fakultas keguruan dan ilmu pendidikan …digilib.unila.ac.id/25323/20/skripsi tanpa...

65
PENGARUH MODEL ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN ) DALAM PEMBELAJARAN IPS TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 PRINGSEWU SEMESTER GANJIL TAHUN AJARAN 2016/ 2017 (S k r i p s i) Oleh SIDIQ SAPUTRA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016

Upload: lyminh

Post on 03-Feb-2018

224 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN ) DALAMPEMBELAJARAN IPS TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASIBELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2

PRINGSEWU SEMESTER GANJILTAHUN AJARAN

2016/ 2017

(S k r i p s i)

OlehSIDIQ SAPUTRA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

ABSTRAK

Pengaruh Model Role Playing (Bermain Peran) Dalam Pembelajaran IPSTerhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Siswa Kelas VIII SMP

Negeri 2 Pringsewu Semester GenapTahun Ajaran 2016/2017

Keberhasilan dalam proses belajar mengajar dipengaruhi oleh motivasi belajar yang dimilikisiswa. Berkenaan dengan motivasi dapat dibangun dengan mengajak siswa untuk berinterkasisecara baik. Untuk itu diperlukan model pembelajaran yang mampu menciptakan interaksi yangbaik sehingga dapat membangkitkan motivasi. Model pembelajaran Role Playing (bermainperan) merupakan salah satu alternatif model pembelajaran yang dapat membangkitkan motivasi.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah adakah pengaruh penerapan model pembelajaranRole Playing (bermain peran) dalam pembelajaran IPS terhadap terhadap motivasi belajar siswakelas VIII di SMP Negeri 2 Pringsewu Tahun Ajaran 2016- 2017.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan modelpembelajaran Role Playing (bermain peran) dalam pembelajaran IPS terhadap terhadap motivasibelajar siswa. Desain penelitian adalah pretest-postest control group design. Sampel padapenelitian ini adalah siswa kelas VIII B dan VIII E pengambilan sampel menggunakan tekniksimple random sampling. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data kuantitatif.

Berdasarkan analisis data secara kuantitatif dengan menggunakan uji t dapat ditarik kesimpulanbahwa: 1) Ada pengaruh yang signifikan dari pengaruh model Role Playing (bermain peran)dalam upaya meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VIII pada mata pelajaran IPS di SMPNegeri 2 Pringsewu, 2)Besarnya taraf signifikansi pengaruh model Role Playing (bermain peran)terhadap motivasi belajar adalah sebesar 0,283 yang jika dimasukkan kedalam interpretasikorelasi termasuk kategori cukup.

Oleh :Sidiq Saputra

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

PENGARUH MODEL ROLE PLAYING (BERMAIN PERAN ) DALAMPEMBELAJARAN IPS TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI

BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2PRINGSEWU SEMESTER GANJIL

TAHUN AJARAN2016/ 2017

OlehSIDIQ SAPUTRA

(S k r i p s i)

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai GelarSARJANA PENDIDIKAN

Pada

Program Studi Pendidikan SejarahJurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan
Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan
Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan
Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

RIWAYAT HIDUP

Peneliti merupakan anak keempat dari empat bersaudara dari

Bapak Sungkono, dan Ibu Heryanti. Peneliti dilahirkan pada

tanggal 10 Agustus 1990 di Desa Tulus Ayu Kecamatan Belitang

Madang Raya Kabupaten OKU Timur Sumatera Selatan

Pendidikan peneliti dimulai dari Sekolah Dasar Negeri 1 Desa

Tulus Ayu Kecamatan Belitang Madang Raya Kabupaten OKU Timur Sumatera

Selatan tahun 2003.

Peneliti melanjutkan pendidikan kejenjang sekolah menengah pertama di SMP Negeri 1

Belitang Madang Raya Kabupaten OKU Timur dan selesai pada tahun 2005 dan

dilanjutkan kejenjang sekolah menengah atas di SMK Muhammadiyah Belitang dan

tamat belajar pada tahun 2008.

Pada tahun 2009 penulis diterima di Universitas Lampung, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, di Program Studi Pendidikan

Sejarah, pada Semester VI penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Padang

Cermin Kecamatan Padang Cermin Kabupaten dan menjalani Program Pengalaman

Lapangan (PPL) di SMP Negeri 4 Padang Cermin.

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

PERSEMBAHAN

Puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala hidayah dan

karunia-Nya. Shalawat dan Salam semoga selalu tercurah kepada

Nabi Muhammad SAW. dengan kerendahan hati dan rasa syukur,

kupersembahkan sebuah karya kecil ini sebagai tanda cinta dan

sayangku kepada :

Bapakku Sungkono dan Ibuku Heryanti yang telah membesarkan dengan

penuh cinta dan kasih sayang, memperjuangkan segalanya hanya untuk

kesuksesan ku. Terima kasih untuk segalanya, terima kasih untuk setiap

tetesan keringat yang tidak pernah terhitung banyaknya, terimakasih

untuk tetesan air mata dan doa yang selalui mengiringi setiap langkah

kecilku.

Terima kasih pada saudara dan saudariku :

Hermanto, Misdarwati dan Lilis sukarni

Terimakasih atas doa, semangat, dan kasih sayang yang selalu diberikan.

Bapak Ibu dosen, Bapak/Ibu guru, sahabat, dan teman-teman yang telah

mengukir sebuah sejarah dalam kehidupanku, serta almamater yang aku

banggakan.

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

Motto

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidakpernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita

terjatuh(Confusius)

Pendidikan merupakan perlengkapan paling baikuntuk hari tua

(Aristoteles)

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena telah melimpahkan rahmat dan karunia-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul

“Pengaruh Model Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) Terhadap Motivasi

Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas VIII SMP Negeri 2

Pringsewu”. Penulisan skripsi ini sebagai syarat untuk menyelesaikan studi

tingkat Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya

kepada:

1. Bapak Dr.Muhammad Fuad, M.Hum, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Abdurrahman, M.Si, Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

3. Bapak Drs. Buchori Asyik, M.S, Wakil Dekan II Bidang Keuangan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

4. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd. Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

5. Bapak Drs.Zulkarnain, M.Si, Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

6. Bapak Drs. Syaiful. M, M.Si, Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lampung.

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

7. Bapak Drs. Maskun, M.H, Pembimbing I sekaligus Pembimbing

Akademik yang telah banyak membimbing dan mengarahkan serta

memberi motivasi, semangat yang sangat penulis rasakan hingga akhirnya

penulis dengan lancar menyelesaikan skirpsi ini dengan baik.

8. Bapak suparman Arif S.Pd, M. sebagai Pembimbing II, terimakasih atas

segala masukan, dukungan, motivasi, dan saran dalam penyusunan skripsi

ini

9. Bapak Drs. Iskandar Syah, M.H, sebagai Pembahas, terimakasih atas

dukungan, masukan dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

10. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Sejarah Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung, Bapak Drs. Ali Imron, M.Hum, bapak Drs. Wakidi,

M.Hum, Ibu Dr. Risma Sinaga, M.Hum, Bapak Drs. Tontowi , M.Si,

Bapak Muhammad Basri, S.Pd, M.Pd, Ibu Yustina Sri Ekwandari, S.Pd,

M.Hum, Bapak Chery Saputra, S.Pd, M.Pd dan Bapak Marzius Insani,

S.Pd. M.Pd beserta para pendidik di Unila yang telah banyak memberikan

ilmu serta wawasan baru kepada penulis.

11. Bapak Kepala SMP Negeri 2 Pringsewu terimakasih telah memberikan

izin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

12. Teman- teman di Program studi Sejarah Angkatan 2009, Dani Yogianto,

Yulian Eko F, Aji, Adi, Rian, Afip Firmansyah, Tabligh Setiawan, Beni

Apriantoro, Irwan, Yudis, Indah, serta teman- teman yang lainnya yang

tidak dapat disebutkan satu persatu

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

13. Ades Putri Pertiwi, yang selalu memberikan dorongan motivasi bagi

penulis.

14. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis yang tidak bisa

disebutkan satu persatu semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian

kepada penulis.

Sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih atas segala bantuan yang telah

diberikan, semoga menjadi ladang amal bagi kita semua amin.

