pedoman bpjs kriteria gawat darurat
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
1/41
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
2/41 89
V Pelayanan Gawat Darurat
A. Fasilitas Kesehatan
1. Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama
2. Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan
baik yang bekerjasama maupun tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
B. Cakupan Pelayanan
1. Pelayanan gawat darurat yang dapat dijamin
adalah sesuai dengan kriteria gawat darurat
yang berlaku.
2. Kriteria gawat darurat terlampir.
3. Cakupan pelayanan gawat darurat sesuaidengan pelayanan rawat jalan dan rawat inap
di fasilitas kesehatan tingkat pertama maupun
tingkat lanjutan
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
3/4190
C. Prosedur
1. Dalam keadaan gawat darurat, maka:
a. Peserta dapat dilayani di fasilitas kesehatan
tingkat pertama maupun fasilitas kesehatan
tingkat lanjutan yang bekerjasama maupun
yang tidak bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan
b. Pelayanan harus segera diberikan tanpa
diperlukan surat rujukan
c. Peserta yang mendapat pelayanan di
Fasilitas Kesehatan yang tidak bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan harus segera dirujukke Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan setelah keadaan
gawat daruratnya teratasi dan pasien dalam
kondisi dapat dipindahkan
d. Pengecekan validitas peserta maupun
diagnosa penyakit yang termasuk dalam
kriteria gawat darurat menjadi tanggung
jawab fasilitas kesehatan
e. Fasilitas kesehatan tidak diperkenankan
menarik biaya pelayanan kesehatan kepada
peserta
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
4/41 91
Pada kasus kegawatdaruratan medis
tidak diperlukan surat rujukan. Kriteria
kegawatdaruratan sebagaimana terlampir
2. Prosedur Pelayanan Gawat Darurat di Fasilitas
kesehatan yang Bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan
a. Pada keadaan gawat darurat (emergency ),
seluruh fasilitas kesehatan baik yang
bekerjasama maupun yang tidak
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, wajibmemberikan pelayanan kegawatdaruratan
sesuai indikasi medis
b. Pelayanan kegawatdaruratan di fasilitas
kesehatan tingkat pertama dapat diberikan
pada fasilitas kesehatan tempat peserta
terdaftar maupun bukan tempat peserta
terdaftar
c. Pelayanan kegawatdaruratan di fasilitas
kesehatan tingkat pertama maupun lanjutan
mengikuti prosedur pelayanan yang berlaku
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
5/4192
3. Prosedur Pelayanan Gawat Darurat di Fasilitaskesehatan Tingkat pertama dan Fasilitas
kesehatan Rujukan yang tidak bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan
a. Fasilitas kesehatan memastikan eligibilitas
peserta dengan mencocokkan data peserta
dengan master file kepesertaan BPJSKesehatan pada kondisi real time. Hal ini
dapat dilakukan dengan cara:
1) Fasilitas kesehatan mengakses master
fle kepesertaan melalui website BPJS
Kesehatan www.bpjs-kesehatan.go.id, sms gateway dan media elektronik
lainnya.
2) Apabila poin (a) tidak dapat dilakukan
maka Fasilitas kesehatan menghubungi
petugas BPJS Kesehatan melalui telepon
atau mendatangi kantor BPJS Kesehatan
b. Apabila kondisi kegawatdaruratan pasien
sudah teratasi dan pasien dalam kondisi
dapat dipindahkan, tetapi pasien tidak
bersedia untuk dirujuk ke Fasilitas Kesehatan
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
6/41 93
yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatanmaka biaya pelayanan selanjutnya tidak
dijamin oleh BPJS. Fasilitas kesehatan
harus menjelaskan hal ini kepada peserta
dan peserta harus menandatangani surat
pernyataan bersedia menanggung biaya
pelayanan selanjutnyac. Penanganan kondisi kegawatdaruratan di
fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasama
ditanggung sebagai pelayanan rawat jalan
kecuali kondisi tertentu yang mengharuskan
pasien dirawat inap.
d. Kondisi tertentu yang dimaksud diatas
adalah sebagai berikut:
1) Tidak ada sarana transportasi untuk
evakuasi pasien.
2) Sarana transportasi yang tersedia
tidak memenuhi syarat untuk evakuasi
Kondisi a dan b dinyatakan oleh petugas
BPJS Kesehatan setelah dihubungi oleh
Fasilitas kesehatan, dan petugas BPJS
Kesehatan tersebut telah berusaha
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
7/4194
mencari ambulan sesuai dengankebutuhan.
3) Kondisi pasien yang tidak memungkinkan
secara medis untuk dievakuasi, yang
dibuktikan dengan surat keterangan
medis dari dokter yang merawat.
