pedoman - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/pedoman...mikrobiologi...

88
PEDOMAN 2019 PENERAPAN PERATURAN BADAN POM TENTANG CEMARAN MIKROBA DALAM PANGAN OLAHAN Direktorat Standardisasi Pangan Olahan Depu Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan POM RI

Upload: others

Post on 07-Mar-2020

26 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

PEDOMAN

2019

PENERAPAN PERATURANBADAN POM TENTANGCEMARAN MIKROBADALAM PANGAN OLAHAN

Direktorat Standardisasi Pangan OlahanDeputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan

Badan POM RI

Page 2: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| ii

PEDOMANPENERAPAN PERATURAN BADAN POM TENTANG CEMARAN MIKROBA DALAM PANGAN OLAHANJakarta : Direktorat Standardisasi Pangan Olahan Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan Badan POM RI, 2019

88 Halaman : 14,8 cm x 21 cm

Diterbitkan oleh :DIREKTORAT STANDARDISASI PANGAN OLAHANDEPUTI BIDANG PENGAWASAN PANGAN OLAHANBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN RIJalan Percetakan Negara No. 23, Gedung F Timur Lantai 3Jakarta Pusat – 10560Telepon : (62-21) 42875584Faksimile : (62-21) 42875780E-mail : [email protected]

Page 3: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

iii |

Kata Sambutan Keamanan pangan merupakan suatu kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Salah satu upaya untuk mewujudkan keamanan pangan adalah dengan pelaksanaan sanitasi dan higiene disetiap rantai produksi pangan. Pelaksanaan sanitasi dan higiene tersebut, sekurang-kurangnya harus memenuhi persyaratan cemaran pangan, termasuk cemaran mikroba.

Pada tanggal 9 Juli 2019, telah diundangkan Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan. Untuk memberikan panduan bagi pengawas pangan dalam menerapkan Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 serta menunjang kegiatan pre dan post market maka Badan POM menyusun Pedoman Penerapan Peraturan Badan POM tentang Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan.

Saya menyambut baik dengan terbitnya Pedoman Penerapan Peraturan Badan POM tentang Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan dan diskusi yang telah dilakukan secara berkesinambungan oleh beberapa pihak.

Kami sampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan pedoman ini. Semoga pedoman ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung fungsi pengawasan obat dan makanan, khususnya terkait keamanan pangan.

Jakarta, 27 Desember 2019

Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan

Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si

Page 4: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| iv

Kata Pengantar

Segala puji hanya milik Allah SWT, karena atas rahmatNya, akhirnya Pedoman Penerapan Peraturan Badan POM tentang Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan dapat diselesaikan. Pedoman Penerapan Peraturan Badan POM tentang Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan disusun sebagai tindak lanjut dari hasil studi kualitatif tentang evaluasi penerapan peraturan Badan POM tentang cemaran mikroba.

Pedoman ini memuat penjelasan lebih rinci tentang petunjuk penerapan Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan disertai contoh kasus yang terjadi selama penerapannya dan solusi yang dapat dilakukan.

Pedoman ini merupakan panduan bagi pengawas di Badan POM dalam melaksanakan pengawasan pemenuhan persyaratan keamanan pangan olahan sebelum beredar dan selama pangan olahan beredar.

Kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan masukan terhadap pedoman ini. Semoga pedoman ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung fungsi pengawasan obat dan makanan, khususnya terkait keamanan pangan.

Jakarta, 27 Desember 2019 Direktur Standardisasi Pangan Olahan

Dra. Sutanti Siti Namtini, Apt., Ph.D

Page 5: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

v |

TIM PENYUSUN

Pengarah Dra. Reri Indriani, Apt., M.Si

Penanggung jawab Dra. Siti Sutanti Namtini, Apt., Ph.D

Ketua Dra. Deksa Presiana, Apt., M.Kes

Sekretaris Yeni Restiani, S.Si., Apt Ria Fitriana, S.Si., M.Si Desiana Nurwanti, S.Farm., Apt

Tim Ahli Prof. Dr. Ratih Dewanti-Hariyadi Prof. Dr. Lilis Nuraida

Anggota Lili Defi Z., S.Pt., M.Si. Desy Rasta Waty, S.Si., Apt., M.Si Erline Yuniarti, S.Farm., Apt., M.Si Sentani Chasfila, S. Farm., Apt Ichsan Kharisma, STP Sekar Indah Maharani, STP Abdul Hamid, S.E Jumingan

Page 6: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| vi

DAFTAR ISI

Kata Sambutan…………………………………………………………..

Kata Pengantar…………………………………………………………..

iii

iv

Tim Penyusun………………………….………………………………… v Daftar Isi………………………………………………………………….. vi

BAB I. Pendahuluan ………………...……….…………………..…… 1 1.1 Latar Belakang……………………………………………...…… 1

1.2 Tujuan………………………………………………..…………… 3

1.3 Sasaran………………………………………………………...… 3 1.4 Ruang Lingkup…………………………………………………... 3 BAB II. Istilah dan Definisi ………………...…………...……………. 4

BAB III. Kriteria Mikrobiologi …………..……...……………………. 6 3.1. Sejarah Kriteria Mikrobiologi……………………..……………. 6

3.2. Kegunaan Kriteria Mikrobiologi………………………..………. 7 3.3. Rencana Pengambilan Sampel……………………..………… 9 3.4. Skema Pengambilan Sampel……………………..…………… 10

3.4.1. Rencana Pengambilan Sampel Dua Kelas (Two-Class Attributes) …………………..…………………………………...

10

3.4.2. Rencana Pengambilan Sampel Tiga Kelas (Three-Class Attributes)……...………………………………………………...

10

BAB IV. Peraturan Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan………………………………..........………….

13

4.1 Peraturan Badan POM No. 13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan……..…

13

Page 7: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

vii |

4.2. Penjelasan mengenai Cara Pembacaan Lampiran Peraturan………………………………………………………...

16

4.3. Pengujian Sampel dan Metode Analisis................................ 20

Bab V. Penerapan Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 Tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba Dalam Pangan Olahan …………….……………………………...

22

5.1. Penerapan Dalam Rangka Pengawasan Pre-Market Pangan Olahan (MD/ML)....……………………………………

22

5.2. Penerapan Dalam Rangka Pengawasan Post-Market Pangan Olahan di Sarana Produksi…………………….........

22

5.3. Penerapan Dalam Rangka Pengawasan Post-Market Pangan Olahan di Sarana Distribusi………………………….

24

5.4. Ketentuan Mengenai Sampling Diperketat dan Kondisi Sampling Diperlonggar…………………………………………

25

5.5. Persyaratan Cemaran Mikroba pada Pangan Olahan Yang Tidak Tercantum Dalam Lampiran……………...…………….

26

5.6. Penerapan Batas Maksimal Cemaran Mikroba Terkait Sampel dalam Kemasan Kecil dan Kemasan Curah.......…..

27

Penutup …………………………….…………………………………...

Daftar Pustaka ……………..………………….……………………….

28

29

Lampiran I. Contoh Format Laporan Hasil Pengujian…...………….. 30

Lampiran II. Contoh Format Laporan Hasil Pengujian (MS)..……… 31

Lampiran III. Contoh Format Laporan Hasil Pengujian (TMS)……...

Lampiran IV Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba…………………………………….

32

33

Page 8: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| viii

DAFTAR GAMBAR Gambar 1. Diagram Two Class Attribute……...………………………

Gambar 2. Diagram Three Class Attributes………………………….. 11 Gambar 3. Diagram Pemilihan Rencana Pengambilan Sampel…… 12

Tabel 1. Rancangan Peraturan Badan POM tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan………

13

Tabel 2. Format Lampiran Peraturan Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan………………………………………………..

17

Tabel 3. Contoh dan Penjelasan Lampiran Kriteria Mikrobiologi pada Kategori Pangan 13.1.2…………………....................

18

Tabel 4. Contoh dan Penjelasan Lampiran Kriteria Mikrobiologi pada Kategori Pangan 14.1.4.3……………………………………….

19

Page 9: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

1 |

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Keamanan pangan merupakan suatu kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan dan membahayakan kesehatan manusia. Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM), berdasarkan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, diberikan kewenangan untuk melaksanakan tugas pengawasan terhadap keamanan, mutu, gizi, label dan iklan pangan olahan. Salah satu aspek penyelenggaraan keamanan pangan dilakukan melalui sanitasi pangan, sebagai upaya untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi pangan yang sehat, higienis, dan bebas dari bahaya cemaran. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan mengamanahkan Badan POM untuk menetapkan ambang batas maksimal cemaran pada pangan olahan. Pada tahun 2009 telah ditetapkan Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK. 00.06.1.52.4011 tentang batas maksimum cemaran mikroba dan kimia dalam makanan. Dengan mempertimbangkan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang mikrobiologi pangan serta untuk mengharmonisasikan dengan regulasi di internasional, maka ditetapkan Peraturan Kepala Badan POM Nomor 16 Tahun 2016 (Perka BPOM No.16/2016) tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari Peraturan Kepala Badan POM Nomor HK. 00.06.1.52.4011 Tahun 2009.

Pada tahun 2018 telah dilaksanakan studi kualitatif terhadap implementasi Perka BPOM No.16/2016 untuk memperoleh informasi secara mendalam mengenai implementasi kebijakan kriteria mikrobiologi dalam pangan olahan. Studi tersebut melibatkan responden/informan dari berbagai stakeholder baik Badan POM (Balai POM bagian pemeriksaan dan pengujian, pengawas pangan, fasilitator pangan/penyuluh keamanan

Page 10: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 2

pangan), perwakilan kementerian/lembaga terkait dan pelaku usaha pangan (importir pangan, IRTP, industri pangan olahan).

Studi kualitatif tersebut memberikan beberapa kesimpulan dan rekomendasi yaitu : a. Masih terdapat perbedaan pemahaman terhadap Perka No.16/2016

terutama di lingkup internal Badan POM, terutama dalam hal rencana sampling (titik pengambilan sampel dan penentuan batch)

b. Sebagian informan menyatakan untuk implementasi Perka No16/2016 diperlukan pedoman teknis pelaksanaan peraturan Kepala Badan POM Nomor 16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan.

c. Revisi Perka BPOM No.16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan.

Menindaklanjuti hasil studi kualitatif tersebut, pada tahun 2018 dilaksanakan penyusunan rancangan Peraturan Badan POM tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan yang merupakan revisi Perka BPOM No.16/2016. Pada tanggal 5 Juli 2019, Peraturan Badan POM Nomor 13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan (PerBPOM No.13/2019) telah diundangkan. Beberapa perubahan pada peraturan tersebut yaitu pada bagian ketentuan umum dan penambahan bab dan pasal mengenai kriteria mikrobiologi, rencana sampling dan batas mikroba serta perubahan pada Lampiran. Pedoman ini disusun untuk menjembatani kepentingan internal Badan POM dalam hal ini pengawas pangan baik di pusat maupun balai dalam menerapkan PerBPOM No.13/2019. Pedoman ini diharapkan dapat memberi pemahaman persepsi yang sama bagi para pengguna peraturan khususnya internal Badan POM. Dengan adanya pedoman ini diharapkan dapat memudahkan proses pengawasan pangan baik pre-market maupun post-market.

Page 11: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

3 |

1.2. Tujuan Tujuan pedoman ini adalah : 1. Memberikan panduan penerapan Peraturan Badan POM No.13

Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan bagi pengawas pangan olahan.

2. Menunjang kegiatan pengawasan pre-market (registrasi pangan), importasi pangan dan post-market di sarana produksi dan distribusi.

1.3. Sasaran Sasaran pedoman ini adalah:

a. Pengawas pangan b. Pendampingan pelaku usaha pangan (penyuluh keamanan

pangan dan fasilitator pendamping UMKM)

1.4. Ruang Lingkup Ruang lingkup pedoman ini meliputi kriteria mikrobiologi, penjelasan PerBPOM No.13/2019 dan penerapan PerBPOM No.13/2019.

Page 12: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 4

BAB II ISTILAH DAN DEFINISI

1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk

pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia termasuk Bahan Tambahan Pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

2. Pangan Olahan adalah makanan atau minuman hasil proses dengan cara atau metode tertentu, dengan atau tanpa bahan tambahan.

3. Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi.

4. Cemaran Mikroba adalah cemaran dalam Pangan Olahan yang berasal dari mikroba yang dapat merugikan dan membahayakan kesehatan manusia.

5. Kriteria Mikrobiologi adalah ukuran manajemen risiko yang menunjukkan keberterimaan suatu pangan atau kinerja proses atau sistem keamanan pangan yang merupakan hasil dari pengambilan sampel dan pengujian mikroba, toksin atau metabolitnya atau penanda yang berhubungan dengan patogenisitas atau sifat lainnya pada titik tertentu dalam suatu rantai pangan.

6. Jenis Mikroba adalah mikroorganisme yang dijadikan sebagai parameter pengujian untuk pemenuhan persyaratan cemaran mikroba berupa bakteri, kapang dan khamir.

7. Lot/Batch adalah sejumlah tertentu Pangan Olahan yang diproduksi pada kondisi dan waktu yang sama sehingga diasumsikan produk memiliki mutu yang seragam.

Page 13: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

5 |

8. Rencana Sampling atau Rencana Pengambilan Sampel adalah metode sistematik pengambilan sampel untuk menilai mutu mikrobiologi dari satu Lot/Batch Pangan Olahan.

9. Sampel adalah contoh atau bagian kecil dari pangan olahan yang diambil dan dianalisis yang mewakili satu lot/batch pangan olahan.

10. Jumlah Sampel (n) adalah sejumlah sampel yang harus diambil secara acak dari satu lot/batch pangan olahan dan dianalisis.

11. Kategori Pangan adalah pengelompokan pangan berdasarkan jenis pangan yang bersangkutan.

12. Pangan Steril Komersial adalah pangan berasam rendah yang dikemas secara hermetis, disterilisasi komersial, dan disimpan pada suhu ruang.

13. Metode Analisis adalah metode pengujian yang telah divalidasi dan/atau diverifikasi yang digunakan untuk pengujian persyaratan jenis mikroba.

14. Validasi adalah konfirmasi metode melalui pengujian dan penyediaan bukti objektif bahwa persyaratan tertentu untuk suatu maksud khusus dipenuhi, melalui proses pembuktian di laboratorium; dan bahwa metode itu telah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan yang sesuai dengan tujuan penggunaannya, dilakukan jika laboratorium menggunakan metode analisis ‘baru’ hasil pengembangan atau modifikasi dari suatu metode baku.

15. Verifikasi adalah konfirmasi metode melalui penyediaan bukti obyektif bahwa persyaratan yang ditentukan telah dipenuhi, dan dilakukan apabila laboratorium menggunakan atau mengadopsi metode baku yang telah divalidasi.

16. Pengawas adalah personil yang melaksanakan fungsi pengawas dan berwenang untuk mengambil sampel pangan yang beredar; dan/atau melakukan pengujian terhadap sampel pangan.

Page 14: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 6

BAB III KRITERIA MIKROBIOLOGI

3.1. Sejarah Kriteria Mikrobiologi Timbulnya berbagai macam penyakit bawaan pangan (foodborne diseases) dan kasus kejadian luar biasa (KLB) atau outbreaks yang disebabkan oleh cemaran mikroba terutama bakteri patogen membuat pemerintah, produsen maupun konsumen memberikan perhatian yang cukup besar untuk mengatasinya. Pencegahan untuk mencegah terjadinya kasus KLB/outbreak telah menjadi fokus dunia internasional. Salah satu upaya yang dilakukan untuk pencegahan adalah dengan menetapkan persyaratan cemaran mikroba dengan Kriteria Mikrobiologi (KM). Konsep KM dielaborasi pada pertengahan tahun 1980 oleh International Commission on Microbiological Specifications for Foods (ICMSF). Konsep KM digunakan untuk membuat rekomendasi mengenai regulasi cemaran mikroba pada pangan olahan di dunia internasional. KM juga merupakan dasar dari dokumen Codex Alimentarius Commission (CAC) Principles and Guidelines for the Establishment and Application of Microbiological Criteria Related to Foods, yang diterbitkan tahun 1997 dan direvisi pada tahun 2013. CAC ingin menunjukkan kepada pemangku kepentingan bahwa KM sangat diperlukan, karena banyaknya bukti epidemiologi bahwa produk pangan yang tercemar mikroba merupakan salah satu penyebab keracunan makanan serta berisiko terhadap kesehatan sehingga menjadi salah satu kriteria yang sangat penting untuk melindungi konsumen.

Definisi KM menurut dokumen Codex adalah ukuran manajemen risiko yang menunjukkan keberterimaan suatu pangan atau kinerja proses atau sistem keamanan pangan yang merupakan hasil dari pengambilan sampel dan pengujian mikroba, toksin atau metabolitnya atau penanda yang berhubungan dengan patogenisitas atau sifat lainnya pada titik tertentu dalam suatu rantai pangan. Ada tiga jenis KM yaitu standar mikrobiologi, pedoman mikrobiologi dan spesifikasi mikrobiologi. Ketiga KM tersebut didefinisikan sebagai berikut:

Page 15: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

7 |

Standar mikrobiologi: kriteria wajib mikrobiologi yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang mengikat secara hukum.

Pedoman mikrobiologi: kriteria yang dianjurkan dan dikeluarkan atau dibuat oleh suatu otoritas, asosiasi industri atau produsen pangan. Pedoman ini menggambarkan pemenuhan parameter mikrobiologi tertentu yang diharapkan sebagai indikasi terhadap praktek higinitas dan penerapan produksi pangan yang baik.

Spesifikasi mikrobiologi: elemen dari suatu perjanjian pembelian antara pembeli dan penjual (supplier) dari bahan baku atau produk pangan. Penggunaan spesifikasi ini bisa bersifat wajib atau sukarela bergantung pada kesepakatan di antara kedua belah pihak.

