pedoman penandaan anggaran perubahan iklim

64
PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM KEMENTERIAN KEUANGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Upload: others

Post on 05-Oct-2021

27 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

KEMENTERIAN KEUANGAN KEMENTERIAN LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN

Page 2: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM
Page 3: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

iPedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Badan Kebijakan FiskalKementerian Keuangan Republik Indonesia

2018

PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

Page 4: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

ii Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Page 5: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

IPedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

KATA PENGANTAR

Penyusunan Buku Pedoman Penandaan Anggaran untuk Perubahan Iklim ini dimaksudkan untuk membantu kementerian dan lembaga (K/L) dalam melakukan proses penandaan anggaran untuk perubahan iklim yang terdapat dalam sistem perencanaan dan penganggaran nasional.

Sejak tahun 2004, Kementerian Keuangan, sesuai dengan mandat Undang Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, secara bertahap meningkatkan akuntabilitas dan menjaga transparansi pada keuangan negara melalui sistem Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK). Penerapan sistem PBK bertujuan untuk memudahkan manajemen kinerja dan meningkatkan pelayanan publik secara keseluruhan.

Sehubungan dengan penerapan sistem PBK, buku ini disusun dalam rangka membantu K/L terkait untuk melakukan penandaan anggaran sebagaimana diamanatkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 136 Tahun 2014 yang telah diperbarui dengan PMK Nomor 163 Tahun 2016 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan RKA‐K/L dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran.

Buku ini merupakan hasil kolaborasi Badan Kebijakan Fiskal (BKF) dengan Direktorat Jenderal Anggaran (DJA) yang didukung oleh United Nations Development Program (UNDP). BKF merupakan unit di bawah Kementerian Keuangan yang memiliki tugas dan fungsi terkait perumusan kebijakan fiskal termasuk di bidang pembiayaan perubahan iklim. Sementara itu, DJA merupakan unit di bawah Kementerian Keuangan yang memiliki tugas dan fungsi terkait penyusunan anggaran negara.

Terakhir, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan saran dan masukan untuk penyempurnaan buku ini.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal,Kementerian Keuangan

Prof. Dr. Suahasil Nazara

Page 6: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

II Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

UNGKAPAN TERIMA KASIH

Penyusunan pedoman penandaan anggaran perubahan iklim tahun 2017 dirancang untuk mempermudah pelaksanaan penandaan anggaran perubahan iklim. Buku ini diterbitkan oleh Badan Kebijakan Fiskal (BKF) c.q. Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral (PKPPIM), Kementerian Keuangan, dengan dukungan pendanaan dan teknis dari United Nations Development Programme (UNDP).

Proses penyusunan pedoman penandaan mitigasi perubahan iklim dilakukan dibawah bimbingan dan pengawasan dari pimpinan Kementerian Keuangan, khususnya Badan Kebijakan Fiskal dan Direktorat Jenderal Anggaran, dengan melibatkan para pejabat berikut ini: Agung Widiadi, Made Arya Wijaya, Ria Sartika Azahari, I Gede Ginarya, Yonathan Setianto Hadi, Haris Effendi, Edi Sudarto, Eka Hendra Permana, Irwan Darmawan, Joko Tri Haryanto, Bramantya Saputro, M. Qoni Wisudawan, Qoriah Qurani Aenul Yakin, Faradina Salsabil, Adisty Dwi Lestari, Bejo Waluyo, Liliek Sofitri, Liza Martiananda, Budhi Setiawan, Khalisha Zahra Arini, M. Didi Hardiana, dan Ririn Prameswari.

Terima kasih secara khusus kami sampaikan kepada rekan kami Sdr. Prima Yudhistira (alm) yang telah memberikan banyak kontribusi selama proses pembuatan buku ini.

Kepala Pusat Kebijakan PembiayaanPerubahan Iklim dan Multilateral,Badan Kebijakan Fiskal

Dr. Syurkani Ishak Kasim

Page 7: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

iiiPedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

DAFTAR ISI

Daftar Isi ........................................................................................................... iiiDaftar Gambar .................................................................................................. ivDaftar Tabel ...................................................................................................... vDaftar Singkatan ............................................................................................... vi

1. PENDAHULUAN........................................................................................... 31.1 Latar Belakang ...................................................................................... 31.2 Definisi .................................................................................................. 51.3 Tujuan ................................................................................................... 51.4 Ruang Lingkup ...................................................................................... 61.5 Landasan Hukum .................................................................................. 6

2. SISTEM PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM ............................... 92.1 Siklus Perencanaan dan Penganggaran................................................. 92.2 Output sebagai Basis Penandaan Anggaran ......................................... 112.3 Penandaan Anggaran Berbasis Sistem .................................................. 14

3. IDENTIFIKASI OUTPUT MITIGASI PERUBAHAN IKLIM ................................. 17

4. IDENTIFIKASI OUTPUT ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM ................................ 23

5. PENUTUP .................................................................................................... 31

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 33

Lampiran I Prosedur Penandaan Anggaran pada Sistem KRISNA ..................... 35Lampiran II. Output yang Berkontribusi pada Mitigasi Perubahan Iklim .......... 38Lampiran III. Target Penurunan Emisi pada RKP 2019 ..................................... 45Lampiran IV. Contoh Penandaan Anggaran Adaptasi Perubahan IklimTahun 2018 ....................................................................................................... 48

Page 8: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

iv Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Siklus Perencanaan dan Penganggaran......................................... 9Gambar 2.2 Proses Penandaan dalam Siklus Perencanaan dan Penganggaran .. 10Gambar 2.3 Struktur Anggaran Negara ............................................................ 12

Page 9: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

vPedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penandaan Tematik dalam Sistem KRISNA ........................................ 14Tabel 3.1 Kriteria Mitigasi Perubahan Iklim berdasarkan Perpres 61/2011 ...... 18 Tabel 3.2 Kriteria Mitigasi Perubahan Iklim berdasarkan NDC ......................... 18Tabel 4.1 Klaster Sasaran RAN API .................................................................... 27Tabel 4.2 Bidang ketahanan dan rencana aksi dalam NDC ............................... 30

Page 10: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

vi Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

DAFTAR SINGKATAN

ADIK Arsitektur dan Informasi KinerjaAPBN Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraBappenas Badan Perencanaan Pembangunan NasionalBAU Business As UsualBKF Badan Kebijakan Fiskal BUR Biennial Update ReportCOP Conference of PartiesCPEIR Climate Public Expenditure and Institutional ReviewDitjen Direktorat JenderalDIPA Daftar Isian Pelaksanaan AnggaranDJA Direktorat Jenderal AnggaranGRK Gas Rumah KacaIPCC Intergovernment Panel on Climate ChangeKRISNA Kolaborasi Perencanaan dan Informasi Kinerja AnggaranNDC Nationally Determined ContributionPBK Penganggaran Berbasis KinerjaPerpres Peraturan PresidenPMK Peraturan Menteri KeuanganRAN-API Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan IklimRAN-GRK Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah KacaRenja K/L Rencana Kerja Kementerian/LembagaRenstra K/L Rencana Strategis Kementerian/LembagaRKA K/L Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/LembagaRPJMN Rencana Pembangunan Jangka Menengah NasionalSatker Satuan KerjaSPAN Sistem Perbendaharaan dan Anggaran NegaraUNDP United Nations Development ProgrammeUNFCCC United Nations Framework Convention on Climate Change

Page 11: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

1Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

PENDAHULUAN

1

Page 12: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

2 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Page 13: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

3Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Perubahan Iklim merupakan salah satu tantangan besar yang dihadapi umat manusia saat ini. Hasil kajian para ilmuwan yang tergabung dalam Intergovernment Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa perubahan iklim menuju pemanasan global telah terlihat secara nyata dalam 150 tahun terakhir yang ditunjukkan oleh naiknya suhu rata-rata udara dan laut, cairnya salju dan es di beberapa tempat, dan kenaikan muka laut rata-rata secara global (IPCC, 2007).

Kajian tersebut juga menyebutkan bahwa perubahan iklim tersebut bukan hanya disebabkan oleh proses alamiah saja, melainkan juga oleh aktivitas manusia (anthropogenic intervention) yang mengakibatkan pelepasan gas rumah kaca (GRK) ke udara dan menumpuk di lapisan atmosfer yang membuat bumi semakin panas. Jika tidak ada tindakan yang diambil untuk menstabilisasi GRK di atmosfer, maka dalam kurun waktu 50 s.d 100 tahun ke depan, suhu rata-rata di bumi akan naik sebesar 1,1 hingga 5 derajat celcius. Kenaikan suhu ini akan membawa dampak yang luar biasa pada kehidupan manusia, serta mahluk lain yang tinggal di bumi. Ancaman kekeringan, kekurangan air dan terganggunya ekosistem, merosotnya produksi pangan, penyebaran hama dan penyakit, kelaparan dan konflik sosial adalah beberapa contoh kemungkinan dampak yang terjadi.

Dalam rangka mendukung gerakan penanggulangan perubahan iklim global, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk menurunkan emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sebesar 26% dari skenario Business As Usual (BAU) pada tahun 2020, dan 41% dengan dukungan internasional melalui kegiatan mitigasi perubahan iklim. Pada Convention of Parties (COP) ke-21 United Nations Framework Convention on Climate Change (UNFCCC) yang dilaksanakan di Paris pada Desember 2015, Indonesia memperbarui komitmennya untuk menurunkan emisi GRK hingga 29% dan meningkatkan ketahanan terhadap perubahan iklim pada tahun 2030. Komitmen Indonesia untuk penurunan emisi GRK ditindaklanjuti dan dituangkan dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAN‐GRK). Dalam Perpres tersebut disebutkan bahwa RAN‐GRK merupakan pedoman bagi

Page 14: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

4 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

kementerian/lembaga (K/L) untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi rencana aksi penurunan emisi GRK. Untuk saat ini, K/L yang mempunyai mandat untuk berkontribusi dalam penurunan emisi GRK adalah:1. Kementerian Pertanian2. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan1

3. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)4. Kementerian Perindustrian5. Kementerian Perhubungan6. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Sebagai negara kepulauan dan memiliki tingkat ketergantungan yang cukup tinggi terhadap sumber daya alam, Indonesia menjadi salah satu negara yang rentan terhadap dampak negatif dari perubahan iklim, disamping itu Indonesia juga memiliki sumber daya hutan yang berpotensi untuk dapat banyak menyumbang terhadap ikhtiar internasional untuk adaptasi perubahan iklim. Telah banyak bukti‐bukti ilmiah menunjukkan perubahan iklim sudah terjadi dan dirasakan oleh seluruh masyarakat dunia.

Penyusunan Rencana Aksi Nasional Adaptasi Perubahan Iklim (RAN-API) bertujuan untuk menjamin atau mengamankan pencapaian sasaran utama pembangunan serta peningkatan ketahanan (resilience) masyarakat, baik secara fisik maupun ekonomi, sosial dan lingkungan terhadap dampak perubahan iklim. Dengan disusunnya RAN-API, upaya-upaya adaptasi dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan terintegrasi serta memberikan dampak yang lebih besar dalam mendukung capaian tujuan pembangunan nasional yang berkelanjutan dan adaptif atau tahan terhadap perubahan iklim (Bappenas, 2014).

