pedoman penyehatan lingkungan1
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
1/55
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pedoman Instalasi Sanitasi Lingkungan di RSUD Kabupaten Jombang adalah
Pedoman pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan di rumah sakit, khususnya bagi
pelaksana kesehatan lingkungan dalam mewuudkan Paradigma Sehat di Rumah Sakit, yang
menekankan pentingnya aspek pre!enti" dan promoti" dengan mengupayakan penyehatan
lingkungan agar teramin kesehatan dan keselamatan pasien, pengunung, pegawai dan
masyarakat sekitar#
Rumah Sakit merupakan institusi pelayanan kesehatan, di mana kemauan ilmiahdipakai untuk memberikan layanan diagnostik dan terapeutik yang terbaik bagi pasien,
namun di sisi lain, disadari bahwa rumah sakit uga dapat menadi tempat yang berbahaya
tidak saa bagi pasien, bagi karyawan atau pengunung rumah sakit yang lainnya#
Lingkungan rumah sakit merupakan tempat yang berpotensi penularan berbagai penyakit
in"eksi#
Resiko in"eksi nosokomial selain teradi pada pasien yang dirawat di Rumah Sakit,
dapat uga teradi pada para petugas Rumah Sakit tersebut# $erbagai prosedur penanganan
pasien memungkinkan petugas terpaan dengan kuman yang berasal dari pasien# In"eksi
petugas uga berpengaruh pada mutu pelayanan karena petugas menadi sakit sehingga
tidak dapat melayani pasien#
Penyehatan lingkungan Rumah Sakit menadi salah satu usaha untuk
meminimalisasi teradinya in"eksi nosokomial dengan pengelolaan limbah Rumah Sakit
yang seusai dengan standar yang telah ditentukan#
B. Ruang Lingkup
Ruang lingkup pelaksanaan kegiatan kesehatan lingkungan meliputi %
1# Penyehatan Lingkungan Kera
Penyehatan 'ygiene Sanitasi (akanan dan (inuman
)# Penyehatan *ir
+# Penanganan Limbah
# Penyehatan -empat Pen.u.ian
/# Pengendalian Serangga dan $inatang Pengganggu
0# Desin"eksi dan Sterilisasi
# Perlindungan Radiasi
2# Upaya Penyuluhan Kesehatan L#ingkungan
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
2/55
&
C. Batasan Operasional
1# Pengelolaan sampah
a# Pengawasan pemilahan sampahb# Pengawasan pengangkutan sampah
.# Pengawasan pen.u.ian tempat sampah
Pengelolaan Kebersihan Lingkungana# Peren.anaan pengadaaan alat dan bahan
b# Pembuatan adwal .leaning ser!i.e
.# Pemantauan kebersihand# Pengumpulan .eklist penilaian kinera .leaning ser!i.e
e# Rekap penilaian .leaning ser!i.e
"# Sampling udara emisi dan ambient
)# Pengelolaan Pertamanana# Pembersihan lahan
b# Perawatan tanaman
.# Pemeliharaan alat
+# Penyehatan (akanan dan (inumana# Inspeksi sanitasi makanan dan minuman
b# Sampling makanan.# Pen.atatan dan pelaporan
# Penyehatan *ir $ersih
a# Inspeksi sanitasi air bersihb# Sampling air bersih
.# Pen.atatan dan pelaporan
/# Pengelolaan Limbah 3air
a# Inspeksi sanitasi limbah .airb# Sampling limbah .air
.# Pen.atatan dan pelaporan
0# Pemantauan -empat Pen.u.ian Linena# Inspeksi sanitasi tempat pen.u.ian linen
b# Pen.atatan dan pelaporan
# Pemantauan sterilisasia# Inspeksi sanitasi sterilisasi
b# Pen.atatan dan pelaporan
2# Penyuluhan Kesehatan Lingkungan
a# Persiapan bahan penyuluhanb# Pelaksanaan penyuluhan
.# Pen.atatan dan pelaporan
14# Pengendalian serangga dan tikusa# Persiapan alat dan bahan
b# Inspeksi sanitasi P5$P
.# Pen.atatan dan pelaporan11# Pemantauan Kesehatan Lingkungan Kera Rumah Sakit
a# Persiapan alat dan bahan
b# Inspeksi sanitasi kesehatan lingkungan
.# Pen.atatan dan pelaporan1 Penyehatan Ruang dan $angunan
a# Persiapan alat dan bahan
b# Inspeksi sanitasi ruang dan bangunan.# Pen.atatan dan pelaporan
1)# Pengaman Radiasi
a# Persiapan alat dan bahanb# Inspeksi sanitasi pengaman radiasi
.# Pen.atatan dan pelaporan
1+# Pemeliharaan 6asilitas Sanitasia# Persiapan alat dan bahan
b# Inspeksi "asilitas sanitasi
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
3/55
)
.# Pen.atatan dan pelaporan
1# Pengelolaan *lat Pemadam *pi Ringan 7*P*R8
a# Persiapan alat dan bahanb# Pendataan *P*R
.# Pen.atatan dan pelaporan
1/# Pengelolaan *lat Pelindung Diri 7*PD8a# Persiapan alat dan bahan
b# Pendataan *PD
.# Pen.atatan dan pelaporan
D. Landasan Hukum
1# Undang9Undang :omor % )/ -ahun &442 tentang Kesehatan
Undang9Undang :omor % ++ -ahun &442 tentang Rumah Sakit
)# Keputusan (enteri Kesehatan :omor % 1&4+;(enkes;SK;
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
4/55
+
1# Sanitarian % Shi"t 1 7 am 40#44 ?I$ @ 1+#44 ?I$8
Pekarya sanitasi % Shi"t 1 7 am 40#44 ?I$ @ 1+#44 ?I$8 dan atau sesuai kebutuhan#
)# Petugas Kebersihan % Shi"t 1 7 am 40#44 ?I$ @ 1+#44 ?I$8
Shi"t & 7 am 1)#44 ?I$ @ &1#44 ?I$8
Shi"t ) 7 am &1#44 ?I$ @ 4/#44 ?I$8
BAB III
SANDAR 'ASILIAS
A. Dena) Ruangan
Sesuai Denah RSUD Kabupaten Jombang#
B. Standar 'asilitas
Standar "asilitas Instalasi Sanitasi Lingkungan menga.u pada peraturan yang berlaku, yakni
pada Kepmenkes :o#1&4+ tahun &44+# *dapun standar "asilitas Instalasi Sanitasi
Lingkungan dalah sebagai berikut %
-abel )#1 Standar "asilitas Instalasi Sanitasi Lingkungan
:o 5ariabel Standar 6asilitas Keterangan
1 Kesehatan Lingkungan
Rumah Sakit
Kontruksi bangunan
yang sesuai standar
Sesuai Kepmenkes 1&4+
tahun &44+
& Ruang $angunan Rasio luas lantai
dengan tempat tidur
sesuai standar
Kontruksi bangunan
yang sesuai standar
*ngka kuman,
komponen "isik yang
sesuai standar
Sesuai Kepmenkes 1&4+
tahun &44+
) Penyehatan (akanan dan
(inuman
Kondisi tempat
pengelolaan makananyang sesuai standar
-ata .ara dan letak
makanan dan minuman
yang sesuai standar
Sesuai Kepmenkes 1&4+
tahun &44+
+ Penyehatan *ir -ersedianya kebutuhan Sesuai Kepmenkes 1&4+
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
5/55
air yang sesuai standar
Kualitas air bersih yang
sesuai standar
tahun &44+
Pengelolaan Limbah
a# Limbah Padat
-ersedianya tempat
sampah limbah padat
medis; sampah medis
dan limbah padat non
medis; sampah umum
sesuai standar
-ersedianya in.inerator
Sesuai Kepmenkes 1&4+
tahun &44+
/ Pengelolaan Limbah
b. Limbah 3air
-ersedianya UPL3
sesuai standar
-ersedianya saluran airsesuai standar
Sesuai Kepmenkes 1&4+
tahun &44+
0 -empat Pen.u.ian Linen -ersedianya tempat dan
sarana prasarana linen
yang sesuai standar
Sesuai Kepmenkes 1&4+
tahun &44+
Pengendalian Serangga
dan -ikus
Kontruksi bangunan
yang sesuai standar
Pengendalian dan
pembasmian seranggadan tikus yang
dilakukan se.ara
berkala
Sesuai Kepmenkes 1&4+
tahun &44+
2 Penyuluhan Kesehatan Penyuluhan kesehatan
dilakukan se.ara
berkala dengan SD(
yang sesuai standar
Sesuai Kepmenkes 1&4+
tahun &44+
14 Instansi Sanitasi RumahSakit
-ersedianya SD(, dan
pemimpin instalasi
yang sesuai standar
Sesuai Kepmenkes 1&4+tahun &44+
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
6/55
/
BAB I*
AA LA!SANA PELA+ANAN
PERS+ARAAN !ESEHAAN LIN"!UN"AN RU&AH SA!I
Kegiatan kesehatan lingkungan yang dilakukan di RSUD Kabupaten Jombang
harus menga.u kepada persyaratan kesehatan lingkungan sebagai berikut %
I. PEN+EHAAN LIN"!UN"AN !ER(A
A. Pengertian
1# Ruang bangunan dan halaman rumah sakit adalah semua ruang ;
unit dan halaman yang ada di dalam batas pagar rumah sakit 7bangunan "isik dan
kelengkapannya8 yang dipergunakan untuk berbagai keperluan dan kegiatan rumah
sakit#
Pen.ahayaan di dalam ruang bangunan rumah sakit adalah
intensitas penyinaran pada suatu bidang kera yang ada di dalam ruang bangunan
rumah sakit yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan se.ara e"ekti"#
)# Penghawaan ruang bangunan adalah aliran udara segar di dalam
ruang bangunan yang memadai untuk menamin kesehatan penghuni ruangan#
+# Kebisingan adalah teradinya bunyi yang tidak dikehendaki
sehingga mengganggu dan atau membahayakan kesehatan#
# Kebersihan ruang bangunan dan halaman adalah suatu keadaan
atau kondisi ruang bangunan dan halaman bebas dari bahaya dan resiko minimal untuk
teradinya in"eksi silang, dan masalah kesehatan dan keselamatan kera#
B. Pers%aratan
,. Lingkungan Bangunan Ruma) Sakit
a# Lingkungan bangunan rumah sakit harus
mempunyai batas yang elas, dilengkapi dengan pagar yang kuat dan tidak
memungkinkan orang atau binatang peliharaan keluar masuk dengan bebas#b# Luas lahan bangunan dan halaman harus
disesuaikan dengan luas lahan keseluruhan, sehingga tersedia tempat parkir yang
memadai dan dilengkapi dengan rambu parkir#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
7/55
0
.# Lingkungan bangunan rumah sakit harus bebas
dari banir# Jika berlokasi di daerah banir harus menydiakan "asilitas ; teknologi
untuk mengatasinya#
d# Lingkungan rumah sakit harus merupakan
kawasan bebas rokok#
e# Lingkungan bangunan rumag sakit harus
dilengkapi penerangan dengan intensitas .ahaya yang .ukup#
"# Lingkungan rumah sakit harus tidak berdebu,
tidak be.ek atau tidak terdapat genangan air dan dibuat landai menuu saluran
terbuka atau tertutup, tersedia lubang penerima air masuk dan disesuaikan dengan
luas halaman#
g# Saluran air limbah domestik atau limbah medis
harus tertutup dan terpisah, masing9masing dihubungkan langsung dengan
instalasi pengolahan air limbah#
h# Di tempat parkir, halaman, ruang tunggu dan
tempat9tempat tertentu yang menghasilkan sampah harus disediakan tempat
sampah#
i# Lingkungan, ruang dan bangunan rumah sakit
harus selalu dalam keadaan bersih dan tersedia "asilitas sanitasi se.ara kualitas
dan kuantitas yang memenuhi persyaratan kesehatan, seingga tidak
