patogenesis ht dalam kehamilan

11
PATOGENESIS HT DALAM KEHAMILAN

Upload: alex-abbas

Post on 14-Dec-2015

255 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

Hipertensi dalam kehamilan

TRANSCRIPT

Page 1: Patogenesis HT Dalam Kehamilan

PATOGENESIS HT DALAM KEHAMILAN

Page 2: Patogenesis HT Dalam Kehamilan
Page 3: Patogenesis HT Dalam Kehamilan

PENATALAKSANAAN PEB

Prinsip penatalaksanaan PeB:

1. Terminasi Kehamilan

2. Pengobatan HT

3. Pencegahan Kejang

4. Pengelolaan Cairan

5. Pelayanan Suportif Terhadap Penyulit Organ yang Terlibat

Page 4: Patogenesis HT Dalam Kehamilan

PENATALAKSANAAN PEB

Terapi Cairan, pilihannya:

• 5% Ringer-Dextrose <125 cc/jam

• Infus Dextrose 5% yang tiap liternya diselingi RL (60-125 cc/jam) 500 cc.

• Monitoring input dan output cairan

• Foley catheter u/ mengukur pengeluaran urin.

• Antasida u/ menetralisir asam lambung, menghindari risiko aspirasi asam lambung jika kejang.

Page 5: Patogenesis HT Dalam Kehamilan

PENATALAKSANAAN PEB

Antikejang:

MgSO4 – menghambat dan menurunkan kadar asetilkolin pada rangsangan serat saraf dengan menghambat transmisi neuromuskular. Magnesium akan menggeser kalsium, sehingga aliran rangsangan tidak terjadi.

Cara pemberian:

• Loading dose: initial dose

4 gram MgSO4 IV (40% dalam 10 cc) selama 15 menit.

Page 6: Patogenesis HT Dalam Kehamilan

PENATALAKSANAAN PEB• Maintenance dose:

Infus 6 gr dalam RL/ 6 jam; atau 4 atau 5 gr IM.

Selanjutnya maintenance dose 4 gr IM tiap 4-6 jam

Syarat pemberian MgSO4:

• Tersedia antidotum MgSO4, yaitu Ca Glukonas 10% = 1 g (10% dalam 10 cc) IV 3 menit.

• Refleks patella (+) kuat

• RR > 16x / menit, tidak ada tanda distres napas.

Page 7: Patogenesis HT Dalam Kehamilan

PENATALAKSANAAN PEB

MgSO4 dihentikan bila:

• Ada tanda intoksikasi.

• Setelah 24 jam pasca persalinan atau 24 jam setelah kejang terakhir.

Diuretik tidak diberikan secara rutin, kecuali ada edema paru-paru, payah jantung kongestif atau anasarka. Diuretik yang dipakai: Furosemida.

Diuretik dapat memperberat hipovolemia, memperburuk perfusi utero-plasenta, meningkatkan hemokonsentrasi, menimbulkan dehidrasi pada janin, menurunkan BB janin.

Page 8: Patogenesis HT Dalam Kehamilan

PENATALAKSANAAN PEB

Pengobatan HT

• Diturunkan bertahap, diturunkan mencapai <160/105.

Pilihan anti HT:

• Lini pertama: Nifedipin 10-20 mg PO, diulangi setelah 30 menit; maks 120mg/24 jam

• Lini kedua: Sodium nitroprusside 0,25 ug IV/kg/menit, infus; ditingkatkan 0,25 ug IV/kg/5 menit. Diazokside 30-60 mg IV/5 menit; atua IV infus 10 mg/menit/ dititrasi.

Page 9: Patogenesis HT Dalam Kehamilan

PENATALAKSANAAN PEB

INDIKASI TERMINASI

Bila didapatkan satu atau lebih keadaan berikut:

Ibu:

• Umur kehamilan ≥ 37 minggu

• Ada tanda/gejala impending eclampsia

• Kegagalan terapi pada perawatan konservatif (klinis dan lab memburuk)

• Diduga terjadi solusio plasenta

• Timbul onset persalinan, ketuban pecah, atau perdarahan

Page 10: Patogenesis HT Dalam Kehamilan

PENATALAKSANAAN PEB

Janin:

• Adanya tanda fetal distress

• Ada tanda IUGR

• NST nonreaktif dengan profil biofisik abnormal

• Terjadi oligohidramnion

Lab:

• Ada tanda sindrom HELLP, khususnya menurunnya trombosit dengan cepat.

Page 11: Patogenesis HT Dalam Kehamilan

PENATALAKSANAAN PEB

INDIKASI PERAWATAN KONSERVATIF

• Kehamilan ≤ 37 minggu tanpa tanda impending eclampsia dengan keadaan janin baik.