Pelaksanaan RAN‐API merupakan bagian tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Aksi adaptasi diharapkan terwujud melalui kegiatan-kegiatan pemerintah yang dibiayai oleh APBN maupun melalui peran serta masyarakat, termasuk dunia usaha. Dalam hal program-program pemerintah yang dibiayai oleh APBN, diperlukan suatu mekanisme yang dapat menginventarisasi kegiatan-kegiatan ini, besaran anggaran dan realisasinya serta potensi dampaknya terhadap peningkatan ketahanan dalam menghadapi perubahan iklim.

Dengan adanya informasi tersebut, maka sumber daya anggaran pemerintah dapat dialokasikan secara efektif dan efisien untuk menunjang tercapainya sasaran ketahanan sebagaimana termaktub dalam RAN-API diatas. Sejauh ini informasi pemantauan dan evaluasi yang tersedia belum terintegrasi dengan sistem penganggaran sehingga keluaran informasinya belum komprehensif dan akurat 1 Sebelum 2015, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan merupakan dua entitas yang terpisah.

Page 15: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

5Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Untuk saat ini, K/L yang mempunyai mandat untuk berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan dan menurunkan kerentanan adalah:1. Kementerian Pertanian2. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan 3. Kementerian Kelautan dan Perikanan4. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM)5. Kementerian Perhubungan6. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat7. Kementerian Kesehatan8. Kementerian Dalam Negeri9. Kementerian Agraria dan Tata Ruang10. Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia11. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI)12. Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB)13. Badan Informasi Geospasial (BIG)14. Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)15. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG)16. Badan Pusat Statistik (BPS)17. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas)

Di luar yang telah disebutkan di atas, tidak menutup kemungkinan terdapat K/L lain yang sebenarnya telah turut serta berkontribusi dalam upaya mendukung aksi perubahan iklim di Indonesia, namun tidak secara khusus diberi amanat untuk menurunkan emisi GRK, meningkatkan ketahanan dan menurunkan kerentanan.

1.2 Definisi Secara umum penandaan anggaran diartikan sebagai suatu proses memberikan tanda dalam dokumen anggaran yang berguna untuk menelusuri dan mengidentifikasi output suatu kegiatan beserta anggarannya, yang tercantum dalam Rencana Kerja Kementerian dan Lembaga (Renja K/L) maupun Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga (RKA K/L). Dengan demikian, penandaan anggaran perubahan iklim merupakan proses untuk mengidentifikasi besaran anggaran yang digunakan untuk membiayai output yang spesifik ditujukan untuk perubahan iklim yaitu mitigasi dan adaptasi.

1.3 Tujuan Tujuan penerbitan buku pedoman ini adalah untuk memberikan acuan bagi K/L dalam melakukan penandaan sebagai proses mengidentifikasi jenis output yang terkait dengan upaya penanggulangan perubahan iklim. Dengan buku ini, K/L diharapkan nantinya akan mampu menentukan output yang berkaitan dengan perubahan iklim secara mandiri dan akurat, serta mengevaluasi kegiatan-kegiatan perubahan iklim yang telah dilakukan.

Page 16: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

6 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

1.4 Ruang Lingkup Buku pedoman ini mencakup proses identifikasi output yang berkaitan dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim dan mekanisme pelaksanaan serta siklus penandaan anggaran di K/L.

1.5 Landasan Hukum

Landasan hukum terkait penandaan anggaran perubahan iklim adalah sebagai berikut:1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2004 tentang Pengesahan Protokol

Kyoto atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-bangsa tentang Perubahan Iklim;

5. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

6. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2016 tentang Persetujuan Paris (Paris Agreement) atas Konvensi Kerangka Kerja Perserikatan Bangsa-Bangsa mengenai Perubahan Iklim

7. Peraturan Pemerintah Nomor 90 Tahun 2010 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2017 tentang Sinkronisasi Proses Perencanaan dan Penganggaran Pembangunan Nasional

9. Peraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca;

10. Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Inventarisasi GRK Nasional;

11. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2014-2019;

12. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 94 Tahun 2017 tentang Petunjuk Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, sebagai pengganti PMK No 163 Tahun 2016

13. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Anggaran Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

Page 17: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

7Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

SISTEM PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

2

Page 18: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

8 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Page 19: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

9Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

2. SISTEM PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

Penandaan anggaran perubahan iklim, baik mitigasi dan adaptasi, mengikuti siklus perencanaan dan penganggaran serta menggunakan sistem terbaru yang berbasis daring (online), yaitu sistem Integrasi Perencanaan dan Informasi Kinerja Anggaran (KRISNA), dimana sebelumnya menggunakan sistem Arsitektur dan Informasi Kinerja (ADIK).

2.1 Siklus Perencanaan dan Penganggaran Pelaksanaan penandaan anggaran perubahan iklim mengikuti siklus penganggaran sebagaimana disampaikan pada Gambar 2.1 berikut.

Gambar 2.1 Siklus Perencanaan dan Penganggaran

Sumber: Direktorat Jenderal Anggaran

Page 20: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

10 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Berdasarkan siklus tersebut, proses penandaan anggaran perubahan iklim dimulai dengan evaluasi hasil penandaan anggaran tahun sebelumnya dan sosialisasi penandaan anggaran mitigasi dan adaptasi perubahan iklim tahun berikutnya pada bulan Januari - Februari. Proses selanjutnya terdiri atas dua bagian (secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.2 di bawah) yaitu:a. Untuk penandaan anggaran tahun berikutnya dilakukan penandaan

anggaran oleh K/L pada KRISNA di bulan April – Mei serta penelaahan penandaan anggaran oleh DJA pada KRISNA di bulan Juni – Juli.

b. Untuk hasil penandaan anggaran tahun sebelumnya dilakukan validasi hasilpenandaan anggaran oleh BKF dan K/L pada bulan Maret – April, evaluasi realiSasi dari data Ditjen Perbendaharaan pada bulan Mei – Juni, serta publikasi hasil penandaan anggaran pada bulan Agustus.

Gambar 2.2 Proses Penandaan dalam Siklus Perencanaan dan Penganggaran

T-1

RKPDraft Rancangan RKP

T-1Validasi Hasil Tagging

T+1Evaluasi dan Sosialisasi

T-1Evaluasi Realisasi

T-1Publikasi Hasil Tagging

Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug

RKPRancangan Perpres RKP

T+1Penandaan pada KRISNA

T+1Penelaahan pada KRISNA

Dalam periode evaluasi dan sosialisasi, Kementerian Keuangan c.q. BKF dan DJA akan mengadakan pertemuan intensif dengan K/L yang terkait untuk membahas hasil identifikasi tiap K/L terhadap output perubahan iklim. Pada pertemuan tersebut K/L dapat melakukan identifikasi (penambahan/pengurangan) atas penandaan anggaran yang telah dilakukan sebelumnya.

Tujuan dari pertemuan evaluasi dan sosialisasi: Mengidentifikasi output yang berhubungan dengan (i) mitigasi perubahan

iklim, baik yang berdampak langsung terhadap penurunan emisi maupun tidak langsung; dan (ii) adaptasi perubahan iklim baik yang untuk meningkatkan ketahanan maupun mengurangi kerentanan.

Proses pertemuan evaluasi dan sosialisasi:1. Direktorat Lingkungan Hidup Bappenas akan menjelaskan kebijakan

perubahan iklim dalam Rencana Kerja Pemerintah tahun berikutnya2. Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim, BKF akan memberikan

gambaran umum kebijakan penandaan anggaran dan mekanisme penandaan anggaran mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

3. Direktorat Sistem dan Prosedur Bappenas sebagai unit yang mengelolasistem perencanaan akan memberikan materi tentang tata cara penandaan

Page 21: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

11Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

di dalam aplikasi KRISNA.4. Direktorat Sistem Penganggaran, DJA sebagai unit yang menyusun anggaran

dan mengelola sistem penganggaran akan memberikan materi tentang penelaahan dan evaluasi di dalam aplikasi SMART

5. K/L sebagai unit teknis yang mengusulkan dan akan melaksanakan kegiatan, serta diharapkan dapat memberikan data tentang seluruh output yang terkait mitigasi dan adaptasi.

Penjelasan detail proses pertemuan evaluasi dan sosialisasi: Dalam pertemuan tersebut, akan didiskusikan bersama antara Kemenkeu, Bappenas, KLHK dan K/L teknis untuk melakukan identifikasi output dan hasil penandaan sebelumnya (bila ada). Pertemuan tersebut ditindaklanjuti dengan validasi hasil penandaan anggaran secara intensif dengan alokasi waktu yang dianggap memadai.

Mengingat fokus utama pertemuan adalah mengidentifikasi output terkait perubahan iklim, maka kehadiran perwakilan K/L teknis yang memahami/menangani perubahan iklim sangat penting untuk dapat berdiskusi bersama dan mengidentifikasi output yang berhubungan dengan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim.

2.2 Output sebagai Basis Penandaan Anggaran

Penandaan anggaran adaptasi perubahan iklim dilakukan pada level output karena tingkatan ini mempunyai informasi yang tepat untuk mengetahui indikator capaian dan besaran dana yang dialokasikan. Hal ini akan memudahkan untuk mengidentifikasi dan menelaah kesesuaiannya dengan definisi dan cakupan kegiatan mitigasi perubahan iklim. Level output yang ditandai berada pada kegiatan unit eselon II/direktorat, yang disesuaikan dengan struktur data pada aplikasi KRISNA adalah sebagai berikut:

Nama Kementerian/LembagaVisi MisiSasaran Strategis > Indikator KinerjaProgram > Sasaran > Indikator KinerjaOutput Program > Indikator Output ProgramKegiatan > Sasaran > Indikator KinerjaOutput Kegiatan > Indikator Output KegiatanSub OutputKomponenLokasi

Page 22: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

12 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Program adalah hierarki tertinggi dari struktur anggaran yang dimiliki oleh unit eselon I/Ditjen, dan setiap program menghasilkan Outcome. Outcome dapat dicapai dengan melakukan kegiatan-kegiatan. Selanjutnya, Kegiatan adalah tingkatan kedua dari struktur anggaran yang merupakan ranah unit eselon II/Direktorat atau satuan kerja yang memiliki kegiatan. Setiap Kegiatan akan menghasilkan satu atau lebih Output. Tingkatan selanjutnya di bawah Kegiatan adalah Komponen dan Detail Belanja (akun 6 digit). Semakin ke bawah, maka semakin mencerminkan informasi lebih rinci atas sebuah program. Gambar 2.2 di bawah ini menunjukkan bagan struktur anggaran negara setelah penerapan sistem Penganggaran Berbasis Kinerja (PBK).

Gambar 2.3 Struktur Anggaran Negara

PROSES PENCAPAIAN OUTPUT

PROGRAM INDIKATOR KINERJA UTAMA

INDIKATOR KINERJA KEGIATAN

KOMPONEN SUB KOMPONEN

DETIL BELANJA

SUB OUTPUT

OUTCOME

OUTPUTKEGIATAN

STRUKTUR ANGGARAN PENERAPAN PBK

Penjelasan mengenai struktur anggaran dari gambar di atas adalah sebagai berikut:1. Program dan Outcome Program adalah nomenklatur anggaran yang dimiliki unit eselon I untuk

segala kegiatan yang dilakukan dalam 1 tahun anggaran guna mencapai outcome. Program dalam struktur anggaran adalah tingkatan tertinggi yang berisi kumpulan beberapa kegiatan yang mendukung pencapaian outcome. Artinya dalam satu program terdiri dari beberapa kegiatan yang secara hierarki mendukung pencapaian outcome. Capaian outcome diukur melalui indikator kinerja utama (indikator capaian program).

