pedoman pencacahan vhts tahun 2017 · 2019. 10. 28. · pedoman pencacahan vhts 3 kabupaten/kota....
TRANSCRIPT
-
Pedoman Pencacahan
VHTS Tahun 2017
BadanPusatStatistik
-
Pedoman Pencacahan VHTS i
KATA PENGANTAR
Buku Pedoman Pencacahan VHTS Tahun 2017 ini disusun sebagai
petunjuk dan panduan bagi para petugas pencacah dan pengawas dalam
melakukan kegiatan pencacahan perusahaan/usaha jasa akomodasi yang
dilakukan setiap bulan.
Buku ini memuat berbagai hal yang harus dipahami dan diaplikasikan oleh
petugas pencacah, terutama yang berkaitan dengan tata cara pencacahan di
lapangan, tata tertib, dan tata cara pengisian daftar VHTS, serta konsep dan
definisi yang digunakan. Buku ini juga berisi pedoman bagi petugas pengawas
dalam memeriksa kelengkapan, kewajaran, validitas, dan konsistensi pengisian
daftar VHTS sehingga data yang diperoleh akurat dan up to date sesuai dengan
tujuan dalam kegiatan ini.
Mengingat kualitas data sangat ditentukan oleh keberhasilan pencacahan
di lapangan, maka kepada para petugas pencacah diinstruksikan untuk
memahami dan mengikuti petunjuk yang telah ditetapkan dalam buku ini. Dengan
demikian diharapkan pelaksanaan pencacahan usaha akomodasi/hotel dapat
berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan rencana, sasaran dan jadwal yang
telah ditetapkan.
-
Pedoman Pencacahan VHTS ii
-
Pedoman Pencacahan VHTS iii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1.1 Umum .................................................................................................... 1
1.2 Tujuan ................................................................................................... 2
1.3 Cakupan ................................................................................................ 2
1.4 Data dan Keterangan yang Dikumpulkan .............................................. 3
1.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan .............................................................. 3
BAB II. METODOLOGI DAN ORGANISASI SURVEI ........................................ 5
2.1 Metodologi ............................................................................................. 5
2.2 Organisasi Survei .................................................................................. 8
2.3 Tugas Pencacah ................................................................................. 10
2.4 Konsep dan Definisi ............................................................................ 10
BAB III. PEDOMAN PENGISIAN DAFTAR VHTS ........................................... 13
3.1 Tata Tertib Pengisian Daftar VHTS ..................................................... 13
3.2 Tata Cara Pengisian Daftar VHTS ...................................................... 13
3.2.1 Laporan Bulan Data ................................................................ 14
3.2.2 Pengenalan Tempat/Identitas ................................................. 14
3.2.3 Keterangan Hotel/Akomodasi ................................................. 18
3.2.4 Pengesahan ............................................................................ 20
3.2.5 Petugas Pencacah .................................................................. 21
3.2.6 Kritik dan Saran Responden ................................................... 21
BAB IV. TUGAS PENGAWAS ......................................................................... 23
4.1 Dokumen ............................................................................................. 23
4.2 Tugas Pengawas/Pemeriksa: .............................................................. 23
BAB V. PEMERIKSAAN KONSISTENSI ISIAN KUESIONER VHTS .............. 25
5.1 Umum .................................................................................................. 25
5.2 Pemeriksaan Daftar Isian/ Kuesioner VHTS ....................................... 25
5.2.1 Laporan Bulan Data ................................................................ 25
5.2.2 Pengenalan Tempat/ Identitas ................................................ 25
5.2.3 Keterangan Hotel/Akomodasi ................................................. 26
-
Pedoman Pencacahan VHTS iv
5.2.4 Pengesahan ............................................................................ 28
5.2.5 Keterangan Petugas................................................................ 28
5.2.6 Kritik dan Saran Responden ................................................... 28
LAMPIRAN ....................................................................................................... 29
file:///D:/RINA/BUKU%20PEDOMAN%20VHTS%202017/5.%20Buku%20Pedoman%20VHTS%202017.docx%23_Toc467679334
-
Pedoman Pencacahan VHTS 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Bisnis pariwisata di Indonesia cukup menggembirakan mengingat terdapat
potensi destinasi wisata yang cukup banyak seperti keindahan alam, keragaman,
dan keunikan budaya yang terdapat di Indonesia. Semua potensi tersebut menjadi
salah satu modal besar dalam pengembangan industri pariwisata. Meskipun
demikian, masih terdapat kelemahan dan hambatan yang cukup banyak dalam
mengembangkan industri tersebut, karena belum tersinergi dengan cukup baik
antar segenap komponen bangsa. Industri ini sangat sensitif dengan issue
keamanan, sehingga perlu adanya jaminan keamanan dan kenyamanan yang
cukup kondusif untuk menjaga stabilitas industri tersebut. Salah satu industri
pariwisata yang cukup banyak dan termasuk yang utama adalah perusahaan/
usaha akomodasi atau hotel/penginapan.
Selama ini Provinsi Jakarta, Yogyakarta, dan Bali menjadi baromerter
kegiatan pariwisata nasional, sehingga menjadi sasaran para investor untuk
mendirikan hotel. Namun sebenarnya banyak wilayah lain yang mulai mengalami
pertumbuhan pariwisatanya cukup pesat seperti Sulawesi Utara dengan Bunaken,
Sulawesi Tenggara dengan Wakatobinya, Papua Barat dengan Raja Ampatnya,
serta beberapa wilayah potensial lainnya. Selain itu, saat ini mulai marak adanya
penyelenggaraan beberapa kegiatan di hotel seperti seminar, rapat, lokakarya,
dan kegiatan MICE lainnya. Salah satu indikator yang menunjukan perkembangan
usaha jasa akomodasi/hotel adalah tingkat hunian atau occupancy rate hotel.