KM telah dikembangkan untuk berbagai parameter mikroba patogen dan indikator. KM digunakan juga untuk pengujian pangan pada titik tertentu di rantai pangan dalam rangka: Memverifikasi kesesuaian pangan dengan persyaratan yang

ditentukan atau target yang sudah disusun Mengukur bagaimana sistem pengendalian keamanan pangan dari

suatu proses pengolahan dalam satu lot/batch pangan olahan telah terlaksana sesuai yang sudah ditargetkan.

Pelaku usaha pangan dapat menentukan dan menerapkan sendiri KM-nya untuk produk pangan yang dihasilkannya selama KM tersebut lebih “rigid” atau sama dengan yang ditetapkan oleh peraturan. 3.2. Kegunaan Kriteria Mikrobiologi KM telah digunakan untuk menentukan apakah suatu lot/batch produk pangan aman untuk dirilis dan dikonsumsi. Keberterimaan suatu pangan didefinisikan sebagai kesesuaiannya dengan persyaratan parameter mikroba tertentu dan/atau toksin serta metabolitnya berdasarkan hasil pengujian sejumlah sampel. Persyaratannya dinyatakan sebagai tidak terdeteksinya mikroba patogen atau sebagai batas maksimal parameter mikroba per unit, massa, volume, area, atau lot/batch untuk mikroba non patogen.

Penerapan KM sangat tepat untuk memverifikasi apakah sistem keamanan pangan telah dterapkan dengan baik dan benar oleh pelaku usaha, serta

Page 16: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 8

untuk keberterimaan suatu lot/batch pangan sebelum dirilis ke pasar. Sistem keamanan pangan yang dimaksud meliputi penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB), Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) dan sistem manajemen keamanan pangan lainnya. Penerapan KM, dapat dianggap perlu dan dibenarkan, jika tujuannya adalah untuk pemenuhan hal tersebut dibawah ini: Memeriksa lot/batch pangan untuk menentukan keberterimaannya,

terutama jika sejarah atau karakteristik cemaran mikroba pangan tersebut belum diketahui (misalnya saat pemeriksaan di port-of-entry).

Menyediakan informasi untuk pelaku usaha terhadap batas cemaran mikroba yang harus dipenuhi apabila praktek penanganan pangan dilakukan dengan benar (misalnya CPPOB, HACCP dan sistem manajemen keamanan pangan lainnya).

Mengkaji kesesuaian pangan atau bahan baku pangan baik yang akan diolah kembali ataupun langsung dikonsumsi.

Memverifikasi kinerja sistem pengawasan keamanan pangan ataupun elemen-elemennya di sepanjang rantai pangan, misalnya pada penerapan CPPOB, HACCP dan sistem manajemen keamanan pangan lainnya, dan/atau skema monitoring lingkungan.

Mendeteksi masalah tak terduga terkait cemaran mikroba yang berpotensi dapat terjadi sepanjang rantai pangan dan/atau sistem keamanan pangan.

KM umumnya ditentukan berdasarkan jenis pangan atau kategori pangan yang memiliki karakteristik produk yang sama, dengan mempertimbangkan beberapa hal dibawah ini: Jika diketahui telah ada bukti bahwa bahan pangan memiliki potensi

memiliki risiko terhadap kesehatan berdasarkan laporan epidemiologi Status mikrobiologi dari bahan baku yang digunakan Pengaruh cara pengolahan dan penanganan pangan terhadap status

mikrobiologi pangan. Kemungkinan dan konsekuensi terjadinya kontaminasi mikroba

selama dan setelah diolah. Kemungkinan dan konsekuensi pertumbuhan mikroba pada tahap

penanganan, penyimpanan dan penggunaan pangan selanjutnya.

Page 17: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

9 |

Target konsumen dari pangan dan kemungkinan adanya kelompok konsumen lain yang akan mengkonsumsi.

Biaya serta keuntungan dari penggunaan KM terhadap pangan. Titik penerapan KM pada rantai pangan Perkiraan penurunan jumlah mikroba target pada titik dimana KM

tersebut ditetapkan. KM umumnya terdiri dari delapan (8) komponen dibawah ini: Tujuan penerapan KM Jenis pangan, proses pengolahan, atau sistem pengawasan

keamanan pangan pada proses yang menerapkan KM Titik tertentu pada rantai pangan untuk penerapan KM Mikroba yang diatur dan justifikasi pengaturannya Batas mikroba (m atau M) atau batas lainnya (misal tingkat risiko) Rencana sampling Metode analisis

Beberapa ketentuan dalam kriteria mikrobiologi dicantumkan kinerja statistik dari rencana sampling. Kinerja suatu rencana pengambilan sampel adalah gambaran mengenai mutu rata-rata suatu lot/batch pada tingkat keyakinan tertentu (biasanya 95%) dengan asumsi standar deviasi tertentu (biasanya 0.8). Mikroba yang diatur pada KM harus relevan dengan pangan dan proses pengolahannya; mencakup antara lain bakteri, virus, dan kapang dan khamir, termasuk toksin dan juga metabolitnya. KM biasanya juga mengatur mikroba patogen (Salmonella, Listeria monocytogenes, Vibrio parahaemolyticus) mikroba indikator sanitasi (Enterobacteriaceae, koliform, Escherichia coli), dan mikroba utilitas/mikroba pembusuk (angka lempeng total, kapang dan khamir). 3.3. Rencana Pengambilan Sampel Mikroorganisme merupakan makhluk hidup yang memiliki sebaran atau distribusi yang bermacam-macam dalam pangan. Mikroba dalam pangan dapat terdistribusi secara reguler, acak atau berkelompok (cluster) dan tidak selalu mengikuti sebaran normal. Agar hasil pengujian sampel memiliki arti dan dapat dipertanggungjawabkan validitasnya, maka sejumlah sampel diambil secara acak sehingga secara statistik dapat

Page 18: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 10

digunakan untuk memprediksi jumlah mikroba dalam lot/batch dengan tingkat keyakinan tertentu.

Dalam mengembangkan rencana pengambilan sampel, ada beberapa faktor yang dipertimbangkan antara lain golongan mikroba, karakteristik pangan, proses produksi, kondisi penyimpanan produk pangan, risiko kontaminasi, dan target konsumen. Rencana pengambilan sampel terdiri dari unsur:

a) Mikroba, atau golongan mikroba yang dianalisis b) Jumlah sampel yang diambil secara acak dan independen untuk

dianalisis (n) c) Metoda analisis d) Batas mikroba (m, M) : batas antara mutu baik dan buruk dalam

rencana pengambilan sampel 2 kelas (m) atau batas antara mutu marjinal dan mutu buruk dalam rencana pengambilan sampel tiga kelas.

e) Jumlah sampel yang masuk kedalam tiap kategori batas mikroba (dapat diterima atau dapat diterima secara marjinal) (≤c).

3.4. Skema Pengambilan Sampel Dua jenis skema pengambilan sampel yang sering digunakan dalam uji mikrobiologi pangan adalah rencana pengambilan sampel dua kelas (two-class attributes/two class sampling) dan tiga kelas (three-class attribute/three class sampling). 3.4.1. Rencana Pengambilan Sampel Dua Kelas (Two-Class Attributes) Skema ini hanya menggunakan satu batas mikroba “m”. Sehingga dua parameter kelulusan persyaratan yang digunakan adalah ≤m dan >m. Jumlah sampel maksimum yang diperbolehkan memiliki hasil uji yang tidak dapat diterima (>m) disimbolkan dengan “c”. Lot/batch dapat dirilis atau tidak sebagaimana disajikan pada Gambar.1. 3.4.2. Rencana Pengambilan Sampel Tiga Kelas (Three-Class Attributes) Skema ini menggunakan dua batas mikroba “m” dan “M”. Nilai “m”

Page 19: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

11 |

menunjukkan batas mikroba yang dapat diterima. Jika sejumlah sampel diuji dan jumlah koloni mikrobanya dibawah nilai m yang ditetapkan, maka dapat terkonfirmasi bahwa proses pengolahan pangan telah memenuhi cara produksi pangan olahan yang baik. Nilai “M” menunjukkan batas maksimal mikroba dimana jika suatu sampel pangan diujikan dan seluruhnya menunjukkan angka koloni diatas nilai M, maka batas kontaminasinya tidak bisa diterima. Suatu lot/batch dapat diterima (dirilis) atau ditolak (reject) seperti tercantum pada Gambar. 2.

Gambar 1. Diagram Two Class Attributes

Gambar 2. Diagram Three Class Attributes

Jumlah sampel dengan jumlah mikroba > m tidak lebih dari c

Semua sampel ≤ m

Jumlah sampel dengan jumlah mikroba > m

melebihi nilai c

Lot/Batch diterima

Lot/batch ditolak

Jumlah Sampel yang diuji (n)

Ada sampel dengan jumlah mikroba > M

Jumlah Sampel diuji (n)

Semua sampel ≤ m Jumlah sampel dengan jumlah mikroba diantara >m dan ≤ M tidak lebih dari c Jumlah sampel dengan jumlah mikroba diantara >m dan ≤ M lebih dari c

Lot/batch dapat

diterima

Lot/batch ditolak

Page 20: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 12

Rencana pengambilan sampel dua kelas umumnya diterapkan pada mikroba patogen atau mikroba indikator yang dianalisis dengan uji kualitatif (absence/presence test). Sementara itu rencana pengambilan sampel tiga kelas umumnya dapat diterapkan pada mikroba utillitas, mikroba sanitasi, dan beberapa mikroba patogen yang dianalisis dengan metode kuantitatif. Diagram pemilihan rencana pengambilan sampel disajikan pada Gambar 3 di bawah ini.

Gambar 3. Diagram Pemilihan Rencana Pengambilan Sampel

Mikroba Uji

Dianalisis secara kualitatif (+/-)

Rencana Sampling 2-kelas

C > 0 C = 0

Dianalisis secara kuantitatif (jumlah

mikroba)

Rencana Sampling 3-Kelas

Apakah Keberadaan mikroba uji

diperbolehkan pada makanan ?

Tidak

Ya

Tidak Ya

Page 21: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

13 |

BAB IV PERATURAN BATAS MAKSIMAL CEMARAN MIKROBA

DALAM PANGAN OLAHAN

4.1. Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan Pada tanggal 9 Juli 2019 telah ditetapkan Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan sebagai revisi dari Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan. Beberapa perubahan pada revisi PerBPOM tersebut antara lain sebagai berikut : a. Menambahkan definisi cemaran mikroba, lot/batch, validasi, dan

verifikasi. b. Klausul mengenai kriteria mikrobiologi, batas mikroba, dan rencana

pengambilan sampel c. Perubahan persyaratan cemaran mikroba pada beberapa jenis

pangan yang disesuaikan dengan hasil pengkajian yang pernah diajukan oleh pengguna peraturan.

Isi dari Peraturan Badan POM No. 13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan yang merupakan revisi dari Perka No.16/2016 secara lengkap adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Peraturan Badan POM No.13/2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan

PASAL PENJELASAN Pasal 1 Mengatur definisi yang tertuang dalam Peraturan ini, yaitu :

1. Pangan 2. Pangan Olahan 3. Keamanan Pangan 4. Cemaran Mikroba 5. Kriteria Mikrobiologi 6. Lot/Batch

Page 22: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 14

PASAL PENJELASAN 7. Rencana Sampling 8. Pangan Steril Komersial 9. Validasi 10. Verifikasi 11. Setiap Orang 12. Kepala Badan

Pasal 2 1) Setiap Orang yang memproduksi, memasukkan, dan/atau mengedarkan Pangan Olahan ke dalam wilayah Negara Republik Indonesia wajib memenuhi persyaratan keamanan, mutu, dan gizi Pangan.

2) Persyaratan keamanan, mutu, dan gizi Pangan yang diatur dalam Peraturan Badan ini berupa batas maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan.

3) Batas maksimal Cemaran Mikroba sebagaimana dimaksud pada ayat (2) berupa Kriteria Mikrobiologi.

Pasal 3 Persyaratan batas maksimal Cemaran Mikroba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 tidak berlaku untuk Pangan Steril Komersial.

Pasal 4 1) Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan meliputi: jenis Pangan Olahan; jenis mikroba/parameter uji mikroba; batas mikroba; Rencana Sampling; dan metode analisis.

2) Kriteria Mikrobiologi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini.

3) Dalam hal metode analisis tidak tercantum dalam Lampiran maka pengujian mikrobiologi dapat menggunakan metode analisis lain yang setara dan telah divalidasi atau diverifikasi.

Pasal 5 1) Batas mikroba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c meliputi: a. m; dan b. M.

2) m sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

Page 23: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

15 |

PASAL PENJELASAN merupakan batas mikroba yang dapat diterima yang menunjukkan bahwa proses pengolahan pangan telah memenuhi cara produksi pangan olahan yang baik.

3) M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan batas maksimal mikroba.

Pasal 6 (1) Rencana Sampling sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf d dilakukan melalui pengambilan sampel berupa n dan penetapan keberterimaan hasil uji berupa c.

(2) n sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jumlah sampel yang harus diambil dan dianalisis dari satu Lot/Batch Pangan Olahan.

(3) c sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan jumlah sampel hasil analisis dari n yang boleh melampaui m namun tidak boleh melebihi M untuk menentukan keberterimaan Pangan Olahan.

Pasal 7 Kriteria Mikrobiologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) digunakan untuk: a. memenuhi persyaratan batas maksimal Cemaran

Mikroba; b. mengevaluasi suatu Lot/Batch Pangan Olahan;

dan/atau c. memverifikasi kinerja sistem pengendalian Keamanan

Pangan di sepanjang rantai Pangan. Pasal 8 Pengawasan batas maksimal cemaran mikroba

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 9

(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dikenai sanksi administratif berupa: a. peringatan secara tertulis; b. larangan mengedarkan untuk sementara waktu

dan/atau perintah penarikan kembali dari peredaran;

c. perintah pemusnahan atau pengiriman kembali ke negara asal (re-ekspor) ;

Page 24: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 16

PASAL PENJELASAN d. penghentian sementara kegiatan produksi dan/atau

peredaran; dan/atau e. pencabutan izin edar.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai dengan huruf e dikenakan oleh Kepala Badan.

Pasal 10 Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Kepala Badan yang mengatur mengenai tindak lanjut hasil pengawasan.

Pasal 11 Setiap Orang yang memproduksi dan mengedarkan Pangan Olahan sebelum Peraturan Badan ini berlaku wajib menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Badan ini paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak Peraturan Badan ini diundangkan.

Pasal 12 Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 13 Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar Setiap Orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Badan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Lampiran Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan Contoh Penjelasan

4.2. Penjelasan mengenai Cara Pembacaan Lampiran Peraturan Format lampiran pada Peraturan Badan POM No.13 tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan sama dengan Peraturan Kepala Badan POM No.16 Tahun 2016, termasuk cara pembacaannya.

Page 25: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

17 |

Lampiran pada peraturan tersebut memuat nama dan nomor kategori pangan, nama dan no sub kategori pangan, nama jenis pangan, rencana sampling (jumlah sampel (n) dan batas keberterimaan (c), batas mikroba (m,M) serta acuan metode analisis (acuan untuk pengujian sampel) seperti disajikan pada Tabel.2 dibawah ini.

Tabel 2. Format Lampiran Peraturan Badan POM No.13/2019 tentang

Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan

Kategori Pangan

Jenis Pangan Olahan

Jenis Mikroba/Parameter

Uji Mikroba n c m M Metode

Analisis

A B C D E F G H I

Keterangan : A = Nomor Sub Kategori Pangan B = Nama Kategori pangan C = Nama Jenis Pangan D = Parameter Uji mikroba E,F = Rencana Sampling G,H = Batas Mikroba I = Metode Analisis Contoh dan penjelasan Lampiran Peraturan Badan POM No.13/2019 seperti pada Tabel 3 dan Tabel 4.

Page 26: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 18

Tabe

l 3. C

ontoh

dan P

enjel

asan

Lamp

iran K

riteria

Mikr

obiol

ogi p

ada K

atego

ri Pan

gan 1

3.1.2

Kate

gori

Pang

an

Jeni

s Pan

gan

Olah

an

Je

nis

M

ikrob

a n

c

m

M Me

tode

An

alisis

Pe

njela

san

13.0.

PRO

DUK

PANG

AN U

NTUK

KEP

ERLU

AN G

IZI K

HUSU

S 13

.1.2

Form

ula la

njutan

Fo

rmul

a Pe

rtum

buha

n AL

T 5

2 10

4 kolo

ni/g

105 k

oloni/

g IS

O 4

833-

1 Da

ri 5

sam

pel

form

ula p

ertu

mbuh

an y

ang

diamb

il da

n diu

ji, ha

nya

2 sa

mpe

l ya

ng

boleh

men

gand

ung

jum

lah m

ikrob

a an

tara

>

104

kolo

ni/g

sa

mpa

i de

ngan

10

5 ko

loni

/g;

seda

ngka

n 3

sam

pel

lainn

ya

haru

s m

emilik

i ju

mlah

mikr

oba

< 10

4 ko

loni

/g.

Peng

ujian

ALT

men

ggun

akan

meto

de a

nalis

is IS

O 48

33-1

.

ALT*

5

2 10

4 kolo

ni/g

105 k

oloni/

g IS

O 13

559

*)alte

rnat

if :

hany

a un

tuk

form

ula

pertu

mbu

han

yang

men

amba

hkan

kul

tur

prob

iotik

. Pe

rsyar

atan

ALT

sama

, nam

un a

cuan

untu

k me

tode

anali

sis IS

O 13

559.

Enter

obac

ter

iacea

e (EB

) 10

2

nega

tif /10

g

NA

ISO

2152

8-1

Dari

10 s

ampe

l for

mula

pertu

mbuh

an y

ang

diamb

il da

n diu

ji, 2

sam

pel b

oleh

pos

itif,

seda

ngka

n 8

sam

pel l

ainny

a ha

rus

nega

tif.

