_=pedoman pelayanan irj noname

46
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, keperawatan, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. Sesuai dengan tipe dan kemampuan rumah sakit, RS WARAS WIRIS mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut: melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis, pelayanan penyuluhan kesehatan, pelayanan rawat jalan atau rawat darurat, pelayanan rawat inap, serta melaksanakan pelayanan administratif. Instalasi Rawat Jalan adalah suatu bagian pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan pencegahan, pengobatan serta pemulihan terhadap penderita dengan waktu kurang dari 24 jam, dimana dalam pelayanannya terkait dengan kegiatan penunjang lain seperti rehabilitasi medis, laboratorium, radiologi dan farmasi. B. Ruang Lingkup Pelayanan Instalasi Rawat Jalan RS WARAS WIRIS sesuai dengan rumah sakit tipe C memberikan pelayanan umum dan spesialis dasar yang terdiri dari: 1. Poliklinik yang meliputi : a. Poliklinik Umum, b. Poliklinik Spesialis yang terdiri dari spesialis penyakit dalam, anak, THT, Paru dan Saraf, dan bedah c. Poliklinik Gigi 2. Unit Hemodialisa C. Batasan Operasional Untuk lebih mengarahkan pemahaman dibuat batasan istilah penting yang terkait dengan kerangka pelayanan Instalasi Rawat Jalan. 1. Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya. 2. Rumah sakit Tipe C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas. 3. Instalasi Rawat Jalan adalah bagian pelayanan di rumah sakit yang memberikan pelayanan pencegahan, pengobatan serta pemulihan terhadap penderita dengan waktu

Upload: sriwirawati

Post on 07-Feb-2016

1.308 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

alur pelayanan rawat jalan

TRANSCRIPT

Page 1: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rumah sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang pelayanannya

disediakan oleh dokter, keperawatan, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.

Sesuai dengan tipe dan kemampuan rumah sakit, RS WARAS WIRIS mempunyai tugas

dan fungsi sebagai berikut: melaksanakan pelayanan medis, pelayanan penunjang medis,

pelayanan penyuluhan kesehatan, pelayanan rawat jalan atau rawat darurat, pelayanan rawat

inap, serta melaksanakan pelayanan administratif.

Instalasi Rawat Jalan adalah suatu bagian pelayanan di rumah sakit yang memberikan

pelayanan pencegahan, pengobatan serta pemulihan terhadap penderita dengan waktu kurang

dari 24 jam, dimana dalam pelayanannya terkait dengan kegiatan penunjang lain seperti

rehabilitasi medis, laboratorium, radiologi dan farmasi.

B. Ruang Lingkup Pelayanan

Instalasi Rawat Jalan RS WARAS WIRIS sesuai dengan rumah sakit tipe C memberikan

pelayanan umum dan spesialis dasar yang terdiri dari:

1. Poliklinik yang meliputi :

a. Poliklinik Umum,

b. Poliklinik Spesialis yang terdiri dari spesialis penyakit dalam, anak, THT, Paru

dan Saraf, dan bedah

c. Poliklinik Gigi

2. Unit Hemodialisa

C. Batasan Operasional

Untuk lebih mengarahkan pemahaman dibuat batasan istilah penting yang terkait dengan

kerangka pelayanan Instalasi Rawat Jalan.

1. Rumah Sakit adalah sebuah institusi perawatan kesehatan profesional yang

pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat, dan tenaga ahli kesehatan lainnya.

2. Rumah sakit Tipe C adalah rumah sakit yang mampu memberikan pelayanan

kedokteran spesialis terbatas.

3. Instalasi Rawat Jalan adalah bagian pelayanan di rumah sakit yang memberikan

pelayanan pencegahan, pengobatan serta pemulihan terhadap penderita dengan waktu

Page 2: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

2

kurang dari 24 jam dimana dalam pelayanannya terkait dengan kegiatan penunjang

lain seperti rehabilitasi medis, laboratorium, radiologi dan farmasi.

4. Unit Hemodialisa adalah bagian pelayanan rawat jalan yang memberikan pelayanan

dialisis bagi penderita gagal ginjal kronis maupun gagal ginjal akut yang

membutuhkan penanganan secara profesional.

5. Poliklinik adalah unit yang melayani pelayanan rawat jalan yang meliputi tindakan

pencegahan, pengobatan dan pemulihan terhadap pasien umum atau yang

membutuhkan tindakan spesialistik dasar (anak, penyakit dalam, kebidanan dan

kandungan serta bedah umum) dan pelayanan gigi dasar.

D. Landasan Hukum

Penyelenggaraan Instalasi Rawat Jalan sesuai dengan:

1. Undang – Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

2. Undang – Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan.

4. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit WARAS WIRIS KOTA ...... Nomor

189/060/Y-RSXX/VIII/2010 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit

WARAS WIRIS KOTA .......

Page 3: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

3

BAB II

STANDAR KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

1. Kepala Instalasi Rawat Jalan RS WARAS WIRIS adalah seorang dokter yang bekerja

purna waktu.

2. Kepala Poliklinik adalah seorang Dokter yang bekerja purna waktu.

3. Kepala Unit Hemodialisa adalah seorang dokter spesialis penyakit dalam konsultan di

bidang nefrologi (KGH)

4. Kepala Keperawatan Unit Hemodialisa adalah lulusan D III Keperawatan masa kerja

5 tahun,

5. Perawat Pelaksana adalah perawat lulus D III Keperawatan dan SPK dengan masa

kerja 5 tahun.

6. Koordinator Logistik adalah Pembantu Perawat dengan masa kerja lebih dari 5 tahun.

B. Distribusi Ketenagaan

Distribusi Ketenagaan pada Poliklinik dijabarkan dalam tabel berikut:

Tabel 2.1 Distribusi Ketenagaan Poliklinik

Poliklinik Jumlah Kualifikasi Tenaga atau poli Keterangan

Umum 2 Perawat 2 Kelebihan tenaga:

Perawat (1)

Perawat gigi (1)

ditugaskan di bagian

kasir instalasi rawat

jalan

Penyakit

Dalam

1 Perawat 1

Anak 1 Perawat 1

Obstetri

Ginekologi

1 Bidan

Perawat

2 (merangkap

imunisasi,

UKS)

Gigi 1 Perawat gigi 1

C. Pengaturan Dinas

Instalasi Rawat Jalan memiliki 26 ruang, yang dipakai untuk kegiatan pelayanan

poliklinik umum maupun spesialistik dengan jam kerja mulai 07.00 sampai dengan 13.30

kecuali spesialitik THT, saraf, bedah, dan paru sesuai dengan perjanjian.

Pada unit hemodialisa, pengaturan dinas atau shift dibagi menjadi:

Page 4: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

4

Shift pagi pukul 07.00-14.00 sebanyak 3 orang

Shift siang pukul 12.00-19.00 sebanyak 3 orang

On call sebanyak 2 orang

Page 5: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

5

BAB III

STANDAR FASILITAS

A. Denah Ruangan

Gambar 3.1 Denah Poliklinik

Page 6: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

6

Gambar 3.2 Denah Ruang Medical Check Up

Page 7: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

7

Gambar 3.3 Denah Unit Hemodialisa

Page 8: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

8

B. Standar Fasilitas

1. Alat Medis

Tabel 3.1 Alat Medis di Instalasi Rawat Jalan

No Nama Alat Jml INVENTARIS 2012

Kondisi No

Merk Jml Selisih Ket Item

Tanggal Inventaris :

28 & 29 Juni 2012

RUANG 201

1 Tensimeter 1 1 Baik 1 Accoson

2 Stetoskop 1 1 Baik 1 Riester

3 Termometer 1 1 Baik 1 Safety

4 Penlight 1 1 Baik 1 Onemed

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Timbangan badan 1 1 Baik 1 Onemed