-
Pedoman Pencacahan VHTS 2
Berdasarkan uraian tersebut, maka dipandang perlu untuk melakukan
kegiatan pengumpulan data/informasi tentang karakteristik hotel yang sangat
penting untuk mendapatkan indikator-indikator yang diperlukan seperti tingkat
hunian atau occupancy rate hotel, rata-rata lamanya tamu menginap, dan
sebagainya. Informasi/data pendukung lain yang diperlukan adalah jumlah kamar
terjual, jumlah tamu meninap, dan sebagainya. Data/informasi tersebut dapat
dijadikan sebagai landasan perencanaan dan evaluasi, baik oleh instansi
pemerintah, swasta, pelaku usaha atau stackeholder lainnya.
1.2 Tujuan
Maksud dan tujuan utama dari pendataan mengenai perkembangan jasa
usaha akomodasi/hotel dengan kuesioner VHT-S adalah sebagai berikut:
a. Mendapatkan data tingkat penghunian kamar hotel.
b. Mendapatkan data malam kamar yang terpakai.
c. Mendapatkan data jumlah tamu yang datang dan menginap.
d. Mendapatkan data rata-rata lama menginap tamu.
e. Mendapatkan data malam tamu yang menginap.
f. Mendapatkan data tarif kamar.
1.3 Cakupan
Pencacahan perkembangan jasa usaha akomodasi/hotel (VHT-S) ini
dilaksanakan di seluruh wilayah Indonesia. Usaha/perusahaan akomodasi yang
menjadi responden hanya usaha hotel, baik yang berbintang maupun nonbintang.
Hotel dengan klasifikasi bintang dicacah secara lengkap (sensus) sedangkan
untuk hotel nonbintang dicacah secara sampel survei. Kegiatan pendataan ini
dilakukan oleh para petugas BPS daerah, baik BPS Provinsi maupun BPS
-
Pedoman Pencacahan VHTS 3
Kabupaten/kota.
Perusahaan/usaha hotel yang dicakup pada kegiatan ini mengacu pada
Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia No.
PM.53/HM.001/MPEK/2013 tentang Standar Usaha Hotel. Kemudian dilengkapi
dengan Permen Parekraf No 6 Tahun 2014 tentang perubahan atas Perman
Parekraf no. PM.53/HM.001/MPEK/2013.Peraturan lainnya yang digunakan
adalah Peraturan Kepala BPS No. 57 Tahun 2009 tentang Klasifikasi Baku
Lapangan Usaha Indonesia.Penilaian standar usaha hotel ini dilakukan oleh
Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU) Bidang Pariwisata. Hotel bintang memiliki
beberapa penggolongan, yaitu hotel bintang satu, dua, tiga, empat, dan lima.
Sedangkan hotel nonbintang dapat juga disebut sebagai hotel melati.
1.4 Data dan Keterangan yang Dikumpulkan
Data dan keterangan perusahaan/usaha yang dikumpulkan dalam
pencacahan perkembangan jasa usaha akomodasi/hotel (VHT-S), yaitu :
a. Nama perusahaan/usaha dan alamat perusahaan/usaha,
b. Tarif menurut jenis kamar,
c. Jumlah kamar yang tersedia,
d. Jumlah tempat tidur yang tersedia,
e. Jumlah kamar yang digunakan,
f. Banyaknya tamu menginap (asing maupun Indonesia).
1.5 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan Waktu
-
Pedoman Pencacahan VHTS 4
1. Penyusunan kuesioner dan buku pedoman November 2016
2. Pengiriman dokumen ke daerah Desember 2016
3. Pencacahan tanggal 1-10 setiap bulan
4. Pemeriksaan tanggal 1-15 setiap bulan
5. Pengolahan data di kabupaten/kota tanggal 5-20 setiap bulan
6. Pengiriman data ke BPS provinsi dan BPS RI tanggal 5-20 setiap bulan
7. Rilis BRS tiap awal bulan (timelag 2
bulan)
8. Publikasi Data Tahunan Agustus 2017.
-
Pedoman Pencacahan VHTS 5
BAB II
METODOLOGI DAN ORGANISASI SURVEI
2.1 Metodologi
Kegiatan pencacahan perkembangan jasa usaha akomodasi/hotel (VHT-S)
dilaksanakan secara rutin setiap bulan. Nama dan alamat usaha akomodasi/hotel
yang digunakan sebagai kerangka sampel diperoleh dari hasil pendataan usaha
akomodasi/hotel (VHT-L) tahun sebelumnya.
a. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data perkembangan usaha jasa akomodasi/hotel (VHT-
S) dilakukan melalui wawancara langsung dengan tatap muka antara
pencacah dengan responden. Namun demikian, dapat juga dilakukan dengan
menitipkan kuesioner terlebih dahulu pada responden pada awal bulan,
mengingat data yang akan diambil adalah data harian, sehingga responden
dapat mengisinya setiap hari. Pengumpulan data dengan cara menitipkan
kuesioner kepada responden, petugas pencacah harus menjelaskan terlebih
dahulu mengenai konsep dan definisi yang digunakan, cara pengisian setiap
pertanyaan, serta berbagai hal yang terkait dengan kegiatan ini. Untuk
perusahaan-perusahaan yang relatif besar, pengumpulan data mungkin bisa
lebih dari satu kali kunjungan.
b. Desain Sampling
Desain sampling yang digunakan pada kegiatan pendataan
perkembangan usaha jasa akomodasi/hotel (VHT-S) saat ini meliputi 2
model, yaitu:
-
Pedoman Pencacahan VHTS 6
Model 1. Sensus Lengkap.