Bandar Lampung, 2016Penulis,

Sidiq Saputra

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................. i

ABSTRAK ................................................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN........................................................................................... v

RIWAYAT HIDUP .................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ...................................................................................................... vii

MOTTO ..................................................................................................................... viii

SANWACANA .......................................................................................................... ix

DAFTAR ISI .............................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ........................................................................................ 6

D. Kegunaan Penelitian ................................................................................... 7

E. Ruang Lingkup Penelitian .......................................................................... 7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 9

1. Konsep Cooperative Learning Atau Pembelajaran Kooperatif .... 9

2. Konsep Model Pembelajaran Role Playing ................................... 12

3. Konsep Motivasi Belajar ............................................................... 14

4. Konsep Pembelajaran IPS .............................................................. 19

B. Penelitian yang relevan Kerangka Pikir ...................................................... 21

C. Kerangka Pikir ............................................................................................ 22

D. Paradigma ................................................................................................... 24

E. Hipotesis ..................................................................................................... 24

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Yang Digunakan ........................................................... 27

B. Desain Penelitian........………………………………….…………. ........... 28

C. Populasi dan Sampel .................................................................................... 29

1. Populasi ............................................................................................ 29

2. Sampel.............................................................................................. 31

3. Teknik Pemilihan Sampel ................................................................ 32

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional .............................................. 32

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

1. Variabel Penelitian. ......................................................................... 32

2. Definisi Operasional Variabel .......................................................... 33

E. Teknik Pengumpulan Data .......................................................................... 34

1. Observasi ........................................................................................ 34

2. Angket/ Kuisioner ........................................................................... 35

3. Dokumentasi ................................................................................... 36

4. Kepustakaan .................................................................................... 36

F. Langkah- langkah Penelitian ....................................................................... 36

G. Instrumen Penelitian ................................................................................... 37

1. Uji Validitas ..................................................................................... 38

2. Uji Reliabilitas ................................................................................ 39

H. Teknik Analisis Data .................................................................................... 40

1. Uji Normalitas .................................................................................. 40

2. Uji Homogenitas .............................................................................. 41

3. Uji Hipotesis ................................................................................... 42

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Gambaran Umum Tempat Penelitian ...................................................... 44

2. Pelaksanaan Pembelajaran ...................................................................... 48

3. Data Hasil Penelitian Motivasi Siswa ...................................................... 54

4. Analisis Data ............................................................................................ 57

B. Pembahasan ................................................................................................. 83

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan .................................................................................................. 85

B. Saran ............................................................................................................ 85

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel. 1.1 Data Populasi Siswa Kelas VIII SMP N 2 Pringsewu............................ 30

Tabel. 1.2 Data Sampel ....................................................................................... ..... 31

Tabel. 1.3 Kisi-Kisi Instrumen............................................................................ ..... 35

Tabel. 1.4 Uji Reliabilitas ................................................................................... ..... 40

Tabel. 1.5 Jumlah Siswa SMP Negeri 2 Pringsewu............................................ ..... 47

Tabel. 1.6 Skor Pretest Siswa Kelas Kontrol...................................................... ..... 54

Tabel. 1.7 Skor Posttest Siswa Kelas Kontrol .................................................... ..... 54

Tabel. 1.8 Skor Pretest Siswa Kelas Eksperimen............................................... ..... 55

Tabel. 1.9 Skor Posttest Siswa Kelas Eksperimen.............................................. ..... 55

Tabel. 2.0 Rata Rata Skor Pretest Kelas Kontrol Dan Eksperimen .................... ..... 56

Tabel. 2.1 Rata Rata Skor Posttest Kelas Kontrol Dan Eksperimen.................. ..... 56

Tabel.2.2 Daftar Distribusi Frekuensi Data Pretest Siswa Kelas Kontrol.......... ..... 58

Tabel 2.3 Uji Normalitas Data Pretest Belajar Kelas Kontrol........................... ..... 59

Tabel. 2.4 Tabel Daftar Distribusi Frekuensi Data Posttest Siswa Kelas Kontrol ... 61

Tabel 2.5 Uji Normalitas Data Posttest Belajar Kelas Kontrol ......................... ..... 62

Tabel.2.6 Daftar Distribusi Frekuensi Data Pretest Siswa Kelas Eksperimen ... ..... 64

Tabel 2.7 Uji Normalitas Data Pretest Belajar Kelas Eksperimen ..................... ..... 65

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

Tabel.2.8 Daftar Distribusi Frekuensi Data Posttest Siswa Kelas Eksperimen.. ..... 68

Tabel 2.9 Uji Normalitas Data Posttest Belajar Kelas Eksperimen................... ..... 69

Tabel. 3.0 Uji Homogenitas Test ........................................................................ ..... 70

Tabel. 3.1 Korelasi Kelas Kontrol ...................................................................... ..... 72

Tabel. 3.4 Hasil Pretest Kontrol.......................................................................... ..... 73

Tabel. 3.5 Hasil Posttest Kontrol ....................................................................... ..... 74

Tabel. 3.6 Korelasi Kelas Eksperimen............................................................... ..... 77

Tabel. 3.7 Hasil Pretest Eksperimen ................................................................... ..... 78

Tabel. 3.8 Hasil Posttest Eksperimen ................................................................ ..... 79

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses pengubahan sikap dan tata laku seorang atau kelompok

orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan,

proses perbuatan dan cara mendidik. Pendidikan juga mempunyai suatu tujuan yang

jelas. Tujuan pendidikan di Indonesia adalah untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri. Dengan tujuan yang

telah dijabarkan tersebut dapat disimpulkan bahwa pendidikan berisikan sesuatu yang

komplek dan sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan manusia.

Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional menyatakan bahwa :

“pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana aktif

belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa, dan Negara.”

Pembelajaran merupakan suatu sistem yang terdiri atas berbagai komponen yang

saling berhubungan satu dengan yang lainnya. Komponen tersebut meliputi : tujuan,

materi, metode, dan evaluasi. Keempat komponen pembelajaran tersebut harus

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

2

diperhatikan oleh guru dalam memilih dan menentukan model pembelajaran yang

digunakan dalam kegiatan pembelajaran Menurut Sudjana (2004:28) “Pembelajaran

dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan

agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik

(warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan

membelajarkan”.

Guru sebagai ujung tombak dalam pencapaian tujuan pendidikan, perlu memilih

strategi pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik. Pengelolaan proses

pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik merupakan titik awal keberhasilan

pembelajaran yang muaranya akan meningkatkan prestasi belajar siswa. Menurut

Suyatno (2009: 67), guru perlu menguasai dan dapat menerapkan berbagai strategi

yang di dalamnya terdapat pendekatan, model, dan teknik secara spesifik.

Selama ini, aktivitas siswa dalam proses pembelajaran hanya terbatas pada

mendengarkan, mencatat, menjawab pertanyaan bila guru memberikan pertanyaan

atau mengerjakan tugas yang lain dan untuk aktivitas mengemukakan pendapat dan

berdiskusi masih jarang mereka lakukan. Kemudian penilaian yang dilakukan oleh

guru selama ini hanya berupa tes formatif sehingga penilaian hanya terbatas pada

kemampuan kognitif saja. Guru tidak menilai sikap dan perubahan perilaku siswa

selama proses pembelajaran.

Berdasarkan observasi pada yang dilakukan peneliti di SMP Negri 2 Pringsewu, pada

umumnya model pembelajaran maupun metode mengajar yang diterapkan guru di

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

3

SMP Negri 2 Pringsewu belum begitu bervariasi yaitu dengan menggunakan metode

ceramah (konvensional) dan diskusi kelompok. Guru menjelaskan materi pelajaran

sesuai kompetensi dasar, peran siswa mendengarkan penjelasan guru dan dilanjutkan

dengan kegiatan diskusi kelompok. Kemudian guru memberikan evaluasi.

Walaupun pembelajaran di sekolah tersebut sudah diusahakan agar siswa ikut aktif

dalam pembelajaran masih dinilai kurang. Jika pada saat diskusi kelompok hanya

beberapa orang saja yang aktif sedangkan yang lainnya ada yang hanya diam atau ada

yang tidak memperhatikan jalannya diskusi. Kurangnya motivasi dan aktivitas siswa

dalam mengikuti pembelajaran dapat berakibat pada hasil belajar nantinya.

Faktor penyebab dari rendahnya hasil belajar siswa antara lain adalah kurangnya

keterlibatan siswa dalam proses belajar. Selain itu, model pembelajaran yang kurang

efektif dan efisien, menyebabkan tidak seimbangnya kemampuan kognitif, afektif dan

psikomotorik, misalnya kebisingan atau keributan sering mendominasi situasi kelas

yang membuat siswa menjadi kurang tertarik dan tidak terpusat pada pelajaran saat

pembelajaran berlangsung .

Menanggulangi permasalahan tersebut, diperlukan model pengajaran dengan metode

yang tepat untuk mengoptimalkan proses pembelajaran dengan penyajian materi yang

menarik yang lebih dominan melibatkan siswa sehingga siswa lebih termotivasi untuk

terlibat dan lebih aktif dalam proses pembelajaran yang lebih mengedepankan

aktivitas, dimana siswa dituntut memperoleh pengalaman secara langsung dan

menemukan sendiri ilmu pengetahuan yang terjadi di lingkungan sekitar.

