paradigma pedagogi ignatian
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Metode menginternalisasi nilaiTRANSCRIPT

PARADIGMA PEDAGOGI REFLEKTIF
Disarikan dari Buku Paradigma Pedagogi Reflektif, 2012. Yogyakarta: Kanisius
Dibuat Oleh:Antonius Sigit [email protected]

Pola pikir atau cara pandang seseorang terhadap suatu masalah.

Bagaimana pandangan Anda?

Di setiap sekolah tempat kita mengajar selalu ada kekurangan dan kelebihan.
POLA PIKIR POSITIF SEORANG GURU

Jika kita mendapatkan banyak tugas sekolah, jangan bersungut-sungut ataupun menggerutu sambil berpikir mengapa tugas tersebut diberikan pada kita dan bukannya ke orang lain.
Siap mengubah paradigma kita?

Akan tetapi, cobalah untuk berpikir secara positif. Berpikirlah bahwa sekolah sedang memberikan tanggung jawab yang lebih besar kepada kita agar kita belajar untuk menjadi pemimpin di sekolah tersebut.

Tidak ada gunanya mengeluh, mengumpat, dan menyalahkan orang lain.
Energi negatif dari mengeluh dan mengumpat bisa menghabisan energi kita untuk bekerja secara produktif. Dengan selalu berpikir positif, potensi kita bisa tersalurkan dengan baik sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita.

Cara guru mendampingi para murid dalam pertumbuhan dan perkembangannya
PEDAGOGI

Metode internalisasi nilai atau keutamaan yang diyakini paling efektif untuk membangun
kepribadian dan pembentukan karakter.
REFLEKTIF

TUJUAN PENDIDIKAN JESUIT
Membentuk pria dan wanita untuk orang lain

MEN & WOMEN FOR AND WITH
OTHERS

Bukan seperti ini …

Juga bukan ini !

Juga bukan ini!

Pria dan Wanita Yang ….
Competence/ahli di bidangnya

Memiliki Hati Nurani Yang Benar
Conscience

Memiliki kepedulian yang tumbuh dari kasih kepada sesama.

Compassion



1
2
3
4
5
Sebuah proses berkesinambungan

1. KONTEKS: Keadaan Siswa
Cara hidup keluarga
Teman-teman di rumah
Kelompok baya
Budaya / adatKehidupan sekolah
Tekanan sosialPolitikEkonomiAgamaMedia cetak/elektronik
Seni musik

Setiap kegiatan yang memuat pemahaman kognitif bahan yang disimak yang juga
memuat unsur afektif.
2. PENGALAMAN


JENIS-JENIS PENGALAMAN

Pengalaman Langsung

Pengalaman Tidak Langsung


Mencermati kembali bahan studi tertentu, pengalaman, ide-ide, usul-usul, atau reaksi spontan supaya dapat ….
3. REFLEKSI
Menangkap maknanya lebih mendalam.

Suatu proses yang memunculkan makna dalam pengalaman manusiawi dengan ….
Jadi refleksi adalah ….

Dengan memahami kebenaran yang dipelajari secara baik
• Kalau waktu bisa diputar ulang, peristiwa-peristiwa apa saja yang ingin
aku ulangi?• Mengapa?

Dengan mengerti sumber-sumber perasaan dan reaksi yang dialami
• Dengan mempelajari cerita pendek ini, apa yang menarik bagi saya?
• Mengapa demikian?

Dengan memperdalam pemahaman tentang implikasi-implikasi yang telah dimengerti.


Apa dampak yang timbul dari usaha mengendalikan efek rumah kaca pada hidup saya, keluarga, teman-teman, dan pada orang-orang di negara-negara miskin?

Dengan berusaha menemukan makna bagi diri pribadi tentang kejadian-kejadian, ide-ide, kebenaran, atau pemutarbalikan dari kebenaran.

Apa yang sebenarnya
saya butuhkan agar saya hidup
bahagia?
Mungkinkah gaya hidup saya ikut
mengakibatkan
ketidakadilan di dunia ini?

Dengan mulai memahami siapa dirinya dan bagaimana seharusnya sikapnya terhadap orang lain.
• Mengapa saya bersikap demikian?• Mengapa rekasi ini tidak boleh saya
lakukan?

Tantangan terbesar bagi guru adalah …
Merumuskan pertanyaan-pertanyaan yang akan meluaskan kesadaran para murid dan
mendorong mereka memperhatikan pendapat orang lain.