Perusahaan/usaha jasa akomodasi dengan klasifikasi hotel bintang
dicacah secara lengkap terhadap semua usaha.
Model 2. Sampel Survei.
Perusahaan/usaha jasa akomodasi dengan klasifikasi hotel
nonbintang/ melati dicacah secara sampel. Pengambilan sampel
dilakukan dengan dua tahap.
Tahap 1. Hotel dengan klasifikasi nonbintang dikelompokan
menurut kelompok kamar. Jumlah sampel untuk hotel
nonbintang adalah sebanyak jumlah target provinsi
dikurangi jumlah alokasi hotel bintang. Jumlah sampel
tiap-tiap provinsi ditentukan oleh BPS RI. Alokasikan
jumlah sampel untuk masing-masing kelompok kamar
secara proporsional terhadap jumlah yang ditargetkan
menurut jumlah hotel pada masing-masing kelompok
kamar.
Tahap 2. Lakukan penarikan sampel secara systematic sampling
pada masing-masing kelompok kamar sesuai dengan
alokasi sampel yang telah ditetapkan pada tahap 1
terhadap usaha akomodasi/hotel.
Contoh penentuan responden:
Provinsi A mempunyai target jumlah responden pencacahan VHTS per bulan
sesuai POK adalah 100 perusahaan/usaha akomodasi/hotel. Jumlah hotel
bintang di provinsi tersebut sebanyak 20 usaha sedangkan jumlah hotel
nonbintang sebanyak 160 usaha. Cara penentuan responden:
-
Pedoman Pencacahan VHTS 7
1. Semua hotel bintang yang sebanyak 20 usaha tersebut dicacah semua
(di sensus lengkap).
2. Alokasi jumlah responden nonbintang adalah sebanyak 80 usaha (100-
20=80), yaitu seluruh target provinsi pada POK dikurangi dengan jumlah
hotel bintang yang ada. Sedangkan jumlah hotel nonbintang sebanyak
160 usaha, sehingga dilakukan pemilihan sampel. Cara penarikan
sampel untuk responden yang nonbintang adalah sebagai berikut:
Kelompokkan seluruh hotel nonbintang/melati yang terdapat pada
Provinsi A menurut kelompok kamar, yang terbagi atas kelompok
kamar 40 kamar. Hitung
jumlah hotel pada masing-masing kelompok.
Alokasikan jumlah sampel untuk masing-masing kelompok kamar
secara proporsional terhadap jumlah hotel pada masing-masing
kelompok kamar dari sejumlah alokasi responden nonbintang.
Lakukan penomoran secara urut pada seluruh hotel nonbintang
untuk masing-masing kelompok kamar. Penomoran dimulai dari
nomor satu hingga nomor usaha yang terakhir pada tipa-tiap
kelompok kamar. Hitung interval (I) pada masing-masing kelompok
kamar dengan rumus:
Jumlah seluruh hotel nonbintang/melati pada kelompok kamar i
Jumlah alokasi sampel untuk kelompok kamar i
i = kelompok kamar 40
kamar;
-
Pedoman Pencacahan VHTS 8
Hotel nonbintang dengan nomor urut 1 pada masing-masing
kelompok merupakan sampel pertama (R1). Selanjutnya gunakan
interval sampel untuk menentukan nomor urut sampel berikutnya,
yaitu R2, R3,….., Rn
R2 = R1 + I = 1+I
R3 = R1 + 2*I = 1+2*I
…….
Rn = R1 + (n-1) * I
Nomor urut usaha terpilih diperoleh dengan membulatkan hasil
perhitungan sampai 0 angka dibelakang koma.
Lingkari nomor urut yang terpilih sebagai sampel. Perusahaan/usaha
yang nomor urutnya dilingkari adalah perusahaan/ usaha sampel
yang akan dicacah dengan menggunakan dokumen VHTS.
c. Responden
Responden adalah pengusaha atau pengelola usaha akomodasi atau
orang yang mengetahui tentang pengelolaan hotel terkena sampel.
d. Dokumen yang digunakan
Dokumen yang digunakan pada pencacahan ini adalah kuesioner
VHTS yang terdiri dari 2 halaman, yaitu halaman pertanyaan dan halaman
penjelasan.
2.2 Organisasi Survei
Untuk memperlancar pelaksanaan lapangan pencacahan perkembangan
perusahaan/usaha jasa akomodasi/hotel, maka struktur organisasi lapangan perlu
-
Pedoman Pencacahan VHTS 9
ditentukan terlebih dahulu.
a. Organisasi Lapangan
Gambar 1.Organisasi Lapangan
b. Arus Dokumen dan Data
Kuesioner VHTS dikirim dari Badan Pusat Statistik (BPS) RI ke BPS Provinsi
yang kemudian diteruskan ke BPS Kabupaten/Kota untuk dibagikan kepada
petugas pengumpul data (pencacah). Setelah pencacahan selesai, petugas
pengumpul data menyerahkan kuesioner VHTS ke BPS Kabupaten/Kota untuk
diperiksa baik kelengkapan isian, kewajaran maupun konsistensinya oleh pengawas
kabupaten/kota. Selanjutnya kuesioner VHTS diolah/dientri di BPS kabupaten/kota,
dan data hasil entri tersebut kemudian dikirim ke Subdit Statistik Pariwisata BPS RI
dengan alamat email [email protected]; [email protected]; dan
ditembuskan ke Bidang Distribusi BPS Provinsi masing-masing.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa
Direktur Statistik KTIP
KBPS Provinsi KBPS Provinsi ………
KBPS Kab/Kota KBPS
Kab/Kota
………
Pencacah
h
Pencacah ………
-
Pedoman Pencacahan VHTS 10
Gambar 2. Arus Dokumen dan Data
BPS RI 1. Dokumen VHTS 2. Buku Pedoman
File hasil entri
BPS Provinsi 1. Dokumen VHTS 2. Buku Pedoman
File hasil entri
BPS Kabupaten/Kota 1. Dokumen VHTS 2. Buku Pedoman
Dokumen VHTS (dientri)
Pengawas Dokumen VHTS Dokumen VHTS
Pencacah Dokumen VHTS
2.3 Tugas Pencacah
a. Melakukan pencacahan setiap perusahaan/usaha dengan menggunakan
kuesioner VHTS berdasarkan sampel yang diberikan.