RUANG 202

1 Tensimeter 1 1 Baik 1 Accoson

2 Stetoskop 1 1 Baik 1 Riester

3 Termometer 1 1 Baik 1 Safety

4 Penlight 1 1 Baik 1 Onemed

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Timbangan badan 1 1 Baik 1 Onemed

RUANG 204

1 Timbangan badan 1 1 Baik 1 Onemed

RUANG 207

1 Tensimeter 1 1 Baik 1 Accoson

2 Stetoskop 1 1 Baik 1 Riester

3 Termometer 1 1 Baik 1 Safety

4 Penlight 1 1 Baik 1

5 Foot step 1 1 Baik 1

Page 9: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

9

6 Timbangan badan 1 1 Baik 1 Onemed

RUANG 208

1 Tensimeter 1 1 Baik 1 Accoson

2 Stetoskop 1 1 Baik 1 Riester

3 Termometer 1 1 Baik 1 Safety

4 Penlight 1 1 Baik 1

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Timbangan badan 1 1 Baik 1 Onemed

RUANG 209

1 Tensimeter 1 1 Baik 1 Accoson

2 Stetoskop 1 1 Baik 1 Riester

3 Termometer 1 1 Baik 1 Safety

4 Penlight 2 2 Baik 1

Baik 2

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Timbangan badan 1 1 Baik 1

7 Termometer telinga

digital

1 1 Baik 1 Omron

RUANG 210

1 Tensimeter 1 1 Baik 1 Accoson

2 Stetoskop 1 1 Baik 1 Riester

3 Termometer 1 1 Baik 1 Safety

4 Penlight 1 1 Baik 1 Onemed

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Timbangan badan 1 1 Baik 1 Onemed

7 Lampu LED/lampu

sorot

1 1 Baik 1 Kawe

Page 10: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

10

RUANG 211

1 Tensimeter 1 1 Baik 1 Onemed

2 Stetoskop 1 1 Baik 1

3 Foot step 1 1 Baik 1

4 Timbangan badan 1 1 Baik 1 Airlux

5 Lampu LED/lampu

sorot

1 1 Baik 1 Kawe

6 Doppler 1 1 Baik 1 Nadeco

7 Kotak baca rongent 1 1 Baik 1

8 USG 1 1 Baik 1

9 Oksigen mobile 1 1 Baik 1

RUANG 212

1 Foot step 1 1 Baik 1

2 Tensimeter 1 1 Baik 1

3 Stetoskop 1 1 Baik 1

4 Senter 1 1 Baik 1

5 Oksigen mobile 1 1 Baik 1

6 Timbangan badan 1 1 Baik 1 Onemed

7 ECG 1 1 Baik 1

8 Termometer 1 1 Baik 1

9 Bak instrumen 1 1 Baik 1

10 Tongue spatel 4 4 Baik 1

11 Bengkok 1 1 Baik 1

RUANG 213

1 Tensimeter 1 1 Baik 1 Onemed

2 Stetoskop 1 1 Baik 1 Riester

3 Termometer 1 1 Baik 1

4 Penlight 1 1 Baik 1

Page 11: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

11

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Timbangan badan 1 1 Baik 1 Onemed

RUANG 214

1 Tensimeter 1 1 Baik 1

2 Stetoskop 1 1 Baik 1

3 Termometer 1 1 Baik 1

4 Penlight 1 1 Baik 1

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Timbangan badan 1 1 Baik 1

RUANG 215

1 Tensimeter 1 1 Baik 1 Accoson

2 Stetoskop 1 1 Baik 1 Riester

3 Termometer 1 1 Baik 1 Safety

4 Penlight 1 1 Baik 1 Onemed

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Timbangan badan 1 1 Baik 1 Onemed

RUANG 217

1 Tensimeter 1 1 Baik 1

2 Stetoskop 1 1 Baik 1

3 Termometer digital 1 1 Baik 1

4 Penlight 1 1 Baik 1

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Timbangan badan 1 1 Baik 1

7 Oksigen mobile 1 1 Baik 1

8 Kotak baca rongent 1 1 Baik 1

Page 12: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

12

RUANG 218

1 Tensimeter 1 1 Baik 1 Accoson

2 Stetoskop 1 1 Baik 1 Riester

3 Termometer 1 1 Baik 1 Safety

4 Penlight 1 1 Baik 1 Onemed

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Kotak baca rongent 1 1 Baik 1

RUANG 219

1 Tensimeter 1 1 Baik 1 Accoson

2 Stetoskop 1 1 Baik 1 Riester

3 Termometer 1 1 Baik 1 Safety

4 Senter 1 1 Baik 1 Onemed

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Kotak baca rongent 1 1 Baik 1

7 Standart infus 1 1 Baik 1

8 Oksigen Mobile 1 1 Baik 1

9 Timbangan Badan 1 1 Baik 1

RUANG 220

1 Tensimeter 1 1 Baik 1 Accoson

2 Stetoskop 1 1 Baik 1 Riester

3 Termometer elektrik 1 1 Baik 1 Safety

4 Senter 1 1 Baik 1 Onemed

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Timbangan badan 1 1 Baik 1

RUANG 221

1 Tensimeter 1 1 Baik 1 Accoson

2 Stetoskop 1 1 Baik 1 Riester

Page 13: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

13

3 Stetoskop anak 2 2

4 Termometer 2 2 Baik 1 Safety

5 Termometer digital 3 3

6 Pen light 1 1 Baik 1 Onemed

7 Foot step 1 1 Baik 1

8 Timbangan badan 1 1 Baik 1

9 Lampu LED 1 1 Baik 1

10 Oksigen Mobile 1 1 Baik 1

11 Standart infus 1 1 Baik 1

12 Tong spatel 35 35 Baik 35

RUANG 223

1 Tensi meter 1 1 Baik 1

2 Termometer 1 1 Baik 1

3 Stetoskop 1 1 Baik 1

4 Pen light 1 1 Baik 1

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Lampu LED 1 1 Baik 1

RUANG 225

1 Tensi meter 1 1 Baik 1

2 Termometer 1 1 Baik 1

3 Stetoskop 1 1 Baik 1

4 Pen light 1 1 Baik 1

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Lampu LED 1 1 Baik 1

RUANG 226

1 Tensi meter 1 1 Baik 1

2 Termometer 1 1 Baik 1

Page 14: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

14

3 Stetoskop 1 1 Baik 1

4 Pen light 1 1 Baik 1

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Lampu LED 1 1 Baik 1

7 Timbangan badan 1 1 Baik 1

RUANG 227

1 Tensi meter 1 1 Baik 1

2 Termometer 1 1 Baik 1

3 Stetoskop 1 1 Baik 1

4 Pen light 1 1 Rusak 1

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Timbangan badan 1 1 Baik 1

RUANG 228

1 Tensi meter 1 1 Baik 1

2 Termometer 1 1 Baik 1

3 Stetoskop 1 1 Baik 1

4 Pen light 1 1 Rusak 1

5 Foot step 1 1 Baik 1

6 Lampu LED 2 2 Baik 2

RUANG MEDICAL

CHECK UP

1 Tensi meter 1 1 Baik 1

2 Termometer 1 1 Baik 1

3 Stetoskop 1 1 Baik 1

4 Pen light 1 1 Rusak 1

5 Foot step 1 1 Baik 1

Page 15: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

15

6 Treadmill 1 1 Baik 1

Spirometri 1 1 Baik 2

Timbangan Badan 1 1

Troli emergensi 1 1

2. Non Medis

Tabel 3.2 Alat Non Medis di Instalasi Rawat Jalan

No Jenis Inventaris Inventaris INVENTARIS 2012

Kondisi Merk

Jml Selisih Keterangan

Tanggal inventaris :