memungkinkan sebagai tempat bersarang dan berkembang biaknya serangga,
binatang pengerat, dan binatang pengganggu lainnya#
-. !onstruksi Bangunan Ruma) Sakit
a. Lantai
1# Lantai harus terbuat dari bahan yang kuat,
kedap air, permukaan rata, tidak li.in, warna terang, dan mudah dibersihkan#
Lantai yang selalu kontak dengan air harus
mempunyai kemiringan yang .ukup ke arah saluran pembuangan air limbah#
)# Pertemuan lantai dengan dinding harus
berbentuk konus ; lengkung agar mudah dibersihkan#
$. Dinding
Permukaan dinding harus kuat, rata, berwarna terang dan menggunakan .at yang
tidak luntur serta tidak menggunakan .at yang mengandung logam berat#
. *entilasi
1# 5entilasi alamiah harus dapat
menamin aliran udara di dalam kamar ; ruang dengan baik#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
8/55
Luas !enilasi alamiah minimum
1A dari luas lantai#
)# $ila !entilasi alamiah tidak dapat
menamin adanya pergantian udara dengan baik, kamar atau ruang harus
dilengkapi dengan penghawaan buatan ; mekanis#
+# Penggunaan !entilasi buatan ;
mekanis harus disesuaikan dengan peruntukan ruangan#
d. Atap
1# *tap harus kuat, tidak bo.or, dan
tidak menadi tempat perindukan serangga, tikus, dan binatang pengganggu
lainnya#
*tap yang lebih tinggi dari 14
meter harus dilengkapi penangkal petir#
e. Langit/langit
1# Langit9langit harus kuat,
berwarna terang, dan mudah dibersihkan#
Langit9langit tingginyaminimal
&,04 meter dari lantai#
)# Kerangka langit9laangit harus
kuat dan bila terbuat dari kayu harus anti rayap#
#. !onstruksi
$alkon, beranda dan talang harus sedemikian sehingga tidak teradi genangan air
yang dapat menadi tempat perindukan nyamuk *edes#
g. Pintu
Pintu harus kuat, .ukup tinggi, .ukup lebar, dan dapat men.egah masuknya
serangga, tikus, dan binatang pengganggu lainnya#
). (aringan Instalasi
1# Pemasangan aringan instalasi air
minum, air bersih, air limbah, gas, listrik, sistem penghawaan, sarana
komunikasi dan lain9lain harus memenuhi persyaratan teknis kesehatan agar
aman digunakan untuk tuuan pelayanan kesehatan#
Pemasaangan pipa air minum
tidak boleh bersilangan dengan pipa ar limbah dan tidak boleh bertekanan
negati" untuk menghindari pen.emaran air minum#
i. Lalu Lintas Antar Ruangan
1# Pembagian ruangan dan lalu
lintas antar ruangan harus didesain sedemikian rupa dan dilengkapi dengan
petunuk letak ruangan, sehingga memudahkan hubungan dan komunikasi
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
9/55
2
antar ruangan serta menghindari resiko teradinya ke.elakaan dan
kontaminasi#
Penggunaan tangga atau elevator
dan lift harus dilengkapi dengan sarana pen.egahan ke.elakaan seperti
alarm suara dan petunuk penggunaan yang mudah dipahami oleh
pemakainya, atau untuk lift +7empat8 lantai harus dilengkapi *RD
7Automatic Reserve Divided8 yaitu alat yang dapat men.ari lantai terdekat
bila listrik mati#
)# Dilengkapi dengan pintu darurat
yang dapat diangkau dengan mudah bila teradi kebakaran atau keadian
darurat lainnya dan dilengkapi ram untuk brankar#
0. 'asilitas Pemadam !e$akaran
$angunan rumah sakit dilengkapi dengan "asilitas pemadam kebakaran sesuai
dengan ketentuan yang berlaku#
1. Ruang Bangunan
Penataan ruang bangunan dan penggunaannya harus sesuai dengan "ungsi
serta memenuhi persyaratan kesehatan yaitu dengan mengelompokkan ruangan
berdasarkan tingkat resiko teradinya penularan penyakit sebagai berikut %
a. 2ona dengan Risiko Renda)
Bona risiko rendah meliputi % ruang administrasi, ruang komputer, ruang
pertemuan, ruang perpustakaan, ruang resepsionis, dan ruang pendidikan ;
pelatihan#
1# Permukaan dinding harus rata
dan berwarna terang#
Lantai harus terbuat dari bahan
yang kuat, mudah dibersihkan, kedap air, berwarna terang, dan pertemuan
antara lantai dengan dinding harus berbentuk konus#
)# Langit9langit harus terbuat dari
bahan multipleks atau bahan yang kuat, warna terang, mudah dibersihkan,kerangka harus kuat, dan tinggi minimal &,04 meter dari lantai#
+# Lebar pintu minimal 1,&4 meter
dan tinggi minimal &,14 meter, dan ambang bawah endela minimal 1,44
meter dari lantai#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
10/55
14
# 5entilasi alamiah harus dapat
menamin aliran udara di dalam kamar;ruang dengan baik, bila !entilasi
alamiah tidak menamin adanya pergantian udara dengan baik, harus
dilengkapi dengan penghawaan mekanis 7exhauster8#
/# Semua stop kontak dan saklar
dipasang pada ketinggian minimal 1,+4 meter dari lantai#
$. 2ona dengan Risiko Sedang
Bona risiko sedang meliputiC ruang rawat inap bukan penyakit menular,
rawat alan, ruang ganti pakaian, dan ruang tunggu pasien# Persyaratan bangunan
pada ona dengan risiko sedang sama dengan persyaratan pada ona risiko
rendah#
. 2ona dengan Risiko inggi
Bona risiko tinggi meliputi % ruang isolasi, ruang perawatan intensi",
laboratorium, ruang penginderaan medis 7medical imaging8, ruang bedah mayat
7autopsy8, dan ruang enaah dengan ketentuan sebagai berikut %
1# Dinding permukaan harus rata
dan berwarna terang#
a8 Dinding ruang laboratorium dibuat dari porselin atau keramik setinggi 1,4
meter dari lantai dan sisanya di.at warna terang#
b8 Dinding ruang penginderaan medis harus berwarna gelap, dengan ketentuan
dinding disesuaikan dengan pan.aran sinar yang dihasilkan dari peralatan
yang dipasang di ruangan tersebut, tembok pembatas antara ruang Sinar &8 &+ am 1& Eg ; m)
0 6ormaldehida 7'3'>8 )4 menit 144 g ; m)
-otal senyawa organik yang
mudah menguap 7-# 5>389 1 ppm
4. Pena)a%aan
Pen.ahayaan, penerangan dan intensitasnya di ruang umum dan khusus harus
sesuai dengan peruntukannya seperti dalam tabel berikut %
-abel +#)
Indeks Pen.ahayaan (enurut Jenis Ruangan atau Unit
:o# Ruangan atau UnitIntensitas 3ahaya
7luG8Keterangan
1 Ruang pasien
9 saat tidak tidur 144 9 &44 ?arna .ahaya sedang
9 saat tidur (aksimal 4
& R# >perasi umum )44 9 44
) (ea >perasi 14#444 9 &4#444?arna .ahaya seuk atau
sedang tanpa bayangan
+ *nestesi, pemulihan )44 9 44
Hndos.opy, lab 0 9 144
/ Sinar < (inimal /4
0 Koridor (inimal 144
-angga (inimal 144 (alam hari
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
14/55
1+
2 *dministrasi ; Kantor (inimal 144
14 Ruang alat ; gudang (inimal &44
11 6armasi (inimal &44
1& Dapur (inimal &44
1) Ruang 3u.i (inimal 144
1+ -oilet (inimal 144
1Ruang isolasi khusus
penyakit tetanus4,1 9 4, ?arna .ahaya biru
1/ Ruang luka bakar 144 9 &44
5. Peng)a6aan
Persyaratan penghawaan untuk masing9masing ruang atau unit seperti berikut %
a# Ruang9ruang tertentu seperti ruang operasi, perawatan bayi, laboratrium, perlu
medapat perhatian yang khusus karena si"at pekeraan yang teradi di ruang9ruang
tersebut
b# 5entilasi ruang operasi harus diaga pada tekanan lebih positi" sedikit 7minimum
4,14 mbar8 dibandingkan ruang9ruang lain di rumah sakit#.# Sistem suhu dan kelembaban hendaknya didesain sedemikian rupa sehingga dapat
menyediakan suhu dan kelembaban seperti dalam tabel berikut %
-abel +#+
Standar Suhu, Kelembaban, dan -ekanan Udara (enurut
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
15/55
1
6ungsi Ruang atau Unit
No. Ruang atau Unit 4u$u (oC)
Ke"emaan
(8)9ekanan
1 Operasi 12 - ' '& - +0 #ositi:
!ersa"in ' - + '& - +0 #ositi: 3 #emu"i$an / pera%atan - ' '& - +0 4eimang
' Oserasi a*i 1 - ' '& - +0 4eimang
& #era%atan a*i - + 3& - +0 4eimang
+ #era%atan premature ' - + 3& - +0 #ositi:
, CU - 3 3& - +0 #ositi:
enaa$ / utopsi 1 - ' - Negati:
2 #enginderaan medis 12 - ' '& - +0 4eimang
10 aoratorium - + 3& - +0 Negati:
11 Radio"ogi - + '& - +0 4eimang
1 4teri"isasi - 30 3& - +0 #ositi: 13 5apur - 30 3& - +0 4eimang
1' 6a%at darurat 12 - ' '& - +0 #ositi:
1& dministrasi7 pertemuan 1 - ' - 4eimang
1+ Ruang "uka akar ' - + 3& - +0 #ositi:
d# Ruangan yang tidak menggunakan *3, sistem sirkulasi udara segar dalam
ruangan harus .ukup 7mengikuti pedoman teknis yang berlaku8
7. !e$isingan
Persyaratan kebisingan untuk masing9masing ruangan atau unit seperti tabel berikut %
-abel +# Indeks Kebisingan (enurut Ruangan atau Unit
:o# Ruangan atau Unit
(aksimum Kebisingan 7waktu
pemaparan am dan satua
d$*8
1 Ruang pasien
9 saat pasien tidak tidur +
9 saat pasien tidur +4
& Ruang operasi, umum +
) *nestesi, pemulihan +
+ Hndoskopi, laboratorium /
Sinar < +4
/ Koridor +4
0 -angga +
Kantor ; lobby +
2 Ruang alat ; gudang +
14 6armasi +
11 Dapur 0
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
16/55
1/
:o# Ruangan atau Unit
(aksimum Kebisingan 7waktu
pemaparan am dan satua
d$*8
1& Ruang 3u.i 0
1) Ruang Isolasi +4
1+ Poli Figi 4
8. 'asilitas Sanitasi Ruma) Sakit
Perbandingan umlah tempat tidur pasien dengan umlah toilet dan umlah kamar
mandi seperti pada tabel berikut %
-abel +#/ Indeks Perbandingan Jumlah -empat -idur, -oilet dan Jumlah Kamar (andi:o# Jumlah -empat tidur Jumlah -oilet Jumlah Kamar (andi
1 S;d 14 1 1
& S;d &4 & &
) S;d )4 ) )
+ S;d +4 + +
Setiap penambahan 14 tempat tidur harus ditambah 1 toilet = 1 kamar
mandi
-abel +#0 Indeks Perbandingan Jumlah Karyawan Dengan Jumlah -oilet dan Jumlah Kamar
(andi
:o# Jumlah Karyawan Jumlah -oilet Jumlah Kamar (andi
1 S;d &4 1 1
& S;d +4 & &
) S;d /4 ) )
+ S;d 4 + +
S;d 144
Setiap penambahan &4 karyawan harus ditambah 1 toilet = 1 kamar
mandi
9. (umla) empat idur
Perbandingan umlah tempat tidur dengan luas lantai untuk kamar perawatan dan
kamar isolasi sebagai berikut %
