patient safety

32
PATIENT SAFETY Sistem Pelaporan, Investigasi Insidens Dan Penanganan Kasus Patient Safety

Upload: sandy-haryanto

Post on 11-Aug-2015

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Patient Safety

PATIENT SAFETY

Sistem Pelaporan Investigasi

Insidens DanPenanganan Kasus

Patient Safety

Keselamatan pasien di rumah sakit

Suatu sistem di rumahsakit yang menjamin bahwa asuhan pasien

lebih aman

1048708 Sistem tersebut meliputi

1048708 Kajian risiko

1048708 Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien

1048708 Pelaporan dan analisis insiden

1048708 Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut serta implementasi

solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

1048708 Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera

yang disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan atau tidak

melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

Tujuan 1048708 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumahsakit 1048708 Meningkatnya akuntabilitas 1048708 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) 1048708 Terlaksananya program-program

pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian

yang tidak diharapkan

Beberapa istilah yang terkait dengan keselamatan pasien 1048708 Keselamatan pasien (patient safety) 1048708 Kejadian tidak diharapkan (adverse event) 1048708 KTD yang tidak dapat dicegah (unpreventable adverse

event) 1048708 Kejadian nyaris cedera (KNC) (Near miss) 1048708 Kesalahan medis (medical error) 1048708 Insiden keselamatan pasien (Patient safety incident) 1048708 Pelaporan insiden keselamatan pasien rumahsakit 1048708 Analisis akra masalah (root cause analyisis) 1048708 Manajemen risiko (riks management) 1048708 Kejadian sentinel (sentinel event)

Latar belakang 1048708 Keselamatan pasien merupakan isu utama akhirakhir ini baik di Indonesia maupun di Luar Negeri 1048708 Kepedulian pengambil kebijakan manajemen dan praktisi klinis terhadap keselamatan pasien 1048708 Berbagai seminar workshop dan pelatihan banyak diadakan patient safety risk management clinical audit patient safety indicators ndash dg berbagai motif 1048708 Studi 1999 di Jawa Tengah dan DIY

PENDAHULUAN

5 Isu penting yg terkait dgn keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu

1) keselamatan pasien (patient safety)2) keselamatan pekerja atau petugas

kesehatan3) keselamatan bangunan dan peralatan4) keselamatan lingkungan (green

Productivity)5) keselamatan bisnis rumah sakit

Pelayanan kesehatan u menyelamatkan pasien

sesuai dgn yg diucapkan Hipocrates kira ndash kira 2400 th yg lalu yaitu Primum non nocere (first do no harm)

Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tdk diharapkan apabila tdk dilakukan dgn hati ndash hati

Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus

Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan

Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir

Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan

Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut

KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)

Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu

meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome

bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya

Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome

akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum

Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)

A Definisi

Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman

Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan

yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur

atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian

a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan

termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan

d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh

keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini

4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik

psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien

lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau

berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 2: Patient Safety

Keselamatan pasien di rumah sakit

Suatu sistem di rumahsakit yang menjamin bahwa asuhan pasien

lebih aman

1048708 Sistem tersebut meliputi

1048708 Kajian risiko

1048708 Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien

1048708 Pelaporan dan analisis insiden

1048708 Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut serta implementasi

solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

1048708 Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera

yang disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan atau tidak

melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

Tujuan 1048708 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumahsakit 1048708 Meningkatnya akuntabilitas 1048708 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) 1048708 Terlaksananya program-program

pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian

yang tidak diharapkan

Beberapa istilah yang terkait dengan keselamatan pasien 1048708 Keselamatan pasien (patient safety) 1048708 Kejadian tidak diharapkan (adverse event) 1048708 KTD yang tidak dapat dicegah (unpreventable adverse

event) 1048708 Kejadian nyaris cedera (KNC) (Near miss) 1048708 Kesalahan medis (medical error) 1048708 Insiden keselamatan pasien (Patient safety incident) 1048708 Pelaporan insiden keselamatan pasien rumahsakit 1048708 Analisis akra masalah (root cause analyisis) 1048708 Manajemen risiko (riks management) 1048708 Kejadian sentinel (sentinel event)

