perpustakaanrepository.unjaya.ac.id/749/2/indah fery susanti_3206001_nonfull.pdf · tabel 7...
TRANSCRIPT
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
PADA TATANAN RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE
DI DUSUN DEGOLAN DESA UMBULMARTANI KECAMATAN
NGEMPLAK KABUPATEN SLEMAN
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Mencapai Derajat Sarjana S-1 Keperawatan
Oleh :
INDAH FERY SUSANTI
3206001
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN JENDERAL AHMAD YANI
YOGYAKARTA
2010
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi dengan judul :
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
PADA TATANAN RUMAH TANGGA DENGAN KEJADIAN DIARE
DI DUSUN DEGOLAN DESA UMBULMARTANI KECAMATAN
NGEMPLAK
KABUPATEN SLEMAN.
Yang dibuat untuk memenuhi persyaratan menjadi Sarjana Keperawatan pada
Program Ilmu Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Jenderal Ahmad Yani
Yogyakarta, sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari
skripsi yang sudah dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan
gelar kesarjanaan di lingkungan Sekolah Tinggi atau Instansi manapun, kecuali
bagian yang sumber informasinya tercantum sebagaimana mestinya.
Yoyakarta, Agustus 2010
Indah Fery Susanti
NPM 3206001
ii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
Ki
NI
T
H
PADA T
DI DU
Penguji
Haryadi, S.S
IDN : 051 50
gl : Agustu
UBUNGAN
TATANAN
USUN DEGO
K
I
Si., MPH
05 760 1
us 2010
HALAMA
N PERILAK
RUMAH T
OLAN DES
NG
KABUP
Yang
INDAH
NP
Telah
M
Ketua Program
STIKES
Tetra S
NIDN
Tgl :
P
Dr. Drs. Sum
NIP :
Tgl :
3
AN PENGE
KU HIDUP
TANGGA D
SA UMBUL
GEMPLAK
PATEN SLE
SKRIPSI
g diajukan ol
H FERY SUS
PM. 320600
h disetujui o
Mengesahkan
m Studi Ilmu K
A. Yani Yog
Saktika, S.Kep
N. 052 310 80
Agustus 20
Penguji II
marni, D.W.,
130 907 349
Agustus 201
ESAHAN
BERSIH D
ENGAN KE
MARTANI
K
EMAN
leh:
SANTI
1
oleh
Keperawatan
gyakarta
p., Ns
03 2
010
M.Kes A
9
10
AN SEHAT
EJADIAN D
I KECAMA
n
Pengu
Agus Warsen
NIDN : 052
Tgl : Ag
T
DIARE
ATAN
uji III
no, S.Kep., Ns
2 606 830 1
ustus 2010
s
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
KATA PENGANTAR
Assalamualikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan rahmat
dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang
berjudul “Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Tatanan Rumah
Tangga dengan Kejadian Diare di Dusun Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan
Ngemplak Kabupaten Sleman”. Sholawat dan Salam selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, sahabat – sahabatnya dan para pengikutnya yang selalu
istiqomah dijalan-Nya. Rangkaian penelitian dan penyusunan skripsi ini
merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai gelar sarjana
strata satu (S1) di Stikes Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta.
Terwujudnya penyusunan Skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan,
dukungan serta bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini penulis
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Allah SWT atas limpahan karunia-Nya sehingga penulis dapat
melaksanakan penelitian dan menyelesaikan skripsi.
2. Sri Werdati, S.Kp., M. Kes. selaku Pimpinan Stikes Jenderal Ahmad Yani
Yogyakarta.
3. Tetra Saktika, S.Kep.,Ners selaku Ketua Bidang Studi S-1 Keperawatan
Stikes Jenderal Ahmad Yani Yogyakarta.
vi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
4. Dr. Dra. Sumarni, D.W., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing I, atas
bimbingan, arahan dan koreksinya selama penyusunan dan penulisan
skripsi.
5. Agus Warseno, S.Kep.,Ners selaku Dosen Pembimbing II, atas bimbingan,
arahan dan koreksinya selama penyusunan dan penulisan skripsi.
6. Ki Hariyadi, S.Si., MPH, selaku Dosen Penguji, atas bimbingan, arahan
dan koreksinya selama penyusunan dan penulisan skripsi.
7. Seluruh Dosen dan karyawan yang telah membantu selama masa studi.
8. Kedua orang tuaku tercinta, mbok wo dan pak wo tercinta, bulek dan om
tercinta, serta keluarga pak Djumali tercinta yang selalu memberikan
semangat dan doa untuk keberhasilanku.
9. Mas Budi tercinta yang selalu setia mendampingi dalam suka maupun
duka dan selalu memberi kebahagiaan dalam hidupku.
10. Teman-teman PSIK angkatan 2006 yang telah bersedia membantu dan
memberikan nasehat serta dorongan kepada penulis, serta pihak yang tidak
bisa penulis sebutkan satu-persatu.
11. Seluruh warga Degolan yang telah bersedia menjadi responden dalam
penelitian ini.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
Semoga bantuan yang telah diberikan menjadi amal baik dan mendapatkan
balasan yang lebih besar dari Allah SWT. Dalam penulisan skripsi ini, penulis
menyadari masih banyak terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan
saran dan kritik untuk perbaikan di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi Ilmu Keperawatan dan pembaca sekalian.
Wassalamu’alaikum. Wr.Wb
Yogyakarta, Agustus 2010
Penulis
viii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
9
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ....................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii
MOTTO ........................................................................................................ iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
DAFTAR ISI.................................................................................................. ix
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. . xv
INTISARI ...................................................................................................... xvi
ABSTRACT ................................................................................................... xvii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian .................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian .................................................................. 7
E. Keaslian Penelitian ................................................................. 8
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Perilaku dan Perilaku Kesehatan. .............................. 13
1. Batasan Perilaku .............................................................. 13
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
10
2. Perilaku Kesehatan .......................................................... 15
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Sehat ......... 19
4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat .................................... 22
5. PHBS pada Tatanan Rumah Tangga ............................... 23
B. Diare ....................................................................................... 29
1. Pengertian Diare .............................................................. 29
2. Etiologi ............................................................................ 31
3. Epidemiologi ................................................................... 33
4. Faktor Penularan dan Faktor Resiko Diare ..................... 36
5. Patogenesis dan Patofisiologi Diare ................................ 37
6. Gejala Klinis ................................................................... 41
7. Permasalahan yang Timbul Pada Kejadian Diare ........... 42
8. Pencegahan Diare ............................................................ 45
9. Penatalaksanaan Penderita Diare .................................... 46
C. Kerangka Teori ....................................................................... 48
D. Kerangka Konsep ................................................................... 49
E. Hipotesis Penelitian ................................................................ 50
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis dan Rancangan penelitian .............................................. 51
B. Populasi, Waktu dan Tempat Penelitian ................................. 51
C. Subjek Penelitian ................................................................... 52
D. Variabel Penelitian ................................................................. 53
E. Definisi Operasional ............................................................... 53
x
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
11
F. Instrumen Penelitian ............................................................... 55
G. Uji Validitas dan Reliabilitas .................................................. 56
H. Jalannya Penelitian ............................................................... 57
1.Persiapan ............................................................. 57
2.Pelaksanaan ......................................................... 59
3.Pembuatan Laporan ............................................. 59
I. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 59
J. Teknik Analisis Data ............................................................. 60
K. Etika Penelitian ....................................................................... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian ........................................................................... 64
1. Gambaran Tempat Penelitian ............................................... 64
2. Gambaran Karakteristik Responden ..................................... 65
B. Hasil Penelitian ........................................................................... 66
1. Karakteristik Responden ...................................................... 66
2. Analisis Univariat ................................................................. 67
3. Analisis Bivariat ................................................................... 69
C. Pembahasan .................................................................................. 72
1. Karakteristik ......................................................................... 72
2. Indikator Deskriptif PHBS ................................................... 76
3. Kejadian Diare ...................................................................... 77
4. Hubungan Antara Indikator PHBS ....................................... 79
5. Hubungan Hasil Observasi ................................................... 84
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
12
D. Kekuatan dan Kelemahan Penelitian ............................................ 85
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ................................................................................. 87
B. Saran ........................................................................................... 87
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 90
LAMPIRAN ................................................................................................. 93
xii
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
13
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Patogenesis Diare Oleh Infeksi Enternal .................................... 32
Gambar 2 Kerangka Teori Penelitian .......................................................... 48
Gambar 3 Kerangka Konsep Penelitian....................................................... 49
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
14
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Patogenesis Diare Akut Karena Infeksi Usus ..................................... 39
Tabel 2 Mekanisme Terjadinya Diare ............................................................ 46
Tabel 3 Kisi-kisi Item Pertanyaan Instrumen .................................................. 56
Tabel 4 Karekteristik Responden .................................................................... 66
Tabel 5 Diskriptif PHBS Tatanan Rumah Tangga .......................................... 67
Tabel 6 Kejadian Diare .................................................................................... 68
Tabel 7 Hubungan Indikator PHBS Dengan Kejadian Diare .......................... 69
Tabel 8 Hubungan Hasil Observasi Rumah Tangga dengan Kejadian Diare . 71
xiv
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
15
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ...................................................................... 93
Lampiran 2 Bimbingan Skripsi ........................................................................ 97
Lampiran 3 Surat Permohonan Menjadi Responden ....................................... 98
Lampiran 4 Surat Pernyataan Persetujuan Menjadi Responden ...................... 99
Lampiran 5 Identitas Responden ...................................................................... 100
Lampiran 6 Kuisoner........................................................................................ 101
Lampiran 7 Pedoman Observasi ...................................................................... 104
Lampiran 8 Daftar Distribusi Nilai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ............. 105
Lampiran 9 Daftar Nilai Distribusi Nilai Pertanyaan Diare ............................. 117
Lampiran 10 Daftar Nilai Observasi ................................................................ 121
Lampiran 11 Hasil Perhitungan Statistik ......................................................... 129
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
16
HUBUNGAN PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
PADA TATANAN RUMAH TANGGA TERHADAP KEJADIAN DIARE
DI DUSUN DEGOLAN DESA UMBULMARTANI KECAMATAN NGEMPLAK
KABUPATEN SLEMAN
Indah Fery Susanti1, Sumarni2, Agus Warseno3
INTISARI
Latar Belakang : Perilaku berhubungan erat dengan kesehatan. Perilaku hidup bersih dan sehat merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Perilaku hidup yang tidak sehat dapat memicu timbulnya berbagai penyakit salah satunya adalah diare.
Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare.
Metode : Penelitian ini adalah penelitian non eksperimen dengan metode survey dan observasi menggunakan correlation. Penelitian dilaksanakan di Dusun Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman yang dilakukan pada bulan Juni 2010. Subyek penelitian adalah keluarga yang tinggal di Dusun Degolan yang memenuhi syarat dan kriteria yang telah ditentukan, teknik pengambilan sampel adalah dengan teknik total sampling yaitu sebanyak 160 KK responden, yang masing-masing mewakili satu keluarga. Instrument yang digunakan berupa kuesioner dengan menggunakan analisis chi square.
Hasil: Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara statistik tidak ada hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga dengan kejadian diare di Dusun Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman. Beberapa indikator PHBS seperti perilaku penggunaan jamban , mencuci tangan, ketersediaan air bersih, sanitasi makanan dan gizi seimbang, pemberian ASI eksklusif serta pengolahan sampah tidak mempunyai hubungan yang bermakna dengan kejadian diare di Dusun tersebut
Kesimpulan: Perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga dengan kejadian diare.
Kata Kunci: Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, Diare
xvi
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
17
THE CORRELATION BETWEEN CLEAN AND HEALTHY LIFE BEHAVIOR (CHLB) AND THE INCIDENCE OF DIARRHEA IN DEGOLAN VILLAGE,
SLEMAN REGENCY
ABSTRACT
Background: Clean and healthy life behavior (CHLB) as part of social movement strategies initiated by ministry of health that can increase the level of health has been implemented in Degolan. Unhealthy behavior can cause many illness like diarrhea.
Objective: The objective of this study was to know the correlation between clean and healthy life behavior (CHLB) and the incidence of diarrhea of diarrhea in Degolan Village, Sleman Regency.
Methods: this was a correlation study with cross sectional approach. The sample for this study were 160 families lived in Degolan Village that fulfilled the inclusion criteria. The sample was taken by total sampling. The instrument which used were questionnaires to get respondences’ behavior (CHLB) and diarrhea, and the observation form. Data obtained were analyzed by using chi square analyses.
Result : There were no correlation between clean and healthy life behavior ( wasting feces, washing hand, cleaning of nails, food sanitation and balance nutrition, water supply, wasting dust) and the incidence of diarrhea. Only one indication which statistically mind, it has correlation with diarrhea that is feed breast giving.
Conclusion : There were no correlation between clean and healthy life behavior and the incidence of diarrhea in Degolan Village, Sleman Regency,
Keywords : Clean and Healthy Life Behavior (CHLB), Diarrhea
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Di negara berkembang penyakit diare merupakan penyakit paling
penting selain infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) yang merupakan
angka kesakitan (morbiditas) serta angka kematian (mortalitas) yang
tinggi. Diare tak pernah pandang bulu, ia dapat menyerang siapa saja, baik
pria maupun wanita, baik orang tua, remaja maupun balita. Diare sering
kali dianggap sebagai penyakit ringan, padahal di tingkat global dan
nasional fakta menunjukkan sebaliknya. Menurut catatan WHO, diare
membunuh dua juta anak di dunia setiap tahun. Sedangkan di Indonesia,
diare merupakan salah satu penyebab kematian kedua terbesar pada balita
(Surkenas 2001).
Menurut data WHO, 2004 diare menduduki urutan ketiga
penyebab kematian setelah perianal (23%) dan ISPA (18%). Kematian
akibat diare mengalami peningkatan pada tahun 2002 sebanyak 15%
dibandingkan tahun 2000 dan 2001 yang hanya 13 %. Di Indonesia
sebanyak 8,4/1.000 balita meninggal pada tahun 2002. Pada tahun 2003
sebanyak 14.378 orang di Indonesia menderita diare, 3.074 diantaranya
berasal dari kota Yogyakarta (www.detiknews.com).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
2
Sedangkan menurut survei Kesehatan Rumah Tangga yang di
lakukan oleh Departemen Kesehatan tahun 2000 diperkirakan bahwa
kejadian diare meliputi 200-400 per penduduk per tahun. Enam puluh
sampai 80 persen diantaranya terjadi pada anak-anak dan balita, kemudian
sisanya terjadi pada orang tua maupun remaja. Berdasarkan data yang
diperoleh dari Dinas Kesehatan faktor yang dapat mempengaruhi diare
diantaranya lingkungan, gizi, kependudukan, pendidikan, sosial, ekonomi,
dan perilaku sehat dalam masyarakat ( Depkes. RI, Dit. Jen. PPM dan
PLP, 2001).
Berdasarkan kebijakan Indonesia Sehat 2010 menetapkan tiga pilar
utama yaitu lingkungan sehat, perilaku sehat dan pelayanan kesehatan
bermutu adil dan merata. Untuk mendukung pencapaian visi Indonesia
Sehat 2010, telah ditetapkan Sistem Kesehatan Nasional (SKN) dengan
keputusan Menteri Kesehatan No. 131/MENKES/SK/II/2004 dan salah
satu subsistem dari SKN adalah subsistem pemberdayaan masyarakat.
Kebijakan nasional promosi kesehatan untuk mendukung upaya
peningkatan perilaku sehat ditetapkan Visi Nasional Promosi Kesehatan
sesuai Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1193/MENKES/SK/X/2004
yaitu “Perilaku Hidup Bersih dan Sehat” (PHBS 2010). Untuk
melaksanakan program promosi kesehatan di daerah dengan Keputusan
Menteri Kesehatan RI No. 1114/MENKES/SK/VIII/2005 (Depkes RI,
2005).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
3
Sehingga untuk melaksanakan program promosi kesehatan di
daerah dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1114/MENKES/SK/VIII/2005 maka dikembangkannya program kesehatan
yang dikenal dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang lebih
terarah, terencana, terpadu dan berkesinambungan, dikembangkan melalui
Kabupaten atau Kota percontohan integrasi promosi kesehatan dengan
sasaran utama adalah PHBS Tatanan Rumah Tangga (individu, keluarga,
masyarakat) dan diharapkan akan berkembang kearah Desa atau
Kelurahan, Kecamatan atau Puskesmas dan Kabupaten atau Kota Sehat.
Program PHBS merupakan program yang bertujuan memberikan
pengalaman atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan membuka jalur komunikasi,
memberikan informasi dan melakukan edukasi, untuk meningkatkan
pengetahuan, sikap dan perilaku, melalui pendekatan pimpinan (advokasi),
bina suasana (social support) dan pemberdayaan masyarakat
(empowerment) sehingga dapat menerapkan cara-cara hidup sehat dalam
rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Dengan demikian masyarakat dapat mencegah serta mengatasi masalah
kesehatannya sendiri terutama pada tatanannya masing-masing, dimana
ada 5 tatanan dalam PHBS. Yaitu rumah tangga, sekolah, tempat kerja,
sarana kesehatan dan tempat-tempat umum. Area program kesehatan yang
menjadi prioritas dalam PHBS tersebut memiliki 5 program yaitu
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
4
kesehatan ibu dan anak (KIA), gizi, kesehatan lingkungan, gaya hidup dan
dana sehat atau Askes atau JPKM (Depkes RI, 2005).
PHBS diharapkan akan menjadi cikal bakal dari Kabupaten atau
Kota sehat, dimana seluruh wilayah administrasi pemerintah dibawah
Kabupaten atau Kota terus menerus berupaya untuk meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk hidup sehat dengan prasarana wilayah yang
memadai, kehidupan sosial yang lebih layak serta terwujudnya perilaku
yang mendukung menuju kehidupan yang aman, nyaman dan sehat secara
mandiri. (Depkes RI, 2005).