Peng

ujian

EB

meng

guna

kan

meto

de a

nalis

is IS

O 21

528-

1

Salm

onell

a 30

0

nega

tif / 2

5g

NA

ISO

6579

Da

ri 30 s

ampe

l form

ula pe

rtumb

uhan

yang

dia

mbil d

an di

uji, s

emua

samp

el ha

rus

nega

tif. S

ampe

l dap

at d

ikom

posit

kan

dan

pe

nguji

an m

engg

unak

an m

etode

anali

sis IS

O 65

79.

| 18

Page 27: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

19 |

Tabe

l 4. C

ontoh

dan P

enjel

asan

Lamp

iran K

riteria

Mikr

obiol

ogi p

ada

Kateg

ori P

anga

n 14.1

.4.3

Kate

gori

Pang

an

Jen

is P

anga

n Ol

ahan

Jeni

s Mi

krob

a n

c

m

M

M

etod

e An

alisis

Pe

njela

san

14.0.

MIN

UMAN

TID

AK T

ERMA

SUK

PROD

UK S

USU

14.1.

4.3

Kons

entra

t (Ca

ir ata

u Pad

at) U

ntuk

Minu

man

Ber

basis

Ai

r Ber

peris

a

Minu

man

Se

rbuk

Be

rper

isa

ALT

5 2

5 x 10

2

kolon

i/g

5 x 10

3 ko

loni/g

IS

O

4833

-1

Dari

5 sa

mpel

minu

man

serb

uk b

erpe

risa

yang

diam

bil d

an d

iuji, h

anya

2 s

ampe

l yan

g bo

leh

men

gand

ung

jum

lah

mikr

oba

> 5x

102

kolo

ni/g

sa

mpa

i de

ngan

5x

103

kolo

ni/g

; se

dang

kan

3 sa

mpe

l lai

nnya

ha

rus

mem

iliki

jum

lah m

ikrob

a ≤

5x10

2 ko

loni

/g.

Pe

nguji

an

ALT

meng

guna

kan

metod

e an

alisis

ISO

4833

-1.

19 |

Page 28: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 20

4.3. Pengujian Sampel dan Metode Analisis Pengujian sampel pangan dilakukan terhadap jenis mikroba, dengan menggunakan rencana pengambilan sampel, batas mikroba, dan metode analisis yang mengacu pada Lampiran Peraturan. Apabila digunakan metode analisis lain yang setara, maka metode analisis tersebut harus divalidasi dan/atau diverifikasi. Hasil pengujian sampel dilaporkan dalam bentuk format khusus seperti yang terdapat pada Lampiran I, II, dan III.

Pada saat dilakukan pengujian, untuk kriteria mikrobiologi pada parameter mikroba dengan c=0 maka sejumlah sampel yang diambil secara acak dapat dikompositkan sebelum dianalisis. Pengkompositan sampel tidak dapat diberlakukan untuk parameter mikroba dengan c≠0. Contoh parameter mikroba dengan c=0 antara lain Salmonella dan Listeria monocytogenes. Pada saat melakukan pengujian cemaran mikroba, tidak diperlukan pengulangan pengujian (-plo), dikarenakan jumlah sampel minimal yang telah ditentukan sebanyak n telah cukup dapat mewakili hasil pengujian dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya. Pengujian untuk parameter mikroba dalam rangka registrasi pangan olahan (MD dan ML) harus dilakukan di laboratorium pemerintah atau laboratorium yang terakreditasi; sedangkan pengujian parameter mikroba dalam rangka monitoring dan rilis pangan di pabrik dapat dilakukan di laboratorium internal dan/atau laboratorium eksternal. Apabila pengujian parameter mikroba menggunakan metode analisis (MA) lain yang tidak tercantum pada lampiran PerBPOM, maka MA yang menjadi rujukan/acuan/referensi tersebut harus tervalidasi dan/atau terverifikasi serta harus dicantumkan pada laporan hasil pengujian (CoA). Verifikasi metode dilakukan oleh ahli laboratorium untuk memastikan bahwa pengujian, instrumen, dan metode analisis memberikan hasil uji yang akurat pada suatu matriks pangan dan dapat dipertanggungjawabkan.

Page 29: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

21 |

Validitas dari hasil pengujian dengan menggunakan MA lain yang setara tersebut adalah tanggung jawab dari laboratorium penguji yang menjamin bahwa hasil uji dengan MA tersebut adalah benar dan valid.

MA lain yang setara diantaranya adalah metode cepat (rapid test). Beberapa metode cepat yang direkomendasikan dapat diakses di : https://wayback.archive-it.org/7993/20170406182241/https://www.fda.gov/Food/FoodScienceResearch/LaboratoryMethods/ucm109652.htm

Page 30: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 22

BAB V PENERAPAN PERATURAN BADAN POM NO.13 TAHUN 2019

TENTANG BATAS MAKSIMAL CEMARAN MIKROBA DALAM PANGAN OLAHAN

5.1. Penerapan Dalam Rangka Pengawasan Pre-Market Pangan Olahan (MD/ML)

a. Hasil pengujian sesuai jenis pangan untuk parameter mikroba patogen diterbitkan oleh laboratorium pemerintah atau laboratorium terakreditasi. Dikecualikan untuk kategori pangan 13.0 Pangan Olahan untuk Keperluan Gizi Khusus, pengujian dilakukan terhadap seluruh parameter sesuai dengan PerBPOM No. 13/2019. Hasil pengujian dapat berasal dari produk trial skala pilot plant atau produk trial skala komersial selama produsen memiliki keyakinan bahwa produknya nanti dalam skala komersial atau skala produksi pada saat dijual di sarana retail atau distribusi sudah sesuai peraturan untuk semua parameter.

b. Registrasi pangan olahan impor (ML); Hasil pengujian yang disampaikan berasal dari produk pangan akhir atau yang siap dijual/ didistribusikan ke sarana retail pangan dari laboratorium terakreditasi di negara asal atau dari laboratorium di Indonesia (pemerintah atau terakreditasi) sesuai jenis pangan dengan seluruh parameter mikroba sebagaimana diatur PerBPOM No.13/ 2019.

5.2. Penerapan Dalam Rangka Pengawasan Post-Market Pangan Olahan di Sarana Produksi Penerapan PerBPOM No. 13/2019 di sarana produksi pangan olahan atau di pabrik pengolahan pangan dilakukan sebagai salah satu cara untuk memverifikasi bahwa Lot/Batch yang dihasilkan telah memenuhi persyaratan. Pengawas dapat memeriksa hasil pengujian yang dilakukan oleh pelaku usaha setelah produksi berjalan. Pemenuhan persyaratan cemaran mikroba juga memverifikasi bahwa penerapan Cara Pembuatan

Page 31: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

23 |

Pangan Olahan yang Baik (CPPOB) dan rencana HACCP (HACCP Plan) telah berjalan dengan baik. Codex Alimentarius Commission (CAC) menekankan bahwa keamanan mikrobiologi pangan dapat dipenuhi dengan adanya penerapan pengawasan yang terkontrol dan telah divalidasi, apabila memungkinkan penerapannya dilakukan di sepanjang rantai pangan untuk meminimalkan kontaminasi dan meningkatkan keamanan pangan produk pangan. Penerapan kriteria mikrobiologi untuk pemenuhan persyaratan cemaran mikroba di industri pangan biasanya dilakukan di tahap monitoring (harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan), dalam rangka rilis Lot/Batch pangan olahan untuk didistribusikan. Oleh karena itu mungkin terdapat adanya perbedaan dalam penerapan PerBPOM No.13/2019 pada tiap industri pangan olahan, termasuk dalam hal frekuensi sampling untuk pengujian mikroba sebagaimana dijelaskan di bagian 5.4. Selain hasil pengujian, hal penting yang perlu diperhatikan dan menjadi perhatian oleh pengawas pangan sebagaimana dijelaskan pada pedoman pemeriksaan sarana produksi dan distribusi pangan olahan, antara lain sebagai berikut : a. Pemeriksaan dokumen terkait sistem kontrol keamanan pangan (antara

lain sertifikat penerapan CPPOB atau CPPB-IRT, sertifikat HACCP jika telah diterapkan). Dokumen-dokumen ini meliputi antara lain instruksi kerja, catatan rekam, dokumen pendukung, dan referensi atau standar yang menjadi acuan.

b. Dokumen terkait pengendalian kualitas dan jaminan mutu yang berkaitan dengan cemaran mikroba (QC/QA) antara lain dalam rangka penerimaan bahan baku, monitoring berkala selama proses pengolahan, dan rilis produk akhir sebelum didistribusikan. Dokumen yang diperiksa yaitu hasil analisis laboratorium internal dan eksternal termasuk catatan tindakan koreksi apabila terjadi ketidaksesuaian terhadap persyaratan batas maksimal cemaran mikroba berdasarkan peraturan perundangan.

c. dokumen referensi jika digunakan standar yang lain dari yang sudah ditetapkan oleh PerBPOM (misalnya untuk sampling atau metode analisis); misalnya apabila jumlah sampel dan/atau parameter mikroba

Page 32: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 24

yang digunakan tidak sama dengan yang telah ditetapkan oleh Peraturan.

Untuk produk pangan impor dalam bentuk bahan baku/raw material yang akan diolah kembali atau merupakan produk intermediate, pengawas harus memastikan produk memenuhi persyaratan batas maksimal cemaran mikroba sesuai Peraturan Badan POM No.13/2019, dengan melampirkan dokumen hasil pengujian. Dokumen hasil pengujian harus berasal dari laboratorium di negara asal atau laboratorium terakreditasi di Indonesia. Pangan yang diimpor dalam skala kecil misalnya dalam jumlah beberapa drum atau kontainer, maka prosedur sampling dan pengujiannya sebagai berikut: a. Apabila batch produk yang terdapat dalam drum atau kontainer

berbeda-beda maka prosedur sampling dan pengujian dilakukan pada tiap kontainer secara random dengan jumlah sampel sesuai ketentuan Peraturan.

b. Apabila batch produk di dalam drum atau kontainer seluruhnya sama, maka prosedur sampling dan pengujian disesuaikan selama mengikuti jumlah sampel n sesuai peraturan.

5.3. Penerapan Dalam Rangka Pengawasan Post-Market Pangan Olahan di Sarana Distribusi Penerapan dalam rangka pengawasan post-market pangan olahan di sarana distribusi dilakukan melalui kegiatan sampling dan pengujian pangan olahan. Pengawasan di sarana distribusi dilaksanakan dengan tujuan memastikan mutu dan keamanan pangan sepanjang jalur distribusi/penyaluran telah sesuai persyaratan. Sarana distribusi pangan yang dimaksud adalah : a. Sarana Ritel Pangan (SRP) adalah tempat penjualan pangan secara

eceran dapat berupa toko modern (Hypermarket, Supermarket /Swalayan/Toserba, Minimarket, Grosir Modern) dan toko tradisional (Grosir/Agen Toko, Warung/Kios/Outlet, dsb) ;

b. Gudang (Importir, e-commerce, dll); dan c. Distributor.

Page 33: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

25 |

d. Fasilitas pelayanan kesehatan (apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas)

Pengawas mengambil dan menguji sejumlah sampel produk pangan dari Lot/Batch yang sama sesuai dengan pedoman sampling dan pengujian untuk memastikan produk pangan olahan di sarana distribusi memenuhi persyaratan batas maksimal cemaran mikroba sesuai Peraturan Badan POM No.13/2019. Untuk produk pangan di gudang importir dan e-commerce produk pangan, pengawas mengambil sampel sejumlah n produk dengan Lot/Batch yang sama. Namun, apabila tidak ditemukan produk dengan Lot/Batch yang sama/ jumlah produk tidak memenuhi kebutuhan sampling, maka produk yang datang dalam satu kali pemasukan dapat dianggap sebagai satu Lot/Batch (dalam pelaporan pengujian tetap harus dicantumkan dengan jelas nomor Lot/Batch yang disampling). . Adanya kesulitan yang dihadapi untuk sampling produk dalam rangka pemenuhan target pengawasan pedoman sampling oleh pengawas, dapat diatasi antara lain dengan mengurangi jenis pangan yang menjadi prioritas berbasis risiko, namun tetap memenuhi prinsip kriteria mikrobiologi dan rencana sampling. Jumlah jenis pangan yang akan diambil dan diujikan dapat dikurangi dengan melihat rekam data hasil pengawasan untuk seluruh jenis pangan yang menjadi target.

5.4. Ketentuan Mengenai Sampling Diperketat dan Kondisi Sampling Diperlonggar Prosedur sampling untuk pengujian parameter mikroba dalam rangka pemenuhan persyaratan batas maksimal cemaran mikroba harus sesuai dengan rencana sampling seperti yang telah diatur dalam PerBPOM No.13/2019. Namun dalam pelaksanaannya produsen mungkin melakukan pengujian dengan sampling yang diperlonggar atau yang diperketat. Pengawas diharapkan mengevaluasi bahwa pelaksanaan tersebut mampu menjamin mutu dan keamanan pangan. Sampling yang diperlonggar oleh produsen dilakukan dengan cara mengurangi frekuensi sampling. Kondisi yang memungkinkan sampling diperlonggar antara lain :

Page 34: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 26

a. tidak pernah ada isu kejadian luar biasa/KLB terkait produk pangan tersebut,

b. hasil rekam data monitoring di sarana produksi dan/atau rekam data pengawasan prioritas sampling menunjukkan persyaratan parameter mikroba yang diujikan selalu memenuhi persyaratan.

Frekuensi sampling dapat dikurangi, misalnya awalnya jumlah sampel 5 diambil pada tiap batch/per batch maka dapat diperlonggar menjadi 5 sampel per 5 batch atau 5 sampel per 10 batch; namun persyaratan untuk batas mikroba dan rencana sampling-nya (n,c,m, dan M) sesuai dengan peraturan. Sampling yang diperketat oleh produsen dilakukan ketika ada kekhawatiran tentang mutu dan keamanan produk. Kondisi yang memungkinkan sampling diperketat antara lain :

a. pernah ada isu kejadian luar biasa atau pernah terjadi KLB terkait jenis pangan atau parameter mikrobanya.

b. adanya pengaduan atau keluhan dari konsumen terhadap jenis pangan c. hasil rekam data monitoring di sarana produksi dan/atau rekam data

pengawasan prioritas sampling menunjukkan persyaratan parameter yang diujikan tidak memenuhi syarat yang berulang.

Sampling yang diperketat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. pengujian kuantitatif : menambah jumlah sampel n dan/atau

mengurangi c; nilai m dan M tidak diubah. b. pengujian kualitatif : menambah jumlah sampel n dan/atau menambah

unit analisis.

5.5. Persyaratan Cemaran Mikroba pada Pangan Olahan yang tidak Tercantum dalam Lampiran

Persyaratan batas maksimal cemaran mikroba untuk jenis-jenis pangan yang tidak tercantum dalam Lampiran Peraturan maka dapat mengacu pada kategori pangan yang mendekati jenis pangan tersebut.

Page 35: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

27 |

Untuk jenis pangan yang termasuk kategori pangan 16.0 pangan siap saji terkemas, yang umumnya jenis pangan dalam kategori ini perlu dihangatkan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi, maka penentuan kriteria mikrobiologi dapat ditentukan berdasarkan beberapa pendekatan sebagai berikut:

a. cara pengolahannya/teknologi pengolahan b. daftar ingredient yang paling berisiko tercemar mikroba c. cara konsumsi (dimasak dahulu diseduh air panas/siap konsumsi)

5.6. Penerapan Batas Maksimal Cemaran Mikroba Terkait Sampel dalam Kemasan Kecil dan Kemasan Curah Untuk pengujian produk dalam kemasan kecil dapat dilakukan dengan mengambil sejumlah sampel sesuai unit analisis yang diminta; dan sepanjang Lot/Batch produk yang diuji sama, sisa sampel masih bisa digunakan lagi untuk pengujian n berikutnya. Contoh : Apabila dalam pengujian dibutuhkan 25 gram sampel dan berat bersih produk 15 gram, maka untuk n yang ke-1 dibutuhkan dua kemasan, dan sisa produk dalam kemasan ke-2 dapat digunakan untuk n yang ke-2. Demikian selanjutnya untuk n yang ke-3.

Untuk sampel dalam bentuk curah misalnya dalam karung, maka apabila sampel curah ada dalam jumlah yang banyak, pengambilan sampel diambil pada tiap karung dengan jumlah sesuai jumlah sampel (n) yang ditetapkan; namun apabila sampel curah jumlahnya kurang dari jumlah sampel (n) yang ditetapkan, maka pengambilan sampel dapat berasal dari karung yang sama dan diambil tetap sesuai persyaratan jumlah sampel (n) dalam PerBPOM No.13/2019. Contoh : Apabila terdapat tiga karung dengan persyaratan n=5, maka tiga karung tersebut dapat dianggap satu Lot/Batch, dan pengambilan sampel n=5 dapat diambil dari ketiga karung tersebut.

Page 36: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 28

PENUTUP

Dengan telah diundangkannnya Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan, maka dalam melakukan pengawasan pre market dan post market, pengawas pangan menggunakan Peraturan ini sebagai salah satu acuan.

Adanya Pedoman Penerapan Peraturan Badan POM tentang Cemaran Mikroba dalam pangan olahan, akan membantu pengawas pangan di pusat dan daerah dalam memahami Peraturan tersebut, sehingga pengawas pangan dapat menerapkan Peraturan tersebut dengan baik. Semoga pedoman ini dapat digunakan sebagai panduan dalam penerapan Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 dan bermanfaat bagi pengawas pangan.