25 Juni 2012

Ruang Periksa

1 Bed periksa 23 22 1 pindah ke

Rehabilitasi

medis

Baik Paramount

2 Bed genecolog 2 Baik

3 Troli instrumen 25 Baik MAK

4 Troli alat "Master" 1 1 Baik Master

5 Meja kerja 24 24 Baik ex. Mebel

Harry

6 Meja kerja 4 4 Baik ex. Mebel

Harry

7 Kursi putar dokter 28 28 Baik New Council

8 Kursi putar 3 3 Baik Avansa

9 Kursi tindakan

bulat

5 5 Baik MAK

10 Kursi kerja 56 56 Baik Fortuner 706

11 Lemari alat 3 pintu 22 22 Baik ex. Mebel

Harry

12 Lemari alat 2 pintu 2 4 2 tambahan Baik

Page 16: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

16

13 Lemari alat

gantung + bawah

4 4 Baik ex. Mebel

Harry

14 Lemari es 1 pintu 1 1 Baik Panasonic

15 Lemari es 1 pintu 1 1 Baik Gold Star

16 Telepon 27 26 1 digunakan unit

lain

Baik Panasonic

17 Komputer Pentium

I 3

1 1 Baik Power Logic

Azura

18 Komputer Pentium

Dual Core

1 1 Baik Kensys

19 Komputer Pentium

Dual Core

1 1 Baik PC HP

Microtower

20 Komputer Pentium

Dual Core

4 4 Baik PC Compaq

21 Komputer Pentium

Dual Core

2 2 Baik Desktop HP

Pro 2000

Ruang Tunggu

1 Kursi tunggu 3 seat 44 44 Baik Fortuner

2 Televisi Plasma 46"

New Full HD

3 3 Baik Panasonic

Pantry

1 Lemari gantung 1 1 Baik ex. Mebel

Harry

2 Lemari es 1 pintu 1 1 Baik Sharp

3 Troli makan 1 1 Baik eks. Soegiarto

Al.

4 Dispenser air

minum

1 1 Baik Sharp

5 Kursi plastik 7 7 Baik

Page 17: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

17

Gudang

1 Troli laundry 1 1 Baik MAK

2 Troli linen bersih 1 1 Baik MAK

3 Kursi roda 3 3 Baik Spirit

4 Brankar 1 1 Baik MAK

Ruang Linen

1 Lemari linen 1 1 Baik ex. Mebel

Harry

2 Lemari linen 1 1 Baik ex. Mebel

Harry

3 Meja kerja 1 1 Baik

4 Kursi lipat 2 2 Baik Chitosse

Ruang Komite

Medis

1 Meja rapat 1 1 Baik

2 Kursi rapat 4 Baik

3 Sofa 2 seat 2 Baik

4 Meja sofa 1 Baik

5 Meja sofa 1 Baik

6 Lemari es 1 pintu 1 Baik

7 Buffet 1 1 Baik ex. Mebel

Harry

8 Televisi Plasma 46"

New Full HD

1 1 Baik Panasonic

Ruang Edukasi

1 Lemari alat 3 pintu 1 1 Baik ex. Mebel

Harry

2 Meja rapat 1 Baik

Page 18: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

18

3 Kursi kerja 11 Baik

Ruang Medical

Check Up

1 Bed periksa 3 3 Baik Paramount

2 Meja kerja 1 3 2 tambahan Baik

3 Kursi putar dokter 2 1 1 digunakan unit

lain

Baik New Council

4 Kursi putar 1 0 1 digunakan unit

lain

Baik Avansa

5 Kursi kerja 6 6 Baik Fortuner 706

6 Lemari buku 1 1 Baik ex. Mebel

Harry

7 Komputer Pentium

I 3

1 1 Baik Power Logic

Azura

8 Monitor 1 Baik LG

9 Keyboard 1 Baik HP

10 Mouse 1 Baik HP

11 Printer 1 Baik Epson T 13

12 Stavolt 1 Baik Supreme

13 Televisi Plasma 46"

New Full HD

1 1 Baik Panasonic

14 Telepon 3 3 Baik Panasonic

15 Troli alat "Master" 1 1 Baik Master

16 Naskas 1 Baik

17 Sofa 2 seat 1 Baik

18 Sofa single 2 Baik

19 Meja sofa 1 Baik

20 Meja 2 sap 1 Baik

21 Lemari alat 1 Baik

22 Monitor 1 Baik LG

Page 19: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

19

23 Mouse 1 Baik Logitech

24 UPS 1 Baik

25 Printer 1 Baik HP

26 Jam dinding 3 Baik

27 Salib 1 Baik

Peralatan

Kebersihan

1 Tempat sampah

injak 12 ltr

6 6 Baik Krisbow

2 Tempat sampah

injak 14 ltr

63 63 Baik Lion Star

3 Tempat sampah

injak 15 ltr

28 28 Baik Krisbow

4 Troli linen kotor 2 2 Baik

5 Rak jemuran

alumunium

1 1 Baik

6 Ember tertutup 3

galon

1 2 1 tambahan Baik Lion Star

3. Poliklinik Gigi

Tabel 3.3 Inventaris di Poliklinik Gigi

No. Nama Alat Jumlah Keterangan Kondisi

Tanggal inventaris: 3 Juli 2012

1 Glow UV Cabinet 1 Baik

2 Dental Unit 1 Baik

Dental Unit 1 Baik

3 Dental Unit + chair taurus z 1 Baik

Tm Max /600l Sid Head Nsk Japan 1 Baik

Coupling Titaium Ptl 1 Baik

Page 20: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

20

Nsk Pro Ki Complete Pana-Max Air Motor

Straight &Contra Hp Cbe 1006/Bbb11110

1 1 set (air motor) Baik

Bbb11110/Abb0285/Obb12483/Ebb20533 Baik

Ultrasoic Scalre Variog 150 Built In Module

Complete Pack + 3 Tip Scaling

1 Terpasang di dental

unit

Baik

Three Way Syringe Dcl 1 Baik

Saliva Ejector Shinhung 1 Baik

Suction High Volume Evacuator Shinhung 1 Baik

Dental Light Cl 2000 1 Baik

Water Tank Transparent Shinhung+Bracket

Water Tank +Neeple+Regulator

1 Tersimpan di dalam

lemari

Baik

Dental Chair Taurus Sante 1 Terpasang di dental

unit

Baik

Compressor Airmed 1,5 Hp Oilfree 1 Terpasang di dental

unit

Baik

Intra Oral Camera Supercam 58 With Cable 1 Terpasang di dental

unit

Baik

Bracket Monitor Lcd Taiwan 1 Terpasang di dental

unit

Baik

Monitor Lcd 17 Inch Lg Sn : 1031ng925966 1 Terpasang di dental

unit

Baik

Blue Led Ld 106 + Wireless Loght Curing

Monitex Taiwan Sn : 11e01200

1 Di ruang 203,

Tersimpan di dalam

lemari

Baik

4 Dental Unit + chair foshan anle AL-396AA 1 Tergabung di ruang

204

Baik

Handpiece Pana-Max Push Button Standard 4

Hole Sn : Cbb 10904

1 Baik

Page 21: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

21

Handpiece Pana-Max Button Torque 4 Hole Sn

: Bbb40397/Bbb23217

1 Baik

Airmotor Hp&Ca4 Hole Ex-203-M4 Sn :

Abb20223/Obb12391/Obb20701/Ebbb20701

1 1 set Baik

Ultrasoic Scaler Built In + 4 Tip Scaling Rrc 1 Baik

Three Way Syringe 1 Baik

Saliva Ejector' 1 Baik

Suction High Vlume Evacuator 1 Baik

Dental Light With Sensor Activated 1 Baik

X Ray Film Viewer Dental Size 1 Baik

Operating Stool Rrc 1 Baik

Varios Va 170 Non Optic Built In Kit Sn :