Pada keadaan gawat darurat (emergency ),
seluruh fasilitas kesehatan baik yang bekerja
sama maupun yang tidak bekerja sama
dengan BPJS Kesehatan, wajib memberikan
pelayanan kegawatdaruratan sesuai
indikasi medis. Fasilitas kesehatan tidak
diperkenankan menarik biaya pelayanan
kesehatan kepada peserta
D. Alur Pelayanan
(Grafk Ada Dihalaman Berikutnya)
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
8/41 95
P E N J A M I N A N P E L A Y A N A N E M E
R G E N S I P A D A P P K N O N P R O V I D E R
P e s e r t a
P E S E R T A
U n
i t G a w a
t
D a r u r a
t
T i d
a k
E m e r g e n c y
B u
k a n
P e s e r t a
B u k
a n
P e s e
r t a
S t a b i l
Y a
Y a
T i d a k
T i d a
k
T i d a
k
S t a b i l
P e s e r t a
P e s e r t a
S u r a
t P e r m o
h o n a n
P e n
j a m
i n a n
A p r
o v a
l S u r a
t
J a m
i n a n
P e
l a y a n a n
P e n o
l a k a n
S u r a
t J a m
i n a n
P e
l a y a n a n
P e m
b e r i a n
P e
l a y a n a n
E m e r g e n s i
D i r u
j u k k e p o
l i y
a n g
s e s u a
i
P e s e r t a
B a y a r
P U L A N G
R u
j u k k e
P P K
P R O V I D E R
, d e n g a n
m e m
b a w a r e s u m e
U G D
, h a s i
l p e m e r i
k -
s a a n p e n u n
j a n g
P e n g a
j u a n s u r a
t
j a m
i n a n p e
l a y a n a n ,
m e
l e n g
k a p
i K a r t u
P e s e r t a ,
r e s u m e
m e d
i s ,
S r t
K e
t . R a w a
t
I n a p
P P K N o n
P r o
v i d e r
K a n
t o r
C a
b a n g
C e
k K r i
t e r i a
E m e r g e n s i
V a
l i d a s i
K e p e s e r t a a n
V a
l i d a s i
K r i
t e r i a
U r g e n s i
K o n
d i s i a
k h i r
P a s i e n
V a
l i d a s i
K
e p e s e r t a a n
k e
K C
P a s i e n
d i r a w a
t
i n a p
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
9/4196
VI Pelayanan Ambulan
A. Fasilitas Kesehatan
1. Fasilitas kesehatan tingkat pertama yang
mempunyai ambulan
2. Fasilitas kesehatan tingkat lanjutan yang
mempunyai ambulan
Dalam penyelenggaraan pelayanan ambulan,
fasilitas kesehatan dapat melakukan kerja sama
dengan pihak ketiga sebagai jejaring, antara lain:
a. Pemda atau Dinas Kesehatan Propinsi yang
mempunyai ambulan
b. Ambulan 118
c. Yayasan penyedia layanan ambulan
B. Cakupan Pelayanan
1. Pelayanan Ambulan diberikan padatransportasi darat dan air bagi pasien dengan
kondisi tertentu antar Fasilitas Kesehatan,
disertai dengan upaya atau kegiatan menjaga
kestabilan kondisi pasien dengan tujuan
penyelamatan nyawa pasien sesuai ketentuan
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
10/41 97
peraturan perundang-undangan.2. Yang dimaksud dengan kondisi tertentu pada
poin 1 di atas adalah :
a. kondisi pasien sesuai indikasi medis
berdasarkan rekomendasi medis dari dokter
yang merawat
b. kondisi kelas perawatan sesuai hak peserta
penuh dan pasien sudah dirawat paling
sedikit selama 3 hari di kelas satu tingkat di
atas haknya
c. pasien rujukan kasus gawat darurat dari
fasilitas kesehatan yang tidak bekerjasamadengan tujuan penyelamatan nyawa pasien
atau sebagai perawatan lanjutan setelah
pasien diberikan pelayanan sampai dengan
kondisi kegawatdaruratan telah teratasi dan
dapat dipindahkan.
d. pasien rujuk balik rawat inap yang masih
memerlukan pelayanan rawat inap di
fasilitas kesehatan tujuan
Contoh :
pasien kanker rawat inap dengan terapi
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
11/4198
paliatif di RS tipe A dirujuk balik ke RS tipedi bawahnya untuk mendapatkan rawat
inap paliatif (bukan rawat jalan)
3. Pelayanan ambulan hanya diberikan untuk
rujukan antar Fasilitas kesehatan :
a. sesama fasilitas kesehatan tingkat pertama;
b. dari fasilitas kesehatan tingkat pertama ke
fasilitas kesehatan rujukan;
c. sesama fasilitas kesehatan rujukan sekunder;
d. dari fasilitas kesehatan sekunder ke fasilitas
kesehatan tersier;
e. dan rujukan balik ke fasilitas kesehatandengan tipe di bawahnya.
Pelayanan ambulan hanya diberikan untuk
rujukan antar Fasilitas Kesehatan
4. Fasilitas kesehatan perujuk adalah:
a. Fasilitas kesehatan tingkat pertama atau
fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
12/41 99
b. Fasilitas kesehatan tingkat pertama atauFasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan
yang tidak bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan khusus untuk kasus gawat
darurat yang keadaan gawat daruratnya
telah teratasi dan pasien dalam kondisi
dapat dipindahkan5. Fasilitas kesehatan Penerima Rujukan adalah
Fasilitas kesehatan tingkat pertama atau fasilitas
kesehatan tingkat lanjutan yang bekerjasama
dengan BPJS Kesehatan
6. Pelayanan Ambulan yang tidak dijamin adalahpelayanan yang tidak sesuai ketentuan di atas,
termasuk:
a. jemput pasien selain dari Fasilitas kesehatan
(rumah, jalan, lokasi lain)
b. mengantar pasien ke selain Fasilitas
kesehatan
c. rujukan parsial (antar jemput pasien atau
spesimen dalam rangka mendapatkan
pemeriksaan penunjang atau tindakan,
yang merupakan rangkaian perawatan
pasien di salah satu Fasilitas kesehatan).