Berdasarkan data Puskesmas Kecamatan Ngemplak, bahwa
wilayah pedukuhan Degolan terdiri dari 114 Kepala Keluarga diantaranya
adalah : 33 KK termasuk strata III (hijau) dan 81 KK termasuk dalam
Strata IV (biru). Ini berarti tingkat pengetahuan masyarakat Degolan
tentang perilaku hidup bersih dan sehat sudah baik. Menurut pernyataan
dari pihak Puskesmas data yang diperoleh khususnya pada wilayah
pedukuhan Degolan tidak cukup mewakili dikarenakan wilayah
pedukuhan Degolan terletak di ujung utara antara Kecamatan Ngemplak,
dan wilayah tersebut dekat dengan akses kesehatan yaitu Rumah Sakit
Swasta. Sehingga masyarakat Degolan lebih memilih akses terdekat.
Dari keterangan yang diperoleh tidak ada data mengenai riwayat
penyakit yang berhubungan dengan PHBS secara pasti, dikarenakan tidak
pernah dibuat laporan kesehatan masyarakat di tiap dusun. Berdasarkan
sensus penyakit tahun 2007 : 1). Common cold, 2). Hipertensi primer,
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
5
3). Demam yang tidak diketahui penyebabnya, 4). Gastritis, 5). Gangguan
sendi, 6). Gangguan lain pada jaringan otot, 7). Dispersia, 8). Diare dan
gastrienteritis, 9). Nyeri kepala, 10). Luka terbuka. Sedangkan data sensus
penyakit 2008 yaitu : 1). Common cold, 2). Hipertensi primer, 3).
Dispersia, 4). Gangguan jaringan otot, 5). Demam yang tidak diketahui
penyebabnya, 6). Gangguan sendi, 7). Diare dan gastroenteritis, 8). Asma,
9). Diabetes mellitus, 10). Gastritis.
Adapun daftar 10 (sepuluh) besar penyakit yang diderita
masyarakat pada bulan Desember tahun 2009 adalah sebagai berikut :
1).Common cold, 2).Hipertensi primer, 3).Dispersia, 4).Gangguan lain
pada jaringan otot, 5).Penyakit pulpa dan jaringan periapikal, 6).Demam
yang tidak diketahui sebabnya, 7).Batuk, 8).Asma, 9).Luka terbuka,
10).Nyeri kepala.
Peningkatan kasus diare terjadi pada bulan Januari - Mey 2010 ini,
kemudian menurun lagi pada bulan-bulan berikutnya. Selama tahun 2007
diare menduduki peringkat 8 dan pada tahun 2008 diare menduduki urutan
7 (tujuh). Sedangkan pada tahun 2009 diare tidak masuk dalam 10 besar
penyakit tetapi diare dimasukkan dalam kategori penyakit lain yang
menduduki peringkat 11 hasil akumulasi dari beberapa kasus penyakit.
Penelitian ini hanya terbatas meneliti PHBS dibidang lingkungan yang
akan dihubungkan dengan kejadian diare di daerah tersebut.
Dari hasil wawancara dan observasi di RT 3 Dusun Degolan Desa
Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman dengan 10 orang,
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
6
didapatkan 7 orang mengalami diare dalam kurun 1 bulan terakhir
diakibatkan karena perilaku hidup bersih dan sehat belum terealisasikan
secara baik, 4 orang tidak mengalami diare. Adapun perilaku hidup bersih
dan sehat yaitu meliputi memberikan bayi ASI eksklusif, mengkonsumsi
makanan yang mengandung gizi seimbang, menggunakan air bersih,
kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, menggunakan
jamban sehat, dan pengolahan sampah.
Maka dari itu dapat disimpulkan bahwasanya terjadinya diare
dikarenakan sebagian orang tidak melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat (PHBS), oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
yang berhubungan dengan kejadian diare terkait dengan PHBS yang telah
menjadi program pemerintah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah apakah ada Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat pada Tatanan Rumah Tangga dengan Kejadian Diare di Dusun
Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman ?
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
7
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui adakah Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat pada Tatanan Rumah Tangga dengan Kejadian Diare di Dusun
Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten
Sleman.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi PHBS pada Tatanan Rumah Tangga
Dusun Degolan.
b. Untuk mengetahui prevalensi Diare di Dusun Degolan.
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
Menambah wawasan pengetahuan di bidang keperawatan
terkait dengan kesehatan masyarakat pada khususnya.
2. Secara Praktis
a. Dinas Kesehatan kabupaten Sleman
Mengetahui distribusi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
pada Tatanan Rumah Tangga dengan Kejadian Diare di Dusun
Degolan yang dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk
menentukan kebijakan kesehatan dan perencanaan program
pembangunan kesehataan berikutnya.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
8
b. Masyarakat Dusun Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan
Ngemplak.
Mendistribusikan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat terkait
dengan kejadian diare.
c. Profesi Keperawatan
Memberikan referensi baru yang dapat digunakan sebagai
dasar bagi perawat komunitas dalam upaya peningkatan perilaku
hidup bersih dan sehat pada masyarakat.
d. Peneliti
Memberikan pengalaman dan menambah pengetahuan
tentang perilaku hidup bersih dan sehat terutama yang
berhubungan dengan kejadian diare.
e. Peneliti lain
Dapat digunakan sebagai bahan rujukan untuk
mengembangkan penelitian sejenis terkait dengan perilaku hidup
bersih dan sehat.
E. Keaslian Penelitian
Beberapa penelitian yang pernah dilakukan mengenai topik yang
akan peneliti lakukan adalah sebagai berikut :
1. Diahningrum (2005) yang meneliti tentang “ Analisis PHBS pada
Tatanan Rumah Tangga di wilayah Puskesmas Kasihan II Bantul.”
Penelitian tersebut merupakan penelitian observasional dengan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
9
pendekatan deskriptif kualitatif. Data yang digunakan adalah data
sekunder. Dari kegiatan evaluasi yang diperoleh dari jawaban
pelaksanaan program PHBS pada tatanan rumah tangga di wilayah
Puskesmas Kasihan II Bantul. Yaitu gambaran yang diperoleh dari 16
indikator PHBS dan gambaran dusun sehat berdasarkan klasifikasi
PHBS diantaranya adalah : 1) Persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan, 2) Ibu hamil memeriksakan kehamilan pada tenaga
kesehatan, 3) Pasangan usia subur mengikuti KB, 4) Imunisasi bayi, 5)
penimbangan balita, 6) ibu hamil mengkonsumsi Fe tablet secara rutin,
7) Buang air besar di jamban, 8) Menggunakan air bersih untuk
kebutuhan sehari-hari, 9) Tidak ada sampah berserakan, 10)
Penampungan air bebas jentik nyamuk, 11) Kuku bersih, 12)
Kebiasaan gosok gigi, 13) Biasa makan minimal 2 kali sehari, 14)
Semua anggota keluarga tidak merokok, 15) Tahu tentang AIDS, 16)
Menjadi anggota dana sehat (JPKM).
2. Wantiyah (2004) yang meneliti tentang “Gambaran PHBS dan sehat
pada Tatanan Rumah Tangga di RW 04 Kelurahan Terban Wilayah
Kerja Puskesmas Gondokusuman II” penelitian tersebut merupakan
penelitian survey yang dilakukan di RW 04 Kelurahan Terban yang
merupakan salah satu wilayah kerja Puskesmas Gondokusuman II
yang dilaksanakan pada bulan Februari 2004 sampai Maret
2004.analisis data yang digunakan adalah deskriptif analitik yang
dilakukan dengan cara survey dan kuesioner. Subyek penelitiannya
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
10
adalah keluarga yang tinggal di RW 04 Kelurahan Terban.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan
dengan wawancara tidak terstruktur. Data yang diperoleh diolah secara
manual kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan tekstual. Hasil
penelitian tersebut adalah : 1) Rata-rata pelaksanaan perilaku hidup
sehat pada tatanan rumah tangga di RW 04 berada pada tingkat baik,
2) Sebagian besar wanita hamil memeriksakan kehamilan di
Puskesmas dan melahirkan di rumah Sakit, 3) Sebagian besar keluarga
telah memenuhi kelengkapan imunisasi bagi bayi mereka dan
melakukan penimbangan secara teratur di Posyandu, 4) Keluarga telah
buang air besar di jamban yang telah memenuhi syarat yaitu tertutup
dan bersih, 5) Sebagian besar keluarga mendapatkan air bersih dari
PAM dan sumur, 6) Sebagian penduduk membuang sampah pada
tempatnya yang telah tersedia dimasing-masing rumah dan selanjutnya
diambil oleh petugas kebersihan, 7) Kuku keluarga dipotong seminggu
sekali, 8) Sebagian besar keluarga telah memenuhi gizi seimbang, 9)
Rokok merupakan masalah utama di RW 04, 10) Penggunaan JPKM
berada dalam kategori cukup.
3. Sawali (2001) yang meneliti tentang “Peran Serta Masyarakat Dalam
Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kota Kendari” Hasil
penelitiannya adalah sebagai berikut : 1) Terdapat korelasi yang
signifikan antara jumlah anggota keluarga, tingkat pendidikan, tingkat
pendapatan perkapita dan status pekerjaan dengan peran serta
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
11
masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga. 2) Terdapat
korelasi yang signifikan antara himbauan dari pemerintah dari daerah
kota Kendari dengan peran serta masyarakat dengan pengelolaan
sampah. 3) Tingkat pendidikan paling berkorelasi dengan peran serta
masyarakat dalam pengelolaan sampah rumah tangga di Kota Kendari.