Refleksi menjadi mentah kalau hanya menghasilkan pemahaman dan reaksi-reaksi afektif.

Refleksi hanya berkembang dan menjadi matang kalau bermuara pada keputusan dan tekad.
Decision Determination

Ignatius mengarisbawahi baik Tahap Afektif maupun Tahap Evaluatif
Karena Tahap afektif mengantar
seseorang untuk “ merasakan dan mengenyam” dan itu berarti memperdalam pengalamannya.
Unsur afektif merupakan daya yang mengerakkan pengertian menjadi ….

4. ACTION

Menunjukkan: Perubahan batin
seseorang berdasarkan pengalaman yang telah direfleksikan
Manisfestasi lahiriah
Istilah Action dipakai untuk ….

Jadi aksi mencakup
Dua Langkah

Pilihan-pilihan Batin

Pilihan yang dinyatakan secara lahir.

Penilaian terhadap sikap, prioritas-prioritas, dan kegiatan-kegiatan yang selarang dengan sikap “become men & women for others”, tidak perlu dilakukan sesering menguji kemajuan studi akademik,
Cukup dilakukan setiap tiga bulan.
5. EVALUASI

Seorang pegajar akan lebih sering melihat tanda-tanda pertumbuhan atau kemandegan, misalnya: Dalam diskusi di kelas Kesediaan membantu
orang lain Pemanfaatan waktu luang

Bisa pada waktu:Kegiatan akhir setiap
matapelajaranAkhir pelajaran sekolah
Kapan peserta didik mengisiBuku Refleksi?

Kunci Sukses Penerapan PPR di Sekolah

1. Perubahan hati, keterbukaan budi dan semangat untuk membuat terobosan baru demi kebaikan pelajar

2. Teladan pribadi guru sebagai sarana pembentukan penghayatan nilai-nilai bagi para siswa

3. Menjadi guru yang cakap dan sanggup membimbing murid

4. GURU memiliki hubungan dekat (HATI – BATIN) dengan siswa, sehingga tahu situasi dan kebutuhan siswa.

5. GURU memiliki SIKAP dan MENGHAYATI semangat Yohanes Pembaptis: ”Ia harus semakin besar dan aku semakin kecil”.

Siap membesarkan siswa, merasa tenang dan senang
bahwa siswanya dapat berkembang bahkan bisa jadi
akan melebihi gurunya.

Dalam praktik, PPR diintegrasikan dengan bidang studi yang diajarkan, maka tidak diperlukan sarana atau prasarana khusus, di luar yang dibutuhkan oleh bidang studi yang bersangkutan.
Kelebihan PPR adalah:

PPR dapat diterapkan pada semua kurikulum. Paradigma ini tidak menuntut tambahan bidang studi baru, jam pelajaran tambahan, maupun peralatan khusus. Hal pokok yang dibutuhkan hanyalah pendekatan baru pada cara kita mengajarkan mata pelajaran yang ada.
Kelebihan PPR adalah:

Untuk menumbuhkembangkan sorang siswa menjadi pribadi yang dewasa dan manusiawi dibutuhkan waktu lama. Namun melalui PPR tanda-tanda kalau mereka mulai berkembang ke arah yang diharapkan cepat kelihatan.
Kelebihan PPR adalah:

Kalau sekolah sepakat dan semua guru menerapkan PPR, dalam waktu satu tahun sudah terlihat jelas betapa siswa akrab satu sama lain, mau solider dan saling membantu dalam belajar, mau saling menghargai.
Kelebihan PPR adalah:

Menciptakan kondisi untuk belajar melalui pengalaman
Menyediakan sarana & instruksi dalam belajar & refleksi
Peran Guru dalam PPR adalah:

Membimbing para murid untuk mengaplikasikan, bertindak & meneliti lebih lanjut ◦Menawarkan bahan untuk refleksi, menumbuhkan ketekunan murid.
◦Menginspirasikan murid untuk bekerja, mendorong pencapaian hasil.
Peran Guru dalam PPR adalah:

◦Mengarahkan kemajuan dan semangat murid, mengontrol arahnya.
◦Menilai hasil kerja murid, kritis terhadap apa yang dikerjakan murid.
◦Meneguhkan kemajuan murid, ◦Mengevaluasi hasil kerja murid.