Latar belakang 1048708 Keselamatan pasien merupakan isu utama akhirakhir ini baik di Indonesia maupun di Luar Negeri 1048708 Kepedulian pengambil kebijakan manajemen dan praktisi klinis terhadap keselamatan pasien 1048708 Berbagai seminar workshop dan pelatihan banyak diadakan patient safety risk management clinical audit patient safety indicators ndash dg berbagai motif 1048708 Studi 1999 di Jawa Tengah dan DIY

PENDAHULUAN

5 Isu penting yg terkait dgn keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu

1) keselamatan pasien (patient safety)2) keselamatan pekerja atau petugas

kesehatan3) keselamatan bangunan dan peralatan4) keselamatan lingkungan (green

Productivity)5) keselamatan bisnis rumah sakit

Pelayanan kesehatan u menyelamatkan pasien

sesuai dgn yg diucapkan Hipocrates kira ndash kira 2400 th yg lalu yaitu Primum non nocere (first do no harm)

Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tdk diharapkan apabila tdk dilakukan dgn hati ndash hati

Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus

Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan

Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir

Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan

Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut

KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)

Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu

meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome

bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya

Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome

akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum

Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)

A Definisi

Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman

Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan

yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur

atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian

a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan

termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan

d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh

keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini

4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik

psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien

lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau

berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 3: Patient Safety

Tujuan 1048708 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumahsakit 1048708 Meningkatnya akuntabilitas 1048708 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) 1048708 Terlaksananya program-program

pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian

yang tidak diharapkan

Beberapa istilah yang terkait dengan keselamatan pasien 1048708 Keselamatan pasien (patient safety) 1048708 Kejadian tidak diharapkan (adverse event) 1048708 KTD yang tidak dapat dicegah (unpreventable adverse

event) 1048708 Kejadian nyaris cedera (KNC) (Near miss) 1048708 Kesalahan medis (medical error) 1048708 Insiden keselamatan pasien (Patient safety incident) 1048708 Pelaporan insiden keselamatan pasien rumahsakit 1048708 Analisis akra masalah (root cause analyisis) 1048708 Manajemen risiko (riks management) 1048708 Kejadian sentinel (sentinel event)

Latar belakang 1048708 Keselamatan pasien merupakan isu utama akhirakhir ini baik di Indonesia maupun di Luar Negeri 1048708 Kepedulian pengambil kebijakan manajemen dan praktisi klinis terhadap keselamatan pasien 1048708 Berbagai seminar workshop dan pelatihan banyak diadakan patient safety risk management clinical audit patient safety indicators ndash dg berbagai motif 1048708 Studi 1999 di Jawa Tengah dan DIY

PENDAHULUAN

5 Isu penting yg terkait dgn keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu

1) keselamatan pasien (patient safety)2) keselamatan pekerja atau petugas

kesehatan3) keselamatan bangunan dan peralatan4) keselamatan lingkungan (green

Productivity)5) keselamatan bisnis rumah sakit

Pelayanan kesehatan u menyelamatkan pasien

sesuai dgn yg diucapkan Hipocrates kira ndash kira 2400 th yg lalu yaitu Primum non nocere (first do no harm)

Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tdk diharapkan apabila tdk dilakukan dgn hati ndash hati

Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus

Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan

Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir

Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan

Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut

KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)

Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu

meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome

bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya

Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome

akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum

Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)

A Definisi

Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman

Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan

yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur

atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian

a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan

termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan

d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh

keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini

4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik

psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien

lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau

berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 4: Patient Safety

Beberapa istilah yang terkait dengan keselamatan pasien 1048708 Keselamatan pasien (patient safety) 1048708 Kejadian tidak diharapkan (adverse event) 1048708 KTD yang tidak dapat dicegah (unpreventable adverse

event) 1048708 Kejadian nyaris cedera (KNC) (Near miss) 1048708 Kesalahan medis (medical error) 1048708 Insiden keselamatan pasien (Patient safety incident) 1048708 Pelaporan insiden keselamatan pasien rumahsakit 1048708 Analisis akra masalah (root cause analyisis) 1048708 Manajemen risiko (riks management) 1048708 Kejadian sentinel (sentinel event)