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
13/41100
d. Ambulan/mobil jenazahe. Pasien rujuk balik rawat jalan
C. Prosedur
Dalam rangka evakuasi pasien, maka:
1. Fasilitas kesehatan yang memiliki fasilitas
ambulan dapat langsung memberikan
pelayanan ambulan bagi pasien
2. Fasilitas kesehatan yang tidak memiliki
fasilitas ambulan, maka Fasilitas kesehatan
berkoordinasi dengan penyedia ambulan yang
bekerjasama dengan BPJS Kesehatan ataupetugas BPJS Kesehatan
3. Proses rujukan antar fasilitas kesehatan
mengikuti ketentuan sistem rujukan berjenjang
yang berlaku
D. Alur Pelayanan
(Grafk Ada Dihalaman Berikutnya)
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
14/41 101
. A L U R P E L A Y A N A N
A L U R P E N J A M I N A N D A N P R
O S E D U R P E L A Y A N A N A M B U L A N
P r o s e d u r K l a i m A L U R P E N J A M I N A N D A N P R O
S E D U R K L A I M
P E L A Y A N A N A M B U L A
N
B P J S K E S E H A T A N
P R O V I D E R A M B U L A N
F A S K E S
P E S E R T A
M u
l a i
P e s e r t a
b e r o
b a
t k e
f a s
k e s p r i m e r a
t a u
f a s
k e s
l a n
j u t a n
P e s e r t a m e m
b u
t u h k a n
p e
l a y a n a n a m
b u
l a n
M e n g
h u
b u n g
i P r o v
i d e r
p e
l a y a n a n
A m
b u
l a n y a n g
t e l a h b e
k e r j a s a m a
d e n g a n
B P J S K e s e
h a
t a n
( d a
f t a r
p r o v
i d e r
A m
b u
l a n
d i s e
d i a k a n o
l e h B P J S
K e s e
h a
t a n
)
M e n e r i m a
i n f o r m a s
i
k e
b u
t u h a n a m
b u
l a n
I d e n
t i t a s
P e s e r t a
B P J S
d a n
k e
l a n g
k a p a n
b e r k a s
l a i n
M e n g
i r i m k a n u n
i t
a m
b u
l a n s e s u a
i
k e
b u
t u h a n
P e
l a y a n a n
A m
b u
l a n
o l e h f a s k e s p e r u
j u k
P e m
b e r i a n p e
l a y a n a n
A m
b u
l a n
F a s
k e s
m e m p u n y a
i
a m
b u
l a n
y a
t i d a
k
A m
b u
l a n
t e r s e
d i a
y a
M e n g
k o m u n
i k a s
i k a n
d e n g a n p
i h a
k R S d a n
B P J S K e s e
h a
t a n
M e n g
h u
b u n g
i
B P J S
K e s e
h a
t a n
M e n e r i m a
i n f o r m a s
i
k e
b u
t u h a n a m
b u
l a n
M e n c a r i
d a n
m e n y e
d i a k a n
f a s
i l i t a s
A m
b u
l a n
t i d a k
M e n g
i r i m k a n u n
i t
a m
b u
l a n s e s u a
i
k e
b u
t u h a n
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
15/41102
VII Pelayanan Yang Tidak Dijamin
Pelayanan atau hal-hal lain yang tidak termasuk
jaminan yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan adalah
sebagai berikut :
1. pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa
melalui prosedur sebagaimana diatur dalam
peraturan yang berlaku;
2. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas
Kesehatan yang tidak bekerja sama dengan BPJS
Kesehatan, kecuali dalam keadaan darurat;
3. pelayanan kesehatan yang telah dijamin olehprogram jaminan kecelakaan kerja terhadap
penyakit atau cedera akibat kecelakaan kerja atau
hubungan kerja;
4. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh
program jaminan kecelakaan lalu lintas yang
bersifat wajib sampai nilai yang ditanggung oleh
program jaminan kecelakaan lalu lintas;
5. pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
6. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
7. pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
16/41
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
17/41114
X Lampiran
KRITERIA GAWAT DARURAT
NO. BAGIAN DIAGNOSA
I ANAK 1 Anemia sedang / berat
2 Apnea / gasping3 Bayi ikterus, anak ikterus
4 Bayi kecil/ premature
5 Cardiac arrest / payah jantung
6 Cyanotic Spell (penyakit jantung)
7 Diare profs (> 10/hari) disertaidehidrasi ataupun tidak
8 Difteri
9 Ditemukan bising jantung, aritmia
10 Edema / bengkak seluruh badan
11 Epitaksis, tanda pendarahan laindisertai febris
12 Gagal ginjal akut
13 Gangguan kesadaran, fungsi vitalmasih baik
14 Hematuri
15 Hipertensi Berat
16 Hipotensi / syok ringan s/d sedang
17 Intoksikasi (minyak tanah, baygon)keadaan umum masih baik
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
18/41 115
NO. BAGIAN DIAGNOSA
18 Intoksikasi disertai gangguanfungsi vital (minyak tanah, baygon)
19 Kejang disertai penurunankesadaran
20 Muntah profs (> 6 hari) disertaidehidrasi atau tidak
21 Panas tinggi >400 C
22 Sangat sesak, gelisah, kesadaranmenurun, sianosis ada retraksihebat (penggunaan otot pernafasansekunder)
23 Sesak tapi kesadaran dan keadaanumum masih baik
24 Shock berat (profound) : naditidak teraba tekanan darah terukurtermasuk DSS.
25 Tetanus
26 Tidak kencing > 8 jam
27 Tifus abdominalis dengan komplikasi
II BEDAH 1 Abses cerebri2 Abses sub mandibula
3 Amputasi penis
4 Anuria
5 Apendicitis acute
6 Atresia ani (tidak bisa BAB samasekali)
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
19/41116
NO. BAGIAN DIAGNOSA
7 BPH dengan retensio urin
8 Cedera kepala berat
9 Cedera kepala sedang
10 Cedera tulang belakang (vertebral)
11 Cedera wajah dengan gangguan jalan nafas
12 Cedera wajah tanpa gangguan jalannafas, antara lain :
a. Patah tulang hidung/nasalterbuka dan tertutup
b. Patah tulang pipi (zygoma)terbuka dan tertutup
c. Patah tulang rahang (maxilla dan
mandibula) terbuka dan tertutup
d. Luka terbuka daerah wajah
13 Cellulitis
14 Cholesistitis akut
15 Corpus alienum pada :
a. Intra cranial b. Leher
b. Thoraxc. Abdomen
d. Anggota gerak
e. Genetalia
16 CVA bleeding
17 Dislokasi persendian
18 Drowning
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
20/41 117
NO. BAGIAN DIAGNOSA
19 Flail chest
20 Fraktur tulang kepala
21 Gastrokikis
22 Gigitan binatang / manusia
23 Hanging
24 Hematothorax dan pneumothorax25 Hematuria
26 Hemoroid grade IV (dengan tandastrangulasi)
27 Hernia incarcerate
28 Hidrochepalus dengan TIKmeningkat
29 Hirschprung disease
30 Ileus Obstruksi
31 Internal Bleeding
32 Luka Bakar
33 Luka terbuka daerah abdomen
34 Luka terbuka daerah kepala
35 Luka terbuka daerah thorax
36 Meningokel / myelokel pecah
37 Multiple trauma
38 Omfalokel pecah
39 Pankreatitis akut
40 Patah tulang dengan dugaan cedera
pembuluh darah
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
21/41118
NO. BAGIAN DIAGNOSA
41 Patah tulang iga multiple
42 Patah tulang leher
43 Patah tulang terbuka
44 Patah tulang tertutup
45 Periappendicullata infltrate
46 Peritonitis generalisata47 Phlegmon dasar mulut
48 Priapismus
49 Prolaps rekti
50 Rectal bleeding
51 Ruptur otot dan tendon
52 Strangulasi penis53 Tension pneumothoraks
54 Tetanus generalisata
55 Torsio testis
56 Tracheo esophagus fstel
57 Trauma tajam dan tumpul daerahleher
58 Trauma tumpul abdomen
59 Traumatik amputasi
60 Tumor otak dengan penurunankesadaran
61 Unstable pelvis
62 Urosepsi
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
22/41 119
NO. BAGIAN DIAGNOSA
III Kardio-
vaskular
1 Aritmia
2 Aritmia dan shock
3 Cor Pulmonale decompensata yangakut
4 Edema paru akut
5 Henti jantung
6 Hipertensi berat dengan komplikasi(hipertensi enchephalopati, CVA)
7 Infark Miokard dengan komplikasi(shock)
8 Kelainan jantung bawaan dengan
gangguan ABC ( Airway BreathingCirculation)
9 Kelainan katup jantung dengangangguan ABC (airway BreathingCirculation)
10 Krisis hipertensi
11 Miokarditis dengan shock
12 Nyeri dada13 Sesak nafas karena payah jantung
14 Syncope karena penyakit jantung
IV Kebidanan 1 Abortus
2 Distosia
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
23/41120
NO. BAGIAN DIAGNOSA
3 Eklampsia
4 Kehamilan Ektopik Terganggu (KET)
5 Perdarahan Antepartum
6 Perdarahan Postpartum
7 Inversio Uteri
8 Febris Puerperalis9 Hyperemesis gravidarum dengan
dehidrasi
10 Persalinan kehamilan risiko tinggidan atau persalinan dengan penyulit
V Mata 1 Benda asing di kornea mata /kelopak mata
2 Blenorrhoe/ Gonoblenorrhoe
3 Dakriosistisis akut
4 Endoftalmitis/panoftalmitis
5 Glaukoma :
a. Akut
b. Sekunder
6 Penurunan tajam penglihatanmendadak :
a. Ablasio retina
b. CRAO
c. Vitreous bleeding
7 Selulitis Orbita
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
24/41 121
NO. BAGIAN DIAGNOSA
8 Semua kelainan kornea mata :
a. Erosi
b. Ulkus / abses
c. Descematolis
9 Semua trauma mata :
a. Trauma tumpulb. Trauma fotoelektrik/ radiasi
c. Trauma tajam/tajam tembus
10 Trombosis sinus kavernosis
