kurikulum 2004 standar kompetensi mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan...

32
KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata Pelajaran PENDIDIKAN AGAMA HINDU SEKOLAH MENENGAH PERTAMA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL Jakarta, Tahun 2003

Upload: phungdieu

Post on 30-Jan-2018

247 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

K U R I K U L U M 2 0 0 4

STANDAR KOMPETENSI

Mata Pelajaran

PENDIDIKAN AGAMA HINDU

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALJakarta, Tahun 2003

Page 2: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

2

Katalog dalam Terbitan

Indonesia. Pusat Kurikulum, Badan Penelitian

dan Pengembangan

Departemen Pendidikan Nasional

Kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Pendidikan Agama Hindu SMP, - Jakarta:

Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003

iv, 32 hal.

ISBN 979-725-157-8

Page 3: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

3

KATA PENGANTAR

Kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia mengalamiperkembangan dan perubahan secara terus menerus sebagai akumulasirespon terhadap permasalahan-permasalahan yang terjadi selama ini sertapengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologiserta seni dan budaya. Hal ini menuntut perlunya perbaikan sistempendidikan nasional termasuk penyempurnaan kurikulum.

Penyempurnaan kurikulum yang telah dilakukan mengacu pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan PeraturanPemerintah yang terkait yang mengamanatkan tentang adanya standar nasionalpendidikan yang berkenaan dengan standar isi, proses, dan kompetensi lulusanserta penetapan kerangka dasar dan standar kurikulum oleh pemerintah.

Upaya penyempurnaan kurikulum ini guna mewujudkan peningkatan mutudan relevansi pendidikan yang harus dilakukan secara menyeluruh mencakuppengembangan dimensi manusia Indonesia seutuhnya, yakni aspek-aspek moral,akhlak, budi pekerti, pengetahuan, keterampilan, kesehatan, seni dan budaya.Pengembangan aspek-aspek tersebut bermuara pada peningkatan danpengembangan kecakapan hidup yang diwujudkan melalui pencapaiankompetensi peserta didik untuk bertahan hidup serta menyesuaikan diri danberhasil dalam kehidupan. Kurikulum ini dikembangkan lebih lanjut sesuaidengan kebutuhan dan keadaan daerah dan sekolah.

Dokumen kurikulum 2004 terdiri atas Kerangka Dasar Kurikulum 2004, StandarBahan Kajian dan Standar Kompetensi Mata Pelajaran yang disusun untukmasing-masing mata pelajaran pada masing-masing satuan pendidikan.

Dokumen ini adalah Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan AgamaHindu untuk satuan pendidikan SMP.

Dengan diterbitkan dokumen ini maka diharapkan daerah dan sekolah dapatmenggunakannya sebagai acuan dalam pengembangan perencanaanpembelajaran di sekolah masing-masing.

Jakarta, Oktober 2003Kepala Badan Penelitian

dan Pengembangan

Dr. BoedionoNIP. 130344755

Direktur JendralPendidikan Dasar dan Menengah

Dr. Ir. Indra Jati SidiNIP. 130672115

Page 4: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

4

3

4

558899

101111

16162327

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................

I. PENDAHULUAN .................................................................................A. Rasional .........................................................................................B. Pengertian .....................................................................................C. Fungsi dan Tujuan ........................................................................D. Ruang Lingkup .............................................................................E Standar Kompetensi Lintas Kurikulum ......................................F. Standar Kompetensi Bahan Kajian .............................................G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran ............................................H. Rambu-rambu ...............................................................................

II. KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DAN MATERI POKOK ......Kelas VII ................................................................................................Kelas VIII ..............................................................................................Kelas IX ....................................................................................................

Page 5: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

5

PENDAHULUAN1Dengan munculnya berbagai perubahan yang sangat cepat pada hampirsemua aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupanberbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Di awal melinium ketiga ini telahdikembangkan kurikulum pendidikan agama Hindu SMP secara Nasional,yaitu kurikulum yang ditandai dengan cici-ciri antara lain:1. Lebih menitik beratkan pencapaian target kompetensi (attaiment targets)

dari pada penguasaan materi;2. Lebih mengakomodasikan keragaman kebutuhan dan sumber daya

pendidikan yang tersedia;3. Memberikan kebebasan yang lebih luas kepada pelaksana pendidikan

di lapangan yang mengembangkan dan yang melaksanakan programpembelajaran sesuai dengan kebutuhan.

Walaupun Kurikulum Nasional ini lebih global dibandingkan Kurikulum1994, model ini diharapkan lebih membantu Guru karena dilengkapi denganpencapaian target yang jelas, materi standar, indikator, dan prosedurpelaksanaan pembelajaran. Meskipun demikian, keadaan sumber dayapendidikan di Indonesia sangat memungkinkan munculnya keragamanpemahaman terhadap standar Nasional, yang dampaknya akanmempengaruhi pencapaian standar Nasional, Kompetensi Dasar yang telahditetapkan, untuk itu perlu adanya penjabaran tentang Kurikulum yangberbasis Kompetensi Dasar yang diharapkan dapat lebih menjamin tercapainyaKompetensi Dasar Nasional mata pelajaran pendidikan agama Hindu.

A. Rasional

Dalam perjalanan sejarah kehidupan dan peradaban manusia di awalmelinium ketiga ini telah terjadi perubahan-perubahan dipelbagai bidangdan dimensi. Merespon penomena itu, manusia terpacu untukmengembangkan pendidikan dalam ilmu-ilmu sosial, ilmu alam, ilmupasti, maupun ilmu-ilmu terapan Masyarakat telah sampai pada era

Page 6: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

6

Pendidikan Agama Hindu

modern tertinggi, sangat maju dalam atribut kehidupan duniawi. Denganmunculnya sejumlah krisis kehidupan berbangsa dan bernegara yangmeliputi politik, ekonomi, sosial, hukum, etnis, agama, golongan danras, perilaku menyimpang, belakangan ini dipertanyakan peranan danefektifitas pendidikan agama di sekolah sebagai pemberi nilai acuantertinggi secara spiritual terhadap kesejahteraan nasional. Dengan asumsiini jika pendidikan agama dilakukan dengan baik, maka kerjasama dantoleransi dalam masyarakatpun akan lebih baik.

