patient safety
TRANSCRIPT
PATIENT SAFETY
Sistem Pelaporan Investigasi
Insidens DanPenanganan Kasus
Patient Safety
Keselamatan pasien di rumah sakit
Suatu sistem di rumahsakit yang menjamin bahwa asuhan pasien
lebih aman
1048708 Sistem tersebut meliputi
1048708 Kajian risiko
1048708 Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
1048708 Pelaporan dan analisis insiden
1048708 Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
1048708 Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan atau tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
Tujuan 1048708 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumahsakit 1048708 Meningkatnya akuntabilitas 1048708 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) 1048708 Terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian
yang tidak diharapkan
Beberapa istilah yang terkait dengan keselamatan pasien 1048708 Keselamatan pasien (patient safety) 1048708 Kejadian tidak diharapkan (adverse event) 1048708 KTD yang tidak dapat dicegah (unpreventable adverse
event) 1048708 Kejadian nyaris cedera (KNC) (Near miss) 1048708 Kesalahan medis (medical error) 1048708 Insiden keselamatan pasien (Patient safety incident) 1048708 Pelaporan insiden keselamatan pasien rumahsakit 1048708 Analisis akra masalah (root cause analyisis) 1048708 Manajemen risiko (riks management) 1048708 Kejadian sentinel (sentinel event)
Latar belakang 1048708 Keselamatan pasien merupakan isu utama akhirakhir ini baik di Indonesia maupun di Luar Negeri 1048708 Kepedulian pengambil kebijakan manajemen dan praktisi klinis terhadap keselamatan pasien 1048708 Berbagai seminar workshop dan pelatihan banyak diadakan patient safety risk management clinical audit patient safety indicators ndash dg berbagai motif 1048708 Studi 1999 di Jawa Tengah dan DIY
PENDAHULUAN
5 Isu penting yg terkait dgn keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu
1) keselamatan pasien (patient safety)2) keselamatan pekerja atau petugas
kesehatan3) keselamatan bangunan dan peralatan4) keselamatan lingkungan (green
Productivity)5) keselamatan bisnis rumah sakit
Pelayanan kesehatan u menyelamatkan pasien
sesuai dgn yg diucapkan Hipocrates kira ndash kira 2400 th yg lalu yaitu Primum non nocere (first do no harm)
Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tdk diharapkan apabila tdk dilakukan dgn hati ndash hati
Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus
Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan
Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir
Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan
Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut
KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu
meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome
bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya
Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome
akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum
Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)
A Definisi
Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman
Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan
yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur
atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian
a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan
termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan
d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh
keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini
4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik
psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien
lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Keselamatan pasien di rumah sakit
Suatu sistem di rumahsakit yang menjamin bahwa asuhan pasien
lebih aman
1048708 Sistem tersebut meliputi
1048708 Kajian risiko
1048708 Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien
1048708 Pelaporan dan analisis insiden
1048708 Kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut serta implementasi
solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
1048708 Sistem tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera
yang disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan atau tidak
melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
Tujuan 1048708 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumahsakit 1048708 Meningkatnya akuntabilitas 1048708 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) 1048708 Terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian
yang tidak diharapkan
Beberapa istilah yang terkait dengan keselamatan pasien 1048708 Keselamatan pasien (patient safety) 1048708 Kejadian tidak diharapkan (adverse event) 1048708 KTD yang tidak dapat dicegah (unpreventable adverse
event) 1048708 Kejadian nyaris cedera (KNC) (Near miss) 1048708 Kesalahan medis (medical error) 1048708 Insiden keselamatan pasien (Patient safety incident) 1048708 Pelaporan insiden keselamatan pasien rumahsakit 1048708 Analisis akra masalah (root cause analyisis) 1048708 Manajemen risiko (riks management) 1048708 Kejadian sentinel (sentinel event)
Latar belakang 1048708 Keselamatan pasien merupakan isu utama akhirakhir ini baik di Indonesia maupun di Luar Negeri 1048708 Kepedulian pengambil kebijakan manajemen dan praktisi klinis terhadap keselamatan pasien 1048708 Berbagai seminar workshop dan pelatihan banyak diadakan patient safety risk management clinical audit patient safety indicators ndash dg berbagai motif 1048708 Studi 1999 di Jawa Tengah dan DIY
PENDAHULUAN
5 Isu penting yg terkait dgn keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu
1) keselamatan pasien (patient safety)2) keselamatan pekerja atau petugas
kesehatan3) keselamatan bangunan dan peralatan4) keselamatan lingkungan (green
Productivity)5) keselamatan bisnis rumah sakit
Pelayanan kesehatan u menyelamatkan pasien
sesuai dgn yg diucapkan Hipocrates kira ndash kira 2400 th yg lalu yaitu Primum non nocere (first do no harm)
Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tdk diharapkan apabila tdk dilakukan dgn hati ndash hati
Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus
Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan
Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir
Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan
Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut
KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu
meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome
bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya
Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome
akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum
Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)
A Definisi
Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman
Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan
yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur
atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian
a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan
termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan
d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh
keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini
4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik
psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien
lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Tujuan 1048708 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumahsakit 1048708 Meningkatnya akuntabilitas 1048708 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) 1048708 Terlaksananya program-program
pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian
yang tidak diharapkan
Beberapa istilah yang terkait dengan keselamatan pasien 1048708 Keselamatan pasien (patient safety) 1048708 Kejadian tidak diharapkan (adverse event) 1048708 KTD yang tidak dapat dicegah (unpreventable adverse
event) 1048708 Kejadian nyaris cedera (KNC) (Near miss) 1048708 Kesalahan medis (medical error) 1048708 Insiden keselamatan pasien (Patient safety incident) 1048708 Pelaporan insiden keselamatan pasien rumahsakit 1048708 Analisis akra masalah (root cause analyisis) 1048708 Manajemen risiko (riks management) 1048708 Kejadian sentinel (sentinel event)
Latar belakang 1048708 Keselamatan pasien merupakan isu utama akhirakhir ini baik di Indonesia maupun di Luar Negeri 1048708 Kepedulian pengambil kebijakan manajemen dan praktisi klinis terhadap keselamatan pasien 1048708 Berbagai seminar workshop dan pelatihan banyak diadakan patient safety risk management clinical audit patient safety indicators ndash dg berbagai motif 1048708 Studi 1999 di Jawa Tengah dan DIY
PENDAHULUAN
5 Isu penting yg terkait dgn keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu
1) keselamatan pasien (patient safety)2) keselamatan pekerja atau petugas
kesehatan3) keselamatan bangunan dan peralatan4) keselamatan lingkungan (green
Productivity)5) keselamatan bisnis rumah sakit
Pelayanan kesehatan u menyelamatkan pasien
sesuai dgn yg diucapkan Hipocrates kira ndash kira 2400 th yg lalu yaitu Primum non nocere (first do no harm)
Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tdk diharapkan apabila tdk dilakukan dgn hati ndash hati
Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus
Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan
Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir
Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan
Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut
KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu
meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome
bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya
Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome
akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum
Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)
A Definisi
Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman
Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan
yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur
atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian
a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan
termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan
d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh
keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini
4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik
psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien
lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Beberapa istilah yang terkait dengan keselamatan pasien 1048708 Keselamatan pasien (patient safety) 1048708 Kejadian tidak diharapkan (adverse event) 1048708 KTD yang tidak dapat dicegah (unpreventable adverse
event) 1048708 Kejadian nyaris cedera (KNC) (Near miss) 1048708 Kesalahan medis (medical error) 1048708 Insiden keselamatan pasien (Patient safety incident) 1048708 Pelaporan insiden keselamatan pasien rumahsakit 1048708 Analisis akra masalah (root cause analyisis) 1048708 Manajemen risiko (riks management) 1048708 Kejadian sentinel (sentinel event)
Latar belakang 1048708 Keselamatan pasien merupakan isu utama akhirakhir ini baik di Indonesia maupun di Luar Negeri 1048708 Kepedulian pengambil kebijakan manajemen dan praktisi klinis terhadap keselamatan pasien 1048708 Berbagai seminar workshop dan pelatihan banyak diadakan patient safety risk management clinical audit patient safety indicators ndash dg berbagai motif 1048708 Studi 1999 di Jawa Tengah dan DIY
PENDAHULUAN
5 Isu penting yg terkait dgn keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu
1) keselamatan pasien (patient safety)2) keselamatan pekerja atau petugas
kesehatan3) keselamatan bangunan dan peralatan4) keselamatan lingkungan (green
Productivity)5) keselamatan bisnis rumah sakit
Pelayanan kesehatan u menyelamatkan pasien
sesuai dgn yg diucapkan Hipocrates kira ndash kira 2400 th yg lalu yaitu Primum non nocere (first do no harm)
Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tdk diharapkan apabila tdk dilakukan dgn hati ndash hati
Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus
Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan
Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir
Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan
Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut
KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu
meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome
bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya
Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome
akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum
Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)
A Definisi
Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman
Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan
yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur
atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian
a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan
termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan
d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh
keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini
4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik
psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien
lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Latar belakang 1048708 Keselamatan pasien merupakan isu utama akhirakhir ini baik di Indonesia maupun di Luar Negeri 1048708 Kepedulian pengambil kebijakan manajemen dan praktisi klinis terhadap keselamatan pasien 1048708 Berbagai seminar workshop dan pelatihan banyak diadakan patient safety risk management clinical audit patient safety indicators ndash dg berbagai motif 1048708 Studi 1999 di Jawa Tengah dan DIY
PENDAHULUAN
5 Isu penting yg terkait dgn keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu
1) keselamatan pasien (patient safety)2) keselamatan pekerja atau petugas
kesehatan3) keselamatan bangunan dan peralatan4) keselamatan lingkungan (green
Productivity)5) keselamatan bisnis rumah sakit
Pelayanan kesehatan u menyelamatkan pasien
sesuai dgn yg diucapkan Hipocrates kira ndash kira 2400 th yg lalu yaitu Primum non nocere (first do no harm)
Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tdk diharapkan apabila tdk dilakukan dgn hati ndash hati
Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus
Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan
Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir
Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan
Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut
KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu
meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome
bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya
Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome
akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum
Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)
A Definisi
Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman
Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan
yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur
atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian
a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan
termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan
d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh
keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini
4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik
psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien
lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
PENDAHULUAN
5 Isu penting yg terkait dgn keselamatan (safety) di rumah sakit yaitu
1) keselamatan pasien (patient safety)2) keselamatan pekerja atau petugas
kesehatan3) keselamatan bangunan dan peralatan4) keselamatan lingkungan (green
Productivity)5) keselamatan bisnis rumah sakit
Pelayanan kesehatan u menyelamatkan pasien
sesuai dgn yg diucapkan Hipocrates kira ndash kira 2400 th yg lalu yaitu Primum non nocere (first do no harm)
Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tdk diharapkan apabila tdk dilakukan dgn hati ndash hati
Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus
Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan
Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir
Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan
Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut
KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu
meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome
bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya
Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome
akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum
Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)
A Definisi
Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman
Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan
yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur
atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian
a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan
termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan
d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh
keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini
4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik
psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien
lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Pelayanan kesehatan u menyelamatkan pasien
sesuai dgn yg diucapkan Hipocrates kira ndash kira 2400 th yg lalu yaitu Primum non nocere (first do no harm)
Semakin berkembangnya ilmu dan teknologi pelayanan kesehatan khususnya di rumah sakit menjadi semakin kompleks dan berpotensi terjadinya kejadian tdk diharapkan apabila tdk dilakukan dgn hati ndash hati
Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus
Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan
Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir
Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan
Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut
KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu
meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome
bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya
Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome
akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum
Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)
A Definisi
Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman
Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan
yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur
atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian
a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan
termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan
d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh
keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini
4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik
psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien
lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Di rumah sakit banyak terdapat ratusan macam obat ratusan tes dan prosedur banyak alat dgn teknologinya bermacam ndash macam jenis tenaga profesi dan nonprofesi yg siap memberikan pelayanan pasien 24 jam terus menerus
Keberagaman pelayanan apabila tdk dikelola dgn baik dpt mengaklibatkan kejadian tdk diharapkan
Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir
Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan
Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut
KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu
meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome
bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya
Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome
akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum
Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)
A Definisi
Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman
Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan
yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur
atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian
a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan
termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan
d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh
keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini
4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik
psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien
lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Data KTD ( kejadian tidak diharapkan ) apalagi KNC masih langka namun dilain pihak terjadi peningkatan tuduhan ldquomal praktikrdquo yg belum tentu sesuai dgn pembuktian akhir
Keselamatan pasien sudah menjadi tuntutan masyarakat maka pelaksanaan program keselamatan pasien dirumah sakit perlu dilaksanakan
Diperlukan acuan yg jelas u melaksanakan keselamatan pasien tersebut
KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu
meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome
bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya
Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome
akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum
Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)
A Definisi
Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman
Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan
yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur
atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian
a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan
termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan
d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh
keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini
4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik
psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien
lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
Sejak awal tahun 1900 Institusi rumah sakit selalu
meningkatkan mutu pada tiga elemen yaitu bull struktur bull proses dan bull outcome
bermacam ndash macam konsep dasar program regulasi yg berwenang misalnya penerapan standar pelayanan rumah sakit penerapan Quality Assurance Total Quality Manajement Countinuos Quality Improvement Perizinan Akreditasi Kredensialing Audit Medik indicator klinis dan lain sebagainya
Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome
akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum
Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)
A Definisi
Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman
Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan
yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur
atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian
a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan
termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan
d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh
keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini
4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik
psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien
lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Program ndash program tersebut telah dapat meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit baik pada aspek struktur proses maupun outcome
akan tetapi harus diakui pada pelayanan yang berkualitas tersebut masih terjadi KTD yang tidak jarang berakhir dengan tuntutan hukum
Oleh karena itu diperlukan suatu program yang dikenal dengan istilah Keslematan Pasien (patient Safety)
A Definisi
Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman
Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan
yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur
atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian
a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan
termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan
d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh
keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini
4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik
psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien
lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
A Definisi
Suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan kepada pasien dengan aman
Patient Safety adalah bebas bagi pasien dari harmcedera (penyakit cedera fisik psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
System tersebut meliputi assessment risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
System tersebut diharapkan dapat mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak melakukan tindakan yang seharusnya dilakukan
1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan
yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur
atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian
a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan
termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan
d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh
keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini
4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik
psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien
lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
1 KeselamatansafetyBebas dari bahaya atau risiko (hazard)2 Hazardbahaya Adalah suatu keadaan perubahan atau tindakan
yang dapat meningkatkan risiko pada pasien3 Haram cederaDampak yang terjadi akibat ganguan struktur
atau penurunan pungsi tubuh dapat berupa fisik spikologis dan social Yang termasuk harmcedera adalah penyakit cedera fisikpsikologissocial pendeitaan cacat dan kematian
a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan
termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan
d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh
keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini
4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik
psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien
lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
a PenyakitdiseaseDisfungsi fisikpsikisb CederainjuringKerusakan jaringan yang disebabkan agent c PenderitaansufferingPengalaman atau gejala yang tidak menyenangkan
termasuk nyerimalaise mual muntah depresi agitasi dan ketakutan
d CacaddisabilitySegala bentuk kerusakan struktur atau fungsi tubuh
keterbatasan aktifitas dan atau restriksi dalam pergaulan social yang berhubungan dengan harm yang terjadi sebelumnya atau saat ini
4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik
psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien
lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
4 Keselamatan Pasienpasien safetyBebas bagi pasien dari harmcedera (penyakitcedera fisik
psikologis social penderitaan cacad kematian dll) yang tidak seharusnya terjadi atau cedera yang potensial terkait dengan pelayanan kesehatan
5 Keselamatan Pasien di rumah sakithospital patient safetySuatu system dimana rumah sakit memberikan asuhan pasien
lebih aman Hal ini termasuk assesmen risiko identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien pelaporan dan analisa insiden kemampuan belajar dari insiden dan tindak lanjut seperti implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko
6 Insiden Keselamatan Pasien (IKP) Patient Safety IncidentSetiap kejadian atau situasi yang dapat mengakibatkan atau
berpotensi mengakibatkan cedera yang tidak seharusnya terjadi
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) Adverse Event
Suatu kejadian yang tidak diharapkan yang mengakibatkan cedera pada pasien akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil dan bukan karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien Cedera dapat diakibatkan oleh kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah
8 Kejadian nyaris cedera (KNC) near miss
Suatu kejadian akibat melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil (omission) yang dapat mencedrai pasien tetapi cedera serius tidak terjadi karena ldquokeberuntunganrdquo (mis pasien terima suatu obat kontra indikasi tetapi tidak timbul reaksi obat)
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
B Tujuan
1 Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2 Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3 Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4 Terlaksananya program ndash program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
WHO Colaborating Centre For Patient Safety pada tanggal 2 mei 2007 resmi menerbitkan panduan ldquoNine Life-Saving Patient Safety Solutionsrdquo Sembilan topik yang diberikan solusinya adalah sebagai berikut
1 Perhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (Look-Alike Sound-Alike Medication Names)
2 Pastikan identitas pasien3 Komunikasikan secara benar saat serah terimapengoperan
pasien4 Pastikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar5 Kendalikan cairan elektrolit pekat (concetrated)6 Pastikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan7 Hindari salah kateter dan salah sambung slang (tube)8 Gunakan alat injeksi sekali pakai9 Tingkatkan kebersihan tangan (hand hygiene) untuk
pencegahan infeksi nosokomial
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
Standar keselamatan pasien di rumah sakit yang disusun mengacu pada ldquohospital patient Safety Standarsrdquo yang dikeluarkan oleh Joint Commision on Acreditation of healt organizations lllinois USA tahun 2001 yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi perumahsakitan di Indonesia Standar Keselamatan pasien wajib diterapkan oleh rumah sakit
Standar keselamatan pasien tersebut terdiri dari tujuh standar yaitu 1 Hak pasien2 Mendidik pasien dan keluarga3 Keselamatan pasien dan kesimbungan pelayanan4 Penggunaan metode ndash metoda peningkatan kinerja untuk
melakukan evaluasi dan program peningkatan keselamatan pasien5 Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien6 Mendidik staff tentang keselamatan pasien7 Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai
keselamatan pasien
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Uraian tujuh standar tersebut diatas adalah sebagai berikut Standar I Hak pasien Standar Pasien dan keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan
informasi tentang rencana dan hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Kriteria 11 Harus ada dokter penangung jawab pelayanan 12 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat
rencana pelayanan 13 Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan
penjelasan secara jelas dan benar kepada pasien dan keluarganya tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya kejadian tidak diharapkan
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Standar II Mendidik pasien dan keluarga Standar Rumah sakit harus mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan
tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien Kriteria Keselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dengan
keterlibatan pasien yang merupakan patner dalam proses pelayanan Karena itu dirumah sakit harus ada system dan mekanisme mendidik pasien dan keluarganya tentang kewajiban dan tangung jawab pasien dalam asuhan pasien Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien dan keluarga dapat
11 Memberikan informasi yang benar jelas lengkap dan jujur 12 Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab pasien dan keluarga 13 Mengajukan pertanyaan untuk hal yang tidak dimengerti 14 Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan 15 Mematuhi intruksi dan menghormati peraturan rumah sakit 16 Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa 17 Memenuhi kewajiban financial yang disepakati
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Standar III Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan Standar Rumah sakit menjamin kesinambiungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar
tenaga unit pelayanan Kriteria 11 Terdapat koordinasi pelayanan secara menyeluruh mulai dari saat pasien
masuk pemeriksaan diagnose perencanaan pelayanan tindakan pengobatan rujukan dan saat pasien keluar dari rumah sakit
12 Terdapat koordinasi pelayanan yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya secara berkesinambungan sehingga pada seluruh tahap pelayanan transisi antar unit pelayanan dapat berjalan dengan baik dan lancar
13 Terdapat koordinasi pelayanan yang mencakup peningkatan komunikasi untuk memfasilitasi dukungan keluarga pelayanan keperawatan pelayanan social konsultasi dan rujukan pelayanan kesehatan primer dan tindak lanjut lainnya
14 Terdapat komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan sehingga dapat tercapainya proses koordinasi tanpa hambatan aman dan efektif
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Standar IV Penggunaan metode ndash metode peningkatan kinerja untuk melakukan Evaluasi dan program keselamatan pasien Standar Rumah sakit harus mendesain proses baru atau memperbaiki proses yang ada
memonitor dan mengevaluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisa secara intensif kejadian tidak diharapkan Dan melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta keselamatan pasien
Kriteria 11 Setiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan yang baik mengacu
pada visi misi dan tujuan rumah sakit kebutuhan petugas pelayanan kesehatan kaidah klinis terkini praktek bisnis yang sehat factor lain yang berpotensi risiko bagi pasien sesuai dengan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit
12 Setiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja yang lain terkait dengan pelaporan insiden akreditasi manajemen resiko utikisasi mutu pelayanan keuangan
13 Setiap rumah skait harus melakukan evaluasi intensif terkait dengan semua KTD dan secara proaktif melakukan evaluasi satu proses kasus risiko tinggi
14 Setiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisa untuk menentukan perubahan system yang diperlukan agar kinerja dan keselamatan pasien terjamin
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Standar V Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien Standar 11 Pimpinan mendorong dan menjamin implementasi program
keselamatan pasien secara terintegrasi dalam organisasi melalui penerapan ldquo Tujuh Langkah Menuju Keselamatan Pasien Rumah Sakitrdquo
12 Pimpinan menjamin berlangsungnya program proaktif untuk identifikasi resiko keselamatan pasien dan program penekanan atau mengurangi KTD
13 Pimpinan mendorong dan menumbuhkan komunikasi dan koordinasi antar unit dan individu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang keselamatan pasien
14 Pimpinan mengalokasikan sumber daya yang adekuat untuk mengukur mengkaji dan meningkatkan kinerja rumah sakit serta meningkatkan keselamatan pasien
15 Pimpinan mengukur dan mengkaji efektifitas kontribusi dalam meningkatkan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Kriteria 11 Terdapat tim antar disiplin ilmu untuk mengelola program keselamatan pasien 12 Terdapat program proaktif untuk indetifikasi resiko identifikasi risiko keselamatan dan program
meminimalkan insiden yang mencakup jenis ndash jenis kejadian yang memerlukan perhatian mulai dari ldquoKejadian Nyaris Cederardquo (Near miss) sampai dengan ldquoKejadian Tidak Diharapkanrdquo (Adverse event)
13 Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi dalam program keselamatan pasien
14 Tersedia prosedur ldquocepat tanggaprdquo terhadap insiden termasuk asuhan keperawatan pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis
15 Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden termasuk penyediaan informasi dengan benar dan jelas tentang analisa akar masalah (RCA) ldquoKNCNear missrdquo dan ldquokejadian sentinelrdquo pada saat program keselamatan pasien mulai dilaksanakan
16 Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai insiden misalnya menangani kejadian sentinel atau kegiatan proaktif untuk memperkecil resiko termasuk mekanisme untuk mendukung staff dala kaitannya dengan kejadian sentinel
17 Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antara unit dan antara pengelola pelayanan di dalam rumah sakit dengan pendekatan disiplin
18 Tersedia sumber daya dan system informasi yang dibutuhkan dalam perbaikan kinerja rumah sakit dan perbaikan keselamatan pasien Termasuk evaluasi berkala terhadap kecukupan sumber daya tersebut