Ol800191/00601445

1 Baik

5 Tensimeter 1 Baik

6 Bengkok/Nierbeken Steinless 2 Baik

7 Stetoskop 1 Baik

Tersimpan dalam UV Cabinet

8 Tang Delapan Atas 2 1 di ruang 203, 1 di

ruang 204

Baik

9 Tang Delapan bawah 1 1 di ruang 203,

tersimpan di laci

Baik

10 Tang Pemotong Gigi Atas/Tang Split Atas 1 Baik

11 Tang Sisa Akar m.atas 3 1 di ruang 203, 2 di

ruang 204

Baik

12 Tang Insicifus atas 3 1 di ruang 203, 2 di

ruang 204

Baik

13 Tang Insicifus bawah 1 di ruang 203 Baik

14 Tang Sisa Akar Insicifus 2 2 di ruang 204 Baik

15 Tang Premolar Atas 3 1 di ruang 203, 2 di

ruang 204

Baik

Page 22: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

22

16 Tang Molar Kanan Atas 3 1 di ruang 203, 2 di

ruang 204

Baik

17 Tang Molar Kiri Atas 3 1 di ruang 203, 2 di

ruang 204

Baik

18 Tang Sisa Akar Premolar 1 Di ruang 204 Baik

19 Tang Trismus R.B 1 di ruang

203,Tersimpan di laci

Baik

20 Tang Tanduk R. B 2 1 ruang 203

Tersimpan di laci, 1

di ruang 204

Baik

21 Tang Split Bawah 1 Di ruang 203 Baik

22 Tang Sisa Akar Bawah 3 1 di ruang 203, 2 di

ruang 204

Baik

23 Tang Premolar Bawah 3 1 di ruang 203, 2 di

ruang 204

Baik

24 Tang Molar Bawah 3 1 di ruang 203, 2 di

ruang 204

Baik

25 Tang Sulung Insicifus Atas 1 Di ruang 204 Baik

26 Tang Sulung Premolar Bawah 1 Di ruang 204 Baik

27 Tang Sulung Molar Bawah 1 Di ruang 204 Baik

28 Tang Ortho Adam 1 Di ruang 203,

Tersimpan di dalam

laci

Baik

29 Tang Potong Ortho 1 Di ruang 203,

Tersimpan di dalam

laci

Baik

30 Tang Knabel 1 Di ruang 203,

Tersimpan di dalam

laci

Baik

31 Gunting Gingiva 2 Di ruang 203,

tersimpan di laci

Baik

Page 23: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

23

32 Gunting Kecil lurus 2 1 di ruang 203, 1 di

ruang 204

Baik

33 Bein 6 2 di ruang 203, 4 di

ruang 204

Baik

34 Kryer 4 2 di ruang 203, 2 di

ruang 204

Baik

35 Excavator 15 10 di ruang 204 (1

Rusak), 5 di ruang

203

Baik

36 Sendok Cetak 10 5 pasang. di ruang

203, tersimpan di

dalam laci

Baik

37 Pisau Model 2 di ruang 203

Tersimpan di dalam

laci

Baik

38 Citoject 4 terdapat penambahan

1 alat yang

merupakan

pembelian bulan Juni

2012.

3 Baik

3 alat aktif digunakan

sedangkan yang 2

dalam kondisi rusak

dan akan

dikembalikan

2 Rusak

39 Crown Retractor 1 Di ruang 203,

Tersimpan di dalam

laci

Baik

40 Bone File 1 di ruang 203,1

tersimpan di laci

Baik

Page 24: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

24

41 Mathiew dan Klem 3 Matthiew 2, Klem1

Tersimpan di dalam

laci

Baik

42 Pincet Dental 45 10 tersimpan di uv

kabinet, 10 tersimpan

di laci, 10 di ruang

204

Baik

43 Handle Scalpel 3 Hilang dan sudah

dilaporkan, 1 di 203,

1 di 204

Baik

44 Kaca Mulut 40 10 di ruang 203

tersimpan di uv

kabinet, 10 di ruang

204 ,20 tersimpan di

dalam laci

Baik

45 Sonde 40 10 di ruang 203

tersimpan di uv

kabinet , 20 di ruang

203 tersimpan di

laci,10 di ruang 204

Baik

46 Plastik Filling 40 10 di ruang 203

tersimpan di uv

kabinet, 20 di ruang

203 tersimpan di laci ,

10 di ruang 204

Baik

47 Mata scaler 6 3 di ruang 203, 3 di

ruang 204

Baik

48 Lampu pembaca foto ruang 203 1 di ruang 203 Baik

49 Lampu pembaca foto ruang 204 1 di ruang 204 Baik

Page 25: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

25

50 Kaca refill 5 di ruang 203,

tersimpan di dalam uv

kabinet

Baik

51 Suction tip 2 di ruang 203

tersimpan di laci

Baik

52 Tissue Forcep/Pinset Chirurgis 2 2 di ruang 203

tersimpan di laci

Baik

53 Gunting steinsless 2 di ruang 203

tersimpan di laci

Baik

54 Mangkok karet + pengaduk plastik ada di ruang 204 Baik

1 set Tang Cabut Anak, terdiri dari : Pembelian bulan Juni

2012, ada di ruang

204

Baik

1 Tang insicifus atas Baik

2 Tang insicifus bawah Baik

3 Molar atas Baik

4 Tang molar bawah Baik

5 Tang sisa akar atas Baik

6 Tang sisa akar bawah Baik

7 Tang sisa akar prosterior atas Baik

Page 26: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

26

BAB IV

TATA LAKSANA PELAYANAN

A. Penerimaan Pasien

1. Pasien datang di Instalasi Rawat Jalan, mendaftarkan identitas di bagian Tempat

Penerimaan Pasien (TPP)

2. Pendataan dilakukan dan tujuan poliklinik yang dituju.

3. Data pasien atau kartu pasien sudah berada di masing-masing tujuan poliklinik.

B. Tata Laksana Pelayanan

1. Poliklinik Umum dan Medical Check Up

Poliklinik Umum

Pemeriksaan dan pengobatan

Layanan pemeriksaan dan pengobatan di poliklinik umum dilakukan oleh dokter

umum setiap hari kerja (Senin sampai dengan Sabtu) mulai pukul 07.00 sampai

dengan pukul 13.30 WIB, kecuali hari libur.

Kegiatan layanan berupa anamnesa keluhan, pemeriksaan fisik, pemeriksaan

penunjang (laboratorium, radiologi) jika diperlukan, pemberian resep, dan edukasi

kepada pasien mengenai problem kesehatan yang akan atau sedang mereka alami.

Perawatan luka

Layanan perawatan luka dilakukan di ruang rawat luka setiap hari kerja (Senin

sampai dengan Sabtu) pukul 07.00 sampai dengan 13.30 WIB. Pasien rawat luka

adalah pasien kontrol setelah mendapat perawatan pertama di IGD RS WARAS

WIRIS maupun lembaga kesehatan lain, atau pasien baru dengan luka yang tidak

membutuhkan jahitan.

Setiap pasien yang dinilai membutuhkan upaya rehabilitasi medis akan dirujuk ke

Instalasi Rehabilitasi medis.

Medical check up merupakan kegiatan preventif sebagai upaya skrining atau

pemeriksaan awal yang bertujuan menemukan masalah kesehatan lebih dini.