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

4

Proses belajar mengajar akan berlangsung dengan baik apabila di dalamnya terdapat

kesiapan antara guru dengan peserta didik. Guru sebagai fasilitator dituntut untuk bisa

membawa siswanya ke dalam pembelajaran yang aktif, inovatif dan menyenangkan,

sehingga siswa dapat menikmati pembelajaran, bukan merupakan pembelajaran yang

berpusat pada guru. Model pembelajaran yang disajikan hendaknya mampu

membangkitkan motivasi diri bagi anak didik. Motivasi yang telah tercipta

memudahkan siswa untuk berinteraksi baik terhadap guru maupun siswa lain dalam

suatu pembelajaran. Untuk itu, guru hendaknya selalu berusaha memperhatikan

motivasi sebelum proses pembelajaran berlangsung.

Motivasi siswa dapat dibangun dengan memberikan suatu kepercayaan kepada siswa

dalam menyelesaikan permasalahan sendiri memberikan contoh-contoh yang mudah

dipahami oleh siswa, memberikan suatu permasalahan yang berhubungan dengan

lingkungan siswa, memberikan penghargaan terhadap pencapaian hasil belajar yang

baik, dan masih banyak cara lainnya.

Salah satu pembelajaran yang sesuai untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan

menggunakan beberapa model Pembelajaran tipe kooperatif, salah satunya dengan

model pembelajaran Role Playing. Karena model role playing ini siswa ditugaskan

untuk aktif dalam pembelajaran dengan bertugas memerankan tokoh atau benda mati

namun masih dalam pengawaan guru. dengan berpartisipasi secara langsung melalui

kegiatan bermain peran, siswa akan mudah menguasai apa yang dipelajari. Dengan

pembelajaran yang melibatjan siswa secara langsung juga diharapkan dapat

meningkatkan motivasi dan aktivitas siswa dalam pembelajaran.

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

5

Melalui permainan peran, siswa dapat meningkatkan kemampuan untuk mengenal

perasaannya sendiri dan perasaan orang lain. Mereka memperoleh cara berperilaku

baru untuk mengatasi masalah seperti dalam permainan perannya dan dapat

meningkatkan keterampilan memecahkan masalah.(Hamzah. 2008: 22)

Model pembelajaran role playing adalah suatu aktivitas pemberlajaran terencana yang

dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan pendidikan yang spesifik. Pada metode role

playing ini, proses pembelajaran ditekankan pada keterlibatan emosional dan

pengamatan indera ke dalam suatu situasi masalah yang secara nyata dihadapi, baik

guru maupun siswa

Berdasarkan uraian di atas, maka akan dilakukan penelitian tentang model

pembelajaran kooperatif dengan model role playing dalam proses pembelajaran

dengan suatu usulan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Role

Playing terhadap motivasi belajar Siswa Kelas VIII SMP Negri 2 Pringsewu Tahun

Pelajaran 2016/ 2017”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dirumuskan

sebagai berikut:

Apakah penerapan model pembelajaran Role Playing berpengaruh terhadap motivasi

belajar siswa dan sejauh manakah pengaruh dari penerapan model tersebut?

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

6

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh

penggunaan model pembelajaran Role Playing terhadap motivasi Belajar Siswa pada

pembelajaran IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 2 Pringsewu tahun ajaran

2016/2017

D. Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang membutuhkan.

Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

1. Bagi guru : Memberikan masukan atau informasi tentang model dan

metode mengajar yang dapat diterapkan di dalam kelas untuk

meningkatkan pemahaman, aktivitas, dan hasil belajar siswa.

2. Bagi siswa : Dengan menggunakan model pembelajaran dan metode

Mengajar yang lebih bervariasi dapat memberikan suasana

baru dalam proses belajar di kelas sebagai upaya untuk

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata

pelajaran sejarah.

3. Bagi sekolah : Dapat memberikan sumbangan yang bermanfaat bagi sekolah

Dalam rangka mengembangkan proses belajar mengajar yang

bervariasi di SMP Negeri 2 Pringsewu

4. Bagi penulis : Dapat memberikan pengalaman yang berharga kepada penulis

untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

7

Role Playing terhadap motivasi Belajar Siswa pada

pembelajaran IPS Terpadu kelas VIII SMP Negeri 2 Pringsewu.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Untuk menghindari anggapan yang berbeda terhadap masalah yang akan

dibahas maka diberikan batasan masalah sebagai berikut:

1.1 Objek Penelitian

Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah penggunaan model Role

Playing dalam pembelajaran IPS Terpadu terhadap motivasi belajar

siswa.

1.2 Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2

Pringsewu.

1.3 Tempat Penelitian

Tempat Penelitian adalah Sekolah SMP Negeri 2 Pringsewu

1.4 Waktu Penelitian

Waktu dalam penelitian ini adalah pada bulan Oktober tahun 2016.

1.5 Konsentrasi Ilmu

Ruang lingkup ilmu dalam penelitian ini adalah ruang lingkup ilmu

pendidikan.

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

8

REFERENSI

Depdiknas.2003.Peraturan Menteri Nasional No.20 Tahun 2003 Tentang Undang –

Undang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta:Depdiknas

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: PT Tarsito. Halaman 28.

Suyatno.2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo. Masmedia Buana

Pustaka. Halaman 67.

Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Halaman 22.

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

9

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Konsep Cooperative Learning Atau Pembelajaran Kooperatif

Cooperative Learning mengandung pengertian bekerja sama dalam mencapai tujuan

bersama. Belajar kooperatif adalah pemanfaatan kelompok kecil dalam pengajaran

yang memungkinkan siswa bekerjasama untuk memaksimalkan proses belajar siswa

dengan siswa lainnya dalam kelompok tersebut.

Cooperative Learning adalah suatu model pembelajaran dimana siswa belajar

dan bekerja dalam kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang

anggotanya terdiri dari empat sampai enam orang dengan struktur

kelompoknya yang bersifat heterogen. Keberhasilan belajar dari kelompok

tergantung pada kemampuan dan aktifitas anggota kelompok, baik secara

individual maupun secara kelompok (Etin Solihatin dan Raharjo,2007:4).

Dalam model pembelajaran kooperatif siswa berperan lebih aktif sehingga

memberikan dampak positif terhadap kualitas interaksi dan komunikasi, serta dapat

memotivasi siswa dalam meningkatkan hasil belajarnya.Oleh krena itu model

pembelajaran kooperatif sangat baik dilaksanakan di dalam kelas agar siswa dapat

bekerjasama di dalam kelompok untuk menyelesaikan tugas-tugas dan masalah yang

ditemuinya dalam proses belajar.

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

10

Dengan demikian pembelajaran kooperatif adalah suatu proses pembelajaran yang

dalam prosesnya membagi siswa menjadi beberapa kelompok kecil yang terdiri dari

dua orang atau lebih yang saling bekerjasama untuk mencapai tujuan pembelajaran

yang diharapkan. Dalam menggunakan model pembelajaran cooperative learning di

dalam kelas, ada beberapa konsep mendasar yang perlu diperhatikan dan diupayakan

oleh guru. Konsep tersebut meliputi :

1. Perumusan tujuan belajar siswa harus jelas.

Sebelum menggunakan strategi pembelajaran, guru hendaknya memulai dengan

merumuskan tujuan pembelajaran dengan jelas dan spesifik. Perumusan tujuan

harus disesuaikan dengan tujuan kurikulum dan tujuan pembelajaran.

2. Penerimaan yang menyeluruh oleh siswa tentang tujuan belajar.

Guru hendaknya mampu mengondisikan kelas agar siswa menerima setiap orang

dalam kelompoknya untuk bekerjasama dalam mempelajari seperangkat

pengetahuan dan keterampilan yang ditetapkan untuk dipelajari.

3. Ketergantungan yang bersifat positif.

Kondisi belajar ini memungkinkan siswa untuk merasa tergantung secara positif

pada anggota kelompok lainnya dalam mempelajari dan menyelesaikan tugas-

tugas yang diberikan guru.

4. Interaktif yang bersifat terbuka.

Dalam kelompok belajar, interaksi yang terjadi bersifat langsung dan terbuka

dalam mendiskusikan materi dan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Suasana

belajar seperti ini akan membantu menumbuhkan sikap ketergantungan yang

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

11

positif dan keterbukaan di kalangan siswa untuk memperoleh keberhasilan dalam

belajarnya.

5. Tanggung jawab individu.

Tanggung jawab antar individu adalah salah satu dasar penggunaan cooperative

learning dalam pembelajaran di kelas. Keberhasilan belajar akan lebih mungkin

dicapai secara lebih baik apabila dilakukan secara bersama-sama. Oleh karena itu

keberhasilan belajar dalam model belajar strategi ini dipengaruhi oleh

kemampuan individu siswa dalam menerima dan memberi apa yang telah

dipelajarinya. Sehingga secara individual siswa mempunyai tanggung jawab

yaitu mengerjakan dan memahami materi atau tugas demi keberhasilan dirinya

dan anggota kelompoknya.