11 Tumororbita dengan perdarahan
12 Uveitis/ skleritis/iritasi
VI Paru-
paru
1 Asma bronchitis moderate severe
2 Aspirasi pneumonia
3 Emboli paru
4 Gagal nafas
5 Injury paru
6 Massive hemoptisis
7 Massive pleural effusion8 Oedema paru non cardiogenic
9 Open/closed pneumathorax
10 P.P.O.M Exacerbasi akut
11 Pneumonia sepsis
12 Pneumathorax ventil
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
25/41122
NO. BAGIAN DIAGNOSA
13 Reccurent Haemoptoe
14 Status Asmaticus
15 Tenggelam
VII PenyakitDalam
1 Demam berdarah dengue (DBD)
2 Demam tifoid3 Difteri
4 Disequilebrium pasca HD
5 Gagal ginjal akut
6 GEA dan dehidrasi
7 Hematemesis melena
8 Hematochezia
9 Hipertensi maligna
10 Keracunan makanan
11 Keracunan obat
12 Koma metabolic
13 Leptospirosis
14 Malaria
15 Observasi shock
VIII THT 1 Abses di bidang THT & kepala leher
2 Benda asing laring/trachea/bronkus,dan benda asing tenggorokan
3 Benda asing telinga dan hidung
4 Disfagia
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
26/41 123
NO. BAGIAN DIAGNOSA
5 Obstruksi jalan nafas atas grade II/ III Jackson
6 Obstruksi jalan nafas atas grade IVJackson
7 Otalgia akut (apapun penyebabnya)
8 Parese fasialis akut
9 Perdarahan di bidang THT
10 Syok karena kelainan di bidang THT
11 Trauma (akut) di bidang THT ,Kepaladan Leher
12 Tuli mendadak
13 Vertigo (berat)
IX Syaraf 1 Kejang
2 Stroke
3 Meningo enchepalitis
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
27/41
101
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 856/Menkes/SK/IX/2009
TENTANG
STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT ( IGD ) RUMAH SAKIT
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Menimbang : a. bahwa rumah sakit harus memiliki Standar Instalasi Gawat
Darurat sehingga dapat memberikan pelayanan dengan
respon cepat dan penanganan yang tepat;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a perlu menetapkan Keputusan Menteri Kesehatan
tentang Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992 Nomor 100,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3495);
2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktik
Kedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4431);
3. Undang – undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-
Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan
Pemerintah Pengganti Undang - Undang Nomor 3 Tahun 2005
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun
2004 (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Negara Nomor 4548);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga
Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996
Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3637);
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1575 / Menkes /Per/XI/2005
tentang Organisasi dan Tata Kerja Departemen Kesehatan;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 448/Menkes/SK/
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
28/41
102
VII/1993 tentang Pembentukan Tim Kesehatan Penang-
gulangan Korban Bencana di setiap Rumah Sakit;
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1457/Menkes/SK/
X/2003 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
di kabupaten/Kota;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
M E M U T U S K A N :
Menetapkan :
Kesatu : KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN TENTANG STANDAR
INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT
Kedua : Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit
sebagaimana dimaksud dalam Diktum Kesatu tercantum
dalam lampiran keputusan ini.
Ketiga : Standar Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit
sebagaimana dimaksud dalam diktum kedua agar digunakan
sebagai acuan bagi tenaga kesehatan dan penyelenggara
rumah sakit dalam memberikan pelayanan gawat darurat di
rumah sakit.
Keempat : Dinas Kesehatan Provinsi dan Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan
Standar Instalasi Gawat Darurat ( IGD ) Rumah Sakit denganmelibatkan organisasi profesi terkait sesuai dengan tugas dan
fungsinya masing- masing.
Kelima : Dengan ditetapkannya Keputusan Menteri ini, maka Keputusan
Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit sepanjang mengatur mengenai
gawat darurat dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
Keenam : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 25 September 2009
MENTERI KESEHATAN RI,
Dr. dr .SITI FADILAH SUPARI, Sp.JP (K)
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
29/41
103
Lampiran
Keputusan Menteri KesehatanNomor : 856/Menkes/SK/IX/2009
Tanggal : 25 September 2009
STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD) RUMAH SAKIT
PENDAHULUANI.
A. Latar Belakang
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik Depkes, pada
tahun 2007 jumlah rumah sakit di Indonesia sebanyak 1.319 yang terdiri atas
1.033 RSU dengan jumlah kunjungan ke RSU sebanyak 33.094.000, sementaradata kunjungan ke IGD sebanyak 4.402.205 (13,3 % dari total seluruh kunjungan
di RSU), dari jumlah seluruh kunjungan IGD terdapat 12,0 % berasal dari pasien
rujukan.