b. Mengikuti pertemuan dengan Pengawas Kabupaten/Kota atau KSK
untuk membahas berbagai temuan/masalah yang ditemukan di lapangan
dan cara mengatasinya.
c. Melakukan kunjungan ulang terhadap responden yang bermasalah
dengan disertai Pengawas/KSK.
d. Menyerahkan seluruh kuesioner hasil pencacahan (kuesioner VHTS) ke
Pengawas/KSK.
e. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan VHTS.
2.4 Konsep dan Definisi
Usaha Hotel adalah usaha penyediaan akomodasi berupa kamar-kamar di
dalam suatu bangunan, yang dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan
-
Pedoman Pencacahan VHTS 11
minum, kegiatan hiburan dan/atau fasilitas lainnya secara harian dengan tujuan
memperoleh keuntungan.
Hotel bintang adalah hotel yang telah memenuhi kriteria penilaian penggolongan
kelas hotel bintang satu, dua, tiga, empat, dan lima.
Hotel non bintang/melati adalah usaha penyediaan akomodasi/hotel yang
memenuhi ketentuan sebagai hotel melati yang ditetapkan dalam surat keputusan
instansi yang membinanya. Termasuk motel.(KBLI 2009)
Suite room adalah salah satu jenis penamaan kamar yang ada dihotel yang mana
kamar tersebut dicirikan dengan dua ruangan yang terpisah dalam satu kamar,
yaitu kamar tamu dan kamar tidur.
Standard room/regular room adalah kamar yang terdapat didalam sebuah hotel
yang mana segala perlengakapan dan fasilitas yang terdapat di dalam kamar
kualitasnya sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh hotel yang bersangkutan.
Fasilitas-fasilitas yang terdapat dalam kamar standar, yaitu tempat tidur, kamar
mandi, meja kerja, televisi, telepon, lemari es, lemari pakaian, rak koper.
Keistimewaan dari kamar standar, yaitu harga kamarnya paling murah di hotel
tersebut.
Deluxe/superior room adalah jenis penamaan kamar didalam hotel yang mana
kondisi ini setingkat lebih baik dari standardroom, dengan fasilitas kamar yang
sama seperti standar. Bedanya dengan standardroom adalah sebagai berikut:
o letak kamar strategis,
o arah kamar lebih baik pemandangannya,
-
Pedoman Pencacahan VHTS 12
o mutu bahan untuk mebel, air dan perabotan lebih baik dari standar,
o ukuran kamar lebih luas dari standardroom,
o catatan khusus, apabila hotel sudah lama berdiri, kamar standar yang sudah
direnovasi dijadikan deluxe/superiorroom.
Tarif Umum adalah jenis tarif yang digunakan secara umum (published rate).
Tarif Korporasi adalah jenis tarif khusus yang dikenakan pada lembaga/instansi
tertentu dan biasanya dalam persentase diskon.
-
Pedoman Pencacahan VHTS 13
BAB III
PEDOMAN PENGISIAN DAFTAR VHTS
3.1 Tata Tertib Pengisian Daftar VHTS
a. Semua pengisian daftar harus menggunakan pensil hitam.
b. Isian harus ditulis dengan jelas dan mudah dibaca. Penulisan
menggunakan huruf kapital (balok), tidak boleh disingkat, kecuali
singkatan yang sudah umum. Angka harus ditulis dengan angka biasa
(bukan angka romawi).
c. Perhatikan isian masing-masing kolom.
d. Pengisian daftar menggunakan beberapa cara:
1. Mengisi keterangan/jawaban pada tempat yang tersedia;
2. Penulisan angka ke dalam kotak mengikuti kaidah penuh tepi
kanan (right justified).
3.2 Tata Cara Pengisian Daftar VHTS
Daftar isian/ kuesioner perkembangan jasa akomodasi (VHTS) hanya terdiri
dari 2 halaman. Halaman 1 terdiri dari:
1. Blok Rincian Bulan
2. Blok Pengenalan Tempat
3. Blok Keterangan Hotel/Akomodasi
4. Pengesahan: Tanda tangan, nama, dan cap hotel.
5. Keterangan petugas pencacah
-
Pedoman Pencacahan VHTS 14
Halaman 2 terdiri dari: kritik dan saran responden, pedoman tata cara
pengisian daftar VHTS secara singkat.
3.2.1 Laporan Bulan Data
Isikan nama bulan dan tahun dimana laporan/data hotel tersebut digunakan,
kemudian masukkan kode bulan dan dua digit terakhir dari tahun keberadaan data
dimaksud ke dalam kotak yang tersedia.
Contoh :
LAPORAN BULAN : AGUSTUS 2017
3.2.2 Pengenalan Tempat/Identitas
Blok ini bertujuan untuk mencatat identitas perusahaaan/usaha jasa
akomodasi yang menjadi responden tersebut berada. Identitas ini digunakan untuk
memudahkan proses pengolahan dan untuk mengetahui kelengkapan pemasukan
kuesioner.