4. Yuni, Ari ( 2007) yang meneliti tentang “Pengaruh Pembuangan
Sampah tarhadap Kejadian Diare di Desa Cihadu Kecamatan Cicurug
Kabupaten Sukabumi”. Penelitian tersebut merupakan penelitian
dengan analisa data deskriptif analitik yang disajikan dalam bentuk
narasi. Metode yang digunakan adalah metode deskruptif yang
dilakukan dengan cara survey dan kuasioner. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mengetahui dampak negatif dari sampah terhadap
kesehatan masyarakat sekitarnya dan untuk mengetahui cara
pemecahan dari akibat yang ditimbulkan oleh sampah. Dari hasil
penelitian didapatkan bahwa sekitar 45% kejadian diare di desa Cihadu
tidak hanya diakibatkan oleh sampah saja tetapi oleh bakteri parasit
dan virus.
5. Purwanti, Ari 2008 yang meneliti tentang “Hubungan PHBS pada
Tatanan Diare Terhadap Kejadian Diare di Masyarakat Dusun Watu
Desa Panjangrejo Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul”. Penelitian
ini adalah penelitian correlation dengan pendekatan cross sectional
survey, tehnik [engambilan sampel dengan sampling cluster
proporsional random sampling dan accidental sampling, yaitu
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
12
sebanyak 97 responden yang mewakili kekuarga. Hasil penelitian
tersebut yaitu secara statistik tidak ada hubungan antara PHBS pada
tatanan rumah tangga terhadap kejadian diare pada Masyarakat Dusun
Watu Desa Panjangrejo Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul.
Penelitian-penelitian tersebut berbeda dengan penelitian yang akan
peneliti lakukan dimana peneliti akan meneliti “Hubungan Antara Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga dengan Kejadian
Diare di Dusun Degolan”. Kesamaan Metode yang digunakan oleh peneliti
dengan penelitian sebelumnya adalah Judul dari penelitian yang dilakukan
oleh Purwanti,Ari 2008 sama dengan peneliti yaitu Hubungan PHBS pada
Tatanan Rumah Tangga dengan Kejadian Diare serta metode yang
digunakan yaitu correlation dengan pendekatan cross sectional dengan
cara survey dan kuesioner pada masyarakat setempat. Perbedaan dengan
peneliti sebelumnya adalah tempat, waktu dan teknik pengambilan sampel
yang berbeda. Pada penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sapel
total sampling atau sampling jenuh serta mempunyai dua variabel
diantaranya variabel bebas (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) dan variabel
terikat (Kejadian Diare). Penelitian ini bersifat correlation dengan
pendekatan cross sectional dimaksudkan untuk mengetahui adakah
Hubungan Antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) pada Tatanan
Rumah Tangga dengan Kejadian Diare di Dusun Degolan Desa
Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
64
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PAMBAHASAN
A. DISKRIPSI WILAYAH PENELITIAN
1. Gambaran tempat penelitian
Menurut keterangan dari Kepala Desa Umbulmartani , Kecamatan
Ngemplak Kabupaten Sleman Desa Umbulmartani terdiri dari beberapa
dusun diantaranya adalah Kledokan, Degolan, Cilikan, Lodadi I, Lodadi II,
Kopatan, Meces, Ngemplak I, Ngemplak II, Puntuk, Sapen, Kalisoro,
Grogolan, Ngemplak Asem, Medelan, Tanjung, Perum. Pamungkas I. Letak
geografis Desa Umbulmartani terletak pada ketinggian tanah dari air laut
berkisar 500m. Curah hujan di desa tersebut adalah 2000-3000 mm/h.
Sedangkan suhu udara rata-rata pada wilayah tersebut adalah 30-37o
C.
Penelitian ini mengambil tempat di Dusun Degolan yang berhubungan
dengan kejadian diare di wilayah tersebut. Sehingga peneliti mengambil
judul yaitu mengenai hubungan perilaku hidup bersih dan sehat pada
tatanan rumah tangga dengan kajadian diare di Dusun Degolan Desa
Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman.
Dusun Degolan merupakan wilayah yang dihuni oleh kurang lebih
160 KK. Adapun batas-batas wilayah Dusun Degolan adalah sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Persawahan
Sebelah Barat : Dusun Kopatan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
65
Sebelah Selatan : Dusun Lodadi
Sebelah Timur : Dusun Ngemplak I
2. Gambaran Karakteristik Responden
Dusun Degolan terdiri dari empat RT diantaranya adalah RT 01, RT
02, RT 03, RT 04. Dusun tersebut sebagian besar dihuni oleh warga
pendatang, diantaranya mahasiswa dan santri-santri dari Pondok Pesantren
Assunah, yang sebagian besar sudah berkeluarga, biasanya keluarga tersebut
ditempati oleh santriwan yang mempunyai istri lebih dari satu, setiap istri
mempunyai anak 2-3 bahkan lebih. Rata-rata rumah yang didiami oleh para
santri Pondok Pesantren tersebut dengan luas rumah ± 10 m2. Pondok
Pesantren Assunah berlokasi di Dusun Degolan tepatnya di RT 02 dengan
luas wilayah lebih luas dibandinkan luas wilayah RT lainnya. Terdapat juga
para santri mengontrak rumah-rumah warga yang bertempat di RT 03.
Responden dalam penelitian ini sesuai jumlah kepala keluarga di Dusun
Degolan yaitu 160 KK. Dari 160 KK tersebut sudah termasuk warga
pendatang yang ada di Dusun Degolan. Masing-masing responden
mewakili keluarga yang bertempat tinggal di Dusun Degolan.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
66
B. HASIL PENELITIAN
1. Karakteristik Responden
Tabel 4 : Karakteristik Responden Di Dusun Degolan Desa Umbulmartani
Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman ( n= 160 )
Kriteria RT 1 RT 2 RT 3 RT 4 Total
1. Umur responden
21-29 0 3 4 1 6
30-39 4 11 8 10 33
>40 6 40 36 27 109
2. Jenis kelamin
Laki-laki 14 52 44 32 142
Perempuan 6 2 4 6 18
3. Jumlah anggota keluarga
< 3 11 22 25 15 73
3 3 1 2 2 8
4 0 9 7 5 21
5 2 5 2 0 9
>5 4 17 12 16 49
4. Umur anak terakhir
0-1 th 2 3 3 1 9
1-3 th 0 11 4 3 18
3-5 th 1 3 2 5 11
5-12 th 3 12 18 13 46
>12 th 14 25 21 16 76
5. Tingkat pendidikan Responden
TS 4 7 6 3 20
SD 2 16 11 5 34
SMP 1 6 2 7 16
SMA 5 22 22 14 63
PT/Diploma 8 3 7 9 27
Sumber: data primer
Subyek dalam penelitian ini adalah kepala rumah tangga yang
mewakili keluarga yang tinggal di dalam rumah tersebut. Tabel diatas
menunjukkan bahwa jumlah umur dari tiap-tiap responden yang berumur
21-29 tahun adalah 6 responden (dari RT 01 sampai RT 04), umur 30-39
tahun adalah 33 responden, sedangkan umur >40 tahun adalah 109
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
67
responden. Sedangkan dilihat dari kriteria jenis kelamin yaitu jenis kelamin
pria lebih besar (142 responden) dari pada jenis kelamin perempuan (18
responden). Jumlah anggota keluarga yang kurang dari 3 orang ada 73
responden, yang berjumlah 3 orang ada 8 orang, yang berjumlah 4 orang 21
responden, yang berjumlah dari 5 orang ada 9 responden, sedangkan yang
berjumlah dari 5 orang adalah 49 orang.
2. Analisis Univariat
a. Indikator Deskriptif PHBS Tatanan Rumah Tangga
Tabel 5 : Diskriptif PHBS Tatanan Rumah Tangga di Dusun Degolan,
Umbulmartani Ngemplak Sleman Yogyakarta.
No Indikator PHBS Yang Diteliti Jumlah %
1. Perilaku Pengguna Jamban
- Ya 159 99,4
- Tidak 1 0,6
2. Perilaku Mencuci Tangan
- Ya 152 95
- Tidak 8 5
3. Penyediaan Air Bersih
- Ya 152 95
- Tidak 8 5
4. Kebersihan makanan/ Gizi
- Ya 156 97,5
- Tidak 4 2,5
5. Pemberian Asi eksklusif
- Ya 17 25,6
- Tidak 56 74,4
6. Pengelolaan Sampah
- Ya 119 74,4
- Tidak 41 25,6
Sumber data: primer
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden dengan
perilaku jamban positif sejumlah 159 responden (99,4%), responden
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
68
dengan perilaku mencuci tangan positif sejumlah 152 responden (95 %),
responden dengan penyediaan air bersih positif sejumlah 152 responden
(95%), responden dengan sanitasi makanan dan gizi seimbang sejumlah
165 responden (97,5%), responden dengan pemberian ASI eksklusif
sejumlah 41 responden (25,6%), sedangkan responden dengan
pengelolaan sampah sejumlah 119 responden (74,4%).
b. Kejadian Diare di Dusun Degolan
Untuk melihat kejadian diare di Dusun Degolan, dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 6 : Kejadian Diare di Dusun Degolan, Umbulmartani Ngemplak
Sleman Yogyakarta
Kejadian
Diare
RT 01 RT 02 RT 03 RT 04
n % N % n % n %
Diare (+) 6 30 19 35,2 26 54,2 11 28,9
Diare (-) 14 70 35 64,8 22 45,8 27 71,1
Jumlah 20 100 54 100 48 100 38 100
Sumber: data primer
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kejadian diare di
Dusun Degolan sebanyak 62 responden dari 160 responden. Masing-
masing diantaranya adalah RT 01 sebanyak 6 responden (30%), RT 02
sebanyak 19 responden (35,2 %), sedangkan RT 03 sebanyak 26
responden (54,2%), dan RT 04 sebanyak 11 responden (28,9%).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
69
3. Analisi Bivariat
a. Hubungan Antara Indikator PHBS dengan Kejadian Diare di Dusun
Degolan.
