patofisiologi nyeri.ppt
TRANSCRIPT
Patofisiologi dan Neuroanatomi Nyeri
Dolofenac & Doloneurobion PK update 2011
Definisi NyeriBerdasarkan panduan konsil International Association for the Study of Pain (IASP) tahun 2008 definisi nyeri adalah “Suatu pengalaman sensoris dan emotional yang tidak nyaman yang berkaitan dengan kerusakan jaringan aktual atau potensial atau digambarkan sebagai adanya suatu kerusakan”
Nyeri adalah pengalaman subyektif dan bukan obyektif.
Pengalaman nyeri terjadi di otak bukan pada tempat terjadinya cedera
Peran Otak
• Pada saat sinyal dari serabut nosiseptif sampai di otak, talamus akan melanjutkan pesan secara simultan ke tiga bagian khusus otak.– Daerah sensasi fisik yang berfungsi mengenali & melokalisasi
nyeri– Daerah perasa emosional yang menentukan derajat nyeri
(sistem limbik)– Daerah asosiatif yang menentukan arti nyeri (korteks frontalis)
• Otak secara simultan memodulasi sinyal nyeri yang datang dengan mengirimkan sinyal balasan dari korteks serebral, diensefalon, otak tengah, pons dan medulla.
Dolofenac & Doloneurobion PK update 2011
Tujuan adanya Nyeri• Untuk memperingatkan tubuh terhadap adanya perasaan terbakar,
robekan, tumbukan, fraktur, keracunan
• Untuk memicu penarikan secara refleks dari rangsang nyeri
• Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut
Apa yang terjadi jika nyeri tidak hilang?Jika nyeri masih terasa meski cedera telah sembuh maka hal ini disebut dengan “Nyeri Kronik”.
Dolofenac & Doloneurobion PK update 2011
Dolofenac & Doloneurobion PK update 2011
Negative self-talkPoor sleepMissing work
Muscle atrophy & weaknessWeight loss/gain
Less activeDecreased motivationIncreased isolation
DisabilityPain
Distress
Siklus Nyeri
Dolofenac & Doloneurobion PK update 2011
•Nadi
•Tekanan Darah
•Temperatur
•Respirasi
Nyeri:Tanda Tanda Vital Vital ke 5ke 5
Nyeri: Tanda Vital ke 5
Dolofenac & Doloneurobion PK update 2011
Dampak Fisiologis Nyeri
• Respon stress umum / neuroendokrin
• Sistem Respirasi
• Sistem Kardiovaskular
• Sistem Gastrointestinal
• Sistem Genitourinaria
• Sistem Muskuloskeletal
Bonica JJ. The Management of Pain. 2nd ed. Vol. 1; 1990.
Dolofenac & Doloneurobion PK update 2011
Klasifikasi Nyeri
• Berdasarkan awitan (onset), maka nyeri dapat di-
kelompokkan dalam:
– Nyeri akut
– Nyeri kronik
– Breakthrough pain (Peningkatan intensitas
nyeri pada kondisi nyeri kronik).
Dolofenac & Doloneurobion PK update 2011
Nyeri Patologis• Nyeri nosiseptif (nyeri inflamasi)
• Nyeri neuropatik
• Nyeri idiopatik / nyeri psikologik
Dolofenac & Doloneurobion PK update 2011
Klasifikasi NyeriNyeri
Nyeri Nosiseptif Nyeri Non-nosiseptif
Nyeri
Somatik
Nyeri
Viseral
Nyeri Neuropatik Nyeri
Fungsional
N. Neuropatik Perifer
N. Neuropatik Central
Dolofenac & Doloneurobion PK update 2011
Nyeri Nosiseptif (Nyeri Inflamasi)
Nyeri yang diakibatkan oleh kerusakan
jaringan yang secara langsung berkaitan
dengan nosiseptor
• Jika kerusakan menjadi sembuh Bebas nyeri
• Disebut juga Adaptive Pain
Nosiseptor• Nosiseptor merupakan ujung dari saraf yang tersebar di seluruh
tubuh dan terutama pada jaringan tubuh• Nosiseptor mentransmisikan sinyal terkait dengan adanya cedera,
penyakit, pergerakan atau stress• Ujung saraf khusus ini dirangsang dengan pengeluaran senyawa
nosiseptif (penyebab nyeri) yang muncul dari pembuluh darah lokal, sel jaringan ikat yang disebut fibroblast dan sel darah khusus di jaringan yang disebut makrofag.
• Sewaktu bagian ujung saraf ini terangsang oleh senyawa kimia ini maka akan mulai memicu saraf yang terhubung dengannya untuk mengirimkan sinyal ke sumsum tulang belakang dan otak sehingga akan muncul perasaan nyeri.
Dolofenac & Doloneurobion PK update 2011
Patofisiologi Nyeri
Nyeri Nosiseptif / Nyeri Inflamasi• Nyeri yang ditimbulkan oleh sistem nosiseptif
akibat adanya kerusakan jaringan / proses inflamasi
• Sensasi yang dirasakan : rasa seperti tertusuk, robekan, rasa remuk.
• Terjadi akibat hasil aktivasi sistem sensorik (nosiseptor) oleh rangsangan noksius (mekanik, kimia, termal)
• Proses tersebut meliputi :
– Transduksi– Transmisi– Modulasi– Persepsi
PERCEPTION
MODULATION
TRANSMISSION
TRANSDUCTION
PAIN
Jalur Nyeri
Modulation
Pain stimulus
Dorsal horn
Sensorycortex
Dorsal rootganglia
Perception
Transduction
Transmission
Peripheral nociceptors
Adapted with permission from Nicholson BD. J Am Acad Nurse Pract. 2003;15(12 suppl):3-9.