Isikan identitas hotel/akomodasi seperti provinsi, kabupaten/kota, nama
hotel/akomodasi, alamat, jenis hotel/akomodasi, dan kelas/kelompok
hotel/akomodasi. Tuliskan dan masukan kedalam kotak yang tersedia. Rincian
identitas meliputi:
Rincian : Provinsi
Isikan nama provinsi dimana usaha/perusahaan akomodasi/hotel tersebut
berada, kemudian masukan kode provinsi tersebut ke dalam kotak yang tersedia.
0 8 1 7
-
Pedoman Pencacahan VHTS 15
Rincian : Kabupaten/kota
Isikan nama kabupaten/kota dimana usaha/perusahaan akomodasi/hotel
tersebut berada, kemudian masukan kode kabupaten/kota tersebut ke dalam
kotak yang tersedia. Coret yang sesuai dengan identitas dimana hotel tersebut
berada, di kabupaten atau di kota.
Rincian : Nama hotel/akomodasi
Tuliskan nama usaha/perusahaan akomodasi/hotel yang menjadi responden.
Nama responden dapat disalin dari direktori/master hotel yang tersedia. Lakukan
perbaikan, jika nama tidak sesuai dengan kondisi yang ada. Nama ditulis dengan
menempatkan kata hotel/penginapan diakhir nama usaha.
Contoh :
Nama hotel/akomodasi : BEST WESTERN SOLO HOTEL
Nama hotel/akomodasi : DARIZA JAYA PENGINAPAN
Rincian : Alamat
Alamat usaha/perusahaan akomodasi/hotel dapat dilakukan dengan
menyalin dari direktori/master hotel yang tersedia. Lakukan perbaikan, jika alamat
tidak sesuai dengan alamat responden yang sebenarnya.
Contoh :
Alamat : JL. TELUK GONG RAYA NO.4, JAKARTA UTARA.
-
Pedoman Pencacahan VHTS 16
Alamat : JL. PERINTIS KEMERDEKAAN NO. 42.
Alamat : KOMPL HARCO MANGGA DUA BLOK N NO. 23, JAKARTA.
Rincian : Jenis Hotel/Akomodasi
Lingkari salah satu kode jenis hotel/ akomodasi yang meliputi hotel dan hotel
nonbintang. Kemudian masukkan kode yang dilingkari tersebut ke dalam kotak
yang tersedia.
Contoh :
Jenis hotel/akomodasi : 1. Bintang 2. Non Bintang
Jenis hotel/akomodasi : 1. Bintang 2. Non Bintang
Rincian : Kelas/Kelompok Hotel/Akomodasi
Isikan nama kelas/kelompok untuk hotel/akomodasi yang bersangkutan.
Selanjutnya pindahkan kode kelas/kelompok hotel tersebut ke dalam kotak yang
tersedia. Kelas hotel bintang terdiri dari satu digit yaitu 1 sampai dengan 5,
sedangkan kelompok untuk hotel nonbintang yaitu 1 sampai dengan 5.
Kelas hotel bintang :
Kode 1 : Hotel bintang 1 Kode 4 : Hotel bintang 4
Apabila nama dan alamat perusahaan pada waktu dilakukan
pencacahan berubah maka lakukan perubahan nama dan alamat
perusahaan terbaru tersebut pada dokumen VHTS. Selanjutnya
jangan lupa, lakukan perubahan juga pada master saat pengolahan.
1
2
-
Pedoman Pencacahan VHTS 17
5
1
2
3
Kode 2 : Hotel bintang 2 Kode 5 : Hotel bintang 5
Kode 3 : Hotel bintang 3
Kelas hotel bintang ini sesuai dengan pengklasifikasian usaha akomodasi
yang merupakan standarisasi usaha hotel yang dirumuskan pada kualifikasi usaha
hotel dan atau penggolongan kelas usaha hotel yang mencakup aspek produk,
pelayanan, dan pengelolaan usaha hotel. Isian pada rincian ini didasarkan pada
jawaban responden yang dibuktikan dengan sertifikat yang dimilikinya, baik
sertifikat yang dikeluarkan oleh PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran
Indonesia) maupun LSU (Lembaga Sertifikasi Usaha) Bidang Pariwisata.
Contoh :
Kelas/Kelompok/hotel/Akomodasi : BINTANG 5
Kelas/Kelompok/hotel/Akomodasi : BINTANG 2
Kelompok hotel Nonbintang :
Kelompok kamar ini adalah kelompok jumlah kamar yang tersedia untuk
tamu. Pengelompokan ini dilakukan untuk memudahkan di dalam pengolahannya.
Kode 1 : Kelompok kamar 10 Kode 3 : Kelompok kamar 25 – 40
Kode 2 : Kelompok kamar 10 –
24
Kode 4 : Kelompok kamar ≥ 41
Contoh :
Kelas/Kelompok/hotel/Akomodasi : KAMAR
-
Pedoman Pencacahan VHTS 18
Kelas/Kelompok/hotel/Akomodasi : KAMAR 25 – 40
3.2.3 Keterangan Hotel/Akomodasi
Blok ini berisi nilai tarif berdasarkan jenis kamar, jumlah kamar tersedia dan
terpakai, dan jumlah tamu menginap, baik tamu asing (WNA) maupun tamu
Indonesia (WNI).
Rincian : Tarif
Sebelum mengisi kolom tarif agar terlebih dahulu melingkari kode tarif. Isikan
kode tarif dengan 1 jika menggunakan mata uang rupiah dan kode 2 jika
menggunakan mata uang dolar amerika. Tuliskan kode yang dilingkari tersebut
pada kotak yang tersedia. Kemudian isikan besarnya tarif menurut jenis kamar
baik tarif umum maupun tarif korporasi. Tarif disini merupakan tarif pada saat akhir
bulan bersangkutan.
Rincian : Kamar dan Tempat Tidur
Kolom (1) : Tanggal
Angka yang tersedia adalah dari 1 sampai dengan 31. Gunakan
tanggal sesuai dengan jumlah hari pada bulan bersangkutan.