19 Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk mengevalulasi efektifitas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien termasuk rencana tindak lanjut dan implementasi
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Standar VI Mendidik staf tentang keselamatan pasien Standar 1 Rumah sakit memiliki proses pendidikan pelatihan dan orientasi untuk
setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan keselamatan pasien secara jelas
2 Rumah sakit menyelenggarakan pendidikan dan pelatiihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan dan memelihara kompetensi staff serta pendekatan interdisipllin dalam pelayanan pasien
Kriteria 1 Setiap rumah sakit harus memiliki program pendidikan pelatihan dan
orientasi bagi staff baru yang memuat topic keselamatan pasien sesuai tugasnya masing ndash masing
2 Setiap rumah sakit mengintegrasikan topic keselamatan pasien dalam setiap kegiatan in ndash service training dan member pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden
3 Setiap rumah sakit harus menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok teamwork guna mendukung pendekatan interdisplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Standar VII Komunikasi merupakan kunci bagi staff untuk mencapai keselamatan pasien
Standar 1 Rumah sakit merencanakan dan mendesain proses manajemen
informasi keselamatan pasien untuk memenuhi kebutuhan informasi internal dan eksternal
2 Transmisi data dan informasi harus tepat waktu dan akurat Kriteria 1 Perlu disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain
proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal ndash hal terkait dengan keselamatan pasien
2 Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk merevisi manajemen informasi yang ada
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
PELAPORAN INSIDEN ANALISIS DAN SOLUSI
Pasal 11
(1) Sistem pelaporan insiden dilakukan di internal rumah sakit dan kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
(2) Pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah
Sakit mencakup KTD KNC dan KTC dilakukan setelah analisis dan
mendapatkan rekomendasi dan solusi dari TKPRS
(3) Sistem pelaporan insiden kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit harus dijamin keamanannya bersifat rahasia anonim
(tanpa identitas) tidak mudah diakses oleh yang tidak berhak
(4) Pelaporan insiden sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
ditujukan untuk menurunkan insiden dan mengoreksi sistem dalam
rangka meningkatkan keselamatan pasien dan tidak untuk menyalahkan
orang (non blaming)
Pasal 12
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Setiap insiden harus dilaporkan secara internal kepada TKPRS dalam
waktu paling lambat 2x24 jam sesuai format laporan sebagaimana
tercantum pada Formulir 1 Peraturan ini (2) TKPRS melakukan analisis dan memberikan
rekomendasi serta solusi atas insiden yang dilaporkan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) (3) TKPRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala rumah sakit Pasal 13
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Pasal 13 (1) Rumah sakit harus melaporkan insiden analisis
rekomendasi dan solusi Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) secara tertulis kepada
Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai format laporan
sebagaimana tercantum pada Formulir 2 Peraturan ini (2) Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit
melakukan pengkajian dan memberikan umpan balik (feedback) dan solusi atas
laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) secara nasional
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
Pasal 14 Ketentuan lebih lanjut mengenai sistem pelaporan insiden diatur dengan Peraturan Menteri BAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASAN Pasal 15 (1) Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota secara berjenjang melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap kegiatan Keselamatan Pasien Rumah Sakit sesuai tugas dan fungsi masing-masing (2) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Menteri Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan Kepala Dinas Kesehatan KabupatenKota mengikutsertakan asosiasi perumahsakitan dan organisasi profesi kesehatan (3) Kepala rumah sakit secara berkala wajib melakukan pembinaan dan pengawasan kegiatan keselamatan pasien yang dilaksanakan oleh TKPRS Pasal 16 Dalam rangka pembinaan dan pengawasan Menteri Pemerintah Daerah Provinsi dan Pemerintah Daerah KabupatenKota dapat mengambil tindakan administratif kepada rumah sakit terhadap pelanggaran ketentuan Pasal 6 ayat (1) Pasal 7 ayat (1) Pasal 8 ayat (1) dan Pasal 11 ayat (1) berupa a teguran lisan b teguran tertulis atau c penundaan atau penangguhan perpanjangan izin operasional BAB VIII
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-
MENGEMBANGKAN SISTEM PELAPORAN Memastikan staf dapat melaporkan kejadian insiden serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Langkah penerapan A Untuk Rumah Sakit Lengkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dalam maupun ke luar yang harus dilaporkan ke Komite Nasional Keselamatan Pasien Rumah Sakit B Untuk UnitTim Berikan semangat kepada rekan sekerja anda untuk secara aktif melaporkan setiap insiden yang terjadi dan insiden yang telah dicegah tetapi tetap terjadi juga karena mengandung bahan pelajaran yang penting 5
- PATIENT SAFETY
- Keselamatan pasien di rumah sakit
- Slide 3
- Slide 4
- Slide 5
- PENDAHULUAN
- Slide 7
- Slide 8
- Slide 9
- KESELAMATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT (PATIENT SAFETY)
- Slide 11
- A Definisi
- Slide 13
- Slide 14
- Slide 15
- Slide 16
- Slide 17
- C Sembilan solusi keselamatan Pasie Di Rumah Sakit
- d Standar Keselamatan Pasien di Rumah Sakit
- Slide 20
- Slide 21
- Slide 22
- Slide 23
- Slide 24
- Slide 25
- Slide 26
- Slide 27
- Slide 28
- Slide 29
- Slide 30
- Slide 31
- Slide 32
-