Latar belakang 1048708 Keselamatan pasien merupakan isu utama akhirakhir ini baik di Indonesia maupun di Luar Negeri 1048708 Kepedulian pengambil kebijakan manajemen dan praktisi klinis terhadap keselamatan pasien 1048708 Berbagai seminar workshop dan pelatihan banyak diadakan patient safety risk management clinical audit patient safety indicators ndash dg berbagai motif 1048708 Studi 1999 di Jawa Tengah dan DIY

PENDAHULUAN

5 Isu penting yg terkait dgn keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu

1) keselamatan pasien (patient safety)2) keselamatan pekerja atau petugas

kesehatan3) keselamatan bangunan dan peralatan4) keselamatan lingkungan (green

Productivity)5) keselamatan bisnis rumah sakit

Pelayanan kesehatan u menyelamatkan pasien

sesuai dgn yg diucapkan Hipocrates kira ndash kira 2400 th yg lalu yaitu Primum non nocere (first do no harm)

Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tdk diharapkan apabila tdk dilakukan dgn hati ndash hati

Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus

Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan

Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir

Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan

Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut

KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)

Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu

meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome

bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya

Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome

akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum

Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)

A Definisi

Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman

Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan

yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur

atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian

a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan

termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan

d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh

keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini

4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik

psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien

lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau

berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 5: Patient Safety

Latar belakang 1048708 Keselamatan pasien merupakan isu utama akhirakhir ini baik di Indonesia maupun di Luar Negeri 1048708 Kepedulian pengambil kebijakan manajemen dan praktisi klinis terhadap keselamatan pasien 1048708 Berbagai seminar workshop dan pelatihan banyak diadakan patient safety risk management clinical audit patient safety indicators ndash dg berbagai motif 1048708 Studi 1999 di Jawa Tengah dan DIY

PENDAHULUAN

5 Isu penting yg terkait dgn keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu

1) keselamatan pasien (patient safety)2) keselamatan pekerja atau petugas

kesehatan3) keselamatan bangunan dan peralatan4) keselamatan lingkungan (green

Productivity)5) keselamatan bisnis rumah sakit

Pelayanan kesehatan u menyelamatkan pasien

sesuai dgn yg diucapkan Hipocrates kira ndash kira 2400 th yg lalu yaitu Primum non nocere (first do no harm)

Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tdk diharapkan apabila tdk dilakukan dgn hati ndash hati

Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus

Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan

Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir

Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan

Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut

KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)

Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu

meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome

bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya

Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome

akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum

Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)

A Definisi

Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman

Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan

yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur

atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian

a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan

termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan

d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh

keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini

4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik

psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien

lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau

berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 6: Patient Safety

PENDAHULUAN

5 Isu penting yg terkait dgn keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu

1) keselamatan pasien (patient safety)2) keselamatan pekerja atau petugas

kesehatan3) keselamatan bangunan dan peralatan4) keselamatan lingkungan (green

Productivity)5) keselamatan bisnis rumah sakit

Pelayanan kesehatan u menyelamatkan pasien

sesuai dgn yg diucapkan Hipocrates kira ndash kira 2400 th yg lalu yaitu Primum non nocere (first do no harm)

Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tdk diharapkan apabila tdk dilakukan dgn hati ndash hati

Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus

Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan

Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir

Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan

Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut

KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)

Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu

meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome

bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya

Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome

akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum

Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)

A Definisi

Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman

Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan

yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur

atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian

a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan

termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan

d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh

keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini

4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik

psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien

lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau

berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 7: Patient Safety

Pelayanan kesehatan u menyelamatkan pasien

sesuai dgn yg diucapkan Hipocrates kira ndash kira 2400 th yg lalu yaitu Primum non nocere (first do no harm)

Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tdk diharapkan apabila tdk dilakukan dgn hati ndash hati

Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus

Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan

Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir

Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan

Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut

KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)

Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu

meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome

bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya

Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome

akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum

Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)

A Definisi

Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman

Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan

yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur

atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian

a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan

termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan

d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh

keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini

4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik

psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien

lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau

berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 8: Patient Safety

Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus

Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan

Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir

Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan

Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut

KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)

Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu

meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome

bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya

Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome

akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum

Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)

A Definisi

Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman

Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan

yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur

atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian

a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan

termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan

d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh

keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini

4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik

psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien

lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau

berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 9: Patient Safety

Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir

Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan

Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut

KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)

Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu

meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome

bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya

Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome

akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum

Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)

A Definisi

Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman

Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan

yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur

atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian

a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan

termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan

d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh

keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini

4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik

psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien

lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau

berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 10: Patient Safety

KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)

Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu

meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome

bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya

Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome

akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum

Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)

A Definisi

Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman

Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan

yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur

atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian

a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan

termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan

d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh

keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini

4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik

psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien

lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau

berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 11: Patient Safety

Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome

akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum

Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)

A Definisi

Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman

Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan

yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur

atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian

a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan

termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan

d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh

keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini

4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik

psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien

lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau

berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 12: Patient Safety

A Definisi

Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman

Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan

1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan

yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur

atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian

a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan

termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan

d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh

keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini

4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik

psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien

lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau

berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 13: Patient Safety

1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan

yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur

atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian

a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan

termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan

d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh

keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini

4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik

psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien

lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau

berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 14: Patient Safety

a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan

termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan

d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh

keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini

4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik

psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien

lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau

berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 15: Patient Safety

4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik

psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan

5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien

lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko

6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau

berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 16: Patient Safety

Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event

Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah

8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss

Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 17: Patient Safety

B Tujuan

1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit

2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat

3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit

4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 18: Patient Safety

C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit

WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut

1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)

2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan

pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk

pencegahan infeksi nosokomial

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 19: Patient Safety

d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit

Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit

Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk

melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai

keselamatan pasien

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 20: Patient Safety

Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan

informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat

rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan

penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 21: Patient Safety

Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan

tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan

keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat

11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 22: Patient Safety

Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar

tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien

masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit

12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar

13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya

14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 23: Patient Safety

Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada

memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien

Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu

pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit

12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan

13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi

14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 24: Patient Safety

Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program

keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo

12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD

13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien

14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien

15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 25: Patient Safety

Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program

meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)

13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien

14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis

15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan

16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel

17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin

18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut

19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 26: Patient Safety

Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk

setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas

2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien

Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan

orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing

2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden

3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 27: Patient Safety

Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien

Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen

informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal

2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain

proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien

2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 28: Patient Safety

PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI

Pasal 11

(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah

Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan

mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS

(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim

(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak

(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)

ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam

rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan

orang (non blaming)

Pasal 12

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 29: Patient Safety

Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam

waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana

tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan

rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 30: Patient Safety

Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis

rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada

Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan

sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit

melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas

laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 31: Patient Safety

Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32
Page 32: Patient Safety

MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien

Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5

  • PATIENT SAFETY
  • Keselamatan pasien di rumah sakit
  • Slide 3
  • Slide 4
  • Slide 5
  • PENDAHULUAN
  • Slide 7
  • Slide 8
  • Slide 9
  • KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
  • Slide 11
  • A Definisi
  • Slide 13
  • Slide 14
  • Slide 15
  • Slide 16
  • Slide 17
  • C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
  • d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
  • Slide 20
  • Slide 21
  • Slide 22
  • Slide 23
  • Slide 24
  • Slide 25
  • Slide 26
  • Slide 27
  • Slide 28
  • Slide 29
  • Slide 30
  • Slide 31
  • Slide 32