Namun kenyataannya seolah-olah pendidikan agama tidak banyakmemberikan kontribusi terhadap pembekalan peserta didik hinggaperiode reformasi ini. Ternyata setelah ditelusuri pendidikan agamamenghadapai persoalan dari berbagai sisi, antara lain: waktu yangdisediakan hanya dua jam pelajaran dengan muatan materi yang begitupadat dan memang penting yakni menuntut pemantapan pengetahuanhingga terbentuk watak dan kepribadian agama yang berbeda jauhdengan tuntutan mata pelajaran lainnya.

Memang tidak adil menimpakan tanggung jawab munculnyakesenjangan antara harapan dan kenyataan itu kepada pendidikan agamadi sekolah-sekolah sebab pendidikan agama di sekolah bukanlah satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan watak dankepribadian siswa. Banyak faktor-faktor instrumental yang ikutmenentukan tetapi perlu diakui bahwa selain keberhasilan dalammemberikan kontribusinya dalam meningkatkan ketaatan menjalankanagamanya, pada aspek hubungan vertikal dengan Tuhan, dalampelaksanaan pendidikan agama masih terdapat kelemahan-kelemahanyang mendorong dilakukannya penyempurnaan terus menerus.Kelemahan lain, materi pendidikan agama Hindu, termasuk bahan ajarsusila lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan (kognitif) dan minimdalam pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan (psikomotorik),sehingga peranan humanistis dari susila tidak banyak teralisasi.Pelaksanaan pendidikan agama di sekolah juga menghadapi kendalakurangnya keikutsertaan Guru mata pelajaran lain dalam memberimotivasi peserta didik untuk mempraktekkan nilai-nilai pendidikanagama dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu persoalan lain yangdihadapai adalah lemahnya sumber daya pendidikan seperti kurangnya

Page 7: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

7

Pendahuluan

kemampuan guru dalam pengembangan pendekatan dan metode yanglebih variatif, minimnya berbagai sarana pelatihan dan pengembangan,rendahnya sambutan orang tua siswa yang kurang mendukungpendidikan agama peserta didik.

Dari kronologi Kurikulum 1975, 1984, 1994, target yang harus dicapai‘attaiment targets’ dicantumkan dalam tujuan pembelajaran umum. Halini kurang memberi acuan standar yang jelas tentang kemampuan yangharus dikembangkan pada peserta didik dan hasil belajar yang diinginkanatas dasar teori dan prinsip-prinsip pengembangan Kurikulum yang telahlama dipraktekkan di berbagai mancanegara seperti: Singapura, Australia,Inggris dan Amerika; juga didorong oleh harus reformasi, visi, misi,dan paradigma baru pendidikan agama Hindu, maka penyusunanKurikulum agama Hindupun dilakukan dengan berbasis kemampuandasar (basic competencies).

Sejalan dengan itu, terlihat pula realisasi bahwa Kurikulum pendidikanagama tahun 1994 lebih menekankan materi standar, lebih bersifatmemaksakan target bahan ajar sehingga tingkat kemampuan pesertadidik terabaikan.

Hal ini kurang sesuai dengan prinsip pendidikan yang menekankanpengembangan peserta didik lewat fenomena bakat, minat, sertadukungan sumber daya lingkungan dan lain-lain.

Kurikulum pendidikan agama Hindu tahun 1994, walaupun telahmempertimbangkan kemampuan efektif dan psikomotorik dalamrumusan tujuan pembelajaran, dalam implementasinya dirasakan masihterasa lebih didominasi pencapaian kognitif. Selain itu Kurikulum 1994juga dirasakan kurang mengakomodasi keragaman kebutuhan daerah.Walaupun secara nasional kebutuhan keragaman siswa pada dasarnyatidak berbeda. Dengan mempertimbangkan ini maka disusun Kurikulumnasional pendidikan agama Hindu yang berbasis pada kompetensi dasar(basic competencies) yang mencerminkan kebutuhan keragamankompetensi siswa secara nasional. Standar ini diharapkan dapatdipergunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kurikulumpendidikan agama Hindu sesuai dengan kebutuhan daerah/sekolah.

Page 8: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

8

Pendidikan Agama Hindu

B. Pengertian

Pendidikan agama Hindu adalah upaya sadar dan terencana, menyiapkanpeserta didik dalam mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani,bertakwa dan berakhlak mulia dalam mengamalkan ajaran agama Hindudari sumber utamanya kitab suci: Sruti, Smerti, Sila, Acara dan Atmanastusti.

Pendidikan agama Hindu diarahkan untuk membangun kualitas mentalpribadi siswa agar memiliki visi yang jelas, wawasan dan pengetahuanyang kontekstual, tujuan hidup yang jelas, komitmen terhadap nilai-nilai dan prinsip-prinsip hidup secara harmonis dan kreatif dalammasyarakat yang pluralistic, kepedulian terhadap lingkungan, danberkarya sesuai dengan swadharmanya. Kualitas mental tersebut menjadipenentu arah, penghela, motivator dan fasilitator dalam pengembanganswadharma hidupnya.

Pendidikan agama Hindu diharapkan dapat membangun kesadaran akanpersoalan bukan saja hidup sesudah mati tetapi juga apa harus diperbuatselama hidup didunia ini. Kesadaran dibangun meningkat mulai darikesadaran (a) hidup untuk mencari makan, (b) hidup untukmendapatkan rasa aman, (c) hidup untuk diterima oleh masyarakat,(d) hidup untuk mendapatkan status kehormatan, (e) hidup untukmenemukan makna hidup, dan (f) hidup untuk tidak hidup kembali(baca lahir kembali) sesuai dengan tingkatan kehidupannya.