Pasien yang masuk ke IGD rumah sakit tentunya butuh pertolongan yang
cepat dan tepat untuk itu perlu adanya standar dalam memberikan pelayanan
gawat darurat sesuai dengan kompetensi dan kemampuannya sehingga dapat
menjamin suatu penanganan gawat darurat dengan response time yang cepat
dan penanganan yang tepat.
Semua itu dapat dicapai antara lain dengan meningkatkan sarana, prasarana,
sumberdaya manusia dan manajemen Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit
sesuai dengan standar.
Disisi lain, desentralisasi dan otonomi telaj memberikan peluang daerah untuk
mengembangkan daerahnya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya
serta siap mengambil alih tanggung jawab yang selam ini dilakukan oleh pusat.
Untuk itu daerah harus dapat menyusun perencanaan di bidang kesehatan
khususnya pelayanan gawat darurat yang baik dan terarah agar mutu pelayanan
kesehatan tidak menurun, sebaliknya meningkat dengan pesat.
Oleh karenanya Depkes perlu membuat standar yang baku dalam pelayanan
gawat darurat yang dapat menjadi acuan bagi daerah dalam mengembangkan
pelayanan gawat darurat khususnya di Instalasi Gawat Darurat RS.
B. Prinsip Umum
1. Setiap Rumah Sakit wajib memiliki pelayanan gawat darurat yang memiliki
kemampuan :
l Melakukan pemeriksaan awal kasus-kasus gawat darurat
l Melakukan resusitasi dan stabilitasi (life saving ).
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
30/41
104
2. Pelayanan di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit harus dapat memberikan
pelayanan 24 jam dalam sehari dan tujuh hari dalam seminggu.
3. Berbagai nama untuk instalasi/unit pelayanan gawat darurat di rumah sakit
diseragamkan menjadi INSTALASI GAWAT DARURAT (IGD).
4. Rumah Sakit tidak boleh meminta uang muka pada saat menangani kasus
gawat darurat.
5. Pasien gawat darurat harus ditangani paling lama 5 ( lima ) menit setelah
sampai di IGD.
6. Organisasi Instalasi Gawat Darurat (IGD) didasarkan pada organisasi
multidisiplin, multiprofesi dan terintegrasi, dengan struktur organisasi
fungsional yang terdiri dari unsur pimpinan dan unsur pelaksana, yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan pelayanan terhadap pasien gawat
darurat di Instalasi Gawat Darurat (IGD), dengan wewenang penuh yang
dipimpin oleh dokter.
7. Setiap Rumah sakit wajib berusaha untuk menyesuaikan pelayanan gawat
daruratnya minimal sesuai dengan klasifkasi berikut.
C. Klasifkasi
Klasifkasi pelayanan Instalasi Gawat Darurat terdiri dari :
1. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level IV sebagai standar minimal untuk
Rumah Sakit Kelas A.
2. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level III sebagai standar minimal untuk
Rumah Sakit Kelas B.
3. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level II sebagai standar minimal untuk
Rumah Sakit Kelas C.
4. Pelayanan Instalasi Gawat Darurat Level I sebagai standar minimal untuk
Rumah Sakit Kelas D.
D. Target Pencapaian Standar
1. Target pencapaian STANDAR INSTALASI GAWAT DARURAT Rumah Sakit
secara nasional adalah maksimal 5 tahun dari tanggal penetapan SK.
2. Setiap Rumah Sakit dapat menentukan target pencapaian lebih cepat dari
target maksimal capaian secara nasional.
3. Rencana pencapaian dan penerapan STANDAR INSTALASI GAWAT
DARURAT Rumah Sakit dilaksanakan secara bertahap berdasarkan pada
analisis kemampuan dan potensi daerah.
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
31/41
105
II. JENIS PELAYANAN
Memberikan pelayanan Memberikan pelayanan Memberikan pelayan-
an Memberikan pelayanan
sebagai berikut: sebagai berikut: sebagai berikut: sebagai berikut:
1. Diagnosis & 1. Diagnosis & 1. Diagnosis & 1. Diagnosis &
penanganan : penanganan : penanganan : penanganan
Permasalahan pd Permasalahan pd Permasalahan pd Permasalahan pd
A, B, C dgn alat-alat A, B, C dgn alat-alat A : Jalan nafas A : Jalan nafas
yang lebih lengkap yang lebih lengkap (airway problem), (airway problem),
termasuk ventilator termasuk ventilator B : Pernafasan B : Pernafasan
2. Penilaian disability , 2. Penilaian disability, (Breathing (Breathing Penggunaan obat, Penggunaan obat, problem) problem)
EKG, defbrilasi EKG, defbrilasi dan dan
3. Observasi HCU/ 3. Observasi HCU/R. C : Sirkulasi C : Sirkulasi
R. Resusitasi-ICU Resusitasi pembuluh darah pembuluh darah
4. Bedah cito 4. Bedah cito (Circulation (Circulation
problem) problem)
2. Penilaian 2. Melakukan
Disability, Stabilisasi dan
Penggunaan obat, evakuasi
EKG, defbrilasi
(observasi HCU) 3. Bedah cito
Level IV Level III Level II Level I
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
32/41
106
III. SUMBER DAYA MANUSIA
Kualifkasi
Tenaga
Dokter l Semua jenis on - - -
Subspesialis call
Dokter l 4 Besar + l Bedah, Obsgyn, l Bedah, Obsgyn
-
Spesialis Anestasi on Anak, Penyakit Anak, Penyakit
site Dalam on site Dalam on call .