Contoh: Program pengendalian DAS dan hutan lindung (029.04.07).2. Kegiatan dan Output

Kegiatan adalah nomenklatur anggaran yang dimiliki unit eselon II untuk segala aktivitas yang dilakukan dalam satu tahun anggaran guna mencapai output. Kegiatan dalam struktur anggaran adalah tingkatan kedua yang terdiri dari beberapa komponen yang dibutuhkan untuk mencapai output.

Page 23: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

13Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Capaian output dapat diukur melalui indikator kinerja kegiatan (indikator capaian kegiatan). Sub-output adalah tingkatan di bawah output yang berisi tambahan informasi terkait aktivitas‐aktivitas yang mendukung output. Sub-output bersifat opsional (tidak wajib ada/mengikat).Contoh: Kegiatan pembinaan rehabilitasi dan reklamasi hutan, rehabilitasi lahan, serta konservasi tanah dan air (5404) dengan output luas lahan kritis yang berkurang melalui rehabilitasi di dalam KPH dan DAS (5404.001).

3. KomponenKomponen adalah sumber daya berupa input yang dibutuhkan untuk melakukan satu aktivitas. Dengan kata lain komponen adalah penjelasan lebih lanjut mengenai hal‐hal yang yang dibutuhkan dalam satu aktivitas. Sub‐komponen adalah tingkatan di bawah komponen yang berisi penjelasan dari komponen yang dikelompokkan sesuai jenisnya. Artinya segala hal yang terkait dan mendukung komponen dijabarkan dalam tingkatan sub‐komponen ini. Sub‐komponen bersifat opsional (tidak wajib ada/mengikat).Contoh: Komponnen lahan kritis berkurang melalui rehabilitasi di dalam KPH dan DAS (011).

Prinsip utama dalam pendekatan PBK ini adalah bahwa setiap manajer atau eselon I dan II diberikan fleksibilitas dalam menentukan kebutuhan penggunaan sumber daya baik berupa SDM, barang dan modal dalam upaya pencapaian outcome. Setiap program harus mempunyai outcome yang akan dicapai melalui satu capaian outcome atau lebih dari satu. Dalam rangka mencapai outcome tersebut dilakukan beberapa kegiatan yang mendukung outcome tersebut secara langsung.

Secara vertikal, hal ini juga berlaku pada pencapaian output yang akan dicapai oleh satu kegiatan. Setiap kegiatan bisa mempunyai lebih dari satu output dan pencapaian output tersebut harus didukung oleh komponen yang dijabarkan di bawahnya. Level output menjadi pilihan tepat untuk penandaaan karena telah mampu mencerminkan aktivitas yang dilakukan oleh unit atau satuan kerja (satker) terkait, tanpa perlu memeriksa capaian secara rinci yang akan membutuhkan lebih banyak waktu dan usaha. Proses penandaan di level output ini nantinya dipindahkan ke aplikasi KRISNA dengan memberikan tanda centang pada level output.

2.3 Penandaan Anggaran Berbasis Sistem

Secara khusus, penandaan anggaran pada masing‐masing tematik anggaran dapat dilakukan sesuai dengan definisi dan cakupan setiap tema. Dalam

Page 24: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

14 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

sistem KRISNA, terdapat pilihan untuk melakukan penandaan untuk beberapa kategori, yakni Nawa Cita, Prioritas Nasional, Janji Presiden, dan Tematik. Penandaan anggaran perubahan iklim ini merupakan 2 tema dari 7 tematik, yang selengkapnya diperlihatkan dalam Tabel 2.1 dibawah ini.

Tabel 2.1 Penandaan Tematik dalam Sistem KRISNANo Tema1 Anggaran Infrastruktur2 Kerjasama Selatan-Selatan dan Triangular (KSST)3 Anggaran Responsif Gender 4 Mitigasi Perubahan Iklim5 Anggaran Pendidikan6 Anggaran Kesehatan7 Adaptasi Perubahan Iklim

Sumber: Sistem KRISNA Guna memudahkan proses identifikasi output mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, pada bab berikut akan dijelaskan tata cara identifikasi output dan beberapa contoh output mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang telah diidentifikasi.

Page 25: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

15Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

IDENTIFIKASI OUTPUT MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

3

Page 26: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

16 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Page 27: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

17Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

3. IDENTIFIKASI OUTPUT MITIGASI PERUBAHAN IKLIM

Sebagaimana disebutkan pada bab sebelumnya, K/L diharapkan dapat mengidentifikasi output yang terkait mitigasi perubahan iklim secara mandiri (self-assesment). Proses identifikasi dapat dilakukan dengan cara menilai apakah output tersebut berkontribusi, baik langsung maupun tidak langsung, pada salah satu aspek mitigasi perubahan iklim yang meliputi:

(i) Pengurangan emisi GRK; (ii) Penyerapan karbon; (iii) Pencegahan penurunan stok/cadangan karbon

Apabila suatu output teridentifikasi telah berkontribusi atau berkaitan dengan salah satu dari tiga aspek di atas, maka output dimaksud dapat dikategorikan sebagai output yang berkontribusi terhadap mitigasi perubahan iklim.

Self-assessment terhadap output sebaiknya dilakukan oleh satker pemilik output, mengingat satker tersebut yang mengerti secara detail tujuan dan output dari kegiatan yang dilakukan. Setelah melakukan self-assessment, setiap K/L dapat melaksanakan penandaan anggaran mitigasi perubahan iklim. Untuk membantu proses self-assesment, satker dapat menggunakan pembagian kegiatan mitigasi perubahan iklim sebagaimana tertuang dalam Perpres 61 tahun 2011. Di dalam Perpres dijelaskan mengenai bidang yang terkait mitigasi, definisi kegiatan mitigasi, dan penyelenggaraan mitigasi untuk mendukung penurunan emisi GRK. Dalam Perpres tersebut dinyatakan bahwa kegiatan RAN‐GRK meliputi enam bidang, yaitu bidang pertanian, kehutanan dan lahan gambut, energi dan transportasi, industri, pengelolaan limbah, dan pendukung kegiatan lainnya.

Lebih lanjut Perpres 61 tahun 2011 membagi kegiatan mitigasi perubahan iklim menjadi dua: Kegiatan Inti dan Kegiatan Pendukung. Kegiatan inti adalah kegiatan yang berdampak langsung pada penurunan emisi GRK dan penyerapan GRK, sedangkan kegiatan pendukung adalah kegiatan yang tidak berdampak langsung pada penurunan emisi GRK tapi mendukung pelaksanaan kegiatan inti. Kriteria aksi mitigasi perubahan iklim ini mengacu pada dokumen RAN‐GRK sesuai dengan Perpres 61 tahun 2011 dan Pedoman Umum, Petunjuk Teknis dan Manual Perhitungan Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan (PEP) Pelaksanaan RAN dan RAD‐GRK. Kriteria tersebut dapat ditampilkan dalam tabel 1 di bawah ini

Page 28: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

18 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Tabel 3.1 Kriteria Mitigasi Perubahan Iklim berdasarkan Perpres 61/2011

Bidang Sub-Bidang KategoriBerbasis Lahan Kehutanan dan

Lahan Gambut1. Penurunan Deforestasi dan Degradasi2. Peningkatan Cadangan Karbon3. Konservasi dan Rehabilitasi4. Peningkatan Sistem Pengelolaan Hutan

Pertanian Pertanian dan Peternakan Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan

Berbasis Energi Energi 1. Energi Baru dan Terbarukan2. Minyak dan Gas Bumi3. Reklamasi Pasca Tambang

Transportasi 1. Penerapan Area Traffic Control System (ATCS)/ Intelligent Transportation System

2. Penerapan Manajemen Parkir3. Hari Bebas Kendaraan Bermotor (Car Free

Day)4. Reformasi Sistem Transit (Bus Rapid Tran-

sit – BRT)5. Peremajaan Armada Angkutan Umum6. Pelatihan Smart Driving

Industri 1. Penelitian dan Pengembangan Industri Hijau

2. Peraturan Industri HijauPengelolaan Limbah Limbah Padat 1. Peningkatan fasilitas pembuangan akhir

sampah2. Pengelolaan sampah terpadu

Limbah Cair 1. Pengelolaan limbah cair on-site2. Pengelolaan limbah cair off-site

Pemerintah Indonesia juga telah meratifikasi Paris Agreement pada Oktober 2016 dan menyampaikan NDC yang mencakup dua rencana aksi penting yaitu adaptasi dan mitigasi. Dalam NDC tersebut telah disusun kategori beserta target capaian mitigasi untuk mencapai 29 persen pada tahun 2030. Kriteria dan kategori pada NDC tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.2 Kriteria Mitigasi Perubahan Iklim berdasarkan NDC

Bidang Sub-Bidang KategoriAFOLU Kehutanan 1. Pencegahan penurunan tutupan hutan alam (Penurunan

laju deforestasi)2. Pembangunan Hutan Tanaman Industri3. Produktivitas HTI4. Rehabilitasi kawasan hutan (Regenerasi/ tanpa peneban-

gan/ tanpa rotasi)5. Rehabilitasi hutan produksi dan lahan (dengan rotasi)6. Restorasi Gambut7. Peat water management8. Sustainable Forest Management9. Pengendalian kebakaran hutan dan dekomposisi gambut

Page 29: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

19Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Bidang Sub-Bidang KategoriAFOLU Pertanian 1. Pemanfaatan kayu dari perkebunan

2. Penerapan praktek pertanian yang baik3. Produktivitas padi di Jawa4. Produktivitas padi di luar Jawa5. Produktivitas serealia6. Produktivitas tanaman industri7. Produktivitas hortikultura8. Indeks Penanaman padi di Jawa9. Indeks Penanaman padi di luar Jawa 10. Indeks Penanaman serealia11. Penggunaan varietas rendah emisi di lahan sawah12. Penerapan sistem pengairan sawah lebih hemat air13. Pemanfaatan limbah ternak untuk biogas14. Perbaikan suplemen pakan

Berbasis Energi Energi 1. Efisiensi penggunaan energi final2. Pemanfaatan Teknologi CCT3. Produksi Listrik EBT4. Penambahan jaringan gas

Transportasi 1. Penggunaan BBN (Mandatory B30) 2. Penambahan SPBG

IPPU Industri PPU di industri skala komersialPengelolaan Limbah

Limbah Padat

1. Peningkatan penerapan LFG recovery tahun 2010‐2030 dalam pengelolaan TPA

2. Peningkatan persentase pemanfaatan sampah melalui k omposting dan 3R

3. Peningkatan persentase PLTSa/RDF (Refuse Derived Fuel), dibandingkan dengan total timbulan sampah

Limbah Cair 1. Pengelolaan limbah cair domestik2. Pengelolaan limbah cair industri

Sumber : Pedoman Penentuan Aksi Mitigasi, KLHK, 2018

Satu hal yang perlu dipahami adalah bahwa nomenklatur kegiatan yang digunakan dalam Perpres 61 tahun 2011 berbeda dengan nomenklatur kegiatan pada struktur anggaran. Kegiatan yang dimaksud di dalam Perpres tersebut adalah segala aktivitas yang mendukung penurunan emisi GRK baik secara langsung maupun tidak langsung. Sementara itu,nomenklatur kegiatan yang ada di dalam struktur anggaran adalah proses yang dilakukan untuk menghasilkan berbagai output. Dengan kata lain, nomenklatur kegiatan tersebut tidak bisa mencerminkan secara langsung aktivitas yang mendukung penurunan emisi GRK.

