pbg kel 1 - crusher
DESCRIPTION
alat pengolahan bahan galianTRANSCRIPT
MAKALAH
“CRUSHER”
Pengolahan Bahan Galian
Oleh
Kelompok 1:
SURYANTO (1308050)
RESTY HARDI (1308056)
LUSI DELFISKA (1308058)
DICKY REFILINO (1308060)
NANDA SETTYO BEKTI (1308066)
Dosen Pengampu:Mulya Gusman MT
TEKNIK PERTAMBANGANFAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada saat ini umumnya endapan bahan galian yang ditemukan di alam sudah
jarang yang mempunyai mutu atau kadar mineral berharga yang tinggi dan siap untuk
dilebur atau dimanfaatkan. Oleh sebab itu bahan galian tersebut perlu menjalani
pengolahan bahan galian (PBG) agar mutu atau kadarnya dapat ditingkatkan sampai
memenuhi kriteria pemasaran atau peleburan.
Pengolahan bahan galian (mineral beneficiation/mineral processing/mineral
dressing) adalah suatu proses pengolahan dengan memanfaatkan perbedaan-
perbedaan sifat fisik bahan galian untuk memperoleh produkta bahan galian yang
bersangkutan.
Keuntungan yang bisa diperoleh dari proses PBG tersebut antara lain adalah :
1) Mengurangi ongkos angkut.
2) Mengurangi ongkos peleburan.
3) Mengurangi kehilangan (losses) logam berharga pada saat peleburan.
4) Proses pemisahan (pengolahan) secara fisik jauh lebih sederhana dan
menguntungkan daripada proses pemisahan secara kimia.
B. Rumusan Masalah
1) Apa pengertian Crusher?
2) Bagaimana tahapan-tahapan pada crusher?
3) Apa saja alat-alat crusher?
C. Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai salah satu tugas mata kuliah
Pengolahan Bahan Galian dan sebagai buku panduan agar dapat lebih memahami
mengenai crusher dalam pengolahan bahan galian di industri pertambangan.
Manfaat penulisan ini terutama bagi penulis adalah menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan mengenai crusher dalam pengolahan bahan galian di
industri pertambangan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Crusher merupakan mesin yang dirancang untuk mengurangi besar batu ke
batu yang lebih kecil seperti kerikil. Crusher dapat digunakan untuk mengurangi
ukuran atau mengubah bentuk bahan tambang sehingga dapat diolah lebih lanjut.
Crusher merupakan alat yang digunakan dalam proses crushing. Crushing
merupakan proses yang bertujuan untuk meliberasi mineral yang diinginkan dari
mineral pengotornya.
Adapun hal- hal yang sangat perlu diperhatikan dalam penggunaan mesin
crusher ini adalah sifat-sifat material yang di reduksi mempunyai sifat abrasivenees
adalah material yang mempunyai kandungan silica yang tinggi, sticnees adalah
material yang mempunyai kandungan mineral tanah liat dan kandungan air (material
lengket dan plastis), dan selanjutnya bersifat crushability yaitu material yang
compressive strength, mohrs hardness, “bond impact crushing test (material
crushability)
B. Tahapan Crusher
Tahapan terdiri dari beberapa bagian yaitu crusher primer, crusher sekunder,
crusher tersier. Setelah batuan diledakan, batuan dimasukan kedalam crusher primer.
Hasil dari crusher primer dimasukan kedalam sekunder untuk mendapatkan hasil
yang diinginkan. Bila hasil crusher sekunder belum memenuhi spesifikasi yang
ditetapkan maka batuan diolah kembali di crusher tersier dan seterusnya.
Tahapan-tahapan crusher terdiri dari:
1. Tahap pertama / primer (primary stage)
2. Tahap kedua / sekunder (secondary stage)
3. Tahap ketiga/ tersier (tersier stage)
4. Kadang-kadang ada tahap keempat / kwarter (quaternary stage)
1. Primary crushing (Tahap pertama)
Primary crushing merupakan peremukan tahap pertama, dapat memecah
batuan yang berukuran sekitar 1500mm menjadi ukuran 30-100mm. Ukuran terbesar
dari tahapan ini adalah 200mm. Alat peremuk yang biasanya digunakan pada tahap ini
adalah Jaw Crusher dan Gyratory Crusher.
2. Secondary Cruher (Tahap kedua) :
Secondary Cruher merupakan peremukan tahap kedua, Umpan yang
digunakan berkisar 150 mm, dengan ukuran antara 12,5 mm sampai 25,4 mm. Produk
terbesar yang dihasilkan adalah 75 m sehingga perlu di lakukan crushing tahap ketiga.
Alat peremuk yang digunakan adalah Cone Crusher, Hammer Mill dan Rolls.
3. Fine crushing (Tahap lanjutan)
Material yang di crushing biasanya berukuran lebih besar dari 25,4mm.
Apabila hasil tidak memuaskan maka perlu di lakukan crusher lagi. Alat yang
digunakan Rolls, Dry Ball Mills, Disc Mills dan Ring Mills.
C. Alat-alat Crusher
Table. Jenis crusher beserta rasio reduksi
Tipe crusher Rasio reduksi
Jaw
Gyratory
True
4:1 – 9:1
3:1 – 10:1
Cone (standard) 4:1 – 6:1
Roll
Single roll
Double roll
Maksimum 7:1
Maksimum 3:1
impact Sampai 15:1
1. Jaw crusher
Merupakan salah satu peralatan pemecah batu yang paling terkenal di
dunia, Jaw Crusher sangat ideal dan sesuai untuk penggunaan pada saat
penghancuran tahap pertama dan tahap kedua. Memiliki kekuatan anti-tekanan
dalam menghancurkan bahan paling tinggi hingga dapat mencapai 320Mpa.
Bagian utama dari Jaw crusher adalah dua plat baja yang dapat membuka dan
menutup seperti rahang. Salah satu plat dari jaw ini tidak begerak, atau selalu
diam, dan disebut fix jaw. Sedangkan yang satunya selalu bergerak maju mundur
dan disebut sebagai moving jaw. Gerakan mundur maju fix jaw ditimbulkan oleh
mekanisme putaran sumbu eksentrik atau eccentric rotation.
Jaw yang bergerak akan memberi gaya tekan, kompresi kepada bijih yang
masuk dalam rongga remuk, rongga di antara dua plat atau jaw. Bijih yang
masuk rongga remuk akan segera mendapat gaya tekan atau kompresi dari yang
bergerak. Bijih yang remuk akan turun hingga mendapat tekanan baru. Bijih yang
remuk secara leluasa akan bebas turun di antara dua kompresi. Pada jaw crusher,
peremukan bijih hanya terjadi oleh alat, yaitu saat jaw bergerak memberi
tekanan. Mekanisme peremukan ini disebut arrested crushing.
Ukuran dan distribusi bijih hasil peremukan tergantung pada pengaturan
mulut pengeluaran atau setting, yaitu open side setting, bukaan maksimum dari
mulut. Bukaan diatur dengan merubah posisi toggle di belakang alat. Pengaturan
Bukaan maksimum atau open side setting dan bukaan minimum atau close side
setting akan menentukan ukuran terbesar dan distribusi dari bijih yang keluar dari
rongga jaw. Produk peremukan biasanya akan berukuran 85 persen dari bukaan
maksimum atau open side setting. Sedangkan ukuran terbesar yang dapat masuk
ke dalam rongga jaw adalah 85 persen dari gape.
Gambar 1. Skematika Jaw Crusher
Ukuran Produk Hasil Jaw Crusher
Ukuran produk hasil peremukan yang menggunakan Jaw Crusher dapat
ditentukan dengan memakai lembar kerja yang disiapkan di bawah. Masukkan
data yang diperlukan, kemudian tekan update. Ukuran produk dinyatakan dengan
P.80. Arti notasi P adalah untuk produk dan 80 menyatakan depalan puluh persen
dari berat produk berukuran lebih kecil dari ukuran P.80. Misal P.80 = 92.0 mm,
artinya delapan puluh persen berat dari produk jaw crusher berukuran kurang dari
92,0 mm.
Ada dua macam jaw crusher, yaitu:
a) Blake Crusher: Single Toggle dan Double Toggle.
Tipe Blake Crusher memiliki titik engsel jaw atau pivot di bagian atas,
sedangkan bagian bawahnya yang bergerak maju mundur. Karena bagian
bawah yang bergerak, maka lebar bukaan atau celah untuk keluarnya bijih
menjadi variatif. Pada saat bergerak maju, maka lebar bukaan adalah
minimum disebut close side setting, dan ketika bergerak mundur, maka
lebar bukaan adalah maksimum, disebut open side setting. Kondisi ini
menyebabkan rentang ukuran bijih hasil peremukan menjadi lebar. Dengan
kata lain ukuran menjadi relative tidak homogen.
Banyak dipakai oleh pabrik-pabrik dengan kapasitas produksi 7
ton/jam.
Cara kerjanya:
Suatu eksentrik menggerakkan batang yang dihubungkan dengan dua
toggle., togel yang satu dipakukan pada kerangka dan satu lagi ke rahang
ayun. Titik pivat terletak pada bagian atas rahang gerak atau diatas kedua
rahang pada garis tengah bukaan rahang.
Pada system ini, umpan dimasukkan ke dalam rahang berbentuk V
yang terbuka keatas. Satu rahang tetapdan tidak bergerak, sedangkan rahang
yang satu lagi membuat sudut 20o – 30o dan dapat bergerak maju mundur
yang digerakkan oleh sumbu eksentrik, sehingga memberikan kompresi yang
besar terhadap umpan yang terjepit diantara dua rahang. Muka rahang ini
mempunyai alur dangkal yang horizontal. Umpan besar yang terjepit antara
bagian atas rahang dipecah dan jatuh keruang bawahnya yang lebih sempit
dan dipecah. Pada mesin ini baut pecah yang berfungsi sebagai penahan
apabila terdapat material solid dengan ukuran yang lebih besar dan keras
maka dia akan pecah dengan sendirinya tetapi tidak akan merusak
keseluruhan dari pada alat jaw crusher.
b) Dodge Crusher (titik engsel di bawah)
Tipe Dodge Crusher memiliki titik engsel jaw atau pivot di bagian
bawah, sedangkan pada bagian atasnya bergerak maju mundur. Karena titik
engsel ada pada bagian atas, maka lebar bukaan atau celah untuk keluarnya
bijih hasil peremukan menjadi tetap. Kondisi ini menghasilkan ukuran bijih
menjadi relative homogen. Namun karena jaw bagian atas bergerak, maka
gape, atau mulut jaw menjadi variatif. Saat bergerak maju, maka gape
menjadi minimum. Sebaliknya ketika jaw bergerak mundur, gape menjadi
maksimum. Kondisi ini mensyaratkan bahwa ukuran bijih yang masuk
sebagai umpan harus benar-benar lebih kecil dari gape saat posisi minimum.
Ukuran bijih yang mendekati ukuran gape maksimum akan menyebabkan
jaw macet tidak dapat bergerak.
Banyak dipakai di pabrik dengan kapasitas produknya ¼ ton / jam – 1
ton / jam.
Cara Kerja:
Dodge jaw crusher sama seperti pada cara kerja blake jaw crusher.
Pada system ini, titik engsel berada dibawah sedangkan bagian atas
bergerak maju mundur. Hambatan yang dialami kemungkinan lapisan
rahang mengalami kerusakan selama proses berlangsung. Supaya rahang
tidak cepat rusak , maka biasanya dilapisi dengan bahan yang tahan tekanan
dan getaran. Misalnya manganese stell. Untuk mendapatkan usaha dan
pergerakan yang teratur maka dipasang sebuah roda penggerak yang dibuat
dari besi uang pejal.
Gambar 2. Skematika Blake Dan Dodge Crusher
Perbandingan Dodge dengan Blake Jaw Crusher, yaitu :
1. Ukuran produk pada Blake Jaw lebih heterogen dibandingkan dengan
Dodge Jaw yang relatif seragam.
2. Pada Blake Jaw porosnya di atas sehingga gaya yang terbesar mengenai
partikel yang terkecil.
3. Pada Dodge Jaw porosnya di bawah sehingga gaya yang terbesar
mengenai partikel yang terbesar sehingga gaya mekanis dari Dodge Jaw
lebih besar dibandingkan dengan Blake Jaw.
4. Kapasitas Dodge Jaw jauh lebih kecil dari Blake Jaw pada ukuran yang
sama.
5. Pada Dodge Jaw sering terjadi penyumbatan.
Pecahnya batuan dari jaw crusher karena adanya :
1. Daya tahan batuan lebih kecil dari gaya yang menekan
2. Nip angle
3. Resultante gaya yang arahnya ke bawah
Gaya-gaya yang ada pada jaw crusher, adalah :
1. Gaya tekan (aksi)
2. Gaya gesek
3. Gaya gravitasi
4. Gaya yang menahan (reaksi)
Arah-arah gaya tergantung dari kemiringan atau sudutnya. Resultante
gaya akhir arahnya harus ke bawah, yang berarti material itu dapat
dihancurkan. Tapi jika gaya itu arahnya ke atas maka material itu hanya
meloncat-loncat ke atas saja.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi jaw crusher :
1. Lebar lubang bukaan
2. Variasi dari throw
3. Kecepatan
4. Ukuran umpan
5. Reduction ratio (RR)
6. Kapasitas yang dipengaruhi oleh jumlah umpan per jam dan berat
jenis umpan
Faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan energi Jaw Crusher :
1. Ukuran feed
2. Ukuran produk
3. Kapasitas mesin
4. Sifat batuan
5. Persen waktu yang tidak terpakai
Ada dua tipe jaw crusher yang dapat ditemui pada penghancuran batubara :
1. Single-toggle machine
2. Double-toggle machine
Keduanya sering digunakan sebagai Blake Crusher yang
dicirikan adanya jaw bagian atas yang bergerak. Single-toggle mesin
memiliki jaw ayun yang dikurung pada batang Eccentric, yang dibuat
lebih ringan, lebih kompak dibanding double-toggle machine. Jaw
ayun bergerak berlawanan dengan jaw tetap tidak hanya karena aksi
plat toggle tetapi juga karena pergerakan vertical seperti perputaran
Eccentic. Gerakan eliptikal ini membantu menggerakan batuan
melewati plat jaw dan menghancurkan batu. Single-toggle machine
lebih baik digunakan pada batubara yang rapuh dan material bershale
karena biaya pemasangan dan tenaga lebih kecil.
Pada Double-toggle machine, jaw ayun bergerak bolak-bailk
yang disebabkan pergerakan vertikal pitman. Hal ini disebabkan
pergerakan naik turun front toggle yang dihubungkan ke jaw ayun.
Bagian back toggle menyebabkan pitman bergerak ke samping.
Double-toggle machine harganya 50 % lebih besar dibanding single-
toggle machine pada ukuran yang sama dan umumnya dipilih untuk
menghancurkan material yang liat, keras dan rapuh.
Kegunaan Jaw Crusher adalah untuk memecahkan bongkah –
bongkah yang sangat kasar. Proses pemecahan dengan alat pemecah yang
melawan bagian yang tidak bergerak, gerakannya seperti rahang yang sedang
menguyah. Penghancuran akan terjadi apabila crusher melampaui batas plastis
dari material yang dihancurkan.Untuk memperoleh ukuran dari produk yang
diinginkan dapat diperoleh dengan cara mengatur bukaan (feed).
Kapasitas Jaw Crusher
Kapasitas mesin peremuk jaw crusher dibedakan menjadi kapasitas
desain dan kapasitas nyata. Kapasitas desain merupakan kemampuan produksi
yang seharusnya dicapai oleh mesin peremuk tersebut, sedang kapasitas nyata
merupakan kemampuan produksi mesin peremuk sesungguhnya yang
didasarkan pada sistem produksi yang diterapkan. Kapasitas desain diketahui
dari spesifikasi yang dibuat oleh pabrik pembuat mesin peremuk dan kapasitas
nyata didapatkan dengan cara pengambilan conto produk yang dihasilkan.
Kapasitas Crusher menurut Taggart :
T = 0,6 L. S
Keterangan : T = kapasitas (ton/jam)
L = Panjang lubang penerimaan (inchi)
S = Lebar lubang pengeluaran (inchi)
Keistimewaan Dari Jaw Crusher
1. Dengan motor listrik berdaya 5, 5 Hp/ 4 kw menjadikan mesin ini
mampu dioperasikan selama 24 jam terus menerus.
2. Dirancang dengan konstruksi khusus pada rangka utama
mempergunakan bahan besi baja setebal 20 mm, membuat mesin
ini kuat dan tangguh terhadap guncangan yang terjadi saat sedang
digunakan.
3. Keistimewaan lain adalah terletak pada pisau penghancur contoh
batuan keras yang mempergunakan besi baja khusus dari KRUPP
yang telah mendapatkan pengerasan, sehingga berdaya tahan lama
apabila terjadi benturan keras diantara kedua permukaan pisau.
4. Memakai putaran togel yang memudahkan untuk mengatur posisi
pisau penghancur sesuai dengan yang dikehendaki.
5. Dilengkapi dengan tombol pengaman otomatis, yang memberikan
jaminan keamanan pada motor listrik, apabila terjadi hubungan
singkat dari sumber listrik.
6. Dengan memakai pipa berlubang pada rangka mesin bagian
bawah, memungkinkan debu yang tersisa didalam rangka pada
saat mesin digunakan, akan keluar dengan sendirinya, sehingga
tidak mengendap didalam yang dapat merupakan bantalan poros
mesin.Crusher jenis ini terdiri dari dua buah jaw, di mana satu
batang bergerak (moveing jaw) ke arah jaw yang lain (fixed jaw).
Alat ini merupakan contoh paling umum dari mesin peremuk tingkat 1
dengan bentuk yang mirip rahang atas dan rahang bawah dari seekor
binatang,untuk melakukan permukaan,batuan yang mengandung mineral
dijepit di antara dua buah rahang yang terdiri dari fixed jaw dan swing jaw,lalu
dihancurkan dengan gaya tekan remuk.Alat ini mempunyai 2 tipe bergantung
kepada titik tumpunya,bila titik tumpunya di atas disebut titik blake,bila titik
tumpunya di bawah disebut dodge.
Istilah-istilah pada Jaw Crusher, antara lain :
1. Setting Block, bagian dari jaw crusher untuk mengatur agar lubang ukuran
sesuai dengan yang dikehendaki. Bila setting block dimajukan, maka jarak
antara fixed jaw dengan swing jaw menjadi lebih pendek atau lebih dekat,
dan sebaliknya.
2. Toggle, bagian dari jaw crusher yang berfungsi untuk mengubah gerakan
naik turun menjadi maju mundur.
3. Pitman, berfungsi untuk merubah gerakan berputar dari maju mundur
menjadi gerakan naik turun.
4. Swing Jaw, bagian dari jaw crusher yang dapat bergerak akibat gerakan
atau dorongan toggle.
5. Fixed Jaw, bagian dari jaw crusher yang tidak bergerak/diam.
6. Mouth, bagian mulut jaw crusher yang berfungsi sebagai lubang
penerimaan umpan.
7. Throat, bagian paling bawah yang berfungsi sebagai lubang pengeluaran.
8. Gate, adalah jarak mendatar pada mouth.
9. Set, adalah jarak mendatar pada throat.
10. Closed Setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat
swing jaw ekstrim ke depan.
11. Open Setting, adalah jarak antara fixed jaw dengan swing jaw pada saat
swing jaw ekstrim ke belakang.
12. Throw, selisih jarak pelemparan antara open setting dengan close setting
13. Nip Angle, sudut yang dibentuk dengan garis singgung yang dibuat melalui
titik singgung antara jaw dengan batuan.
Gambar. Jaw crusher
2. Impact Crusher
Mesin ini mengunakan impact (benturan) sebagai mekanisme peremukannya.
Tipenya ada berbagai macam. Mesin ini banyak disukai karena dapat menghasilkan
produk yang relative ideal, sehingga memudahkan pengangkutan dan
pemakaian.Selain itu alat ini juga ringkas dan mempunyai rasio yang cukup besar
yaitu : 7 : 1 hingga 10 : 1.
Bisa digunakan material dengan panjang 500mm, tidak lebih dari 350Mpa
anti-tekanan kekuatan. Impact crusher dapat digunakan dalam penghancuran
pertama dan kedua. Selama proses pengoperasian, Rotor berkecepatan tinggi akan
terbawa melalui motor listrik. Material akan ditimpa oleh Flat Hammer Monitor
untuk dihancurkan, dan kemudian akan disalurkan untuk penghancuran kedua,
kemudian akan dibuang melalui lubang pembuangan.
Impact crusher menawarkan banyak keunggulan: struktur sederhana,
koneksi tanpa kunci, high chromium flat Hammer, special impact plate,
menyederhanakan proses penghancuran, efisiensi tinggi dan konservasi energi, produk
akhir berbentuk kubus. Discharge opening dapat di atur. Mesin secara luas digunakan
dalam air dan elektrik, tol, pasir dan batu, industri penghancuran. Ini merupakan
pembuktian bahwa impact crusher lebih baik daripada Cone Crusher dan Hammer
Crusher.
Prinsip Kerja mesin Impact Crusher
Impact crusher bekerja menghancurkan material dengan kekuatan tabrakan.
Ketika material memasuki area blow bar, material dihancurkan dengan kekuatan dan
kecepatan tinggi blow bar dan dilempar ke impact plates dalam rotor untuk
penghancuran kedua. Kemudian material akan terlempar kembali ke dalam blow
bar untuk penghancuran ketiga. Proses ini berlangsung terus menerus sampai material
hancur sesuai dengan ukuran yang diinginkan dan keluar dari bagian paling bawah
mesin. Ukuran dan bentuk dari bubuk akhir dapat diubah dengan mengatur jarak
antara impact rack dan rotor support. Mesin dilengkapi pengaman self- weigh device
yang terletak diframe belakang mesin. Ketika barang lain masuk dalam lubang
impact, barang tersebut akan terlempar keluar dari mesin melalui impact rack yang
terletak dibagian depan dan belakang mesin.
3. Gryatory Crusher
Gambar. Gryatory Crusher
Gyratory Crusher terdiri dari penumbuk berbentuk kerucut yang bergetar
didalam mangkuk berbentuk kerucut yang lebih besar. Sudut kerucut diatur
sedemikian rupa sehingga luas terusan semakin berkurang saat mendekati
permukaan kerja. Penumbuk terdiri dari mantel yang bebas berputar pada
porosnya. Poros digerakkan oleh bearing eksentrik yang berada dibawahnya.
Geometri sirkular crusher memberi sudut tajam kecil yang diinginkan pada arah
horizontal. Sudut tajam pada arah vertikal kurang diinginkan karena membatasi
penerimaan umpan. Sudut tajam vertikal ditentukan oleh bentuk mantel dan liner
mangkok, mirip jaw crusher.
Macam-macam Gyratory crusher yaitu:
a. Crusher primer
Ciri-cirinya:
1) Mempunyai sudut kerucut yang curam dan rasio reduksi yang kecil
2) Dapat langsung menerima umpan dari truk atau rail car
3) Crusher digerakkan secara mekanik atau hidraulik
b. Crusher sekunder
Crusher sekunder mempunyai sudut kerucut yang lebih lebar, ini
memungkinkan produk yang lebih halus tersebar di area terusan yang
lebih besar dan juga menyebabkan keausan di area yang lebih luas.
Keausan paling parah terjadi di zona crushing. Partikel halus akan
berada di bagian paling bawah crusher.
Ciri-cirinya:
1) Mempunyai sudut kerucut yang lebar
2) Untuk penghancuran material yang halus
3) Dapat beroperasi secara open circuit atau closed circuit
4) Untuk kerja menurun karena: adanya material lengket di feed,
kandungan moisture yang berlebih \-6 dan distribusi feed yang
tidak merata
4. Cone Crusher
Cone crusher merupakan pengembangan dari gyratory crusher.
Konstruksinya mempunyai sepasang kerucut yang satu diam dan yang satunya
berputar. Bagian – bagian cone crusher dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar. Cone Crusher
Proses pemecahan bahan olahan (Feed) dari pemecah rahang ini berlangsung
continue dengan cara gesekan & potongan. Akan tetapi pada pemecah kerucut ini
cara memecahnya tidak berkala seperti pemecah rahang, melainkan terus-menerus.
Pada waktu pemecah kerucut ini bekerja, ujung sumbu atas kerucut berfungsi
sebagai engsel, sedangkan ujung bagian bawah berkeliling hingga gerakan kerucut
berayun mengelilingi bagian bawah dalam selubung yang tetap. Akibat ayunan
kerucut ini jarak antara kerucut dengan selubung berubah-ubah. Pada waktu ruang
itu sedang mengecil terjadi pemecahan dan pada waktu ruang membesar bahan
olahan yang sudah di giling akan turun. Pekerjaan ini berlangsung sepanjang
keliling kerucut dan terus-menerus.
Konstruksi sebuah pemecah kerucut yang diputarkan dengan perantaraan
sebuah roda sabuk dengan roda gigi konis (roda gigi tirus). Dalam pesawat ini
sumbu utama bagian bawah dimasukkan ke dalam s uatu tabung eksenterik. Bila
tabung tersebut di putar makanya sumbunya akan berayun. Kadang-kadang bidang
penekan kerucut dan tabung kerucut membentuk rusuk-rusuk dan biasa diganti
bilamana sudah tipis atau aus.
Prinsip dan Mekanisme Cone Crusher
Mesin Cone Crusher terdiri dari bingkai, perangkat transmisi, hollow
eccentric shaft, bearing berbentuk mangkuk, penghancur berbentuk kerucut, springs
dan tempat pengaturan tekanan hidrolik untuk mengatur discharging opening.
Selama masa pengoperasian, motor menjalankan eccentric shaft shell untuk
berbalik melalui poros horisontal dan sepasang bevel gear. Poros dari crushing cone
berayunan dengan kekuatan eccentric shaft shell sehingga permukaan dari dinding
penghancur berdekatan dengan dinding roll mortar dari waktu ke waktu. Dalam hal
ini, bijih besi dan batu akan tertekan dan kemudian hancur.
Pemanfaatan agregat dalam proyek konstruksi sangatlah luas. Salah satu
pemanfaatan agregat adalah sebagai bahan dasar pembuat beton dan campuran
aspal. Selain itu juga digunakan sebagai bahan pembuat jalan. Guna mendapatkan
kerikil atau batuan pecah yang sesuai dengan ukuran yang diharapkan maka
diperlukan suatu alat untuk memotong material. Alat pemecah batuan yang
digunakan adalah crusher.
Cone Crusher digunakan dalam industri metalurgi, konstruksi, pembangunan
jalan, kimia dan industri fosfat. Cone crusher tepat untuk batu dan bijih keras dan
setengah keras, seperti bijih besi, bijih tembaga, batu kapur, kuarsa, granite,
gritstone, dan sebagainya. Tipe dari lubang crushing disesuaikan dengan bijih.
Standard type digunakan untuk PYZ (penghancuran sekunder); middle type untuk
PYD (penghancuran tersier); short-head type untuk penghancuran pertama dan
kedua.
Keunggulan dari Mesin Cone Crusher
1. Tingkat produksi tinggi; kualitas tinggi
2. Mesin kurang menghentikan waktu
3. Mudah dalam perawatan dan rendah biaya
4. Sistem penghancuran yang unik meliputi primer, sekunder, dan tersier
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Crusher merupakan mesin yang dirancang untuk mengurangi besar batu ke
batu yang lebih kecil seperti kerikil. Crusher dapat digunakan untuk mengurangi
ukuran atau mengubah bentuk bahan tambang sehingga dapat diolah lebih lanjut.
Crusher merupakan alat yang digunakan dalam proses crushing. Crushing
merupakan proses yang bertujuan untuk meliberasi mineral yang diinginkan dari
mineral pengotornya.
Adapun hal- hal yang sangat perlu diperhatikan dalam penggunaan mesin
crusher ini adalah sifat-sifat material yang di reduksi mempunyai sifat abrasivenees
adalah material yang mempunyai kandungan silica yang tinggi, sticnees adalah
material yang mempunyai kandungan mineral tanah liat dan kandungan air (material
lengket dan plastis), dan selanjutnya bersifat crushability yaitu material yang
compressive strength, mohrs hardness, “bond impact crushing test (material
crushability)
Tahapan-tahapan crusher terdiri dari:
1. Tahap pertama / primer (primary stage)
2. Tahap kedua / sekunder (secondary stage)
3. Tahap ketiga/ tersier (tersier stage)
4. Kadang-kadang ada tahap keempat / kwarter (quaternary stage)
Alat-alat crusher terdiri dari:
1. Jaw Crusher
2. Gryatory crusher
3. Impact crusher
4. Cone crusher