Tabel 7 : Hubungan Indikator PHBS dengan kejadian diare di Dusun
Degolan, Umbulmartani Ngemplak Sleman Yogyakarta.
Indikator PHBS Jml Kejadian Diare
χ2
χc2
OR P Ket
Diare (+) Diare (-)
1. Perilaku Pengguna Jamban
- Ya 159 37 122 0,303 1,000 - 0,043 TB
- Tidak 1 0 1
2. Perilaku Mencuci Tangan
- Ya 152 34 118 0,979 0,576 0,490 0,078 TB
- Tidak 8 3 5
3. Penyediaan Air Bersih
0,017
- Ya 152 35 117 1,000 0,897 0,010 TB
- Tidak 8 2 6
4. Sanitasi makanan/Gizi
- Ya 156 35 121 1,667 0,490 0,289 0,102 TB
- Tidak 4 2 2
5. Pemberian ASI eksklusif
- Ya 17 0 17 5,258 0,052 2,544 0,259 B
- Tidak 56 14 42
6. Pengelolaan Sampah
- Ya 119 29 90 0,405 0,673 1,329 0,050 TB
- Tidak 41 8 33
Ket: TB = Tidak Bermakna
B = Bermakna
*Chi Square test dengan koreksi Yates
Sumber : data primer
Analisis bivariat bertujuan untuk mengetahui hubungan antara
variabel bebas yaitu perilaku hidup bersih dan sehat dan variable terikat
yaitu kejadian diare. Hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat
memperlihatkan bahwa semakin positif (baik) perilaku hidup bersih dan
sehat terdapat kecenderungan semakin kecil prevalensi kejadian diare.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
70
Nilai Chi Square pada tabel menggunakan koreksi Yates dengan
rumus sebagai berikut:
χc2
Tabel tersebut, memberikan keterangan bahwa dengan kesalahan 5%
dan dk = 1, maka harga χ2 tabel = 3,841. Ternyata dari beberapa indikator
perilaku hidup bersih dan sehat diantaranya perilaku penggunaan jamban
(1,000), perilaku mencuci tangan (0,576), penyediaan air bersih (1,000),
sanitasi makanan dan gizi seimbang (0,490),pemberian ASI (0,052) serta
pengelolaan sampah (0,673) mempunyai nilai χ2 hitung < χ
2 tabel. Dengan
demikian Ho diterima dan Ha ditolak karena tidak mempunyai hubungan
bermakna dengan kejadian diare di Dusun Degolan.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
71
b. Hubungan Hasil Observasi dengan Kejadian Diare di Dusun Degolan.
Tabel 8 : Hubungan Hasil Observasi Rumah Tangga Dengan Kejadian Diare
No Hal Yang Diobservasi Jml
Kejadian
Diare χ
2
Diare
(+)
Diare
(-)
χc2
P
1 Tersedia / memiliki jamban
0,609
- Ya 158 37 121 1,000 0,062
- Tidak 2 0 2
2 Tersedia Sabun dalam jamban
5,177
- Ya 61 20 41 0,032 0,177
- Tidak 99 17 82
3 Jamban menuju septic tank
0,028
- Ya 155 36 119 1,000 0,013
- Tidak 5 1 4
4 Jarak Jamban dengan sumber air > 10 m
9,812
- Ya 125 22 103 0,004 0,240
- Tidak 35 15 20
5 Jamban bersih dan Tidak berbau
0,807
- Ya 137 30 107 0,528 0,071
- Tidak 23 7 16
6 Tersedia air cukup utk membersihkan jamban
0,920
- Ya 157 37 120 0,789 0,076
- Tidak 3 0 3
7 Tersedia keranjang sampah
2,763
- Ya 135 28 107 0,160 0,130
- Tidak 25 9 16
8 Sampah tidak berserakan
0,083
- Ya 136 32 104 0,979 0,023
- Tidak 24 5 19
9 Lantai rumah bukan tanah
0,026
- Ya 148 34 114 1,000 0,013
- Tidak 12 3 9
10 Sumber air jauh dari pembuangan limbah
8,482
- Ya 130 24 106 0,008 0,224
- Tidak 30 13 17
*Chi Square test dengan koreksi Yates
Sumber : data primer
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
72
Tebel tersebut, memberikan keterangan bahwa dengan kesalahan 5 %
dan dk=1, maka harga χ2
tabel= 3,841. Ternyata dari sepuluh item
pertanyaan observasi menunjukkan terdapat tiga item pertanyaan yang
mempunyai hubungan bermakna diantaranya adalah tersedianya sabun
dalam jamban, jarak jamban dengan sumber air lebih dari 10 meter, dan
sumber air minum jauh dari pembuangan limbah. Hasil perhitungan diatas
menunjukkan bahwa χ2
hitung < χ2 tabel sehingga hasil dari ketiga
pertanyaan observasi tersebut mempunyai hubungan yang bermakna. Data
yang di peroleh dari hasil observasi menunjukkan bahwa hampir semua
responden memiliki jamban pribadi. Kepemilikan jamban di tiap keluarga
diharapkan mempengaruhi perilaku mereka dalam membuang kotoran,
namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku penggunaan
jamban tidak mempunyai arti yang cukup signifikan terhadap kejadian diare
di wilayah tersebut.
C. PEMBAHASAN
1. Karakteristik Responden
Perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga juga
dipengaruhi oleh hal-hal berikut antara lain: umur, jenis kelamin, umur anak
terakhir, dan tingkat pendidikan. Hal ini berkaitan dengan tingkat
pemahaman responden terhadap pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat.
Sedangkan jumlah anggota keluarga di sini berkaitan dengan kepadatan
hunian yang dapat memberikan pengaruh terhadap kejadian diare. Sejumlah
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
73
faktor yang turut berperan dalam menyebabkan diare adalah usia,
malnutrisi, kondisi sosial ekonomi yang rendah, kepercayaan, hygiene yang
buruk, sanitasi lingkungan, ketersediaan air bersih, kondisi rumah yang
buruk, kepadatan rumah dan sindrom malabsorbsi berkaitan dengan
penghentian pemberian ASI (Depkes RI, 1990).
Dari data yang diperoleh, diketahui bahwa terdapat 20 responden
tidak sekolah dan 34 responden berpendidikan SD. Secara umum tidak ada
perbedaan yang mencolok antara perilaku hidup bersih dan sehat dengan
responden lain yang tingkat pendidikannya lebih tinggi. Untuk perilaku
penggunaan jamban tidak terdapat perbedaan perilaku yang umumnya
ditinjukkan antara responden yang tidak sekolah dan tingkat pendidikannya
Sekolah Dasar dengan mereka yang tingkat pendidikannya lebih tinggi
(SMP, SMA, Diploma, S1), hampir semua responden berperilaku baik. Dari
160 responden hanya terdapat satu responden saja yang perilaku
penggunaan jambannya masih tidak baik yakni salah satu responden yang
tidak sekolah. Untuk perilaku mencuci tangan, dari 160 responden hanya 8
responden yang menunjukkan perilaku tidak baik. Hal tersebut ditunjukkan
oleh responden yang tidak sekolah dan berpendidikan Sekolah Dasar.
Sedangkan penyediaan air bersih, dari 160 responden hanya 8 responden
yang menunjukka perilaku tidak baik. Hal tersebut ditunjukkan oleh
responden yang tidak sekolah. Perilaku menjaga kebersihan makanan dan
gizi seimbang dari 160 responden empat responden diantaranya berperilaku
tidak baik. Hal tersebut ditunjukkan oleh responden yang tidak sekolah.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
74
Untuk pemberian ASI dari 160 responden terdapat 73 responden yang
mempunyai balita 17 diantaranya memberikan ASI eksklusif dan tidak ada
yang mengalami diare, sedangkan 56 responden tidak memberikan ASI
eksklusif dan 14 diantaranya mengalami diare. Hal tersebut ditunjukkan
oleh semua tingkat pendidikan. Mungkin hal ini dipengaruhi oleh aktifitas
dan kesibukan dari ibu yang bekerja sehingga tidak bisa sepenuhnya
memberikan ASI eksklusif pada anaknya. Perilaku membuang sampah dari
160 responden, terdapat 41 responden yang menunjukkan perilaku yang
tidak baik. Hal ini ditunjukkan oleh semua tingkat pendidikan. Mungkin hal
diatas dipengaruhi oleh tingkat kesadaran masyarakat yang tidak
mengetahui secara maksimal akan bahaya dari sampah. Kepercayaan
seseorang terhadap kesehatan merupakan bagian dari intelektual termasuk
pengetahuan tentang fungsi tubuh dan penyakit. Kemampuan kognitif
seseorang tentang memahani dan menerapkan perilaku hidup sehat.