6. Kelompok bersifat heterogen.

Dalam pembentukan kelompok belajar, keanggotaan kelompok harus bersifat

heterogen

7. Interaksi sikap dan perilaku sosial yang positif.

Dalam mengerjakan tugas kelompok, siswa bekerja bersama-sama dalam

kelompok.

8. Tindak lanjut (follow up).

Setelah masing-masing belajar menyelesaikan tugas dan pekerjaannya

selanjutnya menganalisa bagaimana penampilan dan hasil kerja siswa dalam

kelompok belajarnya.

9. Kepuasan dalam belajar.

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

12

Setiap siswa dan kelompok harus memperoleh waktu yang cukup untuk belajar

mengembangkan pengetahuan, kemampuan dan keterampilannya.

(Etin Solihatin dan Raharjo,2007:7)

2. Konsep Model Pembelajaran Role Playing

Model pembelajaran Role Playing atau disebut juga bermain peran merupakan

pengembangan dari model pembelajaran kooperatif (cooperatif learning), dimana

siswa belajar secara berkelompok (kooperatif). Siswa dilatih dan dibiasakan untuk

saling berbagi pengetahuan, berdiskusi, berbagi tugas dan tanggung jawab di dalam

kelompok-kelompok yang telah ditentukan. Model pembelajaran kooperatif Role

Playing merupakan suatu model pembelajaran dimana siswa dibagi menjadi beberapa

kelompok untuk bekerja sama dan saling membantu dalam menyelesaikan persoalan-

persoalan yang diberikan oleh guru kepada masing-masing kelompok. Model

pembelajaran ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari jawaban dari

permasalahan yang ada secara berkelompok. Dengan menerapkan model

pembelajaran ini, siswa bisa berdiskusi dan bisa saling bertukar ide atau pendapat

dalam menyelesaikan suatu permasalahan atau soal-soal yang ditemui siswa dalam

proses belajar di dalam kelas.

Bermain peran sebagai model pembelajran bertujuan untuk membantu siswa

menemukan jati diri di dunia sosial dan memecahkan dilema dengan bantuan

kelompok. Artinya, melalui peran siswa belajar menggunakan konsep peran,

menyadari adanya peran- peran yang berbeda dan memikirkan perilaku dirinya

dan perilaku orang lain. Proses bermain peran ini dapat memberikan contoh

kehidupan perilaku manusiayang berguna sebagai sarana siswa untuk: (1)

menggali perasaannya, (2) memperoleh inspirasi dan pemahaman yang

berpengaruh terhadap sikap, nilai dan persepsinya, (3) mendalami mata

pelajaran dengan berbagai cara (hamzah, 2008:26)

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

13

Menurut MD Dahlan (1984: 125) menjelaskan mengenai model pembelajaran

bermain peran (role playing) secara sederhana merupakan usaha untuk memecahkan

masalah melalui peragaan tindakan (action). Prosesnya ialah: suatu masalah

diidentifikasi, diuraikan, diperankan dan selanjutnya didiskusikan. Untuk kepentingan

ini sebagian siswa bertindak sebagai pemaran dan sebagian bertindak sebagai

pengamat.

Langkah- Langkah Pembelajaran Role Playing

Keberhasilan model pembelajaran role playing (bermain peran) tergantung pada

kualitas permainan peran yang diikuti dengan analisi terhadapnya, di samping itu

tergantung juga pada persepsi siswa tentang peran yang dimainkan terhadap situasi

yang nyata. Dalam hal ini sebelum pelaksanaan model pembelajaran ini, guru harus

menjelaskan tata cara pembelajarannya terhadap semua siswa agar dapat

meminimalisir kesalahan.

Prosedur bermain peran terdiri atas sembilan (9) langkah yaitu:

1. Langkah pertama pemanasan. Guru berupaya memperkenalkan siswa

pad permaslahan yang mereka sadari sebagai suatu maslah yang bagi

semua orang perlu untuk dipelajari.

2. Langkah kedua pemilihan pemain (partisipan). Guru bersama murid

membahas karakter dari setiap pemain dan menentukan siapa yang

akan memerankannya.

3. Menyiapkan pengamat (observer).

4. Menata panggung.

5. Memainkan peran, permainan peran dimulai

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

14

6. Diskusi dan evaluasi. Dalam hal ini membahas perbaikan dari

pertunjukan sebelumnya

7. Memainkan peran ulang.

8. Diskusi dan evaluasi kedua

9. Berbagi pengalaman dan kesimpulan. (Hamzah, 2008: 26)

Kelebihan Dan Kekurangan Model Pembelajaran Role Playing

Menurut syaiful bahri djamarah (2010: 89- 90) dijelaskan mengenai kekurangan dan

kelebihan model role playing antara lain:

Kelebihan model role playing:

1. Dapat berkesan dengan kuat dan tahan lama dalam ingatan siswa.

Disamping merupakan pengaman yang menyenangkan yang saling untuk

dilupakan

2. Sangat menarik bagi siswa, sehingga memungkinkan kelas menjadi

dinamis dan penuh antusias

3. Membangkitkan gairah dan semangat optimisme dalam diri siswa serta

menumbuhkan rasa kebersamaan dan kesetiakawanan sosial yang tinggi

4. Dapat menghayati peristiwa yang berlangsung dengan mudah, dand apat

memetik butir-butir hikmah yang terkandung di dalamnya dengan

penghayatan siswa sendiri

5. Dimungkinkan dapat meningkatkan kemampuan profesional siswa, dan

dapat menumbuhkan / membuka kesempatan bagi lapangan kerja

Kekurangan role playing:

1. Bermain peranan memelrukan waktu yang relatif panjang/banyak

2. Memerlukan ruang yang cukup luas

3. Tidak semua materi pelajaran dapat disajikan melalui metode ini

4. Seringkelas lain merasa terganggu oleh suara pemain atau suara tepuk

tangan dan sebagainya

3. Konsep Motivasi Belajar

Melakukan perbuatan belajar secara relatif tidak semudah melakukan kebiasaan yang

rutin dilakukan. Oleh karena itu diperlukan adanya sesuatau yang mampu mendorong

kegiatan belajar agar semua tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai. Hal tersebut

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

15

adalah motivasi. Berawal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang

mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, maka motivasi dapat diartikan

sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif. Menurut Donald dalam Sardiman

(2006: 73) bahwa motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang

ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap

adanya tujuan.

Berdasarkan pengertian tersebut diatas lebih lanjut Donald dalam Sardiman (2006:

74) menjelaskan bahwa motivasi mengandung tiga elemen penting yaitu:

1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap

individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa

perubahan energi didalam system “neurophysiological” yanga ada pada

organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia

(walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakkannya

akan menyangkut kegiatan fisik manusia.

2. Motivasi ditandai dengan munculnya rasa/”feeling”, afeksi seseorang. Dalam

hal ini motivasi relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan

emosi yang dapat menentukan tingkah-laku manusia.

3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalam hal ini

sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. Motivasi

memang muncul dari dalam diri manusia, tetapi kemunculannya karena

terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan.

Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan.

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

16

Motivasi itu merupakan sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan

terjadinya suatu perubahan energi pada seseorang untuk melakukan sesuatu karena

adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan. Motivasi adalah suatu pendorong atau

penggerak yang mengubah kekuatan dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas

yang nyata untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Hal ini berdasarkan pendapat dari

Sardiman (2006: 85) menjelaskan tiga fungsi motivasi yaitu:

1. Mendorong manusia untuk berbuat

2. Menentukan arah perbuatan

3. Menyeleksi perbuatan

Dengan demikian maka motivasi sangat diperlukan dalam proses belajar dan

mengajar, sebab motivasi belajar merupakan sesuatu yang dapat mendorong dan

menggiatkan siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Dengan tujuan yang jelas dapat membangun motivasi siswa terhadap pelajaran yang

diajarkan, sehingga diharapkan seterusnya siswa akan lebih meminati pelajaran

tersebut.

Menurut Sardiman (2006:83) motivasi yang ada pada diri setiap orang itu memiliki

cirri-ciri sebagai berikut:

1. Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama,

tidak pernah berhenti sebelum selesai).

2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

17

3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat untuk sukses dan

berorientasi jauh kedepan).

4. Lebih senang bekerja mandiri.

5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin.

6. Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu).

7. Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu.

8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal

Apabila dalam diri seseorang terdapat cirri-ciri tersebut di atas, maka orang tersebut

selalu memiliki motivasi yang cukup kuat. Ciri-ciri motivasi yang seperti itu sangat

diperlukan dan penting dalam kegiatan belajar-mengajar. Akan mencapai hasil yang

baik dalam kegiatan belajar-mengajar apabila siswa tersebut tekun mengerjakan

tugas, ulet dalam memecahkan berbagai masalah dan hambatan secara mandiri. Siswa

yang termotivasi mempunyai pendirian dan prinsip yang teguh sehingga tidak mudah

goyah terhadap segala sesuatu yang sudah diyakini. Jika terjadi kegagalan maka akan

segera bangkit dan berusaha untuk melakukan hal yang lebih baik. Dengan kata lain,

dengan adanya usaha yang tekun dan didasari adanya motivasi maka seseorang yang

belajar itu akan melahirkan prestasi yang baik.