Page 37: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

29 |

DAFTAR PUSTAKA

Codex Alimentarius Commission. 2012. Report of the Forty-Fourth Session of the Codex Committee on Food Hygiene (REP13/FH, 2012). Rome: CAC. Peraturan Kepala Badan No.16 Tahun 2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan Peraturan Badan POM No.13 Tahun 2019 tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan Compendium of Microbiological Criteria for Food, FSANZ. 2018 Codex Alimentarius Commission. 1997. Principles for the Establishment and Application of Microbiological Criteria for Foods, CAC/GL 21-1997. Rome: CAC. Codex Alimentarius Commission. 1969. Recommended International Code of Practice-General Principles of Food Hygiene, CAC/RCP 1-1969. Rome: CAC. Pratiwi Yuniarti Martoyo, Kajian Standar Cemaran Mikroba dalam Pangan di Indonesia, IPB. 2013 International commission on Microbiological Specification for Foods (ICMSF). Microorganisms in Foods 8: Use of Data for Assessing Process Control and Product Acceptance. 2011. Springer New York. Gorris, Leon; cordier, Jean-Louis. Microbiological Criteria and Indicator Microorganisms. 2019. Food Microbiology: Fundamentals and Frontiers, 5th Edition. Washington, DC. Direktorat Pengawasan Pangan Risiko Tinggi dan Teknologi Baru. Pedoman Pemeriksaan Sarana Produksi dan Distribusi Pangan, 2018. Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan, Badan POM RI Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan. Pedoman Sampling dan Pengujian Pangan dan Kemasan Pangan Tahun Anggaran 2019. 2019. Badan POM RI.

Page 38: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 30

Lampiran I Contoh Format Laporan Hasil Pengujian

LAPORAN PENGUJIAN NO : ………………………….………….

Nama Sediaan Sampel/Jenis Pangan Kategori Pangan Produksi Pabrik/ Importir/ Distributor Kemasan No. Bets/ No. Lot Kedaluwarsa No. Registrasi BPOM No. Administrasi Laboratorium

: : : : : : :

Pengirim Contoh Alamat Pengirim Jumlah Contoh yang Diterima No. dan Tgl. Surat Pengiriman Tanggal Diterima di Laboratorium

: : : : :

HASIL PENGUJIAN : Pemerian/ Keterangan : (bentuk produk, warna, bau)

Parameter Uji No. sampel Hasil Uji Satuan Acuan

n c m M Satuan Metode

Angka Lempeng Total (ALT)

1

2 3 4 5

Enterobactericeae 1 2 3 4 5

Salmonella sp*) 1-9 Negatif 10 Positif

n = Jumlah sampel yang diambil dan dianalisis c = Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan m, M = Batas mikroba NA = Not Applicable (Acuan Persyaratan : Peraturan BPOM No. 13 Tahun 2019)

Kesimpulan : Hasil pengujian tidak memenuhi syarat/memenuhi syarat*) Laporan pengujian ini hanya berlaku untuk contoh yang diuji dan hanya dapat dicetak satu kali

Dikeluarkan di : Pada tanggal :

Keterangan : *) coret salah satu

a.n Kepala Instansi Kepala Laboratorium

……………………………... NIP. ……………………..

LOGO Instansi /Laboratorium/KAN

Page 39: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

31 |

Lampiran II Contoh Format Laporan Hasil Pengujian (MS)

LAPORAN PENGUJIAN NO : ………………………….……….

Nama Sediaan Sampel/Jenis Pangan Kategori Pangan Produksi Pabrik/ Importir/ Distributor Kemasan No. Bets/ No. Lot Kedaluwarsa No. Registrasi BPOM No. Administrasi Laboratorium

: Minuman Susu Rasa Cokelat Daebak : 01.1.2 : : : : :

Pengirim Contoh Alamat Pengirim Jumlah Contoh yang Diterima No. dan Tgl. Surat Pengiriman Tanggal Diterima di Laboratorium

: : : : :

HASIL PENGUJIAN : Pemerian/ Keterangan : Minuman berbentuk cair, berwarna

cokelat muda, bau normal.

Parameter Uji No. sampel Hasil Uji Satuan Acuan

n c m M Satuan Metode

Angka Lempeng Total (ALT)

1 2x103 Kol/ml 5 1 104 105 Kol/ml ISO 4833-1; SNI 2897 2 3.5x103 Kol/ml

3 8x102 Kol/ml 4 4x104 Kol/ml 5 9x103 Kol/ml

Escherichia coli 1 7x101 Kol/ml 5 2 10 102 Kol/ml ISO 21528-2 2 2x100 Kol/ml

3 7x100 Kol/ml 4 4.5x101 Kol/ml 5 5x100 Kol/ml

Salmonella sp*) 1-5 Negatif /25 ml 5 0 Negatif

NA /25 ml ISO 6579; SNI 2897 Positif

n = Jumlah sampel yang diambil dan dianalisis c = Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan m, M = Batas mikroba NA = Not Applicable (Acuan Persyaratan : Peraturan BPOM No. 13 Tahun 2019)

Kesimpulan : Hasil pengujian tidak memenuhi syarat/memenuhi syarat *)

Laporan pengujian ini hanya berlaku untuk contoh yang diuji dan hanya dapat dicetak satu kali

Dikeluarkan di : Pada tanggal :

a.n Kepala Instansi Kepala Laboratorium

……………………………... NIP. ………………………..

Keterangan : *) coret salah satu

LOGO Instansi /Laboratorium/KAN

Page 40: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

| 32

Lampiran III Contoh Format Laporan Hasil Pengujian (TMS)

LAPORAN PENGUJIAN

NO : …………………….………. Nama Sediaan Sampel/Jenis Pangan Kategori Pangan Produksi Pabrik/ Importir/ Distributor Kemasan No. Bets/ No. Lot Kedaluwarsa No. Registrasi BPOM No. Administrasi Laboratorium

: Minuman Ibu Hamil SEHAT IBU : 13.5 : : : : :

Pengirim Contoh Alamat Pengirim Jumlah Contoh yang Diterima No. dan Tgl. Surat Pengiriman Tanggal Diterima di Laboratorium

: : : : :

HASIL PENGUJIAN : Pemerian/ Keterangan : Minuman berbentuk cair, berwarna cokelat muda, bau normal.

Parameter Uji No. sampel Hasil Uji Satuan Acuan

n c m M Satuan Metode Angka Lempeng Total (ALT)

1 2x104 Kol/ml 5 2 104 105 Kol/ml ISO 4833-1; SNI 2897 2 3.5x103 Kol/ml

3 8x104 Kol/ml 4 4x104 Kol/ml 5 9x103 Kol/ml

Enterobacteriaceae 1 7x100 Kol/ml 5 0 10 NA Kol/ml ISO 21528-2 2 2x100 Kol/ml 3 7x100 Kol/ml 4 4.5x101 Kol/ml 5 5x100 Kol/ml

Salmonella sp*) 1-5 6-10

Negatif /25 ml 10 0 Negatif

NA /25 ml ISO 6579; SNI 2897 Positif

n = Jumlah sampel yang diambil dan dianalisis c = Jumlah yang boleh melampaui batas mikroba untuk menentukan keberterimaan m, M = Batas mikroba NA = Not Applicable (Acuan Persyaratan : Peraturan BPOM No. 13 Tahun 2019)

Kesimpulan : Hasil pengujian tidak memenuhi syarat/memenuhi syarat*) Laporan pengujian ini hanya berlaku untuk contoh yang diuji dan hanya dapat dicetak satu kali

Dikeluarkan di : Pada tanggal :

a.n Kepala Instansi Kepala Laboratorium

……………………………... NIP. ………………………..

Keterangan : *) coret salah satu

LOGO Instansi /Laboratorium/KAN

Page 41: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

NOMOR 13 TAHUN 2019

TENTANG

BATAS MAKSIMAL CEMARAN MIKROBA DALAM

PANGAN OLAHAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN,

Menimbang : a. bahwa Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan

Makanan Nomor 16 Tahun 2016 tentang Kriteria

Mikrobiologi dalam Pangan Olahan perlu disesuaikan

dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi di bidang pangan sehingga perlu diganti;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan

Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan

tentang Batas Maksimal Cemaran Mikroba dalam

Pangan Olahan;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang

Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 5360);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2004 tentang

Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 107,

Lampiran IV

Page 42: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-2-

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4424);

3. Peraturan Presiden Nomor 80 Tahun 2017 tentang

Badan Pengawas Obat dan Makanan (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 180);

4. Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan

Makanan Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kategori

Pangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun

2016 Nomor 1220);

5. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan

Nomor 26 Tahun 2017 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (Berita

Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1745);

6. Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan

Nomor 12 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Unit Pelaksana Teknis di Lingkungan Badan

Pengawas Obat dan Makanan (Berita Negara Republik

Indonesia Tahun 2018 Nomor 784);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

TENTANG BATAS MAKSIMAL CEMARAN MIKROBA

DALAM PANGAN OLAHAN.

Pasal 1

Dalam Peraturan Badan ini yang dimaksud dengan:

1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber

hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan,

perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang

diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai

makanan atau minuman bagi konsumsi manusia

termasuk Bahan Tambahan Pangan, bahan baku

pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses

penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan

atau minuman.

Page 43: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-3-

2. Pangan Olahan adalah makanan atau minuman hasil

proses dengan cara atau metode tertentu, dengan atau

tanpa bahan tambahan.

3. Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang

diperlukan untuk mencegah Pangan dari kemungkinan

cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat

mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan

manusia serta tidak bertentangan dengan agama,

keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman

untuk dikonsumsi.

4. Cemaran Mikroba adalah cemaran dalam Pangan Olahan

yang berasal dari mikroba yang dapat merugikan dan

membahayakan kesehatan manusia.

5. Kriteria Mikrobiologi adalah ukuran manajemen risiko

yang menunjukkan keberterimaan suatu pangan atau

kinerja proses atau sistem keamanan pangan yang

merupakan hasil dari pengambilan sampel dan

pengujian mikroba, toksin atau metabolitnya atau

penanda yang berhubungan dengan patogenisitas atau

sifat lainnya pada titik tertentu dalam suatu rantai

pangan.

6. Lot/Batch adalah sejumlah tertentu Pangan Olahan yang

diproduksi pada kondisi dan waktu yang sama sehingga

diasumsikan produk memiliki mutu yang seragam.

7. Rencana Sampling adalah metode sistematik untuk

menilai mutu mikrobiologi dari satu Lot/Batch Pangan

Olahan.

8. Pangan Steril Komersial adalah pangan berasam rendah

yang dikemas secara hermetis, disterilisasi komersial,

dan disimpan pada suhu ruang.

9. Validasi adalah konfirmasi metode melalui pengujian dan

penyediaan bukti objektif bahwa persyaratan tertentu

untuk suatu maksud khusus dipenuhi.

10. Verifikasi adalah konfirmasi metode melalui penyediaan

bukti objektif bahwa persyaratan yang ditentukan telah

dipenuhi.

Page 44: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-4-

11. Setiap Orang adalah orang perseorangan atau korporasi

baik yang berbadan hukum maupun yang tidak

berbadan hukum.

12. Kepala Badan adalah Kepala Badan Pengawas Obat dan

Makanan.

Pasal 2

(1) Setiap Orang yang memproduksi, memasukkan,

dan/atau mengedarkan Pangan Olahan ke dalam

wilayah Negara Republik Indonesia wajib memenuhi

persyaratan keamanan, mutu, dan gizi Pangan.

(2) Persyaratan keamanan, mutu, dan gizi Pangan yang

diatur dalam Peraturan Badan ini berupa batas

maksimal Cemaran Mikroba dalam Pangan Olahan.

(3) Batas maksimal Cemaran Mikroba sebagaimana

dimaksud pada ayat (2) berupa Kriteria Mikrobiologi.

Pasal 3

Persyaratan batas maksimal Cemaran Mikroba sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 tidak berlaku untuk Pangan Steril

Komersial.

Pasal 4

(1) Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan meliputi:

a. jenis Pangan Olahan;

b. jenis mikroba/parameter uji mikroba;

c. batas mikroba;

d. Rencana Sampling; dan

e. metode analisis.

(2) Kriteria Mikrobiologi sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian

tidak terpisahkan dari Peraturan Badan ini.

(3) Dalam hal metode analisis tidak tercantum dalam

Lampiran maka pengujian mikrobiologi dapat

menggunakan metode analisis lain yang setara dan telah

divalidasi atau diverifikasi.

Page 45: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-5-

Pasal 5

(1) Batas mikroba sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

ayat (1) huruf c meliputi:

a. m; dan

b. M.

(2) m sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a

merupakan batas mikroba yang dapat diterima yang

menunjukkan bahwa proses pengolahan pangan telah

memenuhi cara produksi pangan olahan yang baik.

(3) M sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b

merupakan batas maksimal mikroba.

Pasal 6

(1) Rencana Sampling sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4

ayat (1) huruf d dilakukan melalui pengambilan sampel

berupa n dan penetapan keberterimaan hasil uji

berupa c.

(2) n sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

jumlah sampel yang harus diambil dan dianalisis dari

satu Lot/Batch Pangan Olahan.

(3) c sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan

jumlah sampel hasil analisis dari n yang boleh

melampaui m namun tidak boleh melebihi M untuk

menentukan keberterimaan Pangan Olahan.

Pasal 7

Kriteria Mikrobiologi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2

ayat (3) digunakan untuk:

a. memenuhi persyaratan batas maksimal Cemaran

Mikroba;

b. mengevaluasi suatu Lot/Batch Pangan Olahan; dan/atau

c. memverifikasi kinerja sistem pengendalian Keamanan

Pangan di sepanjang rantai Pangan.

Pasal 8

Pengawasan batas maksimal cemaran mikroba dilaksanakan

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Page 46: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-6-

Pasal 9

(1) Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) dikenai sanksi

administratif berupa:

a. peringatan secara tertulis;

b. larangan mengedarkan untuk sementara waktu

dan/atau perintah penarikan kembali dari

peredaran;

c. perintah pemusnahan atau pengiriman kembali ke

negara asal re-ekspor;

d. penghentian sementara kegiatan produksi dan/atau

peredaran; dan/atau

e. pencabutan izin edar.

(2) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat

(1) huruf a sampai dengan huruf e dikenakan oleh

Kepala Badan.

Pasal 10

Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimana

dimaksud dalam Pasal 9 dilaksanakan sesuai dengan

Keputusan Kepala Badan yang mengatur mengenai tindak

lanjut hasil pengawasan.

Pasal 11

Setiap Orang yang memproduksi dan mengedarkan Pangan

Olahan sebelum Peraturan Badan ini berlaku wajib

menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Badan ini

paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak Peraturan Badan ini

diundangkan.

Pasal 12

Pada saat Peraturan Badan ini mulai berlaku, Peraturan

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Nomor 16 Tahun

2016 tentang Kriteria Mikrobiologi dalam Pangan Olahan,

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Page 47: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-7-

Pasal 13

Peraturan Badan ini mulai berlaku pada tanggal

diundangkan.

Page 48: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari
Page 49: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-9-

LAM

PIR

AN

PE

RA

TUR

AN

BA

DA

N P

EN

GA

WA

S O

BA

T D

AN

MA

KA

NA

N

NO

MO

R 1

3 TA

HU

N 2

019

TE

NTA

NG

B

ATA

S

MA

KS

IMA

L C

EM

AR

AN

M

IKR

OB

A

DA

LAM

PA

NG

AN

OLA

HA

N

K

RIT

ER

IA M

IKR

OB

IOLO

GI

DA

LAM

PA

NG

AN

OLA

HA

N

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

01.0

PR

OD

UK

-PR

OD

UK

SU

SU D

AN

AN

ALO

GN

YA, K

EC

UA

LI Y

AN

G T

ER

MAS

UK

KA

TEG

OR

I 02

.0

01.1

.1.1

S

usu

(Pla

in)

S

usu

Pas

teu

risa

si

ALT

5

1 10

4 ko

lon

i/m

l 10

5 ko

lon

i/m

l IS

O 4

833-

1;

SN

I 289

7 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

1 A

PM/m

l 5

APM

/ml

SN

I IS

O 2

1528

-1

Sal

mon

ella

5

0 ne

gati

f/25

ml

NA

ISO

657

9;

SN

I 289

7 01

.1.1

.2

Bu

tter

milk

(Pla

in)

E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/m

l 10

2 ko

lon

i/m

l IS

O 2

1528

-2

Sal

mon

ella

5

0 ne

gati

f/25

ml

NA

ISO

657

9;

SN

I 289

7 01

.1.2

M

inu

man

B

erba

sis

S

usu

yan

g B

erpe

risa

dan

at

au

Dife

rmen

tasi

(C

onto

hnya

S

usu

Cok

lat,

E

ggno

g,

Min

um

an

Yogu

rt,

Min

um

an

Ber

basi

s W

hey)

Min

um

an s

usu

be

rper

isa,

m

inu

man

m

enga

ndu

ng

susu

ALT

5

1 10

4 ko

lon

i/m

l 10

5 ko

lon

i/m

l IS

O 4

833-

1;

SN

I 289

7 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/m

l 10

2 ko

lon

i/m

l IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25m

l N

A

ISO

657

9;

SN

I 289

7 M

inu

man

su

su

ferm

enta

si

berp

eris

a,

min

um

an y

ogu

rt

berp

eris

a, la

ssi

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

ml

102

kolo

ni/

ml

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

ml

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

897

Page 50: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-10-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

01.2

.1

Su

su F

erm

enta

si

(Pla

in)

E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/m

l 10

2 ko

lon

i/m

l IS

O 2

1528

-2

Sal

mon

ella

5

0 ne

gati

f/25

ml

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

897

01.3

.1

Su

su K

enta

l

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

1 10

2 ko

lon

i/g

atau

102

ko

loni

/mL

103

kolo

ni/

g at

au 1

03

kolo

ni/m

L

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 28

97

Kap

ang

dan

kh

amir

5

1 10

kol

oni/

g at

au 1

0 ko

loni

/mL

102

kolo

ni/

g at

au 1

02

kolo

ni/m

L

SN

I IS

O 2

1527

-2

01.3

.2

Kri

mer

Min

um

an

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

ml

105

kolo

ni/

ml

ISO

483

3-1;

