patogenesis sepsis
DESCRIPTION
sepsisTRANSCRIPT
![Page 1: Patogenesis Sepsis](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081810/577c7e941a28abe054a1adfa/html5/thumbnails/1.jpg)
PATOGENESIS SEPSIS
Infeksi yang terjadi pada neonates dapat terjadi ketika antenatal, intranatal dan pascanatal.
1. Infeksi antenatal
Infeksi apapun dapat terjadi ketika kehamilan, tetapi sedikit yang merugikan
kehamilan. Kehamilan biasanya tidak meningkatkan keparahan suatu infeksi; akan tetapi,
karena keadaan tanggap imun yang relatife rendah akibat perubahan fisiologis pada
kehamilan, beberapa infeksi maternal, seperti infeksi saluran kemih dan pneumonia lebih
mungkin untuk terjadi. Infeksi janin dapat terjadi ketika di dalam uterus yang dapat
menyebabkan penyakit kongenital melalui penyebaran plasenta. Segala efek samping
pada janin dapat diseababkan oleh efek teratogenik (rubella, toksoplasmosis) ataupun
efek tidak langsung (sitomegalovirus, cacar air) (Sullivan, 2009).
Waktu terjadinya infeksi juga penting untuk menentukan hasil akhir infeksi,
contohnya infeksi pada trimester pertama akan lebih sering menyebabkan kelainan
structural dari pada infeksi pada infeksi pada tahap usia yang lainnya. Infeksi dapat
menimbulkan restriksi pertumbuhan (sering klai simetris) sehingga terjadi pelahiran
preterm yang disertai dengan sekuelnya yang merugikan (Sullivan, 2009).
Hampir setiap infeksi berat yang dialami ibu dapat berakibat terjadinya keguguran
(abortus), kelahiran mati dan persalinan premature. Kuman mencapai janin melalui
peredaran darah ibu ke plasenta. Di sini kuman melewati barrier plasenta dan kemudian
memasuki peredaran darah janin . Jenis-jenis infeksi yang dapat ditularkan pada bayi
melalui cara ini antara lain(Ilyas, 2003):
a. Toxoplasmosis
Dapat menyebabkan bayi mengalami: anemia, kejang, icterus, hidrosefalus, kebutaan,
dll.
b. Rubella
Dapat menyebabkan bayi mengalami kematian janin dalam kandungan atau
IUFD(Intra Uterin Fetal Death), IUGR, gangguan berat pada jantung, mata, telinga,
dll.
c. Cytomegalvirus
![Page 2: Patogenesis Sepsis](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081810/577c7e941a28abe054a1adfa/html5/thumbnails/2.jpg)
Dapat menyebabkan bayi mengalami: IUFD, apnea kejang, ikterus (kuning), kelainan
susunan saraf, dll.
d. Herpes Simplek
Dapat mengakibatkan abortus, persalinan premature, dll
e. Siphilis
Dapat menyebabkan bayi mengalami IUFD, hepatitis neonatal, ikterus,
hepatosplenomegali, kelainan susunan saraf pusat, persalinan premature, dll.
(Ilyas, Jumarni. 2003. Asuhan Keperawatan Perinatal. Jakarta:EGC)
2. Infeksi intranatal
Dibandingkan dengan cara lain, infeksi pada periode intranatal ini lebih sering terjadi.
Kuman menulari janin dengan cara kontak langsung dengan daerah-daerah yang sudah
dicemari kuman, misalnya (Ilyas, 2003):
a. Pada keadaan ketuban pecah dini, kuman masuk melalui vagina ke dalam rongga
amnion
b. Partus lama dan sering dilakukukan pemeriksaan vaginal yang tidak memeperhatikan
teknik aseptic dan antiseptic memungkinkan masuknya kuman ke rongga vagina dan
kemudian ke dalam rongga amnion
c. Pada ibu dengan gonorea, kuman menulari janin pada saat janin melalui jalan lahir
(saluran vaginal)
d. Pemotongan tali pusat yang tidak memperhatikan teknik aseptic dan anti septik
memungkinkan masuknya kuman melalui tali pusat dan bayi dapat menderita tetanus
neonatorium.
(Ilyas, Jumarni. 2003. Asuhan Keperawatan Perinatal. Jakarta:EGC)
3. Infeksi pascanatal
Masalah/gangguan yang terjadi pada periode postnatal biasanya merupakan kelanjutan
dari masalah/gangguan yang terjadi pada periode antenatal dan intranatal. Tetapi juga
masalah yang timbul setelah bayi lahir, dan biasanya merupakan infeksi yang diperoleh.
Banyak infeksi yang menyebabkan kematian yang terjadi sesudah bayi lahir sebagai
akibat dari penggunaan alat/cara kerja atau perawatan yang tidak memperhatikan teknik
![Page 3: Patogenesis Sepsis](https://reader036.vdocuments.net/reader036/viewer/2022081810/577c7e941a28abe054a1adfa/html5/thumbnails/3.jpg)
septik sehingga terjadi infeksi silang, beberapa idantaranya; tetanus neonatorium,
gastroenteritis, abses, konjungtivitis, hepatitis, dll (Ilyas, 2003).
Daftar Pustaka
Ilyas, Jumarni. 2003. Asuhan Keperawatan Perinatal. Jakarta:EGC
Sullivan, Amanda. 2009. Panduan Pemeriksaan Antenatal. Jakarta: EGC.