pedoman penyusunan apb desa 2015
DESCRIPTION
pedoman penyusunan APBDesa berdasarkan Permendagri 113/2014TRANSCRIPT
PEDOMAN PENYUSUNAN APB DESA TAHUN ANGGARAN 2015
Oleh :Ir. ISKANDAR D, M.Ec.Dev.
(Kepala Bappeda Kabupaten Sumbawa)
DASAR PELAKSANAAN Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 113 Tahun 2014 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
Peraturan Bupati Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Desa
PEDOMAN PENYUSUNAN APB Desa
Tahun Anggaran 2015
A. Sinkronisasi Kebijakan
Pemerintah Desa dengan Kebijakan
Pemerintah Daerah
B. Prinsip Penyusunan APB
Desa
C. Kebijakan Penyusunan APB
DesaD. Teknis
Penyusunan APB Desa
E. Hal-hal Khusus Lainnya
Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Desa dengan
Kebijakan Pemerintah Daerah
Bahwa rancangan APB Desa 2015 memiliki keselarasan dan kesesuaian dengan Prioritas dan Isu-isu strategis pembangunan daerah yang terdapat dalam RKPD 2015
Prinsip Penyusunan APB Desa :
1. Sesuai;2. Tepat waktu;3. Transparan;4. Partisipatif;5. Adil dan Patut; dan6. Legal
Sesuai
Tepat waktu
Transparan
PartisipatifAdil dan Patut
Legal
Sesuai dengan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan desa berdasarkan urusan dan
kewenangannya
Sesuai dengan tahapan dan jadwal yang telah ditetapkan dalam peraturan
perundang-undangan
Untuk memudahkan masyarakat mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-
luasnya tentang APB Desa
Dengan melibatkan masyarakat
- Semua masyarakat desa memiliki peran dan andil serta ikut merasakan manfaat program dan kegiatan yang dijalankan.- Sesuai dengan kebutuhan masyarakat
Tidak bertentangan dengan kepentingan umum, peraturan yang lebih tinggi dan peraturan desa lainnya
Kebijakan Penyusunan APB
Desa
Kebijakan Pendapatan
Kebijakan Belanja
Kebijakan Pembiyaan
Kebijakan Pendapatan :
Merupakan perkiraan / proyeksi yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta dasar hukum penerimaannya
Untuk PADesa tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang lebih tinggi dan tidak terlalu memberatkan masyarakat
Dalam merencanakan target PADesa agar mempertimbangkan kondisi perekonomian masyarakat desa dan realisasi penerimaan PADesa tahun sebelumnya
Kebijakan Belanja :
Untuk membiayai pelaksanaan kewenangan desa yang ditetapkan dalan peraturan desa tentang kewenangan desa
Rancangan belanja wajib diprioritaskan untuk melaksanakan pelayanan kepada masyarakat serta melindungi dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat
Rincian belanja yang dianggarkan tidak lebih dari perkiraan pendapatan tahun perencanaan
Dalam penyusunan rancangan belanja berpedoman pada ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku (tentang standar harga upah/bahan, tentang SPPD desa, tentang pedoman pengelolaan keuangan desa, tentang pedoman pengelolaan aset desa, dll)
Kebijakan Pembiayaan :
Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) harus didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran Tahun Anggaran 2014 dalam rangka menghindari kemungkinan adanya pengeluaran pada Tahun Anggaran 2015 yang tidak dapat didanai akibat tidak tercapainya SiLPA yang direncanakan
Penyertaan modal pemerintah desa pada badan usaha milik desa dan/atau badan usaha lainnya ditetapkan dengan peraturan desa tentang penyertaan modalPengembangan, pembentukan serta penambahan dan penyertaan modal pada BUM Desa berpedoman pada peraturan daerah dan peraturan bupati tentang BUM Desa
Rancangan APB Desa
RKP Desa
RPJM Desa Tim Penyusun :Kepala desa,
perangkat desa, LPM
Teknis Penyusunan APB Desa :
Rencana Kerja 6 Tahunan (1 Periode masa Jabatan Kepala Desa)
Rencana Kerja Tahunan (Turunan tiap tahun dari RPJM Desa)
Hasil Musrenbang Desa
RANCANGAN APB DESA 2015
Penganggaran Pendapatan
Penganggaran Belanja
Penganggaran Pembiayaan
PERSETUJUAN BERSAMA BPD
RANCANGAN PERATURAN DESA TENTANG APB DESA
DI EVALUASI OLEH BUPATI
Hal-hal Khusus dalam penyusunan APB Desa :
Penganggaran terhadap pendapatan, belanja dan pembiayaan memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
Pemerintah desa secara konsisten dan berkesinambungan harus mengalokasikan anggaran untuk kegiatan yang merupakan kewenangan yang ditugaskan kepada desa khususnya tentang pendidikan, kesehatan dan penyediaan sarana dan prasarana
Dalam rangka tertib administrasi perkantoran, perangkat desa dan keuangan, desa harus menggunakan teknologi komputerisasi untuk mendukung validasi database dan/atau Sistem Informasi Manajemen Pemerintahan Desa.
Pemerintah desa harus selektif dalam memilih jenis kewenangan yang akan dipilih, karena akan menjadi dasar penentuan jenis kegiatan dalam rancangan APB Desa