a# Ruang bayi %
18 Ruang perawatan minimal & m&; tempat tidur
&8 Ruang isolasi minimal ), m&; tempat tidur
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
17/55
10
b# Ruang dewasa %
18 Ruang perawatan minimal +, m&; tempat tidur
&8 Ruang isolasi minimal / m&; tempat tidur
,:. Lantai dan Dinding
Lantai dan dinding harus bersih, dengan tingkat kebersihan sebagai berikut%
9 Ruang operasi % 4 9 36U;.m&dan bebas patogen dan gas gangren
9 Ruang Perawatan % 9 14 36U;.m&
9 Ruang isolasi % 4 9 36U;.m&
9 Ruang UFD % 9 14 36U;.m&
C. ata Laksana
,. Pemeli)araan Ruang Bangunan
a# Kegiatan pembersihan ruang minimal dilakukan pagi dan sore hari#
b# Pembesihan lantai di ruang perawatan pasien dilakukan setelah pembenahan ;
merapikan tempat tidur pasien, am makan, am kunungan dokter, kunungan
keluarga, dan sewaktu9waktu bilamana diperlukan#
.# 3ara9.ara pembersihan yang dapat menebarkan debu harus dihindari#
d# 'arus menggunakan .ara pembersihan dengan perlengkapan pembersih 7pel8
yang memenuhi syarat dan bahan antiseptik yang tepat#
e# Pada masing9masing ruang supaya disediakan perlengkapan pel tersendiri#
"# Pembersihan dinding dilakukan se.ara periodik minimal & 7dua8 kali setahun
dan di.at ulang apabila sudah kotor atau .at sudah pudar#
g# Setiap per.ikan ludah, darah atau eksudat luka pada dinding harus segera
dibersihkan dengan menggunakan antiseptik#
-. Pena)a%aan
a# Lingkungan rumah sakit baik dalam maupun luar ruangan harus mendapat
.ahaya dengan intensitas yang .ukup berdasarkan "ungsinya#
b# Semua ruang yang digunakan baik untuk bekera ataupun untuk menyimpan
barang ; peralatan perlu diberikan penerangan#
.# Ruang pasien ; bangsal harus disediakan penerangan umum dan penerangan
untuk malam hari dan disediakan saklar dekat pintu masuk, saklar indi!idu
ditempatkan pada titik yang mudah diangkau dan tidak menimbulkan berisik#
1. Peng)a6aan ;*entilasi< dan Pengaturan Udara
a# Penghawaan atau !entilasi di rumah sakit harus mendapat perhatian yang
khusus# $ila menggunakan sistem pendingin, hendaknya dipelihara dan
dioperasikan sesuai buku petunuk# Sehingga dapat menghasilkan suhu, aliran
udara, dan kelembaban nyaman bagi pasien dan karyawan# Untuk rumah sakit yang
menggunakan pengatur udara 7*38 sentral harusdiperhatikan cooling tower9nya
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
18/55
1
agar tidak menadi perindukan bakteri legionella dan untuk *'U 7Air handling
Unit8 "ilter udara harus dibersihkan dari debu dan bakteri atau amur#
b# Suplai udara dan exhausthendaknya digerakkan se.ara mekanis, dan exhaust
fanhendaknya diletakkan pada uung sistem !entilasi#
.# Ruangan dengan !olume 144m) sekurang9kurangnya 1 7satu8 fan dengan
diameter 4 .m dengan debit udara 4, m) ; detik, dan "rekuensi pergantian udara
per am adalah & 7dua8 sampai dengan 1& kali#
d# Pengambilan supplyudara dari luar, ke.uali unit ruang indiidual, hendaknya
diletakkan seauh mungkin, minimal 0,4 meter dari exhauster atau perlengkapan
pembakaran#
e# -inggi intakeminimal 4,2 meter dari atap#
"# Sistem hendaknya dibuat keseimbangan tekanan#
g# Suplai udara untuk daerah sensiti" % ruang operasi, perawatan bayi, diambil
dekat langit9langit dan exhaust dekat lantai, hendaknya disediakan & 7dua8 buah
exhaustfandan diletakkan minimal 0,4 .m dari lantai#
h# Suplai udara di atas lantai#
i# Suplai udara koridor atau buangan exhaustfandari tiap ruang hendaknya tidak
digunakan sebagai suplai udara ke.uali untuk suplai udara ke ?3, toilet, gudang#
# 5entilasi ruang9ruang sensiti" hendaknya dilengkapi dengan saringan & beds#
Saringan I pasang di bagian penerimaan udara dari luar dengan e"isiensi )4A dan
saringan II 7"ilter bakteri8 dipasang 24A# Untuk mempelaari sistem !entilasi
sentral dalam gedung hendaknya mempelaari khusus central air conditioning
system#
k# Penghawaan alamiah, lubang !entilasi diupayakan sistem silang 7cross
ventilation8 dan diaga agar aliran udara tidak terhalang#
l# Penghawaan ruang operasi agar tekanannya lebih tinggi dibandingkan ruang9
ruang lain dan menggunakan .ara mekanis 7air conditioner8#
m# Penghawaaan mekanis dengan menggunakan exhaust fan atau air conditioner
dipasang pada ketinggian minimum &,44 meter di atas lantai atau minimum 4,&4
meter dari langit9langit#
n# Untuk mengurangi kadar kuman dalam udara ruang 7indoor8 1 7satu8 kali
sebulan harus didisin"eksi dengan menggunakan aerosol 7resorcinol, trietylin
glikol8, atau disaring dengan electron presipitatoratau menggunakan penyinaran
ultra violet#
o# Pemantauan kualitas udara ruang minimum & 7dua8 kali setahun dilakukan
pengambilan sampel dan pemeriksaan parameter kualitas udara 7kuman, debu, dan
gas8#
3. !e$isingan
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
19/55
12
a# Pengaturan dan tata letak ruangan harussedemikian rupa sehingga kamar dan
ruangan yang memerlukan suasana tenang terhindar dari kebisingan
b# Sumber9sumber bising yang berasal dari rumah sakit dan sekitarnya agar
diupayakan untuk dikendalikan antara lain dengan .ara %
18 Pada sumber bising di rumah sakit % peredaman, penyekatan, pemindahan,
pemeliharaan mesin9mesin yang menadi sumber bising#
2) Pada sumber bising dari luar rumah sakit % penyekatan ; penyerapan bising
dengan penanaman pohon 7green belt8, meningikan tembok, dan meninggikan
tanah 7bukit buatan8
4. 'asilitas Sanitasi
a. 'asilitas Pen%ediaan Air &inum dan Air Bersi)
18 'arus tersedia air minum sesuai dengan kebutuhan#
&8 -ersedia air bersih minimum 44 lt ; tempat tidur ; hari#
)8 *ir minum dan air bersih tersedia pada setiap tempat kegiatan yang
membutuhkan se.ara berkesinambungan#
+8 Distribusi air minum dan air besih di setiap ruangan ; kamar harus menggunakan
aringan perpipaan yang mengalir dengan tekanan positi"#
8 Persyaratan penyehatan air termasuk kualitas air minum dan kualitas air bersih
sebagaimana ter.antum dalam $agian III tentang Penyehatan *ir#
$. 'asilitas oilet dan !amar &andi
18 'arus tersedia dan selalu terpelihara serta dalam keadaan bersih#
&8 Lantai terbuat dari bahan yang kuat, kedap air, tidak li.in, berwarna terang dan
mudah dibersihkan#
)8 Pada setiap unit ruangan harus tersedia toilet 7amban, peturasan dan tempat .u.i
tangan8 tersendiri# Khususnya untuk unit rawat inap dan kamar karyawan harus
tersedia kamar mandi#
+8 Pembuangan air limbah dari toiletdan kamar mandi dilengkapi dengan penahan
bau 7water seal8#
8 Letak toilet dan kamar mandi tidak berhubungan langsung dengan dapur, kamar
operasi, dan ruang khusus lainnya#
/8 Lubang penghawaan harus berhubungan langsung dengan udara luar#
08 -oilet dan kamar mandi harus terpisah antara pria dan waita, unit rawat inap dan
karyawan, karyawan dan toilet pengunung#
8 -oilet pengunung harus terletak di tempat yang mudah diangkau dan ada
petunuk arah, dan toilet untuk pengunung dengan perbandingan 1 7satu8 toilet
untuk 1 9 &4 pengunung wanita, 1 7satu8 toilet untuk 1 9 )4 pengunung pria#
28 'arus dilengkapi dengan slogan atau peringatan untuk memelihara kebersihan#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
20/55
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
21/55
&1
Jenis $ahan
makanan) hari atau kurang 1 minggu atau kurang 1 minggu atau kurang
Daging, ikan,
udang dan
olahannya
943 sampai 443 91443 sampai 943 Kurang dari @1443
-elur, susu
dan olahannya
43 sampai 043 943 sampai 443 Kurang dari 943
Sayur, buah
dan minuman
1443 1443 1443
-epung dan
bii
&43 &43 &43
/# Kelembaban penyimpanan dalam ruangan % 4 9 24A
0# 3ara penyimpanan bahan makanan tidak menempel pada lantai, dinding, atau langit9
langt dengan ketentuan sebagai berikut %
a# Jarak bahan makanan dengan lantai 1 .m#
b# Jarak bahan makanan dengan dinding .m#
.# Jarak bahan makanan dengan langit9langit /4 .m#
C. ata Cara Pelaksanaan
,. Ba)an &akanan dan &akanan (adi
a# Pembelian bahan sebaiknya di tempat yang resmi dan
berkualitas baik#
b# $ahan makanan dan makanan adi yang berasal dari Instalasi
Fii atau dari luar rumah sakit ; asaboga harus diperiksa se.ara "isik, dan
laboratorium minimal 1 bulan sesuai Peraturan (enteri Kesehatan :omor
01;(enKes;SK;5;&44) tentang Persyaratan 'ygiene Sanitasi Jasaboga#
.# (akanan adi yang dibawa oleh keluarga pasien dan beasal
dari sumber lain harus selalu diperiksa kondisi "isiknya sebelum dihidangkan
d# $ahan makanan kemasan 7terolah8 harus mempunyai label
dan merek serta dalam keadaan baik#
-. Ba)an am$a)an &akanan
$ahan makanan tambahan 7bahan pewarna, pengawet, pemanis buatan8 harus
sesuai dengan ketentuan#
1. Pen%impanan Ba)an &akanan dan &akanan (adi
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
22/55
&&
-empat penyimpanan bahan makanan harus selalu terpelihara dan dalam keadaan
bersih, terlindung dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga dan hewan lain#
a. Ba)an &akanan !ering
1# Semua gudang bahan makanan hendaknya berada di bagian yang tinggi#
$ahan makanan tidak diletakkan di bawah saluran ; pipa air 7air bersih maupun
air limbah8 untuk menghindari terkena kebo.oran#
)# -idak ada drainasedi sekitar gudang makanan#
+# Semua bahan makanan hendaknya disimpan pada rak9rak dengan ketinggian rak
terbawah 1 .m 9 & .m#
# Suhu gudang bahan makanan kering dan kaleng diaga kurang dari &&43#
/# Fudang harus dibuat anti ikus dan serangga#
0# Penempatan bahan makanan harus rapi dan ditata tidak padat untuk menaga