Page 27: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

27

Tabel 4.1 Jenis Medical Check Up di RS WARAS WIRIS

No. Jenis medical check up Tarif (Rp) Sasaran

1. Check up Paket I

a. pemeriksaan fisik

b. vital sign: Tinggi Badan, Berat Badan, tekanan

darah, nadi , suhu, visus

c. pemeriksaan laboratorium

- darah lengkap

- kimia darah (SGOT, SGPT, kolesterol, HDL,

LDL, Trigliserida, gula darah puasa dan 2

jam, ureum, kreatinin, asam urat)

- urine lengkap

- occult fecal blood

d. Foto Thorax PA

e. EKG

menyesuaikan Umum

2. Check Up Paket II

a. pemeriksaan fisik

b. vital sign: Tinggi Badan, Berat Badan, tekanan

darah, nadi , suhu, visus

c. pemeriksaan laboratorium

- darah lengkap

- golongan darah

- kimia darah (SGOT, SGPT, kolesterol, HDL,

LDL, Trigliserida, gula darah puasa dan 2

jam, ureum, kreatinin, asam urat)

- serologi: HBsAg (Rapid test), Anti HBs

(rapid test)

- urine lengkap

- occult fecal blood

d. Foto Thorax PA

e. EKG

f. USG abdomen atas / bawah

g. Pap smear (untuk perempuan)

menyesuaikan

Page 28: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

28

3. Check Up Paket III

a. pemeriksaan fisik

b. vital sign: Tinggi Badan, Berat Badan, tekanan

darah, nadi , suhu, visus

c. pemeriksaan laboratorium

- darah lengkap

- golongan darah

- kimia darah (SGOT, SGPT, kolesterol, HDL,

LDL, Trigliserida, gula darah puasa dan 2

jam, ureum, kreatinin, asam urat)

- serologi: HBsAg (Rapid test), Anti HBs

(rapid test)

- urine lengkap

- occult fecal blood

d. Foto Thorax PA

e. EKG

f. USG abdomen atas / bawah

g. Pap smear (untuk perempuan)

h. CT scan kepala

menyesuaikan Umum

4. Paket Check Up Calon Pengantin Wanita

a. pemeriksaan fisik

b. vital sign: Tinggi Badan, Berat Badan, tekanan

darah, nadi , suhu, visus

c. pemeriksaan laboratorium

- Darah lengkap

- Golongan darah & Rhesus

- Evaluasi hapusan darah

- VDRL

- HBsAg (rapid test)

- Gula darah puasa dan 2 jam PP

d. Foto Thorax PA

e. USG Abdomen atas / bawah

f. Toxoplasma (IgM, IgG)

menyesuaikan

Calon

Mempelai

Wanita

Page 29: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

29

g. Rubella (IgM, IgG)

5. Paket Check Up Calon Pengantin Pria

a. pemeriksaan fisik

b. vital sign: Tinggi Badan, Berat Badan, tekanan

darah, nadi , suhu, visus

c. pemeriksaan laboratorium

- Darah lengkap

- Evaluasi hapusan darah

- Golongan darah dan Rhesus

- Ureum / kreatinin

- Gula darah puasa dan 2 jam PP

- VDRL

- HBsAg (Rapid test)

- Sekret uretra

- Urine lengkap

- Analisa sperma

d. Foto Thorax PA

menyesuaikan Calon

mempelai

pria

6. Paket Check Up Calon TKI

a. pemeriksaan fisik

b. vital sign: Tinggi Badan, Berat Badan, tekanan

darah, nadi , suhu, visus

c. pemeriksaan laboratorium

- Darah lengkap

- Golongan darah

- Anti HIV

- Ureum / kreatinin

- Gula darah puasa dan 2 jam PP

- VDRL

- HBsAg Elisa

- TB ICT

- SGOT / SGPT

- Faeces lengkap

- Urine lengkap

menyesuaikan Calon TKI

Page 30: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

30

- HCG test (khusus perempuan)

d. Foto Thorax PA

2. Poliklinik anak

a. Pelayanan Imunisasi

Layanan imunisasi di poliklinik anak meliputi program imunisasi wajib dan

imunisasi tambahan. Pelaksanaan imunisasi dilakukan setiap hari kerja jam 07.00

sampai dengan 13.30 WIB, kecuali BCG hanya dilakukan setiap hari Rabu pukul

09.00 sampai dengan 11.00 WIB dan campak setiap hari Kamis pukul 09.00

sampai dengan 11.00 WIB. Selain imunisasi wajib, poliklinik anak juga melayani

imunisasi lain seperti: MMR, Hib, tifoid, hepatitis A, dan varicella.

b. Pemeriksaan rutin bayi baru lahir dan perawatan tali pusat

Pemeriksaan rutin bayi baru lahir dilakukan setiap hari kerja pukul 07.00 sampai

dengan 14.00 WIB oleh dokter spesialis anak, meliputi: penimbangan berat badan,

pemeriksaan kondisi umum dan fisik, pemantauan pemberian ASI dan

kemampuan minum bayi.

Pada saat perawatan tali pusat, dilakukan juga pemeriksaan tanda-tanda adanya

infeksi tali pusat, serta edukasi mengenai cara perawatan tali pusat yang benar

kepada orang tua.

c. Pemeriksaan dan pengobatan

Layanan pemeriksaan dan pengobatan di poliklinik anak dilakukan oleh dokter

spesialis anak setiap hari kerja (Senin sampai dengan Sabtu) mulai pukul 07.00

sampai dengan 13.30 WIB, kecuali hari libur.

Kegiatan layanan berupa anamnesa keluhan, penimbangan berat badan,

pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang (laboratorium, radiologi) jika

diperlukan, pemberian resep, dan edukasi kepada orang tua (dan pasien) mengenai

masalah kesehatan yang akan atau sedang mereka alami.

d. Tumbuh kembang

Pemeriksaan tumbuh kembang anak dilakukan oleh dokter spesialis anak meliputi

pemeriksaan tinggi badan dan berat badan (status gizi), deteksi perkembangan

dengan menggunakan KPSP serta alat peraga atau permainan. Setiap kasus

gangguan tumbuh kembang anak akan ditindaklanjuti, bekerja sama dengan

Instalasi rehabilitasi medis dan atau THT.

Page 31: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

31

3. Poliklinik Kebidanan dan Kandungan

Pelayanan pasien di poliklinik kebidanan dan kandungan dilakukan oleh dokter

spesialis kebidanan dan kandungan setiap hari kerja pukul 07.00 sampai dengan 14.00

WIB.

a. Pelayanan Kehamilan

Pelayanan konseling pranikah, imunisasi tetanus toxoid bagi calon mempelai

wanita

Pemeriksaan kehamilan rutin bagi ibu hamil, meliputi : pencatatan keluhan,

penimbangan berat badan dan tinggi badan, pengukuran tanda vital,

pemeriksaan fisik dan kondisi kandungan. Pada kasus tertentu dapat dilakukan

pemeriksaan laboratorium, dan USG.

Perawatan masa nifas bagi ibu post partum, meliputi pencatatan keluhan,

pemeriksaan fisik, perawatan luka episiotomi atau luka post operasi.

Senam hamil diadakan bagi ibu hamil trimester II dan III yang diizinkan

mengikuti senam hamil oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

b. Pelayanan Kandungan

Usia anak-anak: pemeriksaan trauma organ genital, fluor albus.

Remaja dan usia reproduksi: pemeriksaan gangguan haid, infeksi organ

reproduksi.

Menopause: keluhan organ reproduksi, keluhan sistemik menopause, keluhan

pada payudara, rujukan untuk mengikuti senam osteoporosis yang diadakan

Instalasi rehabilitasi medis.

c. Onkologis

Skrining: pemeriksaan awal untuk mendeteksi keganasan ginekologi dapat

melalui pemeriksaan pap’s smear, kolposkopi, USG, dan laboratoris penanda

tumor.

Pengobatan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

d. Infertilitas

Sasaran: setiap pasangan suami istri usia produktif yang sulit memperoleh

keturunan

Pemeriksaan kelainan anatomi, infeksi organ reproduksi dan kelainan

hormonal.