C. Fungsi dan Tujuan

1. FungsiPendidikan Agama Hindu berfungsi untuk:a. Penanaman nilai-nilai ajaran Agama Hindu yang dapat

dijadikan pedoman hidup dalam mencapai kesejahteraan dankebahagiaan hidup (Moksartham Jagadhita);

b. Pengembangan Sradha dan Bhakti kehadapan Hyang Widhi(Brahman);

c. Pengajaran tentang ilmu pengetahuan keagamaan secara umum,sistem, dan fungsinya;

Page 9: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

9

Pendahuluan

d. Penyiapan kemampuan sikap mental siswa yang inginmelanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi;

e. Mempersiapkan kematangan dan daya resistensi siswa dalammengadaptasi diri terhadap lingkungan fisik dan sosial.

f. Perbaikan kesalahan-kesalahan, kelemahan-kelemahan pesertadidik dalam keyakinan dan pengamalan ajaran agama dalamkehidupan sehari-hari

g. Pencegahan peserta didik dari hal-hal negatif yang diakibatkanoleh pergaulan dunia luar

2. TujuanPendidikan Agama Hindu bertujuan untuk menumbuhkembangkandan meningkatkan Sraddha (iman) dan Bhakti (ketaquaan) siswakehadapan Brahman melalui pelatihan penghayatan dan pengamalanajaran Agama Hindu, sehingga menjadi insan Hindu yang darmikadan mampu mewujudkan cita-cita luhur Moksartham Jagadhita.

D. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Pendidikan Agama Hindu meliputi Sradha, Susila,Yadnya, Kitab suci, Orang suci, Tempat Suci, Hari Suci, Kepemimpinan,Alam semesta, Budaya, dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.

E. Standar Kompetensi Lintas Kurikulum

Kompetensi Lintas Kurikulum merupakan kecakapan untuk belajarsepanjang hayat sebagai akumulasi kemampuan setelah seseorangmempelajari berbagai kompetensi dasar yang dirumuskan setiap matapelajaran.

Kompetensi Lintas Kurikulum tersebut dirumuskan menjadi sembilankompetensi sehingga siswa mampu:1. Memiliki keyakinan, mempunyai hak, menjalankan kewajiban dan

berperilaku sesuai dengan agama yang dianutnya, serta menyadaribahwa setiap orang perlu saling menghargai dan merasa aman.

Page 10: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

10

Pendidikan Agama Hindu

2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan, danmengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksidengan orang lain.

3. Memilih, memadukan, dan menerapkan konsep-konsep dan teknik-teknik numerik dan spasial, serta mampu mencari dan menyusunpola, struktur, dan hubungan.

4. Memilih, mencari, dan menerapkan teknologi dan informasi yangdiperlukan dari berbagai sumber serta menilai kebermanfaatannya.

5. Memahami dan menghargai dunia fisik, makhluk hidup, danteknologi, dan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk mengambil keputusan yang tepat.

6. Memahami konteks budaya, geografi, dan sejarah, serta memilikipengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai untuk berpartisipasi aktifdalam kehidupan, serta berinteraksi dan berkontribusi dalammasyarakat dan budaya global.

7. Berpartisipasi dalam kegiatan kreatif di lingkungan untuk salingmenghargai karya artistik, budaya, dan intelektual serta menerapkannilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menujumasyarakat beradab.

8. Menunjukkan kemampuan berpikir konsekuen, berpikir lateral,berpikir kritis, memperhitungkan peluang dan potensi, serta siapuntuk menghadapi berbagai kemungkinan.

9. Menunjukkan motivasi dan percaya diri dalam belajar, mampubekerja mandiri, dan mampu bekerja sama dengan orang lain.

F. Standar Kompetensi Bahan Kajian

Siswa beriman dan bertaqua kepada Tuhan Yang Maha Esa; berakhlakmulia/berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam kehidupan pribadi,bermasyarakat, berbangsa dan bernegara; memahami, menghayati ajaranagamanya serta mampu menghormati agama lain dalam kerangkakerukunan antar umat beragama.

Dalam landasan hukum Hindu seperti Sruti, Smerti, Sila, Acara danAtmanastusti; siswa memiliki Sradha dan Bhakti kepada Brahmanberakhlak mulia, berbudi pekerti luhur yang tercermin dalam perilaku

Page 11: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

11

Pendahuluan

sehari-hari dalam hubungannya dengan Tuhan, Sesama manusia danAlam sekitar; mampu membaca dan memahami Weda mampu beryadnyadan berkarma dengan baik dan benar; serta mampu menjaga kerukunanintern dan antar umat bergama.

G. Standar Kompetensi Mata Pelajaran

1. Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha Agama Hindusebagai cikal bakal pengembangan konsep-konsep ajaran lainnya;

2. Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Susila AgamaHindu dalam kehidupan nyata;

3. Memahami, menghayati dan mengaplikasikan konsep-konsepYadnya dalam kehidupan nyata;

4. Memahami, menghayati dan mengamalkan Kitab Suci Weda;5. Mengenal, meyakini dan mendalami sejarah dan ajaran Orang Suci:6. Mengenal esensi, fungsi dan pelestarian Tempat Suci;7. Mengenal Hari-Hari Suci keagamaan serta memanfaatkannya

untuk meningkatkan Sradha dan Bhakti kepada Hyang Widhi(Brahman) cintakasih terhadap sesama, dan harmonis denganalam lingkungan;

8. Memahami, menghayati, mengamalkan, serta membudayakanKonsep Kepemimpinan dalam berbagai ilmu kehidupan dalammenjalankan swadarma masing-masing;

9. Mengenal hakekat alam semesta beserta berbagai basis darikesadaran hidup didalam menunaikan swadarma;

10. Memahami, menghayati dan memanfaatkan budaya untukmenyuburkan semangat relegiositas;

11. Mendalami sejarah perkembangan Agama Hindu sebagai refleksiuntuk kehidupan mendatang.

H. Rambu-rambu

1. Pendekatan pembelajaranPembelajaran Pendidikan Agama Hindu menggunakan polapendekatan terpadu, demokratis, humanistis, fungsional, dan

Page 12: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

12

Pendidikan Agama Hindu

kontekstual sesuai dengan dinamika perkembangan berbangsa danbernegara serta tuntutan masyarakat modern yang pluralistik danturbelent.

Pendidikan Agama Hindu agar lebih fungsional dan bermakna bagisiswa maka strategi pembelajaran yang digunakan meliputi limadimensi pendekatan yaitu:• Pendekatan dengan dimensi Konsekuensial yaitu pola

pendekatan pembelajaran yang menekankan pada peranan danfungsi Agama Hindu sebagai sumber motivator dan sumberinspirasi dalam berperilaku keseharian sesuai denganswadharma siswa sebagai anak bangsa. Siswa dilatih dandibiasakan mempraktekkan dan merasakan manfaat pengamalanajaran Agama Hindu dalam kehidupan nyata seperti berperilakujujur, sopan dan santun, tertib, taat waktu, bersih, tekun, sabar,bersemangat, tolong menolong, berdana punia, kebajikan,kedamaian, tanpa kekerasan, kemurahan hati, kemandirian, rasapercaya diri, tekad kerja keras, suka pada tantangan, kreatif,bugar dan energik, berinisiatif tinggi berlandaskan pada Dharma.

• Pendekatan dengan dimensi Imperensial yaitu pola pendekatanpembelajaran menyangkut penumbuhan dan pengembanganintensitas perasaan-perasaan dan pengalaman religius siswadalam bentuk upaya-upaya menghadirkan Tuhan dalamkesadaran siswa disetiap saat dan disetiap tempat. Siswa dilatihuntuk merasakan Tuhan Maha Ada, Maha Mengetahui, MahaKuasa, dan Maha Pencipta. Dengan demikian siswa terlatihberbuat jujur, tidak sombong, tidak rendah diri, tidak cemas,dan berkeyakinan Tuhan memberi perlindungan pada dirinya.Dimata siswa Tuhan tidak dihadirkan hanya dalam momen-momen eksklusif saja seperti pada saat ada upacara-upacarakeagamaan di Pura, melainkan terus menerus dalam setiaplangkah kehidupan.

• Pendekatan dengan dimensi Ideologis yaitu pendekatanpembelajaran yang berkaitan dengan tingkat keyakinan siswa padakebenaran Ajaran Agama Hindu. Siswa dibangun kesadarannyaagar menghayati Panca Sradha yaitu keyakinan terhadap adanyaBrahman, Atman, Karma Phala, Punarbhawa, dan Moksa.

Page 13: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

13

Pendahuluan

• Pendekatan dengan dimensi Ritualistik yaitu pola pendekatanpembelajaran yang berkaitan dengan tingkat kepatuhan siswadalam menjalankan ritual-ritual Agama Hindu. Siswa dilatihuntuk menjalankan ritual Puja Tri Sandya setiap hari dan aktifmengikuti kegiatan upacara keagamaan pada setiap PurnamaTilem, Hari Raya Galungan, Kuningan, Nyepi, Pagerwesi,Siwaratri, dan hari piodalan lainnya.

• Pendekatan dengan dimensi Intelektual yaitu pola pendekatanpembelajaran yang berkaitan dengan tingkat pengetahuan danpemahaman siswa mengenai ajaran-ajaran Agama Hinduberkaitan dengan Sradha, Susila, Yadnya, Kitab suci, Orang suci,Tempat Suci, Hari Suci, Kepemimpinan, Alam semesta, Budaya,dan Sejarah Perkembangan Agama Hindu.

2. PenilaiaanPenilaiaan adalah suatu usaha untuk memperoleh informasi secaraberkala, berkesinambungan dan menyeluruh tentang proses dan hasilpengembangan kompetensi dasar, sikap atau prilaku serta pengetahuanyang telah dicapai oleh siswa dalam pendidikan agama Hindu

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk menafsirkan datatentang proses dan hasil belajar siswa yang dilakukan secarasistimatik dan berkesinambungan dengan aspek yang dinilai,sehingga pada akhirnya muncul informasi yang bermakna dalammengambil keputusan. Tujuan dari penilaian proses dan hasil belajarsiswa adalah untuk menentukan tingkat ketercapaian kompetensidasar yang diharapkan. Penilaian juga dapat dijadikan acuan bagiperbaikan dan penyempurnaan PBM dan output pembelajaranPendidikan Agama Hindu.

Penilaian hasil belajar siswa untuk pendidikan agama Hindumencakup ketiga tujuan pembelajaran yakni kognitif, afektif danpsikomotorik. Dengan pendekatan dialogis partisipatif maka hasilbelajar lebih berorientasi pada perubahan sikap, pertumbuhanperilaku siswa ke arah yang baik dan benar menurut ajaran agamaHindu dengan memperhitungkan kemampuan siswa memahamipengetahuan agama Hindu dengan benar.

Page 14: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

14

Pendidikan Agama Hindu

Penilaian hasil belajar pendidikan agama Hindu adalah pencapaianpembiasaan hidup beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang MahaEsa dengan tujuan untuk peningkatan Sradha (iman) dan bhakti(ketaqwaan) dari peserta didik kehadapan Brahman melaluipemberian, pemupukan, penghayatan dan pengamalan ajaran agamasehingga menjadi insan Hindu yang darmika dan mampumewujudkan cita-cita luhur Moksartham Jhagadhita.

3. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasiPendidikan agama di era modern perlu didukung inovasi-inovasibaru seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi daninformasi. Inovasi-inovasi tersebut erat kaitannya dengan kreativitasguru dalam memahami substansi agama yang permanen dan subinformasi yang selalu berubah. Kedua hal tersebut saling terkaitdan guru dituntut untuk mampu menjelaskan kepada siswa secaraterpadu.

Fasilitas yang dapat mendukung ke era itu perlu diupayakanmisalnya komputer yang dilengkapi dengan akses internet, kliping-kliping, artikel-artikel koran dan majalah yang topik-topiknyaberkaitan dengan masalah-masalah agama dan kemodernan.Demikian pula fasilitas-fasilitas teknologi lain yang dapatdipergunakan untuk keperluan serupa, antara lain: televisi, radio,vidio, OHP, slide dan media lainnya sesuai dengan kondisi dankemampuan masing-masing sekolah.

4. Kompetensi Persatuan Jenjang Pendidikan Sekolah MenengahPertama

Kelas VII:Memahami konsep Asta Iswara, mengenal ajaran tentang atma,memahami karma phala, memahami ajaran phunarbhawa,mengetahui konsep ajaran moksa, memahami konsep pemimpindan kepemimpinan, mengetahui syair-syair dharma gita (lirik),mengetahui makna tari keagamaan, mengetahui klasifikasi waktuhari suci keagamaan, memahami konsep Tri Kaya Parisudha,memahami konsep Catur Guru, mamahami ajaran Tri Hita Karana,

Page 15: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

15

Pendahuluan

memahami syarat-syarat yang harus dipenuhi membangun tempatsuci, mengetahui pengelompokan tempat suci sesuai denganwilayah, fungsi dan sebagainya, mengetahui kedudukan orang sucidalam kehidupan keagamaan, mengetahui pengertian fungsi dansifat-sifat weda;

Kelas VIII:Memahami konsep nawa dewata, memahami konsep jiwatman,mengetahui tiga jenis Karma Phala, mamahami konsep Punarbhawa,memahami jenis-jenis Moksa, memahami Bhuana Agung danBhuana Alit, memahami kerajaan-kerajaan Hindu di Indonesia,memahami kedudukan dan syarat-syarat pemimpin, memahamisumber hukum yadnya, memahami konsep yadnya dan Yama danNyama Bratha, memahami konsep Catur Marga;

Kelas IX:Memahami konsep Purusa dan Prakerti, memahami konsep TriSarira, memahami konsep Subha dan Asubha Karma, mengetahuicara-cara mengakhiri Punarbhawa, memahami hambatan mencapaimoksa, mengetahui konsep Bhuana Agung dan Bhuana Alit,mengatahui puncak dan kejayaan agama Hindu di Indonesia,memahami jenis-jenis Dharmagita sebagai kidung suci keagamaan,memahami jenis-jenis tari keagamaan, memahami jenis-jenisyadnya, memahami konsep Sapta Timira, memahami konsep SadAtatayi, memahami konsep Sad Ripu.

Page 16: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

16

KOMPETENSI DASAR, INDIKATOR, DANMATERI POKOK2

Kelas : VII

Aspek : SradhaSub Aspek : Brahman, Atman, Karma Phala, Punarbhawa, MoksaStandar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha

Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangankonsep-konsep ajaran lainnya;

Memahami konsep AstaIswara (delapan sifatKemahakuasaan Tuhan).

Memahami ajaran tentangAtman sebagai kekuatanhidup pada setiapmanusia/makhluk hidup.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menuliskankembali pengertianAsta Iswarya.

• Dapat menguraikanbagian-bagian AstaIswarya.

• Dapat menemukancontoh-contohpembanding delapansifat kemahakuasaanTuhan (Asta Iswarya).

• Dapat menguraikanpengertian Atman.

• Dapat menguraikansifat-sifat Atman yangsama dengan sifat-sifatBrahman.

• Dapat menunjukkancontoh-contohperbandingan tentangsifat-sifat Atman.

• Dapat menunjukkanAtman sebagaipemberi hidup.

• Pengertian AstaIswarya.

• Bagian-bagian AstaIswarya.

• Contoh-contohpembanding delapansifat kemahakuasaanTuhan (Asta Iswarya).

• Pengertian Atman.• Sifat-sifat Atman.• Atman sebagai

pemberi hidupterhadap badan wadag.

• Contoh-contohperbandingan tentangsifat-sifat Atman.

Page 17: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

17

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok

Memahami Karma Phalasebagai hukum yangberlaku secara universal.

Memahami konsepPunarbawa sebagaikesempatan yang utamauntuk memperbaiki diri.

Memahami konsep Moksasebagai tujuan akhirAgama Hindu.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menjelaskanKarma Phala sebagaihukum universal.

• Dapat menunjukkancontoh-contohperbandingan tentanghakekat hukum karmayang universal dansebab akibat.

• Dapat menguraikanpengertian Punarbawa.

• Dapat mengidentifikasisebab-sebab terjadinyaPunarbawa.

• Dapat menunjukkancontoh ilustrasi tentangterjadinya Punarbawa.

• Dapat menjelaskanbahwa Punarbhawasebagai kesempatanyang baik untukmemperbaiki kualitasdiri.

• Dapat menunjukkancontoh ilustrasi tentangPunarbhawa sebagaikesempatan untukmemperbaiki diri.

• Dapat menjelaskanpengertian Moksa.

• Dapat menguraikanMoksa sebagai tujuanakhir.

• Dapat membedakanpengertian antaraMoksa, sorga danneraka.

• Dapat mengidentifikasicara-cara mencapaiMoksa.

• Karma Phala sebagaihukum yang berlakubagi semua orang.

• Contoh-contohpembanding tentanghakekat hukum karmayang universal dansebab akibat.

• Pengertian Punarbawa.• Sebab-sebab terjadinya

Punarbawa.• Contoh ilustrasi

tentang terjadinyaPunarbawa.

• Punarbawa sebagaikesempatan utamauntuk meningkatkandiri.

• Contoh ilustrasitentang Punarbawasebagai kesempatanuntuk memperbaikidiri.

• Konsep Moksa sebagaitujuan akhir.

• PerbedaanMoksa,sorga danneraka.

• Cara-cara mencapaiMoksa.

Page 18: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

18

Pendidikan Agama Hindu

Aspek : KepemimpinanSub Aspek : Kepemimpinan dan PemimpinStandar Kompetensi : Memahami, menghayati, mengamalkan, serta

membudayakan Konsep Kepemimpinan dalamberbagai ilmu kehidupan dalam menjalankanswadarma masing-masing;

Memahami KonsepKepemimpinan sertacontoh pemimpin Hindu.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menjelaskanpengertian pemimpin.

• Dapat menjelaskankonsep kepemimpinan.

• Dapat menyebutkancontoh pemimpindikalangan Hindu.

• Dapat menemukantipe-tipekepemimpinan dalamItiasa dan Purana.

• Dapatmengklasifikasikankarakter tokoh-tokohpemimpin dalamMahabarata danRamayana.

• Dapat meneladanisifat-sifat pemimpinyang baik.

• Pengertian pemimpin.• Pengertian

kepemimpinan.• Contoh-contoh

pemimpin di kalanganHindu.

• Contoh-contohkepemimpinan dalamItiasa, Purana, dsb.

Mendemonstrasikan Syair-Syair Dharmagita.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menguraikanpengertian syair-syairDharmagita (lirik).

• Dapat menjelaskantujuan dari syair (lirik)Dharmagita.

• Pengertian syairDharmagita

• Tujuan yang ingindicapai lewat syairtersebut.

Aspek : BudayaSub Aspek : Dharmagita dan Tari KeagamaanStandar Kompetensi : Memahami, menghayati dan memanfaatkan budaya

untuk menyuburkan semangat relegiositas;

Page 19: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

19

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok

Memahami makna tarisakral keagamaan Hindu.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat melagukansyair-syair Dharmagita.

• Dapat menjelaskandampak dari adanyaDharmagita

• Dapat menjelaskanmakna tari keagamaan.

• Dapat menguraikantujuan tari keagamaan.