Kolom (2) : Jumlah kamar tersedia
Isikan banyaknya kamar yang tersedia untuk tamu (yang sedang
digunakan/ terisi ataupun tidak terisi tamu). Tidak termasuk kamar
yang sedang diperbaiki, kamar pegawai hotel dan kamar untuk
kantor.
-
Pedoman Pencacahan VHTS 19
Kolom (3) : Jumlah tempat tidur tersedia
Isikan banyaknya tempat tidur yang tersedia untuk tamu (yang
sedang digunakan/ terisi ataupun tidak terisi tamu). Jumlah tempat
tidur dimaksud adalah banyaknya kapasitas tamu secara normal dari
seluruh tempat tidur yang tersedia pada hotel tersebut.
Kolom (4) : Banyaknya Kamar Digunakan Kemarin
Isikan banyaknya kamar yang digunakan/terisi oleh tamu pada waktu
kemarin (satu hari sebelum tanggal pada kolom 1).
Kolom (5) : Banyaknya Kamar Baru Dimasuki Hari ini
Isikan banyaknya kamar yang dimasuki oleh tamu (check in) pada
hari ini menurut tanggal pada kolom (1).
Kolom (6) : Banyaknya Kamar Ditinggalkan Hari Ini
Isikan banyaknya kamar yang ditinggalkan oleh tamu (check out)
pada hari ini menurut tanggal pada kolom (1).
Rincian : Tamu Menginap
Kolom (7): Banyaknya Tamu Asing Menginap Kemarin
Isikan banyaknya tamu asing (WNA) yang menginap di hotel tersebut
pada waktu kemarin (satu hari sebelum tanggal pada kolom 1).
Kolom (8) : Banyaknya Tamu Indonesia Menginap Kemarin
Isikan banyaknya tamu Indonesia (WNI) yang menginap di hotel
-
Pedoman Pencacahan VHTS 20
tersebut pada waktu kemarin (satu hari sebelum tanggal pada kolom
1).
Kolom (9) : Banyaknya Tamu Asing Masuk (Check In) Hari Ini
Isikan banyaknya tamu asing (WNA) yang baru masuk (check in) ke
hotel bersangkutan pada hari ini menurut tanggal pada kolom (1).
Kolom (10) : Banyaknya Tamu Indonesia Masuk (Check In) Hari Ini
Isikan banyaknya tamu Indonesia (WNI) yang baru masuk (check in)
ke hotel bersangkutan pada hari ini menurut tanggal pada kolom (1).
Kolom (11) : Banyaknya Tamu Asing Keluar (Check Out) Hari Ini
Isikan banyaknya tamu asing (WNA) yang keluar (check out) dari
hotel bersangkutan pada hari ini menurut tanggal pada kolom (1).
Kolom (12) : Banyaknya Tamu Indonesia Keluar (Check Out) Hari Ini
Isikan banyaknya tamu Indonesia (WNI) yang keluar (check out) dari
hotel bersangkutan pada hari ini menurut tanggal pada kolom (1).
Baris Total : Jumlahkan isian pada tanggal 1 hingga tanggal terakhir untuk
masing-masing kolom, yaitu pada kolom (2) sampai dengan
kolom (12) pada baris total.
3.2.4 Pengesahan
Pengesahan bertujuan untuk mengetahui bahwa jawaban yang diberikan,
diketahui oleh yang bertanggung jawab dalam perusahaan tersebut. Dilengkapi
-
Pedoman Pencacahan VHTS 21
dengan nama, dan tanda tangan responden serta cap perusahaan. Hal ini
berguna sekali jika dibutuhkan adanya kunjungan ulang.
3.2.5 Petugas Pencacah
Berisi keterangan mengenai petugas pencacah, dilengkapi dengan nama
dan tanda tangan petugas pencacah.
3.2.6 Kritik dan Saran Responden
Blok ini berisi kritik dan saran dari responden sehubungan dengan kegiatan
survei VHTS.
-
Pedoman Pencacahan VHTS 22
-
Pedoman Pencacahan VHTS 23
BAB IV
TUGAS PENGAWAS
4.1 Dokumen
Dokumen yang akan diperiksa adalah kuesioner VHTS dari hasil
pencacahan perkembangan perusahaan/usaha jasa akomodasi/hotel.
4.2 Tugas Pengawas/Pemeriksa:
a. Menerima, mengatur dan melaksanakan pembagian dokumen VHTS.
b. Melakukan pengawasan dan pemeriksaan pelaksanaan pencacahan VHTS,
yaitu :
1). Memeriksa kebenaran isian daftar/kuesioner VHTS yang diisi oleh
pencacah, bila isian tersebut ada yang meragukan/kurang lengkap,
maka pengawas mengembalikan daftar tersebut kepada pencacah
untuk diteliti kembali atau dikonfirmasikan lagi kepada responden
bersama petugas pencacah. Bila perlu, lakukan kunjungan ulang atau
penelitian kembali oleh pencacah bersama-sama dengan pengawas.
2). Menerima kembali dokumen/kuesioner VHTS dari petugas Pencacah
hasil pencacahan perusahaan/usaha akomodasi/hotel, serta
bertanggung jawab atas kelengkapan, kewajaran, dan kualitas hasil
pencacahan.
c. Pengawas menyampaikan dokumen VHTS yang sudah terisi dan sudah
diperiksa ke BPS Kabupaten/Kota sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah
ditentukan.
-
Pedoman Pencacahan VHTS 24
d. Menepati jadwal pelaksanaan pencacahan VHTS sesuai dengan jadwal yang
telah ditetapkan.