sirkulasi udara#
$. Ba)an &akanan Basa) = &uda) &em$usuk dan &inuman
1# $ahan makanan seperti buah, sayuran dan minuman, disimpan pada suhu
penyimpanan seuk 7cooling8 1443 9 143#
$ahan makanan berprotein yang akan segera diolah kembali disimpan pada suhu
penyimpanan dingin 7chilling8 +43 9 1443#
)# $ahan makanan berprotein yang mudah rusak untuk angka waktu sampai &+ am
disimpan pada penyimpanan dingin sekali 7free"ing8 dengan suhu 443 +43#
+# $ahan makanan berprotein yang mudah rusak untuk angka kurang dari &+ am
disimpan pada penyimpanan beku 7fro"en8 dengan suhu 443#
# Pintu tidak boleh sering dibuka karena akan meningkatkan suhu#
/# (akanan yang berbau taam 7udang, ikan, dan lain9lain8 harus tertutup#
0# Pengambilan dengan .ara #irst $n #irst %ut76I6>8, yaitu yang disimpan lebih
dahulu digunakan dahulu, agar tidak ada makanan yang busuk#
. &akanan (adi
1# (akanan adi harus memenuhi persyaratan bakteriologi berdasarkan ketentuan
yang berlaku# Jumlah kandungan logam berat dan residu pestisida, tidak boleh
melebihi ambang batas yang diperkenankan menurut ketentuan yang berlaku#
(akanan adi yang siap disaikan harus diwadahi atau dikemas dan tertutup serta
segera disaikan#
3. Pengola)an &akanan
Unsur9unsur yang terkait dengan pengolahan makanan %
a. empat Pengola)an &akanan
1# Perlu disediakan tempat pengolahan makanan 7dapur8 sesuai dengan persyaratan
konstruksi, bangunan dan ruangan dapur#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
23/55
&)
Sebelum dan sesudah kegiatan pengolahan makanan selalu dibersihkan dengan
antiseptik#
)# *sap dikeluarkan melalui .erobong yang dilengkapi dengan sungkup asap#
+# Intensitas pen.ahayaan diupayakan tidak kurang dari &44 luG#
$. Peralatan &asak
Peralatan masak adalah semua perlengkapan yang diperlukan dalam proses
pengolahan makanan#
1# Peralatan masak tidak boleh melepaskan at bera.un kepada makanan#
Peralatan masak tidak boleh patah dan kotor#
)# Lapisan permukaan tidak terlarut dalam asam ; basa atau garam9garam yang laim
diumpai dalam makanan#
+# Peralatan agar di.u.i segera sesudah digunakan, selanutnya didisin"eksi dan
dikeringkan#
# Peralatan yang dsudah bersih harus disimpan dalam keadaan kering dan disimpan
pada rak terlingdung dari !ektor#
. Pen0ama) &akanan
1# 'arus sehat dan bebas dari penyakit menular#
Se.ara berkala miimal & kali setahun diperiksa kesehatannya oleh dokter yang
berwenang termasuk pemeriksaan usap dubur#
)# 'arus menggunakan pakaian kera dan perlengkapan pelingdung pemgolahan
makanan dapur#
+# Selalu men.u.i tangan sebelum bekera dan setelah keluar dari kamar ke.il#
d. Pengangkutan &akanan
(akanan yang telah siap santap perlu diperhatikan dalam .ara pengangkutan yaitu %
1# (akanan diangkut dengan menggunakan kereta dorong yang tertutup dan bersih#
Pengisian kereta dorong tidak sampai penuh, agar masih tersedia udara untuk
ruang gerak#
)# Perlu diperhatikan alur khususyang tepisah dengan alur untuk mengangkut
bahan ; barang kotor#
e. Pen%a0ian &akanan
1# 3ara penyaian makanan harus terhindar dari pen.emaran dan peralatan
yang dipakai harus bersih#
(akanan adi yang siap disaikan harus diwadahi dan tertutup#
)# (akanan adi yang disaikan dalam keadaan hangat ditempatkan pada
"asilitas penghangat makanan dengan suhu minimal /443 dan +43 untuk
makanan dingin#
+# Penyaian dilakukan dengan perilaku penyai yang sehat dan berpakaian
bersih#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
24/55
&+
# (akanan adi harus segera disaikan#
/# (akanan adi yang sudah menginap tidak boleh disaikan kepada pasien#
4. Penga6asan Higiene dan Sanitasi &akanan dan &inuman
Pengawasan dilakukan se.ara %
a. Internal
Pengawasan dilakukan oleh petugas sanitasi atau petugas penanggung
awab kesehatan lingkungan rumah sakit#
Pemeriksaan parameter mikrobiologi dilakukan pengambilan sampel makanan dan
minuman meliputi bahan makanan dan minuman yang mengandung kadar air dan
protein tinggi 7perishable "ood8,alat makan dan masak#
Pemeriksaan parameter kimiawi dilakukan pengambilan sampel minuman
berwarna, makanan yang diawetkan, sayuran, daging, ikan laut#
Pengawasan dilakukan dilakukan setiap hari dan sedikitnya 1 7satu8 porsi
makanan lengkap 7meal8 yang disimpan dalam lemari es pada suhu dibawah + 43
selama 1G&+ am setelah itu boleh dibuang# Pengambilan sampel untuk
pemeriksaan laboratorium dilakukan minimal & 7dua8 kali dalam setahun#
$ila teradi kera.unan makanan dan minuman di rumah sakit maka petigas
sanitasi harusmengambil sampel makanan dan minuman untuk diperiksakan ke
laboratorium#
$. Eksternal
Dengan melakukan ui petik yang dilakukan oleh Petugas Sanitasi Dinas
Kesehatan Pro!insi dan Kabupaten ; Kota se.ara insidentil atau mendadak untuk
menilai kualitas#
III. PEN+EHAAN AIR
I.Pengertian
1# *ir minum adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan
yang memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum#
Sumber penyediaan air minum dan untuk keperluan rumah sakit berasal dari
Perusahaan *ir (inum, air yang didistribusikan melalui tangki air, air kemasan dan
harus memenuhi syarat kualitas air minum#
II.Pers%aratan
1. Kualitas *ir (inum
Sesuai dengan Kepmenkes RI :omor 240;(enkes;SK;5II;&44& tentang Syarat9Syarat
dan Pengawasan Kualitas *ir (inum#
Kualitas *ir $ersih
Sesuai dengan Permenkes RI :omor +1/;(enkes;Per;I
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
25/55
&
)# Kualitas *ir yang Digunakan di Ruang Khusus
a# Ruang >perasi
$agi rumah sakit yang menggunakan air yang sudah diolah seperti dari PD*(,
sumur bor dan sumber lain untuk keperluan operasi dapat melakukan pengolahan
tambahan dengan catridge filterdan dilengkapi dengan disin"eksi menggunakan
ultra violet7U58#
b# Ruang 6armasi dan 'emodialisis
*ir yang digunakan di ruang "armasi tediri dari air yang dimurnikan untuk
penyiapan obat, penyiapan ineksi dan pengen.eran dalam hemodialisis#
III.ata Laksana
1# Kegiatan pengawaasan kualitas air dengan pendekatan
sur!eilans kualitas air antara lain meliputi %
a# Inspeksi sanitasi terhadap sarana air minum dan
air bersih#
b# Pengambilan, pengiriman dan pemeriksaan
sampel air#
.# (elakukan analisis hasil inspeksi sanitasi
pemeriksaan laboratorium, dan
d# -indak lanut berupa perbaikan sarana dan
kualitas air#
(elakukan inspeksi sanitasi sarana air minum dan air bersih
rumah sakit dilaksanakan minimal 1 tahun sekali# Petunuk teknis inspeksi sanitasi
sarana penyediaan air sesuai dengan petunuk yang dikeluarkan Direktorat Jendral
PP( dan PL, Departemen Kesehatan#
)# Pengambilan sampel air pada sarana air minum atau air
bersih rumah sakit ter.antum dalam tabel I#2#
a$el I.9(umla) Sampel Air untuk Pemeriksaan &ikro$iologik
&enurut (umla) empat idur
(umla) empat idur
(umla) &inimum Sampel Air Per$ulan untuk
Pemeriksaan &ikro$iologik
Air &inum Air Bersi)
& @ 144 + +
141 @ +44 / /
+41 9 1#444
1#444 14 14
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
26/55
&/
+# Pemeriksaan kimia air minum dan atau air bersih dilakukan
minimal / 7enam8 bulan sekali dan titik pengambilan sampel masing9masing pada
tempat penampungan 7reservoir8 dan kran terauh dari reservoir atau sesuai
kebutuhan#
# -itik pengambilan sampel air untuk pemeriksaan
mikrobiologik terutama pada air kran dari ruang dapur, ruang operasi, kamar
bersalin, kamar bayi dan ruang makan, tempat penampungan 7reservoir8, se.ara a.ak
pada kran9kran sepanang sistem distribusi, pada sumber air, dan titik lain yang
rawan pen.emaran#
/# Sampel air pada butir ) dan + tersebut di atas dikirim dan
diperiksakan pada laboratorium yang berwenang atau yang ditetapkan oleh (enteri
Kesehatan atau Pemerintah Daerah setempat#
0# Pengambilan dan pengiriman sampel air dapat dilaksanakan
sendiri oleh pihak rumah sakit atau pihak ketiga#
# Sewaktu9waktu dinas kesehatan pro!insi, kabupaten ; kota
dalam rangka pengawasan 7ui petik8 penyelenggaraan penyehatan lingkungan rumah
sakit, dapat mengambil langsung sampel air pada sarana penyediaan air minum dan
atau air bersih rumah sakit untuk diperiksakan pada laboratorium#
2# Setiap &+ am sekali atau sesuai kebutuhan rumah sakit harus
melakukan pemeriksaan kualitas air untuk pengukuran sisa khlor bila menggunakan
disin"ektan kaporit, p' dan kekeruhan air minum atau air bersih yang berasal dari
sistem perpipaan dan atau pengolahan air pada titik ; tempat yang di.urigai rawan
pen.emaran#
14# Petugas sanitasi atau penanggung awab pengelolaan
kesehatan lingkungan melakukan analisis hasil inspeksi sanitasi dan pemeriksaan
laboratorium#
11# *pabila dalam hasil pemeriksaan kualitas air terdapat
parameter yang menyimpang dari standar maka harus dilakukan pengolahan sesuai
parameter yang menyimpang#
1 *pabila ada hasil inspeksi sanitasi yang menunukkan tingkat
resiko pen.emaran amat tinggi dan tinggi harus dilakukan perbaikan sarana#
I*. PEN"ELOLAAN LI&BAH
A. Pengertian
1# Limbah rumah sakit adalah semua limbah yang dihasilkan dari
kegiatan rumah sakit dalam bentuk padat, .air dan gas#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
27/55
&0
Limbah padat rumah sakit adalah semua limbah rumah sakit
yang berbentuk padat sebagai akibat kegiatan rumah sakit yang terdiri dari limbah
media padat dan non medis#
)# Limbah padat medis rumah sakit adalah limbah padat yang