l (dr Spesialis (dokter
lain on call ) spesialis lain
on call )
Dokter PPDS On site 24 jam On site 24 jam - -
(RS Pendidikan)
Dokter Umum On site 24 jam On site 24 jam On site 24 jam On site 24 jam
(+Pelatihan
Kegawat
Daruratan)
GELTS, ATLS,
ACLS, dll
Perawat Kepala
S1 Jam kerja / Jam kerja / Jam kerja / Jam kerja /
DIII Diluar jam kerja Diluar jam kerja
(+Pelatihan
Kegawat
Daruratan)
Emergency
Nursing, BTLS,
BCLS dll
Perawat On site 24 jam On site 24 jam On site 24 jam On site 24 jam
(+Pelatihan
Emergency Nursing)
Non Medis
Bagian
Keuangan
Kamtib (24 jam) On site 24 jam On site 24 jam On site 24 jam On site 24 jam
Pekarya (24 jam)
Level IV Level IV Level IV Level IVLevel
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
33/41
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
34/41
108
NO KELAS/ RUANG LEVEL
IV
LEVEL
III
LEVEL
II
LEVEL
I
KET
1 RUANG PENERIMAAN
a. R. Tunggu ( Public Area )
- Informasi + + + -
- Tolilet + + + +
- Telepon Umum + + - -
- ATM + - - -
- Kafetaria + - - -
- Keamanan + + - -
b. R. Administrasi
- Pendaftaran pasien baru/ rawat
+ + + -
- Keuangan + + - -- Rekam Medik + + + + Tergantung IT
Sistem
c. R. Triase + + + Bisa bergabungdengan ruangan
lain
d. R. PenyimpananStrecher
+ + + -
e. R. Informasi dan
Komunikasi
+ + +/- -
2 RUANG TINDAKAN
a. R. Resusitasi + + + +
b. R. Tindakan
- Bedah + + +
- Non Bedah / Medical + + +
- Anak +
- Kebidanan +
Bisa Bergabung
Bisa Bergabung
c. R. Dekontaminasi + +/- +/- +/- Bagi IGD yang berada dekat
industri harusmemiliki ruang
ini.
3 RUANG OPERASI + + +/--
Bisa bergabungatau terpisah dan
dapat diakses 24Jam
B. Persyaratan Sarana
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
35/41
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
36/41
110
NO KELAS/ RUANG LEVEL
IV
LEVEL
III
LEVEL
II
LEVEL
I
KET
A. RUANG TRIASE
Kit PemeriksaanSederhana
+ + + + Minimal 2
Brankar Penerimaan Pasien
+ + + + Rasio ( CrossSectionsal )
Pembuatan rekam
medik khusus
( Perlu dibuatkan
form )
Label (pada saatkorban massal )
+ + + +
B. RUANG TINDAKAN
1 Ruang Resusitasi
Nasopharingeal tube + + + + Minimal 1 setiap no
Oropharingeal tube + + + + Minimal 1 setiap no
Laringoscope set
Anak
+ + + + Minimal 1 setiap no
Laringoscope set
Dewasa
+ + + + Minimal 1 setiap no
Nasotrakheal tube + + + + Minimal 1 setiap no
Orotracheal + + + + Minimal 1 setiap no
Suction + + + + Minimal 1 setiap no
Tracheostomi set + + + + Minimal 1 setiap no
Bag Valve Mask
(Dewasa / Anak)
+ + + + Minimal 1 setiap no
Kanul Oksigen + + + + Sesuai jumlah TT
Oksigen Mask(Dewasa / Anak)
+ + + + Minimal 1
Chest Tube + + + + Minimal 1
Crico/ Trakheostomi + + + + Minimal 1
V. FASILITAS / PRASARANA MEDIS
Fasilitas dan penunjang yang harus tersedia selain ditentukan oleh level IGD
rumah sakit, juga oleh jumlah kasus yang ditangani.