Untuk lebih memberikan gambaran lebih jelas tentang kriteria mitigasi perubahan iklim, DIrektorat Mitigasi Ditjen PPI KLHK telah mengeluarkan Pedoman Penentuan Aksi Mitigasi. Untuk penandaan anggaran mitigasi perubahan iklim pada tahun 2019, dapat melihat pada matrik lintas bidang RKP 2019 (Lampiran 2), sedangkan contoh output mitigasi perubahan iklim tahun 2018 pada lampiran 3.

Page 30: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

20 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Page 31: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

21Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

IDENTIFIKASI OUTPUT ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

4

Page 32: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

22 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Page 33: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

23Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

4. IDENTIFIKASI OUTPUTADAPTASI PERUBAHAN IKLIM

Seperti halnya mitigasi perubahan iklim, identifikasi output adaptasi perubahan iklim juga dilakukan dengan cara self-assessment oleh K/L terkait. Proses identifikasi dapat dilakukan dengan menilai apakah output tersebut berkontribusi dalam meningkatkan ketahanan dan menurunkan kerentanan dalam rangka adaptasi perubahan iklim.

Self-assessment terhadap output sebaiknya dilakukan oleh satker pemilik output, mengingat satker tersebut yang mengerti secara detail tujuan dan output dari kegiatan yang dilakukan. Setelah melakukan self‐assessment, setiap K/L dapat melaksanakan penandaan anggaran adaptasi perubahan iklim.

Untuk membantu proses self-assesment, satker dapat menggunakan pembagian kegiatan adaptasi perubahan iklim sebagaimana tertuang dokumen RAN‐API dan untuk memudahkan identifikasi kegiatan dapat mengacu pada panduan penandaan tematik adaptasi perubahan iklim pada Renja K/L atau pada level kegiatan yang dikeluarkan oleh Bappenas.2 Kriteria dalam penandaan output adaptasi perubahan iklim mengacu pada klaster RAN-API sebagai referensi bagi K/L dalam penyusunan program dan kegiatan. Klaster RAN-API selengkapnya ditampilkan dalam Tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4-1. Klaster Sasaran RAN APISasaran RAN API Sub Bidang Klaster Sasaran BidangKetahanan Ekonomi

Sub Bidang Ketahanan Pangan

1. Penyesuaian Sistem Produksi Pangan2. Perluasan Area Pertanian pangan dan

Budidaya Perikanan3. Perbaikan dan Pengembangan Sarana dan

Prasarana Pertanian yang Climate Proof4. Percepatan Diversifikasi Pangan5. Pengembangan Teknologi Inovatif dan

Adaptif6. Pengembangan Sistem Informasi dan

Komunikasi (Iklim dan Teknologi)7. Program Pendukung

2 Bappenas, 2016, Panduan Penandaan Tematik Adaptasi Perubahan Iklim pada Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (K/L)

Page 34: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

24 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Sasaran RAN API Sub Bidang Klaster Sasaran BidangKetahanan Ekonomi

Sub Bidang Kemandirian Energi

1. Perbaikan dan Konservasi Wilayah Tangkapan Hujan

2. Perluasan Pemanfaatan Sumber Energi Terbarukan

3. Pengembangan Teknologi Inovatif dan Adaptif untuk Budidaya Tanaman Sumber Bahan Bakar Nabati dan Hutan Tanaman untuk Energi (energy plantation)

4. Program PendukungKetahanan Sistem Kehidupan

Sub Bidang Kesehatan 1. Identifikasi dan Pengendalian Faktor‐Faktor Kerentanan dan Risiko pada Kesehatan Masyarakat yang dapat Ditimbulkan oleh Perubahan Iklim

2. Penguatan Sistem Kewaspadaan dan Pemanfaatan Sistem Peringatan Dini terhadap Mewabahnya Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular yang Diakibatkan Perubahan Iklim

3. Penguatan Regulasi, Peraturan Perundangan, dan Kapasitas Kelembagaan di Tingkat Pusat dan Daerah Terhadap Risiko pada Kesehatan Masyarakat yang dapat Ditimbulkan oleh Perubahan Iklim

4. Peningkatan Ilmu Pengetahuan, Inovasi Teknologi, dan Partisipasi Masyarakat Terkait Adaptasi Kesehatan Terhadap Perubahan Iklim.

Sub Bidang Permukiman

1. Kajian dan Penelitian Mengenai Peningkatan Ketahanan Permukiman yang Adaptif

2. Pembangunan dan Pengelolaan Permukiman

3. Upaya Pemberdayaan Masyarakat4. Akses Perumahan yang Layak dan

Terjangkau.Sub Bidang Infrastruktur

1. Penelitian dan pengembangan konsep ketahanan infrastruktur

2. Pengembangan Prasarana yang Adaptif Terhadap Perubahan Iklim

3. Pengurangan Risiko Terganggunya Fungsi Aksesibilitas Transportasi pada Jalan, Jembatan, Perkeretaapian, Pelabuhan, dan Bandara Akibat Dampak Perubahan Iklim

4. Peningkatan, Penyediaan, dan Penyesuaian Infrastruktur yang Berdampak Langsung pada Kesehatan Masyarakat dan Tangguh terhadap Perubahan Iklim

Page 35: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

25Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Sasaran RAN API Sub Bidang Klaster Sasaran BidangKetahanan Sistem Kehidupan

Sub Bidang Infrastruktur

5. Integrasi terhadap Pembangunan Berkelanjutan

6. Peningkatan Sistem Pendukung Infrastruktur Adaptasi Perubahan Iklim

7. Perancangan, Penyediaan dan Pengelolaan Infrastruktur Energi sehingga Adaptif Terhadap Perubahan Iklim.

Ketahanan Ekosistem

1. Perbaikan / Penyempurnaan Tata Ruang dan Tataguna Lahan

2. Pengelolaan dan Pemanfaatan Kawasan Produktif secara Lestari

3. Peningkatan Tata Kelola Kawasan Konservasi dan Ekosistem Esensial

4. Rehabilitasi Ekosistem yang Terdegradasi 5. Pengurangan Ancaman Terhadap Ekosistem6. Pengembangan Sistem Informasi dan

Komunikasi7. Program Pendukung

Ketahanan Wilayah Khusus

Sub Bidang Perkotaan 1. Pengintegrasian Upaya Adaptasi2. Perubahan Iklim ke dalam Rencana Tata

Ruang Perkotaan3. Penyesuaian Infrastruktur dan4. Fasilitas Perkotaan untuk Mengantisipasi

Ancaman Perubahan Iklim5. Peningkatan Kapasitas Masyarakat

Perkotaan Terkait Isu Ancaman Perubahan Iklim

Sub Bidang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

1. Peningkatan Kapasitas Kehidupan Masyarakat Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Terkait dengan Isu Perubahan Iklim

2. Pengelolaan dan Pendayagunaan Lingkungan dan Ekosistem untuk Adaptasi Perubahan Iklim

3. Penerapan Tindakan Adaptasi Struktural dan Non Struktural untuk Mengantisipasi Ancaman Perubahan Iklim

4. Pengintegrasian Upaya Adaptasi ke dalam Rencana Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

5. Peningkatan Sistem Pendukung Adaptasi Perubahan Iklim di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil

Page 36: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

26 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Sasaran RAN API Sub Bidang Klaster Sasaran BidangSistem Pendukung

1. Peningkatan Kapasitas Bagi Pemangku Kepentingan dalam Adaptasi Perubahan Iklim

2. Pengembangan Informasi Iklim yang Handal dan Mutakhir

3. Peningkatan Riset dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Terkait Adaptasi Perubahan Iklim

4. Perencanaan dan Pengangaran serta Peraturan Perundangan yang dapat Merespon Perubahan Iklim

5. Pemantauan dan Evaluasi Kegiatan Adaptasi Perubahan Iklim.

Dalam Panduan Penandaan Tematik Adaptasi Perubahan Iklim pada Renja K/L, kegiatan adaptasi perubahan iklim dibagi menjadi dua: kriteria umum dan kriteria khusus. Kriteria umum dalam penandaan program dan kegiatan adaptasi perubahan iklim mengacu pada klaster RAN API sebagai referensi bagi K/L dalam penyusunan program dan kegiatan. Tabel diatas merupakan kriteria umum.

Sedangkan kriteria khusus adaptasi perubahan iklim mengacu pada 3 (tiga) pilihan aksi adaptasi yaitu: no-regret action, low-regret dan win-win action. Kriteria khusus tersebut belum digunakan dalam melakukan analisa capaian RAN-API dan masih dalam proses pengembangan (Bappenas, 2017).

Indonesia dalam mengembangkan pembangunan rendah karbon dan ketahanan iklim harus dibangun melalui fondasi yang kuat dengan kondisi yang memungkinkan (enabling condition) seperti kepastian penataan ruang dan tata guna lahan (certainty in spatial planning and land use), kepastian kepemilikan lahan (land tenure security), ketahanan pangan, ketahanan energi dan energi terbarukan. Dalam NDC tersebut membagi ketahanan dan rencana aksi adaptasi seperti dalam tabel berikut ini.

Tabel 4-2. Bidang ketahanan dan rencana aksi dalam NDCNo Ketahanan Rencana aksi

1 Ekonomi 1. Pertanian dan perkebunan berkelanjutan2. Pengelolaan daerah aliran sungai 3. Penurunan deforestrasi dan degrasi hutan4. Konservasi lahan5. Penggunaan lahan terdegradasi untuk energi terbarukan6. Peningkatan efisiensi energi dan pola konsumsi

Page 37: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

27Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

No Ketahanan Rencana aksi2 Sosial dan

Kehidupan1. Peningkatan kapasitas adaptasi dengan mengembangkan sistem

peringatan dini, penyebar-luasan kampanye kesadaran publik dan program kesehatan masyarakat

2. Pengembangan kapasitas dan partisipasi masyarakat dalam perencanaan untuk mengamankan akses ke sumber daya alamutama

3. Mengembangkan program kesiapsiagaan bencana untukpengurangan risiko bencana

4. Identifikasi daerah yang sangat rentan dalam upaya perencanaan tata ruang dan penggunaan lahan

5. Peningkatan pemukiman, penyediaan layanan dasar danpembangunan infrastruktur berketahanan iklim

6. Pencegahan dan resolusi konflik 3 Ekosistem dan

Landscape1. Konservasi dan restorasi ekosistem2. Perhutanan sosial3. Perlindungan Kawasan pesisir4. Managemen Sumber Daya Air Terpadu5. Kota berketahanan iklim

Satu hal yang perlu dipahami adalah bahwa nomenklatur kegiatan yang digunakan dalam RAN-API dan NDC berbeda dengan nomenklatur kegiatan pada struktur anggaran. Kegiatan yang dimaksud di dalam RAN dan NDC tersebut adalah segala aktivitas yang mendukung dalam meningkatkan ketahanan maupun mengurangi kerentanan. Sementara itu, nomenklatur kegiatan yang ada di dalam struktur anggaran adalah proses yang dilakukan untuk menghasilkan berbagai output. Dengan kata lain, nomenklatur kegiatan tersebut tidak bisa mencerminkan secara langsung aktivitas yang mendukung aksi adaptasi perubahan iklim. Berdasarkan kondisi tersebut, tidak tepat apabila penandaan dilakukan di level kegiatan.