terdiri dari limbah in"eksius, limbah patologi, limbah benda taam, limbah "armasi,
limbah sitotoksis, limbah kimiawi yang oleh RSUD Kab# Jombang dikelompokkan
menadi Limbah padat medis; sampah medis#
+# Limbah padat non medis adalah limbah padat yang dihasilkan
dari kegiatan di rumah sakit di luar medis yang berasal dari dapur, perkantoran, taman
dan halaman yang dapat diman"aatkan kembali apabila ada teknologinya#
# Limbah .air adalah semua air buangan termasuk tina yang
berasal dari kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme,
bahan kimia bera.un dan radioakti" yang berbahaya bagi kesehatan#
/# Limbah gas adalah semua limbah yang berbentuk gas yang
berasal dari kegiatan pembakaran di rumah sakit seperti insinerator, dapur, perlengkapan
generator, anastesi dan pembuatan obat .itotoksik#
0# Limbah in"eksius adalah limbah yang terkontaminasi organisme
patogen yang tidak se.ara rutin ada di lingkungan dan organisme tersebut dalam umlah
dan !irulensi yang .ukup untuk menulrkan penyakit pada manusia rentan#
# Limbah sangat in"eksius adalah limbah berasal dari pembiakan
danstockbahan sangat in"eksius, otopsi, organ binatang per.obaan dan bahan lain yang
telah diinokulasi, terin"eksi atau kontak dengan bahan yang sangat in"eksius#
2# Limbah sitotoksis adalah limbah dari bahan yang terkontaminasi
dari persiapan dan pemberian obat sitotoksik untuk kemoterapi kanker yang mempunyai
kemampuan untuk membunuh atau menghambat pertumbuhan sel hidup#
14# (inimisasi limbah adalah upaya yang dilakukan rumah sakit
untuk mengurangi umlah limbah yang dihasilkan dengan .ara mengurangi bahan
7reduce8, menggunakan kembali limbah 7reuse8 dan daur ulang limbah 7recycle8#
B. Pers%aratan
,. Lim$a) &edis Padat
a. &inimisasi Lim$a)
1# Setiap rumah sakit harus
melakukan reduksi limbah dimulai dari sumber#
Setiap rumah sakit harus
mengelola dan mengawasi penggunaan bahan kimia yang berbahaya dan bera.un#
)# Setiap rumah sakit harus
melakukan pengelolaan stok bahan kimia dan "armasi#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
28/55
&
+# Setiap peralatan yang digunakan
dalam pengelolaan limbah medis mulai dari pengumpulan, pengangkutan, dan
pemusnahan harus melalui serti"ikasi dari pihak yang berwenang#
$. Pemila)an> Pe6ada)an> Peman#aatan !em$ali dan Daur Ulang
18 Pemilahan limbah harus dilakukan mulai dari sumber yang menghasilkan limbah#
&8 Limbah padat di RSUD Kab# Jombang se.ara garis besar dibagi menadi limbah
padat medis dan limbah padat non medis#
)8 Limbah padat medis ; sampah medis dibagi menadi &, yaitu limbah padat medis
benda taam dan limbah padat medis non taam#
+8 Limbah benda taam harus dikumpulkan dalam satu wadah ; sa"ety boG, tanpa
memperhatikan terkontaminasi atau tidaknya# ?adah tersebut harus anti bo.or, anti
tusuk dan tidak mudah untuk dibuka sehingga orang yang tidak berkepentingan
tidak dapat membukanya#
8 Jangan re.ap arum yang telah dipakai, memanipulasi arum dengan tangan,
menekuk arum, mematahkan, melepas arum dari spuit# $uang arum spuit, pisau
s.alpel, dan peralatan taam habis pakai ke dalam wadah tahan tusukan sebelum
dibuang ke insenerator#7Kepmenkes RI :o# )&;(enkes;SK;III;&440 ttg Pedoman
PPI di RS dan 6asilitas Kesehatan Lainnya8
/8 Limbah medis padat yang akan diman"aatkan kembali harus melalui proses
sterilisasi sesuai -abel I#14 Untuk mengui e"ekti"itas sterilisasi panas harus
dilakukan tes &acillus stearothermophilus dan untuk sterilisasi kimia harus
dilakukan tes&acillus subtilis#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
29/55
&2
Limbah I#1 (etode Sterilisasi Untuk Limbah yang Diman"aatkan Kembali
&etode Sterilisasi Su)u ?aktu !ontak
Sterilisasi dengan panas
9 Sterilisasi kering dalam o!en
PoupinelM
9 Sterilisasi basah dalam otokla"
Sterilisasi dengan bahan kimia
9 thylen oxide7gas8
9 'lutaraldehyde7.air8
1/443
10443
1&143
4439/443
1&4 menit
/4 menit
)4 menit
)9 am
)4 menit
08 Limbah arum hipodermik tidak dianurkan untuk diman"aatkan kembali# *pabila
rumah sakit tidak mempunyai arum yang sekali pakai 7disposable8, limbah arumhipodermik dapat diman"aatkan kembali setelah melalui proses salah satu metode
sterilisasi pada -abel I#14#
8 Pewadahan limbah medis padat harus memenuhi persyaratan dengan penggunaan
wadah dan label seperti pada -abel I#11se.ara ideal, namun sesuai I5# *#)
Pengelolaan Limbah, RSUD Kab# Jombang menerapkan limbah padat
medis;sampah medis memakai kantong plastik kuning, sedang yang non medis;
sampah umum memakai kantong plastik warna hitam#
28 Daur ulang tidak bisa dilakukan oleh rumah sakit ke.uali untuk pamulihan perak
yang dihasilkan dari proses "ilm sinar
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
30/55
)4
kimia dan
"armasi
atau kontainer
148 Limbah sitotoksis dikumpulkan dalam wadah yang kuat, anti bo.or, dan diberi label
bertuliskan Limbah SitotoksisM#. Pengumpulan> Pengangkutan> dan
Pen%impanan Lim$a) &edis Padat di Lingkungan Ruma) Sakit
1# Pengumpulan limbah medis padat dari setiap ruangan penghasil limbah
menggunakan troli khusus yang tertutup#
Penyimpanan limbah medis padat harus sesuai iklim tropis yaitu pada musim
huan paling lama + am dan musim kemarau paling lama &+ am#
d. Pengumpulan> Pengemasan dan
Pengangkutan ke Luar Ruma) Sakit
1. Pengelola harus mengumpulkan dan mengemas dengan baik#
. Pengangkutan limbah ke luar rumah sakit menggunakan kendaraan khusus#
e. Pengola)an dan Pengemasan
1# Pengumpulan limbah medis padat dari setiap ruangan penghasil limbah
menggunakan troli khusus yang tertutup#
. 3ara dan teknologi pengolahan atau pemusnahan limbah medis padat disesuaikan
dengan kemampuan rumah sakit dan enis limbah medis padat yang ada, dengan
pemanasan menggunakan autokla" atau dengan pembakaran menggunakan
insinerator#
-. Lim$a) Non &edis Padat
a. Pemila)an dan Pe6ada)an
1# Pewadahan dan limbah padat non medis harus
dipisahkan dari limbah medis padat dan ditampung dalam kantong plastik warnahitam#
-empat pewadahan
a# Setiap tempat pewadahan limbah
padat harus dilapis kantong plastik warna hitam sebagai pembungkus limbah padat
dengan lambang domestikM warna putih#
$. Pengumpulan> Pen%impanan> dan Pengangkutan
1# $ila di tempat pengupulan
sementara tingkat kepadatan lalat lebih dari &4 ekor per9block grill atau tikus
terlihat pada siang hari, harus dilakukan pengendalian#
Dalam keadaan normal
harus dilakukan pengendalian serangga dan binatang pengganggu yang lain
minimal 1 bulan sekali#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
31/55
)1
. Pengola)an dan Pemusna)an
Pengolahan dan pemusnahan limbah padat non9medis harus dilakukan sesuai
persyaratan kesehatan#
1. Lim$a) Cair
Kualitas limbah 7e"luen8 rumah sakit yang akan dibuang ke badan air atau lingkungan
harus memenuhi persyaratan buku mutu e"luen sesuai Keputusan (enteri Lingkungan
'idup :omor Kep9;(H:L';1&;122 atau peraturan daerah setempat#
3. Lim$a) "as
Standar limbah gas 7emisi8 dari pengolahan pemusnahan limbah medis padat dengan
insinerator menga.u pada Keputusan (enteri Lingkungan 'idup :omor Kep9
1);(enL';);122 tentang $uku (utu Hmisi Sumber -idak $ergerak#
C. ata Laksana
,. Lim$a) &edis Padat
a. &inimisasi Lim$a)
1# (enyeleksi bahan9bahan yang kurang menghasilkan limbah sebelum
membelinya#
(enggunakan sedikit mungki bahan9bahan kimia#
)# (engutamakan metode pembersihan se.ara "isik daripada se.ara kimiawi#
+# (en.ega bahan9bahan yang dapa menadi limbah seperti dalam kegiatan
perawatan kebersihan#
# (emonitor alur penggunaan bahan kimia dari bahan baku sampai menadi
limbah bahan berbahaya dan bera.un#
/# (emesan bahan9bahan sesuai kebutuhan#
0# (enggunakan bahan9bahan yang diproduksi lebih awal untuk
menghindari kadaluarsa#
# (enghabiskan bahan dari setiap kemasan
2# (enge.ek tanggal kadaluarsa bahan9bahan pada saat diantar oleh
distributor#
$. Pemila)an> Pe6ada)an> Peman#aatan !em$ali dan Daur Ulang
1# Dilakukan pemilahan
enis limbah medis padat mulai dari sumber yang terdiri dari limbah in"eksius,
limbah patologi, limbah benda taam, limbah "armasi, limbah sitotoksis, limbah
kimiawi yang oleh RSUD Kab# Jombang diatur sebagai limbah padat medis ;
sampah medis#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
32/55
)&
-empat pewadahan
limbah medis padat
9 -erbuat dari bahan yang kuat, .ukup ringan, tahan karat, kedap air, dan
mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya, misalnyafiberglass#
9 Di setiap sumber penghasil limbah medis harus tersedia tempat pewadahan
yang terpisah dengan limbah padat non9medis#
9 Kantong plastik diangkat setiap hari atau kurang sehari apabila &;) bagian
telah terisi limbah#
9 Untuk benda9benda taam hedaknya ditampung pada tempat khusus 7safety
box8 seperti botol atau karton yang aman#
9 -empat pewadahan limbah medis padat in"eksius dan sitotostik yang tidak
langsung kontak dengan limbah harus segera dibersihkan dengan larutan
disin"ektan apabila akan dipergunakan kembali, sedangkan untuk kantong
plastik yang telah dipakai dan kontak langsung dengan limbah tesebut tidak
boleh digunakan lagi#
)# $ahan atau alat yang
dapat diman"aatkan kembali setelah melalui sterilisasi meliputi pisau bedah
7scalpel8, arum hipodermik,syringes, botol gelas, dan kontainer#
+# *la9alat lain yang
dapat diman"aatkan kembali setelah melalui sterilisasi adalah radionukleida yang
telah diatur tahan lama untuk radioterapi sepertipins,needles,atauseeds#