S

NI 2

897

En

tero

bact

eria

ceae

5

1 10

kol

oni/

ml

102

kolo

ni/

ml

ISO

215

28-2

St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 2

10 k

olon

i/m

l 10

2 ko

lon

i/m

l S

NI I

SO

688

8-1;

S

NI 2

897

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9;

SN

I 289

7 01

.4.1

K

rim

Pa

steu

risa

si

(Pla

in)

A

LT

5 1

104

kolo

ni/

ml

105

kolo

ni/

ml

ISO

483

3-1;

S

NI 2

897

En

tero

bact

eria

ceae

5 2

1 A

PM/m

l 5

APM

/ml

SN

I IS

O 2

1528

-1

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25m

l N

A

ISO

657

9;

SN

I 289

7 01

.4.3

K

rim

yan

g D

igu

mpa

lkan

(P

lain

)

Kri

m y

ang

Dig

um

palk

an (P

lain

), de

nga

n p

eman

asan

se

tela

h p

rose

s fe

rmen

tasi

ALT

5

1 10

4 ko

lon

i/m

l 10

5 ko

lon

i/m

l IS

O 4

833-

1;

SN

I 289

7

En

tero

bact

eria

ceae

5 2

1 A

PM/m

l 5

APM

/ml

SN

I IS

O 2

1528

-1

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 m

l N

A

ISO

657

9;

SN

I 289

7 K

rim

yan

g E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

1 A

PM/m

l 5

APM

/ml

SN

I IS

O 2

1528

-1

Page 51: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-11-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Dig

um

palk

an (P

lain

), ta

npa

men

gala

mi

pem

anas

an s

etel

ah

pros

es fe

rmen

tasi

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 m

l N

A

ISO

657

9;

SN

I 289

7

01.4

.4

Kri

m A

nal

og

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

897

En

tero

bact

eria

ceae

5

1 1

kolo

ni/m

L (u

ntu

k sa

mpe

l cai

r ya

ng

diin

oku

lasi

la

ngs

un

g)

10 k

olon

i/m

L (u

ntu

k sa

mpe

l ca

ir y

ang

diin

oku

lasi

la

ngs

un

g)

ISO

215

28-2

5 1

10 k

olon

i/g

(un

tuk

sam

pel p

adat

de

nga

n

pen

gen

cera

n)

102

kolo

ni/

g (u

ntu

k sa

mpe

l pa

dat

den

gan

pe

nge

nce

ran

)

ISO

215

28-2

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 289

7 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/ 2

5g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

897

01.5

S

usu

Bu

buk

dan

K

rim

Bu

buk

dan

B

ubu

k A

nal

og

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

897

ALT

* 5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 1

3559

E

nte

roba

cter

iace

ae

5 0

10 k

olon

i/g

NA

IS

O 2

1528

-2

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1;

S

NI

2897

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9;

SN

I 289

7 01

.6.1

K

eju

Tan

pa

Kej

u t

anpa

Li

ster

ia m

onoc

ytog

enes

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

SN

I IS

O 1

1290

-1;

SN

I 289

7

Page 52: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-12-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Pem

eram

an (K

eju

M

enta

h)

pem

eram

an, d

ibu

at

dari

su

su s

egar

St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 289

7 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9;

SN

I 289

7 K

eju

tan

pa

pem

eram

an,

dibu

at d

ari s

usu

pa

steu

risa

si

List

eria

mon

ocyt

ogen

es

5 0

nega

tif/

25g

NA

S

NI I

SO

112

90-1

; S

NI 2

897

Esc

heric

hia

coli

5 3

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 1

6649

-1;

ISO

166

49-2

01

.6.2

.1

Kej

u P

eram

To

tal,

Term

asu

k K

ulit

Kej

uny

a

Kej

u b

iru

,kej

u

bata

,kej

u g

ouda

,kej

u

hav

arti

,kej

u

brie

,kej

u

parm

esan

,kej

u s

wis

s

List

eria

mon

ocyt

ogen

es

5 0

10 k

olon

i/g

NA

IS

O 1

1290

-2

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

2 10

2 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1;

S

NI 2

897

01.6

.2.2

K

ulit

Kej

u P

eram

List

eria

mon

ocyt

ogen

es

5 0

102

kolo

ni/

g N

A

ISO

112

90-2

St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 2

102

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 289

7 01

.6.3

K

eju

Whe

y

List

eria

mon

ocyt

ogen

es

5 0

nega

tif/

25g

NA

S

NI I

SO

112

90-1

; S

NI 2

897

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

2 10

2 kol

oni/

g 10

4 kol

oni/

g S

NI I

SO

688

8-1;

S

NI 2

897

Esc

heric

hia

coli

5 1

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 1

6649

-1;

ISO

166

49-2

01

.6.4

K

eju

Ola

han

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

2 10

2 ko

lon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1;

S

NI 2

897

Esc

heric

hia

coli

5 1

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 1

6649

-1;

ISO

166

49-2

Li

ster

ia m

onoc

ytog

enes

5

0 10

2 ko

lon

i/g

NA

S

NI I

SO

112

90-2

; S

NI 2

897

01

.6.5

A

nal

og K

eju

(K

eju

lem

ak

nab

ati)

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

897

List

eria

mon

ocyt

ogen

es

5 0

102

kolo

ni/

g N

A

SN

I IS

O 1

1290

-2

01.6

.6

Kej

u P

rote

in

Li

ster

ia m

onoc

ytog

enes

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

SN

I IS

O 1

1290

-1

Page 53: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-13-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Whe

y St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 2

102

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 289

7 01

.7

Mak

anan

Pe

ncu

ci M

ulu

t B

erba

han

Das

ar

Su

su (M

isal

nya

Pu

din

g, Y

ogu

rt

Ber

peri

sa/r

asa

atau

Yog

urt

de

nga

n B

uah

)

Es

Kri

m

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9;

SN

I 289

7 Li

ster

ia m

onoc

ytog

enes

5

0 10

2 ko

lon

i/g

NA

IS

O 1

1290

-2

Yogu

rt

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9 E

s su

su, P

udi

ng

susu

(pu

ding

bu

tters

cotc

h)

ALT

5

2 10

3 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 289

7 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579;

S

NI

2897

01

.8.1

C

aira

n W

hey

dan

Pr

odu

knya

, K

ecu

ali K

eju

W

hey

A

LT

5 1

104

kolo

ni/

ml

105

kolo

ni/

ml

ISO

483

3;

ISO

483

3-1;

S

NI 2

897

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 1

APM

/ml

5 A

PM/m

l S

NI I

SO

215

28-1

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/ 2

5ml

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

897

01.8

.2

Bu

buk

Whe

y da

n

Prod

ukn

ya,

Kec

ual

i Kej

u

Whe

y

A

LT

5 2

104 k

olon

i/g

105 k

olon

i/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

897

En

tero

bact

eria

ceae

5

0 10

kol

oni/

g N

A

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9;

SN

I 289

7 St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 2

10 k

olon

i/g

102 k

olon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 289

7 02

.0

LEM

AK, M

INYA

K, D

AN E

MU

LSI

MIN

YAK

02

.1.2

Le

mak

dan

M

inya

k N

abat

i Le

mak

Rer

oti

(Sho

rten

ing)

A

LT

5

1 10

2 ko

lon

i/g

103

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 289

7 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10ko

lon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Page 54: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-14-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

But

ter

Oil

Subt

itute

(B

OS

) A

LT

5 1

5x10

4 ko

loni

/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 289

7 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 0

102

kolo

ni/

g N

A

SN

I IS

O 6

888-

1 K

apan

g da

n K

ham

ir

5 1

2x10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

Se

rbu

k le

mak

A

LT

5 1

5x10

4 ko

loni

/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 289

7 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 0

102

kolo

ni/

g N

A

SN

I IS

O 6

888-

1 K

apan

g da

n K

ham

ir

5 1

2x10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

02.2

E

mu

lsi L

emak

Te

ruta

ma

Tipe

E

mu

lsi A

ir

Dal

am M

inya

k

A

LT

5 1

5x10

4 ko

loni

/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 289

7 A

LT*

(han

ya u

ntu

k m

ente

ga)

5 1

5x10

4 ko

loni

/g

105

kolo

ni/

g IS

O 1

3559

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

0 10

2 ko

lon

i/g

NA

S

NI I

SO

688

8-1

Kap

ang

dan

Kh

amir

5

1 2x

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

02.3

E

mu

lsi L

emak

Ti

pe E

mu

lsi

Min

yak

dala

m

Air

, ter

mas

uk

Prod

uk

Cam

pura

n

Em

uls

i Lem

ak

den

gan

ata

u

A

LT

5 1

5x10

4 ko

loni

/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 289

7 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

0 10

2 ko

lon

i/g

NA

S

NI I

SO

688

8-1

Kap

ang

dan

kh

amir

5

1 2x

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

Page 55: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-15-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Ber

peri

sa

02.4

M

akan

an

Pen

cuci

Mu

lut

Ber

basi

s Le

mak

tid

ak

Term

asu

k M

akan

an

Pen

cuci

Mu

lut

Ber

basi

s Su

su

Dar

i Kat

egor

i 01

.7

E

nte

roba

cter

iace

ae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9

03.0

E

S U

NTU

K D

IMAK

AN

(ED

IBLE

IC

E),

TER

MAS

UK

SH

ER

BET

DA

N S

OR

BE

T A

LT

5 2

102

kolo

ni/

ml

104

kolo

ni/

ml

ISO

483

3-1

Kol

iform

5

1 1.

8 A

PM/1

00

ml

10 A

PM/1

00m

l IS

O 4

831;

S

NI I

SO

721

8 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

ml

NA

IS

O 6

579

04.0

B

UA

H D

AN

SA

YUR

AN

(TE

RM

ASU

K J

AMU

R, U

MB

I, K

ACA

NG

TER

MAS

UK

KA

CAN

G K

ED

ELA

I,D

AN L

IDA

H B

UA

YA),

RU

MPU

T LA

UT,

BIJ

I-B

IJIA

N

04.1

.2.1

B

uah

Bek

u

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Esc

heric

hia

coli

5 2

10 k

olon

i/g

102 k

olon

i/g

ISO

166

49-1

; IS

O 1

6649

-2

04

.1.2

.2

Bu

ah K

erin

g

ALT

5

2

104

kolo

ni/

g 10

5 kol

oni/

g IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

166

49-1

; IS

O 1

6649

-2

Kap

ang

dan

kh

amir

5

3 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-2

Kel

apa

paru

t ke

rin

g A

LT

5 2

104 k

olon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

166

49-1

; IS

O 1

6649

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

ISO

657

9 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 3

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-2

04

.1.2

.3

Bu

ah D

alam

Esc

heric

hia

coli

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 1

6649

-1;

ISO

166

49-2

Page 56: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-16-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Cu

ka, M

inya

k da

n L

aru

tan

G

aram

Salm

onel

la

5 0

ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

04.1

.2.4

B

uah

Dal

am

Kem

asan

(P

aste

uri

sasi

)

E

sche

richi

a co

li 5

0

3 A

PM/g

N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 Sa

lmon

ella

5

0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 04

.1.2

.5

Jem

, Jel

i dan

M

arm

alad

ALT

5

2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

Esc

heric

hia

coli

5 0

3 A

PM/g

N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 3

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

04

.1.2

.6

Prod

uk

Ole

s B

erba

sis

Bu

ah

(Mis

aln

ya

Ch

utn

ey) T

idak

Te

rmas

uk

Prod

uk

Pada

K

ateg

ori 0

4.1.

2.5

Sem

ua

prod

uk

den

gan

pro

ses

past

euri

sasi

Esc

heric

hia

coli

5 0

3 A

PM/g

N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Sem

ua

prod

uk

den

gan

pro

ses

non

pa

steu

risa

si

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

2 11

APM

/g

94 A

PM/g

S

NI I

SO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

-3;

SN

I IS

O 7

218

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579

04.1

.2.7

B

uah

Ber

gula

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

166

49-2

K

apan

g da

n k

ham

ir

5 3

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

04

.1.2

.8

Bah

an B

aku

B

erba

sis

Bu

ah,

Mel

ipu

ti B

ubu

r B

uah

, Pu

ree,

Topp

ing

Bu

ah d

an

San

tan

Kel

apa

Bu

bur

buah

, Pu

ree,

Topp

ing

Bu

ah d

an

San

tan

Kel

apa

(pas

teu

risa

si)

Esc

heric

hia

coli

5 0

3 A

PM/g

N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9

Bu

bur

buah

, Pu

ree,

Topp

ing

Bu

ah

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

2 11

APM

/g

94 A

PM/g

S

NI I

SO

725

1;

Page 57: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-17-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

dan

San

tan

Kel

apa

(non

pas

teu

risa

si)

SN

I IS

O 1

6649

-3;

SN

I IS

O 7

218

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579

04.1

.2.9

M

akan

an

Pen

cuci

Mu

lut

(Des

sert

) B

erba

sis

Bu

ah

Term

asu

k M

akan

an

Pen

cuci

Mu

lut

Ber

basi

s A

ir

Ber

flavo

r B

uah

Man

isan

Bu

ah

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

166

49-1

; IS

O 1

6649

-2

Kap

ang

dan

kh

amir

5

3 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

Nat

a D

e C

oco

Dal

am

Kem

asan

E

sche

richi

a co

li 5

0 3

APM

/g

NA

S

NI

ISO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

-3;

SN

I IS

O 7

218

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579

Jeli

Aga

r (s

iap

kons

um

si)

ALT

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

0 3

APM

/g

NA

S

NI

ISO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

-3;

SN

I IS

O 7

218

Kap

ang

dan

kh

amir

5

3 10

kol

oni/

g 10

2 kol

oni/

g S

NI I

SO

215

27-1

Je

li A

gar

(ser

buk)

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

Esc

heric

hia

coli

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 1

6649

-1;

ISO

166

49-2

K

apan

g da

n k

ham

ir

5 3

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

S

ale

Pisa

ng

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

166

49-1

; IS

O 1

6649

-2

Kap

ang

dan

kh

amir

5

3 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

Cin

cau

Hija

u d

an

Hit

am; S

iwal

an

(pas

teu

risa

si)

Esc

heric

hia

coli

5 0

3 A

PM/g

N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 Sa

lmon

ella

5

0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579

Mit

sum

ame

ALT

5

2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

Esc

heric

hia

coli

5 0

3

APM

/g

NA

S

NI I

SO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

-3

Page 58: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-18-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

SN

I IS

O 7

218

Kap

ang

dan

kh

amir

5

3 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

SN

I IS

O 2

1527

-2

04.1

.2.1

0 Pr

odu

k B

uah

Fe

rmen

tasi

Esc

heric

hia

coli

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 1

6649

-1;

ISO

166

49-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9 04

.1.2

.11

Prod

uk

Bu

ah

Un

tuk

Isi P

astr

i

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

166

49-1

; IS

O 1

6649

-2

Kap

ang

dan

kh

amir

5

3 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

04

.1.2

.12

Bu

ah Y

ang

Dim

asak

K

erip

ik A

pel,

Ker

ipik

N

angk

a, K

erip

ik

Nen

as, K

erip

ik

Pisa

ng, K

erip

ik

Sal

ak

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

166

49-1

; IS

O 1

6649

-2

Kap

ang

dan

kh

amir

5

3 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-2

Dod

ol, W

ajit

Bu

ah,

Gep

lak

dan

/ata

u

Lem

pok

Bu

ah

ALT

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104 k

olon

i/g

ISO

483

3-1

Esc

heric

hia

coli

5 2

11 A

PM/g

94

APM

/g

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 1

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 3

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-2

04

.2.2

.1

S

ayu

r, K

acan

g da

n B

iji-B

ijian

B

eku

Say

ura

n B

eku

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

Esc

heric

hia

coli

5 1

3 A

PM/g

N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

List

eria

m

onoc

ytog

enes

5

0 <1

02 k

olon

i/g

NA

IS

O 1

1290

-2

04.2

.2.2

S

ayu

r, R

um

put

Lau

t, K

acan

g,

Say

ura

n K

erin

g A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

Esc

heric

hia

coli

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 1

6649

-1;

Page 59: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-19-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

dan

Biji

-Biji

an

Ker

ing

(un

tuk

prod

uk

sayu

ran

ker

ing

yang

m

asih

har

us

diol

ah)

ISO

166

49-2

Esc

heric

hia

coli

(un

tuk

sayu

ran

ker

ing

yang

si

ap k

onsu

msi

)

5 1

3 A

PM/g

N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 3

10 k

olon

i 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-2

04.2

.2.3

S

ayu

r da

n

Ru

mpu

t La

ut

Dal

am C

uka

, M

inya

k, L

aru

tan

G

aram

ata

u

Kec

ap

Ked

elai

E

sche

richi

a co

li 5

0 3

APM

/g

NA

S

NI

ISO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

-3;

SN

I IS

O 7

218

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9

04.2

.2.5

Pu

ree

dan

Pr

odu

k O

les

Say

ur,

Kac

ang

dan

Biji

- B

ijian

(M

isal

nya

Se

lai K

acan

g)

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

04.2

.2.6

B

ahan

Bak

u d

an

Bu

bur

(Pul

p)

Say

ur,

Kac

ang

Dan

Biji

-Biji

an

(Mis

aln

ya

Mak

anan

Pe

ncu

ci M

ulu

t da

n S

aus

Say

ur,

S

ayu

r B

ergu

la)

Tida

k Te

rmas

uk

Prod

uk

dari

E

sche

richi

a co

li 5

0 3

APM

/g

NA

S

NI

ISO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

-3;

SN

I IS

O 7

218

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9

Page 60: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-20-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Kat

egor

i 04.

2.2.