-
Pedoman Pencacahan VHTS 25
BAB V
PEMERIKSAAN KONSISTENSI ISIAN KUESIONER VHTS
5.1 Umum
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan pemeriksaan
daftar isian/ kuesioner VHTS:
a. Periksa apakah kode provinsi, kabupaten/kota dan nama serta alamat hotel
sesuai dengan yang ada di master hotel.
b. Periksa kebenaran cara pengisian (rincian daftar dan isian kolom),
konsistensi antar kolom maupun antar rincian dalam blok, apakah sudah
sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
5.2 Pemeriksaan Daftar Isian/ Kuesioner VHTS
5.2.1 Laporan Bulan Data
Rincian ini tidak boleh kosong. Periksa apakah isian bulan sudah sesuai.
5.2.2 Pengenalan Tempat/ Identitas
Rincian : Provinsi
Rincian ini tidak boleh kosong, dan kodenya terdiri dari 2 digit. Periksa
apakah kode di dalam kotak telah sesuai dengan kode provinsi yang ada pada
direktori/master hotel bersangkutan.
Rincian : Kabupaten/ Kota
Rincian ini tidak boleh kosong, dan kodenya terdiri dari 2 digit. Periksa
apakah kode di dalam kotak telah sesuai dengan kode kabupaten/kota pada
provinsi di rincian 5.2.2.1 seperti yang ada pada direktori/ master hotel. Perbaiki
-
Pedoman Pencacahan VHTS 26
jika ada yang tidak sesuai, termasuk apakah sudah dicoret kab/ kotanya (misal
Kabupaten/Kota atau Kabupaten/Kota).
Rincian : Nama Hotel/Akomodasi
Rincian ini tidak boleh kosong. Cermati kebenaran penulisan nama
perusahaan/usaha.
Rincian : Alamat
Periksa apakah alamat tempat usaha akomodasi/hotel telah tertulis dengan
jelas dan benar.
Rincian : Jenis Hotel/Akomodasi
Salah satu kode jenis usaha hotel/akomodasi harus sudah dilingkari (bintang
atau nonbintang), sedangkan isian pada kotak harus sesuai dengan kode yang
dilingkari.
Rincian : Kelas/Kelompok Hotel/Akomodasi
Rincian ini tidak boleh kosong dan kodenya terdiri dari 1 digit yaitu kode 1
sampai dengan kode 5 untuk hotel bintang, sedang hotel nonbintang dari kode 1
hingga kode 4.
5.2.3 Keterangan Hotel/Akomodasi
Rincian :Tarif
Periksa apakah tarif dalam mata uang rupiah atau dolar amerika (US $) dan
periksa apakah kolom-kolom tarif sudah terisi.
Rincian :Keterangan kamar dan tamu
Periksa dan cermati kewajaran isian pada kolom 2 sampai dengan kolom 12
-
Pedoman Pencacahan VHTS 27
pada masing-masing baris.
Kolom (2) : Jumlah Kamar Tersedia
Isian banyaknya kamar harus lebih kecil atau sama dengan isian
banyaknya tempat tidur yang tersedia pada usaha akomodasi
tersebut.
Kolom (3) : Jumlah Tempat Tidur Tersedia
Isian banyaknya tempat tidur harus lebih besar atau sama dengan
isian banyaknya kamar yang tersedia pada usaha akomodasi
tersebut.
Kolom (4) s.d. (6):Banyaknya Kamar
Periksa dan cermati kewajaran isian pada kolom banyaknya kamar,
yaitu kolom (4), kolom (5), dan kolom (6). Periksa apakah isian pada
masing-masing kolom tersebut sudah wajar sesuai dengan kondisi
sebenarnya. Jika jumlah kamar yang digunakan tamu melebihi
jumlah kamar yang tersedia, maka lakukan pemeriksaan dan
konfirmasi kepada pencacah tentang kebenaran isian. Jika perlu,
lakukan kunjungan ulang.
Kolom (7) s.d. (12) : Banyaknya Tamu
Periksa dan cermati kewajaran isian pada kolom banyaknya tamu,
baik tamu Indonesia maupun tamu asing, yaitu kolom (7) hingga
kolom (12). Periksa apakah isian pada masing-masing kolom
tersebut sudah wajar sesuai dengan kondisi sebenarnya. Jika jumlah
tamu, baik tamu Indonesia maupun tamu asing yang menginap di
hotel tersebut melebihi jumlah tempat tidur yang tersedia, maka
lakukan pemeriksaan dan konfirmasi kepada pencacah tentang
-
Pedoman Pencacahan VHTS 28
kebenaran isian. Jika perlu, lakukan kunjungan ulang. Periksa juga
kewajaran tamu asing (WNA) dan tamu Indonesia (WNI). Disamping
itu, periksa juga apakah ada tamu yang tidak keluar (check out) dari
hotel tersebut dalam satu bulan bersangkutan.
5.2.4 Pengesahan
Periksa apakah pemberi jawaban telah menuliskan nama, dan
membubuhkan tanda tangannya serta cap perusahaan. Bila ada yang terlewat,
diminta agar pencacah memperbaiki/kembali ke responden untuk mengisinya
sebagai bukti pengesahan, bahwa isian dalam kuesioner ini benar-benar
merupakan jawaban responden dan sudah sesuai dengan kondisi usahanya.
5.2.5 Keterangan Petugas
Periksa apakah petugas pencacah telah menuliskan nama dan
membubuhkan tanda tangan.
5.2.6 Kritik dan Saran Responden
Blok ini berisi catatan responden tentang kegiatan bersangkutan, jika ada.