Menurut Sardiman (2006: 89) terdapat berbagai jenis motivasi yaitu:

1. Motivasi intrinsik

Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak

perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah ada dorongan

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

18

untuk melakukan sesuatu. Seorang siswa melakukan belajar karena didorong

tujuan ingin mendapatkan pengetahuan dan keterampilan.

2. Motivasi ekstrinsik

Motivasi ekstrinsik motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya

perangsang dari luar. Oleh karena itu motivasi ekstrinsik dapat juga dikatakan

sebagai bentuk motivasi yang didalamnya terdapat aktivitas belajar yang dimulai

dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan

dengan aktivitas belajar.

Pendapat di atas memberi pengertian bahwa peserta didik yang belajar berdasakan

motivasi intrinsik sangat sedikit terpengaruh dari keadaan luar. Mempunyai semangat

belajar yang kuat. Bahwa belajar bukanlah karena ingin mendapat nilai yang bagus,

pujian atau hadiah melainkan terlebih karena belajar merupakan suatu kebutuhan

yang harus dipenuhi agar menjadi manusia yang terdidik. Namun bukan berarti

bahwa motivasi ekstrinsik tidak juga diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar, hal

ini karena kemungkinan besar keadaan siswa itu dinamis, berubah-ubah dan juga

kemungkinan komponen-komponen lian dalam proses belajar-mengajar ada yang

kurang menarik bagi siswa, sehingga diperlukan motivasi ekstrinsik.

Lebih lanjut menurut Sardiman (2006: 92) ada beberapa bentuk dan cara untuk

menumbuhkan motivasi belajar disekolah yaitu:

1. Memberi angka

2. Hadiah

3. Saingan atau kompetisi

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

19

4. Ego-involvement

5. Memberi ulangan

6. Mengetahui hasil

7. Pujian

8. Hukuman

9. Hasrat untuk belajar

10. Minat

11. Tujuan yang diakui

Dengan adanya rangsangan seperti disebutkan oleh Sardiman di atas, maka seorang

siswa akan mempunyai dorongan atau motivasi untuk belajar secara keras dan

menerima berbagai bentuk tantangan dengan mempertaruhkan harga diri. Akan lebih

berusaha untuk mencapai tujuan yang dinginkan berupa prestasi yang baik dengan

selalu menjaga harga dirinya.

4. Konsep Mata Pelajaran IPS

Menurut Jasin Maskoeri (2003:35) Ilmu Pengetahuan Sosial (social science) atau

yang sering disingkat IPS adalah ilmu yang membahas hubungan antar manusia

sebagai makhluk sosial. Ilmu Pengetahuan Sosial sebagai disiplin ilmu operasional

yang efektif dan memperhatikan studi tentang manusia dan masyarakat dalam situasi

global saat ini dapat memainkan peran yang sangat penting.

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

20

Sedangkan menurut Fajar (2009: 31) Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah suatu

bidang studi yang rumit karena luasnya ruang lingkup dan merupakan gabungan

sejumlah disiplin ilmu seperti, ekonomi, Sejarah, Geografi, Sosiologi, Antropologi

dan apa saja yang disebut “sipil” perlu ditekankan.

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai cabang

ilmu-ilmu sosial, seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,

dan budaya. Ilmu Pengetahuan Sosial dirumuskan atas dasar realitas dan

fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdipliner dari aspek

dan cabang ilmu-ilmu sosial (Trianto, 2007: 171).

Dari beberapa pendapat di atas dapat dilihat Mata pelajaran IPS terpadu disusun

secara sistematis, komprehensif dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju

kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan

tersebut diharapkan peserta didik akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan

mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan, proses belajar yang dialami oleh siswa

menghasilkan perubahan- perubahan dalam bidang pengetahuan, keterampilan dan

sikap.

Menurut Fajar (2009: 108) tugas dan peran pendidikan sosial antara lain:

menggariskan komitmen untuk melakukan proses pembangunan karakter bangsa,

membantu siswa mengembangkan potensi serta kompetensinya, baik kompetensi

kognitif, afektif, dan psikomotorik untuk menghadapi lingkungsn hidupnya.

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

21

B. Penelitian Yang Relevan

Dalam hal ini peneliti mengambil skripsi sebelumnya sebagai penelitian terdahulu

yang relevan:

1. Judul: Strategi Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas III Untuk

Meningkatkan Hasil Belajar IPA Di SD Negri Grogol 2 Kecamatan

Karang Tengah Tahun 2011/ 2012

Jenis penelitian tersebut adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri

dari dua siklus yakni siklus I dan siklus II. Penelitian ini bertujuan

untuk mengetahui bahwa model pembelajaran role playing dapat

menarik minat, antusiasme dan meningkatkan hasil belajar siswa. Data

penelitian diambil dari hasil pre-test dan pos-test siklus I dan II, lembar

observasi kegiatan peneliti selama mengajar, catatan mengenai

pelaksanaan pembelajaran role playing, dan lembar observasi

kemampuan siswa.

Dari penelitian terdahulu yang relevan di atas mempunyai kesamaan

dalam penggunaan model pembelajaran dan data penelitian

menggunakan pretest dan postest. Perbedaannya penelitian ini

menggunakan metode tindakan kelas, sedangkan peneliti

menggunakan metode eksperimen. Dan yang dilihat dari pengaruh

penggunaan model pembelajarannya terhadap hasil belajar sedangkan

peneliti terhadap motivasi belajar siswa.

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

22

2. Judul: pengaruh penggunaan model pembelajaran role playing terhadap hasil

belajar ekonomi siswa kelas XI 1 IPS SMA Negri 1 Muaro Jambi

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan model

pembelajaran role playing terhadap hasil belajar ekonomi siswa kelas

XI SMA Negeri 1 Muaro Jambi. Sehingga, dengan diketahuinya

pengaruh model pembelajaran terhadap hasil belajar, dapat dijadikan

informasi dan acuan untuk dapat memilih dan menerapkan metode

belajar yang inovatif, aktif, dan efektif.

Dari penelitian terdahulu yang relevan di atas mempunyai kesamaan

dalam penggunaan model pembelajaran dan persamaan dalam

penggunaan metode penelitian eksperimen dengan menggunakan

pretest dan post test.. Perbedaannya penelitian ini yang dilihat dari

pengaruh penggunaan model pembelajarannya terhadap hasil belajar

sedangkan peneliti terhadap motivasi belajar siswa.

C. Kerangka Pikir

Pembelajaran IPS merupakan salah satu pembelajaran yang dianggap membosankan

bagi beberapa peserta didik di sekolah- sekolah. Hal tersebut dikarenakan

pembelajaran IPS hanya merupakan pembelajaran yang bersifat menghafal saja, dan

juga karena penggunaan model pembelajaran yang monoton, tidak ada variasi dari

pembelajaran yang diberikan dan proses pembelajaran masih terpusat pada guru

sepenuhnya sehingga hal tersebut berdampak pada kurangnya motivasi siswa dalam

mengikuti pembelajaran bahkan tujuan pembelajaran terkadang tidak tercapai

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

23

maksimal. Oleh karena itu dengan penggunaan pembelajaran yang lebih bervarasi

dapat diharapkan adanya peningkatan motivasi belajar dari siswa dalam pembelajaran

sejarah di sekolah.

Penggunaan model pembelajaran yang tepat dan lebih bervariasi dapat meningkatkan

motivasi, aktivitas dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran. Sedangkan kurang

tepatnya pemilihan dan penerapan suatu model pembelajaran dapat berakibat tidak

tercapainya tujuan pembelajaran yang maksimal. Pemilihan model pembelajaran yang

diterapkan di sekolah hendaknya dapat menciptakan suasana pembelajaran di dalam

kelas menjadi lebih aktif, kreatif, dan menyenangkan, sehingga siswa menjadi

termotivasi dan lebih mudah memahami konsep-konsep dalam materi yang dipelajari.

Model pembelajaran Role Playing merupakan pembelajaran yang menuntut siswa

untuk berperan aktif dalam mengikuti proses belajar di kelas. Siswa ditugaskan untuk

bertanggung jawab terhadap peran yang telah ditugaskan kepada masing- masing

siswa. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok memiliki giliran

dalam memerankan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok lain bertugas

menganalisa kegatan kelompok yang tampil.

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Role Playing.

Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah model pembelajaran dengan model

pembelajaran konvensional. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini adalah

motivasi belajar siswa pada pembelajaran IPS Terpadu yang telah ditentukan. Kedua

model pembelajaran ini akan diujicobakan kepada siswa kelas VIII di SMP Negeri 2

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

24

Pringsewu. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen

dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen akan diberikan perlakuan dengan diajarkan

menggunakan model pembelajaran Role Playing sedangkan kelas kontrol diajarkan

menggunakan model pembelajaran konvensional.

Penggunaan model pembelajaran Role Playing di dalam kelas pada proses belajar

mengajar diharapkan dapat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa dalam

pembelajaran IPS Terpadu menjadi lebih baik.

D. Paradigma

Keterangan :

: Garis kegiatan

: Garis Pengaruh

E. Hipotesis

Hipotesis menurut Sutrisno Hadi (2001:73) adalah jawaban sementara yang dianggap

benar dalam suatu penelitian yang perlu dibuktikan kebenarannya melalui fakta-fakta

Model Pembelajaran

Role Playing (X)

Motivasi belajar

siswa pada

pembelajaran IPS

Terpadu

Model Pembelajaran

Konvensional(Y)

Kelas

Eksperimen

Kelas

Kontrol

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

25

pendukungnya. Sedangkan Winarno Surahmad (2001:57) berpendapat hipotesis

adalah kesimpulan yang belum final yang dapat dibuktikan kebenarannya melaui

penelitian. Menurut Sugiyono(2012:96) hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, yang dimaksud dengan hipotesis adalah suatu

jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian yang harus

dibuktikan kebenarannya. Hipotesis akan terbukti kebenarannya melalui sebuah

penelitian dengan cara pengumpulan data-data baik berupa fakta maupun data-data

pendukung.

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis pada penelitian ini adalah :

H0 : tidak ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model Role Playing

terhadap motivasi belajar kelas VIII SMP Negri 2 Pringsewu.

H1 :ada pengaruh yang signifikan dalam penggunaan model Role Playing

terhadap motivasi belajar kelas VIII SMP Negri 2 Pringsewu.

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

26

REFERENSI

Etin Solihatin dan Raharjo. 2005. Cooperative Learning Analisis Model

Pembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara. Halaman 4.

Ibid. Halaman 7.

Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Halaman 26.

M.D Dahlan. 1984. Model- Model Mengajar. Bandung: CV Diponegoro. Halaman

125.

Hamzah B. Uno. Op.Cit. Halaman 26.

Syaiful Bahri Djamarah Dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:

Rineka Cipta. Halaman 89- 90.

Sardiman, A.M.1990.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Pedoman Bagi Guru

dan Calon Guru.Jakarta:Grafindo Persada. Halaman 73.

Ibid. Halaman 74.

Ibid. Halaman 85.

Ibid. Halaman 83.

Ibid. Halaman 89.

Ibid. Halaman 92.

Jasin Maskoeri. 2003. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Halaman

35.

Arnie Fajar. 2005. Portofolio dalam pembelajaran IPS. Bandung : Remaja

Rosdakarya. Halaman 31.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta.: Bumi Aksara. Halaman 171

Sutrisno Hadi. 1987. Metodologi Riset. Yogyakarta: Andi Publisher. Halaman 73

Winarno Surakhmad. 2001. Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Dan Teknik.

Bandung: Tarsito. Halaman 57.

Sugioyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Halaman 96.

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

27

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian Yang Digunakan

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Sugiyono

(2012:107), menyatakan bahwa di dalam penelitian eksperimen ada perlakuan

(treatment) yang diberikan kepada kelompok-kelompok tertentu, dengan demikian

metode penelitian eksperimen adalah sebuah metode yang digunakan untuk mencari

pengaruh sebuah perlakuan tertentu terhadap objek-objek yang ingin diteliti dalam

kondisi yang terkendalikan.

Menurut Mohammad Musa dan Titi Nurfitri (1988 : 10 ), penelitian eksperimen

adalah “Penelitian yang bertujuan menyelidiki saling hubungan sebab akibat dengan

cara mengenakan kepada satu atau lebih kelompok eksperimen dengan suatu

perlakuan dan membandingkan hasilnya dengan satu atau lebih kelompok kontrol

yang tidak dikenakan peralakuan”

Penelitian ini akan melihat motivasi belajar siswa setelah dilakukan perlakuan.

Selanjutnya data dari kelas dianalisis untuk melihat ada tidaknya perbedaan atau

pengaruh positif yang signifikan di kelas tersebut

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

28

B. Desain Penelitian

Metode penelitian eksperimen memiliki bermacam-macam jenis desain. Desain

dalam penelitian eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

penelitian dengan metode eksperimen pretest-posttest control group design.

“Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan rancangan penelitian

pretest-posttest control group design (Sugiyono, 2012: 112).

Pada Rancangan dalam penelitian ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara

random, kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal antara kelompok

eksperimen yang menggunakan model Role Playing dan kelompok kontrol

menggunakan model konvensional. Selanjutnya setelah diketahui hasil dari pretest

dua kelompok tersebut, maka pada kelas eksperimen diberikan perlakuan X (model

pembelajaran Role Playing), sedangkan pada kelas kontrol tidak diberikan perlakuan

X (model pembelajaran konvensional). Setelah diberikan perlakuan dilanjutkan

dengan posttest pada dua kelas atau kelompok tersebut. Pengaruh perlakuan adalah

(O2-O1)-(O4-O3) dan untuk melihat pengaruh perlakuan berdasarkan signifikasi yaitu

dengan menggunakan statistik ttest. Jika terdapat perbedaan yang signifikan antara

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka perlakuan yang diberikan

berpengaruh secara signifikan. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut

ini.

Gambar Pretest-Posttest Control Group Design.

R O1 X O2

R O3 O4

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

29

Keterangan: R = kelompok dipilih secara random

X = perlakuan atau sesuatu yang diujikan

O1 = hasil pretest kelas eksperimen

O3 = hasil pretest kelas kontrol

O2 = hasil posttest kelas eksperimen

O4 = hasil posttest kelas kontrol

Tujuan dari penelitian eksperimen ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya

pengaruh dan hubungan sebab akibat suatu model pembelajaran yang dilakukan oleh

peneliti dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada beberapa

kelompok, yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang telah ditentukan.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Pengertian populasi menurut Komaruddin (dalam Mardalis,2009:53) adalah semua

individu yang menjadi sumber pengambilan sampel, baik berupa orang, barang,

binatang, maupun peristiwa. Sedangkan Suharsimi Arikunto (2006:130) menyatakan

bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek penelitian. Sedangkan populasi

menurut Sugiyono (2012:117) adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek

atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi bukan

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

30

hanya diartikan sebagai orang saja, tetapi bisa juga objek dan benda-benda alam yang

lain.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negri 2 Pringsewu

tahun ajaran 2016/2017, seperti tampak pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Jumlah siswa kelas VIII SMP Negri 2 Pringsewu tahun ajaran 2016/ 2017

No

Kelas

Jenis Kelamin

Jumlah Laki - Laki Perempuan

1 VIII A 8 12 20

2 VIII B 20 15 35

3 VIII C 19 17 36

4 VIII D 20 16 36

5 VIII E 20 15 35

6 VIII F 20 16 36

7 VIII G 20 16 36

8 VIII H 21 15 36

9 VIII I 21 16 37

Jumlah 169 138 307

Sumber : SMP Negri 2 Pringsewu tahun ajaran 2016/ 2017

Dari tabel di atas, diketahui yang menjadi populasi adalah siswa kelas VIII SMP yang

terdistribusi dalam kelas VIII A- VIII I dengan jumlah siswa sebanyak 307 orang

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

31

siswa. Populasi dalam penelitian ini yang terdiri dari 169 orang siswa laki-laki dan

138 orang siswa perempuan.

2. Sampel

Pengertian sampel menurut Sudjana (2005:6) adalah sebagian contoh yang diambil

dari populasi. Sedangkan menurut Mardalis (2009:55) sampel merupakan sebagian

dari seluruh individu yang menjadi objek penelitian. Sugiyono (2012:118)

menyatakan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi. Karena populasi dalam penelitian ini masih sangat luas, dan peneliti

memiliki keterbatasan waktu, tenaga, maupun biaya, maka peneliti menggunakan

sampel dalam penelitian ini yang diambil dari populasi.

Tabel 2. Sampel penelitian siswa kelas VIII sebagai sampel

No

Kelas

Jenis Kelamin Siswa

Jumlah Laki- Laki Perempuan

1 VIII B 20 15 35

2 VIII E 20 15 35

jumlah 40 30 70

Sumber: olah data sampel peneliti

Dari tabel di atas, sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII B sebagai kelas

eksperimen yang mendapat perlakuan dengan diajarkan menggunakan model

pembelajaran Role Playing dan siswa kelas VIII E sebagai kelas kontrol yang tidak

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

32

mendapat perlakuan dengan tidak diajarkan menggunakan model pembelajaran

tersebut, tetapi diajarkan dengan menggunakan model konvensional.

3. Teknik Pemilihan Sampel

Teknik pemilihan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Random

Sampling. Dalam teknik Random Sampling ini, menurut Mardalis (2009:57) peneliti

memperkirakan bahwa setiap sampel dalam populasi berkedudukan sama, sedangkan

menurut Suharsimi Arikunto (2006:134) dalam bukunya yang berjudul prosedur

penelitian, Teknik Random Sampling ini memberi hak yang sama kepada setiap

subjek untuk memperoleh kesempatan untuk dipilih menjadi sampel.

Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menggunakan

pengundian yang sebelumnya telah mengalami proses pengacakan. Hasil undian yang

terpilih secara acak tadi merupakan sampel yang akan digunakan dalam penelitian.

Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah siswa kelas VIII B dan kelas VIII

E sebagai sampel penelitian.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Variabel Penelitian

Pengertian variabel menurut Sutrisno Hadi (2001:224) adalah gejala-gejala yang

menunjukkan variasi, baik dalam jenis maupun dalam tingkatnya. Sedangkan

menurut Suharsimi Arikunto (2006:118) variabel merupakan objek penelitian atau

apa saja yang menjadi titik perhatian dalam suatu penelitian. Hatch dan

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

33

Farhady:1981,(dalam Sugiyono,2012:60) menyatakan bahwa variabel merupakan

atribut seseorang, atau objek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan

yang lain atau stu objek dengan objek lain.

Variabel-variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat,

sebagai berikut :

Variabel bebas adalah variabel Independen yang mempengaruhi atau variabel yang

menjadi sebab perubahannya yang menyebabkan timbulnya variabel dependen.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah penggunaan model

pembelajaran Role Playing dalam pembelajaran IPS. Sedangkan Variabel terikat

adalah variabel dependen yang dipengaruhi atau variabel yang menjadi akibat karena

adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah

motivasi belajar siswa.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel adalah suatu cara untuk menggambarkan dan

mendiskripsikan variabel sedemikian rupa sehingga variabel tersebut bersifat spesifik

dan terukur. Tujuannya agar peneliti dapat mencapai suatu alat ukur yang yang sesuai

dengan hakikat variabel yang sudah di definisikan konsepnya, maka peneliti harus

memasukkan proses atau operasionalnya alat ukur yang akan digunakan untuk

kuantifikasi gejala atau variabel yang ditelitinya. Definisi operasional dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

34

Model pembelajaran Role Playing merupakan pembelajaran yang menuntut siswa

untuk berperan aktif dalam mengikuti proses belajar di kelas. Siswa ditugaskan untuk

bertanggung jawab terhadap peran yang telah ditugaskan kepada masing- masing

siswa. Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing kelompok terdiri

dari empat sampai lima orang siswa, setiap kelompok memiliki giliran dalam

memerankan tugasnya di depan kelas, sedangkan kelompok lain bertugas

menganalisa kegiatan kelompok yang tampil.

Motivasi belajar dalam hal ini merupakan motivasi belajar siswa setelah

diperlakukan treatmen dengan menggunakan model pembelajaran role playing.

Motivasi belajar merupakan dorongan yang meggerakkan siswa untuk untuk ikut

berperan aktif dalam kegiatan belajar.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi

Moh. Nazir (2005:175) mengemukakan bahwa pengumpulan data dengan observasi

langsung atau dengan pengamatan langsung adalah cara pengambilan data dengan

menggunakan mata tanpa adanya prtolongan alat standar lain untuk keperluan

tersebut. Untuk mendapatkan data yang relevan dalam penelitian ini, maka penulis

menggunakan teknik observasi langsung. Teknik observasi langsung adalah sebuah

teknik penelitian yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan langsung kepada

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

35

objek-objek dalam penelitian. Observasi ini dilakukan selama penulis melakukan

penelitian di SMP Negri 2 Pringsewu.

2. Angket/Kuesioner

Teknik ini digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar siswa yaitu

dengan menggunakan angket yang diberikan langsung kepada siswa yang terdiri dari

20 soal. Angket atau kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. (Sugiyono, 2010: 199).

Lembar angket motivasi siswa terdiri dari sejumlah pernyataan yang disesuiakan

dengan aspek yang diukur. Angket ini berbentuk angket skala Likert yang di

dalamnya terdapat pilihan jawaban sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju, dan

sangat tidak setuju. Adapun kisi-kisi angket motivasi sebagai berikut

Tabel 3. Kisi-kisi angket motivasi

No Kondisi Skor Item

1 Hasrat keinginan untuk

berhasil belajar

1 2 3 4 5

2 Dorongan dan

kebutuhan untuk

belajar

3 Harapan cita-cita masa

depan

4 Kegiatan yang menarik

dalam belajar

5 Penghargaan dalam

pembelajaran

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

36

Pemberian skor dengan ketentuan:

1 = sangat tidak setuju

2 = tidak setuju

3 = ragu-ragu

4 = setuju

5 = sangat setuju (Hamzah B Uno. 2008 :35 )

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah suatu teknik untuk mendapatkan data dengan cara mencatat data

yang sudah ada. Dokumentasi dilakukan dengan cara pengambilan data yang sudah

ada, seperti data siswa kelas VIII SMP Negri 2 Pringsewu.

4. Kepustakaan

Teknik ini digunakan untuk mendapatkan data-data yang berhubungan dengan

penulisan dalam penelitian ini, seperti : teori yang mendukung, konsep-konsep dalam

penelitian, serta data-data yang diambil dari berbagai referensi.

F. Langkah-langkah Penelitian

Langkah-langkah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Observasi awal untuk melihat kondisi lapangan atau tempat penelitian seperti

banyak kelas, jumlah siswa, dan cara guru mengajar.

2. Menentukan populasi dan sampel.

3. Menyusun dan menetapkan materi pelajaran yang akan digunakan dalam

penelitian.

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

37

4. Menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

5. Membuat instrumen tes penelitian.

6. Melakukan validasi instrumen.

7. Mengujicobakan instrumen.

8. Mengadakan tes awal (pretest) pada kedua kelas.

9. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar pada kedua kelas

Pada kelas Eksperimen menggunakan model pembelajaran Role Playing dimana

siswa dalam kelas tersebut dibagi dalam 6 kelompok yang masing- masing akan

mendapatkan masing- masing tugas pemeranan. Kelompok 1 mendapatkan

materi berkaitan dengan Kerja Paksa, kelompok 2 materi tentang Sistem Sewa

Tanah, kelompok 3 materi tentang Tanam Paksa, kelompok 4 materi tentang

Perang Padri, kelompok 5 materi tentang Perang Diponegoro, dan kelompok 6

materi berkaitan tentang Perlawanan Rakyat Maluku. Sedangkan pada kelas

kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.

10. Mengadakan tes akhir (posttest) pada kedua kelas.

11. Menganalisis data.

12. Membuat kesimpulan.

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena

alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono,2012:148). Jumlah instrumen penelitian

tergantung pada jumlah varibel penelitian yang ditetapkan dalam penelitian.

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

38

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen untuk

mengukur motivasi belajar siswa yaitu berupa angket motivasi.

1. Uji Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2011:65), pengertian validitas adalah ukuran sebuah

instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang telah diinginkan

secara mantap atau sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur apa yang

hendak diukur. Sedangkan menurut Oemar Hamalik (2005:157), validitas merupakan

alat penilaian yang harus benar-benar mengukur apa yang hendak diukur.

Dapat disimpulkan bahwa instrumen yang valid merupakan syarat mutlak untuk

mendapatkan hasil penelitian yang valid. Untuk menguji validitas instrumen

digunakan rumus korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson dengan

rumus:

(Arikunto, 2008: 72)

Dengan kriteria pengujian jika korelasi antar butir dengan skor total lebih dari 0,3

maka instrumen tersebut dinyatakan valid, atau sebaliknya jika korelasi antar butir

dengan skor total kurang dari 0,3 maka instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

Dan jika r hitung > r tabel dengan α = 0,05 maka koefisien korelasi tersebut

signifikan.

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

39

Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan program SPSS 18

dengan kriterium uji bila correlated item – total correlation lebih besar dibandingkan

dengan 0,3 maka data merupakan construck yang kuat (valid).

2. Uji Reliabilitas

Realibilitas menunjukan pada suatu penertian bahwa instrumen cukup dapat

dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut

sudah baik. “reliabilitas adalah ketetapan suatu tes dapat diteskan pada objek yang

sama untuk mengetahui ketetapan ini pada dasarnya melihat kesejajaran hasil”

(Suharsimi Arikunto 2011: 86).

Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung reliabilitas tes adalah dengan

menggunakan rumus Spearman-Brown :

Keterangan :

rb : korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

r : koefisien reliabilitas yang sudah disesuaikan

(Suharsimi Arikunto, 2011:93).

Taraf reliabilitas suatu tes dinyatakan dalam suatu koefisien yang disebut koefisien

reliabilitas. Untuk menentukan tingkat reliabilitas yaitu menggunakan kriteria sebagai

berikut:

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

40

Tabel 5. Kriteria besarnya Realibilitas

Besarnya nilai r Interpretasi

Antara 0,80 sampai 1,00

Antara 0,60 sampai 0,799

Antara 0,40 sampai 0,599

Antara 0,20 sampai 0,399

Antara 0,00 sampai 0,199

Sangat tinggi

Tinggi

Cukup

Rendah

Sangat rendah

(Suharsimi Arikunto, 2011 :93)

Hasil perhitungan uji reliabilitas soal tes hasil belajar menggunakan bantuan aplikasi

komputer yaitu Excel dan didapat reliabilitas soal bentuk pilihan ganda adalah

sebesar 0, berarti soal tersebut tergolong soal yang memiliki tingkat reliabilitas sangat

tinggi.

H. Teknik Analisis Data

1. Uji Normalitas

Untuk mengetahui apakah data yang diambil dari sampel penelitian yang terpilih

merepresentasikan populasi, maka biasanya dilakukan uji normalitas terhadap

data tersebut. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan uji Chi-Kuadrat menurut Sudjana (2005: 273).

Hipotesis :

H0 : kedua kelompok data berasal dari populasi yang berdistribusi normal

H1 : kedua kelompok data dari populasi tidak berdistribusi normal

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

41

a) Taraf Signifikansi

Taraf signifikansi yang digunakan

b) Statistik Uji

k

i i

ii

E

EOx

1

2

2

keterangan:

iO = frekuensi harapan

iE = frekuensi yang diharapkan

k = banyaknya pengamatan

c) Keputusan Uji

Tolak H0 jika ( )( ) dengan taraf = taraf nyata untuk pengujian.

Dalam hal lainnya H0 diterima.

2. Uji homogenitas

Uji homogenitas merupakan salah satu ukuran yang dapat digunakan untuk

menentukan keragaman suatu data. Uji homogenitas menggunakan rumus uji F.

(Arikunto, 2005: 136)

Berlaku ketentuan bahwa bila harga Fhitung≤ Ftabel, maka data sampel akan

homogen dan apabila Fhitung> Ftabel, maka data sampel tidak homogen, dengan

taraf signifikansi 0,05 dan dk n – 1 (Sugiyono, 2005: 198).

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

42

3. Uji Hipotesis

Setelah data penelitian diperoleh, kemudian dilakukan analisis data untuk mengetahui

motivasi belajar siswa. Dengan menggunakan statistik uji thitung bertujuan untuk

melihat perbedaan pengaruh penggunaan model role playing dengan model

konvensional.

Untuk uji hipotesis peneliti menggunakan uji t dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

= rata rata sampel pretest

2= rata rata sampel posttest

= simpangan baku pretest

= simpangan baku posttest

= jumlah sampel pretest

= jumlah sampel posttest

r = nilai korelasi (Sugiyono. 2008: 202)

Hipotesis yang diajukan adalah:

Ho = Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara siswa sebelum dan

sesudah diberi metode pembelajaran

H1 = Terdapat hubungan yang signifikan antara siswa sebelum dan sesudah

diberi metode pembelajaran

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

43

Kriteria uji : Ho diterima jika t tabel ≤ t hitung, dengan t

tabel = ta(dk = n – 1 ) dan ɑ = 0,05

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

44

REFERENSI

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,

Dan R&D. Bandung: Alfabeta. Halaman 107.

Muhammad Musa Dan Titi Nurfitri.1988. Metodologi Penelitian. Jakarta :Fajar

Agung. Halaman 10

Sugiyono. Op.Cit. Halaman 112.

Mardalis.2009.Metode Penelitian,Suatu Pendekatan Proposal.Jakarta:Bumi Aksara.

Halaman 53.

Suharsimi Arikunto.2007.Menejemen Penelitian.Jakarta:Rinika Cipta. Halaman 130

Sugiyono. Op.Cit. Halaman 117.

Sudjana. 2005.Metoda Statistika. Bandung: Transito. Halaman 6

Mardalis. Op.Cit. Halaman 55.

Sugiyono. Op.Cit. Halaman 118.

Mardalis. Op.Cit. Halaman 57.

Suharsimi Arikunto. Op.Cit. Halaman 134.

Sutrisno Hadi.1986.Metodologi Research.Yogyakarta:Andi Offset. Halaman 224

Suharsimi Arikunto. Loc.Cit.

Sugiyono. Op.Cit. Halaman 60

Moh. Nazir. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia. Halaman 175.

Sugiyono. Op.Cit. Halaman 199.

Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

Halaman .35

Sugiyono. Op.Cit. Halaman 148

Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: PT Tarsito. Halaman 273.

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

45

Arikunto.200.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Jakarta:Rineka Cipta.

Halaman 136

Sugioyono. Op.Cit. Halaman 198

Sugioyono. Op.Cit. Halaman 202

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

85

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan penulis dengan

judul Penggunaan Model Pembelajaran Role Playing (Bermain Peran) Dalam

Pembelajaran IPS Kelas VIII Di SMP Negeri 2 Pringsewu diperoleh

kesimpulan “ Adanya pengaruh penerapan model pembelajaran Role Playing

(bermain peran) terhadap motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPS kelas

VIII SMP Negeri 2 Pringsewu dan besarnya taraf signifikan adalah sebesar

0,283. Dan bentuk pengaruh penerapan model pembelajaran Role Playing

adalah positif. Pengaruh positif ini memiliki arti penerapan model

pembelajaran Role Playing dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

B. Saran

Setelah dilakukan penelitian dan dilihat dari kesimpulan peneliti menyarankan

sebagai berikut:

1. Model pesmbelajaran Role Playing yang telah diterapkan di SMP N 2

Pringsewu pada mata pelajaran IPS disarankan dapat diterapkan pada kelas

yang siswanya cendrung pasif, yang susah bersosialisi dan susah bekerjasama

karena model pembelajaran Role Playing merupakan model pembelajaran

yang dimana siswanya dapat bekerjasama, menjawab pertanyaan yang sudah

disiapkan dalam suasana yang menyenangkan.

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

86

2. Dalam menggunakan model pembelajaran Role Playing, guru ataupun peneliti

yang lain disarankan untuk merencanakan secara matang baik itu perancangan

pembelajaran, instrumen, ataupun pengelolaan waktu, dan membuat susasana

kelas kondusif agar siswa siap menerima pembelajaran, tercipta susasana kelas

yang aktif dan menyenangan, serta dapat mencapai tujuan pembelajaran.

3. Pembaca atau peneliti yang lain dapat menggunakan model pembelajaran Role

Playing tidak hanya untuk mengetahui motivasi belajar pada mata pelajaran

IPS saja tetapi dapat digunakan pada mata pelajaran yang lain.

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi .2007.Menejemen Penelitian.Jakarta:Rinika Cipta.

Dahlan, M.D. 1984. Model- Model Mengajar. Bandung: CV Diponegoro.

Depdiknas.2003.Peraturan Menteri Nasional No.20 Tahun 2003 Tentang Undang –Undang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta:Depdiknas

Fajar, Arnie 2005. Portofolio Dalam Pembelajaran IPS. Bandung : RemajaRosdakarya

Hadi, Sutrisno 1987. Metodologi Riset. Yogyakarta: Andi Publisher.

Mardalis.2009.Metode Penelitian,Suatu Pendekatan Proposal.Jakarta:Bumi Aksara.

Maskoeri, Jasin 2003. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Musa, Muhammad Dan Titi Nurfitri.1988. Metodologi Penelitian. Jakarta :FajarAgung.

Nazir, Moh. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.

Sardiman, A.M.1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Pedoman Bagi Gurudan Calon Guru.Jakarta:Grafindo Persada.

Solihatin, Etin dan Raharjo. 2005. Cooperative Learning Analisis ModelPembelajaran IPS. Jakarta: Bumi Aksara.

Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung: PT Tarsito.

Sugioyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,Dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Surakhmad, Winarno .2001. Pengantar Penelitian Ilmiah: Dasar Dan Teknik.Bandung: Tarsito.

Suyatno.2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo. Masmedia BuanaPustaka.

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN …digilib.unila.ac.id/25323/20/SKRIPSI TANPA PEMBAHASAN.pdfpengaruh model role playing (b ermain peran ) dalam pembelajaran ips terhadap peningkatan

Syaiful Bahri Djamarah Dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar, Jakarta:Rineka Cipta.

Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta.: Bumi Aksara.

Uno, Hamzah B.. 2008. Teori Motivasi Dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi Aksara.

.