabung perabah panas (sensor panas). Pada pipa kapier ini terdapat gas yang akan
mengatur kerja katup ekspansi sesuai kondisi suhu pada evaporator. Pada saat suhu
didalam ruangan akan semakin naik maka sensor suhu yang terdapat dalam evaporator
akan bekerja secara otomatis untuk menormalkan suhu didalam ruangan, disaat sensor
suhu berkerja disitulah algoritma logika fuzzy berkerja untuk memerintahkan kondensor
beserta elemen lainnya untuk mengeluarkan suhu yang dibutuhkan ruangan tersebut
sehingga penulis menggambarkan atau mensimulasikan kasus tersebut kedalam bentuk
program.
KESIMPULAN
Aplikasi ini menggunakan metode logika fuzzy, yaitu menggunakan beberapa rule
pembangun aplikasi simulasi yang sesuai dengan kebutuhan aplikasi untuk
memberikan kesimpulan lama AC bekerja. Dengan adanya aplikasi simulasi Air
Conditioner ini sehingga Costumer mengetahui penyebab-penyebab suhu
ruangan, dengan daya 1Pk. Costumer pun dapat terbantu untuk mengetahui lama
waktu AC berdaya 1Pk sebelum membeli perangkat elektronika AC ( Air
Conditioner).
Indonesia sebagai negara yang beriklim tropis dimana sebagian besar bangunannya dibuat
dengan ketinggian ruang tidak lebih dari 3 m, sehingga mengakibatkan temperatur ruangan
yang ada pada bangunan tersebut menjadi tinggi. Sebagai solusi maka diperlukan suatu alat
untuk mengkondisikan udara di dalam ruangan bangunan-bangunan tersebut supaya nyaman
yaitu Air Conditioner (AC). Metode Bayes merupakan metode yang baik di dalam mesin
pembelajaran berdasarkan data training, dengan menggunakan probabilitas bersyarat
sebagai dasarnya. Metode ini dapat digunakan untuk mempermudah menemukan kerusakan
pada AC dengan memprediksi probabilitas berdasarkan pengalaman di masa sebelumnya.
Dengan adanya kemajuan dan perkembangan teknologi yang semakin pesat, dikembangkan
suatu teknologi yang mampu mengimplementasikan teorema bayes untuk menganalisa
kerusakan pada Air Conditioner ruangan berbasis android.
JUDUL JURNAL : IMPLEMENTASI TEOREMA BAYES UNTUK MENGANALISA KERUSAKAN PADA AIR CONDITIONER
RUANGAN BERBASIS ANDROID
NAMA PENULIS : I Putu Warma Putra
NAMA JURNAL : Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Multimedia
TAHUN : 2016
LATAR BELAKANG
AC tidak hanya digunakan untuk menyejukkan ruangan seperti kantor, mall, rumah sakit,
hotel, dan sekolah, tetapi juga kendaraan-kendaraan, seperti mobil, bis, kereta api,
pesawat terbang, dan kapal laut. Metode Bayes merupakan metode yang baik di dalam
mesin pembelajaran berdasarkan data training, dengan menggunakan probabilitas
bersyarat sebagai dasarnya. Metode Bayes merupakan satu metode yang digunakan untuk
menghitung ketidakpastian data menjadi data yang pasti dengan membandingkan antara ya
dan tidak. Metode ini dapat digunakan untuk mempermudah menemukan kerusakan pada
AC dengan memprediksi probabilitas berdasarkan kerusakan yang pernah terjadi di masa
sebelumnya.
TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah membantu pengguna AC mengetahui kerusakan yang
terjadi pada AC. Metode Naive Bayes digunakan untuk mempermudah
menemukan kerusakan pada AC dengan memprediksi probabilitas berdasarkan
pengalaman di masa sebelumnya.
Naive Bayes temasuk ke dalam algoritma supervised learning, maka dibutuhkan
pengetahuan awal untuk mengambil keputusan. Sistem hanya membahas 8
kerusakan (class) pada Air Conditioner diantaranya kerusakan kondensor,
kompresor, overloads, kapasitor, saringan, kipas, thermostar, dan kerusakan
evaporator. Sistem hanya menggunakan 14 informasi gejala untuk melakukan
analisa terhadap kerusakan AC dan 76 data training dengan berbagai parameter
dan class.
DATA YANG DIGUNAKAN
Metode atau teknik yang diterapkan pada penelitian ini yaitu menghitung
probabilitas dari setiap kerusakan (class) pada data training. Menghitung fekuensi
setiap gejala pada class Keputusan kerusakan AC terdapat pada nilai maksimal
dari masingmasing class
METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN
Aplikasi berbasis android yang memiliki fitur untuk melakukan konsultasi dimana
sistem memberikan beberapa pertanyaan kepada pengguna aplikasi untuk
dijawab sesuai dengan kondisi AC yang dialami. Jawaban yang dimasukan user
hanya berupa radio button “Ya” atau “Tidak”. Sistem akan melakukan
perhitungan menggunakan teorema bayes berdasarkan gejala yang telah
dimasukan dan menampilkan hasil perhitungan dalam bentuk informasi kerusakan
pada AC.
HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI
KESIMPULAN
Sistem pakar ini dapat membantu pengguna sistem mengetahui kerusakan yang
terjadi pada AC. Diperoleh hasil deteksi kerusakan yang sama antara perhitungan
secara manual dengan perhitungan dengan sistem. Terdapat gejala spesifik yang
berbeda-beda pada setiap kerusakan yang terjadi pada AC, sehingga apabila
gejala spesifik tersebut tidak dipilih maka sistem akan memberikan informasi
yang kurang tepat. Aplikasi ini hanya dapat digunakan untuk telepon selular atau
tablet yang menggunakan sistem operasi android 2.3 atau versi yang lebih baru.
Di jaman modern seperti saat ini, kemajuan tekhnologi sangat berdampak terhadap
kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia, misalnya penggunaan air conditioner (AC).
AC merupakan sebuah alat penyejuk ruangan yang mampu mengkondisikan udara dalam
ruangan serta memberikan efek nyaman bagi tubuh (Sofyan, 2010), namun kualitas udara
dalam suatu ruangan yang menggunakan penyejuk ruangan merupakan faktor yang
signifikan yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan (Arjani, 2011). Kualitas udara
dalam ruangan adalah udara didalam suatu bangunan yang dihuni atau ditempati untuk
suatu periode sekurang-kurangnya 1 jam oleh orang dengan berbagai kesehatan yang
berlainan (Suharyo, 2009). Suatu ruangan yang ditempati oleh banyak orang dengan
berbagai kondisi kesehatan maka kemungkinan besar untuk dapat terpapar oleh resiko
infeksi melalui kontak dengan orang lain. Ruangan yang di tempati oleh banyak orang dapat
meningkatkan resiko timbulnya gangguan kesehatan. (Arjani, 2011). Salah satu jenis
gangguan kesehatan yang timbul akibat pemakaian AC adalah Sick Building Syndrom (SBS)
yang diantaranya adalah flu, batuk dan iritasi kulit maupun mata. Dengan munculnya SBS
tersebut, maka secara tidak langsung akan mempengaruhi aktivitas seseorang. Mengingat
pentingnya kebugaran bagi pelajar, peneliti tertarik untuk mengetahui lebih lanjut apakah
ada pengaruh penggunaan AC terhadap gangguan kesehatan yang berdampak pada
kebugaran pelajar.
JUDUL JURNAL : PENGARUH PENGGUNAAN AIR CONDITIONER TERHADAP GANGGUAN KESEHATAN YANG
BERDAMPAK TERHADAP KEBUGARAN PELAJAR
NAMA PENULIS : Rizka Adekayanti
NAMA JURNAL : Jurnal Kesehatan Lingkungan
VOLUME : 1, No. 2
TAHUN : 2015
LATAR BELAKANG
Suatu ruangan yang ditempati oleh banyak orang dengan berbagai kondisi
kesehatan maka kemungkinan besar untuk dapat terpapar oleh resiko infeksi
melalui kontak dengan orang lain. Ruangan yang menggunakan penyejuk ruangan
dan tempati oleh banyak orang dapat meningkatkan resiko timbulnya gangguan
kesehatan yang berdampak terhadap kebugaran.
TUJUAN PENELITIAN
Untuk mengatehui pengaruh penggunaan Air Conditioner terhadap gangguan
kesehatan yang berdampak pada kebugaran pelajar.
DATA YANG DIGUNAKAN
Untuk dapat mengetahui apa yang akan diteliti diperlukan data yang mendukung.
Beberapa hal yang dilakukan yaitu melakukan observasi, wawancara serta
melakukan kuisioner agar mendapatkan data yang akurat.
METODE/TEKNIK YANG DITERAPKAN
Jenis Penelitian dalam penelitian ini adalah observasional dengan rancangan
Cross Sectional. Tehnik pengambilan sampel secara simple Random Sampling
dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Untuk mengetahui gangguan kesehatan
dengan menggunakan kuesioner dan pengukuran tingkat kebugaran dengan
menggunakan bleep test.
HASIL DAN PEMBAHASAN/DISKUSI
Uji pengaruh digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikat. Dalam penelitian uji pengaruh menggunakan uji wilcoxon test.
Berdasarkan hasil analisis statistik di dapatkan nilai p 0,007<0,05.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari analisa data dan perhitungan uji statistik, dapat
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari penggunaan Air Conditioner
terhadap gangguan kesehatan yang berdampak terhadap kebugaran pelajar.
TERIMAKASIH