Pengobatan oleh dokter spesialis kebidanan dan kandungan.

Page 32: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

32

e. Pelayanan KB

Sasara : setiap pasangan suami istri usia produktif, untuk mengatur kehamilan.

Jenis layanan kontrasepsi : IUD, pil KB, implan atau susuk, suntik, kondom,

metode ovulasi billing (MOB), MOW.

4. Poliklinik Gigi

Layanan di poliklinik gigi dilakukan di ruang poliklinik gigi setiap hari kerja mulai

pukul 07.00 sampai dengan 14.00 WIB oleh 2 tenaga dokter gigi. Jenis pelayanan

yang diberikan adalah:

Pemeriksaan kesehatan gigi rutin

Perawatan saluran akar gigi dan tumpatan

Pembersihan karang gigi

Cabut gigi

Bedah mulut

Gigi palsu

Untuk tindakan bedah mulut akan dilakukan oleh drg. Benny A.W, SpBM

5. Poliklinik Penyakit Dalam

Pelayanan Poliklinik Penyakit Dalam sejak bulan November 2010 mulai dirintis

dengan adanya dokter tetap dimana pelayanan sesuai dengan jam kerja yang telah

dijadwalkan. Pasien rawat jalan dengan tujuan ke Poliklinik penyakit Dalam atau

merupakan pasien rujukan dari Poliklinik Umum.

6. Unit Hemodialisa

Akhir-akhir ini penyakit degeneratif kronis sering muncul sebagai penyebab

kematian. Gagal ginjal merupakan salah satu penyakit yang terjadi akibat komplikasi

kronis seperti diabetes mellitus (DM), hipertensi dan banyak penyakit kronis lain.

Gagal ginjal yang terjadi akibat komplikasi tersebut biasanya bersifar ringan, sedang

dan berat, sekarang ini gagal ginjal terminal (GGK), atau End Stage Renal Disease

(ESDR) sedang ramai dibicarakan karena bukan hanya menyangkut soal bagian

kesehatan saja tetapi juga melibatkan lintas bidang kesehatan karena biaya

penatalaksanaan yang tidak murah. Dengan banyaknya pasien gagal ginjal terminal

tersebut kebutuhan akan perawat dialisi semakin meningkat. Untuk menjadi perawat

Page 33: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

33

hemodialisa perawat perlu melakukan pendidikan khusus untuk mempelajari berbagai

teknik dialisis yang biasnya menggunakan alat atau mesin dan cara khususnya.

Sasaran program Unit Hemodialisa ini adalah :

1. Semua pasien Gagal Ginjal Kronis yang menjalani proses dialisis atau CAPD

(Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis).

2. Keluarga pasien Gagal Ginjal Kronis yang menjalani proses dialisis atau CAPD.

3. Perawat hemodialisa dan teknisi mesin Hemodialisa, RO (Reverse Osmosis) dan

ahli gizi.

Bentuk Kegiatan Unit Hemodialisa

A. Penerimaan pasien dialisis

1. Penerimaan pasien yang akan menjalani proses dialisis

- Memeriksa keadaan umum pasien

- Menjelaskan tujuan dan manfaat tindakan dialisis.

- Memberikan motivasi kepada pasien dan keluarga untuk memahami akan

pentingnya dialisis secara periodik bagi yang sudah dinyatakan Gagal

Ginjal Kronis.

- Kolaborasi dengan alhli gizi untuk memberikan penyuluhan tentang:

Batasan makanan dan buah-buahan yang wajib dihindari, dibatasi dan

yang diperbolehkan untuk dimakan.

Penjelasan tentang batasan pemberian cairan sesuai dengan tingkat

kerusakan ginjal.

2. Penatalaksanaan dialisis

- cek hasil laborat terbaru

- memulai proses dialisis dengan menentukan akses vaskuler yang

digunakan, menentukan program dialisis sesuai advis (kecepatan QB, QD,

Flow Rate, Jenis cairan dialisa, dosis pemakaian antikoagulan dan

adekuasi dialisis)

- Membantu pemasangan Catheter double lumen.

- Perawatan double lumen.

3. Observasi selama proses dialisis

- pre hemodialisa dilakukan pemeriksaan fisik Berat Badan dan Vital Sign,

menentukan akses vaskularisasinya

Page 34: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

34

- selama hemodialisa mengobservasi dan menganamnesa keluhan yang

timbul.

- Melakukan pendekatan kepada pasien dan keluarga tentang masalah-

masalah yang muncul dan cara atau tips untuk mengurangi, menghindari

keluhan yang ada.

- Melakukan perawatan secara holistik.

- Post hemodialisa selalu melakukan pemeriksaan Berat Badan, tanda-tanda

vital dan melakukan pencatatan.

4. Perawatan Mesin Hemodialisa dan RO

- Desinfektan dengan menggunakan Bayclin setelah mesin digunakan oleh 1

pasien.

- Desinfektan dengan menggunakan Citrit Acid untuk melarutkan Kristal

bikarbonat yang ada di selang-selang mesin

- Melakukan Water Rins sebelum mesin digunakan.

5. Reuse tabung Dializer.

Untuk membersihkan dan mensterilkan tabung masih dilakukan secara

manual, yakni dengan menggunakan cairan RO, H2O2, dan formalin.

6. Pengawasan air RO

Pengawasan kualitas air RO dilakukan secara berkala selama 6 bulan sekali

untuk mengetahui adanya bakteri, jamur, endotoksin, dan lain-lain. Dan juga

melakukan pembersihan penampungan air secara periodik.

7. Membantu memberikan informasi tentang pemasangan CAPD

Persiapan pre dan post pemasangan kateter.

Praktok pelatihan penggantian cairan (duel) ke penderita dan atau

keluarga.

Memberi contoh cara perawatan exit site

Memberitahukan penggantian catheter extension selama 6 bulan sekali.

Memberikan penyuluhan tentang pola diet, kedisiplinan dalam melakukan

prosedur penggantian cairan serta kemungkinan-kemungkinan yang bisa

dihindari dengan memperhatikan protokol penggantian secara benar.

Page 35: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

35

Datang sendiri

Dokter praktek

Rjk. Puskesmas

Rjk.RS/instalasi lain

Tempat Penerimaan Pasien

(TPP)

Dirawat

Dirujuk ke :

UGD

Poli Spesialis

Rehab medis

RS lain

POLIKLINIK

Pemeriksaan

penunjangPulang

Gambar 4.1 Alur pasien rawat jalan

Page 36: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

36

BAB V

LOGISTIK

A. Prosedur Penyediaan Alat Kesehatan dan Obat di Poliklinik

1. Pengertian

Penyediaan Alat Kesehatan dan Obat di Poliklinik adalah permintaan obat dan alat

kesehatan ke instalasi farmasi atas permintaan dokter.

2. Prosedur :

a. Permintaan obat atau alat kesehatan ditulis pada resep rangkap 1 oleh dokter

poliklinik.

b. Resep obat dilengkapi nama dokter, tanggal, nama pasien, ruangan dan nomor

register.

c. Resep diberikan ke kasir untuk proses administrasi selanjutnya.

B. Perencanaan Peralatan atau Peremajaan

1. Pengertian

Suatu kegiatan untuk merencanakan pengadaan peralatan baru, sesuai kebutuhan saat

itu atau sebagai pengganti alat yang rusak atau harus diganti karena keausannya.

2. Tujuan

Tujuan dari perencanaan pengadaan dan peremajaan peralatan adalah agar peralatan

dapat digunakan setiap saat tanpa adanya hambatan dan menunjang proses pelayanan

di masing-masing poliklinik.