Page 38: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

28 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Page 39: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

29Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

PENUTUP

5

Page 40: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

30 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Page 41: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

31Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

5. PENUTUP

Penandaan anggaran perubahan iklim merupakan inisiatif strategis dalam rangka memudahkan identifikasi output serta besaran alokasi anggaran untuk setiap kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahan iklim. Fokus utama dalam proses penandaan anggaran perubahan iklim ini adalah memastikan bahwa kegiatan yang ditandai (tagging) benar-benar mencerminkan kegiatan perubahan iklim. Dalam hal ini, kontribusi dan peran aktif K/L sangat penting dalam menyusun dan mengidentifikasi output terkait perubahan iklim serta melakukan penandaan di dalam sistem KRISNA pada periode perencanaan dan penganggaran.

Sebagai unit yang memiliki mandat untuk merumuskan kebijakan fiskal pembiayaan perubahan iklim, kami berharap buku ini dapat membantu proses penandaan anggaran perubahan iklim. Hasil yang diperoleh dari proses ini selanjutnya akan digunakan untuk menganalisis efektifitas anggaran pemerintah, mengukur kualitas pengeluaran, dan menilai dampaknya terhadap capaian penurunan emisi serta peningkatan ketangguhan dan penurunan kerentanan serta sebagai acuan pengembangan kebijakan fiskal perubahan iklim.

Perkembangan isu perubahan iklim sangat dinamis, sehingga membutuhkan penyesuaian kebijakan yang adaptif terhadap kebutuhan. Oleh karena itu, saran dan masukan untuk penyempurnaan buku ini sangat dibutuhkan.

Terima kasih.

Page 42: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

32 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

DAFTAR PUSTAKA

Page 43: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

33Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

DAFTAR PUSTAKA

Bappenas, 2012, Pedoman Umum Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan RAN GRK dan RAD GRK.

Bappenas, 2012, Pedoman Teknis Pemantauan, Evaluasi dan Pelaporan Pelaksanaan RAN GRK dan RAD GRK.

Bappenas, 2016, Panduan Penandaan Tematik Adaptasi Perubahan Iklim pada Rencana Kerja Kementerian/Lembaga (K/L)

Kementerian Keuangan, 2014, Kajian Sistem Penandaan Anggaran untuk Kegiatan Mitigasi Perubahan Iklim.

Republic of Indonesia, 2016, First Nationally Determined ContributionPeraturan Presiden Nomor 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional

Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca.Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan Inventarisasi

GRK Nasional.Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional 2015-2019.Peraturan Menteri Keuangan Nomor 136 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Penyusunan RKA-KL TA 2015. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214 Tahun 2017 tentang Pengukuran dan

Evaluasi Kinerja Anggaran Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga

Page 44: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

34 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

LAMPIRAN

Page 45: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

35Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Lampiran I. Prosedur Penandaan Anggaran pada Sistem KRISNA

1. Masuk ke dalam sistem KRISNA melalui alamathttps://e‐planning.bappenas.go.id/kl/ky/

2. Pada menu Program & Kegiatan (di sebelah kiri), pilih Output Kegiatan.Kemudian pada kolom pengaturan (kolom paling kanan), pilih Ubah untukmelakukan penandaan anggaran.

Page 46: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

36 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

4. Pilih mitigasi perubahan iklim untuk output terkait mitigasi perubahan iklim(nomor 4) dan pilih adaptasi perubahan iklim untuk output terkait adaptasiperubahan iklim (nomor 7). Hasil penandaan akan tersimpan otomatis didalam sistem.

5. Untuk pelaporan hasil penandaan anggaran dapat dilakukan denganmemilih menu rekapitulasi (di sebelah kiri) dan memilih view untuk melihat program yang sudah ditandai.

Temukan kolom tematik untuk melakukan penandaan anggaran perubahan iklim.

3.

Page 47: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

37Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

untuk memastikan bahwa output telah ditandai. Pada sebelah kanan akan memperlihatkan hasil dari pivot tabel yang telah dipilih.

7. Untuk lebih detail memastikan kegiatan mitigasi dan adaptasi perubahaniklim, maka dapat ditambahkan komponen dan lokasi pada kolom pivottabel.

6. Pada kolom pivot table, pilih program, tematik, kegiatan dan output

Page 48: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

38 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Lam

pira

n II.

Out

put y

ang

Berk

ontr

ibus

i pad

a M

itiga

si

Peru

baha

n Ik

limBe

rikut

ini c

onto

h ta

bel o

utpu

t yan

g be

rkon

trib

usi t

erha

dap

miti

gasi

peru

baha

n ik

lim b

erda

sark

an n

omen

klat

ur R

KA K

/L ta

hun

angg

aran

201

8.

1.Ke

men

teria

n Li

ngku

ngan

Hid

up d

an K

ehut

anan

Uni

t Ese

lon

1: 0

29.0

1 Di

tjen

Peng

enda

lian

Peru

baha

n Ik

lim

No

Prog

ram

Kegi

atan

Out

put

Renc

ana

Aksi

102

9.05

.13

Prog

ram

Pe

ngen

dalia

n Pe

ruba

han

Iklim

5450

Pen

gend

alia

n Ke

baka

ran

Huta

n da

n La

han

5450

001

Per

sent

asi p

enur

unan

jum

lah

hots

pot p

ada

kaw

asan

hut

an n

on-k

onse

rvas

i, da

n la

han

di P

ulau

Su

mat

era,

Kal

iman

tan

dan

Sula

wes

i 54

50 0

02 P

erse

ntas

i pen

urun

an lu

as k

ebak

aran

hut

an

non

kons

erva

si da

n la

han

di P

ulau

Sum

ater

a, K

alim

anta

n da

n Su

law

esi

5450

003

Jum

lah

SDM

pen

gend

alia

n ke

baka

ran

huta

n da

n la

han

yang

diti

ngka

tkan

kap

asita

snya

(Man

ggal

a Ag

ni d

an M

PA)

5450

004

Jum

lah

brig

ade

peng

enda

lian

keba

kara

n hu

tan

pada

kes

atua

n pe

ngel

olaa

n hu

tan

(KPH

) yan

g di

fasil

itasi

pem

bent

ukan

nya

di P

ulau

Sum

ater

a, K

alim

anta

n da

n Su

law

esi

RAN

GRK

No.

10Pe

ngen

dalia

n Ke

baka

ran

Huta

n

Page 49: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

39Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Uni

t Ese

lon

1 : 0

29.0

4 Di

tjen

Peng

enda

lian

DAS

dan

Huta

n Li

ndun

g

No

Prog

ram

Kegi

atan

Out

put

Renc

ana

Aksi

102

9.04

.07

Pro

gram

Pe

ngen

dalia

n DA

S da

n Hu

tan

Lind

ung

5409

Pen

yele

ngga

raan

Reh

abili

tasi

dan

Rekl

amas

i Hut

an, R

ehab

ilita

si La

han,

Per

enca

naan

DAS

, ser

ta

Peng

enda

lian

Keru

saka

n Pe

raira

n Da

rat

5409

002

Jum

lah

DAS

Kriti

s yan

g Se

mak

in P

ulih

Kes

ehat

anny

a 54

09 0

03 L

ahan

kriti

s ber

kura

ng

mel

alui

reha

bilit

asi d

i dal

am K

PH d

an

DAS

RAN

GRK

No.

8 Pe

nyel

engg

araa

n Re

habi

litas

i Hut

an

dan

Laha

n (R

HL),

dan

rekl

amas

i hut

an

di D

AS p

riorit

as

254

10 P

enye

leng

gara

an P

erbe

niha

n Ta

nam

an H

utan

5410

003

Lua

s are

al p

enge

lola

an

sum

ber b

enih

2.

Kem

ente

rian

Pert

ania

n

Uni

t Ese

lon

1 : 0

18.0

3 Di

tjen

Tana

man

Pan

gan

No

Prog

ram

Kegi

atan

Out

put

Renc

ana

Aksi

101

8.03

.06

Pro

gram

Pe

ning

kata

n Pr

oduk

si,

Prod

uktiv

itas

dan

Mut

u Ha

sil

Tana

man

Pan

gan

1764

Pen

guat

an P

erlin

dung

an

Tana

man

Pan

gan

Dari

Gang

guan

OPT

da

n DP

I

1764

201

Pen

guat

an P

erlin

dung

an

Tana

man

Pan

gan

dari

Gang

guan

OPT

da

n DP

I

RAN

GRK

No.

3Pe

nera

pan

tekn

olog

i bud

iday

a ta

nam

an: P

engg

unaa

n te

knol

ogi

untu

k m

elin

dung

i tan

aman

dar

i ga

nggu

an o

rgan

isme

peng

gang

gu

tana

man

dan

dam

pak

peru

baha

n ik

lim

Page 50: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

40 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Uni

t Ese

lon

1 : 0

18.0

5 Di

tjen

Perk

ebun

an

No

Prog

ram

Kegi

atan

Out

put

Renc

ana

Aksi

101

8.05

.08

Pro

gram

Pe

ning

kata

n Pr

oduk

si Ko

mod

itas

Perk

ebun

an

Berk

elan

juta

n

1777

Pen

gem

bang

an T

anam

an

Tahu

nan

dan

Peny

egar

17

73.0

05 A

dapt

asi d

an M

itiga

si Ik

limRA

N G

RK N

o. 3

Pene

rapa

n te

knol

ogi b

udid

aya

tana

man

: Pen

ggun

aan

tekn

olog

i un

tuk

mel

indu

ngi t

anam

an d

ari

gang

guan

org

anism

e pe

ngga

nggu

ta

nam

an d

an d

ampa

k pe

ruba

han

iklim

1779

Duk

unga

n Pe

rlind

unga

n Pe

rkeb

unan

1779

003

Pen

gem

bang

an D

esa

Pert

ania

n O

rgan

ik B

erba

sis K

omod

itas

Perk

ebun

an

Uni

t Ese

lon

1 : 0

18.0

8 Di

tjen

Pras

aran

a Da

n Sa

rana

Per

tani

an

No

Prog

ram

Kegi

atan

Out

put

Renc

ana

Aksi

101

8.08

.11

Pr

ogra

m

Peny

edia

an d

an

Peng

emba

ngan

Pr

asar

ana

dan

Sara

na P

erta

nian

1794

Pen

gelo

laan

Air

Iriga

si U

ntuk

Pe

rtan

ian

1794

004

Ban

guna

n Ko

nser

vasi

Air

dan

Antis

ipas

i Ano

mal

i Ikl

imRA

N G

RK N

o. 3

Pene

rapa

n te

knol

ogi b

udid

aya

tana

man

: Pen

ggun

aan

tekn

olog

i un

tuk

mel

indu

ngi t

anam

an d

ari

gang

guan

org

anism

e pe

ngga

nggu

ta

nam

an d

an d

ampa

k pe

ruba

han

iklim

Page 51: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

41Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

2.