Pemahaman seseorang meningkat seiring dengan bertambahnya usia (Potter
and Perry, 1993). Sebagian besar responden berusia lebih dari 40 tahun
(68,2%). Dalam hal pencegahan penyakit, usia merupakan faktor resiko
yang berhubungan dengan sejarah keluarga dan kebiasaan personal (Potter
and Perry, 1993). Meskipun mereka menunjukkan perilaku hidup sehat yang
baik, namun pemahaman mereka tentang hal-hal yang meningkatkan resiko
terjadinya diare mungkin masih kurang. Dilihat dari jenis kelamin, tidak
terdapat perbedaan yang mencolok antara pria dan wanita dalam hal
perilaku hidup bersih dan sehat secara umum. Namun dalam penggunaan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
75
jamban, wanita menunjukkan perilaku hidup sehat yang baik dari pada pria.
Dari 160 responden terdapat satu responden yang perilaku penggunaan
jambannya tidak baik, hal tersebut ditunjukkan oleh responden pria. Dilihat
dari segi usia, perilaku hidup bersih dan sehat secara umum tidak
menunjukkan perbedaan yang berarti. Dalam perilaku penggunaan jamban,
dari 160 responden terdapat satu responden yang perilaku penggunaan
jambannya tidak baik, hal tersebut ditunjukkan oleh responden yang berusia
lebih dari 40 tahun. Perilaku mencuci tangan yang tidak baik sebagian besar
ditunjukkan oleh responden yang berusia lebih dari 40 tahun yakni 6 (75%
dari seluruh perilaku responden yang tidak baik). Perilaku membuang
sampah yang tidak baik sebagian besar ditunjukkan oleh responden berusia
lebih dari 40 tahun yakni 35 ( 85,4 % dari seluruh perilaku responden yang
tidak baik).
Dari hasil observasi lapangan bahwa keluarga yang tinggal di Dusun
Degolan memiliki jumlah anggota keluarga lebih dari 3, tidak sebanding
dengan luas rumah yang mereka tempati. Dari hasil observasi terdapat
rumah-rumah warga yang digunakan untuk kos mahasiswa maupun
keluarga dari Pondok Pesantren Assunah. Penelitian Diahningrum (2005),
menyebutkan bahwa kepadatan hunian merupakan faktor yang berpengaruh
terhadap kejadian diare. Hampir 60 % anak balita tinggal di rumah dengan
kepadatan kurang dari 10 meter persegi. Setiap orang mempunyai resiko
menderita diare 1,37 kali dibanding kepadatan 10 meter persegi atau lebih
tiap orang. Jenis lantai mempunyai hubungan bermakna dengan kejadian
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
76
diare anak balita. Anak balita yang keluarganya tinggal dirumah dengan
lantai tidak kedap air mempunyai resiko menderita diare 1,01 kali
dibandingkan dengan balita yang keluarganya tinggal di rumah yang
lantainya kedap air. Balita yang tinggal di rumah dengan lantai tanah,
kejadian diarenya lebih rendah dibandingkan balita yang tinggal dengan
lantai semen. Lantai tanah lebih meningkatkan resiko cacingan.
2. Indikator Deskriptif PHBS Tatanan Rumah Tangga.
Hipotesis yang diuji pada penelitian ini adalah hipotesis alternatif
(Ha) yaitu terdapat hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat pada
tatanan rumah tangga dengan kejadian diare di Dusun Degolan. Indikator
PHBS pada tatanan rumah tangga yang diteliti dalam penelitian ini meliputi
perilaku mengunakan jamban, perilaku mencuci tangan, penyediaan air
bersih, kebersihan makanan dan gizi seimbang, pemberian ASI eksklusif
dan peilaku membuang sampah.
Hasil perhitungan secara statistik menunjukan bahwa, tidak terbukti
adanya hubungan yang signifikanantara perilaku hidup bersih dan sehat
pada tatanan rumah tangga dengan kejadian diare di Dusun Degolan Desa
Umbulmartani Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman. Diare tidak selalu
dipengaruhi oleh perilaku. Banyak hal yang dapat menyebabkan diare antara
lain : obat-obatan, penyebaran penyakit, penyakit lain (malaria, campak)
infeksi sistematik serta intoleransi makanan (Depkes RI, 1990).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
77
3. Kejadian Diare di Dusun Degolan
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang
lebih banyak dari biasanya (normal 100 – 200 ml perjam tinja), dengan tinja
berbentuk cairan atau setengah cair (setengah padat), dapat pula disertai
frekuensi defekasi yang meningkat (Mansjoer dkk, 1999).
Data yang diketahui pada 2 bulan terakhir dari 160 responden
terdapat 62 KK yang terkena diare yaitu dari semua kalangan umur. Dari
hasil observasi terdapat salah satu responden meninggal dunia akibat diare
yang berusia lebih dari 40 tahun. Keterangan dari lapangan, puskesmas serta
keluarga mengatakan bahwa tidak diketahui secara jelas penyebab dari
kematian warga tersebut. Menurut keterangan dari pihak puskesmas usia
mempengaruhi dalam proses penyembuhan penyakit. Dalam hal
pencegahan penyakit, usia merupakan faktor resiko yang berhubungan
dengan sejarah keluarga dan kebiasaan personal (Potter and Perry, 1993).
Hasil penelitian laboratorium dari sumber air, sampel feses yang ada dari
puskesmas tidak menjelaskan secara signifikan dikarenakan menurut
penjelasan dari puskesmas hal tersebut tidak mewakili dari data seluruhnya.
Keterangan dari pihak puskesmas maupun warga tidak ada tindakan
berlanjut yang dapat menggali permasalahan tersebut.
Kejadian diare di Dusun Degolan mungkin tidak sepenuhnya di
pengaruhi oleh perilaku. Diare dipengaruhi oleh banyak faktor. Adanya
musim diare yang jelas telah ditemukan di beberapa daerah. Pada daerah
yang beriklim sedang, diare oleh bakteri cenderung terjadi lebih sering
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
78
selama musim panas, sedangkan diare oleh virus, terutama rotavirus,
memuncak pada musim dingin. Di daerah tropik, diare oleh rotavirus
cenderung terjadi sepanjang tahun, dengan peningkatan kekerapan
sepanjang bulan musim kemarau yang dingin, sedangkan diare oleh bakteri
cenderung memuncak pada musim penghujan (Depkes RI, 1990).
Hal ini mungkin dipengaruhi perilaku ibu atau pengasuh yang
memberikan pengalas sebelum anak tersebut main di lantai. Ada pengaruh
yang signifikan bersama-sama kondisi fisik rumah dengan perilaku keluarga
terhadap kejadian diare akut pada balita.
Diare dapat pula disebabkan oleh karena tidak diberikan ASI
eksklusif atau diberikan ASI tetapi tidak secara penuh. Data yang diperoleh
menyebutkan bahwa, dari 73 responden yang memiliki balita, terdapat 17
responden yang memberikan ASI eksklusif dan 56 responden yang
memberikan susu formula kepada bayinya, serta ditemukan adanya balita
yang menderita diare 14 orang. Dari hasil observasi didapatkan bahwa balita
yang terkena diare lebih dialami oleh balita yang mengkonsumsi susu
formula. Hal ini mungkin dikarenakan penggunaan botol susu yang tidak
selalu dijaga kebersihannya.
Di Negara berkembang, bayi yang mendapatkan ASI mempunyai
angka kesakitan dan kematian yang secara bermakna lebih rendah
dibandingkan dengan yang diberikan susu formula. Alergi terhadap protein
susu sapi yang bermanifestasi sebagai diare, muntah, rinorea, bronchitis,
hanya ditemukan pada bayi yang minum susu formula. Jadi yang lebih baik
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
79
dari pada susu formula, baik ditinjau dari aspek kualitas nutrisi maupun
kegunaannya untuk kesehatan bayi ( Purwanti, 2008 ).
Menyusui berarti melindungi bayi sebab ASI juga membantu tubuh
meningkatkan daya tahan terhadap penyakit. Itulah sebabnya, bayi yang
diberi susu botol mempunyai resiko lebih tinggi untuk mendapatkan
penyakit ( Depkes RI, 1990 ).
Tidak semua perilaku hidup bersih dan sehat mempunyai hubungan
yang signifikan dengan kejadian diare di Dusun Degolan. Dari data yang
diperoleh perilaku penggunaan jamban, perilaku mencuci tangan,
penyediaan air bersih, pengelolaan sampah tidak mempunyai hubungan
yang signifikan dengan kejadian diare di Dusun Degolan. Kecuali pada
perilaku menjaga kebersihan makanan dan gizi serta pemberian ASI
eksklusif yang mempunyai hubunan yang cukup signifikan dengan kejadian
diare di Dusun Degolan.