Nyeri Nosiseptif / Inflamasi
• Jaringan yang rusak akibat trauma mengaktivasi nosiseptor yang merupakan saraf aferen primer yang memiliki diameter serabut yang relatif kecil (Serabut A-delta dan C), terdapat pada kulit, otot, sendi dan beberapa jaringan viseral.
• Serabut A-delta dan C memiliki reseptor spesifik yang bertanggung jawab terhadap rangsang noksius (mekanik, kimia, termal)
• Rangsang noksius pada serabut A-delta dan C menyebabkan depolarisasi pada serabut saraf aferen.
• Pada saat terjadi depolarisasi melibatkan reaksi dari senyawa neurokimia yang sangat kompleks
Nyeri Nosiseptif / Inflamasi
• Aktivasi nosiseptor serabut saraf aferen akan akan mengaktifkan ion kalsium sehingga menyebabkan depolarisasi pada ujung akson bagian distal sehingga ion natrium akan masuk ke dalam sel dan terjadi potensial aksi yang akan menghantarkan rangsang saraf ke kornu posterior medulla spinalis.
Nyeri Nosiseptif / Inflamasi
• Pada saat terjadinya depolarisasi melibatkan reaksi dari senyawa neurokimia yang sangat kompleks
• Rangsang noksius akan merangsang high threshold nociceptors (serabut saraf dengan mielin yang tipis)
• Aktivasi high threshold nociceptors ini disebabkan oleh senyawa kimia yang dilepaskan akibat :– Kerusakan jaringan– Proses peradangan– Saraf eferen simpatis
Nyeri Nosiseptif / Inflamasi• Pada trauma terdapat kerusakan jaringan.
Jaringan yang rusak akan mengeluarkan senyawa kimia :
– Ion hidrogen– Norepineprin– Bradikinin
• Akibat trauma juga akan terjadi proses inflamasi yang mengaktivasi sel mast dan pengeluaran mediator inflamasi :
– Histamin– Ion Kalium– Prostaglandin– Interleukin (IL)– Tumor Necrosis Factor (TNF)
• Trauma akan mengaktifkan respon saraf eferen dengan mengeluarkan :
– Serotonin (5-HT)– Neuropeptida (substansi P, CGRP)– Leukotrien
“Sensitizing Soup”
Peran Mediator Inflamasi
• Akibat trauma akan terjadi kerusakan sel yang menyebabkan pengeluaran ion hidrogen dan kalium, asam arakidonat dan bradikinin
• Ion hidrogen dan kalium akan mengaktivasi nosiseptor yang akan menginisiasi reaksi inflamasi.
• Peningkatan kadar asam arakidonat akan mengaktivasi dan meng ”up-regulasi” enzim siklooksigenase (COX-1 dan COX-2) dan 5-lipooksigenase
• Aktivasi enzim COX akan mengubah asam arakidonat menjadi metabolit aktif : Prostaglandin E2 (PGE2), Prostaglandin G2 (PGG2) dan Prostaglandin H2 (PGH2) dan Thromboxane A2 (TXA2)
• Pembentukan prostaglandin akan menyebabkan vasodilatasi dan ekstravasasi plasma ke jaringan sekitar sehingga menyebabkan pembengkakan dan mensensitisasi neuron aferen primer yang menimbulkan rasa nyeri
Mekanisme nyeri nosiseptif pada otot
Peran Mediator Inflamasi• Aktivasi enzim 5-Lipooksigenase akan mengubah asam
arakidonat menjadi Leukotrien (LTB4) dan Cystein Leukotrien (Cys LT) yang akan mengaktifkan Sitokin (makrofag dan sel mast)
• Aktivasi sel mast akan mengeluaran histamin yang menyebabkan vasodilatasi pembuluh darah sehingga terjadi ekstravasasi plasma ke jaringan sekitar yang mengakibatkan pembengkakan. Sedangkan aktivasi makrofag akan menghasilkan Interleukin dan TNF alfa yang akan menyebabkan regulasi faktor kekebalan dan reaksi inflamasi.
• Peran bradikinin dalam proses inflamasi adalah mirip dengan histamin dan meningkatkan senstivitas terhadap rasa nyeri.
Peran Mediator Inflamasi
Contoh Nyeri Nosiseptif
• Nyeri miofasial, merupakan kondisi kronik yang mempengaruhi jaringan penghubung yang meliputi otot (fascia)
• Spasme otot atau kram. Kontraksi otot yang nyeri ini biasanya terjadinya mendadak namun akan hilang dengan cepat
• Kaku leher (disebut juga tortikolis atau tortikolis spasmodik), merupakan bentuk yang paling sering dari “distonia fokal”, suatu keadaan tonus otot abnormal (berlebihan atau kekurangan)
• Peradangan jaringan• Nyeri otot
Dolofenac & Doloneurobion PK update 2011
Pengobatan Nyeri Nosiseptif• Nyeri nosiseptif cenderung untuk hilang bila cedera sembuh,
namun demikian dapat diobati dengan analgesik, NSAID atau opiat.
Dolofenac & Doloneurobion PK update 2011
Dolofenac & Doloneurobion PK update 2011
Sendi Normal & Arthritis