Kem

ente

rian

Ener

gi d

an S

umbe

r Day

a M

iner

al

Uni

t Ese

lon

1 : 0

20.1

5 Di

tjen

Ener

gi B

aru,

Ter

baru

kan,

dan

Kon

serv

asi E

nerg

i

No

Prog

ram

Kegi

atan

Out

put

Renc

ana

Aksi

102

0.15

.12

Pro

gram

Pe

ngel

olaa

n En

ergi

Ba

ru Te

rbar

ukan

Da

n Ko

nser

vasi

Ener

gi

4032

Pem

bina

an, P

enga

was

an d

an

Peng

usah

aan

Bioe

nerg

i40

32 0

01 P

emba

ngun

an In

fras

truk

tur

PLT

Bioe

nerg

i 40

32 0

08 P

emba

ngun

an In

fras

truk

tur

Non

List

rik B

ioen

ergi

4032

009

Pem

anfa

atan

Bah

an B

akar

N

abati

4032

010

Per

cepa

tan

Peng

emba

ngan

Bi

oene

rgi

4032

011

Pen

yusu

nan

Regu

lasi

di

Bida

ng B

ioen

ergi

RAN

GRK

No.

1 Bi

dang

Ene

rgi

Pene

rapa

n m

anda

tori

man

ajem

en

ener

gi u

ntuk

pen

ggun

a pa

dat e

nerg

i

4033

Pem

bina

an, P

enga

was

an d

an

Peng

usah

aan

Anek

a En

ergi

Bar

u Te

rbar

ukan

4032

011

Pen

yusu

nan

Regu

lasi

di

Bida

ng B

ioen

ergi

4033

002

Pen

yusu

nan

Regu

lasi

di

Bida

ng A

neka

EBT

4033

014

Per

cepa

tan

Peng

emba

ngan

An

eka

Ener

gi B

aru

Terb

aruk

an

Page 52: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

42 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

3.

Kem

ente

rian

Perin

dust

rian

Uni

t Ese

lon

1 : 0

19.0

7 Ba

dan

Peng

kajia

n Ke

bija

kan,

Iklim

, dan

Mut

u In

dust

ri

No

Prog

ram

Kegi

atan

Out

put

Renc

ana

Aksi

101

9.07

.12

Pro

gram

Pe

ngem

bang

an

Tekn

olog

i dan

Ke

bija

kan

Indu

stri

1861

Pen

gkaj

ian

Indu

stri

Hija

u da

n Li

ngku

ngan

Hid

up18

61 0

04 P

engh

arga

an In

dust

ri Hi

jau

1861

011

Keb

ijaka

n Pe

nuru

nan

Emisi

GR

K18

61 0

12 In

fras

truk

tur I

ndus

tri H

ijau

1861

013

Cap

acity

Bui

ldin

g In

dust

ri Hi

jau

1861

014

Ker

jasa

ma

dan

Sosia

lisas

i Pe

nera

pan

Indu

stri

Hija

u

RAN

GRK

No.

1Bi

dang

Indu

stri

Pene

rapa

n m

odifi

kasi

pros

es d

an

tekn

olog

i

4.

Kem

ente

rian

Perh

ubun

gan

Uni

t Ese

lon

1 : 0

22.0

3 Di

tjen

Perh

ubun

gan

Dara

t

No

Prog

ram

Kegi

atan

Out

put

Renc

ana

Aksi

102

2.03

.06

Pro

gram

Pe

ngel

olaa

n da

n Pe

nyel

engg

araa

n Tr

ansp

orta

si Da

rat

1949

Pem

bang

unan

dan

Pen

gelo

laan

La

lu L

inta

s Per

hubu

ngan

Dar

at

1949

027

Pen

erap

an K

awas

an Te

rtib

Lalu

Lin

tas

RAN

GRK

No.

10 B

idan

g En

ergi

Pene

rapa

n Pe

ngen

dalia

n Da

mpa

k La

lu‐L

inta

s ( T

raffi

c Im

pact

Con

trol

/TIC

)

1949

Pem

bang

unan

dan

Pen

gelo

laan

La

lu L

inta

s Per

hubu

ngan

Dar

at19

49 0

16 P

emba

ngun

an F

asili

tas

Peja

lan

Kaki

RAN

GRK

No.

17 B

idan

g En

ergi

Mem

bang

un N

on M

otor

ized

Tran

spor

t (Pe

dest

rian

dan

jalu

r se

peda

)

Page 53: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

43Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

5.

Kem

ente

rian

Peke

rjaan

Um

um d

an P

erum

ahan

Rak

yat

Uni

t Ese

lon

1 : 0

33.0

5 Di

tjen

Cipt

a Ka

rya

No

Prog

ram

Kegi

atan

Out

put

Renc

ana

Aksi

1.03

3.05

.07

Pro

gram

Pe

mbi

naan

dan

Pe

ngem

bang

an

Infr

astr

uktu

r Pe

rmuk

iman

2414

Pem

bina

an d

an

Peng

emba

ngan

Pen

yeha

tan

Ling

kung

an P

erm

ukim

an

2414

005

Sist

em P

engo

laha

n Ai

r Li

mba

h Sk

ala

Regi

onal

24

14 0

06 S

istem

Pen

gelo

laan

Dr

aina

se K

awas

an/L

ingk

unga

n24

14 0

14 S

istem

Pen

gola

han

Air

Lim

bah

Skal

a Ko

ta24

14 0

15 S

istem

Pen

gola

han

Air

Lim

bah

Skal

a Ka

was

an/ L

ingk

unga

n24

14 0

16 S

istem

Pen

gola

han

Air

Lim

bah

Khus

us

RAN

GRK

No.

1 Bi

dang

Lim

bah

Pem

bang

unan

sara

na p

rasa

rana

air

limba

h de

ngan

syst

ems o

ff‐sit

e an

d on

-site

.

2414

Pem

bina

an d

an

Peng

emba

ngan

Pen

yeha

tan

Ling

kung

an P

erm

ukim

an

2414

007

Sist

em P

enan

gana

n Pe

rsam

paha

n Sk

ala

Regi

onal

2414

008

Sist

em P

enan

gana

n Pe

rsam

paha

n Sk

ala

Kota

2414

008

Sist

em P

enan

gana

n Pe

rsam

paha

n Sk

ala

Kota

2414

018

Sist

em P

enan

gana

n Pe

rsam

paha

n Kh

usus

RAN

GRK

No.

2 Bi

dang

Lim

bah

Pem

bang

unan

(TP

A) d

an

peng

elol

aan

sam

pah

terp

adu

Redu

ce, R

euse

, Rec

ycle

(3R)

Page 54: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

44 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Uni

t Ese

lon

1 : 0

33.0

6 Di

tjen

Sum

ber D

aya

Air

No

Prog

ram

Kegi

atan

Out

put

Renc

ana

Aksi

103

3.06

.10

Pro

gram

Pe

ngel

olaa

n Su

mbe

r Da

ya A

ir

5300

Ope

rasi

dan

Pem

elih

araa

n Sa

rana

Pra

sara

na S

DA53

00 0

20 Ja

ringa

n iri

gasi

perm

ukaa

n ke

wen

anga

n Pu

sat y

ang

diop

eras

ikan

dan

dip

elih

ara

5300

021

Ben

dung

irig

asi

kew

enan

gan

Pusa

t yan

g di

oper

asik

an d

an d

ipel

ihar

a53

00 0

22 Ja

ringa

n iri

gasi

raw

a ya

ng

diop

eras

ikan

dan

dip

elih

ara

5300

023

Jarin

gan

iriga

si ta

mba

k ya

ng d

iope

rasik

an d

an d

ipel

ihar

a53

00 0

24 S

umur

JIAT

yan

g di

oper

asik

an d

an d

ipel

ihar

a53

00 0

25 Ja

ringa

n Iri

gasi

Air T

anah

ya

ng d

iope

rasik

an d

an d

ipel

ihar

a

RAN

GRK

No.

1 Bi

dang

Per

tani

anPe

rbai

kan

dan

Pem

elih

araa

n Ja

ringa

n Iri

gasi

Page 55: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

45Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Lam

pira

n III

Tar

get P

enur

unan

Em

isi p

ada

RKP

2019

Ak

tivita

s yan

g da

pat d

itand

ai p

ada

RKP

ters

aji p

ada

tabe

l ber

ikut

ini:

Bida

ngAk

tivita

sTa

rget

2019

Kehu

tana

n1.

Pen

yiap

an k

awas

an p

erhu

tana

n so

sial

300.

000

Ha2.

Pen

yele

ngga

raan

reh

abili

tasi

dan

rekl

amas

i hu

tan,

re

habi

litas

i laha

n, p

eren

cana

an D

aera

h Al

iran

Sung

ai

(DAS

), se

rta

peng

enda

lian

keru

saka

n pe

raira

n da

rat

230.

000

Ha

3. P

emul

ihan

laha

n ga

mbu

t 1.

800

HaM

anaj

emen

Pes

isir L

aut

1. R

ehab

ilita

si hu

tan

man

grov

e da

n ko

nser

vasi

pada

ng

lam

un

7 lo

kasi

2. K

onse

rvas

i dan

rest

oras

i pes

isir d

an la

ut

4 ka

was

an3.

Pen

ataa

n pe

ngel

olaa

n ka

was

an k

onse

rvas

i se

cara

ef

ektif

35

kaw

asan

Pert

ania

n1.

Pen

gem

bang

an si

stem

per

lindu

ngan

hor

tikul

tura

22

Ha

2. P

erlin

dung

an p

erke

buna

n 26

KT

3. P

enin

gkat

an p

rodu

ksi p

akan

tern

ak

Hija

uan

Paka

n Te

rnak

3.0

00 H

a4.

Pen

gelo

laan

air

iriga

si un

tuk

pert

ania

n Ja

ringa

n Iri

gasi

Ters

ier 1

00.0

00 H

a, P

enge

mba

ngan

Sum

ber A

ir 1.

071

unit,

Bang

unan

Kon

serv

asi A

ir da

n An

tisip

asi A

nom

ali I

klim

500

un

it, P

emba

ngun

an E

mbu

ng P

erta

nian

400

uni

t5.

Pen

eliti

an d

an p

enge

mba

ngan

sum

ber

daya

lah

an

pert

ania

n 2

Tekn

olog

i Miti

gasi

Peru

baha

n Ik

lim

Page 56: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

46 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Bida

ngAk

tivita

sTa

rget

2019

Ener

gi1.

Pen

gem

bang

an

dan

pem

bang

unan

en

ergi

ba

ru

terb

aruk

an

PLT

Pana

s Bum

i 2.2

18,5

MW

; PLT

Air

dan

PLT

Mik

ro H

idro

6.