-
Pedoman Pencacahan VHTS 29
LAMPIRAN
-
Pedoman Pencacahan VHTS 30
-
0
LAPORAN BULAN : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2017
Provinsi : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Alamat : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Kab / Kota *) : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Jenis hotel/akomodasi :1. Bintang 2. Non Bintang
Nama hotel/akomodasi : . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Kelas/kelompok hotel/akomodasi : . . . . . . . . . . . . . .
Tarif: 1. Rp 2. US$
Standard Junior Suite
Superior Suite
Deluxe Presidential Suite
Banyaknya kamar Banyaknya Tamu Menginap
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
*) Coret salah satu
( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
Petugas Pencacah
Asing
TOTAL
(check in )
Suite
. . . . . . . . .
(check out )
Indonesia Indonesia
. . . . . . . . .
Tanda tangan, nama, dan cap hotel
( . . . . . . . . . . . . . . . . . . . )
Dibuat dengan sebenarnya
. . . . . . . . .
REPUBLIK INDONESIABADAN PUSAT STATISTIK
STATISTIK JASA AKOMODASI DAFTAR ISIAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL
KETERANGAN HOTEL/AKOMODASI
Nonsuite
(check in) (check out)
. . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . .
DigunakanTanggal
Jumlah
kamar
tersediakemarin hari ini kan hari ini
. . . . . . . . .
Umum Korporasi Umum Korporasi
Ditinggal-
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
. . . . . . . . .
KemarinMasuk hari ini Keluar hari ini
Jumlah
tempat
tidur
tersedia
Dimasuki
Asing Indonesia Asing
RAHASIA VHT-S
-
KRITIK DAN SARAN
Kami ucapkan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya atas kerja sama Bapak/Ibu yang telah bersedia mengisi kuesioner ini dengan lengkap dan mengembalikan kepada petugas kami sesuai waktu yang
telah ditentukan.
CARA PENGISIAN KUESIONER VHT-S
Tujuan : Mendapatkan informasi mengenai tarif, jumlah kamar, jumlah tempat tidur, dan banyaknya tamu yang
menginap di hotel.
Objek Survei : Perusahaan/Usaha Akomodasi/Hotel.
Waktu Pengembalian Dokumen : Mohon dikembalikan sebelum tanggal 15 setiap bulan berikutnya.
Dasar Hukum : Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik.
Kerahasiaan : Kerahasiaan data yang diberikan dijamin oleh Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang
Statistik.
CARA PENGISIAN :
A. Pengenalan Tempat
Tuliskan nama Provinsi, Kabupaten, Kota, Nama Hotel/Akomodasi, Alamat, Jenis Hotel/Akomodasi, dan Kode pada tempat
yang tersedia.
B. Tarif
Tarif : Isikan jenis mata uang dari tarif yang digunakan. Kode 1 jika menggunakan mata uang Rupiah dan kode 2
jika menggunakan mata uang US Dolar.
Tarif Umum : adalah jenis tarif yang digunakan secara umum (published rate).
Tarif Korporasi: adalah jenis tarif khusus yang dikenakan pada lembaga/ instansi tertentu dan biasanya dalam bentuk
persentase diskon.
C. Banyaknya Kamar dan Tempat Tidur
Kolom (2) : Isikan banyaknya kamar seluruhnya yang tersedia untuk tamu (terisi ataupun tidak terisi). Tidak termasuk
kamar yang sedang diperbaiki, kamar pegawai hotel dan kamar untuk kantor.
Kolom (3) : Isikan banyaknya tempat tidur yang tersedia untuk tamu.
Kolom (4 ) : Isikan banyaknya kamar yang terpakai kemarin menurut tanggal pada kolom (1), yaitu jumlah kamar yang
terpakai pada hari yang lalu.
Kolom (5) : Isikan banyaknya kamar yang dimasuki tamu (check in) pada hari menurut tanggal kolom (1).
Kolom (6) : Isikan banyaknya kamar yang ditinggalkan tamu (check out) pada hari menurut tanggal pada kolom (1).
D. Banyaknya Tamu
Kolom (7) : Isikan banyaknya tamu asing yang datang kemarin menurut tanggal pada kolom (1), yaitu jumlah tamu asing
yang menempati kamar pada hari yang lalu.
Kolom (8) : Isikan banyaknya tamu Indonesia yang datang kemarin menurut tanggal pada kolom (1), yaitu jumlah tamu
Indonesia yang menempati kamar pada hari pada hari yang lalu.
Kolom (9) : Isikan banyaknya tamu asing yang masuk (check in) hari ini menurut tanggal pada kol. (1).
Kolom (10) : Isikan tamu Indonesia yang masuk (check in) hari ini menurut tanggal pada kolom (1).
Kolom (11) : Isikan banyaknya tamu asing yang keluar (check out) dari hotel pada hari menurut tanggal pada kolom (1).
Kolom (12) : Isikan banyaknya tamu Indonesia yang keluar (check out) dari hotel pada hari menurut tanggal pada kolom
(1).
Baris Total : Jumlahkan isian kolom (2) s/d kolom (12) pada baris total.
Informasi lebih lanjut bisa menghubungi :
Subdirektorat Statistik Pariwisata
BADAN PUSAT STATISTIK
Jl. Dr. Sutomo No. 6 - 8, Jakarta 10010
Tlp. (021) 3841195, 3842508, 3810291-4 ext. 6330 Fax: (021) 3506639
Email: [email protected]
Kues VHTS 2017.pdfKuesioner VHTS 2015.pdf1. Cover2. Kata Pengantar3. Daftar Isi4.pisah vhtl5.Draf Pencacahan VHTL 20156.pisah vhts7. Pedoman Pencacahan VHTS 20150815
8. Pisah lampiran9. Kuesioner VHTL 2015h1h2h3h4h5h6 h7h8h9h10h11h12
10. Kues VHTS 2015VHTS-2015
11. Pedoman VHTS