5 04

.2.2

.7

Prod

uk

Ferm

enta

si

Say

ur

(Ter

mas

uk

Jam

ur,

Aka

r da

n

Um

bi, K

acan

g D

an A

loe

Ver

a)

dan

Ru

mpu

t La

ut,

Tid

ak

Term

asu

k K

ateg

ori P

anga

n

12.1

0

E

sche

richi

a co

li 5

0 3

APM

/g

NA

S

NI

ISO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

-3;

SN

I IS

O 7

218

Salm

onel

la

5 0

neg

atif/

25 g

N

A

ISO

657

9

04.2

.2.8

S

ayu

r da

n

Ru

mpu

t La

ut

Yan

g D

imas

ak

keri

pik

berb

asis

sa

yur,

um

bi-

um

bian

dan

ka

can

g2an

& k

ue

berb

asis

say

ur,

u

mbi

- u

mbi

an

dan

kac

ang2

an

ALT

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 St

aphy

loco

ccus

au

reus

5

1 10

2 ko

lon

i/g

2x10

2 ko

loni

/g

SN

I IS

O 6

888-

1

05.0

K

EM

BAN

G G

ULA

/PER

MEN

DA

N C

OK

ELAT

05

.1.1

K

akao

Bu

buk

dan

Kak

ao

Mas

sa/K

eik

Kak

ao

A

LT

5 2

5x10

3 ko

loni

/g 1

05 k

olon

i IS

O 4

833-

1 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

5x10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-2

05.1

.2

Sir

up

Cam

pura

n

Kak

ao/C

ocoa

M

ixes

(S

yrup

s)

K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

5x10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

05.1

.3

Ole

san

Ber

basi

s K

akao

, Ter

mas

uk

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 5x

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

Page 61: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-21-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Isia

n (F

illin

g)

05.1

.4

Prod

uk

Kak

ao

dan

Cok

elat

ALT

5

2 5x

103

kolo

ni/g

106

kol

oni/

g IS

O 4

833-

1 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

5x10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

05.1

.5

Cok

elat

Imit

asi,

Prod

uk

Pen

ggan

ti

Cok

elat

A

LT

5 2

5x10

3 ko

loni

/g 1

06 k

olon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 5x

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

M

inu

man

Cok

elat

Pa

duan

(bu

buk

dan

ko

nsen

trat

)

ALT

5

2 5x

103

kolo

ni/g

ata

u

5x10

3 ko

loni

/ml

106

kolo

ni/

g at

au 1

06

kolo

ni/m

l

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g at

au 1

0 ko

loni

/ml

102

kolo

ni/

g at

au 1

02

kolo

ni/m

l

ISO

215

28-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

at

au

nega

tif/

25 m

l

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 5x

10 k

olon

i/g

atau

5x1

0 ko

loni

/ml

102

kolo

ni/

g at

au 1

02

kolo

ni/m

l

SN

I IS

O 2

1527

-1

Min

um

an c

okla

t pa

duan

(sia

p m

inu

m)

ALT

5

2 10

2 ko

lon

i/m

l 10

3 ko

lon

i/m

l IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

0 1.

8 A

PM/1

00

ml

NA

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI

ISO

721

8 05

.2.1

K

emba

ng

Gu

la

Ker

as/

Perm

en K

eras

A

LT

5 2

102

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 5x

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-2

Page 62: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-22-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

05.2

.2

Kem

ban

g G

ula

Lu

nak

/ Pe

rmen

Lu

nak

Kem

ban

g G

ula

/Per

men

Lu

nak

(b

uka

n je

li)

ALT

5

2 10

2 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

5x10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

Kem

ban

g G

ula

/Per

men

Lu

nak

(je

li)

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

5x10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

05.2

.3

Nou

gat d

an

Mar

zipa

n

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105 k

olon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

1 10

2 ko

lon

i/g

2x10

2 kol

oni/

g S

NI I

SO

215

27-1

05

.3

Kem

ban

g G

ula

K

aret

/P

erm

en

Kar

et

A

LT

5 2

102

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

05.4

D

ekor

asi

(Mis

aln

ya

Un

tuk

Bak

ery)

, To

ppin

g (N

on-

Bu

ah) d

an

Sau

s M

anis

A

LT

5 2

104 k

olon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

5x10

ko

loni

/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

06.0

SE

RE

ALI

A D

AN

PR

OD

UK

SE

RE

ALI

A Y

AN

G M

ERU

PAK

AN

PR

OD

UK

TU

RU

NA

N D

AR

I B

IJI

SER

EA

LIA

, AK

AR D

AN

UM

BI,

K

AC

AN

G-K

AC

ANG

AN

DA

N E

MPU

LUR

(BA

GIA

N D

ALA

M B

ATA

NG

TA

NA

MA

N),

TID

AK T

ER

MAS

UK

PR

OD

UK

BA

KE

RI

DA

RI

KA

TEG

OR

I 07

.0 D

AN

TID

AK

TE

RM

ASU

K K

AC

AN

G D

AR

I K

ATE

GO

RI

04.2

.1 D

AN

04.

2.2

06.2

Te

pun

g da

n P

ati

A

LT

5 2

105

kolo

ni/

g 10

6 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

Esc

heric

hia

coli

5 2

7.4

APM

/g

11 A

PM/g

S

NI I

SO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

-3;

SN

I IS

O 7

218

Page 63: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-23-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9

Bac

illus

cer

eus

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 7

932

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-2

06

.3

Sere

alia

U

ntu

k S

arap

an,

Term

asu

k R

olle

d O

ats

Sere

al u

ntu

k sa

rapa

n (t

anpa

su

su d

an

den

gan

su

su)

ALT

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 B

acill

us c

ereu

s 5

2 10

kol

oni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 7

932

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

2 k

olon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-2

06

.4.1

Pa

sta

dan

Mi

Men

tah

Ser

ta

Prod

uk

Seje

nis

nya

Sem

ua

mie

tan

pa

perl

aku

an

basa

h(m

isal

nya

ta

npa

di

pan

aska

n,

dire

bus,

di

kuku

s,

dim

asak

, di-

prag

elat

inis

asi,

atau

dib

eku

kan

) da

n t

idak

di

keri

ngk

an (m

isal

: m

i bas

ah, p

asta

m

enta

h)

ALT

5

2 10

5 ko

lon

i/g

106

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

2 7.

4 A

PM/g

11

APM

/g

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Stap

hylo

cocc

us

aure

us

5 2

102

kolo

ni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-2

06.4

.2

Past

a da

n M

i K

erin

g Se

rta

Prod

uk

Seje

nis

nya

Sem

ua

mie

tan

pa

perl

aku

an (m

isal

nya

tan

pa d

ipan

aska

n,

dire

bus,

diku

kus,

di

mas

ak, d

i-pr

agel

atin

isas

i, at

au

dibe

kuka

n) t

etap

i di

keri

ngk

an

ALT

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

kol

oni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-2

06.4

.3

Past

a da

n M

i M

ie y

ang

tela

h

ALT

5

2 10

5 ko

lon

i/g

106

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1

Page 64: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-24-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Pra-

Mas

ak S

erta

Pr

odu

k Se

jen

is

men

gala

mi

perl

aku

an

(mis

alny

a di

pan

aska

n,

dire

bus,

diku

kus,

di

mas

ak, d

i-

prag

elat

inis

asi,

atau

dib

eku

kan

) da

lam

ben

tuk

basa

h b

asah

(m

isal

: u

don

, m

ie b

eku

)

Esc

heric

hia

coli

5 0

3 A

PM/g

N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Stap

hylo

cocc

us

aure

us

5 2

10 k

olon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-2

Mie

yan

g te

lah

m

enga

lam

i pe

rlak

uan

(m

isal

nya

dipa

nas

kan

, di

rebu

s,di

kuku

s,

dim

asak

, di-

pr

agel

atin

isas

i, at

au d

ibek

uka

n)

dala

m b

entu

k ke

ring

(mis

al:

mie

inst

an)

ALT

5

2 10

5 ko

lon

i/g

106

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

0 3

APM

/g

NA

S

NI

ISO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

-3;

SN

I IS

O 7

218

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

10 k

olon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-2

06.5

M

akan

an

Pen

cuci

Mu

lut

Ber

basi

s Se

real

ia

dan

Pat

i (M

isal

nya

Pu

din

g N

asi,

Pudi

ng

Tapi

oka)

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

Bac

illus

cer

eus

5 1

102

kolo

ni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 7

932

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 2

10 k

olon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1

06.6

Te

pun

g U

ntu

k

ALT

5

2 5x

105

kolo

ni/g

10

6 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

Page 65: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-25-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Ado

nan

(M

isal

nya

Un

tuk

Mel

apis

i Pe

rmu

kaan

Ikan

at

au D

agin

g A

yam

)

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Bac

illus

cer

eus

5 1

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 7

932

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 5x

103

kolo

ni/g

10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9

06.7

Pr

odu

k O

lah

an

Ber

as

Dod

ol, j

enan

g,

gela

mai

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

Bac

illus

cer

eus

5 1

102

kolo

ni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 7

932

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 St

aphy

loco

ccus

au

reus

5

2 10

kol

oni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

kol

oni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

Prod

uk

sela

in d

odol

(w

ingk

o, y

angk

o be

rbas

is t

epu

ng

bera

s ke

tan

dan

w

ajik

)

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 B

acill

us c

ereu

s 5

1 10

3 ko

lon

i/g

104 k

olon

i/g

SN

I IS

O 7

932

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 St

aphy

loco

ccus

au

reus

5

2 10

kol

oni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1

06.8

.1

Min

um

an K

edel

ai

Min

um

an S

ari

kede

lai (

past

euri

sasi

) A

LT

5 1

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 1

APM

/ml

5 A

PM/m

l S

NI I

SO

215

28-1

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Min

um

an s

erbu

k ke

dela

i A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

0 10

kol

oni/

g N

A

ISO

215

28-2

St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 06

.8.2

La

pisa

n T

ipis

C

aira

n K

edel

ai

Kem

ban

g ta

hu

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 2

10 k

olon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1

06.8

.3

Tah

u S

egar

Esc

heric

hia

coli

5 0

3 A

PM/g

N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8

Page 66: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-26-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

2 10

2 ko

lon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 06

.8.4

Ta

hu

Sem

i K

erin

g

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 2

10 k

olon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1

06.8

.5

Tah

u K

erin

g

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 2

10 k

olon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1

06.8

.6

Ked

elai

Fe

rmen

tasi

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 K

olifo

rm

5 0

3 A

PM/g

N

A

ISO

483

1 06

.8.7

Ta

hu

Fer

men

tasi

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 K

olifo

rm

5 0

3 A

PM/g

N

A

ISO

483

1 07

.0

PRO

DU

K B

AKE

RI

07.1

.1

Rot

i dan

Rot

i K

adet

(Rol

l)

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

5x10

2 ko

loni

/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-2

07

.1.2

K

reke

rs, T

idak

Te

rmas

uk

Kre

kers

Man

is

A

LT

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

1 10

2 ko

lon

i/g

2x10

2 ko

loni

/g

SN

I IS

O 6

888-

1

07.1

.3

Prod

uk

Bak

eri

Taw

ar L

ain

nya

(m

isal

nya

Bag

el,

Pita

,Mu

ffin

In

ggri

s)

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 5x

102

kolo

ni/g

10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-2

07.1

.4

Prod

uk

Seru

pa

Rot

i Ter

mas

uk

Rot

i Un

tuk

Isi

(Stu

ffin

g) d

an

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 5x

102

kolo

ni/g

10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-2

Page 67: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-27-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Tepu

ng

Rot

i, Te

pun

g Pa

nir

Prem

iks

un

tuk

Stu

ffin

g A

LT

5 2

105

kolo

ni/

g 10

6 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 5x

102

kolo

ni/g

10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-2

07.1

.5

Rot

i dan

Bun

K

uku

s (S

team

ed

Bu

n)

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 K

olon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 5x

102

kolo

ni/g

10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-2

07.1

.6

Prem

iks

Un

tuk

Rot

i Taw

ar D

an

Prod

uk

Bak

eri

Taw

ar

A

LT

5 2

105

kolo

ni/

g 10

6 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 5x

102

kolo

ni/g

10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

07.2

Pr

odu

k B

aker

i Is

tim

ewa

(Man

is,

Asi

n, G

uri

h)

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

2 10

2 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 5x

102

kolo

ni/g

10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

07.2

.3

Prem

iks

Un

tuk

Prod

uk

Bak

eri

Isti

mew

a (M

isal

nya

K

eik,

Pane

kuk)

A

LT

5 2

105

kolo

ni/

g 10

6 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

* *)

par

amet

er k

apan

g da

n k

ham

ir

dike

cual

ikan

un

tuk

prod

uk

yan

g m

enam

bah

kan

rag

i

5 2

5x10

2 ko

loni

/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

Ado

nan

Bek

u U

ntu

k B

aker

y A

LT

5 2

102

kolo

ni/

g 10

7 ko

lon

i/g

ISO

483

3;

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Page 68: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-28-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

2 10

2 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

2 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

Pr

odu

k B

aker

y B

eku

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

1 10

2 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1

08.0

D

AG

ING

DAN

PR

OD

UK

DAG

ING

, TE

RM

ASU

K D

AGIN

G U

NG

GA

S D

AN

DA

GIN

G H

EW

AN B

UR

UA

N

08.2

.1.1

Pr

odu

k O

lah

an

Dag

ing,

Dag

ing

Un

ggas

dan

D

agin

g H

ewan

B

uru

an d

alam

B

entu

k U

tuh

at

au P

oton

gan

Ya

ng

Di-

cur

ing

(Ter

mas

uk

Pen

ggar

aman

) Ta

npa

Per

laku

an

Pan

as

E

sche

richi

a co

li 5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

166

49-1

; IS

O 1

6649

-2

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

1 2.

5x 1

02

kolo

ni/g

10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 289

7 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

897

08.2

.1.2

Pr

odu

k D

agin

g,

Dag

ing

Un

ggas

D

an D

agin

g H

ewan

Bu

ruan

D

alam

Ben

tuk

Utu

h A

tau

Po

tong

an Y

ang

Dik

uri

ng

(Ter

mas

uk

Pen

ggar

aman

) da

n D

iker

ingk

an

Tan

pa P

erla

kuan

Pa

nas

E

sche

richi

a co

li 5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

166

49-1

; IS

O 1

6649

-2

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

1 10

2 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1;

S

NI 2

897

Clo

stri

dium

per

frin

gens

5

1 10

2 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

793

7 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

897

Page 69: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-29-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

08.2

.1.3

Pr

odu

k D

agin

g,

Dag

ing

Un

ggas

da

n D

agin

g H

ewan

B

uru

an,d

alam

B

entu

k U

tuh

ata

u

Poto

ngan

yan

g D

iferm

enta

si

Tan

pa P

erla

kuan

Pa

nas

E

sche

richi

a co

li 5

1 10

2 ko

lon

i/g

103

kolo

ni/

g IS

O 1

6649

-1;

ISO

166

49-2

St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 1

2.5x

102

ko

loni

/g

104

kolo

ni/

g

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 289

7 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

897

08.2

.2

Prod

uk

Dag

ing,

D

agin

g U

ngg

as

Dan

Dag

ing

Hew

an B

uru

an

Dal

am B

entu

k U

tuh

Ata

u

Poto

ngan

yan

g D

iola

h D

enga

n

Perl

aku

an P

anas

Prod

uk

dagi

ng

keri

ng (t

erm

asu

k ab

on, k

rupu

k ku

lit, k

ripi

k u

sus

Esc

heric

hia

coli

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 1

6649

-1;

ISO

166

49-2

St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 1

102

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 289

7 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

897

Clo

stri

dium

pe

rfrin

gens

5

1 10

2 ko

lon

i/g

10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 7

937

08.2

.3

Prod

uk

Ola

han

D

agin

g, D

agin

g U

ngg

as d

an

Dag

ing

Hew

an

Bu

ruan

dal

am

Ben

tuk

Utu

h

Mau

pun

Po

tong

an y

ang

Dib

eku

kan

(D

ipro

ses,

D

isim

pan

M

aupu

n

Dip

erda

gang

kan

A

LT

5 3

104

kolo

ni/

g 10

6 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

897

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

897

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

1 10

2 ko

lon

i/g

2x10

2 ko

loni

/g

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 289

7 Li

ster

ia m

onoc

ytog

enes

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

S

NI I

SO

112

90-1

; S

NI 2

897

Page 70: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-30-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Dal

am B

entu

k B

eku

) 08

.3.1

Pr

odu

k O

lah

an

Dag

ing,

Dag

ing

Un

ggas

, Dan

D

agin

g H

ewan

B

uru

an y

ang

Dih

alu

skan

, Ta

npa

Pe

rlak

uan

Pa

nas

E

sche

richi

a co

li 5

0 1.

8 A

PM/g

N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI

ISO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 1

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 289

7 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

897

08.3

.2

Dag

ing,

Dag

ing

Un

ggas

Dan

D

agin

g H

ewan

B

uru

an, y

ang

Dih

alu

skan

, dan

D

iola

h d

enga

n

Perl

aku

an P

anas

A

LT

5 3

104

kolo

ni/

g 10

6 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

897

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 1

102

kolo

ni/

g 2x

102

kolo

ni/g

S

NI I

SO

688

8-1;

S

NI 2

897

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9;

SN

I 289

7 08

.3.3

D

agin

g, D

agin

g U

ngg

as d

an

Dag

ing

Hew

an

Bu

ruan

Yan

g D

ihal

usk

an,

Dio

lah

dan

D

ibek

uka

n

A

LT

5 3

104

kolo

ni/

g 10

6 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

897

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579:

S

NI 2

897

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

1 10

2 ko

lon

i/g

2x10

2 ko

loni

/g

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 289

7 Li

ster

ia

mon

ocyt

ogen

es

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

SN

I IS

O 1

1290

-1;

SN

I 289

7 08

.4

Selo

ngso

ng S

osis

ALT

5

1 10

3 ko

lon

i/g

5x10

4 ko

loni

/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

897

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9;

SN

I 289

7

Page 71: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-31-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

09.0

IK

AN

DA

N P

RO

DU

K P

ER

IKA

NA

N T

ER

MA

SUK

MO

LUSK

A, K

RU

STA

SE D

AN

EK

INO

DER

MA

TA S

ERTA

AM

FIB

I D

AN

REP

TIL

09.2

.1

Ikan

, File

t Ik

an

dan

Pro

duk

Peri

kan

an

Mel

ipu

ti

Mol

usk

a,

Kru

stas

e da

n

Eki

node

rmat

a ya

ng

Dib

eku

kan

Ikan

Air

Taw

ar

(Utu

h, F

illet

);

Ikan

Air

Lau

t S

crom

boid

(Ika

n

Tun

a, C

akal

ang,

To

ngk

ol, K

embu

ng,

La

yan

g, S

crom

boid

La

inny

a) (U

tuh

, Lo

in, S

tik,

Fill

et,

Blo

k);

Ikan

air

lau

t fin

fish

(b

ersi

rip)

, non

sc

rom

boid

, pay

au

(ban

den

g) (u

tuh

, lo

in, s

tik,

fille

t,

blok

)

ALT

5

2 10

5 ko

lon

i/g

106

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 233

2-3

Esc

heric

hia

coli

5 2

1 A

PM/g

10

APM

/g

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-

3;

SN

I IS

O 7

218

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9;

SN

I 233

2-2

Kru

stas

e (U

dang

La

ut,

Lob

ster

, K

epit

ing,

Raj

ung

an);

Mol

usk

a La

ut

(Cu

mi,

Gu

rita

, S

oton

g);

Kek

eran

gan

(S

callo

p, T

iram

, A

balo

n, K

eran

g H

ijau

, Ker

ang

Dar

ah, K

eran

g B

ulu

, Ker

ang

Tah

u, S

impi

ng,

Ker

ang

Lain

nya

)

ALT

5

2 10

5 ko

lon

i/g

106

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 233

2-3

Esc

heric

hia

coli

5 2

1 A

PM/g

10

APM

/g

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

332-

2 V

ibri

o pa

raha

emol

ytic

us

5 0

3 A

PM/g

N

A

SN

I 233

2-5;

S

NI I

SO

218

72-2

Page 72: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-32-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

09.2

.2

Ikan

, File

t Ik

an

dan

Has

il Pe

rika

nan

Te

rmas

uk

Mol

usk

a,

Kru

stas

e da

n

Eki

node

rmat

a B

erla

pis

Tepu

ng

yan

g D

ibek

uka

n

Sem

ua

Ikan

, K

rust

ase

Ber

lapi

s Te

pun

g ya

ng

Dib

eku

kan

(File

t Pa

nir

, Uda

ng

Lapi

s Pa

nir

, Tem

pura

)

ALT

5

2 10

5 ko

lon

i/g

106

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 233

2-3

Esc

heric

hia

coli

5 2

1 A

PM/g

10

APM

/g

SN

I IS

O 1

6649

-3

Sem

ua

Ikan

, K

rust

ase

sete

lah

di

tepu

ngka

n

kem

udi

an

dipa

nas

kan

(d

igor

eng

atau

di

kuku

s) k

emu

dian

di

beku

kan

(nag

et

ikan

, nag

et u

dang

)

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 233

2-3

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

1 10

2 ko

lon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1;

S

NI 2

332-

9

09.2

.3

Han

cura

n

(Min

ced)

dan

Sar

i (C

ream

) Ika

n

Term

asu

k M

olu

ska,

K

rust

ase

dan

E

kino

derm

ata

yan

g D

ibek

uka

n

A

LT

5 2

105

kolo

ni/

g 10

6 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

332-

3 E

sche

richi

a co

li 5

2 1

APM

/g

10 A

PM/g

S

NI I

SO

166

49-3

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

332-

2

09.2

.4.1

Ik

an d

an P

rodu

k Pe

rika

nan

Ku

kus

atau

Reb

us

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

332-

3 St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 1

102

kolo

ni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 233

2-9

09.2

.4.2

M

olu

ska,

K

rust

ase

dan

E

kino

derm

ata

Reb

us

atau

K

uku

s

Yan

g di

sim

pan

su

hu

di

ngin

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

332-

2 St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 0

103

kolo

ni/

g N

A

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 233

2-9

List

eria

mon

ocyt

ogen

es

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

SN

I IS

O 1

1290

-1

Page 73: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-33-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Yan

g di

sim

pan

su

hu

be

ku

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 233

2-3

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

0 10

3 ko

lon

i/g

NA

S

NI I

SO

688

8-1;

S

NI 2

332-

9 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

332-

2 09

.2.4

.3

Ikan

dan

Pro

duk

Peri

kan

an

Term

asu

k M

olu

ska,

K

rust

ase,

E

kino

derm

ata

Gor

eng

atau

Pa

ngg

ang

(Ove

n

atau

Bar

a)

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

332-

3 St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 1

102

kolo

ni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 233

2-9

09.2

.5

Ikan

dan

Pro

duk

Peri

kan

an

Term

asu

k M

olu

ska,

K

rust

ase

dan

E

kino

derm

ata

yan

g

Dik

erin

gkan

; Dia

sap

tida

k si

ap m

akan

A

LT

5 2

105

kolo

ni/

g 10

6 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

332-

3 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

S

NI 2

332-

2;

ISO

657

9 D

iasa

p si

ap m

akan

A

LT

5 2

10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 233

2-3

Salm

onel

la

5 0

ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

332-

2 D

iferm

enta

si

Esc

heric

hia

coli

5 2

1

APM

/g

10 A

PM/g

S

NI I

SO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

-3;

SN

I IS

O 7

218

Salm

onel

la

5 0

ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

332-

2 09

.3.1

Ik

an d

an P

rodu

k Pe

rika

nan

Te

rmas

uk

Mol

usk

a,

E

sche

richi

a co

li 5

2

1 A

PM/g

10

APM

/g

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI

ISO

721

8 Sa

lmon

ella

5

0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9;

Page 74: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-34-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Kru

stas

e, d

an

Eki

node

rmat

a ya

ng

Dir

enda

m

Dal

am B

um

bu

(Mar

inas

i) da

n

atau

Di D

alam

Je

lly

SN

I 233

2-2

09.3

.2

Ikan

dan

Pr

odu

k Pe

rika

nan

Te

rmas

uk

Mol

usk

a,

Kru

stas

e da

n

Eki

node

rmat

a ya

ng

Dio

lah

M

enja

di P

ikel

da

n a

tau

D

iren

dam

D

alam

Lar

uta

n

Gar

am

E

sche

richi

a co

li 5

2

1 A

PM/g

10

APM

/g

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 Sa

lmon

ella

5

0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9;

SN

I 233

2-2

List

eria

m

onoc

ytog

enes

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

S

NI I

SO

112

90-1

09.3

.3

Pen

ggan

ti

Sal

mon

, Cav

iar

dan

Pro

duk

Telu

r Ik

an L

ain

nya

Telu

r ik

an d

an

kavi

ar y

ang

dibe

kuka

n

ALT

5

2 10

5 ko

lon

i/g

106

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 233

2-3

Esc

heric

hia

coli

5 2

1 A

PM/g

10

APM

/g

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI

ISO

721

8 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

332-

2 Te

lur

ikan

dan

ka

viar

yan

g di

past

euri

sasi

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 233

2-3

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9;

SN

I 233

2-2

Page 75: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-35-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

List

eria

mon

ocyt

ogen

es

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

SN

I IS

O 1

1290

-1

Telu

r ik

an d

an

kavi

ar y

ang

dim

asak

St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 1

102

kolo

ni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 233

2-9

Telu

r ik

an d

an

kavi

ar y

ang

dias

ap

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 233

2-3

09.3

.4

Ikan

dan

Pr

odu

k Pe

rika

nan

Te

rmas

uk

Mol

usk

a,

Kru

stas

e da

n

Eki

node

rmat

a Se

mi A

wet

(C

onto

hnya

ad

alah

Pas

ta Ik

an)

E

sche

richi

a co

li 5

1 3

APM

/g

atau

0.3

A

PM/g

3.6

APM

/g

SN

I IS

O 7

251;

S

NI 2

332-

1;

SN

I 721

8 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

332:

2

09.4

Ik

an d

an P

rodu

k Pe

rika

nan

Aw

et,

Mel

ipu

ti Ik

an

dan

Pro

duk

Peri

kan

an y

ang

Dik

alen

gkan

at

au

Dife

rmen

tasi

, Te

rmas

uk

Mol

usk

a,

Kru

stas

e da

n

Eki

node

rmat

a

Den

gan

pro

ses

past

euri

sasi

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

332-

3 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

332-

2 Li

ster

ia m

onoc

ytog

enes

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

S

NI I

SO

112

90-1

10.0

TE

LUR

DA

N P

RO

DU

K-P

RO

DU

K T

ELU

R

10.2

Pr

odu

k Te

lur

A

LT

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

332-

3 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579;

Page 76: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-36-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

SN

I 289

7 10

.3

Telu

r ya

ng

Dia

wet

kan

, Te

rmas

uk

Prod

uk

Trad

isio

nal

Tel

ur

yan

g D

iaw

etka

n,

Term

asu

k D

enga

n C

ara

Dib

asak

an,

Dia

sin

kan

, da

n D

ikal

engk

an

E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

897

10.4

M

akan

an P

encu

ci

Mu

lut

Ber

bah

an

Das

ar T

elu

r (M

isal

nya

C

ust

ard)

A

LT

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

332-

3 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579;

S

NI 2

897

List

eria

m

onoc

ytog

enes

(k

husu

s pr

oduk

bek

u)

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

SN

I IS

O 1

1290

-1;

SN

I 289

7

12.0

G

AR

AM, R

EMPA

H, S

UP,

SA

US,

SA

LAD

, PR

OD

UK

PR

OTE

IN

12.2

.1

Her

ba d

an

Rem

pah

Sem

ua

Her

ba k

erin

g (t

erm

asu

k be

ntu

k u

tuh

dan

bu

buk)

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9 R

empa

h k

erin

g (t

erm

asu

k be

ntu

k u

tuh

dan

bu

buk)

ALT

5

2 10

5 ko

lon

i/g

106

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9 B

acill

us c

ereu

s 5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g

SN

I IS

O 7

932

Clo

stri

dium

pef

ringe

ns

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 7

937

Page 77: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-37-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

12

.2.2

B

um

bu d

an

Kon

dim

en

Bu

mbu

dan

ko

ndi

men

sia

p pa

kai

bubu

k (k

erin

g)

ALT

5

2 3x

105

kolo

ni/g

10

6 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 2x

103

kolo

ni/g

10

4 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9 B

acill

us c

ereu

s 5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g S

NI I

SO

793

2 C

lost

ridi

um p

efrin

gens

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

793

7 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

4x10

3 ko

loni

/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

B

um

bu d

an

kon

dim

en s

iap

paka

i pa

sta

(bas

ah)

ALT

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

102

kolo

ni/

g 10

3 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9 C

lost

ridi

um p

efrin

gens

5

2 10

2 ko

lon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

SO

793

7 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

102

kolo

ni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

12.4

M

ust

ard

A

LT

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

2 ko

lon

i/g

103

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

2 ko

lon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

12

.5.2

B

ubu

k at

au

Cam

pura

n

Un

tuk

Sup

dan

K

aldu

A

LT

5 2

105

kolo

ni/

g 10

6 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579

Clo

stri

dium

pef

ringe

ns

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 7

937

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

12

.6.1

S

aus

Tere

mu

lsi

(Mis

aln

ya

May

onai

s, S

alad

D

ress

ing,

Oni

on

Dip

s)

A

LT

5 2

102

kolo

ni/

g 10

3 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

102

kolo

ni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

12.6

.2

Sau

s N

on-E

mu

lsi

(Mis

aln

ya S

aus

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Page 78: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-38-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Tom

at, S

aus

Kej

u, S

aus

Kri

m, G

ravi

C

okel

at)

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

102

kolo

ni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

Sau

s ke

ju

ALT

5

2 10

2 ko

lon

i/g

103

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579

Sau

s ca

be, s

aus

tom

at, S

aus

Loba

k A

LT

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

2 ko

lon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

S

amba

l; S

aus

Gad

o-

gado

, sau

s sa

te

ALT

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

102

kolo

ni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

Sau

s Ti

ram

, sa

us/

grav

i cok

lat;

S

aus

Pan

ggan

g/S

aus

Bar

beku

e (B

BQ

Sa

uce)

, Sau

s Pe

ren

dam

/ S

aus

Mar

inas

i (M

arin

ated

Sau

ce),

Kec

ap

Ingg

eris

/Sau

s W

orch

este

r

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Kec

ap K

elap

a E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

102

kolo

ni/

g 10

3 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

12

.6.3

C

ampu

ran

unt

uk

sau

s, g

ravi

es,

dan

dre

ssin

g

A

LT

5 2

105

kolo

ni/

g 10

6 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579

Clo

stri

dium

per

frin

gens

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

793

7 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

12.6

.4

Sau

s B

enin

g

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Page 79: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-39-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

(Mis

aln

ya K

ecap

Ik

an)

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 g

N

A

ISO

657

9

12.7

Pr

odu

k O

les

Un

tuk

Sal

ad

(Mis

aln

ya S

alad

M

akar

oni,S

alad

K

enta

ng) d

an

San

dwic

h, T

idak

M

enca

kup

Prod

uk

Ole

s B

erba

sis

Cok

elat

da

n K

acan

g D

ari

Kat

egor

i 04.

2.2.

5 D

an 0

5.1.

3

A

LT

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

2 ko

lon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

12.9

.1

Past

a K

edel

ai

Ferm

enta

si

E

nte

roba

cter

iace

ae

5 2

102

kolo

ni/

g 10

3 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

12.9

.2.1

S

aus

Ked

elai

Fe

rmen

tasi

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

2 ko

lon

i/ g

10

3 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

12.9

.2.2

S

aus

Ked

elai

N

on-

Ferm

enta

si

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

2 ko

lon

i/g

103

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

12.9

.2.3

S

aus

Ked

elai

La

inny

a

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

2 ko

lon

i/g

103

kolo

ni/

g IS

O 2

1528

-2

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

2 ko

lon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-1

; S

NI I

SO

215

27-2

12

.10

Prot

ein

Pro

duk

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

13.0

PR

OD

UK

PAN

GA

N U

NTU

K K

EPE

RLU

AN

GIZ

I K

HU

SUS

13.1

.1

Form

ula

bay

i Fo

rmu

la B

ayi

(ben

tuk

bubu

k)

ALT

5

2 5x

102

kolo

ni/g

5x1

03 k

olon

i/g

ISO

483

3-1

ALT

* 5

2 5x

102

kolo

ni/g

5x1

03 k

olon

i/g

ISO

135

59

En

tero

bact

eria

ceae

10

2

nega

tif /

10 g

N

A

ISO

215

28-1

C

rono

bact

er s

akaz

akii

30

0 ne

gati

f/10

g N

A

ISO

229

64

Salm

onel

la

30

0 ne

gati

f/ 2

5g

NA

IS

O 6

579

13.1

.2

Form

ula

lan

juta

n

Form

ula

Lan

juta

n

ALT

5

2 5x

102

kolo

ni/g

5x1

03 k

olon

i/g

ISO

483

3-1

Page 80: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-40-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

(ben

tuk

bubu

k)

ALT

* 5

2 5x

102

kolo

ni/g

5x1

03 k

olon

i/g

ISO

135

59

En

tero

bact

eria

ceae

10

2

nega

tif/

10g

NA

IS

O 2

1528

-1

Salm

onel

la

30

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Form

ula

Pe

rtu

mbu

han

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

ALT

* 5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 1

3559

E

nte

roba

cter

iace

ae

10

2 ne

gati

f/10

g

NA

IS

O 2

1528

-1

Salm

onel

la

30

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

13.1

.3

Form

ula

un

tuk

Kep

erlu

an

Med

is K

husu

s B

agi B

ayi

Un

tuk

Bay

i A

LT

5 2

5x10

2 ko

loni

/g

5x10

3 ko

loni

/g

ISO

483

3-1

ALT

* 5

2 5x

102

kolo

ni/g

5x

103

kolo

ni/g

IS

O 1

3559

En

tero

bact

eria

ceae

10

2

nega

tif /

10 g

N

A

ISO

215

28-1

C

rono

bact

er s

akaz

akii

(han

ya u

ntu

k pr

odu

k ba

yi)

30

0 ne

gati

f/ 1

0g

NA

IS

O 2

2964

Salm

onel

la

30

0 ne

gati

f/ 2

5g

NA

IS

O 6

579

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

1 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1 B

acill

us c

ereu

s 5

1 5x

10 k

olon

i/g

5x1

02 k

olon

i/g

SN

I IS

O 7

932

13.2

M

akan

an B

ayi

dan

An

ak D

alam

Mas

a Pe

rtu

mbu

han

Mak

anan

Pe

nda

mpi

ng

AS

I (M

PAS

I) si

ap

kons

um

si (B

ubu

k In

stan

, Pu

ding

, B

isku

it)

ALT

5

2 3x

103

kolo

ni/g

10

4 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

ALT

* 5

2 3

x103

ko

loni

/g

104

kolo

ni/

g IS

O 1

3559

En

tero

bact

eria

ceae

5

0 10

kol

oni/

g N

A

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

30

0

nega

tif/

25g

N

A

ISO

657

9 St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 1

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1

Mak

anan

Pe

nda

mpi

ng

AS

I (M

P A

SI)

yan

g di

mas

ak

terl

ebih

dah

ulu

ALT

5

3 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 K

olifo

rm

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 4

832

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25g

NA

IS

O 6

579

13.3

M

akan

an D

iet

Sela

in u

ntu

k ba

yi

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105 k

olon

i/g

ISO

483

3-1;

Page 81: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-41-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Kh

usu

s U

ntu

k K

eper

luan

K

eseh

atan

, Te

rmas

uk

Un

tuk

Bay

i dan

An

ak-

An

ak (K

ecu

ali

Prod

uk

Kat

egor

i Pa

nga

n 1

3.1)

SN

I 289

7 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 1

1 ko

loni

/mL

(cai

r)

10 k

olon

i/m

L (c

air)

IS

O 2

1528

-2

5 1

10 k

olon

i/g

(pad

at)

102

kolo

ni/

g (p

adat

) IS

O 2

1528

-2

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

2 10

kol

oni/

g 10

2 kol

oni/

g S

NI I

SO

688

8-1;

S

NI 2

897

Salm

onel

la

10

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9;

SN

I 289

7 13

.4

Pan

gan

Die

t u

ntu

k Pe

lang

sin

g da

n P

enu

run

B

erat

Bad

an

A

LT

5 2

104

kolo

ni/

g 10

5 kol

oni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 289

7 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 0

10 k

olon

i/g

NA

IS

O 2

1528

-2

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

2 10

kol

oni/

g 10

2 kol

oni/

g S

NI I

SO

688

8-1;

S

NI 2

897

Salm

onel

la

10

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9;

SN

I 289

7 13

.5

Mak

anan

Die

t (C

onto

hnya

S

upl

emen

Pa

nga

n U

ntu

k D

iet)

yan

g Ti

dak

Term

asu

k Pr

odu

k da

ri

Kat

egor

i 13.

1,

13.2

, 13.

3, 1

3.4

dan

13.

6

Pan

gan

un

tuk

ibu

h

amil

dan

ibu

m

enyu

sui

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105 k

olon

i/g

ISO

483

3-1;

S

NI 2

897

En

tero

bact

eria

ceae

5

0 10

kol

oni/

g N

A

ISO

215

28-2

St

aphy

loco

ccus

aur

eus

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

688

8-1;

S

NI 2

897

Salm

onel

la

10

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9;

SN

I 289

7 Pa

nga

n s

elai

n u

ntu

k ib

u h

amil

dan

ibu

m

enyu

sui

ALT

5

2 10

4 ko

lon

i/g

105

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1;

SN

I 289

7 E

nte

roba

cter

iace

ae

5 0

10 k

olon

i/g

NA

IS

O 2

1528

-2

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 6

888-

1;

SN

I 289

7 Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g N

A

ISO

657

9;

SN

I 289

7

Page 82: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-42-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

14

.0

MIN

UM

AN T

IDAK

TE

RM

ASU

K P

RO

DU

K S

USU

14

.1.1

.1

Air

Min

eral

Ala

mi

dan

Su

mbe

rnya

A

ir m

iner

al a

lam

i A

LT

5 0

102

kolo

ni/

ml

NA

S

NI 3

554

Kol

iform

5

0 Ti

dak

terd

etek

si/

250m

l

NA

S

NI 3

554

Esc

heric

hia

coli

5 0

Tida

k te

rdet

eksi

/ 25

0ml

NA

S

NI 3

554

Bak

teri

an

aero

b pe

redu

ksi s

ulfi

t pe

mbe

ntu

k sp

ora

5 0

Tida

k te

rdet

eksi

/ 25

0ml

NA

S

NI 3

554

Ent

eroc

occi

5

0 Ti

dak

terd

etek

si/

250m

l

NA

S

NI 3

554

Pseu

dom

onas

ae

rugi

nosa

5

0 Ti

dak

terd

etek

si/

250m

l

NA

S

NI 3

554

14.1

.1.2

A

ir M

inu

m

Ola

han

A

ir m

iner

al, A

ir

dem

iner

al, A

ir

min

um

ber

oksi

gen

, ai

r em

bun

ALT

5

2 10

3 ko

loni

/ml

105

kolo

ni/

ml

SN

I 355

4

Kol

iform

5

0 0/

250

ml

NA

S

NI 3

554

Pseu

dom

onas

aer

ugin

osa

5 0

0/25

0 m

l N

A

SN

I 355

4 A

ir S

oda

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

kol

oni/

ml

102

kolo

ni/

ml

SN

I IS

O 2

1527

-1

14.1

.2

Sar

i Bu

ah d

an

Sar

i Say

ura

n

Sar

i Bu

ah d

an S

ari

Say

ura

n y

ang

tida

k di

past

euri

sasi

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25 m

l N

A

ISO

657

9 E

sche

richi

a co

li 5

2 10

2 ko

lon

i/m

l

103

kolo

ni/

ml

ISO

166

49-1

; IS

O 1

6649

-2

Sar

i Bu

ah d

an S

ari

Say

ura

n y

ang

dipa

steu

risa

si

Esc

heric

hia

coli

5 0

3 A

PM/m

l N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 K

onse

ntr

at s

ari

buah

dan

ko

nsen

trat

Esc

heric

hia

coli

5 0

3 A

PM/m

l N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI

ISO

721

8

Page 83: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-43-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Sar

i say

ur

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

2 ko

lon

i/m

l 10

4 ko

lon

i/m

l S

NI I

SO

215

27-1

14

.1.3

.1

Nek

tar

Bu

ah

E

sche

richi

a co

li 5

0 3

APM

/g

NA

S

NI I

SO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

- 3;

S

NI I

SO

721

8 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

102

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-1

14.1

.3.2

N

ekta

r S

ayu

r

Esc

heric

hia

coli

5 0

3 A

PM/g

N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI

ISO

721

8 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

102

kolo

ni/

g 10

4 kol

oni/

g S

NI I

SO

215

27-1

14

.1.4

.1

Min

um

an

Ber

basi

s A

ir

Ber

peri

sa y

ang

Ber

karb

onat

K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

10 k

olon

i/m

l 10

2 kol

oni/

ml

SN

I IS

O 2

1527

-1

14.1

.4.2

M

inu

man

B

erba

sis

Air

B

erpe

risa

Tid

ak

Ber

karb

onat

, Te

rmas

uk

Punc

hes

dan

A

des

Sir

up

berp

eris

a K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

10 k

olon

i/m

l 10

2 kol

oni/

ml

SN

I IS

O 2

1527

-1

Min

um

an S

ari B

uah

A

LT

5 1

10 k

olon

i/m

l 10

2 ko

lon

i/m

l IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

0 3

APM

/ml

NA

S

NI I

SO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

-3;

SN

I IS

O 7

218

Min

um

an R

asa

Bu

ah

ALT

5

1 10

kol

oni/

ml

102

kolo

ni/

ml

ISO

483

3-1

Esc

heric

hia

coli

5 0

3 A

PM/m

l N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-

3;

SN

I IS

O 7

218

Min

um

an E

lekt

rolit

Ti

dak

Ber

karb

onat

A

LT

5 2

102

kolo

ni/

ml

104

kolo

ni/

ml

ISO

483

3-1

Kol

iform

10

1

1,8

APM

/100

m

l 10

APM

/100

ml

ISO

483

1,

SN

I IS

O 7

218,

S

NI I

SO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

- 3

Pseu

dom

onas

ae

rugi

nosa

5

0 0/

100

ml

NA

IS

O 1

6266

Min

um

an T

eh d

alam

K

emas

an

ALT

5

2 10

2 ko

lon

i/m

l 10

3 ko

lon

i/m

l IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

0 1,

8 A

PM/1

00

NA

S

NI I

SO

725

1;

Page 84: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-44-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

ml

SN

I IS

O 1

6649

- 3;

S

NI I

SO

721

8 M

inu

man

Kop

i A

LT

5 2

102

kolo

ni/

ml

103

kolo

ni/

ml

ISO

483

3 E

sche

richi

a co

li 5

0 1,

8 A

PM/1

00

ml

NA

S

NI I

SO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

- 3;

S

NI I

SO

721

8 14

.1.4

.3

Kon

sen

trat

(C

air

atau

Pa

dat)

Un

tuk

Min

um

an

Ber

basi

s A

ir

Ber

peri

sa

Kon

sen

trat

Le

mon

ade

Bek

u

Esc

heric

hia

coli

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g IS

O 1

6649

-1;

ISO

166

49-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Sir

up

Bu

ah,

siru

p be

rper

isa,

si

rup

ence

r B

erpe

risa

Esc

heric

hia

coli

5 0

3 A

PM/m

l N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

10 k

olon

i/m

l 10

2 ko

lon

i/m

l S

NI I

SO

215

27-1

S

quas

h, s

quas

h

berp

eris

a A

LT

5 2

102

kolo

ni/

ml

103

kolo

ni/m

l IS

O 4

833-

1

Esc

heric

hia

coli

5 0

3 A

PM/m

l N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 M

inu

man

Ser

buk

Ber

peri

sa

ALT

5

2 5x

102

kolo

ni/g

5x

103

kolo

ni/g

IS

O 4

833-

1 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 1

5x10

1 ko

loni

/g

5x10

2 ko

loni

/g

SN

I IS

O 2

1527

-2

Min

um

an s

erbu

k be

rper

isa

(yan

g da

lam

kom

posi

siny

a m

enga

ndu

ng

susu

at

au k

rim

mer

ata

u

coke

lat)

ALT

5

2 3x

103 k

olon

i/g

5x10

3 ko

loni

/g

ISO

483

3-1

Kap

ang

dan

kh

amir

5

1 5x

102

kolo

ni/g

5x

102

kolo

ni/g

S

NI I

SO

215

27-2

Sir

up

teh

; Sir

up

kopi

A

LT

5 2

102

kolo

ni/

ml

103

kolo

ni/

ml

ISO

483

3-1

Esc

heric

hia

coli

5

0 3

APM

/ml

NA

S

NI I

SO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

-3;

SN

I IS

O 7

218

Min

um

an d

asar

A

LT

5 2

5x10

2 ko

loni

/g

5x10

3 ko

loni

/g

ISO

483

3-1

Page 85: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-45-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

elek

trol

it (b

entu

k bu

buk)

K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

10 k

olon

i/g

102

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-2

Min

um

an d

asar

el

ektr

olit

(ben

tuk

cair

)

ALT

5

2 10

2 ko

lon

i/m

l 10

3 ko

lon

i/m

l IS

O 4

833-

1 E

sche

richi

a co

li 5

0 3

APM

/ml

NA

S

NI I

SO

725

1;

SN

I IS

O 1

6649

-3;

SN

I IS

O 7

218

14.1

.5

Kop

i, K

opi

Su

bsti

tusi

, Te

h, S

edu

han

H

erba

l, da

n

Min

um

an

Teh

ker

ing

(ter

mas

uk

teh

hit

am,

teh

hija

u, t

eh

puti

h, t

eh o

olon

g,

teh

wan

gi);

Teh

bu

buk

(ter

mas

uk

teh

h

itam

, teh

hija

u, t

eh

puti

h, t

eh o

olon

g,te

h

wan

gi)

ALT

5

2 10

3 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1 K

apan

g da

n k

ham

ir

5 2

102

kolo

ni/

g 10

3 ko

lon

i/g

SN

I IS

0 21

527-

2

Biji

-Biji

an d

an

Sere

al P

anas

, ke

cual

i Cok

elat

Teh

cel

up

(ter

mas

uk

teh

hit

am, t

eh h

ijau

, te

h p

uti

h, t

eh

oolo

ng,

teh

wan

gi)

ALT

5

2 5

x102

ko

loni

/g

5x10

3 ko

loni

/g

ISO

483

3-1

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

2 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

S0

2152

7-2

Kon

sen

trat

m

inu

man

teh

A

LT

5 2

102

kolo

ni/

ml

103

kolo

ni/

ml

ISO

483

3-1

Esc

heric

hia

coli

5 0

1,8

APM

/100

m

l N

A

SN

I IS

O 7

251;

S

NI I

SO

166

49-3

; S

NI I

SO

721

8 K

onse

ntr

at

min

um

an k

opi

ALT

5

2 10

2 ko

lon

i/m

l 10

3 ko

lon

i/m

l IS

O 4

833

Esc

heric

hia

coli

5 0

1,8

APM

/100

m

l N

A

SN

I IS

O 7

251

Kop

i Bu

buk;

Kop

i C

ampu

r, m

inu

man

se

rbu

k ko

pi g

ula

su

su, m

inu

man

se

rbu

k ko

pi g

ula

ALT

5

2 10

5 kol

oni/

g 10

6 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

2 ko

lon

i/g

104

kolo

ni/

g S

NI I

SO

215

27-2

Page 86: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-46-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

krim

er, m

inu

man

se

rbu

k ko

pi g

ula

, m

inu

man

tr

adis

ion

al,

min

um

an b

otan

ical

K

opi I

nsta

n A

LT

5 2

3x10

3 ko

loni

/g

104

kolo

ni/

g IS

O 4

833-

1

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

2 ko

lon

i/g

103

kolo

ni/

g S

NI I

S0

2152

7-2

15.0

M

AK

ANA

N R

ING

AN

SIA

P SA

NTA

P 15

.1

Mak

anan

R

inga

n –

B

erba

han

D

asar

Ken

tang

, U

mbi

, Ser

ealia

, Te

pun

g at

au

Pati

(dar

i Um

bi

dan

Kac

ang)

Tan

pa is

ian

A

LT

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Stap

hylo

cocc

us a

ureu

s 5

1 10

2 ko

lon

i/g

2x10

2 ko

loni

/g

SN

I IS

O 6

888-

1 D

enga

n is

ian

/fill

ing

ALT

5

2 5x

103

kolo

ni/g

5x

104

kolo

ni/g

IS

O 4

833-

1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Stap

hylo

cocc

us

aure

us

5 1

102

kolo

ni/

g 2x

102

kolo

ni/g

S

NI I

SO

688

8-1

15.2

O

lah

an

Kac

ang,

Te

rmas

uk

Kac

ang

Terl

apis

i dan

C

ampu

ran

K

acan

g (C

onto

h

Den

gan

Bu

ah

Ker

ing)

A

LT

5 2

5x10

2 ko

loni

/g

5x10

3 ko

loni

/g

ISO

483

3-1

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Kap

ang

dan

kh

amir

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

SN

I IS

O 2

1527

-2

15.3

M

akan

an R

inga

n

A

LT

5 2

103

kolo

ni/

g 10

4 ko

lon

i/g

ISO

483

3-1

Page 87: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-47-

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

/ Pa

ram

eter

Uji

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is**

Ber

basi

s Ik

an

En

tero

bact

eria

ceae

5

2 10

kol

oni/

g 10

2 ko

lon

i/g

ISO

215

28-2

Sa

lmon

ella

5

0 ne

gati

f/25

g

NA

IS

O 6

579

Stap

hylo

cocc

us

aure

us

5 1

102

kolo

ni/

g 2x

102

kolo

ni/g

S

NI I

SO

688

8-1

CO

NTO

H P

EN

JELA

SAN

KR

ITE

RIA

MIK

RO

BIO

LOG

I PA

DA

KA

TEG

OR

I PA

NG

AN

01.

1.1.

1 SU

SU P

AST

EU

RIS

ASI

Kat

egor

i Pan

gan

Jeni

s Pa

ngan

O

laha

n Je

nis

Mik

roba

n

c m

M

M

etod

e A

nalis

is

Penj

elas

an

01.0

PR

OD

UK

-PR

OD

UK

SU

SU D

AN

AN

ALO

GN

YA, K

EC

UA

LI Y

AN

G T

ER

MAS

UK

KA

TEG

OR

I 02

.0

01.1

.1.1

S

usu

(P

lain

) S

usu

Pa

steu

risa

si

Ent

erob

acte

riac

eae

5 2

1 A

PM/m

l 5

APM

/ml

SN

I IS

O

2152

8-1

Dar

i 5 s

ampe

l su

su y

ang

diam

bil d

an

diu

ji, h

anya

2 s

ampe

l yan

g bo

leh

m

enga

ndu

ng

jum

lah

E

nte

roba

cter

iace

ae a

ntar

a 1

sam

pai

5 A

PM/m

l, se

dang

kan

3 sa

mpe

l yan

g la

inn

ya ju

mla

h E

nte

roba

cter

iace

ae

har

us

kura

ng d

ari 1

APM

/ml.

Pen

gujia

n E

nte

roba

cter

iace

ae p

ada

susu

pas

teu

risa

si m

engg

un

akan

m

etod

e an

alis

is S

NI I

SO 2

1528

-1

Mik

robi

olog

i Bah

an P

anga

n d

an

Paka

n –

Met

ode

Hor

izon

tal u

ntu

k D

etek

si d

an E

nu

mer

asi

En

tero

bact

eria

ceae

– B

agia

n 1

: D

etek

si d

an E

nu

mer

asi

Men

ggu

nak

an T

ekn

ik A

PM d

enga

n

pra-

pen

gaya

an.

Page 88: PEDOMAN - standarpangan.pom.go.idstandarpangan.pom.go.id/dokumen/pedoman/Pedoman...Mikrobiologi dalam Pangan Olahan, yang diundangkan pada tanggal 4 Agustus 2016, sebagai revisi dari

-48-

Salm

onel

la

5 0

nega

tif/

25m

l N

A

ISO

678

5 D

ari 5

sam

pel s

usu

yan

g di

ambi

l da

n d

iuji,

sem

ua

sam

pel t

idak

bo

leh

men

gan

dun

g Sa

lmon

ella

da

lam

25

mL.

Pen

gujia

n

Salm

onel

la p

ada

susu

pas

teu

risa

si

men

ggu

naka

n m

etod

e an

alis

is I

SO

6785

Milk

an

d M

ilk P

rodu

cts

– D

etec

tion

of S

alm

onel

la s

pp.

K

eter

anga

n:

*)

=

han

ya u

ntu

k je

nis

pan

gan

yan

g di

tam

bahk

an b

akte

ri a

sam

lakt

at

**)

= gu

nak

an m

etod

e ta

hun

ter

baru

yan

g su

dah

div

erifi

kasi

N

A

=

Not

App

licab

le

KE

PALA

BA

DA

N P

EN

GA

WA

S O

BA

T D

AN

MA

KA

NA

N,

ttd.

PEN

NY

K. L

UK

ITO