218,

2 M

W; p

lt Su

rya

6,48

MW

; PLT

Bio

ener

gi 2

.030

MW

2. K

onse

rvas

i ene

rgi

Inte

nsita

s Ene

rgi P

rimer

: 424

SBM

Mili

ar; P

enur

unan

Em

isi

CO2:

37,6

Juta

Ton;

SKE

M L

abel

Per

alat

an R

umah

Tan

gga:

4

SKEM

; Per

usah

aan

yang

mel

akuk

an M

anaj

emen

Ene

rgi:

30

Peru

saha

an3.

Sub

titus

i ene

rgi

Biof

uel 4

,51

Juta

KL

Tran

spor

tasi

1. P

enge

mba

ngan

Pel

abuh

an se

rta

Subs

idi A

ngku

tan

Tol L

aut

Peng

emba

ngan

24

unit

pela

buha

n to

l lau

t; Pe

ngem

bang

an 7

ru

te p

enge

mba

ngan

pel

abuh

an ru

te su

bsid

i ang

kuta

n to

l lau

t; Pe

nyed

iaan

21

rute

subs

idi a

ngku

tan

tol l

aut;

Peny

edia

an 1

13

rute

subs

idi p

erin

tis a

ngku

tan

laut

2.

Pem

bang

unan

dan

pen

gem

bang

an se

rta

pela

yana

n an

gkut

an tr

ansp

orta

si m

ultim

oda

dan

perk

otaa

n Pe

mba

ngun

an ja

lan

baru

sepa

njan

g 68

5 km

; Pem

bang

unan

ja

lan

tol b

aru

sepa

njan

g 21

9 km

; Pem

bang

unan

jalu

r KA

sepa

njan

g 61

4 km

; Pen

yedi

aan

350

juta

pen

umpa

ng/ t

ahun

PS

O p

erke

reta

apia

n; P

enye

diaa

n su

bsid

i ang

kuta

n KA

di 9

lin

tas;

Pem

bang

unan

15

derm

aga

peny

eber

anga

n, su

ngai

, da

n da

nau;

Pen

yedi

aan

275

rute

ang

kuta

n pe

nyeb

eran

gan

perin

tis; P

enye

diaa

n 30

0 tr

ayek

ang

kuta

n ja

lan;

Pem

bang

unan

10

term

inal

type

A; P

enye

diaa

n 25

kot

a la

yana

n sis

tem

Bus

Ra

pid

Tran

sit (B

RT)

3. P

emba

ngun

an d

an p

enge

mba

ngan

ban

dara

sert

a pe

laya

nan

angk

utan

uda

ra

Pem

bang

unan

5 b

anda

ra b

aru;

Pen

gem

bang

an 1

1 ba

ndar

a ya

ng m

endu

kung

jem

bata

n ud

ara;

Pen

yedi

aan

272

rute

su

bsid

i per

intis

ang

kuta

n ud

ara

4. P

enin

gkat

an p

enye

diaa

n fa

silita

s kes

elam

atan

dan

ke

aman

an tr

ansp

orta

si Pe

mba

ngun

an 1

pak

et V

esse

l Tra

ffic

Serv

ice

(VTS

) sist

em

sara

na b

antu

nav

igas

i pel

ayar

an; P

enye

diaa

n fa

silita

s ke

sela

mat

an la

lu li

ntas

ang

kuta

n ja

lan

di 3

3 pr

ovin

si;

Peny

edia

an 2

uni

t hel

icop

ter S

AR d

an 2

uni

t Res

cue

Boat

In

dust

riDu

kung

an a

kses

bah

an b

aku,

infr

astr

uktu

r ind

ustr

y, lo

gisti

c, d

an p

ener

apan

indu

stri

hija

u Ke

bija

kan

penu

runa

n em

isi G

RK d

an se

ktor

indu

stri

seba

nyak

3

kebi

jaka

nIn

fras

truk

tur i

ndus

tri h

ijau

seba

nyak

5 st

anda

r/pa

ndua

n

Page 57: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

47Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Bida

ngAk

tivita

sTa

rget

2019

Ener

gi1.

Pen

gem

bang

an

dan

pem

bang

unan

en

ergi

ba

ru

terb

aruk

an

PLT

Pana

s Bum

i 2.2

18,5

MW

; PLT

Air

dan

PLT

Mik

ro H

idro

6.

218,

2 M

W; p

lt Su

rya

6,48

MW

; PLT

Bio

ener

gi 2

.030

MW

2. K

onse

rvas

i ene

rgi

Inte

nsita

s Ene

rgi P

rimer

: 424

SBM

Mili

ar; P

enur

unan

Em

isi

CO2:

37,6

Juta

Ton;

SKE

M L

abel

Per

alat

an R

umah

Tan

gga:

4

SKEM

; Per

usah

aan

yang

mel

akuk

an M

anaj

emen

Ene

rgi:

30

Peru

saha

an3.

Sub

titus

i ene

rgi

Biof

uel 4

,51

Juta

KL

Tran

spor

tasi

1. P

enge

mba

ngan

Pel

abuh

an se

rta

Subs

idi A

ngku

tan

Tol L

aut

Peng

emba

ngan

24

unit

pela

buha

n to

l lau

t; Pe

ngem

bang

an 7

ru

te p

enge

mba

ngan

pel

abuh

an ru

te su

bsid

i ang

kuta

n to

l lau

t; Pe

nyed

iaan

21

rute

subs

idi a

ngku

tan

tol l

aut;

Peny

edia

an 1

13

rute

subs

idi p

erin

tis a

ngku

tan

laut

2.

Pem

bang

unan

dan

pen

gem

bang

an se

rta

pela

yana

n an

gkut

an tr

ansp

orta

si m

ultim

oda

dan

perk

otaa

n Pe

mba

ngun

an ja

lan

baru

sepa

njan

g 68

5 km

; Pem

bang

unan

ja

lan

tol b

aru

sepa

njan

g 21

9 km

; Pem

bang

unan

jalu

r KA

sepa

njan

g 61

4 km

; Pen

yedi

aan

350

juta

pen

umpa

ng/ t

ahun

PS

O p

erke

reta

apia

n; P

enye

diaa

n su

bsid

i ang

kuta

n KA

di 9

lin

tas;

Pem

bang

unan

15

derm

aga

peny

eber

anga

n, su

ngai

, da

n da

nau;

Pen

yedi

aan

275

rute

ang

kuta

n pe

nyeb

eran

gan

perin

tis; P

enye

diaa

n 30

0 tr

ayek

ang

kuta

n ja

lan;

Pem

bang

unan

10

term

inal

type

A; P

enye

diaa

n 25

kot

a la

yana

n sis

tem

Bus

Ra

pid

Tran

sit (B

RT)

3. P

emba

ngun

an d

an p

enge

mba

ngan

ban

dara

sert

a pe

laya

nan

angk

utan

uda

ra

Pem

bang

unan

5 b

anda

ra b

aru;

Pen

gem

bang

an 1

1 ba

ndar

a ya

ng m

endu

kung

jem

bata

n ud

ara;

Pen

yedi

aan

272

rute

su

bsid

i per

intis

ang

kuta

n ud

ara

4. P

enin

gkat

an p

enye

diaa

n fa

silita

s kes

elam

atan

dan

ke

aman

an tr

ansp

orta

si Pe

mba

ngun

an 1

pak

et V

esse

l Tra

ffic

Serv

ice

(VTS

) sist

em

sara

na b

antu

nav

igas

i pel

ayar

an; P

enye

diaa

n fa

silita

s ke

sela

mat

an la

lu li

ntas

ang

kuta

n ja

lan

di 3

3 pr

ovin

si;

Peny

edia

an 2

uni

t hel

icop

ter S

AR d

an 2

uni

t Res

cue

Boat

In

dust

riDu

kung

an a

kses

bah

an b

aku,

infr

astr

uktu

r ind

ustr

y, lo

gisti

c, d

an p

ener

apan

indu

stri

hija

u Ke

bija

kan

penu

runa

n em

isi G

RK d

an se

ktor

indu

stri

seba

nyak

3

kebi

jaka

nIn

fras

truk

tur i

ndus

tri h

ijau

seba

nyak

5 st

anda

r/pa

ndua

n

Bida

ngAk

tivita

sTa

rget

2019

Peng

elol

aan

Lim

bah

1. P

emba

ngun

an

infr

astr

uktu

r te

mpa

t pe

mro

sesa

n ak

hir

sam

pah

skal

a re

gion

al,

kota

, ka

was

an,

dan

berb

asis

mas

yara

kat

Caku

pan

laya

nan

pers

ampa

han

men

ingk

at se

besa

r 694

.088

KK

2. P

emba

ngun

an

infr

astr

uktu

r ai

r lim

bah

siste

m

terp

usat

sk

ala

regi

onal

, ko

ta,

perm

ukim

an,

dan

berb

asis

mas

yara

kat

Caku

pan

laya

nan

air l

imba

h m

enin

gkat

sebe

sar 5

44.8

63 K

K

Page 58: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

48 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Lam

pira

n IV

. Con

toh

Pena

ndaa

n An

ggar

an A

dapt

asi

Peru

baha

n Ik

lim T

ahun

201

8Ke

men

teria

n Ke

laut

an d

an P

erik

anan

Uni

t Ese

lon

1 (3

2.04

) Ditj

en P

erik

anan

Bud

iday

aPr

ogra

mKe

giat

anO

uput

Klas

ter

Sub-

Bida

ngBi

dang

(32.

04.0

7) P

rogr

am

Peng

elol

aan

Sum

ber D

aya

Perik

anan

Bud

iday

a

(234

4) P

enge

lola

an S

istem

Pe

rben

ihan

Ikan

007

Pake

t tek

nolo

gi

pere

kaya

saan

indu

k un

ggul

da

n be

nih

berm

utu

yang

di

hasil

kan

Peny

esua

ian

Sist

em P

rodu

ksi

Pang

anKe

taha

nan

Pang

anKe

taha

nan

Ekon

omi

(234

6) P

enge

lola

an P

rodu

ksi

dan

Usa

ha P

embu

dida

yaan

Ik

an

014

Luas

an u

saha

bud

iday

a ya

ng d

ilind

ungi

asu

rans

i

Uni

t Ese

lon

1 (0

32.0

7) D

itjen

Pen

gelo

laan

Rua

ng L

aut

(032

.07.