• Dapat menguraikandampak dari adanyatari keagamaan.

• Dampak dari adanyaDharmagita.

• Lirik syair-syairDharmagita.

• Makna tarikeagamaan.

• Tujuan tarikeagamaan.

• Dampak dari adanyatari keagamaan.

Aspek : Hari SuciSub Aspek : Klasifikasi waktu pelaksanaan Hari Suci HinduStandar Kompetensi : Mengenal Hari-Hari Suci keagamaan serta

memanfaatkannya untuk meningkatkan Sradha danBhakti kepada Hyang Widhi (Brahman) cintakasihterhadap sesama, dan harmonis dengan alamlingkungan;

Mengklasifikasi waktupelaksanaan hari sucikeagamaan Hindu.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat mengklasifikasiwaktu pelaksanaankegiatan hari suciagama Hinduberdasarkan sasih.

• Dapat mengklasifikasiwaktu kegiatanpelaksanaan hari suciberdasarkan wuku.

• Dapatmendeskripsikanesensi pemilihanwaktu pelaksanaanhari suci.

• Dapat berperan aktifdalam pelaksanaanhari suci.

• Hari Suci AgamaHindu berdasarkanSasih.

• Hari Suci AgamaHindu berdasarkanWuku.

• Esensi waktupelaksanaan hari suciAgama Hindu.

• Peranan Umat dalampelaksanaan hari suciAgama Hindu.

Page 20: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

20

Pendidikan Agama Hindu

Menilai ajaran Tri KayaParisudha.

Menilai konsep CaturGuru.

Mendeskripsikan ajaranTri Hita Karana.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat membedakanpikiran baik danpikiran buruk.

• Dapat membedakanperkataan baik danperkataan buruk.

• Dapat membedakanperbuatan baik danperbuatan buruk.

• Dapat mengaplikasikanpelaksanaan Tri KayaParisuda dalamkehidupan.

• Dapat menampilkanpelaksanan Tri KayaParisuda.

• Dapat membedakanbagian-bagian dariCatur Guru.

• Dapat melaksanakanajaran Catur GuruBhakti.

• Dapat menjelaskanmakna bagian-bagiandari Catur Guru.

• Dapat menunjukanbentuk-bentuk prilakusebagai penghormatankepada Catur Guru.

• Dapat menjelaskanpengertian Tri HitaKarana.

• Dapat mendeskripsikanbagian-bagian ajaranTri Hita Karana.

• Makna bagian-bagianTri Kaya Parisudha.

• Arah dan tujuanajaran Tri KayaParisudha.

• Makna bagian-bagianCatur Guru.

• Bentuk-bentukprilaku sebagaipenghormatan CaturGuru.

• Pelaksanaan ajaranCatur Guru Bhakti.

• Pengertian ajaran TriHita Karana.

• Makna bagian-bagianTri Hita Karana.

• Arti penting dari ajaranTri Hita Karana.

Aspek : SusilaSub Aspek : Tri Kaya Parisudha, Catur Guru dan Tri Hita KaranaStandar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran

Susila Agama Hindu dalam kehidupan nyata;

Page 21: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

21

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menguraikanarti penting ajaran TriHita karana.

• Dapat menjelaskanmakna ajaran Tri HitaKarana.

• Makna ajaran Tri HitaKarana.

Aspek : Tempat SuciSub Aspek : Pengelompokan tempat suciStandar Kompetensi : Mengenal esensi, fungsi dan pelestarian Tempat Suci;

Mendeskripsikan syarat-syarat yang harusdipenuhi dalammembangun tempat suci,esensi dan Ista Dewatamasing tempat suci.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapatmendeskripsikansyarat-syarat yangharus dipenuhi dalammembangun tempatsuci.

• Dapat mengidentifikasipengelompokantempat suciberdasarkan sifatwilayah teritorialfungsi dsb.

• Dapat mengidentifikasiesensi dari masing-masing kelompoktempat suci.

• Dapat membedakanIsta Dewata darimasing-masingkelompok tempat suci.

• Dapat menjagakesucian tempat suci.

• Syarat-syarat tempatsuci.

• Pengelompokkantempat suci.

• Esensi dari masing-masing kelompoktempat suci.

• Ista Dewata darimasing-masingkelompok.

• Kesucian tempat Suci.

Page 22: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

22

Pendidikan Agama Hindu

Memahami syarat-syaratdan kedudukan OrangSuci dalam KehidupanKeagamaan Hindu.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menguraikankedudukan orang sucidalam kehidupankeagamaan.

• Dapat mengidentifikasisyarat-syarat menjadiorang suci.

• Dapat menyimpulkankonsekwensi bila orangsuci tidakmelaksanakantugasnya.

• Kedudukan orangsuci.

• Syarat-syarat orangSuci.

Aspek : Orang SuciSub Aspek : Kedudukan dan syarat-syarat orang SuciStandar Kompetensi : Mengenal, meyakini dan mendalami sejarah dan

ajaran Orang Suci;

Memahami pengertian,fungsi dan sifat-sifatWeda.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menjelaskanpengertian Weda.

• Dapat mengidentifikasifungsi Weda.

• Dapat mendeskripsikansifat-sifat Weda.

• Pengertian Weda.• Fungsi Weda.• Sifat-sifat Weda.

Aspek : Kitab SuciSub Aspek : Fungsi dan sifat-sifat WedaStandar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Kitab

Suci Weda;

Page 23: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

23

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok

Kelas : VIII

Aspek : SradhaSub Aspek : Brahman, Atman, Karmaphala, Punarbhawa, dan

MoksaStandar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan Sradha

Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangankonsep-konsep ajaran lainnya;

Memahami konsep NawaDewata.

Memahami konsepJiwatma.

Menyebutkan tiga jenisKarma Phala.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menjelaskanpengertian NawaDewata.

• Dapat mengidentifikasibagian-bagian NawaDewata.

• Dapat menggambarkanatribut-atribut NawaDewata.

• Dapat meyakini NawaDewata dan dapatmemantapkan Sradhadan Bhakti.

• Dapat menjelaskanpengertian Jiwatma.

• Dapat mendiskripsikansumber Jiwatma.

• Dapat menguraikanJiwatma.

• Dapat menguraikankorelasi Jiwatmadengan badan wadag.