4. Hubungan Antara Indikator PHBS dengan Kejadian Diare
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak ada hubungan yang
signifikan antara perilaku penggunaan jamban dengan kejadian diare di
Dusun Degolan (p =0,043). Hal ini mendukung penelitian sebelumnya yang
menyatakan bahwa, tidak terbukti adanya hubungan perilaku penggunaan
jamban dengan kejadian diare, penyakit diare disebarluaskan melalui orang
yang terinfeksi (Purwanti, 2008).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
80
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara perilaku mencuci tangan dengan kejadian diare di Dusun
Degolan (p =0,078). Dapat diartikan juga keluarga dengan perilaku mencuci
tangan memiliki kejadian diare 0,5 atau ½ kali dari keluarga yang tidak
dengan perilaku mencuci tangan. Hal ini mendukung penelitian sebelumnya
yang menyatakan bahwa, tidak terbukti adanya hubungan antara hygiene
perorangan yang buruk dengan adanya protozoa penyebab diare, namun
hygiene perseorangan yang buruk beresiko 4 kali lebih besar untuk adanya
protozoa penyebab diare dalam tinja (Diahningrum, 2005).
Perilaku hidup sehat yang sangat berpengaruh pada rantai penularan
diare adalah kebiasaan mencuci tangan. Kebiasaan cuci tangan meskipun
tidak diajarkan secara formal dan dimasyarakat telah sering dikerjakan
namun pelaksanaanya tidak adekuat dalam arti hanya membilas tangan
dengan air tanpa penggunaan sabun. Mencuci tangan dengan sabun terutama
setelah buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan atau minuman
telah dibuktikan dapat menurunkan angka kesakitan diare. Penurunan
sebesar 14 – 48 % dapat diharapkan dari pemijahan kebiasaan tanpa cuci
tangan menjadi cuci tangan menggunakan sabun (Depkes RI, 2005).
Praktek mencuci tangan terutama setelah buang air besar yang tidak bersih
dapat meningkatkan resiko penyakit infeksius dengan cara penularan
melalui oral (Purwanti, 2008). Cuci tangan bukan hanya sekedar membilas
tangan dengan air tetapi secara bersungguh sungguh mencoba
menghilangkan kotoran dari tangan dengan menggunakan air bersih.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
81
Penggunaan sabun dalam kaitannya mengurangi jumlah protozoa belum
ditemukan data yang pasti, namun untuk bakteri cuci tangan dengan sabun
dapat mengurangi bakteri lebih dari 95 % (Wantiyah, 2004).
Hasil penelitian ini juga mununjukan bahwa tidak ada hubungan
yang signifikan antara faktor tersedianya sarana air bersih dengan kejadian
diare di Dusun Degolan (p =0,010). Dapat diartikan bahwa keluarga dengan
tersedianya sarana air bersih memiliki kejadian diare 0,897 kali dari
keluarga yang tidak dengan tersedianya sarana air bersih. Penelitian tersebut
tidak mendukung penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa sumber
air minum merupakan salah satu sarana sanitasi penting berkaitan dengan
kejadian diare. Dalam penelitiannya juga disebutkan bahwa ada hubungan
yang bermakna antara jarak sumber air dengan rembesan tinja (Sawali,
2001).
Masyarakat dusun Degolan mencukupi kebutuhan air bersih dari
sumur gali, ada beberapa masyarakat (27) yang memanfaatkan air bersih
dari PAM. Masyarakat yang menggunakan air bersih dari sumur gali
biasanya membuat tampungan di bak atau ember kemudian ditutup. Air
berhubungan langsung dengan kesehatan manusia khususnya pada
penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh air yang aman dan pengelolaan
limbah cair memagang peranan penting dalam menurunkan kejadian banyak
penyakit yang ditularkan melalui air atau terkait dengan air (Widiati, 2001).
Secara statistik hasil penelitian ini menunjukan bahwa tidak terdapat
hubungan yang signifikan antara perilaku menjaga kebersihan makanan dan
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
82
gizi seimbang dengan kejadian diare di Dusun Degolan (p =0,102). Dalam
arti lain dapat diartikan bahwa keluarga dengan perilaku menjaga
kebersihan makanan dan gizi seimbang memiliki kejadian diare 0,289 kali
dari keluarga yang tidak dengan perilaku menjaga kebersihan makanan dan
gizi seimbang. Hal tersebut diatas tidak mendukung penelitian sebelumya
yang menyatakan bahwa penyebab utama penyakit ditularkan melalui
makanan dan merupakan sumber dari berbagai macam penyakit (missal
:Salmonelosis, Shigellosis, Amoebiasis, keracunan oleh mikroorganisme
yang menghasilkan toksin seperti Stophilococcus dan Clostridium
Botolinium). Sebagaian besar penyekit yang ditularkan melalui makanan
dan air dapat mengekibatkan diare, dan makanan merupakan sarana yang
menyebarkan penyakit sampai 70% dari semua episode diare (Widiati,
2001).
Makanan yang terkontaminasi oleh bahan sampah dan ekskreta
manusia berisi pathogen seringkali terdapat pada sayuran dengan sanitasi
yang buruk. Misalnya kebiasaan memakan sayuran mentah seringkali dapat
menyebabkan penularan penyakit melalui fekal oral. Salah satu cara untuk
menghindari hal tersebut adalah dengan memasaknya terlebih dahulu (Yuni
Ari, 2007).
Hasil penelitian menunjukan bahwa tidak terdapat hubungan yang
signifikan antara pemberian ASI dengan kejadian diare di DusunDegolan
(p=0,259) atau dapat diartikan bahwa mereka dengan keluarga yang tidak
diberi ASI eksklusif memiliki kejadian diare 2,544 kali dari keluarga yang
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
83
dengan ASI eksklusif. Hal tersebut berbeda dengan penelitian sebelumnya
yaitu salah satu upaya untuk mencegah diare pada anak usia 1 sampai 5
tahun dengan menggalakkan usaha pemberian ASI pada balita. ASI
mengandung zat gizi (karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral) dan
zat anti infeksi (imunoglobilin) lain (IgA, IgM, IgD, IgE dan IgG)
lactoferrin, lysozim, pertumbuhan lactobacillus bifidus, factor anti
Staphylococcus, lactoporak sidare triocyanat, laucocytus dan komplemen
C3 dan C4 yang cukup (Aina, 2006).
Secara statistik tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
pengelolaan sampah dengan kejadian diare di Dusun Degolan (p = 0,050).
Dapat diartikan bahwa keluarga yang tidak dengan pengelolaan sampah
memiliki kejadian diare 1,329 kali dari keluarga dengan perilaku
pengelolaan sampah. Hal ini berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan
oleh Sawali (2001) yang menyebutkan bahwa perilaku berhubungan dengan
diare yakni perilaku membuang sampah dan kebiasaan buang tinja tidak di
jamban.
Penelitian Gusti (2004) menyebutkan bahwa tersedianya air bersih,
kurangnya kebersihan lingkungan perumahan dan perilaku membuang
sampah sembarangan akan mempermudah terjadinya berbagai macam
penyekit saluran pencernaan, termasuk cacingan. Organism yang dapat
ditularkan secara mekanis oleh lalat yang berkembangbiak dalam tumpukan
sampah domestik disekitar tempat tinggal ( Widiati, 2001).
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
84
Kesadaran masyarakat di Dusun Degolan tentang membuang sampah
sudah cukup baik, hanya saja pengelolaannya belum optimal.
5. Hubungan Hasil Observasi dengan Kejadian Diare
Hasil observasi menunjukan bahwa dari 160 responden hampir
semua memiliki jamban (159 Responden). Kesadaran tentang pentingnya
menggunakan jamban pada masyarakat di Dusun Degolan sudah baik.
Penyakit diare disebarluaskan melalui orang yang terinfeksi. Membuang
tinja secara aman akan mengurangi penularan diare. Beberapa negara
penggunaan jamban menurunkan resiko terhadap penyakit diare dan
perbaiki persediaan air (Depkes RI, 1990). Bahaya kesehatan yang dapat
ditimbulkan akibat pembuangan kotoran secara tidak baik adalah
pencemaran tanah, pencemaran air, kontaminasi makanan dan
perkembangbiakan lalat. Penyakit yang dapat terjadi akibat keadaan diatas
antara lain tifoid, paratifoid, diare, kolera, penyakit cacing, hepatitis da
beberapa penyakit infeksi gastrointestional lain, serta infeksi parasit lain
(Purwanti, 2008).
Hasil observasi menunjukkan bahwa dari 160 responden yang
terbukti memiliki jarak jamban dengan sumber air lebih dari 10 meter yaitu
125 responden dan responden yang mempunyai air yang sesuai syarat
kesehatan yaitu 157 responden. Sumber air minum dibedakan atas 2 jenis
yakni sumber air yang terlindung dan tidak terlindung. Sumber air minum
yang termasuk ketegori terlindung (jenis sarana yang memenuhi syarat
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
85
kesehatan) adalah air kemasan, ledeng, pompa, sumur terlindung dan mata
air terlindung (Dinkes DIY, 2007). Menggunakan air bersih yang cukup
membantu melindungi keluarga dari diare. Keluarga yang terjangkau oleh
penyediaan air yang benar-benar bersih akan menderita diare lebih jarang
dari pada keluarga yang kurang memperoleh kesempatan air bersih (Depkes
RI, 1990).