# *pabila sterilisasi
yang dilakukan adalah sterilisasi dengan ethylene oxide, maka tanki rea.tor harus
dikeringkan sebelum dilakukan ineksi ethylene oxide# >leh karena gas tersebut
sangat berbahaya maka sterilisasi harus dilakukan oleh petugas yang terlatih#
Sedangkan sterilisasi denganglutaraldehydelebih aman dalam pengoperasiannya
tetapi kurang e"ekti" se.ara mikrobiologi#
/# Upaya khusus harus
dilakukan apabila terbukti ada kasus pen.emaranspongiform encephalopathies#
. empat Penampungan Sementara
1# $agi rumah sakit
yang mempunyai insinerator di lingkungannya harus membakar limbahnya
selambat9lambatnya &+ am, dan sisa abunya disimpan di -PSL$) RSUD Kab#
Jombang dan sebelum atau 24 hari akan diangkut oleh pihak III yang telah
memiliki iin (enL' RI untuk diolah lebih lanut# (ani"est $) akan menadi
bukti yang tidak terpisah dari kebiakan pengeloaan limbah $)#
$agi rumah sakit
yang tidak mempunyai insinerator, maka limbah medis padatnya harus
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
33/55
))
dimusnahkan melalui kerasama dengan rumah sakit lain atau pihak lain yang
mempunyai insinerator untuk dilakukan pemusnahan selambat9lambatnya &+ am
apabila disimpan pada suhu ruang#
d. ransportasi
1# Kantong limbah
medis padat sebelum dimasukkan ke kendaraan pengangkut harus diletakkan
dalam kontainer yang kuat dan tertutup#
Kantong limbah
medis padat harus aman dari angkauan manusia maupun binatang#
)# Petugas yang
menangani limbah, harus menggunakan alat pelindung diri yang terdiri %
a# -opi ; helm
b# (asker
.# Pelindung mata
d# Pakaian panang 7coverall8
e# *pron untuk industri
"# Pelindung kaki ; sepatu boot
g# Sarung tangan khusus 7disposable glovesatau heavy duty gloves8
e. Pengola)an> Pemusna)an dan Pem$uangan Ak)ir Lim$a) Padat
I# Limbah In"eksius dan
$enda -aam
a# Limbah yang sangat in"eksius seperti biakan dan persediaan agen in"eksius
dari laboratorium harus disterilisasi dengan pengolahan panas dan basah
seperti dalam autoclavesedini mungkin# Untuk limbah in"eksius yang lain
.ukup dengan .ara disin"eksi#
b# $enda taam harus diolah dengan insinerator bila memungkinkan, dan dapat
diolah bersama dengan limbah in"eksius lainnya# Kapsulisasi uga .o.ok
untuk benda taam#
.# Setelah insinerasi atau disin"eksi, residunya dapat dsimpan di -PSL$) dan
dan sebelum atau 24 hari akan diangkut oleh pihak III yang telah memiliki
iin (enL' RI untuk diolah lebih lanut#
II# Limbah 6armasi
a# Limbah "armasi dalam umlah ke.il dapat diolah dengan insinerator pirolitik
7pyrolytic incinerator8, rotary klin, dikubur se.ara aman, sanitary landfill,
dibuang ke sarana air limbah atau inersisasi# -etapi dalam umlah besar harus
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
34/55
)+
menggunakan "asilitas pengolahan yang khusus seperti rotary klin, kapsulisasi
dalam drum logam, dan inersisasi#
b# Limbah padat "armasi dalam umlah besar harus dikembalikan kepada
distributor, sedangkan bila dalam umlah sedikit dan tidak memungkinkan
dikembalikan, supaya dimusnahkan melalui insinerator pada suhu di atas
1#44443#
III# Limbah Sitotoksis
a# Limbah sitotoksis sangat berbahaya dan tidak boleh dibuang dengan
penimbunan 7landfill8 atau ke saluran limbah umum#
b# Pembuangan yang danurkan adalah dikembalikan ke perusahaan penghasil
atau distributornya, insinerasi pada suhu tinggi, dan degradasi kimia# $ahan
yang belum dipakai dan kemasannya masih utuh karena kadaluarsa harus
dikembalikan ke distributor dan diberi keterangan bahwa obat tersebut sudah
kadaluarsa atau tidak lagi dipakai#
.# Insinerasi pada suhu tinggi sekitar 1#44443 dibutuhkan untuk
menghan.urkan semua bahan sitotostik# Insinerasi pada suhu rendah dapat
menghasilkan uap sitotostik yang berbahaya ke udara#
d# Insinerator pirolitik dengan & 7dua8 tungku pembakaran pada suhu 1#&4443
dengan minimum waktu tinggal & detik atau suhu 1#444 43 dengan waktu
tinggal detik di tungku kedua sangat .o.ok untuk bahan ini dan dilengkapi
dengan penyaring debu#
e# Insinerator uga harus dilengkapi dengan peralatan pembersih gas# Insinerasi
uga memungkinkan dengan rotary klin yang didesain untuk dekomposisi
panas limbah kimiawi yang beroperasi dengan baik pada suhu di atas 443#
"# Insinerator dengan suhu tungku atau pembakaran terbuka tidak tepat untuk
pembuangan limbah sitotoksis#
g# (etode degradasi kimia yang mengubah senyawa sitotoksis menadi
senyawa tidak bera.un dapat digunakan tidak hanya untuk residu obat tapi
uga untuk pen.u.ian tempat urin, tumpahan dan pakaian pelindung#
h# 3ara kimia relati" mudah dan aman meliputi oksidasi oleh kalium
permanganat 7Kmn>+8 atau asam sul"at 7'&S>+8, penghilangan nitrogen
dengan asam bromida, atau reduksi dengan nikel dan aluminium#
i# Insinerasi maupun degradasi kimia tidak merupakan solusi yang sempurna
untuk pengolahan limbah, tumpahan atau .airan biologis yang terkontaminasi
agen antineoplastik# >leh karena itu, rumah sakit harus berhati9hati dalam
menangani obat sitotoksik#
# *pabila .ara insinerasi maupun degradasi kimia tidak tersedia, kapsulisasi
atau insinerasi dapat dipertimbangkan sebagai .ara yang dapat dipilih#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
35/55
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
36/55
)/
1# Dilakukan pemilahan
limbah padat non medis antara limbah yang dapat diman"aatkan dengan limbah
yang tidak dapat diman"aatkan kembali#
Dialkukan pemilahan
limbah padat non medis antara limbah basah dan limbah kering#
$. empat Pe6ada)an Lim$a) Padat Non &edis
1# -erbuat dari bahan yang uat, .ukup ringan, tahan karat, kedap air, dan
mempunyai permukaan yang mudah dibersihkan pada bagian dalamnya,
misalnyafiberglass#
(empunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori tangan#
)# -erdapat minimal 1 7satu8 buah untuk setiap kamar atau sesuai dengan
kebutuhan#
+# Limbah tidak boleh dibiarkan dalam wadahnya melebihi ) G &+ am atau
apabila &;) bagian kantong sudah terisi oleh limbah, maka harus diangkut
supaya tidak menadi perindukan !ektor penyakit atau binatang penganggu#
. Pengangkutan
Pengangkutan limbah padat domestik dari setiap ruangan ke tempat penampungan
sementara menggunakan troli tertutup#
d. empat Penampungan Lim$a) Padat Non &edis Sementara
1# -ersedia tempat penampungan limbah padat non medis sementara
dipisahkan antara limbah yang dapat diman"aatkan dengan limbah yang tidak
dapat diman"aatkan kembali# -empat tersebut tidak merupakan sumber bau,
dan lalat bagi lingkungan sekitarnya dilengkapi saluran untuk .airan lindi#
-empat penampungan sementara limbah padat harus kedap air, bertutup
dan selalu dalam keadaan tertutup bila sedang tidak diisi serta mudah
dibersihkan#
)# -erletak pada lokasi yang mudah diangkau kendaraan pengangkut limbah
padat#
+# Dikosongkan dan dibersihkan sekurang9kurangnya 1 G &+ am#
e. Pengola)an Lim$a) Padat
Upaya untuk mengurangi !olume, merubah bentuk atau memusnahkan limbah
padat dilakukan pada sumbernya# Limbah yang masih dapat diman"aatkan
hendaknya diman"aatkan kembali untuk limbah padat organik dapat diolah menadi
pupuk#
#. Lokasi Pem$uangan Lim$a) Padat Ak)ir
Limbah padat umum 7domestik8 dibuang ke lokasi pembuangan akhir yang dikelola
oleh pemerintah daerah 7Pemda8, atau badan lain sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
37/55
)0
1. Lim$a) Cair
Limbah .air harus dikumpulkan dalam kontainer yang sesuai dengan karakteristik bahan
kimia dan radiologi, !olume, dan prosedur penanganan dan penyimpanannya#
a# Saluran pembuangan limbah harus menggunakan sistem saluran tertutup, kedap air,
dan limbah harus mengalir dengan lan.ar, serta terpisah dengan saluran air huan#
b# Rumah sakit harus memiliki instalasi pengolahan limbah .air sendiri atau bersama9
sama se.ara kolekti" dengan bangunan di sekitarnya yang memenuhi persyaratan
teknis, apaila belum ada atau tidak terangkau sistem pengolahan air limbah
perkotaan#
.# Perlu dipasang alat pengukur debit limbah .air untuk mengetahui debit harian
limbah yang dihasilkan#
d# *ir limbah dari dapur harus dilengkapi pengangkap lemak dan saluran air limbah
harus dilengkapi ; ditutup dengangrill#
e# *ir limbah yan berasal dari laboratorium harus diolah di Instalasi Pengolahan *ir
Limbah 7IP*L8, bila tidak mempunyai IP*L harus dikelola sesuai ketentuan yang
berlaku melalui kerasama dengan pihak lain atau pihak yang berwenang#
"# 6rekuensi pemeriksaan kualitas limbah .air terolah 7effluent8 dilakukan setiap bulan
sekali untuk swapantau dan minimal ) bulan sekali ui petik sesuai dengan
ketentuan yang berlaku#
g# Rumah sakit yang menghasilkan limbah .air yang mengandung atau terkena at
radioakti", pengelolaannya dilakukan sesuai ketentuan $*-*:#
h# Parameter radioakti" diberlakukan bagi rumah sakit sesuai dengan bahan radioakti"
yang dipegunakan oleh rumah sakit yang bersangkutan#
3. Lim$a) "as
a# (onitoring limbah gas berupa :>&, S>&, logam berat, dan dioksin dilakukan
minimal satu kali setahun#
b# Suhu pembakaran minimum 1#44443 untuk pemusnahan bakteri patogen, !irus,
dioksin, dan mengurangi elaga#
.# Dilengkapi alat untuk mengurangi emisi gas dan debu#
d# (elakukan penghiauan dengan menanam pohon yang banyak memproduksi gas
oksigen dan dapat menyerap debu#
4. Pengelolaan lim$a) medis
ruma) sakit seara rini mengau pada Pedoman Pengelolaan Lim$a) &edis.
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
38/55
)
V. PENGELOLAAN TEMPAT PENCUCIAN LINEN (LAUNDRY)
,. Pengertian
(aundry rumah sakit adalah tempat pen.u.ian linen yang dilengkapi dengan sarana
penunangnya berupa mesin .u.i, alat dan disin"ektan, mesin uap 7steam boiler8,
pengering, mea dan mesin setrika#
-. Pers%aratan
1# Suhu air panas untuk
pen.u.ian 0443 dalam waktu & menit atau 243 dalam waktu 14 menit#
Penggunaan enis deteren
dan disin"ektan untuk proses pen.u.ian yang ramah lingkungan agar limbah .air yang
dihasilkan mudah terurai oleh lingkungan#
)# Standar kuman bagi linen
bersih setelah keluar dari proses tidak mengandung / G 14)spora spesies&acillusper
in.i persegi#
1. ata Laksana
1# Di tempat laundry tersedia
keran air bersih dengan kualitas dan tekanan aliran yang memadai, air panas untuk
disin"eksi dan tersedia disin"ektan#
Peralatan .u.i dipasang
permanen dan diletakkan dekat dengan saluran pembuangan air limbah serta tersedia
mesin .u.i yang dapat men.u.i enis9enis linen yang berbeda#
)# -ersedia ruangan dan mesin
.u.i yang terpisah untuk linen in"eksius dan non in"eksius#
+# (aundry harus dilengkapi
saluran air limbah tertutup yang dilengkapi dengan pengolahan awal 7pre-treatment8
sebelum dialirkan ke instalasi pengolahan air limbah## (aundry harus disediakan
ruang9ruang terpisah sesuai kegunannya yaitu ruang linen kotor, ruang linen bersih,
ruang untuk perlengkapan kebersihan, ruang perlengkapan .u.i, ruang kereta linen,
kamar mandi dan ruang peniris atau pengering untuk alat9alat termasuk linen#
/# Untuk rumah sakit yang itdak
mempunyai laundrytersendiri, pen.u.iannya dapat bekerasama dengan piak lain dan
pihak lain tersebut harus mengikuti persyaratan dan tatalaksana yang telah ditetapkan#
0# Perlakuan terhadap linen %
a# Pengumpulan, dilakukan
b# Pemilahan antara linen in"eksius dan non9in"eksius dimulai dari sumber dan
memasukkan linen ke dalam kantong plastik sesuai enisnya serta diberi label#
.# (enghitung dan men.atat linen di ruangan#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
39/55
)2
d# Penerimaan
18 (en.atat linen yang diterima dan telah terpilah antara in"eksius dan
non in"eksius#
&8 Linen dipilah berdasarkan tingkat kekotorannya#
e# Pen.u.ian
18 (enimbang berat linen untuk menyesuaikan dengan kapasitas mesin
.u.i dan kebutuhan deteren dan disin"ektan#
&8 (embersihkan linen kotor dari tina, urin, darah, dan muntahan
kemudian merendamnya dengan menggunakan disin"ektan#
)8 (en.u.i dikelompokkan berdasarkan tingkat kekotorannya#
"# Pengeringan
g# Penyetrikaan
h# Penyimpanan
18 Linen harus dipisahkan sesuai enisnya#
&8 Linen baru yang diterima ditempatkan di lemari bagian bawah#
)8 Pintu lemari selalu ditutup#
i# Distribusi dilakukan berdasarkan kartu tanda terima dari petugas penerima,
kemudian petugas menyerahkan linen bersih kepada petugas ruangan sesuai kartu
tanda terima#
# Pengangkutan
18 Kantong untuk membungkus linen bersih harus dibedakan dengan
kantong yang digunakan untuk membungkus linen kotor#
&8 (enggunakan kereta dorong yang berbeda dan tertutup antara linen
bersih dan linen kotor# Kereta dorong harus di.u.i dengan disin"ektan setelah
digunakan mengangkut linen kotor#
)8 ?aktu pengangkutan linen bersih dan kotor tidak boleh dilakukan
bersamaan#
+8 Linen bersih diangkut dengan kereta dorong berbeda warna#
8 Rumah sakit yang tidak mempunyai laundry tersendiri,
pengangkutannya dari dan ke tempat laundry harus menggunakan mobil
khusus#
# Petugas yang bekera dalam
pengelolaan laundrylinen harus menggunakan pakaian kera khusus, alat pelindung
diri dan dilakukan pemeriksaan kesehatan se.ara berkala, serta dianurkan
memperoleh imunisasi hepatitis $#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
40/55
+4
*I. PEN"ENDALIAN SERAN""A> I!US DAN BINAAN" PEN""AN""U
,. Pengertian
Pengendalian serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya adalah upaya untuk
mengurangi populasi serangga, tikus dan binatang pengganggu lainnya sehingga
keberadaannya tidak menadi !ektor penularan penyakit#
-. Pers%aratan
1# Kepadatan entik
Aedes sp!Nang diamati melalui indeks kontainer harus 4 7nol8#
-idak ditemukannya
lubang tanpa kawat kasa yang memungkinkan nyamuk masuk ke dalam ruangan,
terutama di ruangan perawatan#
)# Semua ruang di
rumah sakit harus bebas dari ke.oa, terutama pada dapur, gudang makanan, dan
ruangan steril#
+# -idak ditemukannya
tanda9tanda keberadaan tikus terutama pada daerah bangunan tertutup 7core8 rumah
sakit#
# -idak ditemukan lalat
di dalam bangunan tertutup 7core8 di rumah sakit#
/# Di ligkungan umah
sakit harus bebas ku.ing dan aning#
1. ata Laksana
a. Sur@eilans
,. N%amuk
18 Pengamatan entik
Pengamatan entik Aedes sp! Dilakukan se.ara berkala di setiap saranapenampungan air, sekurang9kurangnya setiap 1 7satu8 minggu untuk mengetahui
adanya atau kepadatan populasi entik nyamuk, dilakukan se.ara teratur# Selain itu
dilakukan uga pengamatan entik nyamuk spesies lainnya di tempat9tempat yang
potesial sebagai tempat perindukan !ektor penyakit malaria di sekitar lingkungan
rumah sakit seperti saluran pembuangan air limbah#
&8 Pengamatan lubang dengan kawat kasa
Setiap libang di dinding harus ditutup dengan kawat kasa untuk men.egah nyamuk
masuk#
)8 Konstruksi pintu harus membuka ke arah luar
-. !eoa
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
41/55
+1
18 (engamati keberadaan ke.oa yang ditandai dengan adanya
kotoran, telur ke.oa, dan ke.oa hidup atau mati di setiap ruangan#
&8 Pengamatan dilakukan se.ara !isual dengan bantuan senter,
setiap & 7dua8 minggu#
)8 $ila ditemukan tanda9tanda keberadaan ke.oa maka segera
dilakukan upaya pemberantasan#
1. ikus
(engamati ; memantau se.ara berkala setiap & 7dua8 bulan di tempat9tempat yang
biasanya menadi tempat perkembang biakan tikus yang ditandai dengan adanya
keberadaan tikus antara lain % kotoran, bekas gigitan, bekas alan, dan tikus hidup#
Ruang9ruang tersebut antara lain di daerah bangunan tertutup 7core8 rumah sakit,
antara lain dapur, ruang perawatan, laboratorium, I3U, radiologi, UFD, ruang
operasi, ruang genset ; panel, ruang administrasi, kantin, ruang bersalin, dan ruang
lainnya#
3. Lalat
(engukur kepadatan lalat se.ara berkala dengan menggunakanfly grillpada daerah
.ore dan pada daerah yang biasa dihinggapi lalat, terutama di tempat yang diduga
sebagai tempat perindukan lalat seperti tempat sampah, saluran pembuangan limbah
padat dan .air, kantin rumah sakit, dan dapur#
4. Binatang pengganggu lainn%a
(engamati ; memantau se.ara berkala ku.ing dan aning#
$. Penega)an
,. N%amuk
18 (elakukan Pembersihan Sarang :yamuk 7PS:8 dengan
(engubur, (enguras, (enutup 7)(8#
&8 Pengaturan aliran pembuangan air limbah dan saluran dalam
keadaan tertutup#
)8 Pembersihan tanaman sekitar rumah sakit se.ara berkala yang
menadi tempat perindukan#
+8 Pemasangan kawat kasa di seluruh ruangan dan penggunaan
kelambu terutama di ruang perawatan anak#
-. !eoa
18 (enyimpan bahan makanan dan makanan siap sai pada tempat
tertutup#
&8 Pengelolaan sampah yang memenuhi syarat kesehatan#
)8 (enutup lubang9lubang atau .elah9.elah agar ke.oa tidak
masuk ke dalam ruangan#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
42/55
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
43/55
+)
4. Binatang pengganggu lainn%a
$ila terdapat ku.ing dan aning, maka perlu dilakukan %
1# Penangkapan, kemudian dibuang auh dari rumah sakit
$ekerasama dengan Dinas Peternakan setempat untuk menangkap ku.ing dan
aning#
VII. DE!ONA&INASI &ELALUI DISIN'E!SI DAN SERILISASI
,. Pengertian
1# Dekontaminasi adalah upaya mengurangi dan atau menghilangkan kontaminasi oleh
mikroorganisme pada orang, peralatan, bahan, dan, ruang melalui disin"eksi dan
sterilisasi dengan .ara "isik dan kimiawi#
Disin"eksi adalah upaya mengurangi ; menghilangkan umlah mikro9organisme patogen
penyebab penyakit 7tidak termasuk spora8 dengan .ara "isik dan kimiawi#
)# Sterilisasi adalah upaya untuk menghilangkan semua mikroorganisme dengan .ara "isik
dan kimiawi#
-. Pers%aratan
1# Suhu pada disin"eksi se.ar "isik dengan air panas untuk
peralatan sanitasi 443 dalam waktu +9/4 detik, sedangkan untuk peralatan memasak
4
4
3 dalam waktu 1 menit# Disin"ektan harus memenuhi kriteria tidak merusak peralatan
maupun orang, disin"ektan mempunyai e"ek sebagai deteren dan e"ekti" dalam waktu
yang relati" singkat, tidak terpengaruh oleh kesadahan air atau keberadaan sabun dan
protein yang mungkin ada#
)# Penggunaan disin"ektan harus mengikuti petunuk pabrik#+# Pada akhir proses disin"eksi terhadap ruang pelayanan medis
7ruang operasi dan ruang isolasi8 tingkat kepadatan kuman pada lantai dan dinding 49
."u;.m&, bebas mikroorganisme patogen dan gas gangren# Untuk ruang penunang
medis 7ruang rawat inap, ruang I3U ; I33U, kamar bayi, kamar bersalin, ruang
perawatan luka bakar, dan laundry8 sebesar 914 ."u;.m# Sterilisasi peralatan yang berkaitan dengan perawatan pasien
se.ara "isik dengan pemanasan pada suhu 1&143 selama )4 menit atau pada suhu
1)+43 selama 1) menit dan harus menga.u pada petunuk penggunaan alat sterilisasi
yang digunakan#
/# Sterilisasi harus menggunakan disin"ektan yang ramah
lingkungan#
0# Petugas sterilisasi harus menggunakan alat pelindung diri dan
menguasai prosedur sterilisasi yang aman#
# 'asil akhir proses sterilisasi untuk ruang operasi dan ruang
isolasi harus bebas dari mikroorganisme hidup#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
44/55
++
1. ata Laksana
1# Kamar ; ruang operasi yang telah dipakai harus dilakukan disin"eksi dan disterilisasi
sampai aman untuk dipakai pada operasi berikutnya#
Instrumen dan bahan medis yang dilakukan sterilisasi harus melalui persiapan, meliputi%
a# Persiapan sterilisasi bahan dan alat sekali pakai %
Penataan @ Pengemasan @ Pelabelan @ Sterilisasi
b# Persiapan sterilisasi instrumen baru %
Penataan dilengkapi dengan saran pengikat 7bila diperlukan8 @ Pelabelan @
Sterilisasi
.# Persiapan sterilisasi instrumen dan bahan lama %
Desin"eksi @ Pen.u.ian 7dekontaminasi8 @ Pengeringan 7pelipatan bila perlu8 @
Penataan @ Pelabelan @ Sterilisasi
)# Indikasi kuat untuk tindakan disin"eksi ; sterilisasi %
a# Semua peralatan medik atau peralatan perawatan pasien yang dimasukkan ke
dalam aringan tubuh, sistem !askuler atau melalui saluran darah harus selalu dalam
keadaan steril sebelum digunakan#
b# Semua peralatan yang menyentuh selaput lendir seperti endoskopi, pipa
endotrachealharus disterilkan ; didisin"eksi dahulu sebelum digunakan#
.# Semua peralatan operasi setelah dibersihkan dari aringan tubuh, darah atau
sekresi harus dalam keadaan steril sebelum dipergunakan#
+# Semua benda atau alat yang akan disterilkan ; didisin"eksi harus terlebih dahulu
dibersihkan se.ara seksama untuk menghilangkan semua bahan organik 7darah dan
aringan tubuh8 dan sisa bahan linennya#
# Sterilisasi 71)&43 selama ) menit pada gravity displacement steam sterili"er8 tidak
dianurkan untuk implant#/# Setiap alat yang berubah kondisi "isiknya karena dibersihkan, disterilkan atau didisin"eksi
tidak boleh dipergunakan lagi# >leh karenaitu hindari proses ulang yang dapat
mengakibatkan keadaan toGin atau menggenggu keamanan dan e"ekti!itas peralatan#
0# Jangan menggunakan bahan seperti linen, dan lainnya yang tidak tahan terhadap
sterilisasi, karena akan mengakibatkan kerusakan seperti kemasannya rusak atau
berlubang, bahannya mudah sobek, basah, dan sebagainya#
# Penyimpanan peralatan yang telah disterilkan harus ditempatkan pada tempat 7lemari8
khusus setelah dikemas steril pada ruangan %
a# Dengan suhu 143 9 &&43 dan kelembaban )A 9 0A, !entilasi menggunakan
sistem tekanan positi" dengan e"isiensi partikular antara 24A 9 2A 7untuk
parti.ular 4, mikron8#
b# Dinding dan ruangan terbuat dari bahan yang halus, kuat dan mudah dibersihkan#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
45/55
+
.# $arang yang steril disimpan pada arak 12 .m 9 &+ .m#
d# Lantai minimum +) .m dari langit9langit dan .m dari dinding serta diupayakan
untuk menghindari teradinya penempelan debu kemasan#
2# Pemeliharaan dan .ara penggunaan peralatan sterilisasi harus memperhatikan petunuk
dari pabriknya dan harus dikalibrasi minimal 1 kali satu tahun#
14# Peralatan operasi yang telah steril alur masuk ke ruangan harus terpisah dengan
peralatan yang telah dipakai#
11# Sterilisasi dan disin"eksi terhadap ruang pelayanan medis dan peralatan medis dilakukan
sesuai permintaan dari kesatuan kera pelayanan medis dan penunang medis#
*III. PERS+ARAAN PEN"A&ANAN RADIASI
,. Pengertian
1. Radiasi adalah emisi dan penyebaran energi melalui ruang 7media8 dalam bentuk
gelombang elektromagnetik atau partikel9partikel atau elementer dengan kinetik yang
sangat tinggi yang dilepaskan dari bahan atau alat radiasi yang digunakan oleh
instalasi di rumah sakit#
2. Pengamanandampak radiasiadalah upaya perlindungan kesehatan masyarakat dari
dampak radiasi melalui promosi dan pen.egahan resiko atas bahaya radiasi, dengan
melakukan kegiatan pemantauan, in!estigasi dan mitigasi pada sumber, media
lingkungan dan manusia yang terpaan atau alat yang mengandung radiasi#
-. Pers%aratan
Persyaratan sesuai Keputusan $adan Pengawaas -enaga :uklir :omor 41 -ahun 1222,
tentang Ketentuan Keselamatan Kera terhadap Radiasi adalah %
a# :ilai $atas Dosis 7:$D8 bagi pekera yang terpaan radiasi sebesar 4 mS! 7mili
Sie!ert8 dalam satu tahun#
b# :$D bagi masyarakat yang terpaan sebesar mS! dalam 1 7satu8 tahun#1. ata Laksana
i. Periinan
Setiap rumah sakit yang meman"aatkan peralatan yang memaankan radiasi dan
poenggunaan at radioakti", herus memperoleh iin dari $adan Pengawas -enaga
:uklir 7sesuai PP :omor /+ -ahun &444 tentang Periinan Peman"aatan -enaga
:uklir, pasal & ayat 18
ii. Sistem Pem$atas Dosis
Penerimaan dosis radiasi terhadap pekera atau masyarakat tidak boleh melebihi nilai
batas dosis yang ditetapkan oleh $adan Pengawas#
iii. Sistem &ana0emen !ese)atan dan !eselamatan !er0a ter)adap Peman#aatan
Radiasi Pengion
a. Organisasi
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
46/55
+/
Setiap pengelola rumah sakit yang mempunyai pelayanan radiasi harus memiliki
organisasi proteksi radiasi dimana petugas proteksi radiasi tersebut telah memiliki
surat iin sebagai petugas radiasi dari $adan Pengawas#
$. Peralatan Proteksi Radiasi
Pengelola rumah sakit yang mempunyai pelayanan radiasi harus menyediakan dan
mengusahakan peralatan proteksi radiasi, pemantau dosis perorangan, pemantau
daerah kera dan pemantau lingkungan hidup, yang dapat ber"ungsi dengan baik
sesuai dengan enis sumber radiasi yang digunakan#
. Pemantauan Dosis Perorangan
Pengelola rumah sakit yang mempunyai pelayanan radiasi mewaibkan setiap pekera
radiasi untuk memakai peralatan pemantau dosis perorangan, sesuai dengan enis
instalasi dan sumber radiasi yang digunakan#
Pengamanan terhadap bahan yang meman.arkan radiasi hendaknya men.akup
ran.angan instalasi yang memenuhi persyaratan, penyedia pelindung radiasi atau
kontainer#
Proteksi radiasi yang disediakan harus mempunyai ketebalan tertentu yang mampu
menurunkan lau dosis radiasi# -ebal bahan pelindung sesuai enis dan energi radiasi,
akti!itas dan sumber radiasi, serta si"at bahan pelindung#
Perlengkapan dan peralatan yang disediakan adalah monitoring perorangan, sur!ei
meter, alat untuk mengangkat dan mengangkut, pakaian kera, dekontaminasi kit,
alat9alat pemeriksaan tanda9tanda radiasi#
d. Pemeriksaan !ese)atan
Pengelola rumah sakit harus menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan awal se.ara
teliti dan menyeluruh, untuk setiap orang yang akan bekera sebagai pekera radiasi,
se.ara berkala selama bekera sekurang9kurangnya sekali dalam 1 tahun#
Pengelola rumah sakit harus memeriksakan kesehatan pekera radiasi yang akan
memutuskan hubungan kera kepada dokter yang ditunuk, dan hasil pemeriksaan
kesehatan bagi pekera radiasi yang bersangkutan#
Dalam hal teradi ke.elakaan radiasi, pengelola rumah sakit harus menyelenggarakan
pemeriksaan kesehatan bagi pekera radiasi yang diduga menerima peanan berlebih#
e. Pen%impanan DokumentasiPengelola rumah sakit harus tetap menyimpan dokumen yang memuat .atatan dosis
hasil pemantauan daerah kera, lingkungan dan kartu kesehatan pekera selama )4
tahun seak pekera radiasi berhenti bekera#
#. (aminan !ualitas
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
47/55
+0
Pengelola rumah sakit harus membuat program aminan kualitas bagi instalasi yang
mempunyai potensi dampak radiasi tinggi#
Untuk menamin e"ekti!itas pelaksanaan $adan Pengawas melakukan inspeksi dan
audit selama pelaksanaan program aminan kualitas#
g. Pendidikan dan Pelati)an
Setiap pekera harus memperoleh pendidikan dan pelatihan tentang keselamatan dan
kesehatan kera terhadap radiasi#
Pengelola rumah sakit bertanggung awab atas pendidikan dan pelatihan#
@i.!ali$rasi
Pengelola rumah sakit waib mengkalibrasikan alat ukur radiasi se.ara berkala sekurang9
kurangnya 1 7satu8 tahun sekali#
Pengelola rumah sakit waib mengkalibrasi keluaran radiasi 7output8 peralatan radioterapi
se.ara berkala sekurang9kurangnya & 7dua8 tahun sekali#
Kalibrasi hanya dapat dilakukan oleh instansi yang telah terakreditasi dan ditunuk oleh
$adan Pengawas#
i@. Penanggulangan !eelakaan Radiasi
Pengelola rumah sakit harus melakkukan upaya pen.egahan teradinya ke.elakaan
radiasi#
Dalam hal teradi ke.elakaan radiasi, pengelola rumah sakit harus melakukan upaya
penanggulangan diutamakan pada keselamatan manusia#
Lokasi tempat keadian harus diisolasi dengan memberi tanda khusus seperti pagar,
barang atau bahan yang terkena pan.aran radiasi segera diisolasi kemudian
didekontaminasi#
Jika teradi ke.elakaan radiasi, pengelola rumah sakit harus segera melaporkan teradinya
ke.elakaan radiasi dan upaya penanggulangannya kepada $adan Pengawas dan instansi
terkait lainnya#
@. Pengelolaan Lim$a) Radioakti#Penghasil limbah radioakti" tingkat rendah dan tingkat sedang waib mengumpulkan,
mengelompokkan, atau mengolah dan menyimpan sementara limbah radioakti" sebelum
diserahkan kepada $adan Pelaksana
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
48/55
+
Pengelolaan limbah radioakti" pada unit kedokteran nuklir dilakukan pemilahan menurut
enis yaitu limbah .air dan limbah padat#
Limbah radioakti" yang berasal dari luar negeri tidak diiinkan untuk disimpan di wilayah
Indonesia#
I. UPA+A PRO&OSI !ESEHAAN DARI ASPE! !ESEHAAN LIN"!UN"AN
,. Pengertian
a# Promosi hygiene dan sanitasi adalah penyampaian pesan tentang higiene
dan sanitasi rumah sakit kepada pasien;keluarga pasien, dan pengunung, karyawan
terutama karyawan baru serta masyarakat sekitarnya agar mengetahui, memahami,
menyadari dan mau membiasakan diri berperilaku hidup bersih dan sehat 7P'$S8
seta meman"aatkan "asilitas sanitasi rumah sakit dengan benar#
b# Promosi kesehatan lingkungan adalah penyampaian pesan tentang yang
berkaitan dengan P'$S yang sasarannya dituukan kepada karyawan#
-. Pers%aratan
Setiap rumah sakit harus melaksanakan upaya promosi higiene dan sanitasi yang
pelaksanaannya dilakukan oleh tenaga ; unit organisasi yang menangani promosi
kesehatan lingkungan rumah sakit#
1. ata Laksana
Promosi higiene dan sanitasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan .ara langsung,
media .etak, maupun media elektronik#
Se.ara langsung %konseling, diskusi, .eramah, demonstrasi, partisipati", pameran,
melalui pengeras suara dan lain9lain#
(edia .etak %penyebaran lea"let, pemasangan poster, gambar, spanduk, tata
tertib, pengumuman se.ara tertulis, pemasangan petunuk#
(edia elektronik %radio, tele!isi 7tele!isi khusus lingkungan rumah sakit8, ye-
catcher
Pelaksana promosi higiene dan sanitasi supaya dilakukan oleh seluruh karyawan rumah
sakit dibawah koordinasi tenaga ; unit organisasi penanggung awab penyelenggara
kesehatan lingkungan rumah sakit yang menangani promosi kesehatan lingkunganrumah sakit#
Sasaran promosi higiene dan sanitasi adalah pasien ; keluarga pasien, pengunung,
karyawan rumah sakit, serta masyarakat sekitarnya#
D/Ir/Akreditasi2014
-
8/10/2019 PEDOMAN PENYEHATAN LINGKUNGAN1
49/55
+2
Pesan promosi higiene dan sanitasi kendaknya disesuaikan dengan sasaran#
Pesan promosi kesehatan lingkungan untuk karyawan berisi hubungan "asilitas sanitasi
dengan kesehatan, syarat9syarat "asilias sanitasi, pentingnya pengadaan ; pemeliharaan ;
pembersihan "asilitas sanitasi, pentingnya memberi .ontoh terhadap pasien ; keluarga
pasien dan pengunung tentang meman"aatkan "asilitas sanitasi serta "asilitas kesehatan
lainnya dengan benar#
Pesan promosi kesehatan lingkungan untuk pasien, keluarga pasien, pengunung dan
masyarakat di sekitarnya berisi tentang .ara9.ara dan pentingnya membiasakan diri
hidup bersih dan sehat, meman"aatkan "asilitas sanitasi dan "asilitas kesehatan lainnya
dengan benar#
(ateri promosi kesehatan lingkungan sangat penting diketahui oleh seluruh karyawan
rumah sakit untuk itu dapat disampaikan pada waktu orientasi karyawan baru atau pada
pertemuan se.ara berkala#
X. PERS+ARAAN ENA"A> !URI!ULU&> DAN PE&ERI!SAAN !ESEHAAN
LIN"!UN"AN RU&AH SA!I
Upaya penyehatan lingkungan rumah sakit meliputi kegiatan9kegiatan yang kompleks
sehingga memerlukan penanganan se.ara lintas program dan lintas sektor serta berdimensi
multi disiplin# Untuk itu diperlukan tenaga dengan kuali"ikasi sebagai berikut %
1# Penanggung awab kesehatan lingkungan di rumah sakit adalah seorang tenaga yang
memiliki kuali"ikasi sanitarian serendah9rendahnya beriaah sarana 7S18 di bidang
kesehatan lingkungan, tehnik lingkungan, biologi, tehnik kimia, dan tehnik sipil#
Pelaksana9pelaksana kesehatan lingkungan di rumah sakit adalah tenaga yang memiliki
kuali"ikasi sanitarian serendah9rendahnya beriaah diploma 7D)8 di bidang kesehatan
lingkungan#
)# Rumah sakit yang sebagian kegiatan kesehatan lingkungannya dilaksanakan oleh pihak
ketiga, maka tenaganya harus berpendidikan sanitarian dan telah mengikuti pelatihan
khusus di bidang kesehatan lingkungan rumah sakit yang diselenggarakan oleh
pemerintah atau badan lain sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku#
+# -enaga sebagaimana dimaksud pada butir 1 dan &, diusahakan mengikuti pelatihan
khusus di bidang kesehatan lingkungan rumah sakit yang diselenggarakan oleh
pemerintah atau pihak lain terkait sesuai dengan peratu