• Dapat mengidentifikasijenis-jenis KarmaPhala.

• Dapat mengkaitkanpengaruh karma dalamkehidupan.

• Dapat mendeskripsikankarma sebagai hukumsebab akibat.

• Pengertian NawaDewata.

• Bagian-bagian NawaDewata.

• Atribut-atribut NawaDewata.

• Kaitan Nawa Dewatadalam pemantapanSradha dan Bhakti.

• Pengertian Jiwatma.• Sumber Jiwatma.• Fungsi Jiwatma.• Korelasi Jiwatma

dengan badan wadag.

• Jenis-jenis KarmaPhala.

• Pengaruh Karmadalam kehidupan.

• Karma sebagai hukumsebab akibat.

Page 24: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

24

Pendidikan Agama Hindu

Menerapkan konsepPunarbhawa.

Menyebutkan jenis-jenisMoksa.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menilai asubhakarma sebagaipenyebabPunarbhawa.

• Dapat menjelaskanproses terjadinyaPunarbhawa.

• DapatmengilustrasikanPunarbhawa untukmemperbaiki kualitaskarma.

• Dapatmengidentifikasi jenis-jenis Moksa.

• Dapat menyusun/mengurutkantingkatan-tingkatanMoksa.

• Dapatmengidentifikasi cirimasing-masingtingkatan pencapaianMoksa.

• Asubha Karmakaitannya denganPunarbhawa.

• Proses terjadinyaPunarbhawa.

• Punarbhawa untukmemperbaiki kualitaskehidupan.

• Jenis-jenis Moksa.• Ciri-ciri pencapaian

Moksa.• Tingkatan-tingkatan

Moksa.

Aspek : Alam SemestaSub Aspek : Bhuana Agung dan Bhuana AlitStandar Kompetensi : Mengenal hakekat Alam Semesta beserta berbagai

basis dari kesadaran hidup dalam menunaikanswadarma;

Mengidentifikasi BhuanaAgung dan Bhuana Alit.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menjelaskanhubungan BhuanaAgung dan BhuanaAlit.

• Dapat mengidentifikasipersamaan danperbedaan BhuanaAgung dan Bhuana Alit.

• Hubungan BhuanaAgung dan BhuanaAlit.

• Persamaan danperbedaan BhuanaAgung dan BhuanaAlit.

Page 25: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

25

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menemukancontoh-contoh BhuanaAgung dan BhuanaAlit.

• Contoh-contohBhuana Agung danBhuana Alit.

Aspek : Sejarah Agama HinduSub Aspek : Kerajaan HinduStandar Kompetensi : Mendalami sejarah perkembangan Agama Hindu

sebagai repleksi untuk kehidupan mendatang;

Memahami kerajaan-kerajaan Hindu diIndonesia

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menguraikanperkembanganmasing-masingkerajaan yangbercorak Hindu.

• Dapat menuliskancontoh kerajaan yangbercorak Hindu.

• Perkembangankerajaan Hindu diIndonesia.

Aspek : YadnyaSub Aspek : Sumber Hukum YadnyaStandar Kompetensi : Memahami, menghayati, dan mengaplikasikan

konsep Yadnya dalam kehidupan sehari-hari;

Memahami sumberhukum Yadnya.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menjelaskanpengertian Yadnya.

• Dapat menjelaskandasar pelaksanaanYadnya.

• Dapat menjelaskandasar hukum Yadnya.

• Dapatmengaplikasikanpelaksanaan Yadnyadalam kehidupan.

• Pengertian Yadnya.• Dasar hukum Yadnya.• Dasar pelaksanaan

Yadnya.• Pelaksanaan Yadnya

dalam kehidupansehari-hari.

Page 26: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

26

Pendidikan Agama Hindu

Aspek : SusilaSub Aspek : Yama Bratha, Nyama Bratha dan Catur MargaStandar Kompetensi : Memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran

Susila dalam kehidupan nyata;

Menerapkan konsep Yamadan Nyama Bratha.

Memahami konsep ajaranCatur Marga.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menjelaskanpengertian YamaBratha dan NyamaBratha.

• Dapatmendeskripsikanbagian-bagian Yamadan Nyama Bratha.

• Dapat memaknaiajaran Yama danNyama Bratha sebagailandasan etik moral.

• Dapatmengaplikasikanajaran Yama danNyama Bratha dalamkehidupan.

• Dapat menjelaskanpengertian CaturMarga.

• Dapatmengidentifikasibagian bagian caturmarga.

• Dapatmendeskripsikanmakna bagian-bagianCatur Marga.

• Dapat melaksanakanajaran catur margadalam kehidupansehari-hari.

• Pengertian Yama danNyama Bratha.

• Bagian-bagian Yamadan Nyama Bratha.

• Yama dan NyamaBratha sebagailandasan etik moral.

• Yama Nyama Brathadalam kehidupansehari-hari.

• Pengertian CaturMarga.

• Bagian-bagian CaturMarga.

• Makna masing-masingbagian Catur Marga.

Page 27: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

27

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok

Kelas : IX

Aspek : SusilaSub Aspek : Sad RipuStandar Kompetensi : Memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran

Susila dalam kehidupan nyata;

Menilai Konsep Sad Ripu.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat membedakanbagian-bagian SadRipu.

• Dapat merumuskancara-caramenghindarkan diridari pengaruh SadRipu.

• Dapat mengidentifikasikonsekwensipelaksanaan Sad Ripu.

• Pengaruh Sad Ripudalam kehidupanmanusia.

• Konsekwensipelaksanaan Sad Ripu

Aspek : SradhaSub Aspek : Purusa Prakerti, Tri Sarira, Subha Asubha Karma,

Punarbhawa, dan MoksaStandar Kompetensi : Memahami, menghayati, dan mengamalkan Sradha

Agama Hindu sebagai cikal bakal pengembangankonsep-konsep ajaran lainnya;

Memahami konsep Purusadan Prakerti.

Memahami Ajaran TriSarira.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menjelaskanpengertian Purusa danPrakerti.

• Dapat menguraikanperbedaan antaraPurusa dan Prakerti.

• Dapat menguraikankorelasi antara Purusadan Prakerti.

• Dapat menguraikanpengertian Tri Sarira.

• Pengertian Purusa danPrakerti.

• Perbedaan Purusa danPrakerti.

• Korelasi Purusa danPrakerti.

• Pengertian Tri Sarira.

Page 28: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

28

Pendidikan Agama Hindu

Memahami konsep Subhadan Asubha Karma.

Mengetahui cara-carauntuk mengakhiriPunarbawa.

Memahami hambatandalam upaya mencapaiMoksa.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menyebutkanbagian-bagian TriSarira.

• Dapat mengilustrasikanTri Sarira.

• Dapat menguraikanhubungan antaraAtman dengan TriSarira yang merupakanunsur-unsurpembangun dirimanusia.

• Pengertian Subha danAsubha Karma.

• Dapatmengidentifikasiperilaku Subha danAsubha Karma dengantujuan hidup.

• Dapatmengidentifikasikonsekuensipelaksanaan SubhaAsubha Karma dalamkehidupan.

• Dapat mengidentifikasiperbuatan-perbuatanyang dapat mendukungmengakhiri prosesPunarbawa.

• Dapatmendeskripsikanhubungan KarmaPhala denganPunarbawa.

• Dapatmengidentifikasikanperbuatan yangmenjadi hambatandalam mencapai Moksa.

• Bagian-bagian TriSarira.

• Ilustrasi Tri Sarira.

• Pengertian Subha danAsubha Karma.

• Pelaksanaan SubaAsubha Karma dalamKehidupan.

• KosekuensiPelaksanaan SubhaAsubha Karma dalamKehidupan.

• Cara MengakhiriPunarbawa.

• Hubungan KarmaPhala denganPurnarbawa.

• Hambatan dalammencapai Moksa.

• Upaya pendukungmencapai Moksa.

Page 29: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

29

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapatmengidentifikasiupaya pendukungmencapai Moksa.

Aspek : Sejarah Agama HinduSub Aspek : Puncak kejayaan dan runtuhnya kerajaan Hindu di

IndonesiaStandar Kompetensi : Mendalami sejarah perkembangan agama Hindu

sebagai repleksi kehidupan mendatang

Memahami puncakkejayaan dan runtuhnyakerajaan Hindu diIndonesia.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menjelaskanmasa-masa KejayaanKerajaan Hindu diIndonesia.

• Dapat menjelaskansebab-sebabruntuhnya KerajaanHindu di Indonesia.

• Dapat merepleksikankejayaan danruntuhnya kerajaanHindu di Indonesiadalam rangkapembinaan danpengembangan AgamaHindu

• Masa kejayaankerajaan Hindu diIndonesia.

• Sebab-sebabruntuhnya kerajaanHindu di Indonesia.

Aspek : BudayaSub Aspek : Dharmagita dan Tari KeagamaanStandar Kompetensi : Memahami dan memanfaatkan Budaya untuk

menyuburkan perkembangan semangat religius;

Memahami jenis-jenisDharmagita sebagaikidung suci keagamaan.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menjelaskanjenis-jenisDharmagita.

• Jenis-jenisDharmagita.

Page 30: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

30

Pendidikan Agama Hindu

Memahami jenis-jenis tarikeagamaan sebagai bagianpembinaan nilai-nilaikeagamaan.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menjelaskan intipokok masing-masingjenis Dharmagita.

• Dapat menguraikandampak kidungDharmagita terhadappembentukan sikapmental.

• MelapalkanDharmagita.

• MeragakanDharmagita.

• Dapat menjelaskanjenis-jenis tarikeagamaan yangdiperagakan dalamrangkaian upacarakeagamaan.

• Dapat menguraikandampak tarikeagamaan terhadappembentukan sikapmental.

• Meragakan tarikeagamaan Hindu.

• Inti pokok masing-masing jenisDharmagita.

• Dampak Dharmagitadalam pembentukansikap mental.

• Jenis-jenis tarikeagamaan.

• Dampak sikap mentalterhadap tarikeagamaan.

Aspek : YadnyaSub Aspek : Panca YadnyaStandar Kompetensi : Memahami, menghayati, dan mengaplikasikan

konsep-konsep Yadnya dalam kehidupan sehari-hari;

Memahami jenis-jenisYadnya.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat menjelaskanjenis-jenis Yadnya.

• Dapat menjelaskan intipokok masing-masingjenis Yadnya.

• Dapat mengaplikasikanpelaksanaan Yadnyadalam kehidupan.

• Jenis-jenis Yadnya.• Inti pokok masing-

masing jenis Yadnya.• Pengaruh sikap mental

terhadap pelaksanaandari jenis-jenisYadnya.

Page 31: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

31

Kompetensi Dasar, Indikator, dan Materi Pokok

Aspek : SusilaSub Aspek : Sapta Timira dan Sad AtatayiStandar Kompetensi : Memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran

Susila Agama Hindu dalam kehidupan nyata;

Memahami konsep SaptaTimira.

Memahami konsep SadAtatayi.

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR MATERI POKOK

• Dapat membedakanbagian-bagian SaptaTimira.

• Dapat menjelaskankonsekwensipelaksanaan SaptaTimira.

• Dapat menghindardari Sapta Timiradalam kehidupan.

• Dapat membedakanbagian-bagian SadAtatayi.

• Dapat menjelaskankonsekwensipelaksanaan SadAtatayi.

• Dapat menghindardari Sad Atatayi dalamhidup.

• Bagian-bagian SaptaTimira.

• Konsekwensipelaksanaan SaptaTimira.

• Pengaruh Sapta Timiradalam Kehidupan.

• Bagian-bagian SadAtatayi.

• Konsekwensipelaksanaan SadAtatayi.

• Pengaruh Sad Atatayidalam kehidupan.

Page 32: KURIKULUM 2004 STANDAR KOMPETENSI Mata … aspek dan perkembangan paradigma baru dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan ... membangun kesadaran ... konteks budaya, geografi, dan

Kutipan Pasal 44Sanksi Pelanggaran Undang - undang Hak Cipta 1987

1. Barang siapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan ataumemperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu,dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahundan/atau denda paling banyak Rp. 100.000.000,- (seratus jutarupiah).

2. Barang siapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan,mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu ciptaan ataubarang hasil pelanggaran Hak Cipta sebagaimana dimaksuddalam ayat (1), dipidana dengan pidana penjara paling lama 5(lima) tahun dan/atau paling banyak Rp. 50.000.000,- (limapuluh juta rupiah).