09)

Prog

ram

Pen

gelo

laan

Rua

ng

Laut

(236

2) P

erlin

dung

an

Dan

Pem

anfa

atan

Ka

was

an K

onse

rvas

i Dan

Ke

anek

arag

aman

Hay

ati L

aut

013

Kean

ekar

agam

an

Haya

ti La

ut y

ang

dilin

dung

i, di

lest

arik

an d

an/a

tau

dim

anfa

atka

n

Peng

elol

aan

dan

pend

ayag

unaa

n lin

gkun

gan

dan

ekos

istem

unt

uk

adap

tasi

peru

baha

n ik

lim

Pesis

ir da

n Pu

lau-

Pula

u Ke

cil

Keta

hana

n W

ilaya

h Kh

usus

(236

3) P

enat

aan

dan

pem

anfa

atan

jasa

kel

auta

n 01

4 Ka

was

an Y

ang

Diba

ngun

Sa

rana

Pra

sara

na U

ntuk

W

isata

Bah

ari d

an B

MKT

(236

4) P

enda

yagu

naan

Pu

lau-

Pula

u Ke

cil

010

Pula

u-Pu

lau

Keci

l yan

g Te

rtat

a Li

ngku

ngan

nya

dan

Taha

n Te

rhad

ap B

enca

na

dan

Peru

baha

n Ik

lim

Page 59: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

49Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

(236

5) P

enda

yagu

naan

Pe

sisir

002

Kaw

asan

pes

isir d

an

pula

u - p

ulau

kec

il ya

ng

men

ingk

at k

etan

gguh

anny

a te

rhad

ap b

enca

na d

an

dam

pak

peru

baha

n ik

limU

nit E

selo

n 1

(032

.07)

Ditj

en P

enge

lola

an R

uang

Lau

t(2

366)

Per

enca

naan

Rua

ng

Laut

009

KSN

dan

KSN

T ya

ng

mem

iliki

dok

umen

renc

ana

zona

si ya

ng a

kan

dite

tapk

an

mel

alui

per

atur

an

peru

ndan

gan

Kem

ente

rian

Pert

ania

nU

nit E

selo

n 1

(018

.03)

Ditj

en T

anam

an P

anga

nPr

ogra

mKe

giat

anO

uput

Klas

ter

Sub-

Bida

ngBi

dang

(018

.03.

06) P

rogr

am

Peni

ngka

tan

Prod

uksi,

Pr

oduk

tivita

s dan

Mut

u Ha

sil

Tana

man

Pan

gan

(176

1) P

enge

lola

an P

rodu

ksi

Tana

man

Ane

ka K

acan

g da

n U

mbi

611

Fasil

itas P

ener

apan

Bu

dida

ya K

edel

aiPe

nyes

uaia

n Si

stem

Pro

duks

i Pa

ngan

Keta

hana

n Pa

ngan

Keta

hana

n Ek

onom

i

(176

2) P

enge

lola

an P

rodu

ksi

Tana

man

Ser

ealia

621

Fasil

itas P

ener

apan

Bu

dida

ya P

adi

(176

3) P

enge

lola

an S

istem

Pe

nyed

iaan

Ben

ih T

anam

an

Pang

an

631

Fasil

itas P

erba

nyak

an

Beni

h Su

mbe

r Tan

aman

Pa

ngan

Page 60: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

50 Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Uni

t Ese

lon

1 (0

18.0

9) B

adan

Pen

eliti

an d

an P

enge

mba

ngan

Per

tani

an(0

18.0

9.12

) Pro

gram

Pe

ncip

taan

Tekn

olog

i dan

In

ovas

i Per

tani

an B

io-

Indu

stri

Berk

elan

juta

n

(179

8)

Pene

litian

dan

Pe

ngem

bang

an B

iote

knol

ogi

dan

Sum

ber D

aya

Gene

tik

Pert

ania

n

204

Tekn

olog

i Ber

basis

Bi

otek

nolo

gi d

an

Biop

rosp

eksi

Peng

emba

ngan

Tekn

olog

i in

ovati

f dan

ada

ptif

Keta

hana

n Pa

ngan

Keta

hana

n Ek

onom

i

(179

9)

Pene

litian

dan

Pe

ngem

bang

an P

asca

Pan

en

Pert

ania

n

1799

Tekn

olog

i Pas

capa

nen

(Pen

anga

nan

dan

Peng

olah

an)

(180

0)

Pene

litian

dan

Pe

ngem

bang

an S

umbe

r Da

ya L

ahan

Per

tani

an

Tekn

olog

i Pen

gelo

laan

Su

mbe

rday

a La

han

Pert

ania

n (T

anah

, Air

dan

Ling

kung

an P

erta

nian

)

Kem

ente

rian

Kese

hata

nU

nit E

selo

n 1

(24.

03) D

itjen

kes

ehat

an M

asya

raka

tPr

ogra

mKe

giat

anO

uput

Klas

ter

Sub-

Bida

ngBi

dang

(24.

03.0

6) P

rogr

am

Pem

bina

an K

eseh

atan

M

asya

raka

t

(583

4) P

enye

hata

n Li

ngku

ngan

50

1 Pe

ngaw

asan

terh

adap

Sa

rana

Air

Min

umId

entifi

kasi

dan

Peng

enda

lian

Fakt

or-fa

ktor

Ke

rent

anan

dan

risik

o Pa

da

kese

hata

n m

asya

raka

t yan

g da

pat d

itim

bulk

an o

leh

peru

baha

n ik

lim

Bida

ng

Kese

hata

nKe

taha

nan

Sist

em

Kehi

dupa

n

Page 61: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

51Pedoman Penandaan Anggaran Perubahan Iklim

Kem

ente

rian

Peke

rjaan

Um

um d

an P

erum

ahan

Rak

yat

Uni

t Ese

lon

1 (3

3.05

) Ditj

en C

ipta

Kar

yaPr

ogra

mKe

giat

anO

uput

Klas

ter

Sub-

Bida

ngBi

dang

(033

.05.

07) P

embi

naan

dan

pe

ngem

bang

an in

fras

truk

tur

perm

ukim

an

(241

4) P

embi

naan

dan

Pe

ngem

bang

an P

enye

hata

n Li

ngku

ngan

003

Pem

bina

an d

an

Peng

awas

an P

enge

mba

ngan

Pe

nyeh

atan

Lin

gkun

gan

Perm

ukim

an

Peng

emba

ngan

dan

Pe

ngel

olaa

n Pe

rmuk

iman

Bida

ng

Perm

ukim

anKe

taha

nan

Sist

em

Kehi

dupa

n

(241

5)

Pem

bina

an d

an

Peng

emba

ngan

Air

Min

um

003

Pem

bina

an d

an

Peng

awas

an P

enge

mba

ngan

SP

AMU

nit E

selo

n 1

(33.

06) D

itjen

Sum

ber D

aya

Air

(033

.06.

10) P

rogr

am

Peng

elol

aan

Sum

ber D

aya

Air

(503

6)Pe

ngem

bang

an d

an

Reha

bilit

asi J

arin

gan

Iriga

si,

Air T

anah

, Raw

a da

n Ta

mba

k

002

Jarin

gan

iriga

si pe

rmuk

aan

kew

enan

gan

Pusa

t yan

g di

bang

un

Peng

emba

ngan

Pra

sara

na

yang

ada

ptif t

erha

dap

peru

baha

n ik

lim

Bida

ng

Infr

astr

uktu

rKe

taha

nan

Sist

em

Kehi

dupa

n(5

037)

Kon

serv

asi,

Peng

enda

lian

Banj

ir,

Laha

r Gun

ung

Bera

pi d

an

Peng

aman

Pan

tai

002

Sung

ai y

ang

dino

rmal

isasi

dan

tang

gul

yang

dib

angu

n / d

iting

katk

an

(503

9) P

enge

lola

an W

aduk

, Em

bung

, Situ

Ser

ta B

angu

nan

Pena

mpu

ng A

ir La

inny

a

002

Bend

unga

n ba

ru y

ang

diba

ngun

Page 62: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

INISIATIF  INI  DIDUKUNG  OLEH:

Kementerian  Keuangan  Republik  IndonesiaBadan  Kebijakan  Fiskal  Gedung  RM  Notohamiprodjo  Jl.  Dr  Wahidin  Raya  No.  1  Jakarta,  Indonesia  Tel:  +62-­‐21  34831676  hMp://www.fiskal.kemenkeu.go.id/pkppim

UNDP  Indonesia  –  Unit  Lingkungan  Menara  Thamrin  Lantai  8–9  Jl.  MH  Thamrin  Kav.  3  Jakarta  10250Tel:  +62-­‐21-­‐2980  2300Fax:  +62-­‐21-­‐3983  8941hMp://www.id.undp.org  

United  NaBons  Development  Programme

UN  Environment  Asia  and  the  Pacific  Office  Lantai  2,  Black  A,  UN  Building  Rajdamern  Avenue,  Bangkok  10200  Email:  [email protected]  Tel:  +662  288  2314  Fax:  +66-­‐2-­‐2803829  hMp://www.unep.org  

United  NaBons  Environment  Programme

United  Naaons  Development  Programme  (UNDP)  Bangkok  Regional  Hub  (BRH)  Lantai  3  United  Naaons  Service  Building  Rajdamern  Non  Avenue,  Bangkok  10200,  Thailand  Email:  [email protected]  Tel:  +66  (0)2  304  9100  Fax:  +66  (0)2  280  2700  hMp://www.climatefinance-­‐developmenteffecaveness.org  

Governance  of  Climate  Change  Finance  Team

UNTUK  INFORMASI  LEBIH  LANJUT:

European  Union UK  Department  for  Internaaonal  Development

Spanish  Ministry  of  Foreign  Affairs  and  CooperaaonNorwegian  Ministry  of  Foreign  Affairs

Tel: +62-21 3483 1675Fax: +62-21 3483 1677http://fiskal.kemenkeu.go.id/pkppim/id

Page 63: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

INISIATIF  INI  DIDUKUNG  OLEH:

Kementerian  Keuangan  Republik  IndonesiaBadan  Kebijakan  Fiskal  Gedung  RM  Notohamiprodjo  Jl.  Dr  Wahidin  Raya  No.  1  Jakarta,  Indonesia  Tel:  +62-­‐21  34831676  hMp://www.fiskal.kemenkeu.go.id/pkppim

UNDP  Indonesia  –  Unit  Lingkungan  Menara  Thamrin  Lantai  8–9  Jl.  MH  Thamrin  Kav.  3  Jakarta  10250Tel:  +62-­‐21-­‐2980  2300Fax:  +62-­‐21-­‐3983  8941hMp://www.id.undp.org  

United  NaBons  Development  Programme

UN  Environment  Asia  and  the  Pacific  Office  Lantai  2,  Black  A,  UN  Building  Rajdamern  Avenue,  Bangkok  10200  Email:  [email protected]  Tel:  +662  288  2314  Fax:  +66-­‐2-­‐2803829  hMp://www.unep.org  

United  NaBons  Environment  Programme

United  Naaons  Development  Programme  (UNDP)  Bangkok  Regional  Hub  (BRH)  Lantai  3  United  Naaons  Service  Building  Rajdamern  Non  Avenue,  Bangkok  10200,  Thailand  Email:  [email protected]  Tel:  +66  (0)2  304  9100  Fax:  +66  (0)2  280  2700  hMp://www.climatefinance-­‐developmenteffecaveness.org  

Governance  of  Climate  Change  Finance  Team

UNTUK  INFORMASI  LEBIH  LANJUT:

European  Union UK  Department  for  Internaaonal  Development

Spanish  Ministry  of  Foreign  Affairs  and  CooperaaonNorwegian  Ministry  of  Foreign  Affairs

Page 64: PEDOMAN PENANDAAN ANGGARAN PERUBAHAN IKLIM

PUSAT KEBIJAKAN PEMBIAYAAN PERUBAHAN IKLIM DAN MULTILATERALBADAN KEBIJAKAN FISKALKEMENTERIAN KEUANGAN RI

Gd. R.M. Notohamiprodjo Lt. 5Jl. Dr. Wahidin Raya No. 1 Jakarta, IndonesiaTel: +62-21 3483 1676Website: htttp://www.fiskal.kemenkeu.go.id/pkppim/id

Untuk informasi lebih lanjut hubungi: