pbl perdarahan pervaginam

43
KELOMPOK B- KELOMPOK B- 12 12 KETUA : PRIMARINI KUSUMA D.A 1102009218 SEKRETARIS : NURUL FITRI RIZKYA 1102009213 ANGGOTA : MUHAMMAD ALFAATIH 1102009178 PRITTA DEVIKA 1102009221 RIANI PUTRI 1102009243 RIDNIA NUR ISTIQAMAH 1102009245 SANDRI 1102009258 TUTUT NURJANAH 1102009287 PRADEA RAMADHAN 1102008298 PERDARAHAN PERVAGINAM SKENARIO 3 BLOK NEOPLASIA

Upload: nurul-fitri-rizkya

Post on 16-Feb-2015

363 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

pbl b12 2009 universitas yarsi

TRANSCRIPT

Page 1: pbl perdarahan pervaginam

KELOMPOK B-KELOMPOK B-1212KETUA : PRIMARINI KUSUMA D.A 1102009218

SEKRETARIS : NURUL FITRI RIZKYA 1102009213

ANGGOTA : MUHAMMAD ALFAATIH 1102009178

PRITTA DEVIKA 1102009221

RIANI PUTRI 1102009243

RIDNIA NUR ISTIQAMAH 1102009245

SANDRI 1102009258

TUTUT NURJANAH 1102009287

PRADEA RAMADHAN 1102008298

PERDARAHAN PERVAGINAM

SKENARIO 3BLOK NEOPLASIA

Page 2: pbl perdarahan pervaginam

PERDARAHAN PERVAGINAM 

Seorang wanita umur 35 th berobat ke rumah sakit dengan keluhan keluar darah dari vagina dan berbau. Mempunyai tiga orang anak, terkecil umur 6 th. Dari pemeriksaan sensorium komposmentis, TD 120/70 mHg, temperatur 36,50C. Haid teratur, tiap bulan, lama 7 hari. Dokter meminta peraat untuk mempersiapkan dan mendampingi pemeriksaan.

Pemeriksaan perut, inspeksi, palpasi dan perkusi dalam batas normal. Begitu pula vulva tidak ada kelainan. Inspekulo: dinding vagina dalam batas normal, servik membesar berbenjol, berdarah. Vaginal toucher: servik membesar, berbenjol, contact bleeding (+), uterus sebesar telor bebek, mobile, ovarium tidak membesar. Untuk menegakkan diagnosis, dokter melakukan pemeriksaan penunjang.

Catatan: pengajuan skill lab vaginal toucher

SKENARIO 3BLOK NEOPLASIA

Page 3: pbl perdarahan pervaginam

KANKER SERVIKSKANKER SERVIKS

DEFINISI

Kanker leher Rahim (serviks) adalah tumbuhnya sel-sel abnormal pada jaringan serviks. Kanker serviks merupakan kanker primer yang berasal dari serviks. Serviks adalah bagian ujung depan Rahim yang menjulur ke vagina.

Page 4: pbl perdarahan pervaginam

EPIDEMIOLOGI

Kanker serviks merupakan salah satu penyebab utama kematian wanita yang berhububgan dengan kanker. Di seluruh dunia, diperkirakan terjadi sekitar 500.000 kanker serviks baru dan 250.000 kematian setiao tahunnya yang ± 80% terjadi di negara-negara sedang berkembang. Di Indonesia, insidens kanker serviks diperkirakan ± 40.000 kasus pertahun dan masih merupakan kanker wanita yang tersering. Dari jumlah itu, 50% kematian terjadi di negara-negara berkembang. Hal itu terjadi karena pasien dating dalam stadium lanjut.

Selama kurun waktu 5 tahun, usia penderita antara 30-60 tahun, terbanyak antara 45-50 tahun. Periode laten dari fase prainvasif untuk menjadi invasive memakan waktu sekitar 10 tahun. Hanya 9% dari wanita berusia <35 tahun menunjukkan kanker serviks yang invasive pada saat didiagnosis, sedangkan 53% dari KIS (kanker in-situ) terdapat pada wanita di bawah usia 35 tahun.

Page 5: pbl perdarahan pervaginam

ETIOLOGI

Perjalanan penyakit karsinoma serviks merupakan salah satu model karsinogenesis yang melalui tahapan atau multistep, dimulai dari karsinogenesis awal sampai terjadinya perubahan morfologi hingga menjadi kanker invasive. Studi-studi epidemilogi menunjukkan lebih dari 90% kanker serviks dihubungkan dengan jenis HPV. Beberapa bukti menunjukkan kanker dengan HPV negative ditemukan pada wanita yang lebih tua dan dikaitkan dengan prognosis yang buruk. HPV merupakan factor inisiator kanker serviks. Onkoprotein E6 dan E7 yang berasal dari HPV merupakan penyebab terjadinya degenerasi keganasan. Onkoprotein E6 akan mengikat p53 sehingga TS (Tumor Supressor Gene) p53 akan kehilangan fungsinya. Sedangkan onkoprotein E7 akan mengikat TSG Rb, ikatan ini menyebabkan terlepasnya E2F yang merupakan factor transkripsi sehingga siklus sel berjalan tanpa kontrol.

Page 6: pbl perdarahan pervaginam

STAGING

Page 7: pbl perdarahan pervaginam
Page 8: pbl perdarahan pervaginam

PatogenesisPatogenesis

Page 9: pbl perdarahan pervaginam

Post coital bleeding

Page 10: pbl perdarahan pervaginam

Manifestasi KlinisManifestasi Klinis

Perdarahan pervaginam Pada stadium awal terjadi perdarahan sedikit pasca kontak, sering terjadi pasca coitus atau periksa dalam. Dengan progresi penyakit, frekuensi dan volume perdarahan tiap kali bertambah, dapat timbul hemoragi masif, penyebab perdarahan pervaginam adalah eksfoliasi jaringan kanker

Sekret pervaginamPada stadium awal berupa keputihan bertambah, disebabkan iritasi oleh lesi kanker atau peradangan glandula serviks, disebabkan hipersekresi. Dengan progesi penyakit, sekret bertambah, encer seperti air, berbau amis, bila terjadi infeksi timbul bau busuk atau bersifat purulen.

Page 11: pbl perdarahan pervaginam

NyeriUmumnya pada stadium sedang, lanjut atau bila disertai infeksi. Sering berlokasi di abdomen bawah, regiogluteal atau sakrokoksigeal

Gejala saluran uraniusSering kali karena infeksi, dapat timbul polakisuria, urgensi, disuria.

Page 12: pbl perdarahan pervaginam

Gejala saluran pencernaanKetika kanker serviks menyebar ke ligamen kardinal, ligamen sakral, dpat menekan rektum, timbul obstipasi, bila tumor menginvasi rektum dapat timbul hematokezia, akhirnya timbul fistel rektovaginal.

Gejala sistemikSemangat melemah, letih, demam, mengurus, anemia, udem.

Page 13: pbl perdarahan pervaginam

DIAGNOSIS

Deteksi DiniMenurut WHO, wanita berusia antara 25 dan

65 tahun hendaknya menjalani screening test untuk mendeteksi adanya perubahan-perubahan awal. Wanita di bawah usia 25 tahun hampir tidak pernah terserang kanker serviks dan tidak perlu di-screening. Wanita yang tidak pernah berhubungan badan juga tidak perlu di-screening.

Page 14: pbl perdarahan pervaginam

Anamnesis

Pendarahan pervaginam diantara waktu menstruasi, pendarahan post menopause, pendarahan post coitus, sekret vagina yang persisten

Pemeriksaan FisikGross erosion, ulkus/massa yang menyebar sampai

vagina. Pemeriksaan rektal menunjukkan massa eksterna/darah

dari erosi tumor. Bimanual exam : metastasis ke pelvis/parametrium. Jika sudah menyebar kehati maka ditemukan hepato

megali. Obstruksi limfatik/vaskular menyebabkan edema kaki.

Page 15: pbl perdarahan pervaginam

Pemeriksaan Penunjang

Tes Pap Smear

Wanita bisa mengurangi risiko terserangnya kanker serviks dengan melakukan Pap Smear secara teratur. Tes Pap adalah suatu tes sederhana yang digunakan untuk mengamati sel-sel leher rahim. Tes Pap dapat menemukan adanya kanker leher rahim atau sel abnormal (pra-kanker) yang dapat menyebabkan kanker serviks.

Page 16: pbl perdarahan pervaginam
Page 17: pbl perdarahan pervaginam

Tes IVA

IVA adalah singkatan dari Inspeksi Visual dengan Asam asetat, merupakan metode pemeriksaan dengan mengoles serviks atau leher rahim dengan asam asetat. Kemudian diamati apakah ada kelainan seperti area berwarna putih. Jika tidak ada perubahan warna, maka dapat dianggap tidak ada infeksi pada serviks.

Page 18: pbl perdarahan pervaginam

Jika hasil tes Pap atau IVA anda tidak normal, dokter anda akan menganjurkan tes lain untuk membuat diagnosis. Yaitu,

Kolposkopi: Dokter menggunakan kolposkop untuk melihat leher rahim. Kolposkop menggunakan cahaya terang dan lensa pembesar untuk membuat jaringan lebih mudah dilihat. Alat ini tidak dimasukkan ke dalam vagina.

Page 19: pbl perdarahan pervaginam

Tes kolposkopiTes kolposkopi

Page 20: pbl perdarahan pervaginam

Biopsi: Dengan bius lokal, jaringan yang dimiliki wanita diambil di tempat praktek dokter. Lalu seorang ahli patologi memeriksa jaringan di bawah mikroskop untuk memeriksa adanya sel-sel abnormal.

Punch Biopsi: Dokter menggunakan alat yang tajam untuk menjumput sampel kecil jaringan serviks.

Page 21: pbl perdarahan pervaginam
Page 22: pbl perdarahan pervaginam

LEEP: Dokter menggunakan loop kawat listrik untuk mengiris sepotong, bulat tipis dari jaringan serviks.

Endoservikal kuret: Dokter menggunakan kuret (alat, kecil berbentuk sendok) untuk mengikis contoh kecil jaringan dari leher rahim. Beberapa dokter mungkin menggunakan kuas tipis lembut, bukan kuret.

Conization: Dokter mengambil sebuah sampel jaringan berbentuk kerucut. Sebuah conization, atau biopsi kerucut, memungkinkan ahli patologi melihat apakah ada sel-sel abnormal dalam jaringan di bawah permukaan leher rahim. Para dokter mungkin melakukan tes ini di rumah sakit dengan anestesi / bius total.

Page 23: pbl perdarahan pervaginam

CT-ScanPada abdomen dan pelvis untuk melihat metastasis hepar, limfonodus, atau organ lain.

MRIBaik untuk menilai tumor primer tapi bisa juga digunakan untuk menilai limfonodus disekitarnya. MRI penting untuk wanita hamil dengan Ca serviks. PET dianjurkan untuk stadium ≥IB2

Complete blood count & serum chemistryUntuk menilai fungsi hati dan ginjal.

Page 24: pbl perdarahan pervaginam

Diagnosis Banding

ServisitisKarsinoma endometriumPelvic inflammatory diseaseVaginitis

Page 25: pbl perdarahan pervaginam

PENGOBATANPengobatan lesi prekanker

Pengobatan lesi prekanker pada serviks tergantung kepada beberapa faktor berikut: - tingkatan lesi (apakah tingkat rendah atau tingkat tinggi) - rencana penderita untuk hamil lagi - usia dan keadaan umum penderita.

Pengobatan pada lesi prekanker bisa berupa:· Kriosurgeri (pembekuan) · Kauterisasi (pembakaran, juga disebut diatermi) · Pembedahan laser untuk menghancurkan sel-sel yang abnormal tanpa melukai jaringan yang sehat di sekitarnya · LEEP (loop electrosurgical excision procedure) atau konisasi. Setelah menjalani pengobatan, penderita mungkin akan merasakan kram atau nyeri lainnya, perdarahan maupun keluarnya cairan encer dari vagina.

Pada beberapa kasus, mungkin perlu dilakukan histerektomi (pengangkatan rahim), terutama jika sel-sel abnormal ditemukan di dalam lubang serviks. Histerektomi dilakukan jika penderita tidak memiliki rencana untuk hamil lagi.

Page 26: pbl perdarahan pervaginam

Pengobatan untuk kanker serviks

Pada karsinoma in situ (kanker yang terbatas pada lapisan serviks paling luar), seluruh kanker seringkali dapat diangkat dengan bantuan pisau bedah ataupun melalui LEEP. Dengan pengobatan tersebut, penderita masih bisa memiliki anak. Karena kanker bisa kembali kambuh, dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan ulang dan Pap smear setiap 3 bulan selama 1 tahun pertama dan selanjutnya setiap 6 bulan. Jika penderita tidak memiliki rencana untuk hamil lagi, dianjurkan untuk menjalani histerektomi.

Pada kanker invasif, dilakukan histerektomi dan pengangkatan struktur di sekitarnya (prosedur ini disebut histerektomi radikal) serta kelenjar getah bening. Pada wanita muda, ovarium (indung telur) yang normal dan masih berfungsi tidak diangkat. Terapi penyinaran

Terapi penyinaran (radioterapi) efektif untuk mengobati kanker invasif yang masih terbatas pada daerah panggul. Pada radioterapi digunakan sinar berenergi tinggi untuk merusak sel-sel kanker dan menghentikan pertumbuhannya. Ada 2 macam radioterapi: - Radiasi eksternal : sinar berasar dari sebuah mesin besar Penderita tidak perlu dirawat di rumah sakit, penyinaran biasanya dilakukan sebanyak 5 hari/minggu selama 5-6 minggu. - Radiasi internal : zat radioaktif terdapat di dalam sebuah kapsul dimasukkan langsung ke dalam serviks. Kapsul ini dibiarkan selama 1-3 hari dan selama itu penderita dirawat di rumah sakit. Pengobatan ini bisa diulang beberapa kali selama 1-2 minggu. Efek samping dari terapi penyinaran adalah: - iritasi rektum dan vagina - kerusakan kandung kemih dan rektum - ovarium berhenti berfungsi.

Page 27: pbl perdarahan pervaginam

Kemoterapi

Jika kanker telah menyebar ke luar panggul, kadang dianjurkan untuk menjalani kemoterapi. Pada kemoterapi digunakan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Obat anti-kanker bisa diberikan melalui suntikan intravena atau melalui mulut. Obat kemoterapi yang dapat digunakan antara lain cisplatin, cetuximab, 5-fluorouracil, Docetaxel, Methotrexate, Paclitaxel, Carboplatin, Bleomycin, ImiquimodKemoterapi diberikan dalam suatu siklus, artinya suatu periode pengobatan diselingi dengan periode pemulihan, lalu dilakukan pengobatan, diselingi denga pemulihan, begitu seterusnya. Terapi biologis

Pada terapi biologis digunakan zat-zat untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit. Terapi biologis dilakukan pada kanker yang telah menyebar ke bagian tubuh lainnya. Yang paling sering digunakan adalah interferon, yang bisa dikombinasikan dengan kemoterapi.

Efek samping pengobatan

Selain membunuh sel-sel kanker, pengobatan juga menyebabkan kerusakan pada sel-sel yang sehat sehingga seringkali menimbulkan efek samping yang tidak menyenangkan. Efek samping dari pengobatan kanker sangat tergantung kepada jenis dan luasnya pengobatan. Selain itu, reaksi dari setiap penderita juga berbeda-beda.

Metoda untuk membuang atau menghancurkan sel-sel kanker pada permukaan serviks sama dengan metode yang digunakan untuk mengobati lesi prekanker. Efek samping yang timbul berupa kram atau nyeri lainnya, perdarahan atau keluar cairan encer dari vagina.

Page 28: pbl perdarahan pervaginam

Beberapa hari setelah menjalani histerektomi, penderita bisa mengalami nyeri di perut bagian bawah. Untuk mengatasinya bisa diberikan obat pereda nyeri. Penderita juga mungkin akan mengalami kesulitan dalam berkemih dan buang air besar. Untuk membantu pembuangan air kemih bisa dipasang kateter. Beberapa saat setealh pembedahan, aktivitas penderita harus dibatasi agar penyembuhan berjalan lancar. Aktivitas normal (termasuk hubungan seksual) biasanya bisa kembali dilakukan dalam waktu 4-8 minggu.

Setelah menjalani histerektomi, penderita tidak akan mengalami menstruasi lagi. Histerektomi biasanya tidak mempengaruhi gairah seksual dan kemampuan untuk melakukan hubungan seksual. Tetapi banyak penderita yang mengalami gangguan emosional setelah histerektomi. Pandangan penderita terhadap seksualitasnya bisa berubah dan penderita merasakan kehilangan karena dia tidak dapat hamil lagi.

Selama menjalani radio terapi, penderita mudah mengalami kelelahan yang luar biasa, terutama seminggu sesudahnya. Istirahat yang cukup merupakan hal yang penting, tetapi dokter biasanya menganjurkan agar penderita sebisa mungkin tetap aktif.

Pada radiasi eksternal, sering terjadi kerontokan rambut di daerah yang disinari dan kulit menjadi merah, kering serta gatal-gatal. Mungkin kulit akan menjadi lebih gelap. Daerah yang disinari sebaiknya mendapatkan udara yang cukup, tetapi harus terlindung dari sinar matahari dan penderita sebaiknya tidak menggunakan pakaian yang bisa mengiritasi daerah yang disinari.

Page 29: pbl perdarahan pervaginam

Biasanya, selama menjalani radio terapi penderita tidak boleh melakukan hubungan seksual. Kadang setelah radiasi internal, vagina menjadi lebh sempit dan kurang lentur, sehingga bisa menyebabkan nyeri ketika melakukan hubungan seksual. Untuk mengatasi hal ini, penderita diajari untuk menggunakan dilator dan pelumas dengan bahan dasar air. Pada radioterapi juga bisa timbul diare dan sering berkemih.

Efek samping dari kemoterapi sangat tergantung kepada jenis dan dosis obat yang digunakan. Selain itu, efek sampingnya pada setiap penderita berlainan. Biasanya obat anti-kanker akan mempengaruhi sel-sel yang membelah dengan cepat, termasuk sel darah (yang berfungsi melawan infeksi, membantu pembekuan darah atau mengangkut oksigen ke seluruh tubuh). Jika sel darah terkena pengaruh obat anti-kanker, penderita akan lebih mudah mengalami infeksi, mudah memar dan mengalami perdarahan serta kekurangan tenaga.

Sel-sel pada akar rambut dan sel-sel yang melapisi saluran pencernaan juga membelah dengan cepat. Jika sel-sel tersebut terpengaruh oleh kemoterapi, penderita akan mengalami kerontokan rambut, nafsu makannya berkurang, mual, muntah atau luka terbuka di mulut.

Terapi biologis bisa menyebabkan gejala yang menyerupai flu, yaitu menggigil, demam, nyeri otot, lemah, nafsu makan berkurang, mual, muntah dan diare. Kadang timbul ruam, selain itu penderita juga bisa mudah memar dan mengalami perdarahan

Page 30: pbl perdarahan pervaginam

Pencegahan dan SkriningPencegahan dan SkriningPencegahanVaksin HPV

Sebuah studi menyatakan bahwa kombinasi vaksinasi HPV dan screening dapat memberikan manfaat yang besar dalam pencegahan penyakit ini. Vaksin HPV dapat berguna dan cost efective untuk mengurangi kejadian kanker serviks dan kondisi pra-kanker, khususnya pada kasus yang ringan.

Vaksin HPV yang terdiri dari 2 jenis ini dapat melindungi tubuh dalam melawan kanker yang disebabkan oleh HPV (tipe 16 dan 18).

Page 31: pbl perdarahan pervaginam

Penggunaan kondomPara ahli sebenarnya sudah lama meyakininya, tetapi kini mereka punya bukti pendukung bahwa kondom benar-benar mengurangi risiko penularan virus penyebab kutil kelamin (genital warts) dan banyak kasus kanker leher rahim.

Sirkumsisi pada priaSebuah studi menunjukkan bahwa sirkumsisi pada pria berhubungan dengan penurunan resiko infeksi HPV pada penis dan pada kasus seorang pria dengan riwayat multiple sexual partners, terjadi penurunan resiko kanker serviks pada pasangan wanita mereka yang sekarang.

Page 32: pbl perdarahan pervaginam

Skrining Skrining awal. Skrining dilakukan sejak seorang wanita

telah melakukan hubungan seksual (vaginal intercourse) selama kurang lebih tiga tahun dan umurnya tidak kurang dari 21 tahun saat pemeriksaan. Hal ini didasarkan pada karsinoma serviks berasal lebih banyak dari lesi prekursornya yang berhubungan dengan infeksi HPV onkogenik dari hubungan seksual yang akan berkembang lesinya setelah 3-5 tahun setelah paparan pertama dan biasanya sangat jarang pada wanita di bawah usia 19 tahun.

Pemeriksaan DNA HPV juga dimasukkan pada skrining bersama-sama dengan Pap’s smear untuk wanita dengan usia di atas 30 tahun. Penelitian dalam skala besar mendapatkan bahwa Pap’s smear negatif disertai DNA HPV yang negatif mengindikasikan tidak akan ada CIN 3 sebanyak hampir 100%.

Skrining untuk wanita di bawah 30 tahun berisiko dianjurkan menggunakan Thinprep atau sitologi

Page 33: pbl perdarahan pervaginam

Skrining untuk wanita di bawah 30 tahun berisiko dianjurkan menggunakan Thinprep atau sitologi serviks dengan liquid-base method setiap 1-3 tahun.

Skrining untuk wanita di atas 30 tahun menggunakan Pap’s smear dan pemeriksaan DNA HPV. Bila keduanya negatif maka pemeriksaan diulang 3 tahun kemudian.

Skrining dihentikan bila usia mencapai 70 tahun atau telah dilakukan 3 kali pemeriksaan berturut-turut dengan hasil negatif.

Page 34: pbl perdarahan pervaginam

Prognosis Prognosis Prognosis kanker serviks tergantung dari stadium penyakit.

Umumnya, 5-years survival rate untuk stadium I lebih dari 90%, untuk stadium II 60-80%, stadium III kira - kira 50%, dan untuk stadium IV kurang dari 30%. 8

Stadium 0100 % penderita dalam stadium ini akan sembuh.

Stadium 1Kanker serviks stadium I sering dibagi menjadi 2, IA dan IB. dari semua wanita yang terdiagnosis pada stadium IA memiliki 5-years survival rate sebesar 95%. Untuk stadium IB 5-years survival rate sebesar 70 sampai 90%.  Ini tidak termasuk wanita dengan kanker pada limfonodi mereka.

Stadium 2Kanker serviks stadium 2 dibagi menjadi 2, 2A dan 2B. dari semua wanita yang terdiagnosis pada stadium 2A memiliki 5-years survival rate sebesar 70 -90%.. Untuk stadium 2B 5-years survival rate sebesar 60 sampai 65%.

Stadium 3Pada stadium ini 5-years survival rate-nya sebesar 30-50%

Stadium 4Pada stadium ini 5-years survival rate-nya sebesar 20-30%

Page 35: pbl perdarahan pervaginam

Islam menentukan bahwa setiap manusia harus menghormati manusia yang lainnya, karena Allah sebagai khalik sendiri menghormati manusia, sebagai mana di jelaskan Allah dalam surat Al Isra’ :70.

Maka dokter maupun paramedis haruslah tidak memaksakan sesuatu kepada pasien, segala tindakan yang harus mereka kerjakan haruslah dengan suka rela dan atas keyakinan.

Etika pemeriksaan organitalia sesuai syariat Islam

Page 36: pbl perdarahan pervaginam

Untuk pemeriksaan dokter dalam menegakkan diagnosa penyakit, maka dokter berkhalwat, melihat aurat, malah memeriksa luar dalam pasien dibolehkan hanya didasarkan pada keadaan darurat, sebagai yang dijelaskan oleh qaidah ushul fiqh yang berbunyi : yang darurat dapat membolehkan yang dilarang.

Islam memang mengenal darurat yang akan meringankan suatu hukum. Ada kaidah Idzaa dhoogal amr ittasi’ (jika kondisi sulit, maka Islam memberikan kemudahan dan kelonggaran). Bahkan Kaedah lain menyebutkan: ‘Kondisi darurat menjadikan sesuatu yang haram menjadi mubah’

Page 37: pbl perdarahan pervaginam

Berbicara mengenai kaidah fiqhiyyah tentang darurat maka terdapat dua kaidah yaitu kaidah pokok dan kaidah cabang. Kaidah pokok disini menjelaskan bahwa kemudharatan harus dilenyapkan yang bersumber dari Q.S Al- Qashash : 77), contohnya meminum khamar dan zat adiktif lainnya yang dapat merusak akal, menghancurkan potensi sosio ekonomi, bagi peminumnya kan menurunkan produktivitasnya. Demikian pula menghisap rokok, disamping merusak diri penghisapnya juga mengganggu orang lain disekitarnya. Para ulama menganggap keadaan darurat sebagai suatu kesempitan, dan jika kesempitan itu datang agama justru memberikan keluasan.

Page 38: pbl perdarahan pervaginam

Namun darurat itu bukan sesuatu yang bersifat rutin dan gampang dilakukan. Umumnya darurat baru dijadikan pilihan manakala memang kondisinya akan menjadi kritis dan tidak ada alternatif lain. Itu pun masih diiringi dengan resiko fitnah dan sebagainya.

Akan tetapi, untuk mencegah fitnah dan godaan syaitan maka sebaiknya sewaktu dokter memeriksa pasien dihadiri orang ketiga baik dari keluarga maupun dari tenaga medis itu sendiri.

Page 39: pbl perdarahan pervaginam

Akan lebih baik lagi jika pasien diperiksa oleh dokter sejenis, pasien perempuan diperiksa oleh dokter perempuan dan pasien laki-laki diperiksa oleh dokter laki-laki. Karena dalam dunia kedokteran sendiri banyak cerita-cerita bertebaran di seluruh dunia, di mana terjadi praktek asusila baik yang tak sejenis hetero seksual, maupun yang sejenis homoseksual antara dokter dan pasien.

Page 40: pbl perdarahan pervaginam

Dalam batas-batas tertentu, mayoritas ulama memperbolehakan berobat kepada lawan jenis jika sekiranya yang sejenis tidak ada, dengan syarat ditunggui oleh mahram atau orang yang sejenis. Alasannya, karena berobat hukumnya hanya sunnah dan bersikap pasrah (tawakkal) dinilai sebagai suatu keutamaan (fadlilah). Ulama sepakat bahawa pembolehan yang diharamkan dalam keadaan darurat, termasuk pembolehan melihat aurat orang lain,ada batasnya yang secara umum ditegaskan dalam al-qur’an ( Q.S Al-baqarah : 173; Al-an’am :145 ;An-nahl : 115) dengan menjauhi kezaliman dan lewat batas.

Page 41: pbl perdarahan pervaginam

Dalam pengobatan, kebolehan hanya pada bagian tubuh yang sangat diperlukan, karena itu, bagian tubuh yang lain yang tidak terkait langsung tetap berlaku ketentuan umum tidak boleh melihatnya. Namun, untuk meminimalisir batasan darurat dalam pemeriksaan oleh lawan jenis sebagai upaya sadd al-Dzari’at (menutup jalan untuk terlaksananya kejahatan), disarankan disertai mahram dan prioritas diobati oleh yang sejenis.

Page 42: pbl perdarahan pervaginam

Pembolehan dan batasan kebolehanya dalam keadaan darurat juga banyak disampaikan oleh tokoh madzhab. Ahmad ibn Hanbal, tokoh utama mazhab hanbali menyatakan boleh bagi dokter/ tabib laki-laki melihat aurat pasien lain jenis yang bukan mahram khusus pada bagian tubuh yang menuntut untuk itu termasuk aurat vitalnya, demikian pula sebaliknya, dokter wanita boleh melihat aurat pasien laki-laki yang bukan mahramnya dengan alasan tuntutan.

Page 43: pbl perdarahan pervaginam