Hasil observasi menunjukkan dari 10 indikator observasi hanya
terdapat 3 indikator yang mempunyai hubungan yang signifikan diantaranya
adalah tersedianya sabun dalam jamban (p =0,177), jarak jamban dengan
sumber air > 10 meter (p =0,240), sumber air jauh dari pembuangan limbah
(p =0,224). Dengan demikian dikatakan bahwa kejadian diare di Dusun
Degolan tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh faktor perilaku hidup bersih dan
sehat.
D. KEKUATAN DAN KELEMAHAN PENELITIAN
1. Kekuatan
Penelitian ini tidak hanya dengan kuisioner saja tapi juga
menggunakan observasi dan sepengetahuan peneliti belum pernah ada
penelitian di Dusun Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan Ngemplak
Kabupaten Sleman yang meneliti tentang kejadian diare.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
86
2. Kelamahan
Penelitian ini menggunakan instrument penelitian berupa kuesioner
yang berisikan pertanyaan-pertanyaan mengenai perilaku hidup bersih dan
sehat. Waktu pengisian kuesioner sebagian besar diisi oleh responden pria,
sehingga tidak sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang seharusnya
dijawab oleh responden wanita. Sehingga hasil yang didapatkan tidak sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh peneliti. Meskipun demikian peneliti telah
mendampingi respondent pada saat pengisian kuesioner serta peneliti
melakukan observasi pada lingkungan rumah responden.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
87
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat
pada tatanan rumah tangga (perilaku menggunakan jamban, perilaku mencuci
tangan, penyediaan air bersih, sanitasi makanan dan gizi seimbang serta
perilaku membuang sampah) yang ditunjukkan oleh masyarakat Dusun
Degolan mayoritas adalah baik. Sebanyak 38,75% keluarga di dusun Degolan
(sebanyak 62 responden dari 160 responden) mengalami diare. Meskipun
demikian hasil perhitungan secara statistik menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan antara perilaku hidup bersih dan sehat pada tatanan rumah tangga
dengan kejadian diare di Dusun Degolan Desa Umbulmartani Kecamatan
Ngemplak Kabupaten Sleman.
B. SARAN
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian ini, maka peneliti ingin
memberikan saran sebagai berikut:
1. Bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman diharapkan ikut serta
melakukan evaluasi terhadap kinerja Puskesmas dalam melaksanakan
pemantauan terhadap pelaksanaan program PHBS serta penyakit-
penyakit yang terkait dengan hal tersebut di wilayah kerjanya.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
88
2. Bagi puskesmas diharapkan senantiasa melakukan evaluasi bersama
dengan masyarakat terkait dengan pelaksanaan perlaku hidup bersih dan
sehat masyarakat sesuai dengan program, misalnya setiap 2 bulan sekali,
untuk melihat sejauh mana pelaksanaan perilaku hidup bersih dan sehat
masyarakat di wilayah kerjanya, serta untuk mengetahui masalah apa saja
yang muncul sehingga wabah penyakit dapat diminimalisir agar tidak
mengarah ke KLB (kejadian luar biasa). Bisa saling kerjasama dengan
bidan desa, perawat komunitas maupun instansi rumah sakit swasta
lainnya, sehingga terbentuk kerja sama yang baik untuk meningkatkan
kwalitas kesehatan yang bermutu. Selain itu diharapkan agar pihak
Puskesmas ikut serta mendampingi masyarakat atau melakukan
pembinaan kader, tidak hanya menyerahkan semuanya pada kader
kesehatan yang ada di wilayah tersebut.
3. Perawat komunitas diharapkan turut serta meningkatkan pengetahuan
masyarakat akan pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat melalui
pendidikan kesehatan, misalnya melalui penyuluhan atau penyebaran
leaflet, untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang cara dan
pentingnya hidup bersih dan sehat terutama untuk kebersihan lingkungan.
4. Bagi masyarakat dusun Degolan diharapkan memiliki kesadaran untuk
senantiasa berperilaku sehat, berusaha mengurangi atau bahkan
meninggalkan perilaku yang dapat merusak kesehatan terkait dengan
perilaku menjaga kebersihan makanan, perilaku mencuci tangan dan
membuang sampah.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
89
5. Bagi penelitian selanjutnya bahwa penelitian ini masih sangat terbatas
dalam membahas karakteristik responden sehingga untuk penelitian
selanjutnya diharapkan lebih dapat menggali karakteristik responden
yang mungkin dapat dikaitkan dengan faktor-faktor yang turut
mempengaruhi kejadian diare.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
90
DAFTAR PUSTAKA
Achsan. 2002. Penyelidikan Epidemiologi KLB Diare di Kabupaten Probolinggo. FK Unair. http://digilib.litbang.depkes.go.id/go/id/go.php?id=jkpkbppk-gdl-res-2002-achsan-penyelidik
Arikunto, S. 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Edisi V. Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar, S. 1995. Sikap Manusia, Teori dan Pengukurannya.Edisi Ke-2. Pustaka Pelajar Yogyakarta.
Azwar, S. 1999. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Azwar, S. 2001. Reliabilitasdan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Budiarto, E. 2001. Biostatistika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta:EGC
Dahlan, S. 2006. Statistika untuk Kedokteran: Uji Hipotesis dengan Menggunakan SPSS. Jakarta: Arkans.
Depatemen Kesehatan Republik Indonesia. 1990. Buku Pegangan Pemberantasan Penyakit Diare Dalam Repelita V. Jakarta : Dirjen PPM & PLP.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1990. Pedoman Penelitian Program Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta : Dirjen PPM & PLP.
Depatemen Kesehatan Republik Indonesia. 2001. Buku Pegangan Pemberantasan Penyakit Diare Dalam Repelita V. Jakarta : Dirjen PPM & PLP.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 2005. Pedoman Penelitian Program Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta : Dirjen PPM & PLP.
Gusti, A. 2004. Hubungan Perilaku Sehat dan Sanitasi Lingkungan dengan Infeksi cacing yang Ditularkan Melalui Tanah di Nagari Kumanis Kabupaten Sawahlunto / Sijujung. Yogyakarta. (Tesis), tidak diterbitkan.
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
91
Hariyadi, K. 2008. Buku Ajar Ilmu Dasar Keperawatan VI (Statistika Kesehatan). Yogyakarta, tidak diterbitkan.
Mansjoer,dkk. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi Ketiga Jilid Pertama. FKUI: Aesculapius
Ningrum, D. 2005. Analisi PHBS Pada Tatanan Rumah Tangga Diwilayah Puskesmas Kasihan II Bantul Yogyakarta. Yogyakarta : Program Studi Ilmu Keperawatan FK UMY (Skripsi). Tidak Diterbitkan
Notoatmojo. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta
Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi, Tesis dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba
Potter and Perry. 1993. Foundamental of Nursing. Concepts, Process and Practice. 3rd Ed. St. Louis: New York
Posyandu Rias Degolan. 2009. Data Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Dusun Degolan Kelurahan Umbulmartani Kecamatan Ngemplak
Purwanti, A. 2008. Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga Terhadap Kejadian Diare di Masyarakat Dusun Watu Desa Panjangrejo Kecamatan Pundong Kabupaten Bantul. Tidak Diterbitkan
Puskesmas Ngemplak I. 2007. Pola Penyakit Pasien Rawat Jalan Puskesmas NGEMPLAK II Semua Kelompok Umur. Tidak Diterbitkan
Puskesmas Ngemplak I. 2008. Pola Penyakit Pasien Rawat Jalan Puskesmas NGEMPLAK II Semua Kelompok Umur. Tidak Diterbitkan
Puskesmas Ngemplak I. 2009. Pola Penyakit Pasien Rawat Jalan Puskesmas NGEMPLAK II Semua Kelompok Umur. Tidak Diterbitkan
Sawali. 2001. Peran Serta Masyarakat Dalam Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di Kota Kendari Yogyakarta: Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UGM (Tesis) Tidak Diterbitkan
Sinaga,dkk. 2005. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Studi Kasus di Kabupaten Bantul 2003. JMPK Vol. 08/No.02/Juni/2005
STIKES JENDERAL A. YANI YOGYAKARTA
PERPUSTAKAAN
92
Sudoyo,dkk. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I Edisi IV.Jakarta:Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Sugiyono. 2007. Statistika untuk Penelitian.Bandung:Alfabeta
Suharyono. 1991. Diare Akut Klinik dan Laboratorik. Jakarta:Rineka Cipta
Syamsuddin. 2006. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Terhadap Perilaku pemanfaatan Jamban Keluarga di Kecamatan Mutiara Kabupate Pidie Provinsi NAD.Yogyakarta: Ilmu Kesehatan Masyarakat FK UGM (Tesis). Tidak Diterbitkan
Wantiyah. 2004. Gambaran Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Pada Tatanan Rumah Tangga di RW 04 Kelurahan Terban Wilayah Puskesmas Gondokusuman II Yogyakarta. Yogyakarta : Program Studi Ilmu Keperawatan FK UGM (Skripsi). Tidak Diterbitkan
Widiati, S. 2001. Planet Kita, Kesehatan Kita. Laporan Komisi WHO mengenai Kesehatan dan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada Univercity Press
http://eartquake.usgs.go/eqcenter/eqinthenews/2006/usneb6
http://www.detiknews.com/index.php/detik.read/tahun/2006/bulan/06/tgl/01/time/0943/idnews/608337/idkanal/10