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
37/41
111
NO KELAS/ RUANG LEVEL
IV
LEVEL
III
LEVEL
II
LEVEL
I
KET
Ventilator
Transport
+ + +/- - Minimal 1
Vital Sign Monitor + + +/- - Sesuai Jumlah TT
Infusion pump + + +/- -
Syringe pump + + +/- -2 s/d 3 tiap TT
ECG + + + + Minimal 1
Vena Section + + + + Minimal 1
Defibrilator + + + + Minimal 1
Gluko stick + + + + Minimal 1
Stetoskop + + + + Minimal 1
Termometer + + + + Minimal 1
Nebulizer + + + + Minimal 1
Oksigen Medis /
Concentrators
+ + + + Rasio 1 : 1 TT di
IGD
Warmer + + +/- + Minimal 1
Imobilization Set
Neck Collar + + + + Minimal 1
Splint + + + + Minimal 1 set
Long Spine Board + + + + Minimal 1 set
Scoop Strecher + + + + Minimal 1 set
Kendrik Extrication
Device ( KED )
+ + + + Minimal 1 set
Urine Bag + + + + Minimal 1 set/ TT
NGT + + + + Minimal 1 set
Wound Toilet Set + + + + Minimal 1 set
OBAT – OBATAN DAN ALAT HABIS PAKAI
Cairan Infus Koloid + + + +
Cairan InfusKristaloid
+ + + +
Cairan InfusDextrose
+ + + +
Adrenalin + + + +
Sulfat Atropin + + + +
Kortikosteroid + + + +
Selalu Tersediadalam jumlah
yang cukup diIGD tanpa
harusdiresepkan
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
38/41
112
NO KELAS/ RUANG LEVEL
IV
LEVEL
III
LEVEL
II
LEVEL
I
KET
Lidokain + + + +
Dextrose 50 % + + + +
Aminophilin + + + +
ATS , TT + + + +
Trombolitik + + + +
Amiodaron
(inotropik)
+ + + +
APD : masker,sarung tangan ,
kacamata google
+ + + +
Manitol + + + +
Furosemid + + + +
Selalu Tersedia
dalam jumlah yang
cukup di IGD tanpa
harus di resepkan
2 Ruang Tindakan Bedah
ALAT MEDIS
Meja Operasi /
Tempat tidurtindakan
Minimal 3 Minimal 3 Minimal 1 Minimal 1
Dressing set Minimal 10 Minimal 10 Minimal 10 Minimal 10
Infusion set Minimal 10 Minimal 10 Minimal 10 Minimal 10
Vena Section set Minimal 1 Minimal 1 Minimal
1
-
Torakosintetis set Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 -
Metal kauter Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 -
Film Viewer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 -
Tiang Infus Minimal 6 Minimal 6 Minimal 2 Minimal 2
Lampu Operasi Minimal 3 Minimal 3 Minimal 1 Minimal 1
Thermometer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Stetoskop Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Suction Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Sterilisator Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Bidai Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Splint Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
39/41
113
NO KELAS/ RUANG LEVEL
IV
LEVEL
III
LEVEL
II
LEVEL
I
KET
OBAT-OBATAN DAN ALAT HABIS PAKAI
Analgetik + + + +
Antiseptik + + + +
Cairan kristaloid + + + +
Lidokain + + + +
Wound dressing + + + +
Alat-alat anti septic + + + +
ATS + + + +
Anti Bisa Ular + + + +
Anti Rabies + + + +
Benang jarum + + + +
APD : masker,sarun tangan,
kacamata google
+ + + +
Selalu tersediadalam jumlah yangcukup di RuangTindakan Bedah
tanpa harusdiresepkan
3 Ruang Tindakan Medik
PERALATAN MEDIS
Kumbah Lambung
Set
Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
EKG Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Kursi Periksa Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Irigator Pemeriksaan Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Nebulizer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Suction Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Oksigen Medis Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
NGT Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Syringe Pump Minimal 2 Minimal 2 Minimal 2 -
Infusion Pump Minimal 2 Minimal 2 Minimal 2 -
Jarum Spinal Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Lampu Kepala Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Bronchoscopy Minimal 1 - - -
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
40/41
-
8/17/2019 Pedoman BPJS Kriteria Gawat Darurat
41/41
NO KELAS/ RUANG LEVEL
IV
LEVEL
III
LEVEL
II
LEVEL
I
KET
4 Ruang Tindakan Bayi & Anak
PERALATAN MEDIS
Inkubator Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Tiang Infus Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Tempat Tidur Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Film Viewer Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Suction Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Oksigen Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
OBAT- OABATAN DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
Stesolid + + + +
Mikro drips set + + + +
Intra Osseus set + + + +
Tersedia dalam jumlah yang cukup
5 Ruang Tindakan Kebidanan
PERALATAN MEDIS
Kuret Set Minimal 1 Minimal1/ bergabung
Minimal 1/ bergabung
Minimal 1/ bergabung
Partus Set Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Suction bayi Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1 Minimal 1
Meja Ginekologi Minimal 1 Minimal 1/ bergabung
Minimal 1/ bergabung
Minimal 1/ bergabung
Meja Partus Minimal 1 Minimal 1/ bergabung
Minimal 1/ bergabung
Minimal 1/ bergabung
Vacuum set Minimal 1 Minimal 1/
bergabung
Minimal 1/
bergabung
Minimal 1/
bergabung Forcep set Minimal 1 Minimal 1/
bergabung
Minimal 1/
bergabung
Minimal 1/
bergabung
CTG Minimal 1 Minimal 1/
bergabung
Minimal 1/
bergabung
Minimal 1/
bergabung
Resusitasi set Minimal 1 Minimal 1/ bergabung
Minimal 1/ bergabung
Minimal 1/ bergabung
Doppler Minimal 1 Minimal 1/ bergabung
Minimal 1/ bergabung
Minimal 1/ bergabung
Suction Bayi barulahir
Minimal 1 Minimal 1/ bergabung
Minimal 1/ bergabung
Minimal 1/ bergabung