pbl skenario 3 blok neuro
TRANSCRIPT
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 1/37
SAKIT KEPALA MENAHUN
Skenario 3
Blok Saraf dan Prilaku
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 2/37
Kelompok A-1
Ketua : Aldora Oktaviana 1102011019
Sekretaris : Aldila Ardine 1102011018
Anggota : Eva Amanda 1102007103
Airlangga 1102008012A. Deza Farista 1102011001
Abia Nebula 1102011002
Achmad Risaryo Putro 1102011003
Adeprita Pratiwi H 1102011004
Adhitya Pratama 1102011005Akbar Purnadiputra 1102011017
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 3/37
Perempuan 35 tahun berkonsultasi dengan dokter keluargadengan keluhan sakit kepala berulang sejak 2 tahun yanglalu. Sakit kepala seperti tertimpan bebean berat dan nyeripada tenkuknya. Sakit kepala ini disertai dengan insomnia.Sakit kepala berawal sejak pasien diceraikan oleh suaminya 2
tahun yang lalu dan harus berpisah dari kedua orang anaknya.Oleh dokter pasiaen disarankan untuk berkonsultasi lebihlanjut ke neurolog dan psikiater. Neurolog mengatakan bahwapasien mengalami nyeri kepala tipe tegang, sedangkanpsikiater menyimpulkan bahwa pasien mengalami nyerisomatoform (psikogenik). Walaupun ia sudah bercerai, ia
tetap bertanggung jawab untuk membimbing anaknya sesuaidengan prinsip keluarga sakinah, mawaddah, warahmah.
Nyeri Kepala Menahun
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 4/37
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 5/37
Anatomi Medula spinalis
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 6/37
Anatomi Medula Spinalis
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 7/37
Anatomi Medula Spinalis
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 8/37
Anatomi Medula Spinalis
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 9/37
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 10/37
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 11/37
A alpha, A beta, A delta, C
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 12/37
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 13/37
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 14/37
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 15/37
Nyeri Kepala adalah rasa nyeri atau rasa
tidak mengenakkan pada seluruh daerah
kepala dengan batas bawah dari dagusampai ke daerah belakang kepala.
Klasifikasi nyerikepala
Nyeri kepala primer
A. Nyeri kepala migrenB. Nyeri kepala tipe tegang
C.Nyeri kepala klaster
Nyeri kepala sekunderA. Nyeri kepala berkaitan dengan trauma
B. Nyeri kepala berkaitan dengan kelainan vaskuler
C. Nyeri kepala berkaitan dengan neoplasia
D.Nyeri kepala berkaitan dengan infeksi
E. Dll
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 16/37
Nyeri kepala dapat ditimbulkan oleh karena1. Inflamasi pada struktur bangunan peka nyeri intrakranial
maupun ekstrakranial
2. Inflamasi neurogenik steril
3. Aktivasi mekanoreseptor pada ujung terminal sarafsensoris vaskuler
4. Distensi atau dilatasi pembuluh darah intrakranial dan
ekstrakranial5. Traksi pada arteri sirkulus Willisi, sinus venosus dan vena
vena yang mensuplai sinus tersebut dan arteri meningeamedia
6. Pergeseran bangunan peka nyeri karena suatu desakan
7. Peningkatan TIK
8. Kontraksi otot-otot kepala dan leher
9. Tekanan langsung pada saraf-saraf yang mengandungserabut untuk rasa nyeri di daerah kepala
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 17/37
Patofisiologi
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 18/37
Nyeri Kepala Migrain
Migren adalah gangguan periodik yang ditandai
oleh nyeri kepala unilateral dan kadang-kadangbilateral yang dapat disertai muntah, berdenyut
dan gangguan visual
Migren dengan auraGejala visual meliputi pandangan gelap berupa kilasan gelap yang cepat
Aura umumnya membaik setelah 15 hingga 20 menit
Pasien lebih suka berbaring diruang gelap dan tidur
Gejala yang menyertai adalah fotofobia, mual, muntah, dan pucat
Migren tanpa aura
Nyeri kepala dapat terjadi saat bangun tidur dan gejala lainsama dengan migren tipe klasik
Pasien mungkin mengalami gejala prodromal yang tidak jelas
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 19/37
Nyeri kepala tipe tegang ( TTH)
Penyebabnya belum diketahui
Kontraksi otot kepala dan leher merupakan mekaisme
penyebab nyeri
Kontraksi otot dipicu oleh faktor-faktor psikogenik
yaitu ansietas dan depresi
Terdapat klasifikasi TTH episodik dan TTH kronik
Episodik tidak mencapai 15 hari setiap bulan
dapat berlangsung selama 30 menit – 7 hari
Kronik
lebih dari 15 hari setiap bulan danberlangsung lebih dari 6 bulan
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 20/37
Nyeri kepala kluster
Terjadi unilateral dengan keluhan sakit kepala, mata
seperti dibor dan terdapat rinorhe
Mekanisme disebabkan histaminergik dan hormonal
Pola ini berlangsung selama berhari-hari, berminggu-minggu
bahkan bulanan kemudian bebas serangan selama berhari-
hari, berminggu-minggu, bahkan tahunan.
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 21/37
Diagnosis Nyeri Kepala TTH
Harus memenuhi syarat yaitu sekurang kurangnya dua dari berikut ini :1. Adanya sensasi tertekan/terjepit
2. Intensitas ringan sampai sedang
3. Lokasi bilateral
4. Tidak diperburuk aktivitas
Tidak dijumpai mual muntah, tidak ada salah satu dari fotofobia dan
fonofobia
Gejala klinis : nyeri tumpul seperti diikat atau ditekan, tidak berdenyut,
nyeri lebih hebat pada daerah kulit kepala, oksipital, dan belakang leher.
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 22/37
Diagnosis Nyeri Kepala Migren
Migren dengan aura harus terdapat paling tidak tiga dari empat karakteristik
berikut :1. Migren dengan satu atau lebih aura reversibel yang mengindikasikan disfungsi
serebral korteks dan atau tanpa disfungsi batang otak
2. Paling tidak ada satu aura yang terbentuk berangsur-angsur lebih dari 4
menit
3. Aura tidak bertahan lebih dari 60 menit
4. Sakit kepala mengikuti aura dalam interval bebas waktu tidak mencapai 60menit
Migren tanpa aura harus terdapat paling sedikit 5x serangan nyeri kepala seumur
hidup yang memenuhi kriteria berikut :
1.Berlangsung 4 – 72 jam
2.Paling sedikit memenuhi dua dari :1. Unilateral
2. Sensasi berdenyut
3. Intensitas sedang berat
4. Diperburuk oleh aktivitas
5. Bisa terjadi mual muntah, fotofobia, dan fonofobia
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 23/37
Diagnosis Nyeri Kepala Cluster
Nyeri selalu unilateral dan biasanya terjadi pada region yang sama secaraberulang-berulang
Umumnya terjadi pada malam hari, membangunkan pasien dari tidur, terjadi
setiap hari, sering kali terjadi lebih dari sekali dalam satu hari
Nyeri kepala ini bermulai sebagai sensasi terbakar pada aspek lateral darihidung atau sebagai sensasi tekanan pada mata
Terdapat konjunctiva dan lakrimasi ipsilateral, kongesti nasal, ptosis, photophobia
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 24/37
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 25/37
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 26/37
Tatalaksana
1. Acetaminofen : Inhibisi sintesa prostaglandin di CNS
2. Aspiri : Inhibisa sintesa prostaglandin dan leukotrin
3. NSAID : Inhibisi sintesa COX, prostaglandin, leukotrin, lipoxygenase
4. Caffein : Stimulasi reseptor adenosin, enhanced analgesia
5. Ergots : Suatu selektif arterial konstriktor kuat
6. Opioid : Stimulasi reseptor opioid endogen
7. Triptans : Berikatan dengan reseptor 5HT1B, 5HT1D, 5HT1F
8. Steroid : Anti inflamasi terhadap neurogenik inflamasi steril
9. Beta bloker : Inhibisa pelepasan NE
10.Ca channel antagonis : Mempengaruhi Ca influx dalam mencegah vasokontriksi
11.Cyproheptadine : Potent 5HT1 dan 5HT2 antagonist
12.Pizotifen : 5HT2 antagonist13.SSRI antidepresan : Selective serotonin reuptake inhibitor
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 27/37
Pencegahan Nyeri Kepala
Mengatur pola tidur yang sama setiap hari, berolahraga secara
rutin, makan makanan sehat dan teratur, kurang stress,menghindari pemicu sakit kepala yang telah diketahui
Prognosis Nyeri Kepala
Prognosis dari sakit kepala bergantung pada jenis sakitkepalanya sedangkan indikasi merujuk adalahsebagai berikut:
(1) sakit kepala yang tiba – tiba dan timbul kekakuan di leher,
(2) sakit kepala dengan demam dan kehilangan kesadaran, (3)
sakit kepala setelah terkena trauma mekanik pada kepala, (4)
sakit kepala disertai sakit pada bagian mata dan telinga, (5)sakit kepala yang menetap pada pasien yang sebelumnya tidak
pernah mengalami serangan, (6) sakit kepala yang rekuren pada
anak.
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 28/37
Gangguan somatoform adalah suatu kelompok
gangguan yang memiliki gejala fisik (sebagai contohnya,
nyeri, mual, dan pusing) di mana tidak dapat ditemukanpenjelasan medis yang adekuat.
Etiologi
Etiologi dari Somatization Disorder
Teori Psikoanalisis dari Conversion Disorder
Teori Behavioral dari Conversion Disorder
Faktor Sosial dan Budaya pada Conversion Disorder
Faktor Biologis pada Conversion Disorder
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 29/37
Klasifikasi:
Lima gangguan somatoform yang spesifik adalah:
1. Gangguan somatisasi ditandai oleh banyak keluhan fisik yang
mengenai banyak sistem organ.
2. Gangguan konversi ditandai oleh satu atau dua keluhan
neurologis.
3. Hipokondriasis ditandai oleh fokus gejala yang lebih ringan
dan pada kepercayaan pasien bahwa ia menderita penyakittertentu.
4. Gangguan dismorfik tubuh ditandai oleh kepercayaan palsu
atau persepsi yang berlebih-lebihan bahwa suatu bagian tubuh
mengalami cacat.5. Gangguan nyeri ditandai oleh gejala nyeri yang semata-mata
berhubungan dengan faktor psikologis atau secara bermakna
dieksaserbasi oleh faktor psikologis.
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 30/37
Manifestasi klinis
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 31/37
Diagnosis
Riwayat banyak keluhan fisik yang dimulai sebelum usia
30 tahun yang terjadi selama periode beberapa tahun danmembutuhkan terapi, yang menyebabkan gangguan
bermakna dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi
penting lain.
Tiap kriteria berikut ini harus ditemukan, dengan gejalaindividual yang terjadi pada sembarang waktu selama
perjalanan gangguan:
Empat gejala nyeri: riwayat nyeri yang berhubungan dengan
sekurangnya empat tempat atau fungsi yang berlainan (misalnya
kepala, perut, punggung, sendi, anggota gerak, dada, rektum,selama menstruasi, selama hubungan seksual, atau selama miksi)
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 32/37
Dua gejala gastrointestinal: riwayat sekurangnya dua gejala
gastrointestinal selain nyeri (misalnya mual, kembung, muntah
selain dari selama kehamilan, diare, atau intoleransi terhadap
beberapa jenis makanan)Satu gejala seksual: riwayat sekurangnya satu gejala seksual
atau reproduktif selain dari nyeri (misalnya indiferensi seksual,
disfungsi erektil atau ejakulasi, menstruasi tidak teratur,
perdarahan menstruasi berlebihan, muntah sepanjang
kehamilan).Satu gejala pseudoneurologis: riwayat sekurangnya satu gejala
atau defisit yang mengarahkan pada kondisi neurologis yang
tidak terbatas pada nyeri (gejala konversi seperti gangguan
koordinasi atau keseimbangan, paralisis atau kelemahan
setempat, sulit menelan atau benjolan di tenggorokan, afonia,retensi urin, halusinasi, hilangnya sensasi atau nyeri, pandangan
ganda, kebutaan, ketulian, kejang; gejala disosiatif seperti
amnesia; atau hilangnya kesadaran selain pingsan).
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 33/37
C. Salah satu (1)atau (2):
1. Setelah penelitian yang diperlukan, tiap gejala dalam
kriteria B tidak dapat dijelaskan sepenuhnya oleh sebuah
kondisi medis umum yang dikenal atau efek langsung dan suatu
zat (misalnya efek cedera, medikasi, obat, atau alkohol)
2. Jika terdapat kondisi medis umum, keluhan fisik atau
gangguan sosial atau pekerjaan yang ditimbulkannya adalahmelebihi apa yang diperkirakan dan riwayat penyakit,
pemeriksaan fisik, atau temuan laboratorium.
D. Gejala tidak ditimbulkan secara sengaja atau dibuat-buat
(seperti gangguan buatan atau pura-pura).
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 34/37
Penatalaksanaan
Terapi untuk somatization disorder
Terapi cognitive-behavioral
Terapi untuk hipokondriasis
Terapi cognitive-behavioral
Terapi untuk pain disorderMemvalidasikan bahwa rasa nyeri itu adalah nyata dan bukan hanya
ada dalam pikiran penderita
Relaxation training
Memberi reward kepada mereka yang berprilaku tidak seperti orang
yang mengalami rasa nyeri
Penanganan Gangguan Somatoform secara umum
Pendekatan behavioral
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 35/37
Asas–asas Bimbingan Konseling Perkawinan Islam
1. Asas kebahagian dunia akhirat2. Asas sakinah mawadah warahmah
3. Asas sabar dan tawakal
4. Asas komunikasi dan musyawarah
5. Asas manfaat
NILAI PERKAWINAN DALAM ISLAM
Dasar Hukum Islam tentang PernikahanAllah menciptakan manusia, pria dan wanita, dengan sifat fitrah yang khas.
Manusia memiliki naluri, perasaan, dan akal. Adanya rasa cinta kasih antara
pria dan wanita merupakan fitrah manusia. Hubungan khusus antar jenis kelamin
antara keduanya terjadi secara alami karena adanya gharizatun nau’
(naluri seksual/berketurunan).
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 36/37
Tujuan Mulia Pernikahan dalam Islam
Islam memandang pernikahan bukan sebagai sarana untuk
mencapai kenikmatan lahiriah semata, tetapi bagian daripemenuhan naluri yang didasarkan pada aturan Allah
(bernilai ibadah). Tujuannya sangat jelas, yaitu membentuk
keluarga yang sakinah (tenang), mawaddah (penuh cinta),
dan rahmah (kasih sayang) (QS. Ar-Rum [30] : 21).
8/13/2019 pbl skenario 3 blok neuro
http://slidepdf.com/reader/full/pbl-skenario-3-blok-neuro 37/37
Trimakasihhhhh….