3. Prosedur Kegiatan

a. Dilakukan pengecekan rutin, sehingga diketahui peralatan yang tidak dapat

digunakan atau tidak dapat diperbaiki, dan direncanakan dalam anggaran rutin

atau diganti yang baru.

b. Pengajuan pembelian peralatan baru diketahui Kepala Instalasi kepada tim

pengadaan barang rumah sakit disertai perkiraan harga.

c. Bila sudah terealisasi kepala instalasi menerima alat dan menandatangani buku

penerimaan barang serta menuliskan pada buku inventaris

Page 37: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

37

BAB VI

KESELAMATAN PASIEN

A. Pengertian

Keselamatan pasien adalah suatu sistem di mana rumah sakit membuat asuhan pasien

lebih aman. Hal ini termasuk asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang

berhubungan dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari

insiden dan tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.

Sedangkan insiden keselamatan pasien adalah setiap kejadian atau situasi yang dapat

mengakibatkan atau berpotensi mengakibatkan harm (penyakit, cidera, cacat, kematian, dan

lain-lain) yang tidak seharusnya terjadi.

B. Tujuan

Tujuan sistem ini adalah mencegah terjadinya cidera yang disebabkan oleh kesalahan

akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.

Selain itu sistem keselamatan pasien ini mempunyai tujuan agar tercipta budaya keselamatan

pasien di rumah sakit, meningkatkannya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan

masyarakat, menurunnya kejadian tidak diharapkan di rumah sakit, dan terlaksananya

program-program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan kejadian tidak diharapkan.

C. Tata Laksana Keselamatan Pasien

Dalam melaksanakan keselamatan pasien terdapat tujuh langkah menuju keselamatan

pasien rumah sakit. Adapun tujuh langkah tersebut adalah:

1. Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien. Menciptakan kepemimpinan

dan budaya yang terbuka dan adil.

2. Memimpin dan mendukung karyawan. Membangun komitmen dan fokus yang kuat

dan jelas tentang keselamatan pasien.

3. Mengintegrasikan aktivitas pengelolaan risiko. Mengembangkan sistem dan proses

pengelolaan risiko, serta melakukan identifikasi dan asesmen hal potensial

bermasalah.

4. Mengembangkan sistem pelaporan. Memastikan karyawan agar dengan mudah dapat

melaporkan kejadian atau insiden, serta rumah sakit mengatur pelaporan kepada

KKP-RS (Komite Keselamatan Pasien Rumah Sakit).

Page 38: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

38

5. Melibatkan dan berkomunikasi dengan pasien. Mengembangkan cara-cara komunikasi

yang terbuka dengan pasien.

6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien. Mendorong karyawan

untuk melakukan analis akar masalah untuk belajar bagaimana dan mengapa kejadian

itu timbul.

7. Mencegah cidera melalui implementasi sistem keselamatan pasien. Menggunakan

informasi yang ada tentang kejadian atau masalah untuk melakukan perubahan pada

sistem pelayanan.

Dalam melaksanakan keselamatan pasien standar keselamatan pasien harus diterapkan.

Standar tersebut adalah:

1. Hak pasien

2. Mendidik pasien dan keluarga

3. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan

4. Penggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi dan

program peningkatan keselamatan pasien

5. Peran kepemimpinan dalam meningkatan keselamatan pasien

6. Mendidik karyawan tentang keselamatan pasien

7. Komunikasi yang merupakan kunci bagi karyawan untuk mencapai keselamatan

pasien.

Langkah-langkah penerapan keselamatan pasien rumah sakit:

1. Menetapkan unit kerja yang bertanggung jawab mengelola program keselamatan

pasien rumah sakit.

2. Menyusun program keselamatan pasien rumah sakit jangka pendek 1-2 tahun

3. Mensosialisasikan konsep dan program keselamatan pasien rumah sakit

4. Mengadakan pelatihan keselamatan pasien rumah sakit bagi jajaran manajemen dan

karyawan

5. Menetapkan sistem pelaporan insiden (peristiwa keselamatan pasien)

6. Menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit seperti tersebut di

atas

7. Menerapkan standar keselamatan pasien rumah sakit (seperti tersebut di atas) dan

melakukan self assessment dengan instrument akreditasi pelayanan keselamatan

pasien rumah sakit

Page 39: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

39

8. Program khusus keselamatan pasien rumah sakit

9. Mengevaluasi secara periodik pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit

dan kejadian tidak diharapkan.

Sasaran Keselamatan Pasien di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit WARAS WIRIS

1. Ketepatan Identifikasi Pasien

Ketepatan identifikasi pasien adalah ketepatan penentuan identitas pasien sejak

awal pasien masuk sampai dengan pasien keluar terhadap semua pelayanan yang

diterima oleh pasien.

2. Peningkatan Komunikasi yang Efektif

Komunikasi yang efektif adalah komunikasi lisan yang menggunakan prosedur:

Write back, Read back dan Repeat Back (reconfirm).

3. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

Infeksi biasa dijumpai dalam semua bentuk pelayanan kesehatan termasuk infeksi

saluran kemih, infeksi pada aliran darah, pneumonia yang sering berhubungan

dengan ventilasi mekanis. Pokok eliminasi infeksi ini maupun infeksi-infeksi lain

adalah cuci tangan (hand hygiene) yang tepat.

Page 40: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

40

BAB VII

KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 pasal 164 ayat (1) menyatakan bahwa upaya

kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan terbebas dari

gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh pekerjaan. Rumah Sakit

adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori seperti disebut di atas, berarti wajib

menerapkan upaya keselamatan dan kesehatan kerja. Program keselamatan dan kesehatan

kerja di tim pendidikan pasien dan keluarga bertujuan melindungi karyawan dari

kemungkinan terjadinya kecelakaan di dalam dan di luar rumah sakit.

Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) disebutkan bahwa “Setiap

warganegara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”. Dalam

hal ini yang dimaksud pekerjaan adalah pekerjaan yang bersifat manusiawi, yang

memungkinkan pekerja berada dalam kondisi sehat dan selamat, bebas dari kecelakaan dan

penyakit akibat kerja, sehingga dapat hidup layak sesuai dengan martabat manusia.

Keselamatan dan kesehatan kerja atau K3 merupakan bagian integral dari

perlindungan terhadap pekerja dalam hal ini Instalasi Rawat Jalan dan perlindungan terhadap

Rumah Sakit. Pegawai adalah bagian integral dari rumah sakit. Jaminan keselamatan dan

kesehatan kerja akan meningkatkan produktivitas pegawai dan meningkatkan produktivitas

rumah sakit. Undang-Undang Nomor 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dimaksudkan

untuk menjamin:

a. Agar pegawai dan setiap orang yang berada di tempat kerja selalu berada dalam

keadaan sehat dan selamat.

b. Agar faktor-faktor produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien.

c. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatan.

Faktor-faktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat digolongkan

pada tiga kelompok, yaitu :

a. Kondisi dan lingkungan kerja

b. Kesadaran dan kualitas pekerja, dan

c. Peranan dan kualitas manajemen

Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan penyakit akibat kerja

dapat terjadi bila :

- Peralatan tidak memenuhi standar kualitas atau bila sudah aus

- Alat-alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses produksi

Page 41: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

41

- Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan terlalu panas

atau terlalu dingin

- Tidak tersedia alat-alat pengaman

- Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran dan lain-lain.

a. Perlindungan Keselamatan Kerja Dan Kesehatan Petugas Kesehatan

Petugas kesehatan yang merawat pasien menular harus mendapatkan pelatihan

mengenai cara penularan dan penyebaran penyakit, tindakan pencegahan dan

pengendalian infeksi yang sesuai dengan protokol jika terpajan.

Petugas yang tidak terlibat langsung dengan pasien harus diberikan penjelasan umum

mengenai penyakit tersebut.

Petugas kesehatan yang kontak dengan pasien penyakit menular melalui udara harus

menjaga fungsi saluran pernapasan (tidak merokok, tidak minum dingin) dengan baik

dan menjaga kebersihan tangan.

b. Petunjuk Pencegahan infeksi untuk Petugas Kesehatan

Untuk mencegah transmisi penyakit menular dalam tatanan pelayanan kesehatan,

petugas harus menggunakan APD (Alat Pelindung Diri) yang sesuai untuk

kewaspadaan Standar dan Kewaspadaan Isolasi (berdasarkan penularan secara kontak,

droplet, atau udara) sesuai dengan penyebaran penyakit.

Semua petugas kesehatan harus mendapatkan pelatihan tentang gejala penyakit

menular yang sedang dihadapi.

Semua petugas kesehatan dengan penyakit seperti flu harus dievaluasi untuk

memastikan agen penyebab. Dan ditentukan apakah perlu dipindah tugaskan dari

kontak langsung dengan pasien, terutama mereka yang bertugas di instalasi perawatan

intensif (IPI), ruang rawat anak, ruang bayi.

Page 42: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

42

BAB VIII

PENGENDALIAN MUTU

Dengan semakin meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, maka saat ini

masyarakat semakin memperhatikan mutu pelayanan kesehatan yang diterimanya.

Pengendalian mutu di instalasi rawat jalan harus dilakukan demi kepentingan dan kepuasan

dari pasien sehingga nantinya dapat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan di Instalasi

Farmasi pada khususnya dan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit WARAS WIRIS pada

umumnya. Indikator Mutu Pelayanan Instalasi Rawat Jalan RS WARAS WIRIS mengacu

pada Pedoman Indikator Mutu RS WARAS WIRIS yaitu:

1. Waktu Tunggu Di Rawat Jalan

Ruang lingkup : Waktu Tunggu Di Rawat Jalan

Dimensi mutu : Efisiensi dan efektivitas

Tujuan : Tersedianya pelayanan rawat jalan pada hari kerja

Definisi operasional : Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien

mendaftar sampai dilayani oleh dokter.

Kriteria inklusi : -

Kriteria eksklusi : -

Numerator : Jumlah pasien rawat jalan yang menunggu lebih dari 15 menit

Denominator : Jumlah seluruh pasien rawat jalan dalam bulan tersebut.

Standar : 1%

2. Pasien Rawat Jalan Tuberkulosis Yang Ditangani Dengan Strategi DOTS

(Directly Observed Treatment Shortcourse)

Ruang lingkup : Pasien Rawat Jalan Tuberkulosis Yang Ditangani Dengan

Strategi DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse)

Dimensi mutu : Akses, efisiensi

Tujuan : Terselenggaranya pelayanan rawat jalan bagi pasien

tuberkulosis dengan strategi DOTS

Definisi operasional : Pelayanan rawat jalan tuberkulosis dengan strategi DOTS

adalah pelayanan tuberkulosis dengan 5 strategi

penanggulangan tuberkulosis nasional. Penegakan diagnosis dan

follow up pengobatan pasien tuberkulosis harus melalui

Page 43: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

43

pemeriksaan mikroskopis tuberkulosis, pengobatan harus

menggunakan paduan obat anti tuberkulosis yang sesuai dengan

standar penanggulangan tuberkulosis nasional, dan semua

pasien yang tuberkulosis yang diobati dievaluasi secara kohort

sesuai dengan penanggulangan tuberkulosis nasional.

Kriteria inklusi : Pasien tuberkulosis yang diterapi dengan strategi DOTS

Kriteria eksklusi : Pasien tuberkulosis yang tidak diterapi dengan strategi DOTS

Numerator : Jumlah semua pasien rawat jalan tuberkulosis yang ditangani

dengan strategi DOTS

Denominator : Jumlah seluruh pasien rawat jalan tuberkulosis yang ditangani

di rumah sakit dalam bulan tersebut.

Standar : 100%

3. Insiden Ketidaktepatan Identifikasi Pasien Rawat Jalan

Ruang lingkup : Ketidaktepatan identifikasi pasien rawat jalan di Rumah Sakit

Dimensi mutu : Keselamatan pasien

Tujuan : Tercapainya Keselamatan Pasien Rawat Jalan

Definisi operasional : Ketidaktepatan identifikasi pasien adalah penentuan identitas

pasien rawat jalan dengan tepat sejak awal pasien datang sampai

dengan pasien pulang terhadap semua pelayanan yang diterima

oleh pasien.

Kriteria inklusi : - Ketidaktepatan penulisan identitas (nama, tanggal lahir,

alamat, nomor RM) pada berkas Rekam Medis

- Ketidaktepatan prosedur pemanggilan pasien (pemanggilan

dengan dua nama)

- Ketidaktepatan prosedur konfirmasi identitas pasien

(konfirmasi dengan pertanyaan terbuka)

Kriteria eksklusi : -

Numerator : Jumlah ketidaktepatan identifikasi pasien

Denominator : Jumlah pasien rawat jalan pada bulan tersebut

Standar : 0 %

Page 44: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

44

4. Insiden Komunikasi Yang Kurang Efektif

Ruang lingkup : Komunikasi lisan atau melalui telepon yang kurang efektif

antar pemberi pelayanan tentang pelaporan kembali hasil

pemeriksaan dan kondisi pasien.

Dimensi mutu : Keselamatan pasien

Tujuan : Tercapainya Keselamatan Pasien melalui komunikasi lisan

yang efektif

Definisi operasional : Komunikasi yang kurang efektif adalah komunikasi lisan yang

tidak menggunakan prosedur: Write back, Read back dan

Repeat Back (reconfirm)

Kriteria inklusi : - Kesalahan Prosedur komunikasi lisan atau via telepon:

Write back, Read back dan Repeat Back (reconfirm)

- Pelaporan secara lisan yang tidak menggunakan prosedur

SBAR

- Prosedur spelling atau ejaan tidak digunakan untuk obat

yang bersifat LASA atau NORUM

Kriteria eksklusi : Komunikasi non lisan atau tertulis

Numerator : Jumlah ketidaktepatan komunikasi lisan atau via telepon

Denominator : -

Standar : 0

(SBAR: Situation, Background, Assessment, Recommendation)

6. Insiden Ketidakpatuhan Cuci Tangan

Ruang lingkup : Ketidakpatuhan cuci tangan oleh petugas kesehatan.

Dimensi mutu : Keselamatan Pasien

Tujuan : Tercapainya Keselamatan Pasien melalui kegiatan mencuci

tangan.

Definisi operasional : Ketidakpatuhan mencuci tangan meliputi ketidakpatuhan waktu

atau 5 momen cuci tangan dan ketidakpatuhan 6 langkah cuci

tangan

Kriteria inklusi : - Tidak melakukan cuci tangan pada 5 momen cuci tangan

- Tidak melakukan cuci tangan sesuai 6 langkah cuci tangan

Kriteria eksklusi : -

Page 45: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

45

Numerator : Insiden kejadian ketidakpatuhan cuci tangan oleh petugas

kesehatan

Denominator : -

Standar : 0

Page 46: _=Pedoman Pelayanan IRJ noname

46

BAB IX

PENUTUP

Demikian telah disusun suatu Pedoman Pelayanan Instalasi Rawat Jalan, yang dapat

dipakai sebagai acuan di dalam pelayanan rawat jalan untuk meningkatkan kualitas pelayanan

secara keseluruhan di RS WARAS WIRIS. Pedoman ini akan mengalami perbaikan dalam

upaya peningkatan kualitas dari waktu ke waktu sehingga diperlukan suatu evaluasi secara

teratur dan berkelanjutan dalam hal pemantauannya. Dengan adanya suatu pedoman

pelayanan maka kegiatan pelayanan secara khusus di Instalasi Rawat Jalan dapat

mengutamakan kepuasan dan